Lompat ke isi

Pangeran Antasari: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Henrys Wirakusumah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan kemungkinan perlu dirapikan
Henrys Wirakusumah (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan
Baris 270: Baris 270:
L.XII Alooh Baraoe ( tidak beranak)
L.XII Alooh Baraoe ( tidak beranak)
============================






Revisi per 12 Februari 2024 23.58

Tuan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin Pangeran Antasari
Sultan Pagustian Banjar XVI
Lukisan Pangeran Antasari menurut Perda Kalsel
Berkuasa14 Maret 1862 - 11 Oktober 1862
PendahuluSultan Hidayatullah II dari Banjar
PenerusSultan Muhammad Seman
RajaLihat daftar
Kelahiran1809
Kayu Tangi, Kesultanan Banjar, 1797[1][2] atau 1809[3][4][5][6]
Kematian11 Oktober 1862(1862-10-11) (umur 52–53)[7]
Bayan Begok, Kalimantan Tengah
Pasangan
1. Permaisuri Ratoe Idjah binti Sultan Adam bin Sultan Sulaiman dari Banjar bin Panembahan Batu Sunan Nata Alam Bin Panembahan Sepuh dari Banjar Tamjidilah I

2. Nyai Fatimah binti Ngabehi Lada bin Ngabehi Tuha (Nyai Fatimah adik Tumenggung Surapati)

3. Nyai Nala Nalaw ( Anak Radja Malangkoen ) Dayak Lawangan Barito

Keturunan1. ♀ Ratu Hasiah (anak dari Ratoe Idjah binti Sultan Adam dari Banjar diperisteri Pangeran Wira Kasuma)

2. ♂ Panembahan Muhammad Said (anak dari Ratoe Idjah binti ♂ Sultan Adam dari Banjar) + Menikahi Putri Bulan binti Pangeran Kassir

3. ♂ Sultan Muhammad Seman (anak dari Nyai Fatimah) + Menikahi ♀ Nyai Banun

4. ♀ Putri Kaidah (anak dari Ratoe Idjah binti ♂ Sultan Adam dari Banjar)diperisteri ♂ Gusti Mat Napis (Pangeran Mangku)

5. ♂ Muhammad Gaoeng Mathias Gaung ( Anak dari Ibu Nala Nale Anak Angkat C.Djarang)

6. ♀ Putri Selamah

7. ♀ Putri ...

8. ♀ Putri ...

9. ♀ Putri ...

10.♀ Putri ...

11. ♀ Putri ...

Pangeran Antasari memiliki 3 putera dan 8 puteri
WangsaDinasti Pagustian Banjar
AyahPangeran Mas'ud bin Sultan Amir bin Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammad dari Banjar bin SULTAN BANJAR IX.Sultan Hamidullah dari Banjar Panembahan Kuning bin SULTAN BANJAR VIII.Sultan Tahmidullah 01 Suria Alam dari Banjar Panembahan Tengah
IbuRatoe Khadijah binti Sultan Sulaiman dari Banjar bin Panembahan Batu Sunan Nata Alam Bin Panembahan Sepuh dari Banjar Tamjidilah I

Pangeran Antasari (lahir di Kayu Tangi, Kesultanan Banjar, 1797[1][2] atau 1809[3][4][5][6] – meninggal di Bayan Begok, Hindia Belanda, 11 Oktober 1862 pada umur 53 tahun) adalah seorang pemimpin dan tokoh penting dalam Perang Banjar. Sebagai Sultan Banjar,[8] pada 14 Maret 1862, dia dinobatkan sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi di Kesultanan Banjar (Sultan Banjar) dengan menyandang gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin dihadapan para kepala suku Dayak dan adipati (gubernur) penguasa wilayah Dusun Atas, Kapuas dan Kahayan yaitu Tumenggung Surapati/Tumenggung Yang Pati Jaya Raja.[9]

Keluarga

Gusti Inu Kartapati Pangeran Antasari merupakan cucu Pangeran Amir.[10][11] Semasa muda nama Pangeran Antasari adalah Gusti Inu Kartapati.[12] Ibunda Pangeran Antasari adalah Gusti Hadijah binti Sultan Sulaiman. Ayah Pangeran Antasari adalah Pangeran Masohut (Mas'ud) bin Pangeran Amir. Pangeran Amir adalah anak Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah yang gagal naik tahta pada tahun 1785. Ia diusir oleh walinya sendiri, Pangeran Nata, yang dengan dukungan Belanda memaklumkan dirinya sebagai Sultan Tahmidullah II[13][14][15] Pangeran Antasari memiliki 3 putera dan 8 puteri.[16]

  1. Sultan Sulaiman al-Mu'tamidullah/Sultan Sulaiman Rahmatullah Sulaiman dari Banjar mengawinkan cucu nya Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar dengan adik Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin yaitu Ratu Salmiyah(Ratu Salmah)yang lebih dikenal dengan nama Permaisuri Ratu Sultan Abdul Rahman melahirkan calon pewaris kesultanan Banjar yang diberi nama Pangeran Ratu Rakhmatillah, Putra mahkota meninggal semasa usia 3 tahun.[17]
  2. Sultan Sulaiman Al-Mu'tamid 'Alâ Allâh ( سلطان سليمان المعتمد على الله ) Sulaiman dari Banjar mengawinkan cucu nya Ratoe Idjah binti ♂ Sultan Adam dari Banjar dengan Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin.perkawinanya mempunyai Seorang wanita bernama Ratoe Hasiah
  3. Sulthan Adam Al-Watsiq Billah (سلطان آدم الواثق بالله ) Adam dari Banjar mengawinkan cucu nya Wali Sultan banjar Pangeran mangkubumi Pangeran Wira Kasoema dengan Ratoe Hasiah binti Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin.perkawinanya mempunyai Seorang wanita Ratoe Sjerief Aboe Bakar

Tuan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin Pangeran Antasari Pewaris Kesultanan Banjar Putra Mahkota Dia cucu Sultan Amir bin Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammad dari Banjar bin SULTAN BANJAR IX.Sultan Hamidullah dari Banjar Panembahan Kuning bin SULTAN BANJAR VIII.Sultan Tahmidullah 01 Suria Alam dari Banjar Panembahan Tengah[18][19] Pangeran Antasari tidak hanya dianggap sebagai pemimpin Suku Banjar, dia juga merupakan pemimpin Suku Ngaju, Maanyan, Siang, Sihong, Kutai, Pasir, Murung, Bakumpai dan beberapa suku lainya yang berdiam di kawasan dan pedalaman atau sepanjang Sungai Barito, baik yang beragama Islam maupun Kaharingan.

Pangeran Antasari bergelar "Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin" pejuang Perang banjar.[20] Sebagai salah satu pemimpin rakyat yang penuh dedikasi maupun sebagai pewaris kesultanan Banjar.

Untuk mengokohkan kedudukannya sebagai pemimpin perjuangan melawan penjajah di wilayah Banjar bagian utara (Muara Teweh dan sekitarnya), maka pada tanggal 14 Maret 1862, bertepatan dengan 13 Ramadhan 1278 Hijriah, dimulai dengan seruan:

Seluruh rakyat, para panglima Dayak, pejuang-pejuang, para alim ulama dan bangsawan-bangsawan Banjar; dengan suara bulat mengangkat Pangeran Antasari menjadi "Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin", yaitu pemimpin pemerintahan, panglima perang dan pemuka agama tertinggi.Tidak ada alasan lagi bagi Pangeran Antasari untuk berhenti berjuang,dengan rasa tanggung jawab sepenuhnya kepada Allah dan rakyat.[2]

Perlawanan terhadap Belanda

Lanting Kotamara semacam benteng terapung di sungai Barito dalam pertempuran dengan Kapal Celebes dekat pulau Kanamit, Barito Utara

Perang Banjar pecah saat Pangeran Antasari dengan 300 prajuritnya menyerang tambang batu bara milik Belanda di Pengaron tanggal 25 April 1859. Selanjutnya peperangan demi peperangan dikomandoi Pangeran Antasari di seluruh wilayah Kerajaan Banjar. Dengan dibantu para panglima dan pengikutnya yang setia, Pangeran Antasari menyerang pos-pos Belanda di Martapura, Hulu Sungai, Riam Kanan, Tanah Laut, Tabalong, sepanjang sungai Barito sampai ke Puruk Cahu.[21]

Pertempuran yang berkecamuk makin sengit antara pasukan Pangeran Antasari dengan pasukan Belanda, berlangsung terus di berbagai medan. Pasukan Belanda yang ditopang oleh bala bantuan dari Batavia dan persenjataan modern, akhirnya berhasil mendesak terus pasukan Pangeran Antasari. Dan akhirnya Pangeran Antasari memindahkan pusat benteng pertahanannya di Muara Teweh.[22]

Monumen Perang Banjar yang dibangun pemerintah Hindia Belanda untuk mengenang tentaranya yang tewas.

Berkali-kali Belanda membujuk Pangeran Antasari untuk menyerah, namun dia tetap pada pendiriannya. Ini tergambar pada suratnya yang ditujukan untuk Letnan Kolonel Gustave Verspijck di Banjarmasin tertanggal 20 Juli 1861.

Dalam peperangan, Belanda pernah menawarkan hadiah kepada siapa pun yang mampu menangkap dan membunuh Pangeran Antasari dengan imbalan 10.000 gulden. Namun sampai perang selesai tidak seorangpun mau menerima tawaran ini.[23] Orang-orang yang tidak mendapat pengampunan dari pemerintah Kolonial Hindia Belanda:[24]

  1. Antasari dengan anak-anaknya
  2. Demang Lehman
  3. Amin Oellah
  4. Soero Patty dengan anak-anaknya
  5. Kiai Djaya Lalana
  6. Goesti Kassan dengan anak-anaknya

Meninggal dunia

Setelah berjuang di tengah-tengah rakyat, Pangeran Antasari kemudian wafat di tengah-tengah pasukannya tanpa pernah menyerah, tertangkap, apalagi tertipu oleh bujuk rayu Belanda pada tanggal 11 Oktober 1862 di Tanah Kampung Bayan Begok, Sampirang, dalam usia lebih kurang 53 tahun. Menjelang wafatnya, dia terkena sakit paru-paru dan cacar yang dideritanya setelah terjadinya pertempuran di bawah kaki Bukit Bagantung, Tundakan.[25] Perjuangannya dilanjutkan oleh puteranya yang bernama Muhammad Seman.[26]

Makam Pangeran Antasari

Setelah terkubur selama lebih kurang 91 tahun di daerah hulu sungai Barito, atas keinginan Banjar dan persetujuan keluarga, pada tanggal 11 November 1958 dilakukan pengangkatan kerangka Pangeran Antasari. Yang masih utuh adalah tulang tengkorak, tempurung lutut dan beberapa helai rambut. Kemudian kerangka ini dimakamkan kembali Taman Makam Perang Banjar, Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin.


Anugerah Pahlawan Nasional

Uang kertas Rp 2.000,00 keluaran tahun 2009, dimana terdapat lukisan Pangeran Antasari

Pangeran Antasari telah dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional dan Kemerdekaan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan SK No. 06/TK/1968 di Jakarta, tertanggal 27 Maret 1968.[27] Nama Antasari diabadikan pada Korem 101/Antasari dan julukan untuk Kalimantan Selatan yaitu Bumi Antasari. Kemudian untuk lebih mengenalkan Pangeran Antasari kepada masyarakat nasional, Pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) telah mencetak dan mengabadikan nama dan gambar Pangeran Antasari dalam uang kertas nominal Rp 2.000,00.


RELASI KESULTANAN BANJAR DENGAN KIAI ADIPATI SINGASARI BANUA LIMA AMUNTAI 1778 – 1835 Mempunyai anak 12 orang yaitu

A.I Nyai Srikandi ( tidak beranak)

B.II Nyai Rika (tidak beranak)

C.III Alooh amimah mempunya anak 5 orang yaitu :

 1. Kiai Martasuta mempunyai anak 9 orang
                               
 2. Kiai Suradiraja mempunyai anak 7 orng
                               
 3. Anang Musa mempunyai anak 4 orang
                               
 4. ALOOH IPAM mempunyai anak 2 orang
                               
 5. Anang yasin mempunyai anak 8 orang


D.IV Temenggung Dipanata mempunyai anak 6 orang yaitu :

1. Nyai Sutadipa mempunyai anak 7 orang
                               
2. Anang Syamsyuddin mempunyai anak 3 orang
                               
3. Kiai Temenggung  Ariadinata mempunyai anak 8 orang
                               
4.Nyai Rami istri pangeran Kasir mempunyai anak 7 orang
                               
5. Kiai Wargadinata mempunyai anak 9 orang
                               
6. Alooh Ampit warganata mempunyai anak 3 orang


E.V Alooh oengka mempunyai anak 4 orang yaitu:

1.Adipatie Danoe Radja mempunyai anak 3 orang
2. Nyai Intan istri Pangeran Mangkoe Boemi Nata , mempunyai anak 17 orang, diantaranya ratu siti , ibu dari pangeran Hidayatullah II dari Banjar.
3.Alooh Namir mempunyai anak 3 orang
4.Mahmud tidak mempunyai anak


F.VI Alooh Angool mempunyai anak 9 orang yaitu:

1. Anang Sahit mempunyai anak 3 orang
                               
2. Nyai karta Supa mempunyai anak 4 orang
                               
3. Alooh Noor Intan mempunyai anak 6 orang
                               
4. Anang kanang mempunyai anak 6 orang
                               
5. Alooh Noeraan tidak mempunyai anak
                               
6. Anang Wali mempunyai anak 3 orang
                               
7. Nyai Siti mariam istri pangeran Amir mempunyai anak 2 orang
                               
8. Anang Rokok mempunyai anak 2 orang
                               
9. Alooh Sinah Istri pangeran Napis mempunyai anak 5 orang


G.VII Ratu Sepuh (Nyai Ratu Intan Sari/Ratna) Isteri Sultan Sulaiman mempunyai anak 6 orang yaitu:

1. Sultan Adam mempunyai anak 11 orang
                               
2. Pangeran Husein bergelar Pangeran Mangkoe Boemi Nata - menjadi mangkubumi sejak 1823 memiliki 17 anak.
                               
3. Pangeran Perbatasari - memiliki 5 anak 
                               
4. Ratu Haji Musa / Salamah (diperisteri Pangeran Hadji Moesa ( Raja Kusan II ) - memiliki 3 anak. ( Raja Pulau Laut) 
                               
5. Pangeran Kassir (Khusairi) memiliki 5 anak. 
                               
6. Ratu Salamah / Ratu Sungging Anum (menikahi Pangeran Sungging Anom bin Ratu Anom Ismail Mangku Bumi Sukma Dilaga) - tidak memiliki keturunan.


H.VIII Kiai Temenggung Warganata mempunyai anak 5 orang anak yaitu:

1. Alooh Asiah
                               
2. Kiai Djaja Sina
                               
3. Alooh Katijah
                               
4. Alooh Alimah
                               
5.Alooh Amunu


I. IX Alooh Noersari ( tidak beranak)

J. X Alooh Simah ( tidak beranak)


K.XI Alooh Aloes ( tidak beranak)


L.XII Alooh Baraoe ( tidak beranak)


C.1 Kiai Martasuta mempunyai anak 9 orang yaitu:

1.  alooh Dijah  
               
2. Anang Asmail
               
3.  Alooh Oemi
               
4. joeragan Kusin
               
5.  Alooh Raidah
               
6. Joeragan kasan
               
7. Alooh Kamidah
               
8. Alooh Sahari
               
9. Anang Abdulkadir


C.2 Kiai Suradiraja mempunyai anak 6 orang yaitu:

1. Alooh Tikah
               
2. Alooh Timpung
               
3. Anang Buti’
               
4. Anang Soman
               
5.  Alooh Nonah
               
6. Alooh Naimah


C.3 Alooh Ipam mempunyai anak 2 orang yaitu:

1. Kiai Mangundipura mempunyai anak 3 orang
               
2. Kiai Djajadipura mempunyai anak 17 orang


C.5 Anang Yasin mempunyai anak 8 orang yaitu : ( belum di ketahui)


D.1 Nyai Sutadipa mempunyai anak 7 orang yaitu

               1. Alooh Dijah
               2. Anang Shabuddin
               3. Kiai Demang laksana mempunyai anak 1 orang
               4. Anang Usup
               5. Alooh Aminah istri adipati Danuraja mempunyai anak 3 orang.
               6. Kiai mangun Rasmi mempunyai anak 4 orang yaitu :
                               1. Anang Djulai
                               2. Anang Adool
                               3. Anang Matur
                               4. Alooh rahmah
               7. Anang Noeh


D.2 Anang Syamsuddin mempunyai anak 3 orang yaitu

               1. Anang Hamid
               2. Alooh Binti
               3. Anang Sahuddin


D3. Kiai Temenggung Ariadinata mempunyai anak 8 orang yaitu:

1.       Alooh Marhamah istri R.M.Wirayudha mempunyai anak 9 orang
2.       Kiai Sutawangsa mempunyai anak 10 orang
3.       Alooh oentak mempunyai anak 4 orang
4.       Anang Muhammad Ali alias Anang Koentoel
5.       Anang Timba mempunyai anak 1 orang
6.       Alooh Angsa
7.       Anang Mohammad Arsyad
8.       Alooh Fatimah


D.4 Nyai Rami Istri Pangeran kasir mempunyai anak 7 orang yaitu :

1. Pangeran Djantara Kusuma
               
2. Pangeran Sahabuddin
               
3. Pangeran Ali
               
4. Ratu Salamah
               
5. Gusti Ainun Djariah
               
6. Gusti Sapiah
               
7. Gusti Oemi


D.5 Kiai Warganata mempunyai anak 9 orang yaitu :

1. Alooh Djaloha
               
2. Kiai Darma widjaja
               
3. Anang Soman
               
4. Anang Osman
               
5. Alooh Salamah
               
6. Alooh Fatimah
               
7. Anang mohammad Yoenoes
               
8. Anang Kadir
               
9 Anang Sanang


D.6 Alooh Ampit istri dar Anang yasin mempunyai anak 8 orang yaitu:

1. Alooh tipah
               
2. Alooh oetil
               
3. Anang Saad
               
4. Anang Sohot ( guru silat)
               
5. Alooh Dawang
               
6. Anang Rahmat
               
7. Anang Matahaer
               
8. Alooh dijah


D.7 Temenggung Wartanata mempunyai anak 3 orang yaitu :

1. Anang Mohammad yunus
               
2. Anang Arsyad
               
3. Alooh Dijah

E. 1 Kiai Danuraja mempunyai anak 3 orang yaitu :

1. Kiai Temenggung mangkunata Kusuma
               
2. Kiai Temenggung Ngubei Wargakusuma
               
3. Hadji Temenggung Kasuma Juda Negara


E.2 Nyai Istri Pangeran mangkubumi nata mempunyai anak 17 orang yaitu :

1. pangeran  Mohamad Hanfiah
               
2. pangeran Amir
               
3.Kusuma Ningrat
               
4. Djaterakusuma
               
5. ratu Sitti ( Ibu Pangeran Hidayatullah)
               
6. pangeran Nasir
               
7. pangeran Purbaya
               
8. pangeran Ahmad
               
9. pangeran AriaWangsa
               
10. pangeran ArdiKasuma
               
11. pangeran Mulin Kasuma
               
12. Ratu Bendahara
               
13. Gusti Alimuddin
               
14. Gusti Djamal
               
15.Gusti Abun Sari istri pangeran Abdulkadir (raja P.laut)
               
16. Gusti daud
               
17. Pangeran Muksin


E.3 Alooh Namir

1. Alooh Maimunah
               
2.  alooh Siti rahmah
               
3. alooh Siti Ma’ani

C.4. 1) Kiai Mangundipura mempunyai anak di Kalimantan ada3 dan di jawa ada 2 yaitu:

1. Anang Ahmad mempunyai anak :

1. Anang Mohammad Yusuf ( Anang Kumis) gelar Manteri Negara di Tenggarong, mempunyai anak :

1. Kiai Anang Basar
               
2. Anang kacil
               
3. Galoeh Basar
               
4. Galoeh Putih
               
5. Galoeh Hitam
               
6. Anang Abubakar ( Nenek dari Bakran – komisaris Polisi)
               
7. Anang kutai
               
8. Hadji Ishak ( Anang Gonjang ) orang tua dari
                               a. Eramsyah
                               b. Imaluddin
                               c. Yusuf Azidin
               
9.  Galoeh Tambal
               
10. Galoeh Bintang
               
11. Hadji Abdurrasad
12. hadji Mohamad Djafar ( Basah ) , Hoofddjaksa kerapatan besar kerajaan Kutai di tenggarong, mempunyai anak :
               a. Djumantan , Istri Eramsyah
               b. Ideham
13. Galuh Kumala
14. Anang Baco’
               2. Anang Matali
               3. Alooh hadjiah


Di jawa : 2 orang yaitu:

1.       Raden Said di Gombang
2.       Raden Sitti


C.4 Kiai Djajadipura mempunyai anak 17 orang yaitu :

1. Ratu Anoom istri pangeran Ragent , mempunyai anak
                               

I. ratu Rebeh Istri dari ratu Begawan, mempunyai anak :

1. Pangeran Ratu Sukama Alamsyah , mempunyai anak :
                                                               
a. Imanuddin gelar Pangeran Kasumi Anum , Sultan Kota Waringin.
                                                               
b. Amiril . Dll.
                                               

2. pangeran Kasuma Sari

II. Gusti Kacang

III. Gusti Saripah, mempunyai anak :

1.       Gusti Etah Samarinda , mempunyai anak :
a.       Gusti Sabran ( Komisaris Polisi)
b.      Gusti Abdurakhman
2.       Gusti Ali
3.       Gusti Ratu
4.       Gusti Kumala
2         Alooh Maimunah  Istri Anang Mantul , mempunyai anak :

I. H . Biduri istri Raden Temenggung kasuma Judanegara II. Anang basar ( Anang karim) III. Alooh Bintang Istri H. hasan ,

mempunyai anak :
1.       Hadji Anang Abdul Hamid , mempunyai anak :
a.       Oeman
b.      Oedin
c.       Wahid

IV. Anang Abussamad , mempunyai anak:

1.       Soelaiman
2.       ( tidak di ketahui namanya)
3.       Anang Arsyad mempunyai anak:

I. H . mangsoer ( orang tua H. Affandi, pernah menjadi sergent kerajaan Johore di Batu Pahat.

II. Anang Basar , bebini di Karang Intan

III. Anang Mataher di Jelai (Sampit).

IV. H. Jawiah berlaki Jaksa lelang ( Muhammad Usman , Orang Tua H. Ramli ).

4. Anang Muhammad Haris ( Napis ) kawin dengan…… ( Sebelah Palembang ) mempunyai anak:

I.                    Galuh Maitaibah
II.                  H. Abdurahman
III.                Anang Oesman
IV.                Anang Salman , kawin dengan Saadiah , mempunyai anak :
1.       H. Anang Kaderi ( pensiunan Patih , Lahir di amuntai , jumat pagi 07.00. tgl 19 april 1909 atau 25 rabiul awal 1327 H. mempunyai anak :

a. Anang Sulaiman

V. Oemi Kalsoem

VI. Koentari, istri dari Anang Mohamad Sanusi

VII. Noer Hasan di Negara

5. Aminah, Istri dari H. Abdulgani , mempunyai anak :

I.                    M. Aboelhasan Amuntai , mempunyai anak :

1. Hamzah , mempunyai anak :

a.       Imansyah
b.      Soeriansyah , Sampit
c.       Abdullah

2. Asmail , mempunyai anak :

a.       Bahroen ( Surabaya ) 

3. Dahlan ( sampit ) mempunyai anak :

a.       Alipandi ( Sampit )

4. Alibadroen ( kween) mempunyai anak :

a.       H. jahrah.

II. Anang Kacil 6. Alooh Edong

7. Taesah , ibu dari anang Matamin , anang matamin mempunyai anak :

a.       Anang jago
b.      Alooh Jikin , Istri dari H. Anang Abdul Hamid
c.       Hadji Imberan.

8. Jahora ( oeya ) , ibu Julak Jikin

9. Ita

10. Jaleha ( nini dari m. rais ), mempunyai anak :

I.                    Tihawa ( taluk masjid )
II.                  Anang Doerasit


11. ……………. Ibu dari :

1.       Anang oteh
2.       Jobedah , istri dari Anang Tambi, kertak baru B.masin.
( Keterangan : Anang Tambi Adalah Menantu serta Kemanakan dari Ninda Anang Biak , Negara ).


12. ………………… istri anang sohot pendekar silat , mempunyai anak :

I.                    Soedan di Semblimbingan ( Pulau Laut ).


13. Alooh mas ( Tidak beranak)


14. Alooh Intan , istri dari H. Abdul madjid , mempunyai anak : I. Anang Anmad II. Anang Sanoesi III. Anang polen ( orang tua dari H. Syahrul, Sungai mesa, B.masin. IV. Anang Arip V. Anang Dumalik VI. Acil , mempunyai anak :

1.       Anang Cupran
2.       Anang Ardiansyah
3.       Anang Aliansyah
4.       Anang Ibramsyah
5.       Askiah
6.       Komala sari

a. Boerhan


VII. Hadji Koerraisin ( mekah ) istri dari H. Abdurachman

VIII. Alooh Adui ( Kamaruzaman )


15. Anang Biak ( Anak dari Kiai Djajadipura ) , mempunyai anak : I. Anang Darjat kawin dengan Aminah , mempunyai anak :

a.       Misnar , Dll

II. Siti Ainun Zariah kawin dengan oetoeh , mempunyai anak : 1. M. Alifandi kawin dengan Diang binti Sahrum, mempunyai anak :

a.       Tamdjid Widjaya kawin dengan Ratnawaty mempunyai anak :
i.                    Riviandy ( jambi 25 – 6-1969)
ii.                  Novita purnama Sari ( Jambi 15-11-1970)
iii.                Fairy Zulkarnaen ( Jambi 24-12-1972)

2. Iskandar kawin dengan mastan , mempunyai anak :

a.       Norsyah kawin dengan  Husaini , mempunyai anak :
b.      Ida kawin  dengan Alwi, mempunyai anak
i.                    Hajar
ii.                  Mir’atul haq
iii.                 
c.       Anang Indra jaya Iskandar
d.      Hidayatullah
e.      ‘Ain
f.        Qodrat
g.       Rokhyal ‘Ain ( 8-10-1972)

3. Askiah kawin dengan Mukeri, mempunyai anak:

a.       Helmy kawin dengan ….
b.      Makhfuz kawin dengan Siti maryam, mempunyai anak
1.       Mahyudin (Negara – 8-1-1980) – meninggal ( 20 maret-1980)
2.       M.nur    (Negara -1981) ( meninggal dunia )
3.       Syaifuddin nor ( Negara 22-11-1982) senin 07.00 WITA
4.       Sekar Melati  ( Negara  15-9-1984 ) 19.00 sabtu
5.       Tajuddin Noor ( Negara 30-7-1986 rabu 19.00)
6.       Edy rahman ( Negara 13-3-1992 jum’at 20.00)
7.       Nur Hayati ( Banjarmasin 18-3-1997 selasa 12.55 )

c. Bachriah kawin dengan M.Mujeddi jeles , mempunyai anak :

1.       Syaidah
2.       Nurul hikmah

d. Syahriah kawin dengan zainigani, mempunyai anak :

1.       Zuhriah
2.       Hamdiah
3.       Hamdah
4.       Fitria
5.       Azhar
6.       Iwan

e. Saniah kawin dengan ngadimin, mempunyai anak :

1.       M. aries
2.       Rahmad setiawan
f.        Hadijah kaawin dengan M. rayhan Noor, mempunyai anak
1.       Renny Aulia
2.       Irsha Aulia
3.       M. Hendra raymawan

4. Sahran kawin dengan Jamariah , mempunyai anak

a.Kaspul Anwar kawin dengan Fatimah , mempunyai anak
b. khairiyah kawin dengan maliki , mempunyai anak :
               1. salman
c. rustam ( Meninggal Dunia )
d. Rusminah kawin denganRD. Syarnoebi , mempunyai anak :
e.Jamila
f.Lina


III. Sitti Mujelis kawin dengan Baijuri , mempunyai anak :

1.       Masabi
2.       Mastra
3.       Muhamad


16. Alooh Sapiah , , istri Busalih gelar panglima batu Amping ( tidak beranak )

17. …..( Bintang), orang tua dari :

1.       Anang usuf  bin h. Bukhari Ulama di pamangkih
2.       Abdusamat
3.       Maksid


Relasi dengan Regent Amoentaij Kiai Adipati Singasari merupakan kakek Radhen Adipatie Danoe Radja.

ADIPATI BANUA LIMA
♂ Kiai Adipati Singasari
(memiliki anak 12 orang)
Kiai Temenggung Dipanata
(mempunyai anak 7 orang)
Alooh Oengka
(mempunyai anak 4 orang)
PERMAISURI SULTAN BANJAR
Nyai Ratu Sepuh
(mempunyai 6 anak dengan Sultan Sulaiman Rahmatullah)
REGENT AMOENTAIJ
Kiai Adipatie Danoe Radja
mempunyai anak:
1. Kiai Temenggung Mangkunata Kusuma
2. Kiai Temenggung Ngabei Wargakusuma
3. Hadji Temenggung Kasuma Juda Negara
Nyai Intan
diperisteri Pangeran Mangkoe Boemi Nata, mempunyai anak:
1. Ratu Siti (ibu Pg. Hidayatullah II)
Alooh Namir
(mempunyai anak 3 orang)
Mahmud
(tidak mempunyai anak)



Relasi dengan Raja Kusan dan Raja Pulau Laut Kiai Adipati Singasari leluhur raja-raja Pulau Laut.

ADIPATI BANUA LIMA
♂ Kiai Adipati Singasari
(memiliki anak 12 orang)
♀ Nyai Ratu Sepuh
(mempunyai 6 anak dengan Sultan Sulaiman Rahmatullah - Sultan Banjar)
PERMAISURI RAJA KUSAN
♀ Ratu Haji Musa/Ratu Salamah
(memiliki 3 anak dengan Pangeran Hadji Moesa - raja Kusan II.[28])
Pangeran Muhammad NafisRAJA KUSAN-PULAU LAUT
Pangeran Abdoel Kadir
(beristeri ♀ Gusti Abun Sari binti Pangeran Mangkoe Boemi Nata)
PENGUASA BATULICIN
Pangeran Panji
(beristeri ♀ Aji Landasan binti Raja Aji Jawi, tidak memiliki keturunan)


Kiai Adipati Singasari merupakan mertua Sultan Sulaiman dari Banjar bin Pangeran Mangkubumi Wiranata Sunan Nata Alam) dan kakeknda dari Sultan Adam, Pangeran Mangkoe Boemi Nata (Pangeran Husin), Pangeran Perbatasari, Ratu Hadji Moesa, Pangeran Kasir dan Ratu Sungging Anum.

ADIPATI BANUA LIMA
Kiai Adipati Singasari
(memiliki anak 12 orang)
Kiai Temenggung Dipanata
(mempunyai anak 7 orang)
PERMAISURI SULTAN BANJAR
Nyai Ratu Sepuh
(mempunyai 6 anak dengan Sultan Sulaiman Rahmatullah)
Kiai Temenggung Warganata
(mempunyai anak 5 orang)
SULTAN BANJAR
Sultan Adam
(mempunyai anak 11 orang)
MANGKUBUMI BANJAR
Pangeran Mangkoe Boemi Nata (P. Husin)
(mempunyai anak 17 orang)
Pangeran Perbatasari
(mempunyai anak 5 orang)
PERMAISURI RAJA KUSAN
Ratu Haji Moesa
(mempunyai 3 anak dengan Pangeran Hadji Moesa raja Kusan II)
Pangeran Kasir
(mempunyai anak 17 orang)
Ratu Sungging Anum
tidak mempunyai anak, diperisteri Pangeran Sungging Anum
bin Ratu Anum (ismail) Mangkubumi Sukma Dilaga


RELASI RATU BIDURI Ratu anak Ratu Siti

Pangeran Said Zein(Sayyid Zein)
♂ Pangeran Sjerief Oemar (PANGERAN SYARIF UMAR)
♀ Ratu Maimunah(anak Putri Lawiyah)binti Pangeran Mangkubumi Nata 1761-1801 Sunan Nata Alam
♂ Pangeran Sjerief Aboe Bakar(PANGERAN SYARIF ABU BAKAR)
sultan muda Abdur Rahman dari Banjar
♀ Ratu Biduri binti
Ratu Siti Binti Pangeran Husin Pangeran Mangkoe Boemi Nata
♀ Syarifah Intan
SULTAN MUDA BANJAR

♂ Pangeran Ratu

Pangeran Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar
MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Wira Kasoema
♀ Nyai Halimah Putri juriat Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari
♀ Ratoe Sjerief Aboe Bakar(RATU SYARIF ABU BAKAR)
SULTAN BANJAR

♂ Gusti Inu Kartapati

Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin Pangeran Antasari
♀ Ratu Hasiah
♀ Ratoe Idjah(anak Njahi Salamah) binti Sultan Sulaiman dari Banjar

Referensi

  • Perang Sabil Versus Perang Salib, Oleh Abdul Qodir Jaelani. Penerbit Yayasan Pengkajian Islam Madinah al-Munawarah 1420 H/ 1999 M.
  • Van Rees WA. 1865. De Bandjarmasinsche Krijg van 1859-1863, Arnhem: Thieme.
  • M. Gazali Usman, Kerajaan Banjar: Sejarah Perkembangan Politik, Ekonomi, Perdagangan dan Agama Islam, Banjarmasin: Lambung Mangkurat Press, 1994.
  • R. L. de Haes, Eenige opmerkingen over het werk getiteld: de Bandjermasinsche Krijg van 1859 tot 1863, D. Noothoven Van Goor, 1866
  1. ^ a b (Indonesia) Kisah Heroik Pahlawan Nasional Terpopuler. Galangpress Group. ISBN 6028620106. ISBN 978-602-8620-10-9
  2. ^ a b c (Indonesia) Arya Ajisaka, Mengenal Pahlawan Indonesia, Kawan Pustaka, 2004, ISBN 979-3034-70-X, 9789793034706
  3. ^ a b (Indonesia) Wahana Ips Iimu Pengetahuan Sosial. Yudhistira Ghalia Indonesia. ISBN 9797467139. ISBN 978-979-746-713-5
  4. ^ a b (Indonesia) Sudarmanto, J. B. (2007). Jejak-jejak pahlawan: perekat kesatuan bangsa Indonesia. Grasindo. hlm. 159. ISBN 9797597164. ISBN 978-979-759-716-0
  5. ^ a b Helius Sjamsuddin; Antasari, Balai Pustaka, 1982
  6. ^ a b (Indonesia) Iskandar, Salman. 99 Tokoh Muslim Indonesia. PT Mizan Publika. ISBN 9797526828. ISBN 978-979-752-682-5
  7. ^ (Indonesia) Ajisaka,. Mengenal Pahlawan Indonesia (ed. Revisi). Kawan Pustaka. ISBN 979-757-278-1. ISBN 978-979-757-278-5
  8. ^ "Regnal Chronologies Southeast Asia: the Islands". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-11. Diakses tanggal 2009-12-22. 
  9. ^ (Indonesia) Basuni, Ahmad (1986). Pangeran Antasari: pahlawan kemerdekaan nasional dari Kalimantan. Bina Ilmu. hlm. 57. 
  10. ^ Bruining & Wijt (1872). Militair tijdschrift (dalam bahasa Belanda). 3. hlm. 554. 
  11. ^ J. P. Schoemaker (1894). Nederlandsch-Indische krijgsverhalen (dalam bahasa Belanda). hlm. 44. 
  12. ^ Artha, Artum (1971). Pangeran Antasari Gusti Inu Kartapati. 
  13. ^ (Indonesia) Sudrajat, A Suryana (2006). Tapak-tapak pejuang: dari reformis ke revisionis (Seri khazanah kearifan). Erlangga. hlm. 19. ISBN 9797816109. ISBN 978-979-781-610-0
  14. ^ (Indonesia) Komandoko, Gamal (2006). Kisah 124 pahlawan & pejuang Nusantara. Pustaka Widyatama. hlm. 54. ISBN 9796610906. ISBN 978-979-661-090-7
  15. ^ (Belanda) (1899)De Indische gids. 21 (edisi ke-1). hlm. 277. 
  16. ^ (Belanda) Rutte, J. M. C. E. Le (1863). Episode uit den Banjermasingschen oorlog. A.W. Sythoff. hlm. 20. 
  17. ^ Snouck Hurgronje, Christiaan (1995). Nasihat-nasihat C. Snouck Hurgronje semasa kepegawaiannya. 
  18. ^ (Indonesia) A. Suryana Sudrajat (2006). Tapak-tapak pejuang: dari reformis ke revisionis. Indonesia: Erlangga. hlm. 19. ISBN 9789797816100.  ISBN 9797816109
  19. ^ (Belanda) Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia). (1864). Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde. 14. Indonesia: Lange. hlm. 384. 
  20. ^ (Indonesia) SEJARAH Untuk SMP dan MTs Penerbit Grasindo ISBN 979-025-198-X, 9789790251984
  21. ^ (Indonesia) Sejarah Indonesia Modern 1200–2008. Penerbit Serambi. ISBN 9790241151. ISBN 978-979-024-115-2
  22. ^ Sejarah Daerah Kalimantan Selatan. hlm. 53. 
  23. ^ (Indonesia) Saleh, Mohamad Idwar (1993). Pangeran Antasari. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. 
  24. ^ (Belanda) de Heere, G. A. N. Scheltema (1863). Staatsblad van Nederlandisch Indië. Ter Drukkerij van A. D. Schinkel. hlm. 118. 
  25. ^ (Indonesia) 100 Pahlawan Nusantara: Mengenal Dan Meneladani Para Pahlawan Melalui Kisah Perjuangan Mereka Dalam Mewujudkan Dan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. AgroMedia. hlm. 6. ISBN 6028526347. ISBN 978-602-8526-34-0
  26. ^ (Indonesia) IPS : - Jilid 5. ESIS. hlm. 70. ISBN 9797346013. ISBN 978-979-734-601-0
  27. ^ (Indonesia) Pahlawan Indonesia. Niaga Swadaya. hlm. 12. ISBN 979-1481-60-1. ISBN 978-979-1481-60-1
  28. ^ http://silsilahkayutangi.blogspot.com/p/silsilah-kiai-adipati-singasari-raja.html

Pranala luar


Didahului oleh:
Hidayatullah II dari Banjar
Sultan Banjar
1862-1862
Diteruskan oleh:
Sultan Muhammad Seman