Biseksualitas: Perbedaan antara revisi
Okkisafire (bicara | kontrib) |
Okkisafire (bicara | kontrib) |
||
Baris 27: | Baris 27: | ||
===Akurasi penamaan=== |
===Akurasi penamaan=== |
||
[[File:Bisexual-moon-symbol.svg|thumb|150px|Lambang bulan biseksual]] |
[[File:Bisexual-moon-symbol.svg|thumb|150px|Lambang bulan biseksual]] |
||
⚫ | Sebagaimana orang-orang dengan seksualitas [[LGBT]] lainnya, biseksual seringkali juga mengalami diskriminasi. Selain diskriminasi yang berhubungan dengan [[homofobia]], kaum biseksual juga mengalami diskriminasi dari para gay, lesbian, dan straight mengenai kata ''biseksual'' dan identitas biseksual itu sendiri.<ref name="Stange">{{cite book |title = Encyclopedia of Women in Today's World|isbn = 1-4129-7685-5|id=ISBN 9781412976855|publisher=Sage Pubns|year=2011|pages=158–161|accessdate=23 June 2012|url=http://books.google.com/?id=bOkPjFQoBj8C&pg=PA158&dq=Kinsey+and+asexuality+Encyclopedia+of+Women+in+Today%27s+World#v=onepage&q&f=falsee|author =Mary Zeiss Stange, Carol K. Oyster, Jane E. Sloan}}</ref><ref name="Dworkin">{{cite journal |author=Dworkin, SH |title=Treating the bisexual client|journal=Journal of Clinical Psychology|volume=57|issue=5|year=2001|pages=671–80 | pmid=11304706 |doi=10.1002/jclp.1036}}</ref><ref name="bisexual erasure">{{cite journal |last=Yoshino |first=Kenji |authorlink=Kenji Yoshino |title=The Epistemic Contract of Bisexual Erasure |journal=[[Stanford Law Review]] |volume=52 |issue=2 |pages=353–461 |publisher=[[Stanford Law School]] |date=January 2000 |url=http://www.kenjiyoshino.com/articles/epistemiccontract.pdf |doi=10.2307/1229482 |jstor=1229482}}</ref><ref name="gold star">{{cite web|title=Why Do Lesbians Hate Bisexuals?|publisher=lesbilicious.co.uk|date=11 April 2008|accessdate=26 March 2011|url=http://www.lesbilicious.co.uk/community/why-do-lesbians-hate-bisexuals/}}</ref> Anggapan bahwa [[Bifobia#Penyangkalan|biseksualitas itu tidak ada]] cukup sering dijumpai,<ref name="Stange"/> dan berakar pada dua pandangan. Menurut pandangan [[Heteroseksisme|heteroseksis]], masyarakat dianggap memiliki ketertarikan pada lawan jenisnya dan ini terkadang menyatakan bahwa hanya [[heteroseksualitas]] yang benar-benar ada. Dalam pandangan monoseksis, dipercaya bahwa orang-orang tidak bisa menjadi biseksual kecuali mereka memiliki ketertarikan yang benar-benar seimbang kepada kedua jenis kelamin.<ref name="Stange"/><ref name="Dworkin"/> Menurut pandangan ini, orang hanya mungkin menjadi homoseksual murni ([[gay]]/[[lesbian]]) atau heteroseksual murni ([[straight]]),<ref name="Stange"/> kaum homoseksual tertutup yang berharap bisa tampil seperti heteroseksual,<ref>Michael Musto, 7 April 2009. [http://blogs.villagevoice.com/dailymusto/archives/2009/04/ever_meet_a_rea.php Ever Meet a Real Bisexual?], ''The Village Voice''</ref> atau kaum heteroseksual yang sedang bereksperimen dengan seksualitas mereka.<ref name="bisexual erasure"/><ref name="gold star"/><ref name="bisexual workers">{{cite web|first=Jessica|last=Geen|title=Bisexual workers 'excluded by lesbian and gay colleagues'|publisher=pinknews.co.uk|date=28 October 2009|accessdate=26 March 2011|url=http://www.pinknews.co.uk/2009/10/28/bisexual-workers-excluded-by-lesbian-and-gay-colleagues}}</ref> |
||
<!-- |
|||
⚫ | |||
Anggapan bahwa seseorang tidak bisa menjadi biseksual kecuali memiliki ketertarikan seimbang dengan kedua jenis kelamin telah ditentang oleh berbagai peneliti, yang melaporkan bahwa biseksualitas [[Rangkaian kesatuan heteroseksual-homoseksual|memiliki rentang ketertarikan]], sebagaimana seksualitas pada umumnya.<ref name="Rosario"/><ref name="Carey">{{cite news |last=Carey |first=Benedict |title=Straight, Gay or Lying? Bisexuality Revisited |work=The New York Times |date=5 July 2005 |url=http://select.nytimes.com/gst/abstract.html?res=F20714FB3B550C768CDDAE0894DD404482 |accessdate=24 February 2007}}</ref> Tahun 2005, anggapan bahwa biseksualitas harus memiliki ketertarikan seksual/romantis yang seimbang didukung oleh Gerulf Rieger, Meredith L. Chivers, dan [[J. Michael Bailey]],<ref>{{cite journal |author=Rieger G, Chivers ML, Bailey JM |title=Sexual arousal patterns of bisexual men |journal=Psychological science: APS |volume=16 |issue=8 |pages=579–84 |year=2005 |pmid=16102058 |doi=10.1111/j.1467-9280.2005.01578.x}}</ref> yang menyimpulkan bahwa biseksualitas sangat jarang terjadi pada pria. Kesimpulan tersebut didasarkan pada tes [[penile plethysmograph]] yang kontroversial saat relawan diberi suguhan materi pornografi yang berisi pria saja dan wanita saja. Kritik yang muncul menyatakan bahwa penelitian tersebut berlandaskan asumsi bahwa seorang pria hanya benar-benar biseksual jika respon yang ditunjukkan oleh alat kelaminnya saat menonton pronografi yang hanya menampilkan wanita adalah sama seperti saat menonton pornografi yang hanya menampilkan pria. Terlebih lagi, pernyataan tegas Bailey bahwa "gairah pada pria adalah orientasi" dikritik oleh [[Fairness and Accuracy in Reporting]] (FAIR) sebagai sebuah penyederhanaan yang telah mengabaikan kebiasaan dan indentifikasi-diri.<ref name="FAIR">{{cite web|title=New York Times Suggests Bisexuals Are 'Lying.' Paper fails to disclose study author's controversial history|publisher=[[Fairness and Accuracy in Reporting]] |date=July 8, 2005|accessdate=June 22, 2013|url=http://fair.org/take-action/action-alerts/new-york-times-suggests-bisexuals-are-quotlyingquot/}}</ref> Penelitian Bailey juga merekrut responden pria melalui iklan yang muncul pada "majalah-majalah gay" dan sebuah surat kabar alternatif di Chicago, tidak melakukan proses pemeriksaan selain pernyataan responden bahwa diri mereka seorang biseksual supaya bisa diterima sebagai responden serta dibayar.<ref name="Carey"/> Selain itu, beberapa peneliti berpegang bahwa teknik yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur gairah alat kelamin dinilai terlalu kasar untuk menangkap kekayaan (sensasi, afeksi, dan kekaguman erotis) yang menunjukkan ketertarikan seksual.<ref name="Carey"/> [[National Gay and Lesbian Task Force]] menyebut penelitian dan ''[[The New York Times]]'' menutupi kecacatan dan [[bifobia]] yang ada di dalamnya.<ref name=ngltf>[[National Gay and Lesbian Task Force]] (July 2005). [http://www.thetaskforce.org/downloads/reports/NYTBisexualityFactSheet.pdf The Problems with "Gay, Straight, or Lying?"] ([[PDF]]) Retrieved 24 July 2006.</ref> |
|||
Terdapat pernyataan bahwa penelitian Bailey telah mengalami kesalahan interpretasi dan pelaporan.<ref name=bibrain.org>{{cite web|title=Scientific evidence for the existence of bisexuality in human males|publisher=bibrain.org/[[American Institute of Bisexuality]]|year=2008|accessdate=26 March 2011|url=http://www.bibrain.org/}} Lihat pula: [http://www.bibrain.org/ControversyOverBaileyV1.0.pdf Controversy over Professor Bailey and the Existence of Bisexuality]</ref> Tahun 2008, pada sebuah penelitian baru yang menggunakan teknologi sama tetapi berbeda kriteria perekrutan serta stimulan yang digunakan, Bailey berkata bahwa ia menemukan pola gairah alat kelamin biseksual pada pria.<ref name=bibrain.org/><ref>''[[Bi the Way]]'', 2008.</ref> Tahun 2011, ia dan para peneliti yang lain melaporkan bahwa spesifik pada pria yang memiliki sejarah hubungan romantis dan seksual dengan kedua jenis kelamin, tingkat gairah seksual yang tinggi muncul sebagai respon untuk stimulan pria serta wanita.<ref>Lehmiller, J. J. (2012). [http://www.lehmiller.com/blog/2012/1/2/are-bisexual-people-equally-aroused-by-both-sexes.html Are Bisexual People Equally Aroused By Both Sexes?] ''The Psychology of Human Sexuality''.</ref><ref name="=Rosenthal">{{cite journal|last=Rosenthal|first=AM |coauthors=Sylva, D; Safron, A; Bailey, JM|title=Sexual arousal patterns of bisexual men revisited.|journal=Biological Psychology|date=September 2011|year=2011|volume=88|issue=1|pages=112–5|doi=10.1016/j.biopsycho.2011.06.015|pmid=21763395|url=http://www.thestranger.com/images/blogimages/2011/08/16/1313530258-rosenthal_et_al.pdf|accessdate=6 November 2012}}</ref> Penulis mencatat bahwa perubahan strategi perekrutan menjadi sebuah perbedaan yang penting, tetapi tidak ada cukup data untuk menetapkan protokol yang dapat memberikan sampel yang cukup mewakili komunitas pria biseksual. Dengan mengutip faktor-faktor tersebut, mereka menyimpulkan, "Pria-pria biseksual dengan pola gairah biseksual benar-benar ada, dan mereka menjadi kesempatan menarik untuk menerangi perkembangan dan ekspresi orientasi seksual pada pria."<ref name="=Rosenthal"/> Sebuah penelitian lebih lanjut menemukan suatu pola gairah seksual yang lebih kuat oada pria-pria biseksual, dibandingkan pria-pria heteroseksual dan homoseksual, tetapi tidak semua pria biseksual yang menampilkan pola gairah seperti itu.<ref>{{cite journal|last=Rosenthal|first=A. M.|coauthors=Sylva, David; Safron, Adam; Bailey, J. Michael|title=The Male Bisexuality Debate Revisited: Some Bisexual Men Have Bisexual Arousal Patterns|journal=Archives of Sexual Behavior|date=23 December 2011|volume=41|issue=1|pages=135–147|doi=10.1007/s10508-011-9881-7|pmid=22194088|url=http://rd.springer.com/article/10.1007/s10508-011-9881-7/fulltext.html|accessdate=7 November 2012}}</ref> |
|||
===Skala Kinsey=== |
===Skala Kinsey=== |
Revisi per 9 Mei 2014 04.04
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Okkisafire (Kontrib • Log) 3863 hari 1279 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Orientasi seksual |
---|
Berbagai orientasi seksual |
Kategori non-biner |
Penelitian |
|
Biseksualitas merupakan ketertarikan romantis, ketertarikan seksual, atau kebiasaan seksual kepada pria maupun wanita. Istilah ini umumnya digunakan dalam konteks ketertarikan manusia untuk menunjukkan perasaan romantis atau seksual kepada pria maupun wanita sekaligus.[1][2][3] Istilah ini juga didefinisikan sebagai meliputi ketertarikan romantis atau seksual pada semua jenis identitas gender atau pada seseorang tanpa mempedulikan jenis kelamin atau gender biologis orang tersebut, yang terkadang disebut panseksualitas.[4][5][6]
Biseksualitas adalah salah satu dari tiga klasifikasi utama orientasi seksual, bersama dengan heteroseksualitas dan homoseksualitas, yang masing-masing merupakan bagian dari Rangkaian kesatuan heteroseksual-homoseksual. Suatu identitas biseksual tidak harus memiliki ketertarikan seksual yang sama besar pada kedua jenis kelamin; biasanya, orang-orang yang memiliki ketertarikan pada kedua jenis kelamin tetapi memiliki tingkat ketertarikan yang berbeda juga mengidentifikasikan diri mereka sebagai biseksual.[7] Biseksualitas umumnya dikontraskan dengan homoseksualitas, heteroseksualitas, dan aseksualitas.
Biseksualitas telah teramati terdapat dalam berbagai golongan masyarakat manusia[8] dan juga pada kelompok hewan[9][10][11] di sepanjang sejarah tertulis. Istilah biseksualitas, sebagaimana hetero- dan homoseksualitas, diciptakan pada abad ke-19 M.[12]
Definisi
Orientasi, identitas, kebiasaan seksual
Biseksualitas merupakan ketertariksan romantis atau seksual pada pria dan wanita. American Psychological Association menegaskan bahwa "orientasi seksual merupakan suatu kontinum ("rangkaian kesatuan"). Dengan kata lain, seseorang tidak pasti benar-benar heteroseksual atau homoseksual, tetapi bisa merasakan keduanya dengan taraf yang bervariasi. Orientasi seksual berkembang sepanjang masa hidup seseorang -orang-orang yang berbeda menyadari apakah mereka hetersoseksual, biseksual, atau homoseksual pada titik-titik berbeda dalam hidup mereka."[7][13]
Ketertarikan, kebiasaan, dan identitas seksual juga bisa tidak sama, sebab ketertarikan atau kebiasaan seksual tidak harus konsisten dengan identitas seksual. Beberapa individu mengidentifikasi diri mereka sebagai heteroseksual, homoseksual, atau biseksual tanpa pernah mengalami pengalaman seksual. Yang lain memiliki pengalaman homoseksual tetapi tidak menganggap diri mereka gay, lesbian, atau biseksual.[13] Demikian juga, individu-individu yang mengidentifikasi diri mereka sebagai gay atau lesbian bisa jadi beberapa kali tertarik dengan lawan jenisnya tetapi tidak mengidentifikasi mereka sebagai biseksual.[13] Istilah queer,[5] poliseksual,[5] heterofleksibel, homofleksibel, pria yang berhubungan seks dengan pria, dan wanita yang berhubungan seks dengan wanita juga bisa digunakan untuk menggambarkan identitas seksual atau mengidentifikasi kebiasaan seksual.
Panseksualitas dapat digolongkan ke dalam biseksualitas, beberapa sumber menyebutkan bahwa biseksualitas mencakup ketertarikan romantis atau seksual pada semua identitas gender atau memiliki ketertarikan seksual pada seseorang terlepas dari jenis kelamin biologis atau gender orang tersebut.[4][6] Dalam pengertian ini, istilah panseksualitas digunakan bergantian dengan biseksualitas.[6] Konsep panseksualitas dengan sengaja menolak gender binary, "gagasan mengenai dua jenis gender dan orientasi seksual yang spesifik",[6] sebab kaum panseksual terbuka untuk menjalin hubungan dengan mereka yang tidak mengidentifikasi diri mereka sebagai pria atau wanita secara tegas.[4][6]
Aktivis biseksual bernama Robyn Ochs mendefiniskan biseksualitas sebagai "potensi untuk tertarik -secara romantika dan/atau seksual- pada orang-orang dengan lebih dari satu jenis kelamin dan/atau gender, tidak harus pada saat yang bersamaan, tidak harus dengan cara yang sama, dan tidak harus dengan derajat ketertarikan yang sama."[14]
Menurut Rosario, Schrimshaw, Hunter, Braun (2006):
... perkembangan suatu identitas seksual lesbian, gay, atau biseksual (LGB) merupakan suatu proses yang kompleks dan seringkali sulit. Tidak seperti anggota kelompok minoritas lain (misalnya etnis atau ras minoritas), kebanyakan individu-individu LGB tidak dibesarkan dalam suatu komunitas yang sama dengannya, darimana ia bisa belajar mengenai identitas mereka dan yang menguatkan serta mendukung identitas mereka. Malah, individu-individu LGB seringkali dibesarkan dalam komunitas yang mungkin tidak peduli atau malah bermusuhan secara terang-terangan terhadap homoseksualitas.[7]
Biseksualitas sebagai sebuah identitas peralihan juga telah dipelajari. Dalam sebuah penelitian longitudinal atas perkembangan identitas seksual pada remaja lesbian, gay, dan biseksual {LGB), Rosario dkk "menemukan bukti atas konsistensi yang cukup dan perubahan identitas seksual LGB sepanjang waktu". Para remaja yang telah mengidentifikasi diri sebagai gay/lesbian sekaligus biseksual pada penilaian awal, kira-kira tiga kali lebih sering mengidentifikasi diri sebagai gay/lesbian dibandingkan biseksual pada penilaian berikutnya. Para remaja yang hanay mengidentifikasi sebagai biseksual pada penilaian awal, 60–70% tetap berpegang pada identitas tersebut, sementara sekitar 30–40% mengasumsikan identitas gay/lesbian. Rosario dkk menduga bahwa "meskipun terdapat para remaja yang secara konsisten mengidentifikasi diri sebagai biseksual sepanjang penelitian, pada remaja yang lain, identitas biseksual menjadi suatu indentitas transisional sebelum mereka selanjutnya mengidentitaskan diri sebagai gay/ biseksual."[7] Sebaliknya, sebuah penelitian longitudinal yang dilakukan oleh Lisa M. Diamond terhadap para wanita yang mengidentifikasi diri mereka sebagai lesbian, biseksual, atau tanpa keterangan, menemukan bahwa "lebih banyak wanita yang menggunakan identitas biseksual/tanpa keterangan daripada melepaskannya," selama suatu periode yang panjangnya adalah 10 tahun. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa "para wanita biseksual/tanpa keterangan memiliki keseluruhan distribusi yang stabil atas ketertarikan terhadap sesama-jenis/lawan-jenis."[15] Diamond juga meneliti biseksualitas pria, menyebutkan bahwa survei penelitian tersebut menemukan "...hampir sama jumlah pria yang berubah pada satu titik dari gay menjadi biseksual, queer, atau tanpa keterangan, dengan dari identitas biseksual menjadi gay."[16][17]
Akurasi penamaan
Sebagaimana orang-orang dengan seksualitas LGBT lainnya, biseksual seringkali juga mengalami diskriminasi. Selain diskriminasi yang berhubungan dengan homofobia, kaum biseksual juga mengalami diskriminasi dari para gay, lesbian, dan straight mengenai kata biseksual dan identitas biseksual itu sendiri.[18][19][20][21] Anggapan bahwa biseksualitas itu tidak ada cukup sering dijumpai,[18] dan berakar pada dua pandangan. Menurut pandangan heteroseksis, masyarakat dianggap memiliki ketertarikan pada lawan jenisnya dan ini terkadang menyatakan bahwa hanya heteroseksualitas yang benar-benar ada. Dalam pandangan monoseksis, dipercaya bahwa orang-orang tidak bisa menjadi biseksual kecuali mereka memiliki ketertarikan yang benar-benar seimbang kepada kedua jenis kelamin.[18][19] Menurut pandangan ini, orang hanya mungkin menjadi homoseksual murni (gay/lesbian) atau heteroseksual murni (straight),[18] kaum homoseksual tertutup yang berharap bisa tampil seperti heteroseksual,[22] atau kaum heteroseksual yang sedang bereksperimen dengan seksualitas mereka.[20][21][23]
Anggapan bahwa seseorang tidak bisa menjadi biseksual kecuali memiliki ketertarikan seimbang dengan kedua jenis kelamin telah ditentang oleh berbagai peneliti, yang melaporkan bahwa biseksualitas memiliki rentang ketertarikan, sebagaimana seksualitas pada umumnya.[7][24] Tahun 2005, anggapan bahwa biseksualitas harus memiliki ketertarikan seksual/romantis yang seimbang didukung oleh Gerulf Rieger, Meredith L. Chivers, dan J. Michael Bailey,[25] yang menyimpulkan bahwa biseksualitas sangat jarang terjadi pada pria. Kesimpulan tersebut didasarkan pada tes penile plethysmograph yang kontroversial saat relawan diberi suguhan materi pornografi yang berisi pria saja dan wanita saja. Kritik yang muncul menyatakan bahwa penelitian tersebut berlandaskan asumsi bahwa seorang pria hanya benar-benar biseksual jika respon yang ditunjukkan oleh alat kelaminnya saat menonton pronografi yang hanya menampilkan wanita adalah sama seperti saat menonton pornografi yang hanya menampilkan pria. Terlebih lagi, pernyataan tegas Bailey bahwa "gairah pada pria adalah orientasi" dikritik oleh Fairness and Accuracy in Reporting (FAIR) sebagai sebuah penyederhanaan yang telah mengabaikan kebiasaan dan indentifikasi-diri.[26] Penelitian Bailey juga merekrut responden pria melalui iklan yang muncul pada "majalah-majalah gay" dan sebuah surat kabar alternatif di Chicago, tidak melakukan proses pemeriksaan selain pernyataan responden bahwa diri mereka seorang biseksual supaya bisa diterima sebagai responden serta dibayar.[24] Selain itu, beberapa peneliti berpegang bahwa teknik yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur gairah alat kelamin dinilai terlalu kasar untuk menangkap kekayaan (sensasi, afeksi, dan kekaguman erotis) yang menunjukkan ketertarikan seksual.[24] National Gay and Lesbian Task Force menyebut penelitian dan The New York Times menutupi kecacatan dan bifobia yang ada di dalamnya.[27]
Terdapat pernyataan bahwa penelitian Bailey telah mengalami kesalahan interpretasi dan pelaporan.[28] Tahun 2008, pada sebuah penelitian baru yang menggunakan teknologi sama tetapi berbeda kriteria perekrutan serta stimulan yang digunakan, Bailey berkata bahwa ia menemukan pola gairah alat kelamin biseksual pada pria.[28][29] Tahun 2011, ia dan para peneliti yang lain melaporkan bahwa spesifik pada pria yang memiliki sejarah hubungan romantis dan seksual dengan kedua jenis kelamin, tingkat gairah seksual yang tinggi muncul sebagai respon untuk stimulan pria serta wanita.[30][31] Penulis mencatat bahwa perubahan strategi perekrutan menjadi sebuah perbedaan yang penting, tetapi tidak ada cukup data untuk menetapkan protokol yang dapat memberikan sampel yang cukup mewakili komunitas pria biseksual. Dengan mengutip faktor-faktor tersebut, mereka menyimpulkan, "Pria-pria biseksual dengan pola gairah biseksual benar-benar ada, dan mereka menjadi kesempatan menarik untuk menerangi perkembangan dan ekspresi orientasi seksual pada pria."[31] Sebuah penelitian lebih lanjut menemukan suatu pola gairah seksual yang lebih kuat oada pria-pria biseksual, dibandingkan pria-pria heteroseksual dan homoseksual, tetapi tidak semua pria biseksual yang menampilkan pola gairah seperti itu.[32]
Skala Kinsey
Skala Kinsey digunakan untuk menggambarkan pengalaman atau respon seksual seseorang pada waktu tertentu. Skala ini memiliki range dari 0 (memiliki arti eksklusif heteroseksual) hingga 6 (memiliki arti homoseksual eksklusif).[33] Orang-orang yang memiliki nilai 2 hingga 4 seringkali dianggap biseksual; mereka umumnya tidak benar-benar ekstrim pada yang satu atau yang lain.[34] Pada prinsipnya, orang-orang yang memiliki nilai 1 hingga 5 dapat dianggap biseksual.[35]
Prevalensi
Berbagai penelitian, teori, dan tanggapan masyarakat
Tidak ada konsensus diantara para ahli mengenai alasan yang tepat mengapa seorang individu mengembangkan orientasi heteroseksual, biseksual, atau homoseksual.[36]
Faktor-faktor sosial
Hasrat seksual
Maskulinisasi
Hormon-hormon pra-kelahiran
Struktur otak
Kromosom
Teori evolusioner
Sejarah
Yunani kuno
Romawi kuno
Status sosial
Lambang kebanggaan
Media
Film
Kanada
Inggris
Musik
Literatur
Serial internet
Stereotip media
Pada hewan
Lihat pula
Referensi
- ^ "Sexual orientation, homosexuality and bisexuality". American Psychological Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 8, 2013. Diakses tanggal April 21, 2014.
- ^ "Sexual Orientation". American Psychiatric Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 26, 2011. Diakses tanggal December 3, 2012.
- ^ "GLAAD Media Reference Guide". GLAAD. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 January 2011. Diakses tanggal 14 March 2012.
- ^ a b c Soble, Alan (2006). "Bisexuality". Sex from Plato to Paglia: a philosophical encyclopedia. 1. Greenwood Publishing Group. hlm. 115. ISBN 978-0-313-32686-8.
- ^ a b c Firestein, Beth A. (2007). Becoming Visible: Counseling Bisexuals Across the Lifespan. Columbia University Press. hlm. 9–12. ISBN 0231137249. ISBN 9780231137249. Diakses tanggal October 3, 2012.
- ^ a b c d e Rice, Kim (2009). "Pansexuality". Dalam Marshall Cavendish Corporation. Sex and Society. 2. Marshall Cavendish. hlm. 593. ISBN 978-0-7614-7905-5. Diakses tanggal 3 October 2012.
Pada beberapa konteks, istilah panseksualitas digunakan bergantian dengan biseksualitas, yang merujuk pada ketertarikan pada individu-individu dari kedua jenis kelamin... Mereka yang dikenali sebagai biseksual merasa bahwa gender, jenis kelamin biologis, dan orientasi seksual tidak menjadi hal yang penting untuk menjalin hubungan yang potensial.
- ^ a b c d e Rosario, M., Schrimshaw, E., Hunter, J., & Braun, L. (February 2006). Sexual identity development among lesbian, gay, and bisexual youths: Consistency and change over time. Journal of Sex Research, 43(1), 46–58. Retrieved 4 April 2009.
- ^ Crompton, Louis (2003). Homosexuality and Civilization. Cambridge, Massachusetts: Belknap Press. ISBN 0-674-01197-X.
- ^ Bagemihl, Bruce (1999). Biological Exuberance: Animal Homosexuality and Natural Diversity. London: Profile Books, Ltd. ISBN 1-86197-182-6.
- ^ Roughgarden, Joan (May 2004). Evolution's Rainbow: Diversity, Gender, and Sexuality in Nature and People. Berkeley, CA: University of California Press. ISBN 0-520-24073-1.
- ^ Driscoll, Emily V. (July 2008). "Bisexual Species: Unorthodox Sex in the Animal Kingdom". Scientific American.
- ^ Harper, Douglas (November 2001). "Bisexuality". Online Etymology Dictionary. Diakses tanggal 16 February 2007.
- ^ a b c "Appropriate Therapeutic Responses to Sexual Orientation" (PDF). American Psychological Association: 63, 86. Diakses tanggal 15 May 2011.
Sexual orientation identity—not sexual orientation—appears to change via psychotherapy, support groups, and life events.
- ^ Eisner, Shiri (2013). Bi: Notes for a Bi Revolution. Seal Press. ISBN 978-1-58005-474-4.
- ^ Diamond, Lisa M. (2008). Developmental Psychology. 44 (1): 5–14. doi:10.1037/0012-1649.44.1.5. PMID 18194000. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan); - ^ Denizet-Lewis, Benoit (20 March 2014). "The Scientific Quest to Prove Bisexuality Exists". The New York Times Magazine, 20 March 2014. New York Times. Diakses tanggal 21 March 2014.
- ^ "2014 Sexuality Preconference". Fifteenth Annual Meeting of the Society for Personality and Social Psychology - Preconferences. Society for Personality and Social Psychology. Diakses tanggal 21 March 2014.
- ^ a b c d Mary Zeiss Stange, Carol K. Oyster, Jane E. Sloan (2011). Encyclopedia of Women in Today's World. Sage Pubns. hlm. 158–161. ISBN 1-4129-7685-5. ISBN 9781412976855. Diakses tanggal 23 June 2012.
- ^ a b Dworkin, SH (2001). "Treating the bisexual client". Journal of Clinical Psychology. 57 (5): 671–80. doi:10.1002/jclp.1036. PMID 11304706.
- ^ a b Yoshino, Kenji (January 2000). "The Epistemic Contract of Bisexual Erasure" (PDF). Stanford Law Review. Stanford Law School. 52 (2): 353–461. doi:10.2307/1229482. JSTOR 1229482.
- ^ a b "Why Do Lesbians Hate Bisexuals?". lesbilicious.co.uk. 11 April 2008. Diakses tanggal 26 March 2011.
- ^ Michael Musto, 7 April 2009. Ever Meet a Real Bisexual?, The Village Voice
- ^ Geen, Jessica (28 October 2009). "Bisexual workers 'excluded by lesbian and gay colleagues'". pinknews.co.uk. Diakses tanggal 26 March 2011.
- ^ a b c Carey, Benedict (5 July 2005). "Straight, Gay or Lying? Bisexuality Revisited". The New York Times. Diakses tanggal 24 February 2007.
- ^ Rieger G, Chivers ML, Bailey JM (2005). "Sexual arousal patterns of bisexual men". Psychological science: APS. 16 (8): 579–84. doi:10.1111/j.1467-9280.2005.01578.x. PMID 16102058.
- ^ "New York Times Suggests Bisexuals Are 'Lying.' Paper fails to disclose study author's controversial history". Fairness and Accuracy in Reporting. July 8, 2005. Diakses tanggal June 22, 2013.
- ^ National Gay and Lesbian Task Force (July 2005). The Problems with "Gay, Straight, or Lying?" (PDF) Retrieved 24 July 2006.
- ^ a b "Scientific evidence for the existence of bisexuality in human males". bibrain.org/American Institute of Bisexuality. 2008. Diakses tanggal 26 March 2011. Lihat pula: Controversy over Professor Bailey and the Existence of Bisexuality
- ^ Bi the Way, 2008.
- ^ Lehmiller, J. J. (2012). Are Bisexual People Equally Aroused By Both Sexes? The Psychology of Human Sexuality.
- ^ a b Rosenthal, AM (September 2011). "Sexual arousal patterns of bisexual men revisited" (PDF). Biological Psychology. 88 (1): 112–5. doi:10.1016/j.biopsycho.2011.06.015. PMID 21763395. Diakses tanggal 6 November 2012.
- ^ Rosenthal, A. M. (23 December 2011). "The Male Bisexuality Debate Revisited: Some Bisexual Men Have Bisexual Arousal Patterns". Archives of Sexual Behavior. 41 (1): 135–147. doi:10.1007/s10508-011-9881-7. PMID 22194088. Diakses tanggal 7 November 2012.
- ^ Kinseys hetero homo rating scale Retrieved 7 April 2011.
- ^ Szymanski, Mike. "Moving Closer to the Middle: Kinsey the Movie, and Its Rocky Road to Bisexual Acceptance." Journal of Bisexuality 8.3 (2008): 287-308. Print.
- ^ Weinberg, Martin S.; Williams, Colin J.; Pryor, Douglas W. (1995). Dual Attraction: Understanding Bisexuality. New York: Oxford University Press. hlm. 41. ISBN 0-19-509841-2.
- ^ Sex
- ^ "www.nydailynews.com". New York. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-02-07.
Bacaan lain
Umum
- Dag Øistein Endsjø, Sex and Religion. Teachings and Taboos in the History of World Faiths. Reaktion Books 2011.
- Sigmund Freud. Three Contributions to the Theory of Sex. ISBN 0-486-41603-8
- Michel Larivière. Homosexuels et bisexuels célèbres, Delétraz Editions, 1997. ISBN 2-911110-19-6
Yunani dan Romawi kuno
- Eva Cantarella. Bisexuality in the Ancient World, Yale University Press, New Haven, 1992, 2002. ISBN 978-0-300-09302-5
- Kenneth J. Dover. Greek Homosexuality, New York; Vintage Books, 1978. ISBN 0-394-74224-9
- Thomas K. Hubbard. Homosexuality in Greece and Rome, U. of California Press, 2003. ISBN 0-520-23430-8
- Herald Patzer. Die Griechische Knabenliebe [Greek Pederasty], Wiesbaden: Franz Steiner Verlag, 1982. In: Sitzungsberichte der Wissenschaftlichen Gesellschaft an der Johann Wolfgang Goethe-Universität Frankfurt am Main, Vol. 19 No. 1.
- W. A. Percy III. Pederasty and Pedagogy in Archaic Greece, University of Illinois Press, 1996. ISBN 0-252-02209-2
Per negara
- Stephen O. Murray and Will Roscoe, et al. Islamic Homosexualities: Culture, History, and Literature, New York: New York University Press, 1997. ISBN 0-8147-7468-7
- J. Wright & Everett Rowson. Homoeroticism in Classical Arabic Literature. 1998. ISBN 0-231-10507-X (pbbk)/ ISBN 0-231-10506-1 (hdbk)
- Gary Leupp. Male Colors: The Construction of Homosexuality in Tokugawa Japan, Berkeley, University of California Press, 1995. ISBN 0-520-20900-1
- Tsuneo Watanabe & Jun'ichi Iwata. The Love of the Samurai. A Thousand Years of Japanese Homosexuality, London: GMP Publishers, 1987. ISBN 0-85449-115-5
Barat modern
- Bi Any Other Name : Bisexual People Speak Out by Loraine Hutchins, Editor & Lani Ka'ahumanu, Editor ISBN 1-55583-174-5
- Getting Bi : Voices of Bisexuals Around the World by Robyn Ochs, Editor & Sarah Rowley, Editor ISBN 0-9653881-4-X
- The Bisexual Option by Fritz Klein, MD ISBN 1-56023-033-9
- Bi Men : Coming Out Every Which Way by Ron Suresha and Pete Chvany, Editors ISBN 978-1-56023-615-3
- Bi America : Myths, Truths, And Struggles of an Invisible Community by William E. Burleson ISBN 978-1-56023-478-4
- Bisexuality in the United States : A Social Science Reader by Paula C. Rodriguez Rust, Editor ISBN 0-231-10226-7
- Bisexuality : The Psychology and Politics of an Invisible Minority by Beth A. Firestein, Editor ISBN 0-8039-7274-1
- Current Research on Bisexuality by Ronald C. Fox PhD, Editor ISBN 978-1-56023-289-6
- Exploring Biphobia. (144 KB PDF). Report on the problems caused by stereotyping of bisexuals.
- http://xoomer.alice.it/letteraturadamore/Orlando.html ("Orlando", a Virginia Woolf's novel focused on sexual ambiguity)
Bacaan lain
- Bryant, Wayne M.. Bisexual Characters in Film: From Anais to Zee. Haworth Gay & Lesbian Studies, 1997. ISBN 1-56023-894-1