Air Terjun Sri Gethuk: Perbedaan antara revisi
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) + koordinat |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{coord| |
{{coord|-7.943368|110.4892901|display=title}} |
||
[[Berkas:Air terjun Sri Gethuk.jpg|thumb|250 px|Air terjun Sri Gethuk]] |
[[Berkas:Air terjun Sri Gethuk.jpg|thumb|250 px|Air terjun Sri Gethuk]] |
||
'''Air Terjun Sri Gethuk''' merupakan salah satu [[objek wisata]] [[alam]] yang terletak di Dusun Menggoran, [[Bleberan, Playen, Gunung Kidul|Desa Bleberan]], [[Playen, Gunung Kidul|Kecamatan Playen]], [[Kabupaten Gunungkidul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]. Air terjun ini berada di tepi [[Sungai Oya]]. Air terjun ini sedang dalam tahap pengembangan untuk menjadi destinasi wisata andalan Kabupaten Gunungkidul selain dari pantai dan pegunungan [[karst]]. |
'''Air Terjun Sri Gethuk''' merupakan salah satu [[objek wisata]] [[alam]] yang terletak di Dusun Menggoran, [[Bleberan, Playen, Gunung Kidul|Desa Bleberan]], [[Playen, Gunung Kidul|Kecamatan Playen]], [[Kabupaten Gunungkidul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]. Air terjun ini berada di tepi [[Sungai Oya]]. Air terjun ini sedang dalam tahap pengembangan untuk menjadi destinasi wisata andalan Kabupaten Gunungkidul selain dari pantai dan pegunungan [[karst]]. |
Revisi per 12 Maret 2015 09.37
7°56′36″S 110°29′21″E / 7.943368°S 110.4892901°E
Air Terjun Sri Gethuk merupakan salah satu objek wisata alam yang terletak di Dusun Menggoran, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Air terjun ini berada di tepi Sungai Oya. Air terjun ini sedang dalam tahap pengembangan untuk menjadi destinasi wisata andalan Kabupaten Gunungkidul selain dari pantai dan pegunungan karst.
Air Terjun Sri Gethuk juga disebut sebagai Air Terjun Slempret. Nama Slempret sendiri berasal dari legenda yang ada di Desa Bleberan. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, air tejun ini merupakan pusatnya para jin dengan pimpinan Jin Anggo Menduro.
Air terjun ini bermula dari tiga sumber mata air: Kedungpoh, Ngandong, dan Ngumbul. Ketiga sumber mata air tersebut mengalir menjadi satu dan membentuk butiran-butiran air yang jatuh dari tebing bebatuan karst yang tandus.[1][2]