Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
→‎Usulan: -1, lulus menggunakan QuickEdit
Baris 73: Baris 73:
{{/Terminal Joyoboyo}}
{{/Terminal Joyoboyo}}
{{/Antiokhos XI Epifanis}}
{{/Antiokhos XI Epifanis}}
{{/Muhammad Sangidu}}


[[Kategori:Artikel pilihan]]
[[Kategori:Artikel pilihan]]

Revisi per 22 Juli 2021 17.28

Bantuan · Komunitas · Portal · ProyekWiki · Permintaan artikel · Pengusulan
Bintang ini, yang sedang diteliti dengan lup, menandakan calon artikel pilihan yang sedang didiskusikan di Wikipedia.
Bintang ini, yang sedang diteliti dengan lup, menandakan calon artikel pilihan yang sedang didiskusikan di Wikipedia.

Di sini komunitas menentukan artikel apa yang menjadi artikel pilihan. Artikel pilihan adalah karya terbaik komunitas Wikipedia yang memenuhi kriteria artikel pilihan.

Pengusul calon diharapkan untuk memperbaiki artikel berdasarkan masukan yang diterima di sini. Suatu artikel tidak boleh diusulkan menjadi artikel pilihan bersamaan waktu dengan diusulkan jadi artikel bagus.

Untuk mendapatkan status artikel pilihan, artikel tersebut harus mencapai konsensus yang menyetujui bahwa artikel yang diusulkan sudah memenuhi kriteria. Konsensus ditetapkan setelah komunitas menyetujuinya. Apabila setelah waktu yang lama masukan terhadap artikel belum diperbaiki atau konsensus tidak dapat dicapai, usulan akan ditolak. Pengusulan yang disetujui maupun ditolak nantinya diarsipkan di halaman terpisah setiap bulannya, lihat arsip pengusulan disetujui dan ditolak bulan ini.

Daftar Isi

Artikel pilihan:

Prosedur pengusulan

  1. Sebelum mengusulkan calon, pastikan bahwa artikel tersebut sudah memenuhi semua kriteria artikel pilihan.
  2. Berikan {{StatusAP nominasi}} pada halaman pembicaraan artikel yang diusulkan.
  3. Buat halaman pengusulan:
  4. Salin tulisan ini: {{/nama artikel}}, kemudian sunting bagian Usulan pada halaman yang sedang anda baca saat ini, dan tempelkan yang telah Anda salin di paling atas daftar calon. Ganti "nama artikel" dengan judul artikel yang Anda usulkan.

Peninjauan artikel

Untuk pengusul

  • Pengusul haruslah bertanggung jawab atas usulannya. Artinya, ia harus siap untuk membaca dan menerapkan isi saran-saran dari pengguna lain, atau memberikan penjelasan yang mendalam apabila ia tidak setuju dengan sarannya
  • Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan mutu artikel yang diusulkan. Tidak perlu merasa tersinggung atas saran-saran yang diberikan, karena tujuannya baik, yaitu untuk menyempurnakan artikel

Untuk pembaca

  • Untuk menanggapi pengusulan, klik "Sunting sumber" pada kanan judul artikel (Bukan "Sunting sumber" pada paling atas halaman ini)
  • Dimohon untuk tidak sekadar memberikan suara setuju ataupun tidak setuju, tetapi berikanlah peninjauan terhadap isi artikel yang telah diusulkan. Komentar-komentar singkat yang tidak membangun seperti "bagus sekali" tidak akan digubris atau bahkan dapat dihapus sewaktu-waktu. Walau demikian, suara tersebut tidak berpengaruh terhadap pengusulan karena sistem ini tidak mewajibkan adanya pemberian suara. Suara tersebut lebih menekankan kepada pengguna lainnya bahwa Anda sudah selesai dan tidak sedang meninjau atau menunggu jawaban.
  • Jangan malu atau segan memberi saran. Walaupun artikel sudah bagus dan menurut Anda sang penulis lebih "pintar" dibanding Anda, pasti tetap ada celah-celah yang bisa diperbaiki
  • Untuk menekankan perkataan atau kalimat yang hendak dikomentari, dapat digunakan {{xt}}, {{font color}}, atau templat warna yang tersedia di sini
  • Bila sebuah komentar telah terselesaikan, beri {{sudah}} di bawah komentar. Bila sebuah komentar tidak terselesaikan, beri {{belum}} di bawah komentar

Penerimaan artikel

  • Untuk menerima usulan AP, semua prasyarat berikut harus terpenuhi:
  1. Sudah ada konsensus kalau isi artikel sudah sesuai kriteria AP
  2. Peninjauan sudah dilakukan secara komprehensif, artinya peninjau terlihat sudah membaca dan menimbang artikel tersebut dengan mendalam
  • Untuk menjaga kenetralan, pengusul maupun penulis utama artikel tidak boleh menjadi orang yang menutup diskusi dengan status "diterima"
  • Apabila sudah ada peninjauan menyeluruh dari dua pengguna, dan isi peninjauan itu sudah ditanggapi atau dikerjakan, maka boleh ditutup setelah 14 hari; apabila sudah ada peninjauan menyeluruh dari satu pengguna, dan isi peninjauan itu sudah ditanggapi atau dikerjakan, maka boleh ditutup setelah 30 hari
  • Pengusulan bisa tetap dibiarkan terbuka selama maksimal 3 bulan kalau belum ada yang meninjau
  • Usulan AP dapat ditutup tanpa penerimaan, apabila salah satu prasyarat berikut telah dipenuhi:
  1. Pengusul menarik usulannya
  2. Mutu artikel terlampau jauh dari kriteria artikel pilihan
  3. Jika terlalu banyak peninjau yang menyatakan kualitas artikel terlampau jauh dari kriteria artikel pilihan (dengan menjelaskan alasannya), usulan dapat ditutup
  4. Saran-saran yang masuk akal dan wajar sudah diberikan, tetapi tidak ditanggapi atau dikerjakan
  5. Peninjauan sudah berjalan 3 bulan, tetapi kriteria penerimaan di atas belum terpenuhi

Setelah disetujui

Suatu artikel yang sudah disetujui menjadi artikel pilihan akan dihapus dari halaman ini lalu didaftarkan terlebih dahulu ke halaman arsip, halaman artikel pilihan menurut topik, dan halaman jadwal usulan.

Usulan

CATATAN PENUTUP

Sudah menerima tiga tinjauan dan sudah melewati 14 hari juga. --Glorious Engine (bicara) 4 Agustus 2021 00.11 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Piagam Jakarta

Pengusul: Danu Widjajanto (b • k • l)
Status:    Selesai

Piagam Jakarta sudah menuai kontroversi bahkan sejak sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Hal ini diakibatkan oleh "tujuh kata" yang terkandung di dalam piagam tersebut. Kontroversi ini menyangkut identitas konstitusional negara Indonesia dan juga hubungan antara agama dan negara. Artikel ini membahas secara lengkap Piagam Jakarta dari latar belakang perumusannya, pencabutannya, hingga upaya-upaya untuk mengembalikannya. Isinya ditopang dengan rujukan-rujukan ilmiah terkemuka. Artikelnya sendiri sebenarnya diterjemahkan dari artikel "Jakarta-Charta" yang sudah mendapatkan status "Exzellente Artikel" di Wikipedia Bahasa Jerman. Artikel aslinya ditulis oleh seorang Profesor Kajian Islam dari Universitas Bamberg yang bernama Patrick Franke (profil Wikipedia). Sumber-sumber yang dikutip sudah aku periksa langsung, dan aku juga melakukan penambahan/pengurangan untuk menyesuaikan dengan konteks pembaca Indonesia. Oleh sebab itu, saya rasa artikel ini sudah siap untuk mendapatkan status Artikel Pilihan. Kalau pengusulan ini berhasil, artikel ini akan menjadi artikel pilihan pertama di WBI yang diterjemahkan dari bahasa Jerman. Saya akan sangat mengapresiasi masukan-masukan dan saran-saran perbaikan (mungkin bung @David Wadie Fisher-Freberg, @AMA Ptk, dan @HaEr48 tertarik meninjau?) Danu Widjajanto (bicara) 21 Juli 2021 21.30 (UTC)[balas]

Komentar Glorious Engine

  • Bagian berkas Berkas:Naskah Asli Piagam Jakarta.jpg mungkin bisa dipakaikan infobox pakai Templat:Infobox book kayak artikel 95 Tesis.
    Sudah aku tambahkan. Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 06.39 (UTC)[balas]
  • "Makna dari kalimat ini sendiri memantik kontroversi dalam kurun waktu beberapa tahun sesudah dekret tersebut dikeluarkan." Hapus kata "dalam kurun waktu beberapa tahun" karena kontroversi-nya terjadi tak hanya selama "beberapa tahun" tapi sampai tahun 2000-an berdasarkan pada isi artikelnya.
    Sudah aku ganti jadi "Makna dari kalimat ini sendiri terus memantik kontroversi sesudah dekret tersebut dikeluarkan" Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 06.39 (UTC)[balas]
  • Singkatan "BPUPK" kenapa tidak "BPUPKI" ? Inikan singkatan yang sering dipakai dalam buku-buku pelajaran kan ?
    Karena nama aslinya memang "Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan", bukan "Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia". Ini aku juga baru tahu setelah menelaah lebih lanjut sumber-sumber yang ada, karena dulu waktu pelajaran PPKN memang diajarkannya "BPUPKI". Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 06.39 (UTC)[balas]
    Tambahan penjelasan yang baru aku temukan juga: "Indonesia" was not part of the name as the 16th Army only had authority over Java (Kusuma & Elson (2011), p. 196). Aku sudah tambahkan keterangan di artikelnya untuk yang penasaran. Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 08.25 (UTC)[balas]
  • "ke-Tuhanan" kenapa tidak "ketuhanan" ? Tengok nih: https://berita.bhagavant.com/2017/10/14/ajaran-agama-buddha-sesuai-dengan-sila-ketuhanan-yang-maha-esa.html
    Sudah aku ganti. Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 07.01 (UTC)[balas]
  • "Ia juga berkomentar bahwa meskipun ada anggota yang menganggap tujuh kalimat itu "tajam", ada pula yang menganggapnya "kurang tajam"." Siapa itu yang menganggap "tajam" dan "kurang tajam" ?
    Wahid Hasjim memang tidak menyebut secara spesifik. Dari konteksnya bisa ditebak, tapi karena beliau tidak menyebutkan secara spesifik, lebih baik kita tidak berspekulasi. Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 07.01 (UTC)[balas]
  • "Konferensi Waligereja Indonesia dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia" tambahkan keterangan mengenai singkatannya, KWI & PGI
    Sudah dikerjakan Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 07.01 (UTC)[balas]
  • Bagian tabel "Organisasi" dari Achmad Soebardjo kok kosong ya ?
    Memang tidak ada. Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 07.01 (UTC)[balas]
  • "empat anggota berasal dari kelompok Islam dan lima dari kelompok kebangsaan" Kalo di versi de.wiki-nya & sumber ini memakai kata "nasionalis-Islam" (Islam-Nationalist) & "nasionalis-sekuler" (Säkular-Nationalist), apakah sekuler = kebangsaan ? Apakah nasionalis nggak bisa dipadukan dengan Islam ? Kenapa tidak memakai istilah Islamis (Islam politik) saja ? Mungkin bisa dijelaskan.
    Itu istilah asalnya dari ucapan Soepomo di BPUPKI, terus istilah ini kemudian diadopsi oleh sumber-sumber yang ada, lihat [1] dan [2] (halaman 24-25). Bung Yusril juga memakai istilah yang sama. Aku tidak mau pakai kata "sekuler" karena "sekulerisme" di Barat secara konseptual beda dengan bagaimana golongan kebangsaan memandang hubungan agama dengan negara. Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 07.01 (UTC)[balas]
  • " Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa tujuh kata tersebut akan memaksa suku Minangkabau untuk meninggalkan adat istiadat mereka dan juga berdampak terhadap hak tanah yang berlandaskan pada hukum adat di Maluku." "memaksa meninggalkan adat" apa maksudnya ? Bukannya justru adat Minangkabau sendiri justru Islam ya ? Terus maksudnya "hak tanah" yang dimaksud itu apa ? Hanya orang Kristen yang punya hak tanah gitu maksudnya ?
    @Glorious Engine kalau bingung bisa tanya langsung ke Johannes Latuharhary, karena itu pendapat dia :P ngomong-ngomong adat Minangkabau masih banyak elemen pra-Islam, misalnya sistem matrilineal yang terkenal. Upaya untuk menyingkirkan ajaran adat yang bertentangan dengan Islam-lah yang memicu Perang Padri. Hak tanah menyangkut kepemilikan oleh masyarakat adat, mungkin Latuharhary takut kalau Indonesia menjalankan syariat Islam, nanti sistem pertanahannya mengikuti sistem Islam alih-alih sistem adat. Aku sendiri nggak tahu sama sekali soal sistem adat di Maluku. Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 07.01 (UTC)[balas]
  • Bagian keterangan gambar "Perdana Menteri Indonesia Djuanda Kartawidjaja (1957–1959)" nggak dikasih keterangan lanjutan, misalnya "Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja menjawab bahwa meskipun Piagam Jakarta bukan merupakan bagian dari UUD 1945, piagam tersebut tetap menjadi sebuah dokumen bersejarah yang sangat penting dalam perjuangan bangsa Indonesia dan perumusan Pembukaan UUD 1945."
    Sudah aku tambahkan. Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 07.06 (UTC)[balas]
  • Bagian keterangan pada berkas "Berkas:Logo Muhammadiyah.svg" nggak dikasih keterangan "Lambang Muhammadiyah" kayak keterangan pada berkas Berkas:Logo of Catholic Party.svg
    Sudah aku tambahkan. Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 07.06 (UTC)[balas]
  • Keberadaan A. A. Maramis dalam Panitia Sembilan ini juga cukup unik, karena bersikap moderat terhadap "tujuh kata" tersebut. Mungkin tulisan dari sumber ini bisa ditambahkan: https://tirto.id/kisah-aa-maramis-dari-minahasa-di-seputar-piagam-jakarta-cq7s
    Sudah aku tambahkan "Anggota Panitia Sembilan yang lain, Abdoel Kahar Moezakir, kelak mengklaim dalam sebuah wawancara pada Desember 1957 bahwa anggota panitia yang beragama Kristen, Alexander Andries Maramis, setuju "200%" dengan rumusan ini." Aku tidak kutip Hatta karena lebih baik mengutip sumber sekunder daripada primer dalam menulis ensiklopedia. Untuk kutipan Cak Nur sudah terwakili oleh keterangan di bagian "Penghapusan tujuh kata" (ngomong2, salah satu sumbernya, Elson, berspekulasi kalau "opsir kaigun Jepang" itu sebenarnya Sam Ratulangi, tapi aku tidak masukkan karena ini cuma spekulasi aja). Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 07.23 (UTC)[balas]

--Glorious Engine (bicara) 21 Juli 2021 22.18 (UTC)[balas]

Komentar dwadieff

Sejauh ini itu saja dulu, terima kasih. dwadieff 23 Juli 2021 23.54 (UTC)[balas]

AMA Ptk

Tak banyak barangkali komentar2 sy, namun baiklah sy memberi pandangan sedikit di sini.

  • Well, ada kabar bahwa yang mendatangi Bung Hatta malam menjelang 17 Agustus, ialah seorang Indonesia dengan perawakan seperti orang Jepang. Ada baiknya kalau dituliskan di catatan kaki saja? Ini satu
    Dari sumber-sumber yang aku baca, Hatta tidak pernah mengatakan kalau opsir yang datang itu "berperawakan seperti orang Jepang". Beliau hanya menyebutkan "opsir kaigun" saja. Elson malah berspekulasi kalau opsir ini sebenarnya adalah Sam Ratulangi. Danu Widjajanto (bicara) 25 Juli 2021 08.44 (UTC)[balas]
  • "Janji pengakuan pada awal 1959": ada kata "Diyakini Soekarno mendukung kembalinya UUD 1945 agar ia dapat menerapkan gagasan demokrasi terpimpinnya.", maka maksudnya menunjuk "Soekarno meyakini" atau "[ada seorang pakar/ahli/lainnya yang] meyakini Soekarno..." (dst)?
    Maksudnya ada pakar yang meyakini kalau tujuan Soekarno mendukung kembalinya UUD 1945 adalah untuk menerapkan demokrasi terpimpin (karena UUD 1945 itu memberi wewenang yang sangat besar untuk presiden dan minim dalam perlindungan hak konstitusional, jadi memang berguna untuk melandasi sistem semacam demokrasi terpimpin atau Orde Baru). Danu Widjajanto (bicara) 25 Juli 2021 08.44 (UTC)[balas]
    @Danu Widjajanto: Mungkin biar lebih jelas, bisa disebutkan pakarnya siapa? dwadieff 25 Juli 2021 12.03 (UTC)[balas]
    @David Wadie Fisher-Freberg sudah aku rincikan jadi "Menurut pendapat anggota Konstituante dari Partai Masyumi Djamaluddin Datuk Singomangkuto dan teolog Belanda B.J. Boland, Soekarno mendukung kembalinya UUD 1945 agar ia dapat menerapkan gagasan demokrasi terpimpinnya." Ngomong-ngomong artikelnya Singomangkuto masih merah tuh (dan merupakan bagian dari Proyek Konstituante saudara) :P Danu Widjajanto (bicara) 25 Juli 2021 12.12 (UTC)[balas]
    @Danu Widjajanto: wah, satu-satu :p dwadieff 27 Juli 2021 11.11 (UTC)[balas]
  • Maaf, memang ISBN di daftar pustaka tidak dicantumkan kah?
    Menurutku ISBN tidak wajib dicantumkan sih, apalagi mengingat pedoman-pedoman rujukan ilmiah biasanya tidak meminta ISBN. Selain itu, beberapa buku lama (seperti bukunya Yamin) tidak memiliki ISBN. Danu Widjajanto (bicara) 25 Juli 2021 08.44 (UTC)[balas]

Sekian. Terima kasih --AMA Ptk (bicara) 25 Juli 2021 02.13 (UTC)[balas]


Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
CATATAN PENUTUP

Artikel ini sudah ditinjau secara komprehensif oleh dua pengguna dan saran-saran yang diberikan juga sudah dikerjakan dengan baik. Danu Widjajanto (bicara) 9 Agustus 2021 21.05 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Djanius Djamin

Pengusul: Jeromi Mikhael (b • k • l)
Status:    Selesai

Ketua DPRD perempuan pertama dan mungkin salah satu yang termuda. Ini mungkin usulan AP saya yang tercepat, dengan artikel dirampungkan dalam waktu kurang dari sehari.

Jeromi Mikhael (bicara) 19 Juli 2021 10.05 (UTC)[balas]

Mungkin bung @David Wadie Fisher-Freberg tertarik meninjau? Danu Widjajanto (bicara) 19 Juli 2021 11.47 (UTC)[balas]
@Danu Widjajanto: Bung David Wadie lebih berfokus pada bidang administrasi ya. Kalau saran saya sih seharusnya bung Rahmatdenas. --Jeromi Mikhael (bicara) 19 Juli 2021 16.06 (UTC)[balas]

Komentar dari Rahmatdenas

Halo, aku coba meninjau artikelnya, ya.

  • Bagian pendidikan melewatkan pembahasan bagaimana Djanius menempuh studi S-2 dan S-3.
  • Di buku Profil Tokoh..., disinggung soal aktivisme Djanius di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Djanius menjadi pengurus HMI di komisariat fakultas hingga cabang Medan. Menariknya, aku menemukan sumber (entah layak dikutip entah tidak) soal aktivisme Djanius di periode genting G30S.
  • Memilih hidup sendiri di usia senjanya. Mungkin ini bisa ditambahkan di bagian kehidupan pribadi.
Wah, maaf saya lupa membacanya di mana. Skip dulu. Rahmatdenas (bicara) 2 Agustus 2021 12.19 (UTC)[balas]
  • Pembahasan kiprah Djanius aku lihat berhenti setelah jadi Pjs Rektor pada 2007. Ada gap dari 2007 sampai sekarang. Jadi pembahasan artikel ini bisa diperkaya. Sebagai contoh:
    • Djanius mengelola yayasan yang menaungi Universitas Trikarya (UNITRA). Dari penelusuranku sekilas, cikal bakal UNITRA berawal dari Akademi Perbanas (di bawah Yayasan Pendidikan Perbanas Medan, yang Djanius jadi ketua yayasan pada 1976), lalu menjadi STIE Trikarya, dan terakhir UNITRA. UNITRA lalu dialihkelolakan jadi Universitas Kalimantan Utara (tapi proses alih kelolanya sempat jadi polemik). Sayangnya, sumber soal ini terbatas/terfragmentasi.
    • Kedudukannnya di organisasi Badan Musyawarah Masyarakat Minang (BM3) Sumatra Utara, awalnya sebagai sekretaris (1987-1990) dan tiga periode jadi ketua umum (1994-2011). Di buku Profil Tokoh...,, disebutkan ia memprakarsai gedung sekretariat BM3 Sumatra Utara sekarang.
    • Dengan posisinya di BM3 Sumatra Utara, tampaknya Djanius memiliki pengaruh di konstelasi politik. Ia diberitakan memberikan dukungan pada tokoh tertentu (di pilgub Sumut/pilwakot Medan).
    • Ada pemberitaan Djanius selaku Ketua Yayasan Eka Medan, yang tampaknya berafiliasi dengan HMI.

Dari aku segini dulu. Rahmatdenas (bicara) 23 Juli 2021 13.06 (UTC)[balas]

Untuk tinjauan bung Rahmatdenas sudah saya selesaikan. Bung Danu Widjajanto apakah mau melanjutkan? --Jeromi Mikhael (bicara) 2 Agustus 2021 03.40 (UTC)[balas]
Baik, terima kasih pengayaan artikelnya, jadi pembahasannya tidak mentok lagi di tahun 2007. Dari aku, ada sedikit tinjauan:
  • Nama-nama organisasi yang disebutkan di bagian "riwayat organisasi" menurut aku tidak punya signifikansi di artikel (tidak ada penjelasan kiprah Djanius dan rincian tahun aktif Djanius). Jadi aku usul dihapus.
  • Ada bahasan yang terulang, yakni soal Djanius duduk sebagai Ketua Yayasan Perbankan Nasional Swasta.
Berangkat dari dua poin tersebut di atas, aku langsung sunting artikelnya (termasuk mengubah subjudul). Ini jadinya. Silakan diedit, mana tahu ada saran yang lebih baik lagi (terutama soal subjudul). Rahmatdenas (bicara) 2 Agustus 2021 12.13 (UTC)[balas]
@Rahmatdenas uda Rahmat Denas apakah sudah puas dengan artikelnya atau masih ada komentar lagi? Danu Widjajanto (bicara) 9 Agustus 2021 07.10 (UTC)[balas]
Dari aku sudah. Artikelnya sekarang sudah komprehensif ^.^ Rahmatdenas (bicara) 9 Agustus 2021 07.21 (UTC)[balas]

Komentar dari Danu

  • Paragraf pembukanya apa bisa diperpanjang seperti artikel-artikel sebelumnya?
  • Jabatan sebagai rektor dan pjs rektor kenapa tidak ditambahkan di infobox? Sebagai perbandingan lihat jabatan terbaru Hillary Clinton
    • @Danu Widjajanto:  Selesai Pjs tidak saya tambahkan karena kurang jelas mengenai masa jabatannya.
  • "Di waktu yang sama" --> mungkin maksudnya "Pada usia yang sama"?
  • Bentuk yang baku adalah "orang tua", bukan "orangtua", ada 3 penggunaan orang tua di situ, harap diperbaiki
  • "Tesis yang ia ditulis di USM ... " --> sepertinya ada yang salah di situ
  • Jabarkan kepanjangan Golkar saat pertama kali disebutkan
  • "Djanius juga terlibat dalam memenangkan Golkar di pemilihan umum tahun 1977. " --> "terlibat dalam memenangkan" mengimplikasikan kalau beliau berperan kunci, sementara pemilu saat itu memang sudah rigged. Bagaimana kalau jadi "Djanius juga turut serta dalam upaya memenangkan..."
  • "Djanius — yang beretnis Minang — " --> apa perlu tanda "—"?
  • " Djanius mengakhiri masa jabatannya sebagai Ketua DPRD pada tahun 1971 dan ia digantikan oleh Nas Sebayang" --> ada alasannya kenapa berakhirnya lumayan cepat?
    • @Danu Widjajanto: Pemilu 1971. Itu pas jaman DPRD-GR, jadi DPRD ditunjuk sama eksekutif dan ketuanya berganti-ganti terus
  • "Djanius beserta anggota pansus lainnya menetapkan pada tanggal 15 Maret 1975 bahwa hari lahir kota Medan adalah 1 Juli 1590, menggantikan tanggal 1 April yang ditetapkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda" --> ada alasannya nggak kenapa kedua tanggal tersebut beda? Menurutku perlu diberikan sedikit konteks.
  • "pasangan Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi yang beretnis Minang." --> mengimplikasikan kalau Akhyar juga beretnis Minang, mungkin bisa dirumuskan ulang?
  • "MIPA", "Kapolri", "Kapolda" --> singkatan-singkatan yang belum dijelaskan kepanjangannya
  • "Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Dr. Belfrik Manulang dan Ida Karnasih PhD.," --> itu dekannya ada dua?
  • "Permasalahan tersebut akhirnya selesai beberapa hari kemudian" --> ada penjelasan bagaimana mereka bisa berdamai?
    • @Danu Widjajanto: Ini gak ada penjelasan. Tiba-tiba saja. Kutipan berita: Permasalahan sejumlah dosen di Universitas Negeri Medan (dulu IKIP Negeri Medan-Red) dengan rektornya yang menuntut mundur dari jabatannya, sudah selesai. Masing-masing pihak mau bekerja sama kembali untuk membangun masa depan Unimed sebagai PT yang baru resmi jadi universitas 26 Januari 2000. "Sebagai rektor saya siap dikoreksi demi kemajuan universitas. Sebaliknya, sebagai dosen juga harus mau menaati aturan dan tidak memaksakan kehendak, apalagi bertindak tidak lagi seperti seorang akademisi. Masak saya dicaci-maki," kata Rektor Unimed Prof Djanius Djamin SH MS kepada Kompas, Kamis (20/4).
  • "mengalami pergolakan pada bulan Mei 2007 akibat perseteruan dua kubu yayasan yang menaungi universitas tersebut, yakni antara kubu Helmi Nasution dan kubu Sariani A. Siregar" --> perlu konteks kenapa bisa terjadi perseteruan antara keduanya
  • Jelaskan dalam kurung apa itu civitas academia
  • " "17 Januari 2013". Medan Magazine. 17 Januari 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-02-14. Diakses tanggal 1 Agustus 2021." -- itu beneran judulnya 17 Januari 2013? Kayaknya bukan deh

Segitu saja, terima kasih. Danu Widjajanto (bicara) 6 Agustus 2021 19.23 (UTC)[balas]

@Danu Widjajanto: Saran-saran yang anda berikan sudah saya kerjakan. Mohon masukannya. --Jeromi Mikhael (bicara) 9 Agustus 2021 02.23 (UTC)[balas]
@Jeromi Mikhael Terima kasih atas kerja kerasnya. Itu di atas masih ada komentar Rahmatdenas yang belum dijawab tuh. Aku sendiri merasa artikelnya sudah siap. Danu Widjajanto (bicara) 9 Agustus 2021 07.05 (UTC)[balas]
@Danu Widjajanto: Oh itu. Kalau anda lihat Bung Rahmatdenas sudah menyuntingnya sendiri. --Jeromi Mikhael (bicara) 9 Agustus 2021 07.06 (UTC)[balas]

Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
CATATAN PENUTUP

Pengusulan ditutup karena sepertinya pengusul masih membutuhkan lebih banyak waktu untuk merombak artikelnya. Pengusul diundang untuk kembali mencalonkan artikelnya setelah proses perombakan diselesaikan. Terima kasih banyak atas kerja keras pengusul dalam mengembangkan artikelnya. Danu Widjajanto (bicara) 12 September 2021 23.06 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Pencalonan artikel ini dikembalikan kepada pengusulnya.


Terminal Joyoboyo

Pengusul: Mujionomaruf (b • k • l)
Status:    Tidak akan dilanjutkan

Artikel yang sesuai dengan kaidah2 Wiki serta artikel mengenai terminal bus dengan deskripsi2 yang lebih lengkap dari artikel terminal bus serupa lainnya. MMaruf | Bicara 23 Juni 2021 16.12 (UTC)[balas]

Komentar Danu Widjajanto

@Mujionomaruf Wah menarik, belum pernah kita dapat pengusulan tentang terminal bus . Ngomong2 aku ada beberapa komentar awal sebelum masuk ke peninjauan yang lebih dalam:
  1. Referensinya masih perlu dirapikan. Semua kata "Admin", "Administrator", dan "Redaksi" dihapus saja, kalau memang tidak ada nama penulisnya tidak perlu dicantumkan. Selain itu, beberapa namanya malah kurang tepat, seperti "nGalamediaLABS".
  2. Bagian sejarah perlu diubah menjadi prosa alih-alih dalam bentuk tabel.
  3. Peran paragraf pembuka adalah untuk merangkum isi artikel, jadi saranku agar informasi yang ada di situ ditempatkan di bagian tubuh artikel jika relevan, lalu setelah itu paragraf pembukanya bisa dirombak untuk merangkum bagian-bagian inti dari artikelnya (sejarah, status terminal, dll)

Segitu dulu, terima kasih. Danu Widjajanto (bicara) 23 Juni 2021 18.09 (UTC)[balas]

@Danu Widjajanto: Terimakasih saran perbaikannya Pak, akan segera diperbaiki. MMaruf | Bicara

@Mujionomaruf masih mau dilanjutkan tidak bung? Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 11.31 (UTC)[balas]

Komentar Medelam

Halo. Terima kasih atas usahanya mengembangkan artikel ini. Saya sependapat dengan Danu Widjajanto yang telah menyatakan pandangannya di atas, namun saya mau menambahkan satu hal saja. Saya melihat mayoritas artikel ini membahas mengenai rute yang ada di terminal ini. Rute cukup 'reaktif' dalam arti bisa jadi berubah dalam waktu yang cepat. Dalam hal ini saya tidak melihat/menemukan referensi yang dapat menuliskan rute ini dalam situs daring, sehingga mungkin saja artikel ini menjadi tidak lagi menunjukkan info yang ter-update dalam waktu yang singkat. Alternatifnya adalah menuliskan sampai kapan rute ini disusun (menggunakan templat {{as of}}), namun jika sudah terlalu jauh jarak dari waktu pembaruan terakhir ke kondisi terkini, maka perubahannya bisa jadi signifikan.

Selain itu, mungkin bisa dijelaskan (jika ada) masalah yang terkait dengan terminal ini, misal bagaimana kepadatan penumpang di sana, lalu perbandingan dengan terminal lain di sekitarnya, manfaat keberadaan terminal ini, yang dapat saja diambil dari jurnal-jurnal ilmiah atau penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Demikian yang dapat saya sampaikan. Salam. Medelam (bicara) 24 Juni 2021 01.57 (UTC)[balas]

@Medelam: Benar Pak, rute angkot benar2 'reaktif', apalagi peristiwa pandemi ini juga sangat mempengaruhi operasional angkot. Sulit untuk menemukan referensi primer mengenai rute angkot yang ter-uptodate. MMaruf | Bicara 24 Juni 2021 03.56 (UTC)[balas]

Alternatifnya bisa saja cukup disebutkan daerah2 yang dijangkau angkot di terminal ini, dan tidak perlu ada daftar rute karena rute angkot memang tidak stabil, hal ini penting untuk memenuhi kriteria AP “stabil”. Daftar rute mungkin bisa masuk artikelnya sendiri “Daftar rute bus dan angkot di Terminal Joyoboyo”. Salam. Danu Widjajanto (bicara) 24 Juni 2021 06.02 (UTC)[balas]

Komentar Rtnf

  • Untuk referensi yang mengarah ke repositori karya ilmiah universitas (Repository Unair/Digilib UIN Surabaya). Mungkin sebaiknya dicantumkan afiliasi Fakultas/Jurusan. Jadi bukan
    Primadana, M.J. (2019). "Terminal Joyoboyo Surabaya Tahun 1970-1991". Repository Unair. Diakses tanggal 2021-05-22.
    tetapi
    Primadana, M.J. (2019). "Terminal Joyoboyo Surabaya Tahun 1970-1991". Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Ilmu Sejarah, Universitas Airlangga. Diakses tanggal 2021-05-22.
  • Mengenai simbol lambang rute angkot (lingkaran berwarna, dengan kode huruf "D"/"F"/dll), itu bagaimana ya? Apa itu simbol lambang rute angkot resmi? Atau dibuat sendiri, berdasarkan kode warna dan kode huruf berdasarkan pengamatan di body mobil angkot?
  • Mengenai "web resmi terminal" (https://terminaljoyoboyo.wordpress.com/ , https://purabayabusterminal.wordpress.com). Apa itu benar-benar resmi dikelola oleh pihak terminalnya?
  • Mengenai definisi terminal penumpang tipe B, apakah itu didefinisikan secara resmi melalui Keputusan Menteri Perhubungan No 30 /1995? Kalau iya, mungkin bisa dibuatkan artikel wikinya sendiri. Artikelnya dapat berisi definisi menurut keputusan menteri, berikut daftar beberapa terminal di Indonesia yang termasuk klasifikasi itu.

Rtnf (bicara) 24 Juni 2021 03.13 (UTC)[balas]

@Rtnf:, Terimasih masukannya.
  • Mengenai simbol lambang rute angkot, kode warna maupun kode trayek adalah resmi. Saya mengadopsi simbol2 tersebut ke dalam simbol yang saya buat sendiri. Saya meniru penggunaan simbol2 pada referensi templat {{adjacent stations}} di halaman-halaman Transjakarta. (saya masih belum bisa buat templatnya, tetapi hanya bisa membuag simbolnya saja, hehe)
  • Mengenai web terminal kok pakai wordpress? web tersebut benar2 pernah dikelola Dishub sebelum era masuknya sosial media. Saat ini web tersebut sudah tidak difungsikan lagi, karena informasi atau berita2 terkini diupload di media sosial seperti FB, IG, dll. (saya lampirkan alamat sosial media di bagian pranala luar)
  • Mengenai artikel terminal penumpang tipe B, benar, itu berdasar Permen Kemenhub No 30 /1995 dan ada pengganti Permen juga (saya lupa, tapi ada). Terimakasih idenya Pak, sepertinya perlu di buat artikel tersendiri. MMaruf | Bicara 24 Juni 2021 04.18 (UTC)[balas]

@Mujionomaruf: Kebetulan, saya juga tertarik untuk mendokumentasikan rute bus dan rute angkot yang saya ketahui. Setahu saya, kode identifikasi angkot itu hanyalah menggunakan 3 metode ini : 1. Kode warna body mobil angkot 2. Kode alfanumerik rute (misal 11b, 45) 3. Nama rute (misal "cisitu-tegalega") atau nama tujuan utama rute (misal "narogong" saja, untuk angkot rute terminal bekasi-narogong).

Kalau ternyata simbol yang anda buat sudah mengacu pada kode alfanumerik dan kode warna body mobil angkot, berarti simbol tersebut sudah cukup baik.


Selain informasi berbentuk artikel wikipedia ini, apakah anda juga tahu mengenai "rute-rute detil" setiap angkot/bis yang ada di terminal? Jalan apa saja yang ditempuh rute tersebut? Kalau iya, mungkin kita bisa bekerjasama untuk membuat "database angkutan umum indonesia", yang juga terintegrasi dengan petanya. Kebetulan, saya sedang melakukan penelitian di bidang ini. Rtnf (bicara) 24 Juni 2021 04.30 (UTC)[balas]

@Rtnf: Tidak selalu tahu, Pak, tapi memang harus 'mencari tahu' dulu mengenai rute-rute detil setiap angkutan umum, hehe MMaruf | Bicara 24 Juni 2021 08.57 (UTC)[balas]


Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
CATATAN PENUTUP

Lulus setelah mendapatkan tinjauan komprehensif. Saran-saran sudah dijalankan, dan sudah dibuka selama lebih dari sebulan. Danu Widjajanto (bicara) 23 Juli 2021 12.05 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Antiokhos XI Epifanis

Pengusul: Glorious Engine (b • k • l)
Status:    Selesai

Sudah jadi FA di en.wiki dan sudah dikembangkan oleh bung Henri Aja --Glorious Engine (bicara) 18 Juni 2021 07.32 (UTC)[balas]

Komentar Danu

Paragraf pembuka
  • "Antiokhos XI Epifanis Filadelfus" --> kalau mau konsisten, ganti jadi "Antiokos XI Epifanis Filadelfos". Judulnya juga perlu diganti dan semua penyebutan Antiokhos jadi Antiokos.
  • "seorang penguasa Seleukia periode Helenistik yang memerintah antara 94 dan 93 SM." --> ganti jadi "seorang Raja Seleukia yang memerintah antara 94 dan 93 SM pada periode Helenistik."
  • "Ia adalah putra dari Antiokhos VIII dan ibunya Tryphaena" --> ganti jadi "Ia adalah putra dari pasangan Antiokhos VIII dan istrinya Tryphaena"
  • Kalau mau konsisten juga, ganti semua "Tryphaena" jadi "Trifaena"
  • "Kehidupan awal Antiokhos XI pada saat di mana terjadinya perang sipil tanpa henti antara ayahnya dengan pamannya Antiokhos IX." --> ganti jadi "Saat Antiokos XI masih kecil, berlangsung perang saudara tanpa henti antara ayahnya dengan pamannya, Antiokos IX"
  • "Konflik tersebut berakhir dengan terbunuhnya Antiokhos VIII oleh Antiokhos IX yang kemudian menguasai ibu kota Suriah, Antiokhia." --> sepertinya teksnya tidak menyebutkan kalau yang membunuh itu Antiokos IX. Usul ganti jadi "Konflik tersebut berakhir dengan terbunuhnya Antiokhos VIII, dan Antiokhos IX kemudian menguasai ibu kota Seleukia, Antiokhia."
  • "(...) Seleukos VI membalas, lalu menyerbu pamannya dan berhasil membunuhnya serta mengambil alih Antiokhia, hal ini berbalas oleh serangan putra Antiokhos IX, Antiokhos X yang berhasil mengusir Seleukos VI keluar dari kota yang mengarah kepada kematiannya tahun 94 SM." --> usul ubah jadi "(...) Seleukos VI, memimpin pasukan melawan pamannya dan berhasil mengalahkannya. Antiokhos IX tewas dan Seleukos VI lalu merebut Antiokhia. Akan tetapi, putra Antiokos IX, Antiokos X, kemudian berhasil mengusir Seleukos VI keluar dari Antiokhia dan kemudian Seleukos VI tewas pada tahun 94 SM."
  • "Catatan-catatan kuno yang diragukan" --> perjelas "Catatan-catatan kuno yang diragukan kebenarannya"
  • "(...) tercatat bahwa tindakan pertama Antiokhos XI dalam membalaskan dendam saudaranya dengan menghancurkan Mopsuestia di Kilikia, yang bertanggung jawab atas kematian Seleukos VI." --> ganti jadi "meriwayatkan bahwa tindakan pertama Antiokos XI adalah membalaskan dendam mendiang saudaranya dengan menghancurkan Mopsuestia di Kilikia, karena kota tersebut bertanggung jawab atas kematian Seleukos VI."
  • "(...) tetapi terbukti melalui bukti-bukti Numismatika." --> "ganti "terbukti" menjadi "dipastikan"

Danu Widjajanto (bicara) 18 Juni 2021 07.59 (UTC)[balas]

Nama, keluarga, dan kehidupan awal
  • "Arti nama Antiokhos dalam etimologi Yunani berarti "teguh dalam pendirian"." ==> tidak perlu pakai "dalam etimologi Yunani" karena redundan, cukup "Arti nama Antiokhos dalam bahasa Yunani adalah "teguh dalam pendirian"."
  • "Nama ini kemudian menjadi nama yang digunakan dalam Dinasti dan banyak Raja-raja Seleukia yang menyandangnya" --> bagaimana kalau jadi "Nama ini kemudian menjadi nama yang banyak disandang oleh Raja-raja Seleukia"
  • "Pada tahun 113 SM, Antiokhos IX mendeklarasikan dirinya sebagai Raja dan memulai perang sipil melawan saudara tirinya Antiokhos VIII" --> bisa diganti jadi "Pada tahun 113 SM, Antiokhos IX menyatakan dirinya sebagai raja dan memulai perang saudara melawan saudara tirinya Antiokhos VIII"
  • "Konflik persaudaraan" agak aneh, bagaimana kalau jadi "Konflik antarsaudara"?
  • "istri kedua atau jandanya Antiokhos VIII" --> bagaimana kalau jadi "istri kedua mendiang Antiokhos VIII"?

Danu Widjajanto (bicara) 10 Juli 2021 08.27 (UTC)[balas]

Pemerintahan
Gelar dan citra kerajaan
  • "Para penguasa Helenistik tidak menggunakan nama kerajaan (regnal), tetapi biasanya menggunakan gelar untuk membedakan mereka dengan penguasa-penguasa lain dengan nama yang sama, di mana hal ini merupakan praktik modern." --> bagaimana kalau diperbaiki jadi "Para penguasa Helenistik tidak menggunakan bilangan untuk membedakan diri mereka dengan penguasa-penguasa lain dengan nama yang sama; yang mereka gunakan adalah gelar, dan penamaan raja-raja dengan menggunakan bilangan merupakan praktik modern."
  • Itu ada satu paragraf yang belum diterjemahkan?
Merebut ibu kota
  • "karena pada 86 SM Roma memberikan kultus yang tidak dapat diganggu gugat terhadap Isis dan Serapis di Mopsuestia, yang dibuktikan melalui sebuah prasasti dari kota tersebut." --> ada kesalahan terjemahan di situ, mohon diperbaiki menjadi "karena menurut sebuah prasasti yang berasal dari Mopsuestia, Republik Romawi pada 86 SM memberikan kekebalan kepada kegiatan pemujaan Isis dan Serapis di kota tersebut."
Akhir dan suksesi
  • "Catatan-catatan kuno yang terkait dengan pertempuran terakhir berbeda-beda" --> bagaimana kalau jadi "Catatan-catatan sejarah kuno yang membahas pertempuran ini menguraikan keterangan yang berbeda-beda"
  • "Tidak ada yang mengetahui tentang pernikahan Antiokhos XI atau keturunannya" --> bagaimana kalau jadi "Tidak diketahui apakah Antiokhos XI pernah menikah atau memiliki keturunan."
  • "Sumber-sumber kuno tentang periode Seleukia tidak lengkap, terpisah-pisah dan tidak menyebutkan secara detail." --> bagaimana kalau jadi "Sumber-sumber kuno tentang zaman Seleukia hanya sepenggal-sepenggal dan tidak menerangkan secara rinci."

Danu Widjajanto (bicara) 22 Juli 2021 18.36 (UTC)[balas]

Komentar Medelam

Beberapa komentar dari saya:


Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.