Lompat ke isi

Matius 4: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tambahan
Baris 48: Baris 48:
* <sup>d</sup>{{Alkitab|Ulangan 6:13}}
* <sup>d</sup>{{Alkitab|Ulangan 6:13}}


Geisler dan Howe mengamati bahwa Injil Matius mencatat pencobaan ini secara "kronologis", sedangkan Injil Lukas mencantumkan secara "klimaktik", yaitu menurut topik, guna mengungkapkan klimaks yang ditekankannya.<ref name=geislerhowe/> Matius 4:5 dimulai dengan kata “kemudian” ({{lang-el|Τότε}}, ''{{Strong|Tote|5119}}''; {{lang-en|then}}) sedangkan Matius 4:8 diawali dengan kata “lagi-lagi” atau "sekali lagi" (AYT, MILT) ({{lang-el|Πάλιν}}, ''{{Strong|Palin|3825}}''; {{lang-en|Again}}). Dalam bahasa Yunani, kata-kata ini mengindikasikan urutan peristiwa. Namun dalam Lukas 4:5 dan Lukas 4:9 masing-masing hanya memuat kata penghubung sederhana “dan” (bahasa Yunani: ''Καὶ'', {{Strong|''Kai''|2532}}''; {{lang-en|And}}), yang dalam bahasa Yunani tidak untuk menyatakan urutan kronologis.<ref name=geislerhowe/> Yang jelas kedua sumber yang tidak terkait ini sama-sama menjadi saksi terjadinya pencobaan beserta isinya.<ref name=geislerhowe/>
Geisler dan Howe mengamati bahwa Injil Matius mencatat pencobaan ini secara "kronologis", sedangkan Injil Lukas mencantumkan secara "klimaktik", yaitu menurut topik, guna mengungkapkan klimaks yang ditekankannya.<ref name=geislerhowe/> {{Alkitab|Matius 4:5}} dimulai dengan kata “kemudian” ({{lang-el|Τότε}}, ''{{Strong|Tote|5119}}''; {{lang-en|then}}) sedangkan {{Alkitab|Matius 4:8}} diawali dengan kata “lagi-lagi” atau "sekali lagi" (AYT, MILT, TL) ({{lang-el|Πάλιν}}, ''{{Strong|Palin|3825}}''; {{lang-en|Again}}). Dalam bahasa Yunani, kata-kata ini mengindikasikan urutan peristiwa. Namun dalam {{Alkitab|Lukas 4:5}} (MILT) dan {{Alkitab|Lukas 4:9}} (MILT) masing-masing hanya memuat kata penghubung sederhana “dan” (bahasa Yunani: ''Καὶ'', {{Strong|''Kai''|2532}}''; {{lang-en|And}}), yang dalam bahasa Yunani tidak untuk menyatakan urutan kronologis.<ref name=geislerhowe/> Yang jelas kedua sumber yang tidak terkait ini sama-sama menjadi saksi terjadinya pencobaan terhadap Yesus beserta materi pencobaan-pencobaan tersebut.<ref name=geislerhowe/>


== Ayat 13-16 ==
== Ayat 13-16 ==

Revisi per 8 Januari 2019 17.33

Matius 4
Injil Matius 3:7-4:19 pada Codex Sinaiticus, yang dibuat sekitar tahun 330-360 M.
KitabInjil Matius
KategoriInjil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
1
pasal 3
pasal 5

Matius 4 (disingkat Mat 4) adalah pasal keempat Injil Matius pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen, menurut catatan Matius, salah seorang dari keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus.[1][2]

Teks

Codex Sinaiticus (~330-360 M), Matius 4:19-5:22
Matius 4:11-12 pada Papirus 102 (abad ke-3)

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Yesus dicobai oleh Iblis di padang gurun

Ayat 1-11

Riwayat pencobaan di padang gurun dicatat dengan detail di Injil Matius pasal 4 dan Injil Lukas pasal 4 dengan sejumlah perbedaan, antara lain urutan pencobaan kedua dan ketiga:

Injil Matius Pencobaan (P) &
Jawaban Yesus (J)
Injil Lukas Pencobaan (P) &
Jawaban Yesus (J)
4:3 P: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." 4:3 P: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
4:4 J: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja,
tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah
."a
4:3 J: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja."a
4:6 P: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah,
sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."b
4:6-7 P: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu."
4:7 J: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"c 4:8 J: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"d
4:9 P: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." 4:9-11 P: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."b
4:10 J: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"d 4:12 J: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"c

Catatan:

Geisler dan Howe mengamati bahwa Injil Matius mencatat pencobaan ini secara "kronologis", sedangkan Injil Lukas mencantumkan secara "klimaktik", yaitu menurut topik, guna mengungkapkan klimaks yang ditekankannya.[3] Matius 4:5 dimulai dengan kata “kemudian” (bahasa Yunani: Τότε, Tote; bahasa Inggris: then) sedangkan Matius 4:8 diawali dengan kata “lagi-lagi” atau "sekali lagi" (AYT, MILT, TL) (bahasa Yunani: Πάλιν, Palin; bahasa Inggris: Again). Dalam bahasa Yunani, kata-kata ini mengindikasikan urutan peristiwa. Namun dalam Lukas 4:5 (MILT) dan Lukas 4:9 (MILT) masing-masing hanya memuat kata penghubung sederhana “dan” (bahasa Yunani: Καὶ, Kai; bahasa Inggris: And), yang dalam bahasa Yunani tidak untuk menyatakan urutan kronologis.[3] Yang jelas kedua sumber yang tidak terkait ini sama-sama menjadi saksi terjadinya pencobaan terhadap Yesus beserta materi pencobaan-pencobaan tersebut.[3]

Ayat 13-16

13 Ia (Yesus) meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, 14 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: 15 "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, -- 16 bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang." (TB)[4]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ a b c Norman Geisler and Thomas Howe. When Critics Ask: A Popular Handbook on Bible Difficulties (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1992).
  4. ^ Matius 4:13–16 - Sabda.org

Pranala luar