Wikipedia:Artikel pilihan/Jadwal/Usulan/2024/Periode 6: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 11: | Baris 11: | ||
<!-- Usulkan di bawah baris ini --> |
<!-- Usulkan di bawah baris ini --> |
||
<div style="width: 55%; background-color: #f5fffa; border: 1px solid #cef2e0; margin-bottom: 1em; padding: 0.5em 1em 1em; color: black;"> |
<div style="width: 55%; background-color: #f5fffa; border: 1px solid #cef2e0; margin-bottom: 1em; padding: 0.5em 1em 1em; color: black;"> |
||
{{HU/Tepigambar|Tjerita Si Tjonat cover.jpg| |
{{HU/Tepigambar|Tjerita Si Tjonat cover.jpg|125|Sampul Tjerita Si Tjonat|{{{seluler|}}}}} |
||
'''''[[Si Tjonat]]''''' ([[EYD]]: '''''Si Conat''''') adalah film bandit [[Hindia Belanda]] (sekarang Indonesia) tahun 1929 yang disutradarai [[Wong Bersaudara|Nelson Wong]] dan diproduseri Wong dan Jo Eng Sek. Diadaptasi dari [[Tjerita Si Tjonat|novel]] karya [[F.D.J. Pangemanan]] (''gambar sampul''), film ini mengisahkan seorang pria [[pribumi Indonesia|pribumi]] yang kabur ke Batavia (sekarang [[Jakarta]]) setelah membunuh temannya dan menjadi bandit. Film bisu yang lebih ditujukan pada penonton [[Cina Indonesia|etnis Tionghoa]] ini mendapat beragam tanggapan dan pendapatan yang tidak jelas. Meski ditujukan sebagai [[film serial]], sekuelnya tidak pernah dibuat; rumah produksinya, Batavia Motion Picture, segera ditutup. Meskipun demikian, beberapa film dengan genre yang sama dirilis setelah itu, termasuk ''[[Si Pitoeng (film 1931)|Si Pitoeng]]'', yang disutradarai dan dibintangi oleh orang yang sama. Film ini diduga [[film hilang|hilang]] dari peredaran. '''([[Si Tjonat|Selengkapnya...]])'''</div> |
'''''[[Si Tjonat]]''''' ([[EYD]]: '''''Si Conat''''') adalah film bandit [[Hindia Belanda]] (sekarang Indonesia) tahun 1929 yang disutradarai [[Wong Bersaudara|Nelson Wong]] dan diproduseri Wong dan Jo Eng Sek. Diadaptasi dari [[Tjerita Si Tjonat|novel]] karya [[F.D.J. Pangemanan]] (''gambar sampul''), film ini mengisahkan seorang pria [[pribumi Indonesia|pribumi]] yang kabur ke Batavia (sekarang [[Jakarta]]) setelah membunuh temannya dan menjadi bandit. Film bisu yang lebih ditujukan pada penonton [[Cina Indonesia|etnis Tionghoa]] ini mendapat beragam tanggapan dan pendapatan yang tidak jelas. Meski ditujukan sebagai [[film serial]], sekuelnya tidak pernah dibuat; rumah produksinya, Batavia Motion Picture, segera ditutup. Meskipun demikian, beberapa film dengan genre yang sama dirilis setelah itu, termasuk ''[[Si Pitoeng (film 1931)|Si Pitoeng]]'', yang disutradarai dan dibintangi oleh orang yang sama. Film ini diduga [[film hilang|hilang]] dari peredaran. '''([[Si Tjonat|Selengkapnya...]])'''</div> |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
<!-- Usulkan di bawah baris ini --> |
<!-- Usulkan di bawah baris ini --> |
||
<div style="width: 55%; background-color: #f5fffa; border: 1px solid #cef2e0; margin-bottom: 1em; padding: 0.5em 1em 1em; color: black;"> |
<div style="width: 55%; background-color: #f5fffa; border: 1px solid #cef2e0; margin-bottom: 1em; padding: 0.5em 1em 1em; color: black;"> |
||
{{HU/Tepigambar|Diamonds Are Forever (1st US pbk, Permabooks M-3084 1957) - Ian Fleming.jpg| |
{{HU/Tepigambar|Diamonds Are Forever (1st US pbk, Permabooks M-3084 1957) - Ian Fleming.jpg|125|Sampul kertas cetakan ulang dari Diamonds Are Forever edisi Amerika Serikat pada tahun 1957.|{{{seluler|}}}}} |
||
'''''[[Diamonds Are Forever (novel)|Diamonds Are Forever]]''''' adalah [[novel]] ''[[James Bond dalam literatur|James Bond]]'' keempat karya penulis Britania [[Ian Fleming]], yang diterbitkan pada tanggal 26 Maret 1956 oleh [[Jonathan Cape]]. Fleming menulis cerita ini saat berada di [[Goldeneye (properti)|properti Goldeneye]] miliknya yang terletak di Jamaika dengan alur yang terinspirasi oleh artikel ''[[The Sunday Times (Britania Raya)|The Sunday Times]]'' tentang penyelundupan berlian. Cerita dalam novel ini berpusat pada penyelidikan [[James Bond (karakter)|James Bond]] terhadap operasi penyelundupan berlian yang dimulai dari tambang di [[Sierra Leone]] dan berakhir di Las Vegas. Selama misi berjalan, Bond bertemu dengan salah satu anggota geng penyelundup yang bernama [[Tiffany Case]] dan jatuh cinta kepadanya. Sebagian besar penelitian latar belakang Fleming menjadi dasar untuk buku non-fiksi tahun 1957-nya yang berjudul ''[[The Diamond Smugglers]]''. Seperti novel-novel Fleming sebelumnya, ''Diamonds Are Forever'' menerima ulasan yang umumnya positif. Cerita ini diadaptasi menjadi [[serial (sastra)|serial]] dalam surat kabar ''[[Daily Express]]'' dengan format yang disingkat menjadi beberapa bagian. Selain itu, novel ini juga diadaptasi menjadi [[komik setrip]]. Pada tahun 1971, alur cerita dari novel ini diadaptasi menjadi [[Diamonds Are Forever (film)|film ketujuh]] dalam [[James Bond dalam film|seri film ''James Bond'']] dan merupakan film terakhir produksi [[Eon Productions]] yang menampilkan [[Sean Connery]] sebagai James Bond. '''([[Diamonds Are Forever (novel)|Selengkapnya...]])'''</div> |
'''''[[Diamonds Are Forever (novel)|Diamonds Are Forever]]''''' adalah [[novel]] ''[[James Bond dalam literatur|James Bond]]'' keempat karya penulis Britania [[Ian Fleming]], yang diterbitkan pada tanggal 26 Maret 1956 oleh [[Jonathan Cape]]. Fleming menulis cerita ini saat berada di [[Goldeneye (properti)|properti Goldeneye]] miliknya yang terletak di Jamaika dengan alur yang terinspirasi oleh artikel ''[[The Sunday Times (Britania Raya)|The Sunday Times]]'' tentang penyelundupan berlian. Cerita dalam novel ini berpusat pada penyelidikan [[James Bond (karakter)|James Bond]] terhadap operasi penyelundupan berlian yang dimulai dari tambang di [[Sierra Leone]] dan berakhir di Las Vegas. Selama misi berjalan, Bond bertemu dengan salah satu anggota geng penyelundup yang bernama [[Tiffany Case]] dan jatuh cinta kepadanya. Sebagian besar penelitian latar belakang Fleming menjadi dasar untuk buku non-fiksi tahun 1957-nya yang berjudul ''[[The Diamond Smugglers]]''. Seperti novel-novel Fleming sebelumnya, ''Diamonds Are Forever'' menerima ulasan yang umumnya positif. Cerita ini diadaptasi menjadi [[serial (sastra)|serial]] dalam surat kabar ''[[Daily Express]]'' dengan format yang disingkat menjadi beberapa bagian. Selain itu, novel ini juga diadaptasi menjadi [[komik setrip]]. Pada tahun 1971, alur cerita dari novel ini diadaptasi menjadi [[Diamonds Are Forever (film)|film ketujuh]] dalam [[James Bond dalam film|seri film ''James Bond'']] dan merupakan film terakhir produksi [[Eon Productions]] yang menampilkan [[Sean Connery]] sebagai James Bond. '''([[Diamonds Are Forever (novel)|Selengkapnya...]])'''</div> |
||
Baris 43: | Baris 43: | ||
<!-- Usulkan di bawah baris ini --> |
<!-- Usulkan di bawah baris ini --> |
||
<div style="width: 55%; background-color: #f5fffa; border: 1px solid #cef2e0; margin-bottom: 1em; padding: 0.5em 1em 1em; color: black;"> |
<div style="width: 55%; background-color: #f5fffa; border: 1px solid #cef2e0; margin-bottom: 1em; padding: 0.5em 1em 1em; color: black;"> |
||
{{HU/Tepigambar|Lie Kim Hok MP.jpg| |
{{HU/Tepigambar|Lie Kim Hok MP.jpg|125|Lie Kim Hok|{{{seluler|}}}}} |
||
'''[[Lie Kim Hok]]''' adalah seorang [[guru]], [[penulis]], dan [[pekerja sosial]] berlatar belakang [[Orang Peranakan|Tionghoa peranakan]] yang aktif di [[Hindia Belanda]]. Ia lahir di Buitenzorg (sekarang [[Bogor]]), [[Jawa Barat]], lalu menempuh pendidikan formal di sekolah-sekolah misionaris. Pada pertengahan dekade 1870-an, Lie menikah dan mulai bekerja sebagai editor di dua majalah yang diterbitkan oleh guru dan mentornya, yakni Dirk Johannes Van der Linden. Pada tahun 1880, Lie berhenti dari pekerjaan tersebut. Pada tahun 1884, Lie menerbitkan buku-buku pertamanya, termasuk [[syair]] ''[[Sair Tjerita Siti Akbari]]'' dan buku tata bahasa ''[[Malajoe Batawi]]''. Mulai tahun 1885 hingga 1887, Lie pun menerbitkan sejumlah buku, termasuk ''[[Tjhit Liap Seng]]'', yang dianggap sebagai novel [[Orang Tionghoa Indonesia|Tionghoa Melayu]] pertama. Pada dekade 1890-an, Lie menerbitkan dua buku dan pada tahun 1900, Lie menjadi anggota pendiri dari [[Tiong Hoa Hwee Koan]] (THHK). Lie dianggap memberikan pengaruh pada jurnalisme, linguistik, dan sastra di Hindia Belanda. Namun, akibat [[politik bahasa]] di Hindia Belanda dan Indonesia, karya-karyanya menjadi terpinggirkan. Saat sejumlah tulisannya terungkap sebagai adaptasi dari karya yang telah ada tanpa menyebutkan nama penulis aslinya, Lie pun mendapat kritik karena karyanya tidak asli. Walaupun begitu, kritikus lain menemukan bukti adanya inovasi dalam gaya penulisan dan penanganan alurnya. '''([[Lie Kim Hok|Selengkapnya...]])'''</div> |
'''[[Lie Kim Hok]]''' adalah seorang [[guru]], [[penulis]], dan [[pekerja sosial]] berlatar belakang [[Orang Peranakan|Tionghoa peranakan]] yang aktif di [[Hindia Belanda]]. Ia lahir di Buitenzorg (sekarang [[Bogor]]), [[Jawa Barat]], lalu menempuh pendidikan formal di sekolah-sekolah misionaris. Pada pertengahan dekade 1870-an, Lie menikah dan mulai bekerja sebagai editor di dua majalah yang diterbitkan oleh guru dan mentornya, yakni Dirk Johannes Van der Linden. Pada tahun 1880, Lie berhenti dari pekerjaan tersebut. Pada tahun 1884, Lie menerbitkan buku-buku pertamanya, termasuk [[syair]] ''[[Sair Tjerita Siti Akbari]]'' dan buku tata bahasa ''[[Malajoe Batawi]]''. Mulai tahun 1885 hingga 1887, Lie pun menerbitkan sejumlah buku, termasuk ''[[Tjhit Liap Seng]]'', yang dianggap sebagai novel [[Orang Tionghoa Indonesia|Tionghoa Melayu]] pertama. Pada dekade 1890-an, Lie menerbitkan dua buku dan pada tahun 1900, Lie menjadi anggota pendiri dari [[Tiong Hoa Hwee Koan]] (THHK). Lie dianggap memberikan pengaruh pada jurnalisme, linguistik, dan sastra di Hindia Belanda. Namun, akibat [[politik bahasa]] di Hindia Belanda dan Indonesia, karya-karyanya menjadi terpinggirkan. Saat sejumlah tulisannya terungkap sebagai adaptasi dari karya yang telah ada tanpa menyebutkan nama penulis aslinya, Lie pun mendapat kritik karena karyanya tidak asli. Walaupun begitu, kritikus lain menemukan bukti adanya inovasi dalam gaya penulisan dan penanganan alurnya. '''([[Lie Kim Hok|Selengkapnya...]])'''</div> |
Revisi per 1 April 2024 00.41
21 2024
20 Mei 2024 s.d. 26 Mei 2024
Si Tjonat (EYD: Si Conat) adalah film bandit Hindia Belanda (sekarang Indonesia) tahun 1929 yang disutradarai Nelson Wong dan diproduseri Wong dan Jo Eng Sek. Diadaptasi dari novel karya F.D.J. Pangemanan (gambar sampul), film ini mengisahkan seorang pria pribumi yang kabur ke Batavia (sekarang Jakarta) setelah membunuh temannya dan menjadi bandit. Film bisu yang lebih ditujukan pada penonton etnis Tionghoa ini mendapat beragam tanggapan dan pendapatan yang tidak jelas. Meski ditujukan sebagai film serial, sekuelnya tidak pernah dibuat; rumah produksinya, Batavia Motion Picture, segera ditutup. Meskipun demikian, beberapa film dengan genre yang sama dirilis setelah itu, termasuk Si Pitoeng, yang disutradarai dan dibintangi oleh orang yang sama. Film ini diduga hilang dari peredaran. (Selengkapnya...)
Tak berkaitan dengan tanggal manapun --Glorious Engine (bicara) 1 April 2024 00.40 (UTC)
22 2024
27 Mei 2024 s.d. 2 Juni 2024
Diamonds Are Forever adalah novel James Bond keempat karya penulis Britania Ian Fleming, yang diterbitkan pada tanggal 26 Maret 1956 oleh Jonathan Cape. Fleming menulis cerita ini saat berada di properti Goldeneye miliknya yang terletak di Jamaika dengan alur yang terinspirasi oleh artikel The Sunday Times tentang penyelundupan berlian. Cerita dalam novel ini berpusat pada penyelidikan James Bond terhadap operasi penyelundupan berlian yang dimulai dari tambang di Sierra Leone dan berakhir di Las Vegas. Selama misi berjalan, Bond bertemu dengan salah satu anggota geng penyelundup yang bernama Tiffany Case dan jatuh cinta kepadanya. Sebagian besar penelitian latar belakang Fleming menjadi dasar untuk buku non-fiksi tahun 1957-nya yang berjudul The Diamond Smugglers. Seperti novel-novel Fleming sebelumnya, Diamonds Are Forever menerima ulasan yang umumnya positif. Cerita ini diadaptasi menjadi serial dalam surat kabar Daily Express dengan format yang disingkat menjadi beberapa bagian. Selain itu, novel ini juga diadaptasi menjadi komik setrip. Pada tahun 1971, alur cerita dari novel ini diadaptasi menjadi film ketujuh dalam seri film James Bond dan merupakan film terakhir produksi Eon Productions yang menampilkan Sean Connery sebagai James Bond. (Selengkapnya...)
Bertepatan dengan tanggal lahir pembuatnya, Ian Fleming (28 Mei) --Glorious Engine (bicara) 1 April 2024 00.40 (UTC)
23 2024
3 Juni 2024 s.d. 9 Juni 2024
Upaya untuk menjalin persekutuan Franka-Mongol melawan kekhalifahan Islam (yang merupakan musuh bersama mereka) telah dilancarkan oleh pemimpin-pemimpin Tentara Salib Franka dan Kekaisaran Mongol pada tahun 1200-an. Persekutuan semacam itu tampak sebagai pilihan yang masuk akal: Mongol cenderung bersimpati kepada Kekristenan karena keberadaan orang-orang Kristen Nestorian di istana Mongol. Bangsa Franka (bangsa Eropa Barat dan mereka yang berada di negara-negara Tentara Salib di Syam) juga terbuka terhadap gagasan untuk memperoleh bantuan dari Timur, yang salah satunya disebabkan oleh legenda Presbiter Yohanes, raja Timur yang diyakini akan datang untuk membantu Tentara Salib di Tanah Suci. Muslim juga merupakan musuh bersama Franka dan Mongol. Namun, walaupun telah bertukar pesan, hadiah, dan duta selama beberapa dasawarsa, persekutuan ini tidak pernah terwujud. (Selengkapnya...)
Tak berkaitan dengan tanggal manapun --Glorious Engine (bicara) 1 April 2024 00.40 (UTC)
24 2024
10 Juni 2024 s.d. 16 Juni 2024
Lie Kim Hok adalah seorang guru, penulis, dan pekerja sosial berlatar belakang Tionghoa peranakan yang aktif di Hindia Belanda. Ia lahir di Buitenzorg (sekarang Bogor), Jawa Barat, lalu menempuh pendidikan formal di sekolah-sekolah misionaris. Pada pertengahan dekade 1870-an, Lie menikah dan mulai bekerja sebagai editor di dua majalah yang diterbitkan oleh guru dan mentornya, yakni Dirk Johannes Van der Linden. Pada tahun 1880, Lie berhenti dari pekerjaan tersebut. Pada tahun 1884, Lie menerbitkan buku-buku pertamanya, termasuk syair Sair Tjerita Siti Akbari dan buku tata bahasa Malajoe Batawi. Mulai tahun 1885 hingga 1887, Lie pun menerbitkan sejumlah buku, termasuk Tjhit Liap Seng, yang dianggap sebagai novel Tionghoa Melayu pertama. Pada dekade 1890-an, Lie menerbitkan dua buku dan pada tahun 1900, Lie menjadi anggota pendiri dari Tiong Hoa Hwee Koan (THHK). Lie dianggap memberikan pengaruh pada jurnalisme, linguistik, dan sastra di Hindia Belanda. Namun, akibat politik bahasa di Hindia Belanda dan Indonesia, karya-karyanya menjadi terpinggirkan. Saat sejumlah tulisannya terungkap sebagai adaptasi dari karya yang telah ada tanpa menyebutkan nama penulis aslinya, Lie pun mendapat kritik karena karyanya tidak asli. Walaupun begitu, kritikus lain menemukan bukti adanya inovasi dalam gaya penulisan dan penanganan alurnya. (Selengkapnya...)
Bertepatan dengan tanggal Peh Cun 2024 (10 Juni) --Glorious Engine (bicara) 1 April 2024 00.40 (UTC)