Lompat ke isi

Sultan Hasanuddin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gw1320 (bicara | kontrib)
k Gw1320 memindahkan halaman Hasanuddin dari Gowa ke Sultan Hasanuddin dengan menimpa pengalihan lama: Judul salah eja: Sultan Hasanuddin
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
AlpaMandar (bicara | kontrib)
Nazab dan keturunan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|pengertian lain|Hasanuddin (disambiguasi)}}


{{Infobox royalty
{{Infobox royalty
| embed =
| embed =
| name = Sultan Hasanuddin
| name = Sultan Hasanuddin
| image = Sultan Hasanuddin di The Legend Star Batu.jpg
| image = Sultan Hasanuddin di The Legend Star Batu.jpg
| image_size = 220px
| image_size = 220px
| caption = Patung Lilin Sultan Hasanuddin
| caption = Patung Lilin Sultan Hasanuddin
| title = Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape
| title = Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape
| titletext = Sultan Hasanuddin
| titletext =
| succession = [[Sultan Gowa]] ke-16
|succession = [[Sultan Gowa]] ke-16
| reign = 1653 - 1669
|reign = 1653 - 1669
| predecessor = [[Sultan Malikussaid]]
|predecessor = [[Sultan Malikussaid]]
| successor = [[Sultan Amir Hamzah]]
|successor = [[Sultan Amir Hamzah]]
| regnal name = I Mallombasi Daeng Mattawang Muhammad Baqir Karaeng Bonto Mangngape Sultan Hasanuddin Tuminanga ri Balla'pangkana
|regnal name =I Mallombasi Daeng Mattawang Muhammad Baqir Karaeng Bonto Mangngape Sultan Hasanuddin Tuminanga ri Balla'pangkana
| more =
| more =
| type =
| type =
| birth_name =
| birth_name =
| birth_date = 12 Januari 1631
| birth_date = 12 Januari 1631
| birth_place = {{flagicon image|Flag of the Sultanate of Gowa.svg}} [[Kesultanan Gowa]]
| birth_place = {{flagicon image|Flag of the Sultanate of Gowa.svg}} [[Kesultanan Gowa]]
| death_date = {{death date and age|1670|6|12|1631|12|1|df=y}}
| death_date = {{death date and age|1670|6|12|1631|12|1|df=y}}
| death_place = [[Gowa]], [[Hindia Belanda]]
| death_place = [[Makassar]], [[Hindia Belanda]]
| issue = [[Karaeng Galesong]]
| issue = [[Karaeng Galesong]]
| father = [[Sultan Malikussaid]]
| father = [[Sultan Malikussaid]]}}
}}
[[Berkas:Stamps of Indonesia, 053-06.jpg|jmpl|Sultan Hasanuddin diabadikan sebagai salah satu perangko]]
[[Berkas:Stamps of Indonesia, 053-06.jpg|jmpl|Sultan Hasanuddin diabadikan sebagai salah satu perangko]]
'''Sultan Hasanuddin''' (Dijuluki '''Ayam Jantan dari Timur''' oleh Belanda) ({{lahirmati|[[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]|12|1|1631|[[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]|12|6|1670}}) adalah Sultan Gowa ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama '''Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape''' sebagai nama pemberian dari Qadi Islam Kesultanan Gowa yakni Syeikh Sayyid Jalaludin bin Ahmad Bafaqih Al-Aidid, seorang mursyid tarekat Baharunnur Baalwy Sulawesi Selatan yang juga adalah gurunya, termasuk guru tarekat dari Syeikh Yusuf Al-Makassari. Setelah menaiki takhta, ia digelar ''Sultan Hasanuddin,'' setelah meninggal ia digelar ''Tumenanga Ri Balla Pangkana.'' Karena keberaniannya, ia dijuluki ''De Haantjes van Het Osten'' oleh Belanda yang artinya ''Ayam Jantan dari Timur''. Ia dimakamkan di Katangka, Kabupaten Gowa. Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973, tanggal 6 November 1973.<ref name="pahnas">Peranginangin, Marlon dkk; ''Buku Pintar Pahlawan Nasional''. [[Banten]]: Scientific Press, [[2007]].</ref>
'''Sultan Hasanuddin''' (Dijuluki '''Ayam Jantan dari Timur''' oleh Belanda) ({{lahirmati|[[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]|12|1|1631|[[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]|12|6|1670}}) adalah Sultan Gowa ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama '''Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape''' sebagai nama pemberian dari Qadi Islam Kesultanan Gowa yakni Syeikh Sayyid Jalaludin bin Ahmad Bafaqih Al-Aidid, seorang mursyid tarekat Baharunnur Baalwy Sulawesi Selatan yang juga adalah gurunya, termasuk guru tarekat dari Syeikh Yusuf Al-Makassari. Setelah menaiki takhta, ia digelar ''Sultan Hasanuddin,'' setelah meninggal ia digelar ''Tumenanga Ri Balla Pangkana.'' Karena keberaniannya, ia dijuluki ''De Haantjes van Het Osten'' oleh Belanda yang artinya ''Ayam Jantan dari Timur''. Ia dimakamkan di Katangka, Kabupaten Gowa. Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973, tanggal 6 November 1973.<ref name="pahnas">Peranginangin, Marlon dkk; ''Buku Pintar Pahlawan Nasional''. [[Banten]]: Scientific Press, [[2007]].</ref>


Sultan Hasanuddin, merupakan putera dari Raja Gowa ke-15, I Manuntungi Daeng Mattola Karaeng Lakiyung Sultan Muhammad Said. Sultan Hasanuddin memerintah Kesultanan Gowa mulai tahun 1653 sampai 1669. Kesultanan Gowa adalah merupakan kesultanan besar di Wilayah Timur Indonesia yang menguasai jalur perdagangan.
Sultan Hasanuddin, merupakan putera dari Raja Gowa ke-15, I Manuntungi Daeng Mattola Karaeng Lakiyung Sultan Muhammad Said. Sultan Hasanuddin memerintah Kesultanan Gowa mulai tahun 1653 sampai 1669. Kesultanan Gowa adalah merupakan kesultanan besar di Wilayah Timur Indonesia yang menguasai jalur perdagangan.
==Nasab & Keturunan==

Sebagai Sultan beliau dari keturunan Sultan Hasanuddin bin Sultan Malikussaid / Sultan Abdullah / [[Karaeng Matoaya]] bin Sultan Alauddin bin Sayyid Husain Jamaluddin Jumadil Kubra / [[Maulana Ahmad Jumadil Kubra]] bin Ahmad Syah Jalaluddin / Al-Imam Ahmad Syah Jalaluddin Azmatkha bin Amir Abdullah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammul Faqih bin Muhammad Shohib Marbath / [[Muhammad Shahib Mirbath]] bin [[Ali Khali' Qasam]] bin Alwi Shohib Bait Jubair bin Muhammad Maula Ash-Shouma'ah bin Alwi Al-Mubtakir bin Ubaidillah bin [[Ahmad al-Muhajir]] bin [[Isa ar-Rumi]] bin [[Muhammad an-Naqib]] bin Ali Al-Uraidhi / [[Ali bin Ja'far]] bin Imam [[Ja'far ash-Shadiq]] bin Imam [[Muhammad al-Baqir]] bin Imam Ali Zainal Abidin / [[Ali bin Husain]] bin Imam Al-Husain / [[Husain bin Ali]] bin [[Ali bin Abi Thalib]] Wa Fathimah Az-Zahra binti Nabi [[Muhammad]]
==Keluarga==
Sultan Hasanuddin Putra dari [[Sultan Malikussaid]].
== Biografi ==
== Biografi ==
[[Berkas:Makam Sultan Hasanuddin.jpg|jmpl|300px|ki|Makam Sultan Hasanuddin di Sungguminasa, Gowa]]
[[Berkas:Makam Sultan Hasanuddin.jpg|jmpl|300px|ki|Makam Sultan Hasanuddin di Sungguminasa, Gowa]]
Baris 36: Baris 33:
Sultan Hasanuddin lahir di Makassar pada 12 Januari 1631. Dia lahir dari pasangan Sultan Malikussaid, Sultan Gowa ke-15, dengan I Sabbe To’mo Lakuntu. Jiwa kepemimpinannya sudah menonjol sejak kecil. Selain dikenal sebagai sosok yang cerdas, dia juga pandai berdagang. Karena itulah dia memiliki jaringan dagang yang bagus hingga Makassar, bahkan dengan orang asing.
Sultan Hasanuddin lahir di Makassar pada 12 Januari 1631. Dia lahir dari pasangan Sultan Malikussaid, Sultan Gowa ke-15, dengan I Sabbe To’mo Lakuntu. Jiwa kepemimpinannya sudah menonjol sejak kecil. Selain dikenal sebagai sosok yang cerdas, dia juga pandai berdagang. Karena itulah dia memiliki jaringan dagang yang bagus hingga Makassar, bahkan dengan orang asing.
Hasanuddin kecil mendapat pendidikan keagamaan di Masjid Bontoala. Sejak kecil ia sering diajak ayahnya untuk menghadiri pertemuan penting, dengan harapan dia bisa menyerap ilmu diplomasi dan strategi perang. Beberapa kali dia dipercaya menjadi delegasi untuk mengirimkan pesan ke berbagai kerajaan.
Hasanuddin kecil mendapat pendidikan keagamaan di Masjid Bontoala. Sejak kecil ia sering diajak ayahnya untuk menghadiri pertemuan penting, dengan harapan dia bisa menyerap ilmu diplomasi dan strategi perang. Beberapa kali dia dipercaya menjadi delegasi untuk mengirimkan pesan ke berbagai kerjaan.
Saat memasuki usia 21 tahun, Hasanuddin diamanatkan jabatan urusan pertahanan Gowa. Ada dua versi sejarah yang menjelaskan kapan dia diangkat menjadi raja, yaitu saat berusia 24 tahun atau pada 1655 atau saat dia berusia 22 tahun atau pada 1653. Terlepas dari perbedaan tahun, Sultan Malikussaid telah berwasiat supaya kerajaannya diteruskan oleh Hasanuddin.
Saat memasuki usia 21 tahun, Hasanuddin diamanatkan jabatan urusan pertahanan Gowa. Ada dua versi sejarah yang menjelaskan kapan dia diangkat menjadi raja, yaitu saat berusia 24 tahun atau pada 1655 atau saat dia berusia 22 tahun atau pada 1653. Terlepas dari perbedaan tahun, Sultan Malikussaid telah berwasiat supaya kerajaannya diteruskan oleh Hasanuddin.
Baris 46: Baris 43:
Pada tahun 1660, VOC Belanda menyerang Makassar, tetapi belum berhasil menundukkan Kesultanan Gowa. Tahun 1667, VOC Belanda di bawah pimpinan [[Cornelis Speelman]] beserta sekutunya kembali menyerang Makassar. Pertempuran berlangsung di mana-mana, hingga pada akhirnya Kesultanan Gowa terdesak dan semakin lemah, sehingga dengan sangat terpaksa Sultan Hasanuddin menandatangani [[Perjanjian Bungaya]] pada tanggal 18 November 1667 di [[Bungaya, Gowa|Bungaya]]. [[Kerajaan Gowa|Gowa]] yang merasa dirugikan, mengadakan perlawanan lagi. Pertempuran kembali pecah pada Tahun 1669. Kompeni berhasil menguasai [[benteng]] terkuat [[Kerajaan Gowa|Gowa]] yaitu [[Benteng Somba Opu|Benteng Sombaopu]] pada tanggal [[24 Juni]] [[1669]]. Sultan Hasanuddin wafat pada tanggal [[12 Juni]] [[1670]] karena penyakit ari-ari.
Pada tahun 1660, VOC Belanda menyerang Makassar, tetapi belum berhasil menundukkan Kesultanan Gowa. Tahun 1667, VOC Belanda di bawah pimpinan [[Cornelis Speelman]] beserta sekutunya kembali menyerang Makassar. Pertempuran berlangsung di mana-mana, hingga pada akhirnya Kesultanan Gowa terdesak dan semakin lemah, sehingga dengan sangat terpaksa Sultan Hasanuddin menandatangani [[Perjanjian Bungaya]] pada tanggal 18 November 1667 di [[Bungaya, Gowa|Bungaya]]. [[Kerajaan Gowa|Gowa]] yang merasa dirugikan, mengadakan perlawanan lagi. Pertempuran kembali pecah pada Tahun 1669. Kompeni berhasil menguasai [[benteng]] terkuat [[Kerajaan Gowa|Gowa]] yaitu [[Benteng Somba Opu|Benteng Sombaopu]] pada tanggal [[24 Juni]] [[1669]]. Sultan Hasanuddin wafat pada tanggal [[12 Juni]] [[1670]] karena penyakit ari-ari.


== Dinamai sebagai Sultan Hasanuddin ==
== Dinamai sebagai Hasanuddin ==
Namanya kini diabadikan untuk [[Universitas Hasanuddin]], [[Kodam XIV/Hasanuddin]] dan [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin]] di [[Makassar]], [[KRI Sultan Hasanuddin (366)|KRI Sultan Hasanuddin]] dan Jl. Sultan Hasanuddin di berbagai kota di Indonesia.

* [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin]].
* [[Universitas Hasanuddin]], [[Unhas]] [[Makassar]]

* [[Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin]], [[Kota Makassar]]. [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]].
* [[KRI Sultan Hasanuddin (366)]]. [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut]]
* [[Wing Udara 5|Lanud Sultan Hasanuddin]], [[Wing Udara 5]], [[Kota Makassar|Kota Makassar,]] [[Sulawesi Selatan]]. [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
* [[Madrasah ibtidaiah|Madrasah ibtidaiah Sultan Hasanuddin]], [[Jakarta Selatan]].
* [[SMP]] [[Sultan Hasanuddin Airport|Sultan Hasanuddin]], [[Jakarta Selatan]].
* [[SMA]] [[Sultan Hasanuddin Airport|Sultan Hasanuddin]], [[Kabupaten Labuhanbatu]].
* Penamaan Jalan/Jl. Sultan Hasanuddin di berbagai [[Kota Indonesia]].


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 64: Baris 51:
== Lihat juga ==
== Lihat juga ==
* [[Makam Sultan Hasanuddin]]
* [[Makam Sultan Hasanuddin]]
{{Pahlawan Indonesia}}
* [[Daftar tokoh Makassar]]

*[[Karaeng Galesong]]
*[[Suku Makassar]]
*[[Kerajaan Gowa]]
*[[Kesultanan Gowa]]
*[[Kerajaan Tallo]]
*[[Kesultanan Tallo]]
{{DEFAULTSORT:Hasanuddin, Sultan}}
{{DEFAULTSORT:Hasanuddin, Sultan}}
{{Sultan-bio-stub}}
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Sultan Gowa]]
[[Kategori:Sultan Gowa]]

Revisi per 6 April 2023 03.19

Sultan Hasanuddin
Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape
Patung Lilin Sultan Hasanuddin
Sultan Gowa ke-16
Berkuasa1653 - 1669
PendahuluSultan Malikussaid
PenerusSultan Amir Hamzah
Kelahiran12 Januari 1631
Kesultanan Gowa
Kematian12 Juni 1670(1670-06-12) (umur 38)
Makassar, Hindia Belanda
KeturunanKaraeng Galesong
Nama takhta
I Mallombasi Daeng Mattawang Muhammad Baqir Karaeng Bonto Mangngape Sultan Hasanuddin Tuminanga ri Balla'pangkana
AyahSultan Malikussaid
Sultan Hasanuddin diabadikan sebagai salah satu perangko

Sultan Hasanuddin (Dijuluki Ayam Jantan dari Timur oleh Belanda) (12 Januari 1631 – 12 Juni 1670) adalah Sultan Gowa ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape sebagai nama pemberian dari Qadi Islam Kesultanan Gowa yakni Syeikh Sayyid Jalaludin bin Ahmad Bafaqih Al-Aidid, seorang mursyid tarekat Baharunnur Baalwy Sulawesi Selatan yang juga adalah gurunya, termasuk guru tarekat dari Syeikh Yusuf Al-Makassari. Setelah menaiki takhta, ia digelar Sultan Hasanuddin, setelah meninggal ia digelar Tumenanga Ri Balla Pangkana. Karena keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Osten oleh Belanda yang artinya Ayam Jantan dari Timur. Ia dimakamkan di Katangka, Kabupaten Gowa. Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973, tanggal 6 November 1973.[1]

Sultan Hasanuddin, merupakan putera dari Raja Gowa ke-15, I Manuntungi Daeng Mattola Karaeng Lakiyung Sultan Muhammad Said. Sultan Hasanuddin memerintah Kesultanan Gowa mulai tahun 1653 sampai 1669. Kesultanan Gowa adalah merupakan kesultanan besar di Wilayah Timur Indonesia yang menguasai jalur perdagangan.

Nasab & Keturunan

Sebagai Sultan beliau dari keturunan Sultan Hasanuddin bin Sultan Malikussaid / Sultan Abdullah / Karaeng Matoaya bin Sultan Alauddin bin Sayyid Husain Jamaluddin Jumadil Kubra / Maulana Ahmad Jumadil Kubra bin Ahmad Syah Jalaluddin / Al-Imam Ahmad Syah Jalaluddin Azmatkha bin Amir Abdullah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammul Faqih bin Muhammad Shohib Marbath / Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali' Qasam bin Alwi Shohib Bait Jubair bin Muhammad Maula Ash-Shouma'ah bin Alwi Al-Mubtakir bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa ar-Rumi bin Muhammad an-Naqib bin Ali Al-Uraidhi / Ali bin Ja'far bin Imam Ja'far ash-Shadiq bin Imam Muhammad al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin / Ali bin Husain bin Imam Al-Husain / Husain bin Ali bin Ali bin Abi Thalib Wa Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad

Biografi

Makam Sultan Hasanuddin di Sungguminasa, Gowa

Sultan Hasanuddin lahir di Makassar pada 12 Januari 1631. Dia lahir dari pasangan Sultan Malikussaid, Sultan Gowa ke-15, dengan I Sabbe To’mo Lakuntu. Jiwa kepemimpinannya sudah menonjol sejak kecil. Selain dikenal sebagai sosok yang cerdas, dia juga pandai berdagang. Karena itulah dia memiliki jaringan dagang yang bagus hingga Makassar, bahkan dengan orang asing.

Hasanuddin kecil mendapat pendidikan keagamaan di Masjid Bontoala. Sejak kecil ia sering diajak ayahnya untuk menghadiri pertemuan penting, dengan harapan dia bisa menyerap ilmu diplomasi dan strategi perang. Beberapa kali dia dipercaya menjadi delegasi untuk mengirimkan pesan ke berbagai kerjaan.

Saat memasuki usia 21 tahun, Hasanuddin diamanatkan jabatan urusan pertahanan Gowa. Ada dua versi sejarah yang menjelaskan kapan dia diangkat menjadi raja, yaitu saat berusia 24 tahun atau pada 1655 atau saat dia berusia 22 tahun atau pada 1653. Terlepas dari perbedaan tahun, Sultan Malikussaid telah berwasiat supaya kerajaannya diteruskan oleh Hasanuddin.

Selain dari ayahnya, dia memperoleh bimbingan mengenai pemerintahan melalui Mangkubumi Kesultanan Gowa, Karaeng Pattingaloang. Sultan Hasanuddin merupakan guru dari Arung Palakka, salah satu Sultan Bone yang kelak akan berkongsi dengan Belanda untuk menjatuhkan Kesultanan Gowa.

Pada pertengahan abad ke-17, Kompeni Belanda (VOC) berusaha memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku setelah berhasil mengadakan perhitungan dengan orang-orang Spanyol dan Portugis. Kompeni Belanda memaksa orang-orang negeri menjual dengan harga yang ditetapkan oleh mereka, selain itu Kompeni menyuruh tebang pohon pala dan cengkih di beberapa tempat, supaya rempah-rempah jangan terlalu banyak. Maka Sultan Hasanuddin menolak keras kehendak itu, sebab yang demikian adalah bertentangan dengan kehendak Allah katanya. Untuk itu Sultan Hasanuddin pernah mengucapkan kepada Kompeni "marilah berniaga bersama-sama, mengadu untuk dengan serba kegiatan". Tetapi Kompeni tidak mau, sebab dia telah melihat besarnya keuntungan di negeri ini, sedang Sultan Hasanuddin memandang bahwa cara yang demikian itu adalah kezaliman.

Pada tahun 1660, VOC Belanda menyerang Makassar, tetapi belum berhasil menundukkan Kesultanan Gowa. Tahun 1667, VOC Belanda di bawah pimpinan Cornelis Speelman beserta sekutunya kembali menyerang Makassar. Pertempuran berlangsung di mana-mana, hingga pada akhirnya Kesultanan Gowa terdesak dan semakin lemah, sehingga dengan sangat terpaksa Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bungaya pada tanggal 18 November 1667 di Bungaya. Gowa yang merasa dirugikan, mengadakan perlawanan lagi. Pertempuran kembali pecah pada Tahun 1669. Kompeni berhasil menguasai benteng terkuat Gowa yaitu Benteng Sombaopu pada tanggal 24 Juni 1669. Sultan Hasanuddin wafat pada tanggal 12 Juni 1670 karena penyakit ari-ari.

Dinamai sebagai Hasanuddin

Namanya kini diabadikan untuk Universitas Hasanuddin, Kodam XIV/Hasanuddin dan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, KRI Sultan Hasanuddin dan Jl. Sultan Hasanuddin di berbagai kota di Indonesia.

Referensi

  1. ^ Peranginangin, Marlon dkk; Buku Pintar Pahlawan Nasional. Banten: Scientific Press, 2007.

Lihat juga