Lompat ke isi

Tjilik Riwut: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh 103.108.30.126 (bicara) ke revisi terakhir oleh EditorPKY
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(84 revisi perantara oleh 56 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Nama Dayak|([[Suku Dayak Ngaju|Ngaju]])|[[Marga suku Dayak#R|Riwut]]}}
{{Infobox Governor
{{Infobox Governor
|honorific-prefix =
| honorific-prefix = <!-- Hanya gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/haji) -->
|name = Tjilik Riwut
| name = Tjilik Riwut
|honorific-suffix =
| honorific-suffix =
|image = Tjilik Riwut.jpg
| image = Tjilik Riwut.jpg
|imagesize = 175px
| imagesize = 175px
|office = Gubernur Kalimantan Tengah
| office = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]]
|order = 2
| term_start = 28 Oktober 1971
|term_start = [[30 Juni]] [[1958]]
| term_end = 17 Agustus 1987
| constituency = [[Kalimantan Tengah (daerah pemilihan)|Kalimantan Tengah]]
|term_end = [[Februari]] [[1967]]
|vice =
| office1 = Gubernur Kalimantan Tengah
|predecessor = [[Milono|R.T.A. Milono]]
| order1 = Ke-2
|successor = [[Reinout Sylvanus]]
| term_start1 = 30 Juni 1958
|office2 =
| term_end1 = Februari 1967
|state2 =
| lieutenant1 = [[Reinout Sylvanus]] (1961–1967)
|order2 =
| predecessor1 = [[R.T.A. Milono]]
|vice2 =
| successor1 = Reinout Sylvanus
|term_start2 =
| birth_name = Anakletus Tjilik Riwut
|term_end2 =
| birth_date = {{birth date|1918|2|2}}
| birth_place = [[Kasongan (kota)|Kasongan]], [[Borneo]], [[Hindia Belanda]]
|successor2 =
| death_date = {{death date and age|1987|8|17|1918|2|2}}
|term_start3 =
| death_place = [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]]
|term_end3 =
|birth_date = {{birth date|1918|2|2}}
| allegiance = [[Indonesia]]
| serviceyears = 1945—1987
|birth_place = [[Kasongan (kota)|Kasongan]], [[Kalimantan Tengah]]
| rank = [[Berkas:Pdu marsmatni komando.png|25px]] [[Marsekal Pertama]] [[TNI]]
|death_date = {{death date and age|1987|8|17|1918|2|2}}
|death_place = [[Kota Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]]
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Air Force.svg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]]
|nationality =
| unit = [[Korps Pasukan Khas]]
| occupation = {{hlist|[[Tentara]]|[[Politikus]]}}
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
| party = {{parpolicon|Independen}}
|serviceyears = 1945—
| spouse = Clementine Suparti
|rank = [[Berkas:Pdu marsmatni komando.png|25px]] [[Marsekal Pertama]] [[TNI]]
| children = 1. Emilia Enon Herjani<br>2. A.R. Hawun Meiarti<br>3. Theresia Nila A.T.<br>4.Kameloh Ida Lestari<br>5. Anakletus Tarung Tjandrautama Tjilik Riwut
|branch = [[Berkas:Lambang TNI AU.png|25px]] [[TNI Angkatan Udara]]
| alma_mater = [[Akademi Angkatan Udara]] (1945)
|unit = [[Korps Pasukan Khas]]
| religion = [[Katolik]] <ref>[http://books.google.co.id/books?id=oLVTKSefAtIC&lpg=PA178&dq=Tjilik%20Riwut%20Katolik&pg=PA178#v=onepage&q=Tjilik%20Riwut%20Katolik&f=false Mencari Indonesia: demografi-politik pasca-Soeharto Oleh Riwanto Tirtosudarmo]</ref>
|occupation =
|party =
| website =
|spouse = Ny. Clementine Suparti
|children = 1. Emilia Enon Herjani<br>2. A.R. Hawun Meiarti<br>3. Theresia Nila A.T.<br>4. Kameloh Ida Lestari<br>5. Anakletus Tarung Tjandrautama Tjilik Riwut
|alma_mater =
|religion = [[Katolik]]<ref>[http://books.google.co.id/books?id=oLVTKSefAtIC&lpg=PA178&dq=Tjilik%20Riwut%20Katolik&pg=PA178#v=onepage&q=Tjilik%20Riwut%20Katolik&f=false Mencari Indonesia: demografi-politik pasca-Soeharto Oleh Riwanto Tirtosudarmo]</ref>
|website =
}}
}}
'''[[Marsekal Pertama]] [[TNI]] ([[Kehormatan|HOR]]) ([[Purnawirawan|Purn.]]) Tjilik Riwut''' ({{lahirmati |[[Kasongan (kota)|Kasongan]], [[Kalimantan Tengah]]|2|2|1918|[[Kota Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]]|17|8|1987}}) adalah salah satu [[pahlawan nasional Indonesia]] dan [[Gubernur Kalimantan Tengah]] pertama.
[[Marsekal Pertama]] [[TNI]] ([[Daftar tanda kehormatan di Indonesia|HOR]]) ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Anakletus Tjilik Riwut''' ([[Ejaan Yang Disempurnakan|EYD]]: '''Cilik Riwut''') ({{lahirmati |[[Kasongan (kota)|Kasongan]], [[Kalimantan Tengah]]|2|2|1918|[[Kota Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]]|17|8|1987}}) adalah seorang [[pahlawan nasional Indonesia]] dan [[Gubernur Kalimantan Tengah]] pertama dari 1958 hingga 1967.
Tjilik Riwut yang dengan bangga selalu menyatakan diri sebagai "orang hutan" karena lahir dan dibesarkan di belantara [[Kalimantan]], adalah pencinta alam sejati juga sangat menjunjung tinggi budaya leluhurnya. Ketika masih belia, ia telah tiga kali mengelilingi pulau Kalimantan hanya dengan berjalan kaki, naik perahu dan rakit. Dia menamatkan pendidikan dasarnya di kota kelahirannya. Selanjutnya dia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Perawat di Purwakarta dan Bandung.


Tjilik Riwut yang dengan bangga selalu menyatakan diri sebagai "[[Orang utan|orang hutan]]" karena lahir dan dibesarkan di belantara [[Kalimantan]], adalah seorang [[pencinta alam]] yang juga menjunjung tinggi budaya leluhurnya. Ketika masih belia, ia tiga kali mengelilingi [[pulau]] Kalimantan hanya dengan berjalan kaki serta menaiki perahu dan rakit. Dia menamatkan pendidikan dasarnya di kota kelahirannya. Selanjutnya dia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Perawat di [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]] dan [[Kota Bandung|Bandung]].
Tjilik Riwut adalah salah satu putera Dayak dari suku Dayak Ngaju yang menjadi anggota KNIP. Perjalanan dan perjuangannya kemudian melampaui batas-batas kesukuan untuk menjadi salah satu pejuang bangsa. Penetapannya sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 108/TK/Tahun 1998 pada tanggal 6 November [[1998]] merupakan wujud penghargaan atas perjuangan pada masa kemerdekaan dan pengabdian membangun Kalimantan (Tengah).


Tjilik Riwut adalah salah satu putra [[Suku Dayak|Dayak]] dari [[Suku Dayak Ngaju]] yang menjadi anggota [[Komite Nasional Indonesia Pusat|KNIP]]. Perjalanan dan perjuangannya kemudian melampaui batas-batas kesukuan untuk menjadi salah satu pejuang bangsa. Penetapannya sebagai [[Daftar pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] berdasarkan SK Presiden RI No. 108/TK/Tahun 1998 pada tanggal 6 November [[1998]] merupakan wujud penghargaan atas perjuangannya pada masa kemerdekaan dan pengabdiannya dalam membangun [[Kalimantan Tengah]].
== Karier Militer ==
Setelah dari [[Pulau Jawa]] untuk menuntut ilmu, Tjilik Riwut diterjunkan ke [[Kalimantan]] oleh [[Pangeran Muhammad Noor]], gubernur [[Provinsi Kalimantan|Borneo]] saat itu sebagai pelaksana misi Pemerintah Republik Indonesia yang baru saja terbentuk, namun dia tidak terjun. Nama-nama yang terjun merebut kalimantan adalah Harry Aryadi Sumantri, Iskandar, Sersan Mayor Kosasih, F. M. Suyoto, Bahrie, J. Bitak, C. Williem, Imanuel, Mika Amirudin, Ali Akbar, M. Dahlan, J. H. Darius, dan Marawi.


== Karier militer ==
Rombongan-rombongan ekspedisi ke [[Kalimantan]] dari [[Jawa]] yang kemudian membentuk barisan perjuangan di daerah yang sangat luas ini. Mereka menghubungi berbagai [[suku Dayak]] di berbagai pelosok Kalimantan untuk menyatukan persepsi rakyat yang sudah bosan hidup di alam penjajahan sehingga bersama-sama dapat menggalang persatuan dan kesatuan.
Setelah selesai menuntut ilmu di [[Pulau Jawa]], Tjilik Riwut diterjunkan ke [[Kalimantan]] oleh [[Pangeran Muhammad Noor]], Gubernur [[Provinsi Kalimantan|Borneo]] saat itu sebagai pelaksana misi Pemerintah Republik Indonesia yang baru saja terbentuk, namun dia tidak terjun. Nama-nama yang terjun merebut Kalimantan adalah [[Harry Aryadi Sumantri]], [[Iskandar (pejuang)|Iskandar]], Sersan Mayor Kosasih, F. M. Suyoto, Bahrie, J. Bitak, C. Williem, Imanuel, Mika Amirudin, [[Ali Akbar]], M. Dahlan, J. H. Darius, dan Marawi.


Rombongan-rombongan ekspedisi ke [[Kalimantan]] dari [[Jawa]] kemudian membentuk barisan perjuangan di daerah yang sangat luas. Mereka menghubungi berbagai [[suku Dayak]] di berbagai pelosok Kalimantan untuk menyatukan persepsi rakyat yang selama ini hidup di bawah penjajahan sehingga bersama-sama dapat menggalang persatuan dan kesatuan.
Selain itu, Tjilik Riwut berjasa memimpin Operasi Penerjunan Pasukan Payung Pertama dalam sejarah [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]] pada tanggal [[17 Oktober]] [[1947]] oleh pasukan MN 1001, yang ditetapkan sebagai Hari Pasukan Khas [[TNI-AU]] yang diperingati setiap 17 Oktober. Waktu itu Pemerintah RI masih di Yogyakarta dan pangkat Tjilik Riwut adalah Mayor TNI. Pangkat Terakhir Tjilik Riwut adalah Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU.


Selain itu, Tjilik Riwut berjasa memimpin pasukan MN 1001 yang berhasil melaksanakan operasi penerjunan pasukan payung pertama dalam sejarah [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]] pada tanggal [[17 Oktober]] [[1947]], yang seterusnya ditetapkan sebagai Hari Pasukan Khas [[TNI-AU]]. Waktu itu, pemerintah RI masih berada di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] dan pangkat Tjilik Riwut adalah [[Mayor (Indonesia)|Mayor TNI]]. Pangkat terakhir yang Tjilik Riwut pegang adalah Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU.
Tjilik Riwut adalah salah seorang yang cukup berjasa bagi masuknya pulau Kalimantan ke pangkuan Republik Indonesia. Sebagai seorang putera Dayak, ia telah mewakili 185.000 rakyat terdiri dari 142 suku Dayak, 145 kepala kampung, 12 kepala adat, 3 panglima, 10 patih, dan 2 tumenggung dari pedalaman Kalimantan yang bersumpah setia kepada Pemerintah RI secara adat dihadapan [[Presiden Sukarno]] di Gedung Agung Yogyakarta, 17 Desember [[1946]].<ref>http://www.boombastis.com/fakta-tjilik-riwut/71194</ref>


Tjilik Riwut adalah salah seorang yang cukup berjasa bagi masuknya pulau Kalimantan ke pangkuan Republik Indonesia. Sebagai seorang putra Dayak, ia mewakili 185.000 rakyat yang terdiri dari 142 suku Dayak, 145 kepala kampung, 12 kepala adat, 3 [[panglima]], 10 [[patih]], dan 2 [[tumenggung]] dari pedalaman Kalimantan yang bersumpah setia kepada pemerintah RI secara adat di hadapan [[Presiden Sukarno]] di Gedung Agung [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], 17 Desember [[1946]].<ref>http://www.boombastis.com/fakta-tjilik-riwut/71194</ref>
Sebagai tentara, pengalaman perangnya meliputi sebagian besar pulau Kalimantan dan Jawa. Setelah perang usai, Tjilik Riwut aktif di pemerintahan. Dia pernah menjadi [[Gubernur]] Kalimantan Tengah setelah sebelumnya menjadi Wedana Sampit lalu Bupati Kotawaringin,<ref>http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/1182-pria-terhormat-dari-kalimantan</ref> menjadi koordinator masyarakat suku-suku terasing untuk seluruh pedalaman Kalimantan, dan terakhir sebagai anggota [[DPR]] RI.


Sebagai tentara, pengalaman perangnya meliputi sebagian besar pulau [[Kalimantan]] dan [[Jawa]]. Setelah perang usai, Tjilik Riwut aktif di pemerintahan. Dia pernah menjadi [[Gubernur]] Kalimantan Tengah setelah sebelumnya menjadi [[Kawedanan|Wedana]] [[Sampit]] serta [[Bupati]] [[Kotawaringin Lama, Kotawaringin Barat|Kotawaringin]],<ref>{{Cite web |url=http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/1182-pria-terhormat-dari-kalimantan |title=Salinan arsip |access-date=2017-05-02 |archive-date=2017-06-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170626011012/https://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/1182-pria-terhormat-dari-kalimantan |dead-url=yes }}</ref> menjadi koordinator masyarakat suku-suku terasing untuk seluruh pedalaman Kalimantan, dan terakhir sebagai anggota [[DPR]] RI.
Keterampilan dalam menulis diasahnya semasa dia bergabung dengan [[Sanusi Pane]] di Harian Pembangunan. Tjilik Riwut telah menulis sejumlah buku mengenai Kalimantan yaitu: Makanan Dayak (1948), Sejarah Kalimantan (1952), Maneser Panatau Tatu Hiang (1965,stensilan, dalam bahasa Dayak Ngaju), Kalimantan Membangun (1979).


Tjilik Riwut mengasah keterampilan menulisnya semasa dia bergabung dengan [[Sanusi Pane]] di [[Harian Pembangunan]]. Tjilik Riwut telah menulis sejumlah buku mengenai Kalimantan yaitu: ''Makanan Dayak'' (1948), ''Sejarah Kalimantan'' (1952), ''Maneser Panatau Tatu Hiang'' (1965, stensilan, dalam bahasa Dayak Ngaju), dan ''Kalimantan Membangun'' (1979).
Pada hari [[Senin]] tanggal 17 Agustus 1987, yang bertepatan dengan [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], Ia meninggal setelah dirawat di [[Rumah Sakit Suaka Insan]] karena menderita penyakit lever/[[hepatitis]] dalam usia 69 Tahun, dimakamkan di makam Pahlawan Sanaman Lampang, Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Namanya kini diabadikan untuk salah satu [[bandar udara]] dan jalan utama di [[Kota Palangka Raya|Palangka Raya]].

Pada hari [[Senin]] tanggal 17 Agustus 1987, yang bertepatan dengan [[Hari Kemerdekaan Republik Indonesia|Hari Kemerdekaan RI]], Tjilik Riwut meninggal di usia 69 tahun setelah dirawat di [[Rumah Sakit Suaka Insan]] karena menderita penyakit liver/[[hepatitis]]. Ia dikebumikan di Makam Pahlawan Sanaman Lampang, [[Kota Palangka Raya|Palangka Raya]], Kalimantan Tengah. Namanya kini diabadikan untuk salah satu [[bandar udara]] yaitu [[Bandar Udara Tjilik Riwut]] dan jalan utama di [[Kota Palangka Raya|Palangka Raya]].
<!--
<!--


Tanda Jasa
Tanda Jasa


1. 1958 : GOM I
1. 1958 : GOM I
2. 1958 : GOM IV
2. 1958 : GOM IV
3. 1958 : Bintang Sewindu Angkatan Perang RI
3. 1958 : Bintang Sewindu Angkatan Perang RI
4. 1958 : Perang Kemerdekaan I
4. 1958 : Perang Kemerdekaan I
5. 1958 : Perang Kemerdekaan II
5. 1958 : Perang Kemerdekaan II
6. 1959 : Bintang Gerilya
6. 1959 : Bintang Gerilya
7. 1963 : Satya Lencana Pejuang Kemerdekaan
7. 1963 : Satya Lencana Pejuang Kemerdekaan
8. 1967 : Satya Lencana Wiradharma
8. 1967 : Satya Lencana Wiradharma
9. 1972 : Bintang Swa Bhuwana Paksa Klas II
9. 1972 : Bintang Swa Bhuwana Paksa Klas II
10. 1974 : Prajurit Setia 24 tahun
10. 1974 : Prajurit Setia 24 tahun
11. 1978 : Satya Lencana Karya Satya Klas I
11. 1978 : Satya Lencana Karya Satya Klas I
12. 1970 : Penegak
12. 1970 : Penegak
13. 1981 : Bintang Veteran Pejuang Kemerdekaan RI
13. 1981 : Bintang Veteran Pejuang Kemerdekaan RI
14. 1988 : Bintang Legiun Veteran RI
14. 1988 : Bintang Legiun Veteran RI
15. 1995 : Bintang Mahaputra Utama
15. 1995 : Bintang Mahaputra Utama
16. 1998 : Bintang Mahaputra Adipradana
16. 1998 : Bintang Mahaputra Adipradana
17. 1998 : Gelar Pahlawan Nasional
17. 1998 : Gelar Pahlawan Nasional


Gelar
Gelar


1. 1962 : Gelar Pionir Pembangunan Kalimantan Tengah, diberikan oleh DPR-GR Kalimantan Tengah
1. 1962: Gelar Pionir Pembangunan Kalimantan Tengah, diberikan oleh DPR-GR Kalimantan Tengah
2. : Bapak Pembangunan Kalimantan Tengah, diberikan oleh DPR-GR Swantara Tk.I Kotawaringin Timur (Sampit)
2. : Bapak Pembangunan Kalimantan Tengah, diberikan oleh DPR-GR Swantara Tk.I Kotawaringin Timur (Sampit)
3. 1962 : Bapak Utama Pembangunan dan Pembina Kalimantan Tengah, diberikan oleh peserta Musyawarah Pembangunan dan Ekonomi di Palangkaraya.
3. 1962: Bapak Utama Pembangunan dan Pembina Kalimantan Tengah, diberikan oleh peserta Musyawarah Pembangunan dan Ekonomi di Palangkaraya.
4. : Bapak Perintis dan Pembangunan Kalimantan Tengah, diberikan Alim Ulama se Kalimantan Tengah.
4. : Bapak Perintis dan Pembangunan Kalimantan Tengah, diberikan Alim Ulama se Kalimantan Tengah.
5. 1980 : Sesepuh Umat Hindu Kaharingan
5. 1980: Sesepuh Umat Hindu Kaharingan
6. 1986 : Pinisepuh Golkar
6. 1986: Pinisepuh Golkar
7. 1988 : Sebagai penghargaan pemerintah kepada beliau, yang merupakan tokoh pendiri Kota Palangkaraya serta pelopor dan perintis pembangunan wilayah Kalimantan Tengah, pada tanggal 10 Nopember 1988 nama beliau diabadikan sebagai nama bandar udara di Palangka Raya. 8. : Anak Nyaru Hapatar Batu. Antang Liang Habalu Kilat. Mangkalewu Bukit Batu, artinya: Dewa Petir bertangga batu. Burung elang berambut kilat Penghuni Bukit Batu. Diberikan oleh masyarakat Kawedanan Sampit Timur (Kasongan).
7. 1988: Sebagai penghargaan pemerintah kepada beliau, yang merupakan tokoh pendiri Kota Palangkaraya serta pelopor dan perintis pembangunan wilayah Kalimantan Tengah, pada tanggal 10 Nopember 1988 nama beliau diabadikan sebagai nama bandar udara di Palangka Raya.
8. : Anak Nyaru Hapatar Batu. Antang Liang Habalu Kilat. Mangkalewu Bukit Batu, artinya: Dewa Petir bertangga batu. Burung elang berambut kilat Penghuni Bukit Batu. Diberikan oleh masyarakat Kawedanan Sampit Timur (Kasongan).


Piagam Penghargaan
Piagam Penghargaan


1. 1958 : Surat Penghargaan dari Angkatan Udara RI
1. 1958: Surat Penghargaan dari Angkatan Udara RI
2. 1962 : Piagam Mentri Pertama RI
2. 1962: Piagam Mentri Pertama RI
3 1964 : Piagam Penghargaan dari Angkatan Udara RI
3 1964: Piagam Penghargaan dari Angkatan Udara RI
4. 1967 : Surat Penghargaan dari Mentri Dalam Negeri
4. 1967: Surat Penghargaan dari Mentri Dalam Negeri
5. 1967 : Surat Penghargaan dari DPR-GR Kodya Palangka Raya
5. 1967: Surat Penghargaan dari DPR-GR Kodya Palangka Raya
6. 1968 : Piagam Penghargaan dari Menteri Perhubungan RI
6. 1968: Piagam Penghargaan dari Menteri Perhubungan RI
7. 1971 : Piagam Penghargaan dari Sekretariat Bersama
7. 1971: Piagam Penghargaan dari Sekretariat Bersama
Golkar Kabupaten Barito Utara.
Golkar Kabupaten Barito Utara.
8. 1971 : Surat Keterangan dari Seskoad
8. 1971: Surat Keterangan dari Seskoad
9. 1974 : Surat Penghargaan dari Panglima Daerah
9. 1974: Surat Penghargaan dari Panglima Daerah
Militer XI/Tambun Bungai
Militer XI/Tambun Bungai
10. 1977 : Piagam Penghargaan di bidang pers Kalimantan Tengah
10. 1977: Piagam Penghargaan di bidang pers Kalimantan Tengah
11. 1982 : Piagam Penghargaan Pimpinan Pusat LVRI
11. 1982: Piagam Penghargaan Pimpinan Pusat LVRI
12. 1982 : Piagam Penghargaan BP 7
12. 1982: Piagam Penghargaan BP 7
13. 1982 : Piagam Penghargaan DPR RI
13. 1982: Piagam Penghargaan DPR RI
14. 1982 : Piagam Penghargaan Dewan Pembina Golkar
14. 1982: Piagam Penghargaan Dewan Pembina Golkar
15. 1984 : Piagam Penghargaan DPP Golkar
15. 1984: Piagam Penghargaan DPP Golkar
16. : Gelar Kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan RI
16. : Gelar Kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan RI


Riwayat Pekerjaan dan Jabatan
Riwayat Pekerjaan dan Jabatan


1. 1940 – 1941 : Pemimpin Redaksi majalah Pakat Dayak bersama “Suara Pakat”. Koresponden Harian Pembangunan, pimpinan Sanusi Pane. Koresponden Harian Pemandangan, pimpinan M.Tabrani
1. 1940 – 1941: Pemimpin Redaksi majalah Pakat Dayak bersama “Suara Pakat”. Koresponden Harian Pembangunan, pimpinan Sanusi Pane. Koresponden Harian Pemandangan, pimpinan M.Tabrani
2. 1945 – 1947 : Pegawai kantor Gubernur Borneo berkedudukan di Yogya
2. 1945 – 1947: Pegawai kantor Gubernur Borneo berkedudukan di Yogya
3. 1945 : Perwakilan Dewan Pimpinan Penyelenggara Ekspedisi ke Borneo di Yogyakarta
3. 1945: Perwakilan Dewan Pimpinan Penyelenggara Ekspedisi ke Borneo di Yogyakarta
4. 1946 : Pimpinan rombongan II Utusan Pemerintah RI Yogya ke Kalimantan
4. 1946: Pimpinan rombongan II Utusan Pemerintah RI Yogya ke Kalimantan
5. 17 Des 1946 : Mewakili 142 Suku Dayak di Pedalaman Kalimantan (185.000 jiwa) menyatakan/melaksanakan Sumpah Setia dengan upacara adat leluhur Suku Dayak kepada Pemerintah RI di Istana Kepresidenan (Gedung Agung) Yogyakarta
5. 17 Des 1946: Mewakili 142 Suku Dayak di Pedalaman Kalimantan (185.000 jiwa) menyatakan/melaksanakan Sumpah Setia dengan upacara adat leluhur Suku Dayak kepada Pemerintah RI di Istana Kepresidenan (Gedung Agung) Yogyakarta
6. 1946 - 1954 : Mayor TNI/Komandan Pasukan MN 1001 Mobiele Brigade MBT/TNI Kalimantan
6. 1946 - 1954: Mayor TNI/Komandan Pasukan MN 1001 Mobiele Brigade MBT/TNI Kalimantan
7. 1946 - 1949 : Anggota KNIP
7. 1946 - 1949 : Anggota KNIP
8. 17 Okt 1947 : Komandan Penerjunan Pasukan Payung RI Ke Kalimantan
8. 17 Okt 1947: Komandan Penerjunan Pasukan Payung RI Ke Kalimantan
9. 1948 : Asisten Sekretaris Pekerjaan Istimewa pada bagoan Siasat Perang pada Kementrian Seksi Angkatan Udara
9. 1948: Asisten Sekretaris Pekerjaan Istimewa pada bagoan Siasat Perang pada Kementrian Seksi Angkatan Udara
10. 1950 : Wedana di Sampit (Kalimantan Tengah)
10. 1950: Wedana di Sampit (Kalimantan Tengah)
11. 1950 – 1951 : Bupati Kotawaringin Timur (Kalteng)
11. 1950 – 1951: Bupati Kotawaringin Timur (Kalteng)
12. 1951 – 1956 : Bupati Kepala Daerah Swantara Tk. II Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah
12. 1951 – 1956: Bupati Kepala Daerah Swantara Tk. II Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah
13. 1957 : Residen dpb pada Kantor Persiapan/Pembentukan Daerah Swantara Tk. I Kalimantan Tengah di Banjarmasin.
13. 1957: Residen dpb pada Kantor Persiapan/Pembentukan Daerah Swantara Tk. I Kalimantan Tengah di Banjarmasin.
14. 1958 : Residen dpb pada Pemerintah Swantara Tk. I Kalteng
14. 1958: Residen dpb pada Pemerintah Swantara Tk. I Kalteng
15. 1957 – 1959 : Anggota Dewan Nasional RI
15. 1957 – 1959: Anggota Dewan Nasional RI
16. 1958 – 1959 : Penguasa/Pemangku Jabatan Gubernur Kepala Daerah Swantara Tk. I Kalimantan Tengah.
16. 1958 – 1959: Penguasa/Pemangku Jabatan Gubernur Kepala Daerah Swantara Tk. I Kalimantan Tengah.
17. 1959 – 1963 : Anggota Dewan Pertimbangan Agung
17. 1959 – 1963: Anggota Dewan Pertimbangan Agung
18. : Anggota DPR-GR Daerah Swantara Tk. I Kalteng
18. : Anggota DPR-GR Daerah Swantara Tk. I Kalteng
19. 1959 – 1967 : Gubernur Kepala Daerah Tk.I Propinsi Kalteng yang I (Yang memimpin dan mendirikan serta membangun hutan menjadi Kota Palangka Raya
19. 1959 – 1967: Gubernur Kepala Daerah Tk.I Propinsi Kalteng yang I (Yang memimpin dan mendirikan serta membangun hutan menjadi Kota Palangka Raya
20. 1961 : Pembantu Khusus Angkatan Udara RI di Kalimantan
20. 1961: Pembantu Khusus Angkatan Udara RI di Kalimantan
21. 1963 : Ketua merangkap anggota Panitia Ad Hoc Retooling Aparatur Negara Kalimantan Tengah
21. 1963: Ketua merangkap anggota Panitia Ad Hoc Retooling Aparatur Negara Kalimantan Tengah
22. 1964-1966 : Anggota MPRS
22. 1964-1966: Anggota MPRS
23. 1964 : Anggota Mupenas
23. 1964: Anggota Mupenas
24. 1964 : Kolonel Udara Kehormatan TNI-AU
24. 1964: Kolonel Udara Kehormatan TNI-AU
25. 1966 : Komodor Udara (Marsekal Pertama) Kehormatan TNI AU
25. 1966: Komodor Udara (Marsekal Pertama) Kehormatan TNI AU
26. 1967-1972 : Gubernur dpb. pada Koanda Kalimantan
26. 1967-1972: Gubernur dpb. pada Koanda Kalimantan
27. 1970 : Pembantu dan Penasehat Pangkowilhan III
27. 1970: Pembantu dan Penasehat Pangkowilhan III
28. 1971 – 1987 : Anggota DPRD RI (3 periode/masa jabatan)
28. 1971 – 1987: Anggota DPRD RI (3 periode/masa jabatan)
29. 1973 –1985 : Koordinator Masyarakat Suku Terasing untuk seluruh Pedalamanan Kalimantan.
29. 1973 –1985: Koordinator Masyarakat Suku Terasing untuk seluruh Pedalamanan Kalimantan.
30. 1974 : Pembina Utama Golongan IV e
30. 1974: Pembina Utama Golongan IV e


Semangat 17. Sebagai pejuang sejati, Tjilik Riwut sangat fanatif dengan angka 17, yaitu angka tanggal kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Begitu menyatunya angka 17 pada diri beliau maka sebagian besar kehidupannya dipengaruhi angka 17. Berikut beberapa contohnya:
Semangat 17. Sebagai pejuang sejati, Tjilik Riwut sangat fanatif dengan angka 17, yaitu angka tanggal kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Begitu menyatunya angka 17 pada diri beliau maka sebagian besar kehidupannya dipengaruhi angka 17. Berikut beberapa contohnya:
Baris 157: Baris 154:
5. Propinsi Kalimantan Tengah lahir pada masa Kabinet yang ke-17.
5. Propinsi Kalimantan Tengah lahir pada masa Kabinet yang ke-17.


6. Peletakan Batu pertama Kota Palangka Raya dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 1957. Ketika menyerahkan Piagam Palangka Raya kepada Pemerintah Pusat, 15 Desember 1958, Gubernur Kalimantan Tengah Pertama, Tjilik Riwut menjanjikan bahwa Pada tanggal 17 Agustus 1959, Palangka Raya yang pada saat peletakan batu pertama masih berupa hutan rimba belantara, telah siap menjadi ibukota sebuah propinsi. Maksudnya, masyarakat di Kalimantan Tengah bertekad untuk bekerja keras, bahu membahu mengusahakan pembangunan prasarana dan sarana, pembangunan jalan-jalan, perkantoran, perumahan, bandara udara dan sebagainya untuk lebih siap melaksanakan pembangunan ke depan. Tekad tersebut bagai cambuk yang membakar semangat kerja masyarakat di Kalimantan Tengah. Mereka tanpa kenal lelah, bahu membahu, gotong royong mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung agar pada tanggal yang dijanjikan, Kota Palangka Raya telah siap disebut sebagai ibukota sebuah propinsi.
6. Peletakan Batu pertama Kota Palangka Raya dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 1957. Ketika menyerahkan Piagam Palangka Raya kepada Pemerintah Pusat, 15 Desember 1958, Gubernur Kalimantan Tengah Pertama, Tjilik Riwut menjanjikan bahwa Pada tanggal 17 Agustus 1959, Palangka Raya yang pada saat peletakan batu pertama masih berupa hutan rimba belantara, telah siap menjadi ibukota sebuah propinsi. Maksudnya, masyarakat di Kalimantan Tengah bertekad untuk bekerja keras, bahu membahu mengusahakan pembangunan prasarana dan sarana, pembangunan jalan-jalan, perkantoran, perumahan, bandara udara dan sebagainya untuk lebih siap melaksanakan pembangunan ke depan. Tekad tersebut bagai cambuk yang membakar semangat kerja masyarakat di Kalimantan Tengah. Mereka tanpa kenal lelah, bahu membahu, gotong royong mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung agar pada tanggal yang dijanjikan, Kota Palangka Raya telah siap disebut sebagai ibukota sebuah propinsi.


7. Pada saat menjadi Gubernur KDH Tk.I Propinsi Kalimantan Tengah, Tjilik Riwut mempunyai telepon yang bernomor 17 dan mobil dinas bernomor polisi KH 17.
7. Pada saat menjadi Gubernur KDH Tk.I Propinsi Kalimantan Tengah, Tjilik Riwut mempunyai telepon yang bernomor 17 dan mobil dinas bernomor polisi KH 17.


8. Pembangunan gereja Katholik pertama di Palangka Raya, konstruksi bangunannya mencerminkan angka 17-8-1945, di mana bangunannya berbentuk segi 8.
8. Pembangunan gereja Katholik pertama di Palangka Raya, konstruksi bangunannya mencerminkan angka 17-8-1945, di mana bangunannya berbentuk segi 8.


9. Tjilik Riwut mengakhiri masa jabatan sebagai Gubernur KDH Tk.I Kalimantan Tengah pada tanggal 17 Februari 1967.
9. Tjilik Riwut mengakhiri masa jabatan sebagai Gubernur KDH Tk.I Kalimantan Tengah pada tanggal 17 Februari 1967.
Baris 167: Baris 164:
10. Tjilik Riwut dipanggil oleh Sang Pencipta pada tanggal 17 Agustus 1987, pukul 04.45 WITA di Banjarmasin dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang di Palangka Raya.
10. Tjilik Riwut dipanggil oleh Sang Pencipta pada tanggal 17 Agustus 1987, pukul 04.45 WITA di Banjarmasin dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang di Palangka Raya.


11. Peringatan Napak Tilas perjuangan Tjilik Riwut di Kalimantan Tengah dan penandatanganan prasasti tempat pertapaan Tjilik Riwut di Bukit Batu oleh Gubernur Tk.I Kalimantan Tengah , akibat banjir, baru bisa dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 1995.
11. Peringatan Napak Tilas perjuangan Tjilik Riwut di Kalimantan Tengah dan penandatanganan prasasti tempat pertapaan Tjilik Riwut di Bukit Batu oleh Gubernur Tk.I Kalimantan Tengah, akibat banjir, baru bisa dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 1995.
-->
-->


Baris 178: Baris 175:
* ''Manaser Panatau Tatu Hiang'' (1965)
* ''Manaser Panatau Tatu Hiang'' (1965)
* ''Kalimantan Membangun'' (1979)
* ''Kalimantan Membangun'' (1979)

== Penghargaan ==
=== Tanda jasa ===
Ia mendapatkan sejumlah tanda jasa baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya;{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1983|p=691}}
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=PIta (Ribbon) Bintang Mahaputera Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Karya Satya rib (1959)-Kelas I.svg|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. IV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Wira Dharma (1963).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|}

{| class="wikitable" width="70%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Baris ke-1
| colspan="3"|[[Bintang Mahaputera Adipradana]] (6 November 1998)<ref name=":0">{{Cite web|title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|website=Sekretariat Negara Republik Indonesia|access-date=2021-01-20|archive-date=2022-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220805183645/https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|dead-url=no}}</ref>
| colspan="3"|[[Bintang Mahaputera Utama]] (7 Agustus 1995)<ref name=":0" />
| colspan="3"|[[Bintang Gerilya]]
|-
!Baris ke-2
| colspan="3"|[[Satyalancana Karya Satya]] (Kelas I)
| colspan="3"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
| colspan="3"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 24 Tahun
|-
!Baris ke-5
| colspan="3"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
| colspan="3"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
| colspan="3"|[[Satyalancana G.O.M I]]
|-
!Baris ke-6
| colspan="3"|[[Satyalancana G.O.M IV]]
| colspan="3"|[[Satyalancana Wira Dharma]]
| colspan="3"|[[Satyalancana Penegak]]
|}


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 185: Baris 228:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Commonscat}}


* {{id}} [http://www.kalteng.go.id/TjilikRiwut.htm Tjilik Riwut di situs web resmi Kalimantan Tengah]
* {{id}} [http://www.kalteng.go.id/TjilikRiwut.htm Tjilik Riwut di situs web resmi Kalimantan Tengah]


== Referensi ==
== Bibliografi ==
* {{Citation|author=Lembaga Pemilihan Umum|date=1983|title=Ringkasan Riwayat Hidup dan Riwayat Perjuangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Hasil Pemilihan Umum Tahun 1982|volume=XV|pages=|url=https://www.google.co.id/books/edition/_/PdsG-wAeW2wC?hl=id&gbpv=0}}

*Bernadus Barat Daya dan Silvester Detianus Gea. 2017. Mengenal Tokoh Katolik Indonesia: Dari Pejuang Kemerdekaan, Pahlawan Nasional Hingga Pejabat Negara. Labuan Bajo: Yayasan Komodo Indonesia. hlm. 14. ISBN 978-602-60620-1-7.


== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
*


{{kotak mulai}}
{{kotak mulai}}
{{s-off}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Gubernur Kalimantan Tengah]]|tahun=1958—1967|pendahulu=[[Milono]]|pengganti=[[Reinout Sylvanus]]}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Gubernur Kalimantan Tengah]]|tahun=1958–1967|pendahulu=[[Milono]]|pengganti=[[Reinout Sylvanus]]}}
{{kotak selesai}}
{{kotak selesai}}


{{Pahlawan Indonesia}}
{{Pahlawan Indonesia}}
{{Gubernur Kalimantan Tengah}}


{{DEFAULTSORT:Riwut, Tjilik}}
{{DEFAULTSORT:Riwut, Tjilik}}
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Gubernur Kalimantan Tengah]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Katingan]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Dirgantara Indonesia]]
[[Kategori:Penerbang Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Tokoh Katolik Indonesia]]
[[Kategori:Perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Tokoh Dayak]]
[[Kategori:Tokoh Dayak]]
[[Kategori:Tokoh Dayak Ngaju]]
[[Kategori:Tokoh Dayak Ngaju]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Katingan]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Perintis TNI-AU]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1971–1977]]
[[Kategori:Penerbang Indonesia]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1977–1982]]
[[Kategori:Tokoh Dirgantara Indonesia]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1982–1987]]
[[Kategori:Gubernur Kalimantan Tengah]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]



{{Tokoh-militer-stub}}
{{indo-politikus-stub}}
{{indo-bio-stub}}

Revisi terkini sejak 3 Oktober 2024 03.53

Tjilik Riwut
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
28 Oktober 1971 – 17 Agustus 1987
Daerah pemilihanKalimantan Tengah
Gubernur Kalimantan Tengah Ke-2
Masa jabatan
30 Juni 1958 – Februari 1967
WakilReinout Sylvanus (1961–1967)
Sebelum
Pendahulu
R.T.A. Milono
Pengganti
Reinout Sylvanus
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Anakletus Tjilik Riwut

(1918-02-02)2 Februari 1918
Kasongan, Borneo, Hindia Belanda
Meninggal17 Agustus 1987(1987-08-17) (umur 69)
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Partai politikIndependen
Suami/istriClementine Suparti
Anak1. Emilia Enon Herjani
2. A.R. Hawun Meiarti
3. Theresia Nila A.T.
4.Kameloh Ida Lestari
5. Anakletus Tarung Tjandrautama Tjilik Riwut
Alma materAkademi Angkatan Udara (1945)
Pekerjaan
Karier militer
PihakIndonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Udara
Masa dinas1945—1987
Pangkat Marsekal Pertama TNI
SatuanKorps Pasukan Khas
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Marsekal Pertama TNI (HOR) (Purn.) Anakletus Tjilik Riwut (EYD: Cilik Riwut) (2 Februari 1918 – 17 Agustus 1987) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dan Gubernur Kalimantan Tengah pertama dari 1958 hingga 1967.

Tjilik Riwut yang dengan bangga selalu menyatakan diri sebagai "orang hutan" karena lahir dan dibesarkan di belantara Kalimantan, adalah seorang pencinta alam yang juga menjunjung tinggi budaya leluhurnya. Ketika masih belia, ia tiga kali mengelilingi pulau Kalimantan hanya dengan berjalan kaki serta menaiki perahu dan rakit. Dia menamatkan pendidikan dasarnya di kota kelahirannya. Selanjutnya dia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Perawat di Purwakarta dan Bandung.

Tjilik Riwut adalah salah satu putra Dayak dari Suku Dayak Ngaju yang menjadi anggota KNIP. Perjalanan dan perjuangannya kemudian melampaui batas-batas kesukuan untuk menjadi salah satu pejuang bangsa. Penetapannya sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 108/TK/Tahun 1998 pada tanggal 6 November 1998 merupakan wujud penghargaan atas perjuangannya pada masa kemerdekaan dan pengabdiannya dalam membangun Kalimantan Tengah.

Karier militer

[sunting | sunting sumber]

Setelah selesai menuntut ilmu di Pulau Jawa, Tjilik Riwut diterjunkan ke Kalimantan oleh Pangeran Muhammad Noor, Gubernur Borneo saat itu sebagai pelaksana misi Pemerintah Republik Indonesia yang baru saja terbentuk, namun dia tidak terjun. Nama-nama yang terjun merebut Kalimantan adalah Harry Aryadi Sumantri, Iskandar, Sersan Mayor Kosasih, F. M. Suyoto, Bahrie, J. Bitak, C. Williem, Imanuel, Mika Amirudin, Ali Akbar, M. Dahlan, J. H. Darius, dan Marawi.

Rombongan-rombongan ekspedisi ke Kalimantan dari Jawa kemudian membentuk barisan perjuangan di daerah yang sangat luas. Mereka menghubungi berbagai suku Dayak di berbagai pelosok Kalimantan untuk menyatukan persepsi rakyat yang selama ini hidup di bawah penjajahan sehingga bersama-sama dapat menggalang persatuan dan kesatuan.

Selain itu, Tjilik Riwut berjasa memimpin pasukan MN 1001 yang berhasil melaksanakan operasi penerjunan pasukan payung pertama dalam sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 1947, yang seterusnya ditetapkan sebagai Hari Pasukan Khas TNI-AU. Waktu itu, pemerintah RI masih berada di Yogyakarta dan pangkat Tjilik Riwut adalah Mayor TNI. Pangkat terakhir yang Tjilik Riwut pegang adalah Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU.

Tjilik Riwut adalah salah seorang yang cukup berjasa bagi masuknya pulau Kalimantan ke pangkuan Republik Indonesia. Sebagai seorang putra Dayak, ia mewakili 185.000 rakyat yang terdiri dari 142 suku Dayak, 145 kepala kampung, 12 kepala adat, 3 panglima, 10 patih, dan 2 tumenggung dari pedalaman Kalimantan yang bersumpah setia kepada pemerintah RI secara adat di hadapan Presiden Sukarno di Gedung Agung Yogyakarta, 17 Desember 1946.[2]

Sebagai tentara, pengalaman perangnya meliputi sebagian besar pulau Kalimantan dan Jawa. Setelah perang usai, Tjilik Riwut aktif di pemerintahan. Dia pernah menjadi Gubernur Kalimantan Tengah setelah sebelumnya menjadi Wedana Sampit serta Bupati Kotawaringin,[3] menjadi koordinator masyarakat suku-suku terasing untuk seluruh pedalaman Kalimantan, dan terakhir sebagai anggota DPR RI.

Tjilik Riwut mengasah keterampilan menulisnya semasa dia bergabung dengan Sanusi Pane di Harian Pembangunan. Tjilik Riwut telah menulis sejumlah buku mengenai Kalimantan yaitu: Makanan Dayak (1948), Sejarah Kalimantan (1952), Maneser Panatau Tatu Hiang (1965, stensilan, dalam bahasa Dayak Ngaju), dan Kalimantan Membangun (1979).

Pada hari Senin tanggal 17 Agustus 1987, yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, Tjilik Riwut meninggal di usia 69 tahun setelah dirawat di Rumah Sakit Suaka Insan karena menderita penyakit liver/hepatitis. Ia dikebumikan di Makam Pahlawan Sanaman Lampang, Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Namanya kini diabadikan untuk salah satu bandar udara yaitu Bandar Udara Tjilik Riwut dan jalan utama di Palangka Raya.

Karya tulis

[sunting | sunting sumber]

Tjilik Riwut juga aktif menulis, buku-bukunya antara lain:

  • Makanan Dayak (1948)
  • Sejarah Kalimantan (1952)
  • Kalimantan Memanggil (1958)
  • Memperkenalkan Kalimantan Tengah dan Pembangunan Kota Palangka Raya (1962)
  • Manaser Panatau Tatu Hiang (1965)
  • Kalimantan Membangun (1979)

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Tanda jasa

[sunting | sunting sumber]

Ia mendapatkan sejumlah tanda jasa baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya;[4]

Baris ke-1 Bintang Mahaputera Adipradana (6 November 1998)[5] Bintang Mahaputera Utama (7 Agustus 1995)[5] Bintang Gerilya
Baris ke-2 Satyalancana Karya Satya (Kelas I) Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun
Baris ke-5 Satyalancana Perang Kemerdekaan I Satyalancana Perang Kemerdekaan II Satyalancana G.O.M I
Baris ke-6 Satyalancana G.O.M IV Satyalancana Wira Dharma Satyalancana Penegak

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Riwut, Nila, 2007, Kalimantan Membangun Alam dan Kebudayaan, Yogyakarta: NR Publishing.
  • Riwut, Nila, 2003, Maneser Panatau Tatu Hiang, Pusaka Lima.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Mencari Indonesia: demografi-politik pasca-Soeharto Oleh Riwanto Tirtosudarmo
  2. ^ http://www.boombastis.com/fakta-tjilik-riwut/71194
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-26. Diakses tanggal 2017-05-02. 
  4. ^ Lembaga Pemilihan Umum 1983, hlm. 691.
  5. ^ a b "Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003" (PDF). Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-05. Diakses tanggal 2021-01-20. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Milono
Gubernur Kalimantan Tengah
1958–1967
Diteruskan oleh:
Reinout Sylvanus