Lompat ke isi

Imam Mahdi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Oppezer (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh 114.10.100.7 (bicara) ke revisi terakhir oleh 103.76.150.110
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(27 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4: Baris 4:
{{islam}}
{{islam}}
{{Eskatologi Islam}}
{{Eskatologi Islam}}
'''Imam Mahdī''' ({{Lang-ar|الإمام المهد}}) atau '''Al Imam al-Mahdī'''/'''Mehdi''' adalah seorang pemimpin [[muslim]] biasa yang diberi petunjuk dan dipilih oleh [[Allah]] untuk dijadikan [[khalifah]] agar menghancurkan semua [[zalim|kezaliman]] dan menegakkan kembali syariat Islam semurni-murninya, seperti syariat Islam yang dibawa oleh [[Nabi Muhammad]] yang sebelumnya terpecah menjadi 73 golongan.
'''Imam Mahdī''' ({{Lang-ar|الإمام المهد}}, '''Al Imam al-Mahdī''', '''Mehdi'''; "Seorang pemimpin yang diberi petunjuk ") adalah seorang [[muslim]] biasa yang dipilih oleh [[Allah]] untuk dijadikan khalifah (pemimpin/ imam) untuk menghancurkan semua [[zalim|kezaliman]] dan menegakkan kembali syariat Islam seperti syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad yang sebelumnya terpecah menjadi 73 golongan. Dibawah pimpinan Al-Mahdi [[keadilan]] kembali tegak di muka bumi sebelum datangnya hari [[kiamat]]. Dikatakan bahwa ia menjadi [[pemimpin]] yang [[jujur]] dan adil<ref name="Hadits riwayat Abu Dawud">“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan Ayahnya adalah Abdullah (Hamba Allah) . Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)</ref> membagikan [[harta]] kekayaannya untuk kemajuan umat.<ref>Telah bersabda [[Muhammad|rasulullah]], "Pada [[Kiamat|akhir zaman]] akan muncul seorang [[khalifah]] yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya, dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya. (HR. Muslim dan Ahmad)</ref> Dalam [[Syiah Dua Belas Imam]], Mahdi mengacu pada [[Muhammad al-Mahdi]], Imam kedua belas Syiah, putra Hasan al-Askari. Di antara Sunni, perawi terkenal telah meriwayatkan hadits tentang kabar baik Mahdi dari Nabi Islam. Berbagai pandangan dan hadits telah diriwayatkan tentang Mahdi dari perawi dan [[ulama]] Sunni. Dalam riwayat-riwayat ini, putra [[Hasan bin Ali|Hasan]] dan [[Husain bin Ali|Husain]], putra [[Hasan al-Askari]], disebutkan sebagai Mahdi.<ref>Madelung, Wilferd (1986). "al-Mahdī". ''Encyclopaedia of Islam''. '''5''' (2nd ed.). Brill Academic Publishers. pp. 1230–8. ISBN <bdi>90-04-09419-9</bdi>.</ref>


Di bawah pimpinan Al-Mahdi, [[keadilan]] ditegakkan kembali di muka bumi sebelum datangnya hari [[kiamat]]. Dikatakan bahwa ia menjadi [[pemimpin]] yang [[jujur]] dan adil<ref name="Hadits riwayat Abu Dawud">“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan Ayahnya adalah Abdullah (Hamba Allah) . Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)</ref>, serta membagikan [[harta]] kekayaannya untuk kemajuan umat.<ref>Telah bersabda [[Muhammad|rasulullah]], "Pada [[Kiamat|akhir zaman]] akan muncul seorang [[khalifah]] yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya, dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya. (HR. Muslim dan Ahmad)</ref>
== Etimologi ==
Imam Mahdi adalah julukan yang disebutkan Nabi Muhammad di dalam hadis untuk Khalifah akhir Zaman, sebagaimana halnya dengan gelar ''[[khalifah]]'', ''amirul mukminin'' dan sebagainya. Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang diberi petunjuk". Dalam [[bahasa Arab]], kata ''Imam'' berarti "pemimpin", sedangkan ''Mahdi'' berarti "orang yang mendapat petunjuk". Dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


Dalam [[Syiah Dua Belas Imam]], Mahdi mengacu pada [[Muhammad al-Mahdi]], Imam kedua belas Syiah, putra Hasan al-Askari.
رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ
Di antara [[Islam Sunni]], perawi terkenal telah meriwayatkan hadits tentang kabar baik Mahdi dari Nabi Islam. Berbagai pandangan dan hadits telah diriwayatkan tentang Mahdi dari perawi dan [[ulama]] Sunni. Dalam riwayat-riwayat ini, putra [[Hasan bin Ali|Hasan]] dan [[Husain bin Ali|Husain]], putra [[Hasan al-Askari]], disebutkan sebagai Mahdi.<ref>Madelung, Wilferd (1986). "al-Mahdī". ''Encyclopaedia of Islam''. '''5''' (2nd ed.). Brill Academic Publishers. pp. 1230–8. ISBN <bdi>90-04-09419-9</bdi>.</ref>


== Etimologi ==
“Mimpi seorang mukmin adalah 1 dari 46 bagian kenabian.” (HR. Bukhari 6987, Muslim 6043 dan yang lainnya). Itu artinya Imam Mahdi bisa memperoleh petunjuk lewat mimpi.
Imam Mahdi adalah julukan yang disebutkan Nabi Muhammad di dalam hadis untuk Khalifah akhir Zaman, sebagaimana halnya dengan gelar ''[[khalifah]]'', ''amirul mukminin'' dan sebagainya. Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang diberi petunjuk". Dalam [[bahasa Arab]], kata ''Imam'' berarti "pemimpin", sedangkan ''Mahdi'' berarti "orang yang mendapat petunjuk".


Nama Imam Mahdi yang sebenarnya seperti yang disebutkan dalam [[hadist]], ia bernama serupa dengan nama Nabi [[Muhammad]]), nama ayahnya pun serupa maknanya dengan nama ayah [[rasulullah]] yaitu [[Abdullah bin Syaibah|Abdullah]](Hamba Allah).
Nama Imam Mahdi yang sebenarnya seperti yang disebutkan dalam [[hadist]], ia bernama [[Muhammad]] / Ahmad/ Qasim (serupa dengan nama Nabi [[Muhammad]]), nama ayahnya pun serupa maknanya dengan nama ayah [[rasulullah]] yaitu [[Abdullah bin Syaibah|Abdullah]](Hamba Allah) /Abdul Karim (Hamba yang Maha Pemurah). Jadi nama Imam Mahdi bisa '''Muhammad bin Abdullah / Ahmad bin Abdul Karim / Qasim bin Abdullah / Qasim bin Abdul Karim.'''<ref name="Hadits riwayat Abu Dawud" /><ref>Telah bersabda [[Muhammad|rasulullah]] {{saw}}: "Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka [[Allah]] akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku ([[Muhammad|Muhammad bin Abdullah]] '''/ Ahmad bin Abdul Karim / Qasim bin Abdullah / Qasim bin Abdul Karim)'''. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani)</ref>


== Ciri-ciri ==
== Ciri-ciri ==
Baris 22: Baris 23:


Sementara wajahnya berseri-seri seperti ''kaukab durriy'' atau bintang yang bercahaya, kedua matanya bercelak karena kelopak matanya berwarna hitam, berjanggut tebal, dan pada pipi kanannya ada tahi lalat berwarna hitam.
Sementara wajahnya berseri-seri seperti ''kaukab durriy'' atau bintang yang bercahaya, kedua matanya bercelak karena kelopak matanya berwarna hitam, berjanggut tebal, dan pada pipi kanannya ada tahi lalat berwarna hitam.

"Di kedua belikatnya (Imam Mahdi) tercantum tanda seperti yang ada pada belikat Rasulullah yang besarnya seperti telur burung dara,"


== Kemunculan ==
== Kemunculan ==
Baris 33: Baris 32:
* Mahdi akan muncul ketika banyak perselisihan antar manusia dan banyaknya gempa.<ref>“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)</ref>
* Mahdi akan muncul ketika banyak perselisihan antar manusia dan banyaknya gempa.<ref>“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)</ref>
* Baitullah akan diserang oleh suatu pasukan, tetapi bagian tengah pasukan tersebut akan ditelan bumi.<ref>Aisyah berkata, "Pada suatu hari tubuh rasulullah {{saw}} bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya, 'Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai rasulullah?' Rasulullah {{saw}} menjawab, 'Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju Baitullah ([[Ka'bah]]) untuk memburu seorang laki-laki [[Quraisy]] yang pergi mengungsi ke Ka'bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke [[padang pasir]], maka mereka ditelan bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat bermacam-macam orang?' Dia menjawab, 'Benar, di antara mereka yang ditelan bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian [[Allah]] akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka masing-masing." (HR. Bukhary, Muslim)</ref><ref>Telah bersabda rasullah {{saw}}: "Sungguh, [[Baitullah]] ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka. (HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah)</ref><ref>"Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka mereka ditelan bumi." (HR. Muslim)</ref><ref>"Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka'bah), maka diutuslah suatu utusan (oleh penguasa) untuk mengejarnya, dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi." (HR. Muslim)</ref>
* Baitullah akan diserang oleh suatu pasukan, tetapi bagian tengah pasukan tersebut akan ditelan bumi.<ref>Aisyah berkata, "Pada suatu hari tubuh rasulullah {{saw}} bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya, 'Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai rasulullah?' Rasulullah {{saw}} menjawab, 'Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju Baitullah ([[Ka'bah]]) untuk memburu seorang laki-laki [[Quraisy]] yang pergi mengungsi ke Ka'bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke [[padang pasir]], maka mereka ditelan bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat bermacam-macam orang?' Dia menjawab, 'Benar, di antara mereka yang ditelan bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian [[Allah]] akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka masing-masing." (HR. Bukhary, Muslim)</ref><ref>Telah bersabda rasullah {{saw}}: "Sungguh, [[Baitullah]] ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka. (HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah)</ref><ref>"Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka mereka ditelan bumi." (HR. Muslim)</ref><ref>"Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka'bah), maka diutuslah suatu utusan (oleh penguasa) untuk mengejarnya, dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi." (HR. Muslim)</ref>

* Seseorang akan dibaiat di antara maqam Ibrahim dengan sudut Kabah.<ref>“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)</ref><ref>Telah bersabda rasulullah {{saw}}: "Akan di''baiat'' seorang laki-laki antara maqam [[Ibrahim]] dengan sudut [[Ka'bah]]." (HR. Ahmad)</ref>
* Seseorang akan dibaiat di antara maqam Ibrahim dengan sudut Kabah.<ref>“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)</ref><ref>Telah bersabda rasulullah {{saw}}: "Akan di''baiat'' seorang laki-laki antara maqam [[Ibrahim]] dengan sudut [[Ka'bah]]." (HR. Ahmad)</ref>

* Suatu pasukan yang datang dari negeri Syam menuju Baitullah untuk mengejar seorang lelaki yang dilindungi oleh Allah.<ref>Telah bersabda rasulullah {{saw}}: "Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam ke Baitullah (Ka'bah) untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga [[Allah]] dari mereka. (HR. Ahmad)</ref>
* Suatu pasukan yang datang dari negeri Syam menuju Baitullah untuk mengejar seorang lelaki yang dilindungi oleh Allah.<ref>Telah bersabda rasulullah {{saw}}: "Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam ke Baitullah (Ka'bah) untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga [[Allah]] dari mereka. (HR. Ahmad)</ref>


Baris 46: Baris 43:


Maka Allah akan menurunkan [[Nabi Isa]] dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan [[Nabi Isa]] akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di "Pintu Lud" dalam kompleks [[Masjid Al-Aqsha|masjid Al-Aqsa]].
Maka Allah akan menurunkan [[Nabi Isa]] dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan [[Nabi Isa]] akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di "Pintu Lud" dalam kompleks [[Masjid Al-Aqsha|masjid Al-Aqsa]].

== Pandangan Lain Tentang Imam Mahdi ==
Berbeda dengan mayoritas kelompok Sunni dan Syiah, bagi organisasi Muhammadiyah yang mempunyai banyak pengikut di Indonesia, Imam Mahdi tidak wajib diyakini keberadaannya. Namun Muhammadiyah tidak pula melarang umat Islam untuk meyakininya.

Muhammadiyah lebih mendorong umat Islam agar melakukan amal saleh dan memakmurkan bumi tanpa harus menunggu Imam Mahdi.[https://www.tentang-islam.com/2023/02/siapakah-imam-mahdi-itu.html]


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 23 Februari 2024 00.00

Nama Imam Mahdi di tembok Masjid Nabawi

Imam Mahdī (bahasa Arab: الإمام المهد) atau Al Imam al-Mahdī/Mehdi adalah seorang pemimpin muslim biasa yang diberi petunjuk dan dipilih oleh Allah untuk dijadikan khalifah agar menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan kembali syariat Islam semurni-murninya, seperti syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad yang sebelumnya terpecah menjadi 73 golongan.

Di bawah pimpinan Al-Mahdi, keadilan ditegakkan kembali di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat. Dikatakan bahwa ia menjadi pemimpin yang jujur dan adil[1], serta membagikan harta kekayaannya untuk kemajuan umat.[2]

Dalam Syiah Dua Belas Imam, Mahdi mengacu pada Muhammad al-Mahdi, Imam kedua belas Syiah, putra Hasan al-Askari. Di antara Islam Sunni, perawi terkenal telah meriwayatkan hadits tentang kabar baik Mahdi dari Nabi Islam. Berbagai pandangan dan hadits telah diriwayatkan tentang Mahdi dari perawi dan ulama Sunni. Dalam riwayat-riwayat ini, putra Hasan dan Husain, putra Hasan al-Askari, disebutkan sebagai Mahdi.[3]

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Imam Mahdi adalah julukan yang disebutkan Nabi Muhammad di dalam hadis untuk Khalifah akhir Zaman, sebagaimana halnya dengan gelar khalifah, amirul mukminin dan sebagainya. Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang diberi petunjuk". Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin", sedangkan Mahdi berarti "orang yang mendapat petunjuk".

Nama Imam Mahdi yang sebenarnya seperti yang disebutkan dalam hadist, ia bernama serupa dengan nama Nabi Muhammad), nama ayahnya pun serupa maknanya dengan nama ayah rasulullah yaitu Abdullah(Hamba Allah).

Ciri-ciri[sunting | sunting sumber]

Menurut penjelasan rasulullah,[4] yang Rasulullah terima melalui wahyu (petunjuk Allah) bahwa Imam Mahdi dikatakan berasal dari umat Nabi Muhammad, memiliki kening lebar sebagian ulama mengatakan agak botak, berhidung panjang dan mancung, dan masa kekhalifahannya berumur tujuh tahun,[5] dan ia masih keturunan dari anak cucu Nabi Muhammad.[6]

Ciri fisik dari Imam Mahdi dihimpun dari hadits-hadits al Mahdiyyah. Warna kulit Imam Mahdi seperti kulit bangsa Arab dan bentuk tubuhnya seperti tubuh Bani Israil. Kemudian tubuhnya dideskripsikan tidak tinggi dan tidak pula pendek serta tidak kurus dan tidak juga gemuk.

Sementara wajahnya berseri-seri seperti kaukab durriy atau bintang yang bercahaya, kedua matanya bercelak karena kelopak matanya berwarna hitam, berjanggut tebal, dan pada pipi kanannya ada tahi lalat berwarna hitam.

Kemunculan[sunting | sunting sumber]

Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu sendiri melainkan karena takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan ia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah mengislahkannya dalam satu malam, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadist berikut:

Kemunculan Imam Mahdi akan didahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadist:

  • Mahdi akan muncul ketika banyak perselisihan antar manusia dan banyaknya gempa.[7]
  • Baitullah akan diserang oleh suatu pasukan, tetapi bagian tengah pasukan tersebut akan ditelan bumi.[8][9][10][11]
  • Seseorang akan dibaiat di antara maqam Ibrahim dengan sudut Kabah.[12][13]
  • Suatu pasukan yang datang dari negeri Syam menuju Baitullah untuk mengejar seorang lelaki yang dilindungi oleh Allah.[14]

Kepemimpinan[sunting | sunting sumber]

Dalam hadist yang disebutkan di atas Imam Mahdi akan memimpin selama 7 atau 8 tahun.[15] Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa kaum muslimin untuk memerangi kezaliman, hingga satu demi satu kedzaliman akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya.

Kemenangan demi kemenangan yang diraih Imam Mahdi dan pasukannya[16] akan membuat murka Dajjal, sehingga membuatnya keluar dari persembunyian, dan berusaha membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya.

Maka Allah akan menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di "Pintu Lud" dalam kompleks masjid Al-Aqsa.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ “Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan Ayahnya adalah Abdullah (Hamba Allah) . Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)
  2. ^ Telah bersabda rasulullah, "Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya, dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya. (HR. Muslim dan Ahmad)
  3. ^ Madelung, Wilferd (1986). "al-Mahdī". Encyclopaedia of Islam. 5 (2nd ed.). Brill Academic Publishers. pp. 1230–8. ISBN 90-04-09419-9.
  4. ^ "Hari kiamat tidak akan terjadi sampai datang seorang ahli baitku namanya serupa denganku." (HR Al Musnad)
  5. ^ Telah bersabda Rasulullah ﷺ: "Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur kekhalifahan) berumur tujuh tahun. (HR. Abu Dawud dan al-Hakim)
  6. ^ Telah bersabda Rasulullah ﷺ: "Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku." (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim)
  7. ^ “Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)
  8. ^ Aisyah berkata, "Pada suatu hari tubuh rasulullah ﷺ bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya, 'Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai rasulullah?' Rasulullah ﷺ menjawab, 'Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju Baitullah (Ka'bah) untuk memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi ke Ka'bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka mereka ditelan bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat bermacam-macam orang?' Dia menjawab, 'Benar, di antara mereka yang ditelan bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka masing-masing." (HR. Bukhary, Muslim)
  9. ^ Telah bersabda rasullah ﷺ: "Sungguh, Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka. (HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah)
  10. ^ "Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka mereka ditelan bumi." (HR. Muslim)
  11. ^ "Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka'bah), maka diutuslah suatu utusan (oleh penguasa) untuk mengejarnya, dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi." (HR. Muslim)
  12. ^ “Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)
  13. ^ Telah bersabda rasulullah ﷺ: "Akan dibaiat seorang laki-laki antara maqam Ibrahim dengan sudut Ka'bah." (HR. Ahmad)
  14. ^ Telah bersabda rasulullah ﷺ: "Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam ke Baitullah (Ka'bah) untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga Allah dari mereka. (HR. Ahmad)
  15. ^ Hadits Rasulullah SAW. Dari Abu Said al Khurdri RA yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, Artinya: "Imam Mahdi akan keluar di akhir umatku. Allah akan menurunkan hujan, akan menumbuhkan tanaman di muka bumi, harta akan dibagi secara merata. Binatang ternak akan semakin banyak, begitu juga umat akan bertambah besar. Imam Mahdi hidup selama 7 atau 8 tahun." (HR Al Hakim)
  16. ^ “Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum (Romawi), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal, dan Allah beri kalian kemenangan.” (HR Muslim 5161)
  • "Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi, dan Munculnya Dajjal". Karya Amin Muhammad Jamaluddin. Penerbit Cendekia.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]