Lompat ke isi

Bika Ambon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dikembalikan ke revisi 22848281 oleh Henri Aja (bicara) (TW)
Tag: Pembatalan
Fahn21 (bicara | kontrib)
copy edit
Baris 20: Baris 20:


[[Berkas:Kue bika ambon.JPG|jmpl|ka|Bika ambon dari Medan]]
[[Berkas:Kue bika ambon.JPG|jmpl|ka|Bika ambon dari Medan]]
[[Berkas:Iklan bikang ambon di koran De Locomaotief 26 Agustus 1933.jpg|jmpl|Iklan Bika(ng) Ambon di harian De Locomotief Semarang Pada tanggal 26 Agustus 1933]]
[[Berkas:Iklan bikang ambon di koran De Locomaotief 26 Agustus 1933.jpg|jmpl|Koran De Locomotief Semarang Pada tanggal 26 Agustus 1933. Ditulis sebagai bikang ambon pada koran ini.]]
'''Bika ambon''' adalah penganan khas [[Medan]], Indonesia. Terbuat dari bahan-bahan seperti [[tepung tapioka]], telur, gula, dan [[santan]]. Bika ambon yang dimasak selama 12 jam<ref name=":0">{{Cite web|title=Sejarah Kenapa Bika Ambon dari Medan|url=http://pariwisata.pemkomedan.go.id/artikel-23-sejarah-kenapa-bika-ambon-dari-medan.html#:~:text=Cerita%20yang%20pertama%20mengatakan,%20Bika,Malaysia%20dengan%20membawa%20kue%20bika.|website=pariwisata.pemkomedan.go.id|access-date=2020-10-06}}</ref> ini biasanya dapat bertahan dalam kondisi terbaik selama empat hari, karena setelah itu kue tersebut mulai mengeras. Kue basah ini biasanya memiliki jaring-jaring pada bagian dalamnya. Terdapat pula bika ambon yang dijual dengan berbagai varian rasa, seperti pandan, coklat, keju, dan lain-lain.
'''Bika ambon''' adalah penganan khas [[Medan]], Indonesia. Terbuat dari bahan-bahan seperti [[tepung tapioka]], telur, gula, dan [[santan]]. Bika ambon dimasak selama 12 jam<ref name=":0">{{Cite web|title=Sejarah Kenapa Bika Ambon dari Medan|url=http://pariwisata.pemkomedan.go.id/artikel-23-sejarah-kenapa-bika-ambon-dari-medan.html#:~:text=Cerita%20yang%20pertama%20mengatakan,%20Bika,Malaysia%20dengan%20membawa%20kue%20bika.|website=pariwisata.pemkomedan.go.id|access-date=2020-10-06}}</ref> agar dapat bertahan dalam kondisi terbaik selama empat hari, karena setelahnya kue tersebut mulai mengeras. Kue basah ini biasanya memiliki jaring-jaring pada bagian dalamnya. Terdapat pula bika ambon yang dijual dengan berbagai varian rasa, seperti pandan, coklat, keju, dan lain-lain.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Baris 27: Baris 27:
Hingga kini, belum ada kepastian dan studi sosiokultur tunggal tentang asal muasal bika ambon.<ref name=":0" />
Hingga kini, belum ada kepastian dan studi sosiokultur tunggal tentang asal muasal bika ambon.<ref name=":0" />


Versi satu; Menurut penjelasan '''M Muhar Omtatok''', seorang budayawan dan sejarawan, kue bika ambon terilhami dari [[Bika]] atau [[Bingka]] makanan khas Melayu. Selanjutnya, bingka tersebut dimodifikasi dengan bahan pengembang berupa nira/tuak enau hingga berongga dan berbeda dari kue bika asalnya. Selanjutnya, M. Muhar Omtatok menyebutkan bahwa kue ini disebut bika ambon karena pertama kali dijual dan populer di simpang Jl. Ambon-Sei Kera Medan.{{Butuh rujukan}}
Versi pertama; Menurut penjelasan '''M Muhar Omtatok''', seorang budayawan dan sejarawan, kue bika ambon terilhami dari [[Bika]] atau [[Bingka]] makanan khas Melayu. Selanjutnya, bingka tersebut dimodifikasi dengan bahan pengembang berupa nira/tuak enau hingga berongga dan berbeda dari kue bika asalnya. Selanjutnya, M. Muhar Omtatok menyebutkan bahwa kue ini disebut bika ambon karena pertama kali dijual dan populer di simpang Jl. Ambon-Sei Kera Medan.{{Butuh rujukan}}


Versi dua; Kata "Ambon" dalam bika ambon adalah akronim dari Amplas Kebon --sebagaimana orang medan suka menyingkat kata--[[Dialek medan]]. Kisahnya; Pada zaman kolonial Belanda, para imigran yang tinggal di Daerah Amplas sisi timur sungai -- disebut Amplas Kebon-- membuat kue bikang kemudian dijual ke Kota Medan dan selanjutnya menjadi populer karena diminati oleh warga Belanda dan Tionghoa kala itu.<ref name=":0" />
Versi kedua; Kata "Ambon" dalam bika ambon adalah akronim dari Amplas Kebon --sebagaimana orang medan suka menyingkat kata--[[Dialek medan]]. Kisahnya; Pada zaman kolonial Belanda, para imigran yang tinggal di Daerah Amplas sisi timur sungai -- disebut Amplas Kebon-- membuat kue bikang kemudian dijual ke Kota Medan dan selanjutnya menjadi populer karena diminati oleh warga Belanda dan Tionghoa kala itu.<ref name=":0" />


Versi tiga dan empat (tidak cukup meyakinkan); zaman dahulu ada orang Ambon yang membawa kue bingka ke Malaysia dan selanjutnya menjadi sebutan. Versi keempat; Ambon adalah kosakata Medan yang berarti lembut. Namun, kosakata ini sudah lama tidak digunakan lagi di Medan.
Versi ketiga (tidak cukup meyakinkan); zaman dahulu ada orang Ambon yang membawa kue bingka ke Malaysia dan selanjutnya menjadi sebutan.
Versi keempat; Ambon adalah kosakata Medan yang berarti lembut. Namun, kosakata ini sudah lama tidak digunakan lagi di Medan.


Pada tanggal 26 Agustus 1933, koran edisi Belanda, ''De locomotief'', memampangkan iklan di Kota Semarang yang menyebutkan bikang ambon.<ref>{{Cite web|last=locomotief|first=de|date=26 Agustus 1933|title=refreshment room (iklan)|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?cql%5B%5D=%28ppn+exact+%22424119943%22%29&query=bikang+ambon&coll=ddd&redirect=true&identifier=MMKB23:001749105:mpeg21:a00383&resultsidentifier=MMKB23:001749105:mpeg21:a00383|website=www.delpher.nl|access-date=06 Oktober 2020}}</ref> Bikang ambon juga sudah dituliskan oleh koran yang sama pada tahun 1896 di Kwitang, Batavia --sekarang Jakarta-- (''De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad'', 10-02-1896).
Pada tanggal 26 Agustus 1933, koran edisi Belanda, ''De locomotief'', memampangkan iklan di Kota Semarang yang menyebutkan bikang ambon.<ref>{{Cite web|last=locomotief|first=de|date=26 Agustus 1933|title=refreshment room (iklan)|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?cql%5B%5D=%28ppn+exact+%22424119943%22%29&query=bikang+ambon&coll=ddd&redirect=true&identifier=MMKB23:001749105:mpeg21:a00383&resultsidentifier=MMKB23:001749105:mpeg21:a00383|website=www.delpher.nl|access-date=06 Oktober 2020}}</ref> Bikang ambon juga sudah dituliskan oleh koran yang sama pada tahun 1896 di Kwitang, Batavia --sekarang Jakarta-- (''De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad'', 10-02-1896).


Bika ambon dikenal sebagai oleh-oleh khas [[Kota Medan]], [[Sumatra Utara]]. Di Medan, Jalan Mojopahit di daerah [[Medan Petisah, Medan|Medan Petisah]] terdapat sedikitnya 30 toko yang menjual kue ini.<ref name="Kontan"> [http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-bika-ambon-medan-bukan-asli-medan-tapi-laris-manis-1-1 Peluang Usahan: Sentra Bika Ambon Medan: Bukan Asli Medan Tapi Laris Manis]</ref> Setiap toko di lokasi ini bisa menjual lebih dari 1.000 bungkus bika ambon perhari apabila menjelang hari raya.<ref name="Kontan" />
Bika ambon dikenal sebagai oleh-oleh khas [[Kota Medan]], [[Sumatra Utara]]. Di Medan, Jalan Mojopahit di daerah [[Medan Petisah, Medan|Medan Petisah]] terdapat sedikitnya 30 toko yang menjual kue ini.<ref name="Kontan"> [http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-bika-ambon-medan-bukan-asli-medan-tapi-laris-manis-1-1 Peluang Usahan: Sentra Bika Ambon Medan: Bukan Asli Medan Tapi Laris Manis]</ref> Setiap toko di lokasi ini bisa menjual lebih dari 1.000 bungkus bika ambon perhari menjelang hari raya.<ref name="Kontan" />


== Rujukan ==
== Rujukan ==

Revisi per 28 Maret 2023 15.42

Bika ambon
JenisKue
SajianPencuci mulut atau camilan
Tempat asalIndonesia, Singapura
DaerahMedan, Sumatra Utara
Bahan utamaTepung tapioka dan sagu, telur, gula, santan
VariasiKue bingka
Hidangan serupaBibingka, Kue bolu Melayu, Bánh bò
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Bika ambon dari Medan
Koran De Locomotief Semarang Pada tanggal 26 Agustus 1933. Ditulis sebagai bikang ambon pada koran ini.

Bika ambon adalah penganan khas Medan, Indonesia. Terbuat dari bahan-bahan seperti tepung tapioka, telur, gula, dan santan. Bika ambon dimasak selama 12 jam[1] agar dapat bertahan dalam kondisi terbaik selama empat hari, karena setelahnya kue tersebut mulai mengeras. Kue basah ini biasanya memiliki jaring-jaring pada bagian dalamnya. Terdapat pula bika ambon yang dijual dengan berbagai varian rasa, seperti pandan, coklat, keju, dan lain-lain.

Sejarah

Hingga kini, belum ada kepastian dan studi sosiokultur tunggal tentang asal muasal bika ambon.[1]

Versi pertama; Menurut penjelasan M Muhar Omtatok, seorang budayawan dan sejarawan, kue bika ambon terilhami dari Bika atau Bingka makanan khas Melayu. Selanjutnya, bingka tersebut dimodifikasi dengan bahan pengembang berupa nira/tuak enau hingga berongga dan berbeda dari kue bika asalnya. Selanjutnya, M. Muhar Omtatok menyebutkan bahwa kue ini disebut bika ambon karena pertama kali dijual dan populer di simpang Jl. Ambon-Sei Kera Medan.[butuh rujukan]

Versi kedua; Kata "Ambon" dalam bika ambon adalah akronim dari Amplas Kebon --sebagaimana orang medan suka menyingkat kata--Dialek medan. Kisahnya; Pada zaman kolonial Belanda, para imigran yang tinggal di Daerah Amplas sisi timur sungai -- disebut Amplas Kebon-- membuat kue bikang kemudian dijual ke Kota Medan dan selanjutnya menjadi populer karena diminati oleh warga Belanda dan Tionghoa kala itu.[1]

Versi ketiga (tidak cukup meyakinkan); zaman dahulu ada orang Ambon yang membawa kue bingka ke Malaysia dan selanjutnya menjadi sebutan.

Versi keempat; Ambon adalah kosakata Medan yang berarti lembut. Namun, kosakata ini sudah lama tidak digunakan lagi di Medan.

Pada tanggal 26 Agustus 1933, koran edisi Belanda, De locomotief, memampangkan iklan di Kota Semarang yang menyebutkan bikang ambon.[2] Bikang ambon juga sudah dituliskan oleh koran yang sama pada tahun 1896 di Kwitang, Batavia --sekarang Jakarta-- (De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 10-02-1896).

Bika ambon dikenal sebagai oleh-oleh khas Kota Medan, Sumatra Utara. Di Medan, Jalan Mojopahit di daerah Medan Petisah terdapat sedikitnya 30 toko yang menjual kue ini.[3] Setiap toko di lokasi ini bisa menjual lebih dari 1.000 bungkus bika ambon perhari menjelang hari raya.[3]

Rujukan

  1. ^ a b c "Sejarah Kenapa Bika Ambon dari Medan". pariwisata.pemkomedan.go.id. Diakses tanggal 2020-10-06. 
  2. ^ locomotief, de (26 Agustus 1933). "refreshment room (iklan)". www.delpher.nl. Diakses tanggal 06 Oktober 2020. 
  3. ^ a b Peluang Usahan: Sentra Bika Ambon Medan: Bukan Asli Medan Tapi Laris Manis

Media terkait Bika Ambon di Wikimedia Commons