Abbas bin Ali: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 34: | Baris 34: | ||
Abbas adalah putra dari [[Ali bin Abi Thalib]] dan [[Fatimah binti Hizam|Ummul Banin binti Hizam]]. Abbas memiliki tiga saudara kandung yaitu [[Abdullah bin Ali bin Abi Thalib|Abdullah]], [[Ja'far bin Ali|Ja'far]], dan [[Utsman bin Ali bin Abi Thalib|Utsman]].<ref name="Shalabi">{{cite book|title=Biografi Ali bin Abi Thalib|url=https://books.google.co.id/books?id=pezbDwAAQBAJ&pg=PA30|publisher=Pustaka Al-Kautsar|page=30|author=Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi|access-date=2022-03-03|archive-date=2022-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20220303092834/https://books.google.co.id/books?id=pezbDwAAQBAJ&pg=PA30|dead-url=no}}</ref> |
Abbas adalah putra dari [[Ali bin Abi Thalib]] dan [[Fatimah binti Hizam|Ummul Banin binti Hizam]]. Abbas memiliki tiga saudara kandung yaitu [[Abdullah bin Ali bin Abi Thalib|Abdullah]], [[Ja'far bin Ali|Ja'far]], dan [[Utsman bin Ali bin Abi Thalib|Utsman]].<ref name="Shalabi">{{cite book|title=Biografi Ali bin Abi Thalib|url=https://books.google.co.id/books?id=pezbDwAAQBAJ&pg=PA30|publisher=Pustaka Al-Kautsar|page=30|author=Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi|access-date=2022-03-03|archive-date=2022-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20220303092834/https://books.google.co.id/books?id=pezbDwAAQBAJ&pg=PA30|dead-url=no}}</ref> |
||
Abbas menikah dengan sepupu jauhnya, Lubabah binti [[Ubaidillah bin al-Abbas|Ubaidillah]] bin [[Abbas bin Abdul-Muththalib|al-Abbas bin Abdul-Muththalib]]. Mereka memiliki satu putra yang bernama Ubaidillah.<ref>{{cite web|title=Nasab Quraisy - Keturunan Al-Abbas bin Ali bin Abi Thalib - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha|url=https://al-maktaba.org/book/2922/75|website=al-maktaba.org|language=ar|page=79|author=Mush'ab bin Abdullah az-Zubairi|author-link=Mush'ab az-Zubairi}}</ref> |
Abbas menikah dengan sepupu jauhnya, Lubabah binti [[Ubaidillah bin al-Abbas|Ubaidillah]] bin [[Abbas bin Abdul-Muththalib|al-Abbas bin Abdul-Muththalib]]. Mereka memiliki satu putra yang bernama Ubaidillah.<ref>{{cite web|title=Nasab Quraisy - Keturunan Al-Abbas bin Ali bin Abi Thalib - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha|url=https://al-maktaba.org/book/2922/75|website=al-maktaba.org|language=ar|page=79|author=Mush'ab bin Abdullah az-Zubairi|author-link=Mush'ab az-Zubairi|access-date=2022-08-06|archive-date=2022-07-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20220719074923/https://al-maktaba.org/book/2922/75|dead-url=no}}</ref> |
||
== Pertempuran Shiffin == |
== Pertempuran Shiffin == |
Revisi per 6 Agustus 2022 14.30
Al-‘Abbas bin ‘Ali العباس بن علي | |
---|---|
Lahir | Syakban 4, 26 H[1] ≈ 15 Mei 647 Madinah, Hijaz (sekarang di Arab Saudi)[1] |
Meninggal | Muharram 10, 61 H ≈ 10 Oktober 680 (umur 33) Karbala, Kekhalifahan Umayyah (sekarang di Irak) |
Sebab meninggal | Terbunuh pada Pertempuran Karbala oleh pasukan Ubaidillah bin Ziyad ketika mengirim beberapa air dari sungai Efrat untuk keluarga Muhammad |
Makam | Masjid Al Abbas, Karbalā, Irak |
Tempat tinggal | Madinah, Hijaz (sekarang di Arab Saudi) |
Dikenal atas | Pertempuran Karbala |
Gelar | أبو الفضل (Arab: Bapak Kebajikan) *قمر بني هاشم[2] (Arab: Rembulan Banu Hashim) *السقى[2] (bahasa Arab: Penyedia Air) *علمدار (Persia: Penancap Bendera/Lambang) *شہنشاہِ وفا (bahasa Arab: Pintu menuju Hussein) *باب الحوائج[3][4] (bahasa Arab: Pintu untuk memenuhi kebutuhan) *افضل الشهداء (bahasa Arab: Syuhada paling superior) *Abū Qurba (bahasa Arab: Pemilik kulit air) *Kekuatan Husain |
Suami/istri | Lubabah binti Ubaidillah bin al-Abbas bin Abdul-Muththalib |
Anak | Ubaidillah bin Abbas bin Ali |
Orang tua | Ali bin Abi Thalib Ummul Banin binti Hizam |
Kerabat | Muhammad |
Bagian dari seri |
Islam |
---|
Al-'Abbas bin Ali (bahasa Arab: العباس بن علي, bahasa Persia: عباس فرزند علی) juga Qamar Bani Hasyim (bahasa Arab: قَمَر بَنِي هَاشِم, har. 'rembulan Bani Hasyim'),[6][7][8] (kelahiran 4 Sha‘bān 26 H – 10 Muharram 61 H; sekitar 15 Mei 647 – 10 Oktober 680) adalah putra dari Ali bin Abi Thalib, Khalifah Muslim Sunni keempat, dan Fatimah binti Hizam, yang umumnya dikenal sebagai bunda Para Putra (bahasa Persia: أم البنين).
Abbas dikenal oleh Muslim Sunni dan Syiah untuk loyalitasnya kepada saudara tirinya Husain, respeknya untuk Rumah Tangga Muhammad, dan perannya dalam Pertempuran Karbala. Abbas dimakamkan di Masjid Al Abbas, Karbala, Kegubernuran Karbala, Irak, dimana ia menjadi syuhada pada saat Pertempuran Karbala pada hari Asyura.[9]
Kehidupan awal
Abbas adalah putra dari Ali bin Abi Thalib dan Ummul Banin binti Hizam. Abbas memiliki tiga saudara kandung yaitu Abdullah, Ja'far, dan Utsman.[10]
Abbas menikah dengan sepupu jauhnya, Lubabah binti Ubaidillah bin al-Abbas bin Abdul-Muththalib. Mereka memiliki satu putra yang bernama Ubaidillah.[11]
Pertempuran Shiffin
Abbas pertama kali menjadi prajurit dalam Pertempuran Shiffin, salah satu konflik utama dari perjuangan antara ayah Abbas Ali dan Muawiyah I, gubernur Suriah, pada 657 Masehi. Mengenakan pakaian ayahnya, yang dikenal menjadi prajurit besar, Abbas membunuh beberapa prajurit musuh.
Pertempuran Karbala
Abbas menunjukkan kesetiaannya kepada Husain di Pertempuran Karbala. Setelah menggantikan ayahnya Muawiyah I sebagai khalifah, Yazid menuntut agar Husain berjanji setia kepadanya, tetapi Husain menolak, dengan mengatakan:
Yazid adalah orang yang membunuh orang tanpa alasan, dan orang seperti saya tidak berjanji setia kepada orang seperti dia...[12]
Karena perilaku Yazid dilarang dalam Islam, jika Husain telah berjanji setia kepada Yazid, tindakannya akan merusak dasar-dasar Islam.
Pada tahun 60 H (680 M), Husain meninggalkan Madinah menuju Mekah dengan sekelompok kecil sahabat dan anggota keluarga untuk melakukan perjalanan ke Kufah. Dia mengirim sepupunya, Muslim ibn Aqil, agar dia bisa mengambil keputusan untuk memasuki Kufah berdasarkan saran sepupunya. Namun, pada saat Husain tiba di dekat Kufah, sepupunya telah terbunuh.
Dalam perjalanan ke Kufah, Husain dan kelompoknya dicegat. Mereka dipaksa memutar dan tiba di Karbala pada tanggal 2 Muharram 61 H. Perkemahan Husain dikepung dan terputus dari sungai Efrat. Pada tanggal tujuh Muharram, pasukan Yazid memblokir air.
Kematian
Sejarawan Syiah, Sayyid ibn Tawus meriwayatkan dari Abu Makhnaf bahwa selama masa Asyura, Abbas memerangi banyak musuh untuk mencari air bagi Ahl al-Bayt. Setelah memotong tangan kanannya dan kemudian tangan kirinya, Musk mengambil air di mulutnya dan melanjutkan pertempuran sampai dia dibunuh oleh Zaid bin Warqa' al-Hanafi dan Hakim bin Thufail as-Sunani. Hussein Wa'iz Kashifi dalam Rawdat al-Shuhada menganggapnya sebagai syahid ke-68 di Karbala.[13]
Sheikh Mofid menulis: Abbas dan Husain ibn Ali pergi ke Efrat untuk mengambil air, tetapi tentara Umar bin Sa'ad mencegah mereka. Dia kemudian dikepung dan dipisahkan dari Husain. Abbas berjuang sendirian sampai dia jatuh ke tanah. Pada saat ini, dia tidak bisa bergerak karena luka-lukanya, dan Zaid dan Hakim membunuhnya. Dia berusia 34 tahun pada saat kematiannya.
Sejarawan Suni, Ibnul Atsir dalam karyanya yang berjudul Al-Kamil fi at-Tarikh menyebutkan bahwa nama pembunuh Abbas adalah Zaid bin Riqad al-Junbi dan Hakim bin Thufail as-Sanbisi.[14]
Abbas dimakamkan di tempat dia jatuh dari kudanya di Karbala, Irak. Masjid Al Abbas dibangun di sekitar makamnya, di mana jutaan peziarah memberi penghormatan setiap tahun. Komunitas Bektashi Albania juga memelihara kuil Abbas di puncak Gunung Tomorr, tempat ziarah tahunan diadakan setiap Agustus.[13]
Dalam agama dan bangsa
Sebagai salah satu tokoh sentral yang hadir di Karbala, Abbas bin Ali banyak dirayakan dalam upacara berkabung Muharram. Dalam upacara taziyeh, pada malam Asyura, satu siklus lengkap didedikasikan untuk kehidupan dan perbuatannya sejak lahir hingga mati.[13]
Selain Iran, peringatan Abbas dirayakan di tempat-tempat lain seperti Azerbaijan, anak benua India dan di mana pun upacara Asyura diadakan. Ali Rabbani Khalkhali menulis: Abbas bin Ali dianggap oleh kaum Syiah dan bahkan banyak pengikut agama lainnya sebagai sosok spiritual dan sangat terhormat dan sangat dihormati.[15]
Galeri
Lihat pula
Referensi
- ^ a b at-Tabrizi, Abu Talib (2001). Ahmed Haneef, ed. Al-Abbas Peace be Upon Him. Abdullah Al-Shahin. Qum: Ansariyan Publications. hlm. 39–40.
- ^ a b at-Tabrizi, Abu Talib (2001). Ahmed Haneef, ed. Al-Abbas Peace be Upon Him. Abdullah Al-Shahin. Qum: Ansariyan Publications. hlm. 45–47.
- ^ Lalljee, Yousuf N. (2003). Know Your Islam. New York: Tahrike Tarsile Qur'an. hlm. 160. ISBN 0-940368-02-1.
- ^ "شبكة رافــد للتنمية الثقافية". rafed.net.
- ^ "Brooklyn Museum: Arts of the Islamic World: Battle of Karbala". Brooklyn, New York: Brooklyn Museum. Diakses tanggal 7 Juli 2013.
- ^ "Biography of Hazrat Abbas (ibn Ali)". yjc.ir. Diakses tanggal 5 March 2019.
- ^ "Abbas martyrdom". hawzah.ne. Diakses tanggal 5 March 2019.
- ^ "Al-'Abbas (a)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-19. Diakses tanggal 2015-11-21.
- ^ Calmard, J. (13 Juli 2011). "ʿABBĀS B. ʿALĪ B. ABŪ ṬĀLEB". Encyclopædia Iranica.
- ^ Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi. Biografi Ali bin Abi Thalib. Pustaka Al-Kautsar. hlm. 30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-03. Diakses tanggal 2022-03-03.
- ^ Mush'ab bin Abdullah az-Zubairi. "Nasab Quraisy - Keturunan Al-Abbas bin Ali bin Abi Thalib - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha". al-maktaba.org (dalam bahasa Arab). hlm. 79. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-19. Diakses tanggal 2022-08-06.
- ^ "Yazid demands allegiance of Husayn". www.al-islam.org (dalam bahasa Inggris). 2016-05-19. Diakses tanggal 2021-10-09.
- ^ a b c Foundation, Encyclopaedia Iranica. "Welcome to Encyclopaedia Iranica". iranicaonline.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-09.
- ^ "الكامل في التاريخ >> ثم دخلت سنة إحدى وستين" [Al-Kamil fi at-Tarikh – Kemudian saya memasuki tahun enam puluh satu]. www.islamweb.net (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-18. Diakses tanggal 2022-07-18.
- ^ "GD Home page". eSalah (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-09.
Pranala luar
- AL-ABBAS By Abu Talib At-tabrizi, Translated by Abdullah Al-Shahin, Edited by Ahmed Haneef
- Sacrifice and Courage of Hadrat Abbas Diarsipkan 2009-08-13 di Wayback Machine.
- HAZRAT ABBAS IBN ALI Diarsipkan 2008-01-21 di Wayback Machine.
- Personality of Hadrat Abbas Diarsipkan 2009-03-19 di Wayback Machine.
- Hazrat Abbas's Grave stone in his Holy Shrine Diarsipkan 2013-11-18 di Archive.is
- Cellar (basement) of Hazrat Abbas 's Shrine Diarsipkan 2015-06-10 di Wayback Machine.