Lompat ke isi

Sistem parlementer: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 202.67.40.228) dan mengembalikan revisi 15571793 oleh Bala Arizalu
TheFransz (bicara | kontrib)
k penambahan referensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(47 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{tanpa referensi}}
[[Image:Form of government parliamentary.png|ka|400px|jmpl|'''Peta perbedaan jenis sistem parlementer '''
[[Image:Form of government parliamentary.png|ka|400px|jmpl|'''Peta perbedaan jenis sistem parlementer '''
{{legend|red|[[Monarki konstitusional]] di mana kekuasaan berada di tangan parlemen.}}
{{legend|red|[[Monarki konstitusional]] di mana kekuasaan berada di tangan parlemen.}}
Baris 7: Baris 8:
[[Berkas:PalaceOfWestminsterAtNight.jpg|ka|250px|jmpl|Istana Westminster, "Ibu semua parlemen."]]
[[Berkas:PalaceOfWestminsterAtNight.jpg|ka|250px|jmpl|Istana Westminster, "Ibu semua parlemen."]]


'''Sistem Parlementer''' atau '''sistem keparlemenan''' adalah salah satu bentuk [[sistem pemerintahan]] di mana [[eksekutif]], yaitu [[pemerintah]] atau [[kabinet]], bertanggung jawab langsung kepada [[legislatif]] atau [[parlemen]]. Dalam sistem ini, pemimpin eksekutif biasanya adalah seorang [[Perdana Menteri]] yang diangkat dari partai atau koalisi partai yang memiliki mayoritas kursi di parlemen. Sistem parlementer umumnya ditemukan di negara-negara dengan tradisi demokrasi yang panjang, seperti [[Inggris]], [[Kanada]], dan [[Australia]], serta beberapa negara lain di dunia.<ref>{{Cite web|last=M|first=Siti|title=Parlementer Adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, Kekurangan dan Kelebihannya|url=https://www.gramedia.com/literasi/parlementer/|language=id-ID|access-date=2024-08-24}}</ref>
'''Sistem parlementer''' adalah sebuah sistem pemerintahan yang parlemennya memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam [[mosi tidak percaya]]. Berbeda dengan [[sistem presidensiil]], sistem parlemen dapat memiliki seorang [[presiden]] dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, tetapi dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol [[kepala negara]] saja.


Ciri khas dari sistem parlementer adalah hubungan yang erat antara [[eksekutif]] dan [[legislatif]]. [[Perdana Menteri]] dan kabinetnya adalah [[anggota parlemen]], dan mereka harus mempertahankan dukungan mayoritas dari parlemen untuk tetap berkuasa. Jika pemerintah kehilangan dukungan mayoritas, parlemen dapat mengajukan [[mosi tidak percaya]], yang jika disetujui, dapat menyebabkan jatuhnya pemerintah dan memicu [[pemilihan umum]] baru. Oleh karena itu, sistem ini cenderung menghasilkan pemerintahan yang stabil dan kooperatif antara [[eksekutif]] dan [[legislatif]], meskipun dalam beberapa kasus juga dapat memicu ketidakstabilan politik jika tidak ada mayoritas yang jelas.<ref>{{Cite web|last=M|first=Siti|title=Parlementer Adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, Kekurangan dan Kelebihannya|url=https://www.gramedia.com/literasi/parlementer/|language=id-ID|access-date=2024-08-24}}</ref>
Sistem parlementer dibedakan oleh [[eksekutif|cabang eksekutif pemerintah]] tergantung dari dukungan secara langsung atau tidak langsung [[legislatif|cabang legislatif]], atau [[parlemen]], sering dikemukakan melalui sebuah [[veto keyakinan]]. Oleh karena itu, tidak ada [[pemisahan kekuasaan]] yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam sebuah [[republik]] kepresidenan.


Selain itu, dalam sistem parlementer, [[kepala negara]] dan [[kepala pemerintahan]] sering kali adalah dua individu yang berbeda. Kepala negara bisa seorang [[Raja]] atau [[Presiden]] yang memiliki peran seremonial, sedangkan [[kepala pemerintahan]] adalah [[Perdana Menteri]] yang memimpin [[kabinet]] dan menjalankan pemerintahan sehari-hari. Ini berbeda dengan [[sistem presidensial]] di mana [[Presiden]] berfungsi sebagai [[kepala negara]] dan [[kepala pemerintahan]] sekaligus.<ref>{{Cite web|title=Sistem Pemerintahan Parlementer: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya|url=https://nasional.sindonews.com/read/1281231/12/sistem-pemerintahan-parlementer-pengertian-ciri-ciri-dan-contohnya-1703049169|website=SINDOnews Nasional|language=id-ID|access-date=2024-08-24}}</ref>
Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan [[sistem presidensiil|sistem presidensial]], karena kefleksibilitasannya dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke pemerintahan yang kurang stabil, seperti dalam [[Republik Weimar]] Jerman dan [[Republik Keempat]] Prancis. Sistem parlemen biasanya memiliki pembedaan yang jelas antara [[kepala pemerintahan]] dan [[kepala negara]], dengan kepala pemerintahan adalah [[perdana menteri]], dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki seorang [[presiden]] terpilih dengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan keseimbangan dalam sistem ini.

Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah [[Inggris]], [[Jepang]], [[Belanda]], [[Malaysia]], [[Singapura]] dan sebagainya.


== Ciri-ciri sistem parlementer ==
== Ciri-ciri sistem parlementer ==
{{Sistem pemerintahan}}
{{Sistem pemerintahan}}
[[Berkas:Forms of government.svg|jmpl|296x296px|Bentuk pemerintahan di berbagai negara. Sistem parlementer penuh berwarna oranye. Sistem monarki konstitusional dengan parlemen kuat berwarna merah, monarki konstitusional dengan parlemen lebih lemah dari raja berwarna magenta.]]
[[Berkas:Forms of government 2021.svg|jmpl|296x296px|Bentuk pemerintahan di berbagai negara. Sistem parlementer penuh berwarna oranye. Sistem monarki konstitusional dengan parlemen kuat berwarna merah, monarki konstitusional dengan parlemen lebih lemah dari raja berwarna magenta.]]
Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:
Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:
* Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai [[kepala pemerintahan]] sedangkan [[kepala negara]] dikepalai oleh presiden/raja.
* Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai [[kepala pemerintahan]] sedangkan [[kepala negara]] dikepalai oleh presiden/raja.
Baris 23: Baris 22:
* Perdana menteri memiliki [[hak prerogratif]] (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan [[menteri]]-menteri yang memimpin [[departemen]] dan non-departemen.
* Perdana menteri memiliki [[hak prerogratif]] (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan [[menteri]]-menteri yang memimpin [[departemen]] dan non-departemen.
* Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
* Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
* Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif
* Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
* Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
* Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
* parlemen sebagai pemegang kekuasaan di negara tersebut
* Parlemen sebagai pemegang kekuasaan di negara tersebut.


== Kelebihan dan kelemahan sistem parlementer ==
== Kelebihan dan kelemahan sistem parlementer ==
Baris 43: Baris 42:
== Negara dengan sistem pemerintahan parlementer ==
== Negara dengan sistem pemerintahan parlementer ==
{{main|#Daftar negara oleh sistem pemerintahan#Sistem parlementer}}
{{main|#Daftar negara oleh sistem pemerintahan#Sistem parlementer}}

=== Afrika ===
[[Berkas:MandelaStatue.jpg|jmpl|225px|lurus|Patung [[Nelson Mandela]] dari [[South Africa|Afrika Selatan]] di [[Parliament Square]], [[London]]]]
[[Berkas:MandelaStatue.jpg|jmpl|225px|lurus|Patung [[Nelson Mandela]] dari [[South Africa|Afrika Selatan]] di [[Parliament Square]], [[London]]]]


=== Kanada ===
=== Amerika ===
[[Berkas:Centre Block - Parliament Hill.jpg|jmpl|Parlemen Kanada]]
[[Berkas:Centre Block - Parliament Hill.jpg|jmpl|Parlemen Kanada]]


Baris 53: Baris 52:
! Negara !!
! Negara !!
|-
|-
| {{flag|Antigua and Barbuda}} || rowspan="8" |
| {{flag|Antigua dan Barbuda}} || rowspan="8" |
|-
|-
| {{flag|The Bahamas}}
| {{flag|Bahamas}}
|-
|-
| {{flag|Barbados}}
| {{flag|Barbados}}
Baris 61: Baris 60:
| {{flag|Belize}}
| {{flag|Belize}}
|-
|-
| {{flag|Canada}}
| {{flag|Kanada}}
|-
|-
| {{flag|Dominica}}
| {{flag|Dominika}}
|-
|-
| {{flag|Grenada}}
| {{flag|Grenada}}
|-
|-
| {{flag|Jamaica}}
| {{flag|Jamaika}}
|-
|-
| {{flag|Saint Kitts and Nevis}} ||
| {{flag|Saint Kitts dan Nevis}} ||
|-
|-
| {{flag|Saint Lucia}} ||
| {{flag|Saint Lucia}} ||
|-
|-
| {{flag|Saint Vincent and the Grenadines}} ||
| {{flag|Saint Vincent dan Grenadines}} ||
|-
|-
| {{flag|Trinidad and Tobago}} ||
| {{flag|Trinidad dan Tobago}} ||
|-
|-
|}
|}
[[Berkas:Sansad Bhavan-2.jpg|jmpl|ka|225px|[[Sansad Bhavan]], parliament building of largest democracy, [[India]]]]
[[Berkas:Sansad Bhavan-2.jpg|jmpl|ka|225px|[[Sansad Bhavan]], Gedung parlemen dari negara demokrasi terbesar di dunia, [[India]]]]
[[Berkas:Baghdad Convention Center.jpg|jmpl|225px|lurus|[[Council of Representatives of Iraq]]]]
[[Berkas:Baghdad Convention Center.jpg|jmpl|225px|lurus|[[Council of Representatives of Iraq]]]]
[[Berkas:Knesset Building (South Side).JPG|jmpl|225px|lurus|[[Knesset]] of Israel in [[Jerusalem]]]]
[[Berkas:Knesset Building (South Side).JPG|jmpl|225px|lurus|[[Knesset]], gedung parlemen Israel di [[Yerusalem Barat|Yerusalem]]]]
[[Berkas:MalaysianParliament.jpg|jmpl|225px|[[Parliament of Malaysia|Parlemen Malaysia]]]]
[[Berkas:MalaysianParliament.jpg|jmpl|225px|[[Parliament of Malaysia|Parlemen Malaysia]]]]


=== Asia ===
{|
{|
|-
|-
Baris 92: Baris 92:
| {{flag|Bhutan}} ||
| {{flag|Bhutan}} ||
|-
|-
| {{flag|Cambodia}} ||
| {{flag|Kamboja}} ||
|-
|-
| {{flag|India}} ||
| {{flag|India}} ||
|-
|-
| {{flag|Iraq}} ||
| {{flag|Irak}} ||
|-
|-
| {{flag|Israel}} ||
| {{flag|Israel}} ||
|-
|-
| {{flag|Japan}} ||
| {{flag|Jepang}} ||
|-
|-
| {{flag|Kuwait}} ||
| {{flag|Kuwait}} ||
|-
|-
| {{flag|Kyrgyzstan}} ||
| {{flag|Kirgistan}} ||
|-
|-
| {{flag|Lebanon}} ||
| {{flag|Lebanon}} ||
Baris 116: Baris 116:
| {{flag|Pakistan}} ||
| {{flag|Pakistan}} ||
|-
|-
| {{flag|Singapore}} ||
| {{flag|Singapura}} ||
|-
|-
| {{flag|Thailand}} ||
| {{flag|Thailand}} ||
|-
| {{flag|Turkey}} ||
|-
|-
|}
|}
Baris 135: Baris 133:
| {{flag|Austria}} ||
| {{flag|Austria}} ||
|-
|-
| {{flag|Belgium}} ||
| {{flag|Belgia}} ||
|-
|-
| {{flag|Bulgaria}} ||
| {{flag|Bulgaria}} ||
|-
|-
| {{flag|Croatia}} ||
| {{flag|Kroasia}} ||
|-
|-
| {{flag|Czech Republic}} ||
| {{flag|Ceko}} ||
|-
|-
| {{flag|Denmark}} ||
| {{flag|Denmark}} ||
Baris 147: Baris 145:
| {{flag|Estonia}} ||
| {{flag|Estonia}} ||
|-
|-
| {{flag|Finland}} ||
| {{flag|Finlandia}} ||
|-
|-
| {{flag|Germany}} ||
| {{flag|Jerman}} ||
|-
|-
| {{flag|Greece}} ||
| {{flag|Yunani}} ||
|-
|-
| {{flag|Hungary}} ||
| {{flag|Hungaria}} ||
|-
|-
| {{flag|Iceland}} ||
| {{flag|Islandia}} ||
|-
|-
| {{flag|Ireland}} ||
| {{flag|Irlandia}} ||
|-
|-
| {{flag|Italy}} ||
| {{flag|Italia}} ||
|-
|-
| {{flag|Kosovo}} ||
| {{flag|Kosovo}} ||
Baris 167: Baris 165:
| {{flag|Lithuania}} ||
| {{flag|Lithuania}} ||
|-
|-
| {{flag|Luxembourg}} || rowspan="14" |
| {{flag|Luksemburg}} || rowspan="14" |
|-
|-
| {{flag|Republic of Macedonia|Macedonia}}
| {{flag|Republik Makedonia|Makedonia}}
|-
|-
| {{flag|Malta}}
| {{flag|Malta}}
Baris 177: Baris 175:
| {{flag|Montenegro}}
| {{flag|Montenegro}}
|-
|-
| {{flag|Netherlands}}
| {{flag|Belanda}}
|-
|-
| {{flag|Norway}}
| {{flag|Norwegia}}
|-
|-
| {{flag|Poland}}
| {{flag|Polandia}}
|-
|-
| {{flag|Serbia}}
| {{flag|Serbia}}
Baris 189: Baris 187:
| {{flag|Slovenia}}
| {{flag|Slovenia}}
|-
|-
| {{flag|Spain}}
| {{flag|Spanyol}}
|-
|-
| {{flag|Sweden}}
| {{flag|Swedia}}
|-
|-
| {{flag|Switzerland}}
| {{flag|Swiss}}
|-
|-
| {{flag|United Kingdom}} ||
| {{flag|Britania Raya}} ||
|-
|-
| {{flag|Aku}}
|}


=== Pasifik ===
=== Pasifik ===
[[Berkas:Parlamento da Nova Zelândia.jpg|225px|jmpl|lurus|Parlemen Selandia Baru]]
[[Berkas:Parlamento da Nova Zelândia.jpg|225px|jmpl|lurus|Parlemen Selandia Baru]]
[[Berkas:Port Moresby parliament building front, by Steve Shattuck.jpg|lurus|jmpl|225px|[[National Parliament of Papua New Guinea|Parlemen Nasional Papua Nugini]]]]



{|
{|
Baris 210: Baris 206:
| {{flag|Australia}} ||
| {{flag|Australia}} ||
|-
|-
| {{flag|New Zealand}} ||
| {{flag|Selandia Baru}} ||
|-
|-
| {{flag|Papua New Guinea}} ||
| {{flag|Papua Nugini}} ||
|-
|-
| {{flag|Samoa}} ||
| {{flag|Samoa}} ||
Baris 227: Baris 223:
{{reflist}}
{{reflist}}


{{politik-stub}}
[[Kategori:Sistem politik]]
[[Kategori:Bentuk pemerintahan]]

[[Kateg
ori:Sistem politik]]
[[Kategori:Bentu
k pemerintahan]]

Revisi terkini sejak 24 Agustus 2024 13.48

Peta perbedaan jenis sistem parlementer
  Monarki konstitusional di mana kekuasaan berada di tangan parlemen.
  Republik parlementer di mana parlemen secara efektif terpisah dari kepala negara.
  Republik parlementer dengan presiden eksekutif dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada parlemen
Istana Westminster, "Ibu semua parlemen."

Sistem Parlementer atau sistem keparlemenan adalah salah satu bentuk sistem pemerintahan di mana eksekutif, yaitu pemerintah atau kabinet, bertanggung jawab langsung kepada legislatif atau parlemen. Dalam sistem ini, pemimpin eksekutif biasanya adalah seorang Perdana Menteri yang diangkat dari partai atau koalisi partai yang memiliki mayoritas kursi di parlemen. Sistem parlementer umumnya ditemukan di negara-negara dengan tradisi demokrasi yang panjang, seperti Inggris, Kanada, dan Australia, serta beberapa negara lain di dunia.[1]

Ciri khas dari sistem parlementer adalah hubungan yang erat antara eksekutif dan legislatif. Perdana Menteri dan kabinetnya adalah anggota parlemen, dan mereka harus mempertahankan dukungan mayoritas dari parlemen untuk tetap berkuasa. Jika pemerintah kehilangan dukungan mayoritas, parlemen dapat mengajukan mosi tidak percaya, yang jika disetujui, dapat menyebabkan jatuhnya pemerintah dan memicu pemilihan umum baru. Oleh karena itu, sistem ini cenderung menghasilkan pemerintahan yang stabil dan kooperatif antara eksekutif dan legislatif, meskipun dalam beberapa kasus juga dapat memicu ketidakstabilan politik jika tidak ada mayoritas yang jelas.[2]

Selain itu, dalam sistem parlementer, kepala negara dan kepala pemerintahan sering kali adalah dua individu yang berbeda. Kepala negara bisa seorang Raja atau Presiden yang memiliki peran seremonial, sedangkan kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri yang memimpin kabinet dan menjalankan pemerintahan sehari-hari. Ini berbeda dengan sistem presidensial di mana Presiden berfungsi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan sekaligus.[3]

Ciri-ciri sistem parlementer

[sunting | sunting sumber]
Pendalaman teori Republik konstitusional Monarki konstitusional
Presidensial Semipresidensial Parlementer Parlementer
Kepala negara Presiden Raja/Ratu
Kepala pemerintahan Presiden Perdana Menteri
Sifat kepala negara Populer Seremonial
Sifat kepala pemerintahan Populer Seremonial Populer
Kekuasaan kepala negara Pemisahan atau pembagian Hanya pemisahan
Masa jabatan kepala negara ditentukan jangka waktu
seumur hidup
Masa jabatan kepala pemerintahan ditentukan jangka waktu
Tidak ditentukan jangka waktu
Masa pemilihan umum presiden ditentukan jangka waktu
(4-6 tahun)
Masa pemilihan umum legislatif tepat waktu berubah-ubah sesuai dengan keputusan Perdana Menteri
Kekuasaan negara Pemisahan atau pembagian Hanya pemisahan
Pemegang kekuasaan Eksekutif Legislatif
Hak prerogratif untuk eksekutif Presiden Perdana Menteri
Hak kekuasaan wilayah negara Presiden Perdana Menteri
Hak pendapat menurut UUD/UU/peraturan diberlakukan/dicabut Presiden Perdana Menteri
Tampilan kepala negara dalam kabinet ya tidak
(kecuali ada undangan Perdana Menteri)
Eksekutif tanggungjawab kepada legislatif tidak ya
Eksekutif dijatuhkan legislatif tidak ya
Posisi eksekutif Partai politik dan profesional Hanya Partai Berkuasa
Mayoritas Parlemen (termasuk partai koalisi)
Hubungan legislatif dan eksekutif harus lepas dari jabatan legislatif merangkap sebagai jabatan legislatif
Posisi kedudukan legislatif dengan eksekutif sejajar legislatif lebih tinggi dibandingkan eksekutif
Pembubaran legislatif oleh eksekutif tidak ya
Keputusan kepala negara tidak dapat diganggu gugat
(keputusan mutlak)
dapat diubah melalui legislatif
Keterlibatan kepala negara untuk hak partai politik/hak pemilih ya tidak
Keterlibatan anggota keluarga kepala negara untuk hak partai politik/hak pemilih/anggota eksekutif ya tidak
Jumlah keturunan dalam posisi kepala negara tidak tentu hanya satu
Rangkap jabatan kepala negara ya tidak
Pengusulan/Pengubah/Pengganti/Perbaikan UUD/UU/peraturan
bersama dengan legislatif
Presiden Perdana Menteri
Pemilihan kepala negara dipilih rakyat (langsung) atau
parlemen (tidak langsung)
diwariskan turun temurun menurut UU
Pemilihan kepala pemerintahan dipilih rakyat (langsung) atau
parlemen (tidak langsung)
ditunjuk Presiden dipilih rakyat (langsung) atau
parlemen (tidak langsung)
Hukuman kepada kepala negara Pemakzulan Dilucut haknya
Hukuman kepada kepala pemerintahan Pemakzulan Mosi tak percaya
Lingkungan Istana Negara kalangan umum pribadi
Posisi elite/orang kaya setara dianggap bangsawan/feodal
Bentuk pemerintahan di berbagai negara. Sistem parlementer penuh berwarna oranye. Sistem monarki konstitusional dengan parlemen kuat berwarna merah, monarki konstitusional dengan parlemen lebih lemah dari raja berwarna magenta.

Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:

  • Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden/raja.
  • Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi berdasarkan undang-undang.
  • Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
  • Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
  • Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
  • Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
  • Parlemen sebagai pemegang kekuasaan di negara tersebut.

Kelebihan dan kelemahan sistem parlementer

[sunting | sunting sumber]

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer:

  • Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.
  • Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
  • Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
  • Pembuatan keputusan memakan waktu yang cepat.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer:

  • Kedudukan badan eksekutif atau kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
  • Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.
  • Masa pemilihan umum dapat berubah-ubah dengan jangka waktu tertentu.
  • Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas. Karena pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.
  • Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.

Negara dengan sistem pemerintahan parlementer

[sunting | sunting sumber]
Patung Nelson Mandela dari Afrika Selatan di Parliament Square, London
Parlemen Kanada
Negara
 Antigua dan Barbuda
 Bahamas
 Barbados
 Belize
 Kanada
 Dominika
 Grenada
 Jamaika
 Saint Kitts dan Nevis
 Saint Lucia
 Saint Vincent dan Grenadines
 Trinidad dan Tobago
Sansad Bhavan, Gedung parlemen dari negara demokrasi terbesar di dunia, India
Council of Representatives of Iraq
Knesset, gedung parlemen Israel di Yerusalem
Parlemen Malaysia
Negara
 Bangladesh
 Bhutan
 Kamboja
 India
 Irak
 Israel
 Jepang
 Kuwait
 Kirgistan
 Lebanon
 Malaysia
 Mongolia
   Nepal
 Pakistan
 Singapura
 Thailand
Gedung administrasi Parlemen Albania
Negara
 Albania
 Austria
 Belgia
 Bulgaria
 Kroasia
 Ceko
 Denmark
 Estonia
 Finlandia
 Jerman
 Yunani
 Hungaria
 Islandia
 Irlandia
 Italia
 Kosovo
 Latvia
 Lithuania
 Luksemburg
 Republik Makedonia
 Malta
 Moldova
 Montenegro
 Belanda
 Norwegia
 Polandia
 Serbia
 Slowakia
 Slovenia
 Spanyol
 Swedia
 Swiss
 Britania Raya
Templat:Country data Aku
Parlemen Selandia Baru
Negara
 Australia
 Selandia Baru
 Papua Nugini
 Samoa
 Vanuatu

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]