Lompat ke isi

Süleyman I: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
→‎Pranala luar: clean up, removed: {{Link FA|ur}}
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 4 books for Wikipedia:Pemastian (20240709)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(85 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{redirect|Kanuni|hompa Kwangali|Kanuni (hompa)|the Turkish drillship|Kanuni (drillship){{!}}''Kanuni'' (drillship)|kapal pengeboran Turki|Kanun (Albania)}}
{{Infobox royalty
{{Infobox royalty
| name = Suleiman I
|image = EmperorSuleiman.jpg
| title = {{unbulleted list|[[Khalifah Usmani]]|[[Amir al-Mu'minin]]|[[Penjaga Dua Masjid Suci]]|[[Kaisar Roma]]<ref>{{cite book|title=medieval worlds comparative & interdisciplinary studies|volume=14|year=2021|chapter=These are the narratives of bygone years: Conquest of a Fortress as a Source of Legitimacy|author=Dimitri Korobeinikov|url=https://www.medievalworlds.net/0xc1aa5576%200x003d0810.pdf|publisher=Austrian Academy of Sciences Press|quote=That the Ottomans might have had a different view was demonstrated by Sultan Sulaymān the Magnificent, who called himself the shah of Baghdad in ‘Iraq (Shah-i Bagdād-i ‘Irāq), the Caesar of Rome (qayṣar-i Rūm), and the sultan in Egypt (Miṣra (i.e. Mısıra) Sulṭān) in the inscription in the fortress of Bender (Bendery, Tighina) in Moldova, AH 945 (29 Mei 1538–18 Mei 1539). The title qayṣar-i Rūm (Caesar of Rome) was a traditional designation of the Byzantine emperor in Persian and Ottoman sources (from the Arabic al-qayṣar al-Rūm).|page=180}}</ref>|[[Khagan]]<ref>{{cite book|title=Oriental Translation Fund|volume=33|year=1834|page=19}}</ref>}}
|image_tugra = Tughra of Suleiman I the Magnificent.svg
| titletext =
|caption = Suleiman I
| more =
|reign = 1520–1566 (46 tahun)
| image = EmperorSuleiman.jpg
|coronation = 30 September 1520
| alt =
|full name = Kanuni Sultan Suleyman Han
| caption = Potret Suleiman karya [[Titian]] ({{circa|1530}})
|before = [[Selim I]]
| succession = [[Sultan Utsmaniyah]] ([[Padishah]])
|after = [[Selim II]]
| moretext =
|consort = [[Hürrem Sultan]] (Roxelana)
| reign = 30 September 1520 – {{awrap|6 September 1566}}
|issue = [[Şehzade Mahmud]] (1511-1521)
| coronation = 30 September 1520
[[Şehzade Mustafa]] (1515-1553)
| cor-type = {{nowrap|[[Pedang Osman|Sandaran pedang]]}}
[[Şehzade Mehmed]] (1523-1543)
| predecessor = [[Selim I]]
[[Mihrimah Sultana]] (1524-1580)
[[Selim II]] (1525-1574)
| successor = [[Selim II]]
| birth_date = 6 November 1494<ref name= AG-BM-encyc>{{Cite book |last=Ágoston |first=Gábor |editor-last=Ágoston |editor-first=Gábor |editor-first2= Bruce |editor-last2= Masters |title=Encyclopedia of the Ottoman Empire |chapter=Süleyman I |date=2009}}</ref>{{rp|541}}
[[Şehzade Bayezid]] (1527-1561)
| birth_place = [[Trebizond Eyalet|Trabzon]], [[Kekaisaran Ottoman]]
[[Şehzade Cihangir]] (1535-1553)
| death_date = {{Death date and age|1566|09|06|1494|11|06|df=y}}<ref name= AG-BM-encyc />{{rp|545}}
|royal house =[[Dewan Osman]]
| death_place = [[Szigetvár]], [[Kerajaan Hongaria (1526–1867)|Kerajaan Hongaria]], monarki Habsburg
|father =[[Selim I]]
| burial_place = {{Indented plainlist|
|mother = Hafsa Hatun
* Organ dimakamkan di [[Turbék]], Szigetvár, Hongaria
|date of birth ={{birth date|1494|11|6|df=y}}
* Jenazah dimakamkan di [[Masjid Süleymaniye]], Istanbul, Turki
|place of birth =[[Trabzon]]
}}
|date of death = 5/6 September 1566 (umur 71)
| spouses = {{plainlist|
|place of death =[[Szigetvár]], [[Hongaria]]
* {{marriage|[[Roxelana|Hürrem Sultan]]|1533|1558|end=died}}
|place of burial =[[Masjid Süleymaniye]], [[Istanbul|Konstantinopel]]<ref>''The Encyclopædia Britannica'', Vol.7, Edited by Hugh Chisholm, (1911), 3; ''Constantinople, the capital of the Turkish Empire...''</ref><ref>[http://concise.britannica.com/ebc/article-9368294/Istanbul Britannica, Istanbul]:''When the Republic of Turkey was founded in 1923, the capital was moved to Ankara, and Constantinople was officially renamed Istanbul in 1930.''</ref>
* [[Mahidevran|Mahidevran Hatun]]
|spouse 2 = [[Hürrem Sultan]]
}}
[[Mahidevran]]
| issue = {{plainlist|
* Şehzade Mahmud
* Şehzade Murad
* [[Şehzade Mustafa]]
* [[Raziye Sultan]]
* [[Şehzade Mehmed]]
* [[Mihrimah Sultan]]
* [[Selim II]]
* [[Şehzade Abdullah]]
* [[Şehzade Bayezid]]
* [[Şehzade Cihangir]]
}}
| full name = Süleyman Şah bin Selim Şah Han<ref>{{cite book|title=Manuscript and Ferman Ornamentation Art in the Ottoman Empire|author1=Hüseyin Odabaş|author2=Coşkun Odabaş|page=123|year=2015}}</ref>
| house = [[Dinasti Utsmaniyah|Utsmaniyah]]
| house-type = Dinasti
| father = [[Selim I]]
| mother = [[Hafsa Sultan]]
| signature_type = [[Tughra]]
| religion = [[Islam Sunni]]
| burial_date =
| signature = Tughra of Suleiman I the Magnificent.svg
}}
}}
'''Suleiman I''' ({{lang-ota|سليمان}} ''Suleymān'', [[Bahasa Turki|Turki Modern]]: ''Süleyman''; 6 November 1494 {{ndash}} 5/6/7 September 1566) adalah [[sultan]] [[Turki Utsmaniyah]] ke-10 yang berkuasa dari tahun 1520 hingga 1566. Ia dikenal sebagai '''Suleiman yang Luar Biasa''' di Barat, dan '''pemberi hukum''' ({{lang-tr|Kanuni}}; {{lang-ar|القانونى}}, ''al‐Qānūnī'') di Timur karena pencapaiannya dalam menyusun kembali sistem undang-undang Utsmaniyah. Ia merupakan tokoh penting pada Eropa abad ke-16. Suleiman memimpin tentara Utsmaniyah menaklukkan [[Belgrade]], [[Rhodes]], dan sebagian besar [[Hongaria]] sebelum berhasil dipukul mundur dalam [[Pengepungan Wina]] tahun 1529. Ia menganeksasi sebagian besar [[Timur Tengah]] dan [[Afrika Utara]] (hingga sejauh [[Aljazair]] di barat). Di bawah kekuasaannya, armada Utsmaniyah menguasai [[Laut Tengah]], [[laut Merah|Merah]], dan [[Teluk Persia]].<ref>Mansel, 61.</ref>


'''Suleiman I''' ({{lang-ota|سليمان اول|Süleyman-ı Evvel}}; {{lang-tr|I. Süleyman}}'','' {{IPA|tr|syleiˈman|pron}}; {{lahirmati||6|11|1494||6|9|1566}}), umumnya dikenal sebagai '''Suleiman yang Agung''' di Eropa Barat dan '''Suleiman sang Pemberi Hukum''' ({{lang-ota|قانونى سلطان سليمان|Ḳānūnī Sulṭān Süleymān|links=no}}) di wilayah kekuasaan Utsmaniyah, merupakan [[Sultan Utsmaniyah]] yang paling lama memerintah dari tahun 1520 hingga kematiannya pada tahun 1566.<ref name= AG-BM-encyc />{{rp|541–545}} Di bawah pemerintahannya, [[Kekaisaran Utsmaniyah]] memerintah sedikitnya 25 juta orang.
Dalam upayanya untuk memperkuat Utsmaniyah, Suleiman melancarkan reformasi legislatif yang berhubungan dengan masyarakat, pendidikan, perpajakan, dan hukum kriminal. Hukum kanoniknya (atau ''Kanun'') memperbaiki bentuk kekaisaran selama berabad-abad setelah kematiannya. Selain merupakan penyair dan tukang emas, ia juga menjadi pelindung budaya yang besar, hingga Utsmaniyah mencapai masa keemasan dalam bidang artistik, sastra, dan arsitektur.<ref name=atil24>Atıl, 24.</ref> Suleiman mampu menuturkan lima bahasa: [[Bahasa Turki Utsmaniyah]], [[bahasa Arab|Arab]], [[bahasa Serbia|Serbia]], [[bahasa Chagatai|Chagatai]] (dialek [[bahasa Turki]] dan berhubungan dengan [[bahasa Uighur|Uighur]]), dan [[bahasa Persia|Persia]].


Suleiman menggantikan ayahnya, [[Selim I]], sebagai sultan pada tanggal 30 September 1520 dan memulai pemerintahannya dengan kampanye melawan kekuatan Kristen di Eropa Tengah dan Mediterania. [[Pengepungan Beograd (1521)|Beograd]] jatuh ke tangannya pada tahun 1521 dan pulau [[Pengepungan Rhodes (1522)|Rhodes]] pada tahun 1522–1523. Pada [[Pertempuran Mohács|Mohács]], pada bulan Agustus 1526, Suleiman mematahkan kekuatan militer Hongaria.
Suleiman menikahi seorang perempuan [[harem]] yang bernama [[Hürrem Sultan]], meskipun tindakan ini melanggar tradisi Utsmaniyah. Putra mereka, [[Selim II]], menggantikan Suleiman setelah berkuasa selama 46 tahun.


Suleiman menjadi raja terkemuka di Eropa pada abad ke-16, memimpin puncak kekuasaan ekonomi, militer, dan politik Kesultanan Utsmaniyah. Suleiman secara pribadi memimpin pasukan Ottoman dalam menaklukkan benteng Kristen di Beograd dan Rhodes serta sebagian besar Hongaria sebelum penaklukannya dapat dihentikan pada [[Pengepungan Wina (1529)|pengepungan Wina]] pada tahun 1529. Ia mencaplok sebagian besar wilayah Tengah Timur dalam konfliknya dengan [[Dinasti Safawi|Safawi]] dan wilayah luas di Afrika Utara hingga ke barat hingga Aljazair. Di bawah pemerintahannya, [[Angkatan Laut Ottoman|Armada Ottoman]] mendominasi lautan dari Mediterania hingga [[Laut Merah]] dan melalui [[Teluk Persia]].<ref name= Mansel>{{cite book |last=Mansel |first=Philip |author-link=Philip Mansel|title=[[Constantinople: City of the World's Desire, 1453–1924]]|year=1998}}</ref>{{rp|61}}
== Kehidupan awal ==
Suleiman lahir diperkirakan pada tanggal 6 November 1494 di [[Trabzon]], di daerah pantai [[Laut Hitam]].<ref>Clot, 25.</ref> Ibunya adalah Valide Sultan [[Ayşe Hafsa Sultan|Aishe Hafsa Sultan]] atau Hafsa Hatun Sultan, yang wafat pada tahun 1534. Pada usia tujuh tahun, ia dikirim untuk belajar [[sains]], [[sejarah]], [[sastra]], [[teologi]], dan [[taktik militer]] di sekolah [[Istana Topkapı]] di [[Konstantinopel]]. Sebagai seorang pemuda, ia berteman dengan [[Pargalı İbrahim Pasha|Ibrahim]], seorang budak yang di kemudian hari menjadi penasihatnya yang paling dipercaya.<ref>{{cite book|first=Noel|last=Barber|title=The Sultans|location=New York|publisher=[[Simon & Schuster]]|year=1973|pages=36}}</ref> Pada usia 17 tahun, Suleiman ditunjuk sebagai Gubernur [[Kaffa]] (Theodosia), kemudian ia juga ditunjuk menjadi Gubernur Sarukhan ([[Manisa]]) setelah sebelumnya menjabat sebentar di [[Edirne]].<ref>Clot, 28.</ref> Saat ayahnya, [[Selim I]] (1465–1520), meninggal dunia, Suleiman kembali ke Konstatinopel dan mengambil kekuasaan sebagai Sultan Usmaniyah ke-10.


Di pucuk pimpinan kekaisaran yang berkembang, Suleiman secara pribadi melembagakan perubahan peradilan besar-besaran yang berkaitan dengan masyarakat, pendidikan, perpajakan, dan hukum pidana. Reformasi yang dilakukannya, yang dilakukan bersama dengan kepala pejabat kehakiman kekaisaran [[Ebussuud Efendi]], menyelaraskan hubungan antara dua bentuk hukum Ottoman: sultan ([[Qanun (hukum)|Kanun]]) dan agama ([[Syariah]]).<ref>{{cite book |last=Finkel |first=Caroline |title=Osman's Dream: The Story of the Ottoman Empire 1300–1923 |url=https://archive.org/details/osmansdreamstory0000fink |publisher=Basic Books |year=2005 |page=[https://archive.org/details/osmansdreamstory0000fink/page/145 145]}}</ref> Dia adalah seorang penyair dan tukang emas terkemuka; ia juga menjadi pelindung besar kebudayaan, mengawasi [[Zaman Keemasan|zaman "Keemasan"]] Kesultanan Utsmaniyah dalam [[Budaya Kesultanan Utsmaniyah|artistik]], [[sastra Utsmaniyah|sastra]] dan [[Arsitektur Utsmaniyah#Periode Klasik (1437–1703)|arsitektur]] perkembangan.<ref name="atil24" />
Catatan yang dibuat oleh seorang utusan [[Republik Venesia]], [[Bartolomeo Contarini]], beberapa minggu setelah Suleiman naik takhta mendeskripsikan Suleiman sebagai berikut: "Ia berusia 25 tahun, tinggi, namun lincah, dan berkulit halus. Lehernya agak panjang, wajahnya pipih, dan hidungnya bengkok. Ia memiliki kumis dan janggut; pembawaannya menyenangkan meski kulitnya cenderung terlihat pucat. Konon ia adalah seorang tuan yang baik, suka belajar, dan menjadi harapan masyarakat untuk menciptakan kemakmuran dalam kekuasaannya."<ref>Kinross, 175.</ref> Beberapa sejarawan menyatakan bahwa pada masa mudanya Suleiman memiliki kekaguman yang besar terhadap [[Alexander Agung]].<ref>Lamb, 14.</ref><ref>Barber, 23.</ref> Ia terpengaruh visi Alexander untuk membangun kekaisaran dunia yang menguasai daerah Timur dan Barat, dan konon hal ini yang mendorongnya melakukan kampanye militer ke wilayah Asia, Afrika, serta Eropa.


Melanggar tradisi Ottoman, Suleiman menikahi [[Roxelana|Hurrem Sultan]], seorang wanita dari haremnya, seorang [[Ortodoksi Timur|Kristen Ortodoks]] asal [[Ruthena|Ruthenian]] yang berpindah ke [[Islam Sunni]] , dan menjadi terkenal di Eropa Barat pada masanya dengan nama Roxelana, karena rambut merahnya. Putra mereka, [[Selim II]], menggantikan Suleiman setelah kematiannya pada tahun 1566 setelah 46 tahun memerintah. Calon ahli waris Suleiman lainnya, [[Şehzade Mehmed|Mehmed]] dan [[Şehzade Mustafa|Mustafa]], telah meninggal; Mehmed meninggal pada tahun 1543 karena cacar, dan Mustafa dicekik sampai mati pada tahun 1553 atas perintah sultan. Putranya yang lain [[Şehzade Bayezid|Bayezid]] dieksekusi pada tahun 1561 atas perintah Suleiman, bersama dengan keempat putra Bayezid, setelah pemberontakan. Meskipun para sarjana biasanya menganggap periode setelah kematiannya sebagai masa krisis dan adaptasi, bukan sekadar [[tesis kemunduran Utsmaniyah|penurunan]],<ref name=decline>{{cite book |last=Hathaway |first=Jane |title=The Arab Lands under Ottoman Rule, 1516–1800 |publisher=Pearson Education Ltd. |year=2008 |page=8 |quote=historians of the Ottoman Empire have rejected the narrative of decline in favor of one of crisis and adaptation}}</ref><ref>{{cite book |last=Tezcan|first=Baki |title=The Second Ottoman Empire: Political and Social Transformation in the Early Modern Period |publisher=Cambridge University Press |year=2010 |page=9 |quote= the conventional narrative of Ottoman history – that in the late sixteenth century the Ottoman Empire entered a prolonged period of decline marked by steadily increasing military decay and institutional corruption – has been discarded.}}</ref><ref>{{Cite book |editor-first= Christine |editor-last= Woodhead |title=The Ottoman World |chapter=Introduction |last=Woodhead |first=Christine |year=2011 |page=5 |quote= Ottomanist historians have largely jettisoned the notion of a post-1600 'decline'}}</ref> berakhirnya pemerintahan Suleiman merupakan titik balik dalam sejarah Ottoman. Beberapa dekade setelah Suleiman, kesultanan mulai mengalami perubahan politik, kelembagaan, dan ekonomi yang signifikan, sebuah fenomena yang sering disebut sebagai [[Transformasi Kesultanan Utsmaniyah]].<ref name= Empire-Power>{{Cite book |last=Şahin |first=Kaya |year=2013 |title=Empire and Power in the Reign of Süleyman: Narrating the Sixteenth-Century Ottoman World |publisher=Cambridge University Press |place=Cambridge}}</ref>{{rp|11}}<ref>{{cite book |last= Tezcan |first=Baki |title=The Second Ottoman Empire: Political and Social Transformation in the Early Modern Period |publisher=Cambridge University Press |year=2010 |page=10 }}</ref>
== Kampanye militer ==
=== Penaklukan di Eropa ===
Setelah menggantikan ayahnya, Suleiman mengembangkan wilayah kekuasaan melalui serangkaian kampanye militer. Langkah awal yang dilakukannya adalah menekan pemberontakan yang dilakukan oleh Gubernur [[Damaskus]] pada tahun 1521. Setelah itu, Suleiman melakukan penyerangan ke wilayah [[Belgrade]] yang dikuasai oleh [[Kerajaan Hongaria]]. Penyerangan itu sangat vital untuk menaklukkan Kerajaan Hongaria yang—sejak kejatuhan [[bangsa Serbia|Serbia]], [[bangsa Bulgaria|Bulgaria]], [[bangsa Albania|Albania]], dan [[Kekaisaran Romawi Timur]]—menjadi satu-satunya penghalang kampanye militer Utsmaniyah ke Eropa. Suleiman mengepung [[Belgrade]] dan mulai melakukan pengeboman besar-besaran dari kepulauan di wilayah [[Donau]]. Dengan pasukan yang hanya berjumlah sekitar 700 orang dan tanpa bantuan dari Hongaria, Belgrade jatuh ke tangan Suleiman pada bulan Agustus 1521.<ref>Imber, 49.</ref>
[[Berkas:Semailname 47b.jpg|left|thumb|Suleiman pada masa muda]]


==Nama dan gelar alternatif==
Berita jatuhnya salah satu benteng terkuat umat Kristen menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran di seluruh Eropa. Sebagaimana yang dicatat oleh seorang duta besar Kekaisaran Suci Romawi di Konstatinopel: "Penaklukan Belgrade adalah awal dari peristiwa-peristiwa dramatis yang menimpa Hongaria. Penaklukan itu berlanjut dengan kematian [[Lajos II dari Hongaria|Raja Lajos]], penaklukan [[Buda]], pendudukan [[Transilvania]], dan hancurnya kerajaan yang pernah berkembang serta timbulnya ketakutan di negara-negara tetangga yang khawatir mereka akan mengalami nasib yang sama..."<ref>Clot, 39.</ref>
Suleiman yang Agung ({{lang|ota-Arab|محتشم سليمان}} {{lang|ota-Latn|Muḥteşem Süleymān}}), begitu ia dikenal di [[dunia Barat|Barat]], juga disebut Suleiman yang Agung Pertama ({{lang|ota-Arab|سلطان سليمان أول}} {{lang|ota-Latn|Sulṭān Süleymān-ı Evvel}}), dan Suleiman sang Pemberi Hukum ({{lang|ota-Arab|قانونی سلطان سليمان}} {{lang|ota-Latn|Ḳānūnī Sulṭān Süleymān}}) atas reformasi sistem hukum Ottoman.<ref>{{cite encyclopedia |title=Suleyman the Magnificent |encyclopedia=Oxford Dictionary of Islam |date=2004 |publisher=Oxford University Press}}</ref>


Tidak jelas kapan tepatnya istilah {{lang|ota-Latn|Kanunî}} (Pemberi Hukum) pertama kali digunakan sebagai julukan untuk Suleiman. Sumber ini sama sekali tidak ada dalam sumber-sumber Utsmaniyah pada abad ke-16 dan ke-17 dan mungkin berasal dari awal abad ke-18.<ref>{{cite book |first=Cemal |last= Kafadar |chapter= The Myth of the Golden Age: Ottoman Historical Consciousness in the Post-Süleymânic Era |page=41 |editor1-last=İnalcık |editor1-first=Halil |editor2=Cemal Kafadar |title=Süleyman the Second [i.e. the First] and His Time |place=Istanbul |publisher=The Isis Press |date=1993 |isbn=975-428-052-5}}</ref>
Jalan untuk menyerang langsung Hongaria dan [[Austria]] sudah terbuka, namun Suleiman mengalihkan perhatiannya kepada kepulauan [[Rodos]] di [[Mediterania]] Timur, kota basis [[Ksatria Hospitaller]]. Ordo ksatria itu dikenal memiliki unit bajak laut di wilayah [[Asia Kecil]] dan [[Levant]] yang kegiatan operasinya mengganggu kepentingan Utsmaniyah. Pada musim panas 1522, Suleiman mengirim armada berkekuatan 400 kapal dan secara personal memimpin 100.000 tentara menyeberangi Asia Kecil.<ref>Kinross, 176.</ref> Meskipun mengalami perlawanan yang sangat hebat dalam [[Pengepungan Rodos (1522)|Pengepungan Rodos]], kota tersebut berhasil dikuasai dan [[Ksatria Rodos]] diusir dari sana.


Terdapat tradisi yang berasal dari barat, yang menyatakan bahwa Suleiman Agung adalah "Suleiman II", namun tradisi tersebut didasarkan pada asumsi yang salah bahwa [[Süleyman Çelebi]] harus diakui sebagai sultan yang sah.<ref>{{cite encyclopedia |encyclopedia=Encyclopaedia of Islam |last=Veinstein |first=G. |volume=2 |title=Süleymān |editor=P. Bearman |editor2=Th. Bianquis |editor3=C.E. Bosworth |editor4=E. van Donzel |editor5=W.P. Heinrichs }}</ref>
Dengan memburuknya hubungan antara Hongaria dengan Kesultanan Utsmaniyah, Suleiman melanjutkan kampanyenya di Eropa Timur pada 29 Agustus 1526 dengan mengalahkan [[Louis II dari Hongaria]] (1506–26) dalam [[Pertempuran Mohács]]. Ketika menemukan mayat Raja Louis, Suleiman konon berkata: "Aku memang datang membawa senjata untuk menghadapinya; namun bukan keinginanku melihatnya tewas karena ia belum banyak menikmati indahnya kehidupan dan kebangsawanan."<ref>Severy, 580</ref><ref>Embree, [http://www.ccds.charlotte.nc.us/History/MidEast/04/embree/embree.htm Suleiman The Magnificent].</ref> Sejak itu kerajaan Hongaria mengalami kemunduran dan Utsmaniyah bangkit menjadi kekuatan utama di Eropa Timur.<ref>Kinross, 187.</ref>


==Masa muda==
Di bawah kepemimpinan [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]] dan saudaranya [[Ferdinand I, Kaisar Romawi Suci]], [[Wangsa Habsburg]] menyerang dan menaklukkan kembali Buda serta menguasai Hongaria. Pada tahun 1529, Suleiman sekali lagi mengerahkan pasukan untuk menyerang Buda, dan berhasil merebutnya. Selain Buda, ia juga menyerang Wina. Namun dengan 16.000 tentara yang menjaga, Austria berhasil mempertahankan Wina.<ref>{{cite book|first=Stephen|last=Turnbull|title=The Ottoman Empire 1326&nbsp;– 1699|location=New York|publisher=[[Osprey Publishing]]|year=2003|pages=50}}</ref> Usaha kedua untuk menaklukkan Wina pada tahun 1532 juga gagal, Suleiman terpaksa mundur sebelum mencapai kota. Kedua kekalahan ini terjadi akibat buruknya cuaca (yang memaksa mereka meninggalkan peralatan-peralatan penting) dan terlalu panjangnya rantai persediaan.<ref>Labib, 444.</ref> Penyerangan ini merupakan salah satu ekspedisi paling ambisius Kesultanan Utsmaniyah.
[[Berkas:Semailname 47b.jpg|thumb|upright|Suleiman oleh [[Nakkaş Osman]].]]


Suleiman lahir di [[Trabzon]] di pantai selatan [[Laut Hitam]] dari pasangan Şehzade Selim (kemudian [[Selim I]]), mungkin pada tanggal 6 November 1494, meskipun tanggal ini tidak diketahui dengan pasti atau pasti bukti.<ref>{{cite book |first= Heath |last= Lowry |chapter=Süleymân's Formative Years in the City of Trabzon: Their Impact on the Future Sultan and the City |page=21 |editor1-last=İnalcık |editor1-first=Halil |editor2=Cemal Kafadar |title=Süleyman the Second [i.e. the First] and His Time |place=Istanbul |publisher=The Isis Press |date=1993 |isbn=975-428-052-5}}</ref> Ibunya adalah [[Hafsa Sultan]], seorang selir yang masuk Islam yang tidak diketahui asal usulnya, yang meninggal pada tahun 1534.<ref name= life-and-family>{{cite book| first= Alan |last= Fisher|editor-last1=İnalcık|editor-first1= Halil| editor-first2= Cemal |editor-last2= Kafadar| title= Süleymân The Second [i.e. the First] and His Time |publisher= Isis Press|place=Istanbul|year=1993|chapter=The Life and Family of Süleymân I| isbn= 9754280525}}</ref>{{rp|9}} Pada usia tujuh tahun, Suleiman mulai belajar sains, sejarah, sastra, teologi, dan taktik militer di sekolah kekaisaran [[Istana Topkapi]] di [[Konstantinopel]]. Saat masih muda, ia berteman dengan [[Pargalı Ibrahim Pasha|Pargalı Ibrahim]], seorang budak Yunani yang kemudian menjadi salah satu penasihatnya yang paling tepercaya (tetapi kemudian dieksekusi atas perintah Suleiman).<ref>{{cite book |first= Noel |last= Barber |title= The Sultans|url= https://archive.org/details/sultansbarb00barb |location=New York|publisher=[[Simon & Schuster]] |year= 1973 |page= [https://archive.org/details/sultansbarb00barb/page/36 36] |isbn=0-7861-0682-4}}</ref> Pada usia tujuh belas tahun, ia diangkat sebagai gubernur pertama [[Feodosiya#Caffa|Kaffa]] (Theodosia), kemudian [[Manisa]], dengan masa jabatan singkat di [[Edirne]].
[[Berkas:John Sigismund of Hungary with Suleiman the Magnificient in 1556.jpg|thumb|Raja [[János II Sigismund Zápolya|János Sigismund]] dari [[Hongaria]] bersama Suleiman pada tahun 1556.]]
Pada tahun 1540-an, terjadi konflik di Hongaria. Beberapa bangsawan Hongaria mengusulkan agar [[Ferdinand I, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand, Adipati Utama Austria]] (1519–64), yang pernah menjadi pemimpin [[Austria]] dan masih satu keluarga dengan Louis II, menjadi Raja Hongaria dengan mengutip sebuah perjanjian bahwa [[wangsa Habsburg]] akan mendapatkan takhta Hungaria apabila Louis tewas tanpa menunjuk putra mahkota,<ref>Imber, 52.</ref> namun beberapa bangsawan lebih mendukung [[János Zápolya]]. Konflik ini memberikan peluang bagi Suleiman untuk membalas kekalahannya di Wina.


===Asesi===
[[Berkas:Siege of Esztergom 1543.jpg|thumb|left|[[Pengepungan Esztergom (1543)]].]]
Setelah kematian ayahnya, [[Selim I]] (memerintah 1512–1520), Suleiman memasuki Konstantinopel dan naik takhta sebagai Sultan Ottoman yang kesepuluh. Deskripsi awal tentang Suleiman, beberapa minggu setelah aksesinya, diberikan oleh utusan [[Republik Venesia|Venesia]] [[Bartolomeo Contarini (bangsawan)|Bartolomeo Contarini]]:
Pada tahun 1541, wangsa Habsburgs sekali lagi terlibat konflik dengan Utsmaniyah dengan menyerang Buda. Namun penyerangan itu gagal, bahkan beberapa benteng mereka balik direbut dalam serangan balasan Utsmaniyah.<ref>Imber, 53.</ref> Ferdinand dan saudaranya Karl V kalah dan dipaksa menandatangani perjanjian yang memalukan di hadapan Suleiman. Ferdinand dipaksa melepas klaimnya atas takhta Hongaria dan diwajibkan membayar upeti dalam jumlah tetap setiap tahunnya kepada Sultan.<ref>Imber, 54.</ref>
{{blockquote|Sultan baru berusia dua puluh lima tahun [sebenarnya 26], tinggi dan langsing namun tangguh, dengan wajah kurus dan kurus. Rambut di wajah terlihat jelas, tapi hanya sedikit. Sultan tampak ramah dan humoris. Rumor mengatakan bahwa Suleiman memiliki nama yang tepat, suka membaca, berpengetahuan luas dan menunjukkan penilaian yang baik."<ref name= life-and-family />{{rp|2}}}}


==Kampanye militer==
Dengan hancurnya saingan-saingan utama, Kesultanan Utsmaniyah menjadi kekaisaran terkuat dan memegang peranan paling penting di Eropa ketika itu.
{{See also|Daftar kampanye Suleiman yang Agung}}

===Penaklukan di Eropa===
{{See also|Perang Ottoman di Eropa|Islam dan Protestan}}
[[Berkas:1522-Sultan Suleiman during the Siege of Rhodes-Suleymanname-DetailBottomRight.jpg|thumb|Suleiman selama [[Pengepungan Rhodes (1522)|pengepungan Rhodes]] pada tahun 1522]]

Setelah menggantikan ayahnya, Suleiman memulai serangkaian penaklukan militer, yang akhirnya mengarah pada pemberontakan yang dipimpin oleh gubernur [[Damaskus]] yang ditunjuk oleh Ottoman pada tahun 1521. Suleiman segera membuat persiapan untuk [[Pengepungan Beograd 1521|penaklukan Beograd]] dari [[Kerajaan Hongaria]]—sesuatu yang gagal dicapai oleh kakek buyutnya [[Mehmed II]] karena pertahanan kuat [[John Hunyadi]] di wilayah tersebut. Penangkapannya sangat penting dalam menyingkirkan bangsa Hongaria dan Kroasia, setelah kekalahan [[Albania]], [[Bosnia]], [[Bulgaria]], [[Kekaisaran Bizantium|Bizantium]] dan [[Serbia]], tetap menjadi satu-satunya kekuatan tangguh yang dapat menghalangi kemajuan Ottoman di Eropa. Suleiman mengepung [[Beograd]] dan memulai serangkaian pemboman besar-besaran dari sebuah pulau di [[Danube]]. Beograd, dengan garnisun hanya 700 orang, dan tidak menerima bantuan dari Hongaria, jatuh pada bulan Agustus 1521.<ref name= Imber>{{cite book |last=Imber|first=Colin|title=The Ottoman Empire, 1300–1650 : The Structure of Power |url=https://archive.org/details/ottomanempire1300000imbe|year=2002 |publisher=Palgrave Macmillan |location=New York |isbn=978-0-333-61386-3}}</ref>{{rp|49}}

Jalan menuju Hongaria dan Austria terbuka, tetapi Suleiman malah mengalihkan perhatiannya ke pulau [[Rhodes]] Timur [[Mediterania]], markas [[Ksatria Hospitaller]]. Suleiman membangun benteng besar, [[Kastil Marmaris]], yang berfungsi sebagai markas [[Angkatan Laut Ottoman]]. Setelah [[Pengepungan Rhodes (1522)|pengepungan]] selama lima bulan, Rhodes menyerah dan Suleiman mengizinkan [[Ksatria Rhodes]] untuk berangkat.<ref name="ebSiegeOfRhodes">{{cite web|last1=Bunting|first1=Tony|title=Siege of Rhodes|url=https://www.britannica.com/event/Siege-of-Rhodes|website=Encyclopedia Britannica|access-date=10 April 2018}}</ref> Penaklukan pulau itu merugikan Ottoman 50.000<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=fKG5VcYPtp0C&pg=PA397|title=War: The Definitive Visual History|first=D. K.|last=Publishing|year=2009|publisher=Penguin|isbn=978-0756668174|via=Google Books}}</ref><ref name=Clodfelter>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=8urEDgAAQBAJ&pg=PA23|title=Warfare and Armed Conflicts: A Statistical Encyclopedia of Casualty and Other Figures, 1492–2015|edition=14th|first=Micheal|last=Clodfelter|year=2017|publisher=McFarland|isbn=978-0786474707|via=Google Books}}</ref> hingga 60.000<ref name=Clodfelter/> tewas akibat pertempuran dan penyakit (klaim Kristen mencapai 64.000 kematian akibat perang Ottoman dan 50.000 kematian karena penyakit).<ref name=Clodfelter/>

Ketika hubungan antara Hongaria dan Kesultanan Utsmaniyah memburuk, Suleiman melanjutkan kampanyenya di Eropa Tengah, dan pada tanggal 29 Agustus 1526 ia mengalahkan [[Louis II dari Hongaria]] (1506–1526) di [[Pertempuran Mohács]]. Saat bertemu dengan tubuh Raja Louis yang tak bernyawa, Suleiman dikatakan meratap: "Saya memang datang dengan senjata melawan dia; tetapi bukan keinginan saya bahwa dia harus disingkirkan sebelum dia hampir tidak merasakan manisnya kehidupan dan royalti."<ref>{{cite journal|journal=National Geographic|last=Severy|first=Merle |title=The World of Süleyman the Magnificent |location=Washington, D.C. |publisher=National Geographic Society |date=November 1987 |pages=580 |volume=172|issue=5 |issn=0027-9358}}</ref> Saat Suleiman berkampanye di Hongaria, suku-suku [[Yorouks|Turkmen]] di Anatolia tengah (di [[Kilikia]]) memberontak di bawah kepemimpinan [[Pemberontakan Jelali|Kalender Çelebi]].<ref>{{cite encyclopedia| first= N.| last= Ciachir| title= Soliman Magnificul| trans-title= Soliman the Magnificent| place= Bucharest| year= 1972| encyclopedia= Editura enciclopedică română| page= 157}}</ref>

Beberapa bangsawan Hongaria mengusulkan agar [[Ferdinand I, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand]], yang merupakan penguasa negara tetangga Austria dan terikat dengan keluarga Louis II melalui pernikahan, menjadi Raja Hongaria, dengan mengutip perjanjian sebelumnya bahwa [[Habsburg]] akan mengambil takhta Hongaria jika Louis meninggal tanpa ahli waris.<ref name= Imber />{{rp|52}} Namun, bangsawan lain beralih ke bangsawan [[John Zápolya]], yang didukung oleh Suleiman. Di bawah [[Charles V, Kaisar Romawi Suci|Charles V]] dan saudaranya Ferdinand I, Habsburg menduduki kembali Buda dan menguasai Hongaria. Bereaksi pada tahun 1529, Suleiman berbaris melalui lembah Danube dan mendapatkan kembali kendali atas Buda; pada musim gugur berikutnya, pasukannya melancarkan [[Pengepungan Wina (1529)|pengepungan Wina]]. Ini merupakan ekspedisi paling ambisius Kesultanan Utsmaniyah dan puncak perjalanannya ke Barat. Dengan garnisun yang diperkuat sebanyak 16.000 orang,<ref>{{cite book|first=Stephen|last=Turnbull|title=The Ottoman Empire 1326–1699|location=New York|publisher=[[Osprey Publishing]]|year=2003|page=50}}</ref> Austria memberikan kekalahan pertama pada Suleiman, menabur benih persaingan sengit Utsmaniyah-Habsburg yang berlangsung hingga abad ke-20. Upaya keduanya untuk menaklukkan Wina gagal pada tahun 1532, karena pasukan Ottoman terhambat oleh [[pengepungan Güns]] dan gagal mencapai Wina. Dalam kedua kasus tersebut, tentara Ottoman dilanda cuaca buruk, memaksa mereka meninggalkan peralatan pengepungan yang penting, dan tertatih-tatih karena jalur pasokan yang kewalahan.<ref>{{cite journal | journal= International Journal of Middle East Studies|last=Labib|first=Subhi|title=The Era of Suleyman the Magnificent: Crisis of Orientation | url= https://archive.org/details/sim_international-journal-of-middle-east-studies_1979-11_10_4/page/435|location=London|publisher=Cambridge University Press |date= November 1979|pages=435–451|volume=10|issue=4|doi=10.1017/S002074380005128X|s2cid=162249695 |issn=0020-7438}}</ref>{{rp|444}} Pada tahun 1533 [[Gencatan Senjata Konstantinopel (1533)|Perjanjian Konstantinopel]] ditandatangani oleh [[Ferdinand I, Kaisar Romawi Suci|Ferdinand I]], yang mana ia mengakui kekuasaan Utsmaniyah dan mengakui Suleiman sebagai "ayah dan rajanya", dia juga setuju untuk membayar upeti tahunan dan menerima wazir agung Utsmaniyah sebagai saudaranya dan pangkatnya setara.<ref>Bonney, Richard. [https://www.researchgate.net/profile/Richard-Bonney-2/publication/233869226_Suleiman_the_Magnificent/links/0fcfd50c76535f3f21000000/Suleiman-the-Magnificent.pdf "Suleiman I ("the Magnificent") (1494–1566)."] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220808191602/https://www.researchgate.net/profile/Richard-Bonney-2/publication/233869226_Suleiman_the_Magnificent/links/0fcfd50c76535f3f21000000/Suleiman-the-Magnificent.pdf |date=8 Agustus 2022 }} The Encyclopedia of War (2011).</ref><ref>Somel, Selcuk Aksin. [https://books.google.com/books?id=tBoyoNNKh78C&pg=PA111 The A to Z of the Ottoman Empire. No. 152.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220808191602/https://books.google.co.uk/books?id=tBoyoNNKh78C&lpg=PA111&pg=PA111 |date=8 Agustus 2022 }} Rowman & Littlefield, 2010.</ref><ref>Erasmus, Desiderius. [https://books.google.com/books?id=6t2&pg=PA The Correspondence of Erasmus: Letters 2635 to 2802 April 1532–April 1533. Vol. 19.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20221226065927/https://books.google.co.uk/?lpg=PA&hl=en |date=26 Desember 2022 }} University of Toronto Press, 2019.</ref><ref>Shaw, Stanford J., and Ezel Kural Shaw. [https://books.google.com/books?id=E9-YfgVZDBkC&pg=PA94 History of the Ottoman Empire and Modern Turkey: Volume 1, Empire of the Gazis: The Rise and Decline of the Ottoman Empire 1280–1808. Vol. 1.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220808191602/https://books.google.co.uk/books?id=E9-YfgVZDBkC&lpg=PA94&pg=PA94 |date=8 August 2022 }} Cambridge University Press, 1976.</ref><ref>Faroqhi, Suraiya N., and Kate Fleet, eds. [https://books.google.com/books?id=uXdhBAAAQBAJ&pg=PT70 The Cambridge History of Turkey: Volume 2, The Ottoman Empire as a World Power, 1453–1603.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220808191603/https://books.google.co.uk/books?id=uXdhBAAAQBAJ&lpg=PT70&pg=PT70 |date=8 Agustus 2022 }} Cambridge University Press, 2012</ref>

[[Berkas:John Sigismund of Hungary with Suleiman the Magnificient in 1556.jpg|thumb|Raja [[John II Sigismund Zápolya|John Sigismund]] dari Hongaria bersama Suleiman pada tahun 1556]]

Pada tahun 1540-an, kembalinya konflik di Hongaria memberi Suleiman kesempatan untuk membalas kekalahan yang dideritanya di Wina. Pada tahun 1541, Habsburg berusaha mengepung Buda namun berhasil dipukul mundur, dan sebagai akibatnya lebih banyak benteng Habsburg direbut oleh Ottoman dalam dua kampanye berturut-turut pada tahun 1541 dan 1544.<ref name= Imber />{{rp|53}} Ferdinand dan Charles terpaksa membuat perjanjian lima tahun yang memalukan dengan Suleiman. Ferdinand melepaskan klaimnya atas Kerajaan Hongaria dan terpaksa membayar sejumlah uang tahunan kepada Sultan atas tanah Hongaria yang terus ia kendalikan. Yang lebih penting secara simbolis, perjanjian tersebut menyebut Charles V bukan sebagai "Kaisar" tetapi sebagai "Raja Spanyol", sehingga Suleiman mengidentifikasi dirinya sebagai "Kaisar" yang sebenarnya.<ref name= Imber />{{rp|54}}

Pada tahun 1552, pasukan Suleiman melancarkan [[Pengepungan Eger (1552)|pengepungan ke Eger]], yang terletak di bagian utara Kerajaan Hongaria, tetapi para pembela yang dipimpin oleh [[István Dobó]] berhasil menghalau serangan dan mempertahankan [[Kastil Eger]].<ref>{{cite news |title=István Dobó |url=https://www.britannica.com/biography/Istvan-Dobo |work=Encyclopaedia Britannica}}</ref>


=== Perang Utsmaniyah-Safawiyah ===
=== Perang Utsmaniyah-Safawiyah ===
{{Main|Perang Utsmaniyah–Safawi (1532–55)|Perang Utsmaniyah–Persia|Aliansi Habsburg–Persia}}
{{Main|Perang Utsmaniyah-Safawiyah (1532–1555)}}
[[Berkas:Sueleymanname nahcevan.jpg|right|thumb|Miniatur yang menggambarkan Suleiman mengerahkan tentara di [[Nakhchivan]], musim panas 1554]]
[[Berkas:Sueleymanname nahcevan.jpg|thumb|upright|Miniatur yang menggambarkan Suleiman berbaris dengan pasukan di [[Republik Otonomi Nakhchivan|Nakhchivan]], musim panas 1554]]

Setelah Suleiman menstabilisasi pasukannya di front Eropa, ia mengalihkan perhatiannya untuk menyerang [[Dinasti Safawiyah]] dari [[Persia]]. Ada dua peristiwa yang menyebabkan Suleiman memandang Dinasti Safawiyah sebagai ancaman. Pertama, Gubernur [[Baghdad]] yang loyal kepada Suleiman dibunuh oleh [[Shah]] [[Tahmasp]] dan digantikan dengan orang yang setia kepada Shah. Kedua, Gubernur Bitlis yang dikuasai Suleiman berkhianat dan menyatakan kesetiaan pada Dinasti Safawiyah.<ref name=imber51>Imber, 51.</ref> Sebagai hasilnya, pada tahun 1533, Suleiman memerintahkan Wazir Agung Ibrahim Pasha untuk memimpin pasukan ke Asia. Ia kemudian berhasil merebut kembali [[Bitlis]] dan menguasai [[Tabriz]] tanpa perlawanan berarti. Suleiman menyusul dan bergabung dengan pasukan Ibrahim pada 1534 dan melakukan penyerangan langsung ke Persia. Shah lebih memilih mengorbankan teritorinya daripada menghadapi Suleiman.<ref name=sicker206>Sicker, 206.</ref> Pada tahun berikutnya Suleiman dan Ibrahim berhasil memasuki [[Baghdad]], komandannya menyerahkan kota dan mengakui Suleiman sebagai pemimpin dunia Muslim dan pengganti sah [[kekhalifahan]] [[Abbasiyah]].<ref>Clot, 93.</ref>
Ayah Suleiman menjadikan perang dengan Persia sebagai prioritas utama. Pada awalnya, Suleiman mengalihkan perhatian ke Eropa dan puas dengan membendung [[Iran|Persia]], yang disibukkan oleh musuh-musuhnya sendiri di timur. Setelah Suleiman menstabilkan perbatasannya di Eropa, ia kini mengalihkan perhatiannya ke Persia, basis faksi saingannya [[Islam Syiah|Muslim Syiah]]. [[Dinasti Safawi]] menjadi musuh utama setelah dua episode. Pertama, Shah [[Tahmasp I|Tahmasp]] membunuh gubernur [[Baghdad]] yang setia kepada Suleiman, dan menempatkan orangnya sendiri. Kedua, gubernur [[Bitlis]] telah membelot dan bersumpah setia kepada Safawi.<ref name= Imber/>{{rp|51}} Akibatnya, pada tahun 1533, Suleiman memerintahkan Pargalı Ibrahim Pasha untuk memimpin pasukan ke Asia Kecil bagian timur di mana ia merebut kembali Bitlis dan menduduki [[Tabriz]] tanpa perlawanan. Suleiman bergabung dengan Ibrahim pada tahun 1534. Mereka melakukan serangan ke arah Persia, hanya untuk menemukan Shah mengorbankan wilayahnya alih-alih menghadapi pertempuran sengit, dan melakukan pelecehan terhadap tentara Ottoman saat mereka bergerak melintasi pedalaman yang keras.<ref name=sicker206>{{cite book |last= Sicker |first= Martin |title=The Islamic World In Ascendancy : From the Arab Conquests to the Siege of Vienna |url= https://archive.org/details/islamicworldinas0000sick |year= 2000 |page= [https://archive.org/details/islamicworldinas0000sick/page/206 206]}}</ref> Pada tahun 1535 Suleiman membuat pintu masuk yang megah ke Bagdad. Dia meningkatkan dukungan lokalnya dengan memulihkan makam [[Abu Hanifa]], pendiri mazhab [[Hanafi]] hukum Islam yang dianut oleh Ottoman.<ref>{{cite book |last=Burak |first=Guy |title=The Second Formation of Islamic Law: The Ḥanafī School in the Early Modern Ottoman Empire |place=Cambridge |publisher=Cambridge University Press |year=2015 |isbn=978-1-107-09027-9 |page=1}}</ref>

Mencoba mengalahkan Shah untuk selamanya, Suleiman memulai kampanye kedua pada tahun 1548–1549. Seperti dalam upaya sebelumnya, Tahmasp menghindari konfrontasi dengan tentara Ottoman dan malah memilih mundur, menggunakan taktik bumi hangus dalam prosesnya dan membuat tentara Ottoman terkena musim dingin yang keras di [[Kaukasus]].<ref name=sicker206 /> Suleiman meninggalkan kampanye tersebut dengan kemenangan sementara Utsmaniyah di [[Tabriz]] dan wilayah [[Urmia]], kehadirannya yang bertahan lama di provinsi [[Provinsi Van|Van]], yang menguasai separuh bagian barat [[Azerbaijan]] dan beberapa benteng di [[Georgia (negara)|Georgia]].<ref name=bartleby794>{{cite encyclopedia |url= http://www.bartleby.com/67/794.html |title= 1548–49 |encyclopedia= The Encyclopedia of World History |year= 2001 | via= Bartleby.com |archive-url= https://web.archive.org/web/20020918101523/http://www.bartleby.com/67/794.html |archive-date= 18 September 2002| access-date= 20 Juni 2020}}</ref>


[[Berkas:ImperioOtomanoSimplificado-en.svg|thumb|[[Daftar penaklukan, pengepungan, dan pendaratan Utsmaniyah|Ekspansi wilayah Kesultanan Utsmaniyah]] di bawah pemerintahan Suleiman, (berwarna merah dan oranye) termasuk [[Negara bawahan dan anak sungai Kesultanan Utsmaniyah|pengikut Utsmaniyah]].]]
Bermaksud menghancurkan Shah untuk selamanya, Suleiman berangkat dalam kampanye kedua pada tahun 1548–1549. Seperti sebelumnya, Tahmasp menghindari konfrontasi dengan pasukan Utsmaniyah dan memilih untuk mundur sambil melancarkan taktik [[bumi hangus]].<ref name=sicker206/> Setelah menguasai Tabriz, Armenia, dan beberapa benteng di [[Georgia]], Suleiman memilih untuk menghentikan kampanyenya karena kerasnya musim dingin di [[Kaukasus]].<ref name=bartleby794>[http://www.bartleby.com/67/794.html 1548–49]</ref>


Pada tahun 1553, Suleiman memulai kampanye ketiga dan terakhirnya melawan Shah. Setelah awalnya kehilangan wilayah di [[Erzurum]] ke tangan putra Syah, Suleiman membalas dengan merebut kembali Erzurum, menyeberangi Sungai Eufrat Atas dan menghancurkan sebagian wilayah Persia. Tentara Shah meneruskan strateginya untuk menghindari Kesultanan Utsmaniyah, yang berujung pada kebuntuan dan tidak ada satupun tentara yang memperoleh keuntungan berarti. Pada tahun 1555, sebuah penyelesaian yang dikenal sebagai [[Perdamaian Amasya]] ditandatangani, yang menetapkan perbatasan kedua kerajaan. Melalui perjanjian ini, Armenia dan Georgia dibagi rata di antara keduanya, dengan [[Armenia Barat]], [[Kurdistan]] bagian barat, dan Georgia bagian barat (termasuk [[Samtskhe atabegate|Samtskhe]] bagian barat) jatuh ke tangan Utsmaniyah sementara [[Armenia Timur]], Kurdistan timur, dan Georgia timur (termasuk Samtskhe timur) tetap berada di tangan Safawi.<ref>{{cite book|last1=Mikaberidze|first1=Alexander|title=Historical Dictionary of Georgia|date=2015|publisher=Rowman & Littlefield|isbn=978-1442241466|page=xxxi|edition=2nd}}</ref> Kekaisaran Ottoman memperoleh sebagian besar [[Irak]], termasuk Bagdad, yang memberi mereka akses ke [[Teluk Persia]], sementara Persia mempertahankan bekas ibu kota mereka [[Tabriz]] dan semua wilayah barat laut lainnya di Kaukasus dan seperti sebelum perang, seperti [[Dagestan]] dan semua wilayah yang sekarang menjadi [[Azerbaijan]].<ref>''The Reign of Suleiman the Magnificent, 1520–1566'', V.J. Parry, ''A History of the Ottoman Empire to 1730'', ed. M.A. Cook (Cambridge University Press, 1976), 94.</ref><ref>{{cite book| author-link= Alexander Mikaberidze| last= Mikaberidze| first= Alexander| url= https://books.google.com/books?id=WjQfo3a1eVMC&q=peace+of+amasya+caucasus&pg=PA698 |title= Conflict and Conquest in the Islamic World: A Historical Encyclopedia, Volume 1| publisher= ABC-CLIO| date= 2011 | isbn= 978-1598843361| page= 698}}</ref>
Pada tahun 1553 Suleiman memulai kampanye ketiga dan terakhirnya melawan Shah. Sebelumnya pasukan Utsmaniyah mengalami kekalahan di [[Erzurum]] dan kehilangan kekuasaan atas kota tersebut di tangan anak Shah. Suleiman berniat kembali menguasai Erzurum dengan menyeberangi Sungai [[Efrat]]. Pasukan Shah kembali menggunakan taktiknya menghindari pasukan Utsmaniyah, yang berakibat terjadinya kebuntuan (''stalemate''). Pada tahun 1554, sebuah perjanjian ditandatangani yang mengakhiri kampanye militer Suleiman di Asia. Termasuk dalam perjanjian itu adalah Suleiman mengembalikan Tabriz, namun sebagai gantinya mendapatkan Baghdad, sebagian [[Mesopotamia]], mulut Sungai Efrat dan [[Tigris]], serta sebagian [[Teluk Persia]].<ref name=Kinross236>Kinross, 236.</ref> Shah juga berjanji untuk tidak melakukan serangan apa pun ke wilayah Utsmaniyah.<ref name=bartleby795>[http://www.bartleby.com/67/795.html 1553–55]</ref>


=== Kampanye di Samudra Hindia dan India ===
=== Kampanye di Samudra Hindia dan India ===
{{Main|Perebutan Aden (1548)|Ekspedisi Utsmaniyah ke Aceh|Kampanye Samudra Hindia}}
{{Main|Perebutan Aden (1548)|Ekspedisi Utsmaniyah ke Aceh|Kampanye Samudra Hindia}}
Di [[Samudra Hindia]], Suleiman memimpin beberapa kampanye laut terhadap [[Portugal]] dengan tujuan mengusir mereka dan mengamankan jalur perdagangan dengan [[India]]. [[Aden]] di [[Yemen]] direbut oleh Utsmaniyah pada tahun 1538 untuk dijadikan basis serangan terhadap jajahan Portugal di pantai Barat [[India]].<ref name="Kour">[http://books.google.com/books?id=KrsmNygcbNgC&pg=PA2 ''The history of Aden, 1839-72'' by Zaka Hanna Kour hal.2]</ref> Pada bulan September 1538, Utsmaniyah gagal mengalahkan Portugal dalam [[Pengepungan Diu]] dan terpaksa kembali ke Aden.<ref name="Kour"/><ref>''An economic and social history of the Ottoman Empire'' by Halil İnalcik hal.326 [http://books.google.com/books?id=Ovg_RQlklU4C&pg=PA326]</ref> Dari Aden, tentara Utsmaniyah dipimpin Sulayman Pasha dapat mengambil alih seluruh wilayah Yemen serta Sa'na.<ref name="Kour"/> Akan tetapi, Aden memberontak dan meminta bantuan Portugal, sehingga Portugal menguasai kembali kota tersebut, hingga [[Perebutan Aden (1548)|direbut lagi]] oleh pasukan Utsmaniyah di bawah pimpinan [[Piri Reis]] pada tahun 1548.
Di [[Samudra Hindia]], Suleiman memimpin beberapa kampanye laut terhadap [[Portugal]] dengan tujuan mengusir mereka dan mengamankan jalur perdagangan dengan [[India]]. [[Aden]] di [[Yemen]] direbut oleh Utsmaniyah pada tahun 1538 untuk dijadikan basis serangan terhadap jajahan Portugal di pantai Barat [[India]].<ref name="Kour">[http://books.google.com/books?id=KrsmNygcbNgC&pg=PA2 ''The history of Aden, 1839-72'' by Zaka Hanna Kour hlm.2]</ref> Pada bulan September 1538, Utsmaniyah gagal mengalahkan Portugal dalam [[Pengepungan Diu]] dan terpaksa kembali ke Aden.<ref name="Kour"/><ref>''An economic and social history of the Ottoman Empire'' by Halil İnalcik hlm.326 [http://books.google.com/books?id=Ovg_RQlklU4C&pg=PA326]</ref> Dari Aden, tentara Utsmaniyah dipimpin Sulayman Pasha dapat mengambil alih seluruh wilayah Yemen serta Sa'na.<ref name="Kour"/> Akan tetapi, Aden memberontak dan meminta bantuan Portugal, sehingga Portugal menguasai kembali kota tersebut, hingga [[Perebutan Aden (1548)|direbut lagi]] oleh pasukan Utsmaniyah di bawah pimpinan [[Piri Reis]] pada tahun 1548.


Dengan kendali yang kuat atas [[Laut Merah]], Suleiman berhasil mengamankan jalur perdagangan India yang dahulu dikuasai Portugal, dan menjaga perdagangan dengan India selama abad ke-16.<ref>''History of the Ottoman Empire and modern Turkey'' by Ezel Kural Shaw p.107 [http://books.google.com/books?id=UVmsI0P9RDUC&pg=PA107]</ref>
Dengan kendali yang kuat atas [[Laut Merah]], Suleiman berhasil mengamankan jalur perdagangan India yang dahulu dikuasai Portugal, dan menjaga perdagangan dengan India selama abad ke-16.<ref>''History of the Ottoman Empire and modern Turkey'' by Ezel Kural Shaw hlm.107 [http://books.google.com/books?id=UVmsI0P9RDUC&pg=PA107]</ref>


Pada tahun 1564, Suleiman menerima utusan dari [[Kesultanan Aceh]], yang meminta bantuan melawan Portugis. Maka [[ekspedisi Utsmaniyah ke Aceh]] diluncurkan dan berhasil memberikan dukungan militer terhadap Aceh.<ref>''Cambridge illustrated atlas, warfare: Renaissance to revolution, 1492-1792'' by Jeremy Black p.17 [http://books.google.com/books?id=neUKEvaYPZYC&pg=PA17]</ref>
Pada tahun 1564, Suleiman menerima utusan dari [[Kesultanan Aceh]], yang meminta bantuan melawan Portugis. Maka [[ekspedisi Utsmaniyah ke Aceh]] diluncurkan dan berhasil memberikan dukungan militer terhadap Aceh.<ref>''Cambridge illustrated atlas, warfare: Renaissance to revolution, 1492-1792'' oleh Jeremy Black hlm.17 [http://books.google.com/books?id=neUKEvaYPZYC&pg=PA17]</ref>


=== Mediterania dan Afrika Utara ===
=== Mediterania dan Afrika Utara ===
{{See also|Aliansi Perancis-Utsmaniyah|Barbarossa Hayreddin Pasha|Perang Italia 1542–1546|Penyerangan Malta (1565)}}
{{See also|Aliansi Prancis-Utsmaniyah|Barbarossa Hayreddin Pasha|Perang Italia 1542–1546|Penyerangan Malta (1565)}}
[[Berkas:Battle of Preveza (1538).jpg|right|thumb|[[Barbarossa (admiral Utsmaniyah)|Barbarossa Hayreddin Pasha]] mengalahkan Liga Suci yang dipimpin [[Andrea Doria]] pada [[Pertempuran Preveza]] pada tahun [[1538]].]]
[[Berkas:Battle of Preveza (1538).jpg|ka|jmpl|[[Barbarossa (admiral Utsmaniyah)|Barbarossa Hayreddin Pasha]] mengalahkan Liga Suci yang dipimpin [[Andrea Doria]] pada [[Pertempuran Preveza]] pada tahun [[1538]].]]
Setelah berhasil melakukan konsolidasi pada pasukan daratnya, Suleiman mendapatkan kabar bahwa benteng [[Koroni]] di [[Morea]] telah direbut salah satu admiral [[Karl V, Kekaisaran Romawi Suci|Karl V]], [[Andrea Doria]]. Kehadiran pasukan Spanyol di Mediterania Timur menimbulkan kekhawatiran Suleiman, yang melihat itu sebagai indikasi bahwa Karl V mencoba mengganggu dominasi Utsmaniyah di kawasan. Suleiman merasa perlu mempertegas kekuatannya di [[Mediterania]] sehingga ia mengerahkan salah satu komandan laut terbaiknya [[Hayreddin Barbarossa|Khair ad Din]], yang oleh orang Eropa dikenal dengan nama [[Barbarossa (admiral Utsmaniyah)|Barbarossa]]. Barbarossa ditugaskan untuk membangun kembali angkatan Utsmaniyah hingga Utsmaniyah memiliki jumlah armada yang sama dengan total seluruh armada negara-negara lain di Mediterania digabungkan.<ref>Clot, 87.</ref> Pada tahun 1535 Karl V mendapatkan kemenangan atas Utsmaniyah di [[Tunis]]. Di saat yang sama, Suleiman sedang berperang dengan [[Republik Venesia|Venesia]]. Hal ini memaksa Suleiman untuk menyetujui proposal pembentukan aliansi dari [[François I dari Perancis]] untuk melawan Karl.<ref name=imber51/> Pada tahun 1538, armada Spanyol dikalahkan oleh Barbarossa dalam [[Pertempuran Preveza]], sehingga Utsmaniyah berkuasa di wilayah itu selama 33 tahun hingga kekalahan mereka dalam [[Pertempuran Lepanto (1571)|Pertempuran Lepanto]] pada tahun 1571.
Setelah berhasil melakukan konsolidasi pada pasukan daratnya, Suleiman mendapatkan kabar bahwa benteng [[Koroni]] di [[Morea]] telah direbut salah satu admiral [[Karl V, Kekaisaran Romawi Suci|Karl V]], [[Andrea Doria]]. Kehadiran pasukan Spanyol di Mediterania Timur menimbulkan kekhawatiran Suleiman, yang melihat itu sebagai indikasi bahwa Karl V mencoba mengganggu dominasi Utsmaniyah di kawasan. Suleiman merasa perlu mempertegas kekuatannya di [[Mediterania]] sehingga ia mengerahkan salah satu komandan laut terbaiknya [[Hayreddin Barbarossa|Khair ad Din]], yang oleh orang Eropa dikenal dengan nama [[Barbarossa (admiral Utsmaniyah)|Barbarossa]]. Barbarossa ditugaskan untuk membangun kembali angkatan Utsmaniyah hingga Utsmaniyah memiliki jumlah armada yang sama dengan total seluruh armada negara-negara lain di Mediterania digabungkan.<ref>Clot, 87.</ref> Pada tahun 1535 Karl V mendapatkan kemenangan atas Utsmaniyah di [[Tunis]]. Di saat yang sama, Suleiman sedang berperang dengan [[Republik Venesia|Venesia]]. Hal ini memaksa Suleiman untuk menyetujui proposal pembentukan aliansi dari [[François I dari Prancis]] untuk melawan Karl.<ref name=imber51/> Pada tahun 1538, armada Spanyol dikalahkan oleh Barbarossa dalam [[Pertempuran Preveza]], sehingga Utsmaniyah berkuasa di wilayah itu selama 33 tahun hingga kekalahan mereka dalam [[Pertempuran Lepanto (1571)|Pertempuran Lepanto]] pada tahun 1571.


[[Berkas:Francois I Suleiman.jpg|thumb|[[François I dari Perancis|François I]] (kiri) dan Suleiman (kanan) memulai [[aliansi Perancis-Utsmaniyah]] dari tahun 1530-an.]]
[[Berkas:Francois I Suleiman.jpg|jmpl|[[François I dari Prancis|François I]] (kiri) dan Suleiman (kanan) memulai [[aliansi Prancis-Utsmaniyah]] dari tahun 1530-an.]]
Bagian timur [[Maroko]] berhasil dikuasai. [[Berberia|Wilayah Berberia]] seperti [[Tripolitania]], [[Tunisia]], dan [[Algeria]] dikuasai dan diberi status provinsi otonom serta dijadikan ujung tombak Suleiman dalam menghadapi Karl V.<ref>Kinross, 227.</ref> Dalam periode pendek ekspansi itu mampu mengamankan dominasi laut Utsmaniyah di Mediterania. Angkatan laut Utsmaniyah juga mengontrol [[Laut Merah]], dan menguasai [[Teluk Persia]] hingga 1554, ketika kapal-kapal mereka dihancurkan oleh angkatan laut [[Kekaisaran Portugis]]. Portugis juga menguasai [[Ormus]] pada tahun 1515 dan bertempur dengan tentara Suleiman untuk merebut [[Aden]].
Bagian timur [[Maroko]] berhasil dikuasai. [[Berberia|Wilayah Berberia]] seperti [[Tripolitania]], [[Tunisia]], dan [[Algeria]] dikuasai dan diberi status provinsi otonom serta dijadikan ujung tombak Suleiman dalam menghadapi Karl V.<ref>Kinross, 227.</ref> Dalam periode pendek ekspansi itu mampu mengamankan dominasi laut Utsmaniyah di Mediterania. Angkatan laut Utsmaniyah juga mengontrol [[Laut Merah]], dan menguasai [[Teluk Persia]] hingga 1554, ketika kapal-kapal mereka dihancurkan oleh angkatan laut [[Kekaisaran Portugis]]. Portugis juga menguasai [[Ormus]] pada tahun 1515 dan bertempur dengan tentara Suleiman untuk merebut [[Aden]].


[[Berkas:Siege of malta 1.jpg|Pengepungan Malta pada tahun 1565: Kedatangan angkatan laut Utsmaniyah, oleh [[Matteo Perez d' Aleccio]]|thumb|left]]
[[Berkas:Siege of malta 1.jpg|Pengepungan Malta pada tahun 1565: Kedatangan angkatan laut Utsmaniyah, oleh [[Matteo Perez d' Aleccio]]|jmpl|kiri]]
Karena sedang menghadapi musuh yang sama, François I dan Suleiman memperbaharui perjanjian aliansi mereka. Sebagai hasilnya, Suleiman mengirimkan 100 kapal<ref>Kinross, 53.</ref> di bawah pimpinan Barbarossa untuk membantu pasukan Perancis di Mediterania Barat. Barbarossa berhasil menguasai pantai [[Naples]] dan [[Sisilia]] sebelum sampai ke Perancis. Perancis kemudian menjadikan [[Toulon]] sebagai markas besar angkatan laut Utsmaniyah. Dari sana Barbarossa menyerang [[pertempuran Nice|Nice pada tahun 1543]]. Pada tahun 1544, François I dan Karl V mengadakan perjanjian perdamaian sehingga aliansi antara Perancis dan Utsmaniyah berakhir sementara.
Karena sedang menghadapi musuh yang sama, François I dan Suleiman memperbaharui perjanjian aliansi mereka. Sebagai hasilnya, Suleiman mengirimkan 100 kapal<ref>Kinross, 53.</ref> di bawah pimpinan Barbarossa untuk membantu pasukan Prancis di Mediterania Barat. Barbarossa berhasil menguasai pantai [[Naples]] dan [[Sisilia]] sebelum sampai ke Prancis. Prancis kemudian menjadikan [[Toulon]] sebagai markas besar angkatan laut Utsmaniyah. Dari sana Barbarossa menyerang [[pertempuran Nice|Nice pada tahun 1543]]. Pada tahun 1544, François I dan Karl V mengadakan perjanjian perdamaian sehingga aliansi antara Prancis dan Utsmaniyah berakhir sementara.


Di tempat lain, Ksatria Hospitaller yang pernah diusir Utsmaniyah membangun kekuatan baru di Malta, membentuk ordo [[Ksatria Malta]] pada 1530. Mereka melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal musim sehingga memancing perhatian Utsmaniyah. Suleiman akhirnya mengirimkan tentara dalam jumlah yang sangat besar untuk [[Pengepungan Malta (1565)|mengusir mereka]]. Pertempuran dimulai pada 18 Mei dan berakhir pada 8 September. Awalnya pasukan Utsmaniyah berhasil membantai Ksatria Malta dan menghancurkan beberapa kota, namun tentara bantuan dari [[Spanyol]] datang dan membalikkan keadaan, menyebabkan tewasnya 30.000 tentara Utsmaniyah.<ref>[http://www.malta.com/about-malta/history-of-malta.html The History of Malta]</ref>
Di tempat lain, Ksatria Hospitaller yang pernah diusir Utsmaniyah membangun kekuatan baru di Malta, membentuk ordo [[Ksatria Malta]] pada 1530. Mereka melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal musim sehingga memancing perhatian Utsmaniyah. Suleiman akhirnya mengirimkan tentara dalam jumlah yang sangat besar untuk [[Pengepungan Malta (1565)|mengusir mereka]]. Pertempuran dimulai pada 18 Mei dan berakhir pada 8 September. Awalnya pasukan Utsmaniyah berhasil membantai Ksatria Malta dan menghancurkan beberapa kota, tetapi tentara bantuan dari [[Spanyol]] datang dan membalikkan keadaan, menyebabkan tewasnya 30.000 tentara Utsmaniyah.<ref>[http://www.malta.com/about-malta/history-of-malta.html The History of Malta]</ref>


== Reformasi administratif ==
== Reformasi administratif ==
[[Berkas:Suleiman bas-relief in the U.S. House of Representatives chamber.jpg|thumb|left|Relief Suleiman I menghiasi interior [[Dewan Perwakilan Amerika Serikat]]. Relief tersebut merupakan salah satu dari 23 relief pemberi hukum terbesar sepanjang sejarah di Dewan Perwakilan AS.]]
[[Berkas:Suleiman bas-relief in the U.S. House of Representatives chamber.jpg|jmpl|kiri|Relief Suleiman I menghiasi interior [[Dewan Perwakilan Amerika Serikat]]. Relief tersebut merupakan salah satu dari 23 relief pemberi hukum terbesar sepanjang sejarah di Dewan Perwakilan AS.]]
Suleiman dikenal sebagai ''Kanuni'' Suleiman atau "pemberi hukum" di Utsmaniyah. Sejarawan [[Lord Kinross]] mencatat bahwa "Ia tidak hanya merupakan pemimpin kampanye militer yang besar, manusia dari pedang, seperti ayah dan kakeknya. Ia berbeda dari mereka karena juga merupakan manusia dari pena. Ia merupakan legislator ulung, berdiri di depan mata rakyatnya sebagai penguasa berjiwa besar dan eksponen keadilan yang murah hati".<ref>Kinross, 205.</ref> Hukum utama kekaisaran adalah [[Shari'ah]]. Sultan tidak berwenang mengubah hukum [[Islam]] tersebut. Hukum lain yang dikenal sebagai ''Kanuns'' (undang-undang kanonik) bergantung pada kehendak Suleiman sendiri, dan meliputi bidang kriminal, kepemilikan tanah, dan perpajakan.<ref>Imber, 244.</ref> Ia mengumpulkan semua keputusan yang dikeluarkan oleh sembilan sultan Utsmaniyah sebelumnya. Setelah menghilangkan duplikasi dan memilih antara pernyataan yang bertentangan, Suleiman mengeluarkan undang-undang, yang disusun secara hati-hati agar tidak melanggar hukum dasar Islam.<ref>Greenblatt, 20.</ref> Suleiman, didukung oleh [[Mufti Agung]] [[Mehmet Ebussuud el-İmadi|Ebussuud]], berupaya mereformasi undang-undang agar dapat disesuaikan dengan perubahan cepat pada kekaisaran. Ketika hukum Kanun mencapai bentuk akhirnya, undang-undang tersebut dikenal sebagai ''kanun‐i Osmani'', atau "undang-undang Utsmaniyah". Undang-undang Suleiman diterapkan selama lebih dari tiga ratus tahun.<ref>Greenblatt, 21.</ref>
Suleiman dikenal sebagai ''Kanuni'' Suleiman atau "pemberi hukum" di Utsmaniyah. Sejarawan [[Lord Kinross]] mencatat bahwa "Ia tidak hanya merupakan pemimpin kampanye militer yang besar, manusia dari pedang, seperti ayah dan kakeknya. Ia berbeda dari mereka karena juga merupakan manusia dari pena. Ia merupakan legislator ulung, berdiri di depan mata rakyatnya sebagai penguasa berjiwa besar dan eksponen keadilan yang murah hati".<ref>Kinross, 205.</ref> Hukum utama kekaisaran adalah [[Shari'ah]]. Sultan tidak berwenang mengubah hukum [[Islam]] tersebut. Hukum lain yang dikenal sebagai "Kanun" bergantung pada kehendak Suleiman sendiri, dan meliputi bidang kriminal, kepemilikan tanah, dan perpajakan.<ref>Imber, 244.</ref> Ia mengumpulkan semua keputusan yang dikeluarkan oleh sembilan sultan Utsmaniyah sebelumnya. Setelah menghilangkan duplikasi dan memilih antara pernyataan yang bertentangan, Suleiman mengeluarkan undang-undang, yang disusun secara hati-hati agar tidak melanggar hukum dasar Islam.<ref>Greenblatt, 20.</ref> Suleiman, didukung oleh [[Mufti Agung]] [[Mehmet Ebussuud el-İmadi|Ebussuud]], berupaya mereformasi undang-undang agar dapat disesuaikan dengan perubahan cepat pada kekaisaran. Ketika hukum Kanun mencapai bentuk akhirnya, undang-undang tersebut dikenal sebagai ''kanun‐i Osmani'', atau "undang-undang Utsmaniyah". Undang-undang Suleiman diterapkan selama lebih dari tiga ratus tahun.<ref>Greenblatt, 21.</ref>


Ia memberikan perhatian khusus pada keadaan [[rayah]], orang Kristen yang mengerjakan tanah kaum [[Sipahi]]. Kanune Raya, atau "Undang-undang Raya", mengatur retribusi dan pajak untuk dibayarkan oleh raya, dan menaikkan status mereka ke atas perhambaan sehingga hamba Kristen banyak pindah ke wilayah Turki untuk mengambil keuntungan dari reformasi.<ref>Kinross, 210.</ref> Sang sultan juga memainkan peran penting dalam melindungi orang Yahudi di kekaisarannya. Pada akhir 1553 atau 1554, atas usul dokter favoritnya, [[Moses Hamon]], Suleiman mendeklarasikan [[firman (dekret)|dekret]] yang secara resmi melarang ''[[blood libel]]'' terhadap orang Yahudi.<ref>Mansel, 124.</ref> Lebih jauh lagi, ia menetapkan undang-undang kriminal dan polisi baru, dan juga menerapkan denda atau hukuman. Dalam bidang perpajakan, pajak ditetapkan terhadap berbagai barang, seperti hewan, tambang, dan barang ekspor-impor. Selain pajak, pejabat yang jatuh pada nama buruk akan disita tanah dan propertinya oleh Sultan.
Ia memberikan perhatian khusus pada keadaan [[rayah]], orang Kristen yang mengerjakan tanah kaum [[Sipahi]]. Kanune Raya, atau "Undang-undang Raya", mengatur retribusi dan pajak untuk dibayarkan oleh raya, dan menaikkan status mereka ke atas perhambaan sehingga hamba Kristen banyak pindah ke wilayah Turki untuk mengambil keuntungan dari reformasi.<ref>Kinross, 210.</ref> Sang sultan juga memainkan peran penting dalam melindungi orang Yahudi di kekaisarannya. Pada akhir 1553 atau 1554, atas usul dokter favoritnya, [[Moses Hamon]], Suleiman mendeklarasikan [[firman (dekret)|dekret]] yang secara resmi melarang ''[[blood libel]]'' terhadap orang Yahudi.<ref>Mansel, 124.</ref> Lebih jauh lagi, ia menetapkan undang-undang kriminal dan polisi baru, dan juga menerapkan denda atau hukuman. Dalam bidang perpajakan, pajak ditetapkan terhadap berbagai barang, seperti hewan, tambang, dan barang ekspor-impor. Selain pajak, pejabat yang jatuh pada nama buruk akan disita tanah dan propertinya oleh Sultan.
Baris 98: Baris 139:


== Pencapaian budaya ==
== Pencapaian budaya ==
[[Berkas:Tughra Suleiman.jpg|thumb|left|[[Tughra]] Suleiman Agung.]]
[[Berkas:Tughra Suleiman.jpg|jmpl|kiri|[[Tughra]] Suleiman Agung.]]
[[Berkas:Tondino spirals Iznik MBA Lyon D167-1.jpg|thumb|[[Gerabah iznik]] berkembang pada masa kekuasaan Suleiman. Piring buatan tahun 1530-1540.]]
[[Berkas:Tondino spirals Iznik MBA Lyon D167-1.jpg|jmpl|[[Gerabah iznik]] berkembang pada masa kekuasaan Suleiman. Piring buatan tahun 1530-1540.]]
Di bawah kekuasaan Suleiman, Kesultanan Utsmaniyah memasuki masa keemasan dalam hal [[budaya Kesultanan Utsmaniyah|perkembangan budaya]]. Utsmaniyah memiliki ratusan kelompok artistik Kesultanan (disebut sebagai ''Ehl-i Hiref'', "komunitas bagi mereka yang berbakat") yang dikelola langsung oleh istana. Proses magang wajib dijalani bagi mereka yang ingin menjadi seniman dan pengrajin. Setelah magang mereka bisa mendapatkan gaji dan jabatan yang lebih tinggi. Dokumen-dokumen penggajian yang ditemukan menunjukkan betapa Suleiman sangat menghargai dan mendukung pekerjaan seniman. Sebuah dokumen yang dibuat tahun 1526 menunjukkan daftar 40 kelompok seniman dengan lebih dari 600 anggota. ''Ehl-i Hiref'' mampu menarik sebagian besar seniman berbakat, baik dari dunia Islam maupun dari wilayah jajahan di Eropa, untuk bekerja di istana sultan. Hal ini memungkinkan terjadinya pencampuran kebudayaan Islam, Turki, dan Eropa.<ref>Atıl, [http://www.saudiaramcoworld.com/issue/198704/the.golden.age.of.ottoman.art.htm The Golden Age of Ottoman Art], 24–33.</ref> Seniman yang bekerja di istana antara lain pelukis, penjilid buku, penjahit pakaian dari bulu, pengrajin perhiasan, dan penempa emas. Bila penguasa sebelumnya lebih terpengaruh oleh kebudayaan Persia (ayah Suleiman, sebagai contoh, senang menulis puisi dalam bahasa Persia), Suleiman berhasil menciptakan gaya seni berbeda yang menjadi warisan artistik yang khas.<ref>Mansel, 70.</ref>
Di bawah kekuasaan Suleiman, Kesultanan Utsmaniyah memasuki masa keemasan dalam hal [[budaya Kesultanan Utsmaniyah|perkembangan budaya]]. Utsmaniyah memiliki ratusan kelompok artistik Kesultanan (disebut sebagai ''Ehl-i Hiref'', "komunitas bagi mereka yang berbakat") yang dikelola langsung oleh istana. Proses magang wajib dijalani bagi mereka yang ingin menjadi seniman dan pengrajin. Setelah magang mereka bisa mendapatkan gaji dan jabatan yang lebih tinggi. Dokumen-dokumen penggajian yang ditemukan menunjukkan betapa Suleiman sangat menghargai dan mendukung pekerjaan seniman. Sebuah dokumen yang dibuat tahun 1526 menunjukkan daftar 40 kelompok seniman dengan lebih dari 600 anggota. ''Ehl-i Hiref'' mampu menarik sebagian besar seniman berbakat, baik dari dunia Islam maupun dari wilayah jajahan di Eropa, untuk bekerja di istana sultan. Hal ini memungkinkan terjadinya pencampuran kebudayaan Islam, Turki, dan Eropa.<ref>Atıl, [http://www.saudiaramcoworld.com/issue/198704/the.golden.age.of.ottoman.art.htm The Golden Age of Ottoman Art], 24–33.</ref> Seniman yang bekerja di istana antara lain pelukis, penjilid buku, penjahit pakaian dari bulu, pengrajin perhiasan, dan penempa emas. Bila penguasa sebelumnya lebih terpengaruh oleh kebudayaan Persia (ayah Suleiman, sebagai contoh, senang menulis puisi dalam bahasa Persia), Suleiman berhasil menciptakan gaya seni berbeda yang menjadi warisan artistik yang khas.<ref>Mansel, 70.</ref>


Suleiman sendiri adalah seorang penyair yang handal, karyanya ditulis dalam bahasa Persia dan Turki dengan nama samaran ''Muhibbi'' (Pecinta). Beberapa kalimat dalam puisi Suleiman dijadikan peribahasa Turki, salah satunya yang terkenal adalah: "Semua orang ingin menyampaikan maksud yang sama, tetapi ada banyak versi ceritanya." Ketika anak Suleiman, Mehmed, meninggal pada tahun 1543, ia membuat sebuah [[kronogram]] untuk memperingati kematiannya: ''Pangeran yang tiada taranya, Sultan Mehmed-ku''<ref name=byegm>Halman, [http://web.archive.org/web/20060309091926/http://www.byegm.gov.tr/yayinlarimiz/NEWSPOT/1999/JulyAug/N6.htm Suleyman the Magnificent Poet]</ref><ref>[http://www.turkcebilgi.net/kim-kimdir/m/muhibbi-kanuni-sultan-suleyman-31612.html Muhibbî (Kanunî Sultan Süleyman){{tr icon}}] Dalam bahasa Turki, kronogram itu ditulis شهزاده‌لر گزيده‌سی سلطان محمدم(''Şehzadeler güzidesi Sultan Muhammed’üm''), yang menunjukkan angka 995 dalam kalender Islam atau sekitar tahun 1543 Masehi.</ref> Selain Suleiman, banyak seniman lain yang juga memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan sastra Utsmaniyah, termasuk di antaranya [[Fuzuli]] dan [[Bâkî|Baki]]. Sejarawan Sastra E. J. W. Gibb mengamati bahwa "tidak pernah ada dalam sejarah dunia dorongan yang sedemikian besar terhadap perkembangan puisi kecuali pada masa kekuasaan Sultan yang satu ini."<ref name=byegm />
Suleiman sendiri adalah seorang penyair yang handal, karyanya ditulis dalam bahasa Persia dan Turki dengan nama samaran ''Muhibbi'' (Pecinta). Beberapa kalimat dalam puisi Suleiman dijadikan peribahasa Turki, salah satunya yang terkenal adalah: "Semua orang ingin menyampaikan maksud yang sama, tetapi ada banyak versi ceritanya." Ketika anak Suleiman, Mehmed, meninggal pada tahun 1543, ia membuat sebuah [[kronogram]] untuk memperingati kematiannya: ''Pangeran yang tiada taranya, Sultan Mehmed-ku''<ref name=byegm>Halman, [https://web.archive.org/web/20060309091926/http://www.byegm.gov.tr/yayinlarimiz/NEWSPOT/1999/JulyAug/N6.htm Suleyman the Magnificent Poet]</ref><ref>[http://www.turkcebilgi.net/kim-kimdir/m/muhibbi-kanuni-sultan-suleyman-31612.html Muhibbî (Kanunî Sultan Süleyman){{tr icon}}] Dalam bahasa Turki, kronogram itu ditulis شهزاده‌لر گزيده‌سی سلطان محمدم(''Şehzadeler güzidesi Sultan Muhammed’üm''), yang menunjukkan angka 995 dalam kalender Islam atau sekitar tahun 1543 Masehi.</ref> Selain Suleiman, banyak seniman lain yang juga memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan sastra Utsmaniyah, termasuk di antaranya [[Fuzuli]] dan [[Bâkî|Baki]]. Sejarawan Sastra E. J. W. Gibb mengamati bahwa "tidak pernah ada dalam sejarah dunia dorongan yang sedemikian besar terhadap perkembangan puisi kecuali pada masa kekuasaan Sultan yang satu ini."<ref name=byegm />
[[Berkas:Istanbul - Süleymaniye camii dal Corno d'oro - Foto G. Dall'Orto 28-5-2006.jpg|thumb|right|[[Masjid Süleymaniye]] di Istanbul, dibangun oleh [[Mimar Sinan]], arsitek kepala Suleiman.]]
[[Berkas:Istanbul - Süleymaniye camii dal Corno d'oro - Foto G. Dall'Orto 28-5-2006.jpg|jmpl|ka|[[Masjid Süleymaniye]] di Istanbul, dibangun oleh [[Mimar Sinan]], arsitek kepala Suleiman.]]


Suleiman juga terkenal karena membiayai beberapa arsitektur monumental di kesultanannya. Sang Sultan bercita-cita menjadikan Konstatinopel sebagai pusat peradaban Islam melalui pembangunan berbagai objek termasuk jembatan, masjid, istana, dan lainnya. Beberapa yang paling termahsyur dibuat oleh arsitek kepala Utsmaniyah, [[Mimar Sinan]]. Sinan bertanggung jawab membangun tiga ratus monumen di seluruh penjuru kesultanan, termasuk dua mahakarya masjid [[Masjid Süleymaniye|Süleymaniye]] dan [[Masjid Selimiye (Edirne)|Selimiye]]—yang disebutkan terakhir dibangun di [[Edirne]] pada masa kekuasaan anak Suleiman, [[Selim II]]. Suleiman juga melakukan restorasi terhadap [[Kubah Shakhrah]] dan tembok kota di Yerusalem (yang kini menjadi tembok [[Kota Tua (Yerusalem)|Kota Tua Yerusalem]]), merenovasi [[Ka'bah]] di [[Mekah]], dan membuat sebuah kompleks di Damaskus.<ref>Atıl, 26.</ref>
Suleiman juga terkenal karena membiayai beberapa arsitektur monumental di kesultanannya. Sang Sultan bercita-cita menjadikan Konstatinopel sebagai pusat peradaban Islam melalui pembangunan berbagai objek termasuk jembatan, masjid, istana, dan lainnya. Beberapa yang paling termahsyur dibuat oleh arsitek kepala Utsmaniyah, [[Mimar Sinan]]. Sinan bertanggung jawab membangun tiga ratus monumen di seluruh penjuru kesultanan, termasuk dua mahakarya masjid [[Masjid Süleymaniye|Süleymaniye]] dan [[Masjid Selimiye (Edirne)|Selimiye]]—yang disebutkan terakhir dibangun di [[Edirne]] pada masa kekuasaan anak Suleiman, [[Selim II]]. Suleiman juga melakukan restorasi terhadap [[Kubah Shakhrah]] dan tembok kota di Yerusalem (yang kini menjadi tembok [[Kota Tua (Yerusalem)|Kota Tua Yerusalem]]), merenovasi [[Ka'bah]] di [[Mekah]], dan membuat sebuah kompleks di Damaskus.<ref>Atıl, 26.</ref>

=== Tulip ===
Suleiman menyukai taman dan [[syekh]]nya menanam bunga tulip putih di salah satu taman. Beberapa bangsawan di istana telah melihat bunga tulip dan mereka juga mulai menanamnya sendiri. Segera gambar bunga tulip ditenun menjadi permadani dan dibakar menjadi keramik. Suleiman dikreditkan dengan budidaya tulip skala besar dan diperkirakan bahwa tulip menyebar ke seluruh Eropa karena Suleiman. Diperkirakan para diplomat yang mengunjunginya diberi hadiah bunga saat mengunjungi istananya.


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
=== Hürrem Sultan ===
=== Hürrem Sultan ===
[[Berkas:Khourrem.jpg|thumb|left|[[Hürrem Sultan]] (Roxelana)]]
[[Berkas:Khourrem.jpg|jmpl|kiri|[[Hürrem Sultan]] (Roxelana)]]
Suleiman jatuh hati pada [[Hürrem Sultan]], putri [[Harem (rumah tangga)|harem]] yang berasal dari [[Rutenia]]. Kalangan diplomat barat menjuluki sang putri sebagai "Russelazie" atau "Roxelana", mengacu pada asal usul Slavianya.<ref>Ahmed, 43.</ref> Hürrem Sultan adalah putri dari pendeta [[Gereja Ortodoks Timur|Ortodoks]] [[Ukraina]].<ref name=Kinross236/> Ia diperbudak dan bangkit hingga mencapai posisi Harem untuk menjadi kesukaan Suleiman. Meskipun merupakan pelanggaran tradisi Utsmaniyah selama dua abad, sang mantan selir menjadi istri resmi sultan, dan membuat banyak pengamat di istana dan kota tercengang.<ref>Mansel, 86.</ref> Hürrem Sultan diperbolehkan tinggal dengan Suleiman di istana selama sisa hidupnya.<ref name="Imber, 90">Imber, 90.</ref> Tindakan ini lagi-lagi melanggar tradisi, bahwa ketika ahli waris mencapai usianya, sang ahli waris akan dikirim bersama dengan selir yang melahirkannya ke provinsi terpencil untuk memerintah, dan tidak akan pernah kembali kecuali keturunan mereka menjadi penerus takhta.<ref name="Imber, 90"/>
Suleiman jatuh hati pada [[Hürrem Sultan]], putri [[Harem (rumah tangga)|harem]] yang berasal dari [[Rutenia]]. Kalangan diplomat barat menjuluki sang putri sebagai "Russelazie" atau "Roxelana", mengacu pada asal usul Slavianya.<ref>Ahmed, 43.</ref> Hürrem Sultan adalah putri dari pendeta [[Gereja Ortodoks Timur|Ortodoks]] [[Ukraina]].<ref name=Kinross236/> Ia diperbudak dan bangkit hingga mencapai posisi Harem untuk menjadi kesukaan Suleiman. Meskipun merupakan pelanggaran tradisi Utsmaniyah selama dua abad, sang mantan selir menjadi istri resmi sultan, dan membuat banyak pengamat di istana dan kota tercengang.<ref>Mansel, 86.</ref> Hürrem Sultan diperbolehkan tinggal dengan Suleiman di istana selama sisa hidupnya.<ref name="Imber, 90">Imber, 90.</ref> Tindakan ini lagi-lagi melanggar tradisi, bahwa ketika ahli waris mencapai usianya, sang ahli waris akan dikirim bersama dengan selir yang melahirkannya ke provinsi terpencil untuk memerintah, dan tidak akan pernah kembali kecuali keturunan mereka menjadi penerus takhta.<ref name="Imber, 90"/>


Baris 121: Baris 165:
== Penerus ==
== Penerus ==
Suleiman memiliki delapan anak dari dua istri, empat di antaranya hidup hingga lebih dari tahun 1550-an. Mereka adalah [[Sehzade Mustafa|Mustafa]], [[Selim II|Selim]], Bayezid, dan Jihangir. Dari keempatnya, hanya Mustafa yang bukan anak dari Hürrem Sultan, melainkan anak dari [[Mahidevran|Mahidevran Gülbahar Sultan]] dan karenanya ia berada di urutan pertama dari empat anak yang akan menggantikan Sultan. Hürrem khawatir bila Mustafa yang menjadi Sultan, anak-anaknya akan terkucil. Mustafa diakui memiliki talenta lebih besar dibanding anak Sultan lainnya, dan juga mendapat dukungan [[Pargalı İbrahim Pasha]], yang ketika itu masih menjadi [[Wazir Agung]]. Duta besar Austria [[Ogier Ghiselin de Busbecq|Busbecq]] mencatat "Di antara anak-anak Suleiman ada yang bernama Mustafa, yang sangat terdidik dan bijaksana serta dalam usia yang matang, 24 atau 25 tahun; semoga Tuhan tidak membiarkan barbar sepertinya datang mendekati kita", dan juga menyebut "bakat alami yang luar biasa" yang dimiliki Mustafa.<ref>Clot, 155.</ref>
Suleiman memiliki delapan anak dari dua istri, empat di antaranya hidup hingga lebih dari tahun 1550-an. Mereka adalah [[Sehzade Mustafa|Mustafa]], [[Selim II|Selim]], Bayezid, dan Jihangir. Dari keempatnya, hanya Mustafa yang bukan anak dari Hürrem Sultan, melainkan anak dari [[Mahidevran|Mahidevran Gülbahar Sultan]] dan karenanya ia berada di urutan pertama dari empat anak yang akan menggantikan Sultan. Hürrem khawatir bila Mustafa yang menjadi Sultan, anak-anaknya akan terkucil. Mustafa diakui memiliki talenta lebih besar dibanding anak Sultan lainnya, dan juga mendapat dukungan [[Pargalı İbrahim Pasha]], yang ketika itu masih menjadi [[Wazir Agung]]. Duta besar Austria [[Ogier Ghiselin de Busbecq|Busbecq]] mencatat "Di antara anak-anak Suleiman ada yang bernama Mustafa, yang sangat terdidik dan bijaksana serta dalam usia yang matang, 24 atau 25 tahun; semoga Tuhan tidak membiarkan barbar sepertinya datang mendekati kita", dan juga menyebut "bakat alami yang luar biasa" yang dimiliki Mustafa.<ref>Clot, 155.</ref>
[[Berkas:Suleiman I. after 1560.jpg|left|thumb|Potret Suleiman oleh Nigari, menjelang akhir kekuasaannya pada tahun 1560.]]
[[Berkas:Suleiman I. after 1560.jpg|kiri|jmpl|Potret Suleiman oleh Nigari, menjelang akhir kekuasaannya pada tahun 1560.]]


Dalam pergantian kekuasaannya, timbul intrik-intrik yang kemungkinan didalangi oleh Hürrem. Meskipun ia adalah seorang istri Sultan, Hürrem tidak memiliki peran resmi apa pun dalam pemerintahan, namun demikian ia tetap memiliki pengaruh politik. Karena kesultanan tidak memiliki aturan formal, pergantian kekuasaan biasanya diwarnai oleh pembunuhan di antara pangeran-pangeran yang bersaing memperebutkan takhta untuk menghindari terjadinya perang saudara atau pemberontakan. Agar anak-anaknya terhindar dari hukuman mati atau pembunuhan, Hürrem menggunakan pengaruhnya untuk menyingkirkan mereka yang mendukung Mustafa.<ref name="Mansel, 84.">Mansel, 84.</ref>
Dalam pergantian kekuasaannya, timbul intrik-intrik yang kemungkinan didalangi oleh Hürrem. Meskipun ia adalah seorang istri Sultan, Hürrem tidak memiliki peran resmi apa pun dalam pemerintahan, tetapi demikian ia tetap memiliki pengaruh politik. Karena kesultanan tidak memiliki aturan formal, pergantian kekuasaan biasanya diwarnai oleh pembunuhan di antara pangeran-pangeran yang bersaing memperebutkan takhta untuk menghindari terjadinya perang saudara atau pemberontakan. Agar anak-anaknya terhindar dari hukuman mati atau pembunuhan, Hürrem menggunakan pengaruhnya untuk menyingkirkan mereka yang mendukung Mustafa.<ref name="Mansel, 84.">Mansel, 84.</ref>


Hürrem diduga mendalangi dan mendorong Suleiman untuk membunuh Ibrahim dan menggantinya dengan menantu Hürrem, [[Rustem Pasha]]. Pada tahun 1552, ketika kampanye melawan Persia dimulai dan Rustem ditunjuk sebagai komandan ekspedisi, intrik melawan Mustafa dimulai. Rustem mengirimkan salah satu orang kepercayaan Suleiman untuk melaporkan bahwa karena Suleiman tidak lagi memimpin, pasukan berpikir bahwa inilah saatnya seorang pangeran yang lebih muda untuk menggantikannya; pada saat yang sama Rustem menyebar isu bahwa Mustafa mendukung ide itu. Suleiman marah dan menuduh Mustafa hendak merebut kekuasaan.
Hürrem diduga mendalangi dan mendorong Suleiman untuk membunuh Ibrahim dan menggantinya dengan menantu Hürrem, [[Rustem Pasha]]. Pada tahun 1552, ketika kampanye melawan Persia dimulai dan Rustem ditunjuk sebagai komandan ekspedisi, intrik melawan Mustafa dimulai. Rustem mengirimkan salah satu orang kepercayaan Suleiman untuk melaporkan bahwa karena Suleiman tidak lagi memimpin, pasukan berpikir bahwa inilah saatnya seorang pangeran yang lebih muda untuk menggantikannya; pada saat yang sama Rustem menyebar isu bahwa Mustafa mendukung ide itu. Suleiman marah dan menuduh Mustafa hendak merebut kekuasaan.


Ketika Mustafa kembali dari kampanye di Persia, Suleiman memanggil Mustafa untuk datang ke tendanya di [[Ereğli, Konya|Lembah Ereğli]]<ref>{{cite book|first=Tahsin|last=Ünal|publisher=Anıt|issue=28|article=The Execution of Prince Mustafa in Eregli|year=1961|pages=9–22}}</ref>, dan menyebutkan bahwa "Mustafa dapat datang dan menjelaskan semua permasalahan yang dituduhkan kepadanya; tidak ada yang perlu ditakutan".<ref>Clot, 157.</ref> Mustafa hanya memiliki dua pilihan: ia datang kepada ayahnya dengan risiko dibunuh; atau, bila ia menolak datang, ia akan dituduh berkhianat. Mustafa akhirnya memilih untuk menghadap ayahnya dengan keyakinan bahwa pasukannya akan melindungi dia. Busbecq, yang mengklaim mendapatkan keterangan dari beberapa saksi, menggambarkan momen terakhir Mustafa. Ketika Mustafa memasuki tenda ayahnya, salah seorang kasim Suleiman menyerangnya. Mustafa mencoba bertahan namun kewalahan dengan banyaknya penyerang dan akhirnya tewas dicekik menggunakan tali.<ref>Kinross, 239.</ref>
Ketika Mustafa kembali dari kampanye di Persia, Suleiman memanggil Mustafa untuk datang ke tendanya di [[Ereğli, Konya|Lembah Ereğli]],<ref>{{cite book|first=Tahsin|last=Ünal|publisher=Anıt|issue=28|title=The Execution of Prince Mustafa in Eregli|year=1961|pages=9–22}}</ref> dan menyebutkan bahwa "Mustafa dapat datang dan menjelaskan semua permasalahan yang dituduhkan kepadanya; tidak ada yang perlu ditakutan".<ref>Clot, 157.</ref> Mustafa hanya memiliki dua pilihan: ia datang kepada ayahnya dengan risiko dibunuh; atau, bila ia menolak datang, ia akan dituduh berkhianat. Mustafa akhirnya memilih untuk menghadap ayahnya dengan keyakinan bahwa pasukannya akan melindungi dia. Busbecq, yang mengklaim mendapatkan keterangan dari beberapa saksi, menggambarkan momen terakhir Mustafa. Ketika Mustafa memasuki tenda ayahnya, salah seorang kasim Suleiman menyerangnya. Mustafa mencoba bertahan namun kewalahan dengan banyaknya penyerang dan akhirnya tewas dicekik menggunakan tali.<ref>Kinross, 239.</ref>


Jihangir meninggal beberapa bulan kemudian, konon disebabkan karena kesedihan yang mendalam akibat kakak tirinya, Mustafa, tewas.<ref name=Mansel89>Mansel, 89.</ref> Dua saudara yang tersisa, Bayezid dan Selim, diberikan wilayah kekuasaan masing-masing. Namun, dalam beberapa tahun, perang saudara pecah, keduanya didukung oleh pasukan-pasukannya masing-masing.<ref>Kinross, 240.</ref> Dengan bantuan dari pasukan ayahnya, Selim mengalahkan Beyezid di [[Konya]] pada tahun 1559, menyebabkan Beyezid lari ke Persia bersama empat anaknya. Dalam sebuah perjanjian, Suleiman meminta kepada [[Tahmasp I|Shah Persia]] untuk mengekstradisi atau mengekeskusi Beyezid dengan imbalan sejumlah besar emas. Shah akhirnya mengizinkan algojo dari Turki untuk mengeksekusi Beyezid dan keempat anaknya pada tahun 1561,<ref name=Mansel89/> memuluskan jalan Selim ke tampuk kekuasaan. Pada tanggal 5 atau 6 September 1566,<ref>Yapp, [http://uk.encarta.msn.com/encyclopedia_761575054_2/Suleiman_I.html Suleiman I]</ref> Suleiman, yang ketika itu hendak memimpin pasukan dalam ekspedisi ke Hongaria, meninggal dunia.<ref>Imber, 60.</ref> Selim pun menggantikan ayahnya memimpin Kesultanan.
Jihangir meninggal beberapa bulan kemudian, konon disebabkan karena kesedihan yang mendalam akibat kakak tirinya, Mustafa, tewas.<ref name=Mansel89>Mansel, 89.</ref> Dua saudara yang tersisa, Bayezid dan Selim, diberikan wilayah kekuasaan masing-masing. Namun, dalam beberapa tahun, perang saudara pecah, keduanya didukung oleh pasukan-pasukannya masing-masing.<ref>Kinross, 240.</ref> Dengan bantuan dari pasukan ayahnya, Selim mengalahkan Beyezid di [[Konya]] pada tahun 1559, menyebabkan Beyezid lari ke Persia bersama empat anaknya. Dalam sebuah perjanjian, Suleiman meminta kepada [[Tahmasp I|Shah Persia]] untuk mengekstradisi atau mengekeskusi Beyezid dengan imbalan sejumlah besar emas. Shah akhirnya mengizinkan algojo dari Turki untuk mengeksekusi Beyezid dan keempat anaknya pada tahun 1561,<ref name=Mansel89/> memuluskan jalan Selim ke tampuk kekuasaan.

== Wafat ==
Pada tanggal 6 September 1566,<ref>Yapp, [http://uk.encarta.msn.com/encyclopedia_761575054_2/Suleiman_I.html Suleiman I] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081003071213/http://uk.encarta.msn.com/encyclopedia_761575054_2/Suleiman_I.html |date=2008-10-03 }}</ref> Suleiman, yang berangkat dari Konstantinopel untuk memimpin ekspedisi ke Hongaria, meninggal sebelum kemenangan Ottoman di pengepungan Szigetvár di Hongaria pada usia 71  dan Wazir Agungnya Sokollu Mehmed Pasha merahasiakan kematiannya selama penarikan mundur untuk penobatan Selim II.<ref>Imber, 60.</ref> Jenazah sultan dibawa kembali ke Istanbul untuk dimakamkan, sedangkan jantung, hati, dan beberapa organ lainnya dimakamkan di Turbék, di luar Szigetvár. Sebuah mausoleum yang dibangun di atas lokasi pemakaman kemudian dianggap sebagai tempat suci dan situs ziarah. Dalam satu dekade, sebuah masjid dan rumah sakit Sufi dibangun di dekatnya, dan situs tersebut dilindungi oleh garnisun bergaji yang terdiri dari beberapa lusin pria. Selim pun menggantikan ayahnya memimpin Kesultanan.


== Peninggalan ==
== Peninggalan ==
[[Berkas:OttomanEmpireIn1683.png|thumb|Penaklukan yang dilancarkan Suleiman I, diikuti dengan perluasan wilayah yang berlanjut hingga puncaknya pada tahun 1683.]]
[[Berkas:OttomanEmpireIn1683.png|jmpl|Penaklukan yang dilancarkan Suleiman I, diikuti dengan perluasan wilayah yang berlanjut hingga puncaknya pada tahun 1683.]]
[[Berkas:Coffin of Suleiman the Magnificient.jpg|thumb|Peti mati dan mausoleum Suleiman yang terletak di [[Masjid Süleymaniye]].]]
[[Berkas:Coffin of Suleiman the Magnificient.jpg|jmpl|Peti mati dan mausoleum Suleiman yang terletak di [[Masjid Süleymaniye]].]]
Saat Suleiman wafat, Kesultanan Utsmaniyah telah menjadi salah satu kekuatan yang disegani di dunia.<ref>Clot, 298.</ref> Penaklukan yang dilakukan Suleiman menyebabkan kesultanan menguasai kota-kota besar Islam seperti [[Mekah]], [[Madinah]], [[Yerusalem]], [[Damaskus]], dan [[Baghdad]]; sebagian besar provinsi di [[semenanjung Balkan|Balkan]] (hingga mencapai wilayah [[Kroasia]] dan [[Austria]] saat ini); serta sebagian besar [[Afrika Utara]]. Tak pelak, Kesultanan Utsmaniyah dipandang sebagai ancaman bagi negara-negara Eropa, [[Ogier Ghiselin de Busbecq|Busbecq]] menuliskan: "Di sisi bangsa Turki ada seseorang yang menjadi sumber kejayaan kekaisaran, dengan kekuatan tak terkalahkan, kemenangan yang terus berulang, tekun dalam bekerja keras, memiliki semangat kesatuan, disiplin, kecermatan, dan ketelitian... Bisakah kita meragukan hasilnya?...Ketika Turki selesai berurusan dengan Persia, mereka akan terbang ke tenggorokan kita dengan dukungan seluruh dunia Timur; dan lihatlah betapa tidak siapnya kita."<ref>Lewis, 10.</ref>
Saat Suleiman wafat, Kesultanan Utsmaniyah telah menjadi salah satu kekuatan yang disegani di dunia.<ref>Clot, 298.</ref> Penaklukan yang dilakukan Suleiman menyebabkan kesultanan menguasai kota-kota besar Islam seperti [[Mekah]], [[Madinah]], [[Yerusalem]], [[Damaskus]], dan [[Baghdad]]; sebagian besar provinsi di [[semenanjung Balkan|Balkan]] (hingga mencapai wilayah [[Kroasia]] dan [[Austria]] saat ini); serta sebagian besar [[Afrika Utara]]. Tak pelak, Kesultanan Utsmaniyah dipandang sebagai ancaman bagi negara-negara Eropa, [[Ogier Ghiselin de Busbecq|Busbecq]] menuliskan: "Di sisi bangsa Turki ada seseorang yang menjadi sumber kejayaan kekaisaran, dengan kekuatan tak terkalahkan, kemenangan yang terus berulang, tekun dalam bekerja keras, memiliki semangat kesatuan, disiplin, kecermatan, dan ketelitian... Bisakah kita meragukan hasilnya?...Ketika Turki selesai berurusan dengan Persia, mereka akan terbang ke tenggorokan kita dengan dukungan seluruh dunia Timur; dan lihatlah betapa tidak siapnya kita."<ref>Lewis, 10.</ref>


[[Berkas:İstanbul 5622.jpg|thumb|left|[[Türbe]] (makam) Sultan Süleyman di [[Masjid Süleymaniye]].]]
[[Berkas:İstanbul 5622.jpg|jmpl|kiri|[[Türbe]] (makam) Sultan Süleyman di [[Masjid Süleymaniye]].]]


Warisan Suleiman tidak terbatas pada bidang militer. Pengelana Perancis [[Jean de Thévenot]] satu abad kemudian menyaksikan "basis pertanian yang kuat, kesejahteraan menjadi petani, melimpahnya makanan pokok, dan keunggulan organisasi pada pemerintahan Suleiman".<ref>Ahmed, 147.</ref> Reformasi administratif dan undang-undang yang memberinya gelar pemberi hukum memastikan keselamatan Utsmaniyah berabad-abad setelah kematiannya.<ref>Lamb, 325.</ref>
Warisan Suleiman tidak terbatas pada bidang militer. Pengelana Prancis [[Jean de Thévenot]] satu abad kemudian menyaksikan "basis pertanian yang kuat, kesejahteraan menjadi petani, melimpahnya makanan pokok, dan keunggulan organisasi pada pemerintahan Suleiman".<ref>Ahmed, 147.</ref> Reformasi administratif dan undang-undang yang memberinya gelar pemberi hukum memastikan keselamatan Utsmaniyah berabad-abad setelah kematiannya.<ref>Lamb, 325.</ref>


Melalui perlindungan personalnya, Suleiman juga membawa masa keemasan bagi Utsmaniyah, terutama dalam bidang arsitektur, sastra, seni, teologi, dan filsafat.<ref name="atil24"/><ref>Russell, [http://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?res=9B0DE7D6163EF935A15752C0A961948260 The Age of Sultan Suleyman].</ref> Kini pemandangan [[Bosporus]] dan kota-kota lain di Turki modern dan bekas provinsi Utsmaniyah masih dihiasi oleh karya arsitek [[Mimar Sinan]]. [[Masjid Süleymaniye]], tempat bersemayamnya Suleiman dan Herenzaltan, merupakan salah satunya.
Melalui perlindungan personalnya, Suleiman juga membawa masa keemasan bagi Utsmaniyah, terutama dalam bidang arsitektur, sastra, seni, teologi, dan filsafat.<ref name="atil24"/><ref>Russell, [http://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?res=9B0DE7D6163EF935A15752C0A961948260 The Age of Sultan Suleyman].</ref> Kini pemandangan [[Bosporus]] dan kota-kota lain di Turki modern dan bekas provinsi Utsmaniyah masih dihiasi oleh karya arsitek [[Mimar Sinan]]. [[Masjid Süleymaniye]], tempat bersemayamnya Suleiman dan Herenzaltan, merupakan salah satunya.


[[Berkas:Mosque in Mariupol.jpg|thumb|Masjid Sultan Suleiman di [[Mariupol]], [[Ukraina]].]]
[[Berkas:Mosque in Mariupol.jpg|jmpl|Masjid Sultan Suleiman di [[Mariupol]], [[Ukraina]].]]
Sebuah masjid juga didirikan di Mariupol, [[Ukraina]] dan dinamai dari Suleiman. Masjid ini didirikan oleh pebisnis Turki Salih Cihan, yang juga lahir di [[Trabzon]], dan dibuka pada tahun 2005.
Sebuah masjid juga didirikan di Mariupol, [[Ukraina]] dan dinamai dari Suleiman. Masjid ini didirikan oleh pebisnis Turki Salih Cihan, yang juga lahir di [[Trabzon]], dan dibuka pada tahun 2005.
{{-}}
{{-}}


== Bacaan lanjutan ==
== Catatan kaki ==
<div class="references-small">
* {{cite book |last=Bridge |first=Anthony|title=Suleiman the Magnificent, Scourge of Heaven |year=1983 |location=New York |publisher=F. Watts |oclc=9853956}}
* {{cite book |last=Downey |first=Fairfax Davis |title=The Grand Turke, Suleyman the Magnificent, sultan of the Ottomans |year= |publisher=Minton, Balch & Company |location=New York|oclc=25776191}}
* {{cite web |url=http://www.wsu.edu:8080/~dee/OTTOMAN/SULEYMAN.HTM |last=Hooker|first=Richard |title=The Ottomans: Suleyman |accessdate=2007-09-02 }}
* {{cite book |last=Lybyer|first=Albert Howe|title=The government of the Ottoman empire in the time of Suleiman the Magnificent |year=1913 |location=Cambridge, Massachusetts |publisher=Harvard University Press |oclc=1562148}}
* [[André Clot]] ''Soliman Le Magnifique'', Fayard, Paris, 1983, 469 p. ISBN 2-213-01260-1
</div>


== Referensi ==
{{reflist|3}}
{{reflist|3}}

== Daftar pustaka ==
<div class="references-small">
* {{cite book |last= Ahmed|first=Syed Z|title=The Zenith of an Empire : The Glory of the Suleiman the Magnificent and the Law Giver |url= https://archive.org/details/zenithofempiregl0000ahme|year=2001|publisher=A.E.R. Publications|isbn= 978-0971587304}}
* {{cite book |last=Atıl |first=Esin |title=The Age of Sultan Süleyman the Magnificent|year=1987 |publisher=National Gallery of Art |location= Washington, D.C.|isbn= 978-0894680984}}
* {{cite journal |url= http://www.saudiaramcoworld.com/issue/198704/the.golden.age.of.ottoman.art.htm|title=The Golden Age of Ottoman Art|accessdate=2007-04-18 |journal=Saudi Aramco World |date=July/Agustus 1987|volume=38|issue=4|pages=24–33 |issn=1530-5821 |location= Houston, Texas|publisher= Aramco Services Co|last=Atıl|first=Esin}}
* {{cite book |last=Barber|first=Noel|authorlink=Noel Barber|title= Lords of the Golden Horn : From Suleiman the Magnificent to Kamal Ataturk |url=https://archive.org/details/lordsofgoldenhor0000barb|publisher=Pan Books|location=London|year= 1976|isbn= 978-0330247351}}
* {{cite book |last= Clot|first= André |title=Suleiman the Magnificent : The Man, His Life, His Epoch|year= 1992 |publisher= Saqi Books |location= London|isbn= 978-0863561269}}
* {{cite book |last= Greenblatt |first= Miriam |title= Süleyman the Magnificent and the Ottoman Empire |year= 2003|publisher= Benchmark Books |location= New York |isbn= 978-0761414896}}
* {{cite book |last= Imber|first= Colin|title=The Ottoman Empire, 1300–1650 : The Structure of Power |url= https://archive.org/details/ottomanempire1300000imbe|year= 2002|publisher= Palgrave Macmillan |location= New York |isbn= 978-0333613863}}
* {{cite book |last=Kinross|first=Patrick|authorlink=John Balfour, 3rd Baron Kinross|title=The Ottoman centuries : The Rise and Fall of the Turkish Empire |url=https://archive.org/details/ottomancenturies00kinr|publisher=Morrow |year=1979 |location=New York|isbn= 978-0688080938 }}
* {{cite journal|journal=International journal of Middle East studies|last=Labib|first= Subhi|title=The Era of Suleyman the Magnificent: Crisis of Orientation |url=https://archive.org/details/sim_international-journal-of-middle-east-studies_1979-11_10_4/page/435|location= London|publisher= Cambridge University Press|date= November 1979|pages= 435–451|volume=10|issue= 4|issn=0020-7438}}
* {{cite book |last= Lamb|first= Harold|authorlink=Harold Lamb |title=Suleiman, the Magnificent, Sultan of the East|url= https://archive.org/details/suleimanthemagni001564mbp|location= Garden City, N.Y. |publisher=Doubleday |year=1951 |oclc=397000}}
* {{cite book |last= Lewis |first= Bernard|authorlink= Bernard Lewis |title=What Went Wrong? : Western Impact and Middle Eastern Response|year= 2002|publisher= Phoenix|location= London |isbn= 978-0753816752}}
* {{cite book |last=Mansel |first=Phillip |title=Constantinople : City of the World's Desire, 1453–1924|url=https://archive.org/details/constantinopleci0000mans |year= 1998|publisher= St. Martin's Griffin |location= New York |isbn= 978-0312187088}}
* {{cite book |last=Merriman|first= Roger Bigelow |title= Suleiman the Magnificent, 1520–1566|url=https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.87496|location= Cambridge, Massachusetts |publisher= Harvard University Press|year= 1944|oclc=784228}}
* {{cite journal|journal=National geographic|last=Severy|first=Merle |title= The World of Süleyman the Magnificent |location= Washington, D.C. |publisher= National Geographic Society |date= November 1987 |pages=552–601 |volume=172|issue=5 |issn=0027-9358}}
* {{cite book |last= Sicker|first= Martin |title= The Islamic World In Ascendancy : From the Arab Conquests to the Siege of Vienna|url= https://archive.org/details/islamicworldinas0000sick|year= 2000 |publisher= Praeger |location= Westport, Connecticut |isbn= 978-0275968922}}
* {{cite journal |title= Suleiman The Lawgiver|accessdate=2007-04-18 |journal= Saudi Aramco World | date= Maret/April 1964 |volume=15 |issue=2|pages=8–10 |issn=1530-5821 |location= Houston, Texas|publisher= Aramco Services Co|url= http://www.saudiaramcoworld.com/issue/196402/.suleiman.the.lawgiver..htm}}</div>


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Commons category|Suleiman I}}
{{Commons category|Suleiman I}}
* {{en}} [http://www.sinanasaygi.com/en/eserler.asp?action=eserDetay&ID=77 Makam Sultan Suleiman]
* {{en}} [http://www.sinanasaygi.com/en/eserler.asp?action=eserDetay&ID=77 Makam Sultan Suleiman] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071224133530/http://www.sinanasaygi.com/en/eserler.asp?action=eserDetay&ID=77 |date=2007-12-24 }}
* {{en}} [http://www.paradoxplace.com/Perspectives/Genl%20Images/Single%20Frames/Suleiman.htm Potret dan Tughra Suleiman]
* {{en}} [http://www.paradoxplace.com/Perspectives/Genl%20Images/Single%20Frames/Suleiman.htm Potret dan Tughra Suleiman] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060614160210/http://paradoxplace.com/Perspectives/Genl%20Images/Single%20Frames/Suleiman.htm |date=2006-06-14 }}
{{kotak_mulai}}
{{kotak_mulai}}
{{S-hou|[[Wangsa Utsmaniyah]]}}
{{kotak_suksesi
{{kotak_suksesi
|jabatan=[[Kesultanan Utsmaniyah|Sultan Utsmaniyah]]|pendahulu= [[Selim I]] |pengganti= [[Selim II]]|tahun=1520–1566}}
|jabatan=[[Kesultanan Utsmaniyah|Sultan Utsmaniyah]]|pendahulu= [[Selim I]] |pengganti= [[Selim II]]|tahun=1520–1566}}
Baris 168: Baris 227:
{{lifetime|1494|1566|}}
{{lifetime|1494|1566|}}


<!-- Bantulah wikipedia menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{featured article}}
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort = {{PAGENAME}}
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
|tgl_lahir_m = 6
|bln_lahir_h =
|bln_lahir_m = November
|thn_lahir_h =
|thn_lahir_m = 1494
|tempat_lahir = Trabzon
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat = Szigetvár
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h =
|tgl_wafat_m = 5
|bln_wafat_h =
|bln_wafat_m = September
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_m = 1566
|tempat_makam = Masjid Raya Sulaimaniah
}}
{{Daftar yang Agung}}
{{Sultan Utsmaniyah}}


[[Kategori:Sultan Utsmaniyah]]
[[Kategori:Sultan Utsmaniyah]]

{{Link FA|th}}
{{Link GA|ar}}
{{Link GA|fr}}

Revisi terkini sejak 10 Juli 2024 00.53

Suleiman I
Potret Suleiman karya Titian (ca 1530)
Sultan Utsmaniyah (Padishah)
Berkuasa30 September 1520 – 6 September 1566
Sandaran pedang30 September 1520
PendahuluSelim I
PenerusSelim II
Kelahiran6 November 1494[3]:541
Trabzon, Kekaisaran Ottoman
Kematian6 September 1566(1566-09-06) (umur 71)[3]:545
Szigetvár, Kerajaan Hongaria, monarki Habsburg
Pemakaman
Pasangan
(m. 1533; meninggal 1558)
Keturunan
Nama lengkap
Süleyman Şah bin Selim Şah Han[4]
DinastiUtsmaniyah
AyahSelim I
IbuHafsa Sultan
AgamaIslam Sunni
TughraSuleiman I

Suleiman I (Turki Otoman: سليمان اول, translit. Süleyman-ı Evvel; bahasa Turki: I. Süleyman, pelafalan [syleiˈman]; 6 November 1494 – 6 September 1566), umumnya dikenal sebagai Suleiman yang Agung di Eropa Barat dan Suleiman sang Pemberi Hukum (Turki Otoman: قانونى سلطان سليمان, translit. Ḳānūnī Sulṭān Süleymān) di wilayah kekuasaan Utsmaniyah, merupakan Sultan Utsmaniyah yang paling lama memerintah dari tahun 1520 hingga kematiannya pada tahun 1566.[3]:541–545 Di bawah pemerintahannya, Kekaisaran Utsmaniyah memerintah sedikitnya 25 juta orang.

Suleiman menggantikan ayahnya, Selim I, sebagai sultan pada tanggal 30 September 1520 dan memulai pemerintahannya dengan kampanye melawan kekuatan Kristen di Eropa Tengah dan Mediterania. Beograd jatuh ke tangannya pada tahun 1521 dan pulau Rhodes pada tahun 1522–1523. Pada Mohács, pada bulan Agustus 1526, Suleiman mematahkan kekuatan militer Hongaria.

Suleiman menjadi raja terkemuka di Eropa pada abad ke-16, memimpin puncak kekuasaan ekonomi, militer, dan politik Kesultanan Utsmaniyah. Suleiman secara pribadi memimpin pasukan Ottoman dalam menaklukkan benteng Kristen di Beograd dan Rhodes serta sebagian besar Hongaria sebelum penaklukannya dapat dihentikan pada pengepungan Wina pada tahun 1529. Ia mencaplok sebagian besar wilayah Tengah Timur dalam konfliknya dengan Safawi dan wilayah luas di Afrika Utara hingga ke barat hingga Aljazair. Di bawah pemerintahannya, Armada Ottoman mendominasi lautan dari Mediterania hingga Laut Merah dan melalui Teluk Persia.[5]:61

Di pucuk pimpinan kekaisaran yang berkembang, Suleiman secara pribadi melembagakan perubahan peradilan besar-besaran yang berkaitan dengan masyarakat, pendidikan, perpajakan, dan hukum pidana. Reformasi yang dilakukannya, yang dilakukan bersama dengan kepala pejabat kehakiman kekaisaran Ebussuud Efendi, menyelaraskan hubungan antara dua bentuk hukum Ottoman: sultan (Kanun) dan agama (Syariah).[6] Dia adalah seorang penyair dan tukang emas terkemuka; ia juga menjadi pelindung besar kebudayaan, mengawasi zaman "Keemasan" Kesultanan Utsmaniyah dalam artistik, sastra dan arsitektur perkembangan.[7]

Melanggar tradisi Ottoman, Suleiman menikahi Hurrem Sultan, seorang wanita dari haremnya, seorang Kristen Ortodoks asal Ruthenian yang berpindah ke Islam Sunni , dan menjadi terkenal di Eropa Barat pada masanya dengan nama Roxelana, karena rambut merahnya. Putra mereka, Selim II, menggantikan Suleiman setelah kematiannya pada tahun 1566 setelah 46 tahun memerintah. Calon ahli waris Suleiman lainnya, Mehmed dan Mustafa, telah meninggal; Mehmed meninggal pada tahun 1543 karena cacar, dan Mustafa dicekik sampai mati pada tahun 1553 atas perintah sultan. Putranya yang lain Bayezid dieksekusi pada tahun 1561 atas perintah Suleiman, bersama dengan keempat putra Bayezid, setelah pemberontakan. Meskipun para sarjana biasanya menganggap periode setelah kematiannya sebagai masa krisis dan adaptasi, bukan sekadar penurunan,[8][9][10] berakhirnya pemerintahan Suleiman merupakan titik balik dalam sejarah Ottoman. Beberapa dekade setelah Suleiman, kesultanan mulai mengalami perubahan politik, kelembagaan, dan ekonomi yang signifikan, sebuah fenomena yang sering disebut sebagai Transformasi Kesultanan Utsmaniyah.[11]:11[12]

Nama dan gelar alternatif

[sunting | sunting sumber]

Suleiman yang Agung (محتشم سليمان Muḥteşem Süleymān), begitu ia dikenal di Barat, juga disebut Suleiman yang Agung Pertama (سلطان سليمان أول Sulṭān Süleymān-ı Evvel), dan Suleiman sang Pemberi Hukum (قانونی سلطان سليمان Ḳānūnī Sulṭān Süleymān) atas reformasi sistem hukum Ottoman.[13]

Tidak jelas kapan tepatnya istilah Kanunî (Pemberi Hukum) pertama kali digunakan sebagai julukan untuk Suleiman. Sumber ini sama sekali tidak ada dalam sumber-sumber Utsmaniyah pada abad ke-16 dan ke-17 dan mungkin berasal dari awal abad ke-18.[14]

Terdapat tradisi yang berasal dari barat, yang menyatakan bahwa Suleiman Agung adalah "Suleiman II", namun tradisi tersebut didasarkan pada asumsi yang salah bahwa Süleyman Çelebi harus diakui sebagai sultan yang sah.[15]

Masa muda

[sunting | sunting sumber]
Suleiman oleh Nakkaş Osman.

Suleiman lahir di Trabzon di pantai selatan Laut Hitam dari pasangan Şehzade Selim (kemudian Selim I), mungkin pada tanggal 6 November 1494, meskipun tanggal ini tidak diketahui dengan pasti atau pasti bukti.[16] Ibunya adalah Hafsa Sultan, seorang selir yang masuk Islam yang tidak diketahui asal usulnya, yang meninggal pada tahun 1534.[17]:9 Pada usia tujuh tahun, Suleiman mulai belajar sains, sejarah, sastra, teologi, dan taktik militer di sekolah kekaisaran Istana Topkapi di Konstantinopel. Saat masih muda, ia berteman dengan Pargalı Ibrahim, seorang budak Yunani yang kemudian menjadi salah satu penasihatnya yang paling tepercaya (tetapi kemudian dieksekusi atas perintah Suleiman).[18] Pada usia tujuh belas tahun, ia diangkat sebagai gubernur pertama Kaffa (Theodosia), kemudian Manisa, dengan masa jabatan singkat di Edirne.

Setelah kematian ayahnya, Selim I (memerintah 1512–1520), Suleiman memasuki Konstantinopel dan naik takhta sebagai Sultan Ottoman yang kesepuluh. Deskripsi awal tentang Suleiman, beberapa minggu setelah aksesinya, diberikan oleh utusan Venesia Bartolomeo Contarini:

Sultan baru berusia dua puluh lima tahun [sebenarnya 26], tinggi dan langsing namun tangguh, dengan wajah kurus dan kurus. Rambut di wajah terlihat jelas, tapi hanya sedikit. Sultan tampak ramah dan humoris. Rumor mengatakan bahwa Suleiman memiliki nama yang tepat, suka membaca, berpengetahuan luas dan menunjukkan penilaian yang baik."[17]:2

Kampanye militer

[sunting | sunting sumber]

Penaklukan di Eropa

[sunting | sunting sumber]
Suleiman selama pengepungan Rhodes pada tahun 1522

Setelah menggantikan ayahnya, Suleiman memulai serangkaian penaklukan militer, yang akhirnya mengarah pada pemberontakan yang dipimpin oleh gubernur Damaskus yang ditunjuk oleh Ottoman pada tahun 1521. Suleiman segera membuat persiapan untuk penaklukan Beograd dari Kerajaan Hongaria—sesuatu yang gagal dicapai oleh kakek buyutnya Mehmed II karena pertahanan kuat John Hunyadi di wilayah tersebut. Penangkapannya sangat penting dalam menyingkirkan bangsa Hongaria dan Kroasia, setelah kekalahan Albania, Bosnia, Bulgaria, Bizantium dan Serbia, tetap menjadi satu-satunya kekuatan tangguh yang dapat menghalangi kemajuan Ottoman di Eropa. Suleiman mengepung Beograd dan memulai serangkaian pemboman besar-besaran dari sebuah pulau di Danube. Beograd, dengan garnisun hanya 700 orang, dan tidak menerima bantuan dari Hongaria, jatuh pada bulan Agustus 1521.[19]:49

Jalan menuju Hongaria dan Austria terbuka, tetapi Suleiman malah mengalihkan perhatiannya ke pulau Rhodes Timur Mediterania, markas Ksatria Hospitaller. Suleiman membangun benteng besar, Kastil Marmaris, yang berfungsi sebagai markas Angkatan Laut Ottoman. Setelah pengepungan selama lima bulan, Rhodes menyerah dan Suleiman mengizinkan Ksatria Rhodes untuk berangkat.[20] Penaklukan pulau itu merugikan Ottoman 50.000[21][22] hingga 60.000[22] tewas akibat pertempuran dan penyakit (klaim Kristen mencapai 64.000 kematian akibat perang Ottoman dan 50.000 kematian karena penyakit).[22]

Ketika hubungan antara Hongaria dan Kesultanan Utsmaniyah memburuk, Suleiman melanjutkan kampanyenya di Eropa Tengah, dan pada tanggal 29 Agustus 1526 ia mengalahkan Louis II dari Hongaria (1506–1526) di Pertempuran Mohács. Saat bertemu dengan tubuh Raja Louis yang tak bernyawa, Suleiman dikatakan meratap: "Saya memang datang dengan senjata melawan dia; tetapi bukan keinginan saya bahwa dia harus disingkirkan sebelum dia hampir tidak merasakan manisnya kehidupan dan royalti."[23] Saat Suleiman berkampanye di Hongaria, suku-suku Turkmen di Anatolia tengah (di Kilikia) memberontak di bawah kepemimpinan Kalender Çelebi.[24]

Beberapa bangsawan Hongaria mengusulkan agar Ferdinand, yang merupakan penguasa negara tetangga Austria dan terikat dengan keluarga Louis II melalui pernikahan, menjadi Raja Hongaria, dengan mengutip perjanjian sebelumnya bahwa Habsburg akan mengambil takhta Hongaria jika Louis meninggal tanpa ahli waris.[19]:52 Namun, bangsawan lain beralih ke bangsawan John Zápolya, yang didukung oleh Suleiman. Di bawah Charles V dan saudaranya Ferdinand I, Habsburg menduduki kembali Buda dan menguasai Hongaria. Bereaksi pada tahun 1529, Suleiman berbaris melalui lembah Danube dan mendapatkan kembali kendali atas Buda; pada musim gugur berikutnya, pasukannya melancarkan pengepungan Wina. Ini merupakan ekspedisi paling ambisius Kesultanan Utsmaniyah dan puncak perjalanannya ke Barat. Dengan garnisun yang diperkuat sebanyak 16.000 orang,[25] Austria memberikan kekalahan pertama pada Suleiman, menabur benih persaingan sengit Utsmaniyah-Habsburg yang berlangsung hingga abad ke-20. Upaya keduanya untuk menaklukkan Wina gagal pada tahun 1532, karena pasukan Ottoman terhambat oleh pengepungan Güns dan gagal mencapai Wina. Dalam kedua kasus tersebut, tentara Ottoman dilanda cuaca buruk, memaksa mereka meninggalkan peralatan pengepungan yang penting, dan tertatih-tatih karena jalur pasokan yang kewalahan.[26]:444 Pada tahun 1533 Perjanjian Konstantinopel ditandatangani oleh Ferdinand I, yang mana ia mengakui kekuasaan Utsmaniyah dan mengakui Suleiman sebagai "ayah dan rajanya", dia juga setuju untuk membayar upeti tahunan dan menerima wazir agung Utsmaniyah sebagai saudaranya dan pangkatnya setara.[27][28][29][30][31]

Raja John Sigismund dari Hongaria bersama Suleiman pada tahun 1556

Pada tahun 1540-an, kembalinya konflik di Hongaria memberi Suleiman kesempatan untuk membalas kekalahan yang dideritanya di Wina. Pada tahun 1541, Habsburg berusaha mengepung Buda namun berhasil dipukul mundur, dan sebagai akibatnya lebih banyak benteng Habsburg direbut oleh Ottoman dalam dua kampanye berturut-turut pada tahun 1541 dan 1544.[19]:53 Ferdinand dan Charles terpaksa membuat perjanjian lima tahun yang memalukan dengan Suleiman. Ferdinand melepaskan klaimnya atas Kerajaan Hongaria dan terpaksa membayar sejumlah uang tahunan kepada Sultan atas tanah Hongaria yang terus ia kendalikan. Yang lebih penting secara simbolis, perjanjian tersebut menyebut Charles V bukan sebagai "Kaisar" tetapi sebagai "Raja Spanyol", sehingga Suleiman mengidentifikasi dirinya sebagai "Kaisar" yang sebenarnya.[19]:54

Pada tahun 1552, pasukan Suleiman melancarkan pengepungan ke Eger, yang terletak di bagian utara Kerajaan Hongaria, tetapi para pembela yang dipimpin oleh István Dobó berhasil menghalau serangan dan mempertahankan Kastil Eger.[32]

Perang Utsmaniyah-Safawiyah

[sunting | sunting sumber]
Miniatur yang menggambarkan Suleiman berbaris dengan pasukan di Nakhchivan, musim panas 1554

Ayah Suleiman menjadikan perang dengan Persia sebagai prioritas utama. Pada awalnya, Suleiman mengalihkan perhatian ke Eropa dan puas dengan membendung Persia, yang disibukkan oleh musuh-musuhnya sendiri di timur. Setelah Suleiman menstabilkan perbatasannya di Eropa, ia kini mengalihkan perhatiannya ke Persia, basis faksi saingannya Muslim Syiah. Dinasti Safawi menjadi musuh utama setelah dua episode. Pertama, Shah Tahmasp membunuh gubernur Baghdad yang setia kepada Suleiman, dan menempatkan orangnya sendiri. Kedua, gubernur Bitlis telah membelot dan bersumpah setia kepada Safawi.[19]:51 Akibatnya, pada tahun 1533, Suleiman memerintahkan Pargalı Ibrahim Pasha untuk memimpin pasukan ke Asia Kecil bagian timur di mana ia merebut kembali Bitlis dan menduduki Tabriz tanpa perlawanan. Suleiman bergabung dengan Ibrahim pada tahun 1534. Mereka melakukan serangan ke arah Persia, hanya untuk menemukan Shah mengorbankan wilayahnya alih-alih menghadapi pertempuran sengit, dan melakukan pelecehan terhadap tentara Ottoman saat mereka bergerak melintasi pedalaman yang keras.[33] Pada tahun 1535 Suleiman membuat pintu masuk yang megah ke Bagdad. Dia meningkatkan dukungan lokalnya dengan memulihkan makam Abu Hanifa, pendiri mazhab Hanafi hukum Islam yang dianut oleh Ottoman.[34]

Mencoba mengalahkan Shah untuk selamanya, Suleiman memulai kampanye kedua pada tahun 1548–1549. Seperti dalam upaya sebelumnya, Tahmasp menghindari konfrontasi dengan tentara Ottoman dan malah memilih mundur, menggunakan taktik bumi hangus dalam prosesnya dan membuat tentara Ottoman terkena musim dingin yang keras di Kaukasus.[33] Suleiman meninggalkan kampanye tersebut dengan kemenangan sementara Utsmaniyah di Tabriz dan wilayah Urmia, kehadirannya yang bertahan lama di provinsi Van, yang menguasai separuh bagian barat Azerbaijan dan beberapa benteng di Georgia.[35]

Ekspansi wilayah Kesultanan Utsmaniyah di bawah pemerintahan Suleiman, (berwarna merah dan oranye) termasuk pengikut Utsmaniyah.

Pada tahun 1553, Suleiman memulai kampanye ketiga dan terakhirnya melawan Shah. Setelah awalnya kehilangan wilayah di Erzurum ke tangan putra Syah, Suleiman membalas dengan merebut kembali Erzurum, menyeberangi Sungai Eufrat Atas dan menghancurkan sebagian wilayah Persia. Tentara Shah meneruskan strateginya untuk menghindari Kesultanan Utsmaniyah, yang berujung pada kebuntuan dan tidak ada satupun tentara yang memperoleh keuntungan berarti. Pada tahun 1555, sebuah penyelesaian yang dikenal sebagai Perdamaian Amasya ditandatangani, yang menetapkan perbatasan kedua kerajaan. Melalui perjanjian ini, Armenia dan Georgia dibagi rata di antara keduanya, dengan Armenia Barat, Kurdistan bagian barat, dan Georgia bagian barat (termasuk Samtskhe bagian barat) jatuh ke tangan Utsmaniyah sementara Armenia Timur, Kurdistan timur, dan Georgia timur (termasuk Samtskhe timur) tetap berada di tangan Safawi.[36] Kekaisaran Ottoman memperoleh sebagian besar Irak, termasuk Bagdad, yang memberi mereka akses ke Teluk Persia, sementara Persia mempertahankan bekas ibu kota mereka Tabriz dan semua wilayah barat laut lainnya di Kaukasus dan seperti sebelum perang, seperti Dagestan dan semua wilayah yang sekarang menjadi Azerbaijan.[37][38]

Kampanye di Samudra Hindia dan India

[sunting | sunting sumber]

Di Samudra Hindia, Suleiman memimpin beberapa kampanye laut terhadap Portugal dengan tujuan mengusir mereka dan mengamankan jalur perdagangan dengan India. Aden di Yemen direbut oleh Utsmaniyah pada tahun 1538 untuk dijadikan basis serangan terhadap jajahan Portugal di pantai Barat India.[39] Pada bulan September 1538, Utsmaniyah gagal mengalahkan Portugal dalam Pengepungan Diu dan terpaksa kembali ke Aden.[39][40] Dari Aden, tentara Utsmaniyah dipimpin Sulayman Pasha dapat mengambil alih seluruh wilayah Yemen serta Sa'na.[39] Akan tetapi, Aden memberontak dan meminta bantuan Portugal, sehingga Portugal menguasai kembali kota tersebut, hingga direbut lagi oleh pasukan Utsmaniyah di bawah pimpinan Piri Reis pada tahun 1548.

Dengan kendali yang kuat atas Laut Merah, Suleiman berhasil mengamankan jalur perdagangan India yang dahulu dikuasai Portugal, dan menjaga perdagangan dengan India selama abad ke-16.[41]

Pada tahun 1564, Suleiman menerima utusan dari Kesultanan Aceh, yang meminta bantuan melawan Portugis. Maka ekspedisi Utsmaniyah ke Aceh diluncurkan dan berhasil memberikan dukungan militer terhadap Aceh.[42]

Mediterania dan Afrika Utara

[sunting | sunting sumber]
Barbarossa Hayreddin Pasha mengalahkan Liga Suci yang dipimpin Andrea Doria pada Pertempuran Preveza pada tahun 1538.

Setelah berhasil melakukan konsolidasi pada pasukan daratnya, Suleiman mendapatkan kabar bahwa benteng Koroni di Morea telah direbut salah satu admiral Karl V, Andrea Doria. Kehadiran pasukan Spanyol di Mediterania Timur menimbulkan kekhawatiran Suleiman, yang melihat itu sebagai indikasi bahwa Karl V mencoba mengganggu dominasi Utsmaniyah di kawasan. Suleiman merasa perlu mempertegas kekuatannya di Mediterania sehingga ia mengerahkan salah satu komandan laut terbaiknya Khair ad Din, yang oleh orang Eropa dikenal dengan nama Barbarossa. Barbarossa ditugaskan untuk membangun kembali angkatan Utsmaniyah hingga Utsmaniyah memiliki jumlah armada yang sama dengan total seluruh armada negara-negara lain di Mediterania digabungkan.[43] Pada tahun 1535 Karl V mendapatkan kemenangan atas Utsmaniyah di Tunis. Di saat yang sama, Suleiman sedang berperang dengan Venesia. Hal ini memaksa Suleiman untuk menyetujui proposal pembentukan aliansi dari François I dari Prancis untuk melawan Karl.[44] Pada tahun 1538, armada Spanyol dikalahkan oleh Barbarossa dalam Pertempuran Preveza, sehingga Utsmaniyah berkuasa di wilayah itu selama 33 tahun hingga kekalahan mereka dalam Pertempuran Lepanto pada tahun 1571.

François I (kiri) dan Suleiman (kanan) memulai aliansi Prancis-Utsmaniyah dari tahun 1530-an.

Bagian timur Maroko berhasil dikuasai. Wilayah Berberia seperti Tripolitania, Tunisia, dan Algeria dikuasai dan diberi status provinsi otonom serta dijadikan ujung tombak Suleiman dalam menghadapi Karl V.[45] Dalam periode pendek ekspansi itu mampu mengamankan dominasi laut Utsmaniyah di Mediterania. Angkatan laut Utsmaniyah juga mengontrol Laut Merah, dan menguasai Teluk Persia hingga 1554, ketika kapal-kapal mereka dihancurkan oleh angkatan laut Kekaisaran Portugis. Portugis juga menguasai Ormus pada tahun 1515 dan bertempur dengan tentara Suleiman untuk merebut Aden.

Pengepungan Malta pada tahun 1565: Kedatangan angkatan laut Utsmaniyah, oleh Matteo Perez d' Aleccio

Karena sedang menghadapi musuh yang sama, François I dan Suleiman memperbaharui perjanjian aliansi mereka. Sebagai hasilnya, Suleiman mengirimkan 100 kapal[46] di bawah pimpinan Barbarossa untuk membantu pasukan Prancis di Mediterania Barat. Barbarossa berhasil menguasai pantai Naples dan Sisilia sebelum sampai ke Prancis. Prancis kemudian menjadikan Toulon sebagai markas besar angkatan laut Utsmaniyah. Dari sana Barbarossa menyerang Nice pada tahun 1543. Pada tahun 1544, François I dan Karl V mengadakan perjanjian perdamaian sehingga aliansi antara Prancis dan Utsmaniyah berakhir sementara.

Di tempat lain, Ksatria Hospitaller yang pernah diusir Utsmaniyah membangun kekuatan baru di Malta, membentuk ordo Ksatria Malta pada 1530. Mereka melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal musim sehingga memancing perhatian Utsmaniyah. Suleiman akhirnya mengirimkan tentara dalam jumlah yang sangat besar untuk mengusir mereka. Pertempuran dimulai pada 18 Mei dan berakhir pada 8 September. Awalnya pasukan Utsmaniyah berhasil membantai Ksatria Malta dan menghancurkan beberapa kota, tetapi tentara bantuan dari Spanyol datang dan membalikkan keadaan, menyebabkan tewasnya 30.000 tentara Utsmaniyah.[47]

Reformasi administratif

[sunting | sunting sumber]
Relief Suleiman I menghiasi interior Dewan Perwakilan Amerika Serikat. Relief tersebut merupakan salah satu dari 23 relief pemberi hukum terbesar sepanjang sejarah di Dewan Perwakilan AS.

Suleiman dikenal sebagai Kanuni Suleiman atau "pemberi hukum" di Utsmaniyah. Sejarawan Lord Kinross mencatat bahwa "Ia tidak hanya merupakan pemimpin kampanye militer yang besar, manusia dari pedang, seperti ayah dan kakeknya. Ia berbeda dari mereka karena juga merupakan manusia dari pena. Ia merupakan legislator ulung, berdiri di depan mata rakyatnya sebagai penguasa berjiwa besar dan eksponen keadilan yang murah hati".[48] Hukum utama kekaisaran adalah Shari'ah. Sultan tidak berwenang mengubah hukum Islam tersebut. Hukum lain yang dikenal sebagai "Kanun" bergantung pada kehendak Suleiman sendiri, dan meliputi bidang kriminal, kepemilikan tanah, dan perpajakan.[49] Ia mengumpulkan semua keputusan yang dikeluarkan oleh sembilan sultan Utsmaniyah sebelumnya. Setelah menghilangkan duplikasi dan memilih antara pernyataan yang bertentangan, Suleiman mengeluarkan undang-undang, yang disusun secara hati-hati agar tidak melanggar hukum dasar Islam.[50] Suleiman, didukung oleh Mufti Agung Ebussuud, berupaya mereformasi undang-undang agar dapat disesuaikan dengan perubahan cepat pada kekaisaran. Ketika hukum Kanun mencapai bentuk akhirnya, undang-undang tersebut dikenal sebagai kanun‐i Osmani, atau "undang-undang Utsmaniyah". Undang-undang Suleiman diterapkan selama lebih dari tiga ratus tahun.[51]

Ia memberikan perhatian khusus pada keadaan rayah, orang Kristen yang mengerjakan tanah kaum Sipahi. Kanune Raya, atau "Undang-undang Raya", mengatur retribusi dan pajak untuk dibayarkan oleh raya, dan menaikkan status mereka ke atas perhambaan sehingga hamba Kristen banyak pindah ke wilayah Turki untuk mengambil keuntungan dari reformasi.[52] Sang sultan juga memainkan peran penting dalam melindungi orang Yahudi di kekaisarannya. Pada akhir 1553 atau 1554, atas usul dokter favoritnya, Moses Hamon, Suleiman mendeklarasikan dekret yang secara resmi melarang blood libel terhadap orang Yahudi.[53] Lebih jauh lagi, ia menetapkan undang-undang kriminal dan polisi baru, dan juga menerapkan denda atau hukuman. Dalam bidang perpajakan, pajak ditetapkan terhadap berbagai barang, seperti hewan, tambang, dan barang ekspor-impor. Selain pajak, pejabat yang jatuh pada nama buruk akan disita tanah dan propertinya oleh Sultan.

Pendidikan merupakan bidang lain yang penting bagi sultan. Sekolah digabung dengan masjid dan dibiayai oleh yayasan religius, sehingga memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak Muslim.[54] Di ibu kotanya, Suleiman meningkatkan jumlah mektebs (sekolah dasar) menjadi empat belas, serta mengajarkan anak-anak baca tulis, dan juga prinsip-prinsip Islam. Anak yang ingin mengenyam pendidikan lebih lanjut dapat melanjutkan pendidikannya ke salah satu dari delapan madrasah. Pembelajaran yang tersedia adalah tata bahasa, metafisika, filsafat, astronomi, dan astrologi.[54] Madrasah tinggi memberikan pendidikan tingkat universitas, dan lulusannya menjadi imam atau pengajar. Pusat-pusat pendidikan merupakan salah satu dari bangunan yang mengelilingi lapangan masjid, dengan bangunan lain adalah perpustakaan, ruang makan, air mancur, dapur sup, dan rumah sakit untuk kepentingan umum.

Pencapaian budaya

[sunting | sunting sumber]
Tughra Suleiman Agung.
Gerabah iznik berkembang pada masa kekuasaan Suleiman. Piring buatan tahun 1530-1540.

Di bawah kekuasaan Suleiman, Kesultanan Utsmaniyah memasuki masa keemasan dalam hal perkembangan budaya. Utsmaniyah memiliki ratusan kelompok artistik Kesultanan (disebut sebagai Ehl-i Hiref, "komunitas bagi mereka yang berbakat") yang dikelola langsung oleh istana. Proses magang wajib dijalani bagi mereka yang ingin menjadi seniman dan pengrajin. Setelah magang mereka bisa mendapatkan gaji dan jabatan yang lebih tinggi. Dokumen-dokumen penggajian yang ditemukan menunjukkan betapa Suleiman sangat menghargai dan mendukung pekerjaan seniman. Sebuah dokumen yang dibuat tahun 1526 menunjukkan daftar 40 kelompok seniman dengan lebih dari 600 anggota. Ehl-i Hiref mampu menarik sebagian besar seniman berbakat, baik dari dunia Islam maupun dari wilayah jajahan di Eropa, untuk bekerja di istana sultan. Hal ini memungkinkan terjadinya pencampuran kebudayaan Islam, Turki, dan Eropa.[55] Seniman yang bekerja di istana antara lain pelukis, penjilid buku, penjahit pakaian dari bulu, pengrajin perhiasan, dan penempa emas. Bila penguasa sebelumnya lebih terpengaruh oleh kebudayaan Persia (ayah Suleiman, sebagai contoh, senang menulis puisi dalam bahasa Persia), Suleiman berhasil menciptakan gaya seni berbeda yang menjadi warisan artistik yang khas.[56]

Suleiman sendiri adalah seorang penyair yang handal, karyanya ditulis dalam bahasa Persia dan Turki dengan nama samaran Muhibbi (Pecinta). Beberapa kalimat dalam puisi Suleiman dijadikan peribahasa Turki, salah satunya yang terkenal adalah: "Semua orang ingin menyampaikan maksud yang sama, tetapi ada banyak versi ceritanya." Ketika anak Suleiman, Mehmed, meninggal pada tahun 1543, ia membuat sebuah kronogram untuk memperingati kematiannya: Pangeran yang tiada taranya, Sultan Mehmed-ku[57][58] Selain Suleiman, banyak seniman lain yang juga memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan sastra Utsmaniyah, termasuk di antaranya Fuzuli dan Baki. Sejarawan Sastra E. J. W. Gibb mengamati bahwa "tidak pernah ada dalam sejarah dunia dorongan yang sedemikian besar terhadap perkembangan puisi kecuali pada masa kekuasaan Sultan yang satu ini."[57]

Masjid Süleymaniye di Istanbul, dibangun oleh Mimar Sinan, arsitek kepala Suleiman.

Suleiman juga terkenal karena membiayai beberapa arsitektur monumental di kesultanannya. Sang Sultan bercita-cita menjadikan Konstatinopel sebagai pusat peradaban Islam melalui pembangunan berbagai objek termasuk jembatan, masjid, istana, dan lainnya. Beberapa yang paling termahsyur dibuat oleh arsitek kepala Utsmaniyah, Mimar Sinan. Sinan bertanggung jawab membangun tiga ratus monumen di seluruh penjuru kesultanan, termasuk dua mahakarya masjid Süleymaniye dan Selimiye—yang disebutkan terakhir dibangun di Edirne pada masa kekuasaan anak Suleiman, Selim II. Suleiman juga melakukan restorasi terhadap Kubah Shakhrah dan tembok kota di Yerusalem (yang kini menjadi tembok Kota Tua Yerusalem), merenovasi Ka'bah di Mekah, dan membuat sebuah kompleks di Damaskus.[59]

Suleiman menyukai taman dan syekhnya menanam bunga tulip putih di salah satu taman. Beberapa bangsawan di istana telah melihat bunga tulip dan mereka juga mulai menanamnya sendiri. Segera gambar bunga tulip ditenun menjadi permadani dan dibakar menjadi keramik. Suleiman dikreditkan dengan budidaya tulip skala besar dan diperkirakan bahwa tulip menyebar ke seluruh Eropa karena Suleiman. Diperkirakan para diplomat yang mengunjunginya diberi hadiah bunga saat mengunjungi istananya.

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Hürrem Sultan

[sunting | sunting sumber]
Hürrem Sultan (Roxelana)

Suleiman jatuh hati pada Hürrem Sultan, putri harem yang berasal dari Rutenia. Kalangan diplomat barat menjuluki sang putri sebagai "Russelazie" atau "Roxelana", mengacu pada asal usul Slavianya.[60] Hürrem Sultan adalah putri dari pendeta Ortodoks Ukraina.[61] Ia diperbudak dan bangkit hingga mencapai posisi Harem untuk menjadi kesukaan Suleiman. Meskipun merupakan pelanggaran tradisi Utsmaniyah selama dua abad, sang mantan selir menjadi istri resmi sultan, dan membuat banyak pengamat di istana dan kota tercengang.[62] Hürrem Sultan diperbolehkan tinggal dengan Suleiman di istana selama sisa hidupnya.[63] Tindakan ini lagi-lagi melanggar tradisi, bahwa ketika ahli waris mencapai usianya, sang ahli waris akan dikirim bersama dengan selir yang melahirkannya ke provinsi terpencil untuk memerintah, dan tidak akan pernah kembali kecuali keturunan mereka menjadi penerus takhta.[63]

Ibrahim Pasha

[sunting | sunting sumber]

Pargalı İbrahim Pasha adalah teman masa kecil Suleiman. Ibrahim awalnya memeluk agama Ortodoks Yunani, dan ketika muda disekolahkan di sekolah istana di bawah sistem devshirme. Suleiman menjadikannya falconer kerajaan, lalu mengangkatnya menjadi perwira pertama ruang tidur kerajaan.[64] Ibrahim Pasha diangkat menjadi Wazir Agung pada tahun 1523 dan kepala komando semua angkatan bersenjata. Suleiman juga menganugerahkan kehormatan beylerbey Rumelia kepada Ibrahim Pasha, yang memberinya kekuasaan terhadap seluruh wilayah Turki di Eropa, dan juga komando tentara di tempat tersebut pada masa perang. Menurut penulis kronik abad ke-17, Ibrahim telah meminta Suleiman untuk tidak mengangkatnya ke posisi tinggi itu, karena takut akan keselamatannya. Suleiman menjawab bahwa di bawah kekuasaannya apapun keadaannya, Ibrahim tidak akan pernah dihukum mati.[65]

Akan tetapi hubungan Ibrahim dengan sultan memburuk. Pada tahun ke-13 ia menjabat sebagai Wazir Agung, peningkatan kekuasaan dan kekayaannya membuat Ibrahim menjadi musuh bagi banyak orang di istana sultan. Laporan mengenai kelancangan Ibrahim mencapai telinga sultan pada masa peperangan melawan Safawiyah: terutama penetapan gelar sultan serasker oleh Ibrahim dianggap sebagai penghinaan oleh Suleiman.[66]

Kecurigaan Suleiman terhadap Ibrahim semakin menguat akibat pertentangan dengan Menteri Keuangan Iskender Chelebi. Perselisihan berakhir dengan memalukan bagi Chelebi (atas tuduhan intrik), dan Ibrahim meyakinkan Suleiman untuk mengeksekusinya. Sebelum kematiannya, kata terakhir Chelebi menuduh Ibrahim melakukan konspirasi terhadap sultan.[66] Pesan kematian itu membuat Suleiman yakin akan ketidaksetiaan Ibrahim,[66] dan pada 15 Maret 1536 mayat Ibrahim ditemukan di Istana Topkapi.

Suleiman memiliki delapan anak dari dua istri, empat di antaranya hidup hingga lebih dari tahun 1550-an. Mereka adalah Mustafa, Selim, Bayezid, dan Jihangir. Dari keempatnya, hanya Mustafa yang bukan anak dari Hürrem Sultan, melainkan anak dari Mahidevran Gülbahar Sultan dan karenanya ia berada di urutan pertama dari empat anak yang akan menggantikan Sultan. Hürrem khawatir bila Mustafa yang menjadi Sultan, anak-anaknya akan terkucil. Mustafa diakui memiliki talenta lebih besar dibanding anak Sultan lainnya, dan juga mendapat dukungan Pargalı İbrahim Pasha, yang ketika itu masih menjadi Wazir Agung. Duta besar Austria Busbecq mencatat "Di antara anak-anak Suleiman ada yang bernama Mustafa, yang sangat terdidik dan bijaksana serta dalam usia yang matang, 24 atau 25 tahun; semoga Tuhan tidak membiarkan barbar sepertinya datang mendekati kita", dan juga menyebut "bakat alami yang luar biasa" yang dimiliki Mustafa.[67]

Potret Suleiman oleh Nigari, menjelang akhir kekuasaannya pada tahun 1560.

Dalam pergantian kekuasaannya, timbul intrik-intrik yang kemungkinan didalangi oleh Hürrem. Meskipun ia adalah seorang istri Sultan, Hürrem tidak memiliki peran resmi apa pun dalam pemerintahan, tetapi demikian ia tetap memiliki pengaruh politik. Karena kesultanan tidak memiliki aturan formal, pergantian kekuasaan biasanya diwarnai oleh pembunuhan di antara pangeran-pangeran yang bersaing memperebutkan takhta untuk menghindari terjadinya perang saudara atau pemberontakan. Agar anak-anaknya terhindar dari hukuman mati atau pembunuhan, Hürrem menggunakan pengaruhnya untuk menyingkirkan mereka yang mendukung Mustafa.[68]

Hürrem diduga mendalangi dan mendorong Suleiman untuk membunuh Ibrahim dan menggantinya dengan menantu Hürrem, Rustem Pasha. Pada tahun 1552, ketika kampanye melawan Persia dimulai dan Rustem ditunjuk sebagai komandan ekspedisi, intrik melawan Mustafa dimulai. Rustem mengirimkan salah satu orang kepercayaan Suleiman untuk melaporkan bahwa karena Suleiman tidak lagi memimpin, pasukan berpikir bahwa inilah saatnya seorang pangeran yang lebih muda untuk menggantikannya; pada saat yang sama Rustem menyebar isu bahwa Mustafa mendukung ide itu. Suleiman marah dan menuduh Mustafa hendak merebut kekuasaan.

Ketika Mustafa kembali dari kampanye di Persia, Suleiman memanggil Mustafa untuk datang ke tendanya di Lembah Ereğli,[69] dan menyebutkan bahwa "Mustafa dapat datang dan menjelaskan semua permasalahan yang dituduhkan kepadanya; tidak ada yang perlu ditakutan".[70] Mustafa hanya memiliki dua pilihan: ia datang kepada ayahnya dengan risiko dibunuh; atau, bila ia menolak datang, ia akan dituduh berkhianat. Mustafa akhirnya memilih untuk menghadap ayahnya dengan keyakinan bahwa pasukannya akan melindungi dia. Busbecq, yang mengklaim mendapatkan keterangan dari beberapa saksi, menggambarkan momen terakhir Mustafa. Ketika Mustafa memasuki tenda ayahnya, salah seorang kasim Suleiman menyerangnya. Mustafa mencoba bertahan namun kewalahan dengan banyaknya penyerang dan akhirnya tewas dicekik menggunakan tali.[71]

Jihangir meninggal beberapa bulan kemudian, konon disebabkan karena kesedihan yang mendalam akibat kakak tirinya, Mustafa, tewas.[72] Dua saudara yang tersisa, Bayezid dan Selim, diberikan wilayah kekuasaan masing-masing. Namun, dalam beberapa tahun, perang saudara pecah, keduanya didukung oleh pasukan-pasukannya masing-masing.[73] Dengan bantuan dari pasukan ayahnya, Selim mengalahkan Beyezid di Konya pada tahun 1559, menyebabkan Beyezid lari ke Persia bersama empat anaknya. Dalam sebuah perjanjian, Suleiman meminta kepada Shah Persia untuk mengekstradisi atau mengekeskusi Beyezid dengan imbalan sejumlah besar emas. Shah akhirnya mengizinkan algojo dari Turki untuk mengeksekusi Beyezid dan keempat anaknya pada tahun 1561,[72] memuluskan jalan Selim ke tampuk kekuasaan.

Pada tanggal 6 September 1566,[74] Suleiman, yang berangkat dari Konstantinopel untuk memimpin ekspedisi ke Hongaria, meninggal sebelum kemenangan Ottoman di pengepungan Szigetvár di Hongaria pada usia 71  dan Wazir Agungnya Sokollu Mehmed Pasha merahasiakan kematiannya selama penarikan mundur untuk penobatan Selim II.[75] Jenazah sultan dibawa kembali ke Istanbul untuk dimakamkan, sedangkan jantung, hati, dan beberapa organ lainnya dimakamkan di Turbék, di luar Szigetvár. Sebuah mausoleum yang dibangun di atas lokasi pemakaman kemudian dianggap sebagai tempat suci dan situs ziarah. Dalam satu dekade, sebuah masjid dan rumah sakit Sufi dibangun di dekatnya, dan situs tersebut dilindungi oleh garnisun bergaji yang terdiri dari beberapa lusin pria. Selim pun menggantikan ayahnya memimpin Kesultanan.

Peninggalan

[sunting | sunting sumber]
Penaklukan yang dilancarkan Suleiman I, diikuti dengan perluasan wilayah yang berlanjut hingga puncaknya pada tahun 1683.
Peti mati dan mausoleum Suleiman yang terletak di Masjid Süleymaniye.

Saat Suleiman wafat, Kesultanan Utsmaniyah telah menjadi salah satu kekuatan yang disegani di dunia.[76] Penaklukan yang dilakukan Suleiman menyebabkan kesultanan menguasai kota-kota besar Islam seperti Mekah, Madinah, Yerusalem, Damaskus, dan Baghdad; sebagian besar provinsi di Balkan (hingga mencapai wilayah Kroasia dan Austria saat ini); serta sebagian besar Afrika Utara. Tak pelak, Kesultanan Utsmaniyah dipandang sebagai ancaman bagi negara-negara Eropa, Busbecq menuliskan: "Di sisi bangsa Turki ada seseorang yang menjadi sumber kejayaan kekaisaran, dengan kekuatan tak terkalahkan, kemenangan yang terus berulang, tekun dalam bekerja keras, memiliki semangat kesatuan, disiplin, kecermatan, dan ketelitian... Bisakah kita meragukan hasilnya?...Ketika Turki selesai berurusan dengan Persia, mereka akan terbang ke tenggorokan kita dengan dukungan seluruh dunia Timur; dan lihatlah betapa tidak siapnya kita."[77]

Türbe (makam) Sultan Süleyman di Masjid Süleymaniye.

Warisan Suleiman tidak terbatas pada bidang militer. Pengelana Prancis Jean de Thévenot satu abad kemudian menyaksikan "basis pertanian yang kuat, kesejahteraan menjadi petani, melimpahnya makanan pokok, dan keunggulan organisasi pada pemerintahan Suleiman".[78] Reformasi administratif dan undang-undang yang memberinya gelar pemberi hukum memastikan keselamatan Utsmaniyah berabad-abad setelah kematiannya.[79]

Melalui perlindungan personalnya, Suleiman juga membawa masa keemasan bagi Utsmaniyah, terutama dalam bidang arsitektur, sastra, seni, teologi, dan filsafat.[7][80] Kini pemandangan Bosporus dan kota-kota lain di Turki modern dan bekas provinsi Utsmaniyah masih dihiasi oleh karya arsitek Mimar Sinan. Masjid Süleymaniye, tempat bersemayamnya Suleiman dan Herenzaltan, merupakan salah satunya.

Masjid Sultan Suleiman di Mariupol, Ukraina.

Sebuah masjid juga didirikan di Mariupol, Ukraina dan dinamai dari Suleiman. Masjid ini didirikan oleh pebisnis Turki Salih Cihan, yang juga lahir di Trabzon, dan dibuka pada tahun 2005.

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Dimitri Korobeinikov (2021). "These are the narratives of bygone years: Conquest of a Fortress as a Source of Legitimacy". medieval worlds comparative & interdisciplinary studies (PDF). 14. Austrian Academy of Sciences Press. hlm. 180. That the Ottomans might have had a different view was demonstrated by Sultan Sulaymān the Magnificent, who called himself the shah of Baghdad in ‘Iraq (Shah-i Bagdād-i ‘Irāq), the Caesar of Rome (qayṣar-i Rūm), and the sultan in Egypt (Miṣra (i.e. Mısıra) Sulṭān) in the inscription in the fortress of Bender (Bendery, Tighina) in Moldova, AH 945 (29 Mei 1538–18 Mei 1539). The title qayṣar-i Rūm (Caesar of Rome) was a traditional designation of the Byzantine emperor in Persian and Ottoman sources (from the Arabic al-qayṣar al-Rūm). 
  2. ^ Oriental Translation Fund. 33. 1834. hlm. 19. 
  3. ^ a b c Ágoston, Gábor (2009). "Süleyman I". Dalam Ágoston, Gábor; Masters, Bruce. Encyclopedia of the Ottoman Empire. 
  4. ^ Hüseyin Odabaş; Coşkun Odabaş (2015). Manuscript and Ferman Ornamentation Art in the Ottoman Empire. hlm. 123. 
  5. ^ Mansel, Philip (1998). Constantinople: City of the World's Desire, 1453–1924. 
  6. ^ Finkel, Caroline (2005). Osman's Dream: The Story of the Ottoman Empire 1300–1923. Basic Books. hlm. 145. 
  7. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama atil24
  8. ^ Hathaway, Jane (2008). The Arab Lands under Ottoman Rule, 1516–1800. Pearson Education Ltd. hlm. 8. historians of the Ottoman Empire have rejected the narrative of decline in favor of one of crisis and adaptation 
  9. ^ Tezcan, Baki (2010). The Second Ottoman Empire: Political and Social Transformation in the Early Modern Period. Cambridge University Press. hlm. 9. the conventional narrative of Ottoman history – that in the late sixteenth century the Ottoman Empire entered a prolonged period of decline marked by steadily increasing military decay and institutional corruption – has been discarded. 
  10. ^ Woodhead, Christine (2011). "Introduction". Dalam Woodhead, Christine. The Ottoman World. hlm. 5. Ottomanist historians have largely jettisoned the notion of a post-1600 'decline' 
  11. ^ Şahin, Kaya (2013). Empire and Power in the Reign of Süleyman: Narrating the Sixteenth-Century Ottoman World. Cambridge: Cambridge University Press. 
  12. ^ Tezcan, Baki (2010). The Second Ottoman Empire: Political and Social Transformation in the Early Modern Period. Cambridge University Press. hlm. 10. 
  13. ^ "Suleyman the Magnificent". Oxford Dictionary of Islam. Oxford University Press. 2004. 
  14. ^ Kafadar, Cemal (1993). "The Myth of the Golden Age: Ottoman Historical Consciousness in the Post-Süleymânic Era". Dalam İnalcık, Halil; Cemal Kafadar. Süleyman the Second [i.e. the First] and His Time. Istanbul: The Isis Press. hlm. 41. ISBN 975-428-052-5. 
  15. ^ Veinstein, G. "Süleymān". Dalam P. Bearman; Th. Bianquis; C.E. Bosworth; E. van Donzel; W.P. Heinrichs. Encyclopaedia of Islam. 2. 
  16. ^ Lowry, Heath (1993). "Süleymân's Formative Years in the City of Trabzon: Their Impact on the Future Sultan and the City". Dalam İnalcık, Halil; Cemal Kafadar. Süleyman the Second [i.e. the First] and His Time. Istanbul: The Isis Press. hlm. 21. ISBN 975-428-052-5. 
  17. ^ a b Fisher, Alan (1993). "The Life and Family of Süleymân I". Dalam İnalcık, Halil; Kafadar, Cemal. Süleymân The Second [i.e. the First] and His Time. Istanbul: Isis Press. ISBN 9754280525. 
  18. ^ Barber, Noel (1973). The Sultans. New York: Simon & Schuster. hlm. 36. ISBN 0-7861-0682-4. 
  19. ^ a b c d e Imber, Colin (2002). The Ottoman Empire, 1300–1650 : The Structure of Power. New York: Palgrave Macmillan. ISBN 978-0-333-61386-3. 
  20. ^ Bunting, Tony. "Siege of Rhodes". Encyclopedia Britannica. Diakses tanggal 10 April 2018. 
  21. ^ Publishing, D. K. (2009). War: The Definitive Visual History. Penguin. ISBN 978-0756668174 – via Google Books. 
  22. ^ a b c Clodfelter, Micheal (2017). Warfare and Armed Conflicts: A Statistical Encyclopedia of Casualty and Other Figures, 1492–2015 (edisi ke-14th). McFarland. ISBN 978-0786474707 – via Google Books. 
  23. ^ Severy, Merle (November 1987). "The World of Süleyman the Magnificent". National Geographic. Washington, D.C.: National Geographic Society. 172 (5): 580. ISSN 0027-9358. 
  24. ^ Ciachir, N. (1972). "Soliman Magnificul" [Soliman the Magnificent]. Editura enciclopedică română. Bucharest. hlm. 157. 
  25. ^ Turnbull, Stephen (2003). The Ottoman Empire 1326–1699. New York: Osprey Publishing. hlm. 50. 
  26. ^ Labib, Subhi (November 1979). "The Era of Suleyman the Magnificent: Crisis of Orientation". International Journal of Middle East Studies. London: Cambridge University Press. 10 (4): 435–451. doi:10.1017/S002074380005128X. ISSN 0020-7438. 
  27. ^ Bonney, Richard. "Suleiman I ("the Magnificent") (1494–1566)." Diarsipkan 8 Agustus 2022 di Wayback Machine. The Encyclopedia of War (2011).
  28. ^ Somel, Selcuk Aksin. The A to Z of the Ottoman Empire. No. 152. Diarsipkan 8 Agustus 2022 di Wayback Machine. Rowman & Littlefield, 2010.
  29. ^ Erasmus, Desiderius. The Correspondence of Erasmus: Letters 2635 to 2802 April 1532–April 1533. Vol. 19. Diarsipkan 26 Desember 2022 di Wayback Machine. University of Toronto Press, 2019.
  30. ^ Shaw, Stanford J., and Ezel Kural Shaw. History of the Ottoman Empire and Modern Turkey: Volume 1, Empire of the Gazis: The Rise and Decline of the Ottoman Empire 1280–1808. Vol. 1. Diarsipkan 8 August 2022 di Wayback Machine. Cambridge University Press, 1976.
  31. ^ Faroqhi, Suraiya N., and Kate Fleet, eds. The Cambridge History of Turkey: Volume 2, The Ottoman Empire as a World Power, 1453–1603. Diarsipkan 8 Agustus 2022 di Wayback Machine. Cambridge University Press, 2012
  32. ^ "István Dobó". Encyclopaedia Britannica. 
  33. ^ a b Sicker, Martin (2000). The Islamic World In Ascendancy : From the Arab Conquests to the Siege of Vienna. hlm. 206. 
  34. ^ Burak, Guy (2015). The Second Formation of Islamic Law: The Ḥanafī School in the Early Modern Ottoman Empire. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 1. ISBN 978-1-107-09027-9. 
  35. ^ "1548–49". The Encyclopedia of World History. 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2002. Diakses tanggal 20 Juni 2020 – via Bartleby.com. 
  36. ^ Mikaberidze, Alexander (2015). Historical Dictionary of Georgia (edisi ke-2nd). Rowman & Littlefield. hlm. xxxi. ISBN 978-1442241466. 
  37. ^ The Reign of Suleiman the Magnificent, 1520–1566, V.J. Parry, A History of the Ottoman Empire to 1730, ed. M.A. Cook (Cambridge University Press, 1976), 94.
  38. ^ Mikaberidze, Alexander (2011). Conflict and Conquest in the Islamic World: A Historical Encyclopedia, Volume 1. ABC-CLIO. hlm. 698. ISBN 978-1598843361. 
  39. ^ a b c The history of Aden, 1839-72 by Zaka Hanna Kour hlm.2
  40. ^ An economic and social history of the Ottoman Empire by Halil İnalcik hlm.326 [1]
  41. ^ History of the Ottoman Empire and modern Turkey by Ezel Kural Shaw hlm.107 [2]
  42. ^ Cambridge illustrated atlas, warfare: Renaissance to revolution, 1492-1792 oleh Jeremy Black hlm.17 [3]
  43. ^ Clot, 87.
  44. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama imber51
  45. ^ Kinross, 227.
  46. ^ Kinross, 53.
  47. ^ The History of Malta
  48. ^ Kinross, 205.
  49. ^ Imber, 244.
  50. ^ Greenblatt, 20.
  51. ^ Greenblatt, 21.
  52. ^ Kinross, 210.
  53. ^ Mansel, 124.
  54. ^ a b Kinross, 211.
  55. ^ Atıl, The Golden Age of Ottoman Art, 24–33.
  56. ^ Mansel, 70.
  57. ^ a b Halman, Suleyman the Magnificent Poet
  58. ^ Muhibbî (Kanunî Sultan Süleyman)(Turki) Dalam bahasa Turki, kronogram itu ditulis شهزاده‌لر گزيده‌سی سلطان محمدم(Şehzadeler güzidesi Sultan Muhammed’üm), yang menunjukkan angka 995 dalam kalender Islam atau sekitar tahun 1543 Masehi.
  59. ^ Atıl, 26.
  60. ^ Ahmed, 43.
  61. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Kinross236
  62. ^ Mansel, 86.
  63. ^ a b Imber, 90.
  64. ^ Mansel, 87.
  65. ^ Clot, 49.
  66. ^ a b c Kinross, 230.
  67. ^ Clot, 155.
  68. ^ Mansel, 84.
  69. ^ Ünal, Tahsin (1961). The Execution of Prince Mustafa in Eregli. Anıt. hlm. 9–22. 
  70. ^ Clot, 157.
  71. ^ Kinross, 239.
  72. ^ a b Mansel, 89.
  73. ^ Kinross, 240.
  74. ^ Yapp, Suleiman I Diarsipkan 2008-10-03 di Wayback Machine.
  75. ^ Imber, 60.
  76. ^ Clot, 298.
  77. ^ Lewis, 10.
  78. ^ Ahmed, 147.
  79. ^ Lamb, 325.
  80. ^ Russell, The Age of Sultan Suleyman.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Süleyman I
Didahului oleh:
Selim I
Sultan Utsmaniyah
1520–1566
Diteruskan oleh:
Selim II