Lompat ke isi

Kabupaten Bojonegoro: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Apri DAV (bicara | kontrib)
k Menambahkan "kabupaten" (agar menyeragamkan dengan artikel kabupaten yang lain)
 
(533 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{dati2|nama=Kabupaten Bojonegoro
{{tentang|kabupaten|kecamatan bernama sama|Kecamatan Bojonegoro}}
{{redirect|Bojonegoro}}
|propinsi=[[Jawa Timur]]
{{pp-vandalism|small=yes}}
|ibukota=Bojonegoro
{{Dati2
|luas=2.384,02 km²
| settlement_type = Kabupaten
|penduduk=1.213.000 (2003)
| nama = Kabupaten Bojonegoro
|kepadatan=509
| translit_lang1_type1 = [[Bahasa Jawa|Jawa]]
|kecamatan=27
| nama lain =
|kelurahan=-
| lambang = Seal of Bojonegoro Regency.svg
|kodearea=0353
| peta = Locator kabupaten bojonegoro.png
|dau=Rp. -
| translit_lang1_info1 = {{resize|10pt|''Bojånagårå''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Jawa#Fonologi|Gêdrig]])}}<br> {{resize|11pt|بَوجاناڮارا}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pégon]])}}<br> {{resize|10pt|ꦧꦺꦴꦗꦤꦒꦫ}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa|Hånåcåråkå]])}}
|lambang= [[Gambar:Lambang bojonegoro.jpg|80px]]
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|peta= [[Gambar:Locator_kabupaten_bojonegoro.png]]
|perrow = 1/2/2
|koordinat=-
|image1=Hutan Bojonegoro.jpg
|dasar hukum=-
|image2=Minyak Bojonegoro.jpg
|tanggal=-
|image3=Bojonegoro temple.jpg
|motto=-
|image4=Kayangan Api Bojonegoro1.jpg
|kepala daerah=[[Bupati]]
|image5=Bojonegoro bengawan solo.jpg
|nama kepala daerah=-
|web=www.bojonegoro.go.id
}}
}}
| caption = '''Dari atas, kiri ke kanan'''; Hutan jati di Bojonegoro; penambangan minyak tradisional di Kedewan; Klenteng Hok Swie Bio; Kayangan Api; Aliran Bengawan Solo
| koordinat = {{Coord|-7.150191|111.881532|display=inline, title}}
| motto = Jêr kartå raharjå måwå karyå<br />{{small|{{jv}} Bekerja keraslah untuk mewujudkan daerah yang sejahtera}}<br/>(1977 Masehi)<ref name="lambang">Lambang Kabupaten Bojonegoro, ditetapkan berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 1977.</ref>
| semboyan = Bojonegoro Produkif
| slogan = Pinarak Bojonegoro
| julukan = {{hlist|Tayub|Energi|<br>Bumi Angling Dharma}}<!--untuk daerah kabupaten, tidak disebutkan julukan "kota"-->
| propinsi = [[Jawa Timur]]
| ibukota = [[Bojonegoro, Bojonegoro|Bojonegoro]]
| luas = 2307,06
| luasref = <ref>{{cite web|url=https://bojonegorokab.bps.go.id/statictable/2015/03/24/82/luas-wilayah-menurut-kecamatan-di-kabupaten-bojonegoro.html|title=Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro|website=https://bojonegorokab.bps.go.id/|date=(14 April 2018)|accessdate=10 Juni 2021|archive-date=2021-06-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20210610090331/https://bojonegorokab.bps.go.id/statictable/2015/03/24/82/luas-wilayah-menurut-kecamatan-di-kabupaten-bojonegoro.html|dead-url=no}}</ref>
| penduduk = 1350650
| penduduktahun = [[2023]]
| pendudukref = <ref name="BOJONEGORO">{{cite web|url=https://bojonegorokab.bps.go.id/publication/2021/02/26/f8d1dfdad9922c614c7b3ee6/kabupaten-bojonegoro-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka 2021|website=www.bojonegorokab.bps.go.id|accessdate=13 April 2021|pages=6, 33,|format=pdf|archive-date=2021-04-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20210413080139/https://bojonegorokab.bps.go.id/publication/2021/02/26/f8d1dfdad9922c614c7b3ee6/kabupaten-bojonegoro-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
| kepadatan = 556
| kecamatan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bojonegoro|28]]
| kelurahan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bojonegoro|11]]
| desa = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bojonegoro|666]]
| dasar hukum = UU No. 12/1950
| tanggal = 8 Agustus 1950
| hari jadi = {{start date and age|1677|10|20}}
| kepala daerah = [[Bupati]]
| nama kepala daerah = [[Anna Mu'awanah]]
| wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
| nama wakil kepala daerah = [[Budi Irawanto]]
| sekretaris daerah = Nurul Azizah
| ketua DPRD = Abdullah Umar
| kodearea = +62 353
| kodepos = [[Daftar kode pos di Indonesia|62111 – 62195]]
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi),<br> [[Bahasa Jawa|Jawa]] (dominan)<br>- [[Bahasa Jawa Pesisir Utara Timur|Jawa Aneman]],<br> [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]], [[Daftar bahasa di Indonesia|Lainnya]]
| agama = {{ublist |item_style=white-space;
|98,59% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 0,97% [[Kekristenan|Kristen]]
** 0,57% [[Protestan]]
** 0,40% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,20% [[Hindu]] |0,12% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,07% [[Konghucu]] |0,05% [[Agama di Indonesia|Lainnya]]<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://jatim.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=ZGFmNmFiZDQ5NjAyYzVhNDc3ODk1Yjk0&xzmn=aHR0cHM6Ly9qYXRpbS5icHMuZ28uaWQvcHVibGljYXRpb24vMjAxNS8xMS8yMC9kYWY2YWJkNDk2MDJjNWE0Nzc4OTViOTQvamF3YS10aW11ci1kYWxhbS1hbmdrYS0yMDE1Lmh0bWw%3D&twoadfnoarfeauf=MjAyMS0wOS0wNyAyMTozNzowMA%3D%3D|title=Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=13 April 2021|archive-date=2021-09-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20210907144519/https://jatim.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=ZGFmNmFiZDQ5NjAyYzVhNDc3ODk1Yjk0&xzmn=aHR0cHM6Ly9qYXRpbS5icHMuZ28uaWQvcHVibGljYXRpb24vMjAxNS8xMS8yMC9kYWY2YWJkNDk2MDJjNWE0Nzc4OTViOTQvamF3YS10aW11ci1kYWxhbS1hbmdrYS0yMDE1Lmh0bWw%3D&twoadfnoarfeauf=MjAyMS0wOS0wNyAyMTozNzowMA%3D%3D|dead-url=no}}</ref><ref name="AGAMA">{{cite web|url=|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Bojonegoro|website=www.spp2010.bps.go.id|accessdate=20 September 2020}}</ref>}}
| flora = [[Gayam]]
| fauna = [[Merak hijau]]
| zona waktu =
| dau = Rp 986.465.055.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=13 April 2021}}</ref>
| IPM = {{increase}} 69,04 (0.690) <br>{{fontcolor|Orange|Sedang}} ([[2020]])<ref>{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2 020|website=www.bps.go.id|accessdate=13 April 2021|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
| web = {{URL|http://www.bojonegorokab.go.id/}}
| nomor_polisi = S ''xxxx'' A**/B*/C*/D*
| iso = ID-JI
}}
'''Kabupaten Bojonegoro''' ({{Lang-jv|[[Hanacaraka]]: ꦧꦺꦴꦗꦤꦒꦫ, [[Pegon]]: بَوجاناڮارا|Bojånagårå}}; <small>pengucapan bahasa Jawa:</small> [[Bantuan:Pengucapan|[bod͡ʒɔˈnaɡɔrɔ]]]) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang berada di [[Provinsi]] [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Ibukota nya adalah [[Bojonegoro, Bojonegoro|Kecamatan Bojonegoro]]. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan 7 kabupaten, yaitu di bagian utara dengan [[Kabupaten Tuban]], bagian timur dengan [[Kabupaten Lamongan]], bagian selatan dengan [[Kabupaten Jombang]], [[Kabupaten Nganjuk]], [[Kabupaten Madiun]], dan [[Kabupaten Ngawi]], serta bagian barat dengan [[Kabupaten Blora]] (Jawa Tengah).


'''Kabupaten Bojonegoro''', adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Ibukotanya adalah '''Bojonegoro'''. Kabupaten ini berbatasan dengan [[Kabupaten Tuban]] di utara, [[Kabupaten Lamongan]] di timur, [[Kabupaten Nganjuk]], [[Kabupaten Madiun]], dan [[Kabupaten Ngawi]] di selatan, serta [[Kabupaten Blora]] (Jawa Tengah) di barat. Bagian barat Bojonegoro (perbatasan dengan Jawa Tengah) merupakan bagian dari [[Blok Cepu]], salah satu sumber deposit minyak bumi terbesar di Indonesia.
Sebagai gerbang masuk utama Jawa Timur dari arah barat, wilayah barat Bojonegoro (perbatasan dengan Jawa Tengah) merupakan bagian dari [[Blok Cepu]], salah satu sumber deposit minyak bumi utama di Indonesia. Per sensus penduduk [[2020]], penduduk Kabupaten Bojonegoro berjumlah 1.339.100 jiwa dengan kepadatan 580 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="BOJONEGORO" />


==Geografi==
== Sejarah ==
Bojonegoro semula bernama Tlatah Jipang. Wilayahnya meliputi Bojonegoro saat ini, bagian selatan Blora, dan bagian selatan Tuban. Teritorial Tlatah Jipang dialiri sungai Bengawan Solo dan dipagari Bukit Kendeng Utara. Tlatah Jipang sudah ada sejak era Kerajaan Singashari. Ini tercatat empiris dalam Prasasti Maribong (1248 M) yang dikeluarkan Raja Wisnuwardhana dari Kerajaan Singashari.
[[Bengawan Solo]] mengalir dari selatan, menjadi batas alam dari Provinsi Jawa Tengah, kemudian mengalir ke arah timur, di sepanjang wilayah utara Kabupaten Bojonegoro. Bagian utara merupakan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo yang cukup subur dengan pertanian yang ekstensif. Kawasan pertanian umumnya ditanami padi pada musim penghujan, dan tembakau pada musim kemarau. Bagian selatan adalah pegunungan kapur, bagian dari rangkaian [[Pegunungan Kendeng]]. Bagian barat laut (berbatasan dengan Jawa Tengah) adalah bagian dari rangkaian [[Pegunungan Kapur Utara]].
<TR>


Dalam Prasasti Maribong (1248 M), disebutkan bahwa wilayah bernama Maribong (sekarang Dusun Merbong, Desa Payaman, Bojonegoro), yang merupakan bagian dari Tlatah Jipang, dijadikan tanah perdikan khusus peribadatan Para Brahmana. Anugerah ini karena Para Brahmana Jipang punya jasa besar bagi Raja Ken Arok (pendiri Singashari).
tasasldidiasdhiasdassadasdjasjdiojoisajoidasd
sadlasdk;asdkjlasdklasdjlkjhasjdghglasdhasdkjkjkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkla;sdj;djkjauiyqiahiudguyagdasdjashdjashjk;lkjjjsssssssssssssssshdkjahduahduahdphhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1960-1968</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Tamsi Tedjo Sasmito</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1959-1960</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Soejitno</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1955-1959</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Baruno Djojoadikusumo</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1951-1955</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>Mas Kusno Suroatmodjo</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1950-1951</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Sundaru</TD></TR>
<TR>ssssssssssssssssssspkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkdjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjssssssssssssssssssssssssssssssssssssseoooorrrrrrrrrrp[www
]pflp
[wlf[pk[skpofsidhfuwheupfhupwhfo8wyt8
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1949-1950</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Tumenggung Sukardi</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1947-1949</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>Mas Surowijono</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1945-1947</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Tumenggung Sudiman Hadiatmodjo</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1943-1945</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Tumenggung Oetomo</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1937-1943</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Tumenggung Achmad Surjodiningrat</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1936-1937</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Dradjat</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1916-1936</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Adipati Aryo Kusumoadinegoro</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1890-1916</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Adipati Aryo Reksokusumo</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1888-1890</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. M. Sosrokusumo</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1878-1888</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. M. Tumenggung Tirtonoto II</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1844-1878</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Adipati Tirtonoto I</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1828-1844</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Adipati Djojonegoro</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1827-1828</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Tumenggung Sosrodilogo</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1825-1827</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Adipati Djojonegoro</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1823-1825</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Tumenggung Purwonegoro</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1821-1823</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Tumenggung Sosrodiningrat</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1816-1821</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Tumenggung Sumonegoro</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1811-1816</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Prawirosentiko</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1800-1811</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Ronggo Djenggot</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1760-1800</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. M. Guntur Wirotedjo</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1756-1760</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Purwodidjojo</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1755-1756</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Ronggo Prawirodirjo I</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1743-1755</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Tumenggung Hario Matahun III</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1741-1743</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>R. Tumenggung Hario Matahun II</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1718-1741</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>Ki Songko (R. Tumenggung Hario Matahun I)</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1705-1718</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>Ki Wirosentiko (R. Tumenggung Surowidjojo)</TD></TR>
<TR>
<TD class=s align=middle width=83 bgColor=#ffffff>1677-1705</TD>
<TD class=s bgColor=#ffffff>Pangeran Mas Toemapel</TD></TR>
</TABLE>


Jasa besar para Brahmana Jipang bagi Raja Ken Arok adalah, membantu menyatukan kembali Pulau Jawa, setelah sebelumnya terpisah menjadi dua, Jenggala (Peradaban Pesisir) dan Panjalu (Peradaban Pegunungan). Berkat penyatuan Pulau Jawa yang dilakukan Para Brahmana Jipang itulah, Kemaharajaan Singashari bisa berdiri. Ini menjadi dasar Raja Wisnuwardhana menjadikan Jipang sebagai Tanah Para Brahmana.
== Budaya ==
Budaya Wong Samin di Bojonegoro


Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, Jipang juga menjadi vasal istimewa, penghubung pesisir dan pegunungan. Sesuai ''Prasasti Canggu'' (1358 M), penguasa terbesar Majapahit itu memberi banyak titik Naditira Pradeca (pelabuhan sungai) di sepanjang Tlatah Jipang. Seperti dicatat J. Noorduyn dalam ''Further Topographical Notes on the Ferry Charter of 1358,'' ada sebanyak 18 titik pelabuhan Naditira Pradeca di sepanjang Tlatah Jipang.
Dusun Jepang, salah satu dusun dari 9 dusun di Desa Margomulyo yang berada di kawasan hutan memiliki luas 74, 733 hektar. Jarak sekita 4,5 kilometer dari ibukota Kecamatan Margomulyo, 69 kilometer arah barat-selatan atau kurang lebih denga jarak tempuh antara 2-2,5 jam perjalanan dengan kendaraan dari ibu kota Bojonegoro dan 259 kilometer dari ibukota Propinsi Jawa Timur(Surabaya).


Naditira Pradeca itu dibuka dari Jipang Hilir (Baureno), dan ditutup hingga Jipang Hulu (Margomulyo). Secara ilmiah, Prasasti Canggu (1358 M) telah memperkuat ''trademark'' Jipang (Bojonegoro) sebagai Wangsa Bengawan. Penguasa dan pengendali transportasi sungai Bengawan.
Masyarakat Samin yang tinggal di dusun tersebut, adalah figur tokoh atau oran-orang tua yang gigih berjuang menentang Kolonial Belanda dengan gerakan yang dikenal dengan Gerakan Saminisme, yang dipimpin oleh Ki Samin Surosentiko. Dalam Komunitas Samin tidak ada istilah untuk membantu Pemerinrtah Belanda seperti menolak membayar pajak, tidak mau kerja sama, tidak mau menjual apalagi memberi hasil bumi kepada Pemerintah Belanda. Prinsip dalam memerangi kolonial Belanda melalui penanaman ajaran Saminisme yang artinya sami-sami amin (bersama-sama) yang dicerminkan dan dilandasi oleh kekuatan, kejujuran, kebersamaan dan kesederhanaan.


Selain memberi banyak titik pelabuhan Naditira Pradeca, Raja Hayam Wuruk juga menjadikan Tlatah Jipang sebagai vasal istimewa. Terbukti, Jipang menjadi vasal yang tak dipimpin Bhre (Bathara). Sebab, telah ditasbihkan sebagai Tanah Brahmana oleh Raja Wisnuwardhana, raja yang juga leluhur dari Raja-raja Majapahit. Keistimewaan Jipang (Bojonegoro) sebagai vasal Brahmana, terjadi hingga akhir masa Kemaharajaan Majapahit.
Sikap perjuangann mereka dapat dilihat dari profil orang samin yakni gaya hidup yang tidak bergelimpangan harta, tidak menjadi antek Belanda, bekerja keras, berdoa, berpuasa dan berderma kepada sesama. Ungkapan-ungkapan yang sering diajarkan antara lain : sikap lahir yang berjalan bersama batin diungkapkan yang berbunyi sabar,nrimo,rilo dan trokal (kerja keras), tidak mau merugikan orang lain diungkapkan dalam sikap sepi ing pamrih rame ing gawe dan selalu hati-hati dalam berbicara diungkapkan 'Ojo waton ngomong, ning ngomong kang maton'. Lokasi masyarakat Samin (dusun Jepang) memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi obyek Wisata Minat Khusus atau Wisata Budaya Masyarakat Samin melalui pengembangan paket Wisata Homestay bersama masyarakat Samin. Hal yang menarik dalam paket ini ialah para wisatawan dapat menikmati suasana dan gaya hidup kekhasan masyarakat Samin. Untuk rintisan tersebut, kebijakan yang telah dilakukan adalah melalui penataan kampung dan penyediaan fasilitas sosial dasar.

Seiring berdirinya [[Kesultanan Demak]], Jipang (Bojonegoro) menjadi wilayah Kesultanan Demak. Peralihan kekuasaan membawa Jipang (Bojonegoro) masuk dalam wilayah Kesultanan [[Pajang]] (1541), dan kemudian berganti Kesultanan Mataram (1587).

Pada tanggal [[20 Oktober]] [[1677]], status Jipang yang sebelumnya adalah kadipaten diubah menjadi kabupaten dengan Wedana Bupati Mancanegara Wetan, Mas Tumapel yang juga merangkap sebagai Bupati I yang berkedudukan di Jipang. Tanggal ini hingga sekarang diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Bojonegoro. Tahun [[1725]], ketika Sunan Pakubuwono II (Kasunanan Surakarta) naik takhta, pusat pemerintahan Kabupaten Jipang dipindahkan dari Jipang ke Rajekwesi, sekitar 10&nbsp;km sebelah selatan kota Bojonegoro sekarang.

Pusat pemerintahan Jipang mengalami beberapa kali perpindahan lokasi dan pergantian nama. Mulai Jipang Panolan, Jipang Padangan, dan Jipang Rajekwesi. Nama Bojonegoro sendiri, baru muncul pada 1828 M. Saat pusat pemerintahannya berada di wilayah Rajekwesi (Kota Bojonegoro saat ini).


[[Berkas:KITLV - 1406040 - Kurkdjian, Photo-Atelier - Soerabaja - Ferry at Bodjonegoro Cikar - 1900-1920.tif|ka|jmpl|Moda transportasi berupa cikar di Bojonegoro pada masa lampau]]
[[Berkas:Bojonegoro map from us army map service.png|ka|jmpl|Peta Bojonegoro dari tahun 1950]]
[[Berkas:Bojonegoro post office.jpg|ka|jmpl|Kantor Pos Pusat]]
[[Berkas:Bojonegoro hero monument.jpg|ka|jmpl|Monumen pahlawan di TMP Kota]]
[[Berkas:20150108 162216.jpg|ka|jmpl|Patung [[R.M Soejitno Koesoemobroto|Lettu Soejitno]] di [[Alun-alun Bojonegoro]]]]
[[Berkas:Bojonegoro residen.jpg|ka|jmpl|Kantor residen]]
[[Berkas:Bojonegoro bengawan solo bridge.jpg|ka|jmpl|Jembatan Kali Ketek di atas [[Bengawan Solo]]]]
[[Berkas:Bojonegoro mosque.jpg|ka|jmpl|Masjid Agung Bojonegoro, Sebelum direnovasi]]

== Geografi ==
Wilayah Kabupaten Bojonegoro secara geografis terletak pada posisi 112°25'–112°09' Bujur Timur dan 6°59'–7°37' Lintang Selatan. Kabupaten Bojonegoro dialiri sungai [[Bengawan Solo]] yang mengalir dari selatan, menjadi batas alam dengan Provinsi Jawa Tengah, kemudian mengalir ke arah timur, di sepanjang wilayah utara Kabupaten Bojonegoro. Bagian utara merupakan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo yang cukup subur dengan pertanian yang ekstensif. Kawasan pertanian umumnya ditanami padi pada musim penghujan, dan tembakau pada musim kemarau. Bagian selatan adalah pegunungan kapur, bagian dari rangkaian [[Pegunungan Kendeng]]. Bagian barat laut (berbatasan dengan Jawa Tengah) adalah bagian dari rangkaian [[Pegunungan Kapur Utara]].<ref name="Bojonegoro">{{citeweb|url=http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1503556206002__BAB_2_PROFIL_KABUPATEN.pdf|title=Profil Bojonegoro|access-date=2020-09-12|archive-date=2021-10-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20211027182748/https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1503556206002__BAB_2_PROFIL_KABUPATEN.pdf|dead-url=yes}}</ref> Kota Bojonegoro terletak di jalur Surabaya-Cepu-Semarang. Kota ini juga dilintasi jalur kereta api jalur Surabaya-Semarang-Jakarta.

=== Batas wilayah ===
Batas-batas wilayah Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut:
{{batas USBT
|utara = [[Kabupaten Tuban]]
|selatan = [[Kabupaten Ngawi]], [[Kabupaten Madiun]], [[Kabupaten Nganjuk]], dan [[Kabupaten Jombang]]
|timur = [[Kabupaten Lamongan]]
|barat = [[Kabupaten Blora]], [[Jawa Tengah]]
}}

=== Topografi ===
Keadaan topografi Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh keadaan tanah yang berbukit yang berada di sebelah selatan (Pegunungan Kapur Selatan) dan sebelah utara (Pegunungan Kapur Utara) yang mengapit dataran rendah yang berada di sepanjang aliran Bengawan Solo yang merupakan daerah pertanian yang subur. Wilayah Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh lahan dengan kemiringan yang relatif datar. Sebanyak 91,26% wilayah Kabupaten Bojonegoro memiliki kemiringan antara 0-15%. Permukaan tanah di Kabupaten Bojonegoro rata-rata berada pada ketinggian dari permukaan laut yang relatif rendah, yaitu berada pada ketinggian antara 25–500 meter di atas permukaan laut.<ref name="Bojonegoro"/>

=== Geologi ===
Jenis tanah di Kabupaten Bojonegoro terdiri dari Alluvial, Grumosol, Litosol dan Medeteran. Jenis tanah yang paling banyak dijumpai di wilayah ini adalah jenis tanah Grumusol dengan persentase 38,55% dari keseluruhan wilayah Kabupaten Bojonegoro, kemudian diikuti oleh jenis tanah Litosol sebesar 22,05% dari luas wilayah Bojonegoro, lalu diikuti oleh jenis tanah Alluvial sebesar 20,09% dan jenis tanah Medeteren sebesar 19,31%.<ref name="Bojonegoro"/>

=== Iklim ===
Kabupaten Bojonegoro ber[[iklim tropis basah dan kering]] (''Aw'') yang mempunyai dua musim yang dipengaruhi oleh angin muson, yaitu [[musim hujan|musim penghujan]] yang dipengaruhi oleh angin muson barat daya–barat laut yang bersifat basah dan lembap dan [[musim kemarau]] yang dipengaruhi oleh angin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan dingin. Musim kemarau berlangsung pada bulan [[Mei]]–[[Oktober]] dengan rata-rata curah hujan di bawah 120&nbsp;mm per bulan dengan bulan terkering yaitu bulan [[Agustus]]. Sementara itu, musim penghujan berlangsung antara bulan [[November]]–[[April]] dengan rata-rata curah hujan lebih dari 150&nbsp;mm per bulan dengan bulan terbasah yaitu bulan [[Januari]]. Suhu udara rata-rata di wilayah Bojonegoro berkisar antara 21°–33&nbsp;°C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah Bojonegoro adalah ±77%.
{{Bojonegoro weatherbox}}

== Pemerintahan ==
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Bojonegoro}}
{{:Daftar Bupati Bojonegoro}}

=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bojonegoro}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bojonegoro}}

=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bojonegoro}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bojonegoro}}

=== Perencanaan Daerah ===
Pemkab Bojonegoro mempunyai beberapa rencana jangka panjang dan jangka pendek untuk membangun Kabupaten Bojonegoro, di antaranya:
* Membangun Mega Proyek di antaranya '''Gedung Dinas Pendidikan''', '''Jembatan Penghubung Padangan–Kasiman, Masjid Agung Darusalam, Alun-alun, dan Gedung Pemkab tujuh lantai, Hotel Griya Dharma Kusuma (GDK), [[Tempat Pembuangan Akhir|Tempat Pembuangan Akhir (TPA)]]''' di Ngasem, dan '''Pembangunan Gedung Olah Raga (GOR)'''.<ref>[http://kanalbojonegoro.com/pembangunan-gor-bojonegoro-segera-rampung/ "Pembangunan GOR Bojonegoro Segera Rampung"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160402175153/http://kanalbojonegoro.com/pembangunan-gor-bojonegoro-segera-rampung/ |date=2016-04-02 }} ''website kanalbojonegoro.com''</ref> Untuk Proyek Gor yang memakan anggaran sebesar Rp.28 Miliar ini dibangun diatas lahan seluas 2,3 hektare dan akan dilengkapi berbagai fasilitas. Dalam gedung seluas 3.500 meter persegi ini akan diisi dengan Lapangan [[Basket]], [[Futsal]], [[Bulu Tangkis]] dan Lapangan [[Voli]]. Nantinya, gedung ini juga bisa menampung 2.500 penonton. Fasilitas lainnya yang akan disediakan untuk melengkapi GOR antara lain ruang ganti, toilet dan ruang kantor untuk ''Komite Olah Raga Nasional Indonesia'' (KONI) Cabang Bojonegoro.
* Membangun '''Jalur lingkar luar (ring road)''' yang rencana akan dimulai dari Proliman, Kapas sampai Kalitidu, pembangunan ring road dimaksudkan untuk mengurangi kendaraan bertonase besar lewat dalam Kota Bojonegoro. Rencana pembangunan akan dimuai pada tahun 2016.<ref name=":1">[http://www.ugm.ac.id/id/post/page?id=4534 "Profil Pratikno"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160809135932/http://www.ugm.ac.id/id/post/page?id=4534 |date=2016-08-09 }} ''website ugm.ac.id''</ref>
* Membangun '''Taman Kota Rajekwesi''' yang berada di selatan kota berada di Jalan Rajekwesi yang baru akan Beroperasi Tahun 2016.<ref>[http://blokbojonegoro.com/read/article/20150122/taman-kota-rajekwesi-baru-beroperasi-tahun-2016.html "Taman Kota Rajekwesi"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304181838/http://blokbojonegoro.com/read/article/20150122/taman-kota-rajekwesi-baru-beroperasi-tahun-2016.html |date=2016-03-04 }} ''website blogbojonegoro.com''</ref>
* Merehap Wisata [[Wana Wisata Dander]] dan Membangun wisata air Waterboom.<ref>[http://blokbojonegoro.com/read/article/20150123/anggaran-pembangunan-waterboom-di-dander-rp7-miliar.html "Anggaran Pembangunan Waterboom di Dander Rp. 7 Miliyar"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150703165432/http://blokbojonegoro.com/read/article/20150123/anggaran-pembangunan-waterboom-di-dander-rp7-miliar.html |date=2015-07-03 }} ''website blogbojonegoro.com''</ref>
* Merehab [[Alun-alun Bojonegoro]].
* Membangun wisata malam di Api Abadi [[Kayangan Api]] yang berada di Kecamatan Ngasem.<ref>[http://blokbojonegoro.com/read/article/20141210/anggaran-perbaikan-wisata-bojonegoro-capai-rp10-miliar.html "Anggaran Perbaikan Wisata di Bojonegoro"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150603062723/http://blokbojonegoro.com/read/article/20141210/anggaran-perbaikan-wisata-bojonegoro-capai-rp10-miliar.html |date=2015-06-03 }} ''website blogbojonegoro.com''</ref>
* '''Membangun [[Waduk Gongseng]]''' yang berada di Kecamatan Temayang, waduk gongseng memiliki daya tampung yang sama dengan air yang tertampung di Waduk Pacal saat ini yang mencapai 22 juta meter kubik.<ref name=":0">[http://blokbojonegoro.com/read/article/7/20150907/banyak-pepaya-mati-pemdes-bakalan-siapkan-pembibitan.html " Pepaya Kalifornia"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160914213315/http://blokbojonegoro.com/read/article/7/20150907/banyak-pepaya-mati-pemdes-bakalan-siapkan-pembibitan.html |date=2016-09-14 }} ''website blokbojonegoro.com''</ref>

== Sosial Budaya ==
'''Budaya Njipangan'''

Bojonegoro yang semula bernama Jipang, wilayahnya dialiri sungai Bengawan yang membentang dari Jipang Hulu (Margomulyo) hingga Jipang Hilir (Baureno). Masyarakatnya pun memiliki budaya khas bantaran Bengawan yang dikenal dengan Budaya Njipangan. Budaya yang memadukan Peradaban Pesisir (Tradisi Islam) dan Pegunungan (Tradisi Jawa). Tak heran masyarakat Bojonegoro memiliki keseimbangan dalam sisi religius dan kebudayaan. Seni Kentrung, Seni Jedoran, dan Seni Wayangan adalah bentuk perpaduan antara Pesisir dan Pegunungan, khas Budaya Njipangan.

'''Tari Tayub'''


=== Tari Tayub ===
Tayub merupakan tari pergaulan yang populer bagi masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. Tarian ini biasanya dilakukan oleh pria dengan diiringi gamelan dan tembang Jawa yang dilantunkan oleh [[waranggono]] yang syairnya sarat dengan petuah dan ajaran.
Tayub merupakan tari pergaulan yang populer bagi masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. Tarian ini biasanya dilakukan oleh pria dengan diiringi gamelan dan tembang Jawa yang dilantunkan oleh [[waranggono]] yang syairnya sarat dengan petuah dan ajaran.


Pertunjukan tari ini banyak dipergunakan untuk meramaikan kegiatan hajatan yang banyak dilaksanakan oleh warga Bojonegoro ataupun kegiatan kebudayaan yang lain. Biasanya dalam mengadakan kegiatannya, tarian tayub ini sudah terkoordinir dalam suatu kelompok tertentu dengan nama khas masing-masing.
Pertunjukan tari ini banyak dipergunakan untuk meramaikan kegiatan hajatan yang banyak dilaksanakan oleh warga Bojonegoro ataupun kegiatan kebudayaan yang lain. Biasanya dalam mengadakan kegiatannya, tarian tayub ini sudah terkoordinasi dalam suatu kelompok tertentu dengan nama khas masing-masing.


Biasanya kelompok-kelompok tari tayub ini banyak terdapat di Kecamatan Temayang dan Bubulan yang terletak sekitar 30 Km dari Kecamatan Kota Bojonegoro.
Biasanya kelompok-kelompok tari tayub ini banyak terdapat di Kecamatan Temayang dan Bubulan yang terletak sekitar 30&nbsp;km dari Kecamatan Kota Bojonegoro.


=== Wayang Thengul ===
'''Wayang Thengul'''
Wayang Thengul adalah kesenian wayang khas Bojonegoro dalam bentuk 3 dimensi dengan diiringi gamelan [[pelog/slendro]].


Wayang Thengul adalah kesenian wayang khas Bojonegoro yang dalam bentuk 3 dimensi dengan diiringi gamelan [[pelog]]/[[slendro]] yang kemungkinan besar mendapat pengaruh dari alat musik Ponorogo.
Walaupun wayang thengul ini jarang dipertunjukkan lagi, tetapi keberadaannya tetap dilestarikan di Kabupaten Bojonegoro, khususnya di Kecamatan Kanor yang berjarak ± 40 Km dari Kota Bojonegoro. Sedangkan jalan cerita dari wayang thengul ini lebih banyak mengambil [[cerita menak]].


Walaupun wayang thengul ini jarang dipertunjukkan lagi, tetapi keberadaannya tetap dilestarikan di Kabupaten Bojonegoro, khususnya di Kecamatan Kanor yang berasalkan dari kata KANORAGAN karena pada ssat itu warok ponorogo menunjukan kekuatan kanoragaanya di sela-sela pentas reog ponorogo dan wayang thengul, daerah ini yang berjarak ± 40 Km dari Kota Bojonegoro.
== Produk Unggulan ==
=== Kerajinan Mebel Kayu Jati ===
Produk unggulan ini telah lama dikenal dan berkualitas ekspor, karena Bojonegoro merupakan penghasil kayu jati berkualitas. Corak dan desain telah disesuaikan dengan situasi jaman, baik lemari, buffet, meja, kursi atau tempat tidur.


Perkembangan Wayang Thengul saat ini hingga keluar kota Bojonegoro, Seperti di Ponorogo yang dikenal dengan Wayang YES yang mendapatkan didikan secara langsung di Bojonegoro. Namun pada Wayang Yes memiliki perbedaan pada tokoh cerita, bahkan berkaloborasi dengan dangdut, jazz, bahkan reyog.
=== Kerajinan Bubut - Cukit ===
Bentuk souvenir kayu jati khas Bojonegoro yang tetap menonjolkan guratan kayu jati. Penggarapannya dilakukan secara teliti dan detail, tapi tetap mempertimbangkan aspek estetika. Khususnya berupa miniatur mobil, sepeda motor, becak, kereta api, jam dinding atau guci, penghias interior.


'''Sandur'''
=== Kerajinan Limbah Kayu ===

Sandur merupakan seni pertunjukan berbentuk teater rakyat yang berkembang di Bojonegoro dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada tahun 2018 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pertunjukan sandur dibawakan oleh sekelompok orang yang memiliki tugas masing-masing, yakni anak wayang, germo, panjak ore, dan jaranan. Pertunjukan sandur di Bojonegoro diwakili oleh empat tokoh bernama Cawik, Pethak, Balong dan Tangsil.

Pertunjukan Sandur dimulai oleh Panjak Ore dengan membawakan tembang pembuka yang dipimpin oleh Germo. Panjak Oré, adegan dan acting dilakukan dengan menari dan diringi tembang-tembang oleh Panjak Oré sesuai dengan adegan yang dilakukan, dan ajaranan,penyajian pertunjukan sandur ''pakem'' identik dengan penyajiannya yang sederhana, memiliki nuansa ritual dan sakral yang dibangun oleh aroma bunga, dupa, kemenyan dan ditambah lagi dengan tari ''Jaranan'' yang dilakukan dengan proses ''ndadi''. Atraksi ''Kalongking'' yang mendebarkan, atraksi ini dilakukan dengan berjumpalitan pada seutas tali atau tambang. Tali atau tambang tersebut dikaitkan pada ujung dua tiang bambu berukuran 5-10 meter. Kedua tiang dipasang di sisi timur dan barat arena pertunjukan dengan posisi berdiri atau menjulang. Atraksi ini (kalongking) merupakan pertanda berakhirnya pertunjukan Sandur.

'''Masyarakat Samin'''

[[Dusun]] Jepang, salah satu dusun dari 9 [[dusun]] di Desa Margomulyo yang berada di kawasan hutan memiliki luas 74,733 hektare. Jarak sekitar 4,5 kilometer dari ibu kota Kecamatan Margomulyo, 69 kilometer arah barat-selatan atau kurang lebih dengan jarak tempuh antara 2-2,5 jam perjalanan dengan kendaraan dari [[ibu kota]] Bojonegoro dan 259 kilometer dari [[ibu kota]] Provinsi [[Jawa Timur]] ([[Surabaya]]).

Masyarakat [[Wong Samin|Samin]] yang tinggal di dusun tersebut, adalah figur tokoh atau orang-orang tua yang gigih berjuang menentang [[Kolonial]] [[Belanda]] dengan gerakan yang dikenal dengan [[Ajaran Samin|Gerakan Saminisme]], yang dipimpin oleh Ki [[Samin Surosentiko]]. Dalam Komunitas Samin tidak ada istilah untuk membantu [[Pemerintah]] [[Belanda]] seperti menolak membayar [[pajak]], tidak mau kerja sama, tidak mau menjual apalagi memberi hasil bumi kepada [[Pemerintah]] [[Belanda]]. Prinsip dalam memerangi [[Kolonial]] [[Belanda]] melalui penanaman ajaran Saminisme yang artinya sami-sami amin (bersama-sama) yang dicerminkan dan dilandasi oleh kekuatan, kejujuran, kebersamaan dan kesederhanaan.

Sikap perjuangann mereka dapat dilihat dari profil orang samin yakni gaya hidup yang tidak bergelimpangan harta, tidak menjadi [[antek]] [[Belanda]], bekerja keras, berdoa, berpuasa dan berderma kepada sesama. Ungkapan-ungkapan yang sering diajarkan, antara lain: sikap lahir yang berjalan bersama batin diungkapkan yang berbunyi ''sabar, nrimo, rilo'' dan ''trokal'' (kerja keras), tidak mau merugikan orang lain diungkapkan dalam sikap ''sepi ing pamrih rame ing gawe'' dan selalu hati-hati dalam berbicara diungkapkan ''ojo waton ngomong, ning ngomong kang maton''. Lokasi masyarakat Samin (dusun Jepang) memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi objek Wisata Minat Khusus atau Wisata Budaya Masyarakat Samin melalui pengembangan paket Wisata Homestay bersama masyarakat Samin. Hal yang menarik dalam paket ini ialah para wisatawan dapat menikmati suasana dan gaya hidup kekhasan masyarakat Samin. Untuk rintisan tersebut, kebijakan yang telah dilakukan adalah melalui penataan kampung dan penyediaan fasilitas sosial dasar.

== Transportasi ==
Kabupaten Bojonegoro dilalui oleh jalur provinsi antara [[Babat, Lamongan|Babat]] di [[Kabupaten Lamongan]] dan Kecamatan [[Ngawi, Ngawi|Ngawi]] di [[Kabupaten Ngawi]] untuk angkutan darat, sedangkan angkutan rel, kabupaten ini juga dilalui oleh lintas utara [[Pulau Jawa]] menghubungkan [[Jakarta]] dengan [[Surabaya]]. [[Terminal Rajekwesi]] melayani bus antarkota dan angkutan perdesaan di ibukota kabupaten, tepatnya di Kecamatan [[Bojonegoro, Bojonegoro|Bojonegoro]]. Stasiun kereta api satu-satunya di Kabupaten Bojonegoro adalah, [[Stasiun Bojonegoro]] yang melayani kereta api antarkota menghubungkan Surabaya dengan [[Tapal Kuda (kawasan)|Tapal Kuda Jawa Timur]] ([[Jember (kota)|Jember]] dan [[Banyuwangi, Banyuwangi|Banyuwangi]]), [[Jawa Tengah]] ([[Semarang]], [[Pekalongan]], dan [[Tegal]]), [[Jawa Barat]] ([[Bandung]] dan [[Cirebon]]), dan [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]] serta [[Kereta api lokal di Jawa Timur|kereta api lokal]] menuju [[Gerbangkertosusila]].

== Pariwisata ==
Bojonegoro memiliki banyak tempat wisata meskipun belum terkelola secara maksimal. Akan tetapi hal ini tentu saja bisa menjadi daya tarik tersendiri. Berikut adalah beberapa di antaranya:

=== Wisata alam ===
[[File:Gongseng Dam Bojonegoro.jpg|thumb|Bendungan Gongseng di Bojonegoro]]
* [[Kayangan Api]], di [[Sendangharjo, Ngasem, Bojonegoro|Sendangharjo]]
* [[Waduk Pacal]], di [[Kedungsumber, Temayang, Bojonegoro|Kedungsumber]]
* [[Wana Wisata Dander]], di [[Dander, Dander, Bojonegoro|Dander]]
* [[Bendungan Gerak Bojonegoro]], di [[Ngringinrejo, Kalitidu, Bojonegoro|Ngringinrejo]]
* Air Terjun Kedungmaor, di Temayang
* Air Terjun Krondonan, di Gondang
* Wisata Alam Negeri Atas Angin, di [[Sekar, Bojonegoro|Sekar]]
* Little Teksas Wonocolo, di [[Kadewan, Bojonegoro|Kedewan]]
* Water Fun, di [[Ngunut, Dander, Bojonegoro|Ngunut]] [[Dander, Bojonegoro|Dander]]
* Air Terjun Sujonopuro, di [[Sekar, bojonegoro|Sekar]]
* Air Terjun Pucang, di [[Bubulan, Bojonegoro|Bubulan]]
* Air Terjun Kedung Gupit, di [[Sekar, Bojonegoro|Sekar]]

=== Wisata keluarga ===
* Dander Waterpark, di [[Dander, Dander, Bojonegoro|Dander]]
* Go Fun Theme Park, di [http://wikimapia.org/street/18466417/Jalan-Veteran Jalan Veteran]

=== Wisata sejarah ===
* [[Masjid Al Birru Pertiwi Bojonegoro|Masjid Al Birru Pertiwi]], di [[Dander, Bojonegoro|Dander]]
* [[Masjid Agung Bojonegoro]], di [[Kauman, Bojonegoro, Bojonegoro|Kauman]]
* [[Museum Rajekwesi]], di [[Jawik, Tambakrejo, Bojonegoro|Jawik]]
* [[Klenteng Hok Swie Bio]], di [[Sekaran, Balen, Bojonegoro|Sekaran]]
* Sumurboto, di Dadapan, Sumberagung, Ngraho

=== Wisata religi ===
* Makam Wali Kidangan, di [[Sukorejo, Bojonegoro, Bojonegoro|Sukorejo]]
* Makam Buyut Dalem, di [[Karang Pacar, Bojonegoro, Bojonegoro|Karang Pacar]]
* Makam Mbah Malang Negoro, di [[Ngasinan, Padangan, Bojonegoro|Ngasinan]]
* Makam Raden Adipati Haryo Matahun, di[[Ngraseh, Bojonegoro, Bojonegoro|Ngraseh]]

=== Wisata belanja ===
* Swalayan Sultan Ratu Keraton, di [[Gajah, Baureno, Bojonegoro|Gajah]]
* KDS Store Bojonegoro, di [[Sukorejo, Bojonegoro, Bojonegoro|Sukorejo]]
* Bravo Bojonegoro di [[Bojonegoro, Bojonegoro|Bojonegoro]]
* Giant Supermarket Bojonegoro di [[Bojonegoro, Bojonegoro|Bojonegoro]]

=== Wisata taman kota ===
* Taman [[Alun-alun Bojonegoro]], di Kota [[Bojonegoro, Bojonegoro|Bojonegoro]]
* [[Taman Rajekwesi]], di Kota [[Bojonegoro, Bojonegoro|Bojonegoro]]
* Taman Bengawan Solo, di Kota [[Bojonegoro, Bojonegoro|Bojonegoro]]
* Taman Mlaten, di Kota [[Bojonegoro, Bojonegoro|Bojonegoro]]
* Taman Kawasan Stadion H Soedirman, di Kota [[Bojonegoro, Bojonegoro|Bojonegoro]]
* Taman Talun, di [[Sumberejo, Bojonegoro|Sumberrejo]]

=== Produk unggulan (Potensi Bojonegoro) ===
* '''Kerajinan mebel kayu jati'''
Produk unggulan ini telah lama dikenal dan berkualitas ekspor, karena Bojonegoro merupakan penghasil kayu jati berkualitas. Corak dan desain telah disesuaikan dengan situasi zaman, baik lemari, buffet, meja, kursi atau tempat tidur. Adapun daerah-daerah yang terkenal sebagai industri mebel yaitu di antaranya sukorejo dan temayang. apa yang membedakan mebel bojonegoro dengan mebel yang lain, mebel bojonegoro dibuat dari kayu-kayu jati asli dan memiliki umur yang bisa di bilang sudah cukup tua, dengan menggukan kayu yang tua maka hasil mebelnya dan ukirannya akan sangat indah sehingga memberikan corak yang khas.
* '''Kerajinan bubut-cukit'''
Bentuk souvenir kayu jati khas Bojonegoro yang tetap menonjolkan guratan kayu jati. Penggarapannya dilakukan secara teliti dan detail, tetapi tetap mempertimbangkan aspek estetika. Khususnya berupa miniatur mobil, sepeda motor, becak, kereta api, jam dinding atau guci, penghias interior.
* '''Kerajinan limbah kayu'''
Kerajinan limbah kayu jati yang dibentuk menjadi karya seni dalam berbagai model sudah merambah pasar ekspor ke berbagai negara.
Kerajinan limbah kayu jati yang dibentuk menjadi karya seni dalam berbagai model sudah merambah pasar ekspor ke berbagai negara.
* '''Kerajinan batu onix'''
Bojonegoro memiliki tambang batu onix yang melimpah sehingga berbagai produk kerajinan onix dapat dihasilkan dengan kualitas sangat memuaskan. Pusat kerajinan batu onix terdapat di Kecamatan Gondang.
* '''[[Ledre]]'''
Ledre adalah makanan khas Bojonegoro. Berbentuk [[gapit]] (seperti emping gulung) dengan aroma khas [[pisang raja]] yang manis. Sangat tepat untuk teman minum teh atau dan sajian tamu atau untuk oleh-oleh. Perbedaan ledre dengan gapit yaitu ledre lebih halus, lembut dan aroma pisangnya menyengat, sementara gapit agak kasar. selain dari pisang raja ledre juga bisa terbuat dari berbagai pisang misalnya pisang saba, pisang hijau, pisang susu,dll. tetapi yang khas di daerah bojonegoro atau lebih optimalnya dalam membuat ledre yaitu menggunakan pisang raja.
* '''Rengginang Singkong'''
Rengginang singkong merupakan oleh-oleh yang bisa didapatkan di Bojonegoro. Jika rengginang pada umumnya berbahan dasar ketan, rengginang singkong berasal dari bahan dasar singkong yang diolah dan dijadikan rengginang. selain mengangkat nilai ekonomi dari singkong, rengginang singkong juga dikenal dengan rasanya yang renyah dan gurih. Sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh dan dinikmati sebagai camilan ketika berkumpul bersama keluarga. Rengginang singkong ini bisa didapatkan di desa Ngraseh, kecamatan Dander. Juga bisa didapatkan di toko oleh-oleh di Bojonegoro.
* '''Salak Wedi'''
Salak Wedi rasanya manis, masir, renyah, segar dan besar. Dapat dijumpai di setiap pekarangan rumah penduduk di desa Wedi dan sekitarnya. Perbedaan Salak Wedi dengan salak lain, seperti Salak Pondoh, adalah kandungan air yang lebih banyak sehingga membuat Salak Wedi terasa lebih segar. Keberadaan Salak Wedi sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun silam, yang secara turun-temurun telah menjadi sumber pendapatan bagi warga Desa Wedi. Konon asal muasal bibit salak ini pertama kali dibawa oleh seorang Ulama' yang mengajarkan agama Islam di desa Wedi. Dari bibit tersebut terus berkembang hingga tidak hanya desa Wedi tetapi meliputi juga beberapa desa sekitar Wedi, yaitu Kalianyar dan Tanjungharjo.
* '''Blimbing Ngringinrejo'''
Blimbing dengan berat 2–3 ons per buah dapat dijumpai di kebun buah desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. Rasanya manis, segar dan harum, sangat tepat untuk hidangan penutup, rujak dan lain-lain.
* '''Tembakau Virginia'''
Bojonegoro adalah penghasil tembakau virginia terbesar di Indonesia dan telah lama dikenal sebagai tembakau terbaik di dunia. Hijaunya tanaman tembakau hampir di seluruh wilayah Bojonegoro dapat dilihat antara bulan Mei–Oktober.
* '''Pepaya Kalifornia Bakalan'''<ref name=":0" />
Daerah di Bojonegoro selain penghasil buah salak dan buah blimbing juga penghasil pepaya manis Kalifornia. Perkebunan pepaya ini berada di Desa [[Bakalan, Kapas, Bojonegoro|Bakalan]], Kecamatan Kapas, Bojonegoro.


== Tokoh Terkenal ==
=== sebagai penghasil tembakau virginia terbesar di Indonesia dan telah lama dikenal sebagai tembakau terbaik di dunia. Hijaunya tanaman tembakau hampir di seluruh wilayah Bojonegoro dapat dilihat antara bulan Mei - Oktober.
* Sidi Syekh Abdurrohman ibn Syahiddin Al Fadangi (Mbah Klotok), merupakan ulama dan penulis puluhan Manuskrip Padangan. Sebuah catatan tangan terkait peradaban Islam pada abad 19 M.
* KH Muhammad Hasyim Al Fadangi (Mbah Hasyim Jalakan), merupakan ulama penulis sejumlah kitab. Di antara karya terkenalnya berjudul Tashrifan Padangan.
* KH. Mohammad Sholeh Talun (Pendiri & Pengasuh Ponpes Attanwir) Talun Sumberrejo Bojonegoro Yang merupakan Guru Besar dan panutan Para Tokoh–Tokoh Bojonegoro.
* Kyai Haji [[Anwar Zahid]], ulama dari desa [[Simorejo, Kanor, Bojonegoro]] yang menjadi pembicara sekaligus artis lokal dengan slogan lucunya "Qulhu ae Lek !"
* [[Sandirono]], pelawak dari Bojonegoro berkepala botak yang menjadi duet maut bersama seniman ludruk H. [[Kirun]] di setiap acara pentas seni di [[JTV]]
* [[Pratikno|Prof. Dr. '''Pratikno''', M.Soc.Sc]], adalah Menteri Sekretaris Negara yang menjabat sejak 27 Oktober 2014. Sebelumnya ia merupakan rektor [[Universitas Gadjah Mada]] yang ke 14.<ref name=":1" />
* [[Basofi Sudirman|Mayjen TNI Basofi Sudirman]], adalah [[Gubernur Jawa Timur]] periode 1993-1998. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Kasdam Bukit Barisan (1986-1987) dan[[Wakil Gubernur DKI Jakarta|Wakil Gubernur]] [[Jakarta]] tahun 1987-1992.
* [[H. Soedirman|Letjen TNI H. Sudirman]] Seorang pahlawan dari Bojonegoro yang namanya diabadikan menjadi nama Stadion sepak bola di Bojonegoro dan ayah dari mantan Gubernur Jawa Timur, [[Basofi Sudirman|Mayjen TNI Basofi Sudirman]]
* DR.H.Akmal Boedianto SH., M.Si adalah Akademisi sekaligus Birokrat yang memulai karier nya di Bojonegoro, pada masa orde baru beliau merupakan Sekretaris DPD Golkar Bojonegoro, saat menjabat sebagai kepala pemdes Bojonegoro ia pernah membuat terobosan dengan merombak seluruh perangkat desa di bojonegoro yang berusia tua.
* [[Marsekal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''[[Sukardi]]''', adalah [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] pada [[26 November]] [[1982]] hingga [[11 April]] [[1986]]
*[[Laksamana]] Dr.[[Iwan Isnurwanto]]
* [[Ayu Ting Ting|Abdul Rozak]] ayah [[Ayu Ting Ting]]
* Daniel Ferdiansyah


==Pranala luar==
== Media Massa ==
Terdapat beberapa media lokal di Kabupaten Bojonegoro, diantaranya:
*{{id}} [http://www.bojonegoro.go.id Situs resmi]
*{{id}} [http://www.bojonegoro.com Situs Info Bojonegoro]
*{{id}} [http://www.bojonegoro.info Blog & Bojonegoro Information Center (www.bojonegoro.info)]


=== Media Televisi ===
{{main|Daftar stasiun televisi di Jawa Timur#Jawa Timur-8}}
* [[B-One TV]] Bojonegoro
* [[JTV (Indonesia)|JTV]] Bojonegoro

=== Media Radio ===
{{main|Daftar stasiun radio di Jawa Timur#Bojonegoro}}

== Referensi ==
{{reflist}}

== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.bojonegorokab.go.id/ Situs resmi]
{{Kabupaten Bojonegoro}}
{{Kabupaten Bojonegoro}}
{{jatim}}
{{Jawa Timur}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Kabupaten Bojonegoro| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Jawa Timur|Bojonegoro]]
[[Kategori:Kabupaten di Jawa Timur|Bojonegoro]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Bojonegoro]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Bojonegoro]]
[[Kategori:Kabupaten Bojonegoro| ]]

[[en:Bojonegoro]]
[[nl:Bojonegoro (regentschap)]]

Revisi terkini sejak 14 Juli 2024 12.19

Kabupaten Bojonegoro
Transkripsi bahasa daerah
 • JawaBojånagårå (Gêdrig)
بَوجاناڮارا (Pégon)
ꦧꦺꦴꦗꦤꦒꦫ (Hånåcåråkå)
Dari atas, kiri ke kanan; Hutan jati di Bojonegoro; penambangan minyak tradisional di Kedewan; Klenteng Hok Swie Bio; Kayangan Api; Aliran Bengawan Solo
Lambang resmi Kabupaten Bojonegoro
Julukan: 
  • Tayub
  • Energi

  • Bumi Angling Dharma
Motto: 
Jêr kartå raharjå måwå karyå
(Jawa) Bekerja keraslah untuk mewujudkan daerah yang sejahtera
(1977 Masehi)[1]
Peta
Peta
Kabupaten Bojonegoro di Jawa
Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro
Peta
Kabupaten Bojonegoro di Indonesia
Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro (Indonesia)
Koordinat: 7°09′S 111°53′E / 7.15°S 111.88°E / -7.15; 111.88
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Tanggal berdiri8 Agustus 1950
Dasar hukumUU No. 12/1950
Hari jadi20 Oktober 1677; 346 tahun lalu (1677-10-20)
Ibu kotaBojonegoro
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 28
  • Kelurahan: 11
  • Desa: 666
Pemerintahan
 • BupatiAnna Mu'awanah
 • Wakil BupatiBudi Irawanto
 • Sekretaris DaerahNurul Azizah
 • Ketua DPRDAbdullah Umar
Luas
 • Total2.307,06 km2 (890,76 sq mi)
Populasi
 • Total1.350.650
 • Kepadatan556/km2 (1,440/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 98,59% Islam
  • 0,20% Hindu
  • 0,12% Buddha
  • 0,07% Konghucu
  • 0,05% Lainnya[4][5]
 • BahasaIndonesia (resmi),
Jawa (dominan)
- Jawa Aneman,
Tionghoa, Lainnya
 • IPMKenaikan 69,04 (0.690)
Sedang (2020)[6]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3522 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 353
Kode ISO 3166ID-JI
Pelat kendaraanS xxxx A**/B*/C*/D*
Kode Kemendagri35.22 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 986.465.055.000,- (2020)[7]
Semboyan daerahBojonegoro Produkif
Flora resmiGayam
Fauna resmiMerak hijau
Situs webwww.bojonegorokab.go.id

Kabupaten Bojonegoro (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦧꦺꦴꦗꦤꦒꦫ, Pegon: بَوجاناڮارا, translit. Bojånagårå; pengucapan bahasa Jawa: [bod͡ʒɔˈnaɡɔrɔ]) adalah sebuah wilayah kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukota nya adalah Kecamatan Bojonegoro. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan 7 kabupaten, yaitu di bagian utara dengan Kabupaten Tuban, bagian timur dengan Kabupaten Lamongan, bagian selatan dengan Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ngawi, serta bagian barat dengan Kabupaten Blora (Jawa Tengah).

Sebagai gerbang masuk utama Jawa Timur dari arah barat, wilayah barat Bojonegoro (perbatasan dengan Jawa Tengah) merupakan bagian dari Blok Cepu, salah satu sumber deposit minyak bumi utama di Indonesia. Per sensus penduduk 2020, penduduk Kabupaten Bojonegoro berjumlah 1.339.100 jiwa dengan kepadatan 580 jiwa/km2.[3]

Sejarah

Bojonegoro semula bernama Tlatah Jipang. Wilayahnya meliputi Bojonegoro saat ini, bagian selatan Blora, dan bagian selatan Tuban. Teritorial Tlatah Jipang dialiri sungai Bengawan Solo dan dipagari Bukit Kendeng Utara. Tlatah Jipang sudah ada sejak era Kerajaan Singashari. Ini tercatat empiris dalam Prasasti Maribong (1248 M) yang dikeluarkan Raja Wisnuwardhana dari Kerajaan Singashari.

Dalam Prasasti Maribong (1248 M), disebutkan bahwa wilayah bernama Maribong (sekarang Dusun Merbong, Desa Payaman, Bojonegoro), yang merupakan bagian dari Tlatah Jipang, dijadikan tanah perdikan khusus peribadatan Para Brahmana. Anugerah ini karena Para Brahmana Jipang punya jasa besar bagi Raja Ken Arok (pendiri Singashari).

Jasa besar para Brahmana Jipang bagi Raja Ken Arok adalah, membantu menyatukan kembali Pulau Jawa, setelah sebelumnya terpisah menjadi dua, Jenggala (Peradaban Pesisir) dan Panjalu (Peradaban Pegunungan). Berkat penyatuan Pulau Jawa yang dilakukan Para Brahmana Jipang itulah, Kemaharajaan Singashari bisa berdiri. Ini menjadi dasar Raja Wisnuwardhana menjadikan Jipang sebagai Tanah Para Brahmana.

Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, Jipang juga menjadi vasal istimewa, penghubung pesisir dan pegunungan. Sesuai Prasasti Canggu (1358 M), penguasa terbesar Majapahit itu memberi banyak titik Naditira Pradeca (pelabuhan sungai) di sepanjang Tlatah Jipang. Seperti dicatat J. Noorduyn dalam Further Topographical Notes on the Ferry Charter of 1358, ada sebanyak 18 titik pelabuhan Naditira Pradeca di sepanjang Tlatah Jipang.

Naditira Pradeca itu dibuka dari Jipang Hilir (Baureno), dan ditutup hingga Jipang Hulu (Margomulyo). Secara ilmiah, Prasasti Canggu (1358 M) telah memperkuat trademark Jipang (Bojonegoro) sebagai Wangsa Bengawan. Penguasa dan pengendali transportasi sungai Bengawan.

Selain memberi banyak titik pelabuhan Naditira Pradeca, Raja Hayam Wuruk juga menjadikan Tlatah Jipang sebagai vasal istimewa. Terbukti, Jipang menjadi vasal yang tak dipimpin Bhre (Bathara). Sebab, telah ditasbihkan sebagai Tanah Brahmana oleh Raja Wisnuwardhana, raja yang juga leluhur dari Raja-raja Majapahit. Keistimewaan Jipang (Bojonegoro) sebagai vasal Brahmana, terjadi hingga akhir masa Kemaharajaan Majapahit.

Seiring berdirinya Kesultanan Demak, Jipang (Bojonegoro) menjadi wilayah Kesultanan Demak. Peralihan kekuasaan membawa Jipang (Bojonegoro) masuk dalam wilayah Kesultanan Pajang (1541), dan kemudian berganti Kesultanan Mataram (1587).

Pada tanggal 20 Oktober 1677, status Jipang yang sebelumnya adalah kadipaten diubah menjadi kabupaten dengan Wedana Bupati Mancanegara Wetan, Mas Tumapel yang juga merangkap sebagai Bupati I yang berkedudukan di Jipang. Tanggal ini hingga sekarang diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Bojonegoro. Tahun 1725, ketika Sunan Pakubuwono II (Kasunanan Surakarta) naik takhta, pusat pemerintahan Kabupaten Jipang dipindahkan dari Jipang ke Rajekwesi, sekitar 10 km sebelah selatan kota Bojonegoro sekarang.

Pusat pemerintahan Jipang mengalami beberapa kali perpindahan lokasi dan pergantian nama. Mulai Jipang Panolan, Jipang Padangan, dan Jipang Rajekwesi. Nama Bojonegoro sendiri, baru muncul pada 1828 M. Saat pusat pemerintahannya berada di wilayah Rajekwesi (Kota Bojonegoro saat ini).


Moda transportasi berupa cikar di Bojonegoro pada masa lampau
Peta Bojonegoro dari tahun 1950
Kantor Pos Pusat
Monumen pahlawan di TMP Kota
Patung Lettu Soejitno di Alun-alun Bojonegoro
Kantor residen
Jembatan Kali Ketek di atas Bengawan Solo
Masjid Agung Bojonegoro, Sebelum direnovasi

Geografi

Wilayah Kabupaten Bojonegoro secara geografis terletak pada posisi 112°25'–112°09' Bujur Timur dan 6°59'–7°37' Lintang Selatan. Kabupaten Bojonegoro dialiri sungai Bengawan Solo yang mengalir dari selatan, menjadi batas alam dengan Provinsi Jawa Tengah, kemudian mengalir ke arah timur, di sepanjang wilayah utara Kabupaten Bojonegoro. Bagian utara merupakan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo yang cukup subur dengan pertanian yang ekstensif. Kawasan pertanian umumnya ditanami padi pada musim penghujan, dan tembakau pada musim kemarau. Bagian selatan adalah pegunungan kapur, bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Bagian barat laut (berbatasan dengan Jawa Tengah) adalah bagian dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara.[8] Kota Bojonegoro terletak di jalur Surabaya-Cepu-Semarang. Kota ini juga dilintasi jalur kereta api jalur Surabaya-Semarang-Jakarta.

Batas wilayah

Batas-batas wilayah Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut:

Utara Kabupaten Tuban
Timur Kabupaten Lamongan
Selatan Kabupaten Ngawi, Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Jombang
Barat Kabupaten Blora, Jawa Tengah

Topografi

Keadaan topografi Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh keadaan tanah yang berbukit yang berada di sebelah selatan (Pegunungan Kapur Selatan) dan sebelah utara (Pegunungan Kapur Utara) yang mengapit dataran rendah yang berada di sepanjang aliran Bengawan Solo yang merupakan daerah pertanian yang subur. Wilayah Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh lahan dengan kemiringan yang relatif datar. Sebanyak 91,26% wilayah Kabupaten Bojonegoro memiliki kemiringan antara 0-15%. Permukaan tanah di Kabupaten Bojonegoro rata-rata berada pada ketinggian dari permukaan laut yang relatif rendah, yaitu berada pada ketinggian antara 25–500 meter di atas permukaan laut.[8]

Geologi

Jenis tanah di Kabupaten Bojonegoro terdiri dari Alluvial, Grumosol, Litosol dan Medeteran. Jenis tanah yang paling banyak dijumpai di wilayah ini adalah jenis tanah Grumusol dengan persentase 38,55% dari keseluruhan wilayah Kabupaten Bojonegoro, kemudian diikuti oleh jenis tanah Litosol sebesar 22,05% dari luas wilayah Bojonegoro, lalu diikuti oleh jenis tanah Alluvial sebesar 20,09% dan jenis tanah Medeteren sebesar 19,31%.[8]

Iklim

Kabupaten Bojonegoro beriklim tropis basah dan kering (Aw) yang mempunyai dua musim yang dipengaruhi oleh angin muson, yaitu musim penghujan yang dipengaruhi oleh angin muson barat daya–barat laut yang bersifat basah dan lembap dan musim kemarau yang dipengaruhi oleh angin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan dingin. Musim kemarau berlangsung pada bulan MeiOktober dengan rata-rata curah hujan di bawah 120 mm per bulan dengan bulan terkering yaitu bulan Agustus. Sementara itu, musim penghujan berlangsung antara bulan NovemberApril dengan rata-rata curah hujan lebih dari 150 mm per bulan dengan bulan terbasah yaitu bulan Januari. Suhu udara rata-rata di wilayah Bojonegoro berkisar antara 21°–33 °C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah Bojonegoro adalah ±77%.

Data iklim Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.4
(86.7)
30.2
(86.4)
30.9
(87.6)
31.2
(88.2)
31.1
(88)
31.5
(88.7)
32.3
(90.1)
33.3
(91.9)
34.5
(94.1)
34.8
(94.6)
33.5
(92.3)
31.9
(89.4)
32.13
(89.83)
Rata-rata harian °C (°F) 26.6
(79.9)
26.5
(79.7)
26.8
(80.2)
27.1
(80.8)
27.2
(81)
26.6
(79.9)
26.4
(79.5)
27.4
(81.3)
28.2
(82.8)
28.6
(83.5)
27.9
(82.2)
27.1
(80.8)
27.2
(80.97)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.7
(74.7)
23.6
(74.5)
23.6
(74.5)
23.7
(74.7)
23.2
(73.8)
22.6
(72.7)
22.1
(71.8)
22.2
(72)
23.1
(73.6)
24.1
(75.4)
24.3
(75.7)
23.9
(75)
23.34
(74.03)
Presipitasi mm (inci) 272
(10.71)
262
(10.31)
265
(10.43)
188
(7.4)
91
(3.58)
50
(1.97)
24
(0.94)
13
(0.51)
25
(0.98)
77
(3.03)
196
(7.72)
262
(10.31)
1.725
(67,89)
Rata-rata hari hujan 20 18 19 15 8 5 2 1 2 7 16 19 132
% kelembapan 84 83 82 81 80 77 73 68 70 71 74 81 77
Rata-rata sinar matahari bulanan 176 160 193 214 246 247 287 301 286 280 233 190 2.813
Sumber #1: Climate-Data.org[9]
Sumber #2: BMKG[10] & Weatherbase[11]

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Prd. Ket. Wakil Bupati
1 Pangeran Mas Toemapel 1677 1705 1
2 Ki Wirosentiko
R. Tumenggung Surowidjojo
1705 1718 2
3 Ki Songko
R. Tumenggung Hario Matahun I
1718 1741 3
4 R. Tumenggung Hario Matahun II 1941 1943 4
5 R. Tumenggung Hario Matahun III 1743 1755 5
6 R. Ronggo Prawirodirjo I 1755 1756 6
7 R. Purwodidjojo 1756 1760 7
8 R. M. Guntur Wirotedjo 1760 1800 8
9 R. Ronggo Djenggot 1800 1811 9
10 R. Prawirosentiko 1811 1816 10
11 R. Tumenggung Sumonegoro 1816 1821 11
12 R. Tumenggung Sosrodiningrat 1821 1823 12
13 R. Tumenggung Purwonegoro 1823 1825 13
14 R. Adipati Djojonegoro 1825 1827 14
15 R. Tumenggung Sosrodilogo 1827 1828 15
16 R. Adipati Djojonegoro 1828 1844 16
17 R. Adipati Tirtonoto I 1844 1878 17
18 R. M. Tumenggung Tirtonoto II 1878 1888 18
19 R. M. Sosrokusumo 1888 1890 19
20 R. Adipati Aryo Reksokusumo 1890 1916 20
Selama Periode Hindia Belanda (1918–1942)
21 R. Adipati Aryo Kusumoadinegoro 1916 1936 21
22 R. Dradjat 1936 1937 22
23 R. Tumenggung Achmad Surjodiningrat 1937 1943 23
Selama Periode Penjajahan Jepang (1942–1945)
24 R. Tumenggung Oetomo 1943 1945 24
Periode Republik Indonesia (1945–)
25 R. Tumenggung Sudiman Hadiatmodjo 1945 1947 25
26 Mas Surowijono 1947 1949 26
27 R. Tumenggung Sukardi 1949 1950
28 R. Sundaru 1950 1951 28
29 Mas Kusno Suroatmodjo 1951 1955 29
30 R. Baruno Djojoadikusumo 1955 1959 30
31 R. Soejitno 1959 1960 31
32 R. Tamsi Tedjo Sasmito 1960 1968 32
33 Letkol Inf (Purn.)
Sandang
1968 1973 33
34 Kolonel Inf (Purn.)
Alim Sudarsono
1973 1978 34
35 Drs.
Soeyono
1978 1983 35
36 Drs.
Soedjito
1983 1988 36
37
Drs. H.
Imam Soepardi
1988 1993 37
1993 1998 38
38 Drs. H.
Atlan
1998 2003 39
39 Kolonel Inf (Purn.) H.
Mohammad Santoso
2003 2008 40 Talhah
40
Drs. H.
Suyoto
M.Si.
12 Maret 2008 12 Maret 2013 41 Letkol Inf (Purn.) Setyo Hartono
13 Maret 2013 13 Maret 2018 42 [12]
Dr.
Suprianto
13 Maret 2018 25 September 2018 [13][14]
41 Dr. Hj.
Anna Mu'awanah
24 September 2018 24 September 2023 43 [15] Budi Irawanto

Adriyanto, S.E., M.M., M.A., Ph.D.
24 September 2023 Penjabat [16]


Dewan Perwakilan

Komposisi anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro selama empat periode adalah sebagai berikut:

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2004-2009[17] 2009-2014[17] 2014-2019[18] 2019-2024[19] 2024-2029[20]
PKB 14 Penurunan 5 Kenaikan 6 Kenaikan 10 Kenaikan 13
Gerindra (baru) 1 Kenaikan 5 Kenaikan 6 Kenaikan 8
PDI-P 8 Penurunan 5 Steady 5 Steady 5 Kenaikan 6
Golkar 9 Penurunan 7 Steady 7 Penurunan 5 Steady 5
NasDem (baru) 2 Kenaikan 3 Penurunan 1
Garuda (baru) 1 Penurunan 0
PKS 1 Kenaikan 4 Steady 4 Penurunan 2 Steady 2
Perindo (baru) 2 Penurunan 0
PPP 1 Kenaikan 3 Kenaikan 5 Penurunan 4 Penurunan 3
PAN 5 Kenaikan 7 Penurunan 6 Penurunan 3 Steady 3
Hanura (baru) 2 Steady 2 Penurunan 1 Kenaikan 2
Demokrat (baru) 4 Kenaikan 6 Kenaikan 7 Penurunan 6 Penurunan 5
PBB 1 Penurunan 0 Steady 0 Steady 0 Kenaikan 2
PKPI 0 Kenaikan 1 Steady 1 Kenaikan 2
PBR (baru) 1 Kenaikan 2
Pelopor (baru) 0 Steady 1
PKNU (baru) 3
PKPB (baru) 1 Steady 1
PNBK (baru) 0 Kenaikan 2
Jumlah Anggota 45 Kenaikan 50 Steady 50 Steady 50 Steady 50
Jumlah Partai 10 Kenaikan 15 Penurunan 11 Kenaikan 13 Penurunan 11


Kecamatan

Kabupaten Bojonegoro terdiri dari 28 kecamatan, 11 kelurahan dan 419 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2020, jumlah penduduknya mencapai 1.339.100 jiwa dengan luas wilayah 2.307,06 km² dan kepadatan penduduk 580 jiwa/km².[21][22][23]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bojonegoro, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
35.22.13 Balen 23 Desa
35.22.10 Baureno 25 Desa
35.22.15 Bojonegoro 11 7 Desa
Kelurahan
35.22.05 Bubulan 5 Desa
35.22.06 Dander 16 Desa
35.22.28 Gayam 12 Desa
35.22.26 Gondang 7 Desa
35.22.16 Kalitidu 18 Desa
35.22.11 Kanor 25 Desa
35.22.14 Kapas 21 Desa
35.22.20 Kasiman 10 Desa
35.22.25 Kadewan 5 Desa
35.22.08 Kedungadem 23 Desa
35.22.09 Kepohbaru 25 Desa
35.22.22 Margomulyo 6 Desa
35.22.17 Malo 20 Desa
35.22.03 Ngambon 5 Desa
35.22.04 Ngasem 17 Desa
35.22.01 Ngraho 16 Desa
35.22.19 Padangan 16 Desa
35.22.18 Purwosari 12 Desa
35.22.27 Sekar 6 Desa
35.22.07 Sugihwaras 17 Desa
35.22.24 Sukosewu 14 Desa
35.22.12 Sumberejo 26 Desa
35.22.02 Tambakrejo 18 Desa
35.22.21 Temayang 12 Desa
35.22.23 Trucuk 12 Desa
TOTAL 11 419

Perencanaan Daerah

Pemkab Bojonegoro mempunyai beberapa rencana jangka panjang dan jangka pendek untuk membangun Kabupaten Bojonegoro, di antaranya:

  • Membangun Mega Proyek di antaranya Gedung Dinas Pendidikan, Jembatan Penghubung Padangan–Kasiman, Masjid Agung Darusalam, Alun-alun, dan Gedung Pemkab tujuh lantai, Hotel Griya Dharma Kusuma (GDK), Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Ngasem, dan Pembangunan Gedung Olah Raga (GOR).[24] Untuk Proyek Gor yang memakan anggaran sebesar Rp.28 Miliar ini dibangun diatas lahan seluas 2,3 hektare dan akan dilengkapi berbagai fasilitas. Dalam gedung seluas 3.500 meter persegi ini akan diisi dengan Lapangan Basket, Futsal, Bulu Tangkis dan Lapangan Voli. Nantinya, gedung ini juga bisa menampung 2.500 penonton. Fasilitas lainnya yang akan disediakan untuk melengkapi GOR antara lain ruang ganti, toilet dan ruang kantor untuk Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Cabang Bojonegoro.
  • Membangun Jalur lingkar luar (ring road) yang rencana akan dimulai dari Proliman, Kapas sampai Kalitidu, pembangunan ring road dimaksudkan untuk mengurangi kendaraan bertonase besar lewat dalam Kota Bojonegoro. Rencana pembangunan akan dimuai pada tahun 2016.[25]
  • Membangun Taman Kota Rajekwesi yang berada di selatan kota berada di Jalan Rajekwesi yang baru akan Beroperasi Tahun 2016.[26]
  • Merehap Wisata Wana Wisata Dander dan Membangun wisata air Waterboom.[27]
  • Merehab Alun-alun Bojonegoro.
  • Membangun wisata malam di Api Abadi Kayangan Api yang berada di Kecamatan Ngasem.[28]
  • Membangun Waduk Gongseng yang berada di Kecamatan Temayang, waduk gongseng memiliki daya tampung yang sama dengan air yang tertampung di Waduk Pacal saat ini yang mencapai 22 juta meter kubik.[29]

Sosial Budaya

Budaya Njipangan

Bojonegoro yang semula bernama Jipang, wilayahnya dialiri sungai Bengawan yang membentang dari Jipang Hulu (Margomulyo) hingga Jipang Hilir (Baureno). Masyarakatnya pun memiliki budaya khas bantaran Bengawan yang dikenal dengan Budaya Njipangan. Budaya yang memadukan Peradaban Pesisir (Tradisi Islam) dan Pegunungan (Tradisi Jawa). Tak heran masyarakat Bojonegoro memiliki keseimbangan dalam sisi religius dan kebudayaan. Seni Kentrung, Seni Jedoran, dan Seni Wayangan adalah bentuk perpaduan antara Pesisir dan Pegunungan, khas Budaya Njipangan.

Tari Tayub

Tayub merupakan tari pergaulan yang populer bagi masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. Tarian ini biasanya dilakukan oleh pria dengan diiringi gamelan dan tembang Jawa yang dilantunkan oleh waranggono yang syairnya sarat dengan petuah dan ajaran.

Pertunjukan tari ini banyak dipergunakan untuk meramaikan kegiatan hajatan yang banyak dilaksanakan oleh warga Bojonegoro ataupun kegiatan kebudayaan yang lain. Biasanya dalam mengadakan kegiatannya, tarian tayub ini sudah terkoordinasi dalam suatu kelompok tertentu dengan nama khas masing-masing.

Biasanya kelompok-kelompok tari tayub ini banyak terdapat di Kecamatan Temayang dan Bubulan yang terletak sekitar 30 km dari Kecamatan Kota Bojonegoro.

Wayang Thengul

Wayang Thengul adalah kesenian wayang khas Bojonegoro yang dalam bentuk 3 dimensi dengan diiringi gamelan pelog/slendro yang kemungkinan besar mendapat pengaruh dari alat musik Ponorogo.

Walaupun wayang thengul ini jarang dipertunjukkan lagi, tetapi keberadaannya tetap dilestarikan di Kabupaten Bojonegoro, khususnya di Kecamatan Kanor yang berasalkan dari kata KANORAGAN karena pada ssat itu warok ponorogo menunjukan kekuatan kanoragaanya di sela-sela pentas reog ponorogo dan wayang thengul, daerah ini yang berjarak ± 40 Km dari Kota Bojonegoro.

Perkembangan Wayang Thengul saat ini hingga keluar kota Bojonegoro, Seperti di Ponorogo yang dikenal dengan Wayang YES yang mendapatkan didikan secara langsung di Bojonegoro. Namun pada Wayang Yes memiliki perbedaan pada tokoh cerita, bahkan berkaloborasi dengan dangdut, jazz, bahkan reyog.

Sandur

Sandur merupakan seni pertunjukan berbentuk teater rakyat yang berkembang di Bojonegoro dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada tahun 2018 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pertunjukan sandur dibawakan oleh sekelompok orang yang memiliki tugas masing-masing, yakni anak wayang, germo, panjak ore, dan jaranan. Pertunjukan sandur di Bojonegoro diwakili oleh empat tokoh bernama Cawik, Pethak, Balong dan Tangsil.

Pertunjukan Sandur dimulai oleh Panjak Ore dengan membawakan tembang pembuka yang dipimpin oleh Germo. Panjak Oré, adegan dan acting dilakukan dengan menari dan diringi tembang-tembang oleh Panjak Oré sesuai dengan adegan yang dilakukan, dan ajaranan,penyajian pertunjukan sandur pakem identik dengan penyajiannya yang sederhana, memiliki nuansa ritual dan sakral yang dibangun oleh aroma bunga, dupa, kemenyan dan ditambah lagi dengan tari Jaranan yang dilakukan dengan proses ndadi. Atraksi Kalongking yang mendebarkan, atraksi ini dilakukan dengan berjumpalitan pada seutas tali atau tambang. Tali atau tambang tersebut dikaitkan pada ujung dua tiang bambu berukuran 5-10 meter. Kedua tiang dipasang di sisi timur dan barat arena pertunjukan dengan posisi berdiri atau menjulang. Atraksi ini (kalongking) merupakan pertanda berakhirnya pertunjukan Sandur.

Masyarakat Samin

Dusun Jepang, salah satu dusun dari 9 dusun di Desa Margomulyo yang berada di kawasan hutan memiliki luas 74,733 hektare. Jarak sekitar 4,5 kilometer dari ibu kota Kecamatan Margomulyo, 69 kilometer arah barat-selatan atau kurang lebih dengan jarak tempuh antara 2-2,5 jam perjalanan dengan kendaraan dari ibu kota Bojonegoro dan 259 kilometer dari ibu kota Provinsi Jawa Timur (Surabaya).

Masyarakat Samin yang tinggal di dusun tersebut, adalah figur tokoh atau orang-orang tua yang gigih berjuang menentang Kolonial Belanda dengan gerakan yang dikenal dengan Gerakan Saminisme, yang dipimpin oleh Ki Samin Surosentiko. Dalam Komunitas Samin tidak ada istilah untuk membantu Pemerintah Belanda seperti menolak membayar pajak, tidak mau kerja sama, tidak mau menjual apalagi memberi hasil bumi kepada Pemerintah Belanda. Prinsip dalam memerangi Kolonial Belanda melalui penanaman ajaran Saminisme yang artinya sami-sami amin (bersama-sama) yang dicerminkan dan dilandasi oleh kekuatan, kejujuran, kebersamaan dan kesederhanaan.

Sikap perjuangann mereka dapat dilihat dari profil orang samin yakni gaya hidup yang tidak bergelimpangan harta, tidak menjadi antek Belanda, bekerja keras, berdoa, berpuasa dan berderma kepada sesama. Ungkapan-ungkapan yang sering diajarkan, antara lain: sikap lahir yang berjalan bersama batin diungkapkan yang berbunyi sabar, nrimo, rilo dan trokal (kerja keras), tidak mau merugikan orang lain diungkapkan dalam sikap sepi ing pamrih rame ing gawe dan selalu hati-hati dalam berbicara diungkapkan ojo waton ngomong, ning ngomong kang maton. Lokasi masyarakat Samin (dusun Jepang) memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi objek Wisata Minat Khusus atau Wisata Budaya Masyarakat Samin melalui pengembangan paket Wisata Homestay bersama masyarakat Samin. Hal yang menarik dalam paket ini ialah para wisatawan dapat menikmati suasana dan gaya hidup kekhasan masyarakat Samin. Untuk rintisan tersebut, kebijakan yang telah dilakukan adalah melalui penataan kampung dan penyediaan fasilitas sosial dasar.

Transportasi

Kabupaten Bojonegoro dilalui oleh jalur provinsi antara Babat di Kabupaten Lamongan dan Kecamatan Ngawi di Kabupaten Ngawi untuk angkutan darat, sedangkan angkutan rel, kabupaten ini juga dilalui oleh lintas utara Pulau Jawa menghubungkan Jakarta dengan Surabaya. Terminal Rajekwesi melayani bus antarkota dan angkutan perdesaan di ibukota kabupaten, tepatnya di Kecamatan Bojonegoro. Stasiun kereta api satu-satunya di Kabupaten Bojonegoro adalah, Stasiun Bojonegoro yang melayani kereta api antarkota menghubungkan Surabaya dengan Tapal Kuda Jawa Timur (Jember dan Banyuwangi), Jawa Tengah (Semarang, Pekalongan, dan Tegal), Jawa Barat (Bandung dan Cirebon), dan DKI Jakarta serta kereta api lokal menuju Gerbangkertosusila.

Pariwisata

Bojonegoro memiliki banyak tempat wisata meskipun belum terkelola secara maksimal. Akan tetapi hal ini tentu saja bisa menjadi daya tarik tersendiri. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Wisata alam

Bendungan Gongseng di Bojonegoro

Wisata keluarga

Wisata sejarah

Wisata religi

Wisata belanja

Wisata taman kota

Produk unggulan (Potensi Bojonegoro)

  • Kerajinan mebel kayu jati

Produk unggulan ini telah lama dikenal dan berkualitas ekspor, karena Bojonegoro merupakan penghasil kayu jati berkualitas. Corak dan desain telah disesuaikan dengan situasi zaman, baik lemari, buffet, meja, kursi atau tempat tidur. Adapun daerah-daerah yang terkenal sebagai industri mebel yaitu di antaranya sukorejo dan temayang. apa yang membedakan mebel bojonegoro dengan mebel yang lain, mebel bojonegoro dibuat dari kayu-kayu jati asli dan memiliki umur yang bisa di bilang sudah cukup tua, dengan menggukan kayu yang tua maka hasil mebelnya dan ukirannya akan sangat indah sehingga memberikan corak yang khas.

  • Kerajinan bubut-cukit

Bentuk souvenir kayu jati khas Bojonegoro yang tetap menonjolkan guratan kayu jati. Penggarapannya dilakukan secara teliti dan detail, tetapi tetap mempertimbangkan aspek estetika. Khususnya berupa miniatur mobil, sepeda motor, becak, kereta api, jam dinding atau guci, penghias interior.

  • Kerajinan limbah kayu

Kerajinan limbah kayu jati yang dibentuk menjadi karya seni dalam berbagai model sudah merambah pasar ekspor ke berbagai negara.

  • Kerajinan batu onix

Bojonegoro memiliki tambang batu onix yang melimpah sehingga berbagai produk kerajinan onix dapat dihasilkan dengan kualitas sangat memuaskan. Pusat kerajinan batu onix terdapat di Kecamatan Gondang.

Ledre adalah makanan khas Bojonegoro. Berbentuk gapit (seperti emping gulung) dengan aroma khas pisang raja yang manis. Sangat tepat untuk teman minum teh atau dan sajian tamu atau untuk oleh-oleh. Perbedaan ledre dengan gapit yaitu ledre lebih halus, lembut dan aroma pisangnya menyengat, sementara gapit agak kasar. selain dari pisang raja ledre juga bisa terbuat dari berbagai pisang misalnya pisang saba, pisang hijau, pisang susu,dll. tetapi yang khas di daerah bojonegoro atau lebih optimalnya dalam membuat ledre yaitu menggunakan pisang raja.

  • Rengginang Singkong

Rengginang singkong merupakan oleh-oleh yang bisa didapatkan di Bojonegoro. Jika rengginang pada umumnya berbahan dasar ketan, rengginang singkong berasal dari bahan dasar singkong yang diolah dan dijadikan rengginang. selain mengangkat nilai ekonomi dari singkong, rengginang singkong juga dikenal dengan rasanya yang renyah dan gurih. Sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh dan dinikmati sebagai camilan ketika berkumpul bersama keluarga. Rengginang singkong ini bisa didapatkan di desa Ngraseh, kecamatan Dander. Juga bisa didapatkan di toko oleh-oleh di Bojonegoro.

  • Salak Wedi

Salak Wedi rasanya manis, masir, renyah, segar dan besar. Dapat dijumpai di setiap pekarangan rumah penduduk di desa Wedi dan sekitarnya. Perbedaan Salak Wedi dengan salak lain, seperti Salak Pondoh, adalah kandungan air yang lebih banyak sehingga membuat Salak Wedi terasa lebih segar. Keberadaan Salak Wedi sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun silam, yang secara turun-temurun telah menjadi sumber pendapatan bagi warga Desa Wedi. Konon asal muasal bibit salak ini pertama kali dibawa oleh seorang Ulama' yang mengajarkan agama Islam di desa Wedi. Dari bibit tersebut terus berkembang hingga tidak hanya desa Wedi tetapi meliputi juga beberapa desa sekitar Wedi, yaitu Kalianyar dan Tanjungharjo.

  • Blimbing Ngringinrejo

Blimbing dengan berat 2–3 ons per buah dapat dijumpai di kebun buah desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. Rasanya manis, segar dan harum, sangat tepat untuk hidangan penutup, rujak dan lain-lain.

  • Tembakau Virginia

Bojonegoro adalah penghasil tembakau virginia terbesar di Indonesia dan telah lama dikenal sebagai tembakau terbaik di dunia. Hijaunya tanaman tembakau hampir di seluruh wilayah Bojonegoro dapat dilihat antara bulan Mei–Oktober.

  • Pepaya Kalifornia Bakalan[29]

Daerah di Bojonegoro selain penghasil buah salak dan buah blimbing juga penghasil pepaya manis Kalifornia. Perkebunan pepaya ini berada di Desa Bakalan, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.

Tokoh Terkenal

  • Sidi Syekh Abdurrohman ibn Syahiddin Al Fadangi (Mbah Klotok), merupakan ulama dan penulis puluhan Manuskrip Padangan. Sebuah catatan tangan terkait peradaban Islam pada abad 19 M.
  • KH Muhammad Hasyim Al Fadangi (Mbah Hasyim Jalakan), merupakan ulama penulis sejumlah kitab. Di antara karya terkenalnya berjudul Tashrifan Padangan.
  • KH. Mohammad Sholeh Talun (Pendiri & Pengasuh Ponpes Attanwir) Talun Sumberrejo Bojonegoro Yang merupakan Guru Besar dan panutan Para Tokoh–Tokoh Bojonegoro.
  • Kyai Haji Anwar Zahid, ulama dari desa Simorejo, Kanor, Bojonegoro yang menjadi pembicara sekaligus artis lokal dengan slogan lucunya "Qulhu ae Lek !"
  • Sandirono, pelawak dari Bojonegoro berkepala botak yang menjadi duet maut bersama seniman ludruk H. Kirun di setiap acara pentas seni di JTV
  • Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc, adalah Menteri Sekretaris Negara yang menjabat sejak 27 Oktober 2014. Sebelumnya ia merupakan rektor Universitas Gadjah Mada yang ke 14.[25]
  • Mayjen TNI Basofi Sudirman, adalah Gubernur Jawa Timur periode 1993-1998. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Kasdam Bukit Barisan (1986-1987) danWakil Gubernur Jakarta tahun 1987-1992.
  • Letjen TNI H. Sudirman Seorang pahlawan dari Bojonegoro yang namanya diabadikan menjadi nama Stadion sepak bola di Bojonegoro dan ayah dari mantan Gubernur Jawa Timur, Mayjen TNI Basofi Sudirman
  • DR.H.Akmal Boedianto SH., M.Si adalah Akademisi sekaligus Birokrat yang memulai karier nya di Bojonegoro, pada masa orde baru beliau merupakan Sekretaris DPD Golkar Bojonegoro, saat menjabat sebagai kepala pemdes Bojonegoro ia pernah membuat terobosan dengan merombak seluruh perangkat desa di bojonegoro yang berusia tua.
  • Marsekal TNI (Purn.) Sukardi, adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara pada 26 November 1982 hingga 11 April 1986
  • Laksamana Dr.Iwan Isnurwanto
  • Abdul Rozak ayah Ayu Ting Ting
  • Daniel Ferdiansyah

Media Massa

Terdapat beberapa media lokal di Kabupaten Bojonegoro, diantaranya:

Media Televisi

Media Radio

Referensi

  1. ^ Lambang Kabupaten Bojonegoro, ditetapkan berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 1977.
  2. ^ "Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro". https://bojonegorokab.bps.go.id/. (14 April 2018). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-10. Diakses tanggal 10 Juni 2021.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  3. ^ a b "Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka 2021" (pdf). www.bojonegorokab.bps.go.id. hlm. 6, 33,. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-13. Diakses tanggal 13 April 2021. 
  4. ^ "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-07. Diakses tanggal 13 April 2021. 
  5. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Bojonegoro". www.spp2010.bps.go.id. 
  6. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2 020". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 13 April 2021. 
  7. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 13 April 2021. 
  8. ^ a b c "Profil Bojonegoro" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-10-27. Diakses tanggal 2020-09-12. 
  9. ^ "Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 12 September 2020. 
  10. ^ "Buku Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 di Indonesia – Normal Curah Hujan Kabupaten Bojonegoro Zona Musim 284, 287, dan 288 periode 1991-2020". BMKG. hlm. 93–94. Diakses tanggal 12 September 2022. 
  11. ^ "BOJONEGORO, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 12 September 2020. 
  12. ^ Adhi, Adrianus (13 Maret 2013). Pramono, Heru, ed. "Bupati Dan Wakil Bupati Bojonegoro Dilantik Gubernur". Tribun News Surabaya. Diakses tanggal 13 Maret 2013. 
  13. ^ "Suprianto Jabat Pj Bupati Bojonegoro". Kumparan. 12 Maret 2018. Diakses tanggal 12 Maret 2018. 
  14. ^ "Dr.Suprianto Dilantik sebagai Pj Bupati Bojonegoro". Situs Resmi Kabupaten Bojonegoro. 13 Maret 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-19. Diakses tanggal 13 Maret 2018. 
  15. ^ Sudarsono, Muhammad (25 September 2018). Prastika, Dwi, ed. "Resmi Dilantik, Anna Muawanah Jadi Bupati Perempuan Pertama di Kabupaten Bojonegoro". Tribun News Jatim. Diakses tanggal 25 September 2018. 
  16. ^ "Pj. Bupati Adriyanto Resmi Pimpin Bojonegoro". Bojonegoro.go.id. 24 September 2023. Diakses tanggal 24 September 2023. 
  17. ^ a b "Kabupaten Bojonegoro dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kabupaten Bojonegoro. 13-09-2013. Diakses tanggal 27-10-2023. 
  18. ^ "Kabupaten Bojonegoro dalam Angka 2018". Badan Pusat Statistik Kabupaten Bojonegoro. 16-08-2018. Diakses tanggal 27-10-2023. 
  19. ^ Berikut Ini Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro Terpilih dalam Pemilu 2019
  20. ^ blokBojonegoro.com. "Daftar 50 Anggota DPRD Bojonegoro Terpilih Periode 2024-2029". blokbojonegoro.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-27. 
  21. ^ "Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka 2021" (pdf). www.bojonegorokab.bps.go.id. hlm. 6, 33,. Diakses tanggal 13 April 2021. 
  22. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  23. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  24. ^ "Pembangunan GOR Bojonegoro Segera Rampung" Diarsipkan 2016-04-02 di Wayback Machine. website kanalbojonegoro.com
  25. ^ a b "Profil Pratikno" Diarsipkan 2016-08-09 di Wayback Machine. website ugm.ac.id
  26. ^ "Taman Kota Rajekwesi" Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine. website blogbojonegoro.com
  27. ^ "Anggaran Pembangunan Waterboom di Dander Rp. 7 Miliyar" Diarsipkan 2015-07-03 di Wayback Machine. website blogbojonegoro.com
  28. ^ "Anggaran Perbaikan Wisata di Bojonegoro" Diarsipkan 2015-06-03 di Wayback Machine. website blogbojonegoro.com
  29. ^ a b " Pepaya Kalifornia" Diarsipkan 2016-09-14 di Wayback Machine. website blokbojonegoro.com

Pranala luar