Danau Tes: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k +kategori DAS; +→Lihat pula: ; |
||
(30 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Kotak info danau |
{{Kotak info danau |
||
|lake_name = Danau Tes |
|lake_name = Danau Tes<br>''Bioa Têbêt Lai''<br>''Danêu Tes'' |
||
|image_lake = Tes Lake Lebong Regency, Bengkulu.jpg |
|image_lake = Tes Lake Lebong Regency, Bengkulu.jpg |
||
|image-width_lake = 300px |
|image-width_lake = 300px |
||
|caption_lake = Danau Tes |
|caption_lake = Danau Tes |
||
|negara={{flag|Indonesia}} |
|negara={{flag|Indonesia}} |
||
|image_bathymetry = |
|image_bathymetry = |
||
|image-width_bathymetry = |
|image-width_bathymetry = |
||
|caption_bathymetry = |
|caption_bathymetry = |
||
|coords = {{Coord|3|13|40|S|102|20|54|E|display=title}} |
|coords = {{Coord|3|13|40|S|102|20|54|E|display=title}} |
||
|type = Danau |
|type = Danau |
||
|type of lake = Tektonik |
|type of lake = Tektonik |
||
|inflow = Sungai Ketahun |
|inflow = Sungai Ketahun |
||
|outflow = Sungai Ketahun |
|||
|outflow = Sungai Air Putih |
|||
|catchment = {{convert|10|km2|abbr=on}} |
|catchment = {{convert|10|km2|abbr=on}} |
||
|latitude = 3°13'40" |
|latitude = 3°13'40" |
||
|longitude = 102°20'54" |
|longitude = 102°20'54" |
||
|catchment = - km<sup>2</sup> |
|catchment = - km<sup>2</sup> |
||
|basin_countries = [[Indonesia]] |
|basin_countries = [[Indonesia]] |
||
|length = 5 kilometer |
|length = 5 kilometer |
||
|width = 1 kilometer |
|width = 1 kilometer |
||
|area = 5 km<sup>2</sup> (- mi²) |
|area = 5 km<sup>2</sup> (- mi²) |
||
|depth = 10 meter (30 kaki) |
|depth = 10 meter (30 kaki) |
||
|max-depth = 56 meter (168 kaki) |
|max-depth = 56 meter (168 kaki) |
||
|volume = 0,05 km<sup>3</sup> |
|volume = 0,05 km<sup>3</sup> |
||
|shore = 4 kilometer |
|shore = 4 kilometer |
||
|elevation = 1 meter (3 kaki) |
|elevation = 1 meter (3 kaki) |
||
|islands = Pulau Bungin, Pulau Pasir, Pulau |
|islands = Pulau Bungin, Pulau Pasir, Pulau Sawêak, Pulau Titik & Pulau Ujung |
||
|cities = [[Lebong Selatan, Lebong]], [[Provinsi Bengkulu]] |
|cities = [[Lebong Selatan, Lebong]], [[Provinsi Bengkulu]] |
||
|islands = [[ |
|islands = [[Sumatra]] |
||
|jenis_wisata= Wisata alam, danau |
|jenis_wisata= Wisata alam, danau |
||
}} |
}} |
||
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het meer van Tas TMnr 60014434.jpg| |
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het meer van Tas TMnr 60014434.jpg|jmpl|300px|ka|Danau Tes Pada Tahun [[1926]].]] |
||
'''Danau Tes''' atau dalam [[bahasa Rejang]] dikenal sebagai '''''Bioa Têbêt Lai''''' dan '''''Danêu Tes''''', adalah salah satu dari sedikit [[danau]] yang ada di Provinsi [[Bengkulu]].{{sfn|Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional|1984|pp=50}} [[Sungai Ketahun]] serta anak-anak sungainya merupakan sumber air utama bagi danau ini. Danau Tes sendiri terletak di kawasan hulu DAS Ketahun.{{sfn|Samuel & Adjie|2004|pp=33}} Sejak tahun 2018, status [[cagar alam]] (CA) yang disandang danau dan kawasan di sekitarnya diubah menjadi [[taman wisata alam]] (TWA) berdasarkan SK. Menteri LHK Nomor: SK.3558/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/5/2018.<ref name="KSDAE">{{cite web|title=Menjadi TWA, Danau Tes Ditata Blok |url=http://ksdae.menlhk.go.id/info/4540/menjadi-twa,-danau-tes-ditata-blok.html |website=Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem |access-date=5 Desember 2021}}</ref> TWA Danau Tes selanjutnya dibagi menjadi enam blok, yang meliputi blok perlindungan, pemanfaatan, tradisional, khusus, religi, dan rehabilitasi. Pembagian kawasan ke dalam blok-blok bertujuan agar dapat mengakomodasi kepentingan warga yang sejak lama mendiami daerah sekitar danau di satu sisi serta menjaga kelestarian alam kawasan di sisi lain.<ref name="KSDAE"/> |
|||
'''Danau Tes''' adalah sebuah danau terbesar di [[Provinsi Bengkulu]] yang terbentang antara dua buah dusun adat suku Rejang, yaitu: dusun adat Kutei Donok (Desa Tengah) dan dusun adat Tes. Danau ini terletak di [[kecamatan]] [[Lebong Selatan, Lebong|Lebong Selatan]], [[Kabupaten Lebong]],<ref>{{id}} {{cite web|url=http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2242/asal-mula-danau-tes|title=Asal Mula Danau Tes|format=html|accessdate=2012-08-28}}</ref> dan berada di lereng pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut, atau tepatnya pada posisi koordinat {{Coord|3|13|40|S|102|20|54|E|}}.Yang Berdekatan Dengan Danau Toba Dan Gunung Merapi |
|||
== Etimologi == |
|||
Secara geografis [[topografi]] Danau Tes dan daerah di sekitarnya adalah lereng perbukitan dengan ketinggian menengah (sekitar 500 meter di atas permukaan laut), hal ini praktis menjadikan Danau Tes dan daerah sekitarnya memiliki cuaca yang sejuk dengan curah hujan yang kebanyakan adalah merata sepanjang tahun. Danau Ini Berdekatan Dengan Danau Toba |
|||
Nama danau ini berasal dari pohon ''tes'' yang menghasilkan buah yang enak dan ranum seperti [[mangga]], tetapi berukur kecil.{{sfn|Jaspan|1984|pp=120}} Pohon tes dulu banyak tumbuh di tepian danau ini dan lama kelamaan danau pun dinamai berdasarkan tanaman yang ikonik atau banyak ditemui di sekitarnya. Penamaan berdasarkan tanda-tanda alam merupakan salah satu unsur [[toponimi]] masyarakat [[suku Rejang|Rejang]].{{sfn|Effendi|2012|pp=263}} |
|||
== Geografi == |
== Geografi dan iklim == |
||
Berada di [[luak (Rejang)|luak]] Lebong yang dialiri sungai Ketahun dan diapit oleh [[Bukit Barisan]], danau Tes mendapatkan curah hujan tinggi sepanjang tahun.{{sfn|Usman & Suhartoyo|2021|pp=2}} Intesitas hujan dalam setahun mencapai 2.700-3.500 mm, dengan jumlah bulan basah lebih banyak dibandingkan dengan bulan kering. Kawasan TWA Danau Tes menurut klasifikasi Schimidt dan Ferguson termasuk ke dalam tipe A, dengan nilai Q berkisar 0,9 – 7,7 %.{{sfn|Usman & Suhartoyo|2021|pp=2}} |
|||
Danau Tes memiliki banyak cerita rakyat berbentuk; legenda, mitos, kepercayaan dan tambo. Sejak zaman dahulu (kepercayaan para leluhur/nenek moyang orang [[Lebong]]), Danau Tes dikisahkan merupakan daerah yang angker dan tempat berdiamnya setan. |
|||
Perbukitan di sisi timur danau memiliki morfologi bergelombang sedang sampai berat, dengan kemiringan 5-25%. Danau ini sendiri berada pada ketinggian 600 m.dpl.{{sfn|Usman & Suhartoyo|2021|pp=3}} Perbukitan di sekitar danau terdiri dari tutupan hutan, hutan pinus atau hutan buatan, serta berhektare-hektare perkebunan penduduk. Tanaman yang dibudidayakan umumnya adalah [[coffea|kopi]]. |
|||
Danau ini terletak di dua wilayah kemasyarakatan (marga), yaitu Marga Jurukalang dan Marga Bermani. Beratus-ratus tahun kemudian kedua marga itu digabungkan dalam satu marga (hingga sistem kemargaan dihilangkan) menjadi Marga Bermani Jurukalang. Wilayah Marga Bermani Jurukalang itu (salah satu asal suku [[Rejang]] puak [[Lebong]]) membawahi mulai dari Desa Tapus (Topos, desa tertua di Lebong) sampai Desa Turan Lalang. Sekarang secara administratif Marga Bermani Jurukalang terbagi ke dalam dua wilayah kecamatan: yaitu Kecamatan Rimbo Pengadang dan Kecamatan Lebong Selatan (awalnya hanya wilayah Kecamatan Lebong Selatan). |
|||
Struktur tanah kawasan TWA Danau Tes berdasarkan peta eksplorasi tanah oleh Lembaga Penelitian Tanah, Bogor, tahun 1964, berskala 1:1.000.000 terdiri dari sebagian kecil tanah [[aluvial]] yang tidak peka terhadap erosi. Sebagian besar tanahnya merupakan jenis regosol, andosol, komplik podsolik coklat, serta podsol dan letosol, yang semuanya merupakan jenis tanah yang peka terhadap erosi. Secara geologi, kawasan ini terdiri dari resen dan tuva vulkan.{{sfn|Usman & Suhartoyo|2021|pp=3}} |
|||
Danau Tes yang merupakan perut Bioa Ketawen (Air Ketahun) merupakan wilayah sumber mata pencarian penduduk sekitarnya, termasuk sepanjang Air Ketahun yang melintasi Kabupaten Lebong. Di danau itu, masyarakatnya dapat mencari ikan dengan pancing, jala, bubu, jaring, mengacea (mancing di air deras), tajua (pancing yang dipasang malam hari), menyuluak (mencari ikan di malam hari dengan peralatan lampu petromak, tombak ikan bermata tiga (trisula) dan menggunakan perahu) dan sebagainya alat penangkap ikan khusus masyarakat Kotadonok dan sekitarnya. |
|||
Bila siang hari, ketika melintas di jalan raya di pinggir Danau Tes, dengan jelas dapat dilihat masyarakat mencari ikan di tengah Danau. Sedangkan yang mencari ikan dengan peralatan kecil, biasanya berada di pinggir-pinggir danau. |
|||
Di sisi lain, Danau Tes merupakan sarana transportasi air bagi penduduk Kotadonok yang mengolah areal persawahan di kawasan sawah Baten (nama arean pertanian yang terletak diseberang Desa Tes, Taba Anyar, Mubai, dan Turun Tiging). Alat transportasi penduduk ke sawah dengan jarak tempuh sekitar 4 km adalah menggunakan perahu kayu, termasuk untuk mengangkut hasil panen. |
|||
Di sepanjang jalan di tepi Danau Tes yang menghubungkan Desa Kotadonok dengan Ibukota Kecamatan Lebong Selatan, Tes sepanjang 5 km yang jalannya adalah jalan utama di Kabupaten Lebong. Dapat disaksikan betapa indahnya panorama Danau Tes. Di sana ada tempat wisata bernama Pondok Lucuk (Pondok Runcing). Penamaan mengikuti bentuk bangunan yang sejak zaman kolonial, bentuk atap seperti kerucut. Luas bangunan sekitar 6x6 meter. Lokasinya berada di sebelah kanan arah jalan dari Kotadonok ke Tes, tepat di pinggir danau. |
|||
== Potensi danau == |
== Potensi danau == |
||
Baris 55: | Baris 51: | ||
Di Danau Tes, pengunjung juga dapat menyaksikan aktivitas penduduk desa di sekitar danau yang mayoritas mata pencahariannya adalah petani dan nelayan. Rutinitas mereka sehari-harinya adalah melakukan kegiatan seperti mengolah sawah, memancing, dan menangkap ikan di danau.<ref>{{id}} {{cite web|url=http://sangsurya-wahana.blogspot.com/2011/11/potensi-wisata-lebong.html|title=Potensi Wisata Lebong|format=html|accessdate=2012-11-7}}</ref> Pada setiap tahunnya di penghujung bulan [[Mei]], di tempat ini biasanya diadakan acara ritual panen kizing/tiram air tawar. |
Di Danau Tes, pengunjung juga dapat menyaksikan aktivitas penduduk desa di sekitar danau yang mayoritas mata pencahariannya adalah petani dan nelayan. Rutinitas mereka sehari-harinya adalah melakukan kegiatan seperti mengolah sawah, memancing, dan menangkap ikan di danau.<ref>{{id}} {{cite web|url=http://sangsurya-wahana.blogspot.com/2011/11/potensi-wisata-lebong.html|title=Potensi Wisata Lebong|format=html|accessdate=2012-11-7}}</ref> Pada setiap tahunnya di penghujung bulan [[Mei]], di tempat ini biasanya diadakan acara ritual panen kizing/tiram air tawar. |
||
== |
== Keanekaragaman hayati == |
||
Perbukitan di sebelah timur danau ini merupakan bagian dari [[Taman Nasional Kerinci Seblat]] (TNKS) dan dahulu termasuk ke dalam habitat [[harimau sumatra]] (''Panthera tigris sondaica''). Data tahun 2004 menunjukkan bahwa antara akhir 2003 hingga awal 2004, ada dua ekor harimau sumatra yang mati dan menjadi korban perburuan ilegal.{{sfn|Fauna & Flora International & Taman Nasional Kerinci Seblat|2004|pp=43}} Laporan yang sama menyatakan bahwa patroli hutan pada 7 September 2004 berhasil mendeteksi seekor harimau jantan dewasa yang selamat, diduga menjadi satu-satunya penyintas perburuan liar di wilayah Lebong Selatan.{{sfn|Fauna & Flora International & Taman Nasional Kerinci Seblat|2004|pp=44}} Selain harimau, para pemburu juga menargetkan populasi [[rusa]] (''Cervus unicolor'' syn. ''Cervus aristotelis'') yang hidup di sekitar Danau Tes.{{sfn|Fauna & Flora International & Taman Nasional Kerinci Seblat|2004|pp=56}} |
|||
Fauna khas Danau Tes adalah itik tebet/burung belibis, belibis merah, bebek mandarin, ikan selan dan ikan maruju.<ref>{{id}} {{cite web|url=http://rejang-lebong.blogspot.com/2008/12/burung-belibis-cairina-scutulata.html|title=Fauna Khas Danau Tes|format=html|accessdate=2012-10-10}}</ref> |
|||
Terdapat 21 spesies ikan dari 12 [[Famili (biologi)|famili]] di danau ini,{{sfn|Hartobi|2008|pp=15}} menjadikannya sebagai daerah dengan tingkat keanekaragaman ikan sedang.{{sfn|Hartobi|2008|pp=17}} Sebagian besar merupakan [[ikan air tawar]], terutama anggota dari famili [[Siprinide]], yang meliputi [[wader bintik-dua|ikan sêpdok]] (''Puntius binotatus''), [[ikan mas]] (''Cyprinus caprio''), [[hampal|kêba'êu]] (''Hampala macrolepidota''), [[semah daun|kan putiak]] (''Tor douronensis''), [[nilem|palau]] (''Osteochilus hasseltii''), ''Rasbora brigittae Vogt.'', ''[[Rasbora argyrotaenia]]'', ''[[Lobocheilos bo]]'', kan tidin (''Glyptothorax platypogonoides''), serta ''Nemacheilus spiniferus''.{{sfn|Hartobi|2008|pp=15-16}} Ikan air tawar lain yang juga ditemukan adalah [[sidat]] (''Anguilla marmorata Benn''), [[gupi]] (''Poecillia reticulate''), dan [[kepala timah]] (''Aplocheilus panchax'').{{sfn|Hartobi|2008|pp=15-16}} Spesies-spesies ini beruaya ke danau Tes untuk mencari makanan, memijah, serta mengungsi dari kualitas lingkungan di hilir sungai yang memburuk. Selain itu terdapat pula [[ikan rawa]], seperti [[sepat siam|sêpêt siam]] (''Trichogaster pectoralis''), [[sepat rawa|sêpêt cer]] (''Trichogaster tricopterus''), [[ikan gabus|kan wên]] (''Channa striata''), [[kehung|bujuk]] (''Channa lucius''), [[betik|puyu]] (''Anabas testudineus''), [[lele jawa|limbek]] (''Clarias batrachus''), tiluk (''Macrognathus maculates'') dan [[ikan nila]] (''Oreochromis niloticus'').{{sfn|Hartobi|2008|pp=15-16}} Beberapa spesies di atas memiliki nilai gizi dan nilai ekonomis tinggi, serta terancam kelestariannya, terutama ''Tor douronensis'' dan ''Anguilla marmorata Benn''.{{sfn|Hartobi|2008|pp=21}} |
|||
== PLTA Tes == |
|||
Danau Tes terletak di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Danau Tes merupakan sumber air untuk pembangkit turbin [[PLTA Tes]] yang terletak di desa Turan Tiging, Kecamatan [[Lebong Selatan, Lebong|Lebong Selatan]], Kabupaten [[Lebong]]. |
|||
== Fasilitas == |
|||
* Villa dan penginapan bagi pengunjung serta sarana dan prasarana pendukung lainnya. |
|||
* Gardu pandang; tepat di sebelahnya Danau Tes terdapat sebuah tugu besar, yang mana dapat dipergunakan sebagai tempat memandang Danau Tes secara menyeluruh dan sering juga dipakai sebagai tempat penyelenggaraan acara-acara besar. |
|||
* Persewaan perahu; terdapat pula tempat persewaan perahu untuk mengelilingi Danau Tes dan dapat melihat keempat Desa Adat Rejang. |
|||
== Akses transportasi == |
== Akses transportasi == |
||
Danau yang menjadi ikon [[Kabupaten Lebong]] ini terletak di Kecamatan [[Lebong Selatan, Lebong|Lebong Selatan]]. [[Kutai Donok, Lebong Selatan, Lebong|Kutai Donok]] dan [[Tes, Lebong Selatan, Lebong|Tes]] adalah dua permukiman yang berada di pinggir danau ini. Danau Tes dapat dicapai menggunakan kendaraan darat (mobil atau motor) melalui jalan lintas Curup-Muara Aman atau jalan Padang Bano (Lebong via Bengkulu Utara).<ref name="Firmansyah"/> Waktu tempuh dari [[Kota Bengkulu|ibu kota provinsi]] apabila melalui jalur Curup paling cepat empat jam. Sementara apabila melalui jalur Bengkulu Utara, lebih cepat satu jam, tetapi kondisi jalan relatif lebih jelek dan sempit.<ref name="Firmansyah">{{cite news |last=Firmansyah |editor-last=Asdhiana |editor-first=I Made |title=Menunggu Matahari Terbit di Danau Terbesar Bengkulu |url=https://travel.kompas.com/read/2014/03/03/0908143/Menunggu.Matahari.Terbit.di.Danau.Terbesar.Bengkulu |work=[[Kompas.com]] |date=3 Maret 2014 |access-date=5 Desember 2021}}</ref> |
|||
Danau Tes berjarak lebih kurang 25 km dari pusat kota (Muara Aman), 44 km dari Curup, atau 123 km dari ibu kota provinsi. Danau ini dapat dicapai yaitu dengan angkutan umum dan kendaraan bermotor pribadi. |
|||
== Terancam == |
== Terancam == |
||
Danau Tes mendapatkan suplai air terutama dari Air Ketahun dan Air Pau. Kedua sungai ini bermuara ke danau tes di desa Kota Donok.<ref>{{id}} {{Cite news|url=http://cetak.kompas.com/read/2008/03/03/02301232/hutan.cagar.alam.danau.tes.terus.dirambah|title=Hutan Cagar Alam Danau Tes Terus Dirambah|format=html|accessdate=2012-11-2|work=[[Kompas.com]]}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Vegetasi di pinggiran Air Pau cukup terpelihara, sehingga daerah aliran sungai Air Pau perlu dijaga dan dipantau secara rutin untuk menjamin suplai air yang menuju ke danau. Sementara Air Ketahun yang kanan kirinya berupa berbukitan memungkinkan terjadinya erosi dan pengendapan sedimen yang dibawa ke dalam danau. Beberapa tahun yang lalu terjadi banjir bandang yang banyak membawa material dan masuk ke dalam badan air. Sehingga tampak sekali terjadi pendangkalan badan danau. Hal ini dikuatkan oleh beberapa beberapa orang tua penduduk asli desa Kota Donok. Mereka mengatakan bahwa sewaktu mereka muda kedalam air cukup dalam mungkin lebih dari 6-10 meter, namun saat ini kedalam air tidak lebih dari 2 meter. Keadaan ini dapat dilihat sepanjang pinggiran danau sudah sejak lama terjadi pelebaran pinggiran danau yang sudah ditumbuhi oleh semak, bahkan oleh penduduk sekitar telah diubah menjadi petak-petak.<ref>{{id}} {{cite web|url=http://kppo.bappenas.go.id/files/Enam%20Danau%20di%20Bengkulu%20Butuh%20Perlindungan.pdf|title=Enam Danau di Bengkulu Butuh Perlindungan|format=html|accessdate=2012-11-2}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Dengan terjadinya pendangkalan oleh proses sedimentasi yang terus-menerus, maka sewaktu-waktu dapat mengancam fungsi Danau Tes sebagai sumber pembangkit tenaga listrik.<ref>{{id}} {{cite web|url=http://h2aryanto.wordpress.com/2011/01/27/danau-tes-alami-pendangkalan/|title=Danau Tes Alami Pendangkalan|format=html|accessdate=2012-4-1}}</ref><ref>{{id}} {{cite web|url= http://www.plantamor.com/index.php?conservations=yes&n=159&p=7&s=1&t=|title=Cagar Alam Danau Tes|format=html|accessdate=2012-3-9}}</ref> |
|||
Danau Tes mendapatkan suplai air terutama dari Air Ketahun dan Air Pau. Kedua sungai ini bermuara ke danau tes di desa Kota Donok.<ref>{{id}} {{cite web|url=http://cetak.kompas.com/read/2008/03/03/02301232/hutan.cagar.alam.danau.tes.terus.dirambah |
|||
|title=Hutan Cagar Alam Danau Tes Terus Dirambah|format=html|accessdate=2012-11-2}}</ref> Vegetasi di pinggiran Air Pau cukup terpelihara, sehingga daerah aliran sungai Air Pau perlu dijaga dan dipantau secara rutin untuk menjamin suplai air yang menuju ke danau. Sementara Air Ketahun yang kanan kirinya berupa berbukitan memungkinkan terjadinya erosi dan pengendapan sedimen yang dibawa ke dalam danau. Beberapa tahun yang lalu terjadi banjir bandang yang banyak membawa material dan masuk ke dalam badan air. Sehingga tampak sekali terjadi pendangkalan badan danau. Hal ini dikuatkan oleh beberapa beberapa orang tua penduduk asli desa Kota Donok. Mereka mengatakan bahwa sewaktu mereka muda kedalam air cukup dalam mungkin lebih dari 6-10 meter, namun saat ini kedalam air tidak lebih dari 2 meter. Keadaan ini dapat dilihat sepanjang pinggiran danau sudah sejak lama terjadi pelebaran pinggiran danau yang sudah ditumbuhi oleh semak, bahkan oleh penduduk sekitar telah diubah menjadi petak-petak.<ref>{{id}} {{cite web|url=http://kppo.bappenas.go.id/files/Enam%20Danau%20di%20Bengkulu%20Butuh%20Perlindungan.pdf|title=Enam Danau di Bengkulu Butuh Perlindungan|format=html|accessdate=2012-11-2}}</ref> Dengan terjadinya pendangkalan oleh proses sedimentasi yang terus-menerus, maka sewaktu-waktu dapat mengancam fungsi Danau Tes sebagai sumber pembangkit tenaga listrik.<ref>{{id}} {{cite web|url=http://h2aryanto.wordpress.com/2011/01/27/danau-tes-alami-pendangkalan/|title=Danau Tes Alami Pendangkalan|format=html|accessdate=2012-4-1}}</ref><ref>{{id}} {{cite web|url= http://www.plantamor.com/index.php?conservations=yes&n=159&p=7&s=1&t=|title=Cagar Alam Danau Tes|format=html|accessdate=2012-3-9}}</ref> |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai]] |
|||
* [[Daerah aliran sungai|Daerah Aliran Sungai]] |
|||
* [[Daftar daerah aliran sungai di Indonesia]] |
|||
* [[Irigasi Premium]] |
|||
* [[PLTA Tes]] |
* [[PLTA Tes]] |
||
* [[ |
* [[Wilayah sungai]] |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
== |
== Daftar pustaka == |
||
=== Buku === |
|||
* Anonim. 2001. ''Cerita Rakyat Lebong hlm 8''. Bengkulu : Bengkulu Ekspress. |
|||
* {{cite book |
|||
* Sony, Muhammad dan kawan-kawan. 2008. ''Pendangakalan Danau Tes hlm 7''. Curup : Radar Pat Petulai. |
|||
|last1= Jaspan |
|||
* Zakaria, Yahya. 2008. ''Danau Tes Bengkulu''. Jakarta : Nusantara Isntitute. |
|||
|first1= Mervyn A. |
|||
|editor-last= Stokhof |
|||
|editor-first= W. A. L. |
|||
|title= Materials in Languages of Indonesia, No. 27 |
|||
|chapter= Materials for a Rejang-Indonesian-English Dictionary |
|||
|chapter-url=https://openresearch-repository.anu.edu.au/handle/1885/252076 |
|||
|series= PACIFIC LINGUISTICS Series D - No. 58 |
|||
|pages= 120 |
|||
|location= Canberra |
|||
|publisher= Department of Linguistics, Research School of Pacific and Asian Studies, Australian National University |
|||
|date= 1984 |
|||
|ISBN= 0 85883 312 3 |
|||
|DOI= 10.15144/PL-D58.1 |
|||
|ref= harv}} |
|||
* {{cite book |
|||
|author= Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional |
|||
|title= Sejarah Sosial Daerah Kota Bengkulu |
|||
|url= https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_sosial_daerah_Kota_Bengkulu/hC0sAAAAIAAJ?hl=en&gbpv=1&bsq=danau+tes+sungai+ketahun&dq=danau+tes+sungai+ketahun&printsec=frontcover |
|||
|page= 50 |
|||
|location= Jakarta |
|||
|publisher= Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional |
|||
|date= 1984 |
|||
|ISBN= |
|||
|ref= harv}} |
|||
* {{cite book |
|||
|last1= Sarwono |
|||
|first1= Sarwit |
|||
|last2= Ernatip |
|||
|first2= Ernatip |
|||
|last3= Yondri |
|||
|first3= Yondri |
|||
|last4= Syah |
|||
|first4= Erric |
|||
|last5= Arios |
|||
|first5= Rois Leonard |
|||
|last6= Jumhari |
|||
|first6= Jumhari |
|||
|editor-last= Effendi |
|||
|editor-first= Nusyirwan |
|||
|title= Bunga Rampai Budaya Bengkulu {{!}} "Budaya Masyarakat Bengkulu: Tradisi Berladang, Kepemimpinan dan Eksistensi Seni" |
|||
|url= http://repositori.kemdikbud.go.id/10869/1/bunga%20rampai%20budaya%20bengkulu.pdf |
|||
|chapter= Toponimi: Sejarah Penamaan Tempat di Kabupaten Rejang Lebong |
|||
|pages= 243-296 |
|||
|location= Kuranji, Padang |
|||
|publisher= BPSNT Padang Press |
|||
|date= 2012 |
|||
|ISBN= 978-602-8742-50-4 |
|||
|ref= harv}} |
|||
=== Jurnal === |
|||
* {{cite journal |
|||
|last= Hartobi |
|||
|first= Robi Binur |
|||
|title= Keanekaragaman dan Kelimpahan Ikan di Danau Tes, Bengkulu: Suatu Upaya Konservasi Secara In-situ |
|||
|url= https://www.researchgate.net/publication/324750713_KEANEKARAGAMAN_DAN_KELIMPAHAN_IKAN_DI_DANAU_TES_BENGKULU_SUATU_UPAYA_KONSERVASI_SECARA_IN-SITU |
|||
|publisher= FMIPA - Universitas Papua |
|||
|location= Manokwari |
|||
|journal= Jurnal Natural |
|||
|volume= 5 |
|||
|issue= 1 |
|||
|date= 1 April 2008 |
|||
|access-date= 5 Desember 2021 |
|||
|pages= 13-21 |
|||
|DOI=10.30862/jn.v5i1.702 |
|||
|ref= harv }} |
|||
* {{cite journal |
|||
|last1= Samuel |
|||
|first1= Samuel |
|||
|last2= Adjie |
|||
|first2= Susilo |
|||
|title= Beberapa Aspek Biologi Ikan Sidat (Anguilla spp.) di Sungai Ketahun, Provinsi Bengkulu |
|||
|url= https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/ikan/article/view/1664/1454 |
|||
|publisher= Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Palembang |
|||
|location= Palembang |
|||
|journal= Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan |
|||
|volume= 2 |
|||
|issue= 1 |
|||
|date= Juni 2004 |
|||
|access-date= 4 Desember 2021 |
|||
|pages= 33-40 |
|||
|ISSN= |
|||
|ref= harv }} |
|||
=== Laporan === |
|||
* {{cite report |
|||
|author1= Fauna & Flora International |
|||
|author2= Taman Nasional Kerinci Seblat |
|||
|title= Kerinci Seblat Tiger Protection: Report on Activities and Progress 2004 |
|||
|trans-title= Pelestarian Harimau Kerinci Seblat |
|||
|url= https://conservewildcats.org/wp-content/uploads/sites/5/WildCats/ProjectReports/Indonesia/FFI_Kerinci_Seblat_Final_Report_04.pdf |
|||
|volume= |
|||
|year= 2004 |
|||
|access-date= 5 Desember 2021 |
|||
|location= |
|||
|publisher= |
|||
|ref= harv}} |
|||
=== Makalah untuk konferensi, seminar, dan simposium === |
|||
* {{cite conference |
|||
|last1= Usman |
|||
|first1= Mardiansyah |
|||
|last2= Suhartoyo |
|||
|first2= Hery |
|||
|title= Danau Tes dalam Pengelolaan Taman Wisata Alam di Hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) Ketahun, Provinsi Bengkulu |
|||
|trans-title= Lake Tes Natural Par Management in the Upstream Ketahun's Watershed of Bengkulu |
|||
|conference= International Lake Environment Committe (Indonesia-Japan) Tranining - Indonesia Lake Conservation Programme |
|||
|url= https://www.researchgate.net/publication/348647483_DANAU_TES_DALAM_PENGELOLAAN_TAMAN_WISATA_ALAM_DI_HULU_DAS_DAERAH_ALIRAN_SUNGAI_KETAHUN_PROVINSI_BENGKULU_LAKE_TES_IN_NATURAL_PARK_MANAGEMENT_IN_THE_UPSTREAM_KETAHUN%27S_WATERSHED_OF_BENGKULU_PROVINCE |
|||
|access-date= 5 Desember 2021 |
|||
|date= 18-22 Januari 2021 |
|||
|pages=1-6 |
|||
|ref= harv}} |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
{{Commonscat-inline|Lake Tes|Danau Tes}} |
{{Commonscat-inline|Lake Tes|Danau Tes}} |
||
== Lihat Pula == |
|||
* [[Danau Dendam Tak Sudah]] |
|||
{{Danau di Indonesia}} |
{{Danau di Indonesia}} |
||
{{Coord|3|13|40|S|102|20|54|E|}} |
|||
{{Wikiportal|Indonesia}} |
|||
{{DEFAULTSORT:Tes, Danau}} |
{{DEFAULTSORT:Tes, Danau}} |
||
Baris 99: | Baris 200: | ||
[[Kategori:Rejang]] |
[[Kategori:Rejang]] |
||
[[Kategori:Danau di Indonesia]] |
[[Kategori:Danau di Indonesia]] |
||
[[Kategori:Danau di Sumatra]] |
|||
[[Kategori:DAS Ketahun]] |
Revisi terkini sejak 19 Juli 2023 09.23
Danau Tes Bioa Têbêt Lai Danêu Tes | |
---|---|
Koordinat | 3°13′40″S 102°20′54″E / 3.22778°S 102.34833°E |
Jenis perairan | Danau |
Aliran masuk utama | Sungai Ketahun |
Aliran keluar utama | Sungai Ketahun |
Wilayah tangkapan air | - km2 |
Terletak di negara | Indonesia |
Panjang maksimal | 5 kilometer |
Lebar maksimal | 1 kilometer |
Area permukaan | 5 km2 (- mi²) |
Kedalaman rata-rata | 10 meter (30 kaki) |
Kedalaman maksimal | 56 meter (168 kaki) |
Volume air | 0,05 km3 |
Keliling1 | 4 kilometer |
Ketinggian permukaan | 1 meter (3 kaki) |
Kepulauan | Sumatra |
Permukiman | Lebong Selatan, Lebong, Provinsi Bengkulu |
1 Perkiraan. |
Danau Tes atau dalam bahasa Rejang dikenal sebagai Bioa Têbêt Lai dan Danêu Tes, adalah salah satu dari sedikit danau yang ada di Provinsi Bengkulu.[1] Sungai Ketahun serta anak-anak sungainya merupakan sumber air utama bagi danau ini. Danau Tes sendiri terletak di kawasan hulu DAS Ketahun.[2] Sejak tahun 2018, status cagar alam (CA) yang disandang danau dan kawasan di sekitarnya diubah menjadi taman wisata alam (TWA) berdasarkan SK. Menteri LHK Nomor: SK.3558/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/5/2018.[3] TWA Danau Tes selanjutnya dibagi menjadi enam blok, yang meliputi blok perlindungan, pemanfaatan, tradisional, khusus, religi, dan rehabilitasi. Pembagian kawasan ke dalam blok-blok bertujuan agar dapat mengakomodasi kepentingan warga yang sejak lama mendiami daerah sekitar danau di satu sisi serta menjaga kelestarian alam kawasan di sisi lain.[3]
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Nama danau ini berasal dari pohon tes yang menghasilkan buah yang enak dan ranum seperti mangga, tetapi berukur kecil.[4] Pohon tes dulu banyak tumbuh di tepian danau ini dan lama kelamaan danau pun dinamai berdasarkan tanaman yang ikonik atau banyak ditemui di sekitarnya. Penamaan berdasarkan tanda-tanda alam merupakan salah satu unsur toponimi masyarakat Rejang.[5]
Geografi dan iklim
[sunting | sunting sumber]Berada di luak Lebong yang dialiri sungai Ketahun dan diapit oleh Bukit Barisan, danau Tes mendapatkan curah hujan tinggi sepanjang tahun.[6] Intesitas hujan dalam setahun mencapai 2.700-3.500 mm, dengan jumlah bulan basah lebih banyak dibandingkan dengan bulan kering. Kawasan TWA Danau Tes menurut klasifikasi Schimidt dan Ferguson termasuk ke dalam tipe A, dengan nilai Q berkisar 0,9 – 7,7 %.[6]
Perbukitan di sisi timur danau memiliki morfologi bergelombang sedang sampai berat, dengan kemiringan 5-25%. Danau ini sendiri berada pada ketinggian 600 m.dpl.[7] Perbukitan di sekitar danau terdiri dari tutupan hutan, hutan pinus atau hutan buatan, serta berhektare-hektare perkebunan penduduk. Tanaman yang dibudidayakan umumnya adalah kopi.
Struktur tanah kawasan TWA Danau Tes berdasarkan peta eksplorasi tanah oleh Lembaga Penelitian Tanah, Bogor, tahun 1964, berskala 1:1.000.000 terdiri dari sebagian kecil tanah aluvial yang tidak peka terhadap erosi. Sebagian besar tanahnya merupakan jenis regosol, andosol, komplik podsolik coklat, serta podsol dan letosol, yang semuanya merupakan jenis tanah yang peka terhadap erosi. Secara geologi, kawasan ini terdiri dari resen dan tuva vulkan.[7]
Potensi danau
[sunting | sunting sumber]Potensi Danau Tes didukung dengan pemandangan di sekitar kawasan danau yang terletak di Kecamatan Lebong Selatan. Selain dikelilingi kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Danau Tes juga menyimpan pesona alam yang tak kalah menariknya untuk dikunjungi.
Selain sebagai tempat wisata, Danau Tes juga merupakan pusat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Bengkulu. Danau ini adalah salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Lebong, sekaligus danau terbesar di Provinsi Bengkulu. Danau yang terbentang dari Kutei Donok (Kota Donok) sampai ke Kelurahan Tes Kecamatan Lebong ini luasnya lebih kurang 750 hektare.[8]
Di Danau Tes, pengunjung juga dapat menyaksikan aktivitas penduduk desa di sekitar danau yang mayoritas mata pencahariannya adalah petani dan nelayan. Rutinitas mereka sehari-harinya adalah melakukan kegiatan seperti mengolah sawah, memancing, dan menangkap ikan di danau.[9] Pada setiap tahunnya di penghujung bulan Mei, di tempat ini biasanya diadakan acara ritual panen kizing/tiram air tawar.
Keanekaragaman hayati
[sunting | sunting sumber]Perbukitan di sebelah timur danau ini merupakan bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan dahulu termasuk ke dalam habitat harimau sumatra (Panthera tigris sondaica). Data tahun 2004 menunjukkan bahwa antara akhir 2003 hingga awal 2004, ada dua ekor harimau sumatra yang mati dan menjadi korban perburuan ilegal.[10] Laporan yang sama menyatakan bahwa patroli hutan pada 7 September 2004 berhasil mendeteksi seekor harimau jantan dewasa yang selamat, diduga menjadi satu-satunya penyintas perburuan liar di wilayah Lebong Selatan.[11] Selain harimau, para pemburu juga menargetkan populasi rusa (Cervus unicolor syn. Cervus aristotelis) yang hidup di sekitar Danau Tes.[12]
Terdapat 21 spesies ikan dari 12 famili di danau ini,[13] menjadikannya sebagai daerah dengan tingkat keanekaragaman ikan sedang.[14] Sebagian besar merupakan ikan air tawar, terutama anggota dari famili Siprinide, yang meliputi ikan sêpdok (Puntius binotatus), ikan mas (Cyprinus caprio), kêba'êu (Hampala macrolepidota), kan putiak (Tor douronensis), palau (Osteochilus hasseltii), Rasbora brigittae Vogt., Rasbora argyrotaenia, Lobocheilos bo, kan tidin (Glyptothorax platypogonoides), serta Nemacheilus spiniferus.[15] Ikan air tawar lain yang juga ditemukan adalah sidat (Anguilla marmorata Benn), gupi (Poecillia reticulate), dan kepala timah (Aplocheilus panchax).[15] Spesies-spesies ini beruaya ke danau Tes untuk mencari makanan, memijah, serta mengungsi dari kualitas lingkungan di hilir sungai yang memburuk. Selain itu terdapat pula ikan rawa, seperti sêpêt siam (Trichogaster pectoralis), sêpêt cer (Trichogaster tricopterus), kan wên (Channa striata), bujuk (Channa lucius), puyu (Anabas testudineus), limbek (Clarias batrachus), tiluk (Macrognathus maculates) dan ikan nila (Oreochromis niloticus).[15] Beberapa spesies di atas memiliki nilai gizi dan nilai ekonomis tinggi, serta terancam kelestariannya, terutama Tor douronensis dan Anguilla marmorata Benn.[16]
Akses transportasi
[sunting | sunting sumber]Danau yang menjadi ikon Kabupaten Lebong ini terletak di Kecamatan Lebong Selatan. Kutai Donok dan Tes adalah dua permukiman yang berada di pinggir danau ini. Danau Tes dapat dicapai menggunakan kendaraan darat (mobil atau motor) melalui jalan lintas Curup-Muara Aman atau jalan Padang Bano (Lebong via Bengkulu Utara).[17] Waktu tempuh dari ibu kota provinsi apabila melalui jalur Curup paling cepat empat jam. Sementara apabila melalui jalur Bengkulu Utara, lebih cepat satu jam, tetapi kondisi jalan relatif lebih jelek dan sempit.[17]
Terancam
[sunting | sunting sumber]Danau Tes mendapatkan suplai air terutama dari Air Ketahun dan Air Pau. Kedua sungai ini bermuara ke danau tes di desa Kota Donok.[18] Vegetasi di pinggiran Air Pau cukup terpelihara, sehingga daerah aliran sungai Air Pau perlu dijaga dan dipantau secara rutin untuk menjamin suplai air yang menuju ke danau. Sementara Air Ketahun yang kanan kirinya berupa berbukitan memungkinkan terjadinya erosi dan pengendapan sedimen yang dibawa ke dalam danau. Beberapa tahun yang lalu terjadi banjir bandang yang banyak membawa material dan masuk ke dalam badan air. Sehingga tampak sekali terjadi pendangkalan badan danau. Hal ini dikuatkan oleh beberapa beberapa orang tua penduduk asli desa Kota Donok. Mereka mengatakan bahwa sewaktu mereka muda kedalam air cukup dalam mungkin lebih dari 6-10 meter, namun saat ini kedalam air tidak lebih dari 2 meter. Keadaan ini dapat dilihat sepanjang pinggiran danau sudah sejak lama terjadi pelebaran pinggiran danau yang sudah ditumbuhi oleh semak, bahkan oleh penduduk sekitar telah diubah menjadi petak-petak.[19] Dengan terjadinya pendangkalan oleh proses sedimentasi yang terus-menerus, maka sewaktu-waktu dapat mengancam fungsi Danau Tes sebagai sumber pembangkit tenaga listrik.[20][21]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
- Daerah Aliran Sungai
- Daftar daerah aliran sungai di Indonesia
- Irigasi Premium
- PLTA Tes
- Wilayah sungai
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional 1984, hlm. 50.
- ^ Samuel & Adjie 2004, hlm. 33.
- ^ a b "Menjadi TWA, Danau Tes Ditata Blok". Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Diakses tanggal 5 Desember 2021.
- ^ Jaspan 1984, hlm. 120.
- ^ Effendi 2012, hlm. 263.
- ^ a b Usman & Suhartoyo 2021, hlm. 2.
- ^ a b Usman & Suhartoyo 2021, hlm. 3.
- ^ (Indonesia) "Pesona Kesejukan Alam Danau Tes" (html). Diakses tanggal 2012-10-29.
- ^ (Indonesia) "Potensi Wisata Lebong" (html). Diakses tanggal 2012-11-7.
- ^ Fauna & Flora International & Taman Nasional Kerinci Seblat 2004, hlm. 43.
- ^ Fauna & Flora International & Taman Nasional Kerinci Seblat 2004, hlm. 44.
- ^ Fauna & Flora International & Taman Nasional Kerinci Seblat 2004, hlm. 56.
- ^ Hartobi 2008, hlm. 15.
- ^ Hartobi 2008, hlm. 17.
- ^ a b c Hartobi 2008, hlm. 15-16.
- ^ Hartobi 2008, hlm. 21.
- ^ a b Firmansyah (3 Maret 2014). Asdhiana, I Made, ed. "Menunggu Matahari Terbit di Danau Terbesar Bengkulu". Kompas.com. Diakses tanggal 5 Desember 2021.
- ^ (Indonesia) "Hutan Cagar Alam Danau Tes Terus Dirambah" (html). Kompas.com. Diakses tanggal 2012-11-2. [pranala nonaktif permanen]
- ^ (Indonesia) "Enam Danau di Bengkulu Butuh Perlindungan" (html). Diakses tanggal 2012-11-2. [pranala nonaktif permanen]
- ^ (Indonesia) "Danau Tes Alami Pendangkalan" (html). Diakses tanggal 2012-4-1.
- ^ (Indonesia) "Cagar Alam Danau Tes" (html). Diakses tanggal 2012-3-9.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]Buku
[sunting | sunting sumber]- Jaspan, Mervyn A. (1984). "Materials for a Rejang-Indonesian-English Dictionary". Dalam Stokhof, W. A. L. Materials in Languages of Indonesia, No. 27. PACIFIC LINGUISTICS Series D - No. 58. Canberra: Department of Linguistics, Research School of Pacific and Asian Studies, Australian National University. hlm. 120. doi:10.15144/PL-D58.1. ISBN 0 85883 312 3.
- Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional (1984). Sejarah Sosial Daerah Kota Bengkulu. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. hlm. 50.
- Sarwono, Sarwit; Ernatip, Ernatip; Yondri, Yondri; Syah, Erric; Arios, Rois Leonard; Jumhari, Jumhari (2012). "Toponimi: Sejarah Penamaan Tempat di Kabupaten Rejang Lebong". Dalam Effendi, Nusyirwan. Bunga Rampai Budaya Bengkulu | "Budaya Masyarakat Bengkulu: Tradisi Berladang, Kepemimpinan dan Eksistensi Seni" (PDF). Kuranji, Padang: BPSNT Padang Press. hlm. 243–296. ISBN 978-602-8742-50-4.
Jurnal
[sunting | sunting sumber]- Hartobi, Robi Binur (1 April 2008). "Keanekaragaman dan Kelimpahan Ikan di Danau Tes, Bengkulu: Suatu Upaya Konservasi Secara In-situ". Jurnal Natural. Manokwari: FMIPA - Universitas Papua. 5 (1): 13–21. doi:10.30862/jn.v5i1.702. Diakses tanggal 5 Desember 2021.
- Samuel, Samuel; Adjie, Susilo (Juni 2004). "Beberapa Aspek Biologi Ikan Sidat (Anguilla spp.) di Sungai Ketahun, Provinsi Bengkulu". Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan. Palembang: Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Palembang. 2 (1): 33–40. Diakses tanggal 4 Desember 2021.
Laporan
[sunting | sunting sumber]- Fauna & Flora International; Taman Nasional Kerinci Seblat (2004). Kerinci Seblat Tiger Protection: Report on Activities and Progress 2004 [Pelestarian Harimau Kerinci Seblat] (PDF) (Laporan). Diakses tanggal 5 Desember 2021.
Makalah untuk konferensi, seminar, dan simposium
[sunting | sunting sumber]- Usman, Mardiansyah; Suhartoyo, Hery (18–22 Januari 2021). Danau Tes dalam Pengelolaan Taman Wisata Alam di Hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) Ketahun, Provinsi Bengkulu [Lake Tes Natural Par Management in the Upstream Ketahun's Watershed of Bengkulu]. International Lake Environment Committe (Indonesia-Japan) Tranining - Indonesia Lake Conservation Programme. hlm. 1–6. Diakses tanggal 5 Desember 2021.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Media tentang Danau Tes di Wikimedia Commons