Lompat ke isi

Achmad Albar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hidra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Fazily (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan by 2001:448A:706A:24D7:C905:BD76:5F74:DFAB (bicara) (EY!)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(161 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Redirect|Ahmad Syech Albar|komedian Indonesia dengan nama lahir yang sama|Bing Slamet}}
{{Infobox penyanyi indonesia
{{Infobox person
| name = {{PAGENAME}}
| honorific_prefix =
| image = Achmad Albar.jpg
| name = Achmad Albar
| imagesize =
| caption =
| honorific_suffix =
| image = AhmadAlbar.jpg
| Background = solo_singer
| image_upright =
| birthdate = {{birth date and age|1946|7|16}}
| image_size =
| birthplace = {{negara|Indonesia}} [[Surabaya]],[[Indonesia]]
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
| birthname = Ahmad Syech Albar
| deathdate =
| alt =
| deathplace =
| caption =
| native_name =
| genre = Pop
| native_name_lang =
| occupation = [[aktor]], [[penyanyi]]
| birth_name = Achmad Syech Albar
| instrument =
| birth_date = {{birth date and age|1946|7|16}}
| yearsactive = [[1966]] - sekarang
| birth_place = [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], Indonesia
| label = Pramaqua<br />Atlantic Records
| associatedacts = -
| death_date =
| influences = -
| death_place =
| occupation = {{flatlist|
| influenced = -
* [[Penyanyi-penulis lagu]]
| spouse = -
* [[aktor]]
| partner = -
* [[musisi]]
| children = Fauzi Albar<br />[[Fachri Albar]]<br />Fadli Albar
| parents = [[Syech Albar]] (Ayah) <br /> [[Farida Al-Hasni]] (Ibu)
| website =
| currentmembers = [[God Bless]]<br />[[Gong 2000]]
| pastmembers = [[Duo Kribo]]<br />[[Clover Leaf]]<br />Take Five<br />Bintang Remaja<br />[[Kuarta Nada]]
}}
}}
| children = 4
'''Ahmad Syech Albar''' lebih dikenal sebagai '''Ahmad Albar''' (lahir di [[Kota Surabaya|Surabaya]], [[16 Juli]] [[1946]]; umur {{umur|1946|7|16}} tahun) adalah seorang penyanyi dan pemusik [[Indonesia]] yang merupakan vokalis dari grup musik [[God Bless]]. Ahmad lahir dari pasangan [[Syech Albar]] dan [[Farida Al-Hasni]]. Ibunya bercerai dan kemudian menikah dengan seorang artis, [[Jamaluddin Malik]]. Dari pernikahan mereka ini melahirkan seorang artis wanita, [[Camelia Malik]]. Ahmad Albar biasa juga di panggil dengan julukan '''Iye'''. Ahmad Albar pernah menikah dengan artis [[Rini S. Bono]] dan mempunyai tiga putra: Fauzi Albar, seorang aktor yang bernama [[Fachri Albar]], dan Fadli Albar.
| father = Syech Albar
| mother = Farida Al-Hasni
| alma_mater =
| relatives =
| spouse = {{marriage|[[Rini S. Bono]]|28 April 1978|1994|reason=divorced}} <br /> {{marriage|Dewi Sri Astuti|2009}}
| website =
| signature =
| module = {{Infobox musical artist|embed=yes
| background = solo_singer
| origin =
| genre = {{flatlist|
* [[Hard rock]]
* [[pop rock]]
* [[musik pop|pop]]
* [[heavy metal]]
* [[power pop]]
* [[dangdut]]
}}
| instrument = vokal
| years_active = [[1958]]–sekarang
| label = {{hlist|[[Aquarius Musikindo|Aquarius]]|[[HP Records|HP]]<br>[[Musica Studio's]]|[[Music Plus]]|[[Blackboard (perusahaan)|Blackboard]]|[[Metrotama Records|Metrotama]]}}
| associated_acts = {{hlist| [[God Bless]]|[[Gong 2000]]| [[Clover Leaf]]|[[Duo Kribo]]|[[Take Five]]|[[Bintang Remaja]]|[[Kuarta Nada]]}}
}}
}}
'''Achmad Syech Albar''' ({{lang-ar|أحمد شيخ البار}} ''{{transl|ar|DIN|'Aḥmad Šayḵ Al-Bār}}'', {{lahirmati||16|7|1946}}) adalah seorang [[penyanyi]] dan [[pemusik]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Ia juga merupakan vokalis dari grup musik [[God Bless]].


== Karir ==
== Kehidupan awal ==
Achmad lahir dari pasangan Syech Albar dan [[Farida Al-Hasni]]. Ibunya bercerai dan kemudian menikah dengan seorang artis dan sutradara, [[Djamaluddin Malik]]. Dari pernikahan mereka ini melahirkan seorang artis wanita yang menjadi adik tirinya yaitu [[Camelia Malik]]. Achmad Albar biasa juga dipanggil dengan julukan Iyek. Achmad Albar pernah menikah dengan aktris [[Rini S. Bono]] dan mempunyai tiga putra: Fauzi Albar, [[Fachri Albar]], dan Fadli Albar. Achmad Albar masuk ke dalam daftar The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa versi majalah RollingStone Indonesia.<ref>{{Cite book|last=Majalah RollingStone Indonesia|date=2008|title=The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa|location=Jakarta|publisher=PT a&e media|url-status=live}}</ref>
Awal karir di dunia hiburan, ketika mulai dikenal sebagian [[bintang film]] kanak-kanak. [[Jenderal Kancil]], sekitar tahun 1957. Karirnya di musik dimulai sejak ia usia 11 tahun, ia dan teman-temannya membentuk sebuah band bocah bernama '''Bintang Remaja''', ketika mengikuti Festival Band Bocah di [[Lapangan Banteng]], [[Jakarta]]. Tetapi dua tahun kemudian band ini bubar. Bersama [[Titi Qadarsih]] ia membentuk '''[[Kuarta Nada]]'''. Tapi band ini tidak bertahan lama kemudian bubar.


== Karier ==
Sekitar tahun 1960, Iye berangkat ke [[Belanda]]. Di negara kincir angin yang banyak ditumbuhi bunga tulip itupun, anak ke dua dari enam bersaudara ini ternyata tidak bisa melepaskan gairah bermusiknya. Ia membentuk grup musik '''Take Five''' (1966-1967), yang sempat mengikuti festival dan berhasil meraih vokalis terbaik. Pada tahun-tahun 1967-1972 bersama grup '''Clover Leaf''', Iyek menelurkan 9 single. Beberapa lagu di antaranya, "Don’t Spoil My Day" dan "Grey Clouds" cukup diminati publik Belanda pada zamannya.
Awal karier di dunia hiburan, ketika mulai dikenal sebagian [[bintang film]] kanak-kanak. [[Djendral Kantjil]], sekitar tahun [[1958]]. Kariernya di musik dimulai sejak ia usia 12 tahun, ia dan teman-temannya membentuk sebuah [[grup musik]] bocah bernama Bintang Remaja, ketika mengikuti Festival Band Bocah di [[Lapangan Banteng]], [[Jakarta]]. Tetapi dua tahun kemudian grup musik ini bubar. Bersama [[Titi Qadarsih]] ia membentuk [[Kuarta Nada]], tetapi grup musik ini tidak bertahan lama kemudian bubar.


Sekitar tahun [[1960]], Iye berangkat ke [[Belanda]]. Di negara kincir angin yang banyak ditumbuhi bunga tulip itupun, anak ke dua dari enam bersaudara ini ternyata tidak bisa melepaskan gairah bermusiknya. Ia membentuk grup musik Take Five (1966-1967), yang sempat mengikuti festival dan berhasil meraih vokalis terbaik. Pada tahun-tahun 1967-1972 bersama grup Clover Leaf, Iyek menelurkan 9 single. Beberapa lagu di antaranya, "Don’t Spoil My Day" dan "Grey Clouds" cukup diminati publik Belanda pada zamannya.
Akhir [[1972]] bersama [[Ludwig Lemans]], gitaris [[Clover Leaf]], ia mengunjungi [[Indonesia]]. Di tanah air ia melihat dan mengamati kehidupan bermusik masyarakat [[Jakarta]]. Iye mencari musisi yang mau bergabung dengannya. Awal [[1973]], Iye bersama Fuad Hassan (drum), Donny Fattah (bass), [[Jockie Surjoprajogo]] (keyboard), dan Ludwig Lemans (gitar) mengadakan latihan di [[Puncak]] selama dua minggu, untuk menghadapi pergelaran musik di [[Taman Ismail Marzuki]] tanggal 5 Mei 1973. Dalam latihan mereka sepakat membentuk sebuah [[grup]] dengan nama '''[[God Bless]]'''.


Akhir [[1972]], bersama [[Ludwig Lemans]], gitaris [[Clover Leaf]], ia kembali ke [[Indonesia]]. Di tanah air ia melihat dan mengamati kehidupan bermusik masyarakat [[Jakarta]]. Iye mencari musisi yang mau bergabung dengannya. Awal [[1973]], Iye bersama Fuad Hassan (drum), Donny Fattah (bass), [[Jockie Surjoprajogo]] (keyboard), dan seorang Belanda Ludwig Lemans (gitar) mengadakan latihan di [[Puncak]] selama dua minggu, untuk menghadapi pergelaran musik di [[Taman Ismail Marzuki]] tanggal [[5 Mei]] [[1973]]. Dalam latihan mereka sepakat membentuk sebuah [[grup]] dengan nama [[God Bless]].
Kesuksesannya saat merilis album perdana bertajuk ''God Bless'' pada tahun 1975 membuat grup rock itu menjadi grup pembuka konser grup rock dunia "'[[Deep Purple]]'" di Jakarta. Figur Ahmad Albar meroket menjadi ''superstar'' rock Indonesia dan Majalah Tempo edisi 27 September 1975 menjadikan dia sebagai laporan utama dengan memajang foto Albar di sampul depan.


Kesuksesannya saat merilis album perdana bertajuk ''God Bless'' pada tahun [[1975]] membuat grup rock itu menjadi grup pembuka konser grup rock dunia "'[[Deep Purple]]'" di Jakarta. Figur Ahmad Albar meroket menjadi ''superstar'' rock Indonesia dan Majalah Tempo edisi [[27 September]] [[1975]] menjadikan dia sebagai laporan utama dengan memajang foto Albar di sampul depan.
Ahmad Albar yang berambut kribo kemudian membentuk grup ''[[Duo Kribo]]'' bersama [[Ucok Harahap]] vokalis AKA Band yang juga berambut kribo. Duet ini menelurkan tiga album yakni ''[[Neraka Jahanam]]'' (1977), ''[[Pelacur Tua]]'' (1978), dan ''[[Panggung Sandiwara]]'' (1978).

Ahmad Albar yang berambut kribo pernah membentuk grup ''[[Duo Kribo]]'' bersama [[Ucok Harahap]] vokalis AKA Band yang juga berambut kribo. Duet ini menelurkan tiga album yakni ''[[Neraka Jahanam]]'' (1977), ''[[Pelacur Tua]]'' (1978), dan ''[[Panggung Sandiwara]]'' (1978).


Ahmad Albar sempat mengecewakan sebagian penggemarnya ketika pada 1979 merilis album dangdut berjudul ''[[Zakia]]'' atas prakarsa wartawan majalah musik Junior, Masheri Mansyur. Maklum ketika itu dangdut masih kerap dianggap sebagai musik kampungan oleh sebagian masyarakat. Album ini berisi sembilan lagu. Enam karya Albar adalah "Zakia", "Karena Harta", "Mawar Merah", "Raja Kumbang", "Tuhan Ada", dan "Beku". Tiga lainnya adalah "Pernyataan" (M Harris), "Obral" ([[Titiek Puspa]]), dan "Raja Sehari"(Ian). Ternyata lagu "Zakia" yang diciptakannya "meledak" di pasaran. Gitaris [[Ian Antono]]-lah yang meracik musiknya sehingga enak didengar. Tak hanya bernyanyi dangdut, Ahmad Albar pun main dalam film "Irama Cinta" bersama ratu dangdut [[Elvy Sukaesih]] dan berduet membawakan lima lagu: "Aku Bahagia", "Rasa Berdebar", "Seharusnya Kau Tahu", "Engkau Jauh", dan "Lintah Darat".
Ahmad Albar sempat mengecewakan sebagian penggemarnya ketika pada 1979 merilis album dangdut berjudul ''[[Zakia]]'' atas prakarsa wartawan majalah musik Junior, Masheri Mansyur. Maklum ketika itu dangdut masih kerap dianggap sebagai musik kampungan oleh sebagian masyarakat. Album ini berisi sembilan lagu. Enam karya Albar adalah "Zakia", "Karena Harta", "Mawar Merah", "Raja Kumbang", "Tuhan Ada", dan "Beku". Tiga lainnya adalah "Pernyataan" (M Harris), "Obral" ([[Titiek Puspa]]), dan "Raja Sehari"(Ian). Ternyata lagu "Zakia" yang diciptakannya "meledak" di pasaran. Gitaris [[Ian Antono]]-lah yang meracik musiknya sehingga enak didengar. Tak hanya bernyanyi dangdut, Ahmad Albar pun main dalam film "Irama Cinta" bersama ratu dangdut [[Elvy Sukaesih]] dan berduet membawakan lima lagu: "Aku Bahagia", "Rasa Berdebar", "Seharusnya Kau Tahu", "Engkau Jauh", dan "Lintah Darat".


Pada 1980 God Bless mengeluarkan album kedua berjudul ''[[Cermin (album)|Cermin]]''. Ian Antono bergabung dalam kelompok musik cadas tersebut. Setelah itu God Bless vakum lama tetapi Ahmad Albar tetap bersolo karir atau tampil bersama penyanyi lain antara lain [[Gito Rollies]] dan [[Mus Mujiono]].
Pada [[1980]], God Bless mengeluarkan album kedua berjudul ''[[Cermin (album)|Cermin]]''. Ian Antono bergabung dalam kelompok musik cadas tersebut. Setelah itu God Bless vakum lama tetapi Ahmad Albar tetap bersolo karier atau tampil bersama penyanyi lain antara lain [[Gito Rollies]] dan [[Mus Mujiono]].


Sepanjang 1980-an hingga pertengahan 1990-an, Ahmad Albar mengeluarkan album ''Syair Kehidupan'' (1980) bersama Ian Antono, ''Dunia Huru Hara'' dan ''Dunia Dibakar Api'' (1988) yang dibuat bersama pemusik [[Areng Widodo]], ''Kartika'' (1989) bersama Gito Rollies, album ''Secita Cerita'', ''Langkah Pasti'', dan ''Scenario'' bersama [[Fariz Rustam Munaf|Fariz RM]], dan ''Tangan Baja'' bersama [[Farid Hardja]], serta ''Jangan Ada Luka'' (1996) bersama ''lady rocker'' [[Nicky Astria]].
Sepanjang [[1980-an]] hingga pertengahan [[1990-an]], Ahmad Albar mengeluarkan album ''Syair Kehidupan'' (1980) bersama Ian Antono, ''Dunia Huru Hara'' dan ''Dunia Dibakar Api'' (1988) yang dibuat bersama pemusik [[Areng Widodo]], ''Kartika'' (1989) bersama Gito Rollies, album ''Secita Cerita'', ''Langkah Pasti'', dan ''Scenario'' bersama [[Fariz Rustam Munaf|Fariz RM]], dan ''Tangan Baja'' bersama [[Farid Hardja]], serta ''Jangan Ada Luka'' (1996) bersama ''lady rocker'' [[Nicky Astria]].


Saat mencari vokalis untuk '''[[Gong 2000]]''' yang digawangi Ian Antono, Albert Wijaya, Yaya Muktio (drum), Harry Anggoman (keyboard), dan Donny, pilihan jatuh pada Ahmad Albar, karena dia dianggap yang terbaik saat itu. Konser Gong 2000 tanggal 26 Oktober 1991 di Parkir Timur Senayan memuaskan sekitar 100.000 penonton dengan peralatan sistem suara berkekuatan 120.000 watt dan lampu berkekuatan 300.000 watt. Grup ini menghasilkan empat album: ''Bara Timur'' (1991), ''Gong Live'' (1992), ''Laskar'' (1993), dan ''Prahara'' (2000). Di sini Albar nyaris sempurna melahirkan God Bless kedua. Penggemar tampaknya tidak peduli apakah yang mereka dengar Gong 2000 atau God Bless, yang penting ada Ian, Donny, dan Albar.
Saat mencari vokalis untuk [[Gong 2000]] yang digawangi Ian Antono, [[Albert Wijaya]], [[Yaya Muktio]] (drum), [[Harry Anggoman]] (keyboard), dan Donny Fatah, pilihan jatuh pada Ahmad Albar, karena dia dianggap yang terbaik saat itu. Konser Gong 2000 tanggal [[26 Oktober]] [[1991]] di Parkir Timur Senayan memuaskan sekitar 100.000 penonton dengan peralatan sistem suara berkekuatan 120.000 watt dan lampu berkekuatan 300.000 watt. Grup ini menghasilkan empat album: ''Bara Timur'' (1991), ''Gong Live'' (1992), ''Laskar'' (1993), dan ''Prahara'' (2000). Di sini Albar nyaris sempurna melahirkan God Bless kedua. Penggemar tampaknya tidak peduli apakah yang mereka dengar Gong 2000 atau God Bless, yang penting ada Ian, Donny, dan Albar.


Iye juga mengeluarkan album solo, yaitu ''Bis Kota'' (1990), ''Giliran Siapa'' (1991), ''Rini Tomboy'' (1991), ''Menanti Kepastian'' (1992), ''Bunga Kehidupan'' (1994), ''Biarlah Aku Pergi'' (1994), dan ''Kendali Dendam'' (1995).
Iye juga mengeluarkan album solo, yaitu ''Bis Kota'' (1990), ''Giliran Siapa'' (1991), ''Rini Tomboy'' (1991), ''Menanti Kepastian'' (1992), ''Bunga Kehidupan'' (1994), ''Biarlah Aku Pergi'' (1994), dan ''Kendali Dendam'' (1995).
Baris 51: Baris 75:
Berturut-turut, kemudian God Bless mengeluarkan sejumlah album rekaman seperti ''[[Semut Hitam]]'' (1988), ''[[Raksasa (album)|Raksasa]]'' (1989), ''The Story of God Bless'' (1990), ''18 Greatest Hits of God Bless'' (1992), dan ''[[Apa Kabar]]'' (1997).
Berturut-turut, kemudian God Bless mengeluarkan sejumlah album rekaman seperti ''[[Semut Hitam]]'' (1988), ''[[Raksasa (album)|Raksasa]]'' (1989), ''The Story of God Bless'' (1990), ''18 Greatest Hits of God Bless'' (1992), dan ''[[Apa Kabar]]'' (1997).


Selain sering menggelar konser di banyak kota di Tanah Air, Ahmad Albar juga sempat menggelar konser di luar negeri. Pada 7 Februari 2004 misalnya ia tampil di [[Kuala Lumpur]] bersama God Bless memeriahkan ulang tahun grup rock [[Malaysia]] '''[[Search]]'''.
Selain sering menggelar konser di banyak kota di Tanah Air, Ahmad Albar juga sempat menggelar konser di luar negeri. Pada [[7 Februari]] [[2004]] misalnya ia tampil di [[Kuala Lumpur]] bersama God Bless memeriahkan ulang tahun grup rock [[Malaysia]] [[Search]].


Seusai konser, Albar langsung bergabung dengan 11 penyanyi muda [[Akhdiyat Duta Modjo|Duta]] ([[Sheila on 7]]), [[Armand Maulana]] ([[Gigi (band)|Gigi]]), [[Fadly]] ([[Padi (grup musik)|Padi]]), [[Kikan]] ([[Cokelat (grup musik)|Cokelat]]), [[Restu Triandy|Andi]] ([[/rif]]), [[Roy Jeconiah|Roy]] ([[Boomerang (band)|Bumerang]]), [[Warna (grup musik)|Warna]], [[Audy]], [[Ratu (grup musik)|Ratu]], [[Rio Febrian]], dan [[Glenn Fredly]]. Mereka bersama-sama menyanyikan "Rumah Kita" yang diambil dari album God Bless ''Semut Hitam''.
Seusai konser, Albar langsung bergabung dengan 11 penyanyi muda [[Akhdiyat Duta Modjo|Duta]] ([[Sheila on 7]]), [[Armand Maulana]] ([[Gigi (grup musik)|Gigi]]), [[Fadly]] ([[Padi (grup musik)|Padi]]), [[Kikan]] ([[Cokelat (grup musik)|Cokelat]]), [[Restu Triandy|Andi]] ([[/rif]]), [[Roy Jeconiah|Roy]] ([[Boomerang (grup musik)|Boomerang]]), [[Warna (grup musik)|Warna]], [[Audy]], [[Ratu (grup musik)|Ratu]], [[Rio Febrian]], dan [[Glenn Fredly]]. Mereka bersama-sama menyanyikan "Rumah Kita" yang diambil dari album God Bless ''Semut Hitam''.


== Kasus ==
== Kasus ==
Pada tanggal 26 September 2007, Iye ditangkap di rumahnya karena diduga terlibat kasus penemuan 490 ribu butir [[ekstasi]] di [[apartemen]] [[Taman Anggrek]], [[Jakarta Barat]].<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000201521.html Ahmad Albar Kesandung Kasus Ganja?], diakses 26 November 2007</ref> Iya pun terancam menghadapi pasal berlapis. Sejumlah tuduhan yang diarahkan oleh penyidik antara lain bersekongkol dengan buronan kasus [[narkoba]], memiliki dan menggunakan [[narkoba]]. Iye dituduh menyembunyikan [[Jenny]], seorang buronan narkoba di [[rumah]]nya, [[Cinere]], [[Depok]]. Jenny merupakan kurir kasus penemuan 490 ribu butir ekstasi di apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat. Polisi juga menuduh Iye memiliki sebutir ekstasi yang ditemukan di dalam kamar mandinya. Hasil tes [[urine]] Ahmad Albar juga menunjukkan adanya kandungan [[narkoba]].<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000201789.html Iyek Bakal Hadapi Pasal Berlapis], diakses 26 November 2007</ref> Kasus ini tak hanya menyeret Iye. Karena anak keduanya, aktor [[Fachri Albar]] juga sempat menjadi [[DPO]] (daftar pencarian orang) atau [[buron]] setelah ditemukan 1,2 gram kokain di kamarnya.<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000201772.html Fachri Albar Diburu Mabes Polri], diakses 26 November 2007</ref> Namun tak lama, [[Fachri Albar]] menyerahkan diri secara sukarela pada tanggal [[30 November]] [[2007]] didampingi bibinya, Camelia Malik, aktor [[Harry Capri]] (suami Camelia), serta Fitria Sukaesih (putri Ratu dangdut [[Elvy Sukaesih]]).<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000202080.html Fachri Albar Serahkan Diri ke BNN], diakses 26 November 2007</ref>


Pada tanggal [[26 September]] [[2007]], Ia ditangkap di rumahnya karena diduga terlibat kasus penemuan 490 ribu butir [[ekstasi]] di [[apartemen]] [[Taman Anggrek]], [[Jakarta Barat]].<ref>{{cite web |url=http://www.kapanlagi.com/h/0000201521.html |title=Ahmad Albar Kesandung Kasus Ganja? |date=27 November 2007}}</ref> Ia pun terancam menghadapi pasal berlapis. Sejumlah tuduhan yang diarahkan oleh penyidik antara lain bersekongkol dengan buronan kasus [[narkoba]], memiliki dan menggunakan [[narkoba]]. Ia dituduh menyembunyikan [[Jenny]], seorang buronan narkoba di [[rumah]]nya, [[Cinere]], [[Depok]]. Jenny merupakan kurir kasus penemuan 490 ribu butir ekstasi di apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat. Polisi juga menuduh Ia memiliki sebutir ekstasi yang ditemukan di dalam kamar mandinya. Hasil tes [[urine]] Ahmad Albar juga menunjukkan adanya kandungan [[narkoba]].<ref>{{cite web |url=http://www.kapanlagi.com/h/0000201789.html |title=Iyek Bakal Hadapi Pasal Berlapis |date=28 November 2007}}</ref> Kasus ini tak hanya menyeret Ia. Karena anak keduanya, aktor [[Fachri Albar]] juga sempat menjadi [[DPO]] (daftar pencarian orang) atau [[buron]] setelah ditemukan 1,2 gram kokain di kamarnya.<ref>{{cite web |url=http://www.kapanlagi.com/h/0000201772.html |title=Fachri Albar Diburu Mabes Polri |date=28 November 2007}}</ref> Namun tak lama, [[Fachri Albar]] menyerahkan diri secara sukarela pada tanggal [[30 November]] [[2007]] didampingi bibinya, [[Camelia Malik]], aktor [[Harry Capri]] (suami Camelia), serta Fitria Sukaesih (putri Ratu dangdut [[Elvy Sukaesih]]).<ref>{{cite web |url=http://www.kapanlagi.com/h/0000202080.html |title=Fachri Albar Serahkan Diri ke BNN |date=30 November 2007}}</ref>
Iye akhirnya dijatuhi hukuman 8 bulan penjara potongan tahanan 7 bulan dan denda 6 juta rupiah. Vonis ini lebih rendah dari tuntutan JPU, 1 tahun penjara.<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000235784.html Iyek Divonis 8 Bulan Penjara], diakses 28 Juli 2008</ref> Iye akhirnya bebas pada tanggal 11 Juli 2008.<ref>[http://www.kapanlagi.com/h/0000238767.html Keluar Penjara, Iyek Ziarah ke Makam], diakses 28 Juli 2008</ref>

Ia akhirnya dijatuhi hukuman 8 bulan penjara potongan tahanan 7 bulan dan denda 6 juta rupiah. Vonis ini lebih rendah dari tuntutan JPU, 1 tahun penjara.<ref>{{cite web |url=http://www.kapanlagi.com/h/0000235784.html |title=Ia Divonis 8 Bulan Penjara |date=25 Juni 2008}}</ref> Ia akhirnya bebas pada tanggal 11 Juli 2008.<ref>{{cite web |url=http://www.kapanlagi.com/h/0000238767.html |title=Keluar Penjara, Ia Ziarah ke Makam |date=11 Juli 2008}}</ref>


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
Ahmad Albar menikah dengan aktris [[Rini S. Bono]] pada 28 April 1978. Rini adalah lawan mainnya dalam film "Laila Majenun" arahan sutradara Sumanjaya. Pasangan itu memiliki tiga putra, Fauzi Albar, Fachri Albar, dan Fadli Albar.


Ahmad Albar menikah dengan aktris [[Rini S. Bono]] pada [[28 April]] [[1978]]. Rini adalah lawan mainnya dalam film "Laila Majenun" arahan sutradara [[Sjuman Djaya]]. Pasangan itu memiliki tiga putra, Fauzi Albar, Fachri Albar, dan Fadli Albar.
Seperti ayah dan ibunya yang bercerai, Ahmad Albar pun bercerai dengan Rini pada 30 September 1994. Setelah perceraiannya, Ahmad Albar sempat menjalin cinta dengan [[Cut Keke]].

Seperti ayah dan ibunya yang bercerai, Ahmad Albar pun bercerai dengan Rini pada [[30 September]] [[1994]]. Setelah perceraiannya, Ahmad Albar sempat menjalin kasih dengan artis [[Cut Keke]].


== Diskografi ==
== Diskografi ==
=== Album ===
=== Album solo dan kolaborasi ===
{{col|2}}
[[Berkas:achmad albar risau.jpg|thumb|cover album '''Risau''']]
*[[Zakia]] - [[1979]]
* ''[[Zakia]]'' - [[1979]]
*[[Syair Kehidupan]] - [[1980]]
* ''[[Syair Kehidupan]]'' - [[1980|1984]]
*[[Risau]] - [[1983]]
* ''[[Risau]]'' - [[1985]]
*[[Langkahkan Pasti]] ''bersama'' [[Fariz RM]]
* ''[[Secita Cerita]]'' bersama [[Fariz RM]] - [[1981]]
*[[Secita Cerita]] ''bersama'' Fariz RM
* ''[[Langkahkan Pasti]]'' bersama Fariz RM
*[[Scenario]] ''bersama'' Fariz RM
* ''[[Scenario]]'' bersama Fariz RM
*[[123 (album)|123]] ''bersama'' [[Farid Hardja]]
* ''[[123 (album)|123]]'' bersama [[Farid Hardja]]
*[[Tangan Baja]] ''bersama'' Farid Hardja
* ''[[Tangan Baja]]'' bersama Farid Hardja
*[[Dunia Huru Hara]]
* ''[[Dunia Huru Hara]]''
*[[Dunia Dibakar Api]] - [[1988]] ''bersama'' [[Areng Widodo]]
* ''[[Dunia Dibakar Api]]'' - [[1988]] bersama [[Areng Widodo]]
*[[Kartika]] - [[1989]] ''duet bersama'' [[Gito Rollies]]
* ''[[Kartika]]'' - [[1989]] duet bersama [[Gito Rollies]]
*[[Jangan Bedakan Kami]] ''bersama'' [[Pakarock]] - [[1990]]
* ''[[Jangan Bedakan Kami]]'' bersama [[Pakarock]] - [[1990]]
*[[Bis Kota]] - [[1990]]
* ''[[Bis Kota]]'' - [[1990]]
*[[Bara Timur]] - [[1991]]
* ''[[Bara Timur]]'' - [[1991]]
*[[Giliran Siapa]] - [[1991]]
* ''[[Giliran Siapa]]'' - [[1991]]
*[[Rini Tomboy]] - [[1991]]
* ''[[Rini Tomboy]]'' - [[1991]]
*[[Menanti Kepastian]] - [[1992]]
* ''[[Menanti Kepastian]]'' - [[1992]]
*[[Semestinya]] ''bersama'' [[Addie MS]]
* ''[[Semestinya]]'' bersama [[Addie MS]]
*[[Bunga Kehidupan]] - [[1994]]
* ''[[Bunga Kehidupan]]'' - [[1994]]
*[[Biarlah Aku Pergi]] - [[1994]]
* ''[[Biarlah Aku Pergi]]'' - [[1994]]
*[[Kendali Dendam]] - [[1995]]
* ''[[Kendali Dendam]]'' - [[1995]]
*[[Jangan Ada Luka]] - [[1996]]
* ''[[Jangan Ada Luka]]'' - [[1996]]


=== Singel bersama [[Clover Leaf]]<ref>NL Top 40, [https://www.top40.nl/top40-artiesten/clover-leaf Clover Leaf]</ref> ===
=== Bersama [[Duo Kribo]] ===
*[[1977]] - [[Neraka Jahanam]]
* [[1969]] - ''[[Time Will Show]]''
*[[1978]] - [[Pelacur Tua]]
* [[1969]] - ''[[Grey Clouds]]''
*[[1978]] - [[Panggung Sandiwara]]
* [[1970]] - ''[[What Kind Of Man]]''
* [[1970]] - ''[[Don't Spoil My Day]]''
* [[1971]] - ''[[Oh What A Day]]''
* [[1971]] - ''[[Tell The World]]''


=== Bersama [[Gong 2000]] ===
=== Album bersama [[Duo Kribo]] ===
*[[Bara Timur]] - [[1991]]
* [[1977]] - ''[[Neraka Jahanam]]''
*[[Gong Live]] - [[1992]]
* [[1978]] - ''[[Pelacur Tua]]''
*[[Laskar]] - [[1993]]
* [[1978]] - ''[[Panggung Sandiwara]]''
*[[Prahara]] - [[2000]]


=== Bersama [[God Bless]] ===
=== Album bersama [[Gong 2000]] ===
*[[God Bless (album)|God Bless]] - [[1975]] -
* ''[[Bara Timur]]'' - [[1991]]
*[[Cermin (album)|Cermin]] - [[1980]]
* ''[[Gong Live]]'' - [[1992]]
*[[Semut Hitam]] - [[1988]]
* ''[[Laskar]]'' - [[1993]]
*[[Raksasa (album)|Raksasa]] - [[1989]]
* ''[[Prahara]]'' - [[2000]]
*[[Apa Kabar]] - [[1997]]
*[[The Story of God Bless]] - [[1990]]
*[[18 Greatest Hits of God Bless]] - [[1992]]


=== Album bersama [[God Bless]] ===
== Pranala luar ==
* ''[[God Bless (album)|God Bless]]'' - [[1975]]
* {{id}} [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0403/19/Musik/918191.htm Achmad Albar, Sang Ikon]
* ''[[Cermin (album)|Cermin]]'' - [[1980]]
* {{id}} [http://www.antara.co.id/arc/2007/11/29/panggung-sandiwara-ahmad-albar/ Panggung Sandiwara Ahmad Albar]
* ''[[Semut Hitam]]'' - [[1987]]
* {{id}} [http://selebriti.kapanlagi.com/ahmad_albar/ Profil] di [[KapanLagi.com]]
* ''[[Raksasa (album)|Raksasa]]'' - [[1989]]
* ''[[Apa Kabar]]'' - [[1997]]
* ''[[36th]]'' - [[2009]]
* ''[[The Story of God Bless]]'' - [[1990]]
* ''[[18 Greatest Hits of God Bless]]'' - [[1992]]
* ''[[Cermin 7]]'' - [[2017]]
* ''[[Live at Aquarius Studio]]'' - [[2019]]
{{EndDiv}}

== Filmografi ==
=== Film ===
{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Judul
! Peran
! Catatan
|-
| 1958
| ''[[Djenderal Kantjil]]''
| Arman
| Karya debut
|-
| 1973
| ''[[Laki-Laki Pilihan]]''
|
|
|-
| 1974
| ''[[Perawan Malam]]''
|
|
|-
| 1975
| ''[[Laila Majenun]]''
| Anton
| rowspan="3"| Juga sebagai penata musik
|-
| 1976
| ''[[Si Doel Anak Modern]]''
| Achmad
|-
| 1977
| ''[[Duo Kribo (film)|Duo Kribo]]''
|
|-
| rowspan="3"|1978
| ''[[Kuda-Kuda Binal]]''
|
|
|-
| ''[[Ombaknya Laut Mabuknya Cinta]]''
|
|
|-
| ''[[Pacar Seorang Perjaka]]''
| Bahar
|
|-
| 1979
| ''[[Cubit-cubitan (film)|Cubit-cubitan]]''
|
|
|-
| rowspan="3"|1980
| ''[[Aduhai Manisnya]]''
|
|
|-
| ''[[Untukmu Indonesiaku!]]''
|
|
|-
| ''[[Irama Cinta]]''
|
|
|-
| 2010
| ''[[D'Love]]''
| Baskara
|
|-
| 2012
| ''[[Jendral Kancil the Movie]]''
|
|
|-
| 2016
| ''[[Pacarku Anak Koruptor]]''
|
|
|}


== Referensi ==
== Referensi ==

{{reflist}}
{{reflist}}


== Pranala luar ==
{{Ahmad Albar}}
* {{id}} [https://www.halojabar.com/biografi-dan-profil-ahmad-albar-sang-rockstar-indonesia/.htm Achmad Albar, Sang rockstar Indonesia]
* {{id}} [http://www.antara.co.id/arc/2007/11/29/panggung-sandiwara-ahmad-albar/ Panggung Sandiwara Ahmad Albar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080925184004/http://www.antara.co.id/arc/2007/11/29/panggung-sandiwara-ahmad-albar/ |date=2008-09-25 }}
* {{Kapanlagi|a|ahmad_albar}}
* {{IMDb name|2660687}}


{{Navboxes
{{indo-bio-stub}}
|list={{Ahmad Albar}}
{{God Bless}}
{{Si Doel}}
}}

{{Authority control}}


{{DEFAULTSORT:Albar, Ahmad}}
{{DEFAULTSORT:Albar, Ahmad}}
[[Kategori:Pemeran laki-laki Indonesia]]

[[Kategori:Kelahiran 1946]]
[[Kategori:Penyanyi laki-laki Indonesia]]
[[Kategori:Pemeran Indonesia]]
[[Kategori:Pemusik Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]
[[Kategori:Arab-Indonesia]]
[[Kategori:Arab-Indonesia]]
[[Kategori:Orang hidup]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]
[[Kategori:Tokoh Madura]]

[[Kategori:Alumni SMA Negeri 70 Jakarta]]
[[ms:Ahmad Albar]]
[[Kategori:Pemenang Anugerah Musik Indonesia]]

Revisi terkini sejak 5 Mei 2024 14.06

Achmad Albar
LahirAchmad Syech Albar
16 Juli 1946 (umur 78)
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Pekerjaan
Suami/istri
(m. 1978; c. 1994)

Dewi Sri Astuti
(m. 2009)
Anak4
Orang tua
  • Syech Albar (bapak)
  • Farida Al-Hasni (ibu)
Karier musik
Genre
Instrumenvokal
Tahun aktif1958–sekarang
Label
Artis terkait
IMDB: nm2660687 Musicbrainz: 7c964c48-cbfc-4fed-ae26-3ad66df18a06 Discogs: 3677235 Edit nilai pada Wikidata

Achmad Syech Albar (bahasa Arab: أحمد شيخ البار 'Aḥmad Šayḵ Al-Bār, lahir 16 Juli 1946) adalah seorang penyanyi dan pemusik berkebangsaan Indonesia. Ia juga merupakan vokalis dari grup musik God Bless.

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Achmad lahir dari pasangan Syech Albar dan Farida Al-Hasni. Ibunya bercerai dan kemudian menikah dengan seorang artis dan sutradara, Djamaluddin Malik. Dari pernikahan mereka ini melahirkan seorang artis wanita yang menjadi adik tirinya yaitu Camelia Malik. Achmad Albar biasa juga dipanggil dengan julukan Iyek. Achmad Albar pernah menikah dengan aktris Rini S. Bono dan mempunyai tiga putra: Fauzi Albar, Fachri Albar, dan Fadli Albar. Achmad Albar masuk ke dalam daftar The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa versi majalah RollingStone Indonesia.[1]

Awal karier di dunia hiburan, ketika mulai dikenal sebagian bintang film kanak-kanak. Djendral Kantjil, sekitar tahun 1958. Kariernya di musik dimulai sejak ia usia 12 tahun, ia dan teman-temannya membentuk sebuah grup musik bocah bernama Bintang Remaja, ketika mengikuti Festival Band Bocah di Lapangan Banteng, Jakarta. Tetapi dua tahun kemudian grup musik ini bubar. Bersama Titi Qadarsih ia membentuk Kuarta Nada, tetapi grup musik ini tidak bertahan lama kemudian bubar.

Sekitar tahun 1960, Iye berangkat ke Belanda. Di negara kincir angin yang banyak ditumbuhi bunga tulip itupun, anak ke dua dari enam bersaudara ini ternyata tidak bisa melepaskan gairah bermusiknya. Ia membentuk grup musik Take Five (1966-1967), yang sempat mengikuti festival dan berhasil meraih vokalis terbaik. Pada tahun-tahun 1967-1972 bersama grup Clover Leaf, Iyek menelurkan 9 single. Beberapa lagu di antaranya, "Don’t Spoil My Day" dan "Grey Clouds" cukup diminati publik Belanda pada zamannya.

Akhir 1972, bersama Ludwig Lemans, gitaris Clover Leaf, ia kembali ke Indonesia. Di tanah air ia melihat dan mengamati kehidupan bermusik masyarakat Jakarta. Iye mencari musisi yang mau bergabung dengannya. Awal 1973, Iye bersama Fuad Hassan (drum), Donny Fattah (bass), Jockie Surjoprajogo (keyboard), dan seorang Belanda Ludwig Lemans (gitar) mengadakan latihan di Puncak selama dua minggu, untuk menghadapi pergelaran musik di Taman Ismail Marzuki tanggal 5 Mei 1973. Dalam latihan mereka sepakat membentuk sebuah grup dengan nama God Bless.

Kesuksesannya saat merilis album perdana bertajuk God Bless pada tahun 1975 membuat grup rock itu menjadi grup pembuka konser grup rock dunia "'Deep Purple'" di Jakarta. Figur Ahmad Albar meroket menjadi superstar rock Indonesia dan Majalah Tempo edisi 27 September 1975 menjadikan dia sebagai laporan utama dengan memajang foto Albar di sampul depan.

Ahmad Albar yang berambut kribo pernah membentuk grup Duo Kribo bersama Ucok Harahap vokalis AKA Band yang juga berambut kribo. Duet ini menelurkan tiga album yakni Neraka Jahanam (1977), Pelacur Tua (1978), dan Panggung Sandiwara (1978).

Ahmad Albar sempat mengecewakan sebagian penggemarnya ketika pada 1979 merilis album dangdut berjudul Zakia atas prakarsa wartawan majalah musik Junior, Masheri Mansyur. Maklum ketika itu dangdut masih kerap dianggap sebagai musik kampungan oleh sebagian masyarakat. Album ini berisi sembilan lagu. Enam karya Albar adalah "Zakia", "Karena Harta", "Mawar Merah", "Raja Kumbang", "Tuhan Ada", dan "Beku". Tiga lainnya adalah "Pernyataan" (M Harris), "Obral" (Titiek Puspa), dan "Raja Sehari"(Ian). Ternyata lagu "Zakia" yang diciptakannya "meledak" di pasaran. Gitaris Ian Antono-lah yang meracik musiknya sehingga enak didengar. Tak hanya bernyanyi dangdut, Ahmad Albar pun main dalam film "Irama Cinta" bersama ratu dangdut Elvy Sukaesih dan berduet membawakan lima lagu: "Aku Bahagia", "Rasa Berdebar", "Seharusnya Kau Tahu", "Engkau Jauh", dan "Lintah Darat".

Pada 1980, God Bless mengeluarkan album kedua berjudul Cermin. Ian Antono bergabung dalam kelompok musik cadas tersebut. Setelah itu God Bless vakum lama tetapi Ahmad Albar tetap bersolo karier atau tampil bersama penyanyi lain antara lain Gito Rollies dan Mus Mujiono.

Sepanjang 1980-an hingga pertengahan 1990-an, Ahmad Albar mengeluarkan album Syair Kehidupan (1980) bersama Ian Antono, Dunia Huru Hara dan Dunia Dibakar Api (1988) yang dibuat bersama pemusik Areng Widodo, Kartika (1989) bersama Gito Rollies, album Secita Cerita, Langkah Pasti, dan Scenario bersama Fariz RM, dan Tangan Baja bersama Farid Hardja, serta Jangan Ada Luka (1996) bersama lady rocker Nicky Astria.

Saat mencari vokalis untuk Gong 2000 yang digawangi Ian Antono, Albert Wijaya, Yaya Muktio (drum), Harry Anggoman (keyboard), dan Donny Fatah, pilihan jatuh pada Ahmad Albar, karena dia dianggap yang terbaik saat itu. Konser Gong 2000 tanggal 26 Oktober 1991 di Parkir Timur Senayan memuaskan sekitar 100.000 penonton dengan peralatan sistem suara berkekuatan 120.000 watt dan lampu berkekuatan 300.000 watt. Grup ini menghasilkan empat album: Bara Timur (1991), Gong Live (1992), Laskar (1993), dan Prahara (2000). Di sini Albar nyaris sempurna melahirkan God Bless kedua. Penggemar tampaknya tidak peduli apakah yang mereka dengar Gong 2000 atau God Bless, yang penting ada Ian, Donny, dan Albar.

Iye juga mengeluarkan album solo, yaitu Bis Kota (1990), Giliran Siapa (1991), Rini Tomboy (1991), Menanti Kepastian (1992), Bunga Kehidupan (1994), Biarlah Aku Pergi (1994), dan Kendali Dendam (1995).

Berturut-turut, kemudian God Bless mengeluarkan sejumlah album rekaman seperti Semut Hitam (1988), Raksasa (1989), The Story of God Bless (1990), 18 Greatest Hits of God Bless (1992), dan Apa Kabar (1997).

Selain sering menggelar konser di banyak kota di Tanah Air, Ahmad Albar juga sempat menggelar konser di luar negeri. Pada 7 Februari 2004 misalnya ia tampil di Kuala Lumpur bersama God Bless memeriahkan ulang tahun grup rock Malaysia Search.

Seusai konser, Albar langsung bergabung dengan 11 penyanyi muda Duta (Sheila on 7), Armand Maulana (Gigi), Fadly (Padi), Kikan (Cokelat), Andi (/rif), Roy (Boomerang), Warna, Audy, Ratu, Rio Febrian, dan Glenn Fredly. Mereka bersama-sama menyanyikan "Rumah Kita" yang diambil dari album God Bless Semut Hitam.

Pada tanggal 26 September 2007, Ia ditangkap di rumahnya karena diduga terlibat kasus penemuan 490 ribu butir ekstasi di apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat.[2] Ia pun terancam menghadapi pasal berlapis. Sejumlah tuduhan yang diarahkan oleh penyidik antara lain bersekongkol dengan buronan kasus narkoba, memiliki dan menggunakan narkoba. Ia dituduh menyembunyikan Jenny, seorang buronan narkoba di rumahnya, Cinere, Depok. Jenny merupakan kurir kasus penemuan 490 ribu butir ekstasi di apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat. Polisi juga menuduh Ia memiliki sebutir ekstasi yang ditemukan di dalam kamar mandinya. Hasil tes urine Ahmad Albar juga menunjukkan adanya kandungan narkoba.[3] Kasus ini tak hanya menyeret Ia. Karena anak keduanya, aktor Fachri Albar juga sempat menjadi DPO (daftar pencarian orang) atau buron setelah ditemukan 1,2 gram kokain di kamarnya.[4] Namun tak lama, Fachri Albar menyerahkan diri secara sukarela pada tanggal 30 November 2007 didampingi bibinya, Camelia Malik, aktor Harry Capri (suami Camelia), serta Fitria Sukaesih (putri Ratu dangdut Elvy Sukaesih).[5]

Ia akhirnya dijatuhi hukuman 8 bulan penjara potongan tahanan 7 bulan dan denda 6 juta rupiah. Vonis ini lebih rendah dari tuntutan JPU, 1 tahun penjara.[6] Ia akhirnya bebas pada tanggal 11 Juli 2008.[7]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Ahmad Albar menikah dengan aktris Rini S. Bono pada 28 April 1978. Rini adalah lawan mainnya dalam film "Laila Majenun" arahan sutradara Sjuman Djaya. Pasangan itu memiliki tiga putra, Fauzi Albar, Fachri Albar, dan Fadli Albar.

Seperti ayah dan ibunya yang bercerai, Ahmad Albar pun bercerai dengan Rini pada 30 September 1994. Setelah perceraiannya, Ahmad Albar sempat menjalin kasih dengan artis Cut Keke.

Diskografi

[sunting | sunting sumber]

Album solo dan kolaborasi

[sunting | sunting sumber]

Filmografi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Peran Catatan
1958 Djenderal Kantjil Arman Karya debut
1973 Laki-Laki Pilihan
1974 Perawan Malam
1975 Laila Majenun Anton Juga sebagai penata musik
1976 Si Doel Anak Modern Achmad
1977 Duo Kribo
1978 Kuda-Kuda Binal
Ombaknya Laut Mabuknya Cinta
Pacar Seorang Perjaka Bahar
1979 Cubit-cubitan
1980 Aduhai Manisnya
Untukmu Indonesiaku!
Irama Cinta
2010 D'Love Baskara
2012 Jendral Kancil the Movie
2016 Pacarku Anak Koruptor

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Majalah RollingStone Indonesia (2008). The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa. Jakarta: PT a&e media. 
  2. ^ "Ahmad Albar Kesandung Kasus Ganja?". 27 November 2007. 
  3. ^ "Iyek Bakal Hadapi Pasal Berlapis". 28 November 2007. 
  4. ^ "Fachri Albar Diburu Mabes Polri". 28 November 2007. 
  5. ^ "Fachri Albar Serahkan Diri ke BNN". 30 November 2007. 
  6. ^ "Ia Divonis 8 Bulan Penjara". 25 Juni 2008. 
  7. ^ "Keluar Penjara, Ia Ziarah ke Makam". 11 Juli 2008. 
  8. ^ NL Top 40, Clover Leaf

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]