Wilayah di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 40: | Baris 40: | ||
== Indonesia Barat dan Indonesia Timur == |
== Indonesia Barat dan Indonesia Timur == |
||
{{seealso|Indonesia Timur}} |
{{seealso|Indonesia Timur}} |
||
[[Berkas:Map of Western and Eastern Indonesia.png|thumb|350px|Indonesia Barat dan Timur]] |
[[Berkas:Map of Western and Eastern Indonesia.png|thumb|center|350px|Indonesia Barat dan Timur]] |
||
Selama masa-masa terakhir dari era kolonial Belanda, wilayah sebelah timur Jawa dan Kalimantan dikenal sebagai [[Timur Raya (Hindia Belanda)|Timur Raya]]. Kemudian setelah kemerdekaan, daerah ini dikenal sebagai '''[[Indonesia Timur]]''' atau Kawasan Timur Indonesia (KTI). Pada 24 Desember 1946, Negara [[Indonesia Timur]] dibentuk oleh Belanda, yang meliputi wilayah yang kurang lebih sama dengan Indonesia Timur (termasuk [[Papua (wilayah Indonesia)]]). NIT merupakan salah satu negara bagian dari [[Republik Indonesia Serikat]], yang kemudian dibubarkan ke dalam kesatuan Republik Indonesia pada bulan Agustus 1950.{{Sfn|Ricklefs|2008|pp=362, 374}} Saat ini, Indonesia Timur terdiri dari 17 provinsi: [[Bali]], [[Nusa Tenggara Barat]], [[Nusa Tenggara Timur]], [[Sulawesi Utara]], [[Gorontalo]], [[Sulawesi Tengah]], [[Sulawesi Tengah|Sulawesi]] [[Sulawesi Barat|Barat]], [[Sulawesi Barat|Sulawesi]] [[Sulawesi Selatan|Selatan]], [[Sulawesi Tenggara]], [[Maluku]], [[Maluku Utara]], [[Papua Barat]], [[Papua Tengah]], [[Papua Selatan]], [[Papua Pegunungan]], [[Papua]], dan [[Papua Barat Daya]].<ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2012/03/06/07591143/13.Provinsi.di.Indonesia.Timur.Gelar.Konsultasi.Regional|title=13 Provinsi di Indonesia Timur Gelar Konsultasi Regional|last=Khayam|first=Kornelis Kewa Ama|date=6 March 2012|publisher=|editor-last=Ksp|editor-first=Robert Adhi|work=[[Kompas.com]]}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://bali.antaranews.com/berita/96612/bi-catat-bali-raih-inflasi-terendah-kti|title=BI Catat Bali Raih Inflasi Terendah KTI|last=Widyantara|first=I Gusti Bagus|publisher=|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://bawaslu.go.id/en/berita/bawaslu-siap-kelola-keuangan-pilkada-2018-secara-akuntabel|title=Bawaslu Siap Kelola Keuangan Pilkada 2018 Secara Akuntabel - Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia|website=bawaslu.go.id}}</ref><ref>{{Cite web|last=Bestari|first=Novina Putri|title=Indonesia Punya 38 Provinsi Sekarang, Ini Yang Terbaru|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20221120092523-4-389591/indonesia-punya-38-provinsi-sekarang-ini-yang-terbaru|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2022-11-27}}</ref> Dengan demikian, wilayah selain dari 17 provinsi tersebut—yakni [[Sumatra]], [[Jawa]], dan [[Kalimantan]]—disebut sebagai '''Indonesia Barat''' atau Kawasan Barat Indonesia (KBI).<ref>https://indeks-inovasi.brin.go.id/berita/sosialisasi-dan-bimtek-indeks-daya-saing-daerah-untuk-kawasan-barat-indonesia-sumatera-jawa-dan-kalimantan</ref> |
Selama masa-masa terakhir dari era kolonial Belanda, wilayah sebelah timur Jawa dan Kalimantan dikenal sebagai [[Timur Raya (Hindia Belanda)|Timur Raya]]. Kemudian setelah kemerdekaan, daerah ini dikenal sebagai '''[[Indonesia Timur]]''' atau Kawasan Timur Indonesia (KTI). Pada 24 Desember 1946, Negara [[Indonesia Timur]] dibentuk oleh Belanda, yang meliputi wilayah yang kurang lebih sama dengan Indonesia Timur (termasuk [[Papua (wilayah Indonesia)]]). NIT merupakan salah satu negara bagian dari [[Republik Indonesia Serikat]], yang kemudian dibubarkan ke dalam kesatuan Republik Indonesia pada bulan Agustus 1950.{{Sfn|Ricklefs|2008|pp=362, 374}} Saat ini, Indonesia Timur terdiri dari 17 provinsi: [[Bali]], [[Nusa Tenggara Barat]], [[Nusa Tenggara Timur]], [[Sulawesi Utara]], [[Gorontalo]], [[Sulawesi Tengah]], [[Sulawesi Tengah|Sulawesi]] [[Sulawesi Barat|Barat]], [[Sulawesi Barat|Sulawesi]] [[Sulawesi Selatan|Selatan]], [[Sulawesi Tenggara]], [[Maluku]], [[Maluku Utara]], [[Papua Barat]], [[Papua Tengah]], [[Papua Selatan]], [[Papua Pegunungan]], [[Papua]], dan [[Papua Barat Daya]].<ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2012/03/06/07591143/13.Provinsi.di.Indonesia.Timur.Gelar.Konsultasi.Regional|title=13 Provinsi di Indonesia Timur Gelar Konsultasi Regional|last=Khayam|first=Kornelis Kewa Ama|date=6 March 2012|publisher=|editor-last=Ksp|editor-first=Robert Adhi|work=[[Kompas.com]]}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://bali.antaranews.com/berita/96612/bi-catat-bali-raih-inflasi-terendah-kti|title=BI Catat Bali Raih Inflasi Terendah KTI|last=Widyantara|first=I Gusti Bagus|publisher=|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://bawaslu.go.id/en/berita/bawaslu-siap-kelola-keuangan-pilkada-2018-secara-akuntabel|title=Bawaslu Siap Kelola Keuangan Pilkada 2018 Secara Akuntabel - Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia|website=bawaslu.go.id}}</ref><ref>{{Cite web|last=Bestari|first=Novina Putri|title=Indonesia Punya 38 Provinsi Sekarang, Ini Yang Terbaru|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20221120092523-4-389591/indonesia-punya-38-provinsi-sekarang-ini-yang-terbaru|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2022-11-27}}</ref> Dengan demikian, wilayah selain dari 17 provinsi tersebut—yakni [[Sumatra]], [[Jawa]], dan [[Kalimantan]]—disebut sebagai '''Indonesia Barat''' atau Kawasan Barat Indonesia (KBI).<ref>https://indeks-inovasi.brin.go.id/berita/sosialisasi-dan-bimtek-indeks-daya-saing-daerah-untuk-kawasan-barat-indonesia-sumatera-jawa-dan-kalimantan</ref> |
||
Revisi per 24 Maret 2023 12.01
Berikut ini merupakan daftar dari beberapa penamaan khusus untuk wilayah di Indonesia. Banyak nama daerah yang disebutkan di bawah merupakan nama turun-temurun yang kemudian ditetapkan dalam undang-undang atau regulasi oleh pemerintah pusat. Pada suatu masa dari sejarah Indonesia, negara ini pernah memiliki pembagian wilayah yang belum tentu berhubungan dengan geografi administratif atau fisik saat ini pada wilayah negara Indonesia.
Unit geografis
Menurut ISO 3166-2:ID, Indonesia dibagi menjadi 7 unit geografis, dengan masing-masing unit terdiri dari pulau-pulau besar atau kelompok pulau. Unit geografis tersebut adalah sebagai berikut.
Kode | Unit geografis | Provinsi |
---|---|---|
ID-JW | Jawa | Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur |
ID-KA | Kalimantan | Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan |
ID-ML | Kepulauan Maluku | Maluku Utara, Maluku |
ID-NU | Kepulauan Nusa Tenggara | Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur |
ID-PP | Papua | Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua, Papua Barat Daya |
ID-SL | Sulawesi | Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara |
ID-SM | Sumatra | Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung |
Indonesia Barat dan Indonesia Timur
Selama masa-masa terakhir dari era kolonial Belanda, wilayah sebelah timur Jawa dan Kalimantan dikenal sebagai Timur Raya. Kemudian setelah kemerdekaan, daerah ini dikenal sebagai Indonesia Timur atau Kawasan Timur Indonesia (KTI). Pada 24 Desember 1946, Negara Indonesia Timur dibentuk oleh Belanda, yang meliputi wilayah yang kurang lebih sama dengan Indonesia Timur (termasuk Papua (wilayah Indonesia)). NIT merupakan salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat, yang kemudian dibubarkan ke dalam kesatuan Republik Indonesia pada bulan Agustus 1950.[1] Saat ini, Indonesia Timur terdiri dari 17 provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Barat Daya.[2][3][4][5] Dengan demikian, wilayah selain dari 17 provinsi tersebut—yakni Sumatra, Jawa, dan Kalimantan—disebut sebagai Indonesia Barat atau Kawasan Barat Indonesia (KBI).[6]
Wilayah pembangunan ekonomi
Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Indonesia dibagi menjadi 4 wilayah pembangunan utama, yang masing-masing dipimpin oleh kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, Surabaya, dan Makassar.[7][8][9]
Wilayah pembangunan utama | Kota pusat | Wilayah pembangunan ekonomi | Provinsi |
---|---|---|---|
Wilayah Pembangunan Utama A | Medan | Wilayah Pembangunan I | Aceh, Sumatera Utara |
Wilayah Pembangunan II | Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau | ||
Wilayah Pembangunan Utama B | Jakarta | Wilayah Pembangunan III | Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung |
Wilayah Pembangunan IV | Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta | ||
Wilayah Pembangunan V | Kalimantan Barat | ||
Wilayah Pembangunan Utama C | Surabaya | Wilayah Pembangunan VI | Jawa Timur, Bali |
Wilayah Pembangunan VII | Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan | ||
Wilayah Pembangunan Utama D | Makassar | Wilayah Pembangunan VIII | Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara |
Wilayah Pembangunan IX | Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara | ||
Wilayah Pembangunan X | Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat |
Catatan
- ^ Ricklefs 2008, hlm. 362, 374.
- ^ Khayam, Kornelis Kewa Ama (6 March 2012). Ksp, Robert Adhi, ed. "13 Provinsi di Indonesia Timur Gelar Konsultasi Regional". Kompas.com.
- ^ Widyantara, I Gusti Bagus. "BI Catat Bali Raih Inflasi Terendah KTI". ANTARA News.
- ^ "Bawaslu Siap Kelola Keuangan Pilkada 2018 Secara Akuntabel - Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia". bawaslu.go.id.
- ^ Bestari, Novina Putri. "Indonesia Punya 38 Provinsi Sekarang, Ini Yang Terbaru". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2022-11-27.
- ^ https://indeks-inovasi.brin.go.id/berita/sosialisasi-dan-bimtek-indeks-daya-saing-daerah-untuk-kawasan-barat-indonesia-sumatera-jawa-dan-kalimantan
- ^ "26. Z. Irian Jaya". bappenas.go.id (Word DOC). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-05. Diakses tanggal 2019-12-04.
- ^ Geografi. ISBN 9789797596194.
- ^ Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. ISBN 9789799281623.
Referensi
- Ricklefs, M.C. (2008) [1981]. A History of Modern Indonesia Since c.1300 (edisi ke-4). London: MacMillan. ISBN 978-0-230-54685-1.