Masjid Cut Meutia
Masjid Cut Meutia | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Islam |
Provinsi | DKI Jakarta |
Lokasi | |
Lokasi | Jakarta Pusat |
Negara | Indonesia |
Administrasi | Yayasan Masjid Cut Meutia |
Arsitektur | |
Tipe | Masjid |
Gaya arsitektur | Art Nouveau |
Spesifikasi | |
Kapasitas | 3.000 jamaah |
Kubah | 1 (bentuk kubus) |
Menara | Tidak ada |
Situs web | |
masjidcutmeutia |
Masjid Cut Meutia adalah masjid yang terletak di Jalan Cut Meutia Nomor 1, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia. Bangunan masjid ini merupakan salah satu peninggalan sejarah dari zaman penjajahan kolonial Belanda. Masjid ini memiliki keunikan tersendiri dan kemungkinan tidak terdapat di masjid-masjid lainnya. Salah satu keunikannya, mihrab dari masjid ini diletakkan di samping kiri dari saf salat (tidak di tengah seperti lazimnya). Selain itu posisi safnya juga terletak miring terhadap bangunan masjidnya sendiri karena bangunan masjid tidak tepat mengarah kiblat.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Masjid ini dulunya adalah bangunan kantor biro arsitek (sekaligus pengembang) N.V. (Naamloze vennootschap, atau Perseroan terbatas) Bouwploeg, Pieter Adriaan Jacobus Moojen (1879 - 1955) yang membangun wilayah Gondangdia di Menteng.
Awal berdiri
[sunting | sunting sumber]Sebelum difungsikan sebagai masjid sebagaimana sekarang, bangunan ini pernah digunakan sebagai kantor pos, kantor Jawatan Kereta Api Belanda dan kantor Kempetai Angkatan Laut Jepang (1942 - 1945). Setelah Indonesia merdeka, ia pernah dipergunakan sebagai kantor Urusan Perumahan, hingga Kantor Urusan Agama (1964 - 1970).[1] Dan baru pada zaman pemerintahan Gubernur Ali Sadikin diresmikan sebagai masjid tingkat provinsi dengan surat keputusan nomor SK 5184/1987 tanggal 18 Agustus 1987.[2]
Awalnya masjid ini bernama Yayasan Masjid Al-Jihad yang didirikan oleh eksponen '66 seperti Akbar Tanjung dan Fahmi Idris.[2] Pada kurun waktu orde lama, gedung ini juga pernah dijadikan gedung sekretariat MPRS.
Nama Bouwploeg sendiri kini masih tersisa dalam ingatan sebagai nama Pasar Boplo di barat stasiun kereta api Gondangdia.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Foto tua dari Masjid Cut Mutiah, pada masa pendudukan kolonial Belanda. Saat itu, bangunan ini masih merupakan kantor dari arsitek N.V. Bouwploeg, Pieter Adriaan Jacobus Moojen -
Foto lama lain dari Masjid Cut Mutiah. -
Tampak depan dari Masjid Cut Mutiah -
Tampak dalam dari Masjid Cut Mutiah -
Foto tampak dalam lainnya dari Masjid Cut Mutiah -
Tempat imam dari Masjid Cut Mutiah -
Kaligrafi tulisan arab di atas mimbar dari Masjid Cut Mutiah -
Pandangan ke arah mimbar dari Masjid Cut Mutiah -
Atap bagian dalam dari Masjid Cut Mutiah -
Arah kiblat yang dipasang di lantai dari Masjid Cut Mutiah -
Halaman depan dari Masjid Cut Mutiah -
Papan nama dari Masjid Cut Mutiah -
Foto dari mimbar lama dan antik dari Masjid Cut Mutiah -
Foto lain dari mimbar lama dari Masjid Cut Mutiah -
Foto bagian atas dari mimbar lama milik Masjid Cut Mutiah -
Foto bagian bawah dari mimbar lama milik Masjid Cut Mutiah
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Shahab, A. 2006. Maria van Engels: Menantu Habib Kwitang. Penerbit Republika. Hal 5-7
- ^ a b ek, Deddy (10 Januari2010). "Masjid Cut Mutiah Jakarta". Diakses tanggal 25 Juli 2010.