Lompat ke isi

Daerah Operasi dan Divisi Regional Kereta Api Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Baris 70: Baris 70:
|
|
* Kelompok stasiun Jakarta
* Kelompok stasiun Jakarta
** [[Stasiun Gambir]]
** {{sta|Gambir}}
** [[Stasiun Jakarta Kota]]
** {{sta|Jakarta Kota}}
** [[Stasiun Pasar Senen]]
** {{sta|Pasar Senen}}
* {{sta|Bekasi}}
* [[Stasiun Jatinegara]]
* [[Stasiun Bogor]]
* {{sta|Bogor}}
* {{sta|Cikampek}}
* [[Stasiun Bekasi]]
* [[Stasiun Cikarang]]
* {{sta|Cikarang}}
* {{sta|Jatinegara}}
* [[Stasiun Cikampek]]
* [[Stasiun Karawang]]
* {{sta|Karawang}}
|Balai Teknik Perkeretaapian Jakarta
|Balai Teknik Perkeretaapian Jakarta
|
|
Baris 100: Baris 100:
* ''[[Kabupaten Pangandaran]]''
* ''[[Kabupaten Pangandaran]]''
|
|
* [[Stasiun Bandung]]
* {{sta|Bandung}}
* {{sta|Banjar}}
* [[Stasiun Kiaracondong]]
* {{sta|Kiaracondong}}
* [[Stasiun Banjar]]
* [[Stasiun Tasikmalaya]]
* {{sta|Tasikmalaya}}
| rowspan="2" |Balai Teknik Perkeretaapian Bandung
| rowspan="2" |Balai Teknik Perkeretaapian Bandung
|
|
Baris 120: Baris 120:
|
|
* Kelompok stasiun Kota Cirebon
* Kelompok stasiun Kota Cirebon
** [[Stasiun Cirebon]]
** {{sta|Cirebon}}
** [[Stasiun Cirebon Prujakan]]
** {{sta|Cirebon Prujakan}}
* [[Stasiun Jatibarang]]
* {{sta|Jatibarang}}
|[[Berkas:DAOP 3 Cirebon 03.jpg|200px|Kantor Daop III Cirebon]]
|[[Berkas:DAOP 3 Cirebon 03.jpg|200px|Kantor Daop III Cirebon]]
|-
|-
Baris 143: Baris 143:
* [[Kota Tegal]]
* [[Kota Tegal]]
|
|
* Kelompok stasiun Kota Semarang
* Kelompok stasiun Kota Cirebon
** [[Stasiun Semarang Tawang]]
** {{sta|Semarang Poncol}}
** [[Stasiun Semarang Poncol]]
** {{sta|Semarang Tawang}}
* {{sta|Cepu}}
* [[Stasiun Tegal]]
* [[Stasiun Pekalongan]]
* {{sta|Pekalongan}}
* {{sta|Tegal}}
* [[Stasiun Cepu]]
| rowspan="3" |Balai Teknik Perkeretaapian Semarang
| rowspan="3" |Balai Teknik Perkeretaapian Semarang
|
|
Baris 166: Baris 166:
** [[Kota Banjar]]
** [[Kota Banjar]]
|
|
* {{sta|Kebumen}}
* [[Stasiun Purwokerto]]
* [[Stasiun Kroya]]
* {{sta|Kroya}}
* [[Stasiun Kutoarjo]]
* {{sta|Kutoarjo}}
* [[Stasiun Maos]]
* {{sta|Maos}}
* {{sta|Purwokerto}}
* [[Stasiun Kebumen]]
|-
|-
|VI
|VI
Baris 196: Baris 196:
*** ''[[Stasiun Montelan]]''
*** ''[[Stasiun Montelan]]''
|
|
* Kelompok stasiun Kota Yogyakarta
** [[Stasiun Yogyakarta]]
** [[Stasiun Lempuyangan]]
* Kelompok stasiun Kota Surakarta
* Kelompok stasiun Kota Surakarta
** [[Stasiun Solo Balapan]]
** {{sta|Solo Balapan}}
** {{sta|Solo Jebres}}
** [[Stasiun Purwosari]]
** {{sta|Purwosari}}
** [[Stasiun Solo Jebres]]
* Kelompok stasiun Kota Yogyakarta
** {{sta|Lempuyangan}}
** {{sta|Yogyakarta}}
|-
|-
|VII
|VII
Baris 216: Baris 216:
* [[Kota Blitar]] {{efn|name="KAIC"}}
* [[Kota Blitar]] {{efn|name="KAIC"}}
|
|
* {{sta|Blitar}}
* [[Stasiun Madiun]]
* {{sta|Jombang}}
* [[Stasiun Kertosono]]
* [[Stasiun Kediri]]
* {{sta|Kediri}}
* {{sta|Kertosono}}
* [[Stasiun Blitar]]
* {{sta|Madiun}}
* [[Stasiun Jombang]]
| rowspan="2" |Balai Teknik Perkeretaapian Surabaya
| rowspan="2" |Balai Teknik Perkeretaapian Surabaya
|
|
Baris 240: Baris 240:
|
|
* Kelompok stasiun Kota Surabaya
* Kelompok stasiun Kota Surabaya
** [[Stasiun Surabaya Pasarturi]]
** {{sta|Surabaya Gubeng}}
** [[Stasiun Surabaya Gubeng]]
** {{sta|Surabaya Kota}}
** [[Stasiun Surabaya Kota]]
** {{sta|Surabaya Pasarturi}}
* {{sta|Bojonegoro}}
* [[Stasiun Wonokromo]]
* [[Stasiun Malang]]
* {{sta|Malang}}
* {{sta|Mojokerto}}
* [[Stasiun Bojonegoro]]
* {{sta|Wonokromo}}
* [[Stasiun Mojokerto]]
| rowspan="2" |[[Berkas:Kantor Daerah Operasi 8 Surabaya.jpg|200px|Kantor Daop VIII Surabaya]]
| rowspan="2" |[[Berkas:Kantor Daerah Operasi 8 Surabaya.jpg|200px|Kantor Daop VIII Surabaya]]
|-
|-
Baris 254: Baris 254:
*[[Kabupaten Maros]]
*[[Kabupaten Maros]]
|
|
* {{sta|Barru}}
* [[Stasiun Maros]]
* {{sta|Maros}}
* [[Stasiun Barru]]
* [[Stasiun Pangkajene]]
* {{sta|Pangkajene}}
* [[Stasiun Tanete Rilau]]
* {{sta|Tanete Rilau}}
| Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan
| Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan
|-
|-
Baris 273: Baris 273:
* [[Kota Pasuruan]]
* [[Kota Pasuruan]]
|
|
* {{sta|Jember}}
* [[Stasiun Probolinggo]]
* {{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
* [[Stasiun Jember]]
* {{sta|Probolinggo}}
* [[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Stasiun Ketapang]]
|Balai Teknik Perkeretaapian Surabaya
|Balai Teknik Perkeretaapian Surabaya
|[[Berkas:DAOP 9.jpg|jmpl|244x244px]]
|[[Berkas:DAOP 9.jpg|jmpl|244x244px]]

Revisi per 29 November 2023 02.09

Peta jalur kereta api Jawa, dibagi berdasarkan daerah operasi.
Peta jalur kereta api Sumatra, dibagi berdasarkan divisi regional.

Kereta Api Indonesia (KAI) dibagi menjadi satu wilayah usaha dan empat divisi regional (Divre). Satu wilayah usaha ini berlokasi di Jawa dan Sulawesi (Wilayah Usaha Jawa) dengan dibagi menjadi sembilan daerah operasi (Daop/Daops). Selain pembagian tersebut, KAI juga memiliki satu divisi terpisah bernama Divisi LRT Jabodebek; sebelumnya, KAI juga memiliki satu divisi di Jawa, Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek, yang kelak dipisahkan menjadi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), kini bernama KAI Commuter, serta sebuah dinas penunjang bernama Dinas Pelayaran.

Sejarah pembagian wilayah administratif Kereta Api Indonesia mewarisi tradisi Staatsspoorwegen. Staatsspoorwegen membagi wilayah kerjanya menjadi dua yaitu Lintas Barat (Westerlijnen) dan Lintas Timur (Oosterlijnen). Seiring perkembangan dan strukturisasi perusahaan serta lini bisnis kereta api yang berkembang, SS membagi wilayah kerjanya menjadi tiga eksploitasi dan tiga anak perusahaan, meski ada satu anak perusahaan untuk wilayah Tapanuli yang tidak terwujud. Pasca-kemerdekaan, wilayah kerja pada masa Djawatan Kereta Api Republik Indonesia terdiri atas enam eksploitasi (3 di Jawa dan 3 di Sumatra), dengan eksploitasi di Jawa tersebut terbagi menjadi 11 inspeksi.

Per awal Juli 1989, PJKA resmi menggabungkan tiga eksploitasi Jawa (Barat, Tengah, dan Timur) menjadi satu unit dengan nama Wilayah Usaha Jawa, dengan komposisi sembilan Daerah Operasi dan tiga eksploitasi Sumatra. Pada zaman Perumka, terdapat sembilan daop Jawa dan 3 eksploitasi Sumatra. Setelah berstatus sebagai persero, eksploitasi di Sumatra akhirnya berubah menjadi Divisi Regional.

Sejarah

Pembagian di Jawa

Pada saat awal berdirinya, Staatsspoorwegen (SS) membagi wilayah kerjanya menjadi dua, yaitu Westerlijnen (lintas barat) dan Oosterlijnen (lintas timur). Divisi Oosterlijnen melayani jalur kereta api yang berlokasi di sebelah timur jalur kereta api Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) lintas Samarang–Vorstenlanden ke arah timur, sedangkan Westerlijnen di sebelah barat jalur NIS tersebut, kecuali lintas Batavia–Buitenzorg. Per 1884, panjang jalur kereta api SS telah mencapai 575,212 km, dengan perincian Westerlijnen 433,998 km dan Oosterlijnen 141,214 km.[1]

Pada tahun 1888, Eksploitasi Oosterlijnen dipecah menjadi 4 afdeeling, dan Westerlijnen belum dipecah. Keempat afdeeling berada di bawah Kepala Eksploitasi Oosterlijnen yang langsung bertanggung jawab kepada Direktur Departemen Pekerjaan Umum Hindia Belanda (Department van Burgerlijke Openbare Werken, BOW). Tahun 1906, seluruh kepala eksploitasi Jawa berada di bawah Hoofdinspecteur (Kepala Jawatan) yang bertanggung jawab kepada Direktur BOW. Pada tahun 1917, SS membentuk 7 inspeksi ditambah Divisi Trem dan Bus di Jawa.[2]

Pada saat Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) dibentuk, pada 2 Januari 1946 dilakukan pembagian eksploitasi menjadi tiga untuk Jawa: Eksploitasi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.[3] Di bawah eksploitasi Jawa, terdapat 11 inspeksi dengan kedudukannya masing-masing:

  1. Jakarta
  2. Bandung
  3. Cirebon
  4. Purwokerto
  5. Semarang I
  6. Yogyakarta
  7. Semarang II
  8. Madiun
  9. Surabaya
  10. Malang
  11. Jember

Pembagian di Sumatra

Setelah DKARI dibentuk, DKARI juga membagi eksploitasi di Sumatra menjadi tiga untuk Sumatra: Eksploitasi Sumatra bagian Utara (Aceh), Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan, untuk mengambil alih jalur kereta api Atjeh Tram, DSM, SSS, dan ZSS.[3]

Daftar

Daerah operasi

Meski saat ini KAI menggunakan angka arab untuk memberi nomor Daerah Operasi, Direktorat Jenderal Perkeretaapian mempertahankan penomoran Daerah Operasi menggunakan angka Romawi seperti pada tahun 1990-an hingga 2000-an awal.[4] Saat ini, terdapat sembilan Daerah Operasi yang mengoperasikan kereta api di Jawa dan Sulawesi. Kesembilan Daerah Operasi tersebut adalah:

No. daop Kedudukan Wilayah kerja Stasiun kereta api utama yang dikelola Dibina oleh Gambar kantor
Romawi Arab barat
I 1 Jakarta Jabodetabek[a]

Jawa Barat[a]

Banten[a]

Balai Teknik Perkeretaapian Jakarta
II 2 Bandung Jawa Barat Balai Teknik Perkeretaapian Bandung
III 3 Cirebon Kantor Daop III Cirebon
IV 4 Semarang Jawa Tengah Balai Teknik Perkeretaapian Semarang
V 5 Purwokerto
VI 6 Yogyakarta
VII 7 Madiun Jawa Timur Balai Teknik Perkeretaapian Surabaya
VIII 8 Surabaya Jawa Timur Kantor Daop VIII Surabaya
Sulawesi Selatan Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan
IX 9 Jember Jawa Timur Balai Teknik Perkeretaapian Surabaya

Divisi regional

Di bawah ini daftar Divisi Regional (Divre) perkeretaapian di Indonesia. Saat ini ada empat Divisi Regional di Sumatra. Penulisan nomor Divisi Regional sama halnya dengan penulisan nomor Daerah Operasi di Jawa. Keempat Divisi Regional tersebut adalah:

No. divre Kedudukan Wilayah kerja Stasiun kereta api utama yang dikelola Dibina oleh Gambar
Subdivre I.1 Banda Aceh Aceh Balai Teknik Perkeretaapian Medan

(BTP Medan)

Kantor Sub.divre I.1 Aceh
I Medan Kantor Divre 1 Medan
II Padang Balai Teknik Perkeretaapian Padang

(BTP Padang)

III Palembang Balai Teknik Perkeretaapian Palembang

(BTP Palembang)

Foto udara Stasiun Kertapati
Foto udara Stasiun Kertapati
IV Tanjungkarang
Keterangan:

Kabupatan/kota yang ditulis miring berarti tidak ada operasi kereta api di wilayah tersebut dan hanya pengusahaan aset oleh divre.

Lihat pula

Referensi

Catatan

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q Kecuali stasiun kereta api dikelola oleh KAI Commuter
  2. ^ Kecuali Stasiun Bandara Internasional Yogyakarta
  3. ^ Kecuali stasiun kereta api dikelola oleh KAI Bandara

Daftar pustaka

Pranala luar

(Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero)