Lompat ke isi

Pemburuan kepala: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(7 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Chromesun mississippian priest digital painting.jpg|thumb| right|Seorang pendeta [[budaya Mississippi|era Mississippi]], dengan kapak runcing dan kepala manusia oleh Herb Roe, berdasarkan ilustrasi di lempeng tembaga.]]
[[Berkas:Chromesun mississippian priest digital painting.jpg|jmpl|ka|Seorang pendeta [[budaya Mississippi|era Mississippi]], dengan kapak runcing dan kepala manusia oleh Herb Roe, berdasarkan ilustrasi di lempeng tembaga.]]
'''Pemburuan kepala''' adalah praktik mengambil kepala seseorang setelah membunuhnya. Pemburuan kepala pernah dipraktikkan di sebagian [[Cina]], [[India]], [[Nigeria]], [[Provinsi Nuristan|Nuristan]], [[Myanmar]], [[Borneo]], [[Indonesia]], [[Filipina]], [[Taiwan]], [[Jepang]], [[Mikronesia]], [[Melanesia]], [[Selandia Baru]], dan [[Daerah Aliran Sungai Amazon]], juga suku-suku [[Kelt]] dan [[Scythia]] tertentu di [[Eropa]] kuno. Faktanya, praktik ini masih ada di Eropa hingga awal abad ke-20 di Semenanjung Balkan dan berakhir pada Abad Pertengahan di Irlandia dan Skotlandia.<ref>{{cite web|author=Encyclopædia Britannica |url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/258121/headhunting |title=headhunting (anthropology) - Britannica Online Encyclopedia |publisher=Britannica.com |date=2009-02-23 |accessdate=2010-05-25}}</ref> Praktik ini juga dilakukan pada [[Perang Dunia II]] dan [[Perang Vietnam]].
'''Pemburuan kepala''' adalah praktik [[Pemancungan|pemenggalan kepala]] manusia dengan tujuan [[Pengumpulan trofi manusia|mendapat tengkoraknya]]. Pemburuan kepala pernah dipraktikkan di wilayah [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok]], [[India]], [[Nigeria]], [[Provinsi Nuristan|Nuristan]], [[Myanmar]], [[Borneo]] ([[Indonesia]] & [[Malaysia]]) [[Filipina]], [[Taiwan]], [[Jepang]], [[Mikronesia]], [[Melanesia]], [[Selandia Baru]], dan [[Sungai Amazon|Daerah Aliran Sungai Amazon]], juga di [[Sejarah Eropa|Eropa kuno]] oleh suku-suku [[Kelt]] dan [[Skithia]] tertentu. Faktanya, praktik ini masih ada di Eropa hingga awal [[Abad ke-11 hingga 20|abad ke-20]] di [[Balkan|Semenanjung Balkan]] dan berakhir pada [[Abad Pertengahan]] di [[Republik Irlandia|Irlandia]] dan [[Skotlandia]].<ref>{{cite web|author=Encyclopædia Britannica |url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/258121/headhunting |title=headhunting (anthropology) - Britannica Online Encyclopedia |publisher=Britannica.com |date=2009-02-23 |accessdate=2010-05-25}}</ref> Praktik ini juga dilakukan pada [[Perang Dunia II]] dan [[Perang Vietnam]].


Sebagai praktik, pemburuan kepala telah menjadi bahan perdebatan di [[antropologi|komunitas antropolog]] menurut [[peran sosial|peran]], [[fungsi sosial|fungsi]], dan motivasinya. Tema yang muncul dalam karya tulis antropologi mengenai pemburuan kepala meliputi [[mortifikasi]] musuh, [[pembunuhan ritual|kejahatan ritual]], [[kosmologi|keseimbangan kosmologi]], [[kejantanan]], [[kanibalisme]], dan [[prestise]]. Cendekiawan kontemporer setuju bahwa fungsi aslinya adalah seremonial dan merupakan bagian dari proses strukturisasi, pengokohan, dan pertahanan [[hierarki sosial|hubungan hierarkis]] antara komunitas dan individu. Sejumlah ahli membuat teori bahwa praktik ini muncul dari kepercayaan bahwa kepala seseorang berisi "materi [[jiwa]]" atau kekuatan kehidupan yang dapat diperoleh melalui pemburuan.
Sebagai praktik, pemburuan kepala telah menjadi bahan perdebatan di [[antropologi|komunitas antropolog]] menurut [[peran sosial|peran]], [[fungsi sosial|fungsi]], dan motivasinya. Tema yang muncul dalam karya tulis antropologi mengenai pemburuan kepala meliputi [[pelecehan]] musuh, [[Pengorbanan manusia|kejahatan ritual]], [[kosmologi|keseimbangan kosmologi]], [[Maskulinitas|kejantanan]], [[kanibalisme]], dan [[harga diri]]. Cendekiawan kontemporer setuju bahwa fungsi aslinya adalah [[Upacara|seremonial]] dan merupakan bagian dari proses strukturisasi, pengokohan, dan pertahanan [[Hierarki|hubungan hierarkis]] antara komunitas dan individu. Sejumlah ahli membuat teori bahwa praktik ini muncul dari kepercayaan bahwa kepala seseorang berisi "materi [[jiwa]]" atau kekuatan kehidupan yang dapat diperoleh melalui pemburuan.<ref>{{Cite journal|last=Hutton|first=J. H.|date=1928|title=The Significance of Head-Hunting in Assam.|url=https://www.jstor.org/stable/2843630|journal=The Journal of the Royal Anthropological Institute of Great Britain and Ireland|language=en|volume=58|issue=|pages=402|doi=10.2307/2843630|issn=0307-3114}}</ref>

== Praktik ==

=== Di Asia dan Oseania ===
Praktik pemburuan kepala dilakukan oleh orang-orang [[Rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]] dan [[Kepulauan Pasifik]] di zaman dahulu. Pemburuan kepala di daerah-daerah [[Pulau Papua|Papua]] sering terjadi. Pada tahun 1901, seorang [[misionaris]] menemukan total 10.000 [[tengkorak]] dalam sebuah ekspedisi di [[Papua Nugini]].<ref>{{Cite book|last=Goldman|first=Laurence|date=1999|url=https://books.google.co.id/books?id=QyiDClqjwSUC&pg=PA19&lpg=PA19&dq=&hl=en&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=The Anthropology of Cannibalism|location=|publisher=Greenwood Publishing Group|isbn=978-0-89789-596-5|pages=19|language=en|url-status=live}}</ref>
[[Berkas:The pagan tribes of Borneo; a description of their physical, moral and intellectual condition, with some discussion of their ethnic relations (1912) (14597969550).jpg|jmpl|Koleksi tengkorak manusia di rumah adat [[Suku Dayak Kayan|Kayan]]]]
Catatan antropologis menyebutkan beberapa suku di [[Asia Tenggara]] yang mempraktikkan perburuan kepala. Di antaranya adalah [[Suku Ambon|Ambon]], [[Suku Igorot|Ilongot]], [[Suku Toraja|Mappurondo]], [[Mangai binu|Nias]], [[Suku Sumba|Sumba]], dan suku-suku [[Ngayau|Dayak]]. Kebanyakan mereka mengadakan pemburuan kepala sebagai ritual, bukan semata-mata karena konflik. Seseorang yang berhasil memperoleh tengkorak dianggap sebagai pejuang. Alasan lain pemburuan kepala adalah penangkapan musuh sebagai [[Perbudakan|budak]], [[penjarahan]], konflik antarsuku, dan perluasan wilayah.<ref>{{Cite journal|last=Bartels|first=Dieter|date=2005|title=Politicians and Magicians: Power, Adaptive Strategies, and Syncretism in the Central Moluccas 1|url=https://www.academia.edu/2652580/Politicians_and_Magicians_Power_Adaptive_Strategies_and_Syncretism_in_the_Central_Moluccas_1|journal=|language=en|volume=|issue=|pages=|doi=}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Yang|first=Shuyuan|date=2011|title=Headhunting, Christianity, and History among the Bugkalot (Ilongot) of Northern Luzon, Philippines|url=https://www.jstor.org/stable/42634673|journal=Philippine Studies|language=en|volume=59|issue=2|pages=155–186|doi=|issn=0031-7837}}</ref><ref>{{Cite journal|last=George|first=Kenneth M.|date=1991|title=Headhunting, History, and Exchange in Upland Sulawesi|url=https://www.jstor.org/stable/2057560|journal=The Journal of Asian Studies|language=en|volume=50|issue=3|pages=536–564|doi=10.2307/2057560|issn=0021-9118}}</ref><ref>{{Cite book|last=Modigliani|first=Elio|date=1980|url=https://digital-beta.staatsbibliothek-berlin.de/werkansicht?PPN=PPN61776655X&PHYSID=PHYS_0027&view=fulltext-endless|title=Un Viaggio A Nias|location=Milan|publisher=Fratelli Treves|isbn=|pages=214-215|language=it|ref={{sfnref|Modigliani|1890}}|author-link=Elio Modigliani|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Hoskins|first=Janet|date=1993|url=http://ark.cdlib.org/ark:/13030/ft0x0n99tc/|title=The Play of Time: Kodi Perspectives on Calendars, History, and Exchange|location=Berkeley|publisher=University of California Press|isbn=|pages=312-314|language=en|url-status=live}}</ref>

=== Di Amerika ===
Di peradaban [[Mesoamerika]] terdapat rak kayu bernama ''tzompantli'' yang berfungsi sebagai tempat menampilkan tengkorak manusia di depan umum, biasanya milik tawanan perang atau korban pengorbanan lainnya.<ref>{{Cite news|last=Ramirez|first=Roberto|date=3 September 2017|title=Tower of human skulls in Mexico casts new light on Aztecs|url=https://www.reuters.com/article/us-mexico-archaeology-skulls-idUSKBN19M3Q6|work=|newspaper=Reuters|language=en|access-date=11 September 2020}}</ref> [[Peradaban Maya]] juga meninggalkan jejak pemburuan kepala di situs [[Chichén Itzá|Chichen Itza]].<ref>{{Cite book|last=Miller|first=Mary Ellen|last2=Taube|first2=Karl A|date=1993|url=https://books.google.co.id/books/about/The_Gods_and_Symbols_of_Ancient_Mexico_a.html?id=faviAQAACAAJ&redir_esc=y|title=The gods and symbols of ancient Mexico and the Maya: an illustrated dictionary of Mesoamerican religion|location=New York|publisher=Thames and Hudson|isbn=978-0-500-05068-2|pages=176|language=English|oclc=27667317|url-status=live}}</ref>

=== Di Eropa ===
[[Kelt|Bangsa Kelt]] di Eropa meyakini kepala menampung jiwa seseorang. Bangsa [[Romawi Kuno|Romawi]] dan [[Yunani Kuno]] mencatat kebiasaan bangsa Kelt memaku kepala musuh ke tembok atau memajangnya di leher kuda. Sejarawan Yunani kuno [[Herodotos]] menulis bahwa beberapa suku di [[Skithia]] mempraktikkan pengorbanan manusia; meminum darah, menguliti, dan meminum anggur dari tengkorak musuh.<ref>{{Cite book|last=Riggsby|first=Andrew M.|date=2006-07-01|url=https://books.google.co.id/books/about/Caesar_in_Gaul_and_Rome.html?id=MI8_OpVaF7wC&redir_esc=y|title=Caesar in Gaul and Rome: War in Words|location=58|publisher=University of Texas Press|isbn=978-0-292-71303-1|pages=|language=en|url-status=live}}</ref>

=== Di masa modern ===
Selama [[Pembantaian Nanking]], banyak tentara Jepang yang memenggal kepala penduduk Tiongkok. Bahkan, ada yang mengadakan [[kontes untuk membunuh 100 orang menggunakan pedang]].<ref>{{Cite book|last=Honda|first=Katsuichi|date=1999|url=https://books.google.co.id/books/about/The_Nanjing_Massacre.html?id=_H0JEjAqMcsC&redir_esc=y|title=The Nanjing massacre : a Japanese journalist confronts Japan's national shame|location=New York|publisher=Routledge|isbn=978-1-315-69937-0|pages=126|language=en|oclc=905917086|url-status=live}}</ref> Beberapa tentara pasukan [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II|Sekutu dalam Perang Dunia II]] mengumpulkan tengkorak orang Jepang yang mati sebagai koleksi pribadi atau cendera mata.{{Sfn|Fussell|(1990)|p=117}}{{Sfn|Harrison|(2006)|p=817}}

Pemburuan kepala antarsuku terjadi di [[Kalimantan]] pada akhir tahun 90-an hingga awal 2000-an dalam rangkaian [[Kerusuhan Sambas]] dan [[Konflik Sampit]]. Pada tahun 2001, sedikitnya 500 [[Suku Madura|orang Madura]] terbunuh dan sampai 100.000 orang Madura terpaksa mengungsi. Beberapa jenazah orang Madura dipenggal dalam ritual yang mengingatkan pada tradisi pengayauan.<ref>{{Cite web|last=Murphy|first=Dan|date=1 Maret 2001|title=Behind Ethnic War|url=https://www.globalpolicy.org/component/content/article/198/40311.html|website=www.globalpolicy.org|language=en|access-date=11 September 2020}}</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Penyusutan kepala]]
* [[Penyusutan kepala]]
* [[Pemenggalan kepala]]
* [[Pemenggalan kepala]]
* [[Perang endemik|Perang suku]]
* [[Perang Suku|Perang suku]]
* [[Pengorbanan manusia]]
* [[Pengorbanan manusia]]
* [[Trofi]]
* [[Trofi]]
* [[Pulau Laulasi]]
* [[Pulau Laulasi]]
* [[Ngayau|Mengayau]]
* ''[[Mangai binu]]''


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==
Baris 18: Baris 38:
== Bahan pustaka ==
== Bahan pustaka ==


* {{cite book|last=Fussell|first=Paul|authorlink=Paul Fussell|url-status=live|url=https://archive.org/details/wartimeunderstan00paul|title=Wartime: Understanding and Behavior in the Second World War|date=|year=1990|publisher=[[Oxford University Press]]|isbn=|pages=|location=New York|ref={{Sfnref|Fussell|(1990)}}}}
* {{cite book
* {{cite book|last=George|first=Kenneth|title=Showing signs of violence: The cultural politics of a twentieth-century headhunting ritual|url=https://archive.org/details/showingsignsofvi0000geor|publisher=University of California Press|location=Berkeley|year=1996|isbn=0-520-20041-1|ref=Geo96}}
|last= Fussell
|first= Paul
|authorlink= Paul Fussell
|title= Wartime: Understanding and Behavior in the Second World War
|year= 1990
|publisher= [[Oxford University Press]]
|location= New York
|ref=Fus90}}
* {{cite book|last=George|first=Kenneth|title=Showing signs of violence: The cultural politics of a twentieth-century headhunting ritual|publisher=University of California Press|location=Berkeley|year=1996|isbn=0-520-20041-1|ref=Geo96}}
* <cite id=Har06>{{cite journal
* <cite id=Har06>{{cite journal
|last=Harrison
|last=Harrison
Baris 33: Baris 45:
|year=2006
|year=2006
|title=Skull Trophies of the Pacific War: Transgressive Objects of remembrance./Les Trophees De la Guerre Du Pacifique Des Cranes Comme Souvenirs Transgressifs
|title=Skull Trophies of the Pacific War: Transgressive Objects of remembrance./Les Trophees De la Guerre Du Pacifique Des Cranes Comme Souvenirs Transgressifs
|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-the-royal-anthropological-institute_2006-12_12_4/page/817
|journal=Journal of the Royal Anthropological Institute
|journal=Journal of the Royal Anthropological Institute
|volume=12
|volume=12
|issue=4
|issue=4
|doi=10.1111/j.1467-9655.2006.00365.x
|doi=10.1111/j.1467-9655.2006.00365.x
|page=817}}</cite>
|page=817|ref={{Sfnref|Harrison|(2006)}}}}
</cite>
* {{cite book|last=Nevermann|first=Hans|title=Söhne des tötenden Vaters. Dämonen- und Kopfjägergeschichten aus Neu-Guinea|series=Das Gesichtder Völker|publisher=Erich Röth-Verlag|location=Eisenach • Kassel|year=1957|language=German|ref=Nev57}} The title means ''Sons of the killing father. Stories about demons and headhunting, recorded in New Guinea''.
* {{cite book|last=Nevermann|first=Hans|title=Söhne des tötenden Vaters. Dämonen- und Kopfjägergeschichten aus Neu-Guinea|series=Das Gesichtder Völker|publisher=Erich Röth-Verlag|location=Eisenach • Kassel|year=1957|language=German|ref=Nev57}} The title means ''Sons of the killing father. Stories about demons and headhunting, recorded in New Guinea''.
* {{cite journal |last=Rubenstein |first=Steven L. |title=Circulation, Accumulation, and the Power of Shuar Shrunken Heads |journal=Cultural Anthropology |volume=22 |issue=3 |year=2006 |pages=357–399 |ref=06 |doi=10.1525/can.2007.22.3.357}}
* {{cite journal |last=Rubenstein |first=Steven L. |title=Circulation, Accumulation, and the Power of Shuar Shrunken Heads |journal=Cultural Anthropology |volume=22 |issue=3 |year=2006 |pages=357–399 |ref=06 |doi=10.1525/can.2007.22.3.357}}
Baris 45: Baris 59:
* [http://www.lard.net/headhunters.html Encyclopedia Britannica entry 1996]
* [http://www.lard.net/headhunters.html Encyclopedia Britannica entry 1996]
* [http://www.head-hunter.com/index.html Headhunting and headshrinking among the Shuar]
* [http://www.head-hunter.com/index.html Headhunting and headshrinking among the Shuar]
{{sosial-stub}}


[[Kategori:Antropologi]]
[[Kategori:Antropologi]]

Revisi terkini sejak 12 Desember 2023 08.46

Seorang pendeta era Mississippi, dengan kapak runcing dan kepala manusia oleh Herb Roe, berdasarkan ilustrasi di lempeng tembaga.

Pemburuan kepala adalah praktik pemenggalan kepala manusia dengan tujuan mendapat tengkoraknya. Pemburuan kepala pernah dipraktikkan di wilayah Tiongkok, India, Nigeria, Nuristan, Myanmar, Borneo (Indonesia & Malaysia) Filipina, Taiwan, Jepang, Mikronesia, Melanesia, Selandia Baru, dan Daerah Aliran Sungai Amazon, juga di Eropa kuno oleh suku-suku Kelt dan Skithia tertentu. Faktanya, praktik ini masih ada di Eropa hingga awal abad ke-20 di Semenanjung Balkan dan berakhir pada Abad Pertengahan di Irlandia dan Skotlandia.[1] Praktik ini juga dilakukan pada Perang Dunia II dan Perang Vietnam.

Sebagai praktik, pemburuan kepala telah menjadi bahan perdebatan di komunitas antropolog menurut peran, fungsi, dan motivasinya. Tema yang muncul dalam karya tulis antropologi mengenai pemburuan kepala meliputi pelecehan musuh, kejahatan ritual, keseimbangan kosmologi, kejantanan, kanibalisme, dan harga diri. Cendekiawan kontemporer setuju bahwa fungsi aslinya adalah seremonial dan merupakan bagian dari proses strukturisasi, pengokohan, dan pertahanan hubungan hierarkis antara komunitas dan individu. Sejumlah ahli membuat teori bahwa praktik ini muncul dari kepercayaan bahwa kepala seseorang berisi "materi jiwa" atau kekuatan kehidupan yang dapat diperoleh melalui pemburuan.[2]

Di Asia dan Oseania

[sunting | sunting sumber]

Praktik pemburuan kepala dilakukan oleh orang-orang Austronesia dan Kepulauan Pasifik di zaman dahulu. Pemburuan kepala di daerah-daerah Papua sering terjadi. Pada tahun 1901, seorang misionaris menemukan total 10.000 tengkorak dalam sebuah ekspedisi di Papua Nugini.[3]

Koleksi tengkorak manusia di rumah adat Kayan

Catatan antropologis menyebutkan beberapa suku di Asia Tenggara yang mempraktikkan perburuan kepala. Di antaranya adalah Ambon, Ilongot, Mappurondo, Nias, Sumba, dan suku-suku Dayak. Kebanyakan mereka mengadakan pemburuan kepala sebagai ritual, bukan semata-mata karena konflik. Seseorang yang berhasil memperoleh tengkorak dianggap sebagai pejuang. Alasan lain pemburuan kepala adalah penangkapan musuh sebagai budak, penjarahan, konflik antarsuku, dan perluasan wilayah.[4][5][6][7][8]

Di Amerika

[sunting | sunting sumber]

Di peradaban Mesoamerika terdapat rak kayu bernama tzompantli yang berfungsi sebagai tempat menampilkan tengkorak manusia di depan umum, biasanya milik tawanan perang atau korban pengorbanan lainnya.[9] Peradaban Maya juga meninggalkan jejak pemburuan kepala di situs Chichen Itza.[10]

Bangsa Kelt di Eropa meyakini kepala menampung jiwa seseorang. Bangsa Romawi dan Yunani Kuno mencatat kebiasaan bangsa Kelt memaku kepala musuh ke tembok atau memajangnya di leher kuda. Sejarawan Yunani kuno Herodotos menulis bahwa beberapa suku di Skithia mempraktikkan pengorbanan manusia; meminum darah, menguliti, dan meminum anggur dari tengkorak musuh.[11]

Di masa modern

[sunting | sunting sumber]

Selama Pembantaian Nanking, banyak tentara Jepang yang memenggal kepala penduduk Tiongkok. Bahkan, ada yang mengadakan kontes untuk membunuh 100 orang menggunakan pedang.[12] Beberapa tentara pasukan Sekutu dalam Perang Dunia II mengumpulkan tengkorak orang Jepang yang mati sebagai koleksi pribadi atau cendera mata.[13][14]

Pemburuan kepala antarsuku terjadi di Kalimantan pada akhir tahun 90-an hingga awal 2000-an dalam rangkaian Kerusuhan Sambas dan Konflik Sampit. Pada tahun 2001, sedikitnya 500 orang Madura terbunuh dan sampai 100.000 orang Madura terpaksa mengungsi. Beberapa jenazah orang Madura dipenggal dalam ritual yang mengingatkan pada tradisi pengayauan.[15]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Encyclopædia Britannica (2009-02-23). "headhunting (anthropology) - Britannica Online Encyclopedia". Britannica.com. Diakses tanggal 2010-05-25. 
  2. ^ Hutton, J. H. (1928). "The Significance of Head-Hunting in Assam". The Journal of the Royal Anthropological Institute of Great Britain and Ireland (dalam bahasa Inggris). 58: 402. doi:10.2307/2843630. ISSN 0307-3114. 
  3. ^ Goldman, Laurence (1999). The Anthropology of Cannibalism (dalam bahasa Inggris). Greenwood Publishing Group. hlm. 19. ISBN 978-0-89789-596-5. 
  4. ^ Bartels, Dieter (2005). "Politicians and Magicians: Power, Adaptive Strategies, and Syncretism in the Central Moluccas 1" (dalam bahasa Inggris). 
  5. ^ Yang, Shuyuan (2011). "Headhunting, Christianity, and History among the Bugkalot (Ilongot) of Northern Luzon, Philippines". Philippine Studies (dalam bahasa Inggris). 59 (2): 155–186. ISSN 0031-7837. 
  6. ^ George, Kenneth M. (1991). "Headhunting, History, and Exchange in Upland Sulawesi". The Journal of Asian Studies (dalam bahasa Inggris). 50 (3): 536–564. doi:10.2307/2057560. ISSN 0021-9118. 
  7. ^ Modigliani, Elio (1980). Un Viaggio A Nias (dalam bahasa Italia). Milan: Fratelli Treves. hlm. 214–215. 
  8. ^ Hoskins, Janet (1993). The Play of Time: Kodi Perspectives on Calendars, History, and Exchange (dalam bahasa Inggris). Berkeley: University of California Press. hlm. 312–314. 
  9. ^ Ramirez, Roberto (3 September 2017). "Tower of human skulls in Mexico casts new light on Aztecs". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 September 2020. 
  10. ^ Miller, Mary Ellen; Taube, Karl A (1993). The gods and symbols of ancient Mexico and the Maya: an illustrated dictionary of Mesoamerican religion (dalam bahasa English). New York: Thames and Hudson. hlm. 176. ISBN 978-0-500-05068-2. OCLC 27667317. 
  11. ^ Riggsby, Andrew M. (2006-07-01). Caesar in Gaul and Rome: War in Words (dalam bahasa Inggris). 58: University of Texas Press. ISBN 978-0-292-71303-1. 
  12. ^ Honda, Katsuichi (1999). The Nanjing massacre : a Japanese journalist confronts Japan's national shame (dalam bahasa Inggris). New York: Routledge. hlm. 126. ISBN 978-1-315-69937-0. OCLC 905917086. 
  13. ^ Fussell (1990), hlm. 117.
  14. ^ Harrison (2006), hlm. 817.
  15. ^ Murphy, Dan (1 Maret 2001). "Behind Ethnic War". www.globalpolicy.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 September 2020. 

Bahan pustaka

[sunting | sunting sumber]

  • Nevermann, Hans (1957). Söhne des tötenden Vaters. Dämonen- und Kopfjägergeschichten aus Neu-Guinea. Das Gesichtder Völker (dalam bahasa German). Eisenach • Kassel: Erich Röth-Verlag.  The title means Sons of the killing father. Stories about demons and headhunting, recorded in New Guinea.
  • Rubenstein, Steven L. (2006). "Circulation, Accumulation, and the Power of Shuar Shrunken Heads". Cultural Anthropology. 22 (3): 357–399. doi:10.1525/can.2007.22.3.357. 
  • James J. Weingartner (1992) "Trophies of War: U.S. Troops and the Mutilation of Japanese War Dead, 1941 – 1945" Pacific Historical Review

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]