Lompat ke isi

Kesenjangan digital: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhamri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Menambahkan referensi
 
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Internet|expanded=Umum}}
{{Internet|expanded=Umum}}


'''Kesenjangan digital''' (bahasa [[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''digital divide'') adalah kesenjangan antara yang kaya teknologi dengan yang miskin teknologi.<ref>{{Cite book|last=Alwi Hilir, S. Kom., M.Pd.|first=|date=2021-06-15|url=https://books.google.co.nz/books?id=UVU0EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA37&dq=Kesenjangan+digital&hl=en&redir_esc=y|title=TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI ABAD DIGITAL|publisher=Penerbit Lakeisha|isbn=978-623-6322-07-9|pages=37|language=id|url-status=live}}</ref> Kesenjangan antara antarnegara (seperti [[kesenjangan digital di Amerika Serikat]]) dapat mengacu kepada kesenjangan antar individu, rumah tangga, bisnis, atau wilayah geografis, biasanya dengan tingkat sosial-ekonomi yang berbeda atau kategori demografi lain. Kesenjangan antarnegara atau kawasan dunia disebut [[#kesenjangan digital global|kesenjangan digital global]],<ref>Norris, P. (2001). [http://ksghome.harvard.edu/~pnorris/Books/Digital%20Divide.htm ''Digital Divide: Civic Engagement, Information Poverty and the Internet Worldwide'']. Cambridge University Press.</ref> yaitu kesenjangan teknologi antara negara berkembang dan negara maju di tingkat internasional.<ref name="ChinnFairlie">Chinn, Menzie D. and Robert W. Fairlie. (2004). T''he Determinants of the Global Digital Divide: A Cross-Country Analysis of Computer and Internet Penetration. Economic Growth Center''. Retrieved from http://www.econ.yale.edu/growth_pdf/cdp881.pdf.</ref>
'''Kesenjangan digital''' (bahasa [[Bahasa Inggris|Inggris]]: ''digital divide'') adalah kesenjangan antara yang kaya teknologi dengan yang miskin teknologi.<ref>{{Cite book|last=Alwi Hilir, S. Kom., M.Pd.|first=|date=2021-06-15|url=https://books.google.co.nz/books?id=UVU0EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA37&dq=Kesenjangan+digital&hl=en&redir_esc=y|title=TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI ABAD DIGITAL|publisher=Penerbit Lakeisha|isbn=978-623-6322-07-9|pages=37|language=id|url-status=live}}</ref> Kesenjangan antara antarnegara (seperti [[kesenjangan digital di Amerika Serikat]]) dapat mengacu kepada kesenjangan antar individu, rumah tangga, bisnis, atau wilayah geografis, biasanya dengan tingkat sosial-ekonomi yang berbeda atau kategori demografi lain. Kesenjangan antarnegara atau kawasan dunia disebut [[#kesenjangan digital global|kesenjangan digital global]],<ref>Norris, P. (2001). [http://ksghome.harvard.edu/~pnorris/Books/Digital%20Divide.htm ''Digital Divide: Civic Engagement, Information Poverty and the Internet Worldwide'']. Cambridge University Press.</ref> yaitu kesenjangan teknologi antara [[negara berkembang]] dan [[negara maju]] di tingkat internasional.<ref name="ChinnFairlie">Chinn, Menzie D. and Robert W. Fairlie. (2004). T''he Determinants of the Global Digital Divide: A Cross-Country Analysis of Computer and Internet Penetration. Economic Growth Center''. Retrieved from http://www.econ.yale.edu/growth_pdf/cdp881.pdf.</ref>


== Definisi ==
== Definisi ==
Kesenjangan digital merupakan sebuah permasalahan yang muncul di dalam masyarakat karena adanya perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) yang kurang merata. Permasalahan ini kerap dialami oleh masyarakat rural (masyarakat perdesaan) karena masyarakat urban (masyarakat perkotaan) lebih dahulu mendapatkan kesempatan untuk merasakan dampak pembangunan infrastruktur TIK jika dibandingan dengan masyarakat rural.<ref>{{Cite journal|last=Oktavianoor|first=Renaldy|date=2020|title=Kesenjangan Digital Akibat Kondisi Demografis di Kalangan Masyarakat Rural|url=https://e-journal.unair.ac.id/palimpsest/article/view/21888|journal=Palimpsest|volume=11|issue=1|pages=9}}</ref>
Kesenjangan digital adalah sebuah ketidaksetaraan antara orang yang memiliki akses ke teknologi informasi dengan yang tidak. Kesenjangan digital juga kesenjangan kemampuan digital antara orang-orang yang telah mempunyai akses teknologi yang pada akhirnya berdampak pada ketidaksetaraan hasil.<ref>{{Cite book|last=Garuda|first=Mata|date=2018-08-24|url=https://books.google.co.nz/books?id=TaFqDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA256&dq=Kesenjangan+digital+adalah&hl=en&redir_esc=y|title=Indonesia 2045|publisher=Bentang Pustaka|isbn=978-602-291-494-5|pages=256|language=ar|url-status=live}}</ref> Kesenjangan digital mengacu kepada kesenjangan antara mereka dalam mengakses internet. Bagi yang tidak mendapakan akses internet yang baik, maka tidak mendapakan hasil yang baik.<ref>{{Cite book|last=Basoeky|first=Unggul|last2=Panggabean|first2=Suvriadi|last3=Manu|first3=Gerlan Apriandy|last4=Wardhana|first4=Aditya|last5=Hoeronis|first5=Irani|last6=Adnan|first6=Yudi|last7=Maisarah|last8=Sudirman|first8=Acai|date=2021-09-30|url=https://books.google.co.nz/books?id=JKFIEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA38&dq=Kesenjangan+digital+adalah&hl=en&redir_esc=y|title=Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Berbagai Aspek Kehidupan Masyarakat|publisher=Media Sains Indonesia|isbn=978-623-362-110-6|pages=38|language=id|url-status=live}}</ref> Kesenjangan digital juga dapat diartikan sebagai [[kesenjangan ekonomi]] dan [[kesenjangan sosial|sosial]] terkait akses, penggunaan, atau dampak [[teknologi informasi dan komunikasi]] (TIK).<ref name="NTIA95">U.S. Department of Commerce, National Telecommunications and Information Administration (NTIA). (1995). ''Falling through the net: A survey of the ''have nots'' in rural and urban America.''. Retrieved from http://www.ntia.doc.gov/ntiahome/fallingthru.html.</ref> Kesenjangan digital juga mengacu kepada mereka yang mendapat mamfaat digital dengan yang tidak.<ref name="HilbertDigDiv2011">{{Cite journal|last=Hilbert|first=Martin|date=2011|year=2011|title=The end justifies the definition: The manifold outlooks on the digital divide and their practical usefulness for policy-making|url=https://www.martinhilbert.net/the-end-justifies-the-definition/|journal=Telecommunications Policy|volume=35|issue=8|pages=715–736|doi=10.1016/j.telpol.2011.06.012}}</ref><ref>{{Cite book|last=Smith|first=Craig Warren|year=2002|url=https://iucat.iu.edu/iuk/5619796|title=Digital corporate citizenship : the business response to the digital divide|location=Indianapolis|publisher=The Center on Philanthropy at Indiana University|isbn=1884354203}}</ref>


Kesenjangan digital dibagi menjadi dua bentuk, yaitu kesenjangan digital tradisional dan kesenjangan terkait ''outcome.'' Kesenjangan digital tradisional terdiri atas kesenjangan akses terhadap internet dan teknologi digital serta kesenjangan kemampuan menggunakan teknologi digital secara optimal. Adapun kesenjangan terkait ''outcome'' merupakan hasil dari kemampuan tersebut ketika dikonversikan ke dalam berbagai jenis kapital lainnya (misalnya kapital ekonomi seperti pendapatan).<ref>{{Cite web|last=Herwantoko|first=One|date=27 Jul 2021|title=Pandemi dan Kesenjangan Digital|url=https://news.detik.com/kolom/d-5658333/pandemi-dan-kesenjangan-digital|website=Detik|access-date=6 Desember 2020}}</ref>
Van Dijk memberikan penjelasan bahwa kesenjangan digital dapat dikaji berdasarkan aspek ''material acces, skill access, motivational,'' dan ''usage.''<ref>{{Cite book|last=J.A Van Dijk|last2=K. Hacker|date=2003|url=https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/01972240309487|title=The Digital Divide : As a Complex and Dynamic Phenomenon|publisher=The Information Society|url-status=live}}</ref> Menurut Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD), kesenjangan digital terjadi antara tingkat individu, rumah tangga, dan area geografis yang memiliki perbedaan tingkat sosial ekonomi berdasarkan kesempatan untuk mengakses teknologi informasi dan komunikasi.<ref>{{Cite journal|last=Afif Aulia Azizah|date=2018|title=KESENJANGAN DIGTAL DI KALANGAN PENGELOLA USAHA MIKRO,KECIL,MENENGAH (UMKM) SURABAYA|url=http://repository.unair.ac.id/88476/2/ARTIKEL_Afif%20Aulia%20Azizah_Nim_071711623015.pdf|journal=Jurnal Unair}}</ref>

Kesenjangan digital juga kesenjangan kemampuan digital antara orang-orang yang telah mempunyai akses teknologi yang pada akhirnya berdampak pada ketidaksetaraan hasil.<ref>{{Cite book|last=Garuda|first=Mata|date=2018-08-24|url=https://books.google.co.nz/books?id=TaFqDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA256&dq=Kesenjangan+digital+adalah&hl=en&redir_esc=y|title=Indonesia 2045|publisher=Bentang Pustaka|isbn=978-602-291-494-5|pages=256|language=ar|url-status=live}}</ref> Kesenjangan digital mengacu kepada kesenjangan antara mereka dalam mengakses internet. Bagi yang tidak mendapakan akses internet yang baik, maka tidak mendapakan hasil yang baik.<ref>{{Cite book|last=Basoeky|first=Unggul|last2=Panggabean|first2=Suvriadi|last3=Manu|first3=Gerlan Apriandy|last4=Wardhana|first4=Aditya|last5=Hoeronis|first5=Irani|last6=Adnan|first6=Yudi|last7=Maisarah|last8=Sudirman|first8=Acai|date=2021-09-30|url=https://books.google.co.nz/books?id=JKFIEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA38&dq=Kesenjangan+digital+adalah&hl=en&redir_esc=y|title=Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Berbagai Aspek Kehidupan Masyarakat|publisher=Media Sains Indonesia|isbn=978-623-362-110-6|pages=38|language=id|url-status=live}}</ref> Kesenjangan digital juga dapat diartikan sebagai [[kesenjangan ekonomi]] dan [[kesenjangan sosial|sosial]] terkait akses, penggunaan, atau dampak [[teknologi informasi dan komunikasi]] (TIK).<ref name="NTIA95">U.S. Department of Commerce, National Telecommunications and Information Administration (NTIA). (1995). ''Falling through the net: A survey of the ''have nots'' in rural and urban America.''. Retrieved from http://www.ntia.doc.gov/ntiahome/fallingthru.html.</ref> Kesenjangan digital juga mengacu kepada mereka yang mendapat mamfaat digital dengan yang tidak.<ref name="HilbertDigDiv2011">{{Cite journal|last=Hilbert|first=Martin|date=2011|year=2011|title=The end justifies the definition: The manifold outlooks on the digital divide and their practical usefulness for policy-making|url=https://www.martinhilbert.net/the-end-justifies-the-definition/|journal=Telecommunications Policy|volume=35|issue=8|pages=715–736|doi=10.1016/j.telpol.2011.06.012}}</ref><ref>{{Cite book|last=Smith|first=Craig Warren|year=2002|url=https://iucat.iu.edu/iuk/5619796|title=Digital corporate citizenship : the business response to the digital divide|location=Indianapolis|publisher=The Center on Philanthropy at Indiana University|isbn=1884354203}}</ref>

Menurut Van Dijk, Kesenjangan digital adalah kesenjangan antara seseorang yang memiliki akses terhadap komputer dan internet, artinya sebuah disparitas atau perbedaan antara kelompok tertentu dengan kelompok lainnya dalam menggunakan, mengakses, dan memanfaatkan teknologi digital dan internet.<ref>{{Cite web|last=Amboro|first=Duma Azaki|title=Pengaruh Kesenjangan Digital Terhadap Individu Non-User Mobile Banking Di Kabupaten Sumbawa Barat|url=https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/209044/jurnal_eproc/pengaruh-kesenjangan-digital-terhadap-individu-non-user-mobile-banking-di-kabupaten-sumbawa-barat-dalam-bentuk-buku-karya-ilmiah.pdf|website=Telkom University Open Library|access-date=2024-02-26}}</ref>Van Dijk memberikan penjelasan bahwa kesenjangan digital dapat dikaji berdasarkan aspek ''material acces, skill access, motivational,'' dan ''usage.''<ref>{{Cite book|last=J.A Van Dijk|last2=K. Hacker|date=2003|url=https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/01972240309487|title=The Digital Divide : As a Complex and Dynamic Phenomenon|publisher=The Information Society|url-status=live}}</ref> Menurut Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD), kesenjangan digital terjadi antara tingkat individu, rumah tangga, dan area geografis yang memiliki perbedaan tingkat sosial ekonomi berdasarkan kesempatan untuk mengakses teknologi informasi dan komunikasi.<ref>{{Cite journal|last=Afif Aulia Azizah|date=2018|title=KESENJANGAN DIGTAL DI KALANGAN PENGELOLA USAHA MIKRO,KECIL,MENENGAH (UMKM) SURABAYA|url=http://repository.unair.ac.id/88476/2/ARTIKEL_Afif%20Aulia%20Azizah_Nim_071711623015.pdf|journal=Jurnal Unair}}</ref>


== Latar belakang ==
== Latar belakang ==
Istilah kesenjangan digital pertama kali diperkenalkan oleh The National Telecommunication and Information Administration (NTIA), sebuah badan pemerintah federal Amerika Serikat yang mengurusi bidang telekomunikasi dan informasi dalam laporannya.<ref>{{Cite journal|last=Ahmad Zakki Abdullah|last2=Fitria Ayuningtyas|last3=Uljanatunnisa|date=2018|title=LITERASI MEDIA DIGITAL DI KOMUNITAS VIDEOGRAPHER “LINKPICTUREID”|url=|journal=Jurnal Abdimas|volume=4|issue=2|pages=2}}</ref> Oleh pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Clinton, istilah kesenjangan yang mereka sebut dengan istilah ''digital divide'' diperkenalkan. Kemudian dengan cepat diserap oleh negara lain dan memberikan penyebutan berdasarkan bahasa masing-masing. Pada 1996, kesenjangan digital pun menjadi isu dunia. Kondisi ini tidak hanya dialami negara berkembang tapi juga negara maju.<ref>{{Cite journal|last=Yayat D. Hadiyat|date=Agustus 2014|title=Kesenjangan Digital di Indonesia|url=https://media.neliti.com/media/publications/222391-kesenjangan-digital-di-indonesia-studi-k.pdf|journal=Jurnal Pekommas|volume=17|issue=2|pages=82}}</ref>
Istilah kesenjangan digital pertama kali diperkenalkan oleh The National Telecommunication and Information Administration (NTIA), sebuah badan pemerintah federal Amerika Serikat yang mengurusi bidang telekomunikasi dan informasi dalam laporannya.<ref>{{Cite journal|last=Ahmad Zakki Abdullah|last2=Fitria Ayuningtyas|last3=Uljanatunnisa|date=2018|title=LITERASI MEDIA DIGITAL DI KOMUNITAS VIDEOGRAPHER “LINKPICTUREID”|url=|journal=Jurnal Abdimas|volume=4|issue=2|pages=2}}</ref> Oleh pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Clinton, istilah kesenjangan yang mereka sebut dengan istilah ''digital divide'' diperkenalkan. Kemudian dengan cepat diserap oleh negara lain dan memberikan penyebutan berdasarkan bahasa masing-masing. Pada 1996, kesenjangan digital pun menjadi isu dunia. Kondisi ini tidak hanya dialami negara berkembang tapi juga negara maju.<ref>{{Cite journal|last=Yayat D. Hadiyat|date=Agustus 2014|title=Kesenjangan Digital di Indonesia|url=https://media.neliti.com/media/publications/222391-kesenjangan-digital-di-indonesia-studi-k.pdf|journal=Jurnal Pekommas|volume=17|issue=2|pages=82}}</ref>

== Upaya pencegahan ==
Bank Dunia menyebut jika kesenjangan digital akan akses internet di Indonesia masih begitu lebar. Hal ini terbukti dari sebanyak 49% penduduk dewasa di Indonesia masih belum memiliki akses internet.<ref>{{Cite web|last=Ulya|first=Fika Nurul|date=29 Juli 2021|title=Bank Dunia: Kesenjangan Digital Indonesia Lebar, 49 Persen Penduduk Belum Akses Internet|url=https://money.kompas.com/read/2021/07/29/120100226/bank-dunia--kesenjangan-digital-indonesia-lebar-49-persen-penduduk-belum-akses?page=all|website=Kompas|access-date=6 Desember 2021}}</ref> Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, di lain pihak menyatakan bahwa upaya untuk mengatasi permasalahan ini di Indonesia adalah menerapkan strategi melalui penguatan infrastruktur digital, pengembangan talenta digital, dan pembentukan hukum yang tepat untuk melengkapi regulasi primer. Perluasan akses internet harus berjalan beriringan dengan pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pemerintah juga berupaya membekali masyarakat Indonesia dengan literasi digital.<ref>{{Cite web|last=Setu|first=Ferdinandus|date=6 Agustus 2021|title=Atasi Kesenjangan Digital, Menkominfo Dorong Transformasi Digital Inklusif|url=https://www.kominfo.go.id/content/detail/36185/siaran-pers-no-268hmkominfo082021-tentang-atasi-kesenjangan-digital-menkominfo-dorong-transformasi-digital-inklusif/0/siaran_pers|website=Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|access-date=6 Desember 2021}}</ref> Namun, pemerintah yang menggunakan teknologi digital untuk program kesejahteraan sosial juga harus memastikan adanya penyertaan dalam sistem dan lembaga ketika program ini melekat.<ref>{{Cite web|last=Rivai|first=Aswin|date=23 Juni 2021|title=Mengatasi Kesenjangan Digital Rakyat|url=https://mediaindonesia.com/opini/413776/mengatasi-kesenjangan-digital-rakyat|website=Media Indonesia|access-date=6 Desember 2021}}</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 54: Baris 61:
* [http://www.ntia.doc.gov/Ntiahome/Fttn99/ "Falling Through the Net: Defining the Digital Divide"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100209053123/http://www.ntia.doc.gov/Ntiahome/Fttn99/ |date=2010-02-09 }} ([http://www.ntia.doc.gov/ntiahome/fttn99/fttn.pdf PDF]), [[National Telecommunications and Information Administration|NTIS, U.S. Department of Commerce]], July 1999.
* [http://www.ntia.doc.gov/Ntiahome/Fttn99/ "Falling Through the Net: Defining the Digital Divide"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100209053123/http://www.ntia.doc.gov/Ntiahome/Fttn99/ |date=2010-02-09 }} ([http://www.ntia.doc.gov/ntiahome/fttn99/fttn.pdf PDF]), [[National Telecommunications and Information Administration|NTIS, U.S. Department of Commerce]], July 1999.
* DiMaggio, P. & Hargittai, E. (2001). [http://www.princeton.edu/~artspol/workpap/WP15%20-%20DiMaggio%2BHargittai.pdf "From the 'Digital Divide' to 'Digital Inequality': Studying Internet Use as Penetration Increases"], Working Paper No. 15, Center for Arts and Cultural Policy Studies, Woodrow Wilson School, Princeton University. Retrieved May 31, 2009.
* DiMaggio, P. & Hargittai, E. (2001). [http://www.princeton.edu/~artspol/workpap/WP15%20-%20DiMaggio%2BHargittai.pdf "From the 'Digital Divide' to 'Digital Inequality': Studying Internet Use as Penetration Increases"], Working Paper No. 15, Center for Arts and Cultural Policy Studies, Woodrow Wilson School, Princeton University. Retrieved May 31, 2009.
* Foulger, D. (2001). [http://evolutionarymedia.com/papers/digitalDivide.htm "Seven bridges over the global digital divide"]. IAMCR & ICA Symposium on Digital Divide, November 2001. Retrieved July 17, 2009.
* Foulger, D. (2001). [http://evolutionarymedia.com/papers/digitalDivide.htm "Seven bridges over the global digital divide"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210509162430/http://evolutionarymedia.com/papers/digitalDivide.htm |date=2021-05-09 }}. IAMCR & ICA Symposium on Digital Divide, November 2001. Retrieved July 17, 2009.
* {{cite journal | last1 = Chen | first1 = W. | last2 = Wellman | first2 = B. | year = 2004 | title = The global digital divide within and between countries | url = http://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:S4jAhm9hfqUJ:scholar.google.com/&hl=en&as_sdt=0,23 | journal = IT & Society | volume = 1 | issue = 7| pages = 39–45 }}
* {{cite journal | last1 = Chen | first1 = W. | last2 = Wellman | first2 = B. | year = 2004 | title = The global digital divide within and between countries | url = http://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:S4jAhm9hfqUJ:scholar.google.com/&hl=en&as_sdt=0,23 | journal = IT & Society | volume = 1 | issue = 7| pages = 39–45 }}
* [http://www.ntia.doc.gov/Ntiahome/Fttn99/ "A Nation Online: Entering the Broadband Age"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100209053123/http://www.ntia.doc.gov/Ntiahome/Fttn99/ |date=2010-02-09 }}, [[National Telecommunications and Information Administration|NTIS, U.S. Department of Commerce]], September 2004.
* [http://www.ntia.doc.gov/Ntiahome/Fttn99/ "A Nation Online: Entering the Broadband Age"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100209053123/http://www.ntia.doc.gov/Ntiahome/Fttn99/ |date=2010-02-09 }}, [[National Telecommunications and Information Administration|NTIS, U.S. Department of Commerce]], September 2004.
Baris 64: Baris 71:
* [http://news.bbc.co.uk/2/hi/technology/7647114.stm "São Paulo Special: Bridging Brazil's digital divide"], Digital Planet, ''BBC World Service'', 2 October 2008.
* [http://news.bbc.co.uk/2/hi/technology/7647114.stm "São Paulo Special: Bridging Brazil's digital divide"], Digital Planet, ''BBC World Service'', 2 October 2008.
* Graham, M. (2009). [http://www.floatingsheep.org/2009/06/global-placemark-intensity.html "Global Placemark Intensity: The Digital Divide Within Web 2.0 Data"], Floatingsheep Blog.
* Graham, M. (2009). [http://www.floatingsheep.org/2009/06/global-placemark-intensity.html "Global Placemark Intensity: The Digital Divide Within Web 2.0 Data"], Floatingsheep Blog.
* {{cite journal | last1 = Graham | first1 = M | year = 2011 | title = Time Machines and Virtual Portals: The Spatialities of the Digital Divide | url = http://pdj.sagepub.com/content/11/3/211 | journal = Progress in Development Studies | volume = 11 | issue = 3| pages = 211–227 | doi = 10.1177/146499341001100303 }}
* {{cite journal | last1 = Graham | first1 = M | year = 2011 | title = Time Machines and Virtual Portals: The Spatialities of the Digital Divide | url = http://pdj.sagepub.com/content/11/3/211 | journal = Progress in Development Studies | volume = 11 | issue = 3 | pages = 211–227 | doi = 10.1177/146499341001100303 | access-date = 2015-10-28 | archive-date = 2012-12-09 | archive-url = https://web.archive.org/web/20121209023317/http://pdj.sagepub.com/content/11/3/211 | dead-url = yes }}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 76: Baris 83:
* "[http://www.kon.org/urc/v11/todd.html The Digital Divide Within Education Caused by the Internet]", Benjamin Todd, Acadia University, Nova Scotia, Canada, ''Undergraduate Research Journal for the Human Sciences'', Volume 11 (2012).
* "[http://www.kon.org/urc/v11/todd.html The Digital Divide Within Education Caused by the Internet]", Benjamin Todd, Acadia University, Nova Scotia, Canada, ''Undergraduate Research Journal for the Human Sciences'', Volume 11 (2012).
* [http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/index.html Statistics] from the [[International Telecommunication Union]] (ITU)
* [http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/index.html Statistics] from the [[International Telecommunication Union]] (ITU)
* [http://techchange.org/work/usaid-mobile-solutions/ Mobile Phones and Access] is an animated video produced by [[TechChange]] and [[USAID]] which explores issues of access related to global mobile phone usage.
* [http://techchange.org/work/usaid-mobile-solutions/ Mobile Phones and Access] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201201014301/https://www.techchange.org/work/usaid-mobile-solutions/ |date=2020-12-01 }} is an animated video produced by [[TechChange]] and [[USAID]] which explores issues of access related to global mobile phone usage.
* [https://dspace.lib.uom.gr/handle/2159/14899/6/%20 § Digital Divide Measure]
* [https://dspace.lib.uom.gr/handle/2159/14899/6/%20 § Digital Divide Measure] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150121050122/https://dspace.lib.uom.gr/handle/2159/14899/6/ |date=2015-01-21 }}


{{Studi sains dan teknologi}}
{{Studi sains dan teknologi}}
Baris 89: Baris 96:
[[Kategori:Pembangunan]]
[[Kategori:Pembangunan]]
[[Kategori:Geografi ekonomi]]
[[Kategori:Geografi ekonomi]]
[[Kategori:Isu globalisasi]]
[[Kategori:Masalah global]]
[[Kategori:Kesenjangan gloabl]]
[[Kategori:Ketidaksetaraan global]]
[[Kategori:Ekonomi desa]]
[[Kategori:Ekonomika pedesaan]]
[[Kategori:Teknologi di masyarakat]]
[[Kategori:Teknologi di masyarakat]]
[[Kategori:Kesenjangan sosial]]
[[Kategori:Kesenjangan sosial]]

Revisi terkini sejak 26 Februari 2024 02.21

Kesenjangan digital (bahasa Inggris: digital divide) adalah kesenjangan antara yang kaya teknologi dengan yang miskin teknologi.[1] Kesenjangan antara antarnegara (seperti kesenjangan digital di Amerika Serikat) dapat mengacu kepada kesenjangan antar individu, rumah tangga, bisnis, atau wilayah geografis, biasanya dengan tingkat sosial-ekonomi yang berbeda atau kategori demografi lain. Kesenjangan antarnegara atau kawasan dunia disebut kesenjangan digital global,[2] yaitu kesenjangan teknologi antara negara berkembang dan negara maju di tingkat internasional.[3]

Kesenjangan digital merupakan sebuah permasalahan yang muncul di dalam masyarakat karena adanya perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) yang kurang merata. Permasalahan ini kerap dialami oleh masyarakat rural (masyarakat perdesaan) karena masyarakat urban (masyarakat perkotaan) lebih dahulu mendapatkan kesempatan untuk merasakan dampak pembangunan infrastruktur TIK jika dibandingan dengan masyarakat rural.[4]

Kesenjangan digital dibagi menjadi dua bentuk, yaitu kesenjangan digital tradisional dan kesenjangan terkait outcome. Kesenjangan digital tradisional terdiri atas kesenjangan akses terhadap internet dan teknologi digital serta kesenjangan kemampuan menggunakan teknologi digital secara optimal. Adapun kesenjangan terkait outcome merupakan hasil dari kemampuan tersebut ketika dikonversikan ke dalam berbagai jenis kapital lainnya (misalnya kapital ekonomi seperti pendapatan).[5]

Kesenjangan digital juga kesenjangan kemampuan digital antara orang-orang yang telah mempunyai akses teknologi yang pada akhirnya berdampak pada ketidaksetaraan hasil.[6] Kesenjangan digital mengacu kepada kesenjangan antara mereka dalam mengakses internet. Bagi yang tidak mendapakan akses internet yang baik, maka tidak mendapakan hasil yang baik.[7] Kesenjangan digital juga dapat diartikan sebagai kesenjangan ekonomi dan sosial terkait akses, penggunaan, atau dampak teknologi informasi dan komunikasi (TIK).[8] Kesenjangan digital juga mengacu kepada mereka yang mendapat mamfaat digital dengan yang tidak.[9][10]

Menurut Van Dijk, Kesenjangan digital adalah kesenjangan antara seseorang yang memiliki akses terhadap komputer dan internet, artinya sebuah disparitas atau perbedaan antara kelompok tertentu dengan kelompok lainnya dalam menggunakan, mengakses, dan memanfaatkan teknologi digital dan internet.[11]Van Dijk memberikan penjelasan bahwa kesenjangan digital dapat dikaji berdasarkan aspek material acces, skill access, motivational, dan usage.[12] Menurut Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD), kesenjangan digital terjadi antara tingkat individu, rumah tangga, dan area geografis yang memiliki perbedaan tingkat sosial ekonomi berdasarkan kesempatan untuk mengakses teknologi informasi dan komunikasi.[13]

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Istilah kesenjangan digital pertama kali diperkenalkan oleh The National Telecommunication and Information Administration (NTIA), sebuah badan pemerintah federal Amerika Serikat yang mengurusi bidang telekomunikasi dan informasi dalam laporannya.[14] Oleh pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Clinton, istilah kesenjangan yang mereka sebut dengan istilah digital divide diperkenalkan. Kemudian dengan cepat diserap oleh negara lain dan memberikan penyebutan berdasarkan bahasa masing-masing. Pada 1996, kesenjangan digital pun menjadi isu dunia. Kondisi ini tidak hanya dialami negara berkembang tapi juga negara maju.[15]

Upaya pencegahan

[sunting | sunting sumber]

Bank Dunia menyebut jika kesenjangan digital akan akses internet di Indonesia masih begitu lebar. Hal ini terbukti dari sebanyak 49% penduduk dewasa di Indonesia masih belum memiliki akses internet.[16] Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, di lain pihak menyatakan bahwa upaya untuk mengatasi permasalahan ini di Indonesia adalah menerapkan strategi melalui penguatan infrastruktur digital, pengembangan talenta digital, dan pembentukan hukum yang tepat untuk melengkapi regulasi primer. Perluasan akses internet harus berjalan beriringan dengan pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pemerintah juga berupaya membekali masyarakat Indonesia dengan literasi digital.[17] Namun, pemerintah yang menggunakan teknologi digital untuk program kesejahteraan sosial juga harus memastikan adanya penyertaan dalam sistem dan lembaga ketika program ini melekat.[18]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
Wadah pemikir bidang kesenjangan digital

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Alwi Hilir, S. Kom., M.Pd. (2021-06-15). TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI ABAD DIGITAL. Penerbit Lakeisha. hlm. 37. ISBN 978-623-6322-07-9. 
  2. ^ Norris, P. (2001). Digital Divide: Civic Engagement, Information Poverty and the Internet Worldwide. Cambridge University Press.
  3. ^ Chinn, Menzie D. and Robert W. Fairlie. (2004). The Determinants of the Global Digital Divide: A Cross-Country Analysis of Computer and Internet Penetration. Economic Growth Center. Retrieved from http://www.econ.yale.edu/growth_pdf/cdp881.pdf.
  4. ^ Oktavianoor, Renaldy (2020). "Kesenjangan Digital Akibat Kondisi Demografis di Kalangan Masyarakat Rural". Palimpsest. 11 (1): 9. 
  5. ^ Herwantoko, One (27 Jul 2021). "Pandemi dan Kesenjangan Digital". Detik. Diakses tanggal 6 Desember 2020. 
  6. ^ Garuda, Mata (2018-08-24). Indonesia 2045 (dalam bahasa Arab). Bentang Pustaka. hlm. 256. ISBN 978-602-291-494-5. 
  7. ^ Basoeky, Unggul; Panggabean, Suvriadi; Manu, Gerlan Apriandy; Wardhana, Aditya; Hoeronis, Irani; Adnan, Yudi; Maisarah; Sudirman, Acai (2021-09-30). Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Berbagai Aspek Kehidupan Masyarakat. Media Sains Indonesia. hlm. 38. ISBN 978-623-362-110-6. 
  8. ^ U.S. Department of Commerce, National Telecommunications and Information Administration (NTIA). (1995). Falling through the net: A survey of the have nots in rural and urban America.. Retrieved from http://www.ntia.doc.gov/ntiahome/fallingthru.html.
  9. ^ Hilbert, Martin (2011). "The end justifies the definition: The manifold outlooks on the digital divide and their practical usefulness for policy-making". Telecommunications Policy. 35 (8): 715–736. doi:10.1016/j.telpol.2011.06.012. 
  10. ^ Smith, Craig Warren (2002). Digital corporate citizenship : the business response to the digital divide. Indianapolis: The Center on Philanthropy at Indiana University. ISBN 1884354203. 
  11. ^ Amboro, Duma Azaki. "Pengaruh Kesenjangan Digital Terhadap Individu Non-User Mobile Banking Di Kabupaten Sumbawa Barat" (PDF). Telkom University Open Library. Diakses tanggal 2024-02-26. 
  12. ^ J.A Van Dijk; K. Hacker (2003). The Digital Divide : As a Complex and Dynamic Phenomenon. The Information Society. 
  13. ^ Afif Aulia Azizah (2018). "KESENJANGAN DIGTAL DI KALANGAN PENGELOLA USAHA MIKRO,KECIL,MENENGAH (UMKM) SURABAYA" (PDF). Jurnal Unair. 
  14. ^ Ahmad Zakki Abdullah; Fitria Ayuningtyas; Uljanatunnisa (2018). "LITERASI MEDIA DIGITAL DI KOMUNITAS VIDEOGRAPHER "LINKPICTUREID"". Jurnal Abdimas. 4 (2): 2. 
  15. ^ Yayat D. Hadiyat (Agustus 2014). "Kesenjangan Digital di Indonesia" (PDF). Jurnal Pekommas. 17 (2): 82. 
  16. ^ Ulya, Fika Nurul (29 Juli 2021). "Bank Dunia: Kesenjangan Digital Indonesia Lebar, 49 Persen Penduduk Belum Akses Internet". Kompas. Diakses tanggal 6 Desember 2021. 
  17. ^ Setu, Ferdinandus (6 Agustus 2021). "Atasi Kesenjangan Digital, Menkominfo Dorong Transformasi Digital Inklusif". Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Diakses tanggal 6 Desember 2021. 
  18. ^ Rivai, Aswin (23 Juni 2021). "Mengatasi Kesenjangan Digital Rakyat". Media Indonesia. Diakses tanggal 6 Desember 2021. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Templat:Studi sains dan teknologi Templat:Generasi

Templat:Pengelompokan ekonomi global