Lompat ke isi

Cut Nyak Meutia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 21: Baris 21:
Tjoet Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan perlawanan bersama sisa-sisa pasukkannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada tanggal 24 Oktober 1910, Tjoet Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan Marechausée di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur.
Tjoet Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan perlawanan bersama sisa-sisa pasukkannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada tanggal 24 Oktober 1910, Tjoet Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan Marechausée di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur.


Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa jasanya, Pemerintah Republik Indonesia, mengabadikannya dalam pecahan uang kertas rupiah baru Republik Indonesia, pecahan Rp1.000.<ref name="finance.detik.com_RupiahDesainBar">{{Cite web |title=Rupiah Desain Baru Terbit Hari Ini |author= |work=detikfinance |date=19 Desember 2016 |accessdate={{date|2016-12-19}} |url=https://finance.detik.com/moneter/d-3374624/rupiah-desain-baru-terbit-hari-ini#key1 |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref>
Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa jasanya, Pemerintah Republik Indonesia, mengabadikannya dalam pecahan uang kertas rupiah baru Republik Indonesia, pecahan Rp1.000 :( .<ref name="finance.detik.com_RupiahDesainBar">{{Cite web |title=Rupiah Desain Baru Terbit Hari Ini |author= |work=detikfinance |date=19 Desember 2016 |accessdate={{date|2016-12-19}} |url=https://finance.detik.com/moneter/d-3374624/rupiah-desain-baru-terbit-hari-ini#key1 |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 25 Januari 2019 05.50

Cut Nyak Meutia
Cut Nyak Meutia
Lahir1870
Kesultanan Aceh Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, Kesultanan Aceh
Meninggal24 Oktober 1910 (umur 39–40)
Belanda Alue Kurieng, Aceh, Hindia Belanda
Dikenal atasPahlawan Nasional Indonesia

Tjoet Nyak Meutia (Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, 1870Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910) adalah pahlawan nasional Indonesia dari daerah Aceh. Ia dimakamkan di Alue Kurieng, Aceh. Ia menjadi pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964 pada tahun 1964.

Awalnya Tjoet Meutia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. Namun pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe. Sebelum meninggal, Teuku Tjik Tunong berpesan kepada sahabatnya Pang Nagroe agar mau menikahi istrinya dan merawat anaknya Teuku Raja Sabi.

Tjoet Meutia kemudian menikah dengan Pang Nagroe sesuai wasiat suaminya dan bergabung dengan pasukan lainnya di bawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Pada suatu pertempuran dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Tjoet Meutia dan para wanita melarikan diri ke dalam hutan. Pang Nagroe sendiri terus melakukan perlawanan hingga akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910.

Tjoet Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan perlawanan bersama sisa-sisa pasukkannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada tanggal 24 Oktober 1910, Tjoet Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan Marechausée di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur.

Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa jasanya, Pemerintah Republik Indonesia, mengabadikannya dalam pecahan uang kertas rupiah baru Republik Indonesia, pecahan Rp1.000 :( .[1]

Referensi

  1. ^ "Rupiah Desain Baru Terbit Hari Ini". detikfinance. 19 Desember 2016. Diakses tanggal 19 Desember 2016.