Lompat ke isi

Trans TV: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 214: Baris 214:
* [[Sorong]] – 34 UHF (analog) dan 35 UHF (digital, LCN 34.1)
* [[Sorong]] – 34 UHF (analog) dan 35 UHF (digital, LCN 34.1)
* [[Jayapura]] – 32 UHF (analog) dan 33 UHF (digital, LCN 32.1)
* [[Jayapura]] – 32 UHF (analog) dan 33 UHF (digital, LCN 32.1)
* [[Merauke]] – 32 UHF (analog) dan 33 UHF (digital, LCN 32.1)
{{col-css3-end}}
{{col-css3-end}}



Revisi per 27 September 2015 23.48

Trans TV
Situs webwww.transtv.co.id

Trans TV adalah sebuah stasiun televisi swasta di Indonesia mulai secara terrestrial area di Jakarta, yang dimiliki oleh konglomerat CT Corp. Dengan moto "Milik Kita Bersama", konsep tayang stasiun ini tidak banyak berbeda dengan stasiun swasta lainnya. Trans TV adalah anak perusahaan PT Trans Corporation. Kantor Pusat stasiun ini berada di Gedung Trans TV, Jalan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan. Direktur Utama Trans TV saat ini adalah Atiek Nur Wahyuni yang juga merupakan Direktur Utama Trans7.

Sejarah

Kantor Trans Media di Jakarta.

Trans TV memperoleh izin siaran pada tanggal 1 Agustus 1998. Trans TV mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001 namun masih terhitung siaran percobaan, Trans TV sudah membangun Stasiun Relai TV-nya di Jakarta dan Bandung. Siaran percobaan dimulai dari seorang presenter yang menyapa pemirsa pukul 17.51 WIB. Trans TV kemudian pertama mengudara dan diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri sejak tanggal 15 Desember 2001 sekitar pukul 19.00 WIB, Trans TV memulai siaran secara resmi.[1]

Acara

Penyiar

Penyiar saat ini

Mantan penyiar

Jangkauan Siaran

Saat ini, jangkauan siaran Trans TV mencakup beberapa wilayah di Indonesia, yaitu:

  • Banda Aceh – 30 UHF (analog) dan 31 UHF (digital, LCN 30.1)
  • Medan – 27 UHF (analog) dan 30 UHF (digital, LCN 27.1)
  • Padang – 29 UHF (analog) dan 34 UHF (digital, LCN 29.1)
  • Batam – 45 UHF (analog) dan 48 UHF (digital, LCN 45.1)
  • Pekanbaru – 24 UHF (analog) dan 42 UHF (digital, LCN 24.1)
  • Jambi – 29 UHF (analog) dan 32 UHF (digital, LCN 29.1)
  • Bengkulu – 34 UHF (analog) dan 23 UHF (digital, LCN 34.1)
  • Pangkal Pinang – 47 UHF (analog) dan 34 UHF (digital, LCN 47.1)
  • Bandar Lampung – 26 UHF (analog) dan 23 UHF (digital, LCN 26.1)
  • Jakarta – 29 UHF (analog) dan 40 UHF (digital, LCN 29.1)
  • Bandung – 42 UHF (analog) dan 45 UHF (digital, LCN 42.1)
  • Cirebon – 40 UHF (analog)
  • Garut – 55 UHF (analog)
  • Sukabumi – 34 UHF (analog)
  • Sumedang – 37 UHF (analog)
  • Banyumas – 43 UHF (analog) dan 44 UHF (digital, LCN 43.1)
  • Pekalongan – 57 UHF (analog)
  • Purwokerto – 43 UHF (analog) dan 44 UHF (digital, LCN 43.1)
  • Semarang – 29 UHF (analog) dan 44 UHF (digital, LCN 29.1)
  • Surakarta – 24 UHF (analog)
  • Tegal – 57 UHF (analog)
  • Yogyakarta – 24 UHF (analog) dan 47 UHF (digital, LCN 24.1)
  • Jember – 40 UHF (analog)
  • Kediri – 41 UHF (analog)
  • Madiun – 50 UHF (analog)
  • Malang – 22 UHF (analog) dan 47 UHF (digital, LCN 22.1)
  • Surabaya – 22 UHF (analog) dan 27 UHF (digital, LCN 22.1)
  • Denpasar – 43 UHF (analog) dan 22 UHF (digital, LCN 43.1)
  • Mataram – 34 UHF (analog) dan 25 UHF (digital, LCN 34.1)
  • Kupang – 52 UHF (analog) dan 47 UHF (digital, LCN 52.1)
  • Banjarmasin – 32 UHF (analog) dan 45 UHF (digital, LCN 32.1)
  • Pontianak – 27 UHF (analog) dan 45 UHF (digital, LCN 32.1)
  • Palangkaraya – 45 UHF (analog) dan 22 UHF (digital, LCN 45.1)
  • Balikpapan – 24 UHF (analog) dan 43 UHF (digital, LCN 24.1)
  • Samarinda – 45 UHF (analog) dan 48 UHF (digital, LCN 45.1)
  • Tarakan – 35 UHF (analog) dan 48 UHF (digital, LCN 35.1)
  • Makassar – 45 UHF (analog) dan 42 UHF (digital, LCN 45.1)
  • Palu – 33 UHF (analog) dan 42 UHF (digital, LCN 33.1)
  • Baubau – 35 UHF (analog)
  • Kolaka – 21 UHF (analog)
  • Mamuju – 24 UHF (analog) dan 27 UHF (digital, LCN 24.1)
  • Gorontalo – 50 UHF (analog) dan UHF (digital, LCN 32.1)
  • Manado – 24 UHF (analog) dan 41 UHF (digital, LCN 32.1)
  • Ambon – 34 UHF (analog) dan 41 UHF (digital, LCN 34.1)
  • Ternate – 34 UHF (analog) dan 47 UHF (digital, LCN 34.1)
  • Sorong – 34 UHF (analog) dan 35 UHF (digital, LCN 34.1)
  • Jayapura – 32 UHF (analog) dan 33 UHF (digital, LCN 32.1)
  • Merauke – 32 UHF (analog) dan 33 UHF (digital, LCN 32.1)

Direksi

Daftar direktur utama

No. Nama Awal jabatan Akhir jabatan
1 Ishadi Soetopo Kartosapoetro 1999 2008
2 Wishnutama 2008 2012
3 Chairul Tanjung 2012 2013
4 Atiek Nur Wahyuni 2013 sekarang

Direksi saat ini

Nama Jabatan
Atiek Nur Wahyuni Direktur Utama
Atiek Nur Wahyuni Direktur Penjualan dan Pemasaran
Warnedy Direktur Keuangan dan Sumber Daya
Achmad Ferizqo Irwan Direktur Programming

Lihat pula

Penghargaan

Tahun Award Kategori Hasil
2015 Panasonic Gobel Awards 2015 Program Spesial Events (13 tahun Karya Gemilang) Nominasi

Referensi

Pranala luar