Lompat ke isi

Liberalisme klasik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler menghilangkan referensi [ * ]
Baris 1: Baris 1:
{{Kotak samping liberalisme}}
{{Kotak samping liberalisme}}


'''Liberalisme klasik''' adalah ideologi politik, cabang [[liberalisme]] yang mendukung [[kebebasan sipil]] dan [[kebebasan politik]] dengan [[pemerintahan perwakilan|pemerintahan demokrasi perwakilan]] berdasarkan [[aturan hukum]] dan mengutamakan [[kebebasan ekonomi]].<ref name="google.com">[http://www.google.com/books?id=sq-1z8VMhDEC&lpg=PP1&dq=Modern%20Political%20Philosophy&pg=PA37#v=onepage&q=&f=false ''Modern Political Philosophy'' (1999), Richard Hudelson, pp. 37–38]</ref><ref>M. O. Dickerson et al., ''An Introduction to Government and Politics: A Conceptual Approach'' (2009) p. 129</ref>
'''Liberalisme klasik''' adalah ideologi politik, cabang [[liberalisme]] yang mendukung [[kebebasan sipil]] dan [[kebebasan politik]] dengan [[pemerintahan perwakilan|pemerintahan demokrasi perwakilan]] berdasarkan [[vt
C4crx4x4ctvuvjbubuv

Liberalisme klasik berkembang pada abad ke-19 di [[Eropa]] dan [[Amerika Serikat]]. Meski liberalisme klasik dibangun di atas pemikiran yang sudah berkembang pada akhir abad ke-19, liberalisme klasik mendukung terciptanya masyarakat, pemerintahan, dan kebijakan umum jenis lain sebagai tanggapan terhadap [[Revolusi Industri]] dan urbanisasi.<ref>Hamowy, p. xxix</ref> Tokoh ternama yang pemikirannya digunakan dalam liberalisme klasik meliputi [[John Locke]],<ref name="Steven M. Dworetz 1994">Steven M. Dworetz, ''The Unvarnished Doctrine: Locke, Liberalism, and the American Revolution'' (1994)</ref> [[Jean-Baptiste Say]], [[Thomas Malthus]], dan [[David Ricardo]]. Liberalisme klasik bergantung pada teori ekonomi [[Adam Smith]], [[hukum kodrat]],<ref>[[Joyce Appleby]], ''Liberalism and Republicanism in the Historical Imagination'' (1992) p. 58</ref> [[utilitarianisme]],<ref>Gerald F. Gaus and [[Chandran Kukathas]], ''Handbook of Political Theory'' (2004) p. 422</ref> dan kemajuan.<ref>Hunt, p. 54</ref>
Liberalisme klasik berkembang pada abad ke-19 di [[Eropa]] dan [[Amerika Serikat]]. Meski liberalisme klasik dibangun di atas pemikiran yang sudah berkembang pada akhir abad ke-19, liberalisme klasik mendukung terciptanya masyarakat, pemerintahan, dan kebijakan umum jenis lain sebagai tanggapan terhadap [[Revolusi Industri]] dan urbanisasi.<ref>Hamowy, p. xxix</ref> Tokoh ternama yang pemikirannya digunakan dalam liberalisme klasik meliputi [[John Locke]],<ref name="Steven M. Dworetz 1994">Steven M. Dworetz, ''The Unvarnished Doctrine: Locke, Liberalism, and the American Revolution'' (1994)</ref> [[Jean-Baptiste Say]], [[Thomas Malthus]], dan [[David Ricardo]]. Liberalisme klasik bergantung pada teori ekonomi [[Adam Smith]], [[hukum kodrat]],<ref>[[Joyce Appleby]], ''Liberalism and Republicanism in the Historical Imagination'' (1992) p. 58</ref> [[utilitarianisme]],<ref>Gerald F. Gaus and [[Chandran Kukathas]], ''Handbook of Political Theory'' (2004) p. 422</ref> dan kemajuan.<ref>Hunt, p. 54</ref>



Revisi per 22 Agustus 2020 01.21

Liberalisme klasik adalah ideologi politik, cabang liberalisme yang mendukung kebebasan sipil dan kebebasan politik dengan pemerintahan demokrasi perwakilan berdasarkan [[vt C4crx4x4ctvuvjbubuv Liberalisme klasik berkembang pada abad ke-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Meski liberalisme klasik dibangun di atas pemikiran yang sudah berkembang pada akhir abad ke-19, liberalisme klasik mendukung terciptanya masyarakat, pemerintahan, dan kebijakan umum jenis lain sebagai tanggapan terhadap Revolusi Industri dan urbanisasi.[1] Tokoh ternama yang pemikirannya digunakan dalam liberalisme klasik meliputi John Locke,[2] Jean-Baptiste Say, Thomas Malthus, dan David Ricardo. Liberalisme klasik bergantung pada teori ekonomi Adam Smith, hukum kodrat,[3] utilitarianisme,[4] dan kemajuan.[5]

Pada akhir abad ke-19, liberalisme klasik berkembang menjadi liberalisme neoklasik. Liberalisme neoklasik percaya bahwa pemerintahan harus disusutkan sekecil-kecilnya agar kebebasan individu bisa berjalan. Dalam bentuk ekstremnya, liberalisme neoklasik mengusung konsep Darwinisme sosial. Libertarianisme adalah bentuk modern dari liberalisme neoklasik.[6]

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Hamowy, p. xxix
  2. ^ Steven M. Dworetz, The Unvarnished Doctrine: Locke, Liberalism, and the American Revolution (1994)
  3. ^ Joyce Appleby, Liberalism and Republicanism in the Historical Imagination (1992) p. 58
  4. ^ Gerald F. Gaus and Chandran Kukathas, Handbook of Political Theory (2004) p. 422
  5. ^ Hunt, p. 54
  6. ^ Mayne, p. 124

Referensi