Lompat ke isi

Matahari: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler mengosongkan halaman [ * ]
k Membatalkan 1 suntingan oleh Cassie Mademoiselle (bicara) ke revisi terakhir oleh Vygukt()
Tag: Pembatalan halaman dengan galat kutipan
 
(151 revisi perantara oleh 76 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{About|bintang}}
Tentang Penciptaan Matahari, Ukuran Matahari dan Matahari Mengelilingi Bumi
{{Redirect|Mentari|kegunaan lain|Mentari (disambiguasi)}}
Sebuah hadits yang panjang yang mengisahkan tentang penciptaan matahari, ukuran wujud matahari, dan tentang peredaran matahari mengelilingi bumi. Silahkan dibaca haditsnya dengan teliti:
{{Redirect|Surya|kegunaan lain|Surya (disambiguasi)}}
{{Matahari}}
'''Matahari''', '''surya''', '''mentari''', atau '''aftab''' adalah [[bintang]] di pusat [[Tata Surya|tata surya]]. Bentuknya nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur [[medan magnet]].<ref>{{cite news|url=http://science.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2008/02oct_oblatesun/|title=How Round is the Sun?|publisher=NASA|date=2 October 2008|accessdate=7 March 2011}}</ref><ref>{{cite news|url=http://science.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2011/06feb_fullsun/|title=First Ever STEREO Images of the Entire Sun|publisher=NASA|date=6 February 2011|accessdate=7 March 2011}}</ref> [[Diameter|Diameternya]] sekitar 1.392.684&nbsp;km,<ref name=arxiv1203_4898>{{citation |first1=Marcelo |last1=Emilio |first2=Jeff R. |last2=Kuhn |first3=Rock I. |last3=Bush |first4=Isabelle F. |last4=Scholl |title=Measuring the Solar Radius from Space during the 2003 and 2006 Mercury Transits |work=arXiv |url=http://arxiv.org/abs/1203.4898 |accessdate=2012-03-28}}</ref> kira-kira 109 kali diameter [[Bumi]], dan massanya (sekitar 2{{e|30}} kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86 % massa total tata surya. Matahari merupakan benda langit terbesar di galaksi [[Bima Sakti]] yang besarnya bahkan 10 kali planet terbesar tata surya, [[Jupiter]].<ref name=Woolfson00>
{{Cite journal
|last = Woolfson|first = M
|year = 2000
|title = The origin and evolution of the solar system
|journal = [[Astronomy & Geophysics]]
|volume = 41
|issue = 1 |pages=1.12
|doi = 10.1046/j.1468-4004.2000.00012.x
|ref = harv
| issn = 1366-8781}}</ref>


Secara kimiawi, sekitar tiga perempat massa matahari terdiri dari [[hidrogen]], sedangkan sisanya didominasi [[helium]]. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat seperti [[oksigen]], [[karbon]], [[neon]], dan [[besi]].<ref name=basu2008>
Dikisahkan bahwa suatu hari Rasul Allah berkata kepada ‘Aisyah: “Sesungguhnya ketika Allah menciptakan matahari, Dia menciptakannya dari mutiara putih dengan ukuran 140 kali ukuran bumi, dan meletakkannya di atas roda (‘ajalah). Roda ini memiliki 860 tali pengikat (‘urwah) dan pada setiap tali itu terdapat rantai dari yaqut merah. Allah memerintahkan 60.000 Malaikat Muqorrobin untuk menarik matahari dengan rantai-rantainya itu, sedangkan mereka telah diberi kekuatan khusus oleh Allah untuk itu. Matahari pun, bak falak di atas roda tersebut, bergerak mengitari qubbatul khodlro (kubah hijau), dan keindahannya tampak bagi penduduk bumi. Setiap harinya matahari itu berhenti di atas khatulistiwa di atas Ka’bah, karena ia adalah pusat bumi, dan berkata: ‘Wahai para malaikat Tuhanku, sesungguhnya setiap kali sampai ke tempat yang sejajar dengan Ka’bah yang merupakan kiblat mukminin ini, aku malu kepada Allah -‘Azza wa Jalla- untuk melewatinya.’ Para malaikat mengerahkan segenap kekuatannya untuk menarik matahari, tapi tetap saja tidak mampu. Kemudian Allah -Ta’ala- mewahyukan kepada para malaikat dengan wahyu ilham, maka para malaikat menyeru: ‘Hai matahari, dengan kehormatan lelaki yang namanya terukir di atas wajahmu yang bercahaya, kembalilah ke jalur perjalananmu sebelum ini.’ Ketika mendengar itu, maka bergeraklah matahari dengan kekuatan Al-Maalik (Sang Pemilik, yaitu Allah swt)”. ‘Aisyah berkata: “Wahai Rasulullah, siapakah lelaki yang namanya terukir di Matahari?” Rasulullah menjawab: “Dia itu adalah Abu Bakar As-Shiddiq, wahai ‘Aisyah. Sebelum menciptakan alam semesta, Allah telah mengetahui dengan ilmu-Nya yang qadim, bahwa Dia akan menciptakan udara, dan akan menciptakan langit di atas udara tersebut, dan akan menciptakan laut dari air, dan akan menciptakan roda diatasnya sebagai kendaraan bagi matahari yang menyinari dunia; dan bahwa matahari akan mogok dan melawan kekuatan para malaikat (yang menariknya) setiap kali melewati khatulistiwa. Allah juga telah menetapkan untuk menciptakan seorang Nabi di akhir zaman yang melebihi keutamaan para Nabi lain. Dia itu adalah suamimu, hai ‘Aisyah, meskipun para musuh membenci hal itu. Dan Allah mengukir pada wajah matahari nama menterinya, yaitu Abu Bakar Shiddiiqul Musthafa. Maka jika para malaikat bersumpah dengannya, matahari pun akan bergerak (melewati khatulistiwa) dan kembali ke jalur perjalanannya, dengan kekuatan Al-Maula. Demikian pula jika seorang ummatku yang berdosa lewat di atas neraka jahannam dan api neraka akan melahapnya, maka berkat kecintaannya kepada Allah di dalam hatinya dan terukirnya nama-Nya di lidahnya, api tersebut akan surut mundur ke belakang, dan mencari orang lain”.
{{Cite journal
|last=Basu |first=S.
|last2=Antia |first2=H. M.
|year=2008
|title=Helioseismology and Solar Abundances
|journal=[[Physics Reports]]
|volume=457 |issue=5–6 |page=217
|doi=10.1016/j.physrep.2007.12.002
|arxiv=0711.4590
|ref=harv |bibcode=2008PhR...457..217B
}}</ref>
Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah [[awan molekul]] besar. Sebagian besar materi berkumpul di tengah, sementara sisanya memipih menjadi cakram beredar yang kelak [[pembentukan dan evolusi Tata Surya|menjadi tata surya]]. Massa pusatnya semakin panas dan padat dan akhirnya memulai [[fusi termonuklir]] di intinya. Diduga bahwa hampir semua [[bintang]] lain [[pembentukan bintang|terbentuk dengan proses serupa]]. [[Klasifikasi bintang]] matahari, berdasarkan kelas spektrumnya, adalah [[Deret utama|bintang deret utama G]] (G2V) dan sering digolongkan sebagai ''katai kuning'' karena radiasi tampaknya lebih intens dalam porsi [[spektrum]] kuning-merah. Meski warnanya putih, dari permukaan Bumi, matahari tampak kuning dikarenakan [[radiasi langit baur|pembauran]] cahaya biru di atmosfer.<ref>
{{Cite journal
|last=Wilk |first=S. R.
|year=2009
|title=The Yellow Sun Paradox
|url=http://www.osa-opn.org/Content/ViewFile.aspx?id=11147
|journal=[[Optics & Photonics News]]
|pages=12–13
|ref=harv
}}</ref>
Menurut label kelas spektrum,''G2'' menandakan [[suhu efektif|suhu permukaannya]] sekitar 5778&nbsp;K (5505&nbsp;°C) dan ''V'' menandakan bahwa matahari, layaknya bintang-bintang lain, merupakan bintang [[deret utama]], sehingga energinya diciptakan oleh [[fusi nuklir]] [[nukleus atom|nukleus]] hidrogen ke dalam helium. Dalam intinya, matahari memfusi 620&nbsp;juta ton metrik hidrogen setiap detik. Berdasarkan perkiraan seluruh hidrogen yang ada di dalam matahari akan habis dalam sekitar 4,5 miliar tahun ke depan, dan matahari akan mati menjadi [[katai putih]].


Dahulu, matahari dipandang para astronom sebagai bintang kecil dan tidak penting. Sekarang, matahari dianggap lebih terang daripada sekitar 85% bintang di galaksi [[Bima Sakti]] yang didominasi [[katai merah]].<ref>
(Hadits ini diriwayahkan di dalam Kitab “Umdatu At-Tahqiiq Fii Basyaairi Aali As-Shiddiiq”, Halaman 183, pada catatan pinggir kitab Roudlu Ar-Royaahin, tulisan Al-Yaafi’iy, cetakan Mesir tahun 1315).
{{Cite news
|last=Than|first=K.
|year=2006
|title=Astronomers Had it Wrong: Most Stars are Single
|publisher=[[Space.com]]
|url=http://www.space.com/scienceastronomy/060130_mm_single_stars.html
|accessdate=2007-08-01
}}</ref><ref>
{{Cite journal
|last=Lada |first=C. J.
|year=2006
|title=Stellar multiplicity and the initial mass function: Most stars are single
|journal=[[Astrophysical Journal Letters]]
|volume=640 |issue=1 |pages=L63–L66
|doi=10.1086/503158
|bibcode=2006ApJ...640L..63L
|ref=harv
|arxiv = astro-ph/0601375 }}</ref> [[Magnitudo absolut]] matahari adalah +4,83. Akan tetapi, sebagai bintang yang paling dekat dengan Bumi, matahari adalah benda tercerah di langit dengan [[magnitudo tampak]] −26,74.<ref>
{{Cite journal
|last=Burton|first=W. B.
|year = 1986
|title = Stellar parameters
|journal = [[Space Science Reviews]]
|volume = 43|issue = 3–4|pages = 244–250
|doi = 10.1007/BF00190626
|ref= harv
|bibcode=1986SSRv...43..244.
}}</ref><ref>
{{Cite journal
|last = Bessell|first = M. S.
|last2 = Castelli|first2 = F.
|last3 = Plez|first3 = B.
|year = 1998
|title= Model atmospheres broad-band colors, bolometric corrections and temperature calibrations for O–M stars
|journal = [[Astronomy and Astrophysics]]
|volume = 333|pages = 231–250
|bibcode = 1998A&A...333..231B
|ref= harv
}}</ref> [[Korona]] matahari yang panas terus meluas di luar angkasa dan menciptakan [[angin Matahari|angin matahari]], yaitu arus partikel bermuatan yang bergerak hingga [[heliopause (astronomi)|heliopause]] sekitar 100 [[satuan astronomi|au]]. Gelembung di [[medium antarbintang]] yang terbentuk oleh angin matahari, [[heliosfer]], adalah struktur bersambung terbesar di tata surya.<ref>{{cite web
|date=22 April 2003
|title=A Star with two North Poles
|url=http://science.nasa.gov/headlines/y2003/22apr_currentsheet.htm
|work=Science @ NASA
|publisher=[[NASA]]
|access-date=2013-05-31
|archive-date=2009-07-18
|archive-url=https://web.archive.org/web/20090718014855/http://science.nasa.gov/headlines/y2003/22apr_currentsheet.htm
|dead-url=yes
}}</ref><ref>{{cite journal
|last=Riley
|first=P.
|last2=Linker
|first2=J. A.
|last3=Mikić
|first3=Z.
|year=2002
|title=Modeling the heliospheric current sheet: Solar cycle variations
|url=http://ulysses.jpl.nasa.gov/science/monthly_highlights/2002-July-2001JA000299.pdf
|journal=[[Journal of Geophysical Research]]
|volume=107
|issue=A7
|pages=SSH 8–1
|bibcode=2002JGRA.107g.SSH8R
|doi=10.1029/2001JA000299
|id=CiteID 1136
|access-date=2013-05-31
|archive-date=2009-08-14
|archive-url=https://web.archive.org/web/20090814052347/http://ulysses.jpl.nasa.gov/science/monthly_highlights/2002-July-2001JA000299.pdf
|dead-url=yes
}}</ref>


Matahari saat ini bergerak melalui [[Awan Antarbintang Lokal]] (dekat [[Awan G]]) di zona [[Gelembung Lokal]], tepatnya di dalam lingkaran terdalam [[Lengan Orion]] di galaksi Bima Sakti.<ref>http://interstellar.jpl.nasa.gov/interstellar/probe/introduction/neighborhood.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131121061128/http://interstellar.jpl.nasa.gov/interstellar/probe/introduction/neighborhood.html |date=2013-11-21 }}, Our Local Galactic Neighborhood, NASA</ref><ref>http://www.centauri-dreams.org/?p=14203, Into the Interstellar Void, Centauri Dreams</ref> Dari 50 [[bintang terdekat|sistem bintang terdekat]] dalam jarak 17 tahun cahaya dari Bumi (bintang terdekat adalah katai merah bernama [[Proxima Centauri]] sekitar 4,2 tahun cahaya), matahari memiliki massa terbesar keempat.<ref>{{Cite journal
Subhanallah. Mahasuci Allah. Betapa mulianya Abu Bakar As-Shiddiq itu sampai-sampai namanya dicatat di matahari.wallahu'alam bissawaab.
|last = Adams
|first = F. C.
|last2 = Graves
|first2 = G.
|last3 = Laughlin
|first3 = G. J. M.
|year = 2004
|title = Red Dwarfs and the End of the Main Sequence
|url = http://redalyc.uaemex.mx/pdf/571/57102211.pdf
|journal = [[Revista Mexicana de Astronomía y Astrofísica]]
|volume = 22
|pages = 46–49
|bibcode = 2004RMxAC..22...46A
|doi =
|ref = harv
|access-date = 2013-05-31
|archive-date = 2011-07-26
|archive-url = https://web.archive.org/web/20110726103734/http://redalyc.uaemex.mx/pdf/571/57102211.pdf
|dead-url = yes
}}</ref> Matahari mengorbit pusat Bima Sakti pada jarak kurang lebih {{val|24000}}–{{val|26000}} [[tahun cahaya]] dari [[pusat galaksi]]. Jika dilihat dari [[koordinat galaksi|kutub utara galaksi]], matahari merampungkan [[tahun galaksi|satu orbit searah jarum jam]] dalam kurun sekitar 225–250&nbsp;juta tahun. Karena Bima Sakti bergerak relatif terhadap [[radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis]] (CMB) ke arah [[Hydra (konstelasi)|konstelasi Hydra]] dengan kecepatan 550&nbsp;km/detik, kecepatan matahari relatif terhadap CMB sekitar 370&nbsp;km/detik ke arah [[Crater (konstelasi)|Crater]] atau [[Leo (konstelasi)|Leo]].<ref>
{{cite journal
|last=Kogut |first=A.
|year=1993
|title=Dipole Anisotropy in the COBE Differential Microwave Radiometers First-Year Sky Maps
|journal=[[Astrophysical Journal]]
|volume=419 |page=1
|bibcode=1993ApJ...419....1K
|doi=10.1086/173453
|arxiv = astro-ph/9312056
|display-authors=1
|last2=Lineweaver
|first2=C.
|last3=Smoot
|first3=G. F.
|last4=Bennett
|first4=C. L.
|last5=Banday
|first5=A.
|last6=Boggess
|first6=N. W.
|last7=Cheng
|first7=E. S.
|last8=De Amici
|first8=G.
|last9=Fixsen
|first9=D. J. }}</ref>

Jarak rata-rata matahari dari Bumi sekitar 149,6&nbsp;juta kilometer (1&nbsp;[[Satuan astronomi|au]]), meski jaraknya bervariasi seiring pergerakan Bumi menjauhi [[perihelion]] pada bulan Januari hingga [[aphelion]] pada bulan Juli.<ref name="USNO">{{cite web
|date=31 January 2008
|title=Equinoxes, Solstices, Perihelion, and Aphelion, 2000–2020
|url=http://aa.usno.navy.mil/data/docs/EarthSeasons.php
|publisher=[[US Naval Observatory]]
|accessdate=2009-07-17
|archive-date=2007-10-13
|archive-url=https://web.archive.org/web/20071013000301/http://aa.usno.navy.mil/data/docs/EarthSeasons.php
|dead-url=yes
}}</ref> Pada jarak rata-rata ini, [[cahaya]] bergerak dari matahari ke Bumi selama 8 menit 19 detik. Sehingga penampakan matahari yang kita lihat di bumi sekarang adalah penampakan aslinya 8 menit 19 detik yang lalu. [[Energi]] [[sinar Matahari|sinar matahari]] ini membantu perkembangan Celah hidrotermal (omunitas biologi) nyaris semua bentuk kehidupan di Bumi melalui [[fotosintesis]]<ref name=Simon2001>
{{Cite book
|last=Simon|first=A.
|title=The Real Science Behind the X-Files : Microbes, meteorites, and mutants
|url=http://books.google.com/?id=1gXImRmz7u8C&pg=PA26&dq=bacteria+that+live+with+out+the+sun
|pages=25–27
|publisher=[[Simon & Schuster]]
|year=2001
|isbn=0-684-85618-2
}}</ref> dan mengubah iklim dan cuaca Bumi. Dampak luar biasa matahari terhadap Bumi sudah diamati sejak [[prasejarah|zaman prasejarah]]. Matahari juga dianggap oleh sejumlah peradaban sebagai [[dewa Matahari|dewa]]. Pemahaman ilmiah yang akurat mengenai matahari berkembang perlahan. Pada abad ke-19, beberapa ilmuwan ternama mulai sedikit tahu tentang komposisi fisik dan sumber tenaga matahari. Pemahaman ini masih terus berkembang sampai sekarang. Ada sejumlah [[#Masalah teoretis|anomali]] perilaku matahari yang belum dapat dijelaskan secara ilmiah.


== Karakteristik ==
== Karakteristik ==
[[Berkas:Incandescent Sun.ogv|jmpl|kiri|300px|Video ini memanfaatkan citra [[Solar Dynamics Observatory]] dan menerapkan pemrosesan tambahan untuk memperjelas struktur yang tampak. Peristiwa di video ini mewakili aktivitas 24 jam pada 25 September 2011.]]
[[Berkas:Incandescent Sun.ogv|jmpl|kiri|300px|Video ini memanfaatkan citra [[Solar Dynamics Observatory]] dan menerapkan pemrosesan tambahan untuk memperjelas struktur yang tampak. Peristiwa di video ini mewakili aktivitas 24 jam pada 25 September 2011.]]


Matahari adalah [[bintang deret utama tipe G]] yang kira-kira terdiri dari 99,85% massa total Tata Surya. Bentuknya nyaris bulat sempurna dengan [[kepepatan]] sebesar sembilan per satu juta,<ref name="Godier">
Matahari adalah [[bintang deret utama tipe G]] yang kira-kira terdiri dari 99,85% massa total tata surya. Bentuknya nyaris bulat sempurna dengan [[kepepatan]] sebesar sembilan per satu juta,<ref name="Godier">{{Cite journal
|last=Godier
{{Cite journal
|last=Godier |first=S. |last2=Rozelot |first2=J.-P.
|first=S.
|last2=Rozelot
|first2=J.-P.
|title=The solar oblateness and its relationship with the structure of the tachocline and of the Sun's subsurface
|title=The solar oblateness and its relationship with the structure of the tachocline and of the Sun's subsurface
|url=http://aa.springer.de/papers/0355001/2300365.pdf
|url=http://aa.springer.de/papers/0355001/2300365.pdf
|format=PDF|journal=[[Astronomy and Astrophysics]]
|format=PDF
|journal=[[Astronomy and Astrophysics]]
|volume=355 |pages=365–374
|volume=355
|pages=365–374
|year=2000
|year=2000
|doi=
|doi=
|bibcode=2000A&A...355..365G
|bibcode=2000A&A...355..365G
|ref=harv
|ref=harv
|access-date=2013-06-07
}}</ref> artinya diameter kutubnya berbeda 10&nbsp;km saja dengan diameter khatulistiwanya.<ref name="perfect sphere">{{cite web
|archive-date=2011-05-10
|archive-url=https://web.archive.org/web/20110510022519/http://aa.springer.de/papers/0355001/2300365.pdf
|dead-url=yes
}}</ref> artinya diameter kutubnya berbeda 10&nbsp;km saja dengan diameter khatulistiwanya.<ref name="perfect sphere">{{cite web
|url=http://www.guardian.co.uk/science/2012/aug/16/sun-perfect-sphere-nature
|url=http://www.guardian.co.uk/science/2012/aug/16/sun-perfect-sphere-nature
|title=Sun is the most perfect sphere ever observed in nature | publisher=the Guardian | date=16 August 2012 | accessdate=August 19, 2012
|title=Sun is the most perfect sphere ever observed in nature | publisher=the Guardian | date=16 August 2012 | accessdate=August 19, 2012
|author=Jones, Geraint}}</ref> Karena Matahari terbuat dari [[plasma (fisika)|plasma]] dan tidak padat, rotasinya lebih cepat di bagian [[khatulistiwa]] ketimbang [[kutub benda astronomi|kutubnya]]. Peristiwa ini disebut [[rotasi Matahari|rotasi diferensial]] dan terjadi karena [[konveksi]] pada Matahari dan gerakan massa-nya, akibat [[gradasi suhu]] yang terlampau jauh dari inti ke permukaan. Massa tersebut mendorong sebagian [[momentum sudut]] Matahari yang berlawanan arah jarum jam jika dilihat dari kutub utara [[ekliptika]], sehingga kecepatan sudutnya didistribusikan kembali. Periode ''rotasi aktual'' ini diperkirakan 25,6 hari di khatulistiwa dan 33,5 hari di kutub. Tetapi akibat sudut pandang yang berubah-ubah dari Bumi saat mengorbit Matahari, ''rotasi tampak'' di khatulistiwa kira-kira 28 hari.<ref name=Phillips1995-78>{{Cite book|last=Phillips|first=Kenneth J. H.|title=Guide to the Sun|year=1995|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0-521-39788-9|pages=78–79}}</ref> Efek sentrifugal rotasi lambat ini 18 juta kali lebih lemah dibandingkan gravitasi permukaan di khatulistiwa Matahari. Efek pasang planet lebih lemah lagi dan tidak begitu memengaruhi bentuk Matahari.<ref name=Schutz2003>{{Cite book|last=Schutz|first=Bernard F.|title=Gravity from the ground up|year=2003|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0-521-45506-0|pages=98–99}}</ref>
|author=Jones, Geraint}}</ref> Karena matahari terbuat dari [[plasma (fisika)|plasma]] dan tidak padat, rotasinya lebih cepat di bagian [[khatulistiwa]] ketimbang [[kutub benda astronomi|kutubnya]]. Peristiwa ini disebut [[rotasi Matahari|rotasi diferensial]] dan terjadi karena [[konveksi]] pada matahari dan gerakan massa-nya akibat [[gradasi suhu]] yang terlampau jauh dari inti ke permukaan. Massa tersebut mendorong sebagian [[momentum sudut]] matahari yang berlawanan arah jarum jam jika dilihat dari kutub utara [[ekliptika]] sehingga kecepatan sudutnya didistribusikan kembali. Periode ''rotasi aktual'' ini diperkirakan 25,6 hari di khatulistiwa dan 33,5 hari di kutub. Namun, akibat sudut pandang yang berubah-ubah dari Bumi saat mengorbit matahari, ''rotasi tampak'' di khatulistiwa kira-kira 28 hari.<ref name=Phillips1995-78>{{Cite book|last=Phillips|first=Kenneth J. H.|title=Guide to the Sun|year=1995|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0-521-39788-9|pages=78–79}}</ref> Efek sentrifugal rotasi lambat ini 18 juta kali lebih lemah dibandingkan gravitasi permukaan di khatulistiwa matahari. Efek pasang planet lebih lemah lagi dan tidak begitu memengaruhi bentuk matahari.<ref name=Schutz2003>{{Cite book|last=Schutz|first=Bernard F.|title=Gravity from the ground up|url=https://archive.org/details/gravityfromgroun00schu_469|year=2003|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0-521-45506-0|pages=[https://archive.org/details/gravityfromgroun00schu_469/page/n125 98]–99}}</ref>


Matahari adalah bintang [[Bintang Populasi I|Populasi I]] yang kaya elemen berat.{{efn|name=heavy elements}}<ref name=zeilik>
Matahari adalah bintang [[Bintang Populasi I|populasi I]] yang kaya elemen berat.{{efn|name=heavy elements}}<ref name=zeilik>
{{Cite book
{{Cite book
|last=Zeilik|first=M.A.
|last=Zeilik|first=M.A.
|last2=Gregory|first2=S.A.
|last2=Gregory|first2=S.A.
|title=Introductory Astronomy & Astrophysics
|title=Introductory Astronomy & Astrophysics
|url=https://archive.org/details/introductoryastr0000zeil|edition=4th
|edition=4th
|page=[https://archive.org/details/introductoryastr0000zeil/page/322 322]
|page=322
|publisher=[[Saunders College Publishing]]
|publisher=[[Saunders College Publishing]]
|year=1998
|year=1998
|isbn=0-03-006228-4
|isbn=0-03-006228-4
}}</ref> Pembentukan Matahari diperkirakan diawali oleh gelombang kejut dari satu [[supernova]] terdekat atau lebih.<ref name="Falk">
}}</ref> Pembentukan matahari diperkirakan diawali oleh gelombang kejut dari satu [[supernova]] terdekat atau lebih.<ref name="Falk">
{{Cite journal
{{Cite journal
|last=Falk |first=S. W. |last2=Lattmer |first2=J.M. |last3=Margolis |first3=S. H.
|last=Falk |first=S. W. |last2=Lattmer |first2=J.M. |last3=Margolis |first3=S. H.
|title=Are supernovae sources of presolar grains?
|title=Are supernovae sources of presolar grains?
|journal=[[Nature (journal)|Nature]]
|journal=[[Nature (journal)|Nature]]
Baris 47: Baris 226:
|doi=10.1038/270700a0
|doi=10.1038/270700a0
|ref=harv
|ref=harv
|bibcode = 1977Natur.270..700F }}</ref> Teori ini didasarkan pada [[Keberlimpahan elemen kimia|keberlimpahan]] [[logam berat|elemen berat]] di Tata Surya, seperti [[emas]] dan [[uranium]], dibandingkan bintang-bintang [[Populasi II]] yang elemen beratnya sedikit. Elemen-elemen ini sangat mungkin dihasilkan oleh reaksi nuklir [[endotermik]] selama supernova atau [[transmutasi nuklir|transmutasi]] melalui [[penyerapan neutron]] di dalam sebuah bintang raksasa generasi kedua.<ref name=zeilik />
|bibcode = 1977Natur.270..700F }}</ref> Teori ini didasarkan pada [[Keberlimpahan elemen kimia|keberlimpahan]] [[logam berat|elemen berat]] di tata surya, seperti [[emas]] dan [[uranium]], dibandingkan bintang-bintang [[populasi II]] yang elemen beratnya sedikit. Elemen-elemen ini sangat mungkin dihasilkan oleh reaksi nuklir [[endotermik]] selama supernova atau [[transmutasi nuklir|transmutasi]] melalui [[penyerapan neutron]] di dalam sebuah bintang raksasa generasi kedua.<ref name=zeilik />


Matahari tidak punya batas pasti seperti planet-planet berbatu, dan di kepadatan gas di bagian terluarnya menurun seiring bertambahnya jarak dari pusat Matahari.<ref name=Zirker2002-11>{{Cite book|last=Zirker|first=Jack B.|title=Journey from the Center of the Sun|year=2002|publisher=[[Princeton University Press]]|isbn=978-0-691-05781-1|page=11}}</ref> Meski begitu, Matahari memiliki struktur interior yang jelas. Radius Matahari diukur dari pusatnya ke pinggir [[fotosfer]]. Fotosfer adalah lapisan terakhir yang tampak, karena lapisan-lapisan di atasnya terlalu dingin atau terlalu tipis untuk meradiasikan cahaya yang cukup agar dapat terlihat [[mata telanjang]]<ref name=Phillips1995-73>{{Cite book|last=Phillips|first=Kenneth J. H.|title=Guide to the Sun|year=1995|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0-521-39788-9|page=73}}</ref> di hadapan cahaya terang dari fotosfer. Selama [[gerhana Matahari]] total, ketika fotosfer terhalang Bulan, [[korona]] Matahari terlihat di sekitarnya.
Matahari tidak punya batas pasti seperti planet-planet berbatu. Kepadatan gas di bagian terluarnya menurun seiring bertambahnya jarak dari pusat matahari.<ref name=Zirker2002-11>{{Cite book|last=Zirker|first=Jack B.|title=Journey from the Center of the Sun|url=https://archive.org/details/journeyfromcente0000zirk|year=2002|publisher=[[Princeton University Press]]|isbn=978-0-691-05781-1|page=[https://archive.org/details/journeyfromcente0000zirk/page/11 11]}}</ref> Meski begitu, matahari memiliki struktur interior yang jelas. Radius matahari diukur dari pusatnya ke pinggir [[fotosfer]]. Fotosfer adalah lapisan terakhir yang tampak karena lapisan-lapisan di atasnya terlalu dingin atau terlalu tipis untuk meradiasikan cahaya yang cukup agar dapat terlihat [[mata telanjang]]<ref name=Phillips1995-73>{{Cite book|last=Phillips|first=Kenneth J. H.|title=Guide to the Sun|year=1995|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0-521-39788-9|page=73}}</ref> di hadapan cahaya terang dari fotosfer. Selama [[gerhana Matahari|gerhana matahari]] total, ketika fotosfer terhalang Bulan, [[korona]] matahari terlihat di sekitarnya.


Interior Matahari tidak bisa dilihat secara langsung dan Matahari sendiri tidak dapat ditembus [[radiasi elektromagnetik]]. Mengikuti [[seismologi]] yang memakai gelombang gempa untuk mengungkap struktur terdalam Bumi, disiplin [[helioseismologi]] memakai gelombang tekanan ([[suara infrasonik]]) yang melintasi interior Matahari untuk mengukur dan menggambar struktur terdalam Matahari.<ref name=Phillips1995-58>{{Cite book|last=Phillips|first=Kenneth J. H.|title=Guide to the Sun|year=1995|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0-521-39788-9|pages=58–67}}</ref> [[Model komputer]] Matahari juga dimanfaatkan sebagai alat bantu teoretis untuk menyelidiki lapisan-lapisan terdalamnya.
Interior matahari tidak bisa dilihat secara langsung dan matahari sendiri tidak dapat ditembus [[radiasi elektromagnetik]]. Dengan mengikuti [[seismologi]] yang memakai gelombang gempa untuk mengungkap struktur terdalam Bumi, disiplin [[helioseismologi]] memakai gelombang tekanan ([[suara infrasonik]]) yang melintasi interior matahari untuk mengukur dan menggambar struktur terdalam matahari.<ref name=Phillips1995-58>{{Cite book|last=Phillips|first=Kenneth J. H.|title=Guide to the Sun|year=1995|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0-521-39788-9|pages=58–67}}</ref> [[Model komputer]] matahari juga dimanfaatkan sebagai alat bantu teoretis untuk menyelidiki lapisan-lapisan terdalamnya.


=== Inti ===
=== Inti ===
{{Main|Inti Matahari}}{{Plain image with caption|image=The solar interior-id.svg|caption=Irisan matahari dengan daerah inti berada di bawah|width=450|triangle=triangle|triangle color=#ffac00}}[[Inti Matahari|Inti]] matahari diperkirakan merentang dari pusatnya sampai 20–25% radius matahari.<ref name="Garcia2007">
{{Main|Inti Matahari}}
[[Inti Matahari|Inti]] Matahari diperkirakan merentang dari pusatnya sampai 20–25% radius Matahari.<ref name="Garcia2007">
{{Cite journal
{{Cite journal
|last=García |first=R.
|last=García |first=R.
Baris 88: Baris 266:
|authorlink=Basu et al.
|authorlink=Basu et al.
|display-authors=1
|display-authors=1
|arxiv = 0905.0651 }}</ref><ref name=NASA1>{{cite web|url=http://solarscience.msfc.nasa.gov/interior.shtml |title=NASA/Marshall Solar Physics |publisher=Solarscience.msfc.nasa.gov |date=2007-01-18 |accessdate=2009-07-11}}</ref> (sekitar 150 kali lipat kepadatan air) dan suhu mendekati 15,7 juta [[kelvin]] (K).<ref name=NASA1/> Sebaliknya, suhu permukaan Matahari kurang lebih 5.800&nbsp;K. Analisis terkini terhadap data misi [[Solar and Heliospheric Observatory|SOHO]] menunjukkan adanya tingkat rotasi yang lebih cepat di bagian inti ketimbang di seluruh zona radiatif.<ref name="Garcia2007"/> Sepanjang masa hidup Matahari, energi dihasilkan oleh [[fusi nuklir]] melalui serangkaian tahap yang disebut [[reaksi rantai proton-proton|rantai p–p (proton–proton)]]; proses ini mengubah [[hidrogen]] menjadi [[helium]].<ref>{{Cite journal|last=Broggini|first=Carlo|date=26–28 June 2003|page=21|journal=Physics in Collision|title=Nuclear Processes at Solar Energy|bibcode=2003phco.conf...21B|arxiv=astro-ph/0308537|ref=harv}}</ref> Hanya 0,8% energi Matahari yang berasal dari [[siklus CNO]].<ref name=jpcs271_1_012031>{{Cite journal | last1=Goupil | first1=M. J. | last2=Lebreton | first2=Y. | last3=Marques | first3=J. P. | last4=Samadi | first4=R. | last5=Baudin | first5=F. | title=Open issues in probing interiors of solar-like oscillating main sequence stars 1. From the Sun to nearly suns | journal=Journal of Physics: Conference Series | volume=271 | issue=1 | page=012031 | month=January | year=2011 | doi=10.1088/1742-6596/271/1/012031 | bibcode=2011JPhCS.271a2031G | display-authors=1 | postscript=<!-- Bot inserted parameter. Either remove it; or change its value to "." for the cite to end in a ".", as necessary. -->{{inconsistent citations}} |arxiv = 1102.0247 }}</ref>
|arxiv = 0905.0651 }}</ref><ref name="NASA1">{{cite web|url=http://solarscience.msfc.nasa.gov/interior.shtml |title=NASA/Marshall Solar Physics |publisher=Solarscience.msfc.nasa.gov |date=2007-01-18 |accessdate=2009-07-11}}</ref> (sekitar 150 kali lipat kepadatan air) dan suhu mendekati 15,7 juta [[kelvin]] (K).<ref name="NASA1" /> Sebaliknya, suhu permukaan matahari kurang lebih 5.800&nbsp;K. Analisis terkini terhadap data misi [[Solar and Heliospheric Observatory|SOHO]] menunjukkan keberadaan tingkat rotasi yang lebih cepat di bagian inti ketimbang di seluruh zona radiatif.<ref name="Garcia2007" /> Sepanjang masa hidup matahari, energi dihasilkan oleh [[fusi nuklir]] melalui serangkaian tahap yang disebut [[reaksi rantai proton-proton|rantai p–p (proton–proton)]]; proses ini mengubah [[hidrogen]] menjadi [[helium]].<ref>{{Cite journal|last=Broggini|first=Carlo|date=26–28 June 2003|page=21|journal=Physics in Collision|title=Nuclear Processes at Solar Energy|bibcode=2003phco.conf...21B|arxiv=astro-ph/0308537|ref=harv}}</ref> Hanya 0,8% energi matahari yang berasal dari [[siklus CNO]].<ref name="jpcs271_1_012031">{{Cite journal | last1=Goupil | first1=M. J. | last2=Lebreton | first2=Y. | last3=Marques | first3=J. P. | last4=Samadi | first4=R. | last5=Baudin | first5=F. | title=Open issues in probing interiors of solar-like oscillating main sequence stars 1. From the Sun to nearly suns | journal=Journal of Physics: Conference Series | volume=271 | issue=1 | page=012031 | month=January | year=2011 | doi=10.1088/1742-6596/271/1/012031 | bibcode=2011JPhCS.271a2031G | display-authors=1 | postscript=<!-- Bot inserted parameter. Either remove it; or change its value to "." for the cite to end in a ".", as necessary. -->{{inconsistent citations}} |arxiv = 1102.0247 }}</ref>


Inti adalah satu-satunya wilayah Matahari yang menghasilkan energi termal yang cukup melalui fusi; 99% tenaganya tercipta di dalam 24% radius Matahari, dan fusi hampir berhenti sepenuhnya pada tingkat 30% radius. Sisanya dipanaskan oleh energi yang ditransfer ke luar oleh radiasi dari inti ke layar konvektif di luarnya. Energi yang diproduksi melalui fusi di inti harus melintasi beberapa lapisan dalam perjalanan menuju fotosfer sebelum lepas ke angkasa dalam bentuk sinar Matahari atau [[energi kinetik]] partikel.<ref name=Zirker2002-15>{{Cite book|last=Zirker|first=Jack B.|title=Journey from the Center of the Sun|year=2002|publisher=[[Princeton University Press]]|isbn=978-0-691-05781-1|pages=15–34}}</ref><ref name=Phillips1995-47>{{Cite book|last=Phillips|first=Kenneth J. H.|title=Guide to the Sun|year=1995|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0-521-39788-9|pages=47–53}}</ref>
Inti adalah satu-satunya wilayah matahari yang menghasilkan energi termal yang cukup melalui fusi; 99% tenaganya tercipta di dalam 24% radius matahari. Fusi hampir berhenti sepenuhnya pada tingkat 30% radius. Sisanya dipanaskan oleh energi yang ditransfer ke luar oleh radiasi dari inti ke zona konvektif di luarnya. Energi yang diproduksi melalui fusi di inti harus melintasi beberapa lapisan dalam perjalanan menuju fotosfer sebelum lepas ke angkasa dalam bentuk sinar matahari atau [[energi kinetik]] partikel.<ref name="Zirker2002-15">{{Cite book|last=Zirker|first=Jack B.|title=Journey from the Center of the Sun|url=https://archive.org/details/journeyfromcente0000zirk|year=2002|publisher=[[Princeton University Press]]|isbn=978-0-691-05781-1|pages=[https://archive.org/details/journeyfromcente0000zirk/page/15 15]–34}}</ref><ref name="Phillips1995-47">{{Cite book|last=Phillips|first=Kenneth J. H.|title=Guide to the Sun|year=1995|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0-521-39788-9|pages=47–53}}</ref>


[[Rantai proton–proton]] terjadi sekitar {{val|9.2|e=37}} kali per detik di inti. Karena memakai empat [[proton]] bebas (nukleus hidrogen), reaksi ini kira-kira mengubah 3,7{{e|38}} proton menjadi [[partikel alpha]] (nukleus helium) setiap detiknya (dari total ~8,9{{e|56}} proton bebas di Matahari), atau sekitar 6,2{{e|11}} kg per detik.<ref name=Phillips1995-47/> Karena memfusi hidrogen ke helium melepaskan kurang lebih 0,7% massa terfusi dalam bentuk energi,<ref>p. 102, ''The physical universe: an introduction to astronomy'', Frank H. Shu, University Science Books, 1982, ISBN 0-935702-05-9.</ref> Matahari melepaskan energi dengan tingkat konversi massa–energi sebesar 4,26&nbsp;juta ton metrik per detik, 384,6&nbsp;[[Yotta-|yotta]] [[watt]] ({{val|3.846|e=26|u=W}}),<ref name=nssdc /> atau 9,192{{e|10}}&nbsp;[[setara TNT|megaton]] [[Trinitrotoluena|TNT]] per detik. Massa ini tidak dihancurkan untuk menciptakan energi, melainkan diubah menjadi setara energi dan diangkut ''dalam'' energi yang diradiasikan, seperti yang dijelaskan oleh konsep [[kesetaraan massa–energi]].
[[Rantai proton–proton]] terjadi sekitar {{val|9.2|e=37}} kali per detik di inti. Karena memakai empat [[proton]] bebas (nukleus hidrogen), reaksi ini kira-kira mengubah 3,7{{e|38}} proton menjadi [[partikel alpha]] (nukleus helium) setiap detiknya (dari total ~8,9{{e|56}} proton bebas di matahari) atau sekitar 6,2{{e|11}} kg per detik.<ref name="Phillips1995-47" /> Karena memfusi hidrogen ke helium melepaskan kurang lebih 0,7% massa terfusi dalam bentuk energi,<ref>p. 102, ''The physical universe: an introduction to astronomy'', Frank H. Shu, University Science Books, 1982, ISBN 0-935702-05-9.</ref> matahari melepaskan energi dengan tingkat konversi massa–energi sebesar 4,26&nbsp;juta ton metrik per detik, 384,6&nbsp;[[Yotta-|yotta]] [[watt]] ({{val|3.846|e=26|u=W}}),<ref name="nssdc" /> atau 9,192{{e|10}}&nbsp;[[setara TNT|megaton]] [[Trinitrotoluena|TNT]] per detik. Massa ini tidak dihancurkan untuk menciptakan energi, tetapi diubah menjadi setara energi dan diangkut ''dalam'' energi yang diradiasikan, seperti yang dijelaskan oleh konsep [[kesetaraan massa–energi]].


Produksi tenaga oleh fusi di inti bervariasi sesuai jaraknya dari pusat Matahari. Di pusat Matahari, model teori memperkirakan besarnya mencapai 276.5 watt/m<sup>3</sup>,<ref>[http://fusedweb.llnl.gov/CPEP/Chart_Pages/5.Plasmas/Sunlayers.html Table of temperatures, power densities, luminosities by radius in the Sun]. Fusedweb.llnl.gov (1998-11-09). Retrieved on 2011-08-30.</ref> kepadatan produksi tenaga yang kira-kira lebih mendekati metabolisme reptil daripada bom termonuklir.{{efn|name=power production density}} Puncak produksi tenaga di Matahari telah dibanding-bandingkan dengan panas volumetrik yang dihasilkan di dalam [[kompos|tumpukan kompos]] aktif. Keluaran tenaga Matahari yang luar biasa tidak diakibatkan oleh tenaga per volumenya yang tinggi, melainkan ukurannya yang besar.
Produksi tenaga oleh fusi di inti bervariasi sesuai jaraknya dari pusat matahari. Di pusat matahari, model teori memperkirakan besarnya mencapai 276.5 watt/m<sup>3</sup>,<ref>[http://fusedweb.llnl.gov/CPEP/Chart_Pages/5.Plasmas/Sunlayers.html Table of temperatures, power densities, luminosities by radius in the Sun] {{Webarchive|url=http://webarchive.loc.gov/all/20011129122524/http%3A//fusedweb%2Ellnl%2Egov/cpep/chart_pages/5%2Eplasmas/sunlayers%2Ehtml |date=2001-11-29 }}. Fusedweb.llnl.gov (1998-11-09). Retrieved on 2011-08-30.</ref> kepadatan produksi tenaga yang kira-kira lebih mendekati metabolisme reptil daripada bom termonuklir.{{efn|name=power production density}} Puncak produksi tenaga di matahari telah dibanding-bandingkan dengan panas volumetrik yang dihasilkan di dalam [[kompos|tumpukan kompos]] aktif. Keluaran tenaga matahari yang luar biasa tidak diakibatkan oleh tenaga per volumenya yang tinggi, melainkan ukurannya yang besar.


Tingkat fusi di bagian inti berada dalam kesetimbangan yang bisa membaik sendiri: tingkat fusi yang agak lebih tinggi mengakibatkan inti memanas dan sedikit [[pemuaian panas|memuai]] terhadap [[berat]] lapisan terluarnya, sehingga mengurangi tingkat fusi dan memperbaiki [[Perturbasi (astronomi)|perturbasi]]; dan tingkat yang agak lebih rendah mengakibatkan inti mendingin dan sedikit menyusut, sehingga meningkatkan tingkat fusi dan memperbaikinya ke tingkat saat ini.<ref>{{Cite journal|last1=Haubold |first1=H.J.|last2=Mathai|first2=A.M.|date= May 18, 1994|page=102|volume=320|journal=Basic space science. AIP Conference Proceedings |title=Solar Nuclear Energy Generation & The Chlorine Solar Neutrino Experiment|doi=10.1063/1.47009|arxiv=astro-ph/9405040|bibcode=1995AIPC..320..102H|ref=harv}}</ref><ref>{{cite web|last=Myers|first=Steven T.|title=Lecture 11&nbsp;– Stellar Structure I: Hydrostatic Equilibrium|date=1999-02-18|accessdate=15 July 2009|url=http://www.aoc.nrao.edu/~smyers/courses/astro12/L11.html}}</ref>
Tingkat fusi di bagian inti berada dalam kesetimbangan yang bisa membaik sendiri. Tingkat fusi yang agak lebih tinggi mengakibatkan inti memanas dan sedikit [[pemuaian panas|memuai]] terhadap [[berat]] lapisan terluarnya sehingga mengurangi tingkat fusi dan memperbaiki [[Perturbasi (astronomi)|perturbasi]]; tingkat yang agak lebih rendah mengakibatkan inti mendingin dan sedikit menyusut sehingga meningkatkan tingkat fusi dan memperbaikinya ke tingkat saat ini.<ref>{{Cite journal|last1=Haubold |first1=H.J.|last2=Mathai|first2=A.M.|date= May 18, 1994|page=102|volume=320|journal=Basic space science. AIP Conference Proceedings |title=Solar Nuclear Energy Generation & The Chlorine Solar Neutrino Experiment|doi=10.1063/1.47009|arxiv=astro-ph/9405040|bibcode=1995AIPC..320..102H|ref=harv}}</ref><ref>{{cite web|last=Myers|first=Steven T.|title=Lecture 11&nbsp;– Stellar Structure I: Hydrostatic Equilibrium|date=1999-02-18|accessdate=15 July 2009|url=http://www.aoc.nrao.edu/~smyers/courses/astro12/L11.html}}</ref>


[[Sinar gamma]] (foton berenergi tinggi) yang dilepaskan dalam reaksi fusi hanya diserap oleh beberapa militer plasma Matahari, kemudian dipancarkan kembali secara acak dalam bentuk energi yang lebih rendah. Karena itu, butuh waktu lama bagi radiasi untuk mencapai permukaan Matahari. Perkiraan waktu tempuh foton berkisar antara 10.000 sampai 170.000&nbsp;tahun.<ref name="NASA">
[[Sinar gama]] (foton berenergi tinggi) yang dilepaskan dalam reaksi fusi hanya diserap oleh beberapa militer plasma matahari, kemudian dipancarkan kembali secara acak dalam bentuk energi yang lebih rendah. Karena itu, butuh waktu lama bagi radiasi untuk mencapai permukaan matahari. Perkiraan waktu tempuh foton berkisar antara 10–170 ribu tahun.<ref name="NASA">
{{Cite journal
{{Cite journal
|author=NASA
|author=NASA
Baris 109: Baris 287:
|ref=harv
|ref=harv
|authorlink=NASA
|authorlink=NASA
}}</ref> [[Neutrino]], yang mewakili sekitar 2% produksi energi total Matahari, hanya butuh 2,3 detik untuk mencapai permukaan. Karena transprotasi energi di Matahari adalah proses yang melibatkan foton dalam kesetimbangan termodinamik dengan zat, skala waktu transportasi energi di Matahari lebih panjang dengan rentang 30.000.000 tahun. Ini adalah waktu yang diperlukan Matahari untuk kembali ke keadaan stabil jika tingkat penciptaan energi di intinya tiba-tiba berubah.<ref>{{Cite journal
}}</ref> [[Neutrino]], yang mewakili sekitar 2% produksi energi total matahari, hanya butuh 2,3 detik untuk mencapai permukaan. Karena transprotasi energi di matahari adalah proses yang melibatkan foton dalam kesetimbangan termodinamik dengan zat, skala waktu transportasi energi di matahari lebih panjang dengan rentang 30 juta tahun. Ini adalah waktu yang diperlukan matahari untuk kembali ke keadaan stabil jika tingkat penciptaan energi di intinya tiba-tiba berubah.<ref>{{Cite journal
|author=Michael Stix
|author=Michael Stix
|title=On the time scale of energy transport in the sun
|title=On the time scale of energy transport in the sun
Baris 119: Baris 297:
|date=January 2003
|date=January 2003
|url=http://www.springerlink.com/content/l256u14247171u67/
|url=http://www.springerlink.com/content/l256u14247171u67/
|bibcode = 2003SoPh..212....3S }}</ref>
|bibcode=2003SoPh..212....3S
}}{{Pranala mati|date=Juli 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


Sepanjang bagian akhir perjalanan foton keluar Matahari, di lapisan konvektif terluar, tabrakannya lebih sedikit dan jauh dan energinya lebih rendah. Fotosfer adalah permukaan transparan Matahari tempat foton terlepas dalam bentuk [[cahaya tampak]]. Setiap sinar gamma di inti Matahari diubah menjadi beberapa juta foton cahaya tampak sebelum lepas ke luar angkasa. [[Neutrino]] juga dilepaskan oleh reaksi fusi di inti, namun tidak seperti foton, neutrino jarang berinteraksi dengan zat sampai-sampai semuanya bisa dengan mudah keluar dari Matahari. Selama beberapa tahun, pengukuran jumlah neutrino yang diproduksi di Matahari [[masalah neutrino Matahari|lebih rendah daripada yang diprediksi]] teori dengan faktor 3. Kesenjangan ini diselesaikan pada tahun 2001 melalui penemuan efek [[osilasi neutrino]]: Matahari memancarkan beberapa neutrino sesuai prediksi [[teori]], tetapi detektor neutrino kehilangan {{frac|2|3}} jumlahnya karena neutrino sudah berubah [[rasa (fisika partikel)|rasa]] saat dideteksi.<ref name="Schlattl">
Sepanjang bagian akhir perjalanan foton keluar matahari, di zona konvektif terluar, tabrakannya lebih sedikit dan energinya lebih rendah. Fotosfer adalah permukaan transparan matahari tempat foton terlepas dalam bentuk [[cahaya tampak]]. Setiap sinar gama di inti matahari diubah menjadi beberapa juta foton cahaya tampak sebelum lepas ke luar angkasa. [[Neutrino]] juga dilepaskan oleh reaksi fusi di inti, tetapi tidak seperti foton. Neutrino jarang berinteraksi dengan zat sampai-sampai semuanya bisa dengan mudah keluar dari matahari. Selama beberapa tahun, pengukuran jumlah neutrino yang diproduksi di matahari [[masalah neutrino Matahari|lebih rendah daripada yang diprediksi]] teori dengan faktor 3. Kesenjangan ini diselesaikan pada tahun 2001 melalui penemuan efek [[osilasi neutrino]]: matahari memancarkan beberapa neutrino sesuai prediksi [[teori]], tetapi detektor neutrino kehilangan {{frac|2|3}} jumlahnya karena neutrino sudah berubah [[rasa (fisika partikel)|rasa]] saat dideteksi.<ref name="Schlattl">
{{Cite journal
{{Cite journal
|last=Schlattl |first=H.
|last=Schlattl |first=H.
Baris 132: Baris 311:
|arxiv = hep-ph/0102063 |bibcode = 2001PhRvD..64a3009S }}</ref>
|arxiv = hep-ph/0102063 |bibcode = 2001PhRvD..64a3009S }}</ref>


[[Berkas:Sun parts big.jpg|jmpl|300px|Potongan melintang bintang tipe Matahari ([[NASA]])]]
[[Berkas:Sun parts big.jpg|jmpl|300px|Potongan melintang bintang tipe matahari ([[NASA]])]]


=== Zona radiatif ===
=== Zona radiatif ===
Kurang lebih di bawah 0,7 radius Matahari, material Matahari cukup panas dan padat sampai-sampai [[radiasi termal]] adalah cara utama untuk mentransfer energi dari inti.<ref name="autogenerated1">{{cite web|url=http://mynasa.nasa.gov/worldbook/sun_worldbook.html |title=NASA&nbsp;– Sun |publisher=World Book at NASA|accessdate=2012-10-10}}</ref> Zona ini tidak diatur oleh [[konveksi]] termal; meski begitu suhunya turun dari kira-kira 7 juta ke 2 juta kelvin seiring bertambahnya jarak dari inti.<ref name=NASA1/> [[Gradien suhu]] ini kurang dari nilai [[tingkat selang adiabatik]] sehingga tidak dapat menciptakan konveksi.<ref name=NASA1/> Energi ditransfer oleh [[radiasi]][[ion]] [[hidrogen]] dan [[helium]] memancarkan [[foton]], yang hanya bergerak sedikit sebelum diserap kembali oleh ion-ion lain.<ref name="autogenerated1"/> Kepadatannya turun seratus kali lipat (dari 20 g/cm<sup>3</sup> ke 0,2 g/cm<sup>3</sup>) dari 0,25 radius Matahari di atas zona radiasi.<ref name="autogenerated1"/><!-- http://adsabs.harvard.edu/abs/2008SoPh..251..101M -->
Kurang lebih di bawah 0,7 radius matahari, material matahari cukup panas dan padat sampai-sampai [[radiasi termal]] adalah cara utama untuk mentransfer energi dari inti.<ref name="autogenerated1">{{cite web |url=http://mynasa.nasa.gov/worldbook/sun_worldbook.html |title=NASA&nbsp;– Sun |publisher=World Book at NASA |accessdate=2012-10-10 |archive-date=2013-05-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130510142009/http://mynasa.nasa.gov/worldbook/sun_worldbook.html |dead-url=yes }}</ref> Zona ini tidak diatur oleh [[konveksi]] termal. Meski begitu, suhunya turun dari kira-kira 7 juta ke 2 juta kelvin seiring bertambahnya jarak dari inti.<ref name=NASA1/> [[Gradien suhu]] ini kurang dari nilai [[tingkat selang adiabatik]] sehingga tidak dapat menciptakan konveksi.<ref name=NASA1/> Energi ditransfer oleh [[radiasi]] [[ion]] [[hidrogen]] dan [[helium]] yang memancarkan [[foton]], yang hanya bergerak sedikit sebelum diserap kembali oleh ion-ion lain.<ref name="autogenerated1"/> Kepadatannya turun seratus kali lipat (dari 20 g/cm<sup>3</sup> ke 0,2 g/cm<sup>3</sup>) dari 0,25 radius matahari di atas zona radiasi.<ref name="autogenerated1"/><!-- http://adsabs.harvard.edu/abs/2008SoPh..251..101M -->


Zona radiatif dan zona konvektif dipisahkan oleh sebuah lapisan transisi, [[takhoklin]]. Ini adalah wilayah ketika perubahan fenomena mencolok antara rotasi seragam di zona radiatif dan rotasi diferensial di zona konveksi menghasilkan celah besar—kondisi ketika lapisan-lapisan horizontal saling bergesekan berlawanan arah.<ref>{{Cite book|url = http://books.google.com/?id=PLNwoJ6qFoEC&pg=PA193|isbn = 978-0-8493-3355-2|pages = 193–235|chapter = The solar tachocline: Formation, stability and its role in the solar dynamo|author = ed. by Andrew M. Soward...|year = 2005|publisher = CRC Press|location = Boca Raton|title = Fluid dynamics and dynamos in astrophysics and geophysics reviews emerging from the Durham Symposium on Astrophysical Fluid Mechanics, July 29 to August 8, 2002}}</ref> Gerakan cair yang ditemukan di zona konveksi di atasnya perlahan menghilang dari atas sampai bawah lapisan ini, sama seperti karakteristik tenang zona radiatif di bawah. Saat ini, diperkirakan bahwa sebuah dinamo magnetik di dalma lapisan ini menciptakan [[medan magnet]] Matahari (baca [[dinamo Matahari]]).<ref name=NASA1/>
Zona radiatif dan zona konvektif dipisahkan oleh sebuah lapisan transisi, [[takoklin]]. Ini adalah wilayah ketika perubahan fenomena mencolok antara rotasi seragam di zona radiatif dan rotasi diferensial di zona konvektif menghasilkan celah besar—kondisi ketika lapisan-lapisan horizontal saling bergesekan berlawanan arah.<ref>{{Cite book|url = http://books.google.com/?id=PLNwoJ6qFoEC&pg=PA193|isbn = 978-0-8493-3355-2|pages = 193–235|chapter = The solar tachocline: Formation, stability and its role in the solar dynamo|author = ed. by Andrew M. Soward...|year = 2005|publisher = CRC Press|location = Boca Raton|title = Fluid dynamics and dynamos in astrophysics and geophysics reviews emerging from the Durham Symposium on Astrophysical Fluid Mechanics, July 29 to August 8, 2002}}</ref> Gerakan cair yang ditemukan di zona konvektif di atasnya perlahan menghilang dari atas sampai bawah lapisan ini, sama seperti karakteristik tenang zona radiatif di bawah. Saat ini, diperkirakan bahwa sebuah dinamo magnetik di dalam lapisan ini menciptakan [[medan magnet]] matahari (baca [[dinamo Matahari|dinamo matahari]]).<ref name=NASA1/>


=== Zona konvektif ===
=== Zona konvektif ===
Di lapisan terluar Matahari, dari permukaannya sampai kira-kira 200.000&nbsp;km di bawahnya (70% radius Matahari dari pusat), suhunya lebih rendah daripada di zona radiatif dan atom yang lebih berat tidak sepenuhnya terionisasikan. Akibatnya, transportasi panas radiatif kurang efektif. Kepadatan gas-gas ini sangat rendah untuk memungkinkan arus konvektif terbentuk. Material yang dipanaskan di takhoklin memanas dan memuai, sehingga mengurangi kepadatannya dan memungkinkan material tersebut naik. Pengaruhnya, konveksi termal berkembang saat [[termal|sel panas]] mengangkut mayoritas panas ke luar hingga fotosfer Matahari. Setelah material tersebut mendingin di fotosfer, kepadatannya meningkat, lalu tenggelam ke dasar zona konveksi. Di sana material memanfaatkan panas dari atas zona radiatif dan siklus ini berlanjut. Di fotosfer, suhu menurun hingga 5.7000 K dan kepadatannya turun hingga 0,2 g/m<sup>3</sup> (sekitar 1/6.000 kepadatan udara di permukaan laut).<ref name=NASA1/>
Di lapisan terluar matahari, dari permukaannya sampai kira-kira 200.000&nbsp;km di bawahnya (70% radius matahari dari pusat), suhunya lebih rendah daripada di zona radiatif dan atom yang lebih berat tidak sepenuhnya terionisasikan. Akibatnya, transportasi panas radiatif kurang efektif. Kepadatan gas-gas ini sangat rendah untuk memungkinkan arus konvektif terbentuk. Material yang dipanaskan di takoklin memanas dan memuai sehingga mengurangi kepadatannya dan memungkinkan material tersebut naik. Pengaruhnya, konveksi termal berkembang saat [[termal|sel panas]] mengangkut mayoritas panas ke luar hingga fotosfer matahari. Setelah material tersebut mendingin di fotosfer, kepadatannya meningkat, lalu tenggelam ke dasar zona konveksi. Di sana, material memanfaatkan panas dari atas zona radiatif dan siklus ini berlanjut. Di fotosfer, suhu menurun hingga 5.700 K dan kepadatannya turun hingga 0,2 g/m<sup>3</sup> (sekitar 1/6.000 kepadatan udara di permukaan laut).<ref name=NASA1/>


Kolom panas di zona konveksi membentuk jejak di permukaan Matahari yang disebut [[granul (fisika Matahari)|granulasi]] dan [[supergranulasi]]. Konveksi turbulen di bagian terluar interior Matahari ini menghasilkan dinamo "berskala kecil" yang menciptakan kutub magnetik utara dan selatan di seluruh permukaan Matahari.<ref name=NASA1/> Kolom panas Matahari disebut [[sel Bénard]] dan berbentuk prisma heksagon.<ref>
Kolom panas di zona konvektif membentuk jejak di permukaan matahari yang disebut [[granul (fisika Matahari)|granulasi]] dan [[supergranulasi]]. Konveksi turbulen di bagian terluar interior matahari ini menghasilkan dinamo "berskala kecil" yang menciptakan kutub magnetik utara dan selatan di seluruh permukaan matahari.<ref name=NASA1/> Kolom panas matahari disebut [[sel Bénard]] dan berbentuk prisma heksagon.<ref>
{{Cite book
{{Cite book
|last=Mullan|first=D.J
|last=Mullan|first=D.J
Baris 156: Baris 335:


=== Fotosfer ===
=== Fotosfer ===
[[Berkas:EffectiveTemperature 300dpi e.png|jmpl|250px|[[Suhu efektif]], atau suhu [[benda hitam]], Matahari (5777 K) adalah suhu yang harus dimiliki sebuah benda hitam berukuran sama agar menghasilkan total tenaga emisif yang sama.]]
[[Berkas:EffectiveTemperature 300dpi e.png|jmpl|250px|[[Suhu efektif]], atau suhu [[benda hitam]], matahari (5.777 K) adalah suhu yang harus dimiliki sebuah benda hitam berukuran sama agar menghasilkan total tenaga emisif yang sama.]]
{{Main|Fotosfer}}
{{Main|Fotosfer}}
Permukaan Matahari yang tampak, fotosfer, adalah lapisan yang di bawahnya Matahari menjadi [[opasitas (optik)|opak]] terhadap cahaya tampak.<ref name=Abhyankar1977/> Di atas fotosfer, sinar Matahari yang tampak bebas berkelana ke angkasa dan energinya terlepas sepenuhnya dari Matahari. Perubahan opasitas diakibatkan oleh berkurangnya jumlah [[anion hidrogen|ion H<sup>−</sup>]] yang mudah menyerap cahaya tampak.<ref name=Abhyankar1977/> Sebalinya, cahaya tampak yang kita lihat dihasilkan dalam bentuk elektron dan bereaksi dengan atom [[hidrogen]] untuk menghasilkan ion H<sup>−</sup>.<ref name="Gibson">
Permukaan matahari yang tampak, fotosfer, adalah lapisan yang di bawahnya matahari menjadi [[opasitas (optik)|opak]] terhadap cahaya tampak.<ref name=Abhyankar1977/> Di atas fotosfer, sinar matahari yang tampak bebas berkelana ke angkasa dan energinya terlepas sepenuhnya dari matahari. Perubahan opasitas diakibatkan oleh berkurangnya jumlah [[anion hidrogen|ion H<sup>−</sup>]] yang mudah menyerap cahaya tampak.<ref name=Abhyankar1977/> Sebalinya, cahaya tampak yang kita lihat dihasilkan dalam bentuk elektron dan bereaksi dengan atom [[hidrogen]] untuk menghasilkan ion H<sup>−</sup>.<ref name="Gibson">
{{Cite book
{{Cite book
|last=Gibson|first=E.G.
|last=Gibson|first=E.G.
Baris 175: Baris 354:
|isbn=0-935702-64-4
|isbn=0-935702-64-4
}}</ref>
}}</ref>
Tebal fotosfer puluhan sampai ratusan kilometer, sedikit kurang opak daripada [[udara]] di Bumi. Karena bagian atas fotosfer lebih dingin daripada bagian bawahnya, citra Matahari tampak lebih terang di tengah daripada pinggir atau ''lengan'' cakram Matahari; fenomena ini disebut [[penggelapan lengan]].<ref name=Abhyankar1977/> Spektrum sinar Matahari kurang lebih sama dengan spektrum [[benda hitam]] yang beradiasi sekitar 6.000 [[kelvin|K]], berbaur dengan [[jalur penyerapan]] atomik dari lapisan tipis di atas fotosfer. Fotosfer memiliki kepadatan partikel sebesar ~10<sup>23</sup>&nbsp;m<sup>−3</sup> (sekitar 0,37% jumlah partikel per volume [[atmosfer Bumi]] di permukaan laut). Fotosfer tidak sepenuhnya terionisasikan—cakupan ionisasinya sekitar 3%, sehingga nyaris seluruh hidrogen dibiarkan berbentuk atom.<ref>{{cite journal|last=Rast|first=Mark|coauthors=Åke Nordlund, Robert F Stein, Juri Toomre|title=Ionization Effects in Three-Dimensional Solar Granulation Simulations|journal=The Astrophysical Journal|date=12|year=1993|month=February|url=http://adsabs.harvard.edu/full/1993ApJ...408L..53R|accessdate=31 December 2012}}</ref>


Tebal fotosfer puluhan sampai ratusan kilometer, sedikit kurang opak daripada [[udara]] di Bumi. Karena bagian atas fotosfer lebih dingin daripada bagian bawahnya, citra matahari tampak lebih terang di tengah daripada pinggir atau ''lengan'' cakram matahari; fenomena ini disebut [[penggelapan lengan]].<ref name="Abhyankar1977" /> Spektrum sinar matahari kurang lebih sama dengan spektrum [[benda hitam]] yang beradiasi sekitar 6.000 [[kelvin|K]], berbaur dengan [[jalur penyerapan]] atomik dari lapisan tipis di atas fotosfer. Fotosfer memiliki kepadatan partikel sekitar 10<sup>23</sup>&nbsp;m<sup>−3</sup> (sekitar 0,37% jumlah partikel per volume [[atmosfer Bumi]] di permukaan laut). Fotosfer tidak sepenuhnya terionisasikan—cakupan ionisasinya sekitar 3%—sehingga nyaris seluruh hidrogen dibiarkan berbentuk atom.<ref>{{cite journal|last=Rast|first=Mark|coauthors=Åke Nordlund, Robert F Stein, Juri Toomre|title=Ionization Effects in Three-Dimensional Solar Granulation Simulations|journal=The Astrophysical Journal|date=12|year=1993|month=February|url=http://adsabs.harvard.edu/full/1993ApJ...408L..53R|accessdate=31 December 2012}}</ref>
Selama penelitian awal terhadap [[spektrum optik]] fotosfer, beberapa jalur penyerapan yang ditemukan tidak ada kaitannya dengan [[elemen kimia]] apapun yang saat itu dikenal di Bumi. Pada tahun 1868, [[Norman Lockyer]] berhipotesis bahwa jalur-jalur penyerapan ini terbentuk oleh elemen baru yang ia sebut ''[[helium]]'', diambil dari nama dewa Matahari Yunani [[Helios]]. 25 tahun kemudian, helium berhasil diisolasi di Bumi.<ref name="Lockyer">

{{cite web
Selama penelitian awal terhadap [[spektrum optik]] fotosfer, beberapa jalur penyerapan yang ditemukan tidak berkaitan dengan [[elemen kimia]] apa pun yang dikenal di Bumi saat itu. Pada tahun 1868, [[Norman Lockyer]] berhipotesis bahwa jalur-jalur penyerapan ini terbentuk oleh elemen baru yang ia sebut ''[[helium]]'', diambil dari nama dewa matahari Yunani [[Helios]]. Dua puluh lima tahun kemudian, helium berhasil diisolasi di Bumi.<ref name="Lockyer">{{cite web
|last=Parnel |first=C.
|last=Parnel
|first=C.
|title=Discovery of Helium
|title=Discovery of Helium
|url=http://www-solar.mcs.st-andrews.ac.uk/~clare/Lockyer/helium.html
|url=http://www-solar.mcs.st-andrews.ac.uk/~clare/Lockyer/helium.html
|publisher=[[University of St Andrews]]
|publisher=[[University of St Andrews]]
|accessdate=2006-03-22
|accessdate=2006-03-22
|archive-date=2015-11-07
}}</ref>
|archive-url=https://web.archive.org/web/20151107043457/http://www-solar.mcs.st-andrews.ac.uk/~clare/Lockyer/helium.html
|dead-url=yes
}}</ref>


=== Atmosfer ===
=== Atmosfer ===
{{See also|Korona|Lingkaran korona}}
{{See also|Korona|Lingkaran korona}}
[[Berkas:Solar eclipse 1999 4 NR.jpg|jmpl|ka|250px|Saat [[gerhana Matahari]] total, [[korona]] Matahari dapat dilihat dengan mata telanjang selama periode totalitas yang singkat.]]
[[Berkas:Solar eclipse 1999 4 NR.jpg|jmpl|ka|250px|Saat [[gerhana Matahari|gerhana matahari]] total, [[korona]] matahari dapat dilihat dengan mata telanjang selama periode totalitas yang singkat.]]
Bagian Matahari di atas fotosfer disebut ''atmosfer Matahari''.<ref name=Abhyankar1977/> Atmosfer dapat diamati menggunakan teleskop yang beroperasi di seluruh [[spektrum elektromagnet]], mulai dari radio hingga cahaya tampak sampai [[sinar gamma]], dan terdiri dari lima zona utama: ''suhu rendah'', [[kromosfer]], [[wilayah transisi Matahari|wilayah transisi]], [[korona]], dan [[heliosfer]].<ref name=Abhyankar1977/> Heliosfer, dianggap sebagai atmosfer terluar tipis Matahari, membentang ke luar melewati orbit [[Pluto]] hingga [[Heliopause (astronomi)|heliopause]] yang membentuk batas dengan [[medium antarbintang]]. Kromosfer, wilayah transisi, dan korona jauh lebih panas ketimbang permukaan Matahari.<ref name=Abhyankar1977/> Alasannya belum terbukti tepat; bukti yang ada memperkirakan bahwa [[gelombang Alfvén]] memiliki energi yang cukup untuk memanaskan korona.<ref>
Bagian matahari di atas fotosfer disebut atmosfer matahari.<ref name=Abhyankar1977/> Atmosfer dapat diamati menggunakan teleskop yang beroperasi di seluruh [[spektrum elektromagnet]], mulai dari radio hingga cahaya tampak sampai [[sinar gamma|sinar gama]], dan terdiri dari lima zona utama: suhu rendah, [[kromosfer]], [[wilayah transisi Matahari|wilayah transisi]], [[korona]], dan [[heliosfer]].<ref name=Abhyankar1977/> Heliosfer, dianggap sebagai atmosfer terluar tipis matahari, membentang ke luar melewati orbit [[Pluto]] hingga [[Heliopause (astronomi)|heliopause]] yang membentuk batas dengan [[medium antarbintang]]. Kromosfer, wilayah transisi, dan korona jauh lebih panas daripada permukaan matahari.<ref name=Abhyankar1977/> Alasannya belum terbukti tepat; bukti yang ada memperkirakan bahwa [[gelombang Alfvén]] memiliki energi yang cukup untuk memanaskan korona.<ref>
{{Cite journal
{{Cite journal
|last=De Pontieu |first=B.
|last=De Pontieu |first=B.
Baris 202: Baris 385:
|bibcode = 2007Sci...318.1574D }}</ref>
|bibcode = 2007Sci...318.1574D }}</ref>


Lapisan terdingin Matahari adalah wilayah suhu rendah yang terletak sekitar {{val|500|u=km}} di atas fotosfer dengan suhu kurang lebih {{val|4100|ul=K}}.<ref name=Abhyankar1977>{{Cite journal|last=Abhyankar|first=K.D.|title=A Survey of the Solar Atmospheric Models|year=1977|journal=Bull. Astr. Soc. India|volume=5|bibcode=1977BASI....5...40A|pages=40–44|url=http://prints.iiap.res.in/handle/2248/510|ref=harv}}</ref> Bagian Matahari ini cukup dingin untuk memungkinkan keberadaan molekul sederhana seperti [[karbon monoksida]] dan air, yang dapt dideteksi melalui spektrum penyerapan mereka.<ref name=Solanki1994>{{Cite journal|last=Solanki|first=S.K.|coauthors=, W. and Ayres, T.|title=New Light on the Heart of Darkness of the Solar Chromosphere |year=1994|journal=Science|pmid=17748350|volume=263|issue=5143|pages=64–66|doi=10.1126/science.263.5143.64|ref=harv|bibcode = 1994Sci...263...64S }}</ref>
Lapisan terdingin matahari adalah wilayah suhu rendah yang terletak sekitar {{val|500|u=km}} di atas fotosfer dengan suhu kurang lebih {{val|4100|ul=K|fmt=points}}.<ref name=Abhyankar1977>{{Cite journal|last=Abhyankar|first=K.D.|title=A Survey of the Solar Atmospheric Models|year=1977|journal=Bull. Astr. Soc. India|volume=5|bibcode=1977BASI....5...40A|pages=40–44|url=http://prints.iiap.res.in/handle/2248/510|ref=harv}}</ref> Bagian matahari ini cukup dingin untuk memungkinkan keberadaan molekul sederhana seperti [[karbon monoksida]] dan air, yang dapat dideteksi melalui spektrum penyerapan mereka.<ref name=Solanki1994>{{Cite journal|last=Solanki|first=S.K.|coauthors=, W. and Ayres, T.|title=New Light on the Heart of Darkness of the Solar Chromosphere |year=1994|journal=Science|pmid=17748350|volume=263|issue=5143|pages=64–66|doi=10.1126/science.263.5143.64|ref=harv|bibcode = 1994Sci...263...64S }}</ref>


Di atas lapisan suhu rendah ada lapisan setebal {{val|2000|u=km}} yang didominasi spektrum emisi dan jalur penyerapan.<ref name=Abhyankar1977/> Lapisan ini bernama ''kromosfer'' yang diambil dari kata Yunani ''chroma'', artinya warna, karena kromosfer terlihat seperti cahaya berwarna di awal dan akhir [[gerhana Matahari|gerhana Matahari total]].<ref name="autogenerated1"/> Suhu kromosfer meningkat perlahan seiring ketinggiannya, berkisar sampai {{val|20000|u=K}} di dekat puncaknya.<ref name=Abhyankar1977/> Di bagian teratas kromosfer, [[helium]] [[ionisasi|terionisasikan]] separuhnya.<ref name=Hansteen1997>{{Cite journal|last=Hansteen|first=V.H.|coauthors=Leer, E.|title=The role of helium in the outer solar atmosphere|year=1997|journal=The Astrophysical Journal|volume=482|issue=1|pages=498–509|doi=10.1086/304111|bibcode=1997ApJ...482..498H|ref=harv}}</ref>
Di atas lapisan suhu rendah, ada lapisan setebal {{val|2000|u=km|fmt=points}} yang didominasi spektrum emisi dan jalur penyerapan.<ref name=Abhyankar1977/> Lapisan ini bernama ''kromosfer'' yang diambil dari kata Yunani ''chroma'', artinya warna, karena kromosfer terlihat seperti cahaya berwarna di awal dan akhir [[gerhana Matahari|gerhana matahari total]].<ref name="autogenerated1"/> Suhu kromosfer meningkat perlahan seiring ketinggiannya, berkisar sampai {{val|20000|u=K}} di dekat puncaknya.<ref name=Abhyankar1977/> Di bagian teratas kromosfer, [[helium]] [[ionisasi|terionisasikan]] separuhnya.<ref name=Hansteen1997>{{Cite journal|last=Hansteen|first=V.H.|coauthors=Leer, E.|title=The role of helium in the outer solar atmosphere|year=1997|journal=The Astrophysical Journal|volume=482|issue=1|pages=498–509|doi=10.1086/304111|bibcode=1997ApJ...482..498H|ref=harv}}</ref>


[[Berkas:171879main LimbFlareJan12 lg.jpg|jmpl|kiri|350px|Diambil oleh [[Hinode]] Solar Optical Telescope tanggal 12 Januari 2007, citra Matahari ini menunjukkan sifat filamen pada plasma yang menghubungkan wilayah-wilayah berpolaritas magnet berbeda.]]
[[Berkas:171879main LimbFlareJan12 lg.jpg|jmpl|kiri|350px|Diambil oleh [[Hinode]] Solar Optical Telescope tanggal 12 Januari 2007, citra matahari ini menunjukkan sifat filamen pada plasma yang menghubungkan wilayah-wilayah berpolaritas magnet berbeda.]]


Di atas kromosfer, di [[wilayah transisi Matahari|wilayah transisi]] tipis (sekitar 200&nbsp;km), suhu naik cepat dari sekitar 20.000 [[kelvin|K]] di atas kromosfer hingga mendekati suhu korona sebesar 1.000.000 [[kelvin|K]].<ref name=Erdelyi2007/> Peningkatan suhu ini dibantu oleh ionisasi penuh helium di wilayah transisi, yang mengurangi pendinginan radiatif plasma secara besar-besaran.<ref name=Hansteen1997/> Wilayah transisi tidak terbentuk di ketinggian tetap. Wilayah ini membentuk semacam [[Halo (fenomena optik)|nimbus]] mengitari fitur-fitur kromosfer seperti [[spikula (fisika Matahari)|spikula]] dan [[filamen Matahari|filamen]] dan memiliki gerakan tak teratur yang konstan.<ref name="autogenerated1"/> Wilayah transisi sulit diamati dari permukaan Bumi, tetapi dapat diamati dari [[luar angkasa]] menggunakan instrumen yang sensitif terhadap [[spektrum elektromagnetik|spektrum]] [[ultraviolet|ultraviolet ekstrem]].<ref name=Dwivedi2006>{{Cite journal|last=Dwivedi|first=Bhola N.|title=Our ultraviolet Sun|year=2006|journal=Current Science|volume=91|issue=5|pages=587–595 |url=http://cs-test.ias.ac.in/cs/Downloads/article_40416.pdf|format=PDF|ref=harv}}</ref>
Di atas kromosfer, di [[wilayah transisi Matahari|wilayah transisi]] tipis (sekitar 200&nbsp;km), suhu naik cepat dari sekitar 20 ribu [[kelvin]] di atas kromosfer hingga mendekati suhu korona sebesar satu juta [[kelvin]].<ref name=Erdelyi2007/> Peningkatan suhu ini dibantu oleh ionisasi penuh helium di wilayah transisi, yang mengurangi pendinginan radiatif plasma secara besar-besaran.<ref name=Hansteen1997/> Wilayah transisi tidak terbentuk di ketinggian tetap. Wilayah ini membentuk semacam [[Halo (fenomena optik)|nimbus]] mengitari fitur-fitur kromosfer seperti [[spikula (fisika Matahari)|spikula]] dan [[filamen Matahari|filamen]] dan memiliki gerakan tak teratur yang konstan.<ref name="autogenerated1"/> Wilayah transisi sulit diamati dari permukaan Bumi, tetapi dapat diamati dari [[luar angkasa]] menggunakan instrumen yang sensitif terhadap [[spektrum elektromagnetik|spektrum]] [[ultraviolet|ultraviolet ekstrem]].<ref name=Dwivedi2006>{{Cite journal|last=Dwivedi|first=Bhola N.|title=Our ultraviolet Sun|year=2006|journal=Current Science|volume=91|issue=5|pages=587–595|url=http://cs-test.ias.ac.in/cs/Downloads/article_40416.pdf|format=PDF|ref=harv}}{{Pranala mati|date=Oktober 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


[[Korona]] adalah kepanjangan atmosfer telruar Matahari yang volumenya lebih besar daripada Matahari itu sendiri. Korona terus menyebar ke angkasa dan menjadi [[angin Matahari]] yang mengisi seluruh Tata Surya.<ref name=Russell2001/> Korona rendah, dekat permukaan Matahari, memiliki kepadatan partikel sekitar 10<sup>15</sup>–10<sup>16</sup>&nbsp;m<sup>−3</sup>.<ref name=Hansteen1997/>{{efn|name=particle density}} Suhu rata-rata korona dan angin Matahari sekitar 1.000.000–2.000.000 K; akan tetapi, suhu di titik terpanasnya mencapai 8.000.000–20.000.000 K.<ref name=Erdelyi2007/> Meski belum ada teori lengkap seputar suhu korona, setidaknya sebagian panasnya diketahui berasal dari [[rekoneksi magnetik]].<ref name=Erdelyi2007/><ref name=Russell2001>{{Cite book|last=Russell|first=C.T.|title=Space Weather (Geophysical Monograph)|year=2001|publisher=[[American Geophysical Union]]|chapter=Solar wind and interplanetary magnetic filed: A tutorial|editors=Song, Paul; Singer, Howard J. and Siscoe, George L.|isbn=978-0-87590-984-4|pages=73–88|url=http://www-ssc.igpp.ucla.edu/personnel/russell/papers/SolWindTutorial.pdf|format=PDF}}</ref>
[[Korona]] adalah kepanjangan atmosfer terluar matahari yang volumenya lebih besar daripada matahari itu sendiri. Korona terus menyebar ke angkasa dan menjadi [[angin Matahari|angin matahari]] yang mengisi seluruh tata surya.<ref name=Russell2001/> Korona rendah, dekat permukaan matahari, memiliki kepadatan partikel sekitar 10<sup>15</sup>–10<sup>16</sup>&nbsp;m<sup>−3</sup>.<ref name=Hansteen1997/>{{efn|name=particle density}} Suhu rata-rata korona dan angin matahari sekitar 1–2 juta kelvin. Akan tetapi, suhu di titik terpanasnya mencapai 8–20 juta kelvin.<ref name=Erdelyi2007/> Meski belum ada teori lengkap seputar suhu korona, setidaknya sebagian panasnya diketahui berasal dari [[rekoneksi magnetik]].<ref name=Erdelyi2007/><ref name=Russell2001>{{Cite book|last=Russell|first=C.T.|title=Space Weather (Geophysical Monograph)|year=2001|publisher=[[American Geophysical Union]]|chapter=Solar wind and interplanetary magnetic filed: A tutorial|editors=Song, Paul; Singer, Howard J. and Siscoe, George L.|isbn=978-0-87590-984-4|pages=73–88|url=http://www-ssc.igpp.ucla.edu/personnel/russell/papers/SolWindTutorial.pdf|format=PDF|access-date=2013-06-07|archive-date=2018-10-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20181001131951/http://www-ssc.igpp.ucla.edu/personnel/russell/papers/SolWindTutorial.pdf|dead-url=yes}}</ref>


[[Heliosfer]], yaitu volume di sekitar Matahari yang diisi plasma angin Matahari, merentang dari kurang lebih 20 radius Matahari (0.1 au) sampai batas terluar Tata Surya. Batas terdalamnya ditetapkan sebagai lapisan tempat arus [[angin Matahari]] menjadi ''superalfvénik''—artinya arus angin lebih cepat daripada kecepatan [[gelombang Alfvén]].<ref>
[[Heliosfer]], yaitu volume di sekitar matahari yang diisi plasma angin matahari, merentang dari kurang lebih 20 radius matahari (0,1 au) sampai batas terluar tata surya. Batas terdalamnya ditetapkan sebagai lapisan tempat arus [[angin Matahari|angin matahari]] menjadi ''superalfvénik''—artinya arus angin lebih cepat daripada kecepatan [[gelombang Alfvén]].<ref>
{{Cite book
{{Cite book
|first=Emslie|last=A.G|first2=Miller|last2=J.A.
|first=Emslie|last=A.G|first2=Miller|last2=J.A.
Baris 223: Baris 406:
|year=2003
|year=2003
|isbn=978-0-521-81057-9
|isbn=978-0-521-81057-9
}}</ref> Turbulensi dan dorongan dinamis di heliosfer tidak dapat memengaruhi bentuk korona Matahari di dalamnya, karena informasi hanya dapat bergerak pada kecepatan gelombang Alfvén. Angin Matahari terus bergerak ke luar melintasi heliosfer, membentuk medan magnet Matahari seperti [[spiral Parker|spiral]],<ref name=Russell2001/> sampai menyentuh [[heliopause (astronomi)|heliopause]] lebih dari 50 [[satuan astronomi|au]] dari Matahari. Pada Desember 2004, [[program Voyager|wahana Voyager 1]] melintasi front kejut yang diduga sebagai bagian dari heliosfer. Kedua wahana Voyager telah mencatat konsentrasi partikel energi yang tinggi saat mendekati batas tersebut.<ref>
}}</ref> Turbulensi dan dorongan dinamis di heliosfer tidak dapat memengaruhi bentuk korona matahari di dalamnya, karena informasi hanya dapat bergerak pada kecepatan gelombang Alfvén. Angin matahari terus bergerak ke luar melintasi heliosfer, membentuk medan magnet matahari seperti [[spiral Parker|spiral]],<ref name=Russell2001/> sampai menyentuh [[heliopause (astronomi)|heliopause]] lebih dari 50 [[satuan astronomi|au]] dari matahari. Pada Desember 2004, [[program Voyager|wahana Voyager 1]] melintasi fron kejut yang diduga sebagai bagian dari heliosfer. Kedua wahana Voyager telah mencatat konsentrasi partikel energi yang tinggi saat mendekati batas tersebut.<ref>
{{cite press
{{cite press
|url=http://www.spaceref.com/news/viewpr.html?pid=16394
|url=http://www.spaceref.com/news/viewpr.html?pid=16394
Baris 234: Baris 417:
=== Medan magnet ===
=== Medan magnet ===
{{See also|Medan magnet bintang}}
{{See also|Medan magnet bintang}}
[[Berkas:Sun - August 1, 2010.jpg|jmpl|250px|Di citra ultraviolet warna palsu ini, Matahari memiliki semburan Matahari kelas C3 (wilayah putih di kiri atas), sebuah tsunami Matahari (struktur mirip gelombang, kanan atas), dan beberapa filamen [[plasma (fisika)|plasma]] setelah medan magnet yang naik dari permukaan.]]
[[Berkas:Sun - August 1, 2010.jpg|jmpl|250px|Pada citra ultraviolet warna palsu ini, matahari memiliki semburan matahari kelas C3 (wilayah putih di kiri atas), sebuah tsunami matahari (struktur mirip gelombang, kanan atas), dan beberapa filamen [[plasma (fisika)|plasma]] setelah medan magnet yang naik dari permukaan.]]
[[Berkas:Heliospheric-current-sheet.gif|jmpl|ka|250px|[[Lembar arus heliosfer]] merentang sampai batas terluar Tata Surya dan terbentuk oleh pengaruh medan magnet Matahari yang berotasi di [[Plasma (fisika)|plasma]] di [[medium antarplanet]].<ref>
[[Berkas:Heliospheric-current-sheet.gif|jmpl|ka|250px|[[Lembar arus heliosfer]] merentang sampai batas terluar tata surya dan terbentuk oleh pengaruh medan magnet matahari yang berotasi di [[Plasma (fisika)|plasma]] di [[medium antarplanet]].<ref>
{{cite web
{{cite web
|url=http://wso.stanford.edu/#MeanField
|url=http://wso.stanford.edu/#MeanField
Baris 244: Baris 427:
}}</ref>]]
}}</ref>]]


Matahari adalah bintang yang magnetnya aktif. Matahari memiliki [[medan magnet]] kuat dan yang berubah-ubah tiap tahun dan berbalik arah setiap sebelas tahun di sekitar maksimum Matahari.<ref name=Zirker2002-119>{{Cite book|last=Zirker|first=Jack B.|title=Journey from the Center of the Sun|year=2002|publisher=[[Princeton University Press]]|isbn=978-0-691-05781-1|pages=119–120}}</ref> Medan magnet Matahari menjadi penyebab sejumlah dampak yang secara kolektif disebut [[variasi Matahari|aktivitas Matahari]], termasuk [[titik Matahari]] di permukaan Matahari, [[semburan Matahari]], dan variasi [[angin Matahari]] yang mengangkut material melintasi Tata Surya.<ref name=Zirker2002>{{Cite book|last=Zirker|first=Jack B.|title=Journey from the Center of the Sun|year=2002|publisher=[[Princeton University Press]]|isbn=978-0-691-05781-1|pages=120–127}}</ref> Dampak aktivitas Matahari terhadap Bumi meliputi [[aurora (astronomi)|aurora]] di lintang tengah sampai tinggi dan gangguan komunikasi radio dan [[tenaga listrik]]. Aktivitas Matahari diduga memainkan peran besar dalam [[pembentukan dan evolusi Tata Surya]]. Aktivitas Matahari mengubah struktur [[ionosfer|atmosfer terluar]] Bumi.<ref name=Phillips1995>{{Cite book|last=Phillips|first=Kenneth J. H.|title=Guide to the Sun|year=1995|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0-521-39788-9|pages=14–15, 34–38}}</ref>
Matahari adalah bintang bermagnet aktif. Matahari memiliki [[medan magnet]] kuat yang berubah-ubah tiap tahun dan berbalik arah setiap sebelas tahun di sekitar maksimum matahari.<ref name=Zirker2002-119>{{Cite book|last=Zirker|first=Jack B.|title=Journey from the Center of the Sun|url=https://archive.org/details/journeyfromcente0000zirk|year=2002|publisher=[[Princeton University Press]]|isbn=978-0-691-05781-1|pages=[https://archive.org/details/journeyfromcente0000zirk/page/119 119]–120}}</ref> Medan magnet matahari menjadi penyebab sejumlah dampak yang secara kolektif disebut [[variasi Matahari|aktivitas matahari]], termasuk [[titik Matahari|titik matahari]] di permukaan matahari, [[semburan Matahari|semburan matahari]], dan variasi [[angin Matahari|angin matahari]] yang mengangkut material melintasi tata surya.<ref name=Zirker2002>{{Cite book|last=Zirker|first=Jack B.|title=Journey from the Center of the Sun|url=https://archive.org/details/journeyfromcente0000zirk|year=2002|publisher=[[Princeton University Press]]|isbn=978-0-691-05781-1|pages=[https://archive.org/details/journeyfromcente0000zirk/page/120 120]–127}}</ref> Dampak aktivitas matahari terhadap Bumi meliputi [[aurora (astronomi)|aurora]] di lintang tengah sampai tinggi serta gangguan komunikasi radio dan [[tenaga listrik]]. Aktivitas matahari diduga memainkan peran besar dalam [[pembentukan dan evolusi Tata Surya|pembentukan dan evolusi tata surya]]. Aktivitas matahari mengubah struktur [[ionosfer|atmosfer terluar]] Bumi.<ref name=Phillips1995>{{Cite book|last=Phillips|first=Kenneth J. H.|title=Guide to the Sun|year=1995|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0-521-39788-9|pages=14–15, 34–38}}</ref>


Semua materi di Matahari berbentuk [[gas]] dan bersuhu tinggi, disebut [[plasma (fisika)|plasma]]. Ini membuat Matahari bisa berotasi lebih cepat di khatulistiwa (sekitar 25 hari) daripada lintang yang lebih tinggi (sekitar 35 hari di dekat kutubnya). [[Rotasi Matahari|Rotasi diferensial]] lintang Matahari menyebabkan jalur [[medan magnet]]nya saling terikat seiring waktu, menghasilkan [[lingkaran korona|lingkaran medan magnet]] dari permukaan Matahari dan mencetus pembentukan [[titik Matahari]] dan [[prominensa Matahari]] (baca [[rekoneksi magnetik]]). Aksi ikat-ikatan ini menciptakan [[dinamo Matahari]] dan [[siklus titik Matahari|siklus]] aktivitas magnetik 11 tahun; medan magnet Matahari berbalik arah setiap 11 tahun.<ref>{{Cite news|url=http://archives.cnn.com/2001/TECH/space/02/16/sun.flips/index.html|title= Sci-Tech&nbsp;– Space&nbsp;– Sun flips magnetic field|date= 2001-02-16|accessdate=2009-07-11|work=CNN}}</ref><ref>{{cite web|url=http://science.nasa.gov/headlines/y2001/ast15feb_1.htm |title=The Sun Does a Flip |publisher=Science.nasa.gov |date=2001-02-15 |accessdate=2009-07-11}}</ref>
Semua materi dalam matahari berbentuk [[gas]] dan bersuhu tinggi yang disebut [[plasma (fisika)|plasma]]. Ini membuat matahari bisa berotasi lebih cepat di khatulistiwa (sekitar 25 hari) daripada lintang yang lebih tinggi (sekitar 35 hari di dekat kutubnya). [[Rotasi Matahari|Rotasi diferensial]] lintang matahari menyebabkan jalur [[medan magnet]]nya saling terikat seiring waktu, menghasilkan [[lingkaran korona|lingkaran medan magnet]] dari permukaan matahari dan mencetus pembentukan [[titik Matahari|titik matahari]] dan [[prominensa Matahari|prominensa matahari]] (baca [[rekoneksi magnetik]]). Aksi ikat-ikatan ini menciptakan [[dinamo Matahari|dinamo matahari]] dan [[siklus titik Matahari|siklus]] aktivitas magnetik 11 tahun; medan magnet matahari berbalik arah setiap 11 tahun.<ref>{{Cite news|url=http://archives.cnn.com/2001/TECH/space/02/16/sun.flips/index.html|title=Sci-Tech&nbsp;– Space&nbsp;– Sun flips magnetic field|date=2001-02-16|accessdate=2009-07-11|work=CNN|archive-date=2005-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20051115051328/http://archives.cnn.com/2001/TECH/space/02/16/sun.flips/index.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web |url=http://science.nasa.gov/headlines/y2001/ast15feb_1.htm |title=The Sun Does a Flip |publisher=Science.nasa.gov |date=2001-02-15 |accessdate=2009-07-11 |archive-date=2009-05-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090512121817/http://science.nasa.gov/headlines/y2001/ast15feb_1.htm |dead-url=yes }}</ref>


Medan magnet Matahari membentang jauh melewati Matahari itu sendiri. Plasma angin Matahari yang termagnetkan membawa medan magnet Mathari ke luar angkasa dan membentuk [[medan magnet antarplanet]].<ref name=Russell2001/> Karena plasma hanya mampu bergerak di jalur medan magnet, medan magnet antarplanet awalnya tertarik secara radial menjauhi Matahari. Karena medan di atas dan bawah khatulistiwa Matahari memiliki polaritas berbeda yang mengarah ke dan menjauhi Matahari, ada satu lembar arus tipis di bidang khatulistiwa Matahari yang disebut [[lembar arus heliosfer]].<ref name=Russell2001/> Pada jarak yang lebih jauh, rotasi Matahari memelintir medan magnet dan lembar arus menjadi struktur mirip [[spiral Archimedes]] yang disebut [[spiral Parker]].<ref name=Russell2001/> Medan magnet antarplanet lebih kuat daripada komponen dipol medan magnet Matahari. Medan magnet dipol Matahari sebesar 50–400&nbsp;[[tesla (satuan)|μT]] (di fotosfer) berkurang seiring jaraknya menjadi sekitar 0,1&nbsp;nT pada jarak Bumi. Meski begitu, menurut pengamatan wahana antariksa, bidang antarplanet di lokasi Bumi sekitar 5&nbsp;nT, kurang lebih seratus kali lebih besar.<ref name=Wang2003>{{Cite journal|last=Wang|first=Y.-M.|coauthors=Sheeley, N.R.|title=Modeling the Sun's Large-Scale Magnetic Field during the Maunder Minimum|year=2003|journal=The Astrophysical Journal|volume=591|issue=2|pages=1248–56|doi=10.1086/375449|bibcode=2003ApJ...591.1248W|ref=harv|last2=Sheeley}}</ref> Perbedaan ini disebabkan oleh medan magnet yang diciptakan oleh arus listrik di plasma yang menyelubungi Matahari.
Medan magnet matahari membentang jauh melewati matahari itu sendiri. Plasma angin matahari yang termagnetkan membawa medan magnet matahari ke luar angkasa dan membentuk [[medan magnet antarplanet]].<ref name=Russell2001/> Karena plasma hanya mampu bergerak di jalur medan magnet, medan magnet antarplanet awalnya tertarik secara radial menjauhi matahari. Karena medan di atas dan bawah khatulistiwa matahari memiliki polaritas berbeda yang mengarah ke dan menjauhi matahari, ada satu lembar arus tipis di bidang khatulistiwa matahari yang disebut [[lembar arus heliosfer]].<ref name=Russell2001/> Pada jarak yang lebih jauh, rotasi matahari memelintir medan magnet dan lembar arus menjadi struktur mirip [[spiral Archimedes]] yang disebut [[spiral Parker]].<ref name=Russell2001/> Medan magnet antarplanet lebih kuat daripada komponen dipol medan magnet matahari. Medan magnet dipol matahari sebesar 50–400&nbsp;[[tesla (satuan)|μT]] (di fotosfer) berkurang seiring jaraknya menjadi sekitar 0,1&nbsp;nT pada jarak Bumi. Meski begitu, menurut pengamatan wahana antariksa, bidang antarplanet di lokasi Bumi sekitar 5&nbsp;nT, kurang lebih seratus kali lebih besar.<ref name=Wang2003>{{Cite journal|last=Wang|first=Y.-M.|coauthors=Sheeley, N.R.|title=Modeling the Sun's Large-Scale Magnetic Field during the Maunder Minimum|year=2003|journal=The Astrophysical Journal|volume=591|issue=2|pages=1248–56|doi=10.1086/375449|bibcode=2003ApJ...591.1248W|ref=harv|last2=Sheeley}}</ref> Perbedaan ini disebabkan oleh medan magnet yang diciptakan oleh arus listrik di plasma yang menyelubungi matahari.


== Pergerakan Matahari ==
== Pergerakan matahari ==
[[Berkas:Sun turn.gif|jmpl|180px|Ilustrasi rotasi Matahari. Terdapat perubahan posisi bintik Matahari selama terjadi pergerakan]]
[[Berkas:Sun turn.gif|jmpl|180px|Ilustrasi rotasi matahari. Terdapat perubahan posisi bintik matahari selama terjadi pergerakan.]]
Matahari mempunyai dua macam pergerakan, yaitu sebagai berikut :
Matahari mempunyai dua macam pergerakan, yaitu sebagai berikut:
* Matahari [[Rotasi|berotasi]] pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran.<ref name="hathaway">{{en}} {{cite web
* Matahari [[Rotasi|berotasi]] pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran.<ref name="hathaway">{{en}} {{cite web
|url = http://solarscience.msfc.nasa.gov/sunturn.shtml
|url = http://solarscience.msfc.nasa.gov/sunturn.shtml
Baris 268: Baris 451:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
}}</ref> Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik Matahari.<ref name="hathaway"/> Sumbu rotasi Matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi sehingga kutub utara Matahari akan lebih terlihat di bulan [[September]] sementara kutub selatan Matahari lebih terlihat di bulan [[Maret]].<ref name="hathaway"/> Matahari bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga Matahari tidak berotasi dengan kecepatan yang seragam.<ref name="hathaway"/> Ahli astronomi mengemukakan bahwa rotasi bagian interior Matahari tidak sama dengan bagian permukaannya.<ref name="cain2">{{en}} {{cite web
}}</ref> Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik matahari.<ref name="hathaway"/> Sumbu rotasi matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi sehingga kutub utara matahari akan lebih terlihat di bulan [[September]] sementara kutub selatan matahari lebih terlihat di bulan [[Maret]].<ref name="hathaway"/> Matahari bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga matahari tidak berotasi dengan kecepatan yang seragam.<ref name="hathaway"/> Ahli astronomi mengemukakan bahwa rotasi bagian interior matahari tidak sama dengan bagian permukaannya.<ref name="cain2">{{en}} {{cite web
|url = http://www.universetoday.com/18565/rotation-of-the-sun/
|url = http://www.universetoday.com/18565/rotation-of-the-sun/
|title = Rotation of the Sun
|title = Rotation of the Sun
Baris 283: Baris 466:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
}}</ref> Bagian inti dan zona radiatif berotasi bersamaan, sedangkan zona konvektif dan fotosfer juga berotasi bersama namun dengan kecepatan yang berbeda.<ref name="cain2"/> Bagian ekuatorial (tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari sedangkan bagian kutubnya berotasi selama sekitar 31 hari.<ref name="hathaway"/><ref name="coffey">{{en}} {{cite web
}}</ref> Bagian inti dan zona radiatif berotasi bersamaan, sedangkan zona konvektif dan fotosfer juga berotasi bersama, tetapi dengan kecepatan yang berbeda.<ref name="cain2"/> Bagian ekuatorial (tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari, sedangkan bagian kutubnya berotasi selama sekitar 31 hari.<ref name="hathaway"/><ref name="coffey">{{en}} {{cite web
|url = http://www.universetoday.com/60192/does-the-sun-rotate/
|url = http://www.universetoday.com/60192/does-the-sun-rotate/
|title = Does The Sun Rotate?
|title = Does The Sun Rotate?
Baris 298: Baris 481:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
}}</ref> Sumber perbedaan waktu rotasi Matahari tersebut masih diteliti.<ref name="hathaway"/>
}}</ref> Sumber perbedaan waktu rotasi matahari tersebut masih diteliti.<ref name="hathaway"/>


* Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi galaksi [[Bimasakti]].<ref name="coffey"/> Matahari terletak sejauh 28.000 [[tahun cahaya]] dari pusat galaksi Bimasakti.<ref name="coffey"/> Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828.000&nbsp;km/jam sehingga diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran sempurna mengelilingi galaksi.<ref name="coffey"/>
* Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi galaksi [[Bimasakti]].<ref name="coffey"/> Matahari terletak sejauh 28 ribu [[tahun cahaya]] dari pusat galaksi Bimasakti.<ref name="coffey"/> Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828 ribu&nbsp;km/jam sehingga diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran sempurna mengelilingi galaksi.<ref name="coffey"/>


== Jarak Matahari ke bintang terdekat ==
== Jarak matahari ke bintang terdekat ==
Sistem bintang yang terdekat dengan Matahari adalah [[Alpha Centauri]].<ref name="Tam">{{en}} {{cite web
Sistem bintang yang terdekat dengan matahari adalah [[Alpha Centauri]].<ref name="Tam">{{en}} {{cite web
|url = http://hypertextbook.com/facts/KathrynTam.shtml
|url = http://hypertextbook.com/facts/KathrynTam.shtml
|title = Distance to The Nearest Star
|title = Distance to The Nearest Star
Baris 318: Baris 501:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
}}</ref> Bintang yang dalam kompleks tersebut yang memilkiki posisi terdekat dengan Matahari adalah [[Proxima Centauri]], sebuah bintang berwarna [[merah]] redup yang terdapat dalam rasi bintang [[Centaurus]].<ref name="Tam"/> Jarak Matahari ke Proxima Centauri adalah sejauh 4,3 tahun cahaya (39.900 juta km atau 270 ribu unit astronomi), kurang lebih 270 ribu kali jarak matahari ke Bumi.<ref name="Tam"/> Para ahli astronomi mengetahui bahwa benda-benda angkasa senantiasa bergerak dalam orbit masing-masing.<ref name="heasarc">{{en}} {{cite web
}}</ref> Bintang yang dalam kompleks tersebut yang memilkiki posisi terdekat dengan matahari adalah [[Proxima Centauri]], sebuah bintang berwarna [[merah]] redup yang terdapat dalam rasi bintang [[Sentaurus (rasi bintang)|Sentaurus]].<ref name="Tam"/> Jarak matahari ke Proxima Centauri adalah 4,3 tahun cahaya (39.900 juta km atau 270 ribu unit astronomi), kurang lebih 270 ribu kali jarak matahari ke Bumi.<ref name="Tam"/> Para ahli astronomi mengetahui bahwa benda-benda angkasa senantiasa bergerak dalam orbit masing-masing.<ref name="heasarc">{{en}} {{cite web
|url = http://heasarc.nasa.gov/docs/cosmic/nearest_star_info.html
|url = http://heasarc.nasa.gov/docs/cosmic/nearest_star_info.html
|title = The Nearest Star
|title = The Nearest Star
Baris 333: Baris 516:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
|archive-date = 2012-01-18
}}</ref> Oleh karena itu, perhitungan jarak dilakukan berdasarkan pada perubahan posisi suatu bintang dalam kurun waktu tertentu dengan berpatokan pada posisinya terhadap bintang-bintang sekitar.<ref name="heasarc"/> Metode pengukuran ini disebut [[parallaks]] (''parallax'').<ref name="heasarc"/>
|archive-url = https://web.archive.org/web/20120118220010/http://heasarc.nasa.gov/docs/cosmic/nearest_star_info.html
|dead-url = yes
}}</ref> Oleh karena itu, perhitungan jarak dilakukan berdasarkan pada perubahan posisi suatu bintang dalam kurun waktu tertentu dengan berpatokan pada posisinya terhadap bintang-bintang sekitar.<ref name="heasarc"/> Metode pengukuran ini disebut [[paralaks]] (''parallax'').<ref name="heasarc"/>


== Ciri khas Matahari ==
== Ciri khas matahari ==
Berikut ini adalah beberapa ciri khas yang dimiliki oleh Matahari:
Berikut ini adalah beberapa ciri khas yang dimiliki oleh matahari.
=== Prominensa (lidah api Matahari) ===
=== Prominensa (lidah api matahari) ===
[[Berkas:SDO prominence 20100330 tiny 16 seconds.ogv|jmpl|250px|Erupsi prominensa yang terjadi pada 30 Maret 2010]]
[[Berkas:SDO prominence 20100330 tiny 16 seconds.ogv|jmpl|250px|Erupsi prominensa yang terjadi pada 30 Maret 2010]]
Prominensa adalah salah satu ciri khas Matahari, berupa bagian Matahari menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang mencuat keluar dari bagian permukaan serta seringkali berbentuk ''loop'' (putaran).<ref name="prominence">{{en}} {{cite web
Prominensa adalah salah satu ciri khas matahari, berupa bagian matahari menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang mencuat keluar dari bagian permukaan serta sering kali berbentuk ''loop'' (putaran).<ref name="prominence">{{en}} {{cite web
|url = http://www.universetoday.com/55646/solar-prominence/
|url = http://www.universetoday.com/55646/solar-prominence/
|title = Solar Prominence
|title = Solar Prominence
Baris 371: Baris 557:
|publisher = Erlangga For Kids
|publisher = Erlangga For Kids
|ISBN=9789797419233}} ({{google books with page|5mPAikDG5WYC|lihat|10|prominensa lidah api}})
|ISBN=9789797419233}} ({{google books with page|5mPAikDG5WYC|lihat|10|prominensa lidah api}})
</ref> Prominensa disebut juga sebagai filamen Matahari karena meskipun julurannya sangat terang bila dilihat di angkasa yang gelap, namun tidak lebih terang dari keseluruhan Matahari itu sendiri.<ref name="prominence"/> Prominensa hanya dapat dilihat dari Bumi dengan bantuan [[teleskop]] dan filter.<ref name="prominence"/> Prominensa terbesar yang pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric Observatory) diestimasi berukuran panjang 350 ribu km.<ref name="prominence"/>
</ref> Prominensa disebut juga sebagai filamen matahari karena, meskipun julurannya sangat terang bila dilihat di angkasa yang gelap, prominensa tidak lebih terang daripada keseluruhan matahari itu sendiri.<ref name="prominence"/> Prominensa hanya dapat dilihat dari Bumi dengan bantuan [[teleskop]] dan filter.<ref name="prominence"/> Prominensa terbesar yang pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric Observatory) diperkirakan sepanjang 350 ribu km.<ref name="prominence"/>


Sama seperti korona, prominensa terbentuk dari [[plasma]] namun memiliki suhu yang lebih dingin.<ref name="prominence"/> Prominensa berisi materi dengan massa mencapai 100 miliar kg.<ref name="prominence"/> Prominensa terjadi di lapisan fotosfer Matahari dan bergerak keluar menuju korona Matahari.<ref name="prominence"/> Plasma prominensa bergerak di sepanjang [[medan magnet]] Matahari.<ref name="nasa prominence">{{en}} {{cite web
Sama seperti korona, prominensa terbentuk dari [[plasma]], tetapi memiliki suhu yang lebih dingin.<ref name="prominence"/> Prominensa berisi materi dengan massa mencapai 100 miliar kg.<ref name="prominence"/> Prominensa terjadi di lapisan fotosfer matahari dan bergerak ke luar menuju korona matahari.<ref name="prominence"/> Plasma prominensa bergerak di sepanjang [[medan magnet]] matahari.<ref name="nasa prominence">{{en}} {{cite web
|url = http://www.nasa.gov/mission_pages/sunearth/news/News022411-monsterprom.html
|url = http://www.nasa.gov/mission_pages/sunearth/news/News022411-monsterprom.html
|title = Monster Prominence Erupts from the Sun
|title = Monster Prominence Erupts from the Sun
Baris 388: Baris 574:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
}}</ref> [[Erupsi]] dapat terjadi ketika struktur prominesa menjadi tidak stabil sehingga akan pecah dan mengeluarkan plasmanya.<ref name="nasa prominence"/> Ketika terjadi erupsi, material yang dikeluarkan menjadi bagian dari struktur magnetik yang sangat besar disebut semburan massa korona (''coronnal mass ejection''/ CME).<ref name="prominence"/><ref name="nasa prominence"/> Pergerakan semburan korona tersebut terjadi pada kecepatan yang sangat tinggi, yaitu antara 20 ribu m/s hingga 3,2 juta km/s.<ref name="prominence"/> Pergerakan tersebut juga menyebabkan peningkatan suhu hingga puluhan juta derajat dalam waktu singkat.<ref name="prominence"/> Bila erupsi semburan massa korona mengarah ke Bumi, akan terjadi interaksi dengan medan magnet Bumi dan mengakibatkan terjadinya [[badai geomagnetik]] yang berpotensi mengganggu jaringan komunikasi dan [[listrik]].<ref name="nasa prominence"/>
}}</ref> [[Erupsi]] dapat terjadi ketika struktur prominesa menjadi tidak stabil sehingga akan pecah dan mengeluarkan plasmanya.<ref name="nasa prominence"/> Ketika terjadi erupsi, material yang dikeluarkan menjadi bagian dari struktur magnetik yang sangat besar disebut semburan massa korona (''coronnal mass ejection''/CME).<ref name="prominence"/><ref name="nasa prominence"/> Pergerakan semburan korona tersebut terjadi pada kecepatan yang sangat tinggi, yaitu antara 20 ribu m/s hingga 3,2 juta km/s.<ref name="prominence"/> Pergerakan tersebut juga menyebabkan peningkatan suhu hingga puluhan juta derajat dalam waktu singkat.<ref name="prominence"/> Bila erupsi semburan massa korona mengarah ke Bumi, akan terjadi interaksi dengan medan magnet Bumi dan mengakibatkan terjadinya [[badai geomagnetik]] yang berpotensi mengganggu jaringan komunikasi dan [[listrik]].<ref name="nasa prominence"/>


Suatu prominensa yang stabil dapat bertahan di korona hingga berbulan-bulan lamanya dan ukurannya terus membesar setiap hari.<ref name="nasa prominence"/> Para ahli masih terus meneliti bagaimana dan mengapa prominensa dapat terjadi.<ref name="nasa prominence"/>
Suatu prominensa yang stabil dapat bertahan di korona hingga berbulan-bulan lamanya dan ukurannya terus membesar setiap hari.<ref name="nasa prominence"/> Para ahli masih terus meneliti bagaimana dan mengapa prominensa dapat terjadi.<ref name="nasa prominence"/>


=== Bintik Matahari ===
=== Bintik matahari ===
[[Berkas:Sun with sunspots.JPG|jmpl|200px|Bintik Matahari terlihat seperti noda kehitaman di permukaan Matahari]]
[[Berkas:Sun with sunspots.JPG|jmpl|200px|Bintik matahari terlihat seperti noda kehitaman di permukaan matahari.]]
Bintik Matahari adalaah granula-granula cembung kecil yang ditemukan di bagian fotosfer Matahari dengan jumlah yang tak terhitung.<ref name="nasa sunspot">{{en}} {{cite web
Bintik matahari adalah granula-granula cembung kecil yang ditemukan di bagian fotosfer matahari dengan jumlah yang tak terhitung.<ref name="nasa sunspot">{{en}} {{cite web
|url = http://sunearthday.nasa.gov/2007/locations/ttt_atob.php
|url = http://sunearthday.nasa.gov/2007/locations/ttt_atob.php
|title = Issue #52: Sunspots From A To B - Solar Magnetism
|title = Issue #52: Sunspots From A To B - Solar Magnetism
Baris 409: Baris 595:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
}}</ref> Bintik Matahari tercipta saat garis medan magnet Matahari menembus bagian fotosfer.<ref name="sunspot">{{en}} {{cite web
}}</ref> Bintik matahari tercipta saat garis medan magnet matahari menembus bagian fotosfer.<ref name="sunspot">{{en}} {{cite web
|url = http://www.universetoday.com/47728/what-are-sunspots/
|url = http://www.universetoday.com/47728/what-are-sunspots/
|title = What Are Sunspots?
|title = What Are Sunspots?
Baris 424: Baris 610:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
}}</ref> Ukuran bintik Matahari dapat lebih besar daripada Bumi.<ref name="braham"/> Bintik Matahari memiliki daerah yang gelap bernama [[umbra]], yang dikelilingi oleh daerah yang lebih terang disebut [[penumbra]].<ref name="nasa sunspot"/> Warna bintik Matahari terlihat lebih gelap karena suhunya yang jauh lebih rendah dari fotosfer.<ref name="nasa sunspot"/> Suhu di daerah umbra adalah sekitar 2.200&nbsp;°C sedangkan di daerah penumbra adalah 3.500&nbsp;°C.<ref name="nasa sunspot"/> Oleh karena emisi cahaya juga dipengaruhi oleh suhu maka bagian bintik Matahari umbra hanya mengemisikan 1/6 kali cahaya bila dibandingkan permukaan Matahari pada ukuran yang sama.<ref name="nasa sunspot"/>
}}</ref> Ukuran bintik matahari dapat lebih besar daripada Bumi.<ref name="braham"/> Bintik matahari memiliki daerah yang gelap bernama [[umbra]], yang dikelilingi oleh daerah yang lebih terang disebut [[penumbra]].<ref name="nasa sunspot"/> Warna bintik matahari terlihat lebih gelap karena suhunya yang jauh lebih rendah dari fotosfer.<ref name="nasa sunspot"/> Suhu di daerah umbra adalah sekitar 2.200&nbsp;°C sedangkan di daerah penumbra adalah 3.500&nbsp;°C.<ref name="nasa sunspot"/> Karena emisi cahaya juga dipengaruhi oleh suhu maka bagian bintik matahari umbra hanya mengemisikan 1/6 kali cahaya bila dibandingkan permukaan matahari pada ukuran yang sama.<ref name="nasa sunspot"/>


=== Angin Matahari ===
=== Angin matahari ===
Angin Matahari terbentuk aliran konstan dari partikel-partikel yang dikeluarkan oleh bagian atas atomosfer Matahari, yang bergerak ke seluruh tata surya.<ref name="frasercain">{{en}} {{cite web
Angin matahari terbentuk dari aliran konstan dari partikel-partikel yang dikeluarkan oleh bagian atas atmosfer matahari yang bergerak ke seluruh tata surya.<ref name="frasercain">{{en}} {{cite web
|url = http://www.universetoday.com/18269/solar-wind/
|url = http://www.universetoday.com/18269/solar-wind/
|title = Solar Wind
|title = Solar Wind
Baris 442: Baris 628:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
}}</ref> Partikel-partikel tersebut memiliki energi yang tinggi, namun proses pergerakannya keluar medan gravitasi Matahari pada kecepatan yang begitu tinggi belum dimengerti secara sempurna.<ref name="frasercain"/> Kecepatan angin surya terbagi dua, yaitu angin cepat yang mencapai 400&nbsp;km/s dan angin cepat yang mencapai lebih dari 500&nbsp;km/s.<ref name="radiman">{{en}} Radiman I, Soegiatini E, Sungging E. Soegianto E. 2007. The motion of solar wind charged particle in a sinusoidal vibrating magnetic field. ''J Mat Sains 12:127:133.</ref> Kecepatan ini juga bertambah secara eksponensial seiring jaraknya dari Matahari.<ref name="radiman"/> Angin Matahari yang umum terjadi memiliki kecepatan 750&nbsp;km/s dan berasal dari lubang korona di atmosfer Matahari.<ref name="radiman"/>
}}</ref> Partikel-partikel tersebut memiliki energi yang tinggi. Namun, proses pergerakan ke luar medan gravitasi matahari pada kecepatan yang begitu tinggi belum dimengerti secara sempurna.<ref name="frasercain"/> Kecepatan angin surya terbagi dua, yaitu angin cepat yang mencapai 400&nbsp;km/s dan angin cepat yang mencapai lebih dari 500&nbsp;km/s.<ref name="radiman">{{en}} Radiman I, Soegiatini E, Sungging E. Soegianto E. 2007. The motion of solar wind charged particle in a sinusoidal vibrating magnetic field. ''J Mat Sains 12:127:133.</ref> Kecepatan ini juga bertambah secara eksponensial seiring jaraknya dari matahari.<ref name="radiman"/> Angin matahari yang umum terjadi memiliki kecepatan 750&nbsp;km/s dan berasal dari lubang korona di atmosfer matahari.<ref name="radiman"/>


Beberapa bukti adanya angin surya yang dapat dirasakan atau dilihat dari Bumi adalah badai geomagnetik berenergi tinggi yang merusak satelit dan sistem listrik, [[aurora]] di [[Kutub Utara]] atau [[Kutub Selatan]], dan partikel menyerupai ekor panjang pada komet yang selalu menjauhi Matahari akibat hembusan angin surya.<ref name="frasercain"/> Angin Matahari dapat membahayakan kehidupan di Bumi bila tidak terdapat medan magnet Bumi yang melindungi dari radiasi.<ref name="frasercain"/> Pada kenyataannya, ukuran dan bentuk medan magnet Bumi juga ditentukan oleh kekuatan dan kecepatan angin surya yang melintas.<ref name="frasercain"/>
Beberapa bukti keberadaan angin surya yang dapat dirasakan atau dilihat dari Bumi adalah badai geomagnetik berenergi tinggi yang merusak satelit dan sistem listrik, [[aurora]] di [[Kutub Utara]] atau [[Kutub Selatan]], dan partikel menyerupai ekor panjang pada komet yang selalu menjauhi matahari akibat hembusan angin surya.<ref name="frasercain"/> Angin matahari dapat membahayakan kehidupan di Bumi bila tidak terdapat medan magnet Bumi yang melindungi dari radiasi.<ref name="frasercain"/> Pada kenyataannya, ukuran dan bentuk medan magnet Bumi juga ditentukan oleh kekuatan dan kecepatan angin surya yang melintas.<ref name="frasercain"/>


=== Badai Matahari ===
=== Badai matahari ===
Badai Matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang terbentuk di atmosfer Matahari.<ref name="gholman">{{en}} {{cite web
Badai matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang terbentuk di atmosfer matahari.<ref name="gholman">{{en}} {{cite web
|url = http://hesperia.gsfc.nasa.gov/sftheory/flare.htm
|url = http://hesperia.gsfc.nasa.gov/sftheory/flare.htm
|title = Solar Flares
|title = Solar Flares
Baris 462: Baris 648:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
|archive-date = 2020-04-30
}}</ref> Plasma Matahari yang meningkat suhunya hingga jutaan Kelvin beserta partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan cahaya.<ref name="frascain">{{en}} {{cite web
|archive-url = https://web.archive.org/web/20200430055305/https://hesperia.gsfc.nasa.gov/sftheory/flare.htm
|dead-url = yes
}}</ref> Plasma matahari yang meningkat suhunya hingga jutaan Kelvin beserta partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan cahaya.<ref name="frascain">{{en}} {{cite web
|url = http://www.universetoday.com/18273/solar-flares/
|url = http://www.universetoday.com/18273/solar-flares/
|title = Solar Flares
|title = Solar Flares
Baris 477: Baris 666:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
}}</ref> Total energi yang dilepaskan setara dengan jutaan bom hidrogen berukuran 100 megaton.<ref name="gholman"/> Jumlah dan kekuatan badai Matahari bervariasi.<ref name="frascain"/> Ketika Matahari aktif dan memiliki banyak bintik, badai Matahari lebih sering terjadi. Badai Matahari seringkali terjadi bersamaan dengan luapan massa korona.<ref name="frascain"/> Badai Matahari memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat ulang alik, astronot, dan terutama sistem telekomunikasi Bumi.<ref name="frascain"/><ref name="sudibyo">{{id}} {{cite web
}}</ref> Total energi yang dilepaskan setara dengan jutaan bom hidrogen berukuran 100 megaton.<ref name="gholman"/> Jumlah dan kekuatan badai matahari bervariasi.<ref name="frascain"/> Ketika matahari aktif dan memiliki banyak bintik, badai matahari lebih sering terjadi. Badai matahari sering kali terjadi bersamaan dengan luapan massa korona.<ref name="frascain"/> Badai matahari memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat ulang alik, astronaut, dan terutama sistem telekomunikasi Bumi.<ref name="frascain"/><ref name="sudibyo">{{id}} {{cite web
|url = http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/21/mengenal-badai-Matahari/
|url = http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/21/mengenal-badai-Matahari/
|title = Mengenal Badai Matahari
|title = Mengenal Badai Matahari
Baris 492: Baris 681:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
|archive-date = 2011-04-24
}}</ref> Badai Matahari yang pertama kali tercatat dalam pustaka astronomi adalah pada tanggal 1 September 1859.<ref name="gholman"/> Dua peneliti, Richard C. Carrington dan Richard Hodgson yang sedang mengobservasi bintik Matahari melalui teleskop di tempat terpisah, mengamati badai Matahari yang terlihat sebagai cahaya putih besar di sekeliling Matahari.<ref name="gholman"/> Kejadian ini disebut Carrington Event dan menyebabkan lumpuhnya jaringan telegraf transatlantik antara Amerika dan Eropa.<ref name="sudibyo"/>
|archive-url = https://web.archive.org/web/20110424125925/http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/21/mengenal-badai-matahari
|dead-url = yes
}}</ref> Badai matahari yang pertama kali tercatat dalam pustaka astronomi adalah pada tanggal 1 September 1859.<ref name="gholman"/> Dua peneliti, Richard C. Carrington dan Richard Hodgson yang sedang mengobservasi bintik matahari melalui teleskop di tempat terpisah, mengamati badai matahari yang terlihat sebagai cahaya putih besar di sekeliling matahari.<ref name="gholman"/> Kejadian ini disebut Carrington Event dan menyebabkan lumpuhnya jaringan telegraf transatlantik antara Amerika dan Eropa.<ref name="sudibyo"/>


== Eksplorasi Matahari ==
== Eksplorasi matahari ==
[[Berkas:Smm.jpg|jmpl|200px|Solar Maximum Mission, salah satu satelit yang diluncurkan Amerika Serikat untuk mempelajari Matahari.]]
[[Berkas:Smm.jpg|jmpl|200px|Solar Maximum Mission, salah satu satelit yang diluncurkan Amerika Serikat untuk mempelajari matahari.]]
[[Wahana antariksa]] yang pertama kali berhasil masuk ke orbit Matahari adalah Pioneer 4.<ref name="space">{{en}} {{cite web
[[Wahana antariksa]] yang pertama kali berhasil masuk ke orbit matahari adalah Pioneer 4.<ref name="space">{{en}} {{cite web
|url = http://www.space-exploration.org/?page_id=8
|url = http://www.space-exploration.org/?page_id=8
|title = The Space Exploration Timeline That Reflects The History Of Space Exploration
|title = The Space Exploration Timeline That Reflects The History Of Space Exploration
Baris 511: Baris 703:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
}}</ref> Pioneer 4, yang diluncurkan tanggal 3 Maret 1959 oleh [[Amerika Serikat]], menjadi pionir dalam sejarah eksplorasi Matahari.<ref name="space"/><ref name="hamiltoncj">{{en}} {{cite web
}}</ref> Pioneer 4, yang diluncurkan tanggal 3 Maret 1959 oleh [[Amerika Serikat]], menjadi pionir dalam sejarah eksplorasi matahari.<ref name="space"/><ref name="hamiltoncj">{{en}} {{cite web
|url = http://www.solarviews.com/span/craft2.htm#sun
|url = http://www.solarviews.com/span/craft2.htm#sun
|title = Chronology of Space Exploration
|title = Chronology of Space Exploration
Baris 526: Baris 718:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
}}</ref> Keberhasilan tersebut diikuti oleh peluncuran Pioneer 5 - Pioneer 9 selama 1959-1968 yang memang bertujuan untuk mempelajari tentang Matahari.<ref name="hamiltoncj"/> Pada 26 Mei 1973, [[stasiun luar angkasa]] Amerika Serikat bernama Skylab diluncurkan dengan membawa 3 awak.<ref name="hamiltoncj"/> Skylab membawa Apollo Telescope Mount (ATM) yang digunakan untuk mengambil lebih dari 150.000 gambar Matahari.<ref name="hamiltoncj"/>
}}</ref> Keberhasilan tersebut diikuti oleh peluncuran Pioneer 5–Pioneer 9 pada tahun 1959–1968 yang memang bertujuan untuk mempelajari tentang matahari.<ref name="hamiltoncj"/> Pada 26 Mei 1973, [[stasiun luar angkasa]] Amerika Serikat bernama Skylab diluncurkan dengan membawa 3 awak.<ref name="hamiltoncj"/> Skylab membawa Apollo Telescope Mount (ATM) yang digunakan untuk mengambil lebih dari 150 ribu gambar matahari.<ref name="hamiltoncj"/>


[[Wahana antariksa]] lainnya, Helios I berhasil mengorbit hingga mencapai jarak 47 juta km dari Matahari (memasuki orbit Merkurius).<ref name="hamiltoncj"/><ref name="bob">{{en}} {{cite web
[[Wahana antariksa]] lainnya, Helios I, berhasil mengorbit hingga mencapai jarak 47 juta km dari matahari (memasuki orbit Merkurius).<ref name="hamiltoncj"/><ref name="bob">{{en}} {{cite web
|url = http://www.bobthealien.co.uk/spacevisitsdest.htm
|url = http://www.bobthealien.co.uk/spacevisitsdest.htm
|title = Timeline of Space Exploration
|title = Timeline of Space Exploration
Baris 543: Baris 735:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
|archive-date = 2016-03-10
}}</ref> Helios I terus berputar untuk memastikan seluruh bagian pesawat mendapat jumlah panas yang sama dari Matahari.<ref name="bob"/> Helios I bertugas mengumpulkan data-data mengenai Matahari.<ref name="bob"/> [[Wahana antariksa]] hasil kerja sama Amerika Serikat dan [[Jerman]] ini beroperasi sejak 10 Desember 1974 hingga akhir 1982.<ref name="hamiltoncj"/><ref name="bob"/> Helios II diluncurkan pada 16 Januari 1976 dan berhasil mencapai jarak 43 juta km dari Matahari.<ref name="hamiltoncj"/> Misi Helios II selesai pada April 1976 namun dibiarkan tetap berada di orbit.<ref name="bob"/>
|archive-url = https://web.archive.org/web/20160310082709/http://bobthealien.co.uk/spacevisitsdest.htm
|dead-url = yes
}}</ref> Helios I terus berputar untuk memastikan seluruh bagian pesawat mendapat jumlah panas yang sama dari matahari.<ref name="bob"/> Helios I bertugas mengumpulkan data-data mengenai matahari.<ref name="bob"/> [[Wahana antariksa]] hasil kerja sama Amerika Serikat dan [[Jerman]] ini beroperasi sejak 10 Desember 1974 hingga akhir 1982.<ref name="hamiltoncj"/><ref name="bob"/> Helios II diluncurkan pada 16 Januari 1976 dan berhasil mencapai jarak 43 juta km dari matahari.<ref name="hamiltoncj"/> Misi Helios II selesai pada April 1976, tetapi dibiarkan tetap berada di orbit.<ref name="bob"/>


Solar Maximum Mission didesain untuk melakukan observasi aktivitas Matahari terutama bintik dan api Matahari saat Matahari berada pada periode aktivitas maksimum.<ref name="hamiltoncj"/><ref name="bob"/> SMM diluncurkan oleh Amerika Serikat pada 14 Februari 1980.<ref name="hamiltoncj"/> Selama perjalanannya, SMM pernah mengalami kerusakan namun berhasil diperbaiki oleh awak [[pesawat ulang alik Challenger]].<ref name="bob"/> SMM terus berada di orbit Bumi selama melakukan observasi.<ref name="hamiltoncj"/><ref name="bob"/> SMM mengumpulkan data hingga 24 November 1989 dan terbakar saat masuk kembali ke atmosfer Bumi pada 2 Desember 1989.<ref name="hamiltoncj"/><ref name="bob"/>
Solar Maximum Mission didesain untuk melakukan observasi aktivitas matahari terutama bintik dan api matahari saat matahari berada pada periode aktivitas maksimum.<ref name="hamiltoncj"/><ref name="bob"/> SMM diluncurkan oleh Amerika Serikat pada 14 Februari 1980.<ref name="hamiltoncj"/> Selama perjalanannya, SMM pernah mengalami kerusakan, tetapi berhasil diperbaiki oleh awak [[pesawat ulang alik Challenger]].<ref name="bob"/> SMM terus berada di orbit Bumi selama melakukan observasi.<ref name="hamiltoncj"/><ref name="bob"/> SMM mengumpulkan data hingga 24 November 1989 dan terbakar saat masuk kembali ke atmosfer Bumi pada 2 Desember 1989.<ref name="hamiltoncj"/><ref name="bob"/>


Wahana antariksa Ulysses adalah hasil proyek internasional untuk mempelajari kutub-kutub Matahari, diluncurkan pada 6 Oktober 1990.<ref name="hamiltoncj"/> Sedangkan Yohkoh adalah wahana antariksa yang diluncurkan untuk mempelajari radiasi energi tinggi dari Matahari.<ref name="hamiltoncj"/> Yohkoh merupakan hasil kerja sama Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris yang diluncurkan pada 31 Agustus 1991.<ref name="hamiltoncj"/>
Wahana antariksa Ulysses adalah hasil proyek internasional untuk mempelajari kutub-kutub matahari, diluncurkan pada 6 Oktober 1990.<ref name="hamiltoncj"/> Sedangkan Yohkoh adalah wahana antariksa yang diluncurkan untuk mempelajari radiasi energi tinggi dari matahari.<ref name="hamiltoncj"/> Yohkoh merupakan hasil kerja sama Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris yang diluncurkan pada 31 Agustus 1991.<ref name="hamiltoncj"/>


Misi eksplorasi Matahari yang paling terkenal adalah Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) yang dikembangkan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bekerja sama dengan Agensi Luar Angkasa Eropa (ESA) dan diluncurkan pada 12 Desember 1995.<ref name="cain4">{{en}} {{cite web
Misi eksplorasi matahari yang paling terkenal adalah Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) yang dikembangkan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang bekerja sama dengan Agensi Luar Angkasa Eropa (ESA) dan diluncurkan pada 12 Desember 1995.<ref name="cain4">{{en}} {{cite web
|url = http://www.universetoday.com/18114/nasa-and-the-sun/
|url = http://www.universetoday.com/18114/nasa-and-the-sun/
|title = NASA and The Sun
|title = NASA and The Sun
Baris 564: Baris 759:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
}}</ref> SOHO bertugas mengumpulkan data struktur internal, proses fisik yang terjadi, serta pengambilan gambar dan diagnosis spektroskopis Matahari.<ref name="hamiltoncj"/> SOHO ditempatkan pada jarak 1,5 juta km dari Bumi dan masih beroperasi hingga sekarang.<ref name="hamiltoncj"/>
}}</ref> SOHO bertugas mengumpulkan data struktur internal, proses fisik yang terjadi, serta pengambilan gambar dan diagnosis spektroskopis matahari.<ref name="hamiltoncj"/> SOHO ditempatkan pada jarak 1,5 juta km dari Bumi dan masih beroperasi hingga sekarang.<ref name="hamiltoncj"/>


Misi eksplorasi terbaru dari NASA adalah wahana antariksa kembar bernama STEREO yang diluncurkan pada 26 Oktober 2006.<ref name="bob"/><ref name="cain4"/> STEREO bertugas untuk menganalisis dan mengambil gambar Matahari dalam bentuk 3 dimensi.<ref name="bob"/> Solar Dynamics Observatory Mission adalah misi eksplorasi NASA yang sedang dalam pengembangan dan telah dipublikasikan pada April 2008.<ref name="bob"/> Solar Dynamics Observatory Mission diperkirakan akan mengorbit untuk mempelajari dinamika Matahari yang meliputi aktivitas Matahari, evolusi atmosfer Matahari, dan pengaruh radiasi Matahari terhadap planet-planet lain.<ref name="bob"/>
Misi eksplorasi terbaru dari NASA adalah wahana antariksa kembar bernama STEREO yang diluncurkan pada 26 Oktober 2006.<ref name="bob"/><ref name="cain4"/> STEREO bertugas untuk menganalisis dan mengambil gambar matahari dalam bentuk 3 dimensi.<ref name="bob"/> Solar Dynamics Observatory Mission adalah misi eksplorasi NASA yang sedang dalam pengembangan dan telah dipublikasikan pada April 2008.<ref name="bob"/> Solar Dynamics Observatory Mission diperkirakan akan mengorbit untuk mempelajari dinamika matahari yang meliputi aktivitas matahari, evolusi atmosfer matahari, dan pengaruh radiasi matahari terhadap planet-planet lain.<ref name="bob"/>


== Matahari sebagai simbol kepercayaan dan kebudayaan ==
== Matahari sebagai simbol kepercayaan dan kebudayaan ==
Baris 584: Baris 779:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
|archive-date = 2016-03-04
}}</ref> Dalam mitologi dimiliki oleh berbagai bangsa di dunia, Matahari memiliki peranan yang sangat penting di dalam kehidupan masyarakatnya.<ref name="deepak"/> Matahari dikenal dengan nama yang berbeda-beda pada tiap kebudayaan dan seringkali disembah sebagai dewa.<ref name="deepak"/><ref name="solar nasa"/>
|archive-url = https://web.archive.org/web/20160304201949/http://www.kalpana.it/eng/writer/sunil_deepak/sun_myths.htm
|dead-url = yes
}}</ref> Dalam mitologi yang dimiliki oleh berbagai bangsa di dunia, matahari memiliki peranan yang sangat penting di dalam kehidupan masyarakatnya.<ref name="deepak"/> Matahari dikenal dengan nama yang berbeda-beda pada tiap kebudayaan dan sering kali disembah sebagai dewa.<ref name="deepak"/><ref name="solar nasa"/>


[[Berkas:Ilion---metopa.jpg|jmpl|200px|Relief Helios di [[Kuil Athena]], [[Troja]].]]
[[Berkas:Ilion---metopa.jpg|jmpl|200px|Relief Helios di [[Kuil Athena]], [[Troja]].]]
=== Peranan Matahari di berbagai kebudayaan dan kepercayaan ===
=== Peranan matahari di berbagai kebudayaan dan kepercayaan ===
* Ra (atau Re) adalah dipuja sebagai Dewa Matahari sekaligus pencipta di [[Mesir Kuno|kebudayaan Mesir Kuno]].<ref name="deepak"/><ref name="nesta">{{en}} {{cite web
* [[Ra (mitologi)|Ra]] (atau Re) adalah dipuja sebagai Dewa Matahari sekaligus pencipta di [[Mesir Kuno|kebudayaan Mesir Kuno]].<ref name="deepak"/><ref name="nesta">{{en}} {{cite web
|url = http://www.windows2universe.org/mythology/ra_sun.html
|url = http://www.windows2universe.org/mythology/ra_sun.html
|title = Re
|title = Re
Baris 603: Baris 801:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
}}</ref> Pada [[hieroglif Mesir|hieroglif]], Matahari digambarkan sebagai sebuah cakram.<ref name="deepak"/> Ra menyimbolkan mata langit sehingga sering digambarkan sebagai cakram yang berada pada kepala [[burung falkon]] atau cakram bersayap.<ref name="deepak"/> Dewa Ra dipercaya mengendarai kereta perang melintasi langit di siang hari.<ref name="touregypt">{{en}} {{cite web
}}</ref> Pada [[hieroglif Mesir|hieroglif]], matahari digambarkan sebagai sebuah cakram.<ref name="deepak"/> Ra menyimbolkan mata langit sehingga sering digambarkan sebagai cakram yang berada pada kepala [[burung falkon]] atau cakram bersayap.<ref name="deepak"/> Dewa Ra dipercaya mengendarai kereta perang melintasi langit di siang hari.<ref name="touregypt">{{en}} {{cite web
|url = http://www.touregypt.net/godsofegypt/ra.htm
|url = http://www.touregypt.net/godsofegypt/ra.htm
|title = The Goddess of Ancient Egypt
|title = The Goddess of Ancient Egypt
Baris 620: Baris 818:
}}</ref> Dewa Ra juga digambarkan sebagai penjaga ''pharaoh'' atau Raja Mesir.<ref name="touregypt"/> Selain itu, Ra digambarkan sebagai dewa yang sudah tua dan tinggal di langit untuk mengawasi dunia.<ref name="touregypt"/>
}}</ref> Dewa Ra juga digambarkan sebagai penjaga ''pharaoh'' atau Raja Mesir.<ref name="touregypt"/> Selain itu, Ra digambarkan sebagai dewa yang sudah tua dan tinggal di langit untuk mengawasi dunia.<ref name="touregypt"/>


* Dalam mitologi India, Matahari disebut dengan nama Surya.<ref name="deepak"/> Selain sebagai Matahari itu sendiri, Surya juga dikenal sebagai dewa Matahari.<ref name="Prophet">{{en}}
* Dalam mitologi India, matahari disebut dengan nama [[Surya (dewa)|Surya]].<ref name="deepak"/> Selain sebagai matahari itu sendiri, Surya juga dikenal sebagai dewa matahari.<ref name="Prophet">{{en}}
{{Citation
{{Citation
|first = ML
|first = ML
Baris 638: Baris 836:
|publisher = Summit University Press
|publisher = Summit University Press
|ISBN=9780972040242}} ({{google books with page|nBlOwrLYiHEC|lihat|354|Surya berasal dari bahasa Sansekekerta}})
|ISBN=9780972040242}} ({{google books with page|nBlOwrLYiHEC|lihat|354|Surya berasal dari bahasa Sansekekerta}})
</ref> Kata ''surya'' berasal dari [[bahasa Sanskerta]] ''sur'' atau ''svar'' yang berakhir bersinar.<ref name="Prophet"/> Surya digambarkan sebagai dewa yang memegang keseimbangan di muka Bumi.<ref name="Prophet"/> Penyembahan Matahari telah dilakukan oleh penganut kepercayaan Hindu selama ribuan tahun.<ref name="deepak"/> Kini perayaan Matahari terbit masih dilangsungkan di pinggiran [[Sungai Gangga]] yang terletak di kota tersuci di [[India]], kota [[Benares]].<ref name="Lang"/> Surya Namaskar atau penghormatan kepada Matahari adalah sebuah gerakan penting dalam [[yoga]].<ref name="deepak"/>
</ref> Kata ''surya'' berasal dari [[bahasa Sanskerta]] ''sur'' atau ''svar'' yang berakhir bersinar.<ref name="Prophet"/> Surya digambarkan sebagai dewa yang memegang keseimbangan di muka Bumi.<ref name="Prophet"/> Penyembahan matahari telah dilakukan oleh penganut kepercayaan Hindu selama ribuan tahun.<ref name="deepak"/> Kini, perayaan matahari terbit masih dilangsungkan di pinggiran [[Sungai Gangga]] yang terletak di kota tersuci di [[India]], kota [[Benares]].<ref name="Lang"/> Surya Namaskar atau penghormatan kepada matahari adalah sebuah gerakan penting dalam [[yoga]].<ref name="deepak"/>


* [[Helios]] adalah dewa Matahari kuno, saudara dari [[Selene]] (dewi bulan) dalam mitologi [[Yunani]].<ref name="deepak"/> Helios disebut juga sebagai [[Sol Invictus]] di [[Romawi Kuno|kebudayaan Romawi]].<ref name="Littleton">{{en}}
* [[Helios]] adalah dewa matahari kuno, saudara dari [[Selene]] (dewi bulan) dalam mitologi [[Yunani]].<ref name="deepak"/> Helios disebut juga sebagai [[Sol Invictus]] di [[Romawi Kuno|kebudayaan Romawi]].<ref name="Littleton">{{en}}
{{Citation
{{Citation
|first = CS
|first = CS
Baris 656: Baris 854:
|publisher = Marshall Cavendish
|publisher = Marshall Cavendish
|ISBN= 9780761475590}} ({{google books with page|QfXP_teqPrgC|lihat|641|Helios}})
|ISBN= 9780761475590}} ({{google books with page|QfXP_teqPrgC|lihat|641|Helios}})
</ref> Selain itu, Helios juga merupakan sisi lain dari [[Apollo]].<ref name="deepak"/> Dikisahkan Helios adalah dewa yang bermahkotakan halo Matahari dan mengendarai kereta perang menuju ke angkasa.<ref name="Finzi">{{en}}
</ref> Selain itu, Helios juga merupakan sisi lain dari [[Apollo]].<ref name="deepak"/> Dikisahkan Helios adalah dewa yang bermahkotakan halo matahari dan mengendarai kereta perang menuju ke angkasa.<ref name="Finzi">{{en}}
{{Citation
{{Citation
|first = C
|first = C
Baris 672: Baris 870:
|publisher = Springer
|publisher = Springer
|ISBN= 9781402068805}} ({{google books with page|EUEanvjZD|lihat|7|mahkota halo}})
|ISBN= 9781402068805}} ({{google books with page|EUEanvjZD|lihat|7|mahkota halo}})
</ref> Helios adalah dewa yang bertanggung jawab memberikan cahaya ke surga dan Bumi dengan cara menambat Matahari di kereta yang dikendarainya.<ref name="Littleton"/>
</ref> Helios adalah dewa yang bertanggung jawab memberikan cahaya ke surga dan Bumi dengan cara menambat matahari di kereta yang dikendarainya.<ref name="Littleton"/>


* Bangsa [[Inca]] menyembah dewa Matahari yang bernama [[Inti]], sebagai dewa tertinggi.<ref name="Roza">{{en}}
* Bangsa [[Inca]] menyembah dewa matahari yang bernama [[Inti]], sebagai dewa tertinggi.<ref name="Roza">{{en}}
{{Citation
{{Citation
|first = G
|first = G
Baris 690: Baris 888:
|publisher = The Rosen Publishing Group
|publisher = The Rosen Publishing Group
|ISBN=9781404207394}} ({{google books with page|vGuHuTzEXM4C|lihat|22|Intihuatana}})
|ISBN=9781404207394}} ({{google books with page|vGuHuTzEXM4C|lihat|22|Intihuatana}})
</ref> Dewa Inti dipercaya menganugerahkan peradaban Inca kepada anaknya, [[Manco Capac]], yang juga merupakan raja bangsa Inca yang pertama.<ref name="Roza"/> Bangsa Inca menyebut diri mereka sebagai anak-anak Matahari.<ref name="Roza"/> Setiap tahun mereka memberikan persembahan hasil panen dalam jumlah besar untuk upacara-upacara yang berhubungan dengan penyembahan Matahari.<ref name="Roza"/>
</ref> Dewa Inti dipercaya menganugerahkan peradaban Inca kepada anaknya, [[Manco Capac]], yang juga merupakan raja bangsa Inca yang pertama.<ref name="Roza"/> Bangsa Inca menyebut diri mereka sebagai anak-anak matahari.<ref name="Roza"/> Setiap tahun mereka memberikan persembahan hasil panen dalam jumlah besar untuk upacara-upacara yang berhubungan dengan penyembahan matahari.<ref name="Roza"/>


* Dewa Matahari yang disembah oleh bangsa [[Maya]] adalah Kinich-ahau.<ref name="James">{{en}}
* Dewa matahari yang disembah oleh bangsa [[Maya]] adalah Kinich-ahau.<ref name="James">{{en}}
{{Citation
{{Citation
|first =
|first =
Baris 710: Baris 908:
</ref> Kinich-ahau adalah pemimpin bagian utara.<ref name="James"/>
</ref> Kinich-ahau adalah pemimpin bagian utara.<ref name="James"/>


* Suku [[Aztec]] menyembah [[Huitzilopochtli]], yang merupakan dewa perang dan simbol Matahari.<ref name="history">Histrory World. http://www.historyworld.net/wrldhis/PlainTextHistories.asp?gtrack=pthc&ParagraphID=ezq#ezq diakses 24 Juni 2011</ref> Setiap hari Huitzilopochtli dikisahkan menggunakan sinar Matahari untuk mengusir kegelapan dari langit, namun setiap malam dewa ini mati dan kegelapan datang kembali.<ref name="history"/> Untuk memberi kekuatan pada dewa mereka, bangsa Aztec mempersembahkan [[jantung]] manusia setiap hari.<ref name="Lang"/>
* Suku [[Aztec]] menyembah [[Huitzilopochtli]], yang merupakan dewa perang dan simbol matahari.<ref name="history">Histrory World. http://www.historyworld.net/wrldhis/PlainTextHistories.asp?gtrack=pthc&ParagraphID=ezq#ezq diakses 24 Juni 2011</ref> Setiap hari Huitzilopochtli dikisahkan menggunakan sinar matahari untuk mengusir kegelapan dari langit, namun setiap malam dewa ini mati dan kegelapan datang kembali.<ref name="history"/> Untuk memberi kekuatan pada dewa mereka, bangsa Aztec mempersembahkan [[jantung]] manusia setiap hari.<ref name="Lang"/>
* [[Shintoisme]] merupakan agama yang berinti pada penyembahan Dewi Matahari yang bernama Amaterasu masih terus bertahan di [[Jepang]].<ref name="Lang"/> Jepang memiliki julukan "Negara Matahari Terbit".<ref name="Lang"/>
* [[Shintoisme]] merupakan agama yang berinti pada penyembahan Dewi Matahari yang bernama Amaterasu masih terus bertahan di [[Jepang]].<ref name="Lang"/> Jepang memiliki julukan "Negara matahari Terbit".<ref name="Lang"/>


[[Berkas:Intihuatana Solar Clock.jpg|jmpl|200px|Intihuatana, bangunan yang berfungsi sebagai penanda waktu pada masa peradaban Inca.]]
[[Berkas:Intihuatana Solar Clock.jpg|jmpl|200px|Intihuatana, bangunan yang berfungsi sebagai penanda waktu pada masa peradaban Inca.]]


=== Bangunan dan benda yang berhubungan dengan Matahari ===
=== Bangunan dan benda yang berhubungan dengan matahari ===
* [[Jam Matahari]] adalah seperangkat alat yang dipakai sebagai penunjuk waktu berdasarkan bayangan gnomon (batang atau lempengan penanda)yang berubah-ubah letaknya seiring dengan pergerakan Bumi terhadap Matahari.<ref name="puspaiptek">{{id}} {{cite web
* [[Jam Matahari|Jam matahari]] adalah seperangkat alat yang dipakai sebagai penunjuk waktu berdasarkan bayangan gnomon (batang atau lempengan penanda)yang berubah-ubah letaknya seiring dengan pergerakan Bumi terhadap matahari.<ref name="puspaiptek">{{id}} {{cite web
|url = http://www.thebiggestsundial.com/php/thebiggestsundial/main_exhibits.php?id=13
|url = http://www.thebiggestsundial.com/php/thebiggestsundial/main_exhibits.php?id=13
|title = Apa Jam Matahari itu?
|title = Apa Jam Matahari itu?
Baris 731: Baris 929:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
|archive-date = 2011-07-13
}}</ref> Jam Matahari berkembang di antara kebudayaan kuno [[Babylonia]], [[Yunani]], [[Mesir]], [[Romawi]], [[Tiongkok]], dan [[Jepang]]. Jam Matahari tertua yang pernah ditemukan oleh Chaldean Berosis, yang hidup sekitar 340 SM. Beberapa artefak jam Matahari lain ditemukan di Tivoli, [[Italia]] tahun 1746, di Castel Nuovo tahun 1751, di Rigano tahun 1751, dan di [[Pompeii]] tahun 1762.
|archive-url = https://web.archive.org/web/20110713071438/http://www.thebiggestsundial.com/php/thebiggestsundial/main_exhibits.php?id=13
* [[Stonehenge]] yang terletak di [[Wiltshire]], [[Inggris]], memiliki pilar batu terbesar yang disebut Heelstone menandai posisi terbitnya Matahari tanggal 21 Juni (posisi Matahari tepat di utara Bumi).<ref name="phillips">{{en}}
|dead-url = yes
}}</ref> Jam matahari berkembang di antara kebudayaan kuno [[Babylonia]], [[Yunani]], [[Mesir]], [[Romawi]], [[Tiongkok]], dan [[Jepang]]. Jam matahari tertua yang pernah ditemukan oleh Chaldean Berosis, yang hidup sekitar 340 SM. Beberapa artefak jam matahari lain ditemukan di Tivoli, [[Italia]] tahun 1746, di Castel Nuovo tahun 1751, di Rigano tahun 1751, dan di [[Pompeii]] tahun 1762.
* [[Stonehenge]] yang terletak di [[Wiltshire]], [[Inggris]], memiliki pilar batu terbesar yang disebut Heelstone menandai posisi terbitnya matahari tanggal 21 Juni (posisi matahari tepat di utara Bumi).<ref name="phillips">{{en}}
{{Citation
{{Citation
|first = KJH
|first = KJH
Baris 764: Baris 965:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
}}</ref> Ratusan obelisk Mesir yang berfungsi sebagai jam Matahari pada masanya juga dapat ditemukan di Luxor dan Heliopolis (kota Matahari).<ref name="Lang"/>
}}</ref> Ratusan obelisk Mesir yang berfungsi sebagai jam matahari pada masanya juga dapat ditemukan di Luxor dan Heliopolis (kota matahari).<ref name="Lang"/>
* Salah satu bangunan terkenal yang didedikasikan untuk Surya dibangun pada abad ke 13 bernama Surya Deula (Candi Matahari) yang terletak Konarak, India.<ref name="Prophet"/>
* Salah satu bangunan terkenal yang didedikasikan untuk Surya dibangun pada abad ke 13 bernama Surya Deula (Candi Matahari) yang terletak Konarak, India.<ref name="Prophet"/>
* [[Pilar Intihuatana]] yang terletak di kawasan [[Machu Picchu]] adalah bangun yang didirikan oleh bangsa Inca.<ref name="Roza"/> Pada tengah hari setiap tanggal 21 Maret dan 21 September, posisi Matahari akan berada hampir tepat di atas pilar sehingga tidak akan ada bayangan pilar sama sekali.<ref name="Roza"/><ref name="macchu pichu">Sacred Place. 2010. Macchu Pichu [terhubung berkala]. http://www.sacredsites.com/americas/peru/machu_picchu.html [diakses 22 Juni 2011]</ref> Pada saat inilah, masyarakat Inca akan mengadakan upacara di tempat tersebut karena mereka percaya bahwa Matahari sedang diikat di langit.<ref name="Roza"/><ref name="macchu pichu"/> Intihuatana dipakai untuk menentukan hari di mana terjadi ''equinox'' (lama siang hari sama dengan malam hari) dan periode-periode astronomis lainnya<ref name="macchu pichu"/>
* [[Pilar Intihuatana]] yang terletak di kawasan [[Machu Picchu]] adalah bangun yang didirikan oleh bangsa Inca.<ref name="Roza"/> Pada tengah hari setiap tanggal 21 Maret dan 21 September, posisi matahari akan berada hampir tepat di atas pilar sehingga tidak akan ada bayangan pilar sama sekali.<ref name="Roza"/><ref name="macchu pichu">Sacred Place. 2010. Macchu Pichu [terhubung berkala]. http://www.sacredsites.com/americas/peru/machu_picchu.html [diakses 22 Juni 2011]</ref> Pada saat inilah, masyarakat Inca akan mengadakan upacara di tempat tersebut karena mereka percaya bahwa matahari sedang diikat di langit.<ref name="Roza"/><ref name="macchu pichu"/> Intihuatana dipakai untuk menentukan hari di mana terjadi ''equinox'' (lama siang hari sama dengan malam hari) dan periode-periode astronomis lainnya<ref name="macchu pichu"/>
* Bangsa [[Maya]] terkenal dengan kalender berisikan 365 hari dan 260 hari yang dibuat berdasarkan pengamatan astronomis, termasuk terhadap Matahari.<ref name="Clow">{{en}}
* Bangsa [[Maya]] terkenal dengan kalender berisikan 365 hari dan 260 hari yang dibuat berdasarkan pengamatan astronomis, termasuk terhadap matahari.<ref name="Clow">{{en}}
{{Citation
{{Citation
|first = BH
|first = BH
Baris 784: Baris 985:
|ISBN=9781591430704}} ({{google books with page|wziziNT_0vEC|lihat|6|Haab}})
|ISBN=9781591430704}} ({{google books with page|wziziNT_0vEC|lihat|6|Haab}})
</ref> Kalender 365 hari ini disebut [[Haab]], sedangkan kalender 260 hari disebut [[Tzolkin]].<ref name="Clow"/>
</ref> Kalender 365 hari ini disebut [[Haab]], sedangkan kalender 260 hari disebut [[Tzolkin]].<ref name="Clow"/>
* Kalender Aztec dipahat di atas sebuah baru berbentuk lingkaran. Isinya adalah 365 siklus kalender berdasarkan Matahari dan 260 siklus ritual.<ref name="crystalllink">{{en}} Aztec Calendar - Sun Stone. http://www.crystalinks.com/aztecalendar.html diakses 24 Juni 2011</ref> Kalender batu Aztec ini kini disimpan di National Museum of Anthropology and History di Chapultepec Park, Mexico City.<ref name="crystalllink"/>
* Kalender Aztec dipahat di atas sebuah baru berbentuk lingkaran. Isinya adalah 365 siklus kalender berdasarkan matahari dan 260 siklus ritual.<ref name="crystalllink">{{en}} Aztec Calendar - Sun Stone. http://www.crystalinks.com/aztecalendar.html diakses 24 Juni 2011</ref> Kalender batu Aztec ini kini disimpan di National Museum of Anthropology and History di Chapultepec Park, Mexico City.<ref name="crystalllink"/>
* Matahari juga telah menjadi objek yang menarik bagi pelukis dan penulis terkenal dunia.<ref name="Lang"/> [[Claude Monet]], [[Joan Miro]], [[Caspar David Friedrich]] (judul lukisan: ''Woman in Morning Sun'' - Wanita dalam Matahari Pagi , dan [[Vincent van Gogh]] (judul lukisan: ''Another Light, A Stronger Sun'' - Cahaya Lain, Matahari yang Lebih Kuat) adalah beberapa pelukis yang pernah menjadikan Matahari sebagai objek lukisannya.<ref name="Lang"/> Sedangkan [[Ralph Waldo Emerson]] dan [[Friedrich Nietzsche]] adalah penulis dan filsuf yang pernah membuat cerita, puisi, maupun kata-kata mutiara dengan subjek Matahari.<ref name="Lang"/>
* Matahari juga telah menjadi objek yang menarik bagi pelukis dan penulis terkenal dunia.<ref name="Lang"/> [[Claude Monet]], [[Joan Miro]], [[Caspar David Friedrich]] (judul lukisan: ''Woman in Morning Sun'' - Wanita dalam Matahari Pagi, dan [[Vincent van Gogh]] (judul lukisan: ''Another Light, A Stronger Sun'' - Cahaya Lain, Matahari yang Lebih Kuat) adalah beberapa pelukis yang pernah menjadikan matahari sebagai objek lukisannya.<ref name="Lang"/> Sedangkan [[Ralph Waldo Emerson]] dan [[Friedrich Nietzsche]] adalah penulis dan filsuf yang pernah membuat cerita, puisi, maupun kata-kata mutiara dengan subjek matahari.<ref name="Lang"/>


== Manfaat dan peran Matahari ==
== Manfaat dan peran matahari ==
Matahari adalah sumber energi bagi kehidupan.<ref name="Lang"/> Matahari memiliki banyak manfaat dan peran yang sangat penting bagi kehidupan seperti:
Matahari adalah sumber energi bagi kehidupan.<ref name="Lang"/> Matahari memiliki banyak manfaat dan peran yang sangat penting bagi kehidupan seperti:
* Panas Matahari memberikan suhu yang pas untuk kelangsungan hidup [[organisme]] di Bumi.<ref name="Lang"/> Bumi juga menerima energi Matahari dalam jumlah yang pas untuk membuat [[air]] tetap berbentuk cair, yang mana merupakan salah satu penyokong kehidupan.<ref name="Lang"/> Selain itu panas Matahari memungkinkan adanya angin, siklus [[hujan]], cuaca, dan iklim.<ref name="Lang"/>
* Panas matahari memberikan suhu yang pas untuk kelangsungan hidup [[organisme]] di Bumi.<ref name="Lang"/> Bumi juga menerima energi matahari dalam jumlah yang pas untuk membuat [[air]] tetap berbentuk cair, yang mana merupakan salah satu penyokong kehidupan.<ref name="Lang"/> Selain itu, panas matahari memungkinkan adanya angin, siklus [[hujan]], cuaca, dan iklim.<ref name="Lang"/>
* Cahaya Matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan ber[[klorofil]] untuk melangsungkan fotosintesis, sehingga tumbuhan dapat tumbuh serta menghasilkan oksigen dan berperan sebagai sumber pangan bagi hewan dan manusia.<ref name="Lang"/> Makhluk hidup yang sudah mati akan menjadi fosil yang menghasilkan [[minyak Bumi]] dan [[batu bara]] sebagai sumber energi.<ref name="Lang"/> Hal ini merupakan peran dari energi Matahari secara tidak langsung <ref name="Lang"/>
* Cahaya matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan ber[[klorofil]] untuk melangsungkan fotosintesis, sehingga tumbuhan dapat tumbuh serta menghasilkan oksigen dan berperan sebagai sumber pangan bagi hewan dan manusia.<ref name="Lang"/> Makhluk hidup yang sudah mati akan menjadi fosil yang menghasilkan [[minyak Bumi]] dan [[batu bara]] sebagai sumber energi.<ref name="Lang"/> Hal ini merupakan peran dari energi matahari secara tidak langsung <ref name="Lang"/>
[[Berkas:Photovoltaik 6.jpg|jmpl|250px|Panel surya dipasang di atap rumah untuk menangkap sinar Matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik.]]
[[Berkas:Photovoltaik 6.jpg|jmpl|250px|Panel surya dipasang di atap rumah untuk menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik.]]
* [[Pembangkit listrik tenaga Matahari]] adalah moda baru pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan.<ref name="greenpeace">{{id}} Greenpeace. 2011. Energi Matahari [terhubung berkala]. http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/Energi_Matahari/ [diakses 23 Juni 2011]</ref> Pembangkit listrik ini terdiri dari kaca-kaca besar atau panel yang akan menangkap cahaya Matahari dan mengkonsentrasikannya ke satu titik.<ref name="greenpeace"/> Panas yang ditangkap kemudian digunakan untuk menghasilkan uap panas bertekanan, yang akan dipakai untuk menjalankan turbin sehingga energi listrik dapat dihasilkan.<ref name="greenpeace"/> Prinsip panel surya adalah penggunaan [[sel surya]] atau sel ''photovoltaic'' yang terbuat dari [[silikon]] untuk menangkap sinar Matahari.<ref name="greenpeace"/> Sel surya sudah banyak dipakai untuk [[kalkulator]] tenaga surya. Panel surya sudah banyak dipasang di atap bangunan dan rumah di daerah perkotaan untuk mendapatkan listrik dengan gratis.<ref name="greenpeace"/>
* [[Pembangkit listrik tenaga surya ]] adalah moda baru pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan.<ref name="greenpeace">{{id}} Greenpeace. 2011. Energi Matahari [terhubung berkala]. http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/Energi_Matahari/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141006065444/http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/Energi_Matahari/ |date=2014-10-06 }} [diakses 23 Juni 2011]</ref> Pembangkit listrik ini terdiri dari kaca-kaca besar atau panel yang akan menangkap cahaya matahari dan mengkonsentrasikannya ke satu titik.<ref name="greenpeace"/> Panas yang ditangkap kemudian digunakan untuk menghasilkan uap panas bertekanan, yang akan dipakai untuk menjalankan turbin sehingga energi listrik dapat dihasilkan.<ref name="greenpeace"/> Prinsip panel surya adalah penggunaan [[sel surya]] atau sel ''photovoltaic'' yang terbuat dari [[silikon]] untuk menangkap sinar matahari.<ref name="greenpeace"/> Sel surya sudah banyak dipakai untuk [[kalkulator]] tenaga surya. Panel surya sudah banyak dipasang di atap bangunan dan rumah di daerah perkotaan untuk mendapatkan listrik dengan gratis.<ref name="greenpeace"/>
* Pergerakan rotasi Bumi menyebabkan ada bagian yang menerima sinar Matahari dan ada yang tidak.<ref name="wilson">{{en}} {{cite web
* Pergerakan rotasi Bumi menyebabkan ada bagian yang menerima sinar matahari dan ada yang tidak.<ref name="wilson">{{en}} {{cite web
|url = http://science.howstuffworks.com/environmental/earth/geophysics/earth2.htm
|url = http://science.howstuffworks.com/environmental/earth/geophysics/earth2.htm
|title = How the Earth Works
|title = How the Earth Works
Baris 808: Baris 1.009:
|separator =
|separator =
|postscript =
|postscript =
}}</ref> Hal inilah yang menciptakan adanya hari siang dan malam di Bumi.<ref name="wilson"/> Sedangkan pergerak Bumi mengelilingi Matahari menyebabkan terjadinya musim.<ref name="wilson"/>
}}</ref> Hal inilah yang menciptakan adanya hari siang dan malam di Bumi.<ref name="wilson"/> Sedangkan pergerakan Bumi mengelilingi matahari menyebabkan terjadinya musim.<ref name="wilson"/>
* Matahari menjadi penyatu planet-planet dan benda angkasa lain di sistem tata surya yang bergerak atau berotasi mengelilinya.<ref name="ianbraham"/> Keseluruhan sistem dapat berputar di luar angkasa karena ditahan oleh gaya gravitasi Matahari yang besar.<ref name="ianbraham"/>
* Matahari menjadi penyatu planet-planet dan benda angkasa lain di sistem tata surya yang bergerak atau berotasi mengelilinya.<ref name="ianbraham"/> Keseluruhan sistem dapat berputar di luar angkasa karena ditahan oleh gaya gravitasi matahari yang besar.<ref name="ianbraham"/>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 815: Baris 1.016:


== Bacaan lanjutan ==
== Bacaan lanjutan ==
* {{Cite book|last=Cohen |first=Richard |date=2010 |title=Chasing the Sun: the Epic Story of the Star that Gives us Life |publisher=[[Simon & Schuster]]|isbn=1-4000-6875-4}}
* {{Cite book|last=Cohen |first=Richard |date=2010 |title=Chasing the Sun: the Epic Story of the Star that Gives us Life |url=https://archive.org/details/chasingsunepicst0000cohe_l0j7 |publisher=[[Simon & Schuster]]|isbn=1-4000-6875-4}}
* {{Cite journal|last=Thompson |first=M. J. |date=2004 |title=Solar interior: Helioseismology and the Sun's interior |journal=[[Astronomy & Geophysics]] |volume=45 |issue=4 |pages=21–25 }}
* {{Cite journal|last=Thompson |first=M. J. |date=2004 |title=Solar interior: Helioseismology and the Sun's interior |journal=[[Astronomy & Geophysics]] |volume=45 |issue=4 |pages=21–25 }}
* [http://www.scholarpedia.org/article/Solar_activity Solar Activity] [[Scholarpedia]] Hugh Hudson 3(3):3967. {{doi|10.4249/scholarpedia.3967}}
* [http://www.scholarpedia.org/article/Solar_activity Solar Activity] [[Scholarpedia]] Hugh Hudson 3(3):3967. {{doi|10.4249/scholarpedia.3967}}
== Lihat pula ==
* [[Bumi]]
* [[Planet Mars]]
* [[Neptunus]]
* [[Heliofisika]]
* [[Tonjolan matahari]]
* [[Aurora]]
* [[Uranus]]
* [[Jupiter]]
* [[Badai geomagnetik]]
* [[Magnetosfer]]
* [[Medan magnet antarplanet]]
* [[Jari-jari Matahari]]
* [[Planet]]
* [[Fotosfer]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 823: Baris 1.039:
{{Commons}}
{{Commons}}
{{Wikiquote}}
{{Wikiquote}}
* {{en}} [http://solarsystem.nasa.gov/planets/profile.cfm?Object=Sun&Display=OverviewLong Situs web [[NASA]] tentang Matahari]
* {{en}} [http://solarsystem.nasa.gov/planets/profile.cfm?Object=Sun&Display=OverviewLong Situs web [[NASA]] tentang Matahari] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130121145123/http://solarsystem.nasa.gov/planets/profile.cfm?Object=Sun |date=2013-01-21 }} {{Webarchive|url=https://www.webcitation.org/6DueBF2JQ?url=http://solarsystem.nasa.gov/planets/profile.cfm?Object=Sun |date=2013-01-24 }} tentang matahari
* {{id}} [http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/Energi_Matahari/ Situs web [[Greenpeace]] tentang Energi Matahari]
* {{id}} [http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/Energi_Matahari/ Situs web [[Greenpeace]] tentang Energi Matahari] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141006065444/http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/Energi_Matahari/ |date=2014-10-06 }} tentang energi matahari
* {{id}} [http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/21/mengenal-badai-Matahari/ Situs web Kompasiana tentang badai Matahari]
* {{id}} [http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/21/mengenal-badai-Matahari/ Situs web Kompasiana tentang badai matahari] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110424125925/http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/21/mengenal-badai-matahari |date=2011-04-24 }}

{{Astronomy navbox}}
{{Astronomy navbox}}
{{Topik Matahari}}
{{Topik Matahari}}
{{tata surya}}
{{tata surya}}


{{Authority control}}
[[Kategori:Matahari|Matahari]]

[[Kategori:Matahari| ]]
[[Kategori:Tata Surya]]
[[Kategori:Tata Surya]]
[[Kategori:Deret utama kuning]]
[[Kategori:Deret utama kuning]]

Revisi terkini sejak 31 Oktober 2024 15.06

Matahari ☉
Diproyeksikan dalam cahaya tampak dengan filter surya pada tahun 2019 dengan bintik matahari dan penggelapan tepi
Gambar berwarna semu yang diambil pada tahun 2010 yang diproyeksikan oleh sinar ultraungu (panjang gelombang 30,4 nm)
NamaMatahari, Surya,[1] Mentari,[2] Syamsu,[3] Syamsi,[4] Rawi,[5] Baskara,[6] Sun, Sol,[7] Helios[8]
Kata sifatSolar,[9][10] Surya
Data pengamatan
Jarak rata-rata
dari Bumi
AU1,496×108 km[11]
8 min 19 s (laju cahaya)
Kecerahan visual (V)−26,74[12]
Magnitudo mutlak4,83[12]
Klasifikasi spektrumG2V[13]
KelogamanZ = 0,0122[14]
Diameter sudut31,6–32,7 menit busur[15]
Ciri-ciri orbit
Jarak rata-rata
dari pusat Bima Sakti
≈ 2,7×1017 km
27.200 tahun cahaya
Periode galaksi(2,25–2,50)×108 a
Kecepatan≈ 220 km/s (orbit mengitari pusat Bima Sakti)
≈ 20 km/s (relatif terhadap kecepatan rata-rata bintang lain dalam kelompok bintang)
≈ 370 km/s[16] (relatif terhadap latar belakang gelombang mikrokosmis)
Ciri-ciri fisik
Jari-jari khatulistiwa695.700 km[17]
696.342 km[18]
109 × Bumi[19]
Keliling khatulistiwa4,379×106 km[19]
109 × Bumi[19]
Kepepatan9×10−6
Luas permukaan6,09×1012 km2[19]
12.000 × Bumi[19]
Volume1,41×1018 km3[19]
1.300.000 × Bumi
Massa1,9891×1030 kg[12]
333.000 × Bumi[12]
Kepadatan rata-rata1,408×103 kg/m3[12][19][20]
1,408 g/cm3[12][19][21]
0,255 × Bumi[12][19]
Kepadatanpusat (permodelan)
1,622×105 kg/m3[12]
162,2 g/cm3[12]
12,4 × Bumi
fotosfer
2×10−4 kg/m3
kromosfer
5×10−6 kg/m3
korona (rata-rata)
1×10−12 kg/m3[22]
Gravitasi permukaan khatulistiwa274 m/s2[12]
28 × Bumi[19]
Faktor momen inersia0,070[12] (perkiraan)
Kecepatan lepas
(dari permukaan)
617,7 km/s[19]
55 × Bumi[19]
Suhupusat (permodelan)
1,57×107 K[12]
fotosfer (efektif)
5772 K[12]
korona
≈ 5×106 K
Luminositas (Lsol)3,828×1026 W[12]
≈ 3,75×1028 lm
≈ 98 lm/W efikasi
Warna (B-V)0,63
Radians rata-rata (Isol)2,009×107 W·m−2·sr−1
Umur≈ 4,6 miliar tahun[23][24]
Ciri-ciri rotasi
Kemiringan sumbu7,25°[12]
(terhadap ekliptika)
67,23°
(terhadap bidang galaksi)
Asensio rekta
pada kutub utara[25]
286,13°
19 jam 4 menit 30 detik
Deklinasi
pada kutub utara
+63,87°
63° 52' LU
Periode rotasi sideristerhadap khatulistiwa
25,05 hari[12]
terhadap lintang 16°
25,38 hari[12]
25 hari 9 jam 7 menit 12 detik[25]
terhadap kutub
34,4 hari[12]
Kecepatan rotasi
(terhadap khatulistiwa)
7,189×103 km/h[19]
Komposisi fotosfer (menurut massa)
Hidrogen73,46%[26]
Helium24,85%
Oksigen0,77%
Karbon0,29%
Besi0,16%
Neon0,12%
Nitrogen0,09%
Silikon0,07%
Magnesium0,05%
Belerang0,04%

Matahari, surya, mentari, atau aftab adalah bintang di pusat tata surya. Bentuknya nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet.[27][28] Diameternya sekitar 1.392.684 km,[18] kira-kira 109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar 2×1030 kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86 % massa total tata surya. Matahari merupakan benda langit terbesar di galaksi Bima Sakti yang besarnya bahkan 10 kali planet terbesar tata surya, Jupiter.[29]

Secara kimiawi, sekitar tiga perempat massa matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, dan besi.[30] Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar. Sebagian besar materi berkumpul di tengah, sementara sisanya memipih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi tata surya. Massa pusatnya semakin panas dan padat dan akhirnya memulai fusi termonuklir di intinya. Diduga bahwa hampir semua bintang lain terbentuk dengan proses serupa. Klasifikasi bintang matahari, berdasarkan kelas spektrumnya, adalah bintang deret utama G (G2V) dan sering digolongkan sebagai katai kuning karena radiasi tampaknya lebih intens dalam porsi spektrum kuning-merah. Meski warnanya putih, dari permukaan Bumi, matahari tampak kuning dikarenakan pembauran cahaya biru di atmosfer.[31] Menurut label kelas spektrum,G2 menandakan suhu permukaannya sekitar 5778 K (5505 °C) dan V menandakan bahwa matahari, layaknya bintang-bintang lain, merupakan bintang deret utama, sehingga energinya diciptakan oleh fusi nuklir nukleus hidrogen ke dalam helium. Dalam intinya, matahari memfusi 620 juta ton metrik hidrogen setiap detik. Berdasarkan perkiraan seluruh hidrogen yang ada di dalam matahari akan habis dalam sekitar 4,5 miliar tahun ke depan, dan matahari akan mati menjadi katai putih.

Dahulu, matahari dipandang para astronom sebagai bintang kecil dan tidak penting. Sekarang, matahari dianggap lebih terang daripada sekitar 85% bintang di galaksi Bima Sakti yang didominasi katai merah.[32][33] Magnitudo absolut matahari adalah +4,83. Akan tetapi, sebagai bintang yang paling dekat dengan Bumi, matahari adalah benda tercerah di langit dengan magnitudo tampak −26,74.[34][35] Korona matahari yang panas terus meluas di luar angkasa dan menciptakan angin matahari, yaitu arus partikel bermuatan yang bergerak hingga heliopause sekitar 100 au. Gelembung di medium antarbintang yang terbentuk oleh angin matahari, heliosfer, adalah struktur bersambung terbesar di tata surya.[36][37]

Matahari saat ini bergerak melalui Awan Antarbintang Lokal (dekat Awan G) di zona Gelembung Lokal, tepatnya di dalam lingkaran terdalam Lengan Orion di galaksi Bima Sakti.[38][39] Dari 50 sistem bintang terdekat dalam jarak 17 tahun cahaya dari Bumi (bintang terdekat adalah katai merah bernama Proxima Centauri sekitar 4,2 tahun cahaya), matahari memiliki massa terbesar keempat.[40] Matahari mengorbit pusat Bima Sakti pada jarak kurang lebih 24.00026.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Jika dilihat dari kutub utara galaksi, matahari merampungkan satu orbit searah jarum jam dalam kurun sekitar 225–250 juta tahun. Karena Bima Sakti bergerak relatif terhadap radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis (CMB) ke arah konstelasi Hydra dengan kecepatan 550 km/detik, kecepatan matahari relatif terhadap CMB sekitar 370 km/detik ke arah Crater atau Leo.[41]

Jarak rata-rata matahari dari Bumi sekitar 149,6 juta kilometer (1 au), meski jaraknya bervariasi seiring pergerakan Bumi menjauhi perihelion pada bulan Januari hingga aphelion pada bulan Juli.[42] Pada jarak rata-rata ini, cahaya bergerak dari matahari ke Bumi selama 8 menit 19 detik. Sehingga penampakan matahari yang kita lihat di bumi sekarang adalah penampakan aslinya 8 menit 19 detik yang lalu. Energi sinar matahari ini membantu perkembangan Celah hidrotermal (omunitas biologi) nyaris semua bentuk kehidupan di Bumi melalui fotosintesis[43] dan mengubah iklim dan cuaca Bumi. Dampak luar biasa matahari terhadap Bumi sudah diamati sejak zaman prasejarah. Matahari juga dianggap oleh sejumlah peradaban sebagai dewa. Pemahaman ilmiah yang akurat mengenai matahari berkembang perlahan. Pada abad ke-19, beberapa ilmuwan ternama mulai sedikit tahu tentang komposisi fisik dan sumber tenaga matahari. Pemahaman ini masih terus berkembang sampai sekarang. Ada sejumlah anomali perilaku matahari yang belum dapat dijelaskan secara ilmiah.

Karakteristik

[sunting | sunting sumber]
Video ini memanfaatkan citra Solar Dynamics Observatory dan menerapkan pemrosesan tambahan untuk memperjelas struktur yang tampak. Peristiwa di video ini mewakili aktivitas 24 jam pada 25 September 2011.

Matahari adalah bintang deret utama tipe G yang kira-kira terdiri dari 99,85% massa total tata surya. Bentuknya nyaris bulat sempurna dengan kepepatan sebesar sembilan per satu juta,[44] artinya diameter kutubnya berbeda 10 km saja dengan diameter khatulistiwanya.[45] Karena matahari terbuat dari plasma dan tidak padat, rotasinya lebih cepat di bagian khatulistiwa ketimbang kutubnya. Peristiwa ini disebut rotasi diferensial dan terjadi karena konveksi pada matahari dan gerakan massa-nya akibat gradasi suhu yang terlampau jauh dari inti ke permukaan. Massa tersebut mendorong sebagian momentum sudut matahari yang berlawanan arah jarum jam jika dilihat dari kutub utara ekliptika sehingga kecepatan sudutnya didistribusikan kembali. Periode rotasi aktual ini diperkirakan 25,6 hari di khatulistiwa dan 33,5 hari di kutub. Namun, akibat sudut pandang yang berubah-ubah dari Bumi saat mengorbit matahari, rotasi tampak di khatulistiwa kira-kira 28 hari.[46] Efek sentrifugal rotasi lambat ini 18 juta kali lebih lemah dibandingkan gravitasi permukaan di khatulistiwa matahari. Efek pasang planet lebih lemah lagi dan tidak begitu memengaruhi bentuk matahari.[47]

Matahari adalah bintang populasi I yang kaya elemen berat.[a][48] Pembentukan matahari diperkirakan diawali oleh gelombang kejut dari satu supernova terdekat atau lebih.[49] Teori ini didasarkan pada keberlimpahan elemen berat di tata surya, seperti emas dan uranium, dibandingkan bintang-bintang populasi II yang elemen beratnya sedikit. Elemen-elemen ini sangat mungkin dihasilkan oleh reaksi nuklir endotermik selama supernova atau transmutasi melalui penyerapan neutron di dalam sebuah bintang raksasa generasi kedua.[48]

Matahari tidak punya batas pasti seperti planet-planet berbatu. Kepadatan gas di bagian terluarnya menurun seiring bertambahnya jarak dari pusat matahari.[50] Meski begitu, matahari memiliki struktur interior yang jelas. Radius matahari diukur dari pusatnya ke pinggir fotosfer. Fotosfer adalah lapisan terakhir yang tampak karena lapisan-lapisan di atasnya terlalu dingin atau terlalu tipis untuk meradiasikan cahaya yang cukup agar dapat terlihat mata telanjang[51] di hadapan cahaya terang dari fotosfer. Selama gerhana matahari total, ketika fotosfer terhalang Bulan, korona matahari terlihat di sekitarnya.

Interior matahari tidak bisa dilihat secara langsung dan matahari sendiri tidak dapat ditembus radiasi elektromagnetik. Dengan mengikuti seismologi yang memakai gelombang gempa untuk mengungkap struktur terdalam Bumi, disiplin helioseismologi memakai gelombang tekanan (suara infrasonik) yang melintasi interior matahari untuk mengukur dan menggambar struktur terdalam matahari.[52] Model komputer matahari juga dimanfaatkan sebagai alat bantu teoretis untuk menyelidiki lapisan-lapisan terdalamnya.

Irisan matahari dengan daerah inti berada di bawah
Irisan matahari dengan daerah inti berada di bawah

Inti matahari diperkirakan merentang dari pusatnya sampai 20–25% radius matahari.[53] Kepadatannya mencapai 150 g/cm3[54][55] (sekitar 150 kali lipat kepadatan air) dan suhu mendekati 15,7 juta kelvin (K).[55] Sebaliknya, suhu permukaan matahari kurang lebih 5.800 K. Analisis terkini terhadap data misi SOHO menunjukkan keberadaan tingkat rotasi yang lebih cepat di bagian inti ketimbang di seluruh zona radiatif.[53] Sepanjang masa hidup matahari, energi dihasilkan oleh fusi nuklir melalui serangkaian tahap yang disebut rantai p–p (proton–proton); proses ini mengubah hidrogen menjadi helium.[56] Hanya 0,8% energi matahari yang berasal dari siklus CNO.[57]

Inti adalah satu-satunya wilayah matahari yang menghasilkan energi termal yang cukup melalui fusi; 99% tenaganya tercipta di dalam 24% radius matahari. Fusi hampir berhenti sepenuhnya pada tingkat 30% radius. Sisanya dipanaskan oleh energi yang ditransfer ke luar oleh radiasi dari inti ke zona konvektif di luarnya. Energi yang diproduksi melalui fusi di inti harus melintasi beberapa lapisan dalam perjalanan menuju fotosfer sebelum lepas ke angkasa dalam bentuk sinar matahari atau energi kinetik partikel.[58][59]

Rantai proton–proton terjadi sekitar 9,2×1037 kali per detik di inti. Karena memakai empat proton bebas (nukleus hidrogen), reaksi ini kira-kira mengubah 3,7×1038 proton menjadi partikel alpha (nukleus helium) setiap detiknya (dari total ~8,9×1056 proton bebas di matahari) atau sekitar 6,2×1011 kg per detik.[59] Karena memfusi hidrogen ke helium melepaskan kurang lebih 0,7% massa terfusi dalam bentuk energi,[60] matahari melepaskan energi dengan tingkat konversi massa–energi sebesar 4,26 juta ton metrik per detik, 384,6 yotta watt (3,846×1026 W),[12] atau 9,192×1010 megaton TNT per detik. Massa ini tidak dihancurkan untuk menciptakan energi, tetapi diubah menjadi setara energi dan diangkut dalam energi yang diradiasikan, seperti yang dijelaskan oleh konsep kesetaraan massa–energi.

Produksi tenaga oleh fusi di inti bervariasi sesuai jaraknya dari pusat matahari. Di pusat matahari, model teori memperkirakan besarnya mencapai 276.5 watt/m3,[61] kepadatan produksi tenaga yang kira-kira lebih mendekati metabolisme reptil daripada bom termonuklir.[b] Puncak produksi tenaga di matahari telah dibanding-bandingkan dengan panas volumetrik yang dihasilkan di dalam tumpukan kompos aktif. Keluaran tenaga matahari yang luar biasa tidak diakibatkan oleh tenaga per volumenya yang tinggi, melainkan ukurannya yang besar.

Tingkat fusi di bagian inti berada dalam kesetimbangan yang bisa membaik sendiri. Tingkat fusi yang agak lebih tinggi mengakibatkan inti memanas dan sedikit memuai terhadap berat lapisan terluarnya sehingga mengurangi tingkat fusi dan memperbaiki perturbasi; tingkat yang agak lebih rendah mengakibatkan inti mendingin dan sedikit menyusut sehingga meningkatkan tingkat fusi dan memperbaikinya ke tingkat saat ini.[62][63]

Sinar gama (foton berenergi tinggi) yang dilepaskan dalam reaksi fusi hanya diserap oleh beberapa militer plasma matahari, kemudian dipancarkan kembali secara acak dalam bentuk energi yang lebih rendah. Karena itu, butuh waktu lama bagi radiasi untuk mencapai permukaan matahari. Perkiraan waktu tempuh foton berkisar antara 10–170 ribu tahun.[64] Neutrino, yang mewakili sekitar 2% produksi energi total matahari, hanya butuh 2,3 detik untuk mencapai permukaan. Karena transprotasi energi di matahari adalah proses yang melibatkan foton dalam kesetimbangan termodinamik dengan zat, skala waktu transportasi energi di matahari lebih panjang dengan rentang 30 juta tahun. Ini adalah waktu yang diperlukan matahari untuk kembali ke keadaan stabil jika tingkat penciptaan energi di intinya tiba-tiba berubah.[65]

Sepanjang bagian akhir perjalanan foton keluar matahari, di zona konvektif terluar, tabrakannya lebih sedikit dan energinya lebih rendah. Fotosfer adalah permukaan transparan matahari tempat foton terlepas dalam bentuk cahaya tampak. Setiap sinar gama di inti matahari diubah menjadi beberapa juta foton cahaya tampak sebelum lepas ke luar angkasa. Neutrino juga dilepaskan oleh reaksi fusi di inti, tetapi tidak seperti foton. Neutrino jarang berinteraksi dengan zat sampai-sampai semuanya bisa dengan mudah keluar dari matahari. Selama beberapa tahun, pengukuran jumlah neutrino yang diproduksi di matahari lebih rendah daripada yang diprediksi teori dengan faktor 3. Kesenjangan ini diselesaikan pada tahun 2001 melalui penemuan efek osilasi neutrino: matahari memancarkan beberapa neutrino sesuai prediksi teori, tetapi detektor neutrino kehilangan jumlahnya karena neutrino sudah berubah rasa saat dideteksi.[66]

Potongan melintang bintang tipe matahari (NASA)

Zona radiatif

[sunting | sunting sumber]

Kurang lebih di bawah 0,7 radius matahari, material matahari cukup panas dan padat sampai-sampai radiasi termal adalah cara utama untuk mentransfer energi dari inti.[67] Zona ini tidak diatur oleh konveksi termal. Meski begitu, suhunya turun dari kira-kira 7 juta ke 2 juta kelvin seiring bertambahnya jarak dari inti.[55] Gradien suhu ini kurang dari nilai tingkat selang adiabatik sehingga tidak dapat menciptakan konveksi.[55] Energi ditransfer oleh radiasi ion hidrogen dan helium yang memancarkan foton, yang hanya bergerak sedikit sebelum diserap kembali oleh ion-ion lain.[67] Kepadatannya turun seratus kali lipat (dari 20 g/cm3 ke 0,2 g/cm3) dari 0,25 radius matahari di atas zona radiasi.[67]

Zona radiatif dan zona konvektif dipisahkan oleh sebuah lapisan transisi, takoklin. Ini adalah wilayah ketika perubahan fenomena mencolok antara rotasi seragam di zona radiatif dan rotasi diferensial di zona konvektif menghasilkan celah besar—kondisi ketika lapisan-lapisan horizontal saling bergesekan berlawanan arah.[68] Gerakan cair yang ditemukan di zona konvektif di atasnya perlahan menghilang dari atas sampai bawah lapisan ini, sama seperti karakteristik tenang zona radiatif di bawah. Saat ini, diperkirakan bahwa sebuah dinamo magnetik di dalam lapisan ini menciptakan medan magnet matahari (baca dinamo matahari).[55]

Zona konvektif

[sunting | sunting sumber]

Di lapisan terluar matahari, dari permukaannya sampai kira-kira 200.000 km di bawahnya (70% radius matahari dari pusat), suhunya lebih rendah daripada di zona radiatif dan atom yang lebih berat tidak sepenuhnya terionisasikan. Akibatnya, transportasi panas radiatif kurang efektif. Kepadatan gas-gas ini sangat rendah untuk memungkinkan arus konvektif terbentuk. Material yang dipanaskan di takoklin memanas dan memuai sehingga mengurangi kepadatannya dan memungkinkan material tersebut naik. Pengaruhnya, konveksi termal berkembang saat sel panas mengangkut mayoritas panas ke luar hingga fotosfer matahari. Setelah material tersebut mendingin di fotosfer, kepadatannya meningkat, lalu tenggelam ke dasar zona konveksi. Di sana, material memanfaatkan panas dari atas zona radiatif dan siklus ini berlanjut. Di fotosfer, suhu menurun hingga 5.700 K dan kepadatannya turun hingga 0,2 g/m3 (sekitar 1/6.000 kepadatan udara di permukaan laut).[55]

Kolom panas di zona konvektif membentuk jejak di permukaan matahari yang disebut granulasi dan supergranulasi. Konveksi turbulen di bagian terluar interior matahari ini menghasilkan dinamo "berskala kecil" yang menciptakan kutub magnetik utara dan selatan di seluruh permukaan matahari.[55] Kolom panas matahari disebut sel Bénard dan berbentuk prisma heksagon.[69]

Suhu efektif, atau suhu benda hitam, matahari (5.777 K) adalah suhu yang harus dimiliki sebuah benda hitam berukuran sama agar menghasilkan total tenaga emisif yang sama.

Permukaan matahari yang tampak, fotosfer, adalah lapisan yang di bawahnya matahari menjadi opak terhadap cahaya tampak.[70] Di atas fotosfer, sinar matahari yang tampak bebas berkelana ke angkasa dan energinya terlepas sepenuhnya dari matahari. Perubahan opasitas diakibatkan oleh berkurangnya jumlah ion H yang mudah menyerap cahaya tampak.[70] Sebalinya, cahaya tampak yang kita lihat dihasilkan dalam bentuk elektron dan bereaksi dengan atom hidrogen untuk menghasilkan ion H.[71][72]

Tebal fotosfer puluhan sampai ratusan kilometer, sedikit kurang opak daripada udara di Bumi. Karena bagian atas fotosfer lebih dingin daripada bagian bawahnya, citra matahari tampak lebih terang di tengah daripada pinggir atau lengan cakram matahari; fenomena ini disebut penggelapan lengan.[70] Spektrum sinar matahari kurang lebih sama dengan spektrum benda hitam yang beradiasi sekitar 6.000 K, berbaur dengan jalur penyerapan atomik dari lapisan tipis di atas fotosfer. Fotosfer memiliki kepadatan partikel sekitar 1023 m−3 (sekitar 0,37% jumlah partikel per volume atmosfer Bumi di permukaan laut). Fotosfer tidak sepenuhnya terionisasikan—cakupan ionisasinya sekitar 3%—sehingga nyaris seluruh hidrogen dibiarkan berbentuk atom.[73]

Selama penelitian awal terhadap spektrum optik fotosfer, beberapa jalur penyerapan yang ditemukan tidak berkaitan dengan elemen kimia apa pun yang dikenal di Bumi saat itu. Pada tahun 1868, Norman Lockyer berhipotesis bahwa jalur-jalur penyerapan ini terbentuk oleh elemen baru yang ia sebut helium, diambil dari nama dewa matahari Yunani Helios. Dua puluh lima tahun kemudian, helium berhasil diisolasi di Bumi.[74]

Saat gerhana matahari total, korona matahari dapat dilihat dengan mata telanjang selama periode totalitas yang singkat.

Bagian matahari di atas fotosfer disebut atmosfer matahari.[70] Atmosfer dapat diamati menggunakan teleskop yang beroperasi di seluruh spektrum elektromagnet, mulai dari radio hingga cahaya tampak sampai sinar gama, dan terdiri dari lima zona utama: suhu rendah, kromosfer, wilayah transisi, korona, dan heliosfer.[70] Heliosfer, dianggap sebagai atmosfer terluar tipis matahari, membentang ke luar melewati orbit Pluto hingga heliopause yang membentuk batas dengan medium antarbintang. Kromosfer, wilayah transisi, dan korona jauh lebih panas daripada permukaan matahari.[70] Alasannya belum terbukti tepat; bukti yang ada memperkirakan bahwa gelombang Alfvén memiliki energi yang cukup untuk memanaskan korona.[75]

Lapisan terdingin matahari adalah wilayah suhu rendah yang terletak sekitar 500 km di atas fotosfer dengan suhu kurang lebih 4.100 K.[70] Bagian matahari ini cukup dingin untuk memungkinkan keberadaan molekul sederhana seperti karbon monoksida dan air, yang dapat dideteksi melalui spektrum penyerapan mereka.[76]

Di atas lapisan suhu rendah, ada lapisan setebal 2.000 km yang didominasi spektrum emisi dan jalur penyerapan.[70] Lapisan ini bernama kromosfer yang diambil dari kata Yunani chroma, artinya warna, karena kromosfer terlihat seperti cahaya berwarna di awal dan akhir gerhana matahari total.[67] Suhu kromosfer meningkat perlahan seiring ketinggiannya, berkisar sampai 20.000 K di dekat puncaknya.[70] Di bagian teratas kromosfer, helium terionisasikan separuhnya.[77]

Diambil oleh Hinode Solar Optical Telescope tanggal 12 Januari 2007, citra matahari ini menunjukkan sifat filamen pada plasma yang menghubungkan wilayah-wilayah berpolaritas magnet berbeda.

Di atas kromosfer, di wilayah transisi tipis (sekitar 200 km), suhu naik cepat dari sekitar 20 ribu kelvin di atas kromosfer hingga mendekati suhu korona sebesar satu juta kelvin.[78] Peningkatan suhu ini dibantu oleh ionisasi penuh helium di wilayah transisi, yang mengurangi pendinginan radiatif plasma secara besar-besaran.[77] Wilayah transisi tidak terbentuk di ketinggian tetap. Wilayah ini membentuk semacam nimbus mengitari fitur-fitur kromosfer seperti spikula dan filamen dan memiliki gerakan tak teratur yang konstan.[67] Wilayah transisi sulit diamati dari permukaan Bumi, tetapi dapat diamati dari luar angkasa menggunakan instrumen yang sensitif terhadap spektrum ultraviolet ekstrem.[79]

Korona adalah kepanjangan atmosfer terluar matahari yang volumenya lebih besar daripada matahari itu sendiri. Korona terus menyebar ke angkasa dan menjadi angin matahari yang mengisi seluruh tata surya.[80] Korona rendah, dekat permukaan matahari, memiliki kepadatan partikel sekitar 1015–1016 m−3.[77][c] Suhu rata-rata korona dan angin matahari sekitar 1–2 juta kelvin. Akan tetapi, suhu di titik terpanasnya mencapai 8–20 juta kelvin.[78] Meski belum ada teori lengkap seputar suhu korona, setidaknya sebagian panasnya diketahui berasal dari rekoneksi magnetik.[78][80]

Heliosfer, yaitu volume di sekitar matahari yang diisi plasma angin matahari, merentang dari kurang lebih 20 radius matahari (0,1 au) sampai batas terluar tata surya. Batas terdalamnya ditetapkan sebagai lapisan tempat arus angin matahari menjadi superalfvénik—artinya arus angin lebih cepat daripada kecepatan gelombang Alfvén.[81] Turbulensi dan dorongan dinamis di heliosfer tidak dapat memengaruhi bentuk korona matahari di dalamnya, karena informasi hanya dapat bergerak pada kecepatan gelombang Alfvén. Angin matahari terus bergerak ke luar melintasi heliosfer, membentuk medan magnet matahari seperti spiral,[80] sampai menyentuh heliopause lebih dari 50 au dari matahari. Pada Desember 2004, wahana Voyager 1 melintasi fron kejut yang diduga sebagai bagian dari heliosfer. Kedua wahana Voyager telah mencatat konsentrasi partikel energi yang tinggi saat mendekati batas tersebut.[82]

Medan magnet

[sunting | sunting sumber]
Pada citra ultraviolet warna palsu ini, matahari memiliki semburan matahari kelas C3 (wilayah putih di kiri atas), sebuah tsunami matahari (struktur mirip gelombang, kanan atas), dan beberapa filamen plasma setelah medan magnet yang naik dari permukaan.
Lembar arus heliosfer merentang sampai batas terluar tata surya dan terbentuk oleh pengaruh medan magnet matahari yang berotasi di plasma di medium antarplanet.[83]

Matahari adalah bintang bermagnet aktif. Matahari memiliki medan magnet kuat yang berubah-ubah tiap tahun dan berbalik arah setiap sebelas tahun di sekitar maksimum matahari.[84] Medan magnet matahari menjadi penyebab sejumlah dampak yang secara kolektif disebut aktivitas matahari, termasuk titik matahari di permukaan matahari, semburan matahari, dan variasi angin matahari yang mengangkut material melintasi tata surya.[85] Dampak aktivitas matahari terhadap Bumi meliputi aurora di lintang tengah sampai tinggi serta gangguan komunikasi radio dan tenaga listrik. Aktivitas matahari diduga memainkan peran besar dalam pembentukan dan evolusi tata surya. Aktivitas matahari mengubah struktur atmosfer terluar Bumi.[86]

Semua materi dalam matahari berbentuk gas dan bersuhu tinggi yang disebut plasma. Ini membuat matahari bisa berotasi lebih cepat di khatulistiwa (sekitar 25 hari) daripada lintang yang lebih tinggi (sekitar 35 hari di dekat kutubnya). Rotasi diferensial lintang matahari menyebabkan jalur medan magnetnya saling terikat seiring waktu, menghasilkan lingkaran medan magnet dari permukaan matahari dan mencetus pembentukan titik matahari dan prominensa matahari (baca rekoneksi magnetik). Aksi ikat-ikatan ini menciptakan dinamo matahari dan siklus aktivitas magnetik 11 tahun; medan magnet matahari berbalik arah setiap 11 tahun.[87][88]

Medan magnet matahari membentang jauh melewati matahari itu sendiri. Plasma angin matahari yang termagnetkan membawa medan magnet matahari ke luar angkasa dan membentuk medan magnet antarplanet.[80] Karena plasma hanya mampu bergerak di jalur medan magnet, medan magnet antarplanet awalnya tertarik secara radial menjauhi matahari. Karena medan di atas dan bawah khatulistiwa matahari memiliki polaritas berbeda yang mengarah ke dan menjauhi matahari, ada satu lembar arus tipis di bidang khatulistiwa matahari yang disebut lembar arus heliosfer.[80] Pada jarak yang lebih jauh, rotasi matahari memelintir medan magnet dan lembar arus menjadi struktur mirip spiral Archimedes yang disebut spiral Parker.[80] Medan magnet antarplanet lebih kuat daripada komponen dipol medan magnet matahari. Medan magnet dipol matahari sebesar 50–400 μT (di fotosfer) berkurang seiring jaraknya menjadi sekitar 0,1 nT pada jarak Bumi. Meski begitu, menurut pengamatan wahana antariksa, bidang antarplanet di lokasi Bumi sekitar 5 nT, kurang lebih seratus kali lebih besar.[89] Perbedaan ini disebabkan oleh medan magnet yang diciptakan oleh arus listrik di plasma yang menyelubungi matahari.

Pergerakan matahari

[sunting | sunting sumber]
Ilustrasi rotasi matahari. Terdapat perubahan posisi bintik matahari selama terjadi pergerakan.

Matahari mempunyai dua macam pergerakan, yaitu sebagai berikut:

  • Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran.[90] Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik matahari.[90] Sumbu rotasi matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi sehingga kutub utara matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara kutub selatan matahari lebih terlihat di bulan Maret.[90] Matahari bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga matahari tidak berotasi dengan kecepatan yang seragam.[90] Ahli astronomi mengemukakan bahwa rotasi bagian interior matahari tidak sama dengan bagian permukaannya.[91] Bagian inti dan zona radiatif berotasi bersamaan, sedangkan zona konvektif dan fotosfer juga berotasi bersama, tetapi dengan kecepatan yang berbeda.[91] Bagian ekuatorial (tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari, sedangkan bagian kutubnya berotasi selama sekitar 31 hari.[90][92] Sumber perbedaan waktu rotasi matahari tersebut masih diteliti.[90]
  • Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi galaksi Bimasakti.[92] Matahari terletak sejauh 28 ribu tahun cahaya dari pusat galaksi Bimasakti.[92] Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828 ribu km/jam sehingga diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran sempurna mengelilingi galaksi.[92]

Jarak matahari ke bintang terdekat

[sunting | sunting sumber]

Sistem bintang yang terdekat dengan matahari adalah Alpha Centauri.[93] Bintang yang dalam kompleks tersebut yang memilkiki posisi terdekat dengan matahari adalah Proxima Centauri, sebuah bintang berwarna merah redup yang terdapat dalam rasi bintang Sentaurus.[93] Jarak matahari ke Proxima Centauri adalah 4,3 tahun cahaya (39.900 juta km atau 270 ribu unit astronomi), kurang lebih 270 ribu kali jarak matahari ke Bumi.[93] Para ahli astronomi mengetahui bahwa benda-benda angkasa senantiasa bergerak dalam orbit masing-masing.[94] Oleh karena itu, perhitungan jarak dilakukan berdasarkan pada perubahan posisi suatu bintang dalam kurun waktu tertentu dengan berpatokan pada posisinya terhadap bintang-bintang sekitar.[94] Metode pengukuran ini disebut paralaks (parallax).[94]

Ciri khas matahari

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah beberapa ciri khas yang dimiliki oleh matahari.

Prominensa (lidah api matahari)

[sunting | sunting sumber]
Erupsi prominensa yang terjadi pada 30 Maret 2010

Prominensa adalah salah satu ciri khas matahari, berupa bagian matahari menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang mencuat keluar dari bagian permukaan serta sering kali berbentuk loop (putaran).[95][96] Prominensa disebut juga sebagai filamen matahari karena, meskipun julurannya sangat terang bila dilihat di angkasa yang gelap, prominensa tidak lebih terang daripada keseluruhan matahari itu sendiri.[95] Prominensa hanya dapat dilihat dari Bumi dengan bantuan teleskop dan filter.[95] Prominensa terbesar yang pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric Observatory) diperkirakan sepanjang 350 ribu km.[95]

Sama seperti korona, prominensa terbentuk dari plasma, tetapi memiliki suhu yang lebih dingin.[95] Prominensa berisi materi dengan massa mencapai 100 miliar kg.[95] Prominensa terjadi di lapisan fotosfer matahari dan bergerak ke luar menuju korona matahari.[95] Plasma prominensa bergerak di sepanjang medan magnet matahari.[97] Erupsi dapat terjadi ketika struktur prominesa menjadi tidak stabil sehingga akan pecah dan mengeluarkan plasmanya.[97] Ketika terjadi erupsi, material yang dikeluarkan menjadi bagian dari struktur magnetik yang sangat besar disebut semburan massa korona (coronnal mass ejection/CME).[95][97] Pergerakan semburan korona tersebut terjadi pada kecepatan yang sangat tinggi, yaitu antara 20 ribu m/s hingga 3,2 juta km/s.[95] Pergerakan tersebut juga menyebabkan peningkatan suhu hingga puluhan juta derajat dalam waktu singkat.[95] Bila erupsi semburan massa korona mengarah ke Bumi, akan terjadi interaksi dengan medan magnet Bumi dan mengakibatkan terjadinya badai geomagnetik yang berpotensi mengganggu jaringan komunikasi dan listrik.[97]

Suatu prominensa yang stabil dapat bertahan di korona hingga berbulan-bulan lamanya dan ukurannya terus membesar setiap hari.[97] Para ahli masih terus meneliti bagaimana dan mengapa prominensa dapat terjadi.[97]

Bintik matahari

[sunting | sunting sumber]
Bintik matahari terlihat seperti noda kehitaman di permukaan matahari.

Bintik matahari adalah granula-granula cembung kecil yang ditemukan di bagian fotosfer matahari dengan jumlah yang tak terhitung.[98] Bintik matahari tercipta saat garis medan magnet matahari menembus bagian fotosfer.[99] Ukuran bintik matahari dapat lebih besar daripada Bumi.[96] Bintik matahari memiliki daerah yang gelap bernama umbra, yang dikelilingi oleh daerah yang lebih terang disebut penumbra.[98] Warna bintik matahari terlihat lebih gelap karena suhunya yang jauh lebih rendah dari fotosfer.[98] Suhu di daerah umbra adalah sekitar 2.200 °C sedangkan di daerah penumbra adalah 3.500 °C.[98] Karena emisi cahaya juga dipengaruhi oleh suhu maka bagian bintik matahari umbra hanya mengemisikan 1/6 kali cahaya bila dibandingkan permukaan matahari pada ukuran yang sama.[98]

Angin matahari

[sunting | sunting sumber]

Angin matahari terbentuk dari aliran konstan dari partikel-partikel yang dikeluarkan oleh bagian atas atmosfer matahari yang bergerak ke seluruh tata surya.[100] Partikel-partikel tersebut memiliki energi yang tinggi. Namun, proses pergerakan ke luar medan gravitasi matahari pada kecepatan yang begitu tinggi belum dimengerti secara sempurna.[100] Kecepatan angin surya terbagi dua, yaitu angin cepat yang mencapai 400 km/s dan angin cepat yang mencapai lebih dari 500 km/s.[101] Kecepatan ini juga bertambah secara eksponensial seiring jaraknya dari matahari.[101] Angin matahari yang umum terjadi memiliki kecepatan 750 km/s dan berasal dari lubang korona di atmosfer matahari.[101]

Beberapa bukti keberadaan angin surya yang dapat dirasakan atau dilihat dari Bumi adalah badai geomagnetik berenergi tinggi yang merusak satelit dan sistem listrik, aurora di Kutub Utara atau Kutub Selatan, dan partikel menyerupai ekor panjang pada komet yang selalu menjauhi matahari akibat hembusan angin surya.[100] Angin matahari dapat membahayakan kehidupan di Bumi bila tidak terdapat medan magnet Bumi yang melindungi dari radiasi.[100] Pada kenyataannya, ukuran dan bentuk medan magnet Bumi juga ditentukan oleh kekuatan dan kecepatan angin surya yang melintas.[100]

Badai matahari

[sunting | sunting sumber]

Badai matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang terbentuk di atmosfer matahari.[102] Plasma matahari yang meningkat suhunya hingga jutaan Kelvin beserta partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan cahaya.[103] Total energi yang dilepaskan setara dengan jutaan bom hidrogen berukuran 100 megaton.[102] Jumlah dan kekuatan badai matahari bervariasi.[103] Ketika matahari aktif dan memiliki banyak bintik, badai matahari lebih sering terjadi. Badai matahari sering kali terjadi bersamaan dengan luapan massa korona.[103] Badai matahari memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat ulang alik, astronaut, dan terutama sistem telekomunikasi Bumi.[103][104] Badai matahari yang pertama kali tercatat dalam pustaka astronomi adalah pada tanggal 1 September 1859.[102] Dua peneliti, Richard C. Carrington dan Richard Hodgson yang sedang mengobservasi bintik matahari melalui teleskop di tempat terpisah, mengamati badai matahari yang terlihat sebagai cahaya putih besar di sekeliling matahari.[102] Kejadian ini disebut Carrington Event dan menyebabkan lumpuhnya jaringan telegraf transatlantik antara Amerika dan Eropa.[104]

Eksplorasi matahari

[sunting | sunting sumber]
Solar Maximum Mission, salah satu satelit yang diluncurkan Amerika Serikat untuk mempelajari matahari.

Wahana antariksa yang pertama kali berhasil masuk ke orbit matahari adalah Pioneer 4.[105] Pioneer 4, yang diluncurkan tanggal 3 Maret 1959 oleh Amerika Serikat, menjadi pionir dalam sejarah eksplorasi matahari.[105][106] Keberhasilan tersebut diikuti oleh peluncuran Pioneer 5–Pioneer 9 pada tahun 1959–1968 yang memang bertujuan untuk mempelajari tentang matahari.[106] Pada 26 Mei 1973, stasiun luar angkasa Amerika Serikat bernama Skylab diluncurkan dengan membawa 3 awak.[106] Skylab membawa Apollo Telescope Mount (ATM) yang digunakan untuk mengambil lebih dari 150 ribu gambar matahari.[106]

Wahana antariksa lainnya, Helios I, berhasil mengorbit hingga mencapai jarak 47 juta km dari matahari (memasuki orbit Merkurius).[106][107] Helios I terus berputar untuk memastikan seluruh bagian pesawat mendapat jumlah panas yang sama dari matahari.[107] Helios I bertugas mengumpulkan data-data mengenai matahari.[107] Wahana antariksa hasil kerja sama Amerika Serikat dan Jerman ini beroperasi sejak 10 Desember 1974 hingga akhir 1982.[106][107] Helios II diluncurkan pada 16 Januari 1976 dan berhasil mencapai jarak 43 juta km dari matahari.[106] Misi Helios II selesai pada April 1976, tetapi dibiarkan tetap berada di orbit.[107]

Solar Maximum Mission didesain untuk melakukan observasi aktivitas matahari terutama bintik dan api matahari saat matahari berada pada periode aktivitas maksimum.[106][107] SMM diluncurkan oleh Amerika Serikat pada 14 Februari 1980.[106] Selama perjalanannya, SMM pernah mengalami kerusakan, tetapi berhasil diperbaiki oleh awak pesawat ulang alik Challenger.[107] SMM terus berada di orbit Bumi selama melakukan observasi.[106][107] SMM mengumpulkan data hingga 24 November 1989 dan terbakar saat masuk kembali ke atmosfer Bumi pada 2 Desember 1989.[106][107]

Wahana antariksa Ulysses adalah hasil proyek internasional untuk mempelajari kutub-kutub matahari, diluncurkan pada 6 Oktober 1990.[106] Sedangkan Yohkoh adalah wahana antariksa yang diluncurkan untuk mempelajari radiasi energi tinggi dari matahari.[106] Yohkoh merupakan hasil kerja sama Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris yang diluncurkan pada 31 Agustus 1991.[106]

Misi eksplorasi matahari yang paling terkenal adalah Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) yang dikembangkan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang bekerja sama dengan Agensi Luar Angkasa Eropa (ESA) dan diluncurkan pada 12 Desember 1995.[108] SOHO bertugas mengumpulkan data struktur internal, proses fisik yang terjadi, serta pengambilan gambar dan diagnosis spektroskopis matahari.[106] SOHO ditempatkan pada jarak 1,5 juta km dari Bumi dan masih beroperasi hingga sekarang.[106]

Misi eksplorasi terbaru dari NASA adalah wahana antariksa kembar bernama STEREO yang diluncurkan pada 26 Oktober 2006.[107][108] STEREO bertugas untuk menganalisis dan mengambil gambar matahari dalam bentuk 3 dimensi.[107] Solar Dynamics Observatory Mission adalah misi eksplorasi NASA yang sedang dalam pengembangan dan telah dipublikasikan pada April 2008.[107] Solar Dynamics Observatory Mission diperkirakan akan mengorbit untuk mempelajari dinamika matahari yang meliputi aktivitas matahari, evolusi atmosfer matahari, dan pengaruh radiasi matahari terhadap planet-planet lain.[107]

Matahari sebagai simbol kepercayaan dan kebudayaan

[sunting | sunting sumber]

Matahari telah menjadi simbol penting di banyak kebudayaan sepanjang peradaban manusia.[109] Dalam mitologi yang dimiliki oleh berbagai bangsa di dunia, matahari memiliki peranan yang sangat penting di dalam kehidupan masyarakatnya.[109] Matahari dikenal dengan nama yang berbeda-beda pada tiap kebudayaan dan sering kali disembah sebagai dewa.[109][110]

Relief Helios di Kuil Athena, Troja.

Peranan matahari di berbagai kebudayaan dan kepercayaan

[sunting | sunting sumber]
  • Ra (atau Re) adalah dipuja sebagai Dewa Matahari sekaligus pencipta di kebudayaan Mesir Kuno.[109][111] Pada hieroglif, matahari digambarkan sebagai sebuah cakram.[109] Ra menyimbolkan mata langit sehingga sering digambarkan sebagai cakram yang berada pada kepala burung falkon atau cakram bersayap.[109] Dewa Ra dipercaya mengendarai kereta perang melintasi langit di siang hari.[112] Dewa Ra juga digambarkan sebagai penjaga pharaoh atau Raja Mesir.[112] Selain itu, Ra digambarkan sebagai dewa yang sudah tua dan tinggal di langit untuk mengawasi dunia.[112]
  • Dalam mitologi India, matahari disebut dengan nama Surya.[109] Selain sebagai matahari itu sendiri, Surya juga dikenal sebagai dewa matahari.[113] Kata surya berasal dari bahasa Sanskerta sur atau svar yang berakhir bersinar.[113] Surya digambarkan sebagai dewa yang memegang keseimbangan di muka Bumi.[113] Penyembahan matahari telah dilakukan oleh penganut kepercayaan Hindu selama ribuan tahun.[109] Kini, perayaan matahari terbit masih dilangsungkan di pinggiran Sungai Gangga yang terletak di kota tersuci di India, kota Benares.[114] Surya Namaskar atau penghormatan kepada matahari adalah sebuah gerakan penting dalam yoga.[109]
  • Helios adalah dewa matahari kuno, saudara dari Selene (dewi bulan) dalam mitologi Yunani.[109] Helios disebut juga sebagai Sol Invictus di kebudayaan Romawi.[115] Selain itu, Helios juga merupakan sisi lain dari Apollo.[109] Dikisahkan Helios adalah dewa yang bermahkotakan halo matahari dan mengendarai kereta perang menuju ke angkasa.[116] Helios adalah dewa yang bertanggung jawab memberikan cahaya ke surga dan Bumi dengan cara menambat matahari di kereta yang dikendarainya.[115]
  • Bangsa Inca menyembah dewa matahari yang bernama Inti, sebagai dewa tertinggi.[117] Dewa Inti dipercaya menganugerahkan peradaban Inca kepada anaknya, Manco Capac, yang juga merupakan raja bangsa Inca yang pertama.[117] Bangsa Inca menyebut diri mereka sebagai anak-anak matahari.[117] Setiap tahun mereka memberikan persembahan hasil panen dalam jumlah besar untuk upacara-upacara yang berhubungan dengan penyembahan matahari.[117]
  • Dewa matahari yang disembah oleh bangsa Maya adalah Kinich-ahau.[118] Kinich-ahau adalah pemimpin bagian utara.[118]
  • Suku Aztec menyembah Huitzilopochtli, yang merupakan dewa perang dan simbol matahari.[119] Setiap hari Huitzilopochtli dikisahkan menggunakan sinar matahari untuk mengusir kegelapan dari langit, namun setiap malam dewa ini mati dan kegelapan datang kembali.[119] Untuk memberi kekuatan pada dewa mereka, bangsa Aztec mempersembahkan jantung manusia setiap hari.[114]
  • Shintoisme merupakan agama yang berinti pada penyembahan Dewi Matahari yang bernama Amaterasu masih terus bertahan di Jepang.[114] Jepang memiliki julukan "Negara matahari Terbit".[114]
Intihuatana, bangunan yang berfungsi sebagai penanda waktu pada masa peradaban Inca.

Bangunan dan benda yang berhubungan dengan matahari

[sunting | sunting sumber]
  • Jam matahari adalah seperangkat alat yang dipakai sebagai penunjuk waktu berdasarkan bayangan gnomon (batang atau lempengan penanda)yang berubah-ubah letaknya seiring dengan pergerakan Bumi terhadap matahari.[120] Jam matahari berkembang di antara kebudayaan kuno Babylonia, Yunani, Mesir, Romawi, Tiongkok, dan Jepang. Jam matahari tertua yang pernah ditemukan oleh Chaldean Berosis, yang hidup sekitar 340 SM. Beberapa artefak jam matahari lain ditemukan di Tivoli, Italia tahun 1746, di Castel Nuovo tahun 1751, di Rigano tahun 1751, dan di Pompeii tahun 1762.
  • Stonehenge yang terletak di Wiltshire, Inggris, memiliki pilar batu terbesar yang disebut Heelstone menandai posisi terbitnya matahari tanggal 21 Juni (posisi matahari tepat di utara Bumi).[121]
  • Observatorium kuno yang dibangun bagi Dewa Ra masih dapat ditemui di Luxor, sebuah kota di dekat Sungai Nil di Mesir.[114] Sedangkan El Karmak adalah kuil yang juga dibangun untuk Dewa Ra dan terletak di timur laut Luxor.[122] Ratusan obelisk Mesir yang berfungsi sebagai jam matahari pada masanya juga dapat ditemukan di Luxor dan Heliopolis (kota matahari).[114]
  • Salah satu bangunan terkenal yang didedikasikan untuk Surya dibangun pada abad ke 13 bernama Surya Deula (Candi Matahari) yang terletak Konarak, India.[113]
  • Pilar Intihuatana yang terletak di kawasan Machu Picchu adalah bangun yang didirikan oleh bangsa Inca.[117] Pada tengah hari setiap tanggal 21 Maret dan 21 September, posisi matahari akan berada hampir tepat di atas pilar sehingga tidak akan ada bayangan pilar sama sekali.[117][123] Pada saat inilah, masyarakat Inca akan mengadakan upacara di tempat tersebut karena mereka percaya bahwa matahari sedang diikat di langit.[117][123] Intihuatana dipakai untuk menentukan hari di mana terjadi equinox (lama siang hari sama dengan malam hari) dan periode-periode astronomis lainnya[123]
  • Bangsa Maya terkenal dengan kalender berisikan 365 hari dan 260 hari yang dibuat berdasarkan pengamatan astronomis, termasuk terhadap matahari.[124] Kalender 365 hari ini disebut Haab, sedangkan kalender 260 hari disebut Tzolkin.[124]
  • Kalender Aztec dipahat di atas sebuah baru berbentuk lingkaran. Isinya adalah 365 siklus kalender berdasarkan matahari dan 260 siklus ritual.[125] Kalender batu Aztec ini kini disimpan di National Museum of Anthropology and History di Chapultepec Park, Mexico City.[125]
  • Matahari juga telah menjadi objek yang menarik bagi pelukis dan penulis terkenal dunia.[114] Claude Monet, Joan Miro, Caspar David Friedrich (judul lukisan: Woman in Morning Sun - Wanita dalam Matahari Pagi, dan Vincent van Gogh (judul lukisan: Another Light, A Stronger Sun - Cahaya Lain, Matahari yang Lebih Kuat) adalah beberapa pelukis yang pernah menjadikan matahari sebagai objek lukisannya.[114] Sedangkan Ralph Waldo Emerson dan Friedrich Nietzsche adalah penulis dan filsuf yang pernah membuat cerita, puisi, maupun kata-kata mutiara dengan subjek matahari.[114]

Manfaat dan peran matahari

[sunting | sunting sumber]

Matahari adalah sumber energi bagi kehidupan.[114] Matahari memiliki banyak manfaat dan peran yang sangat penting bagi kehidupan seperti:

  • Panas matahari memberikan suhu yang pas untuk kelangsungan hidup organisme di Bumi.[114] Bumi juga menerima energi matahari dalam jumlah yang pas untuk membuat air tetap berbentuk cair, yang mana merupakan salah satu penyokong kehidupan.[114] Selain itu, panas matahari memungkinkan adanya angin, siklus hujan, cuaca, dan iklim.[114]
  • Cahaya matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan berklorofil untuk melangsungkan fotosintesis, sehingga tumbuhan dapat tumbuh serta menghasilkan oksigen dan berperan sebagai sumber pangan bagi hewan dan manusia.[114] Makhluk hidup yang sudah mati akan menjadi fosil yang menghasilkan minyak Bumi dan batu bara sebagai sumber energi.[114] Hal ini merupakan peran dari energi matahari secara tidak langsung [114]
Panel surya dipasang di atap rumah untuk menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik.
  • Pembangkit listrik tenaga surya adalah moda baru pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan.[126] Pembangkit listrik ini terdiri dari kaca-kaca besar atau panel yang akan menangkap cahaya matahari dan mengkonsentrasikannya ke satu titik.[126] Panas yang ditangkap kemudian digunakan untuk menghasilkan uap panas bertekanan, yang akan dipakai untuk menjalankan turbin sehingga energi listrik dapat dihasilkan.[126] Prinsip panel surya adalah penggunaan sel surya atau sel photovoltaic yang terbuat dari silikon untuk menangkap sinar matahari.[126] Sel surya sudah banyak dipakai untuk kalkulator tenaga surya. Panel surya sudah banyak dipasang di atap bangunan dan rumah di daerah perkotaan untuk mendapatkan listrik dengan gratis.[126]
  • Pergerakan rotasi Bumi menyebabkan ada bagian yang menerima sinar matahari dan ada yang tidak.[127] Hal inilah yang menciptakan adanya hari siang dan malam di Bumi.[127] Sedangkan pergerakan Bumi mengelilingi matahari menyebabkan terjadinya musim.[127]
  • Matahari menjadi penyatu planet-planet dan benda angkasa lain di sistem tata surya yang bergerak atau berotasi mengelilinya.[128] Keseluruhan sistem dapat berputar di luar angkasa karena ditahan oleh gaya gravitasi matahari yang besar.[128]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Surya — KBBI Daring
  2. ^ Mentari — KBBI Daring
  3. ^ Syamsu — KBBI Daring
  4. ^ Syamsi — KBBI Daring
  5. ^ Rawi — KBBI Daring
  6. ^ Baskara— KBBI Daring
  7. ^ "Sol"Perlu langganan berbayar. Oxford English Dictionary (edisi ke-Online). Oxford University Press.  Templat:OEDsub
  8. ^ "Helios". Lexico UK Dictionary. Oxford University Press. 
  9. ^ "solar"Perlu langganan berbayar. Oxford English Dictionary (edisi ke-Online). Oxford University Press.  Templat:OEDsub
  10. ^ Solar2 — KBBI Daring
  11. ^ Pitjeva, E. V.; Standish, E. M. (2009). "Proposals for the masses of the three largest asteroids, the Moon–Earth mass ratio and the Astronomical Unit". Celestial Mechanics and Dynamical Astronomy (dalam bahasa Inggris). 103 (4): 365–372. Bibcode:2009CeMDA.103..365P. doi:10.1007/s10569-009-9203-8. ISSN 1572-9478. 
  12. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Williams, D.R. (1 Juli 2013). "Sun Fact Sheet". NASA Goddard Space Flight Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Juli 2010. Diakses tanggal 12 Agustus 2013. 
  13. ^ Zombeck, Martin V. (1990). Handbook of Space Astronomy and Astrophysics 2nd edition. Cambridge University Press. 
  14. ^ Asplund, M.; Grevesse, N.; Sauval, A.J. (2006). "The new solar abundances – Part I: the observations" (PDF). Communications in Asteroseismology. 147: 76–79. Bibcode:2006CoAst.147...76A. doi:10.1553/cia147s76. 
  15. ^ "Eclipse 99: Frequently Asked Questions". NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Mei 2010. Diakses tanggal 24 Oktober 2010. 
  16. ^ Hinshaw, G.; et al. (2009). "Five-year Wilkinson Microwave Anisotropy Probe observations: data processing, sky maps, and basic results". The Astrophysical Journal Supplement Series. 180 (2): 225–245. arXiv:0803.0732alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2009ApJS..180..225H. doi:10.1088/0067-0049/180/2/225. 
  17. ^ Mamajek, E.E.; Prsa, A.; Torres, G.; et, al. (2015). "IAU 2015 Resolution B3 on Recommended Nominal Conversion Constants for Selected Solar and Planetary Properties". arΧiv:1510.07674 [astro-ph.SR]. 
  18. ^ a b Emilio, Marcelo; Kuhn, Jeff R.; Bush, Rock I.; Scholl, Isabelle F. (2012), "Measuring the Solar Radius from Space during the 2003 and 2006 Mercury Transits", The Astrophysical Journal, 750 (2): 135, arXiv:1203.4898alt=Dapat diakses gratis, Bibcode:2012ApJ...750..135E, doi:10.1088/0004-637X/750/2/135  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "arxiv1203_4898" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  19. ^ a b c d e f g h i j k l m "Solar System Exploration: Planets: Sun: Facts & Figures". NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Januari 2008. 
  20. ^ Ko, M. (1999). Elert, G., ed. "Density of the Sun". The Physics Factbook. 
  21. ^ Ko, M. (1999). Elert, G., ed. "Density of the Sun". The Physics Factbook. 
  22. ^ "Principles of Spectroscopy". Universitas Michigan, Astronomy Department. 30 Agustus 2007. 
  23. ^ Bonanno, A.; Schlattl, H.; Paternò, L. (2002). "The age of the Sun and the relativistic corrections in the EOS". Astronomy and Astrophysics. 390 (3): 1115–1118. arXiv:astro-ph/0204331alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2002A&A...390.1115B. doi:10.1051/0004-6361:20020749. 
  24. ^ Connelly, JN; Bizzarro, M; Krot, AN; Nordlund, Å; Wielandt, D; Ivanova, MA (2 November 2012). "The Absolute Chronology and Thermal Processing of Solids in the Solar Protoplanetary Disk". Science. 338 (6107): 651–655. Bibcode:2012Sci...338..651C. doi:10.1126/science.1226919. PMID 23118187.  (perlu mendaftar)
  25. ^ a b Seidelmann, P.K.; et al. (2000). "Report Of The IAU/IAG Working Group On Cartographic Coordinates And Rotational Elements Of The Planets And Satellites: 2000". Diakses tanggal 22 Maret 2006. 
  26. ^ "The Sun's Vital Statistics". Stanford Solar Center. Diakses tanggal 29 Juli 2008.  Citing Eddy, J. (1979). A New Sun: The Solar Results From Skylab. NASA. hlm. 37. NASA SP-402. 
  27. ^ "How Round is the Sun?". NASA. 2 October 2008. Diakses tanggal 7 March 2011. 
  28. ^ "First Ever STEREO Images of the Entire Sun". NASA. 6 February 2011. Diakses tanggal 7 March 2011. 
  29. ^ Woolfson, M (2000). "The origin and evolution of the solar system". Astronomy & Geophysics. 41 (1): 1.12. doi:10.1046/j.1468-4004.2000.00012.x. ISSN 1366-8781. 
  30. ^ Basu, S.; Antia, H. M. (2008). "Helioseismology and Solar Abundances". Physics Reports. 457 (5–6): 217. arXiv:0711.4590alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2008PhR...457..217B. doi:10.1016/j.physrep.2007.12.002. 
  31. ^ Wilk, S. R. (2009). "The Yellow Sun Paradox". Optics & Photonics News: 12–13. 
  32. ^ Than, K. (2006). "Astronomers Had it Wrong: Most Stars are Single". Space.com. Diakses tanggal 2007-08-01. 
  33. ^ Lada, C. J. (2006). "Stellar multiplicity and the initial mass function: Most stars are single". Astrophysical Journal Letters. 640 (1): L63–L66. arXiv:astro-ph/0601375alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2006ApJ...640L..63L. doi:10.1086/503158. 
  34. ^ Burton, W. B. (1986). "Stellar parameters". Space Science Reviews. 43 (3–4): 244–250. Bibcode:1986SSRv...43..244.. doi:10.1007/BF00190626. 
  35. ^ Bessell, M. S.; Castelli, F.; Plez, B. (1998). "Model atmospheres broad-band colors, bolometric corrections and temperature calibrations for O–M stars". Astronomy and Astrophysics. 333: 231–250. Bibcode:1998A&A...333..231B. 
  36. ^ "A Star with two North Poles". Science @ NASA. NASA. 22 April 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-07-18. Diakses tanggal 2013-05-31. 
  37. ^ Riley, P.; Linker, J. A.; Mikić, Z. (2002). "Modeling the heliospheric current sheet: Solar cycle variations" (PDF). Journal of Geophysical Research. 107 (A7): SSH 8–1. Bibcode:2002JGRA.107g.SSH8R. doi:10.1029/2001JA000299. CiteID 1136. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-08-14. Diakses tanggal 2013-05-31. 
  38. ^ http://interstellar.jpl.nasa.gov/interstellar/probe/introduction/neighborhood.html Diarsipkan 2013-11-21 di Wayback Machine., Our Local Galactic Neighborhood, NASA
  39. ^ http://www.centauri-dreams.org/?p=14203, Into the Interstellar Void, Centauri Dreams
  40. ^ Adams, F. C.; Graves, G.; Laughlin, G. J. M. (2004). "Red Dwarfs and the End of the Main Sequence" (PDF). Revista Mexicana de Astronomía y Astrofísica. 22: 46–49. Bibcode:2004RMxAC..22...46A. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-07-26. Diakses tanggal 2013-05-31. 
  41. ^ Kogut, A.; et al. (1993). "Dipole Anisotropy in the COBE Differential Microwave Radiometers First-Year Sky Maps". Astrophysical Journal. 419: 1. arXiv:astro-ph/9312056alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:1993ApJ...419....1K. doi:10.1086/173453. 
  42. ^ "Equinoxes, Solstices, Perihelion, and Aphelion, 2000–2020". US Naval Observatory. 31 January 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-13. Diakses tanggal 2009-07-17. 
  43. ^ Simon, A. (2001). The Real Science Behind the X-Files : Microbes, meteorites, and mutants. Simon & Schuster. hlm. 25–27. ISBN 0-684-85618-2. 
  44. ^ Godier, S.; Rozelot, J.-P. (2000). "The solar oblateness and its relationship with the structure of the tachocline and of the Sun's subsurface" (PDF). Astronomy and Astrophysics. 355: 365–374. Bibcode:2000A&A...355..365G. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-05-10. Diakses tanggal 2013-06-07. 
  45. ^ Jones, Geraint (16 August 2012). "Sun is the most perfect sphere ever observed in nature". the Guardian. Diakses tanggal August 19, 2012. 
  46. ^ Phillips, Kenneth J. H. (1995). Guide to the Sun. Cambridge University Press. hlm. 78–79. ISBN 978-0-521-39788-9. 
  47. ^ Schutz, Bernard F. (2003). Gravity from the ground up. Cambridge University Press. hlm. 98–99. ISBN 978-0-521-45506-0. 
  48. ^ a b Zeilik, M.A.; Gregory, S.A. (1998). Introductory Astronomy & Astrophysics (edisi ke-4th). Saunders College Publishing. hlm. 322. ISBN 0-03-006228-4. 
  49. ^ Falk, S. W.; Lattmer, J.M.; Margolis, S. H. (1977). "Are supernovae sources of presolar grains?". Nature. 270 (5639): 700–701. Bibcode:1977Natur.270..700F. doi:10.1038/270700a0. 
  50. ^ Zirker, Jack B. (2002). Journey from the Center of the Sun. Princeton University Press. hlm. 11. ISBN 978-0-691-05781-1. 
  51. ^ Phillips, Kenneth J. H. (1995). Guide to the Sun. Cambridge University Press. hlm. 73. ISBN 978-0-521-39788-9. 
  52. ^ Phillips, Kenneth J. H. (1995). Guide to the Sun. Cambridge University Press. hlm. 58–67. ISBN 978-0-521-39788-9. 
  53. ^ a b García, R. (2007). "Tracking solar gravity modes: the dynamics of the solar core". Science. 316 (5831): 1591–1593. Bibcode:2007Sci...316.1591G. doi:10.1126/science.1140598. PMID 17478682. 
  54. ^ Basu; et al. (2009). "Fresh insights on the structure of the solar core". The Astrophysical Journal. 699 (699): 1403. arXiv:0905.0651alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2009ApJ...699.1403B. doi:10.1088/0004-637X/699/2/1403. 
  55. ^ a b c d e f g "NASA/Marshall Solar Physics". Solarscience.msfc.nasa.gov. 2007-01-18. Diakses tanggal 2009-07-11. 
  56. ^ Broggini, Carlo (26–28 June 2003). "Nuclear Processes at Solar Energy". Physics in Collision: 21. arXiv:astro-ph/0308537alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2003phco.conf...21B. 
  57. ^ Goupil, M. J.; et al. (2011). "Open issues in probing interiors of solar-like oscillating main sequence stars 1. From the Sun to nearly suns". Journal of Physics: Conference Series. 271 (1): 012031. arXiv:1102.0247alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2011JPhCS.271a2031G. doi:10.1088/1742-6596/271/1/012031 
  58. ^ Zirker, Jack B. (2002). Journey from the Center of the Sun. Princeton University Press. hlm. 15–34. ISBN 978-0-691-05781-1. 
  59. ^ a b Phillips, Kenneth J. H. (1995). Guide to the Sun. Cambridge University Press. hlm. 47–53. ISBN 978-0-521-39788-9. 
  60. ^ p. 102, The physical universe: an introduction to astronomy, Frank H. Shu, University Science Books, 1982, ISBN 0-935702-05-9.
  61. ^ Table of temperatures, power densities, luminosities by radius in the Sun Diarsipkan 2001-11-29 di Library of Congress Web Archives. Fusedweb.llnl.gov (1998-11-09). Retrieved on 2011-08-30.
  62. ^ Haubold, H.J.; Mathai, A.M. (May 18, 1994). "Solar Nuclear Energy Generation & The Chlorine Solar Neutrino Experiment". Basic space science. AIP Conference Proceedings. 320: 102. arXiv:astro-ph/9405040alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:1995AIPC..320..102H. doi:10.1063/1.47009. 
  63. ^ Myers, Steven T. (1999-02-18). "Lecture 11 – Stellar Structure I: Hydrostatic Equilibrium". Diakses tanggal 15 July 2009. 
  64. ^ NASA (2007). "Ancient Sunlight". Technology Through Time (50). Diakses tanggal 2009-06-24. 
  65. ^ Michael Stix (January 2003). "On the time scale of energy transport in the sun". Solar Physics. 212 (1): 3–6. Bibcode:2003SoPh..212....3S. doi:10.1023/A:1022952621810. [pranala nonaktif permanen][pranala nonaktif permanen]
  66. ^ Schlattl, H. (2001). "Three-flavor oscillation solutions for the solar neutrino problem". Physical Review D. 64 (1): 013009. arXiv:hep-ph/0102063alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2001PhRvD..64a3009S. doi:10.1103/PhysRevD.64.013009. 
  67. ^ a b c d e "NASA – Sun". World Book at NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-10. Diakses tanggal 2012-10-10. 
  68. ^ ed. by Andrew M. Soward... (2005). "The solar tachocline: Formation, stability and its role in the solar dynamo". Fluid dynamics and dynamos in astrophysics and geophysics reviews emerging from the Durham Symposium on Astrophysical Fluid Mechanics, July 29 to August 8, 2002. Boca Raton: CRC Press. hlm. 193–235. ISBN 978-0-8493-3355-2. 
  69. ^ Mullan, D.J (2000). "Solar Physics: From the Deep Interior to the Hot Corona". Dalam Page, D., Hirsch, J.G. From the Sun to the Great Attractor. Springer. hlm. 22. ISBN 978-3-540-41064-5. 
  70. ^ a b c d e f g h i Abhyankar, K.D. (1977). "A Survey of the Solar Atmospheric Models". Bull. Astr. Soc. India. 5: 40–44. Bibcode:1977BASI....5...40A. 
  71. ^ Gibson, E.G. (1973). The Quiet Sun. NASA. ASIN B0006C7RS0. 
  72. ^ Shu, F.H. (1991). The Physics of Astrophysics. 1. University Science Books. ISBN 0-935702-64-4. 
  73. ^ Rast, Mark (12). "Ionization Effects in Three-Dimensional Solar Granulation Simulations". The Astrophysical Journal. Diakses tanggal 31 December 2012. 
  74. ^ Parnel, C. "Discovery of Helium". University of St Andrews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-07. Diakses tanggal 2006-03-22. 
  75. ^ De Pontieu, B. (2007). "Chromospheric Alfvénic Waves Strong Enough to Power the Solar Wind". Science. 318 (5856): 1574–77. Bibcode:2007Sci...318.1574D. doi:10.1126/science.1151747. PMID 18063784. 
  76. ^ Solanki, S.K. (1994). "New Light on the Heart of Darkness of the Solar Chromosphere". Science. 263 (5143): 64–66. Bibcode:1994Sci...263...64S. doi:10.1126/science.263.5143.64. PMID 17748350. 
  77. ^ a b c Hansteen, V.H. (1997). "The role of helium in the outer solar atmosphere". The Astrophysical Journal. 482 (1): 498–509. Bibcode:1997ApJ...482..498H. doi:10.1086/304111. 
  78. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Erdelyi2007
  79. ^ Dwivedi, Bhola N. (2006). "Our ultraviolet Sun" (PDF). Current Science. 91 (5): 587–595. [pranala nonaktif permanen]
  80. ^ a b c d e f Russell, C.T. (2001). "Solar wind and interplanetary magnetic filed: A tutorial". Dalam Song, Paul; Singer, Howard J. and Siscoe, George L. Space Weather (Geophysical Monograph) (PDF). American Geophysical Union. hlm. 73–88. ISBN 978-0-87590-984-4. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-10-01. Diakses tanggal 2013-06-07. 
  81. ^ A.G, Emslie; J.A., Miller (2003). "Particle Acceleration". Dalam Dwivedi, B.N. Dynamic Sun. Cambridge University Press. hlm. 275. ISBN 978-0-521-81057-9. 
  82. ^ "The Distortion of the Heliosphere: Our Interstellar Magnetic Compass" (Siaran pers). European Space Agency. 2005. Diakses tanggal 2006-03-22. 
  83. ^ "The Mean Magnetic Field of the Sun". Wilcox Solar Observatory. 2006. Diakses tanggal 2007-08-01. 
  84. ^ Zirker, Jack B. (2002). Journey from the Center of the Sun. Princeton University Press. hlm. 119–120. ISBN 978-0-691-05781-1. 
  85. ^ Zirker, Jack B. (2002). Journey from the Center of the Sun. Princeton University Press. hlm. 120–127. ISBN 978-0-691-05781-1. 
  86. ^ Phillips, Kenneth J. H. (1995). Guide to the Sun. Cambridge University Press. hlm. 14–15, 34–38. ISBN 978-0-521-39788-9. 
  87. ^ "Sci-Tech – Space – Sun flips magnetic field". CNN. 2001-02-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-11-15. Diakses tanggal 2009-07-11. 
  88. ^ "The Sun Does a Flip". Science.nasa.gov. 2001-02-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-12. Diakses tanggal 2009-07-11. 
  89. ^ Wang, Y.-M.; Sheeley (2003). "Modeling the Sun's Large-Scale Magnetic Field during the Maunder Minimum". The Astrophysical Journal. 591 (2): 1248–56. Bibcode:2003ApJ...591.1248W. doi:10.1086/375449. 
  90. ^ a b c d e f (Inggris) Hathaway, DH (2003). "Solar Rotation". NASA/Marshall Space Flight Center. Diakses tanggal 16-06-2011. 
  91. ^ a b (Inggris) Cain, F (2008). "Rotation of the Sun". Universe Today. Diakses tanggal 16-06-2011. 
  92. ^ a b c d (Inggris) Coffey, J (2010). "Does The Sun Rotate?". Universe Today. Diakses tanggal 16-06-2011. 
  93. ^ a b c (Inggris) Tam, K (1996). "Distance to The Nearest Star". The Physics Factbook™. Diakses tanggal 17-06-2011. 
  94. ^ a b c (Inggris) Gib, M. "The Nearest Star". NASA'S HEASARC High Energy Astrophysics Science Archive Research Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-18. Diakses tanggal 17-06-2011. 
  95. ^ a b c d e f g h i j (Inggris) Villanueva, JC (2010). "Solar Prominence". Universe Today. Diakses tanggal 17-06-2011. 
  96. ^ a b (Inggris) Braham, I (2009), Ruang angkasa Seri intisari ilmu, Erlangga For Kids, hlm. 120, ISBN 9789797419233  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan) (lidah api lihat di Penelusuran Buku Google)
  97. ^ a b c d e f (Inggris) Zell, H (2011). "Monster Prominence Erupts from the Sun". NASA. Diakses tanggal 17-06-2011. 
  98. ^ a b c d e (Inggris) Cline, T. "Issue #52: Sunspots From A To B - Solar Magnetism". NASA. Diakses tanggal 17-06-2011. 
  99. ^ (Inggris) Cain, F (2009). "What Are Sunspots?". Universe Today. Diakses tanggal 17-06-2011. 
  100. ^ a b c d e (Inggris) Cain, F (2008). "Solar Wind". Universe Today. Diakses tanggal 23-06-2011. 
  101. ^ a b c (Inggris) Radiman I, Soegiatini E, Sungging E. Soegianto E. 2007. The motion of solar wind charged particle in a sinusoidal vibrating magnetic field. J Mat Sains 12:127:133.
  102. ^ a b c d (Inggris) Holman, G (2007). "Solar Flares". NASA's Goddard Space Flight Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-30. Diakses tanggal 23-06-2011. 
  103. ^ a b c d (Inggris) Cain, F (2008). "Solar Flares". Universe Today. Diakses tanggal 23-06-2011. 
  104. ^ a b (Indonesia) Sudibyo, M (2011). "Mengenal Badai Matahari". Kompasiana. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-04-24. Diakses tanggal 23-06-2011. 
  105. ^ a b (Inggris) "The Space Exploration Timeline That Reflects The History Of Space Exploration". Diakses tanggal 17-06-2011. 
  106. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p (Inggris) Hamilton, CJ (2000). "Chronology of Space Exploration". Diakses tanggal 17-06-2011. 
  107. ^ a b c d e f g h i j k l m (Inggris) "Timeline of Space Exploration". 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-10. Diakses tanggal 17-06-2011. 
  108. ^ a b (Inggris) Cain, F (2008). "NASA and The Sun". Universe Today. Diakses tanggal 20-06-2011. 
  109. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Deepak, S (2003). "Ra, Surya, Rangi, Atea Myths of Sun God". Kalpana. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 16-06-2011. 
  110. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama solar nasa
  111. ^ (Inggris) "Re". NESTA. 2011. Diakses tanggal 16-06-2011. 
  112. ^ a b c (Inggris) "The Goddess of Ancient Egypt". Tour Egypt. 2011. Diakses tanggal 20-06-2011. 
  113. ^ a b c d (Inggris) Prophet, ML; Prophet, EC; Booth, A (2003), Booth, A, ed., The Masters and Their Retreats Climb the highest mountain series, USA: Summit University Press, hlm. 560, ISBN 9780972040242  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan) (berasal dari bahasa Sansekekerta lihat di Penelusuran Buku Google)
  114. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Lang
  115. ^ a b (Inggris) Littleton, CS; Marshall Cavendish Corporation (2005), Gods, goddesses, and mythology, Volume 1, Marshall Cavendish, hlm. 709, ISBN 9780761475590  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan) (lihat di Penelusuran Buku Google)
  116. ^ (Inggris) Vita-Finzi, C (2008), The Sun: A User's Manual, Springer, hlm. 156, ISBN 9781402068805  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan) (halo lihat di Penelusuran Buku Google)
  117. ^ a b c d e f g (Inggris) Roza, G (2007), Incan Mythology and Other Myths of the Andes Mythology around the world, The Rosen Publishing Group, hlm. 64, ISBN 9781404207394  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan) (lihat di Penelusuran Buku Google)
  118. ^ a b (Inggris) James Lewis Thomas Chalmbers Spence (2009), The Myths of Mexico and Peru: Aztec, Maya and Inca, Forgotten Books, hlm. 123, ISBN 9781605068329  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan) (lihat di Penelusuran Buku Google)
  119. ^ a b Histrory World. http://www.historyworld.net/wrldhis/PlainTextHistories.asp?gtrack=pthc&ParagraphID=ezq#ezq diakses 24 Juni 2011
  120. ^ (Indonesia) PUSPA IPTEK (2006). "Apa Jam Matahari itu?". Yayasan Parahyangan Satya. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-13. Diakses tanggal 24-06-2011. 
  121. ^ (Inggris) Phillips, KJH (1995), Guide to the Sun, Cambridge: Cambridge University Press, hlm. 1, ISBN 9780521397889  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan) (berukuran sedang lihat di Penelusuran Buku Google)
  122. ^ (Inggris) Cline, T. "El Karmak". NASA. Diakses tanggal 20-06-2011. 
  123. ^ a b c Sacred Place. 2010. Macchu Pichu [terhubung berkala]. http://www.sacredsites.com/americas/peru/machu_picchu.html [diakses 22 Juni 2011]
  124. ^ a b (Inggris) Clow, BH; Calleman, CJ (2007), The Mayan Code: Time Acceleration and Awakening the World Mind, Inner Traditions / Bear & Co., hlm. 282, ISBN 9781591430704  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan) (lihat di Penelusuran Buku Google)
  125. ^ a b c d e (Indonesia) Greenpeace. 2011. Energi Matahari [terhubung berkala]. http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/Energi_Matahari/ Diarsipkan 2014-10-06 di Wayback Machine. [diakses 23 Juni 2011]
  126. ^ a b c (Inggris) Wilson, TV (2011). "How the Earth Works". HowStuffWorks. Diakses tanggal 23-06-2011. 
  127. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ianbraham

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan