Qarin: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh Hasandotprayoga dan HsfBot) dan mengembalikan revisi 11991209 oleh SkullSplitter |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Islam}} |
{{Islam}} |
||
{{Eskatologi Islam}} |
{{Eskatologi Islam}} |
||
'''Qarīn''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: <font size=4>قرين</font>, Qarīn) adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada [[malaikat]] dan [[jin]] (golongan setan) yang mendampingi setiap [[manusia]]. Istilah ini digunakan di dalam [[Al-Qur'an]] dan dikatakan bahwa ''qarin'' itu mengikuti manusia sejak lahir hingga mengalami ajalnya. Kedua makhluk itu dianggap sebagai "kembaran setiap manusia." |
'''Qarīn''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: <font size=4>قرين</font>, Qarīn) adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada [[malaikat]] dan [[jin]] (golongan setan) yang mendampingi setiap [[manusia]]. Istilah ini digunakan di dalam [[Al-Qur'an]] dan dikatakan bahwa ''qarin'' itu mengikuti manusia sejak lahir hingga mengalami ajalnya. Kedua makhluk itu dianggap sebagai "kembaran setiap manusia." |
||
Menurut keyakinan umat Muslim bahwa, pada umumnya jin ''qarin'' ini bertugas mendorong dampingannya untuk berbuat kejahatan. Dia membisikkan was-was, melalaikan salat |
Menurut keyakinan umat Muslim bahwa, pada umumnya jin ''qarin'' ini bertugas mendorong dampingannya untuk berbuat kejahatan. Dia membisikkan was-was, melalaikan salat, berat ketika hendak membaca [[Al-Quran]] dan sebagainya dan ia bekerja sekuat tenaga untuk menghalang dampingannya membuat ibadah dan kebaikan. |
||
Untuk mengimbangi adanya pendamping jahat, Allah mengutus malaikat ''qarin'' yang selalu membisikkan hal-hal kebenaran dan mengajak membuat kebaikan. Dalam beberapa hadits dikatakan bahwa jin ''qarin'' yang mendampingi Muhammad telah memeluk [[Islam]], sehingga Muhammad selalu terjaga dari kesalahan. |
Untuk mengimbangi adanya pendamping jahat, Allah mengutus malaikat ''qarin'' yang selalu membisikkan hal-hal kebenaran dan mengajak membuat kebaikan. Dalam beberapa hadits dikatakan bahwa jin ''qarin'' yang mendampingi Muhammad telah memeluk [[Islam]], sehingga Muhammad selalu terjaga dari kesalahan. |
Revisi per 16 Mei 2017 06.07
Bagian dari seri |
Islam |
---|
Eskatologi Islam |
---|
Qarīn (Arab: قرين, Qarīn) adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada malaikat dan jin (golongan setan) yang mendampingi setiap manusia. Istilah ini digunakan di dalam Al-Qur'an dan dikatakan bahwa qarin itu mengikuti manusia sejak lahir hingga mengalami ajalnya. Kedua makhluk itu dianggap sebagai "kembaran setiap manusia."
Menurut keyakinan umat Muslim bahwa, pada umumnya jin qarin ini bertugas mendorong dampingannya untuk berbuat kejahatan. Dia membisikkan was-was, melalaikan salat, berat ketika hendak membaca Al-Quran dan sebagainya dan ia bekerja sekuat tenaga untuk menghalang dampingannya membuat ibadah dan kebaikan.
Untuk mengimbangi adanya pendamping jahat, Allah mengutus malaikat qarin yang selalu membisikkan hal-hal kebenaran dan mengajak membuat kebaikan. Dalam beberapa hadits dikatakan bahwa jin qarin yang mendampingi Muhammad telah memeluk Islam, sehingga Muhammad selalu terjaga dari kesalahan.
Etimologi
Perkataan qarin berasal daripada bahasa Arab yang berarti "teman", "pasangan" atau "pendamping". Kata qarin kemudian digunakan oleh kalangan Muslim Asia Tenggara, diartikan sebagai makhluk-makhluk halus yang senantiasa mendampingi manusia, sejak seseorang itu dilahirkan hingga dia meninggal dunia, kemudian sampai pada hari kebangkitan.
Qarin dalam al-Qur'an dan hadits
Al-Qur'an telah menjelaskan tentang adanya qarin dalam surah Az Zukhruf
Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (Az Zukhruf 43:36)
Hadits mengenai qarin pun telah dicatat oleh Imam Ahmad dan Imam Muslim, Muhammad bersabda kepada Abdullah Mas'ud, "Setiap kamu ada qarin daripada bangsa jin, dan juga qarin daripada bangsa malaikat.[1]
Dalam kisah yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah, bahwa ketika tiba giliran Iblis untuk meminta, iapun berkata, “Ya Tuhanku, manusia (Adam) inilah yang telah Engkau muliakan atasku, kalau Engkau tidak memperhatikannya, aku tidak akan kuat menghadapinya.” Allah berfirman yang artinya, “Tidak akan dilahirkan seorang anak dari nya kecuali dilahirkan pula seorang anak dari bangsa kamu.” Iblis berkata lagi, “Ya Tuhanku, berilah tambahan kepadaku.” Allah berfirman, “Kamu dapat berjalan berjalan ditubuh mereka seperti mengalirnya darah dan kamu dapat membuat hati mereka sebagai rumah-rumah untuk kamu.”
Lihat pula
Referensi
- ^ Mereka bertanya: "Engkau juga ya Rasulullah?" Sabdanya: "Ya saya juga ada, tetapi Allah telah membantu saya sehingga qarin itu dapat kuislamkan dan hanya menyuruh saya dalam hal kebajikan saja." (Hadits riwayat Ahmad dan Muslim).