Lompat ke isi

Kabupaten Pakpak Bharat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alexbot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: en:Pakpak Bharat Regency
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(250 revisi perantara oleh 86 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Dati2
{{dati2|nama=Kabupaten Pakpak Bharat|propinsi=[[Sumatera Utara]]|ibukota=[[Salak, Pakpak Bharat|Salak]]
|settlement_type = Kabupaten
|luas=1.218 km²|penduduk=32.909 jiwa ([[2000]])|kecamatan=8|kelurahan=36|kodearea=0627|motto=<small>''Bage atemo rjjkki bage tnnahmo sodip''</small>
|nama = Kabupaten Pakpak Bharat
|lambang=|peta=
|translit_lang1_type = [[Surat Batak|Surat Batak Pakpak]]
|koordinat=-|dau=-|dasar hukum=[http://www.indonesia.go.id/id/produk_uu/produk2003/uu2003/uu9'03.htm UU No.9 Tahun 2003]|tanggal=25 Februari 2003|kepadatan=-|kepala daerah=[[Bupati]]
|translit_lang1_info = <br>{{btk|ᯇᯂ᯲ᯇᯂ᯲ ᯅᯒᯗ᯲}}
|nama kepala daerah=Makmur Berasa
|propinsi = [[Sumatera Utara]]
|web=http://www.pakpakbharatkab.go.id/
|ibukota = [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]]
|foto = Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatra Utara (01).jpg
|caption = Kantor Bupati Pakpak Bharat
|kecamatan = 8 [[kecamatan]]
|kelurahan =
|desa = 52 [[desa]]
|motto = Bage ate rejekki bage tennah mo sodip - Njuah-njuah<br/>{{small|{{lang icon|Batak Pakpak}} Selaras antara hati, jiwa, pikiran, dan perbuatan - Salam!}}
|lambang = Lambang_Kabupaten_Pakpak_Bharat.jpg
|peta = Lokasi Sumatera Utara Kabupaten Pakpak Bharat.svg
|koordinat =
|dasar hukum = [http://www.indonesia.go.id/id/produk_uu/produk2003/uu2003/uu9'03.htm UU No.9 Tahun 2003]
|tanggal = 25 Februari 2003
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Franc Bernhard Tumanggor]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = H. [[Mutsyuhito Solin]]<ref>{{cite web|url=https://www.pakpakbharatkab.go.id/v1/wakil-bupati|title=Wakil Bupati Pakpak Bharat|website=pakpakbharatkab.go.id|accessdate=4 Desember 2021|archive-date=2021-12-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20211204145816/https://www.pakpakbharatkab.go.id/v1/wakil-bupati|dead-url=no}}</ref>
|sekretaris daerah = Jalan Berutu
|luas = 1218,3
|penduduk = 56272
|penduduktahun = 30 Juni 2023
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/><ref name="PAKPAK">{{cite web|url=https://pakpakbharatkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/c2d737dfd3a03a706435bbf0/kabupaten-pakpak-bharat-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka 2021|website=www.pakpakbharatkab.bps.go.id|accessdate=23 September 2021|page=5, 106|format=pdf}}</ref>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|{{Tree list}}
* 60,44% [[Kekristenan]]
** 56,70% [[Protestan]]
** 3,74% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|39,56% [[Islam]]<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sumut.bps.go.id/statictable/2021/04/21/2289/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-2020.html|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Pakpak Bharat|website=sumut.bps.go.id|access-date=10 Juli 2023}}</ref>}}
|bahasa = {{ubl|[[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)|[[Bahasa Batak Pakpak|Batak Pakpak]]|[[Bahasa Batak Toba|Batak Toba]]}}
|IPM = {{increase}} 72,30 ([[2023]])<br>{{fontcolor|#00726a|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://sumut.bps.go.id/indicator/26/750/1/indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.sumut.bps.go.id|accessdate=29 Desember 2023}}</ref>|kodearea = 0627
|dau = Rp 354.721.524.000,00-
|dauref = ([[2019]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2019|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=2019|accessdate=20 Januari 2021|archive-date=2020-01-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200111010228/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|dead-url=no}}</ref>
|nomor_polisi = BB
|web = {{website|http://www.pakpakbharatkab.go.id}}
}}
}}


'''Kabupaten Pakpak Bharat''' adalah salah satu [[kabupaten]] di [[Sumatra Utara]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini dibentuk pada tanggal 25 Februari 2003 pada masa pemerintahan Presiden [[Megawati Soekarnoputri]], hasil dari pemekaran Kabupaten [[Dairi]]. Pakpak Bharat terletak di kaki pegunungan [[Bukit Barisan]]. Kegiatan perekonomian terfokus pada [[perkebunan]]. Hampir 90% penduduk kawasan ini beretnis [[Suku Pakpak|Pakpak]], sebuah [[suku Batak|subsuku Batak]].<ref name="kompas">[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0403/09/otonomi/898421.htm "Kabupaten Pakpak Bharat"], ''KOMPAS'', 9 Maret 2004</ref>
'''Kabupaten Pakpak Bharat''' ([[Surat Batak]]: {{btk|ᯇᯂ᯲ᯇᯂ᯲ ᯅᯒᯗ᯲}}) adalah sebuah [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Ibu kota kabupaten ini berada di Kecamatan [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]]. Pakpak Bharat terletak di kaki [[Pegunungan Bukit Barisan]]. Kegiatan perekonomian terfokus pada [[pertanian]] dan [[perkebunan]]. Kabupaten Pakpak Bharat memiliki jumlah penduduk paling sedikit di Provinsi Sumatera Utara.

Kabupaten Pakpak Bharat terbentuk pada tanggal [[28 Juli]] [[2003]] dan merupakan hasil dari pemekaran [[Kabupaten Dairi]]. Etnis yang mendiami kabupaten ini pada umumnya adalah [[Suku Pakpak]], yakni salah satu kelompok etnik [[Suku Batak|Batak]]. Walaupun sering dikaitkan dengan suku Batak lainnya, orang-orang Pakpak mempunyai versi sendiri tentang asal-usulnya. Keberadaan orang-orang Simbelo, Simbacang, Siratak, dan Purbaji yang dianggap telah mendiami daerah Pakpak sebelum kedatangan orang-orang Pakpak. Penduduk awal daerah Pakpak adalah orang-orang yang bernama Simargaru, Simorgarorgar, Sirumumpur, Silimbiu, Similang-ilang, dan Purbaji. Dalam [[Pustaha Laklak|lapiken laklak]]{{butuh rujukan}} (buku berbahan kulit kayu), disebutkan penduduk pertama daerah Pakpak adalah pendatang dari India yang memakai rakit kayu besar yang terdampar di Barus. Persebaran orang-orang Pakpak Boang dari daerah Aceh Singkil ke daerah Simsim, Keppas, dan Pegagan.

Terdamparnya armada dari India Selatan di pesisir barat Sumatra, tepatnya di Barus, yang kemudian berasimilasi dengan penduduk setempat.

Berdasarkan sumber tutur serta sejumlah nama marga Pakpak yang mengandung unsur keindiaan (Lingga, Maha, dan Maharaja), boleh jadi di masa lalu memang pernah terjadi kontak antara penduduk pribumi Pakpak dengan para pendatang dari India.<ref>{{Cite web|last=Bharat|first=Dinas Pariwisata Kabupaten Pakpak|title=Asal-usul dan persebaran orang Pakpak|url=https://dispar.pakpakbharatkab.go.id/adat-pakpak/2015-01-12/asal-usul-dan-persebaran-orang-pakpak|website=Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Pariwisata Kabupaten Pakpak Bharat|access-date=2022-08-20|archive-date=2022-08-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20220810141637/https://dispar.pakpakbharatkab.go.id/adat-pakpak/2015-01-12/asal-usul-dan-persebaran-orang-pakpak|dead-url=no}}</ref>

== Sejarah ==
Kabupaten Pakpak Bharat terbentuk sebagai hasil pemekaran daerah dari [[Kabupaten Dairi]].<ref>{{Cite book|last=Zuska, F., dkk.|date=2012|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/21219/1/2012-Buku-Aspek%20kultural%20Pemekaran%20daerah%20Sumut.pdf|title=Aspek Kultural Pemekaran Daerah di Sumatera Utara|publisher=Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh|isbn=978-602-9457-02-5|pages=4|url-status=live}}</ref> mengejar ketertinggan merupakan faktor utama bagi aspirasi masyarakat Pakpak Bharat untuk meningkatkan status daerahnya menjadi suatu Kabupaten dalam kerangka NKRI, juga dengan tujuan agar masyarakat Pakpak Bharat dapat memperjuangkan dan mengatur pembangunan masyarakat dan daerah untuk meningkatkan taraf hidup menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera merupakan dasar dari usul dibentuknya Kabupaten Pakpak Bharat. Kabupaten Pakpak Bharat yang terbentuk dari tiga kecamatan Kabupaten Dairi mengambil nama sub-Wilayah suku Pakpak.{{fact}}

Sebelum Belanda masuk ke wilayah Pakpak/Dairi, [[Suku Batak Pakpak|Suku Pakpak]] yang mayoritas penduduknya tersebar di Kabupaten Pakpak Bharat dan [[Kabupaten Aceh Selatan]] sudah mempunyai struktur pemerintahan tersendiri, dimana ''Raja Ekuten'' atau ''Takal Aur'' bertindak sebagai pemimpin satu suak. Suku Pakpak sendiri terdiri atas lima suak, yaitu [[Suak Simsim]], [[Suak Keppas|Keppas]], [[Suak Pegagan|Pegagan]], [[Suak Boang|Boang]], dan [[Suak Kelasen|Kelasen]]. Di bawah suak terdapat ''kuta'' (kampung) yang dipimpin oleh ''Pertaki''. Pada umumnya ''pertaki'' juga merupakan raja adat sekaligus sebagai panutan di kampungnya. Di setiap kuta ada ''[[Sulang Silima]]'', sebagai pembantu ''pertaki'' yang terdiri dari ''perisangisang'', ''perekurekur'', ''pertulan tengah'', ''perpunca ndiadep'', dan ''perbetekken''. Meski struktur pemerintahan ini sudah tidak dipakai lagi, tetap dipertahankan sebagai sumber hukum adat budaya Pakpak.

Hampir 90% penduduk di wilayah Pakpak Bharat beretnis Pakpak, berbeda dengan kabupaten induknya yang dihuni bermacam-macam suku, seperti Pakpak, [[Suku Batak Toba|Toba]], [[Suku Batak Karo|Karo]], [[Suku Batak Simalungun|Simalungun]], [[Suku Batak Mandailing|Mandailing]], [[Suku Batak Angkola|Angkola]], [[Suku Nias|Nias]], [[Suku Melayu|Melayu]], serta suku lainnya.{{cn}} Hal tersebut juga merupakan salah satu fakto pendorong wilayah Pakpak untuk memekarkan diri.

Selain Alasan utamanya adalah untuk mengoptimalkan penggarapan potensi, percepatan pembangunan fisik, dan pertumbuhan ekonomi wilayah terutama pembangunan sumber daya manusia. Aspirasi masyarakat Pakpak Bharat di sampaikan secara resmi melalui Komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat yang diketuai oleh St. Dj. Padang dengan sekretaris umum Ir.Ampun Solin. Dimana pada tanggal 1 Juni 2001 Menyampaikan usul pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat kepada DPRD Kabupaten Dairi. Sebagai tindak lanjut dari aspirasi masyarakat tersebut maka ditempuh berbagai langkah-langkah guna merealisasikan pemekaran daerah tersebut.

Pada tanggal 20 September 2001 dan 17 Juni 2002 Pemerintah Kabupaten Dairi menerima dan mengadakan pertemuan dengan Komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat, tokoh-tokoh masyarakat dan komponen masyarakat lainnya di Kantor Bupati Dairi saran dan pendapat tentang pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat tersebut. Pada tanggal 21 Desember 2001 diterbitkan Surat Keputusan Bupati Dairi Nomor: 400/K/2001 tentang pembentukan Tim Pengumpul Data, Saran dan pendapat tentang pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai langkah pertama pemekaran Kabupaten Dairi.

Kemudian Pada tanggal 04 April 2002 diterbitkan Surat Bupati Dairi Nomor: 130/2393 Perihal Sosialisasi Rencana Perubahan Nama dan Pembentukan Kabupeten Pakpak Bharat ke Kecamatan Wilayah Pakpak Bharat oleh tim pengumpul data, saran dan pendapat mulai tanggal 08 April sampai dengan 12 April 2002. Tim dalam hal ini membagikan format isian (questioner) kepada tokoh-tokoh masyarakat di Kecamatan, yaitu Format A. berisi data di Kecamatan Rencana wilayah Hasil Pemekaran dan format B. berisi data kabupaten sebelum pemekaran.

Tanggal 19 April 2002 diterbitkan Surat Bupati Dairi Nomor: 146. 1/2835 perihal usul Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat untuk disampaikan kepada ketua DPRD Kabupaten Dairi bahwa pemerintah Kabupaten Dairi tidak berkeberatan dimekarkannya Kabupaten Pakpak Bharat, sepanjang pemekaran tersebut telah memenuhi persyaratan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam kaitan ini setelah meninjau dari berbagai aspek, diadakan rapat panitia musyawarah dan rapat paripurna DPRD Kabupaten Dairi, maka pada tanggal 22 April 2002 diterbitkan Keputusan DPRD Kabupaten Dairi Nomor: 35/K-DPRD /2002 tentang Persetujuan Pemekaran Kabupaten Dairi mejadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat.

Pada tanggal 23 April 2002, diterbitkan surat bupati nomor 136/ 1653/ 2002 perihal usul pemekaran Kabupaten Dairi untuk disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri D/P Gubernur sumatra utara dan ketua DPR RI, yang intinya menyampaikan tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat; Tim Pengumpul Data, Saran dan pendapat terhadap usul perubahan nama dan pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat, pemerintah Kabupaten Dairi dan DPRD Kabupaten Dairi. Juga disampaikan hasil pengumpulan data lapangan rencana pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat dan keputusan DPRD Kabupaten Dairi Nomor 35/K-DPRD/2002 Tanggal 22 April 2002 tentang persetujuan pemekaran Kabupaten Dairi menjadi 2 (dua) Kabupaten.

Pada tanggal 24 April 2002 komite pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Dairi dan pemerintah Kabupaten Dairi mengadakan audensi kepada anggota komisi II DPR RI (Sayuti Rahawarin) dan menyarankan agar seluruh komponen masyarakat, legislatif dan eksekutif harus proaktif karena batas waktu pemekaran Kabupaten/Kota s/d 24 Oktober 2002, juga disarankan agar mengundang komisi II DPR RI untuk turun ke Kabupaten Pakpak Bharat mengadakan pemantauan dan evaluasi atas aspirasi yang sudah diterima Komisi II DPR RI agar terdapat sinkronisasi aspirasi masyarakat, legislatif dan eksekutif menuju pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat.

Tangal 25 April 2002 komite pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat bersama- sama dengan DPRD Kabupaten Dairi dan Pemerintah Kabupaten Dairi mengadakan audensi untuk penyampaian informasi dan pemekaran Kabupaten Dairi menjadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Dairi sebagai Kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai Kabupaten pemekaran kepada ketua DPR RI, Ketua-katua Fraksi DPR RI. Respons dari kunjungan tersebut sangat positif dimana terdapat kerja sama dan hubungan yang baik antararakyat, legislatif dan eksekutif dan secara bersama-sama pula mengadakan kunjungan kepada Ketua DPR RI serta Ketua-ketua Fraksi, pada prinsipnya hasil kunjungan menyetujui dan mendukung pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat menjadi 2 (dua) Kabupaten.

Kemudian tanggal 26 April 2002 Komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Dairi dan Pemerintah Kabupaten Dairi mengadakan audensi kepada Menteri Dalam Negeri. Rombongan dalam hal ini diterima oleh salah seorang Direktur pada Ditjen Otonomi Daerah beserta Staf dan pada prinsipnya menyetujui pemekaran tersebut sepanjang sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Ditjen otonomi Daerah dalam rangka memperlancar pemekaran tersebut menyampaikan beberapa penekanan seperti proses tetap berpedoman pada ketentuan PP 129 tahun 2000; Ditjen Otda dalam menyikapi pemekaran ini akan bekerja sama dengan Tim Teknis, Tim Independen dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD); nantinya DPOD akan mengajukan usul pemekaran ini kepada Presiden RI yang selanjutnya untuk dibahas dan diproses di DPR RI sesuai ketentuan yang berlaku.

Pada tanggal 08 Mei 2002 telah dikirimkan surat Bupati Dairi Nomor: 005/3294 Perihal Undangan kepada Ketua DPR RI untuk berkenaan mengijinkan Komisi II DPR RI datang ke Kabupaten Pakpak Bharat pada tanggal 17 s/d 19 Mei 2002 dalam rangka mengadakan pemantauan dan evaluasi terhadap usul pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat. Setelah kunjungan komisi II DPR RI, dan melalui berbagai proses, akhirnya dikeluarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 tentang pembentukan [[Kabupaten Nias Selatan]], Kabupaten Pakpak Bharat, [[Kabupaten Humbang Hasundutan]] di Provinsi Sumatera Utara.

Kabupaten Pakpak Bharat resmi terbentuk menjadi satu kabupaten otonom dengan tiga kecamatan yaitu [[Salak, Pakpak Bharat|Kecamatan Salak]], [[Kerajaan, Pakpak Bharat|Kecamatan Kerajaan]] dan [[Sitellu Tali Urang Jehe, Pakpak Bharat|Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe]]. Dengan Ibu kota Salak dan dipimpin oleh [[Tigor Solin|Drs. Tigor Solin]] sebagai pelaksana Bupati serta [[Gandhi Warta Manik]] sebagai Sekretaris Wilayah yang pertama.

== Geografi ==
[[Berkas:Welcome gate to Pakpak Bharat Regency - Gapura Kabupaten Pakpak Bharat (Pakpak-Bharat-Dairi; Sidiangkat) (01).jpg|jmpl|ka|200px|Gapura selamat datang di Kabupaten Pakpak Bharat]]
Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas wilayah 1.218,30&nbsp;km²<ref name=":0">{{Cite web|url=http://www.kemendagri.go.id/pages/data-wilayah|title=Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia|website=www.kemendagri.go.id|language=en|access-date=2018-07-09|archive-date=2017-04-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20170429140519/http://www.kemendagri.go.id/pages/data-wilayah|dead-url=yes}}</ref> atau 1,67% dari total luas [[Provinsi Sumatera Utara]].<ref>{{Cite web |url=https://pakpakbharatkab.bps.go.id/publication/2017/08/14/13ef3dd30218825175e66605/kabupaten-pakpak-bharat-dalam-angka-2017.html |title=Salinan arsip |access-date=2018-07-10 |archive-date=2021-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210710144907/https://pakpakbharatkab.bps.go.id/publication/2017/08/14/13ef3dd30218825175e66605/kabupaten-pakpak-bharat-dalam-angka-2017.html |dead-url=no }}</ref> Secara geografis, Kabupaten Pakpak Bharat terletak pada garis 2°15'- 3°32' [[Garis Lintang|Lintang Utara]] dan 96°00'–98°31' [[Garis Bujur|Bujur Timur]]. Karena terletak dekat [[Garis Khatulistiwa]], Kabupaten Pakpak Bharat tergolong ke daerah beriklim [[Tropika|tropis]].{{Cn}} Kondisi wilayah Kabupaten Pakpak Bharat berupa perbukitan.<ref>{{Cite book|last=Sitorus|first=Sashia Tiurma Margaretha|date=2023|url=https://pakpakbharatkab.bps.go.id/publication/2023/12/28/7d4abdcad58c2522fc4ac4e0/statistik-daerah-kabupaten-pakpak-bharat-2023.html|title=Statistik Daerah Kabupaten Pakpak Bharat 2023|publisher=BPS Kabupaten Pakpak Bharat|pages=2|issn=2528-4762|url-status=live}}</ref> Ketinggian wilayahnya antara 700 – 1.500 [[meter di atas permukaan laut]].

=== Batas wilayah ===
{{batas_USBT
|utara=[[Kabupaten Dairi]]
|selatan=[[Kabupaten Tapanuli Tengah]] dan [[Kabupaten Humbang Hasundutan]]
|barat=[[Kabupaten Aceh Singkil]] (Aceh) dan [[Kota Subulussalam]] (Aceh)
|timur=[[Kabupaten Samosir]]
}}

=== Sungai ===
Kabupaten Pakpak Bharat juga dialiri oleh banyak sungai, berikut merupakan nama-nama sungai yang mengaliri Kabupaten Pakpak Bharat:
{| class="wikitable sortable collapsible collapsed"
|-
! No. !! Nama Sungai !! Lokasi Kecamatan !! Panjang (km)
|-
| 1 || Lae Kombih || [[Tinada, Pakpak Bharat|Tinada]] || 60
|-
| 2 || Lae Impal || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 20
|-
| 3 || Lae Ordi || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 75
|-
| 4 || Lae Simendang || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 70
|-
| 5 || Lae Mbilulu || [[Kerajaan, Pakpak Bharat|Kerajaan]] || 15
|-
| 6 || Lae Pangembohan || [[Kerajaan, Pakpak Bharat|Kerajaan]] || 4
|-
| 7 || Lae Kabeaken || [[Kerajaan, Pakpak Bharat|Kerajaan]] || 5
|-
| 8 || Lae Sokan || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 9
|-
| 9 || Lae Arkis || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 10
|-
| 10 || Lae Leam || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 10
|-
| 11 || Lae Mbalo || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 10
|-
| 12 || Lae Karabaren || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 20
|-
| 13 || Lae Angkat || [[Kerajaan, Pakpak Bharat|Kerajaan]] || 10
|-
| 14 || Lae Gundur || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 25
|-
| 15 || Lae Mbulan || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 4
|-
| 16 || Lae Sicike-cike || [[Kerajaan, Pakpak Bharat|Kerajaan]] || 10
|-
| 17 || Lae Sigarap || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 4
|-
| 18 || Lae Silimbatu || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 4
|-
| 19 || Lae Pagindar || [[Pagindar, Pakpak Bharat|Pagindar]] || 20
|-
| 20 || Lae Tembaga || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 22
|-
| 21 || Lae Ikan || [[Sitellu Tali Urang Jehe, Pakpak Bharat|Sitellu Tali Urang Jehe]] || 20
|-
| 22 || Lae Naparohen || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 25
|-
| 23 || Lae Simbelen || [[Kerajaan, Pakpak Bharat|Kerajaan]] || 5
|-
| 24 || Lae Kerembaken || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] & [[Pagindar, Pakpak Bharat|Pagindar]] || 15
|-
| 25 || Lae Merempat || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 5
|-
| 26 || Lae Tepu || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 4
|-
| 27 || Lae Binanganeur || [[Sitellu Tali Urang Jehe, Pakpak Bharat|Sitellu Tali Urang Jehe]] || 25
|-
| 28 || Lae Salak || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 30
|-
| 29 || Lae Mbinanga || [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || 20
|-
| 30 || Lae Mbara || [[Sitellu Tali Urang Jehe, Pakpak Bharat|Sitellu Tali Urang Jehe]] || 26
|-
| 31 || Lae Prada || [[Tinada, Pakpak Bharat|Tinada]] || 10
|-
| 32 || Lae Ndarsa || [[Tinada, Pakpak Bharat|Tinada]] || 12
|-
| 33 || Lae Singgabit || [[Tinada, Pakpak Bharat|Tinada]] || 4
|}


== Pemerintahan ==
== Pemerintahan ==
Pakpak Bharat terdiri atas 8 kecamatan, yaitu:
#[[Salak, Pakpak Bharat|Salak]]
#[[Sitellu Tai Urang Jehe, Pakpak Bharat|Sitellu Tai Urang Jehe]]
#[[Kerajaan, Pakpak Bharat|Kerajaan]]
#[[Sitellu Tai Urang Julu, Pakpak Bharat|Sitellu Tai Urang Julu]]
#[[Pergetteng-getteng Sengkut, Pakpak Bharat|Pergetteng-getteng Sengkut]]
#[[Pagindar, Pakpak Bharat|Pagindar]]
#[[Siempat Rube, Pakpak Bharat|Siempat Rube]]
#[[Tinada, Pakpak Bharat|Tinada]]


Wilayah administrasi Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2020 terdiri dari 8 [[kecamatan]] dengan 52 desa. Kecamatan [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] dan [[Sitellu Tali Urang Jehe, Pakpak Bharat|Sitellu Tali Urang Jehe]] merupakan kecamatan dengan jumlah desa terbanyak, yaitu 10 desa. Sedangkan Kecamatan [[Pagindar, Pakpak Bharat|Pagindar]] merupakan kecamatan dengan jumlah desa yang paling sedikit, yaitu hanya 4 desa.<ref name="PAKPAK"/>
=== Bupati ===
*Ir. Murger Hery Immanuel Berutu, MBA (2005-April 2007; meninggal saat menjabat)
*H. Makmur Berasa SH (setelah bupati ir. muger herry berutu meninggal pada tgl 27 april 2007, H. makmur berasa ditunjuk oleh mendagri sbg plt bupati pakpak bharat. tmt 17 juli 2007 mendagri mengangkat h makmur berasa sbg bupati pakpak bharat.')dan pada tgl 5 juni 2008 di lantik juga Wakil Bupati Pakpak Bharat yakni Remigo Yolando Berutu di kantor DPRD PakPak Bharat yg di wakilkan oleh GUBSU Drs.Rudolf Pardede


[[Sitellu Tali Urang Jehe, Pakpak Bharat|Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe]] merupakan kecamatan dengan wilayah terluas yaitu 473,62&nbsp;km² atau 38.87% dari total luas Kabupaten Pakpak Bharat, sementara [[Sitellu Tali Urang Julu, Pakpak Bharat|Sitellu Tali Urang Julu]] merupakan wilayah terkecil yaitu 53,02&nbsp;km² atau 4.35% dari total luas Kabupaten Pakpak Bharat. [[Pagindar, Pakpak Bharat|Kecamatan Pagindar]] merupakan kecamatan yang paling jauh dari ibu kota Pakpak Bharat yaitu berjarak sekitar 120 kilometer ke ibu kota kecamatan.<ref name="PAKPAK"/>
== Batas wilayah ==

{{batas_USBT|utara=[[Silima Pungga-Pungga, Dairi|Kecamatan Silima Pungga-Pungga]], [[Lae Parira, Dairi|Lae Parira]] dan [[Sidikalang, Dairi|Sidikalang]] [[Kabupaten Dairi]]|timur=[[Parbuluan, Dairi|Kecamatan Parbuluan]] [[Kabupaten Dairi]], [[Harian, Toba Samosir|Kecamatan Harian]] [[Kabupaten Toba Samosir]] dan [[Parlilitan, Humbang Hasundutan|Kecamatan Parlilitan]] [[Kabupaten Humbang Hasundutan]]|selatan=[[Tarabintang, Humbang Hasundutan|Kecamatan Tarabintang]] [[Kabupaten Humbang Hasundutan]] dan [[Manduamas, Tapanuli Tengah|Kecamatan Manduamas]] [[Kabupaten Tapanuli Tengah]]|barat=[[Kabupaten Aceh Singkil]]}}
=== Bupati dan Wakil ===
{{utama|Daftar Bupati Pakpak Bharat}}

Bupati Pakpak Bharat adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Bupati Pakpak Bharat bertanggungjawab kepada [[gubernur]] provinsi [[Sumatera Utara]]. Saat ini, [[bupati]] atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Pakpak Bharat ialah [[Franc Bernhard Tumanggor]], dengan wakil bupati [[Mutsyuhito Solin]]. Mereka menang pada [[Pemilihan umum Bupati Pakpak Bharat 2020]]. Franc Tumanggor merupakan bupati Pakpak Bharat ke-5 setelah kabupaten ini didirikan. Mereka dilantik oleh gubernur [[Sumatera Utara]], [[Edy Rahmayadi]], pada 26 Februari 2021 di [[Kota Medan]], untuk periode jabatan [[2021]]-[[2024]].<ref name="BUPATI">{{cite web|url=https://dispmd.pakpakbharatkab.go.id/berita/2021-02-26/gubernur-lantik-bupati-dan-wakil-bupati-pakpak-bharat|title=Gubernur Lantik Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Bharat|date=26 Februari 2021|website=www.dispmd.pakpakbharatkab.go.id|accessdate=16 Januari 2022|archive-date=2022-01-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220116131432/https://dispmd.pakpakbharatkab.go.id/berita/2021-02-26/gubernur-lantik-bupati-dan-wakil-bupati-pakpak-bharat|dead-url=no}}</ref>

{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
!style="background: lavender;"|No
!style="background: lavender;" colspan=2|Bupati
!style="background: lavender;"|Mulai jabatan
!style="background: lavender;"|Akhir jabatan
!style="background: lavender;"|Prd.
!style="background: lavender;"|Ket.
!style="background: lavender;" colspan=2|Wakil Bupati
|-
|5
|[[Berkas:Franc Bernhard Tumanggor 2021.png|100px]]
|[[Franc Bernhard Tumanggor]]
| 26 Februari 2021
|''petahana''
|<small>([[Pemilihan umum Bupati Pakpak Bharat 2020|2020]])
|Periode 1
|[[Berkas:Mutsyuhito Solin.jpg|100px]]
|[[Mutsyuhito Solin]]
|}

=== Dewan Perwakilan ===
{{multiple image
| width = jmpl
| direction = vertical
| image1 = DPRD Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatra Utara (01).jpg
| alt1 = Kantor DPRD Kabupaten Pakpak Bharat
| image2 = DPRD Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatra Utara (02).jpg
| alt2 = Kantor DPRD Kabupaten Pakpak Bharat
| footer = Kantor DPRD Kabupaten Pakpak Bharat
}}

{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pakpak Bharat}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pakpak Bharat}}

=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pakpak Bharat}}

[[Berkas:(Peta Wilayah) Kabupaten Pakpak Bharat.svg|jmpl|200px|Pembagian Wilayah Kecamatan di Pakpak Bharat]]
{| class="wikitable sortable"
|-
! [[Kecamatan]] !! Ibu kota !! Jarak Ibu kota Kabupaten <br> ke Ibu kota Kecamatan !! Luas (km²) / <br> Rasio Terhadap <br> Luas Kabupaten !! Jumlah penduduk / <br> Kepadatan (2016) !![[Desa]] / [[Kelurahan]]
|-
| [[Kerajaan, Pakpak Bharat|Kerajaan]] || [[Sukaramai, Kerajaan, Pakpak Bharat|Sukaramai]] || 18&nbsp;km || 147,61&nbsp;km² <small> (12,12%) </small> || 9.310 <small> (63 jiwa/km²) </small>|| 10
|-
| [[Pagindar, Pakpak Bharat|Pagindar]] || [[Pagindar, Pagindar, Pakpak Bharat|Pagindar]] || 120&nbsp;km || 75,45&nbsp;km² <small> (6,19%) </small> || 1.389 <small> (23 jiwa/km²) </small>|| 4
|-
| [[Pergetteng-getteng Sengkut, Pakpak Bharat|Pergetteng-getteng Sengkut]] || [[Kecupak I, Pergetteng-getteng Sengkut, Pakpak Bharat|Kecupak]] || 4,2&nbsp;km || 66,64&nbsp;km² <small> (5,47%) </small> || 4.281 <small> (64 jiwa/km²) </small>|| 5
|-
| [[Salak, Pakpak Bharat|Salak]] || [[Salak I, Salak, Pakpak Bharat|Salak I]] || 0&nbsp;km || 245,57&nbsp;km² <small> (20,16%) </small> || 8.278 <small> (34 jiwa/km²) </small>|| 6
|-
| [[Siempat Rube, Pakpak Bharat|Siempat Rube]] || [[Siempat Rube I, Siempat Rube, Pakpak Bharat|Jambu Rea]] || 9,5&nbsp;km || 82,36&nbsp;km² <small> (6,76%) </small> || 4.385 <small> (53 jiwa/km²) </small>|| 6
|-
| [[Sitellu Tali Urang Jehe, Pakpak Bharat|Sitellu Tali Urang Jehe]] || [[Tanjung Meriah, Sitellu Tali Urang Jehe, Pakpak Bharat|Sibande]] || 31&nbsp;km || 473,62&nbsp;km² <small> (38,87%) </small> || 10.717 <small> (23 jiwa/km²) </small>|| 10
|-
| [[Sitellu Tali Urang Julu, Pakpak Bharat|Sitellu Tali Urang Julu]] || [[Ulu Merah, Sitellu Tali Urang Julu, Pakpak Bharat|Ulu Merah]] || 10&nbsp;km || 53,02&nbsp;km² <small> (4,35%) </small> || 3.870 <small> (73 jiwa/km²) </small>|| 5
|-
| [[Tinada, Pakpak Bharat|Tinada]] || [[Tinada, Tinada, Pakpak Bharat|Tinada]] || 8&nbsp;km || 74,03&nbsp;km² <small> (6,08%) </small> || 4.385 <small> (53 jiwa/km²) </small>|| 6
|}

=== Lambang Daerah ===
[[Berkas:Lambang Kabupaten Pakpak Bharat.jpg|jmpl|200px|Lambang Kabupaten Pakpak Bharat]]

* '''Bintang lima''' menggambarkan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bahwa masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat menjunjung tinggi nilai-nilai agama yang dianut sehingga walaupun berbeda agama dan kepercayaan namun tetap rukun dan damai serta saling hormat-menghormati.<br> Menggambarkan cita-cita dan harapan, bahwa masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat mempunyai visi dan misi yang tinggi melalui pemanfaatan segala sumber daya yang dimiliki.
* '''Daun Kemenyan 28 helai''' menggambarkan tanah Pakpak Bharat sebagai lahan yang subur dan [[kemenyan]] adalah salah satu komoditas andalan yang ditekuni sejak dari nenek moyang dan dikembangkan sampai saat ini sebagai sumber pendapatan masyarakat.<br> Daun kemenyan 28 helai, menggambarkan bahwa Kabupaten Pakpak Bharat diresmikan pada tanggal 28 dan juga sekaligus Pelantikan Bupati yang pertama di Kabupaten Pakpak Bharat.
* '''Motto (semboyan)''' Kabupaten Pakpak Bharat dalam [[Bahasa Batak Pakpak]] disebut '''''Bage ate rejeki bage tennah sodip''''' mengandung makna bahwa masyarakat dalam setiap melakukan pekerjaan mempunyai keselarasan antara hati, jiwa, pikiran dengan perbuatan.
* '''Bukit Barisan''' melambangkan keindahan panorama dan kekayaan yang terkandung di dalamnya serta menunjukkan bahwa wilayah geografi Kabupaten Pakpak Bharat berada di kaki bukit barisan ''(Delleng Sibarteng)''
* '''Segi lima di dalamnya rumah adat''' menggambarkan bahwa [[Suku Pakpak|Suku Batak Pakpak]] terdiri dari 5 Suak yaitu: [[Suak Simsim]], [[Suak Keppas]], [[Suak Pegagan]], [[Suak Boang]], dan [[Suak Kelasen]] yang di dalamnya ada Rumah Adat Pakpak sebagai tempat berlindung dan bermusyawarah.<br> Menggambarkan aktualisasi dari [[Sulang Silima]] ''(Perisang-isang, Perekur-ekur, Pertulan Tengah, Berru dan Kula-kula)'', yang merupakan sumber hukum adat budaya etnis Pakpak.
* '''Rumah adat Pakpak''' sebagai tempat bermusyawarah (runggu) untuk merumuskan segala sesuatu yang akan dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pakpak.
* '''''Mejan''''' menggambarkan bahwa suku Pakpak mempunyai kultur budaya yang tinggi dimana manusia mampu menunggangi Gajah yang berarti dekat dan menyatu dengan alam sekitar.
* '''''Rabi Munduk''''' pisau ini biasanya digunakan perempuan Pakpak bila bepergian ke ladang dan digunakan sebagai alat untuk mengolah lahan dan juga berfungsi sebagai alat pelindung.
* '''''Melmellen''''' di dalamnya bertuliskan '''''Kabupaten Pakpak Bharat''''' menggambarkan suatu bangunan dimana ''Melmellen'' berfungsi sebagai pondasi pertahanan agar tiang-tiang bangunan dapat menyatu dan berdiri kokoh, dan dapat juga diartikan dengan lahirnya Kabupaten Pakpak Bharat diharapkan dapat menyatu padukan segala potensi yang dimiliki untuk meraih kemakmuran dan keadilan.
* ''' Daun Gambir 7 helai''' menggambarkan bahwa tanaman [[gambir]] adalah produk spesifik unggulan dari Kabupaten Pakpak Bharat yang tidak dimiliki oleh daerah lain, dengan jumlah helai daun sebanyak 7 yang berarti bahwa Kabupaten Pakpak Bharat diresmikan pada Bulan 7 (Juli).
* '''Bendera Pakpak''' yang tergambar dengan 3 warna (Merah, Putih dan Hitam) dan menunjukkan bahwa masyarakat Pakpak mempunyai keberanian membela kebenaran, kesucian dan kebersihan hati serta tidak mudah goyah dalam menghadapi tantangan.
* '''Borgot''' sebuah rantai emas yang diartikan bahwa masyarakat Pakpak mempunyai jalinan tali yang kokoh dimana kekuatan yang satu adalah juga kekuatan bagi yang lain atau dengan arti lain “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”.
* '''''Koden Loyang'' (periuk)''' berbentuk jantung menggambarkan semboyan filsafat etnis Pakpak yang berasal dari keturunan yang sama. ''Kumarnaken Makne Lot Koden Mbelgah Ngo Asa Kita Makne Sada Mpanganan, Kumarnaken Bages Makne Mbelgah Ngo Asa Kita Makne Sada Rumah'', yang artinya: karena tidak ada lagi periuk yang besar maka kita tidak makan bersama, dan karena besarnya rumah yang terbatas maka kita berpisah tempat tinggal.
* '''''Lapihen''''' berupa buku bertuliskan aksara Pakpak yang berisi berbagai aturan hukum dan norma-norma sebagai acuan untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam kehidupan masyarakat.
* '''''Rempu Riar''''' pisau ini biasanya digunakan kaum lelaki Pakpak bila bepergian ketempat lain dan digunakan sebagai alat untuk mencari nafkah juga berfungsi sebagai alat pelindung.

== Demografi ==
=== Suku ===
[[Berkas:Sopo Jojong TMII.jpg|jmpl|200px|ka|Sapo Jojong, rumah adat [[Suku Batak Pakpak|Pakpak]] di [[Taman Mini Indonesia Indah]], Jakarta.]]

Suku yang mendiami Kabupaten Pakpak Bharat pada umumnya adalah suku [[Suku Batak Pakpak|Batak Pakpak]].<ref>{{Cite book|last=Hatta, M., dkk.|date=2023|url=http://repository.uinsu.ac.id/18009/1/PETA%20DAKWAH%20-%20DUMMY.pdf|title=Peta Dakwah: Dinamika Dakwah Daerah Minoritas Muslim Sumatera Utara|location=Medan|publisher=Merdeka Kreasi Group|isbn=978-623-5408-99-6|pages=16|url-status=live}}</ref> Selain Pakpak, etnis Batak lain meliputi [[Suku Batak Toba|Batak Toba]] dan [[Suku Batak Karo|Karo]]; juga terdapat suku lainnya seperti [[Suku Melayu Indonesia|Melayu]] dan [[Suku Nias|Nias]] dan lain sebagainya.

Sebagian besar wilayah dari Kabupaten Pakpak Bharat merupakan tanah ulayat dari suku Pakpak [[Suku Pakpak|Suak Simsim]], sehingga mayoritas [[Marga Batak Pakpak|marga Pakpak]] di Kabupaten Pakpak Bharat adalah berasal dari Suak Simsim. Namun meskipun begitu, juga terdapat marga Pakpak lainnya yang berasal dari keempat suak lainnya.<ref name="SUKU">{{Cite news|first=Aqmarul|last=Akhyar|editor=Juang Naibaho|date=30 Juli 2020|url=https://medan.tribunnews.com/2020/07/30/tribun-medan-wiki-mengenal-suku-pakpak-asal-sumut?page=4|title=TRIBUN-MEDAN-WIKI: Mengenal Suku Pakpak Asal Sumut|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|accessdate=23 September 2021|language=id|archive-date=2022-04-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220425080426/https://medan.tribunnews.com/2020/07/30/tribun-medan-wiki-mengenal-suku-pakpak-asal-sumut?page=4|dead-url=no}}</ref>

Marga Pakpak yang mendiami Kabupaten Pakpak Bharat meliputi:
{{Col|4}}
* [[Bancin]]
* [[Banurea]]
* [[Berutu]]
* [[Boangmanalu]]
* [[Cibro]]
* [[Habeahan|Kabeakan/Kebeaken]]
* [[Hasugian|Kesogihen]]
* [[Limbong|Limbong/Lembeng]]
* [[Manik]]
* [[Padang (marga)|Padang]]
* [[Padang Batanghari]]
* [[Sinamo]]
* [[Sitakar]]
* [[Solin]]
* [[Tinendung]]
* [[Nahampun|Anakampun]]
* [[Tinambunan]]
* [[Tumanggor]]
* [[Turutan]]
* [[Angkat (marga)|Angkat]]
* [[Bako]]
* [[Berampu]]
* [[Berasa]]
* [[Beringin (marga)|Beringin]]
* [[Bintang (marga)|Bintang]]
* [[Capah]]
* [[Manik|Gajah Manik]]
* [[Gajah (marga)|Gajah]]
* [[Kaloko]]
* [[Kudadiri]]
* [[Lingga (marga)|Lingga]]
* [[Maha (marga)|Maha]]
* [[Penarik]]
* [[Pinayungan|Pinayungen]]
* [[Maharaja (marga)|Maharaja]]
* [[Matanari]]
* [[Meka]]
* [[Simaibang|Maibang]]
* [[Pasi]]
* [[Sihotang|Siketang]]
* [[Ujung (marga)|Ujung]]
{{EndDiv}}

=== Agama ===
[[File:GKPPD Buluh Tellang, Res. Kerajaan (01).jpg|200px|jmpl|ka|[[Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi|GKPPD Buluh Tellang]], sebuah gereja [[Protestan]] berbahasa [[Bahasa Pakpak|Pakpak]], di kecamatan [[Tinada, Pakpak Bharat|Tinada]].]]

Mayoristas penduduk kabupaten Pakpak Bharat memeluk agama [[Kristen]], umumnya adalah [[Protestan]]. Diikuti oleh penganut agama [[Islam]] yang juga memiliki populasi yang siginifkan. Mayoritas penduduk Kabupaten Pakpak Bharat yang beragama Kristen Protestan adalah jemaat Gereja [[GKPPD]]. Adapun persentasi penduduk menurut agama yang dianut ialah [[Kristen]] 60,44%, di mana [[Protestan]] 56,70% dan [[Katolik]] 3,74%. Sebagian besar lagi menganut agama [[Islam]] 39,56%, mayoritas di kecamatan [[Sitelu Tali Urang Jehe, Pakpak Bharat|Sitelu Tali Urang Jehe]], kecamatan yang berbatasan dengan provinsi [[Aceh]].<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=23 September 2023|format=Visual}}</ref><ref>{{Cite web |url=https://sumut.bps.go.id/statictable/2021/04/21/2289/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-2020.html |title=Sensus Penduduk 2020 (Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut) |access-date=2021-07-10 |archive-date=2021-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210710121423/https://sumut.bps.go.id/statictable/2021/04/21/2289/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-2020.html |dead-url=no }}</ref>

Sementara untuk jumlah rumah ibadah menurut jenis rumah ibadah pada tahun [[2021]] di Kabupaten Pakpak Bharat sebagai berikut:<ref name="PAKPAK"/>
* [[Gereja]] Protestan sebanyak 112 bangunan
* [[Masjid]] sebanyak 77 bangunan
* [[Gereja]] Katolik sebanyak 15 bangunan

== Pendidikan ==
Kabupaten Pakpak Bharat memiliki fasilitas pendidikan yang memadai guna menunjang akses pendidikan di kabupaten tersebut. Beanyaknya jumlah sekolah di kabupaten Pakpak Bharat ialah;

{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | [[Pendidikan formal]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Taman Kanak-Kanak|TK]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah dasar|SD]] atau [[madrasah ibtidaiyah|MI]]<br> Negeri dan Swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah pertama|SMP]] atau [[madrasah tsanawiyah|MTs]]<br> Negeri dan Swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah atas|SMA]], [[madrasah aliyah|MA]], [[sekolah menengah kejuruan|SMK]]<br> Negeri dan Swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Perguruan tinggi]]
|- Align="center"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Jumlah satuan
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 6
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 69
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 29
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 10
| style="background: #FFFFFF; color: black;" |–
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Data sekolah di Kabupaten Pakpak Bharat T.A 2020-2021<br />'''Sumber:'''<ref>[https://pakpakbharatkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/c2d737dfd3a03a706435bbf0/kabupaten-pakpak-bharat-dalam-angka-2021.html, Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka 2021, hal. 65-83, 16 Januari 2022]{{Pranala mati|date=Februari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220124121503/https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/|date=2022-01-24}}, Profil, peta lokasi, dan perbandingan sekolah tingkat paud, dasar, menengah, dan pendidikan masyarakat di 514 Kab/Kota, www.sekolah.data.kemdikbud.go.id</ref>
|}

== Kesehatan ==
Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang ditunjang oleh kemudahan dan terjangkaunya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat luas merupakan salah satu pilar pembangunan dibidang kesehatan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Dengan tersedianya sarana dan prasarana kesehatan berupa [[Rumah sakit]], [[Pusat Kesehatan Masyarakat|Puskesmas]], [[Polindes]], [[Pos Pelayanan Terpadu|Posyandu]], apotek, dan lain-lain merupakan sarana dalam meningkatkan dan menunjang kualitas hidup masyarakat.

Kabupaten Pakpak Bharatmemiliki unit sarana kesehatan yang terdiri dari:
* 1 unit [[Rumah Sakit]], terletak di Kecamatan
* 8 unit [[Puskesmas]], tersebar secara merata di masing-masing kecamatan
* 25 unit [[Puskesmas Pembantu]] (pustu), tersebar secara merata di masing-masing kecamatan
* 49 unit [[Poskesdes]], tersebar secara merata di masing-masing kecamatan
* 89 unit [[Posyandu]], tersebar secara merata di masing-masing kecamatan

== Ekonomi ==
=== Pertanian ===
Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2016 mengalami penurunan. Luas Panen Padi Sawah Tahun 2016 adalah 2.308, 50 Ha dengan jumlah produksi 9.527,53 ton, nilai tersebut mengalami penurunan 8,34% dibanding Tahun 2015.

=== Perkebunan ===
Pada tahun 2016 di subsektor perkebunan, tanaman [[gambir]] masih menjadi komoditas andalan, dengan luas areal tanaman 1.560,48 Ha diperoleh produksi gambir sebesar 1.559,94 ton. Sesuai dengan harapan Pemerintah Daerah untuk menjadikan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai penghasil gambir terbesar melalui Program Sejuta Gambirnya.

=== Peternakan ===
Di subsektor peternakan pada tahun 2016, 3 jenis ternak dengan populasi terbesar di Kabupaten Pakpak Bharat adalah ternak [[Ayam kampung|ayam buras]] dengan jumlah 126.523 ekor, ternak [[babi]] dengan jumlah 6.175 ekor, dan ternak [[itik|itik/bebek]] dengan jumlah 3.831 ekor. Selebihnya terdapat ternak kerbau, kambing, dan sapi. Produksi daging terbesar berasal dari ternak babi, yaitu mencapai 74,93 ton selama tahun 2016.

=== Perdagangan ===
Di Kabupaten Pakpak Bharat terdapat 8 lokasi pasar yang umumnya hanya beroperasi sekali dalam seminggu, serta berisikan 193 unit kios, 77 balerong, 75 stand, dan 352 ruang terbuka.

=== Industri ===
Pada tahun 2016, sektor industri pengolahan di Kabupaten Pakpak Bharat didominasi oleh industri kerajinan rumah tangga, yaitu sebanyak 1.521 unit.

== Sarana & Prasarana ==
=== Listrik & air minum ===
Pada tahun 2016, jumlah pelanggan listrik PLN baik yang menggunakan KwH meter listrik prabayar maupun mekanik di Kabupaten Pakpak Bharat untuk rumah tangga/bisnis ada sebanyak 7.993 pelanggan. Sedangkan untuk instansi pemerintah/sosial/tower, pada tahun 2016 terdapat sebanyak 532 pelanggan.

Fasilitas air yang digunakan di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat kebanyakan bersumber dari mata air, sungai, air hujan atau lainnya. Hanya 1.208 rumah tangga/ perorangan, 39 instansi pemerintahan, 17 niaga kecil, dan 8 sosial umum yang tersebar pada dua kecamatan yang menggunakan air bersih dari PDAM, yaitu Kecamatan Salak dan Kecamatan Siempat Rube. Sedangkan untuk Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut, kondisi jaringan air PDAM sudah rusak. Kondisi ini menunjukkan bahwa fasilitas air bersih di Kabupaten Pakpak Bharat belum memadai.

== Transportasi ==
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian. Makin meningkatnya usaha pembangunan menuntut pula peningkatan pembangunan jalan untuk
memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain.

Panjang jalan di Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2016 adalah 733,679&nbsp;km yang terdiri dari 41,00&nbsp;km jalan negara, 69,50&nbsp;km jalan provinsi, dan 623,179&nbsp;km jalan kabupaten. Dari total 41,00&nbsp;km panjang
jalan Negara, sepanjang 9,00&nbsp;km (21,95%) berada dalam kondisi rusak. Dari total 69,50&nbsp;km panjang jalan provinsi, sepanjang 4,50&nbsp;km (6,47%) berada dalam kondisi rusak berat dan 10,40&nbsp;km (14,96%) rusak.

Untuk jalan kabupaten, berdasarkan jenis lapisan, sepanjang 148,381&nbsp;km (23,81%) masih merupakan jalan tanah. Dari total 123 jembatan yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat, sebanyak 108 jembatan dalam kondisi baik, 15 jembatan dalam kondisi sedang, jembatan dalam kondisi rusak ringan dan jembatan dalam kondisi rusak berat tidak ada pada tahun 2016.

== Makanan Khas ==
=== Pelleng ===
Makanan khas masyarakat Pakpak ini berupa nasi kuning dengan lauk ayam kampung yang telah dibumbui. Biasanya, makanan ini dihidangkan saat ada upacara adat keluaraga seperti pernikahan, atau momen spesial seperti memberangkatkan anak yang hendak pergi merantau, dan hidangan untuk tamu istimewa. Dahulu masakan pelleng makanan untuk orang yang mau pergi ke medan perang, sebelum berangkat mereka di beri makan pelleng sebagai penambah semangat ketika berperang nanti. Pelleng berbentuk nasi Kuning di sajikan dengan ayam serta ditambahkan cabe sehingga terasa pedas.<ref>{{Cite web|date=2017-12-15|title=PELLENG - Makanan Khas Pakpak|url=https://sppe.pakpakbharatkab.go.id/blog/2017/12/pelleng-makanan-khas-pakpak|website=SPPE-Pakpak Bharat|language=en|access-date=2022-08-20|archive-date=2020-02-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20200203085858/http://sppe.pakpakbharatkab.go.id/blog/2017/12/pelleng-makanan-khas-pakpak|dead-url=yes}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
=== Sumber ===

<references/>
=== Lihat pula ===
== Pranala luar ==
* [http://pakpakbharatkab.go.id/ Situs Resmi Pemkab Pakpak Bharat]
*[[Kabupaten Dairi]]
* [http://www.pakpakonline.com/ Media Komunikasi Suku Pakpak] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210724143310/https://www.pakpakonline.com/ |date=2021-07-24 }}
=== Pranala luar ===
* [http://www.unsil.net/law/2003/uu9'03.htm UU Nomor 9 Tahun 2003]{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050323091828/http://www.unsil.net/law/2003/uu9%2703.htm |date=2005-03-23 }}
*{{id}}[http://www.pakpakonline.com/ Media Komunikasi Suku Pakpak]
*{{id}}[http://www.unsil.net/law/2003/uu9'03.htm UU Nomor 9 Tahun 2003]
* [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0403/09/otonomi/898421.htm Profil kabupaten di Kompas]
* [https://pakpakbharatkab.bps.go.id/publication/2017/08/14/13ef3dd30218825175e66605/kabupaten-pakpak-bharat-dalam-angka-2017.html Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka 2017]
*{{id}}[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0403/09/otonomi/898421.htm Profil kabupaten di Kompas]
* [https://pakpakbharatkab.bps.go.id/publication/2017/11/30/c5df0c043e2044ee92568203/statistik-daerah-kabupaten-pakpak-bharat-2017.html Statistik Daerah Kabupaten Pakpak Bharat 2017]


{{Kabupaten Pakpak Bharat}}
{{Kabupaten Pakpak Bharat}}
{{sumut}}
{{sumut}}
{{Mayoritas Kristen Indonesia}}


{{Authority control}}
[[Kategori:Kabupaten di Sumatera Utara|Pakpak Bharat]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Pakpak Bharat]]
[[Kategori:Kabupaten Pakpak Bharat]]


[[en:Pakpak Bharat Regency]]
{{DEFAULTSORT:Pakpak Bharat, Kabupaten}}
[[jv:Kabupatèn Pakpak Bharat]]
[[Kategori:Kabupaten Pakpak Bharat| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Sumatera Utara]]
[[ms:Pakpak Bharat]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 18 Juni 2024 14.16

Kabupaten Pakpak Bharat
Transkripsi bahasa daerah
 • Surat Batak Pakpak
ᯇᯂ᯲ᯇᯂ᯲ ᯅᯒᯗ᯲
Kantor Bupati Pakpak Bharat
Kantor Bupati Pakpak Bharat
Lambang resmi Kabupaten Pakpak Bharat
Motto: 
Bage ate rejekki bage tennah mo sodip - Njuah-njuah
(Batak Pakpak) Selaras antara hati, jiwa, pikiran, dan perbuatan - Salam!
Peta
Peta
Kabupaten Pakpak Bharat di Sumatra
Kabupaten Pakpak Bharat
Kabupaten Pakpak Bharat
Peta
Kabupaten Pakpak Bharat di Indonesia
Kabupaten Pakpak Bharat
Kabupaten Pakpak Bharat
Kabupaten Pakpak Bharat (Indonesia)
Koordinat: 2°34′00″N 98°17′00″E / 2.56667°N 98.28333°E / 2.56667; 98.28333
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
Tanggal berdiri25 Februari 2003
Dasar hukumUU No.9 Tahun 2003
Ibu kotaSalak
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiFranc Bernhard Tumanggor
 • Wakil BupatiH. Mutsyuhito Solin[1]
 • Sekretaris DaerahJalan Berutu
Luas
 • Total1.218,3 km2 (470,4 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2023)[2][3]
 • Total56.272
 • Kepadatan46/km2 (120/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 39,56% Islam[4]
 • Bahasa
 • IPMKenaikan 72,30 (2023)
tinggi[5]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1216 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0627
Pelat kendaraanBB
Kode Kemendagri12.15 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 354.721.524.000,00-
Situs webwww.pakpakbharatkab.go.id


Kabupaten Pakpak Bharat (Surat Batak: ᯇᯂ᯲ᯇᯂ᯲ ᯅᯒᯗ᯲) adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berada di Kecamatan Salak. Pakpak Bharat terletak di kaki Pegunungan Bukit Barisan. Kegiatan perekonomian terfokus pada pertanian dan perkebunan. Kabupaten Pakpak Bharat memiliki jumlah penduduk paling sedikit di Provinsi Sumatera Utara.

Kabupaten Pakpak Bharat terbentuk pada tanggal 28 Juli 2003 dan merupakan hasil dari pemekaran Kabupaten Dairi. Etnis yang mendiami kabupaten ini pada umumnya adalah Suku Pakpak, yakni salah satu kelompok etnik Batak. Walaupun sering dikaitkan dengan suku Batak lainnya, orang-orang Pakpak mempunyai versi sendiri tentang asal-usulnya. Keberadaan orang-orang Simbelo, Simbacang, Siratak, dan Purbaji yang dianggap telah mendiami daerah Pakpak sebelum kedatangan orang-orang Pakpak. Penduduk awal daerah Pakpak adalah orang-orang yang bernama Simargaru, Simorgarorgar, Sirumumpur, Silimbiu, Similang-ilang, dan Purbaji. Dalam lapiken laklak[butuh rujukan] (buku berbahan kulit kayu), disebutkan penduduk pertama daerah Pakpak adalah pendatang dari India yang memakai rakit kayu besar yang terdampar di Barus. Persebaran orang-orang Pakpak Boang dari daerah Aceh Singkil ke daerah Simsim, Keppas, dan Pegagan.

Terdamparnya armada dari India Selatan di pesisir barat Sumatra, tepatnya di Barus, yang kemudian berasimilasi dengan penduduk setempat.

Berdasarkan sumber tutur serta sejumlah nama marga Pakpak yang mengandung unsur keindiaan (Lingga, Maha, dan Maharaja), boleh jadi di masa lalu memang pernah terjadi kontak antara penduduk pribumi Pakpak dengan para pendatang dari India.[6]

Kabupaten Pakpak Bharat terbentuk sebagai hasil pemekaran daerah dari Kabupaten Dairi.[7] mengejar ketertinggan merupakan faktor utama bagi aspirasi masyarakat Pakpak Bharat untuk meningkatkan status daerahnya menjadi suatu Kabupaten dalam kerangka NKRI, juga dengan tujuan agar masyarakat Pakpak Bharat dapat memperjuangkan dan mengatur pembangunan masyarakat dan daerah untuk meningkatkan taraf hidup menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera merupakan dasar dari usul dibentuknya Kabupaten Pakpak Bharat. Kabupaten Pakpak Bharat yang terbentuk dari tiga kecamatan Kabupaten Dairi mengambil nama sub-Wilayah suku Pakpak.[butuh rujukan]

Sebelum Belanda masuk ke wilayah Pakpak/Dairi, Suku Pakpak yang mayoritas penduduknya tersebar di Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Aceh Selatan sudah mempunyai struktur pemerintahan tersendiri, dimana Raja Ekuten atau Takal Aur bertindak sebagai pemimpin satu suak. Suku Pakpak sendiri terdiri atas lima suak, yaitu Suak Simsim, Keppas, Pegagan, Boang, dan Kelasen. Di bawah suak terdapat kuta (kampung) yang dipimpin oleh Pertaki. Pada umumnya pertaki juga merupakan raja adat sekaligus sebagai panutan di kampungnya. Di setiap kuta ada Sulang Silima, sebagai pembantu pertaki yang terdiri dari perisangisang, perekurekur, pertulan tengah, perpunca ndiadep, dan perbetekken. Meski struktur pemerintahan ini sudah tidak dipakai lagi, tetap dipertahankan sebagai sumber hukum adat budaya Pakpak.

Hampir 90% penduduk di wilayah Pakpak Bharat beretnis Pakpak, berbeda dengan kabupaten induknya yang dihuni bermacam-macam suku, seperti Pakpak, Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Angkola, Nias, Melayu, serta suku lainnya.[butuh rujukan] Hal tersebut juga merupakan salah satu fakto pendorong wilayah Pakpak untuk memekarkan diri.

Selain Alasan utamanya adalah untuk mengoptimalkan penggarapan potensi, percepatan pembangunan fisik, dan pertumbuhan ekonomi wilayah terutama pembangunan sumber daya manusia. Aspirasi masyarakat Pakpak Bharat di sampaikan secara resmi melalui Komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat yang diketuai oleh St. Dj. Padang dengan sekretaris umum Ir.Ampun Solin. Dimana pada tanggal 1 Juni 2001 Menyampaikan usul pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat kepada DPRD Kabupaten Dairi. Sebagai tindak lanjut dari aspirasi masyarakat tersebut maka ditempuh berbagai langkah-langkah guna merealisasikan pemekaran daerah tersebut.

Pada tanggal 20 September 2001 dan 17 Juni 2002 Pemerintah Kabupaten Dairi menerima dan mengadakan pertemuan dengan Komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat, tokoh-tokoh masyarakat dan komponen masyarakat lainnya di Kantor Bupati Dairi saran dan pendapat tentang pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat tersebut. Pada tanggal 21 Desember 2001 diterbitkan Surat Keputusan Bupati Dairi Nomor: 400/K/2001 tentang pembentukan Tim Pengumpul Data, Saran dan pendapat tentang pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai langkah pertama pemekaran Kabupaten Dairi.

Kemudian Pada tanggal 04 April 2002 diterbitkan Surat Bupati Dairi Nomor: 130/2393 Perihal Sosialisasi Rencana Perubahan Nama dan Pembentukan Kabupeten Pakpak Bharat ke Kecamatan Wilayah Pakpak Bharat oleh tim pengumpul data, saran dan pendapat mulai tanggal 08 April sampai dengan 12 April 2002. Tim dalam hal ini membagikan format isian (questioner) kepada tokoh-tokoh masyarakat di Kecamatan, yaitu Format A. berisi data di Kecamatan Rencana wilayah Hasil Pemekaran dan format B. berisi data kabupaten sebelum pemekaran.

Tanggal 19 April 2002 diterbitkan Surat Bupati Dairi Nomor: 146. 1/2835 perihal usul Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat untuk disampaikan kepada ketua DPRD Kabupaten Dairi bahwa pemerintah Kabupaten Dairi tidak berkeberatan dimekarkannya Kabupaten Pakpak Bharat, sepanjang pemekaran tersebut telah memenuhi persyaratan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam kaitan ini setelah meninjau dari berbagai aspek, diadakan rapat panitia musyawarah dan rapat paripurna DPRD Kabupaten Dairi, maka pada tanggal 22 April 2002 diterbitkan Keputusan DPRD Kabupaten Dairi Nomor: 35/K-DPRD /2002 tentang Persetujuan Pemekaran Kabupaten Dairi mejadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat.

Pada tanggal 23 April 2002, diterbitkan surat bupati nomor 136/ 1653/ 2002 perihal usul pemekaran Kabupaten Dairi untuk disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri D/P Gubernur sumatra utara dan ketua DPR RI, yang intinya menyampaikan tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat; Tim Pengumpul Data, Saran dan pendapat terhadap usul perubahan nama dan pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat, pemerintah Kabupaten Dairi dan DPRD Kabupaten Dairi. Juga disampaikan hasil pengumpulan data lapangan rencana pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat dan keputusan DPRD Kabupaten Dairi Nomor 35/K-DPRD/2002 Tanggal 22 April 2002 tentang persetujuan pemekaran Kabupaten Dairi menjadi 2 (dua) Kabupaten.

Pada tanggal 24 April 2002 komite pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Dairi dan pemerintah Kabupaten Dairi mengadakan audensi kepada anggota komisi II DPR RI (Sayuti Rahawarin) dan menyarankan agar seluruh komponen masyarakat, legislatif dan eksekutif harus proaktif karena batas waktu pemekaran Kabupaten/Kota s/d 24 Oktober 2002, juga disarankan agar mengundang komisi II DPR RI untuk turun ke Kabupaten Pakpak Bharat mengadakan pemantauan dan evaluasi atas aspirasi yang sudah diterima Komisi II DPR RI agar terdapat sinkronisasi aspirasi masyarakat, legislatif dan eksekutif menuju pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat.

Tangal 25 April 2002 komite pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat bersama- sama dengan DPRD Kabupaten Dairi dan Pemerintah Kabupaten Dairi mengadakan audensi untuk penyampaian informasi dan pemekaran Kabupaten Dairi menjadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Dairi sebagai Kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai Kabupaten pemekaran kepada ketua DPR RI, Ketua-katua Fraksi DPR RI. Respons dari kunjungan tersebut sangat positif dimana terdapat kerja sama dan hubungan yang baik antararakyat, legislatif dan eksekutif dan secara bersama-sama pula mengadakan kunjungan kepada Ketua DPR RI serta Ketua-ketua Fraksi, pada prinsipnya hasil kunjungan menyetujui dan mendukung pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat menjadi 2 (dua) Kabupaten.

Kemudian tanggal 26 April 2002 Komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Dairi dan Pemerintah Kabupaten Dairi mengadakan audensi kepada Menteri Dalam Negeri. Rombongan dalam hal ini diterima oleh salah seorang Direktur pada Ditjen Otonomi Daerah beserta Staf dan pada prinsipnya menyetujui pemekaran tersebut sepanjang sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Ditjen otonomi Daerah dalam rangka memperlancar pemekaran tersebut menyampaikan beberapa penekanan seperti proses tetap berpedoman pada ketentuan PP 129 tahun 2000; Ditjen Otda dalam menyikapi pemekaran ini akan bekerja sama dengan Tim Teknis, Tim Independen dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD); nantinya DPOD akan mengajukan usul pemekaran ini kepada Presiden RI yang selanjutnya untuk dibahas dan diproses di DPR RI sesuai ketentuan yang berlaku.

Pada tanggal 08 Mei 2002 telah dikirimkan surat Bupati Dairi Nomor: 005/3294 Perihal Undangan kepada Ketua DPR RI untuk berkenaan mengijinkan Komisi II DPR RI datang ke Kabupaten Pakpak Bharat pada tanggal 17 s/d 19 Mei 2002 dalam rangka mengadakan pemantauan dan evaluasi terhadap usul pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat. Setelah kunjungan komisi II DPR RI, dan melalui berbagai proses, akhirnya dikeluarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara.

Kabupaten Pakpak Bharat resmi terbentuk menjadi satu kabupaten otonom dengan tiga kecamatan yaitu Kecamatan Salak, Kecamatan Kerajaan dan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe. Dengan Ibu kota Salak dan dipimpin oleh Drs. Tigor Solin sebagai pelaksana Bupati serta Gandhi Warta Manik sebagai Sekretaris Wilayah yang pertama.

Gapura selamat datang di Kabupaten Pakpak Bharat

Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas wilayah 1.218,30 km²[8] atau 1,67% dari total luas Provinsi Sumatera Utara.[9] Secara geografis, Kabupaten Pakpak Bharat terletak pada garis 2°15'- 3°32' Lintang Utara dan 96°00'–98°31' Bujur Timur. Karena terletak dekat Garis Khatulistiwa, Kabupaten Pakpak Bharat tergolong ke daerah beriklim tropis.[butuh rujukan] Kondisi wilayah Kabupaten Pakpak Bharat berupa perbukitan.[10] Ketinggian wilayahnya antara 700 – 1.500 meter di atas permukaan laut.

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]
Utara Kabupaten Dairi
Timur Kabupaten Samosir
Selatan Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Humbang Hasundutan
Barat Kabupaten Aceh Singkil (Aceh) dan Kota Subulussalam (Aceh)

Kabupaten Pakpak Bharat juga dialiri oleh banyak sungai, berikut merupakan nama-nama sungai yang mengaliri Kabupaten Pakpak Bharat:

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Wilayah administrasi Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2020 terdiri dari 8 kecamatan dengan 52 desa. Kecamatan Salak dan Sitellu Tali Urang Jehe merupakan kecamatan dengan jumlah desa terbanyak, yaitu 10 desa. Sedangkan Kecamatan Pagindar merupakan kecamatan dengan jumlah desa yang paling sedikit, yaitu hanya 4 desa.[3]

Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe merupakan kecamatan dengan wilayah terluas yaitu 473,62 km² atau 38.87% dari total luas Kabupaten Pakpak Bharat, sementara Sitellu Tali Urang Julu merupakan wilayah terkecil yaitu 53,02 km² atau 4.35% dari total luas Kabupaten Pakpak Bharat. Kecamatan Pagindar merupakan kecamatan yang paling jauh dari ibu kota Pakpak Bharat yaitu berjarak sekitar 120 kilometer ke ibu kota kecamatan.[3]

Bupati dan Wakil

[sunting | sunting sumber]

Bupati Pakpak Bharat adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Bupati Pakpak Bharat bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Pakpak Bharat ialah Franc Bernhard Tumanggor, dengan wakil bupati Mutsyuhito Solin. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Pakpak Bharat 2020. Franc Tumanggor merupakan bupati Pakpak Bharat ke-5 setelah kabupaten ini didirikan. Mereka dilantik oleh gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pada 26 Februari 2021 di Kota Medan, untuk periode jabatan 2021-2024.[11]

No Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Prd. Ket. Wakil Bupati
5 Franc Bernhard Tumanggor 26 Februari 2021 petahana (2020) Periode 1 Mutsyuhito Solin

Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]
Kantor DPRD Kabupaten Pakpak Bharat
Kantor DPRD Kabupaten Pakpak Bharat
Kantor DPRD Kabupaten Pakpak Bharat

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Pakpak Bharat dalam dua periode terakhir.[12][13]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024 2024-2029
PKB 2 Steady 2 Steady 2
Gerindra 1 Kenaikan 3 Penurunan 2
PDI-P 2 Steady 2 Kenaikan 3
Golkar 4 Penurunan 3 Kenaikan 6
NasDem 2 Penurunan 1 Penurunan 0
PKS 1 Steady 1 Steady 1
PPP 0 Kenaikan 1 Steady 1
PAN 1 Kenaikan 2 Steady 2
Hanura 1 Penurunan 0 Kenaikan 1
Demokrat 5 Steady 5 Penurunan 2
PKPI 1 Penurunan 0 Penurunan 0
Jumlah Anggota 20 Steady 20 Steady 20
Jumlah Partai 10 Penurunan 9 Steady 9


Kecamatan

[sunting | sunting sumber]
Pembagian Wilayah Kecamatan di Pakpak Bharat
Kecamatan Ibu kota Jarak Ibu kota Kabupaten
ke Ibu kota Kecamatan
Luas (km²) /
Rasio Terhadap
Luas Kabupaten
Jumlah penduduk /
Kepadatan (2016)
Desa / Kelurahan
Kerajaan Sukaramai 18 km 147,61 km² (12,12%) 9.310 (63 jiwa/km²) 10
Pagindar Pagindar 120 km 75,45 km² (6,19%) 1.389 (23 jiwa/km²) 4
Pergetteng-getteng Sengkut Kecupak 4,2 km 66,64 km² (5,47%) 4.281 (64 jiwa/km²) 5
Salak Salak I 0 km 245,57 km² (20,16%) 8.278 (34 jiwa/km²) 6
Siempat Rube Jambu Rea 9,5 km 82,36 km² (6,76%) 4.385 (53 jiwa/km²) 6
Sitellu Tali Urang Jehe Sibande 31 km 473,62 km² (38,87%) 10.717 (23 jiwa/km²) 10
Sitellu Tali Urang Julu Ulu Merah 10 km 53,02 km² (4,35%) 3.870 (73 jiwa/km²) 5
Tinada Tinada 8 km 74,03 km² (6,08%) 4.385 (53 jiwa/km²) 6

Lambang Daerah

[sunting | sunting sumber]
Lambang Kabupaten Pakpak Bharat
  • Bintang lima menggambarkan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bahwa masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat menjunjung tinggi nilai-nilai agama yang dianut sehingga walaupun berbeda agama dan kepercayaan namun tetap rukun dan damai serta saling hormat-menghormati.
    Menggambarkan cita-cita dan harapan, bahwa masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat mempunyai visi dan misi yang tinggi melalui pemanfaatan segala sumber daya yang dimiliki.
  • Daun Kemenyan 28 helai menggambarkan tanah Pakpak Bharat sebagai lahan yang subur dan kemenyan adalah salah satu komoditas andalan yang ditekuni sejak dari nenek moyang dan dikembangkan sampai saat ini sebagai sumber pendapatan masyarakat.
    Daun kemenyan 28 helai, menggambarkan bahwa Kabupaten Pakpak Bharat diresmikan pada tanggal 28 dan juga sekaligus Pelantikan Bupati yang pertama di Kabupaten Pakpak Bharat.
  • Motto (semboyan) Kabupaten Pakpak Bharat dalam Bahasa Batak Pakpak disebut Bage ate rejeki bage tennah sodip mengandung makna bahwa masyarakat dalam setiap melakukan pekerjaan mempunyai keselarasan antara hati, jiwa, pikiran dengan perbuatan.
  • Bukit Barisan melambangkan keindahan panorama dan kekayaan yang terkandung di dalamnya serta menunjukkan bahwa wilayah geografi Kabupaten Pakpak Bharat berada di kaki bukit barisan (Delleng Sibarteng)
  • Segi lima di dalamnya rumah adat menggambarkan bahwa Suku Batak Pakpak terdiri dari 5 Suak yaitu: Suak Simsim, Suak Keppas, Suak Pegagan, Suak Boang, dan Suak Kelasen yang di dalamnya ada Rumah Adat Pakpak sebagai tempat berlindung dan bermusyawarah.
    Menggambarkan aktualisasi dari Sulang Silima (Perisang-isang, Perekur-ekur, Pertulan Tengah, Berru dan Kula-kula), yang merupakan sumber hukum adat budaya etnis Pakpak.
  • Rumah adat Pakpak sebagai tempat bermusyawarah (runggu) untuk merumuskan segala sesuatu yang akan dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pakpak.
  • Mejan menggambarkan bahwa suku Pakpak mempunyai kultur budaya yang tinggi dimana manusia mampu menunggangi Gajah yang berarti dekat dan menyatu dengan alam sekitar.
  • Rabi Munduk pisau ini biasanya digunakan perempuan Pakpak bila bepergian ke ladang dan digunakan sebagai alat untuk mengolah lahan dan juga berfungsi sebagai alat pelindung.
  • Melmellen di dalamnya bertuliskan Kabupaten Pakpak Bharat menggambarkan suatu bangunan dimana Melmellen berfungsi sebagai pondasi pertahanan agar tiang-tiang bangunan dapat menyatu dan berdiri kokoh, dan dapat juga diartikan dengan lahirnya Kabupaten Pakpak Bharat diharapkan dapat menyatu padukan segala potensi yang dimiliki untuk meraih kemakmuran dan keadilan.
  • Daun Gambir 7 helai menggambarkan bahwa tanaman gambir adalah produk spesifik unggulan dari Kabupaten Pakpak Bharat yang tidak dimiliki oleh daerah lain, dengan jumlah helai daun sebanyak 7 yang berarti bahwa Kabupaten Pakpak Bharat diresmikan pada Bulan 7 (Juli).
  • Bendera Pakpak yang tergambar dengan 3 warna (Merah, Putih dan Hitam) dan menunjukkan bahwa masyarakat Pakpak mempunyai keberanian membela kebenaran, kesucian dan kebersihan hati serta tidak mudah goyah dalam menghadapi tantangan.
  • Borgot sebuah rantai emas yang diartikan bahwa masyarakat Pakpak mempunyai jalinan tali yang kokoh dimana kekuatan yang satu adalah juga kekuatan bagi yang lain atau dengan arti lain “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”.
  • Koden Loyang (periuk) berbentuk jantung menggambarkan semboyan filsafat etnis Pakpak yang berasal dari keturunan yang sama. Kumarnaken Makne Lot Koden Mbelgah Ngo Asa Kita Makne Sada Mpanganan, Kumarnaken Bages Makne Mbelgah Ngo Asa Kita Makne Sada Rumah, yang artinya: karena tidak ada lagi periuk yang besar maka kita tidak makan bersama, dan karena besarnya rumah yang terbatas maka kita berpisah tempat tinggal.
  • Lapihen berupa buku bertuliskan aksara Pakpak yang berisi berbagai aturan hukum dan norma-norma sebagai acuan untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam kehidupan masyarakat.
  • Rempu Riar pisau ini biasanya digunakan kaum lelaki Pakpak bila bepergian ketempat lain dan digunakan sebagai alat untuk mencari nafkah juga berfungsi sebagai alat pelindung.

Demografi

[sunting | sunting sumber]
Sapo Jojong, rumah adat Pakpak di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Suku yang mendiami Kabupaten Pakpak Bharat pada umumnya adalah suku Batak Pakpak.[14] Selain Pakpak, etnis Batak lain meliputi Batak Toba dan Karo; juga terdapat suku lainnya seperti Melayu dan Nias dan lain sebagainya.

Sebagian besar wilayah dari Kabupaten Pakpak Bharat merupakan tanah ulayat dari suku Pakpak Suak Simsim, sehingga mayoritas marga Pakpak di Kabupaten Pakpak Bharat adalah berasal dari Suak Simsim. Namun meskipun begitu, juga terdapat marga Pakpak lainnya yang berasal dari keempat suak lainnya.[15]

Marga Pakpak yang mendiami Kabupaten Pakpak Bharat meliputi:

GKPPD Buluh Tellang, sebuah gereja Protestan berbahasa Pakpak, di kecamatan Tinada.

Mayoristas penduduk kabupaten Pakpak Bharat memeluk agama Kristen, umumnya adalah Protestan. Diikuti oleh penganut agama Islam yang juga memiliki populasi yang siginifkan. Mayoritas penduduk Kabupaten Pakpak Bharat yang beragama Kristen Protestan adalah jemaat Gereja GKPPD. Adapun persentasi penduduk menurut agama yang dianut ialah Kristen 60,44%, di mana Protestan 56,70% dan Katolik 3,74%. Sebagian besar lagi menganut agama Islam 39,56%, mayoritas di kecamatan Sitelu Tali Urang Jehe, kecamatan yang berbatasan dengan provinsi Aceh.[2][16]

Sementara untuk jumlah rumah ibadah menurut jenis rumah ibadah pada tahun 2021 di Kabupaten Pakpak Bharat sebagai berikut:[3]

  • Gereja Protestan sebanyak 112 bangunan
  • Masjid sebanyak 77 bangunan
  • Gereja Katolik sebanyak 15 bangunan

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Pakpak Bharat memiliki fasilitas pendidikan yang memadai guna menunjang akses pendidikan di kabupaten tersebut. Beanyaknya jumlah sekolah di kabupaten Pakpak Bharat ialah;

Pendidikan formal TK SD atau MI
Negeri dan Swasta
SMP atau MTs
Negeri dan Swasta
SMA, MA, SMK
Negeri dan Swasta
Perguruan tinggi
Jumlah satuan 6 69 29 10
Data sekolah di Kabupaten Pakpak Bharat T.A 2020-2021
Sumber:[17][18]

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang ditunjang oleh kemudahan dan terjangkaunya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat luas merupakan salah satu pilar pembangunan dibidang kesehatan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Dengan tersedianya sarana dan prasarana kesehatan berupa Rumah sakit, Puskesmas, Polindes, Posyandu, apotek, dan lain-lain merupakan sarana dalam meningkatkan dan menunjang kualitas hidup masyarakat.

Kabupaten Pakpak Bharatmemiliki unit sarana kesehatan yang terdiri dari:

  • 1 unit Rumah Sakit, terletak di Kecamatan
  • 8 unit Puskesmas, tersebar secara merata di masing-masing kecamatan
  • 25 unit Puskesmas Pembantu (pustu), tersebar secara merata di masing-masing kecamatan
  • 49 unit Poskesdes, tersebar secara merata di masing-masing kecamatan
  • 89 unit Posyandu, tersebar secara merata di masing-masing kecamatan

Pertanian

[sunting | sunting sumber]

Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2016 mengalami penurunan. Luas Panen Padi Sawah Tahun 2016 adalah 2.308, 50 Ha dengan jumlah produksi 9.527,53 ton, nilai tersebut mengalami penurunan 8,34% dibanding Tahun 2015.

Perkebunan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2016 di subsektor perkebunan, tanaman gambir masih menjadi komoditas andalan, dengan luas areal tanaman 1.560,48 Ha diperoleh produksi gambir sebesar 1.559,94 ton. Sesuai dengan harapan Pemerintah Daerah untuk menjadikan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai penghasil gambir terbesar melalui Program Sejuta Gambirnya.

Peternakan

[sunting | sunting sumber]

Di subsektor peternakan pada tahun 2016, 3 jenis ternak dengan populasi terbesar di Kabupaten Pakpak Bharat adalah ternak ayam buras dengan jumlah 126.523 ekor, ternak babi dengan jumlah 6.175 ekor, dan ternak itik/bebek dengan jumlah 3.831 ekor. Selebihnya terdapat ternak kerbau, kambing, dan sapi. Produksi daging terbesar berasal dari ternak babi, yaitu mencapai 74,93 ton selama tahun 2016.

Perdagangan

[sunting | sunting sumber]

Di Kabupaten Pakpak Bharat terdapat 8 lokasi pasar yang umumnya hanya beroperasi sekali dalam seminggu, serta berisikan 193 unit kios, 77 balerong, 75 stand, dan 352 ruang terbuka.

Pada tahun 2016, sektor industri pengolahan di Kabupaten Pakpak Bharat didominasi oleh industri kerajinan rumah tangga, yaitu sebanyak 1.521 unit.

Sarana & Prasarana

[sunting | sunting sumber]

Listrik & air minum

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2016, jumlah pelanggan listrik PLN baik yang menggunakan KwH meter listrik prabayar maupun mekanik di Kabupaten Pakpak Bharat untuk rumah tangga/bisnis ada sebanyak 7.993 pelanggan. Sedangkan untuk instansi pemerintah/sosial/tower, pada tahun 2016 terdapat sebanyak 532 pelanggan.

Fasilitas air yang digunakan di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat kebanyakan bersumber dari mata air, sungai, air hujan atau lainnya. Hanya 1.208 rumah tangga/ perorangan, 39 instansi pemerintahan, 17 niaga kecil, dan 8 sosial umum yang tersebar pada dua kecamatan yang menggunakan air bersih dari PDAM, yaitu Kecamatan Salak dan Kecamatan Siempat Rube. Sedangkan untuk Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut, kondisi jaringan air PDAM sudah rusak. Kondisi ini menunjukkan bahwa fasilitas air bersih di Kabupaten Pakpak Bharat belum memadai.

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian. Makin meningkatnya usaha pembangunan menuntut pula peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain.

Panjang jalan di Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2016 adalah 733,679 km yang terdiri dari 41,00 km jalan negara, 69,50 km jalan provinsi, dan 623,179 km jalan kabupaten. Dari total 41,00 km panjang jalan Negara, sepanjang 9,00 km (21,95%) berada dalam kondisi rusak. Dari total 69,50 km panjang jalan provinsi, sepanjang 4,50 km (6,47%) berada dalam kondisi rusak berat dan 10,40 km (14,96%) rusak.

Untuk jalan kabupaten, berdasarkan jenis lapisan, sepanjang 148,381 km (23,81%) masih merupakan jalan tanah. Dari total 123 jembatan yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat, sebanyak 108 jembatan dalam kondisi baik, 15 jembatan dalam kondisi sedang, jembatan dalam kondisi rusak ringan dan jembatan dalam kondisi rusak berat tidak ada pada tahun 2016.

Makanan Khas

[sunting | sunting sumber]

Makanan khas masyarakat Pakpak ini berupa nasi kuning dengan lauk ayam kampung yang telah dibumbui. Biasanya, makanan ini dihidangkan saat ada upacara adat keluaraga seperti pernikahan, atau momen spesial seperti memberangkatkan anak yang hendak pergi merantau, dan hidangan untuk tamu istimewa. Dahulu masakan pelleng makanan untuk orang yang mau pergi ke medan perang, sebelum berangkat mereka di beri makan pelleng sebagai penambah semangat ketika berperang nanti. Pelleng berbentuk nasi Kuning di sajikan dengan ayam serta ditambahkan cabe sehingga terasa pedas.[19]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Wakil Bupati Pakpak Bharat". pakpakbharatkab.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-04. Diakses tanggal 4 Desember 2021. 
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 23 September 2023. 
  3. ^ a b c d "Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka 2021" (pdf). www.pakpakbharatkab.bps.go.id. hlm. 5, 106. Diakses tanggal 23 September 2021. 
  4. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Pakpak Bharat". sumut.bps.go.id. Diakses tanggal 10 Juli 2023. 
  5. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.sumut.bps.go.id. Diakses tanggal 29 Desember 2023. 
  6. ^ Bharat, Dinas Pariwisata Kabupaten Pakpak. "Asal-usul dan persebaran orang Pakpak". Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Pariwisata Kabupaten Pakpak Bharat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-10. Diakses tanggal 2022-08-20. 
  7. ^ Zuska, F., dkk. (2012). Aspek Kultural Pemekaran Daerah di Sumatera Utara (PDF). Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh. hlm. 4. ISBN 978-602-9457-02-5. 
  8. ^ "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-09. 
  9. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-10. Diakses tanggal 2018-07-10. 
  10. ^ Sitorus, Sashia Tiurma Margaretha (2023). Statistik Daerah Kabupaten Pakpak Bharat 2023. BPS Kabupaten Pakpak Bharat. hlm. 2. ISSN 2528-4762. 
  11. ^ "Gubernur Lantik Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Bharat". www.dispmd.pakpakbharatkab.go.id. 26 Februari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-16. Diakses tanggal 16 Januari 2022. 
  12. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Pakpak Bharat Periode 2014-2019
  13. ^ "Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Pakpak Bharat 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-08. Diakses tanggal 2020-05-18. 
  14. ^ Hatta, M., dkk. (2023). Peta Dakwah: Dinamika Dakwah Daerah Minoritas Muslim Sumatera Utara (PDF). Medan: Merdeka Kreasi Group. hlm. 16. ISBN 978-623-5408-99-6. 
  15. ^ Akhyar, Aqmarul (30 Juli 2020). Juang Naibaho, ed. "TRIBUN-MEDAN-WIKI: Mengenal Suku Pakpak Asal Sumut". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-25. Diakses tanggal 23 September 2021. 
  16. ^ "Sensus Penduduk 2020 (Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-10. Diakses tanggal 2021-07-10. 
  17. ^ Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka 2021, hal. 65-83, 16 Januari 2022[pranala nonaktif permanen]
  18. ^ [1] Diarsipkan 2022-01-24 di Wayback Machine., Profil, peta lokasi, dan perbandingan sekolah tingkat paud, dasar, menengah, dan pendidikan masyarakat di 514 Kab/Kota, www.sekolah.data.kemdikbud.go.id
  19. ^ "PELLENG - Makanan Khas Pakpak". SPPE-Pakpak Bharat (dalam bahasa Inggris). 2017-12-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-03. Diakses tanggal 2022-08-20. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]