Lompat ke isi

Kesenjangan digital: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhamri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Muhamri (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:
== Definisi ==
== Definisi ==
Kesenjangan digital adalah sebuah ketidaksetaraan antara orang yang memiliki akses ke teknologi informasi dengan yang tidak. Kesenjangan digital juga kesenjangan kemampuan digital antara orang-orang yang telah mempunyai akses teknologi yang pada akhirnya berdampak pada ketidaksetaraan hasil.<ref>{{Cite book|last=Garuda|first=Mata|date=2018-08-24|url=https://books.google.co.nz/books?id=TaFqDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA256&dq=Kesenjangan+digital+adalah&hl=en&redir_esc=y|title=Indonesia 2045|publisher=Bentang Pustaka|isbn=978-602-291-494-5|pages=256|language=ar|url-status=live}}</ref> Kesenjangan digital mengacu kepada kesenjangan antara mereka dalam mengakses internet. Bagi yang tidak mendapakan akses internet yang baik, maka tidak mendapakan hasil yang baik.<ref>{{Cite book|last=Basoeky|first=Unggul|last2=Panggabean|first2=Suvriadi|last3=Manu|first3=Gerlan Apriandy|last4=Wardhana|first4=Aditya|last5=Hoeronis|first5=Irani|last6=Adnan|first6=Yudi|last7=Maisarah|last8=Sudirman|first8=Acai|date=2021-09-30|url=https://books.google.co.nz/books?id=JKFIEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA38&dq=Kesenjangan+digital+adalah&hl=en&redir_esc=y|title=Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Berbagai Aspek Kehidupan Masyarakat|publisher=Media Sains Indonesia|isbn=978-623-362-110-6|pages=38|language=id|url-status=live}}</ref> Kesenjangan digital juga dapat diartikan sebagai [[kesenjangan ekonomi]] dan [[kesenjangan sosial|sosial]] terkait akses, penggunaan, atau dampak [[teknologi informasi dan komunikasi]] (TIK).<ref name="NTIA95">U.S. Department of Commerce, National Telecommunications and Information Administration (NTIA). (1995). ''Falling through the net: A survey of the ''have nots'' in rural and urban America.''. Retrieved from http://www.ntia.doc.gov/ntiahome/fallingthru.html.</ref> Kesenjangan digital juga mengacu kepada mereka yang mendapat mamfaat digital dengan yang tidak.<ref name="HilbertDigDiv2011">{{Cite journal|last=Hilbert|first=Martin|date=2011|year=2011|title=The end justifies the definition: The manifold outlooks on the digital divide and their practical usefulness for policy-making|url=https://www.martinhilbert.net/the-end-justifies-the-definition/|journal=Telecommunications Policy|volume=35|issue=8|pages=715–736|doi=10.1016/j.telpol.2011.06.012}}</ref><ref>{{Cite book|last=Smith|first=Craig Warren|year=2002|url=https://iucat.iu.edu/iuk/5619796|title=Digital corporate citizenship : the business response to the digital divide|location=Indianapolis|publisher=The Center on Philanthropy at Indiana University|isbn=1884354203}}</ref>
Kesenjangan digital adalah sebuah ketidaksetaraan antara orang yang memiliki akses ke teknologi informasi dengan yang tidak. Kesenjangan digital juga kesenjangan kemampuan digital antara orang-orang yang telah mempunyai akses teknologi yang pada akhirnya berdampak pada ketidaksetaraan hasil.<ref>{{Cite book|last=Garuda|first=Mata|date=2018-08-24|url=https://books.google.co.nz/books?id=TaFqDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA256&dq=Kesenjangan+digital+adalah&hl=en&redir_esc=y|title=Indonesia 2045|publisher=Bentang Pustaka|isbn=978-602-291-494-5|pages=256|language=ar|url-status=live}}</ref> Kesenjangan digital mengacu kepada kesenjangan antara mereka dalam mengakses internet. Bagi yang tidak mendapakan akses internet yang baik, maka tidak mendapakan hasil yang baik.<ref>{{Cite book|last=Basoeky|first=Unggul|last2=Panggabean|first2=Suvriadi|last3=Manu|first3=Gerlan Apriandy|last4=Wardhana|first4=Aditya|last5=Hoeronis|first5=Irani|last6=Adnan|first6=Yudi|last7=Maisarah|last8=Sudirman|first8=Acai|date=2021-09-30|url=https://books.google.co.nz/books?id=JKFIEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA38&dq=Kesenjangan+digital+adalah&hl=en&redir_esc=y|title=Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Berbagai Aspek Kehidupan Masyarakat|publisher=Media Sains Indonesia|isbn=978-623-362-110-6|pages=38|language=id|url-status=live}}</ref> Kesenjangan digital juga dapat diartikan sebagai [[kesenjangan ekonomi]] dan [[kesenjangan sosial|sosial]] terkait akses, penggunaan, atau dampak [[teknologi informasi dan komunikasi]] (TIK).<ref name="NTIA95">U.S. Department of Commerce, National Telecommunications and Information Administration (NTIA). (1995). ''Falling through the net: A survey of the ''have nots'' in rural and urban America.''. Retrieved from http://www.ntia.doc.gov/ntiahome/fallingthru.html.</ref> Kesenjangan digital juga mengacu kepada mereka yang mendapat mamfaat digital dengan yang tidak.<ref name="HilbertDigDiv2011">{{Cite journal|last=Hilbert|first=Martin|date=2011|year=2011|title=The end justifies the definition: The manifold outlooks on the digital divide and their practical usefulness for policy-making|url=https://www.martinhilbert.net/the-end-justifies-the-definition/|journal=Telecommunications Policy|volume=35|issue=8|pages=715–736|doi=10.1016/j.telpol.2011.06.012}}</ref><ref>{{Cite book|last=Smith|first=Craig Warren|year=2002|url=https://iucat.iu.edu/iuk/5619796|title=Digital corporate citizenship : the business response to the digital divide|location=Indianapolis|publisher=The Center on Philanthropy at Indiana University|isbn=1884354203}}</ref>

Van Dijk memberikan penjelasan bahwa kesenjangan digital dapat dikaji berdasarkan aspek ''material acces, skill access, motivational,'' dan ''usage.''<ref>{{Cite book|last=J.A Van Dijk|last2=K. Hacker|date=2003|title=The Digital Divide : As a Complex and Dynamic Phenomenon|publisher=The Information Society|url-status=live}}</ref> Menurut Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD), kesenjangan digital terjadi antara tingkat individu, rumah tangga, dan area geografis yang memiliki perbedaan tingkat sosial ekonomi berdasarkan kesempatan untuk mengakses teknologi informasi dan komunikasi.<ref>{{Cite journal|last=Afif Aulia Azizah|date=2018|title=KESENJANGAN DIGTAL DI KALANGAN PENGELOLA USAHA MIKRO,KECIL,MENENGAH (UMKM) SURABAYA|url=http://repository.unair.ac.id/88476/2/ARTIKEL_Afif%20Aulia%20Azizah_Nim_071711623015.pdf|journal=Jurnal Unair}}</ref>

== Latar belakang ==
Istilah kesenjangan digital pertama kali diperkenalkan oleh The National Telecommunication and Information Administration (NTIA), sebuah badan pemerintah federal Amerika Serikat yang mengurusi bidang telekomunikasi dan informasi dalam laporannya.<ref>{{Cite journal|last=Ahmad Zakki Abdullah|last2=Fitria Ayuningtyas|last3=Uljanatunnisa|date=2018|title=LITERASI MEDIA DIGITAL DI KOMUNITAS VIDEOGRAPHER “LINKPICTUREID”|url=|journal=Jurnal Abdimas|volume=4|issue=2|pages=2}}</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 13 November 2021 11.27

Kesenjangan digital (bahasa Inggris: digital divide) adalah kesenjangan antara yang kaya teknologi dengan yang miskin teknologi.[1] Kesenjangan antara antarnegara (seperti kesenjangan digital di Amerika Serikat) dapat mengacu kepada kesenjangan antar individu, rumah tangga, bisnis, atau wilayah geografis, biasanya dengan tingkat sosial-ekonomi yang berbeda atau kategori demografi lain. Kesenjangan antarnegara atau kawasan dunia disebut kesenjangan digital global,[2] yaitu kesenjangan teknologi antara negara berkembang dan negara maju di tingkat internasional.[3]

Definisi

Kesenjangan digital adalah sebuah ketidaksetaraan antara orang yang memiliki akses ke teknologi informasi dengan yang tidak. Kesenjangan digital juga kesenjangan kemampuan digital antara orang-orang yang telah mempunyai akses teknologi yang pada akhirnya berdampak pada ketidaksetaraan hasil.[4] Kesenjangan digital mengacu kepada kesenjangan antara mereka dalam mengakses internet. Bagi yang tidak mendapakan akses internet yang baik, maka tidak mendapakan hasil yang baik.[5] Kesenjangan digital juga dapat diartikan sebagai kesenjangan ekonomi dan sosial terkait akses, penggunaan, atau dampak teknologi informasi dan komunikasi (TIK).[6] Kesenjangan digital juga mengacu kepada mereka yang mendapat mamfaat digital dengan yang tidak.[7][8]

Van Dijk memberikan penjelasan bahwa kesenjangan digital dapat dikaji berdasarkan aspek material acces, skill access, motivational, dan usage.[9] Menurut Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD), kesenjangan digital terjadi antara tingkat individu, rumah tangga, dan area geografis yang memiliki perbedaan tingkat sosial ekonomi berdasarkan kesempatan untuk mengakses teknologi informasi dan komunikasi.[10]

Latar belakang

Istilah kesenjangan digital pertama kali diperkenalkan oleh The National Telecommunication and Information Administration (NTIA), sebuah badan pemerintah federal Amerika Serikat yang mengurusi bidang telekomunikasi dan informasi dalam laporannya.[11]

Lihat pula

Wadah pemikir bidang kesenjangan digital

Referensi

  1. ^ M.Pd, Alwi Hilir, S. Kom (2021-06-15). TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI ABAD DIGITAL. Penerbit Lakeisha. hlm. 37. ISBN 978-623-6322-07-9. 
  2. ^ Norris, P. (2001). Digital Divide: Civic Engagement, Information Poverty and the Internet Worldwide. Cambridge University Press.
  3. ^ Chinn, Menzie D. and Robert W. Fairlie. (2004). The Determinants of the Global Digital Divide: A Cross-Country Analysis of Computer and Internet Penetration. Economic Growth Center. Retrieved from http://www.econ.yale.edu/growth_pdf/cdp881.pdf.
  4. ^ Garuda, Mata (2018-08-24). Indonesia 2045 (dalam bahasa Arab). Bentang Pustaka. hlm. 256. ISBN 978-602-291-494-5. 
  5. ^ Basoeky, Unggul; Panggabean, Suvriadi; Manu, Gerlan Apriandy; Wardhana, Aditya; Hoeronis, Irani; Adnan, Yudi; Maisarah; Sudirman, Acai (2021-09-30). Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Berbagai Aspek Kehidupan Masyarakat. Media Sains Indonesia. hlm. 38. ISBN 978-623-362-110-6. 
  6. ^ U.S. Department of Commerce, National Telecommunications and Information Administration (NTIA). (1995). Falling through the net: A survey of the have nots in rural and urban America.. Retrieved from http://www.ntia.doc.gov/ntiahome/fallingthru.html.
  7. ^ Hilbert, Martin (2011). "The end justifies the definition: The manifold outlooks on the digital divide and their practical usefulness for policy-making". Telecommunications Policy. 35 (8): 715–736. doi:10.1016/j.telpol.2011.06.012. 
  8. ^ Smith, Craig Warren (2002). Digital corporate citizenship : the business response to the digital divide. Indianapolis: The Center on Philanthropy at Indiana University. ISBN 1884354203. 
  9. ^ J.A Van Dijk; K. Hacker (2003). The Digital Divide : As a Complex and Dynamic Phenomenon. The Information Society. 
  10. ^ Afif Aulia Azizah (2018). "KESENJANGAN DIGTAL DI KALANGAN PENGELOLA USAHA MIKRO,KECIL,MENENGAH (UMKM) SURABAYA" (PDF). Jurnal Unair. 
  11. ^ Ahmad Zakki Abdullah; Fitria Ayuningtyas; Uljanatunnisa (2018). "LITERASI MEDIA DIGITAL DI KOMUNITAS VIDEOGRAPHER "LINKPICTUREID"". Jurnal Abdimas. 4 (2): 2. 

Daftar pustaka

Bacaan lanjutan

Pranala luar

Templat:Studi sains dan teknologi Templat:Generasi

Templat:Pengelompokan ekonomi global