Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 71: | Baris 71: | ||
{{/Kucumbu Tubuh Indahku}} |
{{/Kucumbu Tubuh Indahku}} |
||
{{/Rumah Panggung Betawi}} |
{{/Rumah Panggung Betawi}} |
||
{{/High Explosive Research}} |
|||
{{/Zenobia}} |
{{/Zenobia}} |
||
Revisi per 4 Juni 2019 11.53
|
Di sini komunitas menentukan artikel apa yang menjadi artikel pilihan. Artikel pilihan adalah karya terbaik komunitas Wikipedia yang memenuhi kriteria artikel pilihan. Pengusul calon diharapkan untuk memperbaiki artikel berdasarkan masukan yang diterima di sini. Suatu artikel tidak boleh diusulkan menjadi artikel pilihan bersamaan waktu dengan diusulkan jadi artikel bagus. Untuk mendapatkan status artikel pilihan, artikel tersebut harus mencapai konsensus yang menyetujui bahwa artikel yang diusulkan sudah memenuhi kriteria. Konsensus ditetapkan setelah komunitas menyetujuinya. Apabila setelah waktu yang lama masukan terhadap artikel belum diperbaiki atau konsensus tidak dapat dicapai, usulan akan ditolak. Pengusulan yang disetujui maupun ditolak nantinya diarsipkan di halaman terpisah setiap bulannya, lihat arsip pengusulan disetujui dan ditolak bulan ini. |
|
Prosedur pengusulan
Peninjauan artikel Untuk pengusul
Untuk pembaca
Penerimaan artikel
Setelah disetujui Suatu artikel yang sudah disetujui menjadi artikel pilihan akan dihapus dari halaman ini lalu didaftarkan terlebih dahulu ke halaman arsip, halaman artikel pilihan menurut topik, dan halaman jadwal usulan. |
Usulan
Artikel ini dikembalikan kepada pengusulnya karena masih banyak yang perlu diperbaiki untuk memenuhi kriteria AP. Pengusul diajak untuk mencalonkan kembali artikel ini setelah saran-saran yang diberikan telah dilaksanakan. Terima kasih atas partisipasinya.
- Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
Pencalonan artikel ini dikembalikan kepada pengusulnya.
Kucumbu Tubuh Indahku
- Pengusul: Hanamanteo (b • k • l) · Status: Selesai
Para peserta WikiNusantara 2019, tahukah Anda bahwa 3 hari sebelum WikiNusantara resmi dimulai, sebuah film karya Garin Nugroho berjudul Kucumbu Tubuh Indahku diboikot secara beramai-ramai oleh orang yang bahkan tidak menonton film sama sekali!? Yang perlu disayangkan adalah pemboikotan ini baru dilakukan justru ketika jumlah layar sudah berkurang drastik seiring penayangan Avengers: Endgame yang menguasai seluruh Indonesia. Parahnya, mereka seolah lupa bahwa gaung film ini sudah terasa jauh sebelum April 2019, tepatnya Agustus 2018 ketika iklan film ini diunggah di YouTube.
Sebuah film yang kontroversial dan menuai pro-kontra di kalangan masyarakat Indonesia, ketika jumlah penonton hanyalah sepersepuluh dari jumlah ini. Salah satu dari sedikit film Indonesia yang ditayangkan di Festival Film Internasional Venesia. Ditulis dengan gaya bahasa senetral mungkin. Komentar membangun diharapkan demi mutu artikel yang lebih bernas. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 31 Mei 2019 08.16 (UTC)
Komentar dari Mimihitam
Menurutku masih ada sejumlah hal yang perlu diperbaiki sebelum artikelnya bisa jadi AP. Aku juga agak khawatir soalnya karena film ini masih lumayan hangat, jadi mungkin masih akan datang lagi informasi-informasi baru, seperti misalnya jumlah penonton setelah setahun, atau kalau2 ada wilayah lain yang melarang film ini, atau mungkin kalau nanti dapat penghargaan lain. Bagaimana menurut @HaEr48?
- Pemberitaan artikel ini sendiri sudah mulai tidak sebanyak seperti awal bulan ini, yang terbaru hanyalah berita mengenai penayangan film ini di Roma. Saya tidak memungkiri film ini bakal dicalonkan di Festival Film Indonesia 2019, tetapi sayangnya festival itu baru diselenggarakan akhir tahun ini, sehingga masih banyak waktu kosong yang masih bisa digunakan untuk mengusulkan artikel ini. Berita mengenai pelarangan film ini sendiri paling terkini terjadi pada awal bulan ini. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 31 Mei 2019 16.00 (UTC)
- Kelengkapan
- Mungkin bagian alur bisa dikembangkan lagi agar lebih komprehensif seperti di ? (film)
- Mengingat filmnya lumayan berat, mungkin bisa dibuatkan bagian soal "Tema dan analisis"
- Apakah ada keterangan soal soundtrack filmnya?
- Sudah dijelaskan di bagian #Produksi. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 31 Mei 2019 16.00 (UTC)
- Penerimaan
- Alur di bagian penerimaan agak aneh. Langsung dibuka dengan bantahan terhadap segala kontroversi yang ada, setelah itu baru dijabarkan kontroversinya. Perlu dirombak agar lebih runut. Mungkin bisa mengikuti struktur di artikel Contagion_(2011_film)#Reception. Di situ dijabarkan secara runut informasinya dari jumlah penonton/keuntungan, lalu tanggapan kritis, dll.
- Sebenarnya saya sengaja memisahkan seperti demikian agar subbagian #Kontroversi berfokus pada pelarangan di provinsi-provinsi dan tanggapan dari Garin, sementara bagian #Penerimaan sendiri lebih menyoroti penerimaan di kalangan selain pemerintah daerah dan Garin. Soal keuntungan yang didapat, sayangnya sejauh ini saya tak menemukan besaran keuntungan di sumber-sumber manapun. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 31 Mei 2019 16.00 (UTC)
- @Hanamanteo tapi alurnya jadi nggak runut dan nggak memenuhi kriteria "ditulis dengan baik". Mohon diperbaiki. Mimihitam 31 Mei 2019 19.22 (UTC)
- Sebenarnya saya sengaja memisahkan seperti demikian agar subbagian #Kontroversi berfokus pada pelarangan di provinsi-provinsi dan tanggapan dari Garin, sementara bagian #Penerimaan sendiri lebih menyoroti penerimaan di kalangan selain pemerintah daerah dan Garin. Soal keuntungan yang didapat, sayangnya sejauh ini saya tak menemukan besaran keuntungan di sumber-sumber manapun. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 31 Mei 2019 16.00 (UTC)
Mimihitam 31 Mei 2019 11.30 (UTC)
Komentar dari Albertus Aditya
- Komentar umum
- Alur artikel agak melompat-lompat.
- Bisa dijelaskan bagian/alasan yang menyebabkan film ini dikaitkan dengan LGBT?
- "Garin angkat suara perihal penolakan atas film ketiganya tersebut." vs "Kucumbu Tubuh Indahku adalah film ke-19 yang disutradarai oleh Garin Nugroho setelah Nyai (2016)."
- "diundurkan dari tanggal semula yaitu Maret 2019", oleh siapa dan kenapa?
- "tidak memeiliki kewenangan", typo
- Bagian soundtrack tidak disebutkan sama sekali, setidaknya bisa dituliskan tentang OST nya.
- Bagian peran mungkin bisa dijelaskan lebih rinci, dan tidak ada referensi sama sekali di sana.
Mungkin harus dibaca ulang bersama lebih lanjut agar dapat memenuhi kriteria AP. Salam. Albertus Aditya (bicara) 9 Juni 2019 11.39 (UTC)
- Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
Artikel ini diterima sebagai AP setelah mendapatkan 5 komentar. Terima kasih atas partisipasi pengusul dan peninjau. Albertus Aditya (bicara) 29 Juni 2019 04.58 (UTC)
- Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
Artikel ini disetujui.
Rumah panggung Betawi
Orang Betawi tinggal di habitat yang beragam mulai dari pesisir hingga daerah aliran sungai. Umumnya rumah darat yang lantainya menyatu dengan tanah, lebih dikenal sebagai rumah tradisional Betawi ketimbang rumah berkonsep panggung. Rumah panggung umumnya berada di wilayah Pesisir, Pinggir, dan Udik (atau disebut juga Ora). Keberadaannya tinggal sedikit, atau boleh dibilang menuju kepunahan. Sebagai tema perlombaan Wiki Jelajah tentu saja artikel ini pasti banyak kekurangannya. Untuk itu saya memohon agar artikel ini mendapatkan bimbingan dan masukan dari teman-teman.
Komentar dari Hanamanteo
- Kamus Besar Bahasa Indonesia
- Jika terdapat 3 objek atau lebih yang disebutkan bersamaan dan disambungkan dengan "dan" dan "atau", selalu diberi koma sebelum "dan" dan "atau", seperti "Tionghoa, Arab, India, dan Portugis".
- Sudah dikerjakan
- Kata "Cina" di artikel ini mestinya diubah menjadi "Tionghoa", kecuali "petai cina" yang tidak bisa diubah menjadi "petai tionghoa".
- Sudah dikerjakan terimakasih Pak masukannya
- Fondasi, bukan pondasi.
- Sudah dikerjakan
- Rezeki, bukan rejeki.
- Sudah dikerjakan
- Sub- tidak perlu menggunakan tanda hubung jika kata dasarnya tidak menggunakan huruf kapital, jadi yang tepat adalah "subetnis".
- Sudah dikerjakan
- Penggunaan "di" sebagai kata depan harus dipisah, jadi bukan "diantara"
- Sudah dikerjakan
- Bagian pembuka
- Mengingat pertandingan Wiki Jelajah sudah berakhir, mestinya catatan kaki di bagian ini bisa dihapus mengingat bagian pembuka adalah rangkuman dari tubuh artikel yang sudah dikutip catatan kaki yang sama. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 28 Mei 2019 05.00 (UTC)
- Sebenarnya ini tidak wajib sih, walaupun memang disarankan. Mimihitam 4 Juni 2019 15.07 (UTC)
- Sejarah
- Pranalakan "bahasa Melayu Kreol" ke bahasa dagang dan kreol Melayu, bukan bahasa kreol.
- Sudah dikerjakan
- "Suku Betawi sendiri merupakan hasil akulturasi antar etnis nusantara dan bangsa yang bermigrasi dan menetap di Batavia." Hilangkan salah satu di antaranya.
- Sudah dikerjakan
- "Sebut saja Suku Sunda, Jawa, Makassar, Bugis, Malaka, Ambon, Sumbawa dan lain-lain." Gabung ke kalimat sebelumnya.
- Sudah dikerjakan
- "Mereka terdiri dari: Betawi Pesisir, Tengah, Pinggir dan Betawi Udik (atau disebut juga dengan Betawi Ora)." Tidak perlu titik dua.
- Sudah dikerjakan
- Hindari penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua seperti "kita", kecuali jika memang tertulis dalam pernyataan asli. Saya juga menemukan penggunaan "kita" di bagian lainnya, jadi mohon ditulis ulang.
- Sudah dikerjakan
- Subbagian Pengaruh Asing mestinya ditulis layaknya paragraf biasa alih-alih butiran-butiran semata.
- Sudah dikerjakan
- "Pada 9 Oktober 1740 Belanda membantai ribuan orang Tionghoa, karena dituding membuat keonaran." Tidak perlu koma.
- Sudah dikerjakan
- "Banyak unsur rumah etnis Tionghoa yang dipakai dalam rumah Betawi, baik dalam penerapan fungsi maupun penyebutan nama unsur dimaksud." Ini juga.
- Sepertinya koma justru dibutuhkan di sini supaya lebih mudah dibaca. Mimihitam 4 Juni 2019 15.10 (UTC)
- Sumber
- Selalu letak catatan kaki setelah titik, bukannya sebelum titik.
- Sudah dikerjakan
- Saya masih menemukan banyak sekali catatan kaki yang diletakkan sebelum titik, mohon diperbaiki. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 20 Mei 2019 07.00 (UTC)
- Sudah dikerjakan lupa maaf Pak
- Saya masih menemukan banyak sekali catatan kaki yang diletakkan sebelum titik, mohon diperbaiki. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 20 Mei 2019 07.00 (UTC)
- Sudah dikerjakan
- Banyak sekali paragraf yang tidak mengutip satupun rujukan.
- Sedang saya kerjakan Pak (tadinya saya pikir 2 paragraf atau lebih dalam halaman yang sama yang saya kutip, cukup satu saja)
- Sudah saya kerjakan Pak, mohon dicek :)
- Sudah dikerjakan
- Saya kurang yakin Dekoruma dapat dijadikan rujukan, lihat deskripsinya: "PT Dekoruma Inovasi Lestari (www.dekoruma.com) merupakan perusahaan startup teknologi multinasional yang berpusat di Jakarta."
- Penulisan daftar pustaka (termasuk juga bagian #Bacaan lanjutan) harus diurutkan berdasarkan alur abjad dari A sampai Z.
- Sudah dikerjakan
- Tanjung (2018) tidak memiliki ISBN.
- Sudah dikerjakan
- Supriatna (2006) tidak layak karena merupakan buku pelajaran sekolah.
- Sudah dikerjakan kelupaan drop maaf
- Disambiguasi
- Gunung Sahari
- Sudah dikerjakan
Komentar dari Mimihitam
Saya mau tinjau dari segi sumber dulu. Semua sumber yang berupa skripsi S1 (Listiyanti, Kusumawardhani, dan Adi) perlu diganti jadi sumber yang lebih ilmiah seperti buku, jurnal, atau minimal disertasi S3, karena skripsi S1 biasanua quality controlnya kurang, tidak seperti jurnal yang sudah melalui peninjauan sejawat. Laporan penelitian Abdullah, Rahmat Faiz sepertinya juga lebih mirip skripsi dan belum melalui peer review.
Terima kasih sebelumnya Mimihitam 2 Mei 2019 07.04 (UTC)
- Terimakasih Pak Mimihitam, mohon maaf saya baru tahu kalau thesis dan skripsi tidak dianjurkan, but saya pasti akan kerjakan masukan-masukannya
- Dear Pak Mimihitam, saya sudah kerjakan revisi/penggantian perihal literatur tesis dan skripsi yang tidak dianjurkan. Namun, akhirnya artikel yang saya revisi jadi berbeda. Bagaimana Pak? Mohon dicek :)
- Sudah OK Mimihitam 4 Juni 2019 15.10 (UTC)
Komentar dari Dhio270599
Halo!
Sebagai orang asal Cilincing, saya mau apresiasi dulu buat contoh rumahnya :)
Tapi memang, mengulangi yang dibahas Kak Hanamanteo, rujukan per paragraf itu penting banget (syarat wajib, malah) apalagi kalau mau masuk Artikel Pilihan. Seenggaknya, harus ada satu rujukan di akhir paragraf. Itu standar minimal buat peletakan rujukan. Nah, rujukan itu pun juga harus betul-betul cocok secara substansi dengan teks yang ditulis di artikel calon AP, dan nggak boleh bikin kesimpulan atau tafsiran baru dari rujukan itu. Kalau masuk calon AP, rujukan-rujukannya pasti bakal dicek, kayak yang mau dicek Bang Mimihitam di atas.
Itu buat pengantar aja. Dalam waktu dekat, saya bakal ngoreksi lebih detail. Semangat! Wah ada orang Cilincing juga hehehe... terimakasih Pak Dhio270599.
- Dengan senang hati menerima masukannya, saya sedang mengerjakan masukan dari Pak Hanamanteo
Dhio270599 2 Mei 2019 12.41 (UTC)
- Terima kasih kembali :) nah, ini periksaan dari saya:
Bagian pembuka
- "Menyesuaikan kondisi lingkungan di mana rumah itu didirikan": hindari kata "di mana" karena frasa itu nggak baku. Sebaiknya diganti "tempat"
- Sudah dikerjakan
Latar belakang
- "1960an": agar baku, ganti dengan "1960-an"
- Sudah dikerjakan
- "Diantara" -> "Di antara"
- Sudah dikerjakan
- "Letak wilayah etnis Betawi secara geografis memang berdekatan dengan wilayah kebudayaan Sunda dan Jawa menjadi penyebab utamanya" -> tambah "yang" di antara "Betawi" dan "secara" agar lebih efektif
- Sudah dikerjakan
- "Dikatakan demikian karena mulai dari penciptaan ....... berbagai budaya tadi, diwariskan secara turun-temurun .......":
- Tambah "Arsitektur rumah Betawi" sebelum "dikatakan demikian" (agar susunan subjek-predikat di awal lebih jelas)
- Sudah dikerjakan
- "Mulai dari" bagusnya dihapus (agar "penciptaan struktur" dan seterusnya bisa masuk sebagai subjek, bukan keterangan di kalimat)
- Sudah dikerjakan
- Tanda koma sebelum "diwariskan" bagusnya dihapus
- Sudah dikerjakan
- Tambah "Arsitektur rumah Betawi" sebelum "dikatakan demikian" (agar susunan subjek-predikat di awal lebih jelas)
- "Pada saat saat itu" --> "Pada saat itu" atau "pada masa itu" (agar lebih efektif)
- Sudah dikerjakan
- "Akibat aturan tersebut maka letak rumah-rumah ..." -> "Akibat aturan tersebut, letak rumah-rumah ..." (agar lebih efektif)
- Sudah dikerjakan
- "Penduduk yang tinggal di kawasan pesisir bentuk rumahnya panggung" --> ganti ke "Penduduk yang tinggal di kawasan pesisir memiliki bentuk rumah panggung" biar lebih efektif
- Sudah dikerjakan
- "Melalui sungai Ciliwung mereka menyebar ..." -> "Melalui sungai Ciliwung, mereka menyebar ..." (tambah koma)
- Sudah dikerjakan
- "Hal berbeda pada komunitas Betawi Tengah ..." --> "hal ini berbeda pada komunitas Betawi Tengah ..."
- Sudah dikerjakan
- "Biasanya mereka tinggal ..." --> "Biasanya, mereka tinggal ..." (koma)
- Sepertinya sama saja Mimihitam 4 Juni 2019 18.57 (UTC)
- "Umumnya hunian mereka ..." --> "Umumnya, hunian mereka ..." (koma)
- Sepertinya sama saja Mimihitam 4 Juni 2019 18.57 (UTC)
- "Kolong fungsinya ..." --> ubah ke "Kolong berfungsi ..." (agar predikat jelas)
- Sudah dikerjakan
- "Lalu konsep tersebut berkembang ..." --> "Lalu, konsep tersebut berkembang ..." (koma)
- Sepertinya sama saja Mimihitam 4 Juni 2019 18.57 (UTC)
- "Pengaruh bisa dilihat ..." -> tambahkan "-nya" ke pengaruh (agar lebih mudah dipahami + konsisten sama "perbedaannya" di bawah)
- Sudah dikerjakan
- "..tidak terlihat.[38]." -> titik terakhir dihapus
- Sudah dikerjakan
- "Beberapa diantaranya" --> "Beberapa di antaranya" ("antaranya" bukan kata kerja)
- Sudah dikerjakan
- "bermaksud untuk mencari nafkah" --> "dengan maksud mencari nafkah" (agar struktur keterangan kalimat jelas)
- Sudah dikerjakan
- "Biasanya oleh orang Betawi serambi depan ..." -> "Biasanya oleh orang Betawi, serambi depan ..." (koma)
- Aku ganti jadi "Biasanya orang Betawi menjadikan serambi depan sebagai tempat belajar mengaji " Mimihitam 4 Juni 2019 18.57 (UTC)
- "Menurut ajaran Islam dua tiang tersebut ..." -> "Menurut ajaran Islam, dua tiang tersebut ..." (koma)
- Sudah dikerjakan
- "... dan lain-lain. biasanya di sebelah kanan ..."
- "Biasanya" -> B besar
- Sudah dikerjakan
- "Biasanya, di sebelah kanan.." (koma)
- Sepertinya sama saja Mimihitam 4 Juni 2019 18.57 (UTC)
- "Biasanya" -> B besar
- "... tanpa daun, Sering kali bagian ..."
- koma ganti titik
- "Sering kali, bagian ..." (koma)
- Sepertinya sama saja. Mimihitam 4 Juni 2019 18.57 (UTC)
- "Tujuan berubah tidak hanya ..." --> tambah "mereka" setelah "tujuan"
- Sudah dikerjakan
- "... tetapi sekaligus menjajah setelah VOC bubar kemudian berganti menjadi pemerintah Kolonial Hindia Belanda." mungkin bagian yang ditebalkan dihapus saja, biar lebih nyambung?
- Sudah dikerjakan
- "Pangaruh" --> "Pengaruh"
- Sudah dikerjakan
- "Sementara kamar mandi, dapur ..." --> "Sementara itu, kamar mandi, dapur ..." (koma)
- Sudah dikerjakan
- "... dalam budaya Melayu berupa ..." --> "... dalam budaya Melayu yang berupa ..." (agar struktur keterangan jelas)
- Sudah dikerjakan
- "memiiliki" --> "memiliki"
- Sudah dikerjakan
- "... seseorang itu hidupnya harus bermanfaat buat orang lain ..."
- "seseorang itu hidupnya" bagusnya diganti ke "hidup seseorang" biar lebih baku\
- Sudah dikerjakan
- "buat" --> ganti ke "untuk" biar baku
- Sudah dikerjakan
- "seseorang itu hidupnya" bagusnya diganti ke "hidup seseorang" biar lebih baku\
- "... rumah etnik Betawi di manapun" --> "pun" pada "manapun" dipisah biar sesuai KBBI
- Sudah dikerjakan
- "Gigi Belalang" --> bagusnya huruf kapital dikecilkan saja, menyesuaikan dengan penulisan istilah yang huruf pertama per katanya cenderung kecil
- Sudah dikerjakan
Arsitektur
- "Ada yang menyerupai gaya bangunan Jawa, Sunda, Melayu bahkan bangunan Eropa namun dalam bentuk yang sederhana." Ganti dengan "tetapi" dan tambahkan koma sebelumnya, karena "namun" itu cuma dipakai di kalimat baru (misal "...bahkan bangunan Eropa. Namun, penerapannya tetap dalam bentuk yang sederhana.")
- Sudah dikerjakan
- Pranalakan Ridwan Saidi (yang paling awal)
- Sudah dikerjakan bagian ini ada dalam literatur tesis, maka saya drop
- "Hunian Betawi di pesisir tidak tampak adanya pola yang seragam dalam mengikuti arah mata angin atau orientasi tertentu". Biar efektif, ganti ke: "Hunian Betawi di pesisir tidak menampakkan adanya pola yang seragam"
- Sudah dikerjakan
- "... dan rumah panggung.[1]." --> titik terakhir dihapus
- Sudah dikerjakan
- "Tidak seperti etnis Tionghoa..." --> "Hal ini berbeda dengan etnis Tionghoa..." ("tidak seperti" lebih cocok dipakai sebagai penyambung dalam satu kalimat yang sama, tetapi kalimat akan lebih panjang dan kurang nyaman dibaca)
- Sudah dikerjakan
- "Orang Betawi tidak mengenal ketentuan seperti kedua etnis tadi." --> bagusnya dihapus saja, sudah dijelaskan dalam satu/dua kalimat sebelumnya
- Sudah dikerjakan
- "di Marunda berlaku seperti itu, tujuannya" --> "tujuannya" diganti "dengan tujuan" ("tujuannya" lebih cocok untuk pengawal kalimat baru)
- Sudah dikerjakan
- "dengan ilmu feng shuinya" --> "feng shui-nya" (karena istilah feng shui adalah istilah asing, gunakan tanda pemisah)
- Sudah dikerjakan
- "Bagian belakang rumahnya ditempatkan dapur tidak jauh dari aliran sungai." --> "Dapur ditempatkan di bagian belakang rumah yang tidak jauh dari aliran sungai." (menyempurnakan konteks, agar jangan berkesan "dapur menempatkan bagian belakang rumah")
- Sudah dikerjakan
- "... dengan tujuan serupa dengan masyarakat Betawi Pesisir. Tujuannya hampir mirip dengan komunitas Betawi Pesisir." --> bagian yang ditebalkan dihapus saja agar efektif
- Sudah dikerjakan
- Keterangan gambar: "membelakangii" --> "membelakangi"
- Sudah dikerjakan
Pembuatan
- Pranalakan Kayu Nangka dengan artikel "Nangka"
- Sudah dikerjakan
- "Lokasi paling ideal adalah berdekatan..." biar jelas berdekatan dengan siapa, tambah: "...adalah saling berdekatan..."
- Sudah dikerjakan
Dari saya itu dulu. Saat perubahan-perubahan yang mendasar (dari tinjauan teman-teman pengguna lain) udah selesai, saya bakal lanjut ninjau lagi. Dhio270599 9 Mei 2019 09.09 (UTC)
- Dear Pak Dhio, karena saran Pak Mimi Hitam soal Tesis dan Skripsi yang tidak dianjurkan, maka artikel saya jadi berubah, mohon tolong dicek kembali Pak jika berkenan :)
- Olobaho: tinjauannya sudah di-update. :) Dhio270599 28 Mei 2019 00.17 (UTC)
@Dhio270599 aku sudah kerjakan masukan-masukannya, monggo dilanjutkan kalau masih ada lagi. Mimihitam 4 Juni 2019 19.02 (UTC)
- Mimihitam: Terima kasih banyak atas bantuannya, Bang Dhio270599 29 Juni 2019 01.15 (UTC)
Komentar dari Masjawad99
Numpang lewat Saya baru baca sekilas, ini ada beberapa saran:
Bagian pembuka
- Menurut saya, sebaiknya hindari penggunaan catatan kaki di bagian pembuka, terutama catatan 1-6. Memang tidak wajib, tapi bagian pembuka semestinya menjadi ringkasan dari seluruh artikel, sehingga tidak perlu lagi diberi catatan kaki; kecuali memang ada klaim yang dapat diperdebatkan (seperti masalah "hampir punah" itu). Sebaliknya, pernyataaan di bagian isi harus didukung oleh sebanyak mungkin sumber yang te(r)percaya.
- Sudah dikerjakan Sudah saya drop Pak, apalagi sumber catatan kakinya dari skripsi atau tesis
- "Rumah Panggung Betawi merupakan salah satu alternatif model rumah tinggal tradisional..." --> "merupakan sebuah model" lebih baik
- Sudah saya ganti Pak, mohon dicek:)
- @Olobaho: Menurut saya bagian pembukanya malah tambah melenceng ke mana-mana. Kayaknya harus dirombak total, deh. Berikut saran-saran tambahan dari saya, semoga bisa diterima:
- Paragraf pertama dan kedua sebaiknya dipindahkan ke isi (saya kurang tahu masuk di mana biar pas, mungkin tambahkan #Definisi atau semacamnya?).
- Pindahkan paragraf ketiga (mulai dari Berbagai etnis... hingga ... dan lain-lain) ke bagian awal #Pengaruh (sebelum membahas pengaruh spesifik).
- Ringkas seluruh bagian artikel; jelaskan secara singkat definisinya, arsitekturnya (mungkin sentuh sedikit tentang tata ruang), pantangan dan aturan, dsb. Ini tidak perlu ditambah catatan kaki lagi. Atau kalaupun ditambah, tidak perlu terlalu banyak.
- Satu lagi, #Pantangan & Aturan --> #Pantangan dan aturan.
- Sudah dikerjakan
Sejarah
- Kalau judul artikelnya "Rumah Panggung Betawi" bahas langsung sejarah rumah panggungnya, jangan menambahkan detail yang tidak perlu. Bagian tentang asal-usul suku Betawi dan subetnisnya bisa dipindahkan ke artikel suku Betawi. Jika ingin membahas, sentuh sedikit saja (mungkin satu atau dua paragraf), dan apa kaitannya dengan model bangunan ini.
- Saran Bapak soal sejarah saya ganti jadi Latar belakang Pak, bagaimana? mohon dicek:)
- Hmm, menurut saya sebaiknya bagian #Latar belakang itu cukup membahas suku Betawinya saja; untuk pengaruh dari budaya lain, pisahkan jadi bagian #Pengaruh.(bicara) 16 Mei 2019 20.02 (UTC)
- Sudah dikerjakan
- Saran Bapak soal sejarah saya ganti jadi Latar belakang Pak, bagaimana? mohon dicek:)
- Mungkin bisa ditambahkan kapan pertama kali ada catatan mengenai Rumah Panggung Betawi.
- Sepertinya keterangan yang ini sudah untuk dicari. Mimihitam 4 Juni 2019 15.13 (UTC)
- Hanya huruf pertama subjudul atau subbagian yang perlu dikapitalisasi (kecuali nama); pakai "Mulai punah" alih-alih "Mulai Punah".
- Sudah dikerjakan
Arsitektur
- Tambahkan catatan kaki di setiap pernyataan yang menambahkan informasi baru agar mudah mengeceknya.
- Sudah dikerjakan
- Gunakan number list untuk bagian #Atap.
- Sudah dikerjakan
- @Mimihitam ini belum nih. Juga sekalian, sepertinya penggunaan huruf kapital di dalam artikelnya perlu diseragamkan. Seingat saya, nama jenis tidak perlu pakai huruf kapital, misalnya rumah panggung atau rumah joglo. Kecuali jika menunjukkan kekhasan budaya, seperti rumah panggung Betawi. Masjawad99💬
- @Masjawad99 aku ganti jadi bentuk paragraf, dan kapitalisasinya sudah dibenarkan. Mimihitam 7 Juni 2019 07.35 (UTC)
Pembuatan
- Gunakan cetak miring untuk nama subbagian yang asing, seperti balaksuji dan zoning.
- Sudah dikerjakan
- #Proses Pembangunan --> #Proses pembangunan
- Sudah dikerjakan
Tambahan
- @Mimihitam: Pengaruh Bugis terlihat jelas pada rumah panggung si Pitung di kawasan Betawi Pesisir, Marunda Jakarta Utara. --> Perlu dijabarkan lagi bagian mananya yang pengaruh Bugis. Yang sekarang isinya malah sejarah Rumah si Pitung.
- @Masjawad99 Menurut pengakuan penulisnya di bawah:
“ | saya sudah mencoba mencari dimana mirip/pengaruhnya rumah bugis/makassar terhadap rumah si pitung (termasuk sumber2 dari pemprov DKI Jakarta sendiri), namun tidak ditemukan. Literatur yang saya dapatkan selalu dinyatakan bahwa si pemilik rumah keturunan orang Bugis/Makassar, namun tanpa menjelaskan dengan rinci bagaimana arsitektur rumah Bugis diaplikasikan pada rumah yang dibangunnya (rumah si pitung). Mohon arahannya pak :) | ” |
Jadi paragrafnya aku hapus, dan bagian "lain-lain" aku ganti jadi Melayu (isinya pun sebenarnya sebelumnya sudah saya pindahkan ke Rumah si Pitung). Mimihitam 8 Juni 2019 11.23 (UTC)
Mungkin itu saja dulu untuk saat ini, nanti kalau sempat saya periksa lebih detail lagi. Masjawad99 (bicara) 2 Mei 2019 20.34 (UTC)
- Terimakasih Pak Masjawad99 buat masukannya, saya akan revisi
Komentar dari HaEr48
Bagian pembuka
- Kalimat pertama harusnya menuliskan definisi yang jelas. Yang sekarang ini sepertinya definisinya tautologis ("rumah Betawi.. yang tidak menggunakan panggung"). Coba dijelaskan dengan definisi yang positif, misal "rumah ... yang lantainya tidak berada di permukaan tanah", dan seterusnya, lalu di kalimat selanjutnya baru dijelaskan kontrasnya dengan rumah tradisional yang lain.
- Sudah dikerjakan
- Seperti disebutkan penijau lain, bagian pembuka harusnya berisi rangkuman dari bagian-bagian lain.
- saya sudah ganti Pak, mohon dicek
Sejarah
Bagian ini menjelaskan latar belakang suku Betawi, lalu tau-tau lompat pada saat Rumah Panggung "mulai punah". Agar runut, seharusnya dibicarakan dulu asal-usul rumah panggung, kapan masa puncaknya, dan sejak kapan mulai punah.
- saya sudah ganti Pak, mohon dicek
Gaya bahasa
- Gaya bahasa yang dianjurkan di Wikipedia sedikit berbeda dengan yang banyak ditemu di media massa. Contohnya, kita lebih suka bahasa yang dingin dan netral, menggunakan istilah jelas/eksplisit (misal "termasuk X, Y" alih-alih "sebut saja X, Y", atau "Rumah tradisional Betawi yang lebih dikenal masyarakat adalah Rumah Darat" alih-alih "Banyak yang mengenali rumah tradisional Betawi sebagai Rumah Darat"), dan menyingkat embel-embel kata yang tidak perlu. Aku sudah ubah beberapa di sini, agar diperhatikan untuk selanjutnya.
- Baik Pak, terimakasih buat tutorialnya :)
- Selain itu, seperti disebutkan peninjau lain, referensi itu bisa dibilang wajib. Tulisan artikel ini dasarnya harusnya bukanlah pengetahuan pribadi Bung sebagai penulis, tetapi dari buku-buku, jurnal, atau sumber tepercaya lainnya, sehingga bisa diverifikasi.
- saya sudah revisi Pak, memang telah diminta oleh Pak Mimi Hitam :)
-- Segitu dulu, nanti aku lanjutkan baca lagi dan kasih saran lagi. HaEr48 (bicara) 3 Mei 2019 14.09 (UTC)
- Terimakasih Pak buat masukannya, saya akan revisi
Latar belakang
- Rumah-rumah komunitas Betawi Pinggir terpengaruh oleh arsitektur Sunda: maksud istilah "Betawi Pinggir" belum dijelaskan, mungkin bisa dijelaskan dalam tanda kurung. ,osa; "Betawi Pinggir (Betawi yang ….)"
- Betul Pak, sudah saya kerjakan. Saya bikin subbab tersendiri :)
- Hanya saja penyebutannya berbeda. Pada orang Sunda tangga tadi disebut golodog, sedang orang Betawi menyebutnya balaksuji. Tolong perpendek kalimat-kalimat seperti ini. Tidak perlu berbunga-bunga, lebih baik ringkas saja tapi padat. Misal: "Orang Sunda menyebut tangga ini golodog, sementara orang Betawi menyebutnya balaksuji."
- Sudah dikerjakan
- Sementara pada potongan rumah Joglo Betawi, hal demikian tidak terlihat Tolong dijelaskan, maksudnya tidak ada tiang, ataukah ada tiang tetapi tidak berfungsi membagi ruangan?
- sudah saya revisi :)
- Lalu soal tiang. Jarang ditemui pada rumah orang-orang Betawi bertiang polos. Biasanya tiang memiliki ukiran. Penggunaan ukiran ini adalah pengaruh dari kebudayaan etnis Tionghoa Perbaiki kalimatnya agar lebih ringkas dan tidak berbunga-bunga
- sudah saya revisi :)
- Belanda menjajah Bumi Nusantara selama 350 tahun Angka ini menurutku tidak bisa dipertanggungjawabkan. Misal 1945 dikurangi 350 saja sudah 1595 dan ketika itu Belanda belum punya kekuasaan apa-apa di Nusantara. Menurutku lebih baik diganti saja dengan tahun mulai berkuasanya Belanda di Batavia, misal "Bangsa Belanda mulai berkuasa di Batavia sejak … hingga …"
- Sudah dikerjakan
- Pangaruh Belanda cukup kental pada arsitektur rumah Betawi. Beberapa pengaruh dimaksud adalah ruangan utama yang terhubung langsung dengan beranda depan dan posisi kamar tidur terletak di sebelah kanan dan kiri ruang utama. Lalu kamar mandi, dapur, serta gudang terpisah dari ruang utama. Posisi biasanya ada di bagian belakang bangunan utama Ringkas lagi kata-katanya, dan diperdingin.
- sudah saya revisi :)
- konsol besi: Apakah bisa diberi pranala atau penjelasan singkat apa yang dimaksud dengan "konsol besi"?
- sudah saya revisi :)
- ornamen-ornamen pucuk rebung yang bentuknya lancip mirip tombak: Oke, bentuknya mirip tombak, tetapi apa jenis ornamen ini? Letaknya di mana? Dan apa itu pucuk rebung?
- sudah saya revisi :)
- Sama dengan "lisplang gigi balang"
- sudah saya definisikan :)
- Pengaruh Bugis terlihat jelas pada rumah panggung si Pitung di kawasan Betawi Pesisir: Apa bisa dijelaskan apa yang spesial dengan rumah ini sehingga disebutkan segala?
- saya sudah mencoba mencari dimana mirip/pengaruhnya rumah bugis/makassar terhadap rumah si pitung (termasuk sumber2 dari pemprov DKI Jakarta sendiri), namun tidak ditemukan. Literatur yang saya dapatkan selalu dinyatakan bahwa si pemilik rumah keturunan orang Bugis/Makassar, namun tanpa menjelaskan dengan rinci bagaimana arsitektur rumah Bugis diaplikasikan pada rumah yang dibangunnya (rumah si pitung). Mohon arahannya pak :)
- Karena agak ngambang, paragrafnya sudah aku pindahkan ke Rumah si Pitung Mimihitam 8 Juni 2019 11.26 (UTC)
- "bukanlah milik si Pitung" Tolong ijelaskan ringkasnya siapa itu Si Pitung.
- sudah saya pranalakan Pak :)
Arsitektur
- Yang membuat rumah tradisional Betawi berbeda dengan daerah-daerah yang disebutkan tadi adalah detail dan peristilahannya: Tolong dijelaskan apa yang dimaksud dengan "detail" dan "peristilahan"
- sudah saya revisi, dengan menjelaskan sedikit apa yang dimaksud dengan detail dan peristilahan :)
- "Kolong panggung rumah di Marunda biasanya tidak dimanfaatkan": Supaya relevansi Marunda di sini jelas, sebelumnya tolong disebutkan Rumah si Pitung ini berada di Marunda.
- Sudah dikerjakan
- Pada atapnya terdapat lembayung: Tolong dijelaskan atau dipranalakan apa itu lembayung
- Sudah dikerjakan saya salah kutip, yang dimaksud adalah selembayung, bukan lembayung. Sudah saya pranalakan
- Pada Rumah Gudang bentuk atapnya ada yang pelana dan ada yang perisai yang tersusun dari kerangka kuda-kuda. Apakah ada pranala mengenai kedua istilah ini dalam konteks bentuk atap? Kalau tidak, tolong diberi penjelasan singkat dalam tanda kurung
- sudah saya revisi :)
- ditambah sebuah elemen struktur yang disebut jure: Tolong dijelaskan "jure" ini. Kalau cuma menyebutkan istilah-istilah tanpa dijelaskan, bagaimana pembaca bisa mengerti apa yang dimaksud?
- sudah saya ganti literaturnya yang lebih mudah dimengerti :)
- "batang tekan miring", "batang tarik tegak": Tolong dijelaskan atau digunakan kata yang lebih mudah dimengerti
- sudah saya ganti literaturnya yang lebih mudah dimengerti :)
- topi, dak, atau markis: ini juga
- sudah saya ganti literaturnya yang lebih mudah dimengerti :)
- Atapnya berbentuk pelana tolong dijelaskan
- sudah saya revisi :)
- Jika Rumah Joglo di Jawa menggunakan soko guru: Tolong soko guru dijelaskan atau digunakan kata yang lebih mudah dimengerti
- sudah saya revisi :)
- Rumah Betawi yang menggunakan konsep panggung struktur pondasinya menggunakan umpak. Pondasi umpak sendiri merupakan batu berbentuk persegi berukuran sekitar 20 cm x 25 cm.: Bisa dipersingkat, misal: "Rumah Betawi yang menggunakan konsep panggung struktur pondasinya menggunakan umpak, yaitu batu berbentuk persegi berukuran sekitar 20 cm x 25 cm."
- Sudah dikerjakan
- Pembagian ruang rumah etnik Betawi, khususnya yang berpanggung, dipengaruhi oleh budaya Sunda dan Jawa. Hanya saja berbeda dalam hirarkinya. Ruang-ruang pada rumah adat Sunda dan Jawa melambangkan hirarki antara laki-laki dan perempuan. Pada rumah Betawi hirarki jenis kelamin tersebut tidak diberlakukan. Bisa disingkat jadi satu atau dua kalimat dengan mengurangi pengulangan informasi
- Sudah dikerjakan
- Tapang adalah bale bale yang terbuat dari bambu... : bale bale itu apa belum dijelaskan
- Sudah aku ganti Mimihitam 6 Juni 2019 15.40 (UTC)
- Hal ini merupakan wujud kepedulian sosial orang Betawi kepada orang lain. Didinginkan/dinetralkan sedikit kalimatnya. Mungkin bisa digabung dengan kalimat sebelumnya juga
- Sudah kuhapus Mimihitam 6 Juni 2019 15.39 (UTC)
Pembuatan
- Aku ubah sedikit cara penulisan beberapa kalimat agar lebih terasa netral, dingin dan ringkas. [1] Silakan diperiksa.
- Trims
- Awalnya tanah dikeraskan terlebih dahulu menggunakan pecahan: Tolong dijelaskan apa "pecahan" yang dimaksud
- Sudah ditambahkan: pecahan karang.
- "Setelah urusan tanah siap, kini saatnya membuat rangka" Gunakan gaya bahasa ensiklopedia, bukan buku panduan. Misal, "Pembuatan rangka dilakukan setelah perataan tanah"
- Sudah dikerjakan
- Sama juga dengan berikut tolong ditulis dengan gaya ensiklopedia:
- Setelah lantai selesai lalu berlanjut membuat dinding rumah.
- Sudah dikerjakan
- Setelah selesai kini waktunya membuat langit-langit rumah
- Sudah dikerjakan
- Setelah bagian-bagian penting dibuat dan dipasang, lalu saatnya membuat ruangan.
- Sudah dikerjakan
- Dengan formasi tiang 4x5m, berarti terdapat empat ruang yang berderetan
- Sudah dikerjakan
- Hal yang dilaksanakan kemudian adalah membuat bangunan tambahan.
- Menurutku kalimat ini nggak masalah, namanya juga mendeskripsikan proses, asalkan sudut pandangnya tetap orang ketiga. Mimihitam
- Setelah lantai selesai lalu berlanjut membuat dinding rumah.
- Pemasangan papan dilakukan tanpa jarak dengan menggunakan paku: Apa maksud "tanpa jarak"?
- Sudah aku ganti. Mimihitam 6 Juni 2019 15.39 (UTC)
- Banyak kalimat fragmen - seharusnya tiap kalimat ada subjek dan prediket. Bisa ditambahkan agar jadi kalimat yang benar, atau digabung dengan kalimat sebelumnya saja.
- Didirikan di atas 12 umpak dengan pondasi 3x4 m.
- Sudah dikerjakan
- Tidak begitu besar, hanya 1x1 m dan dibangun tanpa atap
- Sudah dikerjakan
- Didirikan di atas 12 umpak dengan pondasi 3x4 m.
- Atap bangunan tambahan merupakan genteng merah yang disusun sedemikian rupa: Tolong dijelaskan maksudnya "sedemikian rupa".
- Sudah aku hapus Mimihitam 6 Juni 2019 15.39 (UTC)
Pantangan dan aturan
- Aku ubah sedikit cara penulisannya, silakan dilihat [2] Sebagai ensiklopedia, Wikipedia seharusnya tidak menuliskan kepercayaan adat seperti "Kalau X melakukan Y maka hidupnya akan penuh musibah" dan sebagainya. Seharusnya, kalau memang ada adat seperti itu Wikipedia menyebutkan bahwa "berdasarkan adat, …." atau semacamnya, agar jelas bahwa ini bukan pernyataan ensiklopedia secara langsung.
Trims
Penutup
Dari segi materi, aku rasa artikel ini sudah sangat bagus dan layak untuk diusahakan berstatus AP. Masalah terbesar adalah penulisannya yang sering kurang cocok dengan gaya bahasa ensiklopedia. Misalnya, kalimat-kalimat fragmen, pengulangan informasi untuk menggemukkan paragraf, informasi yang agak lebay atau kurang dingin, dan seterusnya. Tolong diperiksa poin-poin di atas, dan dibaca ulang juga artikelnya kalau-kalau ada masalah serupa yang bisa diperbaiki. Terima kasih atas kerja keras penulis Olobaho. HaEr48 (bicara) 27 Mei 2019 19.56 (UTC)
@Olobaho maaf Pak Olo, saya lihat artikelnya masih perlu dilanjutkan peninjauannya (dan masih ada beberapa masukan di atas yang perlu dikerjakan). Walaupun untuk Wiki Jelajah sudah lewat tenggat waktunya, semoga Bapak berkenan untuk melanjutkan peninjauannya sampai jadi AP supaya mutu artikelnya makin baik lagi dan supaya nanti bisa dipajang di Halaman Utama . Terima kasih. Mimihitam 14 Mei 2019 17.55 (UTC)
- siap pak mimi Hitam, sudah saya kerjakan sampe jam 24:00 tadi hehehe :)
@HaEr48 @Masjawad99 mengingat Pak Olo sepertinya sedang sibuk, pengusulan ini aku ambil alih, dan aku sudah kerjakan saran-sarannya. Silakan kalau masih ada masukan lagi. Mimihitam 6 Juni 2019 16.03 (UTC)
- Terima kasih bung Mimihitam. Aku rasa sekarang sudah OK. Bagaimana peninjau lain, Hanamanteo, Dhio270599 dan Masjawad99? HaEr48 (bicara) 27 Juni 2019 06.37 (UTC)
- @HaEr48 dan Mimihitam: Dari saya sudah gak ada lagi. Mendukung sebagai AP. Masjawad99💬 27 Juni 2019 07.34 (UTC)
Kesimpulan
Artikel ini telah ditinjau oleh setidaknya 5 pengguna,
- Hanamanteo: komentar dari Hanamanteo telah selesai diperbaiki oleh pengusul.
- Mimihitam: komentar dari Mimihitam telah selesai, juga ada perbaikan yang dikerjakannya.
- Dhio270599: komentar dari Dhio270599 telah selesai diperbaiki oleh pengusul dan pengguna lain.
- Masjawad99: komentar [awal] dari Masjawad99 telah selesai diperbaiki oleh pengusul, namun demikian tidak ada saran perbaikan lebih lanjut, dan telah selesai memeriksa.
- HaEr48: komentar dari HaEr48 telah selesai diperbaiki oleh pengusul dan pengguna lain.
Sebelum melakukan penutupan ini, saya juga memperbaiki sedikit dengan mencoba menghapus referensi dengan galat tanggal, juga perubahan kosmetik yang mana menggunakan spasi sebelum tanda titik dua.
Dengan 5 tinjauan dan seluruh saran telah dikerjakan, maka pengusulan artikel ini ditutup dan dinyatakan disetujui. Albertus Aditya (bicara) 29 Juni 2019 04.55 (UTC)
- Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
5+1 pengguna sudah memberikan komentar komprehensif. Selain itu pengusulan ini sudah berlangsung selama tiga bulan. Albertus Aditya (bicara) 20 Juni 2019 06.36 (UTC)
- Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
Artikel ini disetujui.
Zenobia
Artikel tentang seorang wanita yang memimpin Tadmur setelah suaminya meninggal dan kemudian berani memberontak melawan Romawi. Walaupun akhirnya kalah, ia sempat menaklukkan Mesir dan sebagian wilayah Anatolia, dan kini sosoknya disandingkan dengan Boudica atau Kleopatra. Artikel ini sendiri merupakan terjemahan dari Wikipedia Bahasa Inggris, tetapi di wiki tersebut, artikel ini sudah mendapatkan status AP, dan setelah saya baca artikelnya dengan kritis, artikelnya memang ditulis dengan sangat baik dan menggunakan sumber-sumber akademis. Saya sudah usahakan agar terjemahannya luwes dan dipahami, tetapi dari segi konten, saya rasa sudah sangat komprehensif dan mewakili semua sudut pandang. Mimihitam 20 Maret 2019 12.39 (UTC)
Komentar dari Glorious Engine
- "Di Tadmur, nama seperti Zabeida, Zabdila, Zabbai, atau Zabda seringkali diubah menjadi "Zenobios" (maskulin) dan "Zenobia" (feminin) saat ditulis dalam bahasa Yunani"
- Feminin benar kok, lihat [3] Mimihitam 29 Maret 2019 04.44 (UTC)
- "terdapat kemungkinan bahwa catatan ini mengacu kepada kisah semi-legendaris mengenai ratu (atau ratu-ratu) Arab nomaden." Kata legendaris itu setau saya kata sifat, mending sebaiknya cukup pake kata "semi-legenda". Pemakaian "ratu (atau ratu-ratu)" juga jangan ribet ngikutin istilahnya dari b. Inggris, cukup pake "ratu" saja atau mungkin diperpanjang jadi "seorang ratu atau sejumlah ratu"
- Sudah dikerjakan Mimihitam 29 Maret 2019 04.44 (UTC)
- "Namun, kebenaran kisah ini meragukan, karena Heraclianus turut terlibat dalam peristiwa pembunuhan Gallienus pada tahun 268.[79] Odaenathus dibunuh tidak lama sebelum sang kaisar juga mengalami nasib yang sama, dan Heraklianus tidak mungkin sempat dikirim ke Timur, bertarung melawan pasukan Tadmur, dan kemudian kembali ke Barat agar bisa ikut serta dalam peristiwa pembunuhan sang kaisar."
- Sudah dikerjakan jadi Heraklianus Mimihitam 29 Maret 2019 04.44 (UTC)
- "Vaballathus memperoleh gelar kemenangan Persicus Maximus ("Pemenang Jaya di Persia") kemungkinan sekitar tahun 269," Kenapa juga "the great victor in Persia" diterjemahkan jadi "Pemenang Jaya di Persia" ? "Pemenang" sudah satu arti dengan "jaya" lho. Nggak pake kata "Pemenang agung" atau "Pemenang besar" gitu ?
- Coba aku minta pendapat @HaEr48 dan @Japra Jayapati. Bagaimana menurut kalian? Mimihitam 29 Maret 2019 04.44 (UTC)
- @Mimihitam: menurut saya "pemenang jaya" boleh lah, tapi kalau masih merasa kurang sreg, ganti saja jadi "pemenang besar". Arti harfiah dari Persicus Maximus adalah "Si Persia Hebat" atau "Orang Persia Yang Hebat" atau "Orang Hebat dari Persia", "hebat" bisa juga diganti "besar" atau "agung" (persicus = farsi/orang persia, maximus = paling besar/hebat) Karena ini adalah gelar, maka maksudnya adalah "orang besar di Persia", "orang hebat di Persia", atau "yang berjaya di Persia".تابيق ~ Japra (obrol) 29 Maret 2019 04.50 (UTC)
- @Japra Jayapati terima kasih mas atas masukannya yang sangat membantu. Saya ganti jadi "Yang Berjaya di Persia" supaya lebih pas dgn makna aslinya :) Mimihitam 29 Maret 2019 05.12 (UTC)
- @Mimihitam: menurut saya "pemenang jaya" boleh lah, tapi kalau masih merasa kurang sreg, ganti saja jadi "pemenang besar". Arti harfiah dari Persicus Maximus adalah "Si Persia Hebat" atau "Orang Persia Yang Hebat" atau "Orang Hebat dari Persia", "hebat" bisa juga diganti "besar" atau "agung" (persicus = farsi/orang persia, maximus = paling besar/hebat) Karena ini adalah gelar, maka maksudnya adalah "orang besar di Persia", "orang hebat di Persia", atau "yang berjaya di Persia".تابيق ~ Japra (obrol) 29 Maret 2019 04.50 (UTC)
- Coba aku minta pendapat @HaEr48 dan @Japra Jayapati. Bagaimana menurut kalian? Mimihitam 29 Maret 2019 04.44 (UTC)
- "dibangun kembali, dengan patung perak dan pintu besi (?)" versi Inggris-nya "a silver statue and iron doors" lho, harusnya "sebuah patung perak dan pintu-pintu besi" karena kalo nggak pake kata sandang, patung perak-nya bisa dianggap majemuk & pintu besi bisa dianggap tunggal
- Sudah dikerjakan Mimihitam 29 Maret 2019 04.44 (UTC)
- "Ioannes Krisostomus" kok pake padanan Yunani-nya, bukan "Yohanes Krisostomus" sementara "Paulus dari Samosta" nggak disebut "Paulos" "Athanasius dari Aleksandria" nggak disebut "Athanasios" ? Mau pake padanan Yunani (Ioannes, Paulos, Athanasios) atau padanan Indonesia (Yohanes, Paulus, Athanasius) sih sebenernya ?
- Sudah aku konsistenkan ajdi nama Yunani semua. Mimihitam 29 Maret 2019 04.44 (UTC)
- "karena sinar matahari berinteraksi dengan embun di retakan-retakannya" Saya cek di en:Colossi_of_Memnon#Sounds ada kalimat "the sound was probably caused by rising temperatures and the evaporation of dew inside the porous rock". Diganti aja jadi "karena penguapan air/embun di retakan-retakannya" atau "karena air/embun yang menguap di retakan-retakannya"
- Aku ganti jadi "bereaksi" sesuai dengan sumber: [4] Mimihitam 29 Maret 2019 04.44 (UTC)
- "dan Vaballathus tetap berada di balik tirai dan tidak pernah menjalankan kekuasaan yang sesungguhnya." Versi Inggris-nya "Vaballathus was kept in his mother's shadow" lho, nggak diterjemahin jadi "tetap di dalam/bawah bayang ibunya" atau gimana, kalo pake padanan "di balik tirai/layar" malah kesannya justru Vaballathus mendalangi Zenobia lho, bukan Zenobia yang menaungi Vaballathus. --Glorious Engine (bicara) 29 Maret 2019 10.53 (UTC)
- @Glorious Engine Terima kasih banyak atas kejeliannya. Memang ungkapan yang lebih pas di sini adalah "di bawah bayang-bayang". Sudah saya ganti. Mimihitam 29 Maret 2019 12.26 (UTC)
Komentar dari Rex Aurorum
Paragraf pembuka
- "Septimia Zenobia (dialek Tadmur: (Btzby), dibaca Bat-Zabbai; kr. 240 – sk. 274 M)..." --> disamakan, dan diberi keterangan, karena singkatan itu tidak cukup umum
- Wah itu gara2 templatnya, sudah aku ganti jadi manual. Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- "...di wilayah Siria pada abad ke-3." --> pranalakan ke Syam
- Sudah dipranalakan dari sebelumnya kok Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- Oalah ternyata sudah, gara-gara ekstensi saya kira dialihkan ke halaman disambiguasi . ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 31 Maret 2019 15.00 (UTC)
- Sudah dipranalakan dari sebelumnya kok Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- "Terdapat banyak legenda mengenai asal usulnya..." --> kurang tanda sambung
- Sudah dikerjakan Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- "...Zenobia menjadi wali untuk anaknya, Vaballathus..." --> pranalakan ke wali penguasa, pertimbangkan ubah menjadi wali penguasa karena wali memiliki cakupan luas dan kurang tepat pada konteks ini
- Sudah dikerjakan Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- "...dan memegang kekuasaan secara de facto." --> throughout his reign tidak diterjemahkan
- Aku memang nggak menerjemahkan harfiah karena kalimatnya jadi aneh kalau aku terjemahkan persis seperti struktur Inggrisnya. Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- "...Zenobia melancarkan sebuah serangan..." --> ganti, teks bahasa Inggrisnyaː invasion. Kata serangan tidak mengandung makna invasi secara tepat (alasan yang sama selanjutnya dirujuk dengan idem).
- Aku memang sengaja tidak mau menerjemahkan secara harfiah. Metodeku adalah menceritakan ulang dengan isi yang tetap akurat dan sesuai dengan sumber, karena kadang kalau pakai istilah teknis gitu, pembaca ada yang nggak ngerti istilah macam "aneksasi" itu apa. Dalam hal ini, "serangan" bukan istilah yang salah karena ia memang mengirim pasukannya untuk melancarkan serangan yang bertujuan untuk menguasai wilayah baru. Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- Baiklah. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 31 Maret 2019 15.00 (UTC)
- Aku memang sengaja tidak mau menerjemahkan secara harfiah. Metodeku adalah menceritakan ulang dengan isi yang tetap akurat dan sesuai dengan sumber, karena kadang kalau pakai istilah teknis gitu, pembaca ada yang nggak ngerti istilah macam "aneksasi" itu apa. Dalam hal ini, "serangan" bukan istilah yang salah karena ia memang mengirim pasukannya untuk melancarkan serangan yang bertujuan untuk menguasai wilayah baru. Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- "mengambil alih wilayah Mesir." --> ganti, teks bahasa Inggrisnyaː annexation. Idem
- Sama dengan di atas. "Mengambil alih" bukan istilah yang salah di sini, karena ia sebagai "bawahan Romawi" memang berjaya mengambil alih wilayah tersebut dari "bawahan Romawi yang lain" Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- Dapat diterima. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 31 Maret 2019 15.00 (UTC)
- Sama dengan di atas. "Mengambil alih" bukan istilah yang salah di sini, karena ia sebagai "bawahan Romawi" memang berjaya mengambil alih wilayah tersebut dari "bawahan Romawi yang lain" Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- "...Kaisar Romawi Aurelianus mengobarkan perang melawannya pada tahun 272..." --> terjemahan ini sudah tepat? teks bahasa Inggrisnyaː campaign
- Sama dengan di atas, aku tidak mau menerjemahkan harfiah. Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- Dapat diterima. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 31 Maret 2019 15.00 (UTC)
- Sama dengan di atas, aku tidak mau menerjemahkan harfiah. Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- "...berhasil memenangkan perang..." --> ganti memenangi
- Sudah dikerjakan Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- "Sang ratu dikepung di ibu kotanya..." --> ganti terkepung
- Sudah dikerjakan Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- "...menghabiskan sisa waktunya di sana" --> ganti sisa umur
- Sudah dikerjakan Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- "...ia mendukung perkembangan intelektualitas di istananya" --> ganti, teks bahasa Inggrisnyaː fostered. Idem
- Aku memang tidak menerjemahkan secara harfiah kok sampai struktur kata kerja + sifatnya harus sama persis, sama dgn penjelasan di atas. Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- Dapat diterima. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 31 Maret 2019 15.00 (UTC)
- Aku memang tidak menerjemahkan secara harfiah kok sampai struktur kata kerja + sifatnya harus sama persis, sama dgn penjelasan di atas. Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- "Ia menerima para cendekiawan dan filsuf..." --> teks bahasa Inggris merujuk keterbukaan istananya bukan dia menerima mereka
- Aku memang tidak menerjemahkan secara harfiah, dan kalimat ini tetap merangkum fakta sejarah yang ada: ia menerima cendekiawan dan filsuf di istananya, contohnya adalah seorang filsuf istana yang bernama Longinus. Lihat bagian isinya kalau mau dibandingkan apaka sudah sesuai atau belum. Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- "...terdapat berbagai kisah..." --> ganti banyak
- Sudah dikerjakan Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- " dan ia kini dianggap sebagai pahlawan nasional di Suriah" --> dia benar-benar pahlawan nasional atau cuma dianggap sih? kalau cuma dianggap teks bahasa Inggrisnya multitafsir
- Yang namanya status "pahlawan nasional" ya itu pasti dianggap. Soedirman dianggap pahlawan nasional di Indonesia, tetapi tidak dianggap sebagai pahlawan di Singapura. Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
- Kan ada juga pahlawan nasional itu berupa gelar. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 31 Maret 2019 15.00 (UTC)
- Rex Aurorum hmm.. setelah aku telusuri sumbernya, sepertinya memang dia tidak diberikan gelar resmi pahlawan seperti Soedirman di Indonesia. Biar nggak rancu, aku ganti jadi "simbol patriotisme". Mimihitam 31 Maret 2019 15.46 (UTC)
- Tambah kalimat penjelas saja kalau simbol patriotisme seperti pahlawan nasional. Soal saya yakin kalau tidak semua pembaca bisa menginterpretasikan sesuai pemikiran penulis. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 3 April 2019 07.45 (UTC)
- Rex Aurorum hmm.. setelah aku telusuri sumbernya, sepertinya memang dia tidak diberikan gelar resmi pahlawan seperti Soedirman di Indonesia. Biar nggak rancu, aku ganti jadi "simbol patriotisme". Mimihitam 31 Maret 2019 15.46 (UTC)
- Kan ada juga pahlawan nasional itu berupa gelar. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 31 Maret 2019 15.00 (UTC)
- Yang namanya status "pahlawan nasional" ya itu pasti dianggap. Soedirman dianggap pahlawan nasional di Indonesia, tetapi tidak dianggap sebagai pahlawan di Singapura. Mimihitam 31 Maret 2019 14.10 (UTC)
Asal usul, keluarga, dan kehidupan awal
- "Masyarakat Tadmur merupakan percampuran suku-suku yang menuturkan bahasa dari rumpun bahasa Semitik" --> sepertinya kalau itu dihapus masih bisa berterima
- Sudah dikerjakan Mimihitam 31 Maret 2019 15.40 (UTC)
- "... orang Aram dan Arab...." --> pranalakan ke bangsa Arab
- Sudah dikerjakan Mimihitam 31 Maret 2019 15.40 (UTC)
- "... dan identitas etnis Zenobia tidak diketahui secara pasti" --> diubah agar lebih berkesinambungan dengan kalimat sebelumnya
- Sudah aku ganti jadi "Identitas etnis Zenobia sendiri tidak diketahui secara pasti; sebagai warga Tadmur, ...." Mimihitam 31 Maret 2019 15.40 (UTC)
- "Keterangan mengenai nenek moyang Zenobia..." --> pada paragraf pembuka diterjemahkan sebagai asal-usul
- Sudah dikerjakan Mimihitam 31 Maret 2019 15.40 (UTC)
- " dan jati diri ayahnya" --> pada paragraf yang sama diterjemahkan sebagai identitas
- Sepertinya sama saja. Kadang pakai sinonimnya malah bagus supaya tidak monoton pakai satu kata terus. Mimihitam 31 Maret 2019 15.40 (UTC)
- Saya tidak setuju. Menurut saya penggunaan sinonim itu tidak masalah secara umum karena bagus untuk menambah kosakata. Tapi dalam kasus ini saya tidak setuju karena jati diri bisa diinterpretasikan tidak sesuai kehendak penulis. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 3 April 2019 07.45 (UTC)
- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 April 2019 07.56 (UTC)
- Saya tidak setuju. Menurut saya penggunaan sinonim itu tidak masalah secara umum karena bagus untuk menambah kosakata. Tapi dalam kasus ini saya tidak setuju karena jati diri bisa diinterpretasikan tidak sesuai kehendak penulis. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 3 April 2019 07.45 (UTC)
- Sepertinya sama saja. Kadang pakai sinonimnya malah bagus supaya tidak monoton pakai satu kata terus. Mimihitam 31 Maret 2019 15.40 (UTC)
- "... sumber-sumber tersebut saling bertentangan" --> sudah tepat?
- Aku ganti jadi "tidak jelas" biar sesuai konteks, atau ada saran lain biar lebih tepat? Soalnya agak susah untuk cari kata yang benar2 pas dengan "confused" di sini, dan sumbernya sendiri memakai kata "confusion" (konteks "there is confusion"). Mimihitam 31 Maret 2019 15.40 (UTC)
- Kalau saya ada saran sudah saya tulis di atas, Mas. Saya juga bingung. Kalau terjemahan bebasnya kan membingungkan tapi kalau diterapkan pada kalimat formal jadi aneh. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 3 April 2019 07.45 (UTC)
- Kalau aku tilik sih sepertinya "tidak jelas" sudah pas karena sumbernya ada yang menyebutkan Nafsha sebagai saudari, tetapi ada juga yang menyebutkan Nafsha sebagai Zenobia sendiri. Mimihitam 3 April 2019 07.56 (UTC)
- Yang saya pahami dari kalimatnya (bukan dari sumber), "confusion" di sini menunjukkan sumber berbeda menyajikan data berbeda dengan sumber lainnya sehingga membuat bingung mana informasinya yang benar. Sedangkan tidak jelas itu menunjukkan sesuatu diterangkan dengan tidak jelas. Karena sepertinya bahasa Indonesia tidak memiliki perbendaharaan untuk makna itu penggunaan kata "tidak jelas" cukup berterima. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 3 April 2019 08.34 (UTC)
- Kalau aku tilik sih sepertinya "tidak jelas" sudah pas karena sumbernya ada yang menyebutkan Nafsha sebagai saudari, tetapi ada juga yang menyebutkan Nafsha sebagai Zenobia sendiri. Mimihitam 3 April 2019 07.56 (UTC)
- Kalau saya ada saran sudah saya tulis di atas, Mas. Saya juga bingung. Kalau terjemahan bebasnya kan membingungkan tapi kalau diterapkan pada kalimat formal jadi aneh. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 3 April 2019 07.45 (UTC)
- Aku ganti jadi "tidak jelas" biar sesuai konteks, atau ada saran lain biar lebih tepat? Soalnya agak susah untuk cari kata yang benar2 pas dengan "confused" di sini, dan sumbernya sendiri memakai kata "confusion" (konteks "there is confusion"). Mimihitam 31 Maret 2019 15.40 (UTC)
- "Zenobia kemungkinan memang tidak memiliki saudara perempuan" --> teks bahasa Inggris merujuk pada keraguan/diragukan bukan kemungkinan
- Rex Aurorum Itu kalimatnya memang aku parafrase biar lebih enak dibaca. Soalnya kalau aku terjemahkan persis "Meragukan bahwa Zenobia pernah punya saudara perempuan", kesannya aneh. Atau Anda punya saran lain? Mimihitam 31 Maret 2019 15.40 (UTC)
- "Kelihatanya..." --> saltik
- Sudah dikerjakan Mimihitam 31 Maret 2019 15.40 (UTC)
- "Kelihatanya ia bukan golongan rakyat jelata..." --> kalau yang dimaksud ia disangka bukan rakyat jelata gara-gara hobi berburu. Bisa tolong diparafrasakan agar pembaca lebih paham.
- Setelah aku cek sumbernya: [5], bukan karena hobi berburu.. Sudah aku coba ubah sedikit. Mimihitam 31 Maret 2019 15.40 (UTC)
- Kenapa enggak ditambahkan aja informasinya ke artikel? ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 3 April 2019 07.45 (UTC)
- Sesuai dengan sumber yang dikutip, karena soal berburu itu keterangan dari Historia Augusta soal kegemarannya, sementara keterangan kalau dia bukan rakyat jelata salah satunya ditilik dari klaim bahwa ia adalah keturunan Wangsa Ptolemaios. Kalau aku tambahkan "ia bukan rakyat jelata karena ia punya hobi berburu" atau "bukan karena ia punya hobi berburu ia dianggap bukan golongan rakyat jelata", itu namanya riset asli. Mimihitam 3 April 2019 08.00 (UTC)
- Maksud saya kenapa info klaimnya ditambah saja. Kalimat saya kadang kala sering membuat bingung orang. Hehe ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 3 April 2019 08.25 (UTC)
- Sesuai dengan sumber yang dikutip, karena soal berburu itu keterangan dari Historia Augusta soal kegemarannya, sementara keterangan kalau dia bukan rakyat jelata salah satunya ditilik dari klaim bahwa ia adalah keturunan Wangsa Ptolemaios. Kalau aku tambahkan "ia bukan rakyat jelata karena ia punya hobi berburu" atau "bukan karena ia punya hobi berburu ia dianggap bukan golongan rakyat jelata", itu namanya riset asli. Mimihitam 3 April 2019 08.00 (UTC)
- Kenapa enggak ditambahkan aja informasinya ke artikel? ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 3 April 2019 07.45 (UTC)
- Setelah aku cek sumbernya: [5], bukan karena hobi berburu.. Sudah aku coba ubah sedikit. Mimihitam 31 Maret 2019 15.40 (UTC)
- "The archaeologist William Waddington argued in favor of Zenobius' identification as the father, assuming that his statue stood opposite to where the statue of the queen stood in Great Colonnade. However, the linguist Jean-Baptiste Chabot pointed out that Zenobius' statue stood opposite to that of Odaenathus not Zenobia and rejected Waddington's hypothesis." --> Tidak semuanya diterjemahkan?
- @Rex Aurorum oh itu memang baru ditambahkan sama penulisnya setelah aku terjemahkan. Lihat: [6]. Sudah aku tambahkan. Mimihitam 31 Maret 2019 15.40 (UTC)
- Tolong tambahkan pranala beda versinya. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 3 April 2019 07.45 (UTC)
- Kalau pranala beda versi sih tidak perlu ditambahkan, tapi kalau yang dimaksud adalah teks barunya, teksnya sudah aku tambahkan. Mimihitam 3 April 2019 08.00 (UTC)
- Maksud saya tambahkan ke sini. Biar saya enggak repot carinya. Hehe ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 3 April 2019 08.25 (UTC)
- Itu sudah saya masukkan di atas kok :P Mimihitam 3 April 2019 09.17 (UTC)
- Maksud saya beda versi di WBI. Kan salah tanggap lagi. Au ah gelap. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 3 April 2019 09.26 (UTC)
- Tolong tambahkan pranala beda versinya. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 3 April 2019 07.45 (UTC)
- @Rex Aurorum oh itu memang baru ditambahkan sama penulisnya setelah aku terjemahkan. Lihat: [6]. Sudah aku tambahkan. Mimihitam 31 Maret 2019 15.40 (UTC)
- "Jati diri Antiokhos tidak diketahui secara pasti..." --> konsistensi
Sudah dijawab di atas Mimihitam 31 Maret 2019 15.40 (UTC)- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 April 2019 08.00 (UTC)
Komentar dari Hanamanteo
- Kamus Besar Bahasa Indonesia
- Ketika meletakkan akhiran setelah kata asing, gunakan tanda hubung di antara perkataan dengan akhiran, seperti gentilicium-nya, bukan gentilicumnya.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- Syekh, bukan syeikh.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- Mengapa, bukan kenapa.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 4 Juni 2019 11.44 (UTC)
- "..., dan dugaan ini juga menghiraukan ambisi Zenobia" Apakah bermakna positif atau negatif? KBBI sendiri mengartikan "menghiraukan" dengan konteks positif, jadi jika bermakna negatif, tambahkan "tidak" sebelum "menghiraukan".
- Aku ganti jadi "mengabaikan" Mimihitam 4 Juni 2019 11.44 (UTC)
- Autokrasi, bukan otokrasi.
- Sudah
- Terdapat sebuah inskripsi yang ditemukan di Tadmur dengan tanggal Agustus 271 ..." Menurut KBBI, "tanggal" justru harus juga menyertakan hari alih-alih hanya bulan dan tahun.
- Aku ganti "dengan tanggal" jadi "dari"
- "Inskripsi ini bertanggal Agustus 271 ..." juga. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 13 Juni 2019 08.00 (UTC)
- Aku ganti "dengan tanggal" jadi "dari"
- Bagian pembuka
- Di kotak info dan bagian pembuka tertulis "sekitar tahun 240", tetapi di tubuh artikel malah tertulis sekitar tahun 240-241.
- Sudah aku tambahkan Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- Di kotak info tertulis "setelah tahun 274", sementara di bagian pembuka malah tertulis 274 saja. Apakah tahun wafatnya sudah pasti 274 atau bisa jadi 275, 276, dan tahun setelahnya?
- Sudah aku tambahkan "setelah tahun", karena tahunnya tidak diketahui secara pasti dan kemungkinan besar ya setelah dia dikalahkan oleh Aurelianus dan ditawan. Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- "... ratu Kekaisaran Tadmur (juga disebut Palmira) di wilayah Siria pada abad ke-3" Karena diikuti "Kekaisaran Tadmur", mestinya dikapitalkan.
- Sudah aku tambahkan Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- "..., dan ia juga toleran terhadap bawahan-bawahannya dan melindungi minoritas agama." Agama minoritas?
- Maknanya jadi berubah, dan "minoritas agama" sendiri istilah yang sudah sering dipakai: [7] [8] Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- Nama dan penampilan
- "Giginya amat putih sampai-sampai banyak yang mengira ia memiliki mutiara dan bukan gigi." Sepertinya agak janggal jika dia memiliki mutiara hanya gara-gara memiliki gigi yang putih. Kalau diperhatikan dari "So white were her teeth that many thought that she had pearls in place of teeth," saya kira mungkin bisa diganti dengan "Giginya amat putih sampai-sampai banyak yang mengira giginya tidak sama sebagaimana gigi lainnya, tetapi terbuat dari mutiara."
- @Hanamanteo kalau pakai pendekatan ilmiah ya janggal, tapi itu kan kalimat hiperbolis, jadi wajar kalau memang agak lebay atau tidak masuk di akal. in place of = sebagai ganti, jadi memang maknanya adalah "ia memiliki mutiara dan bukan gigi". Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- Ath-Thabari, bukan al-Tabari. Bagian lainnya juga jangan lupa.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- Na'ila az-Zabba'/Na'ilah az-Zabba', bukan Na'ila al-Zabba'. Saya tidak tahu tulisan Arabnya seperti apa, jadi kehadiran HaEr48 dan AMA Ptk sangat diharapkan. Bagian lainnya juga jangan lupa.
- Sudah dikerjakan. Soal tulisan Arab @Hanamanteo kalau tidak tahu mungkin tidak usah kita paksakan. Sewaktu peninjauan Doa yang Ditukar juga sebenarnya aku nggak setuju dengan saran yang mengharuskan ada tulisan Arab. Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- Tidak sekalian menulis pendapat Wilhelm Dittenberger juga?
- Sudah dikerjakan Itu juga baru ditambahkan penulisnya setelah aku terjemahkan. Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- Asal-usul, keluarga, dan kehidupan awal
- "Historia Augusta juga menyatakan bahwa bahasa ibu Zenobia adalah bahasa Aram Tadmur, dan ia juga fasih dalam bahasa Mesir dan Yunani dan juga bisa bertutur bahasa Latin." Terlalu banyak penggunaan "dan"
- Sudah dikerjakan Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- Karena disebutkan Zenobia lahir sekitar tahun 240, usia ketika Zenobia berusia 14 tahun juga ditambah sekitar tahun 254.
- Aku ganti jadi "(usia pernikahan yang lumrah pada masa itu)" sesuai dengan sumber Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- Strategos mestinya ditulis miring.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- "Namun, pakar bahasa Jean-Baptiste Chabot menegaskan bahwa patung Zenobius berada di depan patung Odaenathus dan bukan Zenobia, sehingga ia membantah hipotesis ini." Adakah pendapat yang menyebut patung Zenobia berada di depan patung Odaenathus?
- Tidak tahu, tapi kalaupun iya itu tidak penting, karena tujuan penyebutan patung Zenobius di hadapan landasan yang mungkin pernah menjadi tempat berdirinya patung Zenobia adalah untuk menunjukkan kalau Zenobius mungkin ayahnya Zenobia (yang ternyata salah, karena Chabot menegaskan yang di depannya itu patung Odaenathus dan bukan Zenobia). Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- "Selain itu, satu-satunya gentilicium yang muncul ..." Terlalu panjang.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- "Berdasarkan nama Zenobia dalam dialek Tadmur, yaitu Bat Zabbai, ayahnya mungkin disebut Zabbai, ..." Sudah disebutkan sebelumnya, jadi tidak perlu ditulis lagi.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- "Menurut pendapat sejarawan Richard Stoneman, ... Menurut Stoneman, ..." Pola awal kalimat sama persis, awal kalimat kedua bisa ditulis "Stoneman menambahkan ..." Catatan kaki yang sama juga ditulis di kedua kalimat, padahal semestinya cukup di kalimat terakhir.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- "Zabbai wafat tanpa meninggalkan keturunan, sehingga istrinya yang menjanda menikahi saudaranya, Antiokhos." Ganti dengan "saudara suaminya".
- Menurutku yang benar "saudaranya", karena "istrinya" = istri Zabai, jadi saudaranya = saudara Zabbai, kalau "saudara suaminya" nanti jadi "saudara suami Zabbai" dong. Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- Di artikel ini tertulis Souda, sementara di artikel Hipatia malah ditulis Suda, mohon konsistensinya.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- "Kemungkinan Zenobia tidak memiliki hubungan darah dengan Wangsa Ptolemaios, dan upaya sumber-sumber sejarah klasik untuk menilik kembali silsilah Zenobia hingga ke Wangsa Ptolemaios melalui Wangsa Seleukia diragukan kebenarannya." Tidak perlu koma.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 5 April 2019 10.32 (UTC)
- Az-Zabba', bukan Al-Zabba'.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 21 Mei 2019 08.00 (UTC)
- Ratu Tadmur
- "Pada tahun 260, Kaisar Romawi Valerianus memimpin pasukannya melawan Kaisar Shapur I dari Sassaniyah yang sebelumnya telah menyerang wilayah timur Romawi; Valerianus mengalami kekalahan dan ditangkap di dekat Edessa." Bagaimana jika "..., tetapi kalah dan ditangkap di dekat Edessa"? Ganti titik koma dengan koma saja.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 Mei 2019 07.55 (UTC)
- "Selain disematkan dengan gelar kerajaan, Odaenathus juga menerima banyak gelar Romawi, dan gelar yang paling penting adalah corrector totius orientis (Gubernur Seluruh Timur), dan ia menguasai wilayah Romawi yang terbentang dari pesisir Laut Hitam hingga Palestina." Hilangkan salah satu di antaranya.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 Mei 2019 07.55 (UTC)
- "Historia Augusta tidak mengatakan bahwa Zenobia terlibat dalam rentetan peristiwa yang berujung pada pembunuhan suaminya, dan yang disalahkan dalam catatan tersebut adalah kebobrokan moral dan kecemburuan Maeonius." Ini juga.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 Mei 2019 07.55 (UTC)
- "Proses penyerahan kekuasaan tampaknya berlangsung mulus, karena Synkellos melaporkan bahwa pembunuhan Odaenathus dan penyerahan mahkota oleh militer kepada Zenobia berlangsung hanya dalam waktu satu hari." Tidak perlu koma.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 Mei 2019 07.55 (UTC)
- "Ia memegang kekuasaan politik dan militer tertinggi di wilayah tersebut, dan bahkan kedudukannya melebihi para gubernur Romawi." Hilangkan salah satu di antaranya.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 Mei 2019 07.55 (UTC)
- "Wewenang Odaenathus bila dibandingkan dengan kaisar di Roma bisa dibilang unik dan elastis, ..." Karena apa?
- Sudah aku hapus karena di sumber pun kurang jelas maksudnya apa. Mimihitam 3 Mei 2019 08.09 (UTC)
- "..., wewenang dan kedudukan penguasa Tadmur perlu diklarifikasi, ..." Maksudnya?
- Sudah dijelaskan di kalimat berikutnya Mimihitam 3 Mei 2019 08.09 (UTC)
- "Wewenang Odaenathus ... benih perang antara Romawi dengan Tadmur." Semua kalimat mengutip catatan kaki yang sama, berarti mestinya cukup diletakkan catatan kaki di kalimat terakhir saja.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 Mei 2019 08.09 (UTC)
- "Vaballathus dapat dengan sah mengklaim ..." Terlalu panjang, perlu dipisah menjadi 2 kalimat. Raja Diraja kiranya tidak perlu diberi petik dua seperti sebelumnya.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 Mei 2019 08.09 (UTC)
- "Namun, kebenaran kisah ini meragukan, karena Heraklianus turut terlibat dalam peristiwa pembunuhan Gallienus pada tahun 268." Tidak perlu koma setelah "meragukan".
- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 Mei 2019 08.09 (UTC)
- "Walaupun begitu, kemungkinan sang ratu menguasai ..." Terlalu panjang, perlu dipisah menjadi 2 kalimat.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 Mei 2019 08.09 (UTC)
- "Terdapat bukti-bukti tidak langsung ..." Ini juga.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 Mei 2019 08.09 (UTC)
- Pranalakan Klaudius Gothikus.
- Sudah kok di bagian sebelumnya Mimihitam 3 Mei 2019 08.09 (UTC)
- "Tidak diketahui secara pasti ..." Terlalu panjang, perlu dipisah menjadi 2 kalimat.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 Mei 2019 08.09 (UTC)
- "Upaya untuk menundukkan wilayah Siria tidaklah sulit, karena Zenobia sudah memiliki banyak pendukung di daerah tersebut, ..." Tidak perlu koma setelah "sulit".
- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 Mei 2019 08.09 (UTC)
- "..., khususnya di Antiokhia, ibu kota tradisional Siria." Bagaimana jika dipindahkan ke "..., yang menuliskan bahwa sang ratu memiliki tempat tinggal di Antiokhia."?
- Maknanya jadi berubah dong? Mimihitam 3 Mei 2019 08.09 (UTC)
- Vir clarissimus rex consul imperator dux Romanorum mungkin bisa ditulis terjemahannya juga?
- Agak susah untuk menerjemahkannya ke bahasa Indonesia, karena orang malah bakal bingung kok ada "raja konsul kaisar adipati Romawi" (ini terjemahan harfiah loh). Mimihitam 3 Mei 2019 08.15 (UTC)
- "Namun, dugaan ini mengabaikan fakta bahwa jalur dagang Sungai Efrat hanya sebagian yang terganggu, ..." "hanya sebagian jalur dagang Sungai Efrat" mungkin lebih tepat.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 Mei 2019 08.09 (UTC)
- "Watson memeriksa karya Zonaras dan Synkellos dan mengabaikan catatan Zosimos, dan dari hasil penyelidikan ini, ..." Hilangkan hingga "dan" hanya disebutkan sekali.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 3 Mei 2019 08.09 (UTC)
- "Pertempuran terakhir berlangsung di Benteng Babilon, dan Tenagino Probus sendiri tengah mengungsi di benteng tersebut." Tidak perlu koma.
- Kenapa tidak perlu? Mimihitam 26 Mei 2019 07.37 (UTC)
- "Dalam pertempuran ini, Romawi sebenarnya lebih unggul, karena mereka sudah memilih lokasi perkemahan mereka dengan baik." Tidak perlu koma terakhir.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 26 Mei 2019 07.37 (UTC)
- "Namun, Timagenes sudah mengenal medan di Mesir, dan pasukannya menyergap sisi belakang Romawi." Tidak perlu koma terakhir.
- Kenapa tidak perlu? Mimihitam 26 Mei 2019 07.37 (UTC)
- "Pasukan Tadmur berhasil merebut Galatia, dan menurut Zosimos mereka juga berhasil mencapai kota Ankira." Tidak perlu koma.
- Kenapa tidak perlu? Mimihitam 26 Mei 2019 07.37 (UTC)
- "Kotanya sendiri menerima banyak dewa-dewi." Maksudnya?
- Dewa-dewi dari kebudayaan lain pun bisa diterima. Mimihitam 4 Juni 2019 11.43 (UTC)
- Kalau begitu, mungkin bisa diganti dengan "Di wilayah yang dipimpinnya, rakyatnya juga dapat menyembah dewa-dewi dari kebudayaan lain." Kesannya janggal jika pembaca malah menafsirkan kalimat itu dengan kunjungan dewa-dewi ke wilayah itu. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 11 Juni 2019 06.00 (UTC)
- Sudah dikerjakan
- "Istana Tadmur kemungkinan didominasi oleh ..." Terlalu panjang, perlu dipisah menjadi 2 kalimat.
- Sayangnya tidak bisa dipisah, karena kalau dipisah jadi tidak berpadu. Mimihitam 4 Juni 2019 11.43 (UTC)
- "Nikostratus membuat tulisan mengenai sejarah Kekaisaran Romawi dari masa Filipus si Arab hingga Odaenathus, dan menggambarkan Odaenathus sebagai "pewaris kekaisaran yang sah" dan membandingkan keberhasilannya dengan masa-masa kekuasaan kaisar lain yang dianggap kacau." Hilangkan salah satu di antaranya.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 4 Juni 2019 11.43 (UTC)
- "Sofis" mungkin bisa diberi penjelasan singkat dalam kurung?
- Sudah
- "... bahwa budaya Yunani tidak lahir di Yunani, tetapi diambil dari wilayah Timur Dekat." Maksudnya kebudayaan Yunani itu berasal dari wilayah Timur Dekat?
- Menurut "para cendekiawan Siria" pada zaman Zenobia, iya. Menurut mereka loh ya, dan sudah ada tulisannya di situ.
- "Istana Tadmur kemungkinan didominasi oleh ..." Terlalu panjang, perlu dipisah menjadi 2 kalimat.
- Sudah
- Kalimat "Dalam waktu ... Pernyataan senada ..." mengutip rujukan yang sama, mestinya cukup diletakkan di kalimat terakhir.
- Sudah
- Kalimat "Menurut cendekiawan Prancis Javier Teixidor, ... Teixidor meyakini ..." juga.
- Sudah
- "Walaupun sumber-sumber Talmud tidak menyukai Tadmur ..." Mungkin bisa diganti dengan "tidak menulis Tadmur dalam konteks yang positif"?
- Sudah
- Kekebalan bisa diberi pranala?
- Takutnya agak anakronistis kalau dihubungkan dengan kekebalan hukum, karena itu konsep hukum internasional yang baru lahir Pasca-Perjanjian Westfalen
- Sepertinya ada kesalahan pranala di "Raja Ptolemaios Euergetes (I atau II)", karena malah tidak mengarah ke artikel Ptolemaios VIII Physkon.
- Sudah
- Polis sepertinya perlu ditulis miring karena merupakan istilah asing.
- Sudah
- "Pada mulanya, gelar-gelar yang diambil oleh Zenobia untuk dirinya dan anaknya menunjukkan bahwa ia adalah bawahan Romawi dan pelindung perbatasan timur (dan gelar semacam ini sendiri juga diwarisi dari Odaenathus)." Terlalu banyak "dan".
- Sudah
- "..., meskipun ia masih menyajikan anaknya sebagai sosok yang tunduk kepada kaisar." Agak janggal, bagaimana jika "mencitrakan" atau "menampilkan"?
- Sudah. Bagus sekali.
- Tetradrakhma mestinya ditulis miring.
- Sudah
- "Zenobia juga mungkin sadar bahwa ..." Rujukan yang dikutip sama, mestinya cukup diletakkan di kalimat terakhir.
- Sudah
- "Pada saat yang sama, ada juga pasukan Romawi yang dikirim ke Mesir pada Mei 272; pada awal bulan Juni, ...." Ganti titik koma dengan titik.
- Sudah
- "Setelah mengalahkan sebuah garnisun Tadmur ..." Rujukan yang dikutip sama, mestinya cukup diletakkan di kalimat terakhir.
- Sudah
- "Pasukan Tadmur ... Namun, akibat gairah kemenangan, ..." Ini juga.
- Sudah
- "..., dan mungkin pada saat ini telah dilakukan upaya perundingan yang sia-sia.Menurut Historia Augusta, Zenobia berkata bahwa ia akan melawan Aurelianus dengan bantuan dari Persia; namun, kisah ini mungkin dikarang dan dimanfaatkan oleh kaisar untuk menghubung-hubungkan Zenobia dengan musuh bebuyutan Romawi. Jika persekutuan semacam ini memang pernah dibentuk, perang perbatasan dengan cakupan yang lebih luas seharusnya sudah terjadi; akan tetapi, Persia sama sekali tidak mengirim pasukan untuk membantu Zenobia." Ini juga.
- Sudah
- Penangkapan dan nasib
- "Aurelianus mengirim Zenobia dan anaknya ... Pengadilan ini diikuti ... Menurut Historia Augusta dan Zosimos, ... Laporan bahwa sang ratu ..." Ini juga.
- Sudah
- "Nasib Zenobia setelah pengadilan di Emesa ... Zosimos menulis bahwa ..." Ini juga.
- Sudah
- Gelar
- "Sang ratu tidak pernah diakui ..." Ini juga.
- Sudah
- "..., ia mengambil gelar Augusta (maharani) pada tahun 272, ..." Tidak perlu karena sudah disebutkan di subbagian #Menjadi Maharani dan menantang Romawi.
- Sudah
- Keturunan
- "...; nama ibu mereka tidak terukir di cap tersebut dan capnya sendiri tidak memberikan tanggalnya." Bagaimana jika "...; nama ibu mereka dan tanggal pembuatan tidak terukir di cap tersebut." agar lebih efektif?
- Sudah
- "..., sementara nama Timolaus bisa jadi hanya dikarang saja, ..." Tidak efektif. "Dikarang" mestinya diganti "karangan".
- Sudah
- "..., ia mungkin adalah anak yang bukan keturunan Odaenathus; ..." Bagaimana jika "..., ia mungkin tidak berasal dari keturunan Odaenathus; ..."
- Sudah
- Disambiguasi
- Syam, Athena, Eusebius.
- Halaman Syam bukan disambiguasi. Athena dan Eusebius sudah diganti. Mimihitam 3 Mei 2019 08.15 (UTC)
@Hanamanteo @HaEr48 aku sudah kerjakan semua. Kalau misalkan sudah tidak ada komentar lagi/yang tersisa hanya hal-hal kecil yang bisa diubah sendiri, apakah sudah bisa disetujui, mengingat pengusulannya sudah berjalan selama hampir tiga bulan? Terima kasih. Mimihitam 13 Juni 2019 18.21 (UTC)
Komentar dari Masjawad99
Saran dari saya hanya perihal susunan kalimat, diksi, dan ejaan. Kalau konten artikelnya sendiri sudah sangat layak untuk jadi AP.
- Terlalu banyak "dan". Mungkin tidak terlalu mengganggu kalau dalam bahasa Inggris, tapi untuk teks berbahasa Indonesia rasanya kurang natural, perlu divariasikan lagi.
- "Suaminya menjadi raja pada tahun 260 dan berhasil ... mengalahkan Kekaisaran Sassaniyah dan menstabilkan wilayah..." Ganti salah satu jadi "serta".
- Sudah dikerjakan saya mekarkan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- "... sebagai penguasa seluruh wilayah Timur Romawi, dan bahkan ia berhasil..." Tidak perlu.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- "... menyatakan anaknya sebagai kaisar dan mengambil gelar maharani, dan pada saat yang sama juga memisahkan Tadmur..." Hapus yang kedua, pecah jadi dua kalimat.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- "Ia menerima para cendekiawan dan filsuf, dan ia juga toleran terhadap bawahan-bawahannya dan melindungi minoritas agama." Tidak perlu "dan ia juga". Ganti salah satu dari "dan" yang lain jadi "serta".
- Sudah dikerjakan saya mekarkan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- "Kebangkitan dan kejatuhannya telah mengilhami para sejarawan, seniman, dan penulis, dan ia kini dianggap sebagai simbol patriotisme..." Ganti jadi "serta".
- Sudah dikerjakan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- "... banyak yang mengira ia memiliki mutiara dan bukan gigi." Ganti jadi "alih-alih".
- Sudah dikerjakan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- "Keterangan mengenai asal-usul Zenobia dan anggota keluarganya sangat jarang ditemui dan juga saling bertentangan." Ganti yang pertama jadi "serta". Tidak perlu "juga" untuk yang kedua.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- "... pada suku-suku dan hubungan antar mereka, dan juga dipenuhi dengan legenda." Ganti jadi "serta".
- Sudah dikerjakan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- "... ketidakmampuannya dalam melindungi provinsi-provinsi yang jauh, dan hal ini mungkin membuat Zenobia merasa yakin..." Pecah dua kalimatnya, ganti jadi titik.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- "... Gary K. Young menyebut serangan Blemmyae dan pendudukan Koptos" Ganti jadi "serta".
- Sudah dikerjakan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- "... ia terbiasa dengan bahasa dan budaya yang berbeda-beda, dan kotanya sendiri menerima banyak dewa-dewi." Ganti yang pertama jadi "serta", atau ganti yang kedua jadi titik koma.
- Sudah dikerjakan saya mekarkan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- "... berasal dari masa sesudah Kleopatra dan Antonius, dan satu-satunya sosok "ratu dan raja" yang menguasai Mesir..." Mungkin yang pertama bisa diganti "serta". Yang kedua mungkin jadi "sementara"?
- Malah jadi aneh kalau diubah. Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- "... tidak lagi memasukkan gambar Aurelianus pada koin-koin pada April 272 dan juga mengeluarkan koin-koin tetradrakhma baru atas nama Vaballathus (disebut Augustus) dan Zenobia (disebut Augusta)." Ganti yang pertama jadi "sejak", yang kedua tidak perlu "juga", yang ketiga bisa jadi "serta".
- Sudah dikerjakan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- ... dan masih banyak lagi. Mungkin kalau sempat boleh coba diperbagus. Kalau tidak juga tidak apa, ini hanya saran agar tulisannya terasa lebih natural saja.
- Kalau ada lagi silakan dimasukkan di sini. Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- "Suaminya menjadi raja pada tahun 260 dan berhasil ... mengalahkan Kekaisaran Sassaniyah dan menstabilkan wilayah..." Ganti salah satu jadi "serta".
- "Pada hari berikutnya, Aurelianus memasuki kota tersebut, dan kemudian ia dan pasukannya bergerak ke selatan." Mungkin lebih pas "Pada hari berikutnya, Aurelianus memasuki kota tersebut, sebelum kemudian bergerak ke selatan bersama pasukannya."
- Sudah dikerjakan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- "Pada tahun 391, Uskup Agung Ioannes Krisostomus juga mengeluarkan pernyataan yang senada, dan begitu pula dengan seorang penulis kronik Kristen Siria dari sekitar tahun 664 dan Uskup Bar Hebraeus pada abad ke-13." Mungkin lebih pas "Pernyataan senada dikeluarkan oleh Uskup Agung Ioannes Krisostomus pada tahun 391, seorang penulis kronik Kristen Siria dari sekitar tahun 664, dan Uskup Bar Hebraeus pada abad ke-13."
- Sudah dikerjakan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- "... Maeonius sempat sesaat menjadi kaisar dan lalu ia dibunuh oleh pasukan-pasukannya." Mungkin lebih pas "... Maeonius sempat menjadi kaisar untuk sesaat, tetapi ia lalu dibunuh oleh pasukan-pasukannya."
- Sudah dikerjakan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- Kalau mau pakai transkripsi (fonetis) alih-alih transliterasi, maka
- seluruh kata sandang "al" harus diasimilasikan jika bertemu huruf syamsiah, seperti "az-Zabba" (bukan "al-Zabba")
- Sudah dikerjakan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
- al-'Uqud al-durriyya fi tarikh al-mamlaka al-Suriyya akan menjadi al-'Uqud ud-durriyyah fi tarikh ul-mamlakat us-Suriyyah. Tapi ini kayaknya nggak perlu diganti, soalnya ini kutipan judul buku, takutnya malah nanti susah dicari.
- seluruh kata sandang "al" harus diasimilasikan jika bertemu huruf syamsiah, seperti "az-Zabba" (bukan "al-Zabba")
- Sepertinya penggunaan kata "tinggalan" sebagai padanan legacy kurang umum. Saya lebih suka pakai "peninggalan sejarah" (meskipun ini juga bisa disalahartikan sebagai peninggalan dalam bentuk fisik).
- Sudah dikerjakan Mimihitam 21 Mei 2019 07.59 (UTC)
Mungkin itu saja dulu. Masjawad99💬 20 Mei 2019 11.42 (UTC)
- @Mimihitam: Lanjutan perihal "dan":
- "Aurelianus melewati musim dinginnya pada tahun 271–272 di Bizantium,[165] dan kemungkinan pasukannya menyeberangi Selat Bosporus dan memasuki Asia Kecil pada April 272." Ganti yang kedua jadi "serta" atau mekarkan setelah "Bizantium".
- Sudah dikerjakan Mimihitam 23 Mei 2019 21.57 (UTC)
- "Aurelianus dan pasukannya meneruskan pergerakannya dan akhirnya mereka berhadapan dengan Zenobia dan pasukannya dalam Pertempuran Emesa." Hapus "-nya" di "pergerakannya", ganti seluruh teks hijau pertama dengan "hingga"; yang kedua ganti dengan "beserta".
- Sudah dikerjakan Mimihitam 23 Mei 2019 21.57 (UTC)
- "Aurelianus mengirim Zenobia dan anaknya ke Emesa untuk diadili, dan pengadilan ini diikuti..." Pecah dua.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 23 Mei 2019 21.57 (UTC)
- "... Hairan II adalah anak Zenobia, dan ia juga menambahkan bahwa Herodiannus..." Ini juga.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 23 Mei 2019 21.57 (UTC)
- "... karya penulis kuno dan modern yang bersifat romantik dan juga dilandasi..." Ganti jadi "maupun".
- Sudah dikerjakan Mimihitam 23 Mei 2019 21.57 (UTC)
- "... ditemani oleh para kasim dan bukan dayang-dayang..." Ganti jadi "alih-alih".
- Sudah dikerjakan Mimihitam 23 Mei 2019 21.57 (UTC)
- "... ia konon disambut dengan nyanyian dan tarian, dan para prajurit Badui..." Ganti jadi "serta".
- Sudah dikerjakan Mimihitam 23 Mei 2019 21.57 (UTC)
- "Penulis novel dan dramawan seperti Haley Elizabeth Garwood dan Nick Dear juga pernah menulis tentang sang ratu." Ganti salah satu jadi "serta".
- Kalimatnya sudah aku sesuaikan Mimihitam 23 Mei 2019 21.57 (UTC)
- "Aurelianus melewati musim dinginnya pada tahun 271–272 di Bizantium,[165] dan kemungkinan pasukannya menyeberangi Selat Bosporus dan memasuki Asia Kecil pada April 272." Ganti yang kedua jadi "serta" atau mekarkan setelah "Bizantium".
- "Ia menganggap serius gelar dan tanggung jawab yang ia emban untuk anaknya dan programnya jauh lebih mencakup semua dan imajinatif daripada suaminya Odenathus, tidak sekadar lebih ambisius." Agak janggal. Mungkin lebih pas kalau dimekarkan setelah "anaknya". Teks hijau mungkin bisa disusun ulang jadi "Program-programnya tidak hanya lebih ambisius daripada suaminya Odenathus, tetapi juga jauh lebih menyeluruh dan imajinatif."
- @Masjawad99 itu terjemahan kutipan dari bahasa Inggris, makanya strukturnya masih aku samakan. Mimihitam 23 Mei 2019 21.57 (UTC)
- @Mimihitam Dapat diterima, tapi menurut saya "ecumenical" tetap lebih tepat diterjemahkan sebagai "menyeluruh", bukan "mencakup semua". Masjawad99💬 24 Mei 2019 00.00 (UTC)
- Sudah dikerjakan Mimihitam 27 Mei 2019 10.06 (UTC)
- @Masjawad99 itu terjemahan kutipan dari bahasa Inggris, makanya strukturnya masih aku samakan. Mimihitam 23 Mei 2019 21.57 (UTC)
- "Risalah sejarah Suriah lainnya ditulis oleh Jurji Yanni pada tahun 1881,[223] dan Yanni menyebut Zenobia sebagai "putri tanah air" dan merindukan "masa lalu agung"nya." Mungkin lebih pas "Dalam risalah sejarah Suriah lainnya yang ditulis pada tahun 1881, Jurji Yanni menyebut Zenobia sebagai..."
- Sudah dikerjakan Mimihitam 23 Mei 2019 21.57 (UTC)
- "Zenobia yang sesungguhnya sulit dipahami, mungkin tidak dapat digapai, dan para novelis, dramawan, dan sejarawan dapat meresapi bukti-bukti yang tersedia, tetapi masih perlu berspekulasi" Mungkin lebih pas kalau yang pertama diganti titik koma, lalu tambahkan "mereka" setelah tetapi.
- @Masjawad99 itu terjemahan kutipan dari bahasa Inggris, makanya strukturnya masih aku samakan. Mimihitam 23 Mei 2019 21.57 (UTC)
- Okelah kalau begitu. Masjawad99💬 24 Mei 2019 00.00 (UTC)
- @Masjawad99 itu terjemahan kutipan dari bahasa Inggris, makanya strukturnya masih aku samakan. Mimihitam 23 Mei 2019 21.57 (UTC)
Oke, mungkin sampai sini saja peninjauannya. Masjawad99💬 22 Mei 2019 12.18 (UTC)
Peninjauan gambar (HaEr48)
Hampir semua gambar sudah OK dari segi hak cipta, kecuali Berkas:OldSyrian500front.png yang agak janggal, karena tag yang diberikan menyebutkan hak ciptanya berlaku sekurangnya 50 tahun, sedangkan 1998 belum sampai 50 tahun yang lalu. HaEr48 (bicara) 16 April 2019 03.44 (UTC)
- Sudah aku sembunyikan Mimihitam 3 Mei 2019 08.10 (UTC)
@Hanamanteo dan Rex Aurorum: apakah akan melanjutkan peninjauan ini? Aku lihat yang dikomentari baru bagian-bagian awal. Ataukah sudah selesai meninjau? HaEr48 (bicara) 16 April 2019 03.27 (UTC)
- HaEr48 Mengingat beberapa hari ke depan saya masih memiliki kesibukan di dunia nyata, sementara ini saya tak bisa memberikan komentar di sini. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 16 April 2019 06.25 (UTC)
- @Hanamanteo: Masih berniat melanjutkan, atau sampai di sini saja? HaEr48 (bicara) 14 Mei 2019 02.39 (UTC)
- HaEr48 Masih belum selesai, akan diupayakan dilanjutkan bila memiliki waktu yang cukup. Harap maklum. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 14 Mei 2019 06.26 (UTC)
- @HaEr48: Saya sudah selesai meninjau. Maaf baru membalas. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 16 Mei 2019 15.21 (UTC)
- HaEr48 Masih belum selesai, akan diupayakan dilanjutkan bila memiliki waktu yang cukup. Harap maklum. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 14 Mei 2019 06.26 (UTC)
- @Hanamanteo: Masih berniat melanjutkan, atau sampai di sini saja? HaEr48 (bicara) 14 Mei 2019 02.39 (UTC)
Komentar dari Albertus Aditya
- Pembuka
- "sekitar tahun 240/241 – setelah tahun 274 M", bisa ditambahkan keterangan lahir dan mati seperti pada artikel biografi umumnya.
- Aku sudah tambahkan kata "lahir" dan "wafat", tapi tanggal lahir serta tanggal dan tempat dia wafat tidak diketahui secara pasti, jadi templatnya nggak bisa dipakai. Mimihitam 9 Juni 2019 12.17 (UTC)
- Selesai. Di {{lahirmati}} menggunakan kata "meninggal" jadi saya samakan.
- Aku sudah tambahkan kata "lahir" dan "wafat", tapi tanggal lahir serta tanggal dan tempat dia wafat tidak diketahui secara pasti, jadi templatnya nggak bisa dipakai. Mimihitam 9 Juni 2019 12.17 (UTC)
- "Ia pernah menikah dengan penguasa kota Tadmur, Odaenathus. Suaminya menjadi raja pada tahun 260.", apakah suami yang menjadi raja Odaenathus? Raja di mana? Kalau iya, mungkin sebaiknya jadi satu kalimat saja.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 9 Juni 2019 12.17 (UTC)
- Nama dan penampilan
- grup referensi apakah bisa diubah dari "note" ke "keterangan/catatan"?
- @Albertus Aditya wah aku kurang tahu caranya, sepertinya sudah otomatis dari MediaWikinya. Mimihitam
- Sudah saya ubah, namun saya tidak tahu selama ini konvensi yang dipakai apa; sementara ini saya ubah jadi "ket."
- @Albertus Aditya wah aku kurang tahu caranya, sepertinya sudah otomatis dari MediaWikinya. Mimihitam
- "Tidak ada patung Zenobia dari zamannya yang telah ditemukan di Tadmur atau di tempat lain", mungkin bisa diperjelas?
- Maksudnya tidak ada patung Zenobia yang dibuat pada zamannya yang telah ditemukan di Tadmur atau di tempat lain. Aku nggak masukkan "yang dibuat" karena takut terlalu banyak "yang". Mimihitam 9 Juni 2019 12.17 (UTC)
- Yang membingungkan untuk saya adalah "Zenobia yang dibuat pada zamannya", apakah maksudnya ada Zenobia lain pada zaman itu?
- Bacanya sambil lihat konteks dong, kan udah jelas ada tulisan "patung Zenobia". Mimihitam 11 Juni 2019 09.38 (UTC)
- Maksudnya tidak ada patung Zenobia yang dibuat pada zamannya yang telah ditemukan di Tadmur atau di tempat lain. Aku nggak masukkan "yang dibuat" karena takut terlalu banyak "yang". Mimihitam 9 Juni 2019 12.17 (UTC)
- Bukti epigraf
- "Sejarawan Trevor Bryce mengusulkan bahwa Zenobia", mungkin lebih ke menyatakan pemikiran?
- Aku ganti jadi "berpendapat" Mimihitam 9 Juni 2019 12.17 (UTC)
- Aku ganti jadi "berpendapat" Mimihitam 9 Juni 2019 12.17 (UTC)
- "mengenai seorang atau sejumlah ratu Arab nomaden.[47][46]", bisa ditukar urutannya?
- Sudah dikerjakan Mimihitam 9 Juni 2019 12.17 (UTC)
- Ok. Tapi masih ada "ras (penguasa) Tadmur.[23][21]", mungkin bisa juga sambil dilihat kalau ada yang perlu ditukar di tempat lain.
- Sudah dikerjakan Mimihitam 9 Juni 2019 12.17 (UTC)
- "Benteng Az-Zabba' sendiri kemungkinan", belum disebutkan sebelumnya namun sudah ada kata "sendiri".
- Sebenarnya sudah disebutkan di paragraf sebelumnya, tetapi sudah saya ganti. Mimihitam 9 Juni 2019 12.17 (UTC)
Saya baru selesai membaca sampai bagian itu. Secara umum (sampai pada bagian epigraf) sudah ditulis dengan baik. Hanya saja secara umum pranala merahnya masih 'agak' banyak untuk setingkat AP, dan kategori selain tentang kelahiran dan kematian juga masih merah. Juga artikel ini belum memiliki templat navigasi (bandingkan dengan en.wp yang menaruh en:Template:Palmyra) atau mungkin juga kotak suksesi. Saya juga belum sempat membaca komentar di atas, sehingga mungkin sudah ada yang terjawab di atas.
- Sebenarnya pranala merahnya sudah terbilang sedikit, tapi sudah saya kurangi lagi. Untuk templat navigasi, ini bukan kriteria AP, jadi tidak wajib. Mimihitam 9 Juni 2019 12.51 (UTC)
- Tidak wajib, tetapi menjadi lebih baik jika ditambahkan. Mungkin akan saya tambahkan sendiri setelah ini.
Salam. Albertus Aditya (bicara) 9 Juni 2019 11.24 (UTC)
- Sumber kuno
- Keterangan 4: "orang Mesir kepada Kleopatra-Kleopatra mereka", agak aneh susunan kalimatnya.
- Itu namanya pleonasme. Bacanya harus sambil lihat konteks makanya. "dengan rayuan yang memalukan seperti yang dilakukan orang Parthia kepada Semiramis, orang Mesir kepada Kleopatra-Kleopatra mereka, orang Kares kepada Artemisia, atau rakyat Tadmur kepada Zenobia." Mimihitam 11 Juni 2019 09.38 (UTC)
- Itu namanya pleonasme. Bacanya harus sambil lihat konteks makanya. "dengan rayuan yang memalukan seperti yang dilakukan orang Parthia kepada Semiramis, orang Mesir kepada Kleopatra-Kleopatra mereka, orang Kares kepada Artemisia, atau rakyat Tadmur kepada Zenobia." Mimihitam 11 Juni 2019 09.38 (UTC)
- takhta Ptolemaios[41] Kemungkinan Zenobia; apakah ini pergantian kalimat atau mau diteruskan?
- Sudah dikasih titik. Mimihitam 11 Juni 2019 09.38 (UTC)
- Sudah dikasih titik. Mimihitam 11 Juni 2019 09.38 (UTC)
- "dan catatan mengenai dirinya yang paling romantik berasal dari Ath-Thabari"; mungkin ada perbandingannya?
- Menurut sumbernya tidak ada
- Menurut sumbernya tidak ada
- Jadhimah bin Malik bisa diberi pranala dalam?
- Sudah dikerjakan
- Sudah dikerjakan
- Permaisuri
- "Apabila hal ini benar, menurut Southern, Zenobia", seperti riset asli?
- Sudah jelas ada tulisan "menurut Southern", gimana bisa jadi riset asli? Mimihitam 11 Juni 2019 09.38 (UTC)
- Sudah jelas ada tulisan "menurut Southern", gimana bisa jadi riset asli? Mimihitam 11 Juni 2019 09.38 (UTC)
- "yang disalahkan dalam catatan tersebut", bisa diubah?
- Sudah dikerjakan
- Keterangan gambar: "Odaenathus, sebuah patung kepala dari dasawarsa 250-an.", sepertinya perlu diperhalus.
- Sepertinya tidak ada masalah.
- Sepertinya tidak ada masalah.
- Wali penguasa
- "Vaballathus langsung mendapatkan gelar-gelar ayahnya (berkat tindakan Zenobia), dan inskripsi pertama yang mencatat dirinya menyebutnya dengan gelar Raja Diraja", ada dua partikel "nya" yang agak membuat sedikit kabur.
- Sudah aku penggal kalimatnya
- Sudah aku penggal kalimatnya
- Mungkin bisa diurutkan ceritanya dari bekas peninggalan Odaenathus, baru kemudian cerita menjadi wali penguasa, pengukuhan dst. Agak ragu memang untuk memberi tanggapan ini, tetapi mungkin pengembang/pengusul bisa membaca ulang pada bagian ini.
- Peninggalannya sebenarnya sudah ada di bagian awal ("Setelah berhasil memenangkan sejumlah pertempuran melawan Sassaniyah, ia dimahkotai sebagai Raja Diraja Timur pada tahun 263.[52] Odaenathus memahkotai putra sulungnya, Herodianus, sebagai penguasa pendamping.[53] Selain disematkan dengan gelar kerajaan, Odaenathus juga menerima banyak gelar Romawi. Gelar yang paling penting adalah corrector totius orientis (Gubernur Seluruh Timur), dan ia menguasai wilayah Romawi yang terbentang dari pesisir Laut Hitam hingga Palestina"). Di bagian "pengukuhan kekuasaan" lebih fokus ke upaya Zenobia untuk memperkuat kekuasaannya selepas kematian suaminya, dengan sedikit informasi latar belakang supaya pembaca tidak lost. Mimihitam 11 Juni 2019 09.38 (UTC)
- Peninggalannya sebenarnya sudah ada di bagian awal ("Setelah berhasil memenangkan sejumlah pertempuran melawan Sassaniyah, ia dimahkotai sebagai Raja Diraja Timur pada tahun 263.[52] Odaenathus memahkotai putra sulungnya, Herodianus, sebagai penguasa pendamping.[53] Selain disematkan dengan gelar kerajaan, Odaenathus juga menerima banyak gelar Romawi. Gelar yang paling penting adalah corrector totius orientis (Gubernur Seluruh Timur), dan ia menguasai wilayah Romawi yang terbentang dari pesisir Laut Hitam hingga Palestina"). Di bagian "pengukuhan kekuasaan" lebih fokus ke upaya Zenobia untuk memperkuat kekuasaannya selepas kematian suaminya, dengan sedikit informasi latar belakang supaya pembaca tidak lost. Mimihitam 11 Juni 2019 09.38 (UTC)
- Budaya
- Paragraf kedua tidak menyebutkan peran Zenobia, mungkin bisa ditambahkan?
- Sudah
- Administrasi
- Judul bagian ini sepertinya tidak terlalu sesuai dengan isinya.
- Aku ganti jadi pemerintahan
Bagian lain saya baca secara cepat (skim) dan saya tidak memberikan komentar lebih lanjut untuk bagian di bawahnya. Salam. Albertus Aditya (bicara) 10 Juni 2019 05.23 (UTC)
- Dari saya sudah cukup. Terima kasih. Albertus Aditya (bicara) 13 Juni 2019 23.13 (UTC)
Kesimpulan
- Glorious Engine: sudah diperbaiki oleh pengusul.
- Rex Aurorum: sudah selesai per 16 Mei 2019
- Hanamanteo: sudah diperbaiki oleh pengusul per 13 Juni 2019, meskipun mungkin masih ada beberapa tambahan karena pengusul tidak memperbarui komentarnya.
- HaEr48: sudah selesai per 16 April 2019.
- Masjawad99: sudah selesai per 22 Mei 2019.
- Albertus Aditya: sudah selesai per 13 Juni 2019.
Mengingat waktu diskusi yang telah mencapai 3 bulan (dimulai 20 Maret 2019) dan belum ada lagi komentar yang belum diperbaiki, maka pengusulan artikel ini dinyatakan ditutup dan artikel ini disetujui. 20 Juni 2019 06.34 (UTC)
- Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.