Gempa bumi Jawa 1867: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 52: | Baris 52: | ||
== Lihat juga == |
== Lihat juga == |
||
* [[Daftar gempa bumi di Indonesia]] |
* [[Daftar gempa bumi di Indonesia]] |
||
* [[Gempa bumi Laut Jawa 2023]] |
|||
==Referensi == |
==Referensi == |
Revisi per 18 April 2023 07.13
Waktu setempat | 04:20–04:30 |
---|---|
Kekuatan | 7.8 Mw |
Episentrum | 8°42′S 110°36′E / 8.7°S 110.6°E |
Jenis | Intraslab |
Wilayah bencana | Jawa |
Intensitas maks. | IX (Hebat) |
Korban | 700 tewas |
Gempa bumi Jawa Tengah 1867 terjadi pada 10 Juni antara pukul 04.20 dan 04.30 waktu setempat. Gempa itu terjadi di lepas pantai selatan pulau Jawa dengan perkiraan besarnya 7,8 pada Skala kekuatan moment. Kehancuran yang meluas terjadi di Jawa Tengah, di mana sebanyak 700 orang tewas. Gempa intraslab dengan kedalaman menengah ini tidak menyebabkan tsunami.
Kerusakan
Gempa dirasakan dari Banten, hingga Bali, sepanjang 900 km. Perkiraan intensitas Modified Mercalli VIII-IX di Yogyakarta. Guncangan terasa selama lebih dari dua menit di beberapa area.
Di Surakarta dan Yogyakarta, sekitar 372 rumah hancur atau rusak berat. Sebanyak 1.000 rumah hancur. Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat rusak berat. Beberapa bangunan di kompleks istana Taman Sari hancur. Fitur air di area tersebut terkuras. Kompleks yang rusak akhirnya menjadi tempat tinggal para penghuni liar. Candi Sewu[1] di Klaten mengalami keruntuhan total pada struktur kubah utamanya. Terlepas dari tingkat kerusakan, hanya lima korban jiwa yang dilaporkan, meskipun mungkin setinggi 327, 500 atau hingga 700. Di Surakarta, sedikitnya 236 orang tewas. Dua belas dari korban jiwa adalah orang Eropa. Empat orang tewas tertimpa bangunan batu yang runtuh di sebuah kamp di Kabupaten Pekalongan. Kerusakan parah juga dilaporkan terjadi di Bantul. Di Salatiga, gempa menyebabkan jam berhenti pada saat kejadiannya: 04:21, namun goncangan berlangsung hingga pukul 04:22.
Di Gunung Merapi banyak dipicu longsor. Celah tanah juga diamati. Di Laut Jawa, terjadi gempa laut namun tidak ada laporan tsunami.[2] Kerusakan sedang pada fasilitas pabrik dan industri dilaporkan terjadi di Bandjardjawa. Efek dari gempa tersebut juga dirasakan pada kapal yang berlabuh di Batavia dan yang terletak ratusan mil jauhnya. Beberapa rumah roboh di Kabupaten Semarang. Di Surabaya, sebuah gereja retak dan pabrik gula rusak.
Lihat juga
Referensi
- ^ Dumarçay, Jacques (2007). Candi Sewu and Buddhist architecture of Central Java (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-979-91-0088-7. Diakses tanggal 30 June 2014.
- ^ National Geophysical Data Center of the World Data Service (NGDC/WDS). "Global Historical Tsunami Database" (Data Set). NOAA National Centers for Environmental Information. Diakses tanggal 9 June 2022.