Lompat ke isi

Daftar Perdana Menteri Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ryan Ikhsan R (bicara | kontrib)
NikolasKHF (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(45 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4: Baris 4:
| insignia = National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg
| insignia = National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg
| insigniasize = 100px
| insigniasize = 100px
| insigniacaption =
| insigniacaption = [[Lambang negara Indonesia|Lambang negara]]
| image = SoetanSjahrir.jpg
| image = Soetan Sjahrir 1948.jpg
| caption = Sutan Sjahrir, Perdana Menteri Pertama Indonesia
| imagesize = 200px
| caption = [[Sutan Sjahrir]], Perdana Menteri pertama Indonesia
| predecessor =
| predecessor =
| successor =
| successor =
| first_officeholder = [[Sutan Sjahrir]]
| first_officeholder = [[Sutan Sjahrir]]
| last_officeholder = [[Djuanda Kartawidjaja]] (Resmi)<br>[[Soekarno]] (Tidak Resmi)
| last_officeholder = {{unbulleted list|[[Djuanda Kartawidjaja]] (Resmi, 1959)|[[Soekarno]] (Tidak Resmi, 1966)}}
| style =
| style = Paduka Yang Mulia
| residence =
| residence =
| appointer = [[Presiden Indonesia|Presiden]]
| appointer = [[Presiden Indonesia|Presiden]]
| began = 14 November 1945
| began = 14 November 1945
| ended = 9 Juli 1959 <br/>(Konstitusi)<br>25 Juli 1966<br/> (Pengunduran Soekarno)
| ended = {{unbulleted list|9 Juli 1959 (secara Konstitusional)|25 Juli 1966 (pengunduran diri Soekarno)}}
| pretender =
| pretender =
}}
}}


'''Perdana Menteri Republik Indonesia''', secara umum disebut sebagai '''Perdana Menteri Indonesia''' adalah jabatan tertinggi di [[Pemerintahan Indonesia]] pada masa [[Revolusi Nasional Indonesia|Revolusi Nasional]] hingga berakhirnya masa [[Demokrasi terpimpin di Indonesia|Demokrasi Terpimpin]]. Perdana Menteri bertugas memimpin jalannya pemerintahan dan menjadi pimpinan [[kabinet]]. Setelah disahkannya [[Dekrit Presiden Republik Indonesia 1959|Dekrit Presiden 1959]], Presiden Soekarno selaku Pemimpin Besar Revolusi memegang peranan sebagai Perdana Menteri sampai pengunduran dirinya pada 1966 .
'''Perdana Menteri Indonesia''' adalah pimpinan kabinet dalam pemerintahan Republik Indonesia yang pernah ada dari tahun 1945 hingga tahun 1959.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
UUD 1945 Indonesia menyatakan bahwa Indonesia dibangun di sekitar sistem presidensial. Dengan demikian, tidak ada ketentuan konstitusional untuk Perdana Menteri. Namun demikian, mulai tahun 1945 Perdana Menteri dipilih untuk memimpin kabinet. Posisi Perdana Menteri kemudian dijamin oleh Pasal 52 UUD Sementara 1950. Perdana Menteri, dipilih oleh Presiden, ditugaskan untuk menangani bisnis rutin pemerintah dan yang bertanggung jawab atas Kabinet, yang bertanggung jawab kepada Presiden dan Wakil Presiden.
[[Undang-Undang Dasar 1945]] menyatakan bahwa Indonesia menggunakan [[sistem presidensial]] dalam menjalankan roda pemerintahan. Dengan demikian, tidak ada ketentuan secara [[konstitusional]] bahwa pemerintahan dipimpin oleh [[Perdana Menteri]], melainkan dipegang oleh [[Presiden]] yang juga kepala negara. Pada awal kemerdekaan, posisi Perdana Menteri justru diadakan untuk memimpin [[Kabinet Indonesia|kabinet]] dan jalannya pemerintahan. Kemudian, jabatan Perdana Menteri dijamin oleh Pasal 52 [[UUD Sementara 1950]]. Perdana Menteri ditunjuk atas kewenangan Presiden dan ditugaskan untuk menangani anggaran belanja pemerintah dan bertanggung jawab atas kabinet, serta bertanggung jawab kepada Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.


Dalam praktiknya, Perdana Menteri bertanggung jawab kepada Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) atau Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS) dan harus berkonsultasi dengan Presiden sebelum membuat keputusan besar. Jika Perdana Menteri datang ke dalam konflik dengan KNIP atau Presiden, yang lain bisa dipilih.
Dalam praktik pemerintahannya, Perdana Menteri bertanggung jawab kepada [[Komite Nasional Indonesia Pusat|Badan Pekerja-Komite Nasional Indonesia Pusat]] (BP-KNIP) atau [[Dewan Perwakilan Rakyat Sementara]] (DPRS) dan perlu bermusyawarah dengan Presiden sebelum membuat kebijakan baru ataupun keputusan besar. Namun, apabila Perdana Menteri bersitegang dengan BP-KNIP atau Presiden, maka lembaga lain dapat dipilih sebagai alternatif.


Pada 5 Juli 1959, Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden yang menyatakan bahwa, karena ketidakmampuan Konstituante untuk mencapai mayoritas dua pertiga, UUD 1945 akan diberlakukan kembali, ini dihapus landasan konstitusional bagi kantor Perdana Menteri. Namun, pada tanggal 9 Juli tahun yang sama, Sukarno mengambil jabatan Perdana Menteri selain Kepresidenan, kemudian menggunakan kalimat "Saya Menteri Presiden dan Perdana" sebagai pesan yang dominan dalam pidato-pidatonya setelah kudeta yang gagal terhadap pemerintah pada tahun 1965 dan pelepasan dokumen mentransfer semua kekuatan politik untuk Soeharto, Soekarno kehilangan gelar Perdana Menteri bersama-sama dengan Presiden tersebut.
Pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden yang menyatakan bahwa, karena ketidakmampuan [[Konstituante]] untuk mencapai mayoritas dua pertiga, [[UUD 1945]] akan diberlakukan kembali, ini dihapus landasan konstitusional bagi kantor Perdana Menteri. Namun, pada tanggal 9 Juli di tahun yang sama, Sukarno mengambil jabatan Perdana Menteri selain Kepresidenan, kemudian menggunakan kalimat "Saya Menteri Presiden dan Perdana" sebagai pesan yang dominan dalam pidato-pidatonya setelah [[kudeta]] yang gagal terhadap pemerintah pada tahun 1965 dan pelepasan dokumen men[[transfer]] semua kekuatan politik untuk [[Soeharto]], [[Soekarno]] kehilangan gelar Perdana Menteri bersama-sama dengan Presiden tersebut.


=== Wacana Sistem Semi Presidensial ===
== Daftar Perdana Menteri ==
Isu dan wacana muncul seiring dengan dorongan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk mengamandemen kelima UUD 1945. Salah satunya adalah wacana sistem semi-presidensil. Adnan Buyung Nasution, pengamat politik dan aktivis Indonesia mengusulkan sistem semi presidensial hubungan perdana menteri dan presiden adalah simbiosis mutualisme. Sistem semi-presidensil menjadi solusi dari lemahnya kekuasaan presiden dan begitu kuatnya kekuasaan DPR dari hasil amandemen konstitusi empat kali sehingga DPR sering 'menyandera' kebijakan presiden.<ref>{{Cite web|title=Buyung Wacanakan Sistem Semi-Presidensil dengan Perdana Menteri|url=https://news.detik.com/berita/d-1670502/buyung-wacanakan-sistem-semi-presidensil-dengan-perdana-menteri|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-07-08}}</ref>
=== 1. Perdana Menteri Indonesia ===
'''Partai politik:'''<br />
{{legend2|#d3d3d3|''Nonpartisan''|border=1px solid #AAAAAA}}<br />
{{legend2|#ff0000|[[Partai Sosialis Indonesia]] (PSI)|border=1px solid #AAAAAA}}<br />
{{legend2|#b20000|[[Partai Nasional Indonesia]] (PNI)|border=1px solid #AAAAAA}}<br />
{{legend2|#000000|[[Majelis Syuro Muslimin Indonesia]] (Masyumi)|border=1px solid #AAAAAA}}<br />


== Daftar ==
{| class="wikitable" style="font-size:90%"
{| class="wikitable" style="background:#eeeeee; float:center; text-align:center"
! width="10"| No
! No. urut
! Pejabat<br />{{small|(Lahir-Mati)}}
! colspan="2"| Perdana Menteri<br/>(lahir–meninggal)
! Potret
! Potret
! Mulai menjabat
! Wakil Perdana Menteri
! Akhir menjabat
! Mulai Menjabat
! [[Daftar partai politik di Indonesia|Partai]]
! Akhir Jabatan
! colspan=2|Presiden
! Kabinet
|-
|-
! rowspan="3"| 1
| colspan=9 align="center"|<big>'''Era Perjuangan Kemerdekaan'''</big>
! style="background:#ff0000" rowspan="3"|
| rowspan="3"| [[Sutan Sjahrir]]<br />(1909–1966)
| rowspan="3"| [[Berkas:Sutan Sjahrir, Pekan Buku Indonesia 1954, p246.jpg|90px]]
| [[Kabinet Sjahrir I|14 November 1945]]
| 12 Maret 1946
| rowspan="3"| [[Partai Sosialis Indonesia]]
|-
|-
| [[Kabinet Sjahrir II|12 Maret 1946]]
| rowspan=3 bgcolor=#ff0000| <center>{{white|'''1'''}}
| 2 Oktober 1946
| rowspan=3 bgcolor=#EEEEEE align=right| [[Sutan Sjahrir|Mr.<br />'''Sutan Sjahrir''']]<br />[[Berkas:Sutan Sjahrir signature.jpg|50px]]<br />{{small|(1909–1966)}}
| rowspan=3 bgcolor=#EEEEEE|[[Berkas:Soetan Sjahrir.jpg|75px]]
| rowspan=3| <center>''Tidak ada''
| <center>{{nowrap|14 November 1945}}
| <center>12 Maret 1946
| rowspan=3 bgcolor=#d3d3d3|
| rowspan=3 | <center>'''[[Soekarno]]'''<br />[[Berkas:Sukarno Signature.svg|50px]]
| <center>[[Kabinet Sjahrir I|Sjahrir I]]
|-
|-
| [[Kabinet Sjahrir III|2 Oktober 1946]]
| <center>12 Maret 1946
| 3 Juli 1947
| <center>2 Oktober 1946
| <center>[[Kabinet Sjahrir II|Sjahrir II]]
|-
|-
! rowspan="2"| 2
| <center>2 Oktober 1946
! style="background:#ff0000" rowspan="2"|
| <center>3 Juli 1947
| rowspan="2"| [[Amir Sjarifuddin]]<br />(1907–1948)
| <center>[[Kabinet Sjahrir III|Sjahrir III]]
| rowspan="2"| [[Berkas:Amir Sjarifoeddin.jpg|90px]]
| [[Kabinet Amir Sjarifuddin I|3 Juli 1947]]
| 11 November 1947
| rowspan="2"| [[Partai Sosialis Indonesia]]
|-
|-
| [[Kabinet Amir Sjarifuddin I|11 November 1947]]
| rowspan=2 bgcolor=#ff0000| <center>{{white|'''2'''}}
| 29 Januari 1948
| rowspan=2 bgcolor=#EEEEEE align=right| [[Amir Sjarifoeddin|Mr.<br />'''Amir Sjarifoeddin''']]<br />{{small|(1907–1948)}}
| rowspan=2 bgcolor=#EEEEEE|[[Berkas:Amir syarifudin.jpg|75px]]
| <center>[[Adenan Kapau Gani]]<br/>[[Setyadjit Soegondo]]
| <center>3 Juli 1947
| <center>{{nowrap|11 November 1947}}
| rowspan=2 bgcolor=#d3d3d3|
| rowspan=2 | <center>'''[[Soekarno]]'''<br />[[Berkas:Sukarno Signature.svg|50px]]
| <center>[[Kabinet Amir Sjarifuddin I|Amir Sjarifuddin I]]
|-
|-
! 3
| <center>[[Adenan Kapau Gani]]<br/>[[Setyadjit Soegondo]]<br/>[[R. Syamsudin|Raden Sjamsoedin]]<br/>[[Wondoamiseno]]
! style="background:#d3d3d3"|
| <center>11 November 1947
| [[Mohammad Hatta]]<br />(1902–1980)
| <center>29 Januari 1948
| [[Berkas:Mohammad Hatta, Pekan Buku Indonesia 1954, p242.jpg|90px]]
| <center>[[Kabinet Amir Sjarifuddin II|Amir Sjarifuddin II]]
| [[Kabinet Hatta I|29 Januari 1948]]
| 19 Desember 1948
| Nonpartisan
|-
|-
| colspan="4"| [[Pemerintahan Darurat Republik Indonesia|Syafruddin Prawiranegara]]{{efn|Perdana Menteri petahana Republik Indonesia [[Mohammad Hatta]] ditangkap dan diasingkan oleh pihak sekutu Belanda pada tanggal 19 Desember 1948. kemudian pemerintahan dilanjutkan oleh Kabinet Darurat yang dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara}}
| bgcolor="#d3d3d3" | <center>'''3'''
| [[Kabinet Darurat|19 Desember 1948]]
| bgcolor="#EEEEEE" align="right" | [[Mohammad Hatta|Drs.<br />'''Mohammad Hatta''']]<br />[[Berkas:Mohammad Hatta signature.svg|50px]]<br />{{small|(1902–1980)}}
| 14 Juli 1949
| bgcolor="#EEEEEE" |[[Berkas:Hatta-1.jpg|75px]]
| –
|<center>''Tidak ada''
| align="center" | 29 Januari 1948
| align="center" | 19 Desember 1948
| bgcolor=#d3d3d3|
| <center>'''[[Soekarno]]'''<br />[[Berkas:Sukarno Signature.svg|50px]]
| <center>[[Kabinet Hatta I|Hatta I]]
|-
|-
! rowspan="3"| (3)
|
| rowspan="2" colspan="3"| [[Mohammad Hatta]]
| colspan="2" |<center>''Tidak ada''
| 14 Juli 1949
|<center>''Tidak ada''
| 4 Agustus 1949
| <center>19 Desember 1948
| rowspan="3"| Nonpartisan
| <center>{{nowrap|14 Juli 1949<ref>Mohammad Hatta ditahan [[Belanda]] dari [[19 Desember]] [[1948]] hingga [[13 Juli]] [[1949]].</ref>}}
| bgcolor=#000000|
| <center>{{nowrap|'''[[Syafruddin Prawiranegara|Sjafruddin Prawiranegara]]'''}}<br />{{small|(Ketua PDRI)}}<br />[[Berkas:Signature of Sjafruddin Prawiranegara.svg|50px]]
|<center>[[Kabinet Darurat|Darurat]]
|-
|-
| [[Kabinet Hatta II|4 Agustus 1949]]
| rowspan=3 bgcolor="#d3d3d3" | <center>'''(3)'''
| 20 Desember 1949
| rowspan="2" bgcolor="#EEEEEE" align="right" |[[Mohammad Hatta|Drs.<br />'''Mohammad Hatta''']]
[[Berkas:Mohammad Hatta signature.svg|50px]]<br />{{small|(1902–1980)}}
| rowspan=3 bgcolor="#EEEEEE" |[[Berkas:Hatta-1.jpg|75px]]
|<center>''Tidak ada''
| align="center" |14 Juli 1949
| align="center" |4 Agustus 1949
| rowspan=3 bgcolor=#d3d3d3|
| rowspan=3 | <center>'''[[Soekarno]]'''<br />[[Berkas:Sukarno Signature.svg|50px]]
|<center>[[Kabinet Hatta I|Hatta I]]
|-
|-
| colspan="3"| [[Mohammad Hatta]]<br />(Perdana Menteri [[Republik Indonesia Serikat]])
| <center>[[Syafruddin Prawiranegara|Sjafruddin Prawiranegara]]
| [[Kabinet Republik Indonesia Serikat|20 Desember 1949]]
| <center>4 Agustus 1949
| 6 September 1950
| <center>20 Desember 1949
| <center>[[Kabinet Hatta II|Hatta II]]
|-
|-
! –
| bgcolor="#EEEEEE" align="right" |[[Mohammad Hatta|Drs.<br />'''Mohammad Hatta''']]<br />{{small|(Perdana Menteri RIS)}}<br />[[Berkas:Mohammad Hatta signature.svg|50px]]<br />{{small|(1902–1980)}}
! style="background:#660000"|
| <center>''Tidak ada''
| [[Susanto Tirtoprodjo]]<br />(''Penjabat Sementara'')<br />(1900–1967)
| <center>20 Desember 1949
| [[Berkas:Soesanto Tirtoprodjo, minister van Justitie (Kehakiman) in het kabinet Sjahrir …, Bestanddeelnr 11864.jpg|90px]]
| <center>6 September 1950
| <center>[[Kabinet Republik Indonesia Serikat|''RIS'']]
| [[Kabinet Susanto|20 Desember 1949]]
| 21 Januari 1950
| [[Partai Nasional Indonesia]]
|-
|-
! 4
| bgcolor=#b20000| <center>{{white|'''-'''}}
! style="background:#d3d3d3"|
| bgcolor="#EEEEEE" align="right" |[[Soesanto Tirtoprodjo|Mr.<br />'''Soesanto Tirtoprodjo''']]<br />{{small|[Pjs. Perdana Menteri *RI}}<br />{{small|(sebagai negara-bagian di RIS)*]}}<br />{{small|(1900–1967)}}
| [[Abdoel Halim|Abdul Halim]]<br />(1911–1987)
|[[Berkas:Susanto Tirtoprodjo.jpg|75px]]
| [[Berkas:Abdul Halim Prime Minister.jpg|90px]]
|<center>''Tidak ada''
| [[Kabinet Halim|21 Januari 1950]]
|<center>20 Desember 1949
|<center>21 Januari 1950
| 6 September 1950
| Nonpartisan
| bgcolor="#d3d3d3"|
|<center>'''[[Assaat]]'''<br />{{small|[Presiden *RI (sebagai negara-bagian di RIS)*]}}
|<center>[[Kabinet Susanto|Susanto]]
|-
|-
! 5
| bgcolor="#d3d3d3" | <center>'''4'''
! style="background:#003200"|
| bgcolor="#EEEEEE" align="right" |[[Abdoel Halim|dr.<br />''' Abdoel Halim''']]<br />{{small|[Perdana Menteri *RI}}<br />{{small|(sebagai negara-bagian di RIS)*]}}<br />{{small|(1911–1987)}}
| [[Mohammad Natsir]]<br />(1908–1993)
|[[Berkas:Abdul Halim Prime Minister.jpg|75px]]
| [[Berkas:Mohammad Natsir 1950s.jpg|90px]]
|<center>[[Abdul Hakim]]
| [[Kabinet Natsir|6 September 1950]]<ref>Feith, Herbert. The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia. hal 168</ref>
|<center>21 Januari 1950
| 21 April 1951
|<center>6 September 1950
| [[Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (1945)|Partai Masyumi]]
| bgcolor="#d3d3d3"|
|<center>'''[[Assaat]]'''<br />{{small|[Presiden *RI (sebagai negara-bagian di RIS)*]}}
|<center>[[Kabinet Halim|Halim]]

|-
|-
! 6
| colspan=9 align="center"|<big>'''Era Demokrasi Parlementer'''</big>
! style="background:#003200"|
| [[Sukiman Wirjosandjojo]]<br />(1898–1974)
| [[Berkas:Sukiman Wirjosandjojo, Departemen Dalam Negeri dari Masa ke Masa, p59.jpg|90px]]
| [[Kabinet Sukiman-Suwirjo|26 April 1951]]
| 1 April 1952
| [[Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (1945)|Partai Masyumi]]
|-
|-
! 7
| bgcolor=#000000| <center>{{white|'''5'''}}
! style="background:#660000"|
| bgcolor=#EEEEEE align=right| '''[[Mohammad Natsir]]'''<br />{{small|(1908–1993)}}
| [[Wilopo]]<br />(1909–1981)
| bgcolor=#EEEEEE|[[Berkas:Mohammad Natsir1.jpg|75px]]
| [[Berkas:Wilopo.jpg|90px]]
| <center>[[Hamengkubuwana IX|Sri Sultan Hamengkubuwana IX]]
| [[Kabinet Wilopo|1 April 1952]]
| align="center"| {{nowrap|6 September 1950<ref>Feith, Herbert. The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia. hal 168</ref>}}
| 30 Juli 1953
| align="center"| 21 April 1951<ref>Feith, Herbert. The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia. hal 168</ref>
| [[Partai Nasional Indonesia]]
| bgcolor=#d3d3d3|
| <center>'''[[Soekarno]]'''<br />[[Berkas:Sukarno Signature.svg|50px]]
| <center>[[Kabinet Natsir|Natsir]]
|-
|-
! 8
| bgcolor=#000000| <center>{{white|'''6'''}}
! style="background:#660000"|
| bgcolor=#EEEEEE align=right| '''[[Sukiman Wirjosandjojo]]'''<br />{{small|(1898–1974)}}
| [[Ali Sastroamidjojo]]<br />(1903–1976)
| bgcolor=#EEEEEE|[[Berkas:Sukiman Wirjosandjojo, Departemen Dalam Negeri dari Masa ke Masa, p59.jpg|75px]]
| [[Berkas:Ali Sastroamidjojo.jpg|90px]]
| <center>[[Suwiryo|Raden Suwirjo]]
| [[Kabinet Ali Sastroamidjojo I|30 Juli 1953]]
| align="center"| 26 April 1951
| 12 Agustus 1955
| align="center"| 1 April 1952
| [[Partai Nasional Indonesia]]
| bgcolor=#d3d3d3|
| <center>'''[[Soekarno]]'''<br />[[Berkas:Sukarno Signature.svg|50px]]
| <center>[[Kabinet Sukiman-Suwirjo|Sukiman-Suwirjo]]
|-
|-
! 9
| bgcolor=#b20000| <center>{{white|'''7'''}}
! style="background:#003200"|
| bgcolor=#EEEEEE align=right| '''[[Wilopo]]'''<br />{{small|(1909–1981)}}
| [[Burhanuddin Harahap]]<br />(1917–1987)
| bgcolor=#EEEEEE|[[Berkas:WIlopo.jpg|75px]]
| [[Berkas:Burhanuddin Harahap.jpg|90px]]
| <center>[[Prawoto Mangkusasmito]]
| [[Kabinet Burhanuddin Harahap|12 Agustus 1955]]
| align="center"| 1 April 1952
| 24 Maret 1956
| align="center"| 30 Juli 1953
| [[Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (1945)|Partai Masyumi]]
| bgcolor=#d3d3d3|
| <center>'''[[Soekarno]]'''<br />[[Berkas:Sukarno Signature.svg|50px]]
| <center>[[Kabinet Wilopo|Wilopo]]
|-
|-
! 10
| bgcolor=#b20000| <center>{{white|'''8'''}}
| bgcolor=#EEEEEE align=right| [[Ali Sastroamidjojo|'''Ali Sastroamidjojo''', S.H.]]<br />{{small|(1903–1976)}}
| colspan="3"| [[Ali Sastroamidjojo]]
| bgcolor=#EEEEEE|[[Berkas:Ali Sastroamidjojo.jpg|75px]]
| [[Kabinet Ali Sastroamidjojo II|24 Maret 1956]]
| 9 April 1957
| <center>[[Wongsonegoro]]<br/>[[Zainul Arifin]]
| [[Partai Nasional Indonesia]]
| align="center"| 30 Juli 1953
| align="center"| 12 Agustus 1955
| bgcolor=#d3d3d3|
| <center>'''[[Soekarno]]'''<br />[[Berkas:Sukarno Signature.svg|50px]]
| <center>[[Kabinet Ali Sastroamidjojo I|Ali Sastroamidjojo I]]
|-
|-
! 11
| bgcolor=#000000| <center>{{white|'''9'''}}
! style="background:#d3d3d3"|
| bgcolor=#EEEEEE align=right| {{nowrap|'''[[Burhanuddin Harahap|Boerhanoeddin Harahap]]}}'''<br />{{small|(1917–1987)}}
| [[Djuanda Kartawidjaja]]<br />(1911–1963)
| bgcolor=#EEEEEE|[[Berkas:Burhanuddin Harahap.jpg|75px]]
| [[Berkas:Djuanda Kartawidjaja.jpg|90px]]
| <center>Raden Djanu Ismadi<br/>[[Harsono Tjokroaminoto]]
| [[Kabinet Djuanda|9 April 1957]]<ref>{{cite book |last1= |first1= |last2= |first2= |last3= |first3= |last4= |first4= |title=Mimbar Penerangan |date=27 Agustus 1957 |publisher=Departemen Penerangan Republik Indonesia |page=208 |url=https://books.google.co.id/books?id=3FcdAQAAIAAJ&dq |language=id|quote=}}</ref>
| align="center"| 12 Agustus 1955
| 6 Juli 1959
| align="center"| 24 Maret 1956
| Nonpartisan
| bgcolor=#d3d3d3|
| <center>'''[[Soekarno]]'''<br />[[Berkas:Sukarno Signature.svg|50px]]
| <center>{{nowrap|[[Kabinet Burhanuddin Harahap|Burhanuddin Harahap]]}}
|-
|-
! 12
| bgcolor=#b20000| <center>{{white|'''(8)'''}}
! style="background:#d3d3d3"|
| bgcolor=#EEEEEE align=right| [[Ali Sastroamidjojo|'''Ali Sastroamidjojo''', S.H.]]<br />{{small|(1903–1976)}}
| [[Soekarno]]{{efn|[[Soekarno]] adalah seorang Presiden, Perdana Menteri, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS), dan Pemimpin Besar Revolusi pada masa [[Sejarah Indonesia (1959–1965)|Demokrasi Terpimpin]].}}<br />(1901–1970)
| bgcolor=#EEEEEE|[[Berkas:Ali Sastroamidjojo.jpg|75px]]
| [[Berkas:Soekarno.jpg|90px]]
| <center>[[Mohammad Roem]]<br/>[[Idham Chalid]]
| 9 Juli 1959
| align="center"| 24 Maret 1956
| 25 Juli 1967
| align="center"| 9 April 1957
| Nonpartisan
| bgcolor=#d3d3d3|
| <center>'''[[Soekarno]]'''<br />[[Berkas:Sukarno Signature.svg|50px]]
| <center>[[Kabinet Ali Sastroamidjojo II|Ali Sastroamidjojo II]]
|-
| bgcolor=#b20000| <center>{{white|'''10'''}}
| bgcolor=#EEEEEE align=right| [[Djoeanda Kartawidjaja|Ir. H.<br />'''Djoeanda Kartawidjaja''']]<br />{{small|(1911–1963)}}
| bgcolor=#EEEEEE|[[Berkas:Djuanda Kartawidjaja.jpg|75px]]
| <center>[[Hardi]]<br/>[[Idham Chalid]]<br/>[[Johannes Leimena]]
| align="center"| 9 April 1957
| align="center"| 9 Juli 1959
| bgcolor=#d3d3d3|
| <center>'''[[Soekarno]]'''<br />[[Berkas:Sukarno Signature.svg|50px]]
| <center>[[Kabinet Djuanda|Djuanda]]
|-
| colspan=9 align="center"|<big>'''Era Demokrasi Terpimpin'''</big>
|-
| rowspan=7 bgcolor=#d3d3d3| <center>'''11'''
| rowspan=7 bgcolor=#EEEEEE align=right| [[Soekarno|Dr. (H.C.) Ir. H.<br>'''Soekarno''']]<br />[[Berkas:Sukarno Signature.svg|50px]]<br />{{small|(1901–1970)}}
| rowspan=7 bgcolor=#EEEEEE|[[Berkas:Soekarno.jpg|75px]]
| rowspan=3| <center>[[Djuanda Kartawidjaja]]<br/><small>{{small|''(sebagai '''Menteri Pertama''')''}}</small>
| align="center"| 9 Juli 1959
| align="center"| 18 Februari 1960
| rowspan=7 bgcolor=#d3d3d3|
| rowspan=7 | <center>'''[[Soekarno]]'''<br />[[Berkas:Sukarno Signature.svg|50px]]
| <center>[[Kabinet Kerja I|Kerja I]]
|-
| align="center"| 18 Februari 1960
| align="center"| 6 Maret 1962
| <center>[[Kabinet Kerja II|Kerja II]]
|-
| align="center"| 6 Maret 1962
| align="center"| 13 November 1963
| <center>[[Kabinet Kerja III|Kerja III]]
|-
| rowspan=2| <center>[[Soebandrio]]<br/>[[Johannes Leimena]]<br/>[[Chaerul Saleh]]
| align="center"| 13 November 1963
| align="center"| 27 Agustus 1964
| <center>[[Kabinet Kerja IV|Kerja IV]]
|-
| align="center"| 27 Agustus 1964
| align="center"| 22 Februari 1966
| <center>[[Kabinet Dwikora I|Dwikora I]]
|-
| <center>[[Soebandrio]]<br/><small>{{small|(hingga 18 Maret 1966)}}</small><br/>[[Hamengkubuwono IX|Sri Sultan Hamengkubuwono IX]]<br/><small>{{small|(sejak 18 Maret 1966)}}</small><br/>[[Johannes Leimena]]<br/>[[Chaerul Saleh]]<br/><small>{{small|(hingga 18 Maret 1966)}}</small><br/>[[Adam Malik]]<br/><small>{{small|(sejak 18 Maret 1966)}}</small><br/>[[Idham Chalid]]<br/>[[Roeslan Abdulgani]]<br/><small>{{small|(sejak 18 Maret 1966)}}</small>
| align="center"| 22 Februari 1966
| align="center"| 28 Maret 1966
| <center>[[Kabinet Dwikora II|Dwikora II]]
|-
| <center>[[Johannes Leimena]]<br/><small>(Urusan Umum)</small><br/>[[Adam Malik]]<br/><small>(Urusan Sosial dan Politik)</small><br/>[[Hamengkubuwono IX|Sri Sultan Hamengkubuwono IX]]<br/><small>{{nowrap|(Urusan Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan)}}</small><br/>[[Soeharto]]<br/><small>(Pertahanan dan Keamanan)</small><br/>[[Idham Chalid]]<br/><small>(Hubungan dengan Institusi Politik)</small>
| align="center"| 28 Maret 1966
| align="center"| 25 Juli 1966
| <center>[[Kabinet Dwikora III|Dwikora III]]
|-
| colspan=9 align="center"|'''Ketua Presidium Kabinet'''
|-
| rowspan=2 bgcolor=#d3d3d3| <center>'''1'''
| rowspan=2 bgcolor=#EEEEEE align=right| [[Soeharto|Letnan Jenderal TNI<br>'''Soeharto''']]<br />[[Berkas:Suharto signature.svg|50px]]<br />{{small|(1921–2008)}}
| rowspan=2 bgcolor=#EEEEEE|[[Berkas:Jendral Soeharto2.jpg|75px]]
| rowspan=2|<center>''Tidak ada''
| rowspan=2 align="center"| 12 Maret 1967
| rowspan=2 align="center"| 17 Oktober 1967
| bgcolor=#d3d3d3|
| <center>'''[[Soekarno]]'''<br />[[Berkas:Sukarno Signature.svg|50px]]
| rowspan=2|<center>[[Kabinet Ampera I|Ampera I]]
|-
| bgcolor=#d3d3d3|
| <center>'''[[Soeharto]]'''<br />[[Berkas:Suharto signature.svg|50px]]
|}
|}


=== 2. Menteri Pertama ===
=== Catatan ===
{{notelist}}
'''Partai politik:'''<br />
{{legend2|#ffffff|Non-Partisan|border=1px solid #AAAAAA}}


== Jabatan lain yang terkait ==
{| class="wikitable" style="font-size:90%"
{| class="wikitable" style="background:#eeeeee; float:center; text-align:center"
! width="10"| No
! Pejabat<br />{{small|(Lahir-Mati)}}
! colspan="2"| Pejabat<br/>(lahir–wafat)
! Potret
! Potret
! Mulai menjabat
! Wakil Menteri Pertama
! Akhir menjabat
! Mulai Menjabat
! [[Daftar partai politik di Indonesia|Partai]]
! Akhir Jabatan
! colspan=2|Presiden
! Kabinet
|-
|-
! style="background:#d3d3d3"|
| rowspan=3 bgcolor=#ffffff|<center>'''1'''
| rowspan=3 bgcolor=#EEEEEE align=right|[[Djoeanda Kartawidjaja|Ir. H.<br />'''Djoeanda Kartawidjaja''']]<br />{{small|(1911–1963)}}
| [[Djuanda Kartawidjaja]]<br />(''Menteri Pertama'')<br />(1911–1963)
| rowspan=3 bgcolor=#EEEEEE|[[Berkas:Djuanda Kartawidjaja.jpg|75px]]
| [[Berkas:Djuanda Kartawidjaja.jpg|90px]]
| 9 Juli 1959
| <center>''Tidak ada''
| 13 November 1963
| <center>9 Juli 1959
| Nonpartisan
| <center>18 Februari 1960
| rowspan=3 bgcolor=#ffffff|
| rowspan=3| <center>'''[[Soekarno]]'''<br />[[Berkas:Sukarno Signature.svg|50px]]
| <center>[[Kabinet Kerja I|Kerja I]]
|-
|-
! style="background:#7b8738"|
| <center>[[Johannes Leimena]]
| [[Soeharto]]<br />(''Ketua Presidium Kabinet'')<br />(1921–2008)
| <center>18 Februari 1960
| [[Berkas:Soeharto - Kabinet Ampera I.jpg|90px]]
| <center>6 Maret 1962
| 25 Juli 1966
| <center>[[Kabinet Kerja II|Kerja II]]
| 17 Oktober 1967
|-
| [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia|ABRI]]<br />(''[[Sekber Golkar]]'')
| <center>[[Johannes Leimena]]<br/>[[Soebandrio]]<br/>[[Sahardjo]]<br/>[[Abdul Haris Nasution]]<br/>[[Dadang Suprayogi|Suprajogi]]<br/>[[Notohamiprodjo]]<br/>[[Muljadi Djojomartono]]<br/>[[Mohammad Yamin]]
| <center>6 Maret 1962
| <center>13 November 1963
| <center>[[Kabinet Kerja III|Kerja III]]
|}
|}


== Lihat pula ==
== Daftar Penjabat Perdana Menteri untuk RI (Negara-bagian di RIS) ==
{{Politik Indonesia}}
'''Partai politik:'''<br />
* [[Indonesia]]
{{legend2|#ffffff|''Nonpartisan''|border=1px solid #AAAAAA}}
* [[Sejarah Indonesia]]
{{legend2|#b20000|[[Partai Nasional Indonesia]]|border=1px solid #AAAAAA}}
* [[Politik Indonesia]]
{| class="wikitable" style="font-size:90%"
* [[Daftar tokoh Indonesia]]
! width="10"| No
* [[Daftar Presiden Indonesia]]
! Pejabat<br />{{small|(Lahir-Mati)}}
* [[Daftar Wakil Presiden Indonesia]]
! Potret
! Wakil Perdana Menteri
* [[Daftar Wakil Perdana Menteri Indonesia]]
* [[Daftar kabinet Indonesia]]
! Mulai Menjabat
* [[Sejarah Lembaga Kepresidenan Indonesia]]
! Akhir Jabatan
* [[Daftar ibu dan bapak negara Indonesia]]
! colspan=2|Presiden
! Kabinet
|-
| rowspan=2 bgcolor=#b20000| <center>{{white|'''-'''}}
| rowspan=2 bgcolor=#EEEEEE align=right| [[Soesanto Tirtoprodjo|Mr.<br />'''Soesanto Tirtoprodjo''']]<br />{{small|(Penjabat Sementara)}}<br />{{small|(1900–1967)}}
| rowspan=2 bgcolor=#EEEEEE|[[Berkas:Susanto Tirtoprodjo.jpg|75px]]
| <center>''Tidak ada''
| align="center"| 20 Desember 1949
| align="center"| 21 Januari 1950
| bgcolor=#ffffff|
| <center>'''[[Assaat]]'''
| <center>[[Kabinet Susanto|Susanto]]
|-
| colspan=6|{{small|'''Catatan :''' Untuk RIS, Perdana Menteri yang ditetapkan adalah [[Mohammad Hatta]].}}
|-
| rowspan=2 bgcolor=#ffffff| <center>1
| rowspan=2 bgcolor=#EEEEEE align=right| [[Abdoel Halim|dr.<br />''' Abdoel Halim''']]<br />{{small|(1911–1987)}}
| rowspan=2 bgcolor=#EEEEEE|[[Berkas:Abdul Halim Prime Minister.jpg|75px]]
| <center>[[Abdul Hakim]]
| align="center"| 21 Januari 1950
| align="center"| 6 September 1950
| bgcolor=#ffffff|
| <center>'''[[Assaat]]'''
| <center>[[Kabinet Halim|Halim]]
|-
| colspan=6|{{small|'''Catatan :''' Untuk RIS, Perdana Menteri yang ditetapkan adalah [[Mohammad Hatta]].}}
|}


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 349: Baris 215:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://worldstatesmen.org/Indonesia.htm World Statesmen]
* {{en}} [http://worldstatesmen.org/Indonesia.htm World Statesmen]

{{daftar pemimpin negara|jabatan=Perdana Menteri|negara=Indonesia|stub=y|tokoh=y|lihat=
* [[Daftar kabinet Indonesia]]
* [[Sejarah Lembaga Kepresidenan Indonesia]]
* [[Daftar ibu dan bapak negara Indonesia]]
{{PM Indonesia}}
{{Topik Indonesia}}
}}


[[Kategori:Pendirian tahun 1945 di Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1945 di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 8 Juli 2024 09.16

Perdana Menteri Indonesia
Bekas jabatan politik
Sutan Sjahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia
Pejabat pertamaSutan Sjahrir
Pejabat terakhir
GayaPaduka Yang Mulia
PelantikPresiden
Jabatan dimulai14 November 1945
Jabatan berakhir
  • 9 Juli 1959 (secara Konstitusional)
  • 25 Juli 1966 (pengunduran diri Soekarno)

Perdana Menteri Republik Indonesia, secara umum disebut sebagai Perdana Menteri Indonesia adalah jabatan tertinggi di Pemerintahan Indonesia pada masa Revolusi Nasional hingga berakhirnya masa Demokrasi Terpimpin. Perdana Menteri bertugas memimpin jalannya pemerintahan dan menjadi pimpinan kabinet. Setelah disahkannya Dekrit Presiden 1959, Presiden Soekarno selaku Pemimpin Besar Revolusi memegang peranan sebagai Perdana Menteri sampai pengunduran dirinya pada 1966 .

Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa Indonesia menggunakan sistem presidensial dalam menjalankan roda pemerintahan. Dengan demikian, tidak ada ketentuan secara konstitusional bahwa pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri, melainkan dipegang oleh Presiden yang juga kepala negara. Pada awal kemerdekaan, posisi Perdana Menteri justru diadakan untuk memimpin kabinet dan jalannya pemerintahan. Kemudian, jabatan Perdana Menteri dijamin oleh Pasal 52 UUD Sementara 1950. Perdana Menteri ditunjuk atas kewenangan Presiden dan ditugaskan untuk menangani anggaran belanja pemerintah dan bertanggung jawab atas kabinet, serta bertanggung jawab kepada Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Dalam praktik pemerintahannya, Perdana Menteri bertanggung jawab kepada Badan Pekerja-Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP) atau Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS) dan perlu bermusyawarah dengan Presiden sebelum membuat kebijakan baru ataupun keputusan besar. Namun, apabila Perdana Menteri bersitegang dengan BP-KNIP atau Presiden, maka lembaga lain dapat dipilih sebagai alternatif.

Pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden yang menyatakan bahwa, karena ketidakmampuan Konstituante untuk mencapai mayoritas dua pertiga, UUD 1945 akan diberlakukan kembali, ini dihapus landasan konstitusional bagi kantor Perdana Menteri. Namun, pada tanggal 9 Juli di tahun yang sama, Sukarno mengambil jabatan Perdana Menteri selain Kepresidenan, kemudian menggunakan kalimat "Saya Menteri Presiden dan Perdana" sebagai pesan yang dominan dalam pidato-pidatonya setelah kudeta yang gagal terhadap pemerintah pada tahun 1965 dan pelepasan dokumen mentransfer semua kekuatan politik untuk Soeharto, Soekarno kehilangan gelar Perdana Menteri bersama-sama dengan Presiden tersebut.

Wacana Sistem Semi Presidensial

[sunting | sunting sumber]

Isu dan wacana muncul seiring dengan dorongan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk mengamandemen kelima UUD 1945. Salah satunya adalah wacana sistem semi-presidensil. Adnan Buyung Nasution, pengamat politik dan aktivis Indonesia mengusulkan sistem semi presidensial hubungan perdana menteri dan presiden adalah simbiosis mutualisme. Sistem semi-presidensil menjadi solusi dari lemahnya kekuasaan presiden dan begitu kuatnya kekuasaan DPR dari hasil amandemen konstitusi empat kali sehingga DPR sering 'menyandera' kebijakan presiden.[1]

No. urut Perdana Menteri
(lahir–meninggal)
Potret Mulai menjabat Akhir menjabat Partai
1 Sutan Sjahrir
(1909–1966)
14 November 1945 12 Maret 1946 Partai Sosialis Indonesia
12 Maret 1946 2 Oktober 1946
2 Oktober 1946 3 Juli 1947
2 Amir Sjarifuddin
(1907–1948)
3 Juli 1947 11 November 1947 Partai Sosialis Indonesia
11 November 1947 29 Januari 1948
3 Mohammad Hatta
(1902–1980)
29 Januari 1948 19 Desember 1948 Nonpartisan
Syafruddin Prawiranegara[a] 19 Desember 1948 14 Juli 1949
(3) Mohammad Hatta 14 Juli 1949 4 Agustus 1949 Nonpartisan
4 Agustus 1949 20 Desember 1949
Mohammad Hatta
(Perdana Menteri Republik Indonesia Serikat)
20 Desember 1949 6 September 1950
Susanto Tirtoprodjo
(Penjabat Sementara)
(1900–1967)
20 Desember 1949 21 Januari 1950 Partai Nasional Indonesia
4 Abdul Halim
(1911–1987)
21 Januari 1950 6 September 1950 Nonpartisan
5 Mohammad Natsir
(1908–1993)
6 September 1950[2] 21 April 1951 Partai Masyumi
6 Sukiman Wirjosandjojo
(1898–1974)
26 April 1951 1 April 1952 Partai Masyumi
7 Wilopo
(1909–1981)
1 April 1952 30 Juli 1953 Partai Nasional Indonesia
8 Ali Sastroamidjojo
(1903–1976)
30 Juli 1953 12 Agustus 1955 Partai Nasional Indonesia
9 Burhanuddin Harahap
(1917–1987)
12 Agustus 1955 24 Maret 1956 Partai Masyumi
10 Ali Sastroamidjojo 24 Maret 1956 9 April 1957 Partai Nasional Indonesia
11 Djuanda Kartawidjaja
(1911–1963)
9 April 1957[3] 6 Juli 1959 Nonpartisan
12 Soekarno[b]
(1901–1970)
9 Juli 1959 25 Juli 1967 Nonpartisan
  1. ^ Perdana Menteri petahana Republik Indonesia Mohammad Hatta ditangkap dan diasingkan oleh pihak sekutu Belanda pada tanggal 19 Desember 1948. kemudian pemerintahan dilanjutkan oleh Kabinet Darurat yang dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara
  2. ^ Soekarno adalah seorang Presiden, Perdana Menteri, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS), dan Pemimpin Besar Revolusi pada masa Demokrasi Terpimpin.

Jabatan lain yang terkait

[sunting | sunting sumber]
Pejabat
(lahir–wafat)
Potret Mulai menjabat Akhir menjabat Partai
Djuanda Kartawidjaja
(Menteri Pertama)
(1911–1963)
9 Juli 1959 13 November 1963 Nonpartisan
Soeharto
(Ketua Presidium Kabinet)
(1921–2008)
25 Juli 1966 17 Oktober 1967 ABRI
(Sekber Golkar)

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Buyung Wacanakan Sistem Semi-Presidensil dengan Perdana Menteri". detiknews. Diakses tanggal 2024-07-08. 
  2. ^ Feith, Herbert. The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia. hal 168
  3. ^ Mimbar Penerangan. Departemen Penerangan Republik Indonesia. 27 Agustus 1957. hlm. 208. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]