Lompat ke isi

Trigonometri: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dedhert.Jr (bicara | kontrib)
→‎Batas-batas nilai: Tidak diperlukan, karena sudah ada di grafik fungsi trigonometri
Sindang (bicara | kontrib)
k memperbaiki berbagai kata yang tidak efektif
 
(20 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Under construction}}[[Berkas:Circle-trig6.svg|jmpl|350px|ka|Semua [[fungsi trigonometrik]] dari sudut ''θ'' dapat dibangun secara geometri dalam lingkaran satuan yang berpusat pada ''O''.]]
[[Berkas:Circle-trig6.svg|jmpl|350px|ka|Semua [[fungsi trigonometrik]] dari sudut ''θ'' dapat dibangun secara geometri dalam lingkaran satuan yang berpusat pada ''O''.]]


'''Trigonometri''' (dari [[bahasa Yunani]] ''trigonon'' = "tiga sudut" dan ''metron'' = "mengukur")<ref>{{cite web|url=http://www.etymonline.com/index.php?term=trigonometry|title=trigonometry|publisher=Online Etymology Dictionary}}</ref> adalah sebuah cabang [[matematika]] yang mempelajari hubungan yang meliputi panjang dan sudut segitiga. Bidang ini muncul di [[Periode Helenistik|masa Helenistik]] pada abad ke-3 SM dari penggunaan [[geometri]] untuk mempelajari [[astronomi]].
'''Trigonometri''' (dari [[bahasa Yunani]] ''trigonon'' = "tiga sudut" dan ''metron'' = "mengukur")<ref>{{cite web|url=http://www.etymonline.com/index.php?term=trigonometry|title=trigonometry|publisher=Online Etymology Dictionary}}</ref> adalah sebuah cabang [[matematika]] yang mempelajari hubungan yang meliputi panjang dan sudut segitiga. Bidang ini muncul di [[Periode Helenistik|masa Helenistik]] pada abad ke-3 SM dari penggunaan [[geometri]] untuk mempelajari [[astronomi]].
Baris 6: Baris 6:


== Sejarah awal ==
== Sejarah awal ==
{{main|Sejarah trigonometri}}
{{main|Sejarah trigonometri}}{{Bagian tanpa referensi|date=November 2021}}
Awal trigonometri dapat dilacak hingga zaman [[Mesir]] Kuno dan [[Babilonia]] dan peradaban [[Lembah Indus]], lebih dari 3000 tahun yang lalu. Matematikawan India adalah perintis penghitungan variabel [[aljabar]] yang digunakan untuk menghitung [[astronomi]] dan juga trigonometri. [[Lagadha]] adalah matematikawan yang dikenal sampai sekarang yang menggunakan geometri dan trigonometri untuk penghitungan astronomi dalam bukunya [[Vedanga]], [[Jyotisha]], yang sebagian besar hasil kerjanya hancur oleh penjajah India.
Awal trigonometri dapat dilacak hingga zaman [[Mesir]] Kuno dan [[Babilonia]] dan peradaban [[Lembah Indus]], lebih dari 3000 tahun yang lalu. Matematikawan India adalah perintis penghitungan variabel [[aljabar]] yang digunakan untuk menghitung [[astronomi]] dan juga trigonometri. [[Lagadha]] adalah matematikawan yang dikenal sampai sekarang yang menggunakan geometri dan trigonometri untuk penghitungan astronomi dalam bukunya [[Vedanga]], [[Jyotisha]], yang sebagian besar hasil kerjanya hancur oleh penjajah India.


Matematikawan Yunani [[Hipparchus]] sekitar 150 SM menyusun tabel trigonometri untuk menyelesaikan segitiga.
Matematikawan Yunani [[Hipparchus]] sekitar 150 SM menyusun tabel trigonometri untuk menyelesaikan segitiga. Matematikawan Yunani lainnya, [[Ptolemy]] sekitar tahun [[100]] mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut.


Definisi modern dari sinus pertama kali dibuktikan dalam Surya Siddhanta, dan sifatnya didokumentasikan lebih lanjut pada abad ke-5 (AD) oleh matematikawan dan astronom India Aryabhata. Berbagai karya Matematikawan Yunani dan India ini diterjemahkan dan diperluas oleh ahli matematika Islam abad pertengahan. Pada tahun 830 M, matematikawan Persia Habash al-Hasib al-Marwazi membuat tabel kotangen pertama. Pada abad ke-10 M, pada karya matematikawan Persia Abū al-Wafā' al-Būzjānī, keenam fungsi trigonometri digunakan. Abu al-Wafa memiliki tabel sinus dengan kelipatan 0,25°, akurasi hingga 8 desimal, dan tabel nilai tangen yang akurat. Dia juga membuat inovasi penting dalam trigonometri bola Polimatik Persia Nasir al-Din al-Tusi telah digambarkan sebagai pencipta trigonometri sebagai disiplin matematika tersendiri. Dia adalah orang pertama yang memperlakukan trigonometri sebagai disiplin matematika yang independen dari astronomi, dan dia mengembangkan trigonometri bola menjadi bentuknya yang sekarang. Dia membuat daftar enam kasus berbeda dari segitiga siku-siku dalam trigonometri bola, dan dalam bukunya ''On the Sector Figure'', dia menyatakan hukum sinus untuk segitiga bidang dan bola, menemukan hukum garis singgung untuk segitiga bola, dan memberikan bukti untuk keduanya. hukum-hukum ini. Pengetahuan tentang fungsi dan metode trigonometri mencapai Eropa Barat melalui terjemahan Latin ''Almagest'' Yunani karya Ptolemeus serta karya astronom Persia dan Arab seperti Al Battani dan Nasir al-Din al-Tusi. Salah satu karya paling awal tentang trigonometri oleh matematikawan Eropa utara adalah De Triangulis oleh matematikawan Jerman abad ke-15 Regiomontanus, yang didorong untuk menulis, dan diberi salinan Almagest, oleh kardinal sarjana Yunani Bizantium Basilios Bessarion yang tinggal bersamanya. selama beberapa tahun. Pada saat yang sama, terjemahan Almagest lainnya dari bahasa Yunani ke bahasa Latin diselesaikan oleh George dari Trebizond dari Kreta. Trigonometri masih sangat sedikit diketahui di Eropa utara abad ke-16 sehingga Nicolaus Copernicus mencurahkan dua bab De revolutionibus orbium coelestium untuk menjelaskan konsep dasarnya.
Matematikawan Yunani lainnya, [[Ptolemy]] sekitar tahun [[100]] mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut.


Matematikawan [[Silesia]] [[Bartholemaeus Pitiskus]] menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh tentang trigonometri pada [[1595]] dan memperkenalkan kata ini ke dalam [[bahasa Inggris]] dan [[bahasa Prancis|Prancis]].
Matematikawan [[Silesia]] [[Bartholemaeus Pitiskus]] menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh tentang trigonometri pada [[1595]] dan memperkenalkan kata ini ke dalam [[bahasa Inggris]] dan [[bahasa Prancis|Prancis]].


== Konsep ==
== Konsep ==
Jika salah satu satu sudut 90 derajat dan sudut lainnya diketahui, dengan demikian sudut ketiga dapat ditemukan, karena tiga sudut segitiga bila dijumlahkan menjadi 180 derajat. Karena itu dua sudut (yang kurang dari 90 derajat) bila dijumlahkan menjadi 90 derajat: ini sudut komplementer.
Jika salah satu satu sudut 90<sup>o</sup> dan sudut lainnya diketahui, dengan demikian sudut ketiga dapat ditemukan, karena tiga sudut segitiga bila dijumlahkan menjadi 180 derajat. Karena itu dua sudut (yang kurang dari 90 derajat) bila dijumlahkan menjadi 90<sup>o</sup>: ini sudut komplementer.


== Kegunaan ==
== Kegunaan ==
Baris 24: Baris 24:
Bidang lainnya yang menggunakan trigonometri termasuk [[astronomi]] (dan termasuk [[navigasi]], di laut, udara, dan angkasa), [[teori musik]], [[akustik]], [[optik]], analisis pasar finansial, [[elektronik]], [[teori probabilitas]], [[statistika]], [[biologi]], pencitraan medis/''[[medical imaging]]'' (''[[CAT scan]]'' dan ''[[ultrasound]]''), [[farmasi]], [[kimia]], [[teori angka]] (dan termasuk [[kriptologi]]), [[seismologi]], [[meteorologi]], [[oseanografi]], berbagai cabang dalam ilmu [[fisika]], [[survei]] darat dan [[geodesi]], [[arsitektur]], [[fonetika]], [[ekonomi]], [[teknik listrik]], [[teknik mekanik]], [[teknik sipil]], [[grafik komputer]], [[kartografi]], [[kristalografi]].
Bidang lainnya yang menggunakan trigonometri termasuk [[astronomi]] (dan termasuk [[navigasi]], di laut, udara, dan angkasa), [[teori musik]], [[akustik]], [[optik]], analisis pasar finansial, [[elektronik]], [[teori probabilitas]], [[statistika]], [[biologi]], pencitraan medis/''[[medical imaging]]'' (''[[CAT scan]]'' dan ''[[ultrasound]]''), [[farmasi]], [[kimia]], [[teori angka]] (dan termasuk [[kriptologi]]), [[seismologi]], [[meteorologi]], [[oseanografi]], berbagai cabang dalam ilmu [[fisika]], [[survei]] darat dan [[geodesi]], [[arsitektur]], [[fonetika]], [[ekonomi]], [[teknik listrik]], [[teknik mekanik]], [[teknik sipil]], [[grafik komputer]], [[kartografi]], [[kristalografi]].


Pada abad ke-3 Masehi, [[astronom]] pertama kali mencatat panjang sisi-sisi dan sudut-sudut dari [[segitiga siku-siku]] antara masing-masing sisi yang memiliki hubungan: ini dia, jika setidaknya salah satu panjang sisi dan salah satu nilai sudut diketahui, lalu semua sudut dan panjang dapat ditentukan secara algoritme. Penghitungan ini didefiniskan menjadi [[fungsi trigonometrik]] dan saat ini menjadi dalam bagian matematika [[matematika murni|murni]] dan [[matematika terapan|terapan]]: contohnya untuk menganalisis metode dasar seperti [[transformasi fourier]] atau [[gelombang persamaan]], menggunakan [[fungsi trigonometrik]] untuk memahami fenomena hal yang berhubungan dengan lingkaran melalui banyak penggunaan dibidang yang berbeda seperti fisika, teknik [[teknik mesin|mesin]] dan [[teknik listrik|listrik]], musik dan akustik, astronomi, dan biologi. Trigonometri juga memiliki peranan dalam menemukan ''[[ilmu ukur wilayah|surveying]]''.
Pada abad ke-3 Masehi, [[astronom]] pertama kali mencatat panjang sisi-sisi dan sudut-sudut dari [[segitiga siku-siku]] antara masing-masing sisi yang memiliki hubungan: ini dia, jika setidaknya salah satu panjang sisi dan salah satu nilai sudut diketahui, lalu semua sudut dan panjang dapat ditentukan secara [[Algoritma|algoritme]]. Penghitungan ini didefiniskan menjadi [[fungsi trigonometrik]] dan saat ini menjadi dalam bagian matematika [[matematika murni|murni]] dan [[matematika terapan|terapan]]: contohnya untuk menganalisis metode dasar seperti [[transformasi fourier]] atau [[gelombang persamaan]], menggunakan [[fungsi trigonometrik]] untuk memahami fenomena hal yang berhubungan dengan lingkaran melalui banyak penggunaan dibidang yang berbeda seperti fisika, teknik [[teknik mesin|mesin]] dan [[teknik listrik|listrik]], musik dan akustik, astronomi, dan biologi. Trigonometri juga memiliki peranan dalam menemukan ''[[ilmu ukur wilayah|surveying]]''.


Ada pengembangan modern trigonometri yang melibatkan "penyebaran" dan "''quadrance''", bukan sudut dan panjang. Pendekatan baru ini disebut [[trigonometri rasional]] dan merupakan hasil kerja dari Dr. Norman Wildberger dari [[Universitas New South Wales]]. Informasi lebih lanjut bisa dilihat di situs webnya [http://web.maths.unsw.edu.au/~norman/book.htm].
Ada pengembangan modern trigonometri yang melibatkan "penyebaran" dan "''quadrance''", bukan sudut dan panjang. Pendekatan baru ini disebut [[trigonometri rasional]] dan merupakan hasil kerja dari Dr. Norman Wildberger dari [[Universitas New South Wales]]. Informasi lebih lanjut bisa dilihat di situs webnya [http://web.maths.unsw.edu.au/~norman/book.htm].


== Fungsi trigonometri ==
== Fungsi trigonometri ==
[[Berkas:TrigonometryTriangle.svg|jmpl|Segitiga siku-siku <math>ABC</math> dimana <math>AC = b</math> dan <math>BC = a</math> adalah [[Kaki (geometri)|sisi segitiga]] dan <math>AB = c</math> adalah [[hipotenusa]].|440x440px]]
[[Berkas:TrigonometryTriangle.svg|jmpl|Segitiga siku-siku <math>ABC</math> dengan mana <math>AC = b</math> dan <math>BC = a</math> adalah [[Kaki (geometri)|sisi segitiga]] dan <math>AB = c</math> adalah [[hipotenusa]].|440x440px]]


=== Definisi dasar ===
=== Definisi dasar ===
Fungsi trigonometri dapat didefinisikan melalui segitiga siku-siku, dimana <math>ABC</math> adalah [[segitiga siku-siku]], <math>a</math> dan <math>b</math> adalah sisi-sisi segitiga beserta <math>c</math> adalah [[hipotenusa]] atau sisi miring segitiga. Misalkan <math>A</math> adalah sudut yang diketahui.
Fungsi trigonometri dapat didefinisikan melalui segitiga siku-siku, dengan mana <math>ABC</math> adalah [[segitiga siku-siku]], <math>a</math> dan <math>b</math> adalah sisi-sisi segitiga beserta <math>c</math> adalah [[hipotenusa]] atau sisi miring segitiga. Misalkan <math>A</math> adalah sudut yang diketahui.
* Fungsi '''[[Sinus (trigonometri)|sin]]''' didefinisikan sebagai rasio sisi depan dengan hipotenusa.
* Fungsi '''[[Sinus (trigonometri)|sin]]''' didefinisikan sebagai rasio sisi depan dengan hipotenusa.
<blockquote><math>\sin A = \frac{\text{sisi depan}}{\text{hipotenusa}} = \frac{a}{c} </math>.</blockquote>
<blockquote><math>\sin A = \frac{\text{sisi depan}}{\text{hipotenusa}} = \frac{a}{c} </math>.</blockquote>
Baris 39: Baris 39:
* Fungsi [[Tangen|'''tan''']] didefinisikan sebagai rasio sisi depan dengan sisi samping.
* Fungsi [[Tangen|'''tan''']] didefinisikan sebagai rasio sisi depan dengan sisi samping.
<blockquote><math>\tan A = \frac{\text{sisi depan}}{\text{sisi samping}} = \frac{a}{b} </math></blockquote>
<blockquote><math>\tan A = \frac{\text{sisi depan}}{\text{sisi samping}} = \frac{a}{b} </math></blockquote>
:Fungsi '''tan''' juga didefinisikan sebagai rasoi fungsi sinus dengan kosinus
:Fungsi '''tan''' juga didefinisikan sebagai rasio fungsi sinus dengan kosinus
<blockquote><math>\tan A = \frac{\sin A}{\cos A}</math>. </blockquote>
<blockquote><math>\tan A = \frac{\sin A}{\cos A}</math>. </blockquote>
Ketiga fungsi di atas merupakan salah satu fungsi trigonometri paling dasar. Kita dapat mencari suatu panjang maupun sudut segitiga sembarang dengan fungsi sinus dan kosinus melalui [[hukum sinus]] dan [[Hukum kosinus|kosinus]].<ref>{{Cite book|last=Forseth|first=Krystle Rose|last2=Burger|first2=Christopher|last3=Gilman|first3=Michelle Rose|last4=Rumsey|first4=Deborah J.|date=2008-04-07|url=https://books.google.co.id/books?id=nfwGEJaLlgsC&pg=PA218&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Pre-Calculus For Dummies|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-0-470-16984-1|language=en}}</ref><ref>{{Cite web|title=Trigonometric Identities {{!}} Boundless Algebra|url=https://courses.lumenlearning.com/boundless-algebra/chapter/trigonometric-identities/|website=courses.lumenlearning.com|access-date=2021-11-26}}</ref> Beberapa fungsi trigonometri lainnya, antara lain, [[kosekan]] ('''csc'''), [[sekan]] ('''sec'''), dan [[kotangen]] ('''cot''').
Ketiga fungsi di atas merupakan salah satu fungsi trigonometri paling dasar. Kita dapat mencari suatu panjang maupun sudut segitiga sembarang dengan fungsi sinus dan kosinus melalui [[hukum sinus]] dan [[Hukum kosinus|kosinus]].<ref>{{Cite book|last=Forseth|first=Krystle Rose|last2=Burger|first2=Christopher|last3=Gilman|first3=Michelle Rose|last4=Rumsey|first4=Deborah J.|date=2008-04-07|url=https://books.google.co.id/books?id=nfwGEJaLlgsC&pg=PA218&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Pre-Calculus For Dummies|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-0-470-16984-1|language=en}}</ref><ref name="courses.lumenlearning.com">{{Cite web|title=Trigonometric Identities {{!}} Boundless Algebra|url=https://courses.lumenlearning.com/boundless-algebra/chapter/trigonometric-identities/|website=courses.lumenlearning.com|access-date=2021-11-26}}</ref> Beberapa fungsi trigonometri lainnya, antara lain, [[kosekan]] ('''csc'''), [[sekan]] ('''sec'''), dan [[kotangen]] ('''cot''').
:<math>\cot A = \frac{1}{\tan A} = \frac{\cos A}{\sin A} = \frac{b}{a} </math>.
:<math>\cot A = \frac{1}{\tan A} = \frac{\cos A}{\sin A} = \frac{b}{a} </math>.
:<math>\sec A = \frac{1}{\cos A} = \frac{c}{b} </math>.
:<math>\sec A = \frac{1}{\cos A} = \frac{c}{b} </math>.
Baris 51: Baris 51:
!Fungsi
!Fungsi
!Periode
!Periode
![[Ranah/Domain|Ranah]]/Domain
!Ranah
!Kisaran
!Kisaran/Range
!Grafik
!Grafik
|-
|-
Baris 69: Baris 69:
!tangen
!tangen
|<math>\pi</math>
|<math>\pi</math>
|<math>x \neq \pi/2+n\pi</math>
|<math>x \neq n\pi</math>
|<math>(-\infty,\infty)</math>
|<math>(-\infty,\infty)</math>
|[[Berkas:Tangent-plot.svg|400x400px]]
|[[Berkas:Tangent-plot.svg|400x400px]]
Baris 81: Baris 81:
!kosekan
!kosekan
|<math>2\pi</math>
|<math>2\pi</math>
|<math>x \neq n\pi</math>
|<math>x \neq \pi/2+n\pi</math>
|<math>(-\infty,-1] \cup [1,\infty)</math>
|<math>(-\infty,-1] \cup [1,\infty)</math>
|[[Berkas:Cosecant.svg|400x400px]]
|[[Berkas:Cosecant.svg|400x400px]]
Baris 91: Baris 91:
|[[Berkas:Cotangent.svg|400x400px]]
|[[Berkas:Cotangent.svg|400x400px]]
|}
|}



== Identitas trigonometri ==
== Identitas trigonometri ==
Baris 97: Baris 96:
=== Identitas Pythagoras ===
=== Identitas Pythagoras ===
{{Main|Identitas Pythagoras}}
{{Main|Identitas Pythagoras}}
[[Identitas Pythagoras]] adalah identitas trigonometri yang diturunkan dari identitas Pythagoras.<ref>{{Cite web|title=Trigonometric Identities {{!}} Boundless Algebra|url=https://courses.lumenlearning.com/boundless-algebra/chapter/trigonometric-identities/|website=courses.lumenlearning.com|access-date=2021-11-26}}</ref> Dengan kata lain, identitas Pythagoras merupakan konsep teorema Pythagoras melalui fungsi trigonometri. Berikut adalah identitas Pythagoras, antara lain:
[[Identitas Pythagoras]] adalah identitas trigonometri yang diturunkan dari identitas Pythagoras.<ref name="courses.lumenlearning.com"/> Dengan kata lain, identitas Pythagoras merupakan konsep [[teorema Pythagoras]] melalui fungsi trigonometri. Berikut adalah identitas Pythagoras, antara lain:
{{Equation box 1
{{Equation box 1
|indent =:
|indent =:
Baris 154: Baris 153:
:<math>\tan (A - B) = \frac{\tan A - \tan B}{1 + \tan A \tan B} </math>
:<math>\tan (A - B) = \frac{\tan A - \tan B}{1 + \tan A \tan B} </math>


== Rumus perkalian trigonometri ==
== Rumus Perkalian Trigonometri ==


:<math>2 \sin A \cos B = \sin (A + B) + \sin (A - B) </math>
:<math>2 \sin A \cos B = \sin (A + B) + \sin (A - B) </math>
Baris 208: Baris 207:


== Persamaan trigonometri ==
== Persamaan trigonometri ==
:Jika <math>\sin x = \sin \alpha </math>, maka <math>x = \alpha + k \cdot 360^\circ \text{ atau }x = (180^\circ - \alpha) + k \cdot 360^\circ</math> serta <math>x = \alpha + 2\pi k \text{ atau }x = (2\pi - \alpha) + 2\pi k</math>
:Jika <math>\sin x = \sin \alpha </math>, maka <math>x = \alpha + k \cdot 360^\circ \text{ atau }x = (180^\circ - \alpha) + k \cdot 360^\circ</math> serta <math>x = \alpha + k \cdot 2\pi \text{ atau }x = (2\pi - \alpha) + k \cdot 2\pi </math>
:Jika <math>\cos x = \cos \alpha </math>, maka <math>x = \pm \alpha + k \cdot 360^\circ</math> serta <math>x = \pm \alpha + 2\pi k</math>
:Jika <math>\cos x = \cos \alpha </math>, maka <math>x = \pm \alpha + k \cdot 360^\circ</math> serta <math>x = \pm \alpha + k \cdot 2\pi</math>
:Jika <math>\tan x = \tan \alpha </math>, maka <math>x = \alpha + k \cdot 180^\circ</math> serta <math>x = \alpha + \pi k</math>
:Jika <math>\tan x = \tan \alpha </math>, maka <math>x = \alpha + k \cdot 180^\circ</math> serta <math>x = \alpha + k \cdot \pi</math>
:Persamaan <math>a \cos x + b \sin x = c </math> dapat diubah menjadi <math>k \cos (x - \alpha) = c</math>, maka <math>k = \sqrt{a^2 + b^2}</math>, <math>\tan \alpha = \frac{b}{a}</math> serta <math>a^2 + b^2 \ge c^2</math>
:Persamaan <math>a \cos x + b \sin x = c </math> dapat diubah menjadi <math>k \cos (x - \alpha) = c</math>, maka <math>k = \sqrt{a^2 + b^2}</math>, <math>\tan \alpha = \frac{b}{a}</math> serta <math>a^2 + b^2 \ge c^2</math>

== Lihat pula ==
{{colbegin|3}}
{{colbegin|3}}
* [[Sinus (trigonometri)|Sinus]]
* [[Sinus (trigonometri)|Sinus]]
Baris 237: Baris 238:


=== Pustaka ===
=== Pustaka ===
* {{cite book|first=Carl B.|last=Boyer|authorlink=Carl Benjamin Boyer|title=A History of Mathematics|edition=Second Edition|publisher=John Wiley & Sons, Inc.|year=1991|isbn=0-471-54397-7}}
* {{cite book|first=Carl B.|last=Boyer|authorlink=Carl Benjamin Boyer|title=A History of Mathematics|url=https://archive.org/details/historyofmathema00boye|edition=Second Edition|publisher=John Wiley & Sons, Inc.|year=1991|isbn=0-471-54397-7}}
* {{springer|title=Trigonometric functions|id=p/t094210}}
* {{springer|title=Trigonometric functions|id=p/t094210}}
* Christopher M. Linton (2004). From Eudoxus to Einstein: A History of Mathematical Astronomy . Cambridge University Press.
* Christopher M. Linton (2004). From Eudoxus to Einstein: A History of Mathematical Astronomy . [[Cambridge University Press]].
* {{cite book|first=Yosep Dwi|last=Kristanto|authorlink=Yosep Dwi Kristanto|title=Matematika Langkah Demi Langkah untuk SMA/MA Kelas X|publisher=Grasindo|year=2016|isbn=9786023756506|url = https://books.google.co.id/books?id=4MNGDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id}}
* {{cite book|first=Yosep Dwi|last=Kristanto|authorlink=Yosep Dwi Kristanto|title=Matematika Langkah Demi Langkah untuk SMA/MA Kelas X|publisher=Grasindo|year=2016|isbn=9786023756506|url = https://books.google.co.id/books?id=4MNGDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id}}
* Weisstein, Eric W. "Trigonometric Addition Formulas". Wolfram MathWorld. Weiner.
* Weisstein, Eric W. "Trigonometric Addition Formulas". Wolfram MathWorld. Weiner.
Baris 253: Baris 254:
* [http://www.pupress.princeton.edu/books/maor/ Trigonometric Delights] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060414195120/http://www.pupress.princeton.edu/books/maor/ |date=2006-04-14 }}, by [[Eli Maor]], Princeton University Press, 1998. Ebook version, in PDF format, full text presented.
* [http://www.pupress.princeton.edu/books/maor/ Trigonometric Delights] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060414195120/http://www.pupress.princeton.edu/books/maor/ |date=2006-04-14 }}, by [[Eli Maor]], Princeton University Press, 1998. Ebook version, in PDF format, full text presented.
* [http://baqaqi.chi.il.us/buecher/mathematics/trigonometry/index.html Trigonometry] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071104225720/http://baqaqi.chi.il.us/buecher/mathematics/trigonometry/index.html |date=2007-11-04 }} by Alfred Monroe Kenyon and Louis Ingold, The Macmillan Company, 1914. In images, full text presented.
* [http://baqaqi.chi.il.us/buecher/mathematics/trigonometry/index.html Trigonometry] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071104225720/http://baqaqi.chi.il.us/buecher/mathematics/trigonometry/index.html |date=2007-11-04 }} by Alfred Monroe Kenyon and Louis Ingold, The Macmillan Company, 1914. In images, full text presented.
* [https://web.archive.org/web/20060212072618/http://mathdl.maa.org/convergence/1/ Benjamin Banneker's Trigonometry Puzzle]at
* [https://web.archive.org/web/20060212072618/http://mathdl.maa.org/convergence/1/ Benjamin Banneker's Trigonometry Puzzle] at
* [http://www.clarku.edu/~djoyce/trig/ Dave's Short Course in Trigonometry] by David Joyce of [[Clark University]]
* [http://www.clarku.edu/~djoyce/trig/ Dave's Short Course in Trigonometry] by David Joyce of [[Clark University]]
* [http://www.mecmath.net/trig/trigbook.pdf Trigonometry, by Michael Corral, Covers elementary trigonometry, Distributed under GNU Free Documentation License] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130729114530/http://www.mecmath.net/trig/trigbook.pdf |date=2013-07-29 }}
* [http://www.mecmath.net/trig/trigbook.pdf Trigonometry, by Michael Corral, Covers elementary trigonometry, Distributed under GNU Free Documentation License] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130729114530/http://www.mecmath.net/trig/trigbook.pdf |date=2013-07-29 }}
*[https://grabnaukri.com/trigonometry-formulas/ Detailed knowledge of Trigonometry formulas]
*[https://grabnaukri.com/trigonometry-formulas/ Detailed knowledge of Trigonometry formulas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210511133446/https://grabnaukri.com/trigonometry-formulas/ |date=2021-05-11 }}


{{Bidang matematika}}
{{Bidang matematika}}

Revisi terkini sejak 16 Agustus 2024 03.11

Semua fungsi trigonometrik dari sudut θ dapat dibangun secara geometri dalam lingkaran satuan yang berpusat pada O.

Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = "tiga sudut" dan metron = "mengukur")[1] adalah sebuah cabang matematika yang mempelajari hubungan yang meliputi panjang dan sudut segitiga. Bidang ini muncul di masa Helenistik pada abad ke-3 SM dari penggunaan geometri untuk mempelajari astronomi.

Trigonometri mudah dikaitkan dalam bidang segitiga siku-siku (dengan hasil jumlah besar kedua sudut lancip sama dengan besar sudut siku-siku). Peranan untuk selain segitiga siku-siku juga ada. Sejak segitiga yang bukan siku-siku dapat dibagi menjadi dua segitiga siku-siku, banyak masalah yang dapat diatasi dengan penghitungan segitiga siku-siku. Karena itu, sebagian besar penggunaan trigonometri berhubungan dengan segitiga siku-siku. Satu pengecualian untuk spherical trigonometry, yakni pelajaran trigonometri dalam sphere atau permukaan dari curvature relatif positif dalam elips geometri (bagian yang berperan dalam menemukan astronomi dan navigasi). Trigonometri dalam curvature negatif merupakan bagian dari geometri hiperbola.

Sejarah awal

[sunting | sunting sumber]

Awal trigonometri dapat dilacak hingga zaman Mesir Kuno dan Babilonia dan peradaban Lembah Indus, lebih dari 3000 tahun yang lalu. Matematikawan India adalah perintis penghitungan variabel aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga trigonometri. Lagadha adalah matematikawan yang dikenal sampai sekarang yang menggunakan geometri dan trigonometri untuk penghitungan astronomi dalam bukunya Vedanga, Jyotisha, yang sebagian besar hasil kerjanya hancur oleh penjajah India.

Matematikawan Yunani Hipparchus sekitar 150 SM menyusun tabel trigonometri untuk menyelesaikan segitiga. Matematikawan Yunani lainnya, Ptolemy sekitar tahun 100 mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut.

Definisi modern dari sinus pertama kali dibuktikan dalam Surya Siddhanta, dan sifatnya didokumentasikan lebih lanjut pada abad ke-5 (AD) oleh matematikawan dan astronom India Aryabhata. Berbagai karya Matematikawan Yunani dan India ini diterjemahkan dan diperluas oleh ahli matematika Islam abad pertengahan. Pada tahun 830 M, matematikawan Persia Habash al-Hasib al-Marwazi membuat tabel kotangen pertama. Pada abad ke-10 M, pada karya matematikawan Persia Abū al-Wafā' al-Būzjānī, keenam fungsi trigonometri digunakan. Abu al-Wafa memiliki tabel sinus dengan kelipatan 0,25°, akurasi hingga 8 desimal, dan tabel nilai tangen yang akurat. Dia juga membuat inovasi penting dalam trigonometri bola Polimatik Persia Nasir al-Din al-Tusi telah digambarkan sebagai pencipta trigonometri sebagai disiplin matematika tersendiri. Dia adalah orang pertama yang memperlakukan trigonometri sebagai disiplin matematika yang independen dari astronomi, dan dia mengembangkan trigonometri bola menjadi bentuknya yang sekarang. Dia membuat daftar enam kasus berbeda dari segitiga siku-siku dalam trigonometri bola, dan dalam bukunya On the Sector Figure, dia menyatakan hukum sinus untuk segitiga bidang dan bola, menemukan hukum garis singgung untuk segitiga bola, dan memberikan bukti untuk keduanya. hukum-hukum ini. Pengetahuan tentang fungsi dan metode trigonometri mencapai Eropa Barat melalui terjemahan Latin Almagest Yunani karya Ptolemeus serta karya astronom Persia dan Arab seperti Al Battani dan Nasir al-Din al-Tusi. Salah satu karya paling awal tentang trigonometri oleh matematikawan Eropa utara adalah De Triangulis oleh matematikawan Jerman abad ke-15 Regiomontanus, yang didorong untuk menulis, dan diberi salinan Almagest, oleh kardinal sarjana Yunani Bizantium Basilios Bessarion yang tinggal bersamanya. selama beberapa tahun. Pada saat yang sama, terjemahan Almagest lainnya dari bahasa Yunani ke bahasa Latin diselesaikan oleh George dari Trebizond dari Kreta. Trigonometri masih sangat sedikit diketahui di Eropa utara abad ke-16 sehingga Nicolaus Copernicus mencurahkan dua bab De revolutionibus orbium coelestium untuk menjelaskan konsep dasarnya.

Matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh tentang trigonometri pada 1595 dan memperkenalkan kata ini ke dalam bahasa Inggris dan Prancis.

Jika salah satu satu sudut 90o dan sudut lainnya diketahui, dengan demikian sudut ketiga dapat ditemukan, karena tiga sudut segitiga bila dijumlahkan menjadi 180 derajat. Karena itu dua sudut (yang kurang dari 90 derajat) bila dijumlahkan menjadi 90o: ini sudut komplementer.

Animasi Voyager 2 lintasan dari Agustus 20, 1977 hingga Desember 30, 2000
       Voyager 2  ·       Bumi ·       Jupiter  ·       Saturnus ·       Uranus  ·       Neptunus  ·       Matahari . Trigonometri salah satu perhitungan yang harus digunakan dalam bidang astronomi

Ada banyak aplikasi trigonometri. Terutama adalah teknik triangulasi yang digunakan dalam astronomi untuk menghitung jarak ke bintang-bintang terdekat, dalam geografi untuk menghitung antara titik tertentu, dan dalam sistem navigasi satelit.

Bidang lainnya yang menggunakan trigonometri termasuk astronomi (dan termasuk navigasi, di laut, udara, dan angkasa), teori musik, akustik, optik, analisis pasar finansial, elektronik, teori probabilitas, statistika, biologi, pencitraan medis/medical imaging (CAT scan dan ultrasound), farmasi, kimia, teori angka (dan termasuk kriptologi), seismologi, meteorologi, oseanografi, berbagai cabang dalam ilmu fisika, survei darat dan geodesi, arsitektur, fonetika, ekonomi, teknik listrik, teknik mekanik, teknik sipil, grafik komputer, kartografi, kristalografi.

Pada abad ke-3 Masehi, astronom pertama kali mencatat panjang sisi-sisi dan sudut-sudut dari segitiga siku-siku antara masing-masing sisi yang memiliki hubungan: ini dia, jika setidaknya salah satu panjang sisi dan salah satu nilai sudut diketahui, lalu semua sudut dan panjang dapat ditentukan secara algoritme. Penghitungan ini didefiniskan menjadi fungsi trigonometrik dan saat ini menjadi dalam bagian matematika murni dan terapan: contohnya untuk menganalisis metode dasar seperti transformasi fourier atau gelombang persamaan, menggunakan fungsi trigonometrik untuk memahami fenomena hal yang berhubungan dengan lingkaran melalui banyak penggunaan dibidang yang berbeda seperti fisika, teknik mesin dan listrik, musik dan akustik, astronomi, dan biologi. Trigonometri juga memiliki peranan dalam menemukan surveying.

Ada pengembangan modern trigonometri yang melibatkan "penyebaran" dan "quadrance", bukan sudut dan panjang. Pendekatan baru ini disebut trigonometri rasional dan merupakan hasil kerja dari Dr. Norman Wildberger dari Universitas New South Wales. Informasi lebih lanjut bisa dilihat di situs webnya [1].

Fungsi trigonometri

[sunting | sunting sumber]
Segitiga siku-siku dengan mana dan adalah sisi segitiga dan adalah hipotenusa.

Definisi dasar

[sunting | sunting sumber]

Fungsi trigonometri dapat didefinisikan melalui segitiga siku-siku, dengan mana adalah segitiga siku-siku, dan adalah sisi-sisi segitiga beserta adalah hipotenusa atau sisi miring segitiga. Misalkan adalah sudut yang diketahui.

  • Fungsi sin didefinisikan sebagai rasio sisi depan dengan hipotenusa.

.

  • Fungsi cos didefinisikan sebagai rasio sisi samping dengan hipotenusa.

.

  • Fungsi tan didefinisikan sebagai rasio sisi depan dengan sisi samping.

Fungsi tan juga didefinisikan sebagai rasio fungsi sinus dengan kosinus

.

Ketiga fungsi di atas merupakan salah satu fungsi trigonometri paling dasar. Kita dapat mencari suatu panjang maupun sudut segitiga sembarang dengan fungsi sinus dan kosinus melalui hukum sinus dan kosinus.[2][3] Beberapa fungsi trigonometri lainnya, antara lain, kosekan (csc), sekan (sec), dan kotangen (cot).

.
.
.

Grafik fungsi trigonometri

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah grafik mengenai fungsi trigonometri.

Fungsi Periode Ranah/Domain Kisaran/Range Grafik
sinus
kosinus
tangen
sekan
kosekan
kotangen

Identitas trigonometri

[sunting | sunting sumber]

Identitas Pythagoras

[sunting | sunting sumber]

Identitas Pythagoras adalah identitas trigonometri yang diturunkan dari identitas Pythagoras.[3] Dengan kata lain, identitas Pythagoras merupakan konsep teorema Pythagoras melalui fungsi trigonometri. Berikut adalah identitas Pythagoras, antara lain:

Klik "tampil" 'tuk melihat bukti

Dengan menggunakan definisi dari fungsi sinus dan kosinus, maka

Karena berupa segitiga siku-siku, maka menurut teorema Pythagoras, . Jadi,

.

Klik "tampil" 'tuk melihat bukti
.

Klik "tampil" 'tuk melihat bukti
.

Kesamaan nilai trigonometri

[sunting | sunting sumber]

Rumus jumlah dan selisih sudut

[sunting | sunting sumber]

Rumus Perkalian Trigonometri

[sunting | sunting sumber]

Rumus jumlah dan selisih trigonometri

[sunting | sunting sumber]

Rumus sudut rangkap dua

[sunting | sunting sumber]

Rumus sudut rangkap tiga

[sunting | sunting sumber]

Rumus setengah sudut

[sunting | sunting sumber]

Persamaan trigonometri

[sunting | sunting sumber]
Jika , maka serta
Jika , maka serta
Jika , maka serta
Persamaan dapat diubah menjadi , maka , serta

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "trigonometry". Online Etymology Dictionary. 
  2. ^ Forseth, Krystle Rose; Burger, Christopher; Gilman, Michelle Rose; Rumsey, Deborah J. (2008-04-07). Pre-Calculus For Dummies (dalam bahasa Inggris). John Wiley & Sons. ISBN 978-0-470-16984-1. 
  3. ^ a b "Trigonometric Identities | Boundless Algebra". courses.lumenlearning.com. Diakses tanggal 2021-11-26. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]