Lompat ke isi

Tim nasional sepak bola Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1.189: Baris 1.189:
|{{Flagicon|KOR}} [[Choi In-Cheol]]
|{{Flagicon|KOR}} [[Choi In-Cheol]]
|-
|-
|{{Flagicon|MNE}} [[Dzenan Radoncic]]
|{{Flagicon|KOR}} [[Cho Byung-kuk]]
|-
|-
|{{Flagicon|IDN}} [[Nova Arianto]]
|{{Flagicon|IDN}} [[Nova Arianto]]

Revisi per 21 Oktober 2022 14.07

Indonesia
Lencana kaos/Lambang Asosiasi
Julukan
  • Merah Putih
  • Garuda
  • Timnas
AsosiasiPSSI
KonfederasiAFC (Asia)
Sub-konfederasiAFF (Asia Tenggara)
PelatihShin Tae-yong
KaptenFachruddin Aryanto
Penampilan terbanyakAbdul Kadir (111)[1][2]
Pencetak gol terbanyakAbdul Kadir (70)[2]
Stadion kandangGelora Bung Karno
Kode FIFAIDN
Peringkat FIFA
Terkini 130 Penurunan 1 (24 Oktober 2024)[3]
Tertinggi76 (September 1998)
Terendah191 (Juli 2016)
Peringkat Elo
Terkini 145 Penurunan 3 (19 Januari 2024)[4]
Warna pertama
Warna kedua
Pertandingan internasional pertama
Pra-kemerdekaan
 Hindia Belanda 7–1 Jepang 
(Manila, Filipina; 13 Mei 1934)[5][6]
Pasca kemerdekaan
 India 3–0 Indonesia 
(New Delhi, India; 5 Maret 1951)
Kemenangan terbesar
Pra-kemerdekaan
 Hindia Belanda 7–1 Jepang 
(Manila, Filipina; 13 Mei 1934)[5]
Pasca kemerdekaan
 Indonesia 14–0 Guam 
(Cibinong, Indonesia; 1 Oktober 2022)
Kekalahan terbesar
Pra-kemerdekaan
 Belanda 9–2 Hindia Belanda 
(Amsterdam, Belanda; 26 Juni 1938)[5]
Pasca kemerdekaan
 Bahrain 10–0 Indonesia 
(Riffa, Bahrain; 29 Februari 2012)
Piala Dunia
Penampilan1 (Pertama kali pada 1938)
Hasil terbaikBabak 16 besar (1938; saat bernama Hindia Belanda)
Piala Asia AFC
Penampilan5 (Pertama kali pada 1996)
Hasil terbaikBabak grup (1996, 2000, 2004 dan 2007)
Kejuaraan AFF
Penampilan13 (Pertama kali pada 1996)
Hasil terbaikJuara kedua (2000, 2002, 2004, 2010, 2016 dan 2020)

Tim nasional sepak bola Indonesia adalah tim nasional yang mewakili Indonesia dalam sepak bola internasional senior pria. Tim ini dikendalikan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yang merupakan anggota FIFA dan juga anggota Konfederasi Sepak Bola Asia. Tim ini dianggap oleh FIFA sebagai penerus Hindia Belanda.

Indonesia pernah tampil dalam Piala Dunia FIFA, yakni pada tahun 1938 saat bernama Hindia Belanda. Mereka kalah dalam pertandingan pertama menghadapi Hongaria. Pada tingkat regional, Indonesia pernah tampil empat kali dalam Piala Asia AFC. Namun, Indonesia belum pernah lolos dari babak grup. Pada tingkat Asia Tenggara, Indonesia telah tampil dalam berbagai edisi Kejuaraan AFF, dengan capaian terbaiknya adalah menjadi juara kedua dalam enam edisi.

Sejarah

Periode awal

Pada pertandingan-pertandingan awal, melibatkan pihak dari Hindia Belanda, diorganisasi oleh Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB), atau suksesornya, Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU). Pertandingan-pertandingan yang dilaksanakan sebelum kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 tidak diakui oleh PSSI.[7]

Pertandingan sepak bola tercatat pertama yang melibatkan tim dari Hindia Belanda adalah kontes melawan Singapura pada 28 Maret 1921. Pertandingan tersebut dilaksanakan di Jakarta dan Indonesia menang dengan skor akhir 1–0. Hal ini diikuti dengan pertandingan melawan Australia XI pada Agustus 1928 (menang 2–1) dan satu tim dari Shanghai selang dua tahun kemudian (seri 4–4).[7]

Pada 1934, satu tim dari Jawa mewakili Hindia Belanda dalam Far Eastern Games yang dimainkan di Manila, Filipina. Setelah mengalahkan Jepang 7–1 dalam pertandingan pertama,[8] dua pertandingan berikutnya berakhir dengan kekalahan 0–2 atas Tiongkok dan 2–3 atas tim tuan rumah menempatkan Timnas Jawa menempati peringkat dua. Meski tidak diakui PSSI, pertandingan ini diakui oleh World Football Elo ratings sebagai pertandingan pertama yang melibatkan Timnas Indonesia.[9]

Piala Dunia FIFA 1938

Indonesia pada tahun 1938 (pada masa penjajahan Belanda) sempat lolos dan ikut bertanding di Piala Dunia FIFA 1938. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia FIFA 1938 hanya terdiri dari dua negara, Hindia Belanda dan Jepang. Indonesia akhirnya lolos ke putaran final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan Cina.

Pada waktu itu, tim ini menggunakan seragam berwarna oranye dan bercelana putih seperti warna seragam yang dipakai kesebelasan Belanda.[10]

Skuat Piala Dunia 1938

Pelatih: Johannes Christoffel Jan Mastenbroek.

Nama Klub Posisi
Tan "Bing" Mo Heng Hua Chiao Tsing Nien Hui (HCTNH) Malang Penjaga gawang
L.N. Van Beuzekom

Digantikan oleh Jack Samuels

Hercules Batavia Penjaga gawang
Dorst Tidak diketahui Pemain belakang
J. Harting Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain belakang
Frans G. Hu Kon Sparta Bandung Pemain belakang
Jack Kolle

Digantikan oleh Teilherber

Tidak diketahui Pemain belakang
Jack Samuels

Menggantikan L.N. Van Beuzekom

Excelsior Soerabaja Pemain belakang
G.H.V.L. Faulhaber Djocoja Djogjakarta Pemain tengah
Frans Alfred Meeng Sportvereniging Binnenlands Bestuur (SVBB) Batavia Pemain tengah
Achmad Nawir Kapten Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain tengah
Anwar Sutan Voorwaarts Is Ons Streven (VIOS) Batavia Pemain tengah
G. van den Burgh Semarang Voetbal Vereniging (SVV) Semarang Pemain tengah
Tan Hong Djien Tiong Hoa Soerabaja Pemain depan
Tan See Han Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain depan
Isaac "Tjaak" Pattiwael Voetbal Vereniging (VV) Jong Ambon Tjimahi Pemain depan
Suvarte Soedarmadji Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain depan
M.J. Hans Taihuttu Voetbal Vereniging (VV) Jong Ambon Tjimahi Pemain depan
Teilherber

Menggantikan Jack Kolle

Djocoja Djogjakarta Pemain depan
R. Telwe Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja Pemain depan
Herman Zomers Hercules Batavia Pemain depan

Pertandingan melawan Hongaria

Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat pembantaian tim Hungaria terhadap Hindia Belanda. Mereka bermain di Stadion Velodrome Municipale, Reims, Prancis. Sekitar 10.000 penonton hadir menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus. Karena perbedaan tinggi tubuh yang begitu mencolok, wali kota Reims menyebutnya, "Saya seperti melihat 22 atlet Hongaria dikerubungi oleh 11 kurcaci."

Pada menit ke-13, jala gawang Mo Heng bergetar oleh tembakan penyerang Hongaria Vilmos Kohut. Lalu hujan gol berlangsung di menit ke-15, 28, dan 35. Babak pertama berakhir 4–0. Nasib tim Hindia Belanda tamat pada babak kedua, dengan skor akhir 0–6. Pada saat itu, Piala Dunia memakai sistem gugur.

Surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: "Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah".[11]

1950-an

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan mereka pada tanggal 17 Agustus 1945, tim nasional Indonesia berhasil lolos ke Olimpiade Melbourne 1956. Indonesia berhasil melaju ke perempat final dan bertemu dengan Uni Soviet yang ketika itu dikapteni oleh kiper Lev Yashin. Ketika itu, Indonesia berhasil menahan Uni Soviet 0–0. Pada akhirnya Indonesia harus kalah dengan skor 4–0 pada laga ulangan dua hari kemudian.

Pada Kualifikasi Piala Dunia 1958, Indonesia berhasil mengalahkan China pada ronde pertama. Kemudian, Indonesia menolak untuk bertanding melawan Israel pada ronde kedua karena alasan politis. Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah ikut dalam kualifikasi Piala Dunia hingga tahun 1970.

Setelah bertanding di kualifikasi Piala Dunia, Indonesia berhasil meraih medali perunggu di Asian Games 1958 setelah pada perebutan tempat ketiga berhasil mengalahkan India 4–1. Indonesia juga bermain imbang 2–2 saat melawan Timnas Jerman Timur.

Suspensi 2015

PSSI disuspensi FIFA karena intervensi pemerintah dalam liga nasional pada 30 Mei 2015. Pembekuan mengambil efek segera yang artinya Indonesia tidak berhak berkompetisi pada Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 (AFC) sekaligus Kualifikasi Piala Asia AFC 2019, yang dimulai kurang dari 2 minggu kemudian. FIFA masih mengizinkan Indonesia untuk bermain dalam Sepak bola pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015 hingga turnamen berakhir, karena sudah telanjur dimulai. FIFA mengambil tindakan melawan Indonesia menyusul konflik antara pemerintah dan PSSI yang berakibat pada pembatalan kompetisi domestik.[12]

Suspensi tersebut dicabut pada Kongres FIFA ke-66.[13]

2017–2019

Beberapa minggu setelah finis di posisi kedua pada ajang Piala Suzuki AFF 2016, PSSI mengadakan kongres pada 8 Januari 2017 dalam upaya untuk menandatangani Luis Milla untuk menangani senior mereka dan tim U-22. Sebelum Kejuaraan AFF 2018, Milla pergi tanpa penjelasan apa pun, menyebabkan kemarahan di kalangan supporter Indonesia.[14] Indonesia tersingkir dari babak penyisihan grup di Kejuaraan AFF 2018 menyebabkan pemecatan Bima Sakti.[15] Untuk mempersiapkan kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia menandatangani Simon McMenemy dengan harapan bahwa masa jabatannya yang sukses dengan Filipina dapat menghidupkan kembali kinerja Indonesia, terutama ketika Indonesia dikelompokkan dengan tiga rival dari Asia Tenggara: Malaysia, Thailand dan Vietnam bersama UEA.[16] Indonesia kalah dalam empat pertandingan termasuk kekalahan kandang 2-3 dari Malaysia, diikuti oleh kekalahan kandang dari Vietnam untuk pertama kalinya di setiap turnamen kompetitif. Pada 6 November 2019, PSSI memutuskan untuk memecat McMenemy atas kinerja tim nasional yang memburuk.[17] Indonesia bertandang ke Malaysia dan kalah 0–2 dari saingannya dan secara resmi tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia 2022.[18]

2021–sekarang

Menyusul kegagalan di kualifikasi Piala Dunia, PSSI menunjuk Shin Tae-yong sebagai pelatih Indonesia dengan harapan untuk menghidupkan kembali tim untuk Kualifikasi Piala Asia AFC 2023 yang akan datang, menggunakan keberhasilan Park Hang-seo di Vietnam sebagai bukti penunjukan.[19]

Di bawah manajemen Shin Tae-yong, mayoritas tim senior dirombak dan memiliki banyak pemain muda yang mayoritas berasal dari tim U-23. Indonesia berhasil mencapai final dan meraih posisi runner-up di Kejuaraan AFF 2020 dengan rata-rata usia pemain 23 tahun.

Pada Kualifikasi Piala Asia, Indonesia secara mengejutkan mengalahkan tuan rumah, Kuwait, yang belum pernah mereka kalahkan dalam 42 tahun, yang mengejutkan banyak orang. Indonesia akhirnya berhasil lolos ke Piala Asia AFC 2023 mendatang setelah absen selama 16 tahun.

Kostum

Jersey pada tahun 1981

Kostum tim Indonesia tidak hanya merah-putih sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut Bob Hippy, yang ikut "memperkuat" timnas sejak tahun 1962 hingga 1974, kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika PSSI mempersiapkan dua tim untuk Asian Games IV-1962 di Jakarta.

Saat itu ada dua tim yang diasuh pelatih asal Yugoslavia, Toni Pogacnic, yakni PSSI Banteng dan PSSI Garuda. PSSI Banteng, yang terdiri dari pemain senior saat itu, seperti Maulwi Saelan, Djamiat Dalhar, dan Tan Liong Houw, memiliki kostum hijau-putih, selain kostum merah-putih. Sedangkan tim Garuda, yang diperkuat oleh Omo, Anjik Ali Nurdin, dan Ipong Silalahi, juga dilengkapi kostum biru-putih. Namun, setelah terungkap kasus suap yang dikenal dengan "Skandal Senayan", sebelum Asian Games IV-1962, pengurus PSSI hanya membuat satu timnas. Itu sebabnya, di Asian Games IV-1962, PSSI sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa karena kemudian kedua tim itu dirombak. Selanjutnya, digunakan tim campuran di Asian Games.

Mulyadi (Fan Tek Fong), asisten pelatih klub UMS, menjelaskan bahwa setelah dari era Asian Games, sepanjang perjalanan timnas hingga tahun 1970-an, PSSI hanya mengenal kostum merah-putih dan putih-putih. Begitu juga ketika timnas melakukan perjalanan untuk bertanding di sejumlah negara di Eropa pada tahun 1965. Saat itu setiap kali bermain, tim nasional hanya menggunakan merah-putih dan putih-putih dengan gambar Garuda di bagian dada hingga ke perut. Seragam hijau-putih kembali digunakan saat mempersiapkan kesebelasan pra-Olimpiade 1976, dan kemudian digunakan pada arena SEA Games 1981 Manila. "Begitu juga ketika Indonesia bermain di Thailand, di mana saat itu Indonesia menjadi runner-up Piala Raja 1981," kata Ronny Pattinasarani.

Dalam Piala Asia 2007 yang digelar mulai 8 Juli hingga Minggu 29 Juli, Nike juga telah mendesain kostum tim nasional Indonesia, tetapi kali ini bukan hijau-putih, melainkan putih-hijau.

Pada kostum Timnas Indonesia yang dibuat Nike pada 2010 untuk Piala Suzuki AFF 2010, terdapat Burung Garuda yang membentang di bagian depan kostum yang tidak berwarna tetapi memiliki garis-garis yang memiliki warna hitam cenderung abu-abu. Sementara pada kostum kedua yang berwarna Putih-Hijau, terdapat motif yang sama, tetapi garis-garis pada burung Garuda berwarna abu-abu muda.

Pembuat

Nama Tahun
Adidas 1970–1995
Diadora 1995–1996
Asics 1996–1997
Adidas 1997–2000
Nike 2000–2001
Adidas 2001–2003
Ghazali Sport 2003–2004
Adidas 2004–2006
Nike 2006–2020
Mills 2020–

Stadion

Terletak di Jakarta, stadion kandang bagi timnas Indonesia adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno yang berkapasitas 78.011 penonton. Stadion ini merupakan stadion terbesar di Indonesia, stadion terbesar kedua di Asia Tenggara dan stadion sepak bola terbesar kesembilan di dunia. Stadion ini dibangun pada tahun 1960 untuk Asian Games 1962 dan pembangunannya didukung oleh pemerintah Uni Soviet, dengan pinjaman lunak sebesar US$ 12,5 juta. Stadion ini selesai setelah dua tahun dan secara resmi dibuka pada tanggal 24 Agustus 1962.[20]

Liputan media

Kualifikasi tim Indonesia untuk Piala Dunia FIFA 2022 (babak kedua saja) dan Piala Asia AFC 2023 disiarkan oleh jaringan televisi publik free-to-air TVRI, jaringan televisi free-to-air Emtek SCTV (sejak 2021),[21] dan jaringan multiplatform premium Polytron, Mola TV, hingga 2022.[22]

Commercial MNC Media juga menyiarkan pertandingan timnas Indonesia, tetapi dari tahun 2020 hingga 2023, MNC hanya meliput pertandingan timnas di Kejuaraan AFF 2020 dan Piala Asia AFC 2023 karena MNC-Lagardère[note 1] dan kontrak kemitraan hak siar Football Marketing Asia (Piala Asia AFC).[23][24] Berbeda dengan TVRI, SCTV, dan Mola TV, ketiga televisi tersebut hanya membeli hak dari PSSI.

Jadwal dan hasil

Pertandingan dalam 12 bulan terakhir, dan jadwal pertandingan mendatang

      Menang       Seri       Kalah

2021

2022

2023

Pemain

Skuad terkini

23 pemain berikut dipanggil untuk pertandingan FIFA Matchday melawan  Curaçao pada 24 dan 27 September 2022.[25]

Penampilan dan gol akurat per 27 September 2022, setelah pertandingan melawan  Curaçao.

0#0 Pos. Nama Pemain Tanggal lahir (umur) Tampil Gol Klub
1 1GK Nadeo Argawinata 9 Maret 1997 (umur 27) 15 0 Indonesia Bali United
21 1GK Muhammad Riyandi 3 Januari 2000 (umur 24) 5 0 Indonesia Persis Solo
26 1GK Syahrul Fadil 26 Oktober 1995 (umur 29) 3 0 Indonesia Persikabo 1973

2 2DF Koko Ari 9 Januari 2000 (umur 24) 2 0 Indonesia Persebaya Surabaya
3 2DF Muhammad Ferarri 21 Juni 2003 (umur 21) 1 0 Indonesia Persija Jakarta
5 2DF Rizky Ridho 21 November 2001 (umur 22) 15 0 Indonesia Persebaya Surabaya
12 2DF Pratama Arhan 21 Desember 2001 (umur 22) 22 3 Jepang Tokyo Verdy
13 2DF Rachmat Irianto (Kapten ketiga) 3 September 1999 (umur 25) 22 3 Indonesia Persib Bandung
14 2DF Asnawi Mangkualam 4 Oktober 1999 (umur 25) 21 1 Korea Selatan Ansan Greeners
19 2DF Fachruddin Aryanto (Kapten) 19 Februari 1989 (umur 35) 51 4 Indonesia Madura United
30 2DF Elkan Baggott 23 Oktober 2002 (umur 22) 12 2 Inggris Gillingham F.C.

7 3MF Marselino Ferdinan 9 September 2004 (umur 20) 7 1 Indonesia Persebaya Surabaya
8 3MF Witan Sulaeman 8 Oktober 2001 (umur 23) 20 6 Slowakia Trenčín
11 3MF Saddil Ramdani 2 Januari 1999 (umur 25) 13 1 Malaysia Sabah FC
15 3MF Ricky Kambuaya 5 Mei 1996 (umur 28) 19 5 Indonesia Persib Bandung
17 3MF Syahrian Abimanyu 25 April 1999 (umur 25) 9 0 Indonesia Persija Jakarta
23 3MF Marc Klok (Kapten kedua) 20 April 1993 (umur 31) 5 2 Indonesia Persib Bandung
25 3MF Yakob Sayuri 22 September 1997 (umur 27) 3 0 Indonesia PSM Makassar

9 4FW Dimas Drajad 30 Maret 1997 (umur 27) 6 3 Indonesia Persikabo 1973
10 4FW Egy Maulana 7 Juli 2000 (umur 24) 13 3 Slowakia ViOn Zlaté Moravce
16 4FW Ramadhan Sananta 27 November 2002 (umur 21) 2 0 Indonesia PSM Makassar
18 4FW Muhammad Rafli 24 November 1998 (umur 25) 8 0 Indonesia Arema
22 4FW Dendy Sulistyawan 12 Oktober 1996 (umur 28) 2 1 Indonesia Bhayangkara

Pemain yang pernah dipanggil

Para pemain berikut juga telah dipanggil ke dalam skuad dalam 12 bulan terakhir.

Pos. Nama pemain Tanggal lahir (usia) Tampil Gol Klub Panggilan terakhir
GK Cahya Supriadi 11 Februari 2003 (umur 21) 0 0 Indonesia Persija Jakarta v.  Curaçao, 24 September 2022INJ
GK Adi Satryo 7 Juli 2001 (umur 23) 1 0 Indonesia Persik Kediri v.    Nepal, 14 Juni 2022
GK Ernando Ari 27 Februari 2002 (umur 22) 2 0 Indonesia Persebaya Surabaya v.  Bangladesh, 1 Juni 2022INJ
GK Aqil Savik 17 Januari 1999 (umur 25) 0 0 Indonesia Bhayangkara v.  Tionghoa Taipei, 7 Oktober 2021PRE

DF Alfeandra Dewangga 28 Juni 2001 (umur 23) 14 0 Indonesia PSIS Semarang v.    Nepal, 14 Juni 2022
DF Edo Febriansah 25 Juli 1997 (umur 27) 7 0 Indonesia RANS Nusantara v.    Nepal, 14 Juni 2022
DF Rizky Febrianto 22 Februari 1997 (umur 27) 1 0 Indonesia Arema v.  Bangladesh, 1 Juni 2022
DF Rio Fahmi 6 Oktober 2001 (umur 23) 0 0 Indonesia Persija Jakarta v.  Bangladesh, 1 Juni 2022
DF Achmad Figo 25 Desember 2001 (umur 22) 2 0 Indonesia Arema v.  Timor Leste, 30 Januari 2022
DF Bayu Fiqri 10 Agustus 2001 (umur 23) 1 0 Indonesia Persib Bandung v.  Timor Leste, 30 Januari 2022
DF Victor Igbonefo 10 Oktober 1985 (umur 39) 14 0 Indonesia Persib Bandung Kejuaraan AFF 2020
DF Ryuji Utomo 1 Juli 1995 (umur 29) 3 0 Indonesia Persija Jakarta Kejuaraan AFF 2020
DF Marckho Sandy 4 Desember 1994 (umur 29) 1 0 Indonesia PSS Sleman Kejuaraan AFF 2020
DF Vava Yagalo 21 April 1993 (umur 31) 0 0 Indonesia Persik Kediri v.  Afganistan, 16 November 2021INJ
DF Miftah Sani 19 September 1995 (umur 29) 1 0 Indonesia Dewa United v.  Tionghoa Taipei, 11 Oktober 2021
DF Muhamad Firly 16 Juli 1999 (umur 25) 0 0 Indonesia Barito Putera v.  Tionghoa Taipei, 11 Oktober 2021
DF Johan Alfarizi 25 Mei 1990 (umur 34) 3 0 Indonesia Arema v.  Tionghoa Taipei, 7 Oktober 2021UNF
DF Rifad Marasabessy 7 Juli 1999 (umur 25) 1 0 Indonesia Borneo Samarinda v.  Tionghoa Taipei, 7 Oktober 2021WD
DF Arif Satria 17 September 1995 (umur 29) 3 0 Indonesia RANS Nusantara v.  Tionghoa Taipei, 7 Oktober 2021PRE
DF Didik Wahyu 13 Februari 1994 (umur 30) 1 0 Indonesia Persikabo 1973 v.  Tionghoa Taipei, 7 Oktober 2021PRE
DF Dany Saputra 1 Januari 1991 (umur 33) 0 0 Indonesia Persik Kediri v.  Tionghoa Taipei, 7 Oktober 2021PRE

MF Terens Puhiri 13 Oktober 1996 (umur 28) 2 1 Indonesia Borneo Samarinda v.    Nepal, 14 Juni 2022
MF Evan Dimas 13 Maret 1995 (umur 29) 43 9 Indonesia Arema v.  Bangladesh, 1 Juni 2022INJ
MF Ramai Rumakiek 19 April 2002 (umur 22) 12 3 Indonesia Persipura Jayapura v.  Timor Leste, 30 Januari 2022
MF Sani Rizki 7 Januari 1998 (umur 26) 2 0 Indonesia Bhayangkara v.  Timor Leste, 30 Januari 2022
MF Yabes Roni 6 Februari 1995 (umur 29) 6 0 Indonesia Bali United v.  Timor Leste, 27 Januari 2022
MF Kadek Agung 25 Juni 1998 (umur 26) 10 1 Indonesia Bali United Kejuaraan AFF 2020
MF Ahmad Agung 9 Maret 1996 (umur 28) 1 0 Indonesia Bali United Kejuaraan AFF 2020
MF Adam Alis 19 Desember 1993 (umur 30) 6 0 Indonesia Arema v.  Tionghoa Taipei, 11 Oktober 2021
MF Gunansar Mandowen 14 November 2000 (umur 23) 0 0 Indonesia Persipura Jayapura v.  Tionghoa Taipei, 11 Oktober 2021
MF Febri Hariyadi 19 Februari 1996 (umur 28) 15 0 Indonesia Persib Bandung v.  Tionghoa Taipei, 7 Oktober 2021PRE
MF Septian David 2 September 1996 (umur 28) 12 1 Indonesia PSIS Semarang v.  Tionghoa Taipei, 7 Oktober 2021PRE
MF Hendro Siswanto 12 Maret 1990 (umur 34) 6 0 Indonesia Borneo Samarinda v.  Tionghoa Taipei, 7 Oktober 2021PRE
MF Genta Alparedo 7 Oktober 2001 (umur 23) 1 0 Indonesia Semen Padang v.  Tionghoa Taipei, 7 Oktober 2021PRE
MF Braif Fatari 9 April 2002 (umur 22) 1 0 Indonesia Persija Jakarta v.  Tionghoa Taipei, 7 Oktober 2021PRE
MF Feby Eka Putra 12 Februari 1999 (umur 25) 0 0 Indonesia Dewa United v.  Tionghoa Taipei, 7 Oktober 2021PRE
MF Luthfi Kamal 1 Maret 1999 (umur 25) 0 0 Indonesia Barito Putera v.  Tionghoa Taipei, 7 Oktober 2021PRE

FW Stefano Lilipaly 10 Januari 1990 (umur 34) 27 3 Indonesia Borneo Samarinda v.    Nepal, 14 Juni 2022
FW Irfan Jaya 1 Mei 1996 (umur 28) 22 6 Indonesia Bali United v.    Nepal, 14 Juni 2022
FW Irfan Jauhari 31 Januari 2001 (umur 23) 0 0 Indonesia Persis Solo v.  Bangladesh, 1 Juni 2022INJ
FW Dedik Setiawan 27 Juni 1994 (umur 30) 15 0 Indonesia Arema v.  Timor Leste, 30 Januari 2022
FW Ronaldo Kwateh 19 Oktober 2004 (umur 20) 2 0 Indonesia Madura United v.  Timor Leste, 30 Januari 2022
FW Hanis Sagara 8 September 1999 (umur 25) 5 0 Indonesia Arema v.  Timor Leste, 27 Januari 2022
FW Kushedya Yudo 6 Juli 1993 (umur 31) 10 0 Indonesia Arema Kejuaraan AFF 2020
FW Ezra Walian 22 Oktober 1997 (umur 27) 9 3 Indonesia Persib Bandung Kejuaraan AFF 2020
FW Taufik Hidayat 16 Desember 1999 (umur 24) 0 0 Indonesia Persija Jakarta v.  Tionghoa Taipei, 11 Oktober 2021
FW Osvaldo Haay 17 Mei 1998 (umur 26) 6 0 Indonesia Persija Jakarta v.  Tionghoa Taipei, 7 Oktober 2021PRE

Catatan:

  • PRE Skuat awal.
  • SUS Ditangguhkan.
  • INJ Mengundurkan diri karena cedera.
  • RET Pensiun dari tim nasional.
  • WD Mengundurkan diri untuk alasan yang tidak terkait dengan cedera.

Penampilan terbanyak

# Pemain Karier Penampilan Gol
1 Abdul Kadir 1967–1979 111 70
2 Iswadi Idris 1968–1980 97 55
3 Bambang Pamungkas 1999–2018 87 38
4 Waskito 1967–1977 80 31
5 Jacob Sihasale 1966–1974 70 23
6 Firman Utina 2001–2014 66 5
7 Soetjipto Soentoro 1965–1970 61 37
8 Ponaryo Astaman 2003–2014 61 2
9 Hendro Kartiko 1996–2011 60 0
10 Kurniawan Dwi Yulianto 1995–2005 59 33

Pencetak gol terbanyak

# Nama Karier Gol (penampilan) Rata/Pertandingan
1 Abdul Kadir 1967–1979 70 (111) 0.63
2 Iswadi Idris 1968–1980 55 (97) 0.56
3 Bambang Pamungkas 1999–2012 38 (87) 0.43
4 Soetjipto Soentoro 1965–1970 37 (61) 0.60
5 Kurniawan Dwi Yulianto 1995–2005 33 (59) 0.55
6 Waskito 1967–1977 31 (80) 0.38
7 Risdianto 1971–1981 23 (56) 0.41
8 Jacob Sihasale 1966–1974 23 (70) 0.32
9 Rochy Putiray 1991–2004 17 (41) 0.41
10 Budi Sudarsono 2001–2010 16 (46) 0.35

Kapten

Pemain Periode
Achmad Nawir 1938
Maulwi Saelan 1956
Soetjipto Soentoro 1965–1970
Iswadi Idris 1970–1971
Anwar Ujang 1971–1974
Iswadi Idris 1974–1980
Ronny Pattinasarany 1980–1985
Herry Kiswanto 1985–1987
Ricky Yacobi 1987–1990
Ferril Raymond Hattu 1991–1992
Robby Darwis 1993–1995
Sudirman 1996
Robby Darwis 1997
Aji Santoso 1998–2000
Bima Sakti 2001
Agung Setyabudi 2002–2004
Ponaryo Astaman 2004–2008
Charis Yulianto 2008–2010
Firman Utina 2010–2011
Bambang Pamungkas 2011–2012
Syamsidar 2012
Elie Aiboy 2012–2013
Boaz Solossa 2013–2018
Hansamu Yama 2018
Andritany Ardhiyasa 2019–2020
Evan Dimas 2020-2022
Fachruddin Aryanto 2022-

Rekor turnamen

Kepelatihan

Posisi Nama[26]
Pelatih Kepala Korea Selatan Shin Tae-yong[27]
Asisten Pelatih Korea Selatan Choi In-Cheol
Korea Selatan Cho Byung-kuk
Indonesia Nova Arianto
Pelatih Kiper Korea Selatan Kim Bong-soo
Asisten Pelatih Kiper Korea Selatan Yoo Jae-hoon
Pelatih Fisik Korea Selatan Shin Sang-gyu
Analis Video Korea Selatan Kim Jong-jin
Interpreter/penerjemah Korea Selatan Jeong Seok-seo
Dokter Tim Indonesia dr. Ahmad Nizar
Fisioterapis Indonesia Asep Azis
Masseur Indonesia Mohd Shah Shaharudin
Kitman Indonesia Jusuf Jufriyanto

Riwayat kepelatihan

Periode Asal Negara Nama Pelatih
1938 Belanda Belanda Johannes Christoffel van Mastenbroek
1951–1953 Singapura Singapura Choo Seng Quee
1954–1964 Yugoslavia Yugoslavia Antun Pogačnik
1966–1970 Indonesia Indonesia Erents Alberth Mangindaan
1970 Indonesia Indonesia Endang Witarsa
1971–1972 Turki Turki Yusuf Balik
1972–1974 Indonesia Indonesia Suardi Arlan
1974 Indonesia Indonesia Djamiat Dalhar
1974–1975 Indonesia Indonesia Aang Witarsa
1975–1976 Belanda Belanda Wiel Coerver
1976–1978 Indonesia Indonesia Suardi Arlan
1978–1979 Belanda Belanda Frans van Balkom
1979–1980 Polandia Polandia Marek Janota
1980–1981 Jerman Jerman Bernd Fischer
1981–1982 Indonesia Indonesia Harry Tjong
1982–1983 Indonesia Indonesia Sinyo Aliandoe
1983–1984 Indonesia Indonesia M. Basri, Iswadi Idris dan Abdul Kadir
1985–1987 Indonesia Indonesia Bertje Matulapelwa
1987 Indonesia Indonesia Sinyo Aliandoe
1987–1991 Rusia Rusia Anatoli Polosin
1991–1993 Yugoslavia Yugoslavia Ivan Toplak
1993–1995 Italia Italia Romano Mattè
1995–1996 Indonesia Indonesia Danurwindo
1996–1997 Belanda Belanda Henk Wullems
1998 Indonesia Indonesia Rusdy Bahalwan
1999 Jerman Jerman Bernard Schumm
1999–2000 Indonesia Indonesia Nandar Iskandar
2000–2001 Indonesia Indonesia Benny Dollo
2002–2004 Bulgaria Bulgaria Ivan Venkov Kolev
2004–2007 Inggris Inggris Peter Withe
2007 Bulgaria Bulgaria Ivan Venkov Kolev
2008–2010 Indonesia Indonesia Benny Dollo
2010–2011 Austria Austria Alfred Riedl
2011–2012 Belanda Belanda Wim Rijsbergen
2012 Indonesia Indonesia Aji Santoso
2012–2013 Indonesia Indonesia Nil Maizar
2013 Argentina Argentina Luis Manuel Blanco
2013 Indonesia Indonesia Rahmad Darmawan
2013 Brasil Brasil Jacksen F. Tiago
2013–2014 Austria Austria Alfred Riedl
2015 Indonesia Indonesia Benny Dollo
2015 Belanda Belanda Pieter Huistra
2016 Austria Austria Alfred Riedl
2017–2018 Spanyol Spanyol Luis Milla
2018 Indonesia Indonesia Bima Sakti Tukiman
2018–2019 Skotlandia Skotlandia Simon McMenemy
2019–sekarang Korea Selatan Korea Selatan Shin Tae-yong

Rekor kompetisi

Piala Dunia FIFA

Olimpiade

Tahun Babak Pos Main M S* K GM GK
19001952 Tidak ikut berpartisipasi
Australia 1956 Perempat final ke-7 2 0 1 1 0 4
Italia 1960 Tidak lolos kualifikasi
Jepang 1964 Mengundurkan diri
Meksiko 1968 Tidak lolos kualifikasi
Jerman Barat 1972
Kanada 1976
Uni Soviet 1980
Amerika Serikat 1984
Korea Selatan 1988
Sejak 1992 Kompetisi U-23
Total Perempat final 1/20 2 0 1 1 0 4

Piala Asia AFC

Tahun Babak Pos Main M S* K GM GK
Hong Kong 1956 Mengundurkan diri
Korea Selatan 1960
Israel 1964
Iran 1968 Tidak lolos kualifikasi
Thailand 1972
Iran 1976
Kuwait 1980
Singapura 1984
Qatar 1988
Jepang 1992
Uni Emirat Arab 1996 Babak grup ke-11 3 0 1 2 4 8
Lebanon 2000 Babak grup ke-11 3 0 1 2 0 7
Tiongkok 2004 Babak grup ke-11 3 1 0 2 3 9
IndonesiaMalaysiaThailandVietnam 2007 Babak grup ke-11 3 1 0 2 3 4
Qatar 2011 Tidak lolos kualifikasi
Australia 2015
Uni Emirat Arab 2019 Diskualifikasi
Tiongkok 2023 Lolos
Total Babak grup 4/17 12 2 2 8 10 28

Pesta Olahraga Asia

Kejuaraan AFF

Pesta Olahraga Asia Tenggara

Lainnya

Catatan

  1. ^ AFC (hingga 2020) dan Kejuaraan AFF

Referensi

  1. ^ FIFA Century Club - 1 December 2021, FIFA.
  2. ^ a b Abdul Kadir - Century of International Appearances - RSSSF.
  3. ^ "The FIFA/Coca-Cola Men's World Ranking". FIFA. 24 Oktober 2024. Diakses tanggal 24 Oktober 2024. 
  4. ^ Peringkat Elo berubah dibandingkan dengan satu tahun yang lalu."World Football Elo Ratings". eloratings.net. 19 Januari 2024. Diakses tanggal 19 Januari 2024. 
  5. ^ a b c "Dutch East Indies International matches". Diakses tanggal 19 November 2015. 
  6. ^ "World Football Elo Ratings: Indonesia". World Football Elo Ratings. Diakses tanggal 24 November 2019. 
  7. ^ a b Morrison, Neil. "Indonesian International Matches 1921–2001". RSSSF. Diakses tanggal 21 Desember 2010. 
  8. ^ "Sensation at Manila Games – Running Found to be Short". Straits Times. Singapore. 14 May 1934. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-22. Diakses tanggal 21 December 2010. 
  9. ^ "World Football Elo Ratings: Indonesia". ELO. Diakses tanggal 20 December 2010. 
  10. ^ "Een historische voetbalreis". Java Post (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 19 Desember 2021. 
  11. ^ Kisah Indonesia di Piala Dunia Diarsipkan 2010-09-04 di Wayback Machine., Vivanews.com
  12. ^ "Indonesian FA suspended by FIFA for government meddling". Eurosport. Diakses tanggal 30 May 2015. 
  13. ^ "FIFA Congress drives football forward, first female secretary general appointed". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-21. Diakses tanggal 14 May 2016. 
  14. ^ "Bima appointed Indonesia coach". The New Paper. 23 Oktober 2018. 
  15. ^ "AFF Suzuki Cup 2018: Four instances Indonesia were knocked out in the group stages". Fox Sports Asia. 22 November 2018. 
  16. ^ "PSSI appoint former Philippines manager Simon McMenemy as new coach of Indonesian national team". FOX Sports Asia. 20 Desember 2018. 
  17. ^ Ramadani Saputra (6 November 2019). "PSSI fires national team coach McMenemy over 'unsatisfactory performance'". The Jakarta Post. Diakses tanggal 11 November 2019. 
  18. ^ Akshat Mehrish (19 November 2019). "2022 FIFA World Cup Qualifiers: Malaysia 2-0 Indonesia – Five talking points". FOX Sports Malaysia. Diakses tanggal 22 November 2019. 
  19. ^ Prasetyo, Galih (4 Januari 2020). "Shin Tae-yong: Tak Masalah jika Indonesia Gagal Juara Piala AFF 2020". Football5star. Diakses tanggal 15 Juni 2022. 
  20. ^ "The Bung Karno Sports Complex: Jakarta's Sports, Conventions and Entertainment Center". Wonderful Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Diakses tanggal 6 Desember 2012. 
  21. ^ "SCTV Tayangkan 3 Laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022". Bola.net. 
  22. ^ "PSSI Gandeng Mola TV". PSSI. Diakses tanggal 5 September 2019. 
  23. ^ "AFC continues partnership with MNC". AFC (dalam bahasa Inggris). 
  24. ^ "Lagardère Sports Secures Rajawali Citra Televisi Indonesia as Exclusive Terrestrial Broadcaster in Indonesia for AFF Suzuki Cup". AFF Suzuki Cup (dalam bahasa Inggris). 
  25. ^ "Daftar Pemain Indonesia untuk Laga FIFA Match Day lawan Curacao". PSSI. Diakses tanggal 17 September 2022. 
  26. ^ "Senior Putra – Officials". PSSI – Football Association of Indonesia. Diakses tanggal 2020-01-10. 
  27. ^ Liputan6.com (2019-12-28). "Shin Tae-yong Resmi Latih Timnas Indonesia, Kontrak 4 Tahun". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-12-28. 

Pranala luar