Museum Wahanarata: Perbedaan antara revisi
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k Menambah Kategori:Museum di Yogyakarta menggunakan HotCat |
||
Baris 47: | Baris 47: | ||
[[Kategori:Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]] |
[[Kategori:Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]] |
||
[[Kategori:Kereta kencana di Indonesia|Nyai Jimat]] |
[[Kategori:Kereta kencana di Indonesia|Nyai Jimat]] |
||
[[Kategori:Museum di Yogyakarta]] |
Revisi per 20 April 2024 04.37
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh RaFaDa20631 (Kontrib • Log) 200 hari 1264 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
ꦮꦲꦤꦫꦠ | |
Lokasi | Jalan Rotowijayan, Kadipaten, Kraton, Yogyakarta, Indonesia |
---|---|
Koordinat | 7°48′20″S 110°21′47″E / 7.805467°S 110.363062°E |
Koleksi | Kereta kencana |
Pemilik | Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat |
Situs web | www |
Wahanarata (bahasa Jawa: ꦮꦲꦤꦫꦠ) adalah museum yang terletak di sebelah barat area Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tepatnya di Jalan Rotowijayan, di sebelah utara kantor Kemantren Kraton. Museum ini merupakan bagian dari Museum Keraton Yogyakarta, selain Museum Lukisan, Museum Sri Sultan Hamengkubuwana IX, dan Museum Batik. Museum ini dikhususkan untuk menyimpan koleksi kereta kencana yang sedang atau pernah digunakan oleh keluarga Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Sejarah
Garasi kereta
Koleksi
Kanjeng Nyai Jimad
Kanjeng Nyai Jimad adalah kereta kencana keraton Ngayogyakarta yang digunakan Sri Sultan Hamengku Buwono I (1755-1792) hingga Sri Sultan Hamengku Buwono III (1812-1814). Dari sekian kereta yang ada, yang tertua adalah kereta pusaka bergelar Kanjeng Nyai Jimat. Kereta Kanjeng Nyai Jimat dibuat di Belanda antara tahun 1740-1750. Berdasar catatan yang ada, Kereta Kanjeng Nyai Jimat merupakan hadiah dari Gubernur Jenderal VOC Jacob Mossel (1750-1761) kepada Sri Sultan Hamengku Buwono I, setelah perjanjian Giyanti pada tahun 1755.[1]
Bentuk dan gaya Kereta Kanjeng Nyai Jimad sama dengan kereta buatan Eropa. Di Eropa, kereta dengan bentuk dan bergaya Renaissance macam itu merupakan kereta yang digunakan oleh bangsawan kelas tertinggi atau para raja. Kereta dengan model dan bentuk yang sama, serta dengan usia yang kurang lebih sama terdapat pula di Keraton Kasunanan Surakarta, dengan nama Kereta kencana Kanjeng Kyai Gurdo. Baik Kereta Kanjeng Nyai Jimat maupun Kereta kencana Kanjeng Kyai Gurdo, masing-masing digunakan oleh Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Keraton Kasunanan Surakarta setelah perjanjian Giyanti.[1]
Setelah dipensiunkan sebagai kereta kencana Sultan, kereta kanjeng Nyai Jimad disimpan di keraton sebagai kereta pusaka Kasultanan Yogyakarta. Sebagai kereta pusaka, setiap tahun pada hari Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon pada bulan Sura, Kereta Kanjeng Nyai Jimat dikeluarkan dari Wahanarata untuk dibersihkan.[2]
Kanjeng Kyai Garuda Yaksa
Referensi
- ^ a b Kereta-kereta pusaka keraton Yogya Diarsipkan 2019-07-20 di Wayback Machine.. Website resmi kraton Yogya. 2019. Diakses tanggal 20/07/2019
- ^ "Berebut Berkah Air Cucian Kereta Pusaka Diarsipkan 2009-05-09 di Wayback Machine.", Tempo Interaktif, 24 Januari 2007