Lompat ke isi

Ibrani 7: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 22: Baris 22:
== Ayat 1 ==
== Ayat 1 ==
:''Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.''<ref>{{Alkitab|Ibrani 7:1}}</ref>
:''Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.''<ref>{{Alkitab|Ibrani 7:1}}</ref>
Melkisedek hidup sezaman dengan Abraham, seorang Kanaan yang menjadi raja Salem dan imam Allah (Kejadian 14:18). Abraham memberikan persepuluhan kepadanya dan diberkati olehnya ({{Alkitab|Ibrani 7:2-7}}). Penulis Surat Ibrani memandangnya sebagai lambang Yesus Kristus yang juga merupakan Imam dan Raja ([[#Ayat 3|Ibrani 7:3]]). Keimaman Kristus adalah "menurut peraturan Melkisedek" ([[Ibrani 6#Ayat 20|Ibrani 6:20]]) yang berarti bahwa Kristus sudah ada sebelum dan lebih mulia daripada Abraham, Lewi, dan para imam Lewi.<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>
Melkisedek, yang hidup sezaman dengan Abraham, adalah seorang Kanaan yang menjabat sebagai raja Salem dan sekaligus imam Allah ([[Kejadian 14:18]]). Arti nama dan gelarnya dijelaskan dalam bagian kedua [[#Ayat 2|Ibrani 7:2]]). Abraham memberikan persepuluhan kepadanya dan diberkati olehnya ({{Alkitab|Ibrani 7:2-7}}). Penulis Surat Ibrani memandangnya sebagai lambang Yesus Kristus yang juga merupakan Imam dan Raja ([[#Ayat 3|Ibrani 7:3]]). Keimaman Kristus adalah "menurut peraturan Melkisedek" ([[Ibrani 6:20]]) yang berarti bahwa Kristus sudah ada sebelum dan lebih mulia daripada Abraham, Lewi, dan para imam Lewi.<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>


== Ayat 2 ==
== Ayat 2 ==

Revisi per 24 Oktober 2017 05.27

Ibrani 7
Sebagian naskah Papirus 13, yang memuat Surat Ibrani 2:14-5:5; 10:8-22; 10:29-11:13; 11:28-12:17, dibuat sekitar tahun 225-250 M.
KitabSurat Ibrani
KategoriSurat-surat Paulus/Surat-surat Am
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
19
pasal 6
pasal 8

Ibrani 7 (disingkat Ibr 7) adalah bagian dari Surat kepada Orang Ibrani dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Tidak diketahui pengarangnya, selain dari informasi bahwa ia seorang laki-laki (berdasarkan jenis kata yang dipakainya, misalnya di ayat 11:32)[3] dan kenal dekat dengan Timotius.[4]

Teks

Struktur

Pembagian isi pasal menurut Terjemahan Baru:

Ayat 1

Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.[5]

Melkisedek, yang hidup sezaman dengan Abraham, adalah seorang Kanaan yang menjabat sebagai raja Salem dan sekaligus imam Allah (Kejadian 14:18). Arti nama dan gelarnya dijelaskan dalam bagian kedua Ibrani 7:2). Abraham memberikan persepuluhan kepadanya dan diberkati olehnya (Ibrani 7:2–7). Penulis Surat Ibrani memandangnya sebagai lambang Yesus Kristus yang juga merupakan Imam dan Raja (Ibrani 7:3). Keimaman Kristus adalah "menurut peraturan Melkisedek" (Ibrani 6:20) yang berarti bahwa Kristus sudah ada sebelum dan lebih mulia daripada Abraham, Lewi, dan para imam Lewi.[6]

Ayat 2

Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya.
Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.[7]
  • Bagian pertama mengutip dari bagian kedua Kejadian 14:20.
  • Bagian kedua merupakan penjelasan dari Kejadian 14:18
  • "Melkisedek" (bahasa Ibrani: מלכי־צדק‎; mal-kî-tse-ḏeq) secara harfiah berarti "raja" (mal-k(î); me-leḵ(-î); melk(i)) "kebenaran" (tse-ḏeq; sedek)"
  • "Raja Salem" (bahasa Ibrani: מלך שלם‎; me-leḵ shā-lêm), dapat diartikan "raja" (me-leḵ) "damai sejahtera" (shā-lêm; shalom; syalom; salem)

Ayat 3

Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.[8]

Ayat ini tidak berarti bahwa Melkisedek benar-benar tidak mempunyai ayah dan ibu atau tidak mempunyai kerabat atau bahwa ia seorang malaikat. Ayat ini hanyalah menunjukkan bahwa Alkitab tidak mencantumkan daftar keturunannya dan tidak mengatakan apa-apa mengenai awal dan akhir hidupnya. Oleh karena itu, ia melambangkan Kristus yang abadi, yang keimaman-Nya tidak pernah berakhir (Ibrani 7:24–25).[6]

Ayat 11

Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan --sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat--apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?[9]

Karena keimaman Lewi tidak sempurna (bd. Ibrani 10:4) dan dilaksanakan oleh orang-orang berdosa (Ibrani 7:27–28), maka keimaman itu kini diganti dengan imam yang sempurna, yaitu Putra Allah sendiri. Kristus adalah Imam yang sempurna karena Ia sama sekali benar, perlu mati satu kali saja untuk menjadi korban karena dosa-dosa kita, menjadi Imam kita yang abadi di hadapan Allah di sorga dan hidup untuk selama-lamanya (Ibrani 7:24–28). Oleh karena itu, Ia mampu menyelamatkan secara sempurna dan abadi semua yang datang kepada Allah melalui Dia (lihat Ibrani 7:25).[6]

Ayat 14

Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.[10]

Referensi silang: Matius 1:3, Lukas 3:33.

Ayat 17

Sebab tentang Dia diberi kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."[11]

Ayat 27

Yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia (Yesus Kristus) mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.[12]

Ayat 28

Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian daripada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.[12]

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.
  3. ^ Ibrani 11:32
  4. ^ Ibrani 13:23
  5. ^ Ibrani 7:1
  6. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Ibrani 7:2
  8. ^ Ibrani 7:3
  9. ^ Ibrani 7:11
  10. ^ Ibrani 7:14
  11. ^ Ibrani 7:17
  12. ^ a b Ibrani 7:27

Lihat pula

Pranala luar