Lompat ke isi

Lauhulmahfuz: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bebasnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{Islam}}
{{Islam}}
'''Lauhul Mahfuz''' ([[Bahasa Arab|Arab]]:<font size=4>'''لَوْحُ المَحْفُوظٍ'''</font> lauḥul maḥfūẓ ) adalah [[kitab]] tempat [[Allah]] menuliskan segala seluruh catatan kejadian di [[alam semesta]]. Lauh Mahfuz disebut di dalam [[Al-Qur'an]] sebanyak 13 kali.
'''Lauhulmahfuz''' ([[Bahasa Arab|Arab]]:<font size=4>'''لَوْحُ المَحْفُوظٍ'''</font> lauḥul maḥfūẓ ) adalah [[kitab]] tempat [[Allah]] menuliskan segala seluruh catatan kejadian di [[alam semesta]]. Lauhulmahfuz disebut di dalam [[Al-Qur'an]] sebanyak 13 kali.


== Sebutan lain dari Lauhul Mahfuzh ==
== Sebutan Lain dari Lauhulmahfuz ==
Nama lain dari Lauh Mahfuzh berdasarkan Al-Qur'an adalah sebagai berikut:
Nama lain dari lauhulmahfuz berdasarkan Al-Qur'an adalah sebagai berikut:
* '''Induk Kitab''' (أم الكتاب, ''Ummu al-Kitab''),
* '''Induk Kitab''' (أم الكتاب, ''Ummu al-Kitab''),
* '''Kitab yang Terpelihara''' (كِتَابٍ مَّكْنُونٍ, ''Kitabbim Maknuun'').{{cquote|''...pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),...(Al-Waaqi'ah, 56:78)}}
* '''Kitab yang Terpelihara''' (كِتَابٍ مَّكْنُونٍ, ''Kitabbim Maknuun'').{{cquote|''...pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),...(Al-Waaqi'ah, 56:78)}}
* '''Kitab yang Nyata''' (كِتَابٍ مُّبِينٍ, ''Kitabbim Mubiin'').{{cquote|''Tiada sesuatu pun yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (An Naml, 27:75)}}
* '''Kitab yang Nyata''' (كِتَابٍ مُّبِينٍ, ''Kitabbim Mubiin'').{{cquote|''Tiada sesuatu pun yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (An Naml, 27:75)}}


== Gambaran Lauh Mahfuz ==
== Gambaran Lauhulmahfuz ==
Menurut [[syariat Islam]], Allah telah mencatat segala kejadian-kejadian di dalam Lauh Mahfuz, dari permulaan zaman sampai akhir zaman. Baik berupa kisah [[nabi]] dan [[rasul]], [[azab]] yang menimpa suatu [[kaum]], pengetahuan tentang [[wahyu]] para nabi dan rasul, tentang penciptaan [[alam semesta]] dan lain-lain. Sekalipun jika kita tidak melihat segala sesuatu, semua itu ada dalam Lauh Mahfuz.
Menurut [[syariat Islam]], Allah telah mencatat segala kejadian-kejadian di dalam lauhulmahfuz, dari permulaan zaman sampai akhir zaman, baik berupa kisah [[nabi]] dan [[rasul]], [[azab]] yang menimpa suatu [[kaum]], pengetahuan tentang [[wahyu]] para nabi dan rasul, tentang penciptaan [[alam semesta]] dan lain-lain. Sekalipun jika kita tidak melihat segala sesuatu, semua itu ada dalam lauhulmahfuz.


Wujud Lauh Mahfuz yang diyakini oleh para [[sahabat nabi|sahabat]] adalah sebidang [[papan]] atau [[tulang]] yang biasa ditulisi. Papan dan tulang itu hanya disebut ''lauh'' jika sudah ditulisi.
Wujud lauhulmahfuz yang diyakini oleh para [[sahabat nabi|sahabat]] adalah sebidang [[papan]] atau [[tulang]] yang biasa ditulisi. Papan dan tulang itu hanya disebut ''lauh'' jika sudah ditulisi.


<!--(Kesalahan kutip, silahkan periksa lagi, yang berubah kitab catatan takdir di sisi malaikat. Sedangkan lauhul mahfuzh bersifat tetap tidak berubah) Menurut Tafsir [[Qurtubi]], semua [[takdir]] makhluk Allah telah ditulis-Nya di Loh Mahfuz, bisa saja dihapus/diubah oleh Allah atau Allah menetapkan sesuai dengan kehendak-Nya. Kemudian yang dapat mengubah takdir yang tertulis dalam Lauh Mahfuz itu hanya [[doa]] dan perbuatan baik/ usaha. Nabi Muhammad bersabda: "Tiada yang bisa mengubah takdir selain doa dan tiada yang bisa memanjangkan umur kecuali perbuatan baik".<ref>Hadits riwayat [[Imam Tirmidzi|Tirmidzi]]</ref>{{br}}-->
<!--(Kesalahan kutip, silakan periksa lagi, yang berubah kitab catatan takdir di sisi malaikat, sedangkan lauhulmahfuz bersifat tetap tidak berubah) Menurut Tafsir [[Qurtubi]], semua [[takdir]] makhluk Allah telah ditulis-Nya di lauhulmahfuz, bisa saja dihapus/diubah oleh Allah atau Allah menetapkan sesuai dengan kehendak-Nya. Kemudian yang dapat mengubah takdir yang tertulis dalam Lauhulmahfuz itu hanya [[doa]] dan perbuatan baik/ usaha. Nabi Muhammad bersabda: "Tiada yang bisa mengubah takdir selain doa dan tiada yang bisa memanjangkan umur kecuali perbuatan baik".<ref>Hadits riwayat [[Imam Tirmidzi|Tirmidzi]]</ref>{{br}}-->
Lauh Mahfuz akan [[kekal]] selamanya karena ia termasuk [[makhluk]] yang abadi, selain Lauh Mahfuz makhluk abadi ada [['Arsy]], [[surga]], [[neraka]], dan lain-lain.
Lauhulmahfuz akan [[kekal]] selamanya karena ia termasuk [[makhluk]] yang abadi, selain lauhulmahfuz makhluk abadi ada [[arasy]], [[surga]], [[neraka]], dan lain-lain.


== Para Jin mencuri berita ==
== Para Jin Mencuri Berita ==
Allah telah menjadikan Lauh Mahfuz ini sebagai tempat untuk menyimpan segala rahasia di langit dan di bumi. [[Jin]] dari golongan [[setan]] akan berusaha untuk mencuri segala rahasia yang tertulis di dalamnya untuk menipu [[manusia]]. Di samping itu, mereka juga memiliki tujuan untuk memainkan [[aqidah]] manusia. Sebab itu Allah melarang manusia untuk mengetahui [[ramalan]] nasib, karena [[peramal]] itu dibantu oleh jin dan jin itu akan membisikkan hasil curian itu kedalam hati peramal. Jika ada setan yang berusaha mencuri berita, maka [[malaikat]] penjaga Luh Mahfuz akan melemparkan [[bintang]] ke arah pencuri berita tersebut, pelemparan ini yang kadang-kadang kita lihat dengan adanya bintang jatuh atau [[meteor]]. {{cquote|''...dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya), dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk, kecuali setan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. (Al Hijr 16 - 18)}}
Allah telah menjadikan lauhulmahfuz ini sebagai tempat untuk menyimpan segala rahasia di langit dan di bumi. [[Jin]] dari golongan [[setan]] akan berusaha untuk mencuri segala rahasia yang tertulis di dalamnya untuk menipu [[manusia]]. Di samping itu, mereka juga memiliki tujuan untuk memainkan [[akidah]] manusia. Oleh sebab itu, Allah melarang manusia untuk mengetahui [[ramalan]] nasib, karena [[peramal]] itu dibantu oleh jin dan jin itu akan membisikkan hasil curian itu kedalam hati peramal. Jika ada setan yang berusaha mencuri berita, maka [[malaikat]] penjaga lauhulmahfuz akan melemparkan [[bintang]] ke arah pencuri berita tersebut, pelemparan ini yang kadang-kadang kita lihat dengan adanya bintang jatuh atau [[meteor]]. {{cquote|''...dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya), dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk, kecuali setan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. (Al Hijr 16 - 18)}}


Tidak banyak diketahui tentang Lauh Mahfuz dan para [[ulama]] jarang menjabarkannya dengan detail, karena ia adalah urusan alam gaib/rahasia Allah. Dalam [[Al-Quran]] pun, Luh Mahfuz disebut secara sepintas saja, tanpa penjelasan lebih lanjut. Sebagai contohnya dalam satu peristiwa yang amat bersejarah, ahli tafsir menyatakan Loh Mahfuz disebut berkaitan dengan [[Nuzul Al-Quran]] dari Loh Mahfuz ke [[Baitul Izzah]] (langit dunia) secara sekaligus yang terjadi dalam bulan [[Ramadan]].
Tidak banyak diketahui tentang Lauhulmahfuz dan para [[ulama]] jarang menjabarkannya dengan detail, karena ia adalah urusan alam gaib/rahasia Allah. Dalam [[Al-Qur'an]] pun, lauhulmahfuz disebut secara sepintas saja, tanpa penjelasan lebih lanjut. Sebagai contohnya, dalam satu peristiwa yang amat bersejarah, ahli tafsir menyatakan lauhulmahfuz disebut berkaitan dengan [[Nuzulul Qur'an|Nuzululquran]] dari Lauhulmahfuz ke [[Baitul Izzah]] (langit dunia) secara sekaligus yang terjadi dalam bulan [[Ramadan]].


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Qalam]]
* [[Qalam]]


== Referensi ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}



Revisi per 24 Februari 2020 11.55

Lauhulmahfuz (Arab:لَوْحُ المَحْفُوظٍ lauḥul maḥfūẓ ) adalah kitab tempat Allah menuliskan segala seluruh catatan kejadian di alam semesta. Lauhulmahfuz disebut di dalam Al-Qur'an sebanyak 13 kali.

Sebutan Lain dari Lauhulmahfuz

Nama lain dari lauhulmahfuz berdasarkan Al-Qur'an adalah sebagai berikut:

  • Induk Kitab (أم الكتاب, Ummu al-Kitab),
  • Kitab yang Terpelihara (كِتَابٍ مَّكْنُونٍ, Kitabbim Maknuun).

    ...pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),...(Al-Waaqi'ah, 56:78)

  • Kitab yang Nyata (كِتَابٍ مُّبِينٍ, Kitabbim Mubiin).

    Tiada sesuatu pun yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (An Naml, 27:75)

Gambaran Lauhulmahfuz

Menurut syariat Islam, Allah telah mencatat segala kejadian-kejadian di dalam lauhulmahfuz, dari permulaan zaman sampai akhir zaman, baik berupa kisah nabi dan rasul, azab yang menimpa suatu kaum, pengetahuan tentang wahyu para nabi dan rasul, tentang penciptaan alam semesta dan lain-lain. Sekalipun jika kita tidak melihat segala sesuatu, semua itu ada dalam lauhulmahfuz.

Wujud lauhulmahfuz yang diyakini oleh para sahabat adalah sebidang papan atau tulang yang biasa ditulisi. Papan dan tulang itu hanya disebut lauh jika sudah ditulisi.

Lauhulmahfuz akan kekal selamanya karena ia termasuk makhluk yang abadi, selain lauhulmahfuz makhluk abadi ada arasy, surga, neraka, dan lain-lain.

Para Jin Mencuri Berita

Allah telah menjadikan lauhulmahfuz ini sebagai tempat untuk menyimpan segala rahasia di langit dan di bumi. Jin dari golongan setan akan berusaha untuk mencuri segala rahasia yang tertulis di dalamnya untuk menipu manusia. Di samping itu, mereka juga memiliki tujuan untuk memainkan akidah manusia. Oleh sebab itu, Allah melarang manusia untuk mengetahui ramalan nasib, karena peramal itu dibantu oleh jin dan jin itu akan membisikkan hasil curian itu kedalam hati peramal. Jika ada setan yang berusaha mencuri berita, maka malaikat penjaga lauhulmahfuz akan melemparkan bintang ke arah pencuri berita tersebut, pelemparan ini yang kadang-kadang kita lihat dengan adanya bintang jatuh atau meteor.

...dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya), dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk, kecuali setan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. (Al Hijr 16 - 18)

Tidak banyak diketahui tentang Lauhulmahfuz dan para ulama jarang menjabarkannya dengan detail, karena ia adalah urusan alam gaib/rahasia Allah. Dalam Al-Qur'an pun, lauhulmahfuz disebut secara sepintas saja, tanpa penjelasan lebih lanjut. Sebagai contohnya, dalam satu peristiwa yang amat bersejarah, ahli tafsir menyatakan lauhulmahfuz disebut berkaitan dengan Nuzululquran dari Lauhulmahfuz ke Baitul Izzah (langit dunia) secara sekaligus yang terjadi dalam bulan Ramadan.

Lihat pula

Rujukan

Pranala luar