Lompat ke isi

Syuaib: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
{{Islam}}
{{Islam}}
'''Syu'aib''' ({{lang-ar|شعيب}}; {{Unicode|'''Shuʕayb, Shuʕaib, Shuaib'''}}) (sekitar 1600 SM - 1500 SM)<ref>[http://www.thetruthoflife.org/messengers_shuaib.htm The Truth of Life: Shuaib]</ref> adalah seorang nabi yang diutus kepada kaum [[Madyan]] dan [[Aikah]] menurut tradisi [[Islam]]. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1550 SM. Namanya disebutkan sebanyak 11 kali di dalam [[Al-Qur'an]] dan ia wafat di Madyan.
'''Syu'aib''' ({{lang-ar|شعيب}}; {{Unicode|'''Shuʕayb, Shuʕaib, Shuaib'''}}) (sekitar 1600 SM - 1500 SM)<ref>[http://www.thetruthoflife.org/messengers_shuaib.htm The Truth of Life: Shuaib]</ref> adalah seorang nabi yang diutus kepada kaum [[Madyan]] dan [[Aikah]] menurut tradisi [[Islam]]. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1550 SM. Namanya disebutkan sebanyak 11 kali di dalam [[Al-Qur'an]] dan ia wafat di Madyan.


Dalam [[Kitab Keluaran]] [[Alkitab Ibrani]] atau [[Alkitab]] [[Kristen]] tercatat seorang tokoh yang dianggap sama yaitu, [[Rehuel]] atau [[Yitro]], imam di [[Madyan]] yang menjadi mertua [[Musa]].
Dalam [[Kitab Keluaran]] [[Alkitab Ibrani]] atau [[Alkitab]] [[Kristen]] tercatat seorang tokoh yang dianggap sama yaitu, [[Rehuel]] atau [[Yitro]], imam di [[Madyan]] yang menjadi mertua [[Musa]].
Baris 13: Baris 13:
Menurut Islam, Syu'aib adalah salah satu dari 4 nabi bangsa Arab. Tiga nabi lainnya adalah [[Hud]], [[Shaleh]], dan [[Muhammad]]. Ia seorang nabi yang dijuluki juru pidato karena kecakapan dan kefasihannya dalam berdakwah.
Menurut Islam, Syu'aib adalah salah satu dari 4 nabi bangsa Arab. Tiga nabi lainnya adalah [[Hud]], [[Shaleh]], dan [[Muhammad]]. Ia seorang nabi yang dijuluki juru pidato karena kecakapan dan kefasihannya dalam berdakwah.


Dia diyakini merupakan cicit laki-laki [[Ibrahim]]. Dia diutus sebagai nabi untuk kaum Madyan untuk memperingatkan mereka karena kecurangan-kecurangan mereka. Ketika mereka tidak menyesali perbuatannya, Allah menghancurkan kaum tersebut.
Dia diyakini merupakan cicit laki-laki [[Ibrahim]]. Dia diutus sebagai nabi untuk kaum Madyan untuk memperingatkan mereka karena kecurangan-kecurangan mereka. Ketika mereka tidak menyesali perbuatannya, Allah menghancurkan kaum tersebut.


=== Kaum Madyan ===
=== Kaum Madyan ===
Umat muslim meyakini bahwa Syu'aib ditetapkan oleh Allah untuk menjadi seorang nabi yang tinggal di timur [[Gunung Sinai]] kepada kaum [[Madyan]] dan [[Aykah]]. Yaitu kaum yang tinggal di pesisir [[Laut Merah]] di tenggara [[Gunung Sinai]]. Masyarakat tersebut disebut karena terkenal perbuatan buruknya yang tidak jujur dalam timbangan dan ukuran juga dikenal sebagai kaum [[kafir]] yang tidak mengenal [[Tuhan]]. Mereka menyembah berhala bernama ''al-Aykah'', yaitu sebidang tanah [[gurun]] yang ditumbuhi pepohonan atau pepohonan yang lebat.
Umat muslim meyakini bahwa Syu'aib ditetapkan oleh Allah untuk menjadi seorang nabi yang tinggal di timur [[Gunung Sinai]] kepada kaum [[Madyan]] dan [[Aykah]]. Yaitu kaum yang tinggal di pesisir [[Laut Merah]] di tenggara [[Gunung Sinai]]. Masyarakat tersebut disebut karena terkenal perbuatan buruknya yang tidak jujur dalam timbangan dan ukuran juga dikenal sebagai kaum [[kafir]] yang tidak mengenal [[Tuhan]]. Mereka menyembah berhala bernama ''al-Aykah'', yaitu sebidang tanah [[gurun]] yang ditumbuhi pepohonan atau pepohonan yang lebat.


Syu'aib memperingatkan perbuatan mereka yang jauh dari [[agama|ajaran agama]], namun kaumnya tidak menghiraukannya. Syu'aib menceritakan pada kaumnya kisah-kisah utusan-utusan Allah terdahulu yaitu kaum [[Nuh]], [[Hud]], [[Shaleh]], dan [[Luth]] yang paling dekat dengan Madyan yang telah dibinasakan Allah karena enggan mengikuti ajaran nabi. Namun, mereka tetap enggan, akhirnya [[Allah]] menghancurkan kaum Madyan dengan bencana melalui doa Syu'aib.
Syu'aib memperingatkan perbuatan mereka yang jauh dari [[agama|ajaran agama]], namun kaumnya tidak menghiraukannya. Syu'aib menceritakan pada kaumnya kisah-kisah utusan-utusan Allah terdahulu yaitu kaum [[Nuh]], [[Hud]], [[Shaleh]], dan [[Luth]] yang paling dekat dengan Madyan yang telah dibinasakan Allah karena enggan mengikuti ajaran nabi. Namun, mereka tetap enggan, akhirnya [[Allah]] menghancurkan kaum Madyan dengan bencana melalui doa Syu'aib.


=== Dakwah ===
=== Dakwah ===
Ketika berdakwah bagi kaum Madyan, Nabi Syu'aib menerima ejekan masyarakat yang tidak mau menerima ajarannya karena mereka enggan meninggalkan sesembahan yang diwariskan dari nenek moyang kepada mereka. Namun, Syu'aib tetap sabar dan lapang dada menerima cobaan tersebut. Ia tidak pernah membalas ejekan mereka dan tetap berdakwah. Bahkan, dakwahnya semakin menggugah hati dan akal. Dalam berdakwah kadang ia memberitahukan bahwa dia sebenarnya sedarah dengan mereka. Hal ini memiliki tujuan agar kaumnya mau menuju jalan kebenaran. Karena itulah ia diangkat menjadi [[rasul]] Allah yang diutus bagi [[Madyan|kaumnya]] sendiri. Nabi Syu'aib yang saat itu memiliki beberapa pengikut, mulai mendapat ejekan kasar dari kaum lain. Bahkan ada yang menganggapnya sebagai penyihir dan pesulap ulung.
Ketika berdakwah bagi kaum Madyan, Nabi Syu'aib menerima ejekan masyarakat yang tidak mau menerima ajarannya karena mereka enggan meninggalkan sesembahan yang diwariskan dari nenek moyang kepada mereka. Namun, Syu'aib tetap sabar dan lapang dada menerima cobaan tersebut. Ia tidak pernah membalas ejekan mereka dan tetap berdakwah. Bahkan, dakwahnya semakin menggugah hati dan akal. Dalam berdakwah kadang ia memberitahukan bahwa dia sebenarnya sedarah dengan mereka. Hal ini memiliki tujuan agar kaumnya mau menuju jalan kebenaran. Karena itulah ia diangkat menjadi [[rasul]] Allah yang diutus bagi [[Madyan|kaumnya]] sendiri. Nabi Syu'aib yang saat itu memiliki beberapa pengikut, mulai mendapat ejekan kasar dari kaum lain. Bahkan ada yang menganggapnya sebagai penyihir dan pesulap ulung.


=== Balasan Allah ===
=== Balasan Allah ===
Baris 29: Baris 29:


== Dalam Al-Qur'an ==
== Dalam Al-Qur'an ==
Nabi Syu'aib disebutkan dalam [[Al-Qur'an]] sebanyak 17 kali yang terdapat dalam :
Nabi Syu'aib disebutkan dalam [[Al-Qur'an]] sebanyak 17 kali yang terdapat dalam :
* [[Surat Al A’Raaf]] sebanyak 5 kali yaitu ayat 85, 88, 90, 92, dan 93.
* [[Surat Al A’Raaf]] sebanyak 5 kali yaitu ayat 85, 88, 90, 92, dan 93.
* [[Surat Hud]] sebanyak 7 kali yaitu ayat 84, 85, 87, 88, 91, 92, dan 94.
* [[Surat Hud]] sebanyak 7 kali yaitu ayat 84, 85, 87, 88, 91, 92, dan 94.
Baris 37: Baris 37:
Sementara untuk kisah Nabi Syu'aib disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 40 kali yang dibagi dalam:
Sementara untuk kisah Nabi Syu'aib disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 40 kali yang dibagi dalam:
* Keburukan kaum Syu'aib: [[Surat Al A’Raaf]]:85-86, [[Surat Hud]]:84-85, 87, 91-92, [[Surat Asy Syu'araa']]:181-183.
* Keburukan kaum Syu'aib: [[Surat Al A’Raaf]]:85-86, [[Surat Hud]]:84-85, 87, 91-92, [[Surat Asy Syu'araa']]:181-183.
* Diutus ke Ashabul-Aikah: [[Surat Al Hijr]]:78 dan [[Surat Asy Syu'araa']]:178.
* Diutus ke Ashabul-Aikah: [[Surat Al Hijr]]:78 dan [[Surat Asy Syu'araa']]:178.
* Dakwah nabi Syu'aib kepada kaumnya: [[Surat Al A’Raaf]]:85-90, 93, [[Surat Hud]]:84, 86-87, 89-90, 92-93, [[Surat Asy Syu'araa']]:176-184, [[Surat Al ‘Ankabuut]]:36.
* Dakwah nabi Syu'aib kepada kaumnya: [[Surat Al A’Raaf]]:85-90, 93, [[Surat Hud]]:84, 86-87, 89-90, 92-93, [[Surat Asy Syu'araa']]:176-184, [[Surat Al ‘Ankabuut]]:36.
* Cobaan nabi Syu'aib: [[Surat Al A’Raaf]]:87-90, [[Surat Hud]]:87-88 dan 91, [[Surat Asy Syu'araa']]:176, 185-188, [[Surat Shaad]]:13, dan [[Surat Qaaf]]:14.
* Cobaan nabi Syu'aib: [[Surat Al A’Raaf]]:87-90, [[Surat Hud]]:87-88 dan 91, [[Surat Asy Syu'araa']]:176, 185-188, [[Surat Shaad]]:13, dan [[Surat Qaaf]]:14.
* Azab kaum Syu'aib: [[Surat Al A’Raaf]]:91-92, [[Surat At Taubah]]:70, [[Surat Hud]]:94-95, [[Surat Al Hijr]]:79, [[Surat Asy Syu'araa']]:189, [[Surat Al ‘Ankabuut]]:37.
* Azab kaum Syu'aib: [[Surat Al A’Raaf]]:91-92, [[Surat At Taubah]]:70, [[Surat Hud]]:94-95, [[Surat Al Hijr]]:79, [[Surat Asy Syu'araa']]:189, [[Surat Al ‘Ankabuut]]:37.


== Makam Syu'aib ==
== Makam Syu'aib ==
[[File:Shoaib Shrine.jpg|thumb|right|Kuil di Wadi Syu'aib, [[Jordan]].]]
[[Berkas:Shoaib Shrine.jpg|thumb|right|Kuil di Wadi Syu'aib, [[Jordan]].]]
Makam Syu'aib terpelihara dengan baik di Yordania yang terletak 2 km barat kota [[Mahis]] dalam area yang disebut Wadi Syu'aib.<ref>[http://www.usna.edu/Users/humss/bwheeler/shuayb.html United States Naval Academy: Shuayb]</ref> Situs lain yang dikenal sebagai makam Syu'aib terletak di dekat [[Horns of Hattin]] di [[Lower Galilee]]. Sebuah tempat ini suci bagi umat [[Druze]].
Makam Syu'aib terpelihara dengan baik di Yordania yang terletak 2 km barat kota [[Mahis]] dalam area yang disebut Wadi Syu'aib.<ref>[http://www.usna.edu/Users/humss/bwheeler/shuayb.html United States Naval Academy: Shuayb]</ref> Situs lain yang dikenal sebagai makam Syu'aib terletak di dekat [[Horns of Hattin]] di [[Lower Galilee]]. Sebuah tempat ini suci bagi umat [[Druze]].
==Lihat pula==
== Lihat pula ==
* [[Musa]]
* [[Musa]]
* [[Zipora]]
* [[Zipora]]

Revisi per 24 Januari 2017 23.41

Syu'aib (bahasa Arab: شعيب; Shuʕayb, Shuʕaib, Shuaib) (sekitar 1600 SM - 1500 SM)[1] adalah seorang nabi yang diutus kepada kaum Madyan dan Aikah menurut tradisi Islam. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1550 SM. Namanya disebutkan sebanyak 11 kali di dalam Al-Qur'an dan ia wafat di Madyan.

Dalam Kitab Keluaran Alkitab Ibrani atau Alkitab Kristen tercatat seorang tokoh yang dianggap sama yaitu, Rehuel atau Yitro, imam di Madyan yang menjadi mertua Musa.

Etimologi

Syu'aib secara harafiah artinya "Yang Menunjukkan Jalan Kebenaran". Karena menurut kisah Islam, Syu'aib telah berusaha untuk menujukkan jalan yang lurus kepada umatnya yaitu penduduk Madyan dan Aykah.

Genealogi

Menurut sejarah Islam, Syuaib memiliki nasab sebagai berikut, Syu'aib bin Mikil bin Yasjir bin Madyan bin Ibrahim bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin ʿAbir bin Syalih bin Arfahsad bin Sam bin Nuh. Syu'aib secara tradisional dianggap sebagai Yitro, dan menjadi bapak mertua Musa dalam ajaran Samawi, karena Musa telah menikahi putrinya yang bernama Saffurah (Safrawa). Saffurah kemudian melahirkan 2 putra bagi Musa.[2] Seorang putra Rehuel, Hobab kemudian ikut Musa pergi ke tanah Kanaan. Setelah orang Israel masuk ke tanah Kanaan, keturunannya diberi sebidang tanah dan tinggal di tengah-tengah orang Israel.[3]

Biografi

Menurut Islam, Syu'aib adalah salah satu dari 4 nabi bangsa Arab. Tiga nabi lainnya adalah Hud, Shaleh, dan Muhammad. Ia seorang nabi yang dijuluki juru pidato karena kecakapan dan kefasihannya dalam berdakwah.

Dia diyakini merupakan cicit laki-laki Ibrahim. Dia diutus sebagai nabi untuk kaum Madyan untuk memperingatkan mereka karena kecurangan-kecurangan mereka. Ketika mereka tidak menyesali perbuatannya, Allah menghancurkan kaum tersebut.

Kaum Madyan

Umat muslim meyakini bahwa Syu'aib ditetapkan oleh Allah untuk menjadi seorang nabi yang tinggal di timur Gunung Sinai kepada kaum Madyan dan Aykah. Yaitu kaum yang tinggal di pesisir Laut Merah di tenggara Gunung Sinai. Masyarakat tersebut disebut karena terkenal perbuatan buruknya yang tidak jujur dalam timbangan dan ukuran juga dikenal sebagai kaum kafir yang tidak mengenal Tuhan. Mereka menyembah berhala bernama al-Aykah, yaitu sebidang tanah gurun yang ditumbuhi pepohonan atau pepohonan yang lebat.

Syu'aib memperingatkan perbuatan mereka yang jauh dari ajaran agama, namun kaumnya tidak menghiraukannya. Syu'aib menceritakan pada kaumnya kisah-kisah utusan-utusan Allah terdahulu yaitu kaum Nuh, Hud, Shaleh, dan Luth yang paling dekat dengan Madyan yang telah dibinasakan Allah karena enggan mengikuti ajaran nabi. Namun, mereka tetap enggan, akhirnya Allah menghancurkan kaum Madyan dengan bencana melalui doa Syu'aib.

Dakwah

Ketika berdakwah bagi kaum Madyan, Nabi Syu'aib menerima ejekan masyarakat yang tidak mau menerima ajarannya karena mereka enggan meninggalkan sesembahan yang diwariskan dari nenek moyang kepada mereka. Namun, Syu'aib tetap sabar dan lapang dada menerima cobaan tersebut. Ia tidak pernah membalas ejekan mereka dan tetap berdakwah. Bahkan, dakwahnya semakin menggugah hati dan akal. Dalam berdakwah kadang ia memberitahukan bahwa dia sebenarnya sedarah dengan mereka. Hal ini memiliki tujuan agar kaumnya mau menuju jalan kebenaran. Karena itulah ia diangkat menjadi rasul Allah yang diutus bagi kaumnya sendiri. Nabi Syu'aib yang saat itu memiliki beberapa pengikut, mulai mendapat ejekan kasar dari kaum lain. Bahkan ada yang menganggapnya sebagai penyihir dan pesulap ulung.

Balasan Allah

Nabi Syu'aib mengerti bahwa kaumnya telah ditutup hatinya. Ia berdoa kepada Allah agar diturunkan azab pada kaum Madyan. Allah mengabulkan doa Syu'aib dan menimpakan azab melalui beberapa tahap.

Kaum Madyan pada awalnya diberi siksa Allah melalui udara panas yang membakar kulit dan membuat dahaga. Saat itu, pohon dan bangunan tidak cukup untuk tempat berteduh mereka. Namun, Allah memberikan gumpalan awan gelap untuk kaum Madyan. Kaum Madyan pun menghampiri awan itu untuk berteduh sehingga mereka berdesak-desakan dibawah awan itu. Hingga semua penduduk terkumpul, Allah menurunkan petir dengan suaranya yang keras di atas mereka. Saat itu juga Allah menimpakan gempa bumi bagi mereka, menghancurkan kota dan kaum Madyan.

Dalam Al-Qur'an

Nabi Syu'aib disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 17 kali yang terdapat dalam :

Sementara untuk kisah Nabi Syu'aib disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 40 kali yang dibagi dalam:

Makam Syu'aib

Kuil di Wadi Syu'aib, Jordan.

Makam Syu'aib terpelihara dengan baik di Yordania yang terletak 2 km barat kota Mahis dalam area yang disebut Wadi Syu'aib.[4] Situs lain yang dikenal sebagai makam Syu'aib terletak di dekat Horns of Hattin di Lower Galilee. Sebuah tempat ini suci bagi umat Druze.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar