Lompat ke isi

Abon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Gunkarta (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23: Baris 23:
[[es:Rousong]]
[[es:Rousong]]
[[ja:そぼろ]]
[[ja:そぼろ]]
[[Abon Sapi, Ayam dan Ikan, http://www.saudaraku.co.cc]]
[[jv:Abon]]
[[jv:Abon]]
[[su:Abon]]
[[su:Abon]]

Revisi per 26 Juli 2012 05.20

Abon sapi

Abon adalah makanan yang yang terbuat dari serat daging. Penampilannya biasanya berwarna cokelat terang hingga kehitaman. Abon tampak seperti serat, karena didominasi oleh serat-serat otot yang mengering. Karena kering, abon biasanya awet disimpan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dalam kemasan kedap udara.

Selain dari bahan dasar daging, ada beberapa abon yang berbahan dasar ikan, seperti ikan tuna, ikan lele dan belut. Ada beberapa merk abon ikan seperti Pranspul, Putri Racmi, dan lain-lain

Abon biasanya dimakan sebagai lauk taburan di atas nasi atau bubur ayam, atau sebagai isi lemper. Di Indonesia, daging yang biasa digunakan untuk membuat abon berasal dari daging sapi, sehingga orang mengenal 'abon sapi'. Selain daging sapi, bahan lain yang digunakan adalah ayam, babi, ikan dan kambing. Di China abon yang paling lazim adalah abon daging babi yang disebut rousong. Sentra pembuatan abon sapi di Indonesia saat ini ada di daerah Boyolali, Solo, Salatiga dan sekitarnya. Sedangkan sentra pembuatan abon babi terdapat di Bali. Beberapa merek abon daging sapi antara lain Abon Ratu, Abon Ratudua, Abon Kenari, Abon Wayang, Abon Ratu Mawar, dan Abon Gloria.

Cara pembuatan

Potongan daging yang telah dibumbui dengan garam dan kecap, direbus dan dididihkan, sehingga serat-serat daging mulai terlepas dan mudah disuwir-suwir. Hal ini karena kandungan kolagen dan elastin zat pengikat otot telah larut oleh air rebusan. Daging yang mulai tercerai-berai hasil rebusan ini kemudian dikeringkan, dapat dengan cara dijemur atau menggunakan oven. Setelah itu daging ini disangrai di atas penggorengan besar sambil ditumbuk-tumbuk. Ketika ditumbuk daging ini membentuk serat-serat daging yang menyerupai gumpalan benang. Saat disangrai ini serat daging ditambahkan bumbu-bumbu penambah rasa, seperti gula jawa dan bawang goreng, terus diaduk hingga benar-benar kering. Selain itu, beberapa abon dengan kualitas rendah sering ditambahkan bahan pengisi, seperti kacang koro pedang, dll.