Kereta api Bima: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
(966 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{ |
{{untuk|kegunaan lain|Bima (disambiguasi)}} |
||
{{ |
{{Infobox layanan kereta api |
||
| box_width = |
| box_width = |
||
| name = Kereta |
| name = Kereta api Bima |
||
| |
| logo = PapanKeretaApi Bima 2022.svg |
||
| |
| logo_width = 300 |
||
| image = Bima 60.jpg |
|||
| logo_width = 288 |
|||
| |
| image_width = 300 |
||
| caption = Kereta api Bima melaju setelah melintasi [[Stasiun Tambun]] |
|||
| image_width = 300 |
|||
| |
| jenis = Kereta api antarkota |
||
| status = Beroperasi |
|||
| type = Eksekutif Satwa |
|||
| lokal = [[Daerah Operasi I Jakarta]] |
|||
| system = Kereta Api Cepat |
|||
| pendahulu = Bintang Sendja dan Bintang Fadjar |
|||
| status = Beroperasi |
|||
| mulai = {{Start date|1967|6|1}} <br> ({{age in years and days|1967|6|1}}) |
|||
| locale = Daop 1 Jakarta |
|||
| berakhir = |
|||
| start = [[Stasiun Gambir|Gambir]], [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] |
|||
| penerus = |
|||
| end = [[Stasiun Malang|Malang Kota Baru]], [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] |
|||
| pemilik = [[Kereta Api Indonesia]] |
|||
| stations = 12 |
|||
| |
| penumpangharian = |
||
| website = |
|||
| ridership = |
|||
| start = [[Stasiun Gambir|Gambir]] |
|||
| routenumber = 33-34 Dan 7133L-7134L |
|||
| |
| pemberhentian = |
||
| end = [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] |
|||
| open = [[1 Juni]] [[1967]], [[9 Juni]] [[1990]] (kelas [[Kereta api eksekutif|Eksekutif]]), [[1 Agustus]] [[2002]] (Eksekutif Argo) |
|||
| jarak = 821 km |
|||
| close = |
|||
| waktutempuh = 10 jam 35 menit |
|||
| reopen = |
|||
| frekuensi = Satu kali keberangkatan tiap hari |
|||
| owner = [[PT Kereta Api Indonesia]] |
|||
| rel = Rel berat |
|||
| operator = [[Daerah Operasi I Jakarta]] |
|||
| kelas = Eksekutif dan ''compartment suite'' |
|||
| character = |
|||
| difabel = |
|||
| depot = Jatinegara (JNG) (Lokomotif), Jakartakota (JAKK) (Kereta) |
|||
| tempatduduk = |
|||
| stock = [[CC201]], [[CC203]], [[CC204]], dan [[CC206]] |
|||
* 50 tempat duduk disusun 2–2 (eksekutif) <br>''kursi dapat direbahkan dan diputar'' |
|||
| linelength = 825 km |
|||
* 16 tempat duduk disusun 1-1 (''compartment suite'')<br>''kursi dapat direbahkan menjadi tempat tidur sehingga kursi bisa diputar sesuai arah lajur kereta'' |
|||
| tracklength = |
|||
| tempattidur = Ada (hanya untuk kelas ''compartment suite'') |
|||
| notrack = |
|||
| restorasi = Ada |
|||
| gauge = 1069 mm |
|||
| jendela = Kaca panorama dupleks, dengan ''blinds'', lapisan laminasi isolator panas. |
|||
| el = |
|||
| hiburan = Ada |
|||
| speed = {{convert|60|km/h|mph|abbr=on}} s.d. {{convert|100|km/h|mph|abbr=on}} |
|||
| bagasi = Ada ''(hanya di interior kereta eksekutif)'' |
|||
| elevation = |
|||
| lainlain = Lampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara. |
|||
| map = {{Kereta api Bima/rute}} |
|||
| lok = CC 206 |
|||
| gauge = 1.067 mm |
|||
| map = {{Peta rute kereta api Bima dan Argo Semeru|inline=y}} |
|||
| map_state = collapsed |
|||
| kecepatan = 80 s.d 120 km/jam |
|||
| pemilikjalur = [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Indonesia|Ditjen KA, Kemenhub RI]] |
|||
| nomorjadwal = 59-60 |
|||
}} |
}} |
||
'''Kereta api Bima''' merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ''[[kereta compartment suite|compartment suite]]'' yang dioperasikan oleh [[Kereta Api Indonesia]] (KAI) untuk melayani relasi [[Stasiun Gambir|Gambir]]–[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] melalui lintas tengah [[Jawa]]. Nama ''Bima'' sendiri merupakan kependekan dari "Biru Malam",<ref>{{Cite news|last=Handayani|first=Maulida Sri|title=Nostalgia "Cinta di Kereta Biru Malam" dalam Kereta Sleeper Bima|url=https://tirto.id/nostalgia-cinta-di-kereta-biru-malam-dalam-kereta-sleeper-bima-cMhB|work=Tirto|language=id|access-date=2022-04-24}}</ref><ref>{{Cite tweet|user=KAI121|publisher=PT Kereta Api Indonesia (Persero)|number=473006102716485634|title=47 tahun sudah KA #Bima (Biru Malam) beroperasi melintasi rute Gambir - Yogyakarta - Madiun - Surabaya Gubeng}}</ref> yang merupakan penerus dari dua layanan kereta tidur sebelumnya yaitu ''Bintang Sendja'' dan ''Bintang Fadjar'' pada tahun 1967. |
|||
Kereta api Bima diluncurkan pada 1 Juni 1967, mengawali sejarah pengoperasian kereta api yang dilengkapi penyejuk udara berfreon di Indonesia. Per tahun 2002, kereta api Bima beroperasi menggunakan bekas rangkaian [[Kereta api Argo Bromo Anggrek#Kereta api JS950 Argo Bromo (1995–2000-an)|kereta api JS950 Argo Bromo]] sebelum beroperasi menggunakan rangkaian kereta keluaran 2016 dan keluaran tahun 2018 buatan Industri Kereta Api (INKA). |
|||
'''Kereta api Bima''' adalah kereta api kelas eksekutif satwa yang dioperasikan [[PT Kereta Api Indonesia]] (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan [[Stasiun Gambir]] (GMR) - [[Stasiun Surabaya Gubeng]] (SGU) dan [[Stasiun Surabaya Gubeng]] (SGU) - [[Stasiun Malang]] (ML) dan sebaliknya dengan melewati jalur selatan. Meskipun kelas satwa, KA Bima adalah KA Eksekutif sekelas Argo dan menggunakan kereta Argo. |
|||
== Sejarah == |
|||
Kereta api Bima pertama kali diluncurkan pada tanggal [[1 Juni]] [[1967]]; mengawali sejarah pengoperasian kereta api berpengatur suhu ruangan/ ''Air Conditioner ''bersistem Modern di Indonesia. KA ini melayani perjalanan koridor [[Jakarta]] - [[Surabaya]] lewat [[Yogyakarta]]. Nama Bima merupakan singkatan dari Biru Malam, karena pada awal peluncurannya rangkaian kereta api ini bercat biru dan beroperasi pada malam hari. Selain itu, kata Bima dianalogikan pula dengan nama dari salah satu tokoh pewayangan [[Bima]] yang memang digambarkan memiliki karakter tubuh tinggi besar, kokoh, kekar, kuat dan pemberani. Karakter itu dilekatkan pada KA Bima untuk menggambarkan kehandalan perjalanan dan kualitas pelayanannya yang selalu siap dalam berbagai cuaca. |
|||
=== Awal pengoperasian kereta api === |
|||
==== Layanan kereta tidur ==== |
|||
Kereta api Bima pertama kali beroperasi pada 1 Juni 1967, memiliki rute yang sama seperti pendahulunya, Bintang Fadjar dan Bintang Sendja, yaitu melalui [[stasiun Semarang Tawang]] dan [[Stasiun Kedungjati|Kedungjati]] atau lintas utara [[Jawa]]. Setelah beberapa minggu berikutnya, rute mengalami perubahan, yaitu melalui [[stasiun Purwokerto]] dan [[stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] atau lintas tengah Jawa.<ref name="masbagus">[http://masbagusadventure.blogspot.com/2010/03/kereta-api-express-malam-bima.html Kereta api Express Malam Bima]</ref> Kereta api ini dilengkapi kereta tidur berwarna biru buatan [[Waggonbau Görlitz]], [[Jerman Timur]]. |
|||
[[File:Kereta Pembangkit P 0 67 02.jpg|thumb|left|Salah satu [[kereta pembangkit]] buatan Waggonbau Görlitz tahun 1967 yang dulu dipakai oleh KA Bima, kini dipakai oleh [[KA Ranggajati]]]] |
|||
== Kelas == |
|||
Selama tahun 1960-an hingga awal 1980-an, kereta api Bima beroperasi dengan susunan rangkaian kereta: 1 buah lokomotif (bercorak hijau-kuning PNKA/PJKA), 2 kereta tidur kelas I (SAGW), 2 kereta tidur kelas II (SBGW), 1 kereta makan (FW), 1 kereta pembangkit (DPW), dan 1 kereta bagasi. Kereta tidur SAGW—diperuntukkan bagi penumpang yang membayar tiket termahal—dilengkapi jendela lebar dengan lorong dan kompartemen yang luas, serta fasilitas lain seperti lemari pakaian, wastafel, serta tempat tidur yang dapat dilipat menjadi tempat duduk dan menghadap arah perjalanan,<ref name="masbagus" /> sedangkan kereta tidur SBGW dilengkapi kaca jendela yang lebih pendek, fasilitas tempat tidur sebanyak tiga tingkat, serta tempat merokok di koridor. Fasilitas yang disediakan pada kereta makan saat itu berupa makanan dengan sistem tuslah serta bagian dalam yang menyerupai restoran.<ref name="masbagus" /> Kualitas layanan kereta api Bima saat itu dianggap "sejajar dengan kualitas hotel berbintang sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran untuk penginapan dan transportasi."<ref>{{Cite web|url=https://www.kabarpenumpang.com/mengenal-eksotisme-layanan-kereta-tidur-di-indonesia/|title=Mengenal Eksotisme Layanan Kereta Tidur di Indonesia|last=Seno|first=Adjie|date=2017-02-01|website=KabarPenumpang.com|language=|access-date=2020-04-29}}</ref> |
|||
Di awal pengoperasiannya, KA Bima dilengkapi dengan [[kereta]] berfasilitas tempat tidur kelas 1 (SAGW) dan kelas 2 (SBGW) dan eksterior kereta yang sengaja dicat dengan warna biru. Seiring waktu, kereta tidur mulai diganti dengan kereta bertempat duduk. Sejak tanggal [[9 Juni]] [[1990]] KA Bima mengalami perubahan interior menjadi kereta kelas eksekutif dengan tetap dilengkapi fasilitas pendingin ruangan (AC) dengan menghapus fasilitas kereta bertempat tidur. Kereta Couchette tetap dipertahankan sampai 1995 dan akhirnya dihilangkan. Perubahan layanan dilakukan lagi sejak tanggal [[1 Agustus]] [[2002]] dengan mengganti rangkaian kereta api Bima dengan rangkaian kereta api sekelas Argo dengan kapasitas angkut sebanyak 320 - 400 orang (membawa rangkaian 6 - 8 kereta kelas eksekutif). Rangkaian KA Bima terdiri dari 6 - 8 kereta kelas eksekutif argo (K1), 1 Kereta Makan Eksekutif (KM1), 1 Kereta Pembangkit Listrik (P), dan 1 Kereta Bagasi (B). |
|||
==== Penghapusan layanan kereta tidur ==== |
|||
== Stasiun == |
|||
Karena alasan sosial, PJKA mengganti kereta tidur SAGW dengan dua rangkaian kereta kelas eksekutif buatan [[Astra Arad]] asal [[Rumania]] bernomor seri K1-847''xx'' (dibuat pada 1984, nomor baru: K1 0 84 ''xx''<ref group="catatan" name="penomoran"/>)—diyakini sebagai "kereta kelas eksekutif terburuk yang pernah dimiliki oleh PJKA" karena kursi yang kurang nyaman dan tidak dapat diputar sehingga dapat "menurunkan kualitas layanan kereta api tersebut"—serta dirangkaikan secara bersamaan dengan kereta tidur SBGW.<ref>{{Cite web|url=https://merahputih.com/post/read/kembalinya-kereta-tidur-di-jalur-kereta-indonesia|title=Kembalinya Kereta Tidur di Jalur Kereta Indonesia|last=Raharjo|first=Paksi Suryo|date=2018-04-17|website=MerahPutih|access-date=2020-02-24}}</ref> Terdapat sisa kereta tidur SAGW yang sempat digunakan pada layanan PJKA lainnya, seperti kereta api [[kereta api Mutiara Utara|Mutiara Utara]], Senja, atau [[kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]] sebelum dilakukan perombakan menjadi kereta kelas eksekutif. Tiga kereta di antaranya menjadi kereta kenegaraan—kini telah dirombak menjadi [[kereta wisata komersial di Indonesia|kereta pariwisata]], antara lain kereta wisata Nusantara, Bali, dan Toraja. |
|||
Perjalanan [[Stasiun Gambir|Gambir]] - [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] - [[Stasiun Malang|Malang]] melalui Lintas Selatan ditempuh dalam waktu kurang lebih 13 jam dan berhenti di stasiun [[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]] (arah ke Jakarta), [[Stasiun Jatibarang|Jatibarang]], [[Stasiun Cirebon|Cirebon]], [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]], [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]], [[Stasiun Madiun|Madiun]], [[Stasiun Jombang|Jombang]] ,[[Stasiun Mojokerto|Mojokerto]], [[Stasiun Sidoarjo|Sidoarjo]],[[Stasiun Lawang|Lawang]],[[Stasiun Malang|Malang.]] Selain itu, banyak penumpang KA Bima yang melanjutkan perjalanan ke [[Denpasar]], [[Jember]], [[Pasuruan]], [[Probolinggo]] dan [[Banyuwangi]] dengan menggunakan [[Kereta api Mutiara Timur]]. Pada pagi harinya, rangkaian KA Bima yang berada di Surabaya digunakan untuk trayek Surabaya - Malang PP. (KA 7133L dan 7134L) |
|||
Setelah dilakukan penghapusan layanan kereta tidur SAGW, kereta api Bima tetap beroperasi dengan susunan rangkaian kereta kelas eksekutif dan kereta tidur SBGW hingga akhir 1980-an. Kereta tidur SBGW berhenti beroperasi pada awal 1990-an kemudian semua kereta tidur yang tidak terpakai tersebut dirombak menjadi kereta kelas eksekutif biasa—menghilangkan fasilitas tempat tidur kemudian diganti dengan tempat duduk. Sistem penomoran bekas kereta tidur SAGW dan SBGW diubah menjadi K1-67''xxx'' (K1 0 67 ''xx'').<ref group="catatan" name="penomoran">Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 tahun 2010.</ref> |
|||
== Jadwal Perjalanan == |
|||
Peran kereta tidur SAGW maupun SBGW kemudian digantikan oleh kereta kuset—kereta kelas ekonomi buatan pabrik [[Nippon Sharyo]] yang telah ada sejak 1964 dilakukan perbaikan dengan menambahkan pendingin ruangan, sekat ruangan, serta memasang tempat tidur paten. |
|||
{| class="wikitable" |
|||
=== Pengoperasian kereta api saat ini === |
|||
==== Layanan kereta api kelas eksekutif (1995–sekarang) ==== |
|||
[[Berkas:KA-Bima 03-2015.JPG|kiri|jmpl|Kereta api Bima saat menggunakan rangkaian kereta lama buatan INKA keluaran 1995 hingga 2016 di [[Stasiun Gambir]]]] |
|||
[[Berkas:BimaTrain2019.jpg|jmpl|Kereta api Bima akan memasuki [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] dari [[Stasiun Malang|Malang]], 2019]] |
|||
Pada tahun 1995, peluncuran salah satu layanan kereta api Argo, JS950 Argo Bromo, menyebabkan beberapa penumpang memilih layanan kereta api ''Argo'' karena ia memiliki waktu tempuh yang lebih cepat—beroperasi melalui lintas utara Jawa seperti layanan kereta api yang telah ada sebelumnya, yaitu [[kereta api Mutiara Utara|Mutiara Utara]] dan [[kereta api Suryajaya|Suryajaya]]. |
|||
[[Berkas:KA Bima Sticker HUT KAI 76 Tahun.jpg|jmpl|Kereta api Bima saat melintasi [[Mekarsari, Tambun Selatan, Bekasi|Walet, Tambun]], 2021]] |
|||
Dengan adanya peluncuran [[kereta api Argo Bromo Anggrek]] dengan rangkaian kereta buatan [[INKA]] keluaran 1997 menyebabkan persediaan untuk pengoperasian kereta api Argo Bromo menjadi berlimpah sehingga rangkaian kereta api JS950 Argo Bromo sempat dialihkan untuk pengoperasian kereta api ini—rangkaian kereta tersebut sewaktu-waktu digunakan apabila rangkaian kereta Argo Bromo Anggrek mengalami masalah. Setelah dilakukan penambahan rangkaian kereta api Argo Bromo Anggrek pada 2001 serta layanan kereta api JS950 Argo Bromo dihapus, bekas rangkaian kereta api JS950 Argo Bromo digunakan sepenuhnya untuk pengoperasian kereta api ini mulai 2002 hingga 2016. |
|||
Rute kereta api ini sempat diperpanjang hingga [[Stasiun Malang]] per 6 Februari 2014, Namun, rute kereta api ini kemudian dikembalikan lagi seperti semula pada 1 September 2020 karena tingkat keterisian penumpang di lintas Surabaya–Malang menurun yang diakibatkan [[Pandemi Covid-19 di Indonesia|Pandemi COVID-19]].<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/550381/surabaya-malang-dilayani-kereta-eksekutif-bima|title=Surabaya-Malang Dilayani Kereta Eksekutif Bima|last=Saleh|first=Nurdin|date=2014-02-02|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2020-04-29|editor-last=TNR|editor-first=Nurdin Saleh}}</ref> Operasional KA Bima di koridor Malang―Surabaya bisa dianggap mengisi posisi yang ditinggalkan oleh [[kereta api Jatayu]] yang sudah tidak beroperasi sejak tahun 2000. |
|||
Sejak 21 Juli 2016, kereta api ini beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas eksekutif buatan INKA keluaran 2016 yang dilengkapi dengan bogie TB-1014 (K10), namun kereta api ini kemudian beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat per akhir tahun 2020. |
|||
Mulai tanggal 28 September 2022, bertepatan dengan Dirgahayu [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]] ke 77 tahun, Kereta api Bima ditingkatkan kecepatannya menjadi 120 km/jam.<ref>{{Cite web|last=Farozy|first=Ikko Haidar|date=2022-09-08|title=Sambut Ulang Tahun KAI Ke-77, Semakin Banyak KA yang Semakin Cepat!|url=https://redigest.web.id/2022/09/sambut-ulang-tahun-kai-ke-77-semakin-banyak-ka-yang-semakin-cepat/|website=Railway Enthusiast Digest|language=id-ID|access-date=2022-09-09}}</ref> |
|||
Mulai tanggal 1 Juni 2023, tepatnya bertepatan dengan pemberlakuan [[grafik perjalanan kereta api]] (Gapeka) 2023 dan hari ulang tahun kereta api Bima ke-56, kereta api Bima [[Kereta api Argo Semeru#Pola pengoperasian|saling bertukar rangkaian]] dengan [[Kereta api Argo Semeru]] yang beroperasi di relasi yang sama dengan jadwal pagi.<ref name="Penomoran KA">{{cite book|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202305/KP-DJKA_67_TAHUN_2023_GAPEKA_JAWA_2023.pdf#page=56|title=Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023|page=56|date=14 April 2023|accessdate=12 Mei 2023|publisher=PT [[Kereta Api Indonesia]] (Persero)|location=[[Bandung]]|via=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]}}</ref> |
|||
[[Berkas:Argo Lawu New Generation in BKS with rangkaian Bima & Semeru.jpg|jmpl|kiri|Rencana rangkaian baja nirkarat generasi terbaru '''Trainset 9''' yang akan dipakai untuk Kereta api Bima & Kereta api Argo Semeru, namun rangkaian ini sedang dipinjam sementara untuk [[Kereta api Argo Lawu]], rangkaian aslinya sedang penyegaran livery terbaru di PT INKA Madiun.]] |
|||
Setelah keempat kereta api unggulan, [[Argo Lawu]], [[Argo Dwipangga]], [[Kereta api Taksaka|Taksaka]] dan [[Argo Bromo Anggrek]] mendapat rangkaian baja nirkarat generasi terbaru buatan PT INKA, Kereta api Bima dan [[Argo Semeru]] sudah mendapatkan rangkaian kereta eksekutif baja nirkarat generasi kedua, namun pengoperasian ini akan dipakai sebelum hari Ulang Tahun ke 57 tahun (Bima) dan ke 1 tahun (Argo Semeru) di bulan Juni 2024 mendatang. |
|||
==== Penambahan kembali layanan kereta tidur ==== |
|||
[[File:Indonesian's New Compartment Suites Train (T1 0 08 02 ML).jpg|Rangkaian kereta tidur milik Bima dan {{KA|Argo Semeru}}. Awalnya sebagai kereta eksekutif biasa keluaran 2008 yang kemudian dimodifikasi menjadi kereta tidur oleh [[Balai Yasa Manggarai]]|jmpl|kiri]] |
|||
Pada tanggal 10 Oktober 2023, rangkaian kereta tidur (T1) dari kereta api Bima diresmikan kembali dengan nama kelas '''Compartment Suites''' ({{lang-id|Kompartemen Mewah}}) setelah "mati suri" selama sekitar 30 tahun.<ref>{{cite news|last=Karina|first=Dina|date=9 Oktober 2023|title=KAI Resmi Jual Tiket KA Suite Compartment, Jakarta-Surabaya Mulai dari Rp1,9 Juta|url=https://www.kompas.tv/ekonomi/450428/kai-resmi-jual-tiket-ka-suite-compartment-jakarta-surabaya-mulai-dari-rp1-9-juta|work=[[Kompas TV]]|location=[[Jakarta]]|publisher=[[KG Media]]}}</ref> Rangkaian kereta tidur ini merupakan hasil modifikasi dari [[Balai Yasa Manggarai]] sebanyak 3 unit, yang memberikan sentuhan mewah meliputi ''in train entertainment'' ({{lang-id|hiburan di dalam kereta api}}), kursi tidur dengan 180 derajat, pintu otomatis, toilet canggih dan sebagainya yang memberikan kesan mewah. Berbeda dengan kereta tidur terdahulu yang menggunakan tempat tidur, kereta baru ini menggunakan kursi yang memiliki banyak fitur yang canggih. Rangkaian kereta ini dipakai kereta Bima dan [[Kereta api Argo Semeru|Argo Semeru]]. Rangkaian tersebut mula-mula diuji coba dengan relasi Gambir–Cirebon setelah melalui tes dinamis dengan relasi Manggarai–Cikampek. |
|||
=== Lokomotif === |
|||
Pada masa PNKA hingga PJKA, lokomotif [[Lokomotif BB200|BB200]], [[Lokomotif BB201|BB201]], atau [[Lokomotif CC200|CC200]] sempat digunakan sebagai lokomotif penarik kereta api ini. Namun, lokomotif [[Lokomotif BB301|BB301]] dan [[Lokomotif BB304|BB304]] lebih sering digunakan untuk menarik kereta api ini hingga ia mulai menggunakan lokomotif [[Lokomotif CC201|CC201]] buatan [[General Electric]] pada tahun 1977. |
|||
Pada rentang tahun 1995 hingga 2013, lokomotif [[Lokomotif CC203|CC203]] dan [[Lokomotif CC204|CC204]] sering digunakan sebagai penarik kereta api ini sebelum digantikan dengan [[Lokomotif CC206|CC206]]. |
|||
== Stasiun pemberhentian == |
|||
{|class="wikitable" |
|||
|- |
|- |
||
!Provinsi |
|||
! Stasiun !! Kedatangan !! Keberangkatan |
|||
!Kota/Kabupaten |
|||
!Stasiun<ref name="Gapeka 2023: Pulau Jawa">{{cite book|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202305/KP-DJKA_67_TAHUN_2023_GAPEKA_JAWA_2023.pdf#page=254|title=Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023|page=254|date=14 April 2023|accessdate=12 Mei 2023|publisher=PT [[Kereta Api Indonesia]] (Persero)|location=[[Bandung]]|via=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]}}</ref> |
|||
!Keterangan |
|||
!Status |
|||
|- |
|- |
||
| colspan=2 rowspan="2" |[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] |
|||
!colspan=3|'''KA 33 (Surabaya Gubeng-Gambir)''' |
|||
| {{sta|Gambir}} |
|||
| {{rint|jakarta|tjk2}}<br>Stasiun ujung, terintegrasi dengan bus BRT [[Transjakarta]] |
|||
|★ |
|||
|- |
|- |
||
| {{sta|Jatinegara}} |
|||
| [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] || - || 18.15 |
|||
| {{rint|jakarta|blue}} {{rint|jakarta|tjk5}} {{rint|jakarta|tjk10}} {{rint|jakarta|tjk11}}<br>Terintegrasi dengan [[Commuter Line Cikarang]] dan bus BRT Transjakarta |
|||
| ▲ |
|||
|- |
|- |
||
| [[Jawa Barat]] || [[Kota Cirebon]]||{{sta|Cirebon}} |
|||
| [[Stasiun Mojokerto|Mojokerto]] || 18.50 || 18.56 |
|||
| Terletak di Jalan Lintas Utara Jawa |
|||
| ■ |
|||
|- |
|- |
||
| rowspan=5 | [[Jawa Tengah]] |
|||
| [[Stasiun Jombang|Jombang]] || 19.18 || 19.23 |
|||
|[[Kabupaten Banyumas|Banyumas]] |
|||
|[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]] |
|||
|{{rint|banyumas|k1bm}} {{rint|banyumas|k3bm}}<br>Terintegrasi dengan bus [[Teman Bus]] (Trans Banyumas) dan [[Trans Jateng]] di Terminal Pasar Pon |
|||
|■ |
|||
|- |
|- |
||
|[[Kabupaten Cilacap|Cilacap]] |
|||
| [[Stasiun Madiun|Madiun]] || 20.35 || 20.42 |
|||
|[[Stasiun Kroya|Kroya]] |
|||
| rowspan="2" |– |
|||
|■ |
|||
|- |
|- |
||
|[[Kabupaten Kebumen|Kebumen]] |
|||
| [[Stasiun Solo Balapan|Solobalapan]] || 21.56 || 22.05 |
|||
|[[Stasiun Kebumen|Kebumen]] |
|||
|■ |
|||
|- |
|- |
||
|[[Kabupaten Purworejo|Purworejo]] |
|||
| [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] || 22.51 || 23.00 |
|||
|[[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]] |
|||
|{{rint|yogyakarta|blue}}<br>Terintegrasi dengan [[Commuter Line Prambanan Ekspres]] |
|||
|■ |
|||
|- |
|- |
||
| [[Kota Surakarta]] |
|||
| [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]] || 01.07 || 01.13 |
|||
| [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]] |
|||
| {{rint|yogyakarta|y}} {{rint|yogyakarta|as}} {{rint|yogyakarta|k2s}} {{rint|yogyakarta|k6s}} {{Rail-interchange|solo|k2s}} {{Rail-interchange|solo|k6s}}<br>Terintegrasi dengan [[kereta api Bandara Internasional Adi Soemarmo]], [[Commuter Line Yogyakarta]], serta layanan bus [[Batik Solo Trans]], [[Trans Jateng]], dan layanan bus antarkota di [[Terminal Tirtonadi]] |
|||
|■ |
|||
|- |
|- |
||
|[[Daerah Istimewa Yogyakarta]] |
|||
| [[Stasiun Cirebon|Cirebon]] || 03.20 || 03.25 |
|||
|[[Kota Yogyakarta]] |
|||
|[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] |
|||
|{{rint|yogyakarta|y}} {{rint|yogyakarta|blue}} {{rint|yogyakarta|ya}}<br>Terintegrasi dengan Commuter Line Yogyakarta, Prambanan Ekspres, [[Kereta api Bandara Internasional Yogyakarta|Lin YIA]], dan bus [[Trans Jogja]] Istimewa beserta [[Teman Bus]] Yogyakarta |
|||
|■ |
|||
|- |
|- |
||
| rowspan="6" |[[Jawa Timur]] |
|||
| [[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]] || 05.57 || 05.59 |
|||
| [[Kota Madiun]] |
|||
| {{sta|Madiun}} |
|||
| rowspan=2| – |
|||
|■ |
|||
|- |
|- |
||
| rowspan=2 | [[Kabupaten Nganjuk|Nganjuk]] |
|||
| [[Stasiun Gambir|Gambir]] || 06.24 || - |
|||
| {{sta|Nganjuk}} |
|||
|■ |
|||
|- |
|- |
||
| {{sta|Kertosono}} |
|||
!colspan=3|'''KA 34 (Gambir-Surabaya Gubeng)''' |
|||
| rowspan=2 | {{rint|surabaya|dh}}<br>Terintegrasi dengan [[Commuter Line Dhoho, Penataran, dan Tumapel|Commuter Line Dhoho]] |
|||
|■ |
|||
|- |
|- |
||
| [[Kabupaten Jombang|Jombang]] |
|||
| [[Stasiun Gambir|Gambir]] || - || 17.00 |
|||
| {{sta|Jombang}} |
|||
|■ |
|||
|- |
|- |
||
| [[Kota Mojokerto]] |
|||
| [[Stasiun Jatibarang|Jatibarang]] || 19.10 || 19.12 |
|||
| {{sta|Mojokerto}} |
|||
| {{rint|surabaya|j}} {{rint|surabaya|dh}}<br>Terintegrasi dengan [[Commuter Line Dhoho, Penataran, dan Tumapel|Commuter Line Dhoho]] dan [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Jenggala|Jenggala]] |
|||
|■ |
|||
|- |
|- |
||
|[[Kota Surabaya]]||[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] |
|||
| [[Stasiun Cirebon|Cirebon]] || 19.44 || 19.49 |
|||
|{{rint|surabaya|b}} {{rint|surabaya|dh}} {{rint|surabaya|pe}} {{rint|surabaya|j}} {{rint|surabaya|si}} {{rint|surabaya|sp}} {{rint|surabaya|t}} {{rint|surabaya|fd7}}<br>Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Arjonegoro|Arjonegoro]], [[Commuter Line Dhoho, Penataran, dan Tumapel|Dhoho, Penataran, Tumapel]], [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Jenggala|Jenggala]], [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Sindro|Sindro]], [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Supas|Supas]], [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Tumapel|Tumapel]], dan angkutan pengumpan [[Wirawiri Suroboyo]]. |
|||
|- |
|||
|★ |
|||
| [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]] || 21.53 || 22.02 |
|||
|} |
|||
'''Legenda''' |
|||
{| class="wikitable" |
|||
|+ |
|||
|★ |
|||
|Stasiun ujung (terminus) |
|||
|- |
|- |
||
|■ |
|||
| [[Stasiun Kutowinangun|Kutowinangun]] || 23.19 || 23.25 |
|||
|Berhenti untuk semua arah |
|||
|- |
|- |
||
|○ |
|||
| [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] || 00.28 || 00.35 |
|||
|Berhenti hanya pada jadwal malam |
|||
|- |
|||
| [[Stasiun Solo Balapan|Solobalapan]] || 01.19 || 01.25 |
|||
|- |
|||
| [[Stasiun Madiun|Madiun]] || 02.37 || 02.45 |
|||
|- |
|||
| [[Stasiun Jombang|Jombang]] || 03.57 || 04.00 |
|||
|- |
|||
| [[Stasiun Mojokerto|Mojokerto]] || 04.20 || 04.23 |
|||
|- |
|||
| [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] || 05.15 || - |
|||
|- |
|- |
||
|▲ |
|||
|Berhenti hanya mengarah ke Gambir (satu arah) |
|||
|} |
|} |
||
== |
== Insiden == |
||
Pada Oktober 2010, kereta api Bima bersinggungan dengan rangkaian [[kereta api Gaya Baru Malam Selatan]] paling belakang yang belum terparkir penuh di [[Stasiun Purwosari]].<ref>[http://nasional.news.viva.co.id/news/read/180775-ka-bima-tabrak-ka-gaya-baru-di-solo Di Solo, KA Bima Tabrak KA Gaya Baru]</ref> |
|||
Pada 8 September 2015 pukul 05.20, kereta api Bima menabrak mobil bak terbuka yang menerobos pintu perlintasan di [[Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur]]. Akibatnya, jadwal kereta api jarak jauh dan KRL menjadi terganggu.<ref>[http://metro.tempo.co/read/news/2015/09/08/083698644/kereta-bima-tabrak-mobil-di-cipinang-ka-komuter-terhambat Tempo: Kereta Bima Tabrak Mobil di Cipinang, KA Komuter Terhambat]</ref> |
|||
Pada 10 November 2015, seorang ibu beserta anaknya tewas tertabrak kereta api Bima pada perlintasan tanpa palang pintu di [[Kramatjegu, Taman, Sidoarjo]] setelah pulang dari pasar.<ref>{{Cite news|title=Ibu dan Anak Tewas Tertabrak KA Bima di Perlintasan Tanpa Pintu|url=https://daerah.sindonews.com/berita/1060459/23/ibu-dan-anak-tewas-tertabrak-ka-bima-di-perlintasan-tanpa-pintu|last=Rouf|first=Abdul|newspaper=[[Koran Sindo]]|publisher=[[Media Nusantara Citra]]|location=[[Surabaya]]|language=id-ID|access-date=2022-04-24}}</ref> |
|||
== Galeri == |
|||
<gallery mode="packed-hover" heights="190"> |
|||
Berkas:Bima-Int1401.JPG|Tampak dalam pada rangkaian kereta api Bima lama. |
|||
Berkas:Interior Baru KA Bima.jpg|Tampak dalam kereta api Bima keluaran 2016 yang juga digunakan pada kereta api lainnya. |
|||
Berkas:Kereta api Bima dengan Logo KAI Terbaru.jpg|Semasa KA Bima masih menggunakan rangkaian Kereta eksekutif New Image (K1 2016) sebelum diganti dengan kereta api stainless steel (K1 2018/2019). |
|||
</gallery> |
|||
== Lihat pula == |
|||
* [[Kereta api Eendaagsche Express|Eendaagsche Express]] |
|||
* [[Kereta api Argo Semeru]] |
|||
* [[Kereta api Argo Bromo Anggrek]] |
|||
== Catatan kaki == |
|||
* Pada bulan Oktober 2010, Kereta Api Bima menyerempet Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan kereta paling belakang, di [[Stasiun Purwosari]], Jawa Tengah,karena KA Gaya Baru Malam Selatan belum parkir penuh |
|||
{{reflist|group=catatan}} |
|||
== Referensi == |
|||
[[Berkas:KA InteriorKA Bima.JPG|thumb|right|Interior KA Eksekutif Bima]] |
|||
{{reflist}} |
|||
* Pada 24 Juli 2013, [[Kereta api Bima|KA 34/7134 Bima Tambahan]] menabrak [[Angkutan Kota|Angkot S25 Jurusan Lemah Tengah-Lapangan Parkir Mall Sumarrecon]] di PJL 63H Kedunggedeh angkot nopol B-7142-FAA sekitar pukul 17.34 |
|||
== Pranala |
== Pranala luar == |
||
{{commons cat|Bima Train|Kereta api Bima}} |
|||
*[http://www.kereta-api.co.id/ Situs resmi PT KAI]] |
|||
{{id}} [https://www.kai.id/ Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia] |
|||
{{Daftar KA penumpang Indonesia}} |
|||
{{DaftarKeretaApi}} |
|||
{{Topik Jakarta}} |
|||
{{DEFAULTSORT:Bima}} |
|||
[[Kategori:Kereta api di Indonesia|Bima]] |
|||
[[Kategori:Kereta api penumpang bernama di Indonesia|Bima]] |
|||
[[Kategori:Kereta api eksekutif|Bima]] |
[[Kategori:Kereta api eksekutif|Bima]] |
Revisi terkini sejak 19 Oktober 2024 04.39
Informasi umum | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jenis layanan | Kereta api antarkota | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Status | Beroperasi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Daerah operasi | Daerah Operasi I Jakarta | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pendahulu | Bintang Sendja dan Bintang Fadjar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mulai beroperasi | 1 Juni 1967 (57 tahun, 155 hari) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operator saat ini | Kereta Api Indonesia | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lintas pelayanan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Stasiun awal | Gambir | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Stasiun akhir | Surabaya Gubeng | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jarak tempuh | 821 km | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Waktu tempuh rerata | 10 jam 35 menit | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Frekuensi perjalanan | Satu kali keberangkatan tiap hari | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jenis rel | Rel berat | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pelayanan penumpang | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kelas | Eksekutif dan compartment suite | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pengaturan tempat duduk |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pengaturan tempat tidur | Ada (hanya untuk kelas compartment suite) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas restorasi | Ada | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas observasi | Kaca panorama dupleks, dengan blinds, lapisan laminasi isolator panas. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas hiburan | Ada | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas bagasi | Ada (hanya di interior kereta eksekutif) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas lain | Lampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Teknis sarana dan prasarana | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lebar sepur | 1.067 mm | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kecepatan operasional | 80 s.d 120 km/jam | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor pada jadwal | 59-60 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Kereta api Bima merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan compartment suite yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melayani relasi Gambir–Surabaya Gubeng melalui lintas tengah Jawa. Nama Bima sendiri merupakan kependekan dari "Biru Malam",[1][2] yang merupakan penerus dari dua layanan kereta tidur sebelumnya yaitu Bintang Sendja dan Bintang Fadjar pada tahun 1967.
Kereta api Bima diluncurkan pada 1 Juni 1967, mengawali sejarah pengoperasian kereta api yang dilengkapi penyejuk udara berfreon di Indonesia. Per tahun 2002, kereta api Bima beroperasi menggunakan bekas rangkaian kereta api JS950 Argo Bromo sebelum beroperasi menggunakan rangkaian kereta keluaran 2016 dan keluaran tahun 2018 buatan Industri Kereta Api (INKA).
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Awal pengoperasian kereta api
[sunting | sunting sumber]Layanan kereta tidur
[sunting | sunting sumber]Kereta api Bima pertama kali beroperasi pada 1 Juni 1967, memiliki rute yang sama seperti pendahulunya, Bintang Fadjar dan Bintang Sendja, yaitu melalui stasiun Semarang Tawang dan Kedungjati atau lintas utara Jawa. Setelah beberapa minggu berikutnya, rute mengalami perubahan, yaitu melalui stasiun Purwokerto dan Yogyakarta atau lintas tengah Jawa.[3] Kereta api ini dilengkapi kereta tidur berwarna biru buatan Waggonbau Görlitz, Jerman Timur.
Selama tahun 1960-an hingga awal 1980-an, kereta api Bima beroperasi dengan susunan rangkaian kereta: 1 buah lokomotif (bercorak hijau-kuning PNKA/PJKA), 2 kereta tidur kelas I (SAGW), 2 kereta tidur kelas II (SBGW), 1 kereta makan (FW), 1 kereta pembangkit (DPW), dan 1 kereta bagasi. Kereta tidur SAGW—diperuntukkan bagi penumpang yang membayar tiket termahal—dilengkapi jendela lebar dengan lorong dan kompartemen yang luas, serta fasilitas lain seperti lemari pakaian, wastafel, serta tempat tidur yang dapat dilipat menjadi tempat duduk dan menghadap arah perjalanan,[3] sedangkan kereta tidur SBGW dilengkapi kaca jendela yang lebih pendek, fasilitas tempat tidur sebanyak tiga tingkat, serta tempat merokok di koridor. Fasilitas yang disediakan pada kereta makan saat itu berupa makanan dengan sistem tuslah serta bagian dalam yang menyerupai restoran.[3] Kualitas layanan kereta api Bima saat itu dianggap "sejajar dengan kualitas hotel berbintang sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran untuk penginapan dan transportasi."[4]
Penghapusan layanan kereta tidur
[sunting | sunting sumber]Karena alasan sosial, PJKA mengganti kereta tidur SAGW dengan dua rangkaian kereta kelas eksekutif buatan Astra Arad asal Rumania bernomor seri K1-847xx (dibuat pada 1984, nomor baru: K1 0 84 xx[catatan 1])—diyakini sebagai "kereta kelas eksekutif terburuk yang pernah dimiliki oleh PJKA" karena kursi yang kurang nyaman dan tidak dapat diputar sehingga dapat "menurunkan kualitas layanan kereta api tersebut"—serta dirangkaikan secara bersamaan dengan kereta tidur SBGW.[5] Terdapat sisa kereta tidur SAGW yang sempat digunakan pada layanan PJKA lainnya, seperti kereta api Mutiara Utara, Senja, atau Mutiara Selatan sebelum dilakukan perombakan menjadi kereta kelas eksekutif. Tiga kereta di antaranya menjadi kereta kenegaraan—kini telah dirombak menjadi kereta pariwisata, antara lain kereta wisata Nusantara, Bali, dan Toraja.
Setelah dilakukan penghapusan layanan kereta tidur SAGW, kereta api Bima tetap beroperasi dengan susunan rangkaian kereta kelas eksekutif dan kereta tidur SBGW hingga akhir 1980-an. Kereta tidur SBGW berhenti beroperasi pada awal 1990-an kemudian semua kereta tidur yang tidak terpakai tersebut dirombak menjadi kereta kelas eksekutif biasa—menghilangkan fasilitas tempat tidur kemudian diganti dengan tempat duduk. Sistem penomoran bekas kereta tidur SAGW dan SBGW diubah menjadi K1-67xxx (K1 0 67 xx).[catatan 1]
Peran kereta tidur SAGW maupun SBGW kemudian digantikan oleh kereta kuset—kereta kelas ekonomi buatan pabrik Nippon Sharyo yang telah ada sejak 1964 dilakukan perbaikan dengan menambahkan pendingin ruangan, sekat ruangan, serta memasang tempat tidur paten.
Pengoperasian kereta api saat ini
[sunting | sunting sumber]Layanan kereta api kelas eksekutif (1995–sekarang)
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1995, peluncuran salah satu layanan kereta api Argo, JS950 Argo Bromo, menyebabkan beberapa penumpang memilih layanan kereta api Argo karena ia memiliki waktu tempuh yang lebih cepat—beroperasi melalui lintas utara Jawa seperti layanan kereta api yang telah ada sebelumnya, yaitu Mutiara Utara dan Suryajaya.
Dengan adanya peluncuran kereta api Argo Bromo Anggrek dengan rangkaian kereta buatan INKA keluaran 1997 menyebabkan persediaan untuk pengoperasian kereta api Argo Bromo menjadi berlimpah sehingga rangkaian kereta api JS950 Argo Bromo sempat dialihkan untuk pengoperasian kereta api ini—rangkaian kereta tersebut sewaktu-waktu digunakan apabila rangkaian kereta Argo Bromo Anggrek mengalami masalah. Setelah dilakukan penambahan rangkaian kereta api Argo Bromo Anggrek pada 2001 serta layanan kereta api JS950 Argo Bromo dihapus, bekas rangkaian kereta api JS950 Argo Bromo digunakan sepenuhnya untuk pengoperasian kereta api ini mulai 2002 hingga 2016.
Rute kereta api ini sempat diperpanjang hingga Stasiun Malang per 6 Februari 2014, Namun, rute kereta api ini kemudian dikembalikan lagi seperti semula pada 1 September 2020 karena tingkat keterisian penumpang di lintas Surabaya–Malang menurun yang diakibatkan Pandemi COVID-19.[6] Operasional KA Bima di koridor Malang―Surabaya bisa dianggap mengisi posisi yang ditinggalkan oleh kereta api Jatayu yang sudah tidak beroperasi sejak tahun 2000.
Sejak 21 Juli 2016, kereta api ini beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas eksekutif buatan INKA keluaran 2016 yang dilengkapi dengan bogie TB-1014 (K10), namun kereta api ini kemudian beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat per akhir tahun 2020.
Mulai tanggal 28 September 2022, bertepatan dengan Dirgahayu PT Kereta Api Indonesia ke 77 tahun, Kereta api Bima ditingkatkan kecepatannya menjadi 120 km/jam.[7]
Mulai tanggal 1 Juni 2023, tepatnya bertepatan dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2023 dan hari ulang tahun kereta api Bima ke-56, kereta api Bima saling bertukar rangkaian dengan Kereta api Argo Semeru yang beroperasi di relasi yang sama dengan jadwal pagi.[8]
Setelah keempat kereta api unggulan, Argo Lawu, Argo Dwipangga, Taksaka dan Argo Bromo Anggrek mendapat rangkaian baja nirkarat generasi terbaru buatan PT INKA, Kereta api Bima dan Argo Semeru sudah mendapatkan rangkaian kereta eksekutif baja nirkarat generasi kedua, namun pengoperasian ini akan dipakai sebelum hari Ulang Tahun ke 57 tahun (Bima) dan ke 1 tahun (Argo Semeru) di bulan Juni 2024 mendatang.
Penambahan kembali layanan kereta tidur
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 10 Oktober 2023, rangkaian kereta tidur (T1) dari kereta api Bima diresmikan kembali dengan nama kelas Compartment Suites (bahasa Indonesia: Kompartemen Mewah) setelah "mati suri" selama sekitar 30 tahun.[9] Rangkaian kereta tidur ini merupakan hasil modifikasi dari Balai Yasa Manggarai sebanyak 3 unit, yang memberikan sentuhan mewah meliputi in train entertainment (bahasa Indonesia: hiburan di dalam kereta api), kursi tidur dengan 180 derajat, pintu otomatis, toilet canggih dan sebagainya yang memberikan kesan mewah. Berbeda dengan kereta tidur terdahulu yang menggunakan tempat tidur, kereta baru ini menggunakan kursi yang memiliki banyak fitur yang canggih. Rangkaian kereta ini dipakai kereta Bima dan Argo Semeru. Rangkaian tersebut mula-mula diuji coba dengan relasi Gambir–Cirebon setelah melalui tes dinamis dengan relasi Manggarai–Cikampek.
Lokomotif
[sunting | sunting sumber]Pada masa PNKA hingga PJKA, lokomotif BB200, BB201, atau CC200 sempat digunakan sebagai lokomotif penarik kereta api ini. Namun, lokomotif BB301 dan BB304 lebih sering digunakan untuk menarik kereta api ini hingga ia mulai menggunakan lokomotif CC201 buatan General Electric pada tahun 1977.
Pada rentang tahun 1995 hingga 2013, lokomotif CC203 dan CC204 sering digunakan sebagai penarik kereta api ini sebelum digantikan dengan CC206.
Stasiun pemberhentian
[sunting | sunting sumber]Legenda
★ | Stasiun ujung (terminus) |
■ | Berhenti untuk semua arah |
○ | Berhenti hanya pada jadwal malam |
▲ | Berhenti hanya mengarah ke Gambir (satu arah) |
Insiden
[sunting | sunting sumber]Pada Oktober 2010, kereta api Bima bersinggungan dengan rangkaian kereta api Gaya Baru Malam Selatan paling belakang yang belum terparkir penuh di Stasiun Purwosari.[11]
Pada 8 September 2015 pukul 05.20, kereta api Bima menabrak mobil bak terbuka yang menerobos pintu perlintasan di Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Akibatnya, jadwal kereta api jarak jauh dan KRL menjadi terganggu.[12]
Pada 10 November 2015, seorang ibu beserta anaknya tewas tertabrak kereta api Bima pada perlintasan tanpa palang pintu di Kramatjegu, Taman, Sidoarjo setelah pulang dari pasar.[13]
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Tampak dalam pada rangkaian kereta api Bima lama.
-
Tampak dalam kereta api Bima keluaran 2016 yang juga digunakan pada kereta api lainnya.
-
Semasa KA Bima masih menggunakan rangkaian Kereta eksekutif New Image (K1 2016) sebelum diganti dengan kereta api stainless steel (K1 2018/2019).
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Handayani, Maulida Sri. "Nostalgia "Cinta di Kereta Biru Malam" dalam Kereta Sleeper Bima". Tirto. Diakses tanggal 2022-04-24.
- ^ @KAI121 (June 1, 2014). "47 tahun sudah KA #Bima (Biru Malam) beroperasi melintasi rute Gambir - Yogyakarta - Madiun - Surabaya Gubeng" (Tweet) – via Twitter.
- ^ a b c Kereta api Express Malam Bima
- ^ Seno, Adjie (2017-02-01). "Mengenal Eksotisme Layanan Kereta Tidur di Indonesia". KabarPenumpang.com. Diakses tanggal 2020-04-29.
- ^ Raharjo, Paksi Suryo (2018-04-17). "Kembalinya Kereta Tidur di Jalur Kereta Indonesia". MerahPutih. Diakses tanggal 2020-02-24.
- ^ Saleh, Nurdin (2014-02-02). TNR, Nurdin Saleh, ed. "Surabaya-Malang Dilayani Kereta Eksekutif Bima". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-04-29.
- ^ Farozy, Ikko Haidar (2022-09-08). "Sambut Ulang Tahun KAI Ke-77, Semakin Banyak KA yang Semakin Cepat!". Railway Enthusiast Digest. Diakses tanggal 2022-09-09.
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 56. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
- ^ Karina, Dina (9 Oktober 2023). "KAI Resmi Jual Tiket KA Suite Compartment, Jakarta-Surabaya Mulai dari Rp1,9 Juta". Kompas TV. Jakarta: KG Media.
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 254. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
- ^ Di Solo, KA Bima Tabrak KA Gaya Baru
- ^ Tempo: Kereta Bima Tabrak Mobil di Cipinang, KA Komuter Terhambat
- ^ Rouf, Abdul. "Ibu dan Anak Tewas Tertabrak KA Bima di Perlintasan Tanpa Pintu". Koran Sindo. Surabaya: Media Nusantara Citra. Diakses tanggal 2022-04-24.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber](Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia