Hatta Rajasa: Perbedaan antara revisi
Tag: Dikembalikan VisualEditor |
k Mengembalikan suntingan oleh 103.144.254.250 (bicara) ke revisi terakhir oleh Dirga udara Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 94: | Baris 94: | ||
=== Karir Politik === |
=== Karir Politik === |
||
Bersamaan lahirnya Era Reformasi, dan berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta bergabung ke PAN dengan menjadi Ketua Departemen Sumber Daya Alam dan Energi. Ia pun kemudian mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 1999 dari daerah pemilihan (Dapil) Bandung, Jawa Barat. Karier politiknya mulai meroket, di lembaga legislatif itu, ia terpilih menjadi ketua Fraksi Reformasi DPR RI. Pada saat kongres I PAN pada tahun 2000, Hatta kemudian didaulat menjadi Sekretaris Jenderal mendampingi Ketua Umum Soetrisno Bachir periode 2000-2005. Dari dunia legislatif, dia beralih ke eksekutif dengan menjadi beberapa kali menteri di kebinet yang berbeda. Menteri Negara Riset dan Teknologi, Menteri Perhubungan, Menteri Sekretaris Negara, hingga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Sukses Hatta ini dinilai banyak orang karena keahlian komunikasi atau lobinya sehingga diterima oleh presiden yang sedang berkuasa. Seriring dengan cemerlang kariernya di eksekutif, Hatta juga naik kelas di kepengurusan partai. Dari sekjen dia menjadi Ketua Umum DPP PAN 2010-2015. Dengan berbagai pengalaman politik yang dia miliki, dia dicalonkan menjadi wakil presiden berpasangan dengan calon presiden Prabowo Subianto pada Pilpres 2014. Namun, belum berhasil, Hatta tetap menjadi sosok penting saat pasca Pilpres, saat itu ia menjadi penengah kekuatan politik Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung Jokowi dan Koalisi Merah Putih (KMP) pendukung Prabowo Subianto.<ref>{{Cite news|date=2016-11-09|title=Profil Ir Muhammad Hatta Rajasa - VIVA|url=https://www.viva.co.id/siapa/read/153-hatta-rajasa|work=[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2022-08-11|archive-date=2018-09-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20180901113338/https://www.viva.co.id/siapa/read/153-hatta-rajasa|dead-url=no}}</ref> |
Bersamaan lahirnya Era Reformasi, dan berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta bergabung ke PAN dengan menjadi Ketua Departemen Sumber Daya Alam dan Energi. Ia pun kemudian mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 1999 dari daerah pemilihan (Dapil) Bandung, Jawa Barat. Karier politiknya mulai meroket, di lembaga legislatif itu, ia terpilih menjadi ketua Fraksi Reformasi DPR RI. Pada saat kongres I PAN pada tahun 2000, Hatta kemudian didaulat menjadi Sekretaris Jenderal mendampingi Ketua Umum Soetrisno Bachir periode 2000-2005. Dari dunia legislatif, dia beralih ke eksekutif dengan menjadi beberapa kali menteri di kebinet yang berbeda. Menteri Negara Riset dan Teknologi, Menteri Perhubungan, Menteri Sekretaris Negara, hingga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Sukses Hatta ini dinilai banyak orang karena keahlian komunikasi atau lobinya sehingga diterima oleh presiden yang sedang berkuasa. Seriring dengan cemerlang kariernya di eksekutif, Hatta juga naik kelas di kepengurusan partai. Dari sekjen dia menjadi Ketua Umum DPP PAN 2010-2015. Dengan berbagai pengalaman politik yang dia miliki, dia dicalonkan menjadi wakil presiden berpasangan dengan calon presiden Prabowo Subianto pada Pilpres 2014. Namun, belum berhasil, Hatta tetap menjadi sosok penting saat pasca Pilpres, saat itu ia menjadi penengah kekuatan politik Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung Jokowi dan Koalisi Merah Putih (KMP) pendukung Prabowo Subianto.<ref>{{Cite news|date=2016-11-09|title=Profil Ir Muhammad Hatta Rajasa - VIVA|url=https://www.viva.co.id/siapa/read/153-hatta-rajasa|work=[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2022-08-11|archive-date=2018-09-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20180901113338/https://www.viva.co.id/siapa/read/153-hatta-rajasa|dead-url=no}}</ref> |
||
Pendidikan |
== Pendidikan == |
||
* SMA Negeri 4 Palembang |
* SMA Negeri 4 Palembang |
Revisi per 9 September 2024 04.42
Artikel biografi ini ditulis menyerupai resume atau daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae). |
Muhammad Hatta Rajasa | |
---|---|
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia ke-13 | |
Masa jabatan 22 Oktober 2009 – 14 Mei 2014 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil Presiden | Boediono |
Menteri Keuangan Indonesia Pelaksana Tugas | |
Masa jabatan 19 April 2013 – 21 Mei 2013 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil Presiden | Boediono |
Menteri Sekretaris Negara Indonesia ke-14 | |
Masa jabatan 9 Mei 2007 – 20 Oktober 2009 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil Presiden | Muhammad Jusuf Kalla |
Menteri Perhubungan Indonesia ke-32 | |
Masa jabatan 20 Oktober 2004 – 9 Mei 2007 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil Presiden | Muhammad Jusuf Kalla |
Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia ke-8 | |
Masa jabatan 10 Agustus 2001 – 29 September 2004 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri |
Wakil Presiden | Hamzah Haz |
Ketua Umum Partai Amanat Nasional ke-3 | |
Masa jabatan 9 Januari 2010 – 1 Maret 2015 | |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
Masa jabatan 1 Oktober 2004 – 20 Oktober 2004 | |
Daerah pemilihan | Jawa Barat I |
Masa jabatan 1 Oktober 1999 – 10 Agustus 2001 | |
Daerah pemilihan | Kodya Bandung |
Informasi pribadi | |
Lahir | Muhammad Hatta Rajasa 18 Desember 1953 Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia |
Partai politik | Partai Amanat Nasional |
Suami/istri | Oktiniwati Ulfa Dariah Rajasa |
Hubungan | Susilo Bambang Yudhoyono (besan) Edhie Baskoro Yudhoyono (menantu) Hanna Gayatri (kakak) Iskandar (adik) Achmad Hafisz Tohir (adik) |
Anak | Siti Ruby Aliya Rajasa |
Almamater | Institut Teknologi Bandung |
Pekerjaan | Politikus |
Tanda tangan | |
Sunting kotak info • L • B |
Dr. (H.C.) Ir. H. Muhammad Hatta Rajasa (ejaan Soewandi: Hatta Radjasa, lahir 18 Desember 1953) adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia yang menjabat dari 22 Oktober 2009 hingga 13 Mei 2014.[2] Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (2007-2009), Menteri Perhubungan (2004-2007), dan Menteri Negara Riset dan Teknologi (2001-2004).
Masa jabatannya sebagai Menteri Perhubungan ditandai dengan beberapa kecelakaan transportasi yang menonjol, di antaranya musibah Lion Air Penerbangan 538, Kecelakaan Kereta Api Fajar Utama Ekspres Lampung, Mandala Airlines Penerbangan 91, Kecelakaan KM Digoel, Musibah KM Senopati Nusantara, Adam Air Penerbangan 574, Kebakaran KM Levina I dan Garuda Indonesia Penerbangan 200.
Pria ramah yang pernah aktif di organisasi PII (Pelajar Islam Indonesia) sewaktu mudanya dulu, Pada 9 Januari 2010, secara aklamasi, Hatta Rajasa terpilih sebagai Ketua Umum DPP PAN periode 2010-2015 menggantikan Soetrisno Bachir.
Pada 19 Mei 2014, Hatta mendeklarasikan diri sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan calon presiden Prabowo Subianto yang akan maju dalam Pemilu 2014. Pasangan ini didukung oleh 6 partai politik yakni Partai Gerindra, PAN, PKS, PPP, PBB dan Partai Golkar.[3] Mendekati masa akhir kampanye Pilpres, Partai Demokrat juga menyatakan dukungannya pada pasangan ini yang membuat dukungan menjadi 7 partai.
Kehidupan
Ir. Muhammad Hatta Rajasa lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada 18 Desember 1953. Ayahnya bernama H. Muhammad Tohir, berasal dari Desa Jejawi, Ogan Komering Ilir Sumsel dan ibunya bernama Hj. Aisyah dari Desa Adumanis OKU Timur Sumsel.[4] Dia di lahirkan dari keluarga sederhana. Dia adalah anak kedua dari 13 bersaudara. Dia pun semasa kecil tidak pernah bercita-cita menjadi seorang menteri.[5] Ayahnya seorang tentara yang kemudian berhenti dan memilih menjadi PNS sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga. Sejak kecil Hatta sudah diajarkan hidup disiplin dan mandiri. Saat di SMP dan SMA dia sudah berpisah dengan orang tuanya. Dia tinggal dan sekolah di Palembang sedangkan orang tuanya di Ogan Komering Ilir. Jarak yang cukup jauh sekitar 100 km antara Ogan Komering Ilir dan palembang. Lulus SMA, Hatta kembali hidup jauh dari orang tuanya. Ia kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Sewaktu kuliah, Hatta terbilang aktif di organisasi dan dia menjabat wakil ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan ITB (HMTM) dan Senator Mahasiswa ITB. Selain itu, ia juga aktivis Masjid Salman Bandung, bahkan jauh sebelum itu aktif di Pelajar Islam Indonesia (PII). Lulus kuliah, Hatta sebetulnya ingin menjadi dosen, tapi kandas karena lebih memilih membantu orang tua dan saudara-saudaranya, dia memilih menjadi pengusaha. Hatta lalu memulai kariernya pada usia 24 tahun sebagai teknisi lapangan di PT Bina Patra Jaya pada 1977-1978. Pada tahun 1980, ia dipercaya menjadi wakil manajer teknis di sebuah perusahaan pengeboran minyak, PT Meta Epsi. Kariernya terus melesat pada usia 29 tahun, dia sudah menjadi presiden direktur PT Arthindo. Dia menduduki posisi ini dari tahun 1982 hingga 2000. Sukses di dunia perminyakan, dia mulai tertarik ke dunia politik. Naluri aktivisnya saat mahasiswa mendorongnya terjun di dunia kepartaian.
Karir Politik
Bersamaan lahirnya Era Reformasi, dan berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta bergabung ke PAN dengan menjadi Ketua Departemen Sumber Daya Alam dan Energi. Ia pun kemudian mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 1999 dari daerah pemilihan (Dapil) Bandung, Jawa Barat. Karier politiknya mulai meroket, di lembaga legislatif itu, ia terpilih menjadi ketua Fraksi Reformasi DPR RI. Pada saat kongres I PAN pada tahun 2000, Hatta kemudian didaulat menjadi Sekretaris Jenderal mendampingi Ketua Umum Soetrisno Bachir periode 2000-2005. Dari dunia legislatif, dia beralih ke eksekutif dengan menjadi beberapa kali menteri di kebinet yang berbeda. Menteri Negara Riset dan Teknologi, Menteri Perhubungan, Menteri Sekretaris Negara, hingga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Sukses Hatta ini dinilai banyak orang karena keahlian komunikasi atau lobinya sehingga diterima oleh presiden yang sedang berkuasa. Seriring dengan cemerlang kariernya di eksekutif, Hatta juga naik kelas di kepengurusan partai. Dari sekjen dia menjadi Ketua Umum DPP PAN 2010-2015. Dengan berbagai pengalaman politik yang dia miliki, dia dicalonkan menjadi wakil presiden berpasangan dengan calon presiden Prabowo Subianto pada Pilpres 2014. Namun, belum berhasil, Hatta tetap menjadi sosok penting saat pasca Pilpres, saat itu ia menjadi penengah kekuatan politik Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung Jokowi dan Koalisi Merah Putih (KMP) pendukung Prabowo Subianto.[6]
Pendidikan
- SMA Negeri 4 Palembang
- Insinyur Teknik Perminyakan angkatan 1973 Institut Teknologi Bandung (ITB)
- Studi Pembangunan Institut Teknologi Bandung (ITB) selama setahun, akan tetapi tidak dilanjutkan karena sibuk di partai politik dan menjadi Menristek [butuh rujukan]
Karier
- 2010-2015: Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional
- 2009-sekarang: Ketua Dewan Pembina Yayasan Institut Teknologi dan Sains Bandung
- 2009-2014: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II
- 2007-2009: Menteri Sekretaris Negara Kabinet Indonesia Bersatu
- 2004-2007: Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu
- 2001-2004: Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Gotong Royong
- 2000-2005: Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional
- 1999-2001: Ketua Fraksi Reformasi DPR-RI.
- 1999-2001: Anggota Komisi VIII DPR-RI.
- 1982-2000: Presiden Direktur Arthindo
- 1980-1983: Wakil Manajer teknis PT. Meta Epsi
- 1977-1978: Teknisi Lapangan PT. Bina Patra Jaya
Penghargaan
Dalam Negeri
- Indonesia :
- Bintang Mahaputera Adipradana (10 Agustus 2013)[7]
Luar Negeri
- Korea Selatan :
- Gwanghwa Medal of the Order of Diplomatic Service Merit (2012)[8][9][10]
Doktor Kehormatan
- Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Institut Teknologi Bandung pada 25 November 2019
Galeri
-
Hatta Radjasa di INAICTA 2010
-
Hatta Radjasa saat menjabat di Kabinet Indonesia Bersatu
-
Hatta Radjasa bersama Lucky Hakim di kediamannya
-
Hatta Radjasa sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2014
-
Foto lain Hatta Radjasa sebagai Calon Wakil Presiden di Pilpres 2014
Pranala luar
- Tokoh Indonesia Diarsipkan 2011-09-03 di Wayback Machine.
- Situs Resmi Hatta Rajasa Diarsipkan 2022-05-16 di Wayback Machine.
Catatan kaki
- ^ "Zulkifli Hasan Ungguli Hatta di Kongres Bali". Metrotvnews.com. MetrotvNews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-02. Diakses tanggal 2015-03-01.
- ^ "Maju Cawapres, Hatta Rajasa Mengundurkan Diri dari Menteri". Metrotvnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-19. Diakses tanggal 2014-05-19.
- ^ "6 Partai Deklarasi Dukung Prabowo-Hatta". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-17. Diakses tanggal 2014-05-19.
- ^ "Kisah Rambut Putih Hatta Rajasa, Silsilah Keluarga Basyaiban dan Trah Kerajaan Majapahit ?". Kanzunqalam's Blog. 2014-04-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ^ "Inilah Kisah Hatta Rajasa Semasa Kecil". Inilah.com. 2014-06-12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-11. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ^ "Profil Ir Muhammad Hatta Rajasa - VIVA". VIVA.co.id. 2016-11-09. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-01. Diakses tanggal 2022-08-11.
- ^ Daftar WNI Yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 2004 - Sekarang (PDF). Diakses tanggal 25 Agustus 2021.
- ^ "Rajin Tarik Investasi, Hatta Rajasa Dapat Penghargaan Pemerintah Korsel". detikfinance. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-02. Diakses tanggal 2023-04-02.
- ^ "Menko Perekonomian Raih Penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia". ekon.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-02. Diakses tanggal 2023-04-02.
- ^ "S. Korea awards Gwanghwa Medal to Hatta". Republika Online. 2012-12-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-02. Diakses tanggal 2023-04-02.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Sri Mulyani |
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia 2009–2014 |
Diteruskan oleh: Chairul Tanjung |
Didahului oleh: Yusril Ihza Mahendra |
Menteri Sekretaris Negara Indonesia 2007–2009 |
Diteruskan oleh: Sudi Silalahi |
Didahului oleh: Agum Gumelar |
Menteri Perhubungan Indonesia 2004–2007 |
Diteruskan oleh: Jusman Syafii Djamal |
Didahului oleh: AS Hikam |
Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia 2001–2004 |
Diteruskan oleh: Kusmayanto Kadiman |
Jabatan partai politik | ||
Didahului oleh: Soetrisno Bachir |
Ketua Umum PAN 2010–2015 |
Diteruskan oleh: Zulkifli Hasan |
Didahului oleh: Faisal Basri |
Sekretaris Jenderal PAN 2000–2005 |
Diteruskan oleh: Zulkifli Hasan |
Jabatan pemerintahan | ||
Didahului oleh: AS Hikam |
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2001–2004 |
Diteruskan oleh: Kusmayanto Kadiman |
- Orang hidup berusia 71
- Kelahiran 1953
- Alumni Institut Teknologi Bandung
- Tokoh Melayu Indonesia
- Tokoh Sumatera Selatan
- Tokoh dari Palembang
- Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
- Tokoh PII
- Politikus Indonesia
- Tokoh Koalisi Merah Putih
- Politikus Partai Amanat Nasional
- Menteri Indonesia
- Menteri Kabinet Indonesia Bersatu
- Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II
- Susilo Bambang Yudhoyono
- Anggota DPR RI 1999–2004
- Anggota DPR RI 2004–2009