Danau Tes: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 160: | Baris 160: | ||
|ref= harv }} |
|ref= harv }} |
||
== Laporan == |
=== Laporan === |
||
* {{cite report |
* {{cite report |
||
|author1= Fauna & Flora International |
|author1= Fauna & Flora International |
||
Baris 185: | Baris 185: | ||
[[Kategori:Rejang]] |
[[Kategori:Rejang]] |
||
[[Kategori:Danau di Indonesia]] |
[[Kategori:Danau di Indonesia]] |
||
[[Kategori:Danau di Sumatra]] |
Revisi per 5 Desember 2021 04.23
Danau Tes | |
---|---|
Koordinat | 3°13′40″S 102°20′54″E / 3.22778°S 102.34833°E |
Jenis perairan | Danau |
Aliran masuk utama | Sungai Ketahun dan Sungai Air Pauh |
Aliran keluar utama | Sungai Air Putih |
Wilayah tangkapan air | - km2 |
Terletak di negara | Indonesia |
Panjang maksimal | 5 kilometer |
Lebar maksimal | 1 kilometer |
Area permukaan | 5 km2 (- mi²) |
Kedalaman rata-rata | 10 meter (30 kaki) |
Kedalaman maksimal | 56 meter (168 kaki) |
Volume air | 0,05 km3 |
Keliling1 | 4 kilometer |
Ketinggian permukaan | 1 meter (3 kaki) |
Kepulauan | Sumatra |
Permukiman | Lebong Selatan, Lebong, Provinsi Bengkulu |
1 Perkiraan. |
Danau Tes adalah salah satu dari sedikit danau yang ada di Provinsi Bengkulu.[1] Sungai Ketahun serta anak-anak sungainya merupakan sumber air utama bagi danau ini. Danau Tes sendiri terletak di kawasan hulu DAS Ketahun.[2] Sejak tahun 2018, status cagar alam (CA) yang disandang danau dan kawasan di sekitarnya diubah menjadi taman wisata alam (TWA) berdasarkan SK. Menteri LHK Nomor: SK.3558/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/5/2018.[3] TWA Danau Tes selanjutnya dibagi menjadi enam blok, yang meliputi blok perlindungan, pemanfaatan, tradisional, khusus, religi, dan rehabilitasi. Pembagian kawasan ke dalam blok-blok bertujuan agar dapat mengakomodasi kepentingan warga yang sejak lama mendiami daerah sekitar danau di satu sisi serta menjaga kelestarian alam kawasan di sisi lain.[3]
Etimologi
Nama danau ini berasal dari pohon tes yang menghasilkan buah yang enak dan ranum seperti mangga, tetapi berukur kecil.[4] Pohon tes dulu banyak tumbuh di tepian danau ini dan lama kelamaan danau pun dinamai berdasarkan tanaman yang ikonik atau banyak ditemui di sekitarnya. Penamaan berdasarkan tanda-tanda alam merupakan salah satu unsur toponimi masyarakat Rejang.[5]
Geografi
Danau Tes memiliki banyak cerita rakyat berbentuk; legenda, mitos, kepercayaan dan tambo. Sejak zaman dahulu (kepercayaan para leluhur/nenek moyang orang Lebong), Danau Tes dikisahkan merupakan daerah yang angker dan tempat berdiamnya setan.
Danau ini terletak di dua wilayah kemasyarakatan (marga), yaitu Marga Jurukalang dan Marga Bermani. Beratus-ratus tahun kemudian kedua marga itu digabungkan dalam satu marga (hingga sistem kemargaan dihilangkan) menjadi Marga Bermani Jurukalang. Wilayah Marga Bermani Jurukalang itu (salah satu asal suku Rejang puak Lebong) membawahi mulai dari Desa Tapus (Topos, desa tertua di Lebong) sampai Desa Turan Lalang. Sekarang secara administratif Marga Bermani Jurukalang terbagi ke dalam dua wilayah kecamatan: yaitu Kecamatan Rimbo Pengadang dan Kecamatan Lebong Selatan (awalnya hanya wilayah Kecamatan Lebong Selatan).
Danau Tes yang merupakan perut Bioa Ketawen (Air Ketahun) merupakan wilayah sumber mata pencarian penduduk sekitarnya, termasuk sepanjang Air Ketahun yang melintasi Kabupaten Lebong. Di danau itu, masyarakatnya dapat mencari ikan dengan pancing, jala, bubu, jaring, mengacea (mancing di air deras), tajua (pancing yang dipasang malam hari), menyuluak (mencari ikan di malam hari dengan peralatan lampu petromak, tombak ikan bermata tiga (trisula) dan menggunakan perahu) dan sebagainya alat penangkap ikan khusus masyarakat Kotadonok dan sekitarnya.
Bila siang hari, ketika melintas di jalan raya di pinggir Danau Tes, dengan jelas dapat dilihat masyarakat mencari ikan di tengah Danau. Sedangkan yang mencari ikan dengan peralatan kecil, biasanya berada di pinggir-pinggir danau. Di sisi lain, Danau Tes merupakan sarana transportasi air bagi penduduk Kotadonok yang mengolah areal persawahan di kawasan sawah Baten (nama arean pertanian yang terletak di seberang Desa Tes, Taba Anyar, Mubai, dan Turun Tiging). Alat transportasi penduduk ke sawah dengan jarak tempuh sekitar 4 km adalah menggunakan perahu kayu, termasuk untuk mengangkut hasil panen.
Di sepanjang jalan di tepi Danau Tes yang menghubungkan Desa Kotadonok dengan Ibu kota Kecamatan Lebong Selatan, Tes sepanjang 5 km yang jalannya adalah jalan utama di Kabupaten Lebong. Dapat disaksikan betapa indahnya panorama Danau Tes. Di sana ada tempat wisata bernama Pondok Lucuk (Pondok Runcing). Penamaan mengikuti bentuk bangunan yang sejak zaman kolonial, bentuk atap seperti kerucut. Luas bangunan sekitar 6x6 meter. Lokasinya berada di sebelah kanan arah jalan dari Kotadonok ke Tes, tepat di pinggir danau.
Potensi danau
Potensi Danau Tes didukung dengan pemandangan di sekitar kawasan danau yang terletak di Kecamatan Lebong Selatan. Selain dikelilingi kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Danau Tes juga menyimpan pesona alam yang tak kalah menariknya untuk dikunjungi.
Selain sebagai tempat wisata, Danau Tes juga merupakan pusat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Bengkulu. Danau ini adalah salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Lebong, sekaligus danau terbesar di Provinsi Bengkulu. Danau yang terbentang dari Kutei Donok (Kota Donok) sampai ke Kelurahan Tes Kecamatan Lebong ini luasnya lebih kurang 750 hektare.[6]
Di Danau Tes, pengunjung juga dapat menyaksikan aktivitas penduduk desa di sekitar danau yang mayoritas mata pencahariannya adalah petani dan nelayan. Rutinitas mereka sehari-harinya adalah melakukan kegiatan seperti mengolah sawah, memancing, dan menangkap ikan di danau.[7] Pada setiap tahunnya di penghujung bulan Mei, di tempat ini biasanya diadakan acara ritual panen kizing/tiram air tawar.
Keanekaragaman hayati
Perbukitan di sebelah timur danau ini merupakan bagian dari Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) dan dahulu termasuk ke dalam habitat harimau sumatra (Panthera tigris sondaica). Data tahun 2004 menunjukkan bahwa antara akhir 2003 hingga awal 2004, ada dua ekor harimau sumatra yang mati dan menjadi korban perburuan ilegal.[8] Laporan yang sama menyatakan bahwa patroli hutan pada 7 September 2004 berhasil mendeteksi seekor harimau jantan dewasa yang selamat, diduga menjadi satu-satunya penyintas perburuan liar di wilayah Lebong Selatan.[9] Selain harimau, para pemburu juga menargetkan populasi rusa (Cervus unicolor syn. Cervus aristotelis) yang hidup di sekitar Danau Tes.[10]
Terdapat 21 spesies ikan dari 12 familia di danau ini,[11] menjadikannya sebagai daerah dengan tingkat keanekaragaman ikan sedanf.[12] Sebagian besar merupakan ikan air tawar, terutama anggota dari famili Siprinide, yang meliputi ikan sêpdok (Puntius binotatus), ikan mas (Cyprinus caprio), kêba'êu (Hampala macrolepidota), kan putiak (Tor douronensis), palau (Osteochilus hasseltii), Rasbora brigittae Vogt., Rasbora argyrotaenia, Lobocheilos bo, kan tidin (Glyptothorax platypogonoides), serta Nemacheilus spiniferus.[13] Ikan air tawar lain yang juga ditemukan adalah sidat (Anguilla marmorata Benn), gupi (Poecillia reticulate), dan kepala timah (Aplocheilus panchax).[13] Spesies-spesies ini beruaya ke danau Tes untuk mencari makanan, memijah, serta mengungsi dari kualitas lingkungan di hilir sungai yang memburuk. Selain itu terdapat pula ikan rawa, seperti sêpêt siam (Trichogaster pectoralis), sêpêt cer (Trichogaster tricopterus), kan wên (Channa striata), bujuk (Channa lucius), puyu (Anabas testudineus), limbek (Clarias batrachus), tiluk (Macrognathus maculates) dan ikan nila (Oreochromis niloticus).[13] Beberapa spesies di atas memiliki nilai gizi dan nilai ekonomis tinggi, serta terancam kelestariannya, terutama Tor douronensis dan Anguilla marmorata Benn.[14]
Akses transportasi
Danau yang menjadi ikon Kabupaten Lebong ini terletak di Kecamatan Lebong Selatan. Kota Donok dan Tes adalah dua desa yang berada di pinggiran danau ini. Danau Tes dapat dicapai menggunakan kendaraan darat (mobil atau motor) melalui jalan lintas Curup-Muara Aman atau jalan Padang Bano (Lebong via Bengkulu Utara).[15] Waktu tempuh dari ibu kota provinsi apabila melalui jalur Curup paling cepat empat jam. Sementara apabila melalui jalur Bengkulu Utara, lebih cepat satu jam, tetapi kondisi jalan relatif lebih jelek dan sempit.[15]
Terancam
Danau Tes mendapatkan suplai air terutama dari Air Ketahun dan Air Pau. Kedua sungai ini bermuara ke danau tes di desa Kota Donok.[16] Vegetasi di pinggiran Air Pau cukup terpelihara, sehingga daerah aliran sungai Air Pau perlu dijaga dan dipantau secara rutin untuk menjamin suplai air yang menuju ke danau. Sementara Air Ketahun yang kanan kirinya berupa berbukitan memungkinkan terjadinya erosi dan pengendapan sedimen yang dibawa ke dalam danau. Beberapa tahun yang lalu terjadi banjir bandang yang banyak membawa material dan masuk ke dalam badan air. Sehingga tampak sekali terjadi pendangkalan badan danau. Hal ini dikuatkan oleh beberapa beberapa orang tua penduduk asli desa Kota Donok. Mereka mengatakan bahwa sewaktu mereka muda kedalam air cukup dalam mungkin lebih dari 6-10 meter, namun saat ini kedalam air tidak lebih dari 2 meter. Keadaan ini dapat dilihat sepanjang pinggiran danau sudah sejak lama terjadi pelebaran pinggiran danau yang sudah ditumbuhi oleh semak, bahkan oleh penduduk sekitar telah diubah menjadi petak-petak.[17] Dengan terjadinya pendangkalan oleh proses sedimentasi yang terus-menerus, maka sewaktu-waktu dapat mengancam fungsi Danau Tes sebagai sumber pembangkit tenaga listrik.[18][19]
Lihat pula
Referensi
- ^ Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional 1984, hlm. 50.
- ^ Samuel & Adjie 2004, hlm. 33.
- ^ a b "Menjadi TWA, Danau Tes Ditata Blok". Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Diakses tanggal 5 Desember 2021.
- ^ Jaspan 1984, hlm. 120.
- ^ Jumhari 2012, hlm. 263.
- ^ (Indonesia) "Pesona Kesejukan Alam Danau Tes" (html). Diakses tanggal 2012-10-29.
- ^ (Indonesia) "Potensi Wisata Lebong" (html). Diakses tanggal 2012-11-7.
- ^ Fauna & Flora International & Taman Nasional Kerinci Seblat 2004, hlm. 43.
- ^ Fauna & Flora International & Taman Nasional Kerinci Seblat 2004, hlm. 44.
- ^ Fauna & Flora International & Taman Nasional Kerinci Seblat 2004, hlm. 56.
- ^ Hartobi 2008, hlm. 15.
- ^ Hartobi 2008, hlm. 17.
- ^ a b c Hartobi 2008, hlm. 15-16.
- ^ Hartobi 2008, hlm. 21.
- ^ a b Firmansyah, Firmansyah (3 Maret 2014). Asdhiana, I Made, ed. "Menunggu Matahari Terbit di Danau Terbesar Bengkulu". Kompas.com. Diakses tanggal 5 Desember 2021.
- ^ (Indonesia) "Hutan Cagar Alam Danau Tes Terus Dirambah" (html). Diakses tanggal 2012-11-2. [pranala nonaktif permanen]
- ^ (Indonesia) "Enam Danau di Bengkulu Butuh Perlindungan" (html). Diakses tanggal 2012-11-2. [pranala nonaktif permanen]
- ^ (Indonesia) "Danau Tes Alami Pendangkalan" (html). Diakses tanggal 2012-4-1.
- ^ (Indonesia) "Cagar Alam Danau Tes" (html). Diakses tanggal 2012-3-9.
Daftar pustaka
Buku
- Jaspan, Mervyn A. (1984). "Materials for a Rejang-Indonesian-English Dictionary". Dalam Stokhof, W. A. L. Materials in Languages of Indonesia, No. 27. PACIFIC LINGUISTICS Series D - No. 58. Canberra: Department of Linguistics, Research School of Pacific and Asian Studies, Australian National University. hlm. 120. doi:10.15144/PL-D58.1. ISBN 0 85883 312 3.
- Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional (1984). Sejarah Sosial Daerah Kota Bengkulu. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. hlm. 50.
- Sarwono, Sarwit; Ernatip, Ernatip; Yondri, Yondri; Syah, Erric; Arios, Rois Leonard; Jumhari, Jumhari (2012). "Toponimi: Sejarah Penamaan Tempat di Kabupaten Rejang Lebong". Dalam Effendi, Nusyirwan. Bunga Rampai Budaya Bengkulu | "Budaya Masyarakat Bengkulu: Tradisi Berladang, Kepemimpinan dan Eksistensi Seni" (PDF). Kuranji, Padang: BPSNT Padang Press. hlm. 243–296. ISBN 978-602-8742-50-4.
Jurnal
- Hartobi, Robi Binur (1 April 2008). "Keanekaragaman dan Kelimpahan Ikan di Danau Tes, Bengkulu: Suatu Upaya Konservasi Secara In-situ". Jurnal Natural. Manokwari: FMIPA - Universitas Papua. 5 (1): 13–21. doi:10.30862/jn.v5i1.702. Diakses tanggal 5 Desember 2021.
- Samuel, Samuel; Adjie, Susilo (Juni 2004). "Beberapa Aspek Biologi Ikan Sidat (Anguilla spp.) di Sungai Ketahun, Provinsi Bengkulu". Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan. Palembang: Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Palembang. 2 (1): 33–40. Diakses tanggal 4 Desember 2021.
Laporan
- Fauna & Flora International; Taman Nasional Kerinci Seblat (2004). Kerinci Seblat Tiger Protection: Report on Activities and Progress 2004 [Pelestarian Harimau Kerinci Seblat] (PDF) (Laporan). Diakses tanggal 5 Desember 2021.
Pranala luar
Media tentang Danau Tes di Wikimedia Commons