Lompat ke isi

Tauto Pekalongan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
k ~
 
(15 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4: Baris 4:
| caption =
| caption =
| alternate_name =
| alternate_name =
| country = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
| country = [[Indonesia]]
| region = [[Kabupaten Pekalongan|Pekalongan]], [[Jawa Tengah]]
| region = [[Kabupaten Pekalongan|Pekalongan]], [[Jawa Tengah]]
| creator =
| creator =
Baris 14: Baris 14:
| other =
| other =
}}
}}

'''Tauto Pekalongan''' atau '''Soto Pekalongan''' adalah makanan khas [[Kabupaten Pekalongan|Pekalongan]] dari dua perpaduan kebudayaan kuliner (Tionghoa dan India) yang menyatu dan terjadi di Pekalongan. Tauto berasal dari Caudo (soto kuliner [[Tiongkok]]) dan [[Tauco]] bumbu [[India]]. Sering orang luar kota [[Kabupaten Pekalongan|Pekalongan]] menyebutnya dengan Soto Pekalongan.
'''Tauto Pekalongan''' atau '''Soto Pekalongan''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦠꦻꦴꦠꦺꦴꦥꦼꦏꦭꦺꦴꦔꦤ꧀}}) adalah makanan khas [[Kabupaten Pekalongan]] yang berasal dari perpaduan kuliner [[Tiongkok]] dan [[India]]. Tauto berasal dari Caudo (soto kuliner [[Tiongkok]]) dan [[Tauco]] bumbu [[India]]. Orang luar kota [[Kabupaten Pekalongan|Pekalongan]] sering menyebutnya dengan Soto Pekalongan.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Tauto berasal dari nama makanan [[Tiongkok]] yang bernama Caudo yakni sebuah makanan yang berkuah, yang pertama kali dipopulerkan di wilayah [[Semarang]]. Lambat laun orang pribumi khususnya [[Jawa]] memberikan sebutan [[Soto]] yang berasal dari Homofon Caudo. Kalau di [[Makasar]] makanan ini disebut Coto dan di daerah Pekalongan sendiri, masyarakat menyebutnya Tauto.
Tauto berasal dari nama makanan [[Tiongkok]] yang bernama Caudo yakni sebuah makanan yang berkuah, yang pertama kali dipopulerkan di wilayah [[Semarang]]. Lambat laun orang pribumi khususnya [[Jawa]] memberikan sebutan [[Soto]] yang berasal dari homofon Caudo. Kalau di [[Makasar]] makanan ini disebut Coto, sedangkan di Pekalongan disebut Tauto.


Makanan yang dulunya untuk masyarakat pecinan ini seiring dengan berjalannya waktu, orang pribumi pun menjadikan makanan ini menjadi bagian dari kuliner mereka. Tak terkecuali masyarakat [[Kabupaten Pekalongan|Pekalongan]] juga ikut menjadikan makanan ini sebagai kuliner mereka, tak cukup dengan menikmatinya saja masyarakat Pekalongan rupanya menyesuaikan olahan Caudo ini dengan bumbu-bumbu khusus agar pas dengan lidah mereka.
Awalnya makanan ini dikonsumsi oleh peranakan [[Tionghoa-Indonesia]], tetapi seiring dengan berjalannya waktu, orang pribumi pun menjadikan makanan ini menjadi bagian dari kuliner mereka. Tak terkecuali masyarakat [[Kabupaten Pekalongan|Pekalongan]] yang menikmati dan menyesuaikan olahan Caudo ini dengan bumbu-bumbu khusus agar pas dengan lidah mereka.


Awalnya orang-orang [[Jawa]] pada saat itu yang menjadi para pembantu bagi penjual Caudo/Soto yang ikut keliling memikul dagangan. Seiring berkembangnya zaman, karena tidak ada generasi keturunan Tionghoa yang mau meneruskan usaha ini, akhirnya warga pribumi itulah berinisiatif untuk meneruskan usaha kuliner yang khas ini.
Awalnya orang-orang [[Jawa]] pada saat itu yang menjadi para pembantu bagi penjual Caudo/Soto ikut keliling memikul dagangan. Seiring berkembangnya zaman karena tidak ada generasi keturunan Tionghoa yang mau meneruskan usaha ini, akhirnya warga pribumi berinisiatif untuk meneruskan usaha kuliner yang khas ini.


Kekhasan Tauto yang diracik warga pribumi Pekalongan adalah dengan menggunakan mie putih atau soun, kemudian ditambah bumbu sambal goreng (tauco) yang berbahan dasar kedelai serta menggunakan bahan daging kerbau bukan dagign sapi.<ref>{{cite news|url=https://www.cintapekalongan.com/sejarah-tauto-pekalongan-yang-khas/|title=Sejarah Tauto Pekalongan Yang Khas|date=21 November 2015|accessdate=22 Maret 2017|work=Sejarah Tauto Pekalongan Yang Khas|language=Indonesia}}</ref>
Kekhasan Tauto yang diracik pribumi Pekalongan adalah dengan menggunakan mie putih atau soun, kemudian ditambah bumbu sambal goreng (tauco) yang berbahan dasar kedelai serta menggunakan bahan daging kerbau bukan daging sapi.<ref>{{cite news|last=W|first=Angga Panji|date=21 November 2017|title=Sejarah Asal Usul Tauto Pekalongan|url=https://kotomono.co/sejarah-asal-usul-tauto-pekalongan-yang-khas/|work=Kotomono.co|language=Indonesia|accessdate=}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

*


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://infokuliner.com/resep-cara-membuat-tauto-pekalongan Resep Cara Membuat Tauto Pekalongan]
* [http://infokuliner.com/resep-cara-membuat-tauto-pekalongan Resep Cara Membuat Tauto Pekalongan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170323052447/http://infokuliner.com/resep-cara-membuat-tauto-pekalongan |date=2017-03-23 }}
* [http://resepgudang.com/resep/soto-pekalongan/ Daftar Resep Cara Pembuatan Soto Pekalongan]
* [http://resepgudang.com/resep/soto-pekalongan/ Daftar Resep Cara Pembuatan Soto Pekalongan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181105163454/http://resepgudang.com/resep/soto-pekalongan/ |date=2018-11-05 }}


{{Masakan Indonesia}}
{{Masakan Indonesia}}
{{Masakan-stub}}


[[Kategori:Masakan Indonesia]]
[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
[[Kategori:Masakan Jawa Tengah]]
[[Kategori:Hidangan Jawa Tengah]]
[[Kategori:Masakan Pekalongan]]
[[Kategori:Kabupaten Pekalongan]]
[[Kategori:Soto]]
[[Kategori:Soto]]


{{Masakan-stub}}

Revisi terkini sejak 24 Mei 2024 03.01

Tauto Pekalongan
Tempat asalIndonesia
DaerahPekalongan, Jawa Tengah
Suhu penyajiandisajikan panas
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Tauto Pekalongan atau Soto Pekalongan (Hanacaraka: ꦠꦻꦴꦠꦺꦴꦥꦼꦏꦭꦺꦴꦔꦤ꧀) adalah makanan khas Kabupaten Pekalongan yang berasal dari perpaduan kuliner Tiongkok dan India. Tauto berasal dari Caudo (soto kuliner Tiongkok) dan Tauco bumbu India. Orang luar kota Pekalongan sering menyebutnya dengan Soto Pekalongan.

Tauto berasal dari nama makanan Tiongkok yang bernama Caudo yakni sebuah makanan yang berkuah, yang pertama kali dipopulerkan di wilayah Semarang. Lambat laun orang pribumi khususnya Jawa memberikan sebutan Soto yang berasal dari homofon Caudo. Kalau di Makasar makanan ini disebut Coto, sedangkan di Pekalongan disebut Tauto.

Awalnya makanan ini dikonsumsi oleh peranakan Tionghoa-Indonesia, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, orang pribumi pun menjadikan makanan ini menjadi bagian dari kuliner mereka. Tak terkecuali masyarakat Pekalongan yang menikmati dan menyesuaikan olahan Caudo ini dengan bumbu-bumbu khusus agar pas dengan lidah mereka.

Awalnya orang-orang Jawa pada saat itu yang menjadi para pembantu bagi penjual Caudo/Soto ikut keliling memikul dagangan. Seiring berkembangnya zaman karena tidak ada generasi keturunan Tionghoa yang mau meneruskan usaha ini, akhirnya warga pribumi berinisiatif untuk meneruskan usaha kuliner yang khas ini.

Kekhasan Tauto yang diracik pribumi Pekalongan adalah dengan menggunakan mie putih atau soun, kemudian ditambah bumbu sambal goreng (tauco) yang berbahan dasar kedelai serta menggunakan bahan daging kerbau bukan daging sapi.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ W, Angga Panji (21 November 2017). "Sejarah Asal Usul Tauto Pekalongan". Kotomono.co (dalam bahasa Indonesia). 


Pranala luar

[sunting | sunting sumber]