Kesenjangan digital: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
== Definisi == |
== Definisi == |
||
Kesenjangan digital adalah sebuah ketidaksetaraan antara orang yang memiliki akses ke teknologi informasi dengan yang tidak. Kesenjangan digital juga kesenjangan kemampuan digital antara orang-orang yang telah mempunyai akses teknologi yang pada akhirnya berdampak pada ketidaksetaraan hasil.<ref>{{Cite book|last=Garuda|first=Mata|date=2018-08-24|url=https://books.google.co.nz/books?id=TaFqDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA256&dq=Kesenjangan+digital+adalah&hl=en&redir_esc=y|title=Indonesia 2045|publisher=Bentang Pustaka|isbn=978-602-291-494-5|pages=256|language=ar|url-status=live}}</ref> Kesenjangan digital mengacu kepada kesenjangan antara mereka dalam mengakses internet. Bagi yang tidak mendapakan akses internet yang baik, maka tidak mendapakan hasil yang baik.<ref>{{Cite book|last=Basoeky|first=Unggul|last2=Panggabean|first2=Suvriadi|last3=Manu|first3=Gerlan Apriandy|last4=Wardhana|first4=Aditya|last5=Hoeronis|first5=Irani|last6=Adnan|first6=Yudi|last7=Maisarah|last8=Sudirman|first8=Acai|date=2021-09-30|url=https://books.google.co.nz/books?id=JKFIEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA38&dq=Kesenjangan+digital+adalah&hl=en&redir_esc=y|title=Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Berbagai Aspek Kehidupan Masyarakat|publisher=Media Sains Indonesia|isbn=978-623-362-110-6|pages=38|language=id|url-status=live}}</ref> Kesenjangan digital juga dapat diartikan sebagai [[kesenjangan ekonomi]] dan [[kesenjangan sosial|sosial]] terkait akses, penggunaan, atau dampak [[teknologi informasi dan komunikasi]] (TIK).<ref name="NTIA95">U.S. Department of Commerce, National Telecommunications and Information Administration (NTIA). (1995). ''Falling through the net: A survey of the ''have nots'' in rural and urban America.''. Retrieved from http://www.ntia.doc.gov/ntiahome/fallingthru.html.</ref> Kesenjangan digital juga mengacu kepada mereka yang mendapat mamfaat digital dengan yang tidak.<ref name="HilbertDigDiv2011">{{Cite journal|last=Hilbert|first=Martin|date=2011|year=2011|title=The end justifies the definition: The manifold outlooks on the digital divide and their practical usefulness for policy-making|url=https://www.martinhilbert.net/the-end-justifies-the-definition/|journal=Telecommunications Policy|volume=35|issue=8|pages=715–736|doi=10.1016/j.telpol.2011.06.012}}</ref><ref>{{Cite book|last=Smith|first=Craig Warren|year=2002|url=https://iucat.iu.edu/iuk/5619796|title=Digital corporate citizenship : the business response to the digital divide|location=Indianapolis|publisher=The Center on Philanthropy at Indiana University|isbn=1884354203}}</ref> |
Kesenjangan digital adalah sebuah ketidaksetaraan antara orang yang memiliki akses ke teknologi informasi dengan yang tidak. Kesenjangan digital juga kesenjangan kemampuan digital antara orang-orang yang telah mempunyai akses teknologi yang pada akhirnya berdampak pada ketidaksetaraan hasil.<ref>{{Cite book|last=Garuda|first=Mata|date=2018-08-24|url=https://books.google.co.nz/books?id=TaFqDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA256&dq=Kesenjangan+digital+adalah&hl=en&redir_esc=y|title=Indonesia 2045|publisher=Bentang Pustaka|isbn=978-602-291-494-5|pages=256|language=ar|url-status=live}}</ref> Kesenjangan digital mengacu kepada kesenjangan antara mereka dalam mengakses internet. Bagi yang tidak mendapakan akses internet yang baik, maka tidak mendapakan hasil yang baik.<ref>{{Cite book|last=Basoeky|first=Unggul|last2=Panggabean|first2=Suvriadi|last3=Manu|first3=Gerlan Apriandy|last4=Wardhana|first4=Aditya|last5=Hoeronis|first5=Irani|last6=Adnan|first6=Yudi|last7=Maisarah|last8=Sudirman|first8=Acai|date=2021-09-30|url=https://books.google.co.nz/books?id=JKFIEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA38&dq=Kesenjangan+digital+adalah&hl=en&redir_esc=y|title=Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Berbagai Aspek Kehidupan Masyarakat|publisher=Media Sains Indonesia|isbn=978-623-362-110-6|pages=38|language=id|url-status=live}}</ref> Kesenjangan digital juga dapat diartikan sebagai [[kesenjangan ekonomi]] dan [[kesenjangan sosial|sosial]] terkait akses, penggunaan, atau dampak [[teknologi informasi dan komunikasi]] (TIK).<ref name="NTIA95">U.S. Department of Commerce, National Telecommunications and Information Administration (NTIA). (1995). ''Falling through the net: A survey of the ''have nots'' in rural and urban America.''. Retrieved from http://www.ntia.doc.gov/ntiahome/fallingthru.html.</ref> Kesenjangan digital juga mengacu kepada mereka yang mendapat mamfaat digital dengan yang tidak.<ref name="HilbertDigDiv2011">{{Cite journal|last=Hilbert|first=Martin|date=2011|year=2011|title=The end justifies the definition: The manifold outlooks on the digital divide and their practical usefulness for policy-making|url=https://www.martinhilbert.net/the-end-justifies-the-definition/|journal=Telecommunications Policy|volume=35|issue=8|pages=715–736|doi=10.1016/j.telpol.2011.06.012}}</ref><ref>{{Cite book|last=Smith|first=Craig Warren|year=2002|url=https://iucat.iu.edu/iuk/5619796|title=Digital corporate citizenship : the business response to the digital divide|location=Indianapolis|publisher=The Center on Philanthropy at Indiana University|isbn=1884354203}}</ref> |
||
Van Dijk memberikan penjelasan bahwa kesenjangan digital dapat dikaji berdasarkan aspek ''material acces, skill access, motivational,'' dan ''usage.''<ref>{{Cite book|last=J.A Van Dijk|last2=K. Hacker|date=2003|title=The Digital Divide : As a Complex and Dynamic Phenomenon|publisher=The Information Society|url-status=live}}</ref> Menurut Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD), kesenjangan digital terjadi antara tingkat individu, rumah tangga, dan area geografis yang memiliki perbedaan tingkat sosial ekonomi berdasarkan kesempatan untuk mengakses teknologi informasi dan komunikasi.<ref>{{Cite journal|last=Afif Aulia Azizah|date=2018|title=KESENJANGAN DIGTAL DI KALANGAN PENGELOLA USAHA MIKRO,KECIL,MENENGAH (UMKM) SURABAYA|url=http://repository.unair.ac.id/88476/2/ARTIKEL_Afif%20Aulia%20Azizah_Nim_071711623015.pdf|journal=Jurnal Unair}}</ref> |
|||
== Latar belakang == |
|||
Istilah kesenjangan digital pertama kali diperkenalkan oleh The National Telecommunication and Information Administration (NTIA), sebuah badan pemerintah federal Amerika Serikat yang mengurusi bidang telekomunikasi dan informasi dalam laporannya.<ref>{{Cite journal|last=Ahmad Zakki Abdullah|last2=Fitria Ayuningtyas|last3=Uljanatunnisa|date=2018|title=LITERASI MEDIA DIGITAL DI KOMUNITAS VIDEOGRAPHER “LINKPICTUREID”|url=|journal=Jurnal Abdimas|volume=4|issue=2|pages=2}}</ref> |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
Revisi per 13 November 2021 11.27
Internet |
---|
Portal Internet |
Kesenjangan digital (bahasa Inggris: digital divide) adalah kesenjangan antara yang kaya teknologi dengan yang miskin teknologi.[1] Kesenjangan antara antarnegara (seperti kesenjangan digital di Amerika Serikat) dapat mengacu kepada kesenjangan antar individu, rumah tangga, bisnis, atau wilayah geografis, biasanya dengan tingkat sosial-ekonomi yang berbeda atau kategori demografi lain. Kesenjangan antarnegara atau kawasan dunia disebut kesenjangan digital global,[2] yaitu kesenjangan teknologi antara negara berkembang dan negara maju di tingkat internasional.[3]
Definisi
Kesenjangan digital adalah sebuah ketidaksetaraan antara orang yang memiliki akses ke teknologi informasi dengan yang tidak. Kesenjangan digital juga kesenjangan kemampuan digital antara orang-orang yang telah mempunyai akses teknologi yang pada akhirnya berdampak pada ketidaksetaraan hasil.[4] Kesenjangan digital mengacu kepada kesenjangan antara mereka dalam mengakses internet. Bagi yang tidak mendapakan akses internet yang baik, maka tidak mendapakan hasil yang baik.[5] Kesenjangan digital juga dapat diartikan sebagai kesenjangan ekonomi dan sosial terkait akses, penggunaan, atau dampak teknologi informasi dan komunikasi (TIK).[6] Kesenjangan digital juga mengacu kepada mereka yang mendapat mamfaat digital dengan yang tidak.[7][8]
Van Dijk memberikan penjelasan bahwa kesenjangan digital dapat dikaji berdasarkan aspek material acces, skill access, motivational, dan usage.[9] Menurut Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD), kesenjangan digital terjadi antara tingkat individu, rumah tangga, dan area geografis yang memiliki perbedaan tingkat sosial ekonomi berdasarkan kesempatan untuk mengakses teknologi informasi dan komunikasi.[10]
Latar belakang
Istilah kesenjangan digital pertama kali diperkenalkan oleh The National Telecommunication and Information Administration (NTIA), sebuah badan pemerintah federal Amerika Serikat yang mengurusi bidang telekomunikasi dan informasi dalam laporannya.[11]
Lihat pula
Sumber pustaka mengenai Kesenjangan digital |
- Kesenjangan prestasi
- Civic Opportunity Gap
- Teknologi komputer untuk wilayah berkembang
- Kesenjangan digital di Cina
- Kesenjangan digital di Afrika Selatan
- Kesenjangan digital di Amerika Serikat
- Hak digital
- Hari Masyarakat Digital
- Penggunaan Internet global
- Masyarakat informasi
- Komunikasi internasional
- Geografi Internet
- Kesenjangan pengetahuan
- Daftar negara menurut kecepatan koneksi Internet
- Rencana pita lebar nasional di seluruh dunia
- One Laptop per Child
- Rural Internet
- World Summit on the Information Society
- Wadah pemikir bidang kesenjangan digital
- Center for Digital Inclusion
- Close the Gap International VZW
- Digital Textbook
- Inveneo
- TechChange
- United Nations Information and Communication Technologies Task Force
Referensi
- ^ M.Pd, Alwi Hilir, S. Kom (2021-06-15). TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI ABAD DIGITAL. Penerbit Lakeisha. hlm. 37. ISBN 978-623-6322-07-9.
- ^ Norris, P. (2001). Digital Divide: Civic Engagement, Information Poverty and the Internet Worldwide. Cambridge University Press.
- ^ Chinn, Menzie D. and Robert W. Fairlie. (2004). The Determinants of the Global Digital Divide: A Cross-Country Analysis of Computer and Internet Penetration. Economic Growth Center. Retrieved from http://www.econ.yale.edu/growth_pdf/cdp881.pdf.
- ^ Garuda, Mata (2018-08-24). Indonesia 2045 (dalam bahasa Arab). Bentang Pustaka. hlm. 256. ISBN 978-602-291-494-5.
- ^ Basoeky, Unggul; Panggabean, Suvriadi; Manu, Gerlan Apriandy; Wardhana, Aditya; Hoeronis, Irani; Adnan, Yudi; Maisarah; Sudirman, Acai (2021-09-30). Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Berbagai Aspek Kehidupan Masyarakat. Media Sains Indonesia. hlm. 38. ISBN 978-623-362-110-6.
- ^ U.S. Department of Commerce, National Telecommunications and Information Administration (NTIA). (1995). Falling through the net: A survey of the have nots in rural and urban America.. Retrieved from http://www.ntia.doc.gov/ntiahome/fallingthru.html.
- ^ Hilbert, Martin (2011). "The end justifies the definition: The manifold outlooks on the digital divide and their practical usefulness for policy-making". Telecommunications Policy. 35 (8): 715–736. doi:10.1016/j.telpol.2011.06.012.
- ^ Smith, Craig Warren (2002). Digital corporate citizenship : the business response to the digital divide. Indianapolis: The Center on Philanthropy at Indiana University. ISBN 1884354203.
- ^ J.A Van Dijk; K. Hacker (2003). The Digital Divide : As a Complex and Dynamic Phenomenon. The Information Society.
- ^ Afif Aulia Azizah (2018). "KESENJANGAN DIGTAL DI KALANGAN PENGELOLA USAHA MIKRO,KECIL,MENENGAH (UMKM) SURABAYA" (PDF). Jurnal Unair.
- ^ Ahmad Zakki Abdullah; Fitria Ayuningtyas; Uljanatunnisa (2018). "LITERASI MEDIA DIGITAL DI KOMUNITAS VIDEOGRAPHER "LINKPICTUREID"". Jurnal Abdimas. 4 (2): 2.
Daftar pustaka
- Azam, M. (2007). "Working together toward the inclusive digital world". Digital Opportunity Forum. Unpublished manuscript. Retrieved July 17, 2009, from http://www.dof.or.kr/pdf/Bangladesh%5BPPT%5D.pdf [pranala nonaktif]
- Borland, J. (1998, April 13). "Move Over Megamalls, Cyberspace Is the Great Retailing Equalizer". Knight Ridder/Tribune Business News.
- Brynjolfsson, Erik and Michael D. Smith (2000). "The great equalizer? Consumer choice behavior at Internet shopbots". Sloan Working Paper 4208-01. eBusiness@MIT Working Paper 137. July 2000. Sloan School of Management, Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, MA.
- James, J. (2004). Information Technology and Development: A new paradigm for delivering the Internet to rural areas in developing countries. New York, NY: Routledge. ISBN 0-415-32632-X (print). ISBN 0-203-32550-8 (e-book).
- World Summit on the Information Society (WSIS), 2005. "What's the state of ICT access around the world?" Retrieved July 17, 2009.
- World Summit on the Information Society (WSIS), 2008. "ICTs in Africa: Digital Divide to Digital Opportunity". Retrieved July 17, 2009.
Bacaan lanjutan
- "Falling Through the Net: Defining the Digital Divide" Diarsipkan 2010-02-09 di Wayback Machine. (PDF), NTIS, U.S. Department of Commerce, July 1999.
- DiMaggio, P. & Hargittai, E. (2001). "From the 'Digital Divide' to 'Digital Inequality': Studying Internet Use as Penetration Increases", Working Paper No. 15, Center for Arts and Cultural Policy Studies, Woodrow Wilson School, Princeton University. Retrieved May 31, 2009.
- Foulger, D. (2001). "Seven bridges over the global digital divide". IAMCR & ICA Symposium on Digital Divide, November 2001. Retrieved July 17, 2009.
- Chen, W.; Wellman, B. (2004). "The global digital divide within and between countries". IT & Society. 1 (7): 39–45.
- "A Nation Online: Entering the Broadband Age" Diarsipkan 2010-02-09 di Wayback Machine., NTIS, U.S. Department of Commerce, September 2004.
- James, J (2005). "The global digital divide in the Internet: developed countries constructs and Third World realities". Journal of Information Science. 31 (2): 114–23. doi:10.1177/0165551505050788.
- Rumiany, D. (2007). "Reducing the Global Digital Divide in Sub-Saharan Africa" Diarsipkan 2015-10-17 di Wayback Machine.. Posted on Global Envision with permission from Development Gateway, January 8, 2007. Retrieved July 17, 2009.
- Madon, S., Reinhard, N., Roode, D., & Walsham, G. (2007). "Digital inclusion projects in developing countries: Processes of institutionalization". Proceedings of the 9th International Conference on Social Implications of Computers in Developing Countries, São Paulo, Brazil, May 2007. Retrieved July 13, 2009.
- "Telecom use at the Bottom of the Pyramid 2 (use of telecom services and ICTs in emerging Asia)" Diarsipkan 2008-08-28 di Wayback Machine., LIRNEasia, 2007.
- "Telecom use at the Bottom of the Pyramid 3 (Mobile2.0 applications, migrant workers in emerging Asia)" Diarsipkan 2008-12-21 di Wayback Machine., LIRNEasia, 2008-09.
- "São Paulo Special: Bridging Brazil's digital divide", Digital Planet, BBC World Service, 2 October 2008.
- Graham, M. (2009). "Global Placemark Intensity: The Digital Divide Within Web 2.0 Data", Floatingsheep Blog.
- Graham, M (2011). "Time Machines and Virtual Portals: The Spatialities of the Digital Divide". Progress in Development Studies. 11 (3): 211–227. doi:10.1177/146499341001100303.
Pranala luar
- E-inclusion, an initiative of the European Commission to ensure that "no one is left behind" in enjoying the benefits of Information and Communication Technologies (ICT).
- eEurope - An information society for all, a political initiative of the European Union.
- Digital Inclusion Network, an online exchange on topics related to the digital divide and digital inclusion, E-Democracy.org.
- Profiles of Innovators and Leaders Who Make a Difference (PDF). Expanding Digital Opportunity in New York City Public Schools. Committee on Technology in Government, New York City Council. June 2004.
- "The Digital Divide Within Education Caused by the Internet", Benjamin Todd, Acadia University, Nova Scotia, Canada, Undergraduate Research Journal for the Human Sciences, Volume 11 (2012).
- Statistics from the International Telecommunication Union (ITU)
- Mobile Phones and Access is an animated video produced by TechChange and USAID which explores issues of access related to global mobile phone usage.
- § Digital Divide Measure