Lompat ke isi

Wijaya Karya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(147 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan|topik=BUMN}}
{{Kotak info perusahaan
{{Infobox company
| company_name = PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
| name = PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
| company_logo = [[Berkas:Logo wika.gif|250px]]
| trading_name = WIKA
| company_type = Badan Usaha Milik Negara
| logo = Wijaya Karya.svg
| foundation = 11 Maret 1960
| logo_size = 150px
| location = Jl.D.I.Pandjaitan kav.9 Cawang,Jakarta,Indonesia
| image = WIKA - panoramio.jpg
| key_people = Direksi dan Komisaris
| image_size = 200px
* Bintang Perbowo, SE, MM -DIRUT
| image_caption = Gedung WIKA, kantor pusat Wijaya Karya di Jakarta
* Drs. Ganda Kusuma, MBA -DKU
| former_name = PN Widjaja Karja <small>(1961–1972)</small>
* Ir. Budi Harto, MM -DIROP I
| type = [[Badan usaha milik negara]]
* Ir. Slamet Maryono -DIROP II
| traded_as = {{IDX|WIKA}}
* Ir. Ikuten Sinulingga -DIROP III
| industry = [[Konstruksi]]
* Ir. Tonny Warsono, MM - DSP
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1960|3|11}}
* Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono, M.Sc - Komisaris Utama
| fate =
* Abdul Rahman Pelu, SE - Komisaris
| predecessor = NV Vis en Co.
* Dr. Ir. Arie Setiadi Moerwanto, M.Sc - Komisaris
| founder =
* Soepomo, SH, Sp.N, LLM - Komisaris
| area_served = [[Indonesia]]
* Ir. Bakti Santoso Luddin, MBA – Komisaris Independen
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
* Dr. Ir. Taslim Z. Yunus, MM - Komisaris Independen
| locations =

| key_people = [[Agung Budi Waskito]]<ref name="direksi">{{cite web|url=https://www.wika.co.id/id/division/director|title=Dewan Direksi|publisher=Wijaya Karya (Persero)|access-date=5 Oktober 2021}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br>[[Jarot Widyoko]]<ref name="komisaris">{{cite web|url=https://www.wika.co.id/id/division/commissioners/|title=Dewan Komisaris|publisher=Wijaya Karya (Persero)|access-date=5 Oktober 2021|archive-date=2021-10-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20211005120902/https://www.wika.co.id/id/division/commissioners|dead-url=yes}}</ref><br/>(Komisaris Utama)

| brands = Tamansari
| Unit Bisnis = Civil Construction, Building Construction, Industrial Plant, Energy
| products = {{hlist|[[Perumahan]]|[[Hotel]]|[[Apartemen]]|[[Perkantoran]]}}
| revenue = Penjualan
| services = {{hlist|Pembangunan [[infrastruktur]] & [[gedung]]|[[EPC]] [[pabrik]] dan [[pembangkit listrik]]|Pencetakan [[beton]]|Pengecoran [[baja]]|Pengolahan [[bitumen]]|[[Lahan yasan]]|[[Investasi]]}}
* (2000)Rp 635 miliar
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 16,536 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
* (2001)Rp 863 miliar
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 322,343 milyar <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://ir.listedcompany.com/tracker.pl?type=5&id=144180&m=0fd95726fbf96af144a0a9ae54bff4fd9c5754c5031b0f94416ec9883a9c86d7&redirect=https%3A%2F%2Finvestor.waskita.co.id%2Fmisc%2FAR%2FAR-2020.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=Wijaya Karya (Persero)|language=id|access-date=5 Oktober 2021}}</ref>
* (2002)Rp 1.326 miliar
| owner = [[Negara Republik Indonesia]] (65%) <br/>
* (2003)Rp 1.858 miliar
[[Publik]] (35%)
* (2004)Rp 2.506 miliar
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 68,109 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
* (2005)Rp 2.601 miliar
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 16,657 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
* (2006)Rp 3.049 miliar
| num_employees = 2.834 <small>(2020)</small><ref name="annual"/>
* (2007)Rp 4.285 miliar
| subsid = Lihat [[#Anak perusahaan|daftar]]
* (2008)Rp 6.559 miliar
| homepage = {{URL|https://www.wika.co.id}}
* (2009)Rp 6.590 miliar
* (2010)Rp 6.023 miliar
* (2011)Rp 7.741 miliar


| operating_income =
| net_income = Sebelum Pajak
* (2000)Rp 18 miliar
* (2001)Rp 26 miliar
* (2002)Rp 30 miliar
* (2003)Rp 46 miliar
* (2004)Rp 96 miliar
* (2005)Rp 96 miliar
* (2006)Rp 135 miliar
* (2007)Rp 188 miliar
* (2008)Rp 256 miliar
* (2009)Rp 348 miliar
* (2010)Rp 473 miliar
* (2011)Rp 629 miliar
| num_employees = 1398 ( Tahun 2011)
| parent =
| subsid =
| homepage =http://www.wika.co.id/
| footnotes =
}}
}}


'''PT Wijaya Karya (Persero) Tbk''' atau biasa disingkat menjadi '''WIKA,''' adalah sebuah [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang [[konstruksi]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki sebelas kantor operasi di Indonesia dan sembilan kantor perwakilan di luar Indonesia.<ref name="annual"/>
'''PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)''' adalah salah satu perusahaan konstruksi di [[Indonesia]].


== Sejarah ==
Dari hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, WIKA lahir dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja.
===1958 - 1970===
Perusahaan ini telah eksis sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia dengan nama '''NV Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co.''' (NV Vis en Co.), dengan fokus di bisnis pembangunan [[jaringan listrik]] dan pipa air. Pada tahun 1958, perusahaan ini resmi diambil alih oleh pemerintah Indonesia, dan pada tahun 1960, [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga]] mengubah nama perusahaan ini menjadi '''Perusahaan Bangunan Widjaja Karja'''. Pada saat itu, kantor pusat perusahaan ini terletak di Jl. Johar No. 10, [[Jakarta Pusat]]. Pada tanggal 29 Maret 1961, perusahaan ini resmi di[[nasionalisasi]] oleh pemerintah dan ditetapkan menjadi sebuah [[perusahaan negara]] (PN) dengan nama '''PN Widjaja Karja'''.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2035/pp0641961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 64 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Oktober 2021}}</ref>


Perusahaan ini pun turut membangun [[Gelora Bung Karno]] dalam rangka penyelenggaraan [[Games of the New Emerging Forces]] dan [[Asian Games 1962]] di Jakarta. Pada tahun 1962, perusahaan ini memindahkan kantor pusatnya ke Jl. Hayam Wuruk No. 111, Jakarta Pusat. Pada tahun 1972, status perusahaan ini resmi diubah menjadi [[persero]] dan namanya disesuaikan dengan [[Ejaan Yang Disempurnakan|EYD]] menjadi seperti sekarang.<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2798/PP0401971.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 40 tahun 1971|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Oktober 2021}}</ref> Pada dekade 1960-an sampai 1970-an, WIKA mengerjakan sejumlah proyek, antara lain pemasangan jaringan listrik Asahan di Sumatera Utara dan jaringan irigasi Jatiluhur di Jawa Barat.<ref name="annual" /><ref name="profil" />
Dimulai sebagai sub-kontraktor, di akhir 1960-an WIKA berkembang menjadi pemborong pemasangan jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Di awal tahun 1970, WIKA memperluas usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan perumahan.


===1971 - 1990===
Perusahaan memasuki babak baru pada 20 Desember 1972. Melalui Akta No. 110, dibuat di hadapan Notaris Djojo Muljadi, perusahaan berubah status menjadi Perseroan Terbatas Wijaya Karya (Persero).
Perusahaan ini kemudian membangun enam pabrik beton yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perusahaan ini lalu meluncurkan produk beton pertamanya, yakni tiang listrik prategang berpenampang H. Perusahaan ini kemudian berekpansi ke bisnis konstruksi gedung dengan membangun gedung tinggi pertamanya, yakni kantor pusat [[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]]. Pada tahun 1979, perusahaan ini kembali memindahkan kantor pusatnya ke Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur. Pada tahun 1982, perusahaan ini membentuk tujuh divisi baru, yakni Sipil Umum, Bangunan Gedung, Sarana Papan, Produk Beton & Logam, Konstruksi Industri, Energi, dan Perdagangan. Perusahaan ini kemudian mulai memproduksi PC Piles dan mempelopori produksi [[bantalan rel]] berbahan beton di Indonesia.<ref name="annual"/><ref name="profil"/>


===1991 - 2010===
WIKA selalu melakukan terobosan. Berevolusi menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi melalui pengembangan sejumlah anak perusahaan. Diantaranya WIKA Beton, WIKA Intrade, dan WIKA Realty.
Pada tahun 1997, perusahaan ini memisahkan Divisi Produk Beton menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama PT [[Wijaya Karya Beton]]. Pada tahun 2000, Divisi Produk Logam dan Divisi Perdagangan juga dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama PT [[Wijaya Karya Intrade]]. Pada tahun 2000 juga, perusahaan ini memisahkan Divisi Sarana Papan menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama PT [[Wijaya Karya Realty]]. Untuk pertama kalinya, perusahaan ini juga menerapkan teknologi ''Incremental Launching Method'' (ILM) pada proyek pembangunan Flyover Sudirman dan K.S. Tubun di Jakarta. Perusahaan ini kemudian juga mengembangkan perumahan pertamanya, yakni [[Tamansari Persada Raya]] di Bekasi, Jawa Barat.


Pada tahun 2005, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan jalan layang Pasupati di [[Bandung]] yang menggunakan box girder terberat di Indonesia. Perusahaan ini juga mengerjakan Jembatan Cikubang di Tol Cipularang, yang merupakan jembatan dengan pilar tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2007, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun yang sama, perusahaan ini berekpansi ke luar negeri dengan menjadi mitra ''Consortium Japonais de l’autoroute algerienne'' (COJAAL) agar dapat ikut serta membangun jalan tol East West Motorway di [[Aljazair]]. Setahun kemudian, perusahaan ini mendirikan PT [[Wijaya Karya Bangunan Gedung]]. Pada tahun 2008 juga, perusahaan ini mengakuisisi PT [[Catur Insan Pertiwi]]. Pada tahun 2009, perusahaan ini menjadi pemimpin dalam konsosium BUMN Karya yang membangun [[Jembatan Suramadu]], jembatan terpanjang di Indonesia.<ref name="annual" /><ref name="profil" />
Pertumbuhan WIKA sebagai perusahaan infrastruktur terintegrasi yang kuat semakin mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Perseroan sukses dalam melaksanakan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 35% kepada public pada 29 Oktober 2007, di Bursa Efek Indonesia. Setelah IPO, pemerintah Republik Indonesia memegang 68,4%, sementara sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Management Stock Ownership Program (MSOP), Employee Stock Allocation (ESA), dan Employee/ Management Stock Option (E/MSOP).


===2011 - sekarang===
Perolehan dana segar dari IPO dipergunakan untuk mendukung pertumbuhan dan inovasi yang dilakukan oleh WIKA. Posisi WIKA menjadi kuat, dimana saat itu krisis ekonomi dunia mulai memperlihatkan dampaknya di dalam negeri. Struktur permodalan yang kuat sangat mendukung WIKA dalam meluaskan operasinya ke luar negeri dan terus mengembangkan Engineering Procurement and Construction (EPC), serta berinvestasi dan mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur, khususnya proyek-proyek yang menjadi program pemerintah terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Perusahaan ini kemudian mulai mengoperasikan [[PLTD Bali]] berkapasitas 50 MW, yang merupakan proyek investasi pertamanya di bidang energi. Pada tahun 2013, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan [[PLTU Amurang]]. PLTU tersebut pun menjadi salah satu pemicu pertumbuhan bisnis [[EPC]] dari perusahaan ini. Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mengakuisisi PT [[Sarana Karya]] (Persero). Selain di Indonesia, perusahaan ini juga sempat mengerjakan sejumlah proyek di luar Indonesia, antara lain di [[Timor Leste]] (2012), [[Myanmar]] (2013), [[Malaysia]] (2014), [[Arab Saudi]] (2016), [[Dubai]] (2017), [[Filipina]] (2018), [[Niger]] (2018), [[Taiwan]] (2019), dan [[Senegal]] (2019). Pada tahun 2014, perusahaan ini meresmikan Pusat Kepemimpinan WIKA, yakni Wikasatrian di Bogor. Pada tahun 2014, [[Wijaya Karya Beton]] resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 2016, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan jembatan terpanjang di Sumatera ([[Jembatan Dompak]]), Kalimantan ([[Jembatan Tayan]]), dan Maluku ([[Jembatan Merah Putih]]). Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mulai mengerjakan proyek pembangunan jalur rel kereta cepat pertama di [[Asia Tenggara]], yakni [[Kereta Cepat Jakarta–Bandung]].


Pada tahun 2016 juga, Wijaya Karya Beton dan Wijaya Karya Gedung membentuk sebuah [[joint venture]] dengan nama PT [[Wijaya Karya Pracetak Gedung]] guna menangkap potensi penggunaan beton pracetak untuk membangun hunian vertikal. Pada tahun 2017, perusahaan ini membentuk PT [[Wijaya Karya Serang Panimbang]] sebagai calon pengelola jalan tol Serang-Panimbang yang saat itu sedang dibangun. Pada tahun yang sama, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan [[Simpang Susun Semanggi]], yang merupakan jalan layang dengan lengkung terpanjang di Indonesia. Pada tahun 2017 juga, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan Terminal 3 [[Bandara Internasional Soekarno-Hatta]], yang merupakan terminal penumpang terbesar di Indonesia. Perusahaan ini juga menyelesaikan pembangunan [[Bendungan Jatigede]], yang merupakan bendungan terbesar kedua di Indonesia yang dibangun setelah tahun 1945.
WIKA saat ini memiliki 6 Strategic Business Unit (SBU) yang meliputi konstruksi (Kontruksi sipil dan konstruksi Bangunan Gedung), Mekanikal elektrikal, Industri Beton Pra cetak, Real Estate dan Industri Lainnya yang ke depannya akan semakin terintegrasi menjadi perusahaan Engineering Procurement Construction (EPC) dan Investasi.


Menjelang [[Asian Games 2018]], perusahaan ini juga memenangkan kontrak untuk membangun [[Jakarta International Velodrome]], [[Jakarta International Equestrian Park]], serta Stadion Madya, Lapangan Softball, Lapangan Bisbol, Lapangan Basket, Lapangan Squash di kompleks [[Gelora Bung Karno]], serta [[Wisma Atlet Kemayoran]]. Perusahaan ini kemudian menyelesaikan pembangunan [[MRT Jakarta]] yang menghubungkan [[Lebak Bulus]] dengan [[Bundaran Hotel Indonesia]]. Perusahaan ini lalu juga menyelesaikan pembangunan jalan tol pertama di Kalimantan ([[Jalan Tol Balikpapan-Samarinda]]), Sulawesi ([[Jalan Tol Manado-Bitung]]), serta underpass [[New Yogyakarta International Airport]] sepanjang 14,3 km, yang merupakan underpass terpanjang di Indonesia.<ref name="annual" /><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.wika.co.id/id/pages/who-we-are|title=Tentang Perusahaan|publisher=Wijaya Karya (Persero)|language=id|access-date=5 Oktober 2021}}</ref> Pada bulan Desember 2020, [[Kementerian BUMN]] menunjuk Wijaya Karya Realty sebagai induk holding kepemilikan hotel BUMN,<ref name="holding1">{{Cite web|last=Wareza|first=Monica|date=29 Desember 2020|title=Sah! Wika Realty Jadi Holding Hotel BUMN, Kelola 22 Hotel|url=https://www.industriproperti.com/nasional/siap-siap-sebentar-lagi-holding-hotel-bumn-terwujud/|website=cnbcindonesia.com|publisher=CNBC Indonesia|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20210727042636/https://www.industriproperti.com/nasional/siap-siap-sebentar-lagi-holding-hotel-bumn-terwujud/|archive-date=2021-07-27|dead-url=yes|access-date=27 Juli 2021}}</ref> dengan [[Hotel Indonesia Natour]] akan menjadi operator dari seluruh hotel BUMN yang telah disatukan kepemilikannya ke Wijaya Karya Realty.<ref name="holding2">{{Cite news|last=Wareza|first=Monica|date=26 Februari 2021|title=Erick Bikin Holding, Hotel Indonesia Natour Spin-Off 11 Hotel|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20210226183111-17-226507/erick-bikin-holding-hotel-indonesia-natour-spin-off-11-hotel|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id|publisher=CNBC Indonesia|access-date=27 Juli 2021}}</ref>
<sup>Konstruksi Sipil</sup>
SBU Konstruksi Sipil dikelola dibawah Departemen Sipil Umum dan Departemen Wilayah & Luar Negeri yang terdiri dari sub-sub bidang usaha: jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan, dan ketenagaan. Saat ini, kegiatan usaha SBU Konstruksi Sipil tidak sekadar kontraktor. Didukung oleh Tim Enjinering yang mumpuni, SBU ini berkemampuan mengerjakan rancang bangun (design and build) dari mulai proses perencanaan sampai proses konstruksi. Beberapa proyek yang telah dikerjakan diantaranya adalah Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Wood Chip Pulau Laut, serta Removable Trashrack Banjir Kanal Manggarai.


== Divisi ==
Untuk sub bidang usaha jalan, jalan tol, dan jembatan, SBU ini telah berhasil menyelesaikan berbagai proyek berskala besar dan berteknologi tinggi, diantaranya:
Untuk menjalankan bisnisnya, WIKA saat ini memiliki enam divisi, yakni Infrastruktur 1, Infrastruktur 2, Fasilitas Industri, Listrik & Energi, Bangunan Gedung, dan Luar Negeri.<ref name="annual"/>
• Jembatan Layang Sudirman dan KS Tubun dengan menggunakan teknologi Incremental Launching Method (ILM).
• Jembatan Layang Pasupati Bandung yang merupakan jembatan layang terpanjang di Indonesia dengan teknologi Cable Stayed.
• Jembatan Layang Cikubang-Tol Cipularang Jawa Barat yang merupakan jembatan dengan pilar tertinggi di Indonesia.
• Jembatan Surabaya Madura


=== Infrastruktur ===
Sub bidang pengairan meliputi pembangunan prasarana dan sarana dasar bidang pengairan antara lain bendung, bendungan/dam, saluran irigasi, penyediaan air baku, instalasi pengolahan air bersih, dan penanggulangan banjir.
Divisi Infrastruktur 1 dan Infrastruktur 2 mengerjakan proyek-proyek infrastruktur, seperti jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan, dan ketenagaan. Saat ini, kegiatan usaha Divisi Infrastruktur tidak sekadar kontraktor. Didukung oleh Tim Enjinering yang mumpuni, divisi ini mampu mengerjakan rancang bangun (design and build) dari mulai proses perencanaan sampai proses konstruksi. Beberapa proyek yang telah dikerjakan di antaranya adalah Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Wood Chip Pulau Laut, serta Removable Trashrack Banjir Kanal Manggarai.


=== Bangunan Gedung ===
Di bidang ini, WIKA berhasil merampungkan sejumlah proyek antara lain:
Divisi Bangunan Gedung mengerjakan proyek pembangunan gedung yang dibiayai oleh Pemerintah dan BUMN, sedangkan untuk yang dibiayai swasta, dikerjakan oleh anak usaha WIKA, yakni WIKA Gedung. Divisi ini meliputi Sub Bidang Usaha Bangunan Hunian dan Bangunan Fasilitas. Saat ini, dengan dukungan kemampuan di bidang enjinering, telah melakukan pekerjaan rancang bangun atau design and build, yaitu melakukan pekerjaan sejak proses perencanaan sampai proses konstruksi.
• Bendung Gerak Klambu Barrage dan Bendung Gerak Serayu di propinsi Jawa Tengah.
• Banjir Kanal Timur, Normalisasi Sungai Bengawan Solo, Bendung Amandit di Kalimantan, dan Waduk Jatigede di Jawa Barat.


=== Listrik & Energi ===
Sub bidang usaha prasarana perhubungan meliputi jasa konstruksi prasarana perhubungan darat, laut, dan udara, seperti bandara, pelabuhan laut, termasuk jetty dan terminal peti kemas, dan stasiun kereta api. Beberapa proyek yang telah diselesaikan antara lain:
Divisi ini meliputi sub bidang usaha Minyak & Gas, Sarana Industri, dan Pabrik Fabrikasi Baja. Sub bidang usaha Minyak & Gas meliputi EPC Listrik & Energi di sektor hulu, sektor hilir, dan distribusi dari kegiatan operasi di sektor minyak & gas. Di sektor hulu terkait dengan pekerjaan processing gas plant, crude oil & gas pipeline distribution. Di sektor hilir terkait dengan pekerjaan kilang minyak, pipanisasi, dan tank terminal.
• Pelabuhan Peti Kemas dan Car Terminal Tanjung Priok.
• Double Track Parujakan Cirebon.
• Jalan Tol Surabaya - Mojokerto.


Sub bidang usaha Sarana Industri meliputi Jasa Konstruksi & EPC di bidang industri (pabrik) dan material handling seperti pabrik Pengolahan Kelapa Sawit, pabrik biofuels, pabrik granulasi pupuk NPK, pabrik semen, pabrik farmasi, serta instalasi pengolahan air bersih & limbah.
<sup>Konstruksi Bangunan Gedung</sup>
SBU Konstruksi Bangunan Gedung dikelola oleh Departemen Bangunan Gedung untuk pasar Pemerintah dan BUMN, sedangkan untuk pasar swasta dikelola oleh anak perusahaan tersendiri, WIKA Gedung. SBU konstruksi bangunan gedung meliputi Sub Bidang Usaha Bangunan Hunian dan Bangunan Fasilitas. Saat ini, dengan dukungan kemampuan di bidang enjinering, telah melakukan pekerjaan rancang bangun atau design and build, yaitu melakukan pekerjaan sejak proses perencanaan sampai proses konstruksi.

Sub bidang usaha jasa konstruksi bangunan hunian, meliputi pembangunan apartemen, kondominium, hotel, rumah susun, dan kompleks perumahan.
Sejumlah proyek yang dikerjakan diantaranya:
• Bangunan Hunian: Asrama Universitas Negeri Semarang.
• Bangunan Hotel: Hotel Paragon City, Semarang.

Sub bidang usaha bangunan fasilitas menggarap bangunan fasilitas seperti rumah sakit, terminal penumpang bandara dan stasiun, sarana pendidikan, sarana olahraga, perkantoran, mal dan sarana rekreasi lainnya. Sejumlah proyek yang
dikerjakan antara lain:
• Terminal Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekan Baru, Terminal Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang.
• Terminal Bandar Udara Ngurah Rai, Bali dan Sepinggan, Balikpapan.
• Gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Yogyakarta, Perpustakaan Universitas Medan, Manufacturing Research Center UI Depok.

<sup>Mekanikal Elektrikal</sup>
SBU Mekanikal Elektrikal dikelola oleh Departemen Industrial Plant yang meliputi sub bidang usaha Minyak & Gas, Sarana Industri, dan Pabrik Fabrikasi Baja. Sub bidang usaha Minyak & Gas meliputi EPC Mekanikal Elektrikal di sektor hulu, sektor hilir, dan distribusi dari kegiatan operasi di sektor minyak & gas. Di sektor hulu terkait dengan pekerjaan processing gas plant, crude oil & gas pipeline distribution. Di sektor hilir terkait dengan pekerjaan kilang minyak, pipanisasi, dan tank terminal. Sejumlah Proyek EPC yang sedang dikerjakan saat ini antara lain:
• Proyek EPC Pembangunan Terminal LPG Pressurized di Tanjung Sekong -Banten
• Proyek EPC Pembangunan DPPU Kualanamu – Medan
• Proyek EPC Penggantian Fasilitas DPPU Soekarno – Hatta
• Proyek EPC Relokasi Depot LPG Tanjung Priok
• Proyek EPC Pembangunan pipa Minyak Mentah Tempino – Plaju
• Proyek EPC Penggantian Pipanisasi CB-I Tasikmalaya - Ujung Berung
• Pekerjaan EPC Tie-in PLTP Dieng (Geodipa)

Sub bidang usaha Sarana Industri meliputi Jasa Konstruksi & EPC di bidang industri (pabrik) dan material handling seperti pabrik Pengolahan Kelapa Sawit, pabrik biofuels, pabrik granulasi pupuk NPK, pabrik semen, pabrik farmasi, serta instalasi
pengolahan air bersih & limbah.

Sejumlah Proyek EPC yang sedang dikerjakan saat ini antara lain:
a. Design and Build (Turnkey) 2500 MT per Day Palm Oil Refinery Pulau Laut
b. Out of Pit Crushing & Conveying (OPCC) System ADARO
c. ANTAM Belt Conveyor MOP – PP FeNi 1 Pomala


Sub bidang usaha Pabrik Fabrikasi Baja pada awalnya merupakan sarana pabrikasi pendukung. Namun sejak tahun 2009 ditingkatkan menjadi sub bidang usaha yang dapat mengelola sendiri usahanya mulai dari pemasaran, produksi, dan pengiriman dengan rentang produk yang besar dalam menghasilkan Produk Konstruksi Baja seperti struktur rangka baja, conveyor, pipe rack, tower telekomunikasi, tower transmisi listrik, jembatan rangka baja, tanki baja, silo, hopper, pressure vessel, welded beam, dan steel plate work lainnya. Selain memproduksi produk-produk di atas, saat ini sedang dijajaki produk-produk baja lainnya terkait dengan industri perminyakan dengan target pasar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S), misalnya pekerjaan onshore steel platform, dan komponen industri alat berat (heavy equipment).
Sub bidang usaha Pabrik Fabrikasi Baja pada awalnya merupakan sarana pabrikasi pendukung. Namun sejak tahun 2009 ditingkatkan menjadi sub bidang usaha yang dapat mengelola sendiri usahanya mulai dari pemasaran, produksi, dan pengiriman dengan rentang produk yang besar dalam menghasilkan Produk Konstruksi Baja seperti struktur rangka baja, conveyor, pipe rack, tower telekomunikasi, tower transmisi listrik, jembatan rangka baja, tanki baja, silo, hopper, pressure vessel, welded beam, dan steel plate work lainnya. Selain memproduksi produk-produk di atas, saat ini sedang dijajaki produk-produk baja lainnya terkait dengan industri perminyakan dengan target pasar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S), misalnya pekerjaan onshore steel platform, dan komponen industri alat berat (heavy equipment).


SBU Mekanikal Elektrikal juga dikelola oleh Departemen Energi yang menjalankan usaha dalam bidang konstruksi berbasis EPC (Engineering Procurement Construction) yang terintegrasi. Lingkup pekerjaan yang dilakukan mulai dari pekerjaan rekayasa dasar, rekayasa proses, rekayasa detil, procurement terkait pengadaan equipment, dan construction atau pelaksanaan konstruksi dari proyek-proyek yang telah direncanakan. Saat ini, yang dikerjakan adalah EPC Power Plant, baik yang terkait dengan konstruksi sipil maupun EPC dari Power Plant. Beberapa proyek yang dikerjakan terkait power plant antara lain:
Divisi ini juga menjalankan usaha dalam bidang konstruksi berbasis [[EPC]] yang terintegrasi. Lingkup pekerjaan yang dilakukan mulai dari pekerjaan rekayasa dasar, rekayasa proses, rekayasa detail, procurement terkait pengadaan equipment, dan construction atau pelaksanaan konstruksi dari proyek-proyek yang telah direncanakan. Saat ini, yang dikerjakan adalah EPC Power Plant, baik yang terkait dengan konstruksi sipil maupun EPC dari Power Plant.
• Kontruksi Sipil Power Plant: PLTU Labuhan Angin, PLTU Labuan, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTG Muara Karang, PLTGU Tanjung Priok, dan PLTU Pacitan.
• EPC Power Plant: PLTU Amurang 2 x 25 MW, PLTD Bali 50 MW, PLTU Asam-Asam 2x65MW, Kalimantan Selatan.


== Anak perusahaan ==
Anak perusahaan yang mendukung SBU Mekanikal Elektrikal adalah PT WIKA Insan Pertiwi yang bergerak dibidang instalasi, operasi dan pemeliharaan pembangkit dan peralatan industri. Di bidang energi terbarukan WIKA memiliki anak perusahaan PT WIKA Jabar Power yang bergerak di bidang pengusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Tampomas, Sumedang, Jawa Barat. Investasi pembangkit lainnya yang dikelola di bawah Biro Investasi dengan pola BOT (Build Operate Transfer) PLTD Bali dan PLTG Borang di Palembang, sedangkan dengan pola BOO (Build Operate Owned) PLTMG Rengat, Riau dan PLTD Ambon.
Hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki 8 anak usaha, yakni:
{{div col}}
# PT [[Wijaya Karya Bangunan Gedung]] Tbk
# PT [[Wijaya Karya Beton]] Tbk
# PT [[Wijaya Karya Bitumen]]
# PT [[Wijaya Karya Industri & Konstruksi]]
# PT [[Wijaya Karya Realty]]
# PT [[Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi]]
# PT [[Wijaya Karya Serang Panimbang]]
# PT [[Wijaya Karya Tirta Jaya Jatiluhur]]
{{div col end}}


== Proyek besar ==
Untuk industri beton pracetak (precast) dikelola oleh anak perusahaan PT WIKA Beton, untuk industri dan perdagangan dikelola oleh PT WIKA Intrade, untuk bisnis realti dikelola oleh anak perusahaan PT WIKA Realty, sedangkan penyertaan pada usaha patungan pengusahaan jalan tol dikelola oleh PT MNA untuk tol Surabaya-Mojokerto, PT MKC untuk tol Cengkareng-Kunciran, PT Jasa Marga Bali Tol untuk tol Tanjung Benoa, Bali dan untuk bisnis energi terbarukan dikelola oleh PT WINNER.
=== Infrastruktur ===
#Jembatan Layang Sudirman dan KS Tubun, dengan teknologi Incremental Launching Method (ILM).
#Jembatan Layang Pasupati Bandung, yang merupakan jembatan layang terpanjang di Indonesia dengan teknologi Cable Stayed.
# Jembatan Layang Cikubang di Tol Cipularang, yang merupakan jembatan dengan pilar tertinggi di Indonesia.
# [[Jembatan Suramadu]]
# Jalan Lintas Sumbawa-NTB
# Jembatan Barelang
# Jembatan Layang Purwosari ([[Surakarta]], [[Jawa Tengah]])
# Bendung Gerak Klambu Barrage dan Bendung Gerak Serayu di provinsi Jawa Tengah.
# Banjir Kanal Timur, Normalisasi Sungai Bengawan Solo, Bendung Amandit di Kalimantan, dan Waduk Jatigede di Jawa Barat.
# Pelabuhan Peti Kemas dan Car Terminal Tanjung Priok.
# Terminal Petikemas Koja
# Jalur Ganda [[Stasiun Cirebon Prujakan]]
# Renovasi dan pemasangan kanopi Stasiun Jatimekar, Jatiasih, Jatiluhur, Cibatu, Cibarusah, Bojongkulur, Wanaherang, Cileungsi, Nambo, Cibinong, Cariu, Jatimulya dan Ciangsana.
# Pembangunan stasiun baru Jatiwarna, Kalipayuk, Cileungsi, Jonggol, Jonggol Timur, Setu, Bambu Apus, Jatikramat, Rambutan, Cijantung, Pasar Rebo, Bojonggede, Pasar Minggu, Ancol, Cakung, dan Jatibening.
# Elektrifikasi jalur lintas kereta Tanjung Barat - Jatiwarna - Jatimekar - Cakung, Jatimekar - Jatiasih dan Jatimekar - Ciangsana ex [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]], Cibatu - Jonggol, Jatinegara - Bekasi, Duri - Tangerang dan Tanah Abang - Serpong ex [[Staats Spoorwegen|SS]].
# Pembangunan gardu listrik di daerah Jedor (Jatimekar), Jatiwarna, Lubang Buaya, Pondok Bambu, Jatiluhur, Ciangsana, Nambo, Cileungsi, Cibatu, Cibarusah, Bekasi, Tangerang, Serpong, Pondok Ranji dan Pasar Minggu.
# Jalur Ganda Wanaherang - Jabung - Cakung ex [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]] dan Nambo - Cileungsi - Jonggol - Cianjur ex TTS
# Shortcut Kampung Sawah - Jedor, Jatikramat - Jatiasih, Pabrik Gula Jatiwarna - Manjah Kidul dan Jedor - Tepus.
# Perbaikan rel Citayam - Nambo ex [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]].
# Penggantian gauge rel Sawangan - Tapakan - Bojonggede - Pondokrajeg, Tapakan - Ciseeng (ex PVSM), Wanaherang - Cibubur - Ciracas, Cibubur - Lenteng Agung (ex TjiTM), Megamendung - Sukaraja, Bantargebang - Palokan Ilir, Pasaratas - Kranggan dan Sirnagalih - Jabung (ex TjVSM) dari semula 600&nbsp;mm menjadi 1.067&nbsp;mm
# Jalan Tol Surabaya - Mojokerto.


=== Bangunan Gedung ===
Karena peraturan pemerintah yang mengharuskan BUMN kembali kebisnis intinya. Maka usaha usaha di luar konstruksi dipecah menjadi anak perusahaan, yaitu :
# Asrama [[Universitas Negeri Semarang]]

# Paddock [[Sirkuit Internasional Mandalika]]

# Hotel Paragon City, Semarang
<br />
# Terminal [[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II]] ([[Kota Pekanbaru]])
1. '''[[PT Wijaya Karya Beton (WIKA BETON)]]''' [[Berkas:wikabetonkecil.jpg|75px]]
# Terminal [[Bandar Udara Internasional Hang Nadim]] ([[Kota Batam]])

# Terminal [[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II]] ([[Kota Palembang]])
'''WIKA BETON''' adalah salah satu dari anak perusahaan yang telah berdiri sejak 11 Maret 1997, anak perusahaan ini merupakan perluasan WIKA di bidang industri beton pracetak. WIKA telah memulai konsentrasi pada industri beton pracetak pada tahun 1977 dengan mengembangkan produk beton pracetak untuk teras perumahan. Sejak saat itu, WIKA bertekad mempertahankan pengembangan produk tersebut untuk mengantisipasi adanya pengembangan perencanaan dan datangnya proyek-proyek infrastuktur lain.
# Terminal [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai]] ([[Bali]])

# Terminal [[Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan|Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman]] ([[Kota Balikpapan]])
Pengembangan produk tersebut telah menciptakan beberapa hasil seperti tiang beton untuk jalur pendistribusian energi dan bantalan beton pracetak serta produk lainnya seperti bantalan - bantalan rel kereta api, produk beton untuk jembatan, pipa, dinding penahan tanah dan bangunan gedung dan perumahan yang diimplementasikan untuk berbagai macam proyek. Produk-produk ini dihasilkan pada waktu yang tepat dan diprediksikan akan menjadi produk pemimpin di pasaran.
# Terminal [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin]] ([[Kota Makassar]])

# Gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Yogyakarta
Terlepas dari usaha keras dalam pengembangan produk, WIKA juga melanjutkan pengembangan produk-produk infrastruktur dengan menambah jumlah pabrik di beberapa lokasi. Kini, WIKA BETON telah memiliki 7 pabrik di seluruh Indonesia, seperti di Sumatera Utara, Lampung, Bogor, Majalengka, Boyolali, Pasuruan dan Sulawesi Selatan. Didukung dengan kepemilikan pabrik sendiri, produk yang bervariasi seperti halnya manajemen yang profesional, WIKA BETON telah menjadi penghasil utama dan pemimpin dalam industri beton pracetak di Indonesia. Dalam hal konsistensi jaminan kualitas, WIKA BETON telah melaksanakan “Quality Management System” yang selaras dengan ISO 9000.
# Perpustakaan Universitas Medan

# Pusat Riset Manufaktur Universitas Indonesia.


2. '''[[PT Wijaya Karya Realty (WIKA REALTY)]]''' [[Berkas:wikarealitykecil.jpg|75px]]

'''WIKA REALTY''' fokus pada pengembangan bisnis realty dan property yang juga meliputi layanan konsultasi, perencanaan, layanan konstruksi dan pembukaan lahan. WIKA REALTY telah membangun beberapa perumahan sejak tahun 1985.

Ribuan unit rumah telah dibangun dengan konsep Tamansari, yaitu konsep taman perumahan dengan dukungan fasilitas terbaik bagi keluarga. Lokasinya berada di: Tamansari Pesona Bali di selatan Jakarta, Tamansari Persada Bogor, Tamansari Bukit Damai di Parung, Bogor, Tamansari Bukit Bandung, Tamansari Manglayang Regency di Bandung, Tamansari Bukit Mutiara di Balikpapan.

WIKA Realty telah meraih beberapa penghargaan untuk kesuksesannya dalam pengembangan bidang realty baik dalam skala regional maupun nasional, seperti: The Winner of Ecologically Environment Real Estate in West Java pada tahun 1993, The Winner of Enchantment Tour in Bekasi Region pada tahun 1995, The Winner of Wirastana Adistana Environmental Design of REI National Grade 1995, The Winner of Nusa Adikualita, National Application Award pada tahun1997, The Winner of Environmental Garden Estate in Bandung Region pada tahun 1997.

Untuk memastikan pengembangan kualitas dan kepuasan konsumen, WIKA REALTY telah melaksanakan Manajemen Kualitas ISO 9001 di setiap produknya, hal ini merupakan jawaban dari setiap tantangan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dibuktikan melalui perolehan peningkatan pertumbuhan.).


<br />
3. '''[[PT Wijaya Karya Intrade (WIKA INTRADE)]]'''
<br />
<br />
'''WIKA INTRADE''' adalah anak perusahaan PT WIKA yang berasal dari penggabungan dua divisi yaitu Divisi Produk Metal dan Divisi Perdagangan PT WIKA. Tujuannya adalah untuk meningkatkan perhatian pada manajemen bisnis, untuk lebih mandiri dan untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik.

Tiga bisnis unit terdiri dari: Perdaganan Umum, Metal dan Konversi Energi. Yakin bahwa “quality is our way of live” menjadi aset mendasar dalam membangun kepercayaan konsumen akan kualitas produk WIKA INTRADE. Ini dibuktikan dengan konsistensi komitmen manajemen dalam menjalankan ISO 9000, QS 9000, 5R, K3 dan Total Quality Management (TQM) sebagai salah satu parameter kesuksesan bisnis. Karenanya, telah dibentuk penempatan bisnis dan diferensiasi di setiap SBU agar dapat bertahan dalam era persaingan pasar global yang semakin kompetitif.


<br />
4. '''[[PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA GEDUNG)]]'''
<br />
<br />
Pada tanggal 24 Oktober 2008, WIKA secara resmi mendirikan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung/WG). WG berdiri dengan modal dasar sebesar Rp 200 miliar, serta modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 50 miliar dengan komposisi kepemilikan saham oleh WIKA sebesar 99 persen dan Koperasi Karyawan WIKA sebesar satu (1) persen. Dengan dijadikannya WG sebagai entitas tersendiri, gerak langkah dan pengambilan keputusan dalam rangka perolehan proyek menjadi lebih ringkas dan cepat. Sehingga akan memperkuat kinerja fundamental WIKA selaku perusahaan induk.

Jenis pekerjaan yang menjadi lingkup bisnis WG adalah :
* Gedung Fasilitas meliputi pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan gedung bukan tempat tinggal seperti gedung perkantoran, pendidikan, tempat peribadatan, sarana kesehatan, penginapan, pusat perdagangan, kawasan industri/pabrik, gedung terminal/stasiun, gedung olah raga, gedung kesenian/hiburan, bangunan gudang, hanggar dan lain sebagainya.

Gedung Hunian meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan gedung yang digunakan untuk bangunan tempat tinggal, seperti rumah, perumahan, dan rumah susun.


<br />
5. '''[[PT Wijaya Karya Insan Pertiwi (WIKA INSAN PERTIWI)]]'''
<br />
<br />
Pada 18 November 2008, WIKA merampungkan proses akusisi PT Catur Insan Pertiwi (CIP). CIP adalah salah satu perusahaan tiga besar di Indonesia yang bergerak di bidang erection dan installation mekanikal elektrikal untuk proyek industrial dan power plant. WIKA mengakuisisi 70,08 persen saham CIP dengan nilai valuasi sebesar Rp 23 miliar, ekuivalen dengan 438 lembar saham yang bersumber dari kas internal perseroan. Tujuan dilakukan akuisi perusahaan ini adalah untuk memperkuat pertumbuhan non-organiknya dengan cara meningkatkan efisiensi biaya dan efektivitas operasi, dalam pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Setelah akuisisi nama perusahaan berubah menjadi PT WIKA Insan Pertiwi (WIP).

Kondisi pemasaran khususnya terkait dengan perolehan kontrak baru berdasarkan bidang usaha dapat digambarkan sebagai berikut:
Industrial Plant: 11,9 persen
Power Plant & ME: 46,6 persen
Pabrikasi: 6,7 persen
Operation & Maintenance: 6,8 persen
Mining Equipment: 27,9 persen


<br />
6. '''[[PT Wijaya Karya Jabar Power (WIKA JABAR POWER)]]'''
<br />
<br />
'''WIKA Jabar Power''' dibentuk berdasarkan Akta Notaris A.Budy Priahastyanti Surjaningsih, SH tanggal 16 Juli 2009, sedangkan kegiatan operasi perusahaan dimulai setelah pelaksanaan RUPS pada tanggal 6 November 2009.

Kegiatan Utama WIKA Jabar Power dibagi 2(dua) bagian yaitu:
1. Sisi Hulu Pertambangan Panas Bumi Gunung Tampomas, meliputi: eksplorasi, study kelayakan, dan eksploitasi
2. Sisi Hilir Pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi, meliputi: pembangunan dan pendirian pembangkit, pengoperasian dan pemeliharaan, pengembangan PLTP dan seluruh infrastrukturnya.


=== Listrik & Energi ===
# EPC Pembangunan Terminal LPG Pressurized di Tanjung Sekong -Banten
# EPC Pembangunan DPPU Kualanamu – Medan
# EPC Penggantian Fasilitas DPPU Soekarno – Hatta
# EPC Relokasi Depot LPG Tanjung Priok
# EPC Pembangunan pipa Minyak Mentah Tempino – Plaju
# EPC Penggantian Pipanisasi CB-I Tasikmalaya - Ujung Berung
# EPC Tie-in PLTP Dieng
# Design and Build (Turnkey) 2500 MT per Day Palm Oil Refinery Pulau Laut
# Out of Pit Crushing & Conveying (OPCC) System ADARO
# ANTAM Belt Conveyor MOP – PP FeNi 1 Pomala
# PLTU Labuhan Angin
# PLTU Labuan
# PLTU Pelabuhan Ratu
# PLTG Muara Karang
# PLTGU Tanjung Priok
# PLTU Pacitan
# PLTU Grati 800 MW
# PLTA Garung Wonosobo
# EPC PLTU Amurang 2 x 25 MW
# EPC PLTD Bali 50 MW
# EPC PLTU Asam-Asam 2x65MW, Kalimantan Selatan.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.wika.co.id/ina/ Situs resmi]
* {{id}} [http://www.wika.co.id/ina/ Situs resmi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070312154700/http://www.wika.co.id/ina/ |date=2007-03-12 }}
* {{en}} [http://www.wika.co.id/eng/ Official website]
* {{en}} [http://www.wika.co.id/eng/ Official website] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070306110609/http://www.wika.co.id/eng/ |date=2007-03-06 }}
* [http://www.lkitasia.com/2013/11/wika-realty.html Wika Realty Company Profile] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131201005524/http://www.lkitasia.com/2013/11/wika-realty.html |date=2013-12-01 }}


== Referensi ==
{{BUMN_di_Indonesia}}
{{reflist}}


{{perusahaan-stub}}
{{Wijaya Karya}}
{{BUMN}}
{{Perusahaan konstruksi di Indonesia}}


[[Kategori:BUMN]]
[[Kategori:Wijaya Karya| ]]
[[Kategori:Badan usaha milik negara di Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan konstruksi Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan konstruksi Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1960]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1960]]

[[ms:Wijaya Karya]]

Revisi terkini sejak 28 Mei 2024 16.26

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
WIKA
Sebelumnya
PN Widjaja Karja (1961–1972)
Badan usaha milik negara
Kode emitenIDX: WIKA
IndustriKonstruksi
PendahuluNV Vis en Co.
Didirikan11 Maret 1960; 64 tahun lalu (1960-03-11)
Kantor
pusat
Jakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh
kunci
Agung Budi Waskito[1]
(Direktur Utama)
Jarot Widyoko[2]
(Komisaris Utama)
Produk
MerekTamansari
Jasa
PendapatanRp 16,536 triliun (2020)[3]
Rp 322,343 milyar (2020)[3]
Total asetRp 68,109 triliun (2020)[3]
Total ekuitasRp 16,657 triliun (2020)[3]
PemilikNegara Republik Indonesia (65%)
Publik (35%)
Karyawan
2.834 (2020)[3]
Anak
usaha
Lihat daftar
Situs webwww.wika.co.id

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau biasa disingkat menjadi WIKA, adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki sebelas kantor operasi di Indonesia dan sembilan kantor perwakilan di luar Indonesia.[3]

1958 - 1970

[sunting | sunting sumber]

Perusahaan ini telah eksis sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia dengan nama NV Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co. (NV Vis en Co.), dengan fokus di bisnis pembangunan jaringan listrik dan pipa air. Pada tahun 1958, perusahaan ini resmi diambil alih oleh pemerintah Indonesia, dan pada tahun 1960, Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga mengubah nama perusahaan ini menjadi Perusahaan Bangunan Widjaja Karja. Pada saat itu, kantor pusat perusahaan ini terletak di Jl. Johar No. 10, Jakarta Pusat. Pada tanggal 29 Maret 1961, perusahaan ini resmi dinasionalisasi oleh pemerintah dan ditetapkan menjadi sebuah perusahaan negara (PN) dengan nama PN Widjaja Karja.[4]

Perusahaan ini pun turut membangun Gelora Bung Karno dalam rangka penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces dan Asian Games 1962 di Jakarta. Pada tahun 1962, perusahaan ini memindahkan kantor pusatnya ke Jl. Hayam Wuruk No. 111, Jakarta Pusat. Pada tahun 1972, status perusahaan ini resmi diubah menjadi persero dan namanya disesuaikan dengan EYD menjadi seperti sekarang.[5] Pada dekade 1960-an sampai 1970-an, WIKA mengerjakan sejumlah proyek, antara lain pemasangan jaringan listrik Asahan di Sumatera Utara dan jaringan irigasi Jatiluhur di Jawa Barat.[3][6]

1971 - 1990

[sunting | sunting sumber]

Perusahaan ini kemudian membangun enam pabrik beton yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perusahaan ini lalu meluncurkan produk beton pertamanya, yakni tiang listrik prategang berpenampang H. Perusahaan ini kemudian berekpansi ke bisnis konstruksi gedung dengan membangun gedung tinggi pertamanya, yakni kantor pusat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pada tahun 1979, perusahaan ini kembali memindahkan kantor pusatnya ke Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur. Pada tahun 1982, perusahaan ini membentuk tujuh divisi baru, yakni Sipil Umum, Bangunan Gedung, Sarana Papan, Produk Beton & Logam, Konstruksi Industri, Energi, dan Perdagangan. Perusahaan ini kemudian mulai memproduksi PC Piles dan mempelopori produksi bantalan rel berbahan beton di Indonesia.[3][6]

1991 - 2010

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1997, perusahaan ini memisahkan Divisi Produk Beton menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama PT Wijaya Karya Beton. Pada tahun 2000, Divisi Produk Logam dan Divisi Perdagangan juga dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama PT Wijaya Karya Intrade. Pada tahun 2000 juga, perusahaan ini memisahkan Divisi Sarana Papan menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama PT Wijaya Karya Realty. Untuk pertama kalinya, perusahaan ini juga menerapkan teknologi Incremental Launching Method (ILM) pada proyek pembangunan Flyover Sudirman dan K.S. Tubun di Jakarta. Perusahaan ini kemudian juga mengembangkan perumahan pertamanya, yakni Tamansari Persada Raya di Bekasi, Jawa Barat.

Pada tahun 2005, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan jalan layang Pasupati di Bandung yang menggunakan box girder terberat di Indonesia. Perusahaan ini juga mengerjakan Jembatan Cikubang di Tol Cipularang, yang merupakan jembatan dengan pilar tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2007, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun yang sama, perusahaan ini berekpansi ke luar negeri dengan menjadi mitra Consortium Japonais de l’autoroute algerienne (COJAAL) agar dapat ikut serta membangun jalan tol East West Motorway di Aljazair. Setahun kemudian, perusahaan ini mendirikan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung. Pada tahun 2008 juga, perusahaan ini mengakuisisi PT Catur Insan Pertiwi. Pada tahun 2009, perusahaan ini menjadi pemimpin dalam konsosium BUMN Karya yang membangun Jembatan Suramadu, jembatan terpanjang di Indonesia.[3][6]

2011 - sekarang

[sunting | sunting sumber]

Perusahaan ini kemudian mulai mengoperasikan PLTD Bali berkapasitas 50 MW, yang merupakan proyek investasi pertamanya di bidang energi. Pada tahun 2013, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan PLTU Amurang. PLTU tersebut pun menjadi salah satu pemicu pertumbuhan bisnis EPC dari perusahaan ini. Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mengakuisisi PT Sarana Karya (Persero). Selain di Indonesia, perusahaan ini juga sempat mengerjakan sejumlah proyek di luar Indonesia, antara lain di Timor Leste (2012), Myanmar (2013), Malaysia (2014), Arab Saudi (2016), Dubai (2017), Filipina (2018), Niger (2018), Taiwan (2019), dan Senegal (2019). Pada tahun 2014, perusahaan ini meresmikan Pusat Kepemimpinan WIKA, yakni Wikasatrian di Bogor. Pada tahun 2014, Wijaya Karya Beton resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2016, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan jembatan terpanjang di Sumatera (Jembatan Dompak), Kalimantan (Jembatan Tayan), dan Maluku (Jembatan Merah Putih). Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mulai mengerjakan proyek pembangunan jalur rel kereta cepat pertama di Asia Tenggara, yakni Kereta Cepat Jakarta–Bandung.

Pada tahun 2016 juga, Wijaya Karya Beton dan Wijaya Karya Gedung membentuk sebuah joint venture dengan nama PT Wijaya Karya Pracetak Gedung guna menangkap potensi penggunaan beton pracetak untuk membangun hunian vertikal. Pada tahun 2017, perusahaan ini membentuk PT Wijaya Karya Serang Panimbang sebagai calon pengelola jalan tol Serang-Panimbang yang saat itu sedang dibangun. Pada tahun yang sama, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan Simpang Susun Semanggi, yang merupakan jalan layang dengan lengkung terpanjang di Indonesia. Pada tahun 2017 juga, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang merupakan terminal penumpang terbesar di Indonesia. Perusahaan ini juga menyelesaikan pembangunan Bendungan Jatigede, yang merupakan bendungan terbesar kedua di Indonesia yang dibangun setelah tahun 1945.

Menjelang Asian Games 2018, perusahaan ini juga memenangkan kontrak untuk membangun Jakarta International Velodrome, Jakarta International Equestrian Park, serta Stadion Madya, Lapangan Softball, Lapangan Bisbol, Lapangan Basket, Lapangan Squash di kompleks Gelora Bung Karno, serta Wisma Atlet Kemayoran. Perusahaan ini kemudian menyelesaikan pembangunan MRT Jakarta yang menghubungkan Lebak Bulus dengan Bundaran Hotel Indonesia. Perusahaan ini lalu juga menyelesaikan pembangunan jalan tol pertama di Kalimantan (Jalan Tol Balikpapan-Samarinda), Sulawesi (Jalan Tol Manado-Bitung), serta underpass New Yogyakarta International Airport sepanjang 14,3 km, yang merupakan underpass terpanjang di Indonesia.[3][6] Pada bulan Desember 2020, Kementerian BUMN menunjuk Wijaya Karya Realty sebagai induk holding kepemilikan hotel BUMN,[7] dengan Hotel Indonesia Natour akan menjadi operator dari seluruh hotel BUMN yang telah disatukan kepemilikannya ke Wijaya Karya Realty.[8]

Untuk menjalankan bisnisnya, WIKA saat ini memiliki enam divisi, yakni Infrastruktur 1, Infrastruktur 2, Fasilitas Industri, Listrik & Energi, Bangunan Gedung, dan Luar Negeri.[3]

Infrastruktur

[sunting | sunting sumber]

Divisi Infrastruktur 1 dan Infrastruktur 2 mengerjakan proyek-proyek infrastruktur, seperti jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan, dan ketenagaan. Saat ini, kegiatan usaha Divisi Infrastruktur tidak sekadar kontraktor. Didukung oleh Tim Enjinering yang mumpuni, divisi ini mampu mengerjakan rancang bangun (design and build) dari mulai proses perencanaan sampai proses konstruksi. Beberapa proyek yang telah dikerjakan di antaranya adalah Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Wood Chip Pulau Laut, serta Removable Trashrack Banjir Kanal Manggarai.

Bangunan Gedung

[sunting | sunting sumber]

Divisi Bangunan Gedung mengerjakan proyek pembangunan gedung yang dibiayai oleh Pemerintah dan BUMN, sedangkan untuk yang dibiayai swasta, dikerjakan oleh anak usaha WIKA, yakni WIKA Gedung. Divisi ini meliputi Sub Bidang Usaha Bangunan Hunian dan Bangunan Fasilitas. Saat ini, dengan dukungan kemampuan di bidang enjinering, telah melakukan pekerjaan rancang bangun atau design and build, yaitu melakukan pekerjaan sejak proses perencanaan sampai proses konstruksi.

Listrik & Energi

[sunting | sunting sumber]

Divisi ini meliputi sub bidang usaha Minyak & Gas, Sarana Industri, dan Pabrik Fabrikasi Baja. Sub bidang usaha Minyak & Gas meliputi EPC Listrik & Energi di sektor hulu, sektor hilir, dan distribusi dari kegiatan operasi di sektor minyak & gas. Di sektor hulu terkait dengan pekerjaan processing gas plant, crude oil & gas pipeline distribution. Di sektor hilir terkait dengan pekerjaan kilang minyak, pipanisasi, dan tank terminal.

Sub bidang usaha Sarana Industri meliputi Jasa Konstruksi & EPC di bidang industri (pabrik) dan material handling seperti pabrik Pengolahan Kelapa Sawit, pabrik biofuels, pabrik granulasi pupuk NPK, pabrik semen, pabrik farmasi, serta instalasi pengolahan air bersih & limbah.

Sub bidang usaha Pabrik Fabrikasi Baja pada awalnya merupakan sarana pabrikasi pendukung. Namun sejak tahun 2009 ditingkatkan menjadi sub bidang usaha yang dapat mengelola sendiri usahanya mulai dari pemasaran, produksi, dan pengiriman dengan rentang produk yang besar dalam menghasilkan Produk Konstruksi Baja seperti struktur rangka baja, conveyor, pipe rack, tower telekomunikasi, tower transmisi listrik, jembatan rangka baja, tanki baja, silo, hopper, pressure vessel, welded beam, dan steel plate work lainnya. Selain memproduksi produk-produk di atas, saat ini sedang dijajaki produk-produk baja lainnya terkait dengan industri perminyakan dengan target pasar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S), misalnya pekerjaan onshore steel platform, dan komponen industri alat berat (heavy equipment).

Divisi ini juga menjalankan usaha dalam bidang konstruksi berbasis EPC yang terintegrasi. Lingkup pekerjaan yang dilakukan mulai dari pekerjaan rekayasa dasar, rekayasa proses, rekayasa detail, procurement terkait pengadaan equipment, dan construction atau pelaksanaan konstruksi dari proyek-proyek yang telah direncanakan. Saat ini, yang dikerjakan adalah EPC Power Plant, baik yang terkait dengan konstruksi sipil maupun EPC dari Power Plant.

Anak perusahaan

[sunting | sunting sumber]

Hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki 8 anak usaha, yakni:

Proyek besar

[sunting | sunting sumber]

Infrastruktur

[sunting | sunting sumber]
  1. Jembatan Layang Sudirman dan KS Tubun, dengan teknologi Incremental Launching Method (ILM).
  2. Jembatan Layang Pasupati Bandung, yang merupakan jembatan layang terpanjang di Indonesia dengan teknologi Cable Stayed.
  3. Jembatan Layang Cikubang di Tol Cipularang, yang merupakan jembatan dengan pilar tertinggi di Indonesia.
  4. Jembatan Suramadu
  5. Jalan Lintas Sumbawa-NTB
  6. Jembatan Barelang
  7. Jembatan Layang Purwosari (Surakarta, Jawa Tengah)
  8. Bendung Gerak Klambu Barrage dan Bendung Gerak Serayu di provinsi Jawa Tengah.
  9. Banjir Kanal Timur, Normalisasi Sungai Bengawan Solo, Bendung Amandit di Kalimantan, dan Waduk Jatigede di Jawa Barat.
  10. Pelabuhan Peti Kemas dan Car Terminal Tanjung Priok.
  11. Terminal Petikemas Koja
  12. Jalur Ganda Stasiun Cirebon Prujakan
  13. Renovasi dan pemasangan kanopi Stasiun Jatimekar, Jatiasih, Jatiluhur, Cibatu, Cibarusah, Bojongkulur, Wanaherang, Cileungsi, Nambo, Cibinong, Cariu, Jatimulya dan Ciangsana.
  14. Pembangunan stasiun baru Jatiwarna, Kalipayuk, Cileungsi, Jonggol, Jonggol Timur, Setu, Bambu Apus, Jatikramat, Rambutan, Cijantung, Pasar Rebo, Bojonggede, Pasar Minggu, Ancol, Cakung, dan Jatibening.
  15. Elektrifikasi jalur lintas kereta Tanjung Barat - Jatiwarna - Jatimekar - Cakung, Jatimekar - Jatiasih dan Jatimekar - Ciangsana ex NIS, Cibatu - Jonggol, Jatinegara - Bekasi, Duri - Tangerang dan Tanah Abang - Serpong ex SS.
  16. Pembangunan gardu listrik di daerah Jedor (Jatimekar), Jatiwarna, Lubang Buaya, Pondok Bambu, Jatiluhur, Ciangsana, Nambo, Cileungsi, Cibatu, Cibarusah, Bekasi, Tangerang, Serpong, Pondok Ranji dan Pasar Minggu.
  17. Jalur Ganda Wanaherang - Jabung - Cakung ex NIS dan Nambo - Cileungsi - Jonggol - Cianjur ex TTS
  18. Shortcut Kampung Sawah - Jedor, Jatikramat - Jatiasih, Pabrik Gula Jatiwarna - Manjah Kidul dan Jedor - Tepus.
  19. Perbaikan rel Citayam - Nambo ex NIS.
  20. Penggantian gauge rel Sawangan - Tapakan - Bojonggede - Pondokrajeg, Tapakan - Ciseeng (ex PVSM), Wanaherang - Cibubur - Ciracas, Cibubur - Lenteng Agung (ex TjiTM), Megamendung - Sukaraja, Bantargebang - Palokan Ilir, Pasaratas - Kranggan dan Sirnagalih - Jabung (ex TjVSM) dari semula 600 mm menjadi 1.067 mm
  21. Jalan Tol Surabaya - Mojokerto.

Bangunan Gedung

[sunting | sunting sumber]
  1. Asrama Universitas Negeri Semarang
  2. Paddock Sirkuit Internasional Mandalika
  3. Hotel Paragon City, Semarang
  4. Terminal Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II (Kota Pekanbaru)
  5. Terminal Bandar Udara Internasional Hang Nadim (Kota Batam)
  6. Terminal Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (Kota Palembang)
  7. Terminal Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai (Bali)
  8. Terminal Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Kota Balikpapan)
  9. Terminal Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin (Kota Makassar)
  10. Gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Yogyakarta
  11. Perpustakaan Universitas Medan
  12. Pusat Riset Manufaktur Universitas Indonesia.

Listrik & Energi

[sunting | sunting sumber]
  1. EPC Pembangunan Terminal LPG Pressurized di Tanjung Sekong -Banten
  2. EPC Pembangunan DPPU Kualanamu – Medan
  3. EPC Penggantian Fasilitas DPPU Soekarno – Hatta
  4. EPC Relokasi Depot LPG Tanjung Priok
  5. EPC Pembangunan pipa Minyak Mentah Tempino – Plaju
  6. EPC Penggantian Pipanisasi CB-I Tasikmalaya - Ujung Berung
  7. EPC Tie-in PLTP Dieng
  8. Design and Build (Turnkey) 2500 MT per Day Palm Oil Refinery Pulau Laut
  9. Out of Pit Crushing & Conveying (OPCC) System ADARO
  10. ANTAM Belt Conveyor MOP – PP FeNi 1 Pomala
  11. PLTU Labuhan Angin
  12. PLTU Labuan
  13. PLTU Pelabuhan Ratu
  14. PLTG Muara Karang
  15. PLTGU Tanjung Priok
  16. PLTU Pacitan
  17. PLTU Grati 800 MW
  18. PLTA Garung Wonosobo
  19. EPC PLTU Amurang 2 x 25 MW
  20. EPC PLTD Bali 50 MW
  21. EPC PLTU Asam-Asam 2x65MW, Kalimantan Selatan.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Dewan Direksi". Wijaya Karya (Persero). Diakses tanggal 5 Oktober 2021. 
  2. ^ "Dewan Komisaris". Wijaya Karya (Persero). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-05. Diakses tanggal 5 Oktober 2021. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k "Laporan Tahunan 2020" (PDF). Wijaya Karya (Persero). Diakses tanggal 5 Oktober 2021. 
  4. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 64 tahun 1961" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 5 Oktober 2021. 
  5. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 40 tahun 1971" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 5 Oktober 2021. 
  6. ^ a b c d "Tentang Perusahaan". Wijaya Karya (Persero). Diakses tanggal 5 Oktober 2021. 
  7. ^ Wareza, Monica (29 Desember 2020). "Sah! Wika Realty Jadi Holding Hotel BUMN, Kelola 22 Hotel". cnbcindonesia.com. CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-27. Diakses tanggal 27 Juli 2021. 
  8. ^ Wareza, Monica (26 Februari 2021). "Erick Bikin Holding, Hotel Indonesia Natour Spin-Off 11 Hotel". CNBC Indonesia. CNBC Indonesia. Diakses tanggal 27 Juli 2021.