Muslim bin Aqil: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Perbaikan kesalahan pengetikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Islam}} |
{{Islam}} |
||
'''Muslim bin Aqil al-Hashimi''' ({{lang-ar|مسلم بن عقيل الهاشمي|Muslim bin Aqīl al-Hāshimī}}) adalah putra [[Aqil bin Abi Thalib]] dan anggota [[Bani Hasyim]], sehingga ia adalah sepupu [[Husain bin Ali]]. Rakyat Kufah mengajak Husain untuk menjatuhkan [[Bani Umayyah]]. Husain ingin memastikan bahwa rakyat [[Kufah]] setia kepadanya, sehingga ia mengirim Muslim bin Aqil, ke |
'''Muslim bin Aqil al-Hashimi''' ({{lang-ar|مسلم بن عقيل الهاشمي|Muslim bin Aqīl al-Hāshimī}}) adalah putra [[Aqil bin Abi Thalib]] dan anggota [[Bani Hasyim]], sehingga ia adalah sepupu [[Husain bin Ali]]. Rakyat Kufah mengajak Husain untuk menjatuhkan [[Bani Umayyah]]. Husain ingin memastikan bahwa rakyat [[Kufah]] setia kepadanya, sehingga ia mengirim Muslim bin Aqil, ke Kufah untuk mengawasi keadaan.{{sfn|Donner|2010|p=178}} Muslim bin Aqil mengirim surat kepada Husain yang memastikan bahwa rakyat Kufah setia kepadanya. Namun, 30.000 pengikut yang telah ia kumpulkan di kota tersebut kemudian mengkhianatinya. Ia lalu dihukum mati oleh gubernur yang baru diangkat, [[Ubaidillah bin Ziyad]], dan jenazahnya dimakamkan di belakang [[Masjid Agung Kufah]].<ref>{{cite web |url=http://www.jafariyanews.com/2k3_news/apr/27_kufa.htm |title=Hundreds of thousands’ Friday assemblage in Masjid-e-Uzma Kufa |accessdate=20 November 2008 |work=Jafariyanews.com }}</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 19 Oktober 2020 10.48
Bagian dari seri |
Islam |
---|
Muslim bin Aqil al-Hashimi (bahasa Arab: مسلم بن عقيل الهاشمي, translit. Muslim bin Aqīl al-Hāshimī) adalah putra Aqil bin Abi Thalib dan anggota Bani Hasyim, sehingga ia adalah sepupu Husain bin Ali. Rakyat Kufah mengajak Husain untuk menjatuhkan Bani Umayyah. Husain ingin memastikan bahwa rakyat Kufah setia kepadanya, sehingga ia mengirim Muslim bin Aqil, ke Kufah untuk mengawasi keadaan.[1] Muslim bin Aqil mengirim surat kepada Husain yang memastikan bahwa rakyat Kufah setia kepadanya. Namun, 30.000 pengikut yang telah ia kumpulkan di kota tersebut kemudian mengkhianatinya. Ia lalu dihukum mati oleh gubernur yang baru diangkat, Ubaidillah bin Ziyad, dan jenazahnya dimakamkan di belakang Masjid Agung Kufah.[2]
Referensi
- ^ Donner 2010, hlm. 178.
- ^ "Hundreds of thousands' Friday assemblage in Masjid-e-Uzma Kufa". Jafariyanews.com. Diakses tanggal 20 November 2008.