Lompat ke isi

Dedi Mulyadi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengatur pengaturan versi stabil untuk "Dedi Mulyadi": jelang pemilihan kepala daerah, halaman ditambah tinjauan jika ada yang mau nyunting [Tinjau otomatis: membutuhkan izin "autoconfirmed"] (kedaluwarsa 16 Juli 2025 05.03 (UTC))
(31 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = [[Haji (gelar)|H.]]
| honorific-prefix =
|name = Dedi Mulyadi
| name = Dedi Mulyadi
|honorific-suffix = [[Sarjana Hukum|S.H.]]
| honorific-suffix =
|image = Dedi_Mulyadi.jpg
| image = Dedi_Mulyadi.jpg
|imagesize = 220px
| imagesize = 210px
|caption =
| caption =
|office = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
| office = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]]
|term_start = 1 Oktober 2019
| term_start = 1 Oktober 2019
|term_end =
| term_end = 10 Mei 2023
|constituency = [[Daftar daerah pemilihan nasional Indonesia|Jawa Barat VII]]
| constituency = [[Jawa Barat VII (daerah pemilihan)|Jawa Barat VII]]
|predecessor = <!-- kalau mengganti di tengah jabatan -->
| predecessor = <!-- kalau mengganti di tengah jabatan -->
|successor = <!-- kalau digantikan di tengah jabatan -->
| successor = [[Dadang S. Muchtar]]
|1blankname = Perolehan suara
| 1blankname = Perolehan suara
|1namedata =
| 1namedata =
|office1 = Bupati Purwakarta
| office1 = Bupati Purwakarta
|order1 = ke-8
| order1 = ke-8
|term_start1 = 13 Maret 2008
| term_start1 = 13 Maret 2008
|term_end1 = 13 Maret 2018
| term_end1 = 13 Maret 2018
|president1 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]<br/>[[Joko Widodo]]
| deputy1 = [[Dudung Bachtiar Supardi]] (2008–2013)<br />Dadan Koswara (2013–2018)
| predecessor1 = [[Tubagus Lily Hambali Hasan|Tb. Lily Hambali Hasan]]
|governor1 = [[Danny Setiawan]]<br>[[Ahmad Heryawan]]
|lieutenant1 = Dudung Bachtiar Supardi (2008–13) <br /> Dadan Koswara (2013–18)
| successor1 = M. Taufiq Budi S ([[Penjabat|Pj.]])<br>[[Anne Ratna Mustika]]
| office2 = Wakil Bupati Purwakarta
|predecessor1 = [[Tubagus Lily Hambali Hasan|Lily Hambali Hasan]]
|successor1 = M Taufiq Budi Santoso (Pj.)<br>[[Anne Ratna Mustika]]
| order2 = ke-1
|office2 =
| term_start2 = 13 Maret 2003
|order2 =
| term_end2 = 13 Maret 2008
|term_start2 =
| 1blankname2 = [[Bupati Purwakarta|Bupati]]
|term_end2 =
| 1namedata2 = Lily Hambali Hasan
| predecessor2 = ''Tidak ada, jabatan baru''
|president2 =
|predecessor2 =
| successor2 = Dudung Bachtiar Supardi
| birth_date = {{Birth date and age|1971|4|12|mf=y}}
|successor2 =
| birth_place = [[Kabupaten Subang|Subang]], [[Jawa Barat]], Indonesia
|office3 = Wakil Bupati Purwakarta
|order3 = ke-1
| death_date =
|term_start3 = 13 Maret 2003
| death_place =
|term_end3 = 13 Maret 2008
| nationality =
| party = {{Parpolicon|Golkar}} (1999–2023)<br>{{Parpolicon|Gerindra}} (2023–)
|president3 = [[Megawati Soekarnoputri]]<br/>[[Susilo Bambang Yudhoyono]]
|governor3 = [[Nana Nuriana]]<br>[[Danny Setiawan]]
| otherparty =
| spouse = {{menikah|Sri Muliawati|1998|1999|end=d.}}<br />{{menikah|[[Anne Ratna Mustika]]|2003|2023|end=div.}}
|1blankname3 = Bupati
| relations = <!-- Hanya nama tokoh yang secara independen terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->
|1namedata3 = [[Tubagus Lily Hambali Hasan|Lily Hambali Hasan]]
| children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->3
|predecessor3 = ''Tidak ada''
| alma_mater = Sekolah Tinggi Hukum Punawarman<br>[[Universitas Widyatama]]
|successor3 = [[Dudung Bachtiar Supardi]]
| occupation =
|office4 = Ketua DPD [[Partai Golkar]] [[Jawa Barat]]
|order4 =
| profession = {{hlist|Aktivis|politikus}}
|term_start4 = 2016
| signature =
|term_end4 = 2019
| website =
|succeeding4 =
| facebook =
| namafacebook =
|predecessor4 = [[Irianto MS Syafiuddin|Dr. H. Irianto M.S. Syafiuddin]]
|successor4 = [[Ade Barkah]]
|lieutenant4 =
|president4 = [[Joko Widodo]]
|birth_date = {{Birth date and age|1971|4|11|mf=y}}
|birth_place = [[Subang]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
|death_date =
|death_place =
|nationality = [[Indonesia]]
|party = [[Partai Golongan Karya]]
|spouse = [[Anne Ratna Mustika]]
|relations =
|children = Maulana Akbar Ahmad Habibi <br /> Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip <br /> Hyang Sukma Ayu Mulyadi Putri
|alma_mater =
|occupation =
|profession = [[Politisi]]
|religion = [[Islam]]
|signature =
|website =
|facebook =
|namafacebook =
}}
}}


'''[[Haji (gelar)|H.]] Dedi Mulyadi, [[Sarjana Hukum|S.H.]]''' atau akrab disapa Kang Dedi ({{lahirmati|[[Sukasari, Dawuan, Subang|Sukasari]], [[Subang]]|11|4|1971}}) adalah seorang politisi Indonesia. Ia adalah Anggota [[DPR RI]] periode 2019–2024 dari daerah pemilihan Kabupaten Purwakarta, Bekasi, dan Karawang. Sebelumnya, Dedi Mulyadi menjabat sebagai bupati [[Kabupaten Purwakarta]] yang dilantik pada tanggal [[13 Maret]] [[2008]]. Sebelum menjadi Bupati, Dedi Mulyadi menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Purwakarta dan menjadi Wakil Bupati Purwakarta pada periode 2003–2008 bersama Lily Hambali Hasan. Pada Pilkada 2008, Dedi Mulyadi terpilih menjadi [[Bupati]] [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]] untuk periode 2008-2013 berpasangan dengan [[Dudung Bachtiar Supardi]], Pada Pilkada 2013 Dedi Mulyadi terpilih kembali menjadi Bupati Purwakarta untuk Periode 2013-2018 berpasangan dengan Dadan Koswara.<ref>{{cite web|url=http://purwakartakab.go.id/pelantikan-bupati-purwakarta-dan-wakil-bupati-purwakarta-%E2%80%9C-kenduri-cinta-rakyat-purwakarta|title=Pelantikan Bupati Purwakarta dan Wakil Bupati Purwakarta. “Kenduri Cinta Rakyat Purwakarta”|publisher=merdeka.com|date=2013-03-18|access-date=2015-03-27|archive-date=2015-04-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20150403234434/http://purwakartakab.go.id/pelantikan-bupati-purwakarta-dan-wakil-bupati-purwakarta-%E2%80%9C-kenduri-cinta-rakyat-purwakarta|dead-url=yes}}</ref>
[[Haji (gelar)|H.]] '''Dedi Mulyadi''', [[Sarjana Hukum|S.H.]], [[Magister Manajemen|M.M.]] ({{lahirmati|[[Sukasari, Dawuan, Subang|Sukasari]], [[Subang]], [[Jawa Barat]]|11|4|1971}}) adalah seorang [[aktivis]] dan [[politikus]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Ia merupakan anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] daerah pemilihan [[Jawa Barat VII (daerah pemilihan)|Jawa Barat VII]] dan duduk di [[Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi VI]] dari 2019 hingga 2023. Sebelumnya, Dedi menjabat sebagai [[Bupati Purwakarta]] selama dua periode berturut-turut dari 2008 sampai 2018. Kiprahnya menjadi bupati bermula setelah dirinya terpilih pada [[Pemilihan umum Bupati Purwakarta 2008|Pilkada 2008]] dengan menjadikan [[Dudung Bachtiar Supardi]] sebagai wakilnya di pemerintahan. Pada [[Pemilihan umum|pemilu]] selanjutnya, ia kembali terpilih untuk masa jabatan kedua: 2013–2018.<ref>{{cite web|url=http://purwakartakab.go.id/pelantikan-bupati-purwakarta-dan-wakil-bupati-purwakarta-%E2%80%9C-kenduri-cinta-rakyat-purwakarta|title=Pelantikan Bupati Purwakarta dan Wakil Bupati Purwakarta. “Kenduri Cinta Rakyat Purwakarta”|publisher=merdeka.com|date=2013-03-18|access-date=2015-03-27|archive-date=2015-04-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20150403234434/http://purwakartakab.go.id/pelantikan-bupati-purwakarta-dan-wakil-bupati-purwakarta-%E2%80%9C-kenduri-cinta-rakyat-purwakarta|dead-url=yes}}</ref> Sebelum diangkat menjadi bupati, Dedi terlebih dahulu berkarier sebagai wakil bupati dan legislator di [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Purwakarta]] pada 1999 hingga pengunduran dirinya seusai terpilih menjadi [[Wakil Bupati Purwakarta]].


Pada [[23 April]] [[2016]], Dedi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD [[Partai Golkar]] [[Jawa Barat]] Periode 2016 - 2020 menggantikan [[Irianto MS Syafiuddin]] atau biasa yang dikenal dengan nama Yance. Pada [[pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018]], Dedi diusung sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Barat oleh Partai Golkar dan Partai Demokrat, berpasangan dengan [[Deddy Mizwar]].
Secara demokratis, Dedi diaklamasikan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah [[Partai Golongan Karya]] [[Jawa Barat]] untuk masa bakti 2016–2020 menggantikan posisi [[Irianto MS Syafiuddin|Irianto Syafiuddin]]. Pada saat [[Pemilihan umum Gubernur Jawa Barat 2018|Pilgub 2018]], ia diusung oleh partainya, Golkar, untuk menjadi calon [[Wakil Gubernur Jawa Barat]] mendampingi wakil gubernur petahana yang juga kader [[Partai Demokrat]], [[Deddy Mizwar]].


== Kehidupan awal ==
== Kehidupan awal ==
H. Dedi Mulyadi lahir di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Dia merupakan putra bungsu dari sembilan bersaudara. Ayahnya, Sahlin Ahmad Suryana merupakan pensiunan Tentara Prajurit Kader sejak usia 28 tahun akibat sakit yang diderita sebagai dampak racun mata-mata kolonial. Ibunya, Karsiti yang tidak pernah mengenyam bangku sekolah adalah aktivis [[Palang Merah Indonesia]]. Dia sering membantu ibunya mengembala domba dan berladang.<ref name=profil>{{Cite news|url=http://profil.merdeka.com/indonesia/d/dedi-mulyadi/|title=Profil Dedi Mulyadi|publisher=Merdeka.com|date = 2008|work=[[Merdeka.com]]}}</ref>
H. Dedi Mulyadi lahir di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Dia merupakan putra bungsu dari sembilan bersaudara. Ayahnya, Sahlin Ahmad Suryana merupakan pensiunan Tentara Prajurit Kader sejak usia 28 tahun akibat sakit yang diderita sebagai dampak racun mata-mata kolonial. Ibunya, Karsiti yang tidak pernah mengenyam bangku sekolah adalah aktivis [[Palang Merah Indonesia]]. Dia sering membantu ibunya mengembala domba dan berladang.<ref name=profil>{{Cite news|url=http://profil.merdeka.com/indonesia/d/dedi-mulyadi/|title=Profil Dedi Mulyadi|publisher=Merdeka.com|date = 2008|work=[[Merdeka.com]]}}</ref>


H. Dedi Mulyadi menempuh masa [[Sekolah Dasar|SD]] hingga [[Sekolah Menengah Atas|SMA]] di kota kelahirannya, [[Subang]]. Mulai dari SD Subakti ([[1984]]), SMP Kalijati ([[1987]]), dan SMA Negeri 1 Purwadadi ([[1990]]). Selanjutnya pendidikan tingginya diselesaikan di Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta dengan meraih gelar [[Sarjana]] Hukum ([[1999]]).<ref>{{Cite news|title=Profil - Dedi Mulyadi|url=https://m.merdeka.com/dedi-mulyadi/profil/|work=[[Merdeka.com]]|access-date=2021-02-14}}</ref>
H. Dedi Mulyadi menempuh masa [[Sekolah Dasar|SD]] hingga [[Sekolah Menengah Atas|SMA]] di kota kelahirannya, [[Subang]]. Mulai dari SD Subakti (1984), SMP Kalijati (1987), dan SMA Negeri 1 Purwadadi (1990). Selanjutnya pendidikan tingginya diselesaikan di Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta dengan meraih gelar [[Sarjana Hukum]] (1999). Selama berkuliah Dedi Mulyadi juga pernah menjadi aktivis dan menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Islam cabang Purwakarta.<ref>{{Cite news|title=Profil - Dedi Mulyadi|url=https://m.merdeka.com/dedi-mulyadi/profil/|work=[[Merdeka.com]]|access-date=2021-02-14}}</ref>


== Karier ==
== Karier ==


=== Politik dan organisasi ===
=== Politik dan organisasi ===
H. Dedi Mulyadi terjun ke dunia politik dimulai ketika ia terpilih menjadi Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah|DPRD]] [[Purwakarta]] pada Periode [[1999]]-[[2004]] dan menjabat sebagai Ketua Komisi E. Akan tetapi pada tahun [[2003]], ia terpilih sebagai Wakil Bupati [[Purwakarta]] Periode [[2003]]-[[2008]] berpasangan dengan Lily Hambali Hasan. Pada tahun [[2008]], ia mencalonkan diri sebagai [[Bupati]] [[Purwakarta]] Periode [[2008]]-[[2013]] berpasangan dengan Dudung B. Supardi, dan menjadi [[Bupati]] [[Purwakarta]] pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. Pada periode selanjutnya, ia terpilih kembali menjadi [[Bupati]] [[Purwakarta]] Periode [[2013]]-[[2018]] berpasangan dengan Dadan Koswara. Pada [[23 April]] [[2016]], Dedi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD [[Partai Golkar]] [[Jawa Barat]] Periode 2016 - 2020 menggantikan [[Irianto MS Syafiuddin]] atau biasa yang dikenal dengan nama Yance.
H. Dedi Mulyadi terjun ke dunia politik dimulai ketika ia terpilih menjadi Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah|DPRD]] [[Purwakarta]] pada Periode 1999-2004 dan menjabat sebagai Ketua Komisi E. Akan tetapi pada tahun 2003, ia terpilih sebagai Wakil Bupati [[Purwakarta]] Periode 2003-2008 berpasangan dengan Lily Hambali Hasan. Pada tahun 2008, ia mencalonkan diri sebagai [[Bupati]] [[Purwakarta]] Periode 2008-2013 berpasangan dengan Dudung B. Supardi, dan menjadi [[Bupati]] [[Purwakarta]] pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. Pada periode selanjutnya, ia terpilih kembali menjadi [[Bupati]] [[Purwakarta]] Periode 2013-2018 berpasangan dengan Dadan Koswara. Pada 23 April 2016, Dedi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD [[Partai Golkar]] [[Jawa Barat]] Periode 2016-2020 menggantikan [[Irianto Mahfudz Sidik Syafiuddin|Irianto MS Syafiuddin]] atau biasa yang dikenal dengan nama Yance.


Jabatan yg pernah diduduki Dedi Mulyadi adalah Ketua Umum [[HMI]] Cabang Purwakarta, Senat [[Mahasiswa]] STH Purnawarman Purwakarta ([[1994]]), Wakil Ketua DPC FSPSI ([[1997]]), Sekretaris PP SPTSK KSPSI ([[1998]]), Wakil Ketua GM FKPPI Tahun ([[2002]]), Ketua PC Pemuda Muslimin Indonesia ([[2002]]), Sekretaris KAHMI Purwakarta ([[2002]]), Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Purwakarta ([[2005]]-[[2015]]), Wakil Bupati Purwakarta ([[2003]]-[[2008]]) dan Ketua DPC [[Partai Golkar]] [[Purwakarta]] ([[2004]]-[[2007]]) Ketua DPD [[Partai Golkar]] [[Jawa Barat]] ([[2016]]-[[2019]]).
Jabatan yg pernah diduduki Dedi Mulyadi adalah Ketua Umum [[HMI]] Cabang Purwakarta, Senat [[Mahasiswa]] STH Purnawarman Purwakarta (1994), Wakil Ketua DPC FSPSI (1997), Sekretaris PP SPTSK KSPSI (1998), Wakil Ketua GM FKPPI Tahun (2002), Ketua PC Pemuda Muslimin Indonesia (2002), Sekretaris KAHMI Purwakarta (2002), Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Purwakarta (2005-2015), Wakil Bupati Purwakarta (2003-2008) dan Ketua DPC [[Partai Golkar]] [[Purwakarta]] (2004-2007) Ketua DPD [[Partai Golkar]] [[Jawa Barat]] (2016-2019).


== Kontroversi ==
== Kontroversi ==
Baris 91: Baris 71:
Menurut Dedi, realisasi kebijakan ini nantinya di setiap desa atau kelurahan yang ada di Purwakarta, akan dibentuk kelompok yang bernama Badega Lembur bertugas melakukan pengawasan. Kebijakan itu akan digulirkan paling lambat pada bulan Oktober 2015. Menurutnya, aturan ini dilakukan sebagai antisipasi untuk menjaga akhlak para remaja, sehingga bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diharapkan.<ref name=kencan/> Juga memungkinkan untuk menindak dengan mengkawinkan paksa.<ref name=bupati/><ref>{{Cite news|url=http://news.okezone.com/read/2015/09/02/525/1206741/wakuncar-lewati-batas-akan-dinikahi-paksa|title=Wakuncar Lewati Batas Akan Dinikahi Paksa|publisher=news.okezone.com|date =2015-09-02|last=Jalaludin|first=Didin|work=[[Okezone.com]]}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/3008090/di-purwakarta-dilarang-pacaran-lebih-dari-pukul-2100-wib-yang-melanggar-dinikahkan|title=Di Purwakarta Dilarang Pacaran Lebih dari Pukul 21.00 WIB, yang Melanggar Dinikahkan|date =2015-09-02|last=Pratama|first=Fajar|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref>
Menurut Dedi, realisasi kebijakan ini nantinya di setiap desa atau kelurahan yang ada di Purwakarta, akan dibentuk kelompok yang bernama Badega Lembur bertugas melakukan pengawasan. Kebijakan itu akan digulirkan paling lambat pada bulan Oktober 2015. Menurutnya, aturan ini dilakukan sebagai antisipasi untuk menjaga akhlak para remaja, sehingga bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diharapkan.<ref name=kencan/> Juga memungkinkan untuk menindak dengan mengkawinkan paksa.<ref name=bupati/><ref>{{Cite news|url=http://news.okezone.com/read/2015/09/02/525/1206741/wakuncar-lewati-batas-akan-dinikahi-paksa|title=Wakuncar Lewati Batas Akan Dinikahi Paksa|publisher=news.okezone.com|date =2015-09-02|last=Jalaludin|first=Didin|work=[[Okezone.com]]}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/3008090/di-purwakarta-dilarang-pacaran-lebih-dari-pukul-2100-wib-yang-melanggar-dinikahkan|title=Di Purwakarta Dilarang Pacaran Lebih dari Pukul 21.00 WIB, yang Melanggar Dinikahkan|date =2015-09-02|last=Pratama|first=Fajar|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref>


Kebijakan lainnya yang cukup menimbulkan kontroversi di kalangan pengusaha kecil adalah larangan usaha "online game" dan [[PlayStation]]. Semua warnet (warung internet) yang ada di Purwakarta dilarang menyediakan layanan "online game", dengan alasan berdampak pada sifat dan karakter anak/pelajar yang cenderung berperilaku negatif, namun tetap dapat dilakukan di rumah.<ref>{{cite web|url=http://bagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/PERBUP-NO-39-THN-2013-TTG-LARANGAN-GO-DAN-PS.pdf}}</ref>
Kebijakan lainnya yang cukup menimbulkan kontroversi di kalangan pengusaha kecil adalah larangan usaha "[[permainan daring]]" dan [[PlayStation]]. Semua [[warung internet]] (warnet) yang ada di Purwakarta dilarang menyediakan layanan "permainan daring", dengan alasan berdampak pada sifat dan karakter anak/pelajar yang cenderung berperilaku negatif, namun tetap dapat dilakukan di rumah.<ref>{{cite web|url=http://bagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/PERBUP-NO-39-THN-2013-TTG-LARANGAN-GO-DAN-PS.pdf}}</ref>


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
H. Dedi Mulyadi menikah dengan Sri Muliawati Ibunda dari Maulana Akbar Ahmad Habibi yang meninggal dunia sejak umur 3 bulan Lalu menikah dengan Hj. Anne Ratna Mustika, S.E. (Mantan Mojang Purwakarta yang juga keponakan dari Drs. H. Bunyamin Dudih, S.H., Bupati Purwakarta Periode [[1993]]-[[2003]]). Dedi dikaruniai 2 orang anak yaitu Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip, dan Hyang Sukma Ayu.<ref name="profil" /> Mereka bercerai pada 22 Februari 2023.
H. Dedi Mulyadi menikah dengan Sri Muliawati Ibunda dari Maulana Akbar Ahmad Habibie yang meninggal dunia sejak umur 3 bulan. Lalu menikah dengan Hj. Anne Ratna Mustika, S.E. (Mantan Mojang Purwakarta yang juga keponakan dari Drs. H. Bunyamin Dudih, S.H., Bupati Purwakarta Periode 1993-2003). Dedi dan Anne dikaruniai 2 orang anak yaitu Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip, dan Hyang Sukma Ayu.<ref name="profil" /> Mereka bercerai pada 22 Februari 2023.


== Penghargaan ==
== Penghargaan ==


* [[Satyalancana Kebudayaan]]<ref>{{Cite news|date=2021-11-27|title=Dedi Mulyadi dan Sanny Wijaya Nata Kusumah Terima Penghargaan Satyalancana Kebudayaan|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2021/11/27/dedi-mulyadi-dan-sanny-wijaya-nata-kusumah-terima-penghargaan-satyalancana-kebudayaan|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=2021-11-28|last=Fahlevi|first=Fahdi|editor-last=Agustina|editor-first=Dewi}}</ref><ref>{{Cite news|title=Dedi Mulyadi Jadi Salah Satu Penerima Satyalancana Kebudayaan di Peringatan Hari Guru Nasional 2021|url=https://www.kompas.tv/article/235423/dedi-mulyadi-jadi-salah-satu-penerima-satyalancana-kebudayaan-di-peringatan-hari-guru-nasional-2021|work=[[Kompas TV]]|language=id|access-date=2021-11-28|last=Sumbogo|first=Aryo|date=2021-11-25|editor-last=Fadhilah}}</ref><ref>{{Cite news|last=Ferdinan|first=Yuniardi|title=Dedi Mulyadi raih Satyalancana Kebudayaan|url=https://jabar.antaranews.com/berita/337721/dedi-mulyadi-raih-satyalancana-kebudayaan|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2021-11-28|date=2021-11-26}}</ref><ref>{{Cite web|title=Dedi Mulyadi dan Sanny Wijaya Nata Kusumah Terima Penghargaan Satyalancana Kebudayaan|url=https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/dedi-mulyadi-dan-sanny-wijaya-nata-kusumah-terima-penghargaan-satyalancana-kebudayaan/ar-AARbllI?li=AAuZNMP|website=www.msn.com|access-date=2021-11-28}}</ref><ref>{{Cite news|last=Hidayat|first=Mohammad Arief|date=2021-11-26|title=Dedi Mulyadi Diangerahi Satya Lencana Kebudayaan oleh Jokowi|url=https://www.viva.co.id/berita/nasional/1426717-dedi-mulyadi-diangerahi-satya-lencana-kebudayaan-oleh-jokowi|work=[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2021-11-28}}</ref>
* [[Satyalancana Kebudayaan]]<ref>{{Cite news|date=2021-11-27|title=Dedi Mulyadi dan Sanny Wijaya Nata Kusumah Terima Penghargaan Satyalancana Kebudayaan|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2021/11/27/dedi-mulyadi-dan-sanny-wijaya-nata-kusumah-terima-penghargaan-satyalancana-kebudayaan|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=2021-11-28|last=Fahlevi|first=Fahdi|editor-last=Agustina|editor-first=Dewi}}</ref><ref>{{Cite news|title=Dedi Mulyadi Jadi Salah Satu Penerima Satyalancana Kebudayaan di Peringatan Hari Guru Nasional 2021|url=https://www.kompas.tv/article/235423/dedi-mulyadi-jadi-salah-satu-penerima-satyalancana-kebudayaan-di-peringatan-hari-guru-nasional-2021|work=[[Kompas TV]]|language=id|access-date=2021-11-28|last=Sumbogo|first=Aryo|date=2021-11-25|editor-last=Fadhilah}}</ref><ref>{{Cite news|last=Ferdinan|first=Yuniardi|title=Dedi Mulyadi raih Satyalancana Kebudayaan|url=https://jabar.antaranews.com/berita/337721/dedi-mulyadi-raih-satyalancana-kebudayaan|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2021-11-28|date=2021-11-26}}</ref><ref>{{Cite web|title=Dedi Mulyadi dan Sanny Wijaya Nata Kusumah Terima Penghargaan Satyalancana Kebudayaan|url=https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/dedi-mulyadi-dan-sanny-wijaya-nata-kusumah-terima-penghargaan-satyalancana-kebudayaan/ar-AARbllI?li=AAuZNMP|website=www.msn.com|access-date=2021-11-28}}</ref><ref>{{Cite news|last=Hidayat|first=Mohammad Arief|date=2021-11-26|title=Dedi Mulyadi Diangerahi Satya Lencana Kebudayaan oleh Jokowi|url=https://www.viva.co.id/berita/nasional/1426717-dedi-mulyadi-diangerahi-satya-lencana-kebudayaan-oleh-jokowi|work=[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2021-11-28}}</ref>

== Lihat pula ==
* [[Daftar Bupati Purwakarta|Daftar Bupati Kabupaten Purwakarta]]


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 108: Baris 85:
{{Kotak_mulai}}
{{Kotak_mulai}}
{{s-gov}}
{{s-gov}}
{{Kotak suksesi|jabatan = [[Daftar Bupati Purwakarta|Bupati Purwakarta]] |mulai= 2008| selesai= 2018| pendahulu = [[Tubagus Lily Hambali Hasan|Lily Hambali Hasan]]|pengganti = M Taufiq Budi Santoso (Pj.) <br /> [[Anne Ratna Mustika]]}}
{{Kotak suksesi|jabatan = [[Daftar Bupati Purwakarta|Bupati Purwakarta]] |tahun=2008-2018| pendahulu = [[Tubagus Lily Hambali Hasan|Lily Hambali Hasan]]|pengganti = [[Anne Ratna Mustika]]}}
{{Kotak_selesai}}
{{Kotak_selesai}}


Baris 117: Baris 94:
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
[[Kategori:Tokoh dari Purwakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Purwakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Subang]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh politik Sunda]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Rintisan biografi anggota DPR Indonesia]]
[[Kategori:Rintisan biografi anggota DPR Indonesia]]
Baris 123: Baris 103:
[[Kategori:Bupati Purwakarta]]
[[Kategori:Bupati Purwakarta]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]
[[Kategori:Penerima Satyalancana Kebudayaan]]

Revisi per 16 Juli 2024 05.03

Dedi Mulyadi
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
1 Oktober 2019 – 10 Mei 2023
Daerah pemilihanJawa Barat VII
Bupati Purwakarta ke-8
Masa jabatan
13 Maret 2008 – 13 Maret 2018
WakilDudung Bachtiar Supardi (2008–2013)
Dadan Koswara (2013–2018)
Sebelum
Pengganti
M. Taufiq Budi S (Pj.)
Anne Ratna Mustika
Wakil Bupati Purwakarta ke-1
Masa jabatan
13 Maret 2003 – 13 Maret 2008
BupatiLily Hambali Hasan
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Dudung Bachtiar Supardi
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir12 April 1971 (umur 53)
Subang, Jawa Barat, Indonesia
Partai politikGolkar (1999–2023)
Gerindra (2023–)
Suami/istri
Sri Muliawati
(m. 1998; meninggal 1999)

(m. 2003; c. 2023)
Anak3
AlmamaterSekolah Tinggi Hukum Punawarman
Universitas Widyatama
Profesi
  • Aktivis
  • politikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

H. Dedi Mulyadi, S.H., M.M. (lahir 11 April 1971) adalah seorang aktivis dan politikus berkebangsaan Indonesia. Ia merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah pemilihan Jawa Barat VII dan duduk di Komisi VI dari 2019 hingga 2023. Sebelumnya, Dedi menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode berturut-turut dari 2008 sampai 2018. Kiprahnya menjadi bupati bermula setelah dirinya terpilih pada Pilkada 2008 dengan menjadikan Dudung Bachtiar Supardi sebagai wakilnya di pemerintahan. Pada pemilu selanjutnya, ia kembali terpilih untuk masa jabatan kedua: 2013–2018.[1] Sebelum diangkat menjadi bupati, Dedi terlebih dahulu berkarier sebagai wakil bupati dan legislator di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Purwakarta pada 1999 hingga pengunduran dirinya seusai terpilih menjadi Wakil Bupati Purwakarta.

Secara demokratis, Dedi diaklamasikan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Jawa Barat untuk masa bakti 2016–2020 menggantikan posisi Irianto Syafiuddin. Pada saat Pilgub 2018, ia diusung oleh partainya, Golkar, untuk menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi wakil gubernur petahana yang juga kader Partai Demokrat, Deddy Mizwar.

Kehidupan awal

H. Dedi Mulyadi lahir di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Dia merupakan putra bungsu dari sembilan bersaudara. Ayahnya, Sahlin Ahmad Suryana merupakan pensiunan Tentara Prajurit Kader sejak usia 28 tahun akibat sakit yang diderita sebagai dampak racun mata-mata kolonial. Ibunya, Karsiti yang tidak pernah mengenyam bangku sekolah adalah aktivis Palang Merah Indonesia. Dia sering membantu ibunya mengembala domba dan berladang.[2]

H. Dedi Mulyadi menempuh masa SD hingga SMA di kota kelahirannya, Subang. Mulai dari SD Subakti (1984), SMP Kalijati (1987), dan SMA Negeri 1 Purwadadi (1990). Selanjutnya pendidikan tingginya diselesaikan di Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta dengan meraih gelar Sarjana Hukum (1999). Selama berkuliah Dedi Mulyadi juga pernah menjadi aktivis dan menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Islam cabang Purwakarta.[3]

Karier

Politik dan organisasi

H. Dedi Mulyadi terjun ke dunia politik dimulai ketika ia terpilih menjadi Anggota DPRD Purwakarta pada Periode 1999-2004 dan menjabat sebagai Ketua Komisi E. Akan tetapi pada tahun 2003, ia terpilih sebagai Wakil Bupati Purwakarta Periode 2003-2008 berpasangan dengan Lily Hambali Hasan. Pada tahun 2008, ia mencalonkan diri sebagai Bupati Purwakarta Periode 2008-2013 berpasangan dengan Dudung B. Supardi, dan menjadi Bupati Purwakarta pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. Pada periode selanjutnya, ia terpilih kembali menjadi Bupati Purwakarta Periode 2013-2018 berpasangan dengan Dadan Koswara. Pada 23 April 2016, Dedi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Periode 2016-2020 menggantikan Irianto MS Syafiuddin atau biasa yang dikenal dengan nama Yance.

Jabatan yg pernah diduduki Dedi Mulyadi adalah Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta, Senat Mahasiswa STH Purnawarman Purwakarta (1994), Wakil Ketua DPC FSPSI (1997), Sekretaris PP SPTSK KSPSI (1998), Wakil Ketua GM FKPPI Tahun (2002), Ketua PC Pemuda Muslimin Indonesia (2002), Sekretaris KAHMI Purwakarta (2002), Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Purwakarta (2005-2015), Wakil Bupati Purwakarta (2003-2008) dan Ketua DPC Partai Golkar Purwakarta (2004-2007) Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat (2016-2019).

Kontroversi

H. Dedi Mulyadi membuat kebijakan dengan larangan berpacaran atau bertamu di atas jam 9 malam. Bagi pelanggar, atau masyarakat yang tidak patuh terhadap aturan tersebut, akan dihukum secara adat. Misalnya dengan diusir dari desanya dalam beberapa bulan, atau membayar denda dengan nominal yang ditentukan. Selain itu, akan dipasang juga kamera pengintai CCTV di setiap perbatasan desa. Sehingga peraturan tersebut dapat terealisasi dengan baik.[4][5]

Kepala Desa Cilandak, Dadan Jakaria sudah mendahului dengan cara membuat portal di semua jalan dan gang desa. Jika ada tamu yang waktu kunjung pacar, KTP, kartu mahasiswa, dan pelajarnya ditahan. Jika sudah lewat pukul 21.00, pihak lelaki (atau yang berkunjung) diusir.[6]

Menurut Dedi, realisasi kebijakan ini nantinya di setiap desa atau kelurahan yang ada di Purwakarta, akan dibentuk kelompok yang bernama Badega Lembur bertugas melakukan pengawasan. Kebijakan itu akan digulirkan paling lambat pada bulan Oktober 2015. Menurutnya, aturan ini dilakukan sebagai antisipasi untuk menjaga akhlak para remaja, sehingga bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diharapkan.[4] Juga memungkinkan untuk menindak dengan mengkawinkan paksa.[6][7][8]

Kebijakan lainnya yang cukup menimbulkan kontroversi di kalangan pengusaha kecil adalah larangan usaha "permainan daring" dan PlayStation. Semua warung internet (warnet) yang ada di Purwakarta dilarang menyediakan layanan "permainan daring", dengan alasan berdampak pada sifat dan karakter anak/pelajar yang cenderung berperilaku negatif, namun tetap dapat dilakukan di rumah.[9]

Kehidupan pribadi

H. Dedi Mulyadi menikah dengan Sri Muliawati Ibunda dari Maulana Akbar Ahmad Habibie yang meninggal dunia sejak umur 3 bulan. Lalu menikah dengan Hj. Anne Ratna Mustika, S.E. (Mantan Mojang Purwakarta yang juga keponakan dari Drs. H. Bunyamin Dudih, S.H., Bupati Purwakarta Periode 1993-2003). Dedi dan Anne dikaruniai 2 orang anak yaitu Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip, dan Hyang Sukma Ayu.[2] Mereka bercerai pada 22 Februari 2023.

Penghargaan

Referensi

  1. ^ "Pelantikan Bupati Purwakarta dan Wakil Bupati Purwakarta. "Kenduri Cinta Rakyat Purwakarta"". merdeka.com. 2013-03-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-03. Diakses tanggal 2015-03-27. 
  2. ^ a b "Profil Dedi Mulyadi". Merdeka.com. Merdeka.com. 2008. 
  3. ^ "Profil - Dedi Mulyadi". Merdeka.com. Diakses tanggal 2021-02-14. 
  4. ^ a b Priatmojo, Dedy (2015-09-02). "Kencan Hingga Malam di Purwakarta Akan Dinikahkan Paksa". VIVA.co.id. VIVA.co.id. 
  5. ^ Pratama, Fajar (2015-09-02). "Tak Hanya Aturan Soal Pacaran, Desa di Purwakarta Wajib Pasang CCTV dan Wifi". detikcom. 
  6. ^ a b Surabaya, Kukuh S Wibowo, ed. (2015-09-01). "Bupati Purwakarta Larang Wakuncar di Atas Pukul 21.00". Tempo.co. nasional.tempo.co. 
  7. ^ Jalaludin, Didin (2015-09-02). "Wakuncar Lewati Batas Akan Dinikahi Paksa". Okezone.com. news.okezone.com. 
  8. ^ Pratama, Fajar (2015-09-02). "Di Purwakarta Dilarang Pacaran Lebih dari Pukul 21.00 WIB, yang Melanggar Dinikahkan". detikcom. 
  9. ^ (PDF) http://bagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/PERBUP-NO-39-THN-2013-TTG-LARANGAN-GO-DAN-PS.pdf.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  10. ^ Fahlevi, Fahdi (2021-11-27). Agustina, Dewi, ed. "Dedi Mulyadi dan Sanny Wijaya Nata Kusumah Terima Penghargaan Satyalancana Kebudayaan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2021-11-28. 
  11. ^ Sumbogo, Aryo (2021-11-25). Fadhilah, ed. "Dedi Mulyadi Jadi Salah Satu Penerima Satyalancana Kebudayaan di Peringatan Hari Guru Nasional 2021". Kompas TV. Diakses tanggal 2021-11-28. 
  12. ^ Ferdinan, Yuniardi (2021-11-26). "Dedi Mulyadi raih Satyalancana Kebudayaan". ANTARA News. Diakses tanggal 2021-11-28. 
  13. ^ "Dedi Mulyadi dan Sanny Wijaya Nata Kusumah Terima Penghargaan Satyalancana Kebudayaan". www.msn.com. Diakses tanggal 2021-11-28. 
  14. ^ Hidayat, Mohammad Arief (2021-11-26). "Dedi Mulyadi Diangerahi Satya Lencana Kebudayaan oleh Jokowi". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2021-11-28. 
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Lily Hambali Hasan
Bupati Purwakarta
2008-2018
Diteruskan oleh:
Anne Ratna Mustika