Lompat ke isi

Indosiar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
LeapofAzzam (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 55: Baris 55:
terr serv 21 = [[Manado]] |
terr serv 21 = [[Manado]] |
terr chan 21 = 44 UHF |
terr chan 21 = 44 UHF |
terr serv 22 = [[Medan]] |
terr serv 22 = [[Mataram]] |
terr chan 22 = 23 UHF |
terr chan 22 = 40 UHF |
terr serv 23 = [[Pacitan]] |
terr serv 23 = [[Medan]] |
terr chan 23 = 32 UHF |
terr chan 23 = 23 UHF |
terr serv 24 = [[Padang]] |
terr serv 24 = [[Pacitan]] |
terr chan 24 = 49 UHF |
terr chan 24 = 32 UHF |
terr serv 25 = [[Palembang]] |
terr serv 25 = [[Padang]] |
terr chan 25 = 28 UHF |
terr chan 25 = 49 UHF |
terr serv 26 = [[Pangkal Pinang]] |
terr serv 26 = [[Palembang]] |
terr chan 26 = 23 UHF |
terr chan 26 = 28 UHF |
terr serv 27 = [[Pekanbaru]] |
terr serv 27 = [[Pangkal Pinang]] |
terr chan 27 = 28 UHF |
terr chan 27 = 23 UHF |
terr serv 28 = [[Pontianak]] |
terr serv 28 = [[Pekanbaru]] |
terr chan 28 = 23 UHF |
terr chan 28 = 28 UHF |
terr serv 29 = [[Semarang]] |
terr serv 29 = [[Pontianak]] |
terr chan 29 = 27 UHF |
terr chan 29 = 23 UHF |
terr serv 30 = [[Situbondo]] |
terr serv 30 = [[Semarang]] |
terr chan 30 = 49 UHF |
terr chan 30 = 27 UHF |
terr serv 31 = [[Surabaya]] |
terr serv 31 = [[Situbondo]] |
terr chan 31 = 28 UHF |
terr chan 31 = 49 UHF |
terr serv 32 = [[Tegal]] |
terr serv 32 = [[Surabaya]] |
terr chan 32 = 51 UHF |
terr chan 32 = 28 UHF |
terr serv 33 = [[Yogyakarta]] |
terr serv 33 = [[Tegal]] |
terr chan 33 = 28 UHF |
terr chan 33 = 51 UHF |
terr serv 34 = [[Yogyakarta]] |
terr chan 34 = 28 UHF |
cable serv 1 = [[First Media]] |
cable serv 1 = [[First Media]] |
cable chan 1 = 13 |
cable chan 1 = 13 |

Revisi per 7 Juli 2019 08.40

Indosiar
PT Indosiar Visual Mandiri
Wilayah siaranNasional
Kantor pusatJl. Damai No. 11, Daan Mogot, Jakarta, Indonesia
SloganMemang Untuk Anda
PemilikSalim Group (1995–2004)
Indosiar Karya Media (2004–2013)
Surya Citra Media (2013-sekarang)
Media streaming
UseeTVIndosiar

Indosiar adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Stasiun televisi ini beroperasi dari Daan Mogot, Jakarta Barat. Indosiar awalnya didirikan dan dikuasai oleh Salim Group. Pada tahun 2004, Indosiar merupakan bagian dari PT. Indosiar Karya Media Tbk. (sebelumnya PT. Indovisual Citra Persada) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Pada 13 Mei 2011, mayoritas saham PT. Indosiar Karya Media Tbk. dibeli oleh PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk., pemilik SCTV (melalui SCM sebelum bergabung dengan IDKM) dan O Channel, menjadikan ketiga stasiun televisi berada dalam satu pengendalian.[1][2] Kini, stasiun televisi ini resmi dikuasai oleh SCM pasca bergabung dengan IDKM dan "bersaudara" dengan SCTV.

Sejarah

Indosiar memulai siarannya dalam bentuk siaran percobaan pada Agustus 1994. Pada siaran percobaannya, Indosiar hanya menampilkan daftar stasiun pemancarnya saja

Indosiar resmi mengudara pada 11 Januari 1995. Dalam siarannya, Indosiar banyak menekankan kebudayaan. Salah satu program kebudayaan yang selalu ditayangkan adalah acara pertunjukan wayang pada malam minggu.

Bentuk logo Indosiar yang sangat mirip dengan bentuk logo Television Broadcasts Limited, Hongkong. Awalnya, Indosiar memang banyak menayangkan drama-drama Hongkong. Seperti misalnya serial Return of The Condor Heroes yang dibintangi oleh Andy Lau, To Liong To yang dibintangi oleh Tony Leung yang keduanya cukup populer di kalangan penonton.

Selain itu, Indosiar juga memopulerkan sinetron Indonesia yang bertemakan cinta dan keluarga (dimulai sejak munculnya Tersanjung), acara-acara realitas yang melibatkan emosi penonton dan SMS secara langsung (dimulai sejak munculnya AFI), infotainment KISS (Kisah Seputar Selebritis), dan juga program berita seperti Fokus dan Patroli. Indosiar juga menayangkan kartun yang cukup banyak setiap hari Minggu yaitu dari pukul 06.30 sampai 12.00 WIB. Kartun yang pernah populer di Indosiar adalah Dragon Ball, Digimon, Pokemon, Bleach, Naruto, Gundam, dan lain-lain.

Direktur Utama Indosiar saat ini adalah Drs. Imam Sudjarwo, MP.

Pada awal Mei 2013, Indosiar Karya Media resmi bergabung dengan Surya Citra Media dan membuat stasiun televisi ini dikendalikan oleh satu perusahaan media yang juga menguasai SCTV.[3]

Pada pertengahan 2013, Indosiar berhasil memperoleh hak siar Liga Utama Inggris untuk musim kompetisi 2013–2014 hingga 2015–2016 bersama SCTV dan Nexmedia.[4]

Pada tanggal 23 Maret 2018, Indosiar berhasil memperoleh hak siar Liga 1 bersama O Channel dan tvOne.[5]Kemudian Indosiar dan O Channel kembali menayangkan Liga 1 pada Musim 2019 dan kontrak hak siar nya hingga Musim 2020.

Pada Januari 2019, Indosiar mendapatkan hak siar resmi Piala Presiden 2019.

Daftar acara Indosiar

Daftar direktur utama

No. Nama Awal jabatan Akhir jabatan
1 Eko Santoso 1995 1996
2 Anky Handoko 1996 2011
3 Lie Halim 2011 2012
4 E. Loe Soei Kim 2012 2014
5 Drs. Imam Sudjarwo, MP 2014 sekarang

Dewan Direksi

No. Nama Jabatan
1 Drs. Imam Sudjarwo, MP Direktur Utama
2 Alvin Widarta Sariaatmadja Direktur
3 Rusmiyati Djajaseputra Direktur

Dewan Komisaris

No. Nama Jabatan
1 Suryani Zaini Komisaris Utama
2 Mohammad Jusuf Hamka Komisaris
3 Susanto Suwarto Komisaris
4 Segara Utama Komisaris

Transmisi

Indosiar memiliki sejumlah stasiun transmisi yang dioperasikan di berbagai kota di Indonesia .

Logo pertama Indosiar pada tahun 1995–2007, digunakan sebagai logo perusahaan pada tahun 1995–2015 dan digunakan kembali sebagai logo on-air dari tanggal 16 Maret hingga 8 Oktober 2012
Versi lain dari logo pertama Indosiar, digunakan di station ID pada tahun 1996–2012 dan di promosi pada tahun 1996–2007
Indosiar pernah memakai logo "ikan terbang" di layar kaca televisi sebagai logo on-air dan promosi dari tahun 2007 hingga 16 Maret 2012

Logo Indosiar pada awalnya menggunakan logo yang mirip dengan Television Broadcasts Limited, Hongkong, tetapi warnanya dibalik dan ditambah tulisan "INDOSIAR" pada tengah warna hijau, karena Indosiar dalam kenyataan yang sebenarnya banyak menyiarkan drama Asia dari Hongkong dan Korea.

Logo yang sekarang digunakan kembali oleh Indosiar awalnya digunakan pada tahun 1995–2007. Namun logo tersebut menimbulkan kontroversi karena logo tersebut sebagai logo saat mengudara di sebelah kiri atas layar TV tabung disinyalir merusak layar TV tabung pada saat itu. Akibatnya layar-layar pada TV tabung di bagian pojok kiri atas jadi berbekas logo Indosiar, apabila diganti ke channel lain.

Namun sejak tahun 2012, logo tersebut kembali digunakan. Akan tetapi, logo tersebut diberi efek mengkilap. Pada tanggal 8 Oktober 2012, logo tersebut diberi efek "berlian". Pada tanggal 1 Desember 2014, logo Indosiar mengalami perubahan gaya huruf untuk pertama kalinya setelah 20 tahun.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar