Hamengkubuwana X: Perbedaan antara revisi
Pratama.S15 (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Pratama.S15 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Kotak info Gubernur |
{{Kotak info Gubernur |
||
|honorific-prefix=Sri Sultan |
|||
|name=Hamengkubawono X |
|name=Hamengkubawono X |
||
|image=Hamengkubuwono x.jpg |
|image=Hamengkubuwono x.jpg |
||
Baris 16: | Baris 17: | ||
|term_start2 = 1989 |
|term_start2 = 1989 |
||
|term_end2 = |
|term_end2 = |
||
|predecessor2 = [[ |
|predecessor2 = [[Hamengkubuwana IX]] |
||
|suc-type2 = [[Putri makhota]] |
|suc-type2 = [[Putri makhota]] |
||
|successor2 = [[GKR Mangkubumi]] <ref>http://daerah.sindonews.com/read/997611/189/gkr-pembayun-dinobatkan-sebagai-putri-mahkota-1430817361</ref><ref>http://m.detik.com/news/read/2015/05/05/125321/2905983/10/</ref><ref>http://m.detik.com/news/read/2015/05/05/125321/2905983/10/abdi-dalem-sabda-raja-ubah-nama-gkr-pembayun-jadi-gkr-mangkubumi</ref> |
|successor2 = [[GKR Mangkubumi]] <ref>http://daerah.sindonews.com/read/997611/189/gkr-pembayun-dinobatkan-sebagai-putri-mahkota-1430817361</ref><ref>http://m.detik.com/news/read/2015/05/05/125321/2905983/10/</ref><ref>http://m.detik.com/news/read/2015/05/05/125321/2905983/10/abdi-dalem-sabda-raja-ubah-nama-gkr-pembayun-jadi-gkr-mangkubumi</ref> |
Revisi per 8 Mei 2015 22.55
Sri Sultan Hamengkubawono X | |
---|---|
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta 3 | |
Mulai menjabat 1998 | |
Presiden | Soeharto B.J. Habibie Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo |
Wakil | Paku Alam IX |
Pengganti Petahana | |
Sultan Yogyakarta 10 | |
Mulai menjabat 1989 | |
Presiden | Soeharto B.J. Habibie Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo |
Informasi pribadi | |
Lahir | 2 April 1946 Kraton Yogyakarta Hadiningrat |
Suami/istri | Ratu Hemas |
Sunting kotak info • L • B |
Bendara Raden Mas Herjuno Darpito atau Sri Sultan Hamengkubawono X (Bahasa Jawa: Sri Sultan Hamengku Bawono X, Hanacaraka, ꦯꦿꦶꦯꦸꦭ꧀ꦡꦟ꧀ꦲꦩꦼꦁꦑꦸꦨꦸꦮꦤ X, lahir 2 April 1946) adalah raja Kasultanan Yogyakarta sejak tahun 1989 dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sejak tahun 1998.
Silsilah
- Anak tertua dari Sultan Hamengkubawono IX dan istri keduanya, RA Siti Kustina/BRA Widyaningrum/KRA Widyaningrum/RAy Adipati Anum
- Menikah dengan Tatiek Drajad Suprihastuti/BRA Mangkubumi/GKR Hemas, putri dari Kolonel Radin Subanadigda Sastrapranata, pada tahun 1968.
- Memiliki saudara antara lain GBPH Joyokusumo, GBPH Prabukusumo, GBPH Yudaningrat
- Memiliki lima orang putri:
- GRA Nurmalita Sari/GKR Pembayun (menikah dengan KPH Wironegoro)
- GRA Nurmagupita/GKR Condrokirono (menikah dan bercerai dengan [KRT] Suryokusumo)
- GRA Nurkamnari Dewi/GKR Maduretno (menikah dengan KPH Purbodiningrat)
- GRA Nurabra Juwita/GKR Hayu (menikah dengan KPH Notonegoro)
- GRA Nurastuti Wijareni/GKR Bendoro (menikah dengan KPH Yudanegara)
Keluarga Sultan Yogyakarta |
---|
Sri Sultan Hamengkubawana X Keluarga Inti
Keluarga Besar
|
Masa kecil dan pendidikan
Hamengkubuwono X lahir dengan nama BRM Herjuno Darpito. Setelah dewasa bergelar KGPH Mangkubumi dan setelah diangkat sebagai putra mahkota diberi gelar KGPAA Hamengku Negara Sudibyo Rajaputra Nalendra ing Mataram. Hamengkubuwono X adalah seorang lulusan Fakultas Hukum UGM.
Penobatan
Penobatan Hamengkubuwono X sebagai raja dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 1989 (Selasa Wage 19 Rajab 1921) dengan gelar resmi Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sadasa ing Ngayogyakarta Hadiningrat.
Kegiatan organisasi
Hamengkubuwono X aktif dalam berbagai organisasi dan pernah memegang berbagai jabatan diantaranya adalah ketua umum Kadinda DIY, ketua DPD Golkar DIY, ketua KONI DIY, Dirut PT Punokawan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi, Presiden Komisaris PG Madukismo, dan pada bulan Juli 1996 diangkat sebagai Ketua Tim Ahli Gubernur DIY. Pada 2010, bersama dengan Surya Paloh, Sri Sultan Hamengkubuwono X mencetuskan pendirian Nasional Demokrat.
Menjadi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Setelah Paku Alam VIII wafat, dan melalui beberapa perdebatan, pada 1998 ia ditetapkan sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dengan masa jabatan 1998-2003. Dalam masa jabatan ini Hamengkubuwono X tidak didampingi Wakil Gubernur. Pada tahun 2003 ia ditetapkan lagi, setelah terjadi beberapa pro-kontra, sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta untuk masa jabatan 2003-2008. Kali ini ia didampingi Wakil Gubernur yaitu Paku Alam IX.
Gempa Jogja
Pada masa kepemimpinannya, Yogyakarta mengalami gempa bumi yang terjadi pada bulan Mei 2006 dengan skala 5,9 sampai dengan 6,2 Skala Richter yang menewaskan lebih dari 6000 orang dan melukai puluhan ribu orang lainnya.
Mengundurkan diri sebagai gubernur
Pada peringatan hari ulang tahunnya yang ke-61 di Pagelaran Keraton 7 April 2007, ia menegaskan tekadnya untuk tidak lagi menjabat setelah periode jabatannya 2003-2008 berakhir. Dalam pisowanan agung yang dihadiri sekitar 40.000 warga, ia mengaku akan mulai berkiprah di kancah nasional. Ia akan menyumbangkan pemikiran dan tenaganya untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Gelar kehormatan
Pada 27 Desember 2011, ia menerima gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa) dari Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta. Gelar tersebut karena kiprahnya dalam seni dan budaya, terutama seni pertunjukan tradisi dan kontemporer sejak 1989.[4]
Makalah
- (Indonesia) Menuju Indonesia Mulia Berbasis Keunggulan Budaya Nusantara
- (Indonesia) HAMEMAYU, Filosofi yang Mendasari Strategi Kebudayaan Membangun Martabat Bangsa
- (Indonesia) Revitalisasi Nasionalisme
Penerus
Sultan Hamengkubuwono menghadapi persoalan terkait penerusnya karena tidak memiliki putra. Masalah ini mengemuka ketika terjadi pembahasan Raperda Istimewa tentang Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur sampai Sultan HB X secara mendadak mengeluarkan Sabdatama pertama[5] pada 6 Maret 2015. Dalam UU No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Yogyakarta Pasal 18 ayat (1) huruf m disebutkan bahwa salah satu syarat menjadi gubernur DIY adalah "menyerahkan daftar riwayat hidup yang memuat, antara lain riwayat pendidikan, pekerjaan, saudara kandung, istri, dan anak;" yang dianggap hanya memberikan kesempatan kepada laki-laki untuk menjadi kandidat Sultan Hamengkubuwana XI.[6]
Sabdaraja
Pada akhirnya, Sultan memutuskan mengeluarkan Sabdaraja pertama yang diucapkan pada tanggal 30 April 2015[7] dan kedua pada tanggal 5 Mei 2015. Anehnya lagi, Sabdaraja hanya boleh disaksikan oleh keluarga besar Kraton dan tertutup untuk media. Sabdaraja tersebut menghasilkan keputusan mengangkat GKR Pembayun sebagai Putri Mahkota.[8]
Lihat pula
Catatan kaki
- ^ http://daerah.sindonews.com/read/997611/189/gkr-pembayun-dinobatkan-sebagai-putri-mahkota-1430817361
- ^ http://m.detik.com/news/read/2015/05/05/125321/2905983/10/
- ^ http://m.detik.com/news/read/2015/05/05/125321/2905983/10/abdi-dalem-sabda-raja-ubah-nama-gkr-pembayun-jadi-gkr-mangkubumi
- ^ Artikel:"Sultan Hamengku Buwono X resmi bergelar Dr HC seni pertunjukan" di Solopos.com
- ^ Kompas: Raja Jogja Mendadak Keluarkan Sabdatama
- ^ Bayu D. Ardias: Siapa Sosok HB XI?
- ^ Tribun Jogja: Sri Sultan Mendadak Keluarkan Sabdaraja, Apa Isinya?
- ^ Tribun Jogja: Ini Isi Sabdaraja Sri Sultan HB X Siang Tadi
Pranala luar
- (Indonesia) Official Website Sri Sultan Hamengkubuwono X
- (Indonesia) Profil di Tokoh Indonesia
- (Indonesia) Pisowanan Agung Rakyat Yogyakarta (28 Oktober 2008)
- (Inggris) HB X - Genealogy
- (Inggris) Profile Sri Sultan Hamengku Buwono X di pemiluindonesia.com
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Hamengkubuwana IX |
Raja Kesultanan Yogyakarta 1989-sekarang |
Petahana |
Jabatan politik | ||
Didahului oleh: Sri Paku Alam VIII |
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta 1998 – sekarang |
Petahana |