Lompat ke isi

Komando Operasi Udara Nasional: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mommy Debby (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(91 revisi perantara oleh 45 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 11: Baris 11:
|role=
|role=
|size=
|size=
|command_structure= [[TNI Angkatan Udara]]
|command_structure= [[File:Insignia of the Indonesian Air Force.svg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]]
|garrison=
|garrison=
|garrison_label=
|garrison_label=
Baris 29: Baris 29:
|decorations=
|decorations=
|battle_honours=
|battle_honours=
|formerly_name
<!-- Commanders -->
=Kohanudnas (1962—2022)
|current_commander=[[Marsekal Madya]] [[TNI]] [[Andyawan Martono Putra|Andyawan Martono Putra, S.I.P., M.Tr (Han).]]
<!-- Rantai Komando -->
|current_commander=[[Marsekal Madya]] [[TNI]] [[Tedi Rizalihadi|Ir. Tedi Rizalihadi, M.M.]]
|current_commander_label= Panglima
|current_commander_label= Panglima
|commander2=[[Marsekal Muda]] [[TNI]] [[Novyan Samyoga|Ir. Novyan Samyoga, M.M.]]
|commander2=[[Marsekal Muda]] [[TNI]] [[Donald Kasenda|Donald Kasenda, S.T., S.IP., M.M.]]
|commander2_label=Kepala Staf
|commander2_label=Kepala Staf
|commander3=[[Marsekal Pertama]] [[TNI]] [[Hikmat Karsanegara]]
|commander3=[[Marsekal Pertama]] [[TNI]] [[Dodi Fernando|Dodi Fernando, S.E., M.Sos.Sc.]]
|commander3_label=Inspektur
|commander3_label=Inspektur
|commander4=[[Marsekal Pertama]] [[TNI]] [[Frederick Situmorang]]
|commander4=[[Marsekal Pertama]] [[TNI]] [[Surya Chandra Siahaan|Surya Chandra Siahaan, S.IP., Dipl of MDS., M.Tr.Han.]]
|commander4_label=Kepala Kelompok Staf Ahli
|commander4_label=Kepala Kelompok Staf Ahli
|ceremonial_chief=
|ceremonial_chief=
Baris 43: Baris 45:
|colonel_of_the_regiment_label=
|colonel_of_the_regiment_label=
|notable_commanders=
|notable_commanders=
| website = [http://www.kohanudnas.mil.id/ kohanudnas.mil.id]
|website =https://koopsudnas.tni-au.mil.id/
}}
}}
'''Komando Operasi Udara Nasional''' ('''Koopsudnas)''' merupakan komando utama terpenting dalam kekuatan [[TNI]]. Kohanudnas berfungsi sebagai mata dan telinga yang mengawasi berbagai pergerakan pesawat udara yang melintasi wilayah [[Indonesia]]. Kohanudnas didirikan pada [[9 Februari]] [[1962]]. Sebagai pengawal keamanan wilayah [[Indonesia]], dalam melaksanakan tugasnya Kohanudnas didukung oleh [[Satuan Radar]] TNI-AU yang ditempatkan di berbagai daerah. Selain itu Kohanudnas juga telah mengintegrasikan data dari radar-radar sipil di seluruh Indonesia.
'''Komando Operasi Udara Nasional''' (atau disingkat '''Koopsudnas''') merupakan komando utama terpenting dalam kekuatan [[TNI Angkatan Udara]]. Koopsudnas berfungsi sebagai mata dan telinga yang mengawasi berbagai pergerakan pesawat udara yang melintasi wilayah [[Indonesia]].
Sebagai pengawal keamanan wilayah [[Indonesia]], dalam melaksanakan tugasnya Koopsudnas didukung oleh [[Satuan Radar]] Angkatan Udara yang ditempatkan di berbagai daerah. Selain itu Koopsudnas juga telah mengintegrasikan data dari radar-radar sipil di seluruh Indonesia.


Markas Komando Koopsudnas berada di Jl. Mustang 5 [[Lanud Halim Perdanakusuma]], [[Jakarta Timur]].
Markas Komando Koopsudnas berada di Jl. Mustang 5 [[Lanud Halim Perdanakusuma]], [[Jakarta Timur]].


== Tugas ==
== Tugas ==
Koopsudnas merupakan salah satu dari empat komando utama tempur TNI Angkatan Udara bersama-sama dengan Koopsau, Kohanudnas, dan Korpasgat. Koopsudnas bertugas menyelenggarakan upaya pertahanan keamanan atas wilayah udara nasional secara mandiri ataupun bekerja sama dengan Komando Utama Operasional lainnya dalam rangka mewujudkan kedaulatan dan keutuhan serta kepentingan lain dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menyelenggarakan pembinaan administrasi dan kesiapan operasi unsur-unsur Hanud TNI AU dan melaksanakan siaga operasi untuk unsur-unsur Hanud dalam jajarannya (Wing 100 Hanud Terminal/Menengah-Jauh Paskhas, Wing 200 Satuan Radar, Wing 300 Skadron-Skadron Udara Tempur Sergap, dan Wing 400 Hanud Titik Paskhas) dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.
Koopsudnas merupakan salah satu dari komando utama tempur [[TNI Angkatan Udara]] bersama-sama dengan Komando Operasi, Sektor, dan Pasukan Gerak Cepat.
Koopsudnas bertugas menyelenggarakan upaya pertahanan keamanan atas wilayah udara nasional secara mandiri ataupun bekerja sama dengan Komando Utama Operasional lainnya dalam rangka mewujudkan kedaulatan dan keutuhan serta kepentingan lain dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menyelenggarakan pembinaan administrasi dan kesiapan operasi unsur-unsur Hanud TNI AU dan melaksanakan siaga operasi untuk unsur-unsur Hanud dalam jajarannya (Wing 100 Hanud Terminal/Menengah-Jauh Pasgat, Wing 200 Satuan Radar, Wing 300 Skadron-Skadron Udara Tempur Sergap, dan Wing 400 Hanud Titik Pasgat) dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Berkas:Logo of KOHANUDNAS.png|200px|jmpl|Logo Lama [[Kohanudnas]] saat masih berada dibawah jajaran Mabes TNI]]
[[Berkas:Logo of KOHANUDNAS.png|200px|jmpl|Logo Lama [[Kohanudnas]] saat masih berada di bawah jajaran Mabes TNI]]
Setelah dibentuk, Kohanudgab memiliki peran yang besar dalam rangka pembebasan [[Irian Barat]]. Kohanudnas sendiri telah terbentuk sejak tanggal 9 Februari 1962, namun untuk merebut Irian Barat maka unsur Kohanudnas tergabung dalam Komando Pertahanan Udara Gabungan Mandala (Kohanudgabla) yang berada di bawah Komando Operasi Mandala (Kola), yang dibentuk pada tanggal 2 Januari 1962 dengan Panglima AU Mandala [[Kolonel|Kolonel Udara]] Leo Wattimena (naik menjadi [[Marsekal Pertama|Komodor Udara]]). Tugas Kohanudgab dalam operasi Trikora adalah merencanakan, mempersiapkan dan menyelenggarakan operasi-operasi militer dengan tujuan mengembalikan wilayah Irian Barat ke dalam kekuasaan Negara Republik Indonesia, dan mengembangkan situasi militer di wilayah Irian Barat sesuai militer di wilayah Irian Barat sesuai dengan taraf perjuangan di bidang diplomasi, agar dalam waktu sesingkat-singkatnya di wilayah Irian Barat secara de facto dapat diciptakan daerah bebas atau dapat didudukan unsur-unsur kekuasaan pemerintah daerah Republik Indonesia. Ada 4 unit Radar yang ditempatkan di Wilayah ADC II Kohanudgab yaitu 1 unit radar EW berada di Morotai, 1 unit radar EW berada di Ambon, 1 unit radar GCI/EW di Bula dan 1 unit radar EW berada di Langgur (pindah ke Letfuan) Di antara 4 unit radar, yang paling efektif dalam operasional adalah adalah radar di Bula dipimpinan [[Mayor|Mayor Udara]] Aried Riyadi. Radar ini terletak di sebelah Timur Pulau Seram dan ditengah mandala operasi.
Setelah dibentuk, Kohanudgab memiliki peran yang besar dalam rangka pembebasan [[Irian Barat]]. Kohanudnas sendiri telah terbentuk sejak tanggal 9 Februari 1962, tetapi untuk merebut Irian Barat maka unsur Kohanudnas tergabung dalam Komando Pertahanan Udara Gabungan Mandala (Kohanudgabla) yang berada di bawah Komando Operasi Mandala (Kola) yang dibentuk pada tanggal 2 Januari 1962 dengan Panglima AU Mandala [[Kolonel|Kolonel Udara]] Leo Wattimena (naik menjadi [[Marsekal Pertama|Komodor Udara]]). Tugas Kohanudgab dalam operasi Trikora adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi-operasi militer dengan tujuan mengembalikan wilayah Irian Barat ke dalam kekuasaan Negara Republik Indonesia dan mengembangkan situasi militer di wilayah Irian Barat sesuai militer di wilayah Irian Barat sesuai dengan taraf perjuangan di bidang diplomasi agar dalam waktu sesingkat-singkatnya di wilayah Irian Barat secara ''de facto'' dapat diciptakan daerah bebas atau dapat didudukan unsur-unsur kekuasaan pemerintah daerah Republik Indonesia. Ada 4 unit Radar yang ditempatkan di Wilayah ADC II Kohanudgab, yaitu 1 unit radar EW berada di Morotai, 1 unit radar EW berada di Ambon, 1 unit radar GCI/EW di Bula, dan 1 unit radar EW berada di Langgur (pindah ke Letfuan). Di antara 4 unit radar, unit radar yang paling efektif dalam operasi adalah adalah radar di Bula dipimpinan [[Mayor|Mayor Udara]] Aried Riyadi. Radar ini terletak di sebelah Timur Pulau Seram dan di tengah mandala operasi.


Dalam Kola, unsur rudal belum dilibatkan, namun beberapa senjata banyak berperan untuk melindungi pasukan sendiri, mulai dari PSU (Penangkis Serangan Udara) dari AURI maupun ALRI, sampai dengan ARSU (Artileri Sasaran Udara). Di bawah kendali PSU sebanyak 3 batalyon, dan ARSU sebanyak 4 batalyon. Batalyon-batalyon ARSU tersebut adalah Batalyon Pattimura (tersebar di sekitar Pangkalan Udara di Morotai), Batalyon Amahai, Batalyon Laha dan Batalyon Letfuan. Senjata yang dimiliki berupa tripple gun kaliber 30 mm buatan Oerlikon di Swiss. Kohanudgab mengandalkan kekuatan KRI yang berada di Pulau Plang, Bitung dan Ambon. Mandala operasi laut berada di Laut Arafuru. ALRI mengerahkan beberapa jenis kapal cepat roket (fast rocket ship) sebanyak 12 kapal buatan Rusia, kapal anti kapal selam (sub chaser) buatan Yugoslavia, kemudian 4 kapal motor terpedo boat (MTB) ditambah 3 kapal LST (landing ship tank). Kapal-kapal tersebut beroperasi di daerah Dobo, Pulau Ujir, Pulau Kasir di Kepulauan Aru dan Tanjung Weda - Kepulauan Kei. Selama kegiatan operasi pangkalan kapal berada di Halong, Ambon, kemudian kekuatan Udara [[TNI AL]] berada di bagian Utara Pulau Ambon dengan 6 Pesawat Gannet dan 2 Pesawat Albatross. Pada saat itu, tidak semua KRI dilengkapi radar pertahanan udara, beberapa KRI hanya memiliki persenjataan meriam anti serangan udara. Selain itu, kekuatan KRI ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai gap filler (pengisi celah kosong) bagi radar pertahanan udara. Sedang pesawat Gannet dan Albatross berfungsi untuk pengamanan KRI dan jalur pelayarannya.
Dalam Kola, unsur rudal belum dilibatkan, tetapi beberapa senjata banyak berperan untuk melindungi pasukan sendiri, mulai dari PSU (Penangkis Serangan Udara) dari AURI maupun ALRI, sampai dengan ARSU (Artileri Sasaran Udara). Di bawah kendali PSU ada 3 batalyon dan di bawah ARSU ada 4 batalyon. Batalyon-batalyon ARSU tersebut adalah Batalyon Pattimura (tersebar di sekitar Pangkalan Udara di Morotai), Batalyon Amahai, Batalyon Laha, dan Batalyon Letfuan. Senjata yang dimiliki berupa ''triple gun '' kaliber 30&nbsp;mm buatan Oerlikon di Swiss.


Dalam operasi Mandala di laut Kohanudgab mengandalkan kekuatan KRI yang berada di Pulau Plang, Bitung, dan Ambon. ALRI mengerahkan beberapa jenis kapal cepat roket (fast rocket ship) sebanyak 12 kapal buatan Rusia, kapal anti kapal selam (sub chaser) buatan Yugoslavia kemudian 4 kapal motor terpedo boat (MTB) ditambah 3 kapal LST (landing ship tank). Kapal-kapal tersebut beroperasi di daerah Dobo, Pulau Ujir, Pulau Kasir di Kepulauan Aru, dan Tanjung Weda, Kepulauan Kei. Selama kegiatan operasi pangkalan kapal berada di Halong, Ambon, kemudian kekuatan Udara [[TNI AL]] berada di bagian Utara Pulau Ambon dengan 6 Pesawat Gannet dan 2 Pesawat Albatross.
Angkatan Udara Belanda (Militaire Luchtvaart) berusaha mempertahankan penjajahan di bumi Irian Barat, dan berpusat di Biak. Pada April 1960, Belanda semakin meningkatkan kekuatannya dengan menghadirkan kapal induk “Karel Doorman” untuk memperkuat Detasemen AU Belanda (Zcommando Luchtverdediging Nederlauds Nieuw/CLUNNG). Komposisi kekuatannya adalah 12 pesawat tempur Neptune P2V-7, 6 pesawat helicopter, 4 pesawat Dakota C-47, 2 unit radar Type 15 MK-IV (Early Warning). Dua Radar tersebut berada di Pulau Numfor Biak dan Pulau Raja Zumpat - Sorong. Radar EW dengan jarak jangkau 200 NM penempatannya telah dipersiapkan sejak tahun 1954. Sedang kekuatan pesawat buru sergap berada di Sorong, dengan wilayah patroli sepanjang garis pantai Selatan Irian Barat dan Sorong Fakfak-Kaimana hingga Merauke. Sedangkan wilayah operasi pertahanan udara berada di pantai Utara Irian Barat dari Sorong – Manokwari – Biak dan Jayapura. Selain 2 unit radar darat di atas, Belanda juga telah memasang sebuah Radar di Pulau Wundi dan diperkuat dengan Radar kapal perang. Hanud Kohanudgabla juga diperkuat dengan pesawat pembom strategis Tu-16 yang mampu menjangkau pusat konsentrasi kekuatan tempur Belanda yang berada di Biak. Pada operasi Trikora ini keunggulan udara berada di pihak Indonesia.


Pada saat itu, tidak semua KRI dilengkapi radar pertahanan udara, beberapa KRI hanya memiliki persenjataan meriam antiserangan udara. Selain itu, kekuatan KRI ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai ''gap filler'' (pengisi celah kosong) bagi radar pertahanan udara, sedangkan pesawat Gannet dan Albatross berfungsi untuk pengamanan KRI dan jalur pelayarannya.
==Validasi Organisasi==
Tanggal 21 Januari 2022, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Andika Perkasa meresmikan pergantian nama Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) menjadi Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas).<ref>{{Cite news|url=https://m.republika.co.id/amp/r63psu484|title=Panglima TNI Ganti Nama Kohanudnas Menjadi Koopsudnas|date=22 Januari 2022|work=Republika|access-date=22 Januari 2022}}</ref><ref>[https://tni-au.mil.id/wujudkan-dayatangkal-strategis-kasau-resmikan-koopsudnas/ "Wujudkan Dayatangkal Strategis, Kasau Resmikan Koopsudnas"]</ref>


Angkatan Udara Belanda (Militaire Luchtvaart) yang berpusat di Biak berusaha mempertahankan penjajahan di bumi Irian Barat. Pada April 1960, Belanda semakin meningkatkan kekuatannya dengan menghadirkan kapal induk “Karel Doorman” untuk memperkuat Detasemen AU Belanda (Zcommando Luchtverdediging Nederlauds Nieuw/CLUNNG). Komposisi kekuatannya adalah 12 pesawat tempur Neptune P2V-7, 6 pesawat helicopter, 4 pesawat Dakota C-47, dan 2 unit radar Type 15 MK-IV (Early Warning). Dua Radar tersebut berada di Pulau Numfor Biak dan Pulau Raja Zumpat, Sorong. Radar EW dengan jarak jangkau 200 NM penempatannya telah dipersiapkan sejak tahun 1954, sedangkan kekuatan pesawat buru sergap berada di Sorong, dengan wilayah patroli sepanjang garis pantai Selatan Irian Barat dan Sorong Fakfak, Kaimana hingga Merauke. Sedangkan wilayah operasi pertahanan udara berada di pantai Utara Irian Barat dari Sorong, Manokwari, Biak, dan Jayapura. Selain 2 unit radar darat di atas, Belanda juga telah memasang sebuah Radar di Pulau Wundi dan diperkuat dengan Radar kapal perang.
==Alih Kodal ==

Pada operasi Trikora ini keunggulan udara berada di pihak Indonesia karena Hanud Kohanudgabla juga diperkuat dengan pesawat pembom strategis Tu-16 yang mampu menjangkau pusat konsentrasi kekuatan tempur Belanda yang berada di Biak.

==Perubahan Satuan==
===Validasi Organisasi===
Tanggal 21 Januari 2022, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Andika Perkasa meresmikan pergantian nama Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) menjadi Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas).<ref>{{Cite news|url=https://m.republika.co.id/amp/r63psu484|title=Panglima TNI Ganti Nama Kohanudnas Menjadi Koopsudnas|date=22 Januari 2022|work=Republika|access-date=22 Januari 2022}}</ref><ref>[https://tni-au.mil.id/wujudkan-dayatangkal-strategis-kasau-resmikan-koopsudnas/ "Wujudkan Dayatangkal Strategis, Kasau Resmikan Koopsudnas"]</ref>
===Alih Kodal===
Pada Tanggal 26 Januari 2022 Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) [[Fadjar Prasetyo|Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P.]], menerima Alih Komando dan Pengendalian (Kodal) Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) di Aula Gatot Soebroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Kodal Kohanudnas yang semula berada di bawah jajaran Mabes TNI dialihkan menjadi di bawah jajaran Mabesau, ditandai dengan penyerahan Pataka Kohanudnas dari Panglima TNI kepada Kasau.<ref>[https://tni-au.mil.id/kasau-terima-alih-kodal-kohanudnas/ "Kasau Terima Alih Kodal Kohanudnas"]</ref>
Pada Tanggal 26 Januari 2022 Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) [[Fadjar Prasetyo|Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P.]], menerima Alih Komando dan Pengendalian (Kodal) Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) di Aula Gatot Soebroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Kodal Kohanudnas yang semula berada di bawah jajaran Mabes TNI dialihkan menjadi di bawah jajaran Mabesau, ditandai dengan penyerahan Pataka Kohanudnas dari Panglima TNI kepada Kasau.<ref>[https://tni-au.mil.id/kasau-terima-alih-kodal-kohanudnas/ "Kasau Terima Alih Kodal Kohanudnas"]</ref>


==Struktur Organisasi==
==Struktur Organisasi==
===Eselon Pimpinan===
===Eselon Pimpinan===
* Panglima Koopsudnas : Marsdya TNI [[Andyawan Martono Putra]]
* Panglima Koopsudnas : Marsdya TNI [[Tedi Rizalihadi|Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M.]]
* Kepala Staf Koopsudnas : Marsda TNI [[Novyan Samyoga]]
* Kepala Staf Koopsudnas : Marsda TNI [[Donald Kasenda|Donald Kasenda, S.T., S.IP., M.M.]]
* Inspektur Koopsudnas : Marsma TNI [[Hikmat Karsanegara]]
* Kapoksahli Koopsudnas : Marsma TNI [[Frederick Situmorang]]
===Eselon Pembantu Pimpinan===
===Eselon Pembantu Pimpinan===
* Asren Koopsudnas : Marsma TNI [[Dodi Fernando]]
* Inspektur Koopsudnas : Marsma TNI [[Dodi Fernando|Dodi Fernando, S.E., M.Sos.Sc.]]
* Kapoksahli Koopsudnas : Marsma TNI [[Surya Chandra Siahaan|Surya Chandra Siahaan, S.IP., Dipl of MDS., M.Tr.Han.]]
* Asintel Kaskoopsudnas : Marsma TNI [[Ridha Hermawan]]
* Asops Kaskoopsudnas : Marsma TNI [[Hendrikus Haris Haryanto]]
* Asops Koopsudnas: Marsma TNI [[David Yohan Tamboto|David Yohan Tamboto, S.Sos.]]
* Aspers Kaskoopsudnas : Marsma TNI [[Danet Hendriyanto]]
* Asren Koopsudnas: Marsma TNI [[Suliono|Suliono, S.E.]]
* Aslog Kaskoopsudnas : Marsma TNI [[Adrianus Tavianta]]
* Aspers Koopsudnas: Marsma TNI [[Djohn Amarul|Djohn Amarul, S.AB.]]
* Askomlek Kaskoopsudnas : Marsma TNI [[M. Ruslis A Rangkuti]]
* Aslog Koopsudnas: Marsma TNI [[Suryanto|Suryanto, S.Sos.]]
* Asintel Koopsudnas: Marsama TNI [[Yudi Mandega|Ir. Yudi Mandega Raswono, M.Tr.Han., IPM.]]
* Aspotdirga Kaskoopsudnas : Marsma TNI [[Umar Fathurrohman]]
* Aspotdirga Koopsudnas: Marsma TNI [[Fajar Adriyanto|Fajar Adriyanto, M.Si.Han.]]
* Lo TNI AD : -
* Askomlek Koopsudnas: Marsma TNI [[Hadi Siswoyo|Hadi Siswoyo, S.E.]]
* Lo TNI AL : Kolonel Laut (P) [[Cahyo Hendro G|Cahyo Hendro G., M.Tr.Hanla., M.M.]]
* L.O. TNI AD : Kolonel Arh Muhammad Suaib, S.Pd., M.Tr.(Han)., M.Si.
* L.O. TNI AL : Kolonel Laut (P) Dodik Lumanto, S.Sos., M.Tr.Hanla., M.M.


== Pembagian Satuan ==
== Pembagian Satuan ==
Sekarang ini KOOPSUDNAS memiliki jajaran Kotama Tempur yang terdiri dari KOPASGAT dan 3 KOOPSUD. Tiap Koopsud membawahi Komando Sektor dan Satuan Rudal, 1 Kosek Ibukota, dan Pusdiklat Hanudnas. Sedangkan 1 Komando Sektor Ibukota langsung dibawah Mako Koopsudnas Jakarta.
Sekarang ini KOOPSUDNAS memiliki jajaran Kotama Tempur yang terdiri dari KOPASGAT dan 3 KOOPSUD. Tiap Koopsud membawahi Komando Sektor dan Satuan Rudal. Sedangkan 1 Komando Sektor Ibukota langsung dibawah Mako Koopsudnas Jakarta.
# '''MAKO KOOPSUDNAS''' membawahi langsung Komando Sektor Ibu Kota Negara''' di [[Jakarta]]
* '''Markas Komando''' membawahi langsung [[Komando Sektor Ibukota Negara]]''' di [[Jakarta]]
# '''KOMANDO PASUKAN GERAK CEPAT (KOPASGAT)''' di Margahayu, Bandung
** '''[[Komando Pasukan Gerak Cepat]] (KOPASGAT)'''
## '''Mako Kopasgat''' di Margahayu, Bandung
*** '''Markas Komando''' di Margahayu, Bandung
## [[Satuan Bravo 90]] di Rumpin, Bogor
*** [[Satuan Bravo 90]] di Rumpin, Bogor
###[[Detasemen 901/Intelijen]]
****[[Detasemen 901/Intelijen]]
###[[Detasemen 902/Aksi Khusus]]
****[[Detasemen 902/Aksi Khusus]]
###[[Detasemen 903/Bantuan Khusus]]
****[[Detasemen 903/Bantuan Khusus]]
## Satwalkol di Jakarta
*** Satwalkol di Jakarta
## [[Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khas|Pusdiklat Kopasgat]] di Margahayu, Bandung
*** [[Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khas|Pusdiklat Kopasgat]] di Margahayu, Bandung
### [[Satuan Pendidikan Pertahanan Udara]]
**** [[Satuan Pendidikan Pertahanan Udara]]
### [[Satuan Pendidikan Khusus]]
**** [[Satuan Pendidikan Khusus]]
### [[Satuan Pendidikan Matra]]
**** [[Satuan Pendidikan Matra]]
### [[Satuan Pendidikan Tempur Darat]]
**** [[Satuan Pendidikan Tempur Darat]]
## '''[[Menbanpur Kopasgat]]''' di [[jakarta]]
*** '''Resimen Bantuan Tempur''' di [[jakarta]]
### '''[[Yonkes]]'''(Gabungan Kopasgat dan Diskesau) di [[Mabesau jakarta]]
**** '''[[Batalyon Kesehatan Detasemen Markas Besar TNI Angkatan Udara|Batalyon Kesehatan]]''' (Gabungan Kopasgat dan Diskesau) di [[Mabesau jakarta]]
## '''[[Jajaran Pasgat I Wilayah Barat NKRI]]''' di [[jakarta]]
*** '''Jajaran Pasgat I Wilayah Barat''' di [[jakarta]]
### '''[[Batalyon Matra 1/Pasgat I]]'''(Kompi Dalpur, Dallan, Sarpur, Jumpmaster)
**** '''[[Wing 1 Paskhas/Harda Marutha|Batalyon Matra 1/Pasgat I]]''' (Kompi Dalpur, Dallan, Sarpur, Jumpmaster)
### '''[[Brigade komando 1/Pasgat I]]'''(Yonko 462,465,469)
**** '''[[Brigade komando 1/Pasgat I]]''' (Yonko 462,465,469)
### '''[[Resimen Hanud 1/Pasgat I]]'''(Den Hanud 473,475,477)
**** '''[[Resimen Hanud 1/Pasgat I]]''' (Den Hanud 473,475,477)
### '''[[Denhanlan/Pasgat I]]'''
**** '''[[Denhanlan/Pasgat I]]'''
## '''[[Jajaran Pasgat II Wilayah Tengah NKRI]]''' di [[Makassar]]
*** '''Jajaran Pasgat II Wilayah Tengah''' di [[Makassar]]
### '''[[Batalyon Matra 2/Pasgat II]]'''(Kompi Dalpur, Dallan, Sarpur, Jumpmaster)
**** '''[[Wing 2 Paskhas/Harda Marutha|Batalyon Matra 2/Pasgat II]]''' (Kompi Dalpur, Dallan, Sarpur, Jumpmaster)
### '''[[Brigade komando 2/Pasgat II]]'''(Yonko 461,463,467)
**** '''[[Brigade komando 2/Pasgat II]]''' (Yonko 461,463,467)
### '''[[Resimen Hanud 2/Pasgat II]]'''(Den Hanud 471,474,476)
**** '''[[Resimen Hanud 2/Pasgat II]]''' (Den Hanud 471,474,476)
### '''[[Denhanlan/Pasgat II]]'''
**** '''[[Denhanlan/Pasgat II]]'''
## '''[[Jajaran Pasgat III Wilayah Timur NKRI]]''' di [[Jayapura]]
*** '''Jajaran Pasgat III Wilayah Timur''' di [[Jayapura]]
### '''[[Batalyon Matra 3/Pasgat III]]'''[[(Kompi Dalpur, Dallan, Sarpur, Jumpmaster)]]
**** '''[[Wing 3 Paskhas/Harda Marutha|Batalyon Matra 3/Pasgat III]]''' (Kompi Dalpur, Dallan, Sarpur, Jumpmaster)
### '''[[Brigade komando 3/Pasgat III]]'''(Yonko 464,466,468)
**** '''[[Brigade komando 3/Pasgat III]]''' (Yonko 464,466,468)
### '''[[Resimen Hanud 3/Pasgat III]]'''(Den Hanud 472, ....., ......)
**** '''[[Resimen Hanud 3/Pasgat III]]''' (Den Hanud 472, ....., ......)
### '''[[Denhanlan/Pasgat III]]'''
**** '''[[Denhanlan/Pasgat III]]'''
# '''KOMANDO OPERASI UDARA'''
* '''Komando Operasi Udara'''
## '''[[Komando Operasi Udara I]]''' di [[Jakarta]]
** '''[[Komando Operasi Udara I]]''' di [[Jakarta]]
### '''Jajaran [[Komando Sektor I]] Koopsud I''' Makosek di [[Medan]]
*** '''[[Komando Sektor I/Medan]]''' di [[Medan]]
#### [[Satuan Radar 211]] di [[Mauk, Tangerang|Tanjung Kait]], [[Kabupaten Tangerang]]
**** [[Satuan Radar 231]] di [[Lhokseumawe]]
#### [[Satuan Radar 212]] di [[Ranai, Bunguran Timur, Natuna]]
**** [[Satuan Radar 232]] di [[Dumai]]
#### [[Satuan Radar 213]] di [[Tanjung Pinang]]
**** [[Satuan Radar 233]] di [[Sabang]]
#### [[Satuan Radar 214]] di [[Tegal]]
**** [[Satuan Radar 234]] di [[Sibolga]]
***'''[[Komando Sektor Ibukota Negara|Komando Sektor IKN]]''' di Jakarta
#### [[Satuan Radar 215]] di Congot, [[Wates, Kulon Progo|Wates]], [[Yogyakarta]]
#### [[Satuan Radar 216]] di [[Cibalimbing, Surade, Sukabumi|Cibalimbing]], [[Surade, Sukabumi|Kecamatan Surade]],
****[[Satuan Radar 211]] di [[Mauk, Tangerang|Tanjung Kait]], [[Kabupaten Tangerang]]
#### [[Satuan Radar 231]] di [[Lhokseumawe]]
**** [[Satuan Radar 212]] di [[Ranai, Bunguran Timur, Natuna]]
#### [[Satuan Radar 232]] di [[Dumai]]
**** [[Satuan Radar 213]] di [[Tanjung Pinang]]
#### [[Satuan Radar 233]] di [[Sabang]]
**** [[Satuan Radar 214]] di [[Tegal]]
#### [[Satuan Radar 234]] di [[Sibolga]]
**** [[Satuan Radar 215]] di Congot, [[Wates, Kulon Progo|Wates]], [[Yogyakarta]]
**** [[Satuan Radar 216]] di [[Cibalimbing, Surade, Sukabumi|Cibalimbing]], [[Surade, Sukabumi|Kecamatan Surade]]
### '''Jajaran [[Pangkalan TNI Angkatan Udara|Pangkalan Udara & Bandara]] Koopsud I'''
**** Satuan Rudal 111 di [[Teluknaga, Tangerang|Teluk Naga]], Tangerang
#### [[Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma]] (HLP), [[Jakarta]]
#### [[Pangkalan Udara Atang Senjaya]] (ATS), [[Bogor]]
*** '''Jajaran [[Pangkalan TNI Angkatan Udara|Pangkalan Udara & Bandara]] Koopsud I'''
#### [[Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin]] (RSN), [[Pekanbaru]]
**** [[Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma]] (HLM), [[Jakarta]]
#### [[Pangkalan Udara Supadio]] (SPO), [[Pontianak]]
**** [[Pangkalan Udara Atang Senjaya]] (ATS), [[Bogor]]
#### [[Pangkalan Udara Suryadarma]] (SDM), [[Subang]]
**** [[Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin]] (RSN), [[Pekanbaru]]
#### [[Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda]] (SIM), [[Banda Aceh]]
**** [[Pangkalan Udara Supadio]] (SPO), [[Pontianak]]
#### [[Pangkalan Udara Soewondo]] (SWO), [[Medan]]
**** [[Pangkalan Udara Suryadarma]] (SDM), [[Subang]]
**** [[Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda]] (SIM), [[Banda Aceh]]
#### [[Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara|Pangkalan Udara Husein Sastranegara]] (HSN), [[Bandung]]
#### [[Pangkalan Udara Sutan Sjahrir]] (SUT), [[Padang]]
**** [[Pangkalan Udara Soewondo]] (SWO), [[Medan]]
**** [[Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara|Pangkalan Udara Husein Sastranegara]] (HSN), [[Bandung]]
#### [[Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang]] (SMH), [[Palembang]]
#### [[Pangkalan Udara Raden Sadjad]] (RNI), [[Natuna]]
**** [[Pangkalan Udara Sutan Sjahrir]] (SUT), [[Padang]]
#### [[Pangkalan Udara Maimun Saleh]] (MUS), [[Sabang]]
**** [[Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang]] (SMH), [[Palembang]]
#### [[Pangkalan Udara Raja Haji Fisabilillah]] (TPI), [[Tanjung Pinang]]
**** [[Pangkalan Udara Raden Sadjad]] (RSA), [[Natuna]]
#### [[Pangkalan Udara Hang Nadim|Lanud Hang Nadim]], [[Batam]]
**** [[Pangkalan Udara Maimun Saleh]] (MUS), [[Sabang]]
#### [[Pangkalan Udara Pangeran M. Bun Yamin]] (BNY), [[Menggala]], [[Lampung]]
**** [[Pangkalan Udara Raja Haji Fisabilillah]] (RHF), [[Tanjung Pinang]]
#### [[Pangkalan Udara Haji Abdullah Sanusi Hanandjoeddin]] (TDN), [[Belitung]]
**** [[Pangkalan Udara Hang Nadim|Lanud Hang Nadim]], [[Batam]]
#### [[Pangkalan Udara Wiriadinata]] (TSM), [[Tasikmalaya]]
**** [[Pangkalan Udara Pangeran M. Bun Yamin]] (BNY), [[Menggala]], [[Lampung]]
#### [[Pangkalan Udara Harry Hadisoemantri]] (SWII), [[Bengkayang]]
**** [[Pangkalan Udara Haji Abdullah Sanusi Hanandjoeddin]] (ASH), [[Belitung]]
#### [[Pangkalan Udara Sugiri Sukani]] (SKI), [[Cirebon]]
**** [[Pangkalan Udara Wiriadinata]] (WIR), [[Tasikmalaya]]
#### [[Pangkalan Udara Iskandar]] (IKR), [[Pangkalan Bun]]
**** [[Pangkalan Udara Harry Hadisoemantri]] (HAD), [[Bengkayang]]
#### [[Pangkalan Udara Paloh]] (LKU), [[Sambas]]
**** [[Pangkalan Udara Sugiri Sukani]] (SKI), [[Cirebon]]
#### [[Pangkalan Udara Purwosari]] (PWI), [[Lampung Timur]]
**** [[Pangkalan Udara Iskandar]] (IKR), [[Pangkalan Bun]]
#### Detasemen TNI AU Gorda di Cikande, Serang
**** Detasemen TNI AU Gorda di Cikande, Serang
#### Detasemen TNI AU Sentolo di Pamengpeuk, Garut
**** Detasemen TNI AU Sentolo di Pamengpeuk, Garut
## '''[[Komando Operasi Udara II]]''' di [[Makasar]]
** '''[[Komando Operasi Udara II]]''' di [[Makassar]]
### '''Jajaran [[Komando Sektor II]] Koopsud II''' Makosek di [[Makasar]]
*** '''[[Komando Sektor II/Makassar]]''' di [[Makassar]]
#### [[Satuan Radar 221]] di [[Ngliyep]], [[Malang]]
**** [[Satuan Radar 221]] di [[Ngliyep]], [[Malang]]
#### [[Satuan Radar 222]] di [[Ploso, Jombang]]
**** [[Satuan Radar 222]] di [[Ploso, Jombang]]
#### [[Satuan Radar 223]] di [[Balikpapan]]
**** [[Satuan Radar 223]] di [[Balikpapan]]
#### [[Satuan Radar 224]] di [[Kwandang, Gorontalo Utara]]
**** [[Satuan Radar 224]] di [[Kwandang, Gorontalo Utara]]
#### [[Satuan Radar 225]] di [[Tarakan]]
**** [[Satuan Radar 225]] di [[Tarakan]]
### '''Jajaran [[Pangkalan TNI Angkatan Udara|Pangkalan Udara & Bandara]] Koopsud II'''
*** '''Jajaran [[Pangkalan TNI Angkatan Udara|Pangkalan Udara & Bandara]] Koopsud II'''
#### [[Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin]] (HND), [[Maros]]
**** [[Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin]] (HND), [[Kota Makassar|Makassar]]
#### [[Pangkalan Udara Iswahyudi]] (IWJ), [[Madiun]]
**** [[Pangkalan Udara Iswahyudi]] (IWJ), [[Madiun]]
#### [[Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh]] (ABD), [[Malang]]
**** [[Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh]] (ABD), [[Malang]]
#### [[Pangkalan Udara Sam Ratulangi]] (SRI), [[Manado]]
**** [[Pangkalan Udara Sam Ratulangi]] (SRI), [[Manado]]
#### [[Pangkalan Udara El Tari]] (ELI), [[Kupang]]
**** [[Pangkalan Udara El Tari]] (ELI), [[Kupang]]
#### [[Pangkalan Udara Ngurah Rai]] (RAI), [[Denpasar]]
**** [[Pangkalan Udara Ngurah Rai]] (RAI), [[Denpasar]]
#### [[Pangkalan Udara Muljono]] (MUL), [[Surabaya]]
**** [[Pangkalan Udara Muljono]] (MUL), [[Kabupaten Sidoarjo|Sidoarjo]]
#### [[Pangkalan Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan|Lanud Dhomber]] (DMB), [[Balikpapan]]
**** [[Pangkalan Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan|Lanud Dhomber]] (DMB), [[Balikpapan]]
#### [[Pangkalan Udara Haluoleo]] (HLO), [[Kendari]]
**** [[Pangkalan Udara Haluoleo]] (HLO), [[Kendari]]
#### [[Pangkalan Udara Syamsudin Noor]] (SAM), [[Banjarmasin]]
**** [[Pangkalan Udara Syamsudin Noor]] (SAM), [[Banjarmasin]]
#### [[Pangkalan Udara Selaparang Tuan Guru Kiyai Haji Muhammad Zainudin Abdul Madjid]] (ZAM), [[Mataram]]
**** [[Pangkalan Udara Selaparang Tuan Guru Kiyai Haji Muhammad Zainudin Abdul Madjid]] (ZAM), [[Mataram]]
#### [[Pangkalan Udara Juwata Anang Busra]] (ANB), [[Tarakan]]
**** [[Pangkalan Udara Juwata Anang Busra]] (ANB), [[Tarakan]]
#### [[Pangkalan Udara Wirasaba Jenderal Besar Soedirman]] (JBS), [[Purbalingga]]
**** [[Pangkalan Udara Wirasaba Jenderal Besar Soedirman]] (JBS), [[Purbalingga]]
#### [[Pangkalan Udara Jallaludin di Gorontalo
**** [[Pangkalan Udara Jallaludin]] , [[Gorontalo]]
#### Detasemen TNI AU Birobuli di Palu Selatan
**** Detasemen TNI AU Mutiara Birobuli Selatan di Palu Selatan Palu
#### Detasemen TNI AU Andi Depu di Mamuju
**** Detasemen TNI AU Andi Depu di Mamuju
#### Detasemen TNI AU Ahmad Yani di Semarang
**** Detasemen TNI AU Ahmad Yani di Semarang
#### Detasemen TNI AU Dadapan Pringkuku di Pacitan
**** Detasemen TNI AU Dadapan Pringkuku di Pacitan
#### Detasemen TNI AU Raci Kraton di Pasuruan
**** Detasemen TNI AU Raci Kraton di Pasuruan
#### Detasemen TNI AU Senggreng Sumberpucung di Malang
**** Detasemen TNI AU Senggreng Sumberpucung di Malang
#### Detasemen TNI AU Pojok Ponggok di Blitar
**** Detasemen TNI AU Pojok Ponggok di Blitar
#### Detasemen TNI AU Pandanwangi Tempeh di Lumajang
**** Detasemen TNI AU Pandanwangi Tempeh di Lumajang
#### Detasemen TNI AU Sarongan Pesanggaran di Banyuwangi
**** Detasemen TNI AU Sarongan Pesanggaran di Banyuwangi
#### Detasemen TNI AU Kalawiran Kakas di Tondano
**** Detasemen TNI AU Kalawiran Kakaskasen di Tondano
## '''[[Komando Operasi Udara III]]''' di [[Biak]]
** '''[[Komando Operasi Udara III]]''' di [[Biak]]
### '''Jajaran [[Komando Sektor III]] Koopsud III''' Makosek di [[Biak]]
*** '''[[Komando Sektor III/Biak]]''' di [[Biak Numfor]]
#### [[Satuan Radar 241]] di [[Buraen, Amarasi Selatan, Kupang|Buraen]], [[NTT]]
**** [[Satuan Radar 241]] di [[Buraen, Amarasi Selatan, Kupang|Buraen]]
#### [[Satuan Radar 242]] di [[Tanjung Warari]], [[Biak]]
**** [[Satuan Radar 242]] di [[Tanjung Warari]], [[Biak Numfor]]
#### [[Satuan Radar 243]] di [[Timika]], [[Papua]]
**** [[Satuan Radar 243]] di [[Timika]]
#### [[Satuan Radar 244]] di [[Merauke]], [[Papua]]
**** [[Satuan Radar 244]] di [[Merauke]]
#### [[Satuan Radar 245]] di [[Saumlaki, Tanimbar Selatan, Maluku Tenggara Barat|Saumlaki]]
**** [[Satuan Radar 245]] di [[Saumlaki, Tanimbar Selatan, Maluku Tenggara Barat|Saumlaki]]
### '''Jajaran [[Pangkalan TNI Angkatan Udara|Pangkalan Udara & Bandara]] Koopsud III'''
*** '''Jajaran [[Pangkalan TNI Angkatan Udara|Pangkalan Udara & Bandara]] Koopsud III'''
#### [[Pangkalan Udara Manuhua]] (MNA), [[Biak]]
**** [[Pangkalan Udara Manuhua]] (MNA), [[Biak Numfor]]
#### [[Pangkalan Udara Silas Papare]] (SPR), [[Jayapura]]
**** [[Pangkalan Udara Silas Papare]] (SPR), [[Jayapura]]
#### [[Pangkalan Udara Mopah Johanes Abraham Dimara]] (JAD), [[Merauke]]
**** [[Pangkalan Udara Mopah Johanes Abraham Dimara]] (JAD), [[Merauke]]
#### [[Pangkalan Udara Pattimura]] (PTM), [[Ambon]]
**** [[Pangkalan Udara Pattimura]] (PTM), [[Ambon]]
#### [[Pangkalan Udara Leo Wattimena]] (LWM), [[Morotai]]
**** [[Pangkalan Udara Leo Wattimena]] (LWM), [[Morotai]]
#### [[Pangkalan Udara Dominicus Dumatubun]] (DDT), [[Tual]]
**** [[Pangkalan Udara Dominicus Dumatubun]] (DDT), [[Tual]]
#### [[Pangkalan Udara Mozes Kilangin Yohanis Kapiyau]] (YKU), [[Timika]]
**** [[Pangkalan Udara Mozes Kilangin Yohanis Kapiyau]] (YKU), [[Timika]]
#### [[Pangkalan Udara Ignatius Dewanto]] (DWK), [[Saumlaki]]
**** [[Pangkalan Udara Ignatius Dewanto]] (IGD), [[Saumlaki]]
#### [[Pangkalan Udara Marthen Indey]], [[Wamena]]
**** [[Pangkalan Udara Marthen Indey]] (MIN), [[Wamena]]
#### Detasemen TNI AU Manokwari Selatan
**** Detasemen TNI AU Manokwari Selatan
#### Detasemen TNI AU Sorong
**** Detasemen TNI AU Sorong
#### Detasemen TNI AU Nabire
**** Detasemen TNI AU Nabire
# '''[[Jajaran Satuan Rudal (Satrudal) Hanud Menengah/Jauh TNI AU]]'''
** '''Jajaran Satuan Rudal (Satrudal) Hanud Menengah/Jauh TNI AU'''
## '''[[Satuan Peluru Kendali 111]]''' Hanud Menengah/Jauh di Teluknaga, [[Tangerang]], [[Banten]]. Rencana kedepan pembentukan Satrudal baru melengkapi Satuan Radar yang ada sebagai satuan penindak langsung target sasaran udara tak dikenal yang ditangkap oleh monitor Satuan Radar.
** '''[[Satuan Peluru Kendali 111]]''' Hanud Menengah/Jauh di Teluknaga, [[Tangerang]], [[Banten]]. Rencana kedepan pembentukan Satrudal baru melengkapi Satuan Radar yang ada sebagai satuan penindak langsung target sasaran udara tak dikenal yang ditangkap oleh monitor Satuan Radar.
# '''[[Pusat Pendidikan dan Latihan Pertahanan Udara Nasional]]''' di [[Surabaya]]


== Panglima ==
== Panglima ==
{{utama|Daftar Panglima Komando Operasi Udara Nasional}}
{{utama|Daftar Panglima Komando Operasi Udara Nasional}}
Saat ini, Koopsudnas dipimpin oleh seorang Komandan yang berpangkat [[Marsekal Madya]] [[TNI]]. Saat ini jabatan Panglima Koopsudnas (Pangkoopsudnas) diduduki oleh [[Marsdya]] [[TNI]] [[Tedi Rizalihadi|Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M.]]
Saat ini, Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional di pimpin oleh seorang Panglima Kohanudnas (Pangkohanudnas) yang berpangkat [[Marsekal Muda]].
-----
Saat ini jabatan Pangkohanudnas diduduki oleh [[Marsda]] [[TNI]] [[Novyan Samyoga]].
Daftar panglima Kohanudnas dari Masa ke Masa :
{| border="1" {{prettytable}}
|-
||'''No.'''||'''Nama'''||'''Dari'''||'''Sampai'''||'''Keterangan'''
|-
!colspan=5|Komando Pertahanan Udara Gabungan
|-
||1.||[[H.M.Sujono|Laksamana Muda Udara H.M.Soedjono]]||[[1962]]||[[1966]]||Marsekal Madya TNI
|-
||2.||[[Leo Wattimena|Laksamana Muda Udara L.W.J.Wattimena]]||1966||[[1967]]||Marsekal Muda TNI
|-
||3.||[[Roesmin Noerjadin|Laksamana Muda Udara Roesmin Noerjadin]]||1967||[[1969]]||Marsekal TNI
|-
||4.||[[Sudjatmiko|Marsekal Muda TNI Sudjatmiko]]||1969||[[1973]]||Marsekal Muda TNI
|-
||5.||[[Suwondo|Marsekal Muda TNI Suwondo]]||1973||[[1978]]||Marsekal Muda TNI
|-
||6.||[[Iskandar (militer)|Marsekal Muda TNI Iskandar]]||1978||[[1984]]||Marsekal Muda TNI
|-
!colspan=5|Komando Pertahanan Udara Nasional
|-
||7.||[[Hartono|Marsekal Muda TNI Hartono]]||1984||[[1987]]||Marsekal Muda TNI
|-
||8.||[[Ateng Suarsono|Marsekal Muda TNI Ateng Suarsono]]||1987||[[1989]]||Marsekal Muda TNI
|-
||9.||[[Isbandi Gondosuwignyo|Marsekal Muda TNI Isbandi Gondosuwignyo]]||1989||[[1991]]||Marsekal Muda TNI
|-
||10.||[[Subagijo|Marsekal Muda TNI Subagijo]]||1991||[[1993]]||Marsekal Muda TNI
|-
||11.||[[F.X. Soejitno|Marsekal Muda TNI F.X. Soejitno]]||1993||[[1995]]||Marsekal Madya TNI
|-
||12.||[[Irawan Saleh|Marsekal Muda TNI Irawan Saleh]]||1995||[[1997]]||Marsekal Muda TNI
|-
||13.||[[M. Koesbeni|Marsekal Muda TNI M. Koesbeni]]||[[1997]] || [[1999]]||Marsekal Madya TNI
|-
||14.||[[Sonny Rizani|Marsekal Muda TNI Sonny Rizani]]||1999||[[2000]]||Marsekal Muda TNI
|-
||15.||[[Wartoyo|Marsekal Muda TNI Wartoyo]]||2000||[[2001]]||Marsekal Madya TNI
|-
||16.||[[Zeky Ambadar|Marsekal Muda TNI Zeky Ambadar]]||2001||[[2002]]||Marsekal Muda TNI
|-
||17.||[[Achmad Hasan Sadjad|Marsekal Muda TNI Achmad Hasan Sadjad]]||2002||[[2003]]||Marsekal Muda TNI
|-
||18.||[[Wresniwiro|Marsekal Muda TNI Wresniwiro]]||[[2003]]||[[2003]]||Marsekal Madya TNI
|-
||19.||[[Djoko Poerwoko|Marsekal Muda TNI Faustinus Djoko Poerwoko]]||[[2003]]||[[2006]]||Marsekal Muda TNI
|-
||20.||[[Eris Heriyanto|Marsekal Muda TNI Eris Heriyanto, S.Ip, M.A]]||[[2006]]||[[2007]]||Marsekal Madya TNI
|-
||21.||[[Pandji Utama Iskaq|Marsekal Muda TNI Pandji Utama Iskaq, S.Ip]]||[[2007]]||[[2008]]||Marsekal Muda TNI
|-
||22.||[[Drajat Rahardjo|Marsekal Muda TNI Drajat Rahardjo, S.Ip]]||[[2008]]||[[2010]]||Marsekal Muda TNI
|-
||23.||[[Eddy Suyanto|Marsekal Muda TNI Eddy Suyanto, S.T]]||[[2010]]||[[2011]]||Marsekal Muda TNI
|-
||24.||[[Johnny FP. Sitompul|Marsekal Muda TNI Johnny FP. Sitompul]]||[[2011]]||[[2012]]||Marsekal Muda TNI
|-
||25. ||[[F. Henry Bambang Soelistyo|Marsekal Muda TNI F. Henry Bambang Soelistyo]]|| [[2012]]||[[2013]]||Marsekal Madya TNI
|-
||26. ||[[Hadiyan Sumintaatmadja|Marsekal Muda TNI Hadiyan Sumintaatmadja]]|| [[18 Februari]] [[2013]]||[[26 Oktober]] [[2015]]||Marsekal Madya TNI
|-
||26. ||[[Abdul Muis (Militer)|Marsekal Muda TNI Abdul Muis]]|| [[26 Oktober]] [[2015]]||[[23 Februari]] [[2017]]||Marsekal Muda TNI
|-
||27. ||[[Yuyu Sutisna|Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna, S.E. M.M.]]|| [[23 Februari]] [[2017]]||[[4 Desember]] [[2017]]||Marsekal TNI
|-
||28. ||[[Imran Baidirus|Marsekal Muda TNI Imran Baidirus, S.E.]]|| [[4 Desember]] [[2017]]||[[26 Mei]] [[2020]]||Pangkogabwilhan II
|-
||29. ||[[M. Khairil Lubis|Marsekal Muda TNI M. Khairil Lubis]]|| [[26 Mei]] [[2020]]||[[23 Februari]] [[2021]]||Asops Kasau
|-
||30. ||[[Novyan Samyoga|Marsekal Muda TNI Ir. Novyan Samyoga, M.M.]]||[[23 Februari]] [[2021]]||[[21 Januari]] [[2022]]||Kaskoopsudnas
|-
!colspan=5|Komando Operasi Udara Nasional {{color box|#0000FF|'''⭐⭐⭐'''}}
|-
||31. ||[[Marsekal Madya]] [[TNI]] [[Andyawan Martono Putra]]||[[21 Januari]] [[2022]]||sekarang||Pangkoopsudnas
|-
|}


== Peristiwa Bawean ==
== Insiden Bawean ==
{{Main|Insiden Bawean 2003}}
Pada tanggal [[2 Juli]] [[2003]] sekitar 11:38 Military Coordination Civil di Bandar Udara (Bandara) Ngurah Rai, [[Bali]], menangkap pergerakan manuver beberapa pesawat asing di wilayah sebelah barat laut [[Pulau Bawean]]. Dalam pemantauan melalui radar, penerbangan gelap itu jumlahnya berubah-ubah antara empat pesawat kadang-kadang hingga sembilan pesawat yang melakukan manuver di atas Pulau Bawean tanpa memiliki izin perlintasan di lintasan udara (air way) Indonesia yang ada. (Indonesia memiliki lebih dari 1.000 perlintasan domestik dan 42 perlintasan internasional). Penerbangan gelap itu pun kadang berada di ketinggian 15.000 kaki, tetapi kadang naik sampai 30.500 kaki dengan kecepatan sampai 450 knot. Kemudian menghilang beberapa waktu dan setelah beberapa saat kemudian muncul kembali di daerah tersebut. Akibat manuver penerbangan gelap tersebut, sejumlah penerbangan sipil Indonesia yang melintas di wilayah tersebut mendapat gangguan, antara lain seperti penerbangan pesawat [[Bouraq]] dari [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]] menuju [[Kota Surabaya|Surabaya]]. Pilot pesawat Bouraq mengira itu pesawat tempur [[TNI Angkatan Udara|TNI AU]] sehingga hal tersebut dilaporkan ke Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Juanda, Surabaya.
Pada tanggal [[2 Juli]] [[2003]] sekitar 11:38, ''Military-Civil Coordination'' (MCC) di Bandar Udara (Bandara) Ngurah Rai, [[Bali]], menangkap pergerakan manuver beberapa pesawat asing di wilayah sebelah barat laut [[Pulau Bawean]]. Dalam pemantauan melalui radar, penerbangan gelap itu jumlahnya berubah-ubah antara empat pesawat kadang-kadang hingga sembilan pesawat yang melakukan manuver di atas Pulau Bawean tanpa memiliki izin perlintasan di lintasan udara (air way) Indonesia yang ada. (Indonesia memiliki lebih dari 1.000 perlintasan domestik dan 42 perlintasan internasional). Penerbangan gelap itu pun kadang berada di ketinggian 15.000 kaki, tetapi kadang naik sampai 30.500 kaki dengan kecepatan sampai 450 knot. Kemudian menghilang beberapa waktu dan setelah beberapa saat kemudian muncul kembali di daerah tersebut. Akibat manuver penerbangan gelap tersebut, sejumlah penerbangan sipil Indonesia yang melintas di wilayah tersebut mendapat gangguan, antara lain seperti penerbangan pesawat [[Bouraq]] dari [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]] menuju [[Kota Surabaya|Surabaya]]. Pilot pesawat Bouraq mengira itu pesawat tempur [[TNI Angkatan Udara|TNI AU]] sehingga hal tersebut dilaporkan ke Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Juanda, Surabaya.


Selain tidak memiliki izin, penerbangan gelap tersebut juga mencurigakan karena tidak mengadakan kontak radio sama sekali ke ATC yang berada di Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Bandara Juanda (Surabaya), atau dengan ATC Bandara Ngurah Rai (Denpasar). Untuk itulah, setelah melalui perkembangan yang terekam, Panglima [[Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II|Kosek Hanudnas II Makassar]] [[Marsekal Pertama|Marsekal Pertama TNI]] [[Pandji Utama Iskaq]] memerintahkan satu penerbangan yang terdiri dari dua pesawat [[F-16]] Fighting Falcon I dari [[Skadron Udara 3]] [[Lanud Iswahyudi]], [[Kota Madiun|Madiun]], untuk melaksanakan identifikasi visual. Sekitar pukul 18.15, kedua pesawat [[F-16]] [[TNI AU]] mendarat kembali di [[Lanud Iswahyudi]] setelah menyergap dan memperingati kelima pesawat [[F/A-18 Hornet|F-18 Hornet]], yang mengaku dari US Navy yang tengah mengawal armada Navy yang mengarah ke timur melalui perairan internasional. Setelah penyergapan tersebut, kelima pesawat [[F/A-18 Hornet|F-18 Hornet]] tersebut langsung pergi menjauh.
Selain tidak memiliki izin, penerbangan gelap tersebut juga mencurigakan karena tidak mengadakan kontak radio sama sekali ke ATC yang berada di Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Bandara Juanda (Surabaya), atau dengan ATC Bandara Ngurah Rai (Denpasar). Untuk itulah, setelah melalui perkembangan yang terekam, Panglima [[Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II|Kosek Hanudnas II Makassar]] [[Marsekal Pertama|Marsekal Pertama TNI]] [[Pandji Utama Iskaq]] memerintahkan satu penerbangan yang terdiri dari dua pesawat [[F-16]] Fighting Falcon I dari [[Skadron Udara 3]] [[Lanud Iswahyudi]], [[Kota Madiun|Madiun]], untuk melaksanakan identifikasi visual. Sekitar pukul 18.15, kedua pesawat [[F-16]] [[TNI AU]] mendarat kembali di [[Lanud Iswahyudi]] setelah menyergap dan memperingati kelima pesawat [[F/A-18 Hornet|F-18 Hornet]], yang mengaku dari US Navy yang tengah mengawal armada Navy yang mengarah ke timur melalui perairan internasional. Setelah penyergapan tersebut, kelima pesawat [[F/A-18 Hornet|F-18 Hornet]] tersebut langsung pergi menjauh.


== Lihat Pula ==
== Lihat juga ==
* [[Satuan Radar]]
* [[Satuan Radar]]
* [[Daftar Panglima Komando Operasi Udara di Indonesia]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi terkini sejak 29 September 2024 00.11

Komando Operasi Udara Nasional
Lambang Koopsudnas
Dibentuk9 Februari 1962
Negara Indonesia
Tipe unitOperasi Udara dan Pertahanan Udara
Bagian dari TNI Angkatan Udara
MotoLabda Reswara Antarikshe
Baret BIRU 
Situs webhttps://koopsudnas.tni-au.mil.id/
Tokoh
PanglimaMarsekal Madya TNI Ir. Tedi Rizalihadi, M.M.
Kepala StafMarsekal Muda TNI Donald Kasenda, S.T., S.IP., M.M.
InspekturMarsekal Pertama TNI Dodi Fernando, S.E., M.Sos.Sc.
Kepala Kelompok Staf AhliMarsekal Pertama TNI Surya Chandra Siahaan, S.IP., Dipl of MDS., M.Tr.Han.

Komando Operasi Udara Nasional (atau disingkat Koopsudnas) merupakan komando utama terpenting dalam kekuatan TNI Angkatan Udara. Koopsudnas berfungsi sebagai mata dan telinga yang mengawasi berbagai pergerakan pesawat udara yang melintasi wilayah Indonesia.

Sebagai pengawal keamanan wilayah Indonesia, dalam melaksanakan tugasnya Koopsudnas didukung oleh Satuan Radar Angkatan Udara yang ditempatkan di berbagai daerah. Selain itu Koopsudnas juga telah mengintegrasikan data dari radar-radar sipil di seluruh Indonesia.

Markas Komando Koopsudnas berada di Jl. Mustang 5 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Koopsudnas merupakan salah satu dari komando utama tempur TNI Angkatan Udara bersama-sama dengan Komando Operasi, Sektor, dan Pasukan Gerak Cepat.

Koopsudnas bertugas menyelenggarakan upaya pertahanan keamanan atas wilayah udara nasional secara mandiri ataupun bekerja sama dengan Komando Utama Operasional lainnya dalam rangka mewujudkan kedaulatan dan keutuhan serta kepentingan lain dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menyelenggarakan pembinaan administrasi dan kesiapan operasi unsur-unsur Hanud TNI AU dan melaksanakan siaga operasi untuk unsur-unsur Hanud dalam jajarannya (Wing 100 Hanud Terminal/Menengah-Jauh Pasgat, Wing 200 Satuan Radar, Wing 300 Skadron-Skadron Udara Tempur Sergap, dan Wing 400 Hanud Titik Pasgat) dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

Logo Lama Kohanudnas saat masih berada di bawah jajaran Mabes TNI

Setelah dibentuk, Kohanudgab memiliki peran yang besar dalam rangka pembebasan Irian Barat. Kohanudnas sendiri telah terbentuk sejak tanggal 9 Februari 1962, tetapi untuk merebut Irian Barat maka unsur Kohanudnas tergabung dalam Komando Pertahanan Udara Gabungan Mandala (Kohanudgabla) yang berada di bawah Komando Operasi Mandala (Kola) yang dibentuk pada tanggal 2 Januari 1962 dengan Panglima AU Mandala Kolonel Udara Leo Wattimena (naik menjadi Komodor Udara). Tugas Kohanudgab dalam operasi Trikora adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi-operasi militer dengan tujuan mengembalikan wilayah Irian Barat ke dalam kekuasaan Negara Republik Indonesia dan mengembangkan situasi militer di wilayah Irian Barat sesuai militer di wilayah Irian Barat sesuai dengan taraf perjuangan di bidang diplomasi agar dalam waktu sesingkat-singkatnya di wilayah Irian Barat secara de facto dapat diciptakan daerah bebas atau dapat didudukan unsur-unsur kekuasaan pemerintah daerah Republik Indonesia. Ada 4 unit Radar yang ditempatkan di Wilayah ADC II Kohanudgab, yaitu 1 unit radar EW berada di Morotai, 1 unit radar EW berada di Ambon, 1 unit radar GCI/EW di Bula, dan 1 unit radar EW berada di Langgur (pindah ke Letfuan). Di antara 4 unit radar, unit radar yang paling efektif dalam operasi adalah adalah radar di Bula dipimpinan Mayor Udara Aried Riyadi. Radar ini terletak di sebelah Timur Pulau Seram dan di tengah mandala operasi.

Dalam Kola, unsur rudal belum dilibatkan, tetapi beberapa senjata banyak berperan untuk melindungi pasukan sendiri, mulai dari PSU (Penangkis Serangan Udara) dari AURI maupun ALRI, sampai dengan ARSU (Artileri Sasaran Udara). Di bawah kendali PSU ada 3 batalyon dan di bawah ARSU ada 4 batalyon. Batalyon-batalyon ARSU tersebut adalah Batalyon Pattimura (tersebar di sekitar Pangkalan Udara di Morotai), Batalyon Amahai, Batalyon Laha, dan Batalyon Letfuan. Senjata yang dimiliki berupa triple gun kaliber 30 mm buatan Oerlikon di Swiss.

Dalam operasi Mandala di laut Kohanudgab mengandalkan kekuatan KRI yang berada di Pulau Plang, Bitung, dan Ambon. ALRI mengerahkan beberapa jenis kapal cepat roket (fast rocket ship) sebanyak 12 kapal buatan Rusia, kapal anti kapal selam (sub chaser) buatan Yugoslavia kemudian 4 kapal motor terpedo boat (MTB) ditambah 3 kapal LST (landing ship tank). Kapal-kapal tersebut beroperasi di daerah Dobo, Pulau Ujir, Pulau Kasir di Kepulauan Aru, dan Tanjung Weda, Kepulauan Kei. Selama kegiatan operasi pangkalan kapal berada di Halong, Ambon, kemudian kekuatan Udara TNI AL berada di bagian Utara Pulau Ambon dengan 6 Pesawat Gannet dan 2 Pesawat Albatross.

Pada saat itu, tidak semua KRI dilengkapi radar pertahanan udara, beberapa KRI hanya memiliki persenjataan meriam antiserangan udara. Selain itu, kekuatan KRI ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai gap filler (pengisi celah kosong) bagi radar pertahanan udara, sedangkan pesawat Gannet dan Albatross berfungsi untuk pengamanan KRI dan jalur pelayarannya.

Angkatan Udara Belanda (Militaire Luchtvaart) yang berpusat di Biak berusaha mempertahankan penjajahan di bumi Irian Barat. Pada April 1960, Belanda semakin meningkatkan kekuatannya dengan menghadirkan kapal induk “Karel Doorman” untuk memperkuat Detasemen AU Belanda (Zcommando Luchtverdediging Nederlauds Nieuw/CLUNNG). Komposisi kekuatannya adalah 12 pesawat tempur Neptune P2V-7, 6 pesawat helicopter, 4 pesawat Dakota C-47, dan 2 unit radar Type 15 MK-IV (Early Warning). Dua Radar tersebut berada di Pulau Numfor Biak dan Pulau Raja Zumpat, Sorong. Radar EW dengan jarak jangkau 200 NM penempatannya telah dipersiapkan sejak tahun 1954, sedangkan kekuatan pesawat buru sergap berada di Sorong, dengan wilayah patroli sepanjang garis pantai Selatan Irian Barat dan Sorong Fakfak, Kaimana hingga Merauke. Sedangkan wilayah operasi pertahanan udara berada di pantai Utara Irian Barat dari Sorong, Manokwari, Biak, dan Jayapura. Selain 2 unit radar darat di atas, Belanda juga telah memasang sebuah Radar di Pulau Wundi dan diperkuat dengan Radar kapal perang.

Pada operasi Trikora ini keunggulan udara berada di pihak Indonesia karena Hanud Kohanudgabla juga diperkuat dengan pesawat pembom strategis Tu-16 yang mampu menjangkau pusat konsentrasi kekuatan tempur Belanda yang berada di Biak.

Perubahan Satuan

[sunting | sunting sumber]

Validasi Organisasi

[sunting | sunting sumber]

Tanggal 21 Januari 2022, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Andika Perkasa meresmikan pergantian nama Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) menjadi Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas).[1][2]

Alih Kodal

[sunting | sunting sumber]

Pada Tanggal 26 Januari 2022 Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., menerima Alih Komando dan Pengendalian (Kodal) Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) di Aula Gatot Soebroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Kodal Kohanudnas yang semula berada di bawah jajaran Mabes TNI dialihkan menjadi di bawah jajaran Mabesau, ditandai dengan penyerahan Pataka Kohanudnas dari Panglima TNI kepada Kasau.[3]

Struktur Organisasi

[sunting | sunting sumber]

Eselon Pimpinan

[sunting | sunting sumber]

Eselon Pembantu Pimpinan

[sunting | sunting sumber]

Pembagian Satuan

[sunting | sunting sumber]

Sekarang ini KOOPSUDNAS memiliki jajaran Kotama Tempur yang terdiri dari KOPASGAT dan 3 KOOPSUD. Tiap Koopsud membawahi Komando Sektor dan Satuan Rudal. Sedangkan 1 Komando Sektor Ibukota langsung dibawah Mako Koopsudnas Jakarta.

Saat ini, Koopsudnas dipimpin oleh seorang Komandan yang berpangkat Marsekal Madya TNI. Saat ini jabatan Panglima Koopsudnas (Pangkoopsudnas) diduduki oleh Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M.

Insiden Bawean

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 2 Juli 2003 sekitar 11:38, Military-Civil Coordination (MCC) di Bandar Udara (Bandara) Ngurah Rai, Bali, menangkap pergerakan manuver beberapa pesawat asing di wilayah sebelah barat laut Pulau Bawean. Dalam pemantauan melalui radar, penerbangan gelap itu jumlahnya berubah-ubah antara empat pesawat kadang-kadang hingga sembilan pesawat yang melakukan manuver di atas Pulau Bawean tanpa memiliki izin perlintasan di lintasan udara (air way) Indonesia yang ada. (Indonesia memiliki lebih dari 1.000 perlintasan domestik dan 42 perlintasan internasional). Penerbangan gelap itu pun kadang berada di ketinggian 15.000 kaki, tetapi kadang naik sampai 30.500 kaki dengan kecepatan sampai 450 knot. Kemudian menghilang beberapa waktu dan setelah beberapa saat kemudian muncul kembali di daerah tersebut. Akibat manuver penerbangan gelap tersebut, sejumlah penerbangan sipil Indonesia yang melintas di wilayah tersebut mendapat gangguan, antara lain seperti penerbangan pesawat Bouraq dari Banjarmasin menuju Surabaya. Pilot pesawat Bouraq mengira itu pesawat tempur TNI AU sehingga hal tersebut dilaporkan ke Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Juanda, Surabaya.

Selain tidak memiliki izin, penerbangan gelap tersebut juga mencurigakan karena tidak mengadakan kontak radio sama sekali ke ATC yang berada di Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Bandara Juanda (Surabaya), atau dengan ATC Bandara Ngurah Rai (Denpasar). Untuk itulah, setelah melalui perkembangan yang terekam, Panglima Kosek Hanudnas II Makassar Marsekal Pertama TNI Pandji Utama Iskaq memerintahkan satu penerbangan yang terdiri dari dua pesawat F-16 Fighting Falcon I dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi, Madiun, untuk melaksanakan identifikasi visual. Sekitar pukul 18.15, kedua pesawat F-16 TNI AU mendarat kembali di Lanud Iswahyudi setelah menyergap dan memperingati kelima pesawat F-18 Hornet, yang mengaku dari US Navy yang tengah mengawal armada Navy yang mengarah ke timur melalui perairan internasional. Setelah penyergapan tersebut, kelima pesawat F-18 Hornet tersebut langsung pergi menjauh.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]