Gempa bumi Jawa 2017

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gempa bumi Jawa 2017
Gempa bumi Jawa 2017 di Jawa
Gempa bumi Jawa 2017
Gempa bumi Jawa 2017 di Provinsi Jawa Barat
Gempa bumi Jawa 2017
Waktu UTC2017-12-15 16:47:58
ISC611604605
USGS-ANSSComCat
Tanggal setempat15 Desember 2017 (2017-12-15)
Waktu setempat23:47:57 WIB
Lama1–10 detik
Kekuatan6.5 Mw
Kedalaman107 km (66 mi)
Episentrum7°29′31″S 108°10′26″E / 7.492°S 108.174°E / -7.492; 108.174Koordinat: 7°29′31″S 108°10′26″E / 7.492°S 108.174°E / -7.492; 108.174
JenisIntraslab
Intensitas maks.VII (Sangat kuat)
TsunamiTidak
LandslidesTidak diketahui
Gempa susulan19
Korban4 tewas
36 luka-luka
200 hilang

Gempa Bumi Jawa 2017 adalah sebuah gempa berkekuatan 6.5 yang melanda Indonesia pada tanggal 15 Desember 2017, Pukul 23.47 WIB di Pulau Jawa. Pusat gempa berjarak 63 km dari Tasikmalaya, Jawa Barat berlokasi di darat dengan pusat gempa sekitar Cipatujah. Guncangan gempa bumi dirasakan sekitar 5-30 detik di sebagian besar masyarakat di Pulau Jawa mulai dari Pangandaran, Bandung, Kebumen, Yogyakarta, Pekalongan, Jabodetabek hingga sejumlah wilayah di Jawa Timur. Masyarakat yang panik berhamburan keluar rumah.

Dampak dan Korban[sunting | sunting sumber]

Guncangan terkuat berada di sekitar Tasikmalaya berupa V-VI MMI dan di sekitar Jawa Barat lainnya berkisar adalah III-IV MMI serta dirasakan cukup keras di Bandung dan Kebumen II SIG-BMKG (III-IV MMI). Data sementara[1] Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan sebanyak 4 orang tewas, 36 orang Luka-luka dan 4.969 rumah rusak terdiri 730 rusak berat, 1.323 rusak sedang dan 2.916 rusak ringan di sejumlah wilayah terdampak. Wilayah tersebut adalah Jawa Barat meliputi Kabupaten Ciamis (1.847 Unit), Kabupaten Tasikmalaya (1.568 Unit), Kota Tasikmalaya (665 Unit), Kabupaten Pangandaran (610 Unit), Kabupaten Garut (139 Unit), Kota Banjar (133 Unit), Kabupaten Sukabumi (3 Unit), Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung masing-masing 2 Unit. Di Jawa Tengah terdapat di Kabupaten Cilacap (24 Unit), Kabupaten Banyumas, (22 Unit), Kabupaten Kebumen (12 Unit), Kabupaten Pekalongan (3 Unit), Kabupaten Banjarnegara (1 Unit) serta Kabupaten Sleman di Yogyakarta sebanyak 1 Unit rumah rusak. Selain itu terdapat kerusakan 46 unit sekolah atau madrasah, 38 unit tempat ibadah, sembilan kantor, dan empat rumah sakit serta puskesmas.[2]

Tsunami[sunting | sunting sumber]

Gempa bumi Jawa 2017 juga dinyatakan berpotensi Tsunami oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sehingga dikeluarkan peringatan dini Tsunami untuk wilayah di selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY khususnya Kabupaten Garut, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Kulonprogo namun pada Sabtu 16 Desember 2017 pukul 02.30 WIB peringatan dini tersebut dicabut[3] karena menurut rekaman stasiun tide gauge di Pangandaran (Jawa Barat), Pamayang Sari (Jawa Barat), Binangeun (Banten), dan Pacitan (Jawa Timur) menunjukan tidak ada kenaikan paras air laut di pantai selatan wilayah-wilayah tersebut. Gempa bumi susulan dilaporkan beberapa kali terjadi setelah gempa bumi utama dengan skala yang lebih kecil.

Penyebab[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan posisi dan kedalamannya, kejadian gempabumi ini disebabkan aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan atau penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia di daerah selatan Jawa.[4]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Update Dampak Gempa 6,9 SR di Tasikmalaya". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-10. Diakses tanggal 2017-12-24. 
  2. ^ "Korban Jiwa Akibat Gempa Jabar Jadi 4 Orang, 2.935 Rumah Rusak". IDN Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-25. Diakses tanggal 2017-12-24. 
  3. ^ "Gempa Bumi Jawa, Peringatan Dini Tsunami Berakhir". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-30. Diakses tanggal 2017-12-16. 
  4. ^ "Siaran Pers Gempabumi Pulau Jawa M=7.3". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-30. Diakses tanggal 2017-12-16.