Bahasa Jawa Yogyakarta: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{ambox |
|||
|image=[[Berkas:Broom icon.svg|50px]] |
|||
|type=content |
|||
|text='''{{#if:|{{{2}}}|Artikel {{#if:|bertopik {{{topik}}}|}}}} ini perlu [[Wikipedia:Merapikan artikel|dirapikan]] agar memenuhi standar Wikipedia'''{{#if:|{{br}}<font color="red">'''({{{1}}})'''</font>}}{{br}}<small>Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau [[Wikipedia:Wikifikasi|wikifikasi artikel]]. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.</small>}}{{#if:||[[Kategori:Artikel yang belum dirapikan {{#time: F | {{REVISIONTIMESTAMP}} }} {{#time: Y | {{REVISIONTIMESTAMP}} }}|{{PAGENAME}}]]}}{{#if:|[[Kategori:Artikel yang perlu diperbaiki bertopik {{{topik}}}]] |
|||
}} |
|||
'''Bahasa Jawa Yogyakarta''' adalah [[dialek]] yang diucapkan masyarakat [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogya]]. Masyarakat Yogyakarta biasanya menyingkat kata, atau menambahi kalimat agar mantap dan enak didengar. |
'''Bahasa Jawa Yogyakarta''' adalah [[dialek]] yang diucapkan masyarakat [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogya]]. Masyarakat Yogyakarta biasanya menyingkat kata, atau menambahi kalimat agar mantap dan enak didengar. |
||
Baris 67: | Baris 72: | ||
Dan sebagainya. |
Dan sebagainya. |
||
{{Topik Yogyakarta}} |
|||
{{Bahasa Jawa}} |
{{Bahasa Jawa}} |
||
{{bahasa-stub}} |
{{bahasa-stub}} |
Revisi per 16 Maret 2015 07.16
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini. |
Bahasa Jawa Yogyakarta adalah dialek yang diucapkan masyarakat Yogya. Masyarakat Yogyakarta biasanya menyingkat kata, atau menambahi kalimat agar mantap dan enak didengar.
Contoh kalimat
Wah, piye ta iki, wis dikandhani kok ra ngrungokke. Jan!
(Wah, bagaimana sih, sudah dikasih tau kok (dia) tidak mendengarkan. Kata "Jan" tak memiliki arti khusus. Kata "Jan" digunakan supaya terdengar mantap dan enak didengar).
Piye, wis dhong apa durung??
(Bagaimana, sudah mengerti atau belum??).
Wo, jan payah tenan cah iki, ra dhongan.
(Wah, memang payah sekali anak ini, susah mengertinnya).
Piye je?
Kalimat ini sering digunakan orang Yogya jika lagi bingung, biasanya digunakan oleh orang Yogya yang tinggal agak jauh dari kota.
Sakjane/jan-jane(sak tenane)= Jan-jane yo mbak wong kuwi ra. (Dari kata ora=tidak).
Sekolah neng UGM, ukara sing tenan dadi sak tenane yo mbak wong kuwi ora sekolah neng UGM.
Penambahan prefiks di depan kata
Orang Jawa seringkali menambahkan prefiks di depan kata yang diucapkan, seperti berikut:
Prefiks m
- Baciro = mBaciro (nama kampung).
- Besuk = mBesuk.
- Banyumas = mBanyumas.
- Bantul = mBantul.
- Bandung = mBandung.
- Bogor = mBogor.
- Bogem = mBogem (tempat supitan/menyunatkan anak-anak).
Prefiks ng
- Goreng = ngGoreng
- Godhog = ngGodhog
- Ganti = ngGanti
- Grobogan = ngGrobogan
Prefiks n
- Jawil = nJawil
- Jotos = nJotos
- Jupuk = nJupuk
- Jugil = nJugil
- Jiwit = nJiwit
Tingkatan bahasa
Bahasa Jogja juga punya 5 tingkatan bahasa, yaitu:
- Bahasa sangat halus (Krama Alus)
- Bahasa halus menengah (Krama Madya)
- Bahasa halus dasar (Krama Lugu)
- Bahasa biasa tinggi (Ngoko Alus)
- Bahasa biasa dasar (Ngoko Lugu)
Misalnya,
- Dalam Bahasa Indonesia = Memberi
- Dalam Bahasa Jawa Krama = Maringi (orang berstrata tinggi kepada orang berstrata rendah), Nyaosi (orang berstrata rendah kepada orang berstrata tinggi), dan Nyukani (orang berstrata sama/sederajad). Contoh:
- Kula diparingi bapak piyarta cacah sedasa ewu rupiyah (Saya diberi bapak uang sejumlah sepuluh ribu rupiah)
- Pesenanipun sampun kula caosaken dhateng Pak Mardi (Pesanannya sudah saya berikan kepada Pak Mardi)
- Lha jambunipun rak sampun kula sukakaken panjenengan ta? (Jambunya sudah saya berikan pada Anda, 'kan?)
- Dalam Bahasa Jawa Ngoko = Menehi
Dan sebagainya.